askeb ibu hamil

96
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1998 : 95). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo. 2002 : 89). Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janin di dalam 1

Transcript of askeb ibu hamil

Page 1: askeb ibu hamil

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari

ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi

konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus,

pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

(Manuaba, 1998 : 95).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu

triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua

dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke tujuh

sampai 9 bulan (Prawirohardjo. 2002 : 89).

Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya

menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya

berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat

diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan

persalinannya. Diketahui bahwa janin di dalam rahim dan ibunya

merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Sehingga kesehatan

ibu optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan

perkembangan janin (http://muallimat.blogspot.com).

Berdasarkan kenyataan lebih dari 90% kematian ibu disebabkan oleh

komplikasi obstetri, yang sering tidak diramalkan pada saat kehamilan.

Dimana kebanyakan komplikasi terjadi pada saat atau sekitar persalinan.

Banyak ibu yang tidak berisiko ternyata mengalami komplikasi atau ibu

yang dianggap berisiko ternyata persalinannya berlangsung normal

(http://muallimat.blogspot.com).

Oleh karenanya semua pendekatan kehamilan dianjurkan menganggap

bahwa semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai

akses ke pertolongan persalinan yang aman. Ibu hamil dianjurkan

1

Page 2: askeb ibu hamil

melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4x yaitu pada trimester pertama 1

kali, trimester kedua 1 kali dan pada trimester terakhir 2 kali

(http://muallimat.blogspot.com).

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan

Kebidanan Pada NY.”S” Usia 23 Tahun, G1p0000 Ab000 Uk 7-8 Minggu,

Dengan Keadaan Umum Ibu Baik”.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengkaji, mengidentifikasi dan melaksanakan

asuhan kebidanan sesuai dengan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu:

a. Melakukan pengumpulan data sampai analisa

b. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah

c. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial

d. Mengidentifikasi kebutuhan segera

e. Merencanakan asuhan kebidanan

f. Melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan

g. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Bab I : Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Penulisan

1.3. Sistematika Penulisan

Bab II : Tinjauan Pustaka

2.1 Konsep Kehamilan

2.2. Konsep/Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Bab III : Tinjauan Kasus

Bab IV: Pembahasan

Bab V : Penutup

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

Daftar Pustaka

2

Page 3: askeb ibu hamil

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEHAMILAN

1. Definisi

a. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung

dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan

yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan

kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke

tujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo. 2002 : 89).

b. Kehamilan adalah mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari

ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi

konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada

uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi

sampai aterm (Manuaba, 1998 : 95).

c. Kehamilan adalah dimulai dari ovulasi sampai partus ialah kira-kira

280 hari (40 minggu), kehamilan ini disebut kehamilan mature atau

cukup bulan dan apabila kehamilan lebih dari 40 minggu disebut post

mature dan kehamilan antara 28 – 36 minggu disebut kehamilan

prematur (Wiknjasastro, 1995 : 125).

d. Kehamilan ini adalah mulai dari konsep (bertemunya sel telur dengan

sperma) berakhir permulaan persalinan (Sastrowinata, Sulaiman

1983 :3).

e. Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi bila terdapat 4 askep

penting yang terpenuhi yaitu : ovum, spermatozoa terjadi konsepsi dan

nidasi (Mochtar, Rustam, 1998 :17).

f. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri

mulai sejak kontrasepsi dan berakhir sempai persalinan (Prof. dr. Ida

Bagus Gde Manuaba, SpoG, 1998 :4).

3

Page 4: askeb ibu hamil

2. Tanda-tanda Kehamilan

2.1. Tanda Tidak Pasti Hamil

a. Amenorrhoe

- Konsepsi dan nidasi menyebabkan terjadinya pembentukkan

follikel de graff dan ovulasi.

- Mengetahui tanggal haid terakhir untuk menentukan tuanya

kehamilan dan dengan perhitungan rumus neagle dapat

ditentukan perkiraan persalinan

b. Mual dan muntah (nausea dan vomiting)

- Pengaruh estrogen dan progesteron sehingga terjadi pengeluaran

asam yang berlebihan.

- Menimbulkan mual-mual pada pagi hari yang disebut morning

sickness.

- Dalam batas masih fisiologis dapat diatasi

- Akibat mual dan mual nafsu makan berkurang

c. Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan sesuatu yang biasa

terjadi bulan-bulan pertama kehamilan

d. Sinkope/Pingsan

- terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan

ischemia sistem saraf pusat dan menimbulkan sinkope/pingsan.

- Keadaan ini hilang setelah umur kehamilan 16 minggu

e. Payudara tegang

- Pengaruh estrogen dan progesteron serta somatomamotropin

menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.

- Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada

hamil pertama

f. Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat

penuh dan terasa sering kencing. Pada triwulan kedua sudah

menghilang.

g. Obstipasi/Konstipati

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan

menyebabkan kesulitan BAB.

4

Page 5: askeb ibu hamil

h. Pigmentasi Kulit

- Sekitar pipi terdapat cloasma gravidarum yang disebabkan oleh

keluarnya melanophone stimulating hormone hipofisis anterior

- Dinding perut terdapat strie Livide, strie albicans, linea alba dan

linea nigra.

- Sekitar payudara :

- Hiperpigmentasi areola mamae

- Puting susu makin menonjol

- Kelenjar montgomery menonjol

i. Epulis

Hiperpigmentasi gusi/epulis tidak hanya terjadi pada ibu hamil.

j. Varices/Penampakan pembuluh darah vena

- Karena di sekitar estrogen dan progesteron terjadi penampakan

pembuluh darah vena.

- Terjadi di sekitar genetalia externa, kaki, betis dan payudara

- Dapat menghilang setelah persalinan

(Sarwono, 1999 : 125-126)

2.2. Tanda Kemungkinan Hamil

a. Rahim membesar : terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi

dari rahim.

b. Pada pemeriksaan dalam dijumpai

- Tanda hegar

Ishtmus uteri teraba lunak seolah-olah corpus uteri terpisah dari

cervix.

- Tanda Piskacek

Kadang-kadang teraba bahwa fundus uteri tidak rata karena

uterus lebih cepat tumbuhnya di daerah implantasi telur.

- Tanda chadwicks

Terdapat kebiruan vagina/selaput lendir vagina

- Kontraksi Braxton

- Terasa ballotement

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif

- Sebagian kemungkinan positif palsu

(Rustam Mochtar, 1998 : 44-45)

5

Page 6: askeb ibu hamil

2.3. Tanda Pasti Kehamilan

a. Gerakan janin dalam rahim

- Terlihat/teraba gerakan janin

- Teraba bagian-bagian janin

b. Denyut jantung rahim

- Dilihat dengan stetekop – monoral laennec

- Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

- Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

- Dilihat pada ultrasonografi

c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

(Rustam Mochtar, 1998 : 44-45)

3. Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Pada Ibu Hamil

1. Perubahan Sistem Reproduksi

a. Uterus

- terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus

- terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan

Pengaruh hormon estrogen dan progesteron :

- Hipertrofi dan dilatasi otot

- Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk

menambah kekuatan dinding uterus

- Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah

vena

- Dinding uterus semakin lama semakin menipis

- Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan

tipis bersamaan dengan bertambahnya umur

kehamilan

- Tinggi fundus uteri yang normal adalah:

Usia Kehamilan(minggu)

Tinggi Fundus Uteri(TFU)

12 3 jari diatas simpisis

16 Pertengahan pusat-simpisis

20 3 jari dibawah simpisis

24 Setinggi pusat

6

Page 7: askeb ibu hamil

28 3 jari diatas pusat

32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus

36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus

40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus

(Sumber : Ari Sulistyawati.2009:60)

b. Serviks

- terjadi perlunakan

- mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena

pengaruh progesteron untuk perlindungan terhadap

infeksi

- estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga

timbul tanda chadwick

- prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk

perlunakan serviks

- effacement atau pemendekan terjadi pada

primigravida pada 2 minggu terakhir

c. Vagina

- jaringan otot mengalami hypertrofi

- terjadi peningkatan vaskularisasi

- peningkatan pengeluaran pervaginam

d. Vulva

- vaskularisasi meningkat

- warna menjadi lebih gelap

e. Ovarium dan tuba falopii

- ovulasi berhenti selama kehamilan

- pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya

satu korpus luteum yang ditemukan dalam ovarium

- tuba fallopii mengalami hipertrofi

- epitel mukosa menjadi gepeng

2. Payudara

- Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan

alveoli membesar

- Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar

7

Page 8: askeb ibu hamil

- Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil

disekitar areola, merupakan kelenjar sebasea yang

terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami

perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar

keringat yang ada di puting) yang menjaga agar

mammae tetap lembut dan kenyal

- Pada 12 minggu puting susu membesar dan

melunak, areola meluas, terjadi pigmentasi

(berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm,

diameter maksimal 7 cm

- Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum

Perubahan mammae selama kehamilan

Umur kehamilan

(minggu)

Perubahan

3-4 minggu

6 minggu

8 minggu

12 minggu

16 minggu

Rasa penuh pada payudara

Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri

Pelebaran pembuluh darah vena disekitar

mammae

Kelenjar montgomery mulai tampak

Penggelapan disekitar areola dan putting

Colostrum sudah mulai dikeluarkan

3. Perubahan sistem endokrin/hormon

- Adenohypophysis (membesar sebesar 50% dan

produksi hormon pertumbuhan meningkat)

- Neurohypophysis (oksitosin)

- Hormon ovarium (estrogen, progesteron dan

relaksin)

- Hormon-hormon sel trofoblast (HCG untuk

mencegah degenerasi corpus luteum)

- Hormon plasenta

- HCG

- Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot

uterus dan membuat sensitif terhadap oksitosin,

menstimulasi pertumbuhan duktus-duktus

8

Page 9: askeb ibu hamil

payudara, pertumbuhan puting susu,

hiperpigmentasi)

- Progesteron (mempengaruhi jaringan-jaringan yang

dipengaruhi estrogen, proliferasi dan meningkatkan

vaskularisasi desidua, relaksasi miometrium)

- Human placental lactogen/HPL (meningkatkan

metabolisme untuk nutrisi fetus terutama

metabolisme glukosa dan lemak

- Pengaruh umum estrogen adalah menyebabkan

pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel.

Sedangkan pengaruh khususnya :

o Menyebabkan penebalan dari endometrium

sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat

berimplantasi

o Menyebabkan hipertrofi (pelebaran pada

otot) dari dinding uterus dan hiperplasia

(peningkatan ukuran pembuluh darah)

serta lymphatic yang meningkatkan

vaskularisasi, kongesti (penimbunan

jumlah darah atau lendir yang berlebih

dalam organ tubuh) dan edema

(pembengkakan). Perubahan-perubahan ini

mengakibatkan : tanda chadwick

(perubahan warna serviks menjadi biru

lipid, tanda goodel (vagina melunak), tanda

hegar (istmus tidak teraba).

o Hipertrofi dan hiperplasia otot-otot uterus

o Hipertrofi dan hiperplasia jaringan

payudara termasuk sistem pembuluh darah

o leucorrhea, mimisan, hidung tersumbat,

ginggivitis, mual pada awal kehamilan

9

Page 10: askeb ibu hamil

- Pengaruh progesteron secara umum adalah peningkatan

sekresi dan mengendurkan otot-otot polos. Sedangkan

pengaruh khusus diantaranya adalah :

o Menyebabkan penebalan dari endometrium

sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat

berinplantasi

o Mengendurkan otot-otot halus yang berakibat :

meningkatnya waktu pengosongan lambung dan

peristaltik, meningkatkan gastric reflux karena

relaksasi cardiac spinchter yang menyebabkan

rasa panas pada perut, penurunan motilitas

(gerakan usus melambat) gastro intestinal yang

menyababkan terjadinya konstipasi (susah

BAB), pembuluh arteri dan dinding vena

relaksasi dan dilatasi yang meningkatkan

kapasitas vena dan menambah resiko terjadinya

hemoroids/wasir.

o Menjaga peningkatan suhu basal ibu

o Merangsang perkembangan sistem alveolar

payudara

o Dengan hormon relaksin dapat

melembutkan/mengendurkan jaringan ikat,

ligamen-ligamen dan otot-otot yang

mengakibatkan sakit punggung dan nyeri

ligamen

4. Perubahan sistem kekebalan

- Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama kehamilan

karena adanya peningkatan resiko infeksi

5. Perubahan sistem perkemihan

- BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari

kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya

perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan

meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.

10

Page 11: askeb ibu hamil

- Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter

menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin

- Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi

meningkat karena pengaruh progesteron

- Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat

pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan

- Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada

kehamilan

6. Perubahan sistem pencernaan

- Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat

perkembangan uterus

- Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal

menyebabkan  waktu pengosongan lambung menjadi lebih

lama

- Penyerapan makanan meningkat

- Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya

haemoroid

- Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus

menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati)

- Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)

7. Perubahan sistem muskuloskeletal

- Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka,

sakrokoksigeal dan sendi pubis karena pengaruh hormonal

- Perubahan postur menyebabkan rasa tidak nyaman di

punggung bagian bawah

8. Perubahan sistem kardiovaskuler

- Peningkatan curah jantung pada kehamilan 16 minggu

sekitar 40-50% dari biasanya

- Peningkatan volume darah 25-30%, sel darah merah

bertambah 20% yang menyebabkan hemodilusi

- Denyut nadi meningkat

- Cardiac output meningkat karena adanya peningkatan

volume darah

11

Page 12: askeb ibu hamil

- Terdapat sedikit peningkatan tekanan darah sampai umur

kehamilan 30 minggu

- Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada

vena dan tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki,

vulva dan saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises

vena dan sering hemoroid

- Posisi terlentang menyebabkan terjadinya supine hypotensi

syndrome

9. Perubahan sistem integumen/kulit

- Terjadi pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva dan

muka (chloasma)

- Linea alba menjadi linea nigra

- Muncul striae gravidarum

10. Perubahan sistem metabolisme

- Terjadi perubahan metabolisme

- Metabolisme basal meningkat

- Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme

ibu dan janin

- Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah

seperti hiperemesis, diabetes dan lain-lain.

- Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik

koloid interstisial

11. Nutrisi dan diet

- Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

uterus, plasenta, payudara. Sangat penting untuk material

herediter, pertumbuhan dan perkembangan janin sehingga

jumlah yang adekuat sangat diperlukan

- Karbohidrat merupakan penyedia energi untuk sel-sel pada

tubuh, simpanan energi (glikogen pada plasenta) untuk

pertumbuhan fetus sehingga dibutuhkan asupan karbohidrat

yang besar untuk energi

- Lemak, konsenterasi lipid dan kadar kolesterol lipoprotein

meningkat sebagai energi untuk ibu dan janin

12

Page 13: askeb ibu hamil

- Mineral, kebutuhan zat besi meningkat, kadar kalsium dan

magnesium menurun

- Vitamin, berfungsi untuk mengaktifkan enzim dalam tubuh

sehingga suply vitamin dalam diet harus  adekuat

12. Darah dan pembekuan darah

- Volume plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu,

mencapai maksimum pada 30-34 minggu sampai dengan

persalinan

- Massa RBC, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu

- WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan

kelahiran bayi

- Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal

- Faktor-faktor pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen

(I, VII, VIII, IX, X), menurunnya faktor XI dan XII,

sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah

13. Perubahan BB dan IMT

- Suatu metode untuk mengetahui penambahan BB optimal

- Untuk rekomendasi penambahan BB

- IMT BB(Kg)/ (TB(m))2

- Kategori BMI, rendah (BMI < 19,8) 12,5 s/d 18, normal

(BMI 19,8-26) 11,5 s/d 16, tinggi (BMI > 26-29) 7 s/d 11,5

- 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5

kg

- 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg

- Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg

adalah :

Berat badan (kg)

Janin

Plasenta

Cairan amnion

Peningkatan berat uterus

Peningkatan berat payudara

Peningkatan volume darah

3-4

0,6

0,8

0,9

0,4

1,5

13

Page 14: askeb ibu hamil

Cairan ekstra seluler

Lemak

1,4

3,5

Total 12,5 kg

14. Perubahan sistem pernafasan

- Ketidaknyamanan dan gangguan memperberat penyakit

saluran respirasi

- Perubahan mukosa saluran respirasi

- Diafragma naik atau terjadi desakan diafragma akibat

dorongan rahim yang membesar

- Pernafasan menjadi lebih pendek dan dalam (frekuensi 14-

15 x/menit) akibat peningkatan penggunaan oksigen

- Peningkatan konsumsi oksigen

- Progesteron menyebabkan hiperventilasi

- Penurunan kadar CO2 menyebabkan alkalosis

15. Perubahan sistem persyarafan

- Gangguan pada efisiensi tidur

- Masalah pada pemusatan perhatian dan memori

4. Ante Natal Care

a. Pengertian Ante Natal Care (ANC)

Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk

memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan

mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia

merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan

antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).

b. Standart Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

- Standar 1 : Metode Asuhan

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan

dengan langkah : Pengumpulan data dan analisa data, penentuan

diagnosa perencanaan, evaluasi dan dokumentasi.

- Standar 2 : Pengkajian

14

Page 15: askeb ibu hamil

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara

sistematis berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan

dianalisis.

- Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil

Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan

masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan

memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu

untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

- Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan

meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama

untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga

harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang

gizi, hipertensi, PMS (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV

(Human Immuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi,

nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang

diberikan oleh Puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat

pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu

mengambil tindakan yang diperlukan dan rnerujuknya untuk tindakan

selanjutnya.

- Standar 5: Palpasi Abdominal

Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan

melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila

umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin

dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari

kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

- Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan

dan/atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

- Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada

kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta

mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

15

Page 16: askeb ibu hamil

- Standar 8 : Persiapan Persalinan

Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan

akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan

biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan gawat darurat. Bidan

hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.

(PPIBI, 1999:26-27)

c. Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)

Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan

yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar

pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal

yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan,

pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus

sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya

dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC)

yang terdiri atas:

1) (Timbang) berat badan

Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian

yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada

trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi

dengan berat badan lahir rendah.

2) Ukur (tekanan) darah

Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan

dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta

mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

3) Ukur (tinggi) fundus uteri

Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi

untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan

bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya

kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta

melakukan rujukan tepat waktu.

4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.

Untuk mencegah tetanus neonatorum.

16

Page 17: askeb ibu hamil

Tabel 1  Jadwal Pemberian Imunisasi TT

AntigenInterval

(selang waktu minimal)

Lama

perlindungan

%

Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal

pertama

- -

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80

TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/

Seumur

99

Keterangan :   apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut

melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus

neonatorum

5) Pemberian (tablet besi) minimal 90 tablet selama kehamilan

6) (Tes)  terhadap penyakit menular seksual

Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan

janin berlangsung normal.

7) (Temu)  wicara dalam rangka pensiapan rujukan.

Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.

(Depkes RI, 2001:23)

Menurut buku Maternal dan Neonatal, (Saifudin Abdul Bari, 2002:67),

tujuan Ante Natal Care (ANC) adalah:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan

sosial ibu dan bayi.

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

17

Page 18: askeb ibu hamil

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

d. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga

profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)

sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya

mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas

pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu,

pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak

memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar

dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)

Kunjungan ibu hamil Kl

Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang

pertama kali pada masa kehamilan.

Kunjungan ulang

Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan

yang kedua dan seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal

sesuai dengan standar selama satu periode kehamilan berlangsung.

K4

K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke

empat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC)

sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat:

1)        Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).

2)        Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)

3)        Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah

minggu ke 36).

4)        Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

1) Pengetahuan

Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya

pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak

memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.

18

Page 19: askeb ibu hamil

2) Ekonomi

Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat

ekonomi rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan

dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada

keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan

energi dan protein (KEP) hal ini disebabkan tidak mampunya

keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang

dibutuhkan ibu selama kehamilan.

3) Sosial Budaya

Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan

mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku

keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan

rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang

menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan

kehamilannya.

4) Geografis

Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan,

ditempat yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan

kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau

sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).

5. Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Trimester I

a. Mual/muntah

Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:

oPerubahan hormonal (peningkatan kadar HCG,

estrogen/progesterone, gula darah rendah)

oKelebihan asam gastric/asam klorida

oPeristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone

meningkat)

oPerubahan dalam metabolisme

oPembesaran uterus

oFaktor emosional yang labil

19

Page 20: askeb ibu hamil

oAlergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan

histamin”)

Cara meringankan/mencegah

o Hindari bau atau faktor penyebab

o Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam

o Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi

o Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah)

sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi

o Duduk tegak setiap kali selesai makan

o Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang

o Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan

o Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan

secara tiba-tiba

o Hindari menggosok gigi setelah makan

o Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan

kepala agak ditinggikan

o Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah

Terapi

Gunakan obat-obatan hanya bila tindakan secara non farmakologis gagal

dan hanya untuk jangka pendek, misalnya:

o antihistamine : dimenhydrinate, doxylamine succinate

ometoclorpramide hydrochloride

ohindari buclizine. Meclizine (bersifat teratogenik)

o jika berat : terapi vitamin B6

Tanda-tanda bahaya

oPertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai

oKehilangan BB yang sidnifikan

oMalnutrisi

oHiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama

kehamilan)

oDehidrasi

oKetidakseimbangan elektrolit

20

Page 21: askeb ibu hamil

oPastikan tidak ada appendicitis dan pancreatitis

b. Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)

Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti

saat persalinan

Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :

oMeningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya 

menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi

oPtyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering

menghindari makan

Pengobatan

Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet, permen yang keras

c. Fatique (kelelahan) selama trimester I

Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan

penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan

Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi

wanita selama waktu ini

Cara meringankan atau mencegah

oYakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan

oDorong ibu untuk sering beristirahat

oAktivitas sedang dan nutrisi yang baik dapat emngurangi kelelahan

Terapi

oTidak perlu memberikan obat-obatan

oSuplemen vitamin dan zat besi dapat membantu untuk kesehatan

Tanda-tanda bahaya

oTerdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)

oKetidakmampuan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas sehari-hari

oTanda dan gejala depresi

oTanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis

d. Pica (ngidam makanan)

Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa

yang bisa mengurangi mual dan muntah

Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang

lebih merangsang

21

Page 22: askeb ibu hamil

Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi

dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik

e. Sakit punggung bagian atas

Terjadi pada trimester I kehamilan

Penyebab: meningkatnya ukuran dan volume payudara yang

merupakan salah satu tanda presuratif kehamilan

Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika payudara

tidak cukup ditopang

Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang

f. Leucorrhea

Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai

akibat dari peningkatan kadar estrogen

Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina

menjadi asam laktat oleh doderlein basilus

Cara meringankan

oTingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

oMemakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat

daya serapnya

oHindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon

Terapi

oHindari pencucian vagina (douching)

oGunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi jangan

terlalu berlebihan

oCara tradisional : merendam vagina dengan air rebusan daun sirih

Tanda bahaya

o Jika sangat banyak,/ berbau menyengat/ warna kuning/ abu-abu

(servicitis, vaginitis)

oPengeluaran cairan (selaput ketuban pecah)

oPerdarahan pervagina (abruption plasenta, placenta previa, lesi

pada servix/ vagina, bloody show)

g. Nocturia (sering BAK)

Trimester I

22

Page 23: askeb ibu hamil

Peningkatan berat fundus uterus, denganmelembutkan isthmus (tanda

hegar) menyebabkan meningkatnya antefleksi membesarnya uterus, yang

emnekan langsung kandung kemih

Trimester III

Terjadi lebih sering pada primigravida (ibu yang baru pertama kali

hamil). Bagian terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan

tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita

merasa perlu BAK

Cara meringankan

oPenjelasan mengenai terjadinya

oKosongkan saat terasa dorongan untuk BAK

oPerbanyak minum pada siang hari

o Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia

mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan

oBatasi minum bahan diuretic alamiah seperti kpoi, teh, cola dengan

kafein dll

Tanda bahaya

wanita hamil menghadapi resiko lebih besar terhadap infeksi saluran

kemih dan pyelonephritis karena ginjal dan kandung kemih mengalami

perubahan

h. Diarrhea

Terjadi pada trimester I, II, III

Mungkin akibat dari peningkatan hormone

Efek samping dari infeksi virus

Cara meringankan

oCairan pengganti rehidrasi –oral

oHindari makanan berserat tinggi seperti sereal kasar, sayur-sayuran,

buah-buahan, laktosa yang mengandung makanan

oMakan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi

i. Edema dependen

Terjadi pada trimester II dan III

Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal

Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah

23

Page 24: askeb ibu hamil

Peningkatan kadar permeabilitas kapiler

Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/

pada vena kava inferior ketika berbaring

Cara meringankan atau mencegah

oHindari posisi berbaring terlentang

oHindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring

ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan

oAngkat kaki ketika duduk/istirahat

oHindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki

oLakukan senam secara teratur

Tanda bahaya

o Jika muncul pada muka dan tangan dan disertai dengan proteinuria

serta hipertensi (waspada preeklampsi/eklampsia

j. Dispareunia (rasa sakit pada saat berhubungan seksual)

Terjadi selama kehamilan

Akibat pembesaran uterus, hal ini menyebabkan penurunan

sirkulasi, pelvic/vagina kongesti

Masalah fisik mungkin disebabkan oleh pembesaran

abdomen/masuknya bagian terbawah janin ke dalam pelvic

Faktor psikologis : miskonsepsi dan takut menyakiti janin

Cara mengurangi

oPerubahan posisi, hal ini akan meredakan masalah yang disebabkan

oleh pembesaran abdomen/rasa sakit dari penetrasi yang dalam

oDiskusi miskonsepsi dan ketakutan, agar wanita tidak khawatir

berlebihan

oKedua pasangan sebaiknya membuka informasi pada cara

alternative untuk kepuasan seksual masing-masing

(Sumber: http://lenteraimpian.wordpress.com)

6. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I

Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:

1.  Perdarahan pervaginam

Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang

merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.

24

Page 25: askeb ibu hamil

Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan

ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah

merah, banyak, dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa

nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau abrupsio

plasenta (Pusdiknakes, 2003).

2.  Demam tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan

merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala

adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain

dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk

menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).

3.  Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak

hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan

ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis,

penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi

saluran kemih atau infeksi lainnya (Pusdiknakes, 2003).

7.  Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan

trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6

minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan

mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam

serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-

hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis

Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).

8.  Selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan

hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada

trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi

dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi

(Saifuddin, 2002).

7. Masalah dan Komplikasi Kehamilan Trimester I

1. Perdarahan pervaginam

25

Page 26: askeb ibu hamil

a. Pengertian

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22

minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang

berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan

mola, kehamilan ektopik.

b. Penanganan Umum

Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan

secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan

darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera

lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat

bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat

memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera

memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan

intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan

(Saifuddin,2002 : 18-19).

c. Macam–macam perdarahan pervaginam:

2) Abortus

a. Pengertian

Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada

kehamilan 16 minggu atau sebelum plasenta selesai.

b. Macam–macam abortus

- Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa

interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.

Penanganannya: lakukan penilaian awal untuk segera menentukan

kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat, atau masih cukup

stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan

tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan

hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan

ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan lanjutan.

(Sarwono, 2001: 145)

- Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang

disengaja, baik dengan memakai obat–obatan maupun alat–alat.

26

Page 27: askeb ibu hamil

- Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,

dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa

ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat

persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.

- Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–

tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

- Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian

dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua

atau plasenta. Penanganannya: bila ada tanda–tandasyok maka atasi

dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian

keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital

dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.

- Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)

adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah

terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat

dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka

atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian

keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan

kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.

- Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran

membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih

dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti

spasmodika serta istirahat.

Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total,

jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.

Jika perdarahan berhenti, lakukan asuhan antenatal seperti biasa.

Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi. Perdarahan terus

berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan

konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.

- Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi

tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau

lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his

sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil

27

Page 28: askeb ibu hamil

lakukan dilatasidan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika

dan antibiotika (Mohctar, 1998 : 211–212).

2) Mola Hidatidosa

Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga

sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed

abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri (Sarwono, 2007 :

142).

Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,

lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan

sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10

unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat)

dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif

terhadap perdarahan hebat dan efektifitas terhadap pengosongan uterus

secara cepat) (Saifudin,2002:17).

2. Mual Muntah Berlebihan

a. Pengertian

Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang

berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang

menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi

nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per

1000 kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring

perjalanan waktu, satu dari setiap 1000 wanita hamil akanmenjalani

rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya hilang dengan

sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan

relaps sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita

primigravida dan cenderung terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.

(Lowdermilk, 2004) 

Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan

hiperemesis gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita

terpengaruh, sebaiknya ini dianggap sebagai hiperemesis gravidarum.

Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi :

1. Tingkatan I

a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :

28

Page 29: askeb ibu hamil

1) Dehidrasi : turgor kulit turun

2) Nafsu makan berkurang

3) Berat badan turun

4) Mata cekung dan lidah kering

b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi

regurgitasi ke esofagus

c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun

d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit

e. Tampak lemah dan lemas 

2. Tingkatan II

a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :

1) Turgor kulit makin turun

2) Lidah kering dan kotor

3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris

b. Kardiovaskuler

1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit

2) Nadi kecil karena volume darah turun

3) Suhu badan meningkat

4) Tekanan darah turun

c. Liver

1) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan ikterus

d. Ginjal

Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang

menyebabkan :

1) Oliguria

2) Anuria

3) Terdapat timbunan benda keton aseton

Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan

e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur

esofagus dan pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory

weiss.

3. Tingkatan III

a. Keadaan umum lebih parah

b. Muntah berhenti

29

Page 30: askeb ibu hamil

c. Sindrom mallory weiss

d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen

atau koma

e. Terdapat ensefalopati werniche :

1) Nistagmus

2) Diplopia

3) Gangguan mental

f. Kardiovaskuler

1) Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat

g. Gastrointestinal

1) Ikterus semakin berat

2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang

makin tajam

h. Ginjal

1) Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

b. Penanganan Umum

1. Obat – obatan 

a. Sedativa : phenobarbital

b. Vitamin : Vitamin B1 dan B6 atau B – kompleks

c. Anti histamin : Dramamin, avomin

d. Anti emetik (pada keadan lebih berat) : Disiklomin hidrokhloride

atau khlorpromasin. Penanganan hiperemesis gravidarum yang

lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.

2. Isolasi

a. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan

peredaran udara yang baik.

b. Catat cairan yang keluar masuk. 

c. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar

penderita, sampai muntah berhenti dan penderita mau makan. 

d.Tidak diberikan makanan/minuman dan selama 24 jam. 

Kadang – kadang dengan isolasi saja gejala – gejala akan

berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3. Terapi psikologik

30

Page 31: askeb ibu hamil

a. Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat

disembuhkan

b. Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan

c. Kurangi pekerjaan sera menghilangkan masalah dan konflik 

4. Cairan parenteral

a.Cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan

glukose 5% dalam cairan fisiologis (2 – 3 liter/hari)

b. Dapat ditambah kalium, dan vitamin(vitamin B kompleks, Vitamin

C)

c.Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara

intravena 

d. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum

membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan yang

tidak cair.

Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala – gejala akan

berkurang dan keadaan akan bertambah baik

5. Menghentikan kehamilan 

Bila pegobatan tidak berhasil, bahkan gejala semakin berat hingga

timbul ikterus, delirium, koma, takikardia, anuria, dan perdarahan

retina, pertimbangan abortus terapeutik.

c. Komplikasi

Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi

lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh

meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah (Rochjati,

2003:2).

3.Nyeri Perut Yang Hebat

a. Pengertian

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin

gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus (Saifuddin, 2002:

98).

b. Penanganan Umum

1. Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi,

tensi, respirasi, suhu)

31

Page 32: askeb ibu hamil

2. Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak

jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk

dengan cepat.

3. Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)

c.Komplikasi

Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara

lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio

plasenta, abortus, rupture uteri imminens (Irma,2008:7).

4.Demam Tinggi

a. Pengertian

Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam

kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan

gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

b. Penanganan Umum

Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak,

kompres untuk menurunkan suhu (Saiffudin, 2002: 84).

c. Komplikasi

Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara

lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut

(infeksi saluran kemih atas) (Saifuddin, 2002:86).

5.Selaput Kelopak Mata Pucat

a. Pengertian

Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita

hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari

sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan

oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah

meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat

dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat

daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan

hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).

Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.

b. Penanganan

32

Page 33: askeb ibu hamil

Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat

besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)

c. Komplikasi

Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung

terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu

anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan

congenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4).

7. KONSEP/MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU

HAMIL

Mengacu pada 7 langkah Varney

I. Pengkajian/Pengumpulan Data

Hari/Tanggal :Untuk mengetahui hari dan tanggal

dilakukannya pemeriksaan pada pasien.

Ja m :Untuk mengetahui jam dilakukannya

tindakan pada pasien.

Ruangan :Untuk mengetahui dimana tempat

dilakukannya pengkajian data.

No. Reg :Untuk menghindari terjadinya kekeliruan

pasien

Mahasiswa :Untuk mengetahui nama mahasiswa yang

melakukan pengkajian data.

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama : Untuk dapat mengenal dan memanggil ibu.

Umur : Untuk mengetahui umur ibu, serta menentukan apakah

kehamilan ibu termasuk resiko tinggi atau resiko

rendah ditinjau dari segi umur. Terlalu muda jika ibu

berusia ≤16 tahun dan terlalu tua jika ibu berusia ≥ 35

33

Page 34: askeb ibu hamil

tahun. Menurut BKKBN usia ideal untuk hamil

adalah 20-30 tahun.

Agama : Untuk mengetahui kepercayaan ibu, serta untuk

menyesuaikan KIE yang diberikan kepada ibu.

Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf ekonomi keluarga agar dapat

menyesuaikan nasehat yang diberikan sesuai dengan

taraf ekonomi klien.

Penghasilan : Untuk mengetahui status ekonomi klien yang dapat

mempengaruhi kebiasaan serta pola nutrisi yang dapat

mempengaruhi kesehatan klien.

Alamat : Untuk memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah

bila diperlukan.

2. Alasan periksa

Untuk mengetahui maksud dan tujuan klien datang.

3. Keluhan utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan pasien saat ini (mual,

muntah) dan untuk membantu menegakkan diagnosa.

4. Riwayat kebidanan

a. Menstruasi

Untuk mengetahui faal alat reproduksi klien, usia pertama kali

klien menstruasi, siklus, banyaknya, warna, bau, keluhan yang

dirasakan klien saat menstruasi. Dan untuk mengetahui hari

pertama haid terakhir pasien serta untuk menentukan usia

kehamilan dan tafsiran persalinan.

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

- Kehamilan

Untuk mengetahui ibu pernah hamil berapa kali dan adakah

penyulit atau tidak

- Persalinan

Untuk mengetahui usia kehamilan ibu aterm atau tidak, ditolong

oleh tenaga kesehatan atau dukun, apakah ada penyulit atau tidak,

apakah persalinannya normal atau dengan tindakan.

- Nifas

34

Page 35: askeb ibu hamil

Apakah ada penyulit atau tidak, usia anak, panjang badan dan

berat badan saat lahir, apakah ibu menyusui atau tidak, dan KB

yang digunakan oleh ibu.

Hal-hal tersebut dikaji ntuk mengetahui adakah penyulit yang

mungkin bisa terjai lagi pada kehamilan saat ini.

c. Riwayat kehamilan sekarang

- Untuk mengetahui pada trimester I ibu melakukan pemeriksaan

kehamilan dimana, berapa kali, keluhan yang dirasakan (mual,

muntah, pusing, sering kencing), KIE yang diberikan oleh

tenaga kesehatan serta terapi yang diberikan. (minimal 1 kali

kunjungan).

- Untuk mengetahui pada trimester II ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan dimana, berapa kali, keluhan yang

dirasakan (obstipasi), KIE yang diberikan oleh tenaga

kesehatan serta terapi yang diberikan. (minimal 1 kali

kunjungan).

- Untuk mengetahui pad trimester III ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan dimana, berapa kali, keluhan yang

durasakan (obstipasi, sering kencing), KIE yang diberikan oleh

tenaga kesehatan serta terapi yang diberikan. (minimal 2 kali

kunjungan).

5. Riwayat Pernikahan

Untuk mengetahui keabsahan pernikahan, lama pernikahan, usia

saat menikah serta pernikahan yang ke berapa. Serta untuk

mengetahui nilai anak bagi keluarga.

6. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah mempunyai

penyakit akut, kronis seperti hipertensi, DM, penyakit menular

seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah sembuh atau yang

masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan mempengaruhi

kehamilan sekarang ini.

7. Riwayat kesehatan sekarang

35

Page 36: askeb ibu hamil

Untuk mengetahui apakah ibu saat ini sedang menderita penyakit

menular, menahun dan menurun dalam proses pengobatan akan

mempengaruhi atau mengganggu kehamilan dan persalinan.

8. Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ibu maupun suami ada

yang pernah atau sedang menderita penyakit menular, dan apakah

pada keluarga ibu ada yang menderita penyakit menurun serta

adakah keturunan kembar baik dari pihak ibu maupun pihak suami.

9. Pola kebisaan sehari-hari

a.Istirahat : Rata-rata tidur malam yang normal adalah 6-8 jam.

Tidur siang sangat penting bagi ibu hamil rata-

ratatidur siang normal adalah 1-2 jam.

b. Pola Nutrisi : Kebutuhan nutrisi ibu hamil akan

mengalami peningkatan dari sebelum hamil dan selama hamil.

Yang ditanyakan antara lain: frekuensi, komposisi (menu

seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin

dan mineral). Porsi makan seharusnya mengalami peningkatan

dan kebutuhan cairan minimal 8 gelas sehari. Berikut ini adalah

tabel kebutuhan nutrisi ibu hamil:

Zat Gizi AKG Wanita Tidak Hamil

Tambahan Gizi Wanita Hamil

19-29 tahun

30-49tahun

TrimesterI

Trimester II TrimesterIII

Energi(kkal) 1900 1800 +180 +300 +300

Protein(g) 50 50 +17 +17 +17

Vitamin A(RE) 500 500 +300 +300 +300

Vitamin D() 5 5 +0 +0 +0

Vitamin E(mg) 15 15 +0 +0 +0

Vitamin K() 55 55 +0 +0 +0

Thiamin(mg) 1,0 1,0 +0,3 +0,3 +0,3

Riboflavin(mg) 1,1 1,1 +0,3 +0,3 +0,3

Niacin(mg) 14 14 +4 +4 +4

Asam Folat() 400 400 +200 +200 +200

36

Page 37: askeb ibu hamil

Piridoksin(mg) 1,3 1,3 +0,4 +0,4 +0,4

Vitamin B12() 2,4 2,4 +0,2 +0,2 +0,2

Vitamin C(mg) 75 75 +10 +10 +10

Kalsium(mg) 800 800 +150 +150 +150

Fosfor(mg) 600 600 +0 +0 +0

Magnesium(mg) 240 270 +30 +30 +30

Besi(mg) 26 26 +0 +9 +13

Yodium() 150 150 +50 +50 +50

Seng(mg) 9,3 9,8 +1,7 +4,2 +10,2

Selenium() 30 30 +5 +5 +5

Mangan(mg) 1,8 1,8 +0,2 +0,2 +0,2

Flour(mg) 2,5 2,7 +0,2 +0,2 +0,2

Nama Bahan

BeratGram

Ukuran Rumah Tangga

Beras 300 4 gelas nasi

Daging 75 3 potong sedang

Tempe 75 3 potong kecil

Sayuran 300 3 gelas

Buah 200 2 potong

Susu 200 1 gelas

Gula 10 1 sendok makan

Minyak 25 5 sendok makan

Selingan 2 X

Nilai gizi

- Kalori : 2500 - Lemak : 82- Protein : 85 - H.A. : 414

sumber : http://www.balita-anda.indoglobal.com

c. Pola aktifitas

Untuk mengetahui aktifitas ibu tergolong ringan atau berat. Jika

aktivitas yang dilakukan ibu terlalu berat, dikhawatirkan dapat

menimbulkan abortus dan persalinan prematur. Ibu hamil

seharusnya mengurangi aktifitas yang terlalu berat untuk menjaga

kehamilannya.

37

Page 38: askeb ibu hamil

d. Pola Eliminasi

Untuk mengetahui pola eliminasi ibu. Berapa kali ibu BAB dan

BAK dalam sehari, adakah gangguan atau tidak, konsistensinya

dan warnanya.

- Pada trimester I ibu hamil cenderung lebih sering BAK,

dikarenakan pembesaran uterus menekan kandung kemih.

- Pada trimester II pola eliminasi ibu hamil kembali normal.

- Pada trimester III ibu hamil lebih sering BAK dan mengalami

obstipasi. Hal itu dikerenakan kepala telah memasuki rongga

panggul.

e. Pola kebersihan

Untuk mengetahui pola kebersihan ibu, yang sangat berpengaruh

pada kesehatan ibu, antara lain:

1. Mandi

Untuk mengetahui berapa kali ibu mandi dalam sehari.

Mandi sangat dibutuhkan pada ibu ibu hamil untuk

menjaga kebersihan, selain itu metabolisme pada ibu

hamil mengalami peningkatan sehingga produksi keringat

juga ikur meningkat. Mandi dilakukan minimal 2x sehari.

2. Keramas

Untuk mengetahui berapa kali ibu keramas dalam

seminggu. Idealnya adalah 3-4 kali dalam seminggu.

3. Ganti baju dan celana dalam

Ganti baju minimal sekali dalam sehari, sedangkan celana

dalam minimal dua kali. Namun jika sewaktu-waktu baju

dan celana dalam kotor, sebaiknya segera diganti. Selain itu

bahan yang dipilih harusnya dari katon, bisa menyerap

keringat dan tidak ketat.

4. Sikat gigi

Untuk mengetahui berapa kali ibu sikat gigi dalam sehari.

Sikat gigi minimal dilakukan 2 kali dalam sehari. Sikat gigi

sangat penting dilakukan untuk menghindari terjadinya

karies gigi, sakit gigi dan gangguan lainnya pada gigi.

38

Page 39: askeb ibu hamil

5. Potong kuku

Untuk mengetahui berapa hari sekali ibu memotong kuku.

Kuku ibu hamil harus selalu dala keadaan pendek dan

bersih. Kuku selain sebagai tempat yang mudah untk

bersarangnya kuman sumber infeksi. Potong kuku

seharusnya dilakukan minimal seminggu sekali.

f. Pola hubungan seksual

Untuk mengetahui frekuensi pasien melakukan hubungan seksual

dalam seminggu, adakah keluhan seperti nyeri saat melakukan

hubungan seksual. Hubungan seksual dapat dilakukan sewaktu-

waktu jika tidak ada riwayat abortus, dan harus dilakukan dengan

hati-hati. Jika ada riwayat abortus, sebaiknya hindari hubungan

seksual selama trimester I.

g. Pola kebiasaan lain

Untuk mengetahui apakah ibu merokok, mengkonsumsi obat-

obatan terlarang atau minuman keras sebelum dan selama hamil.

Dikhawatirkan kebiasaan ini dapat mengganggu kehamilan.

1. Riwayat psikologi, sosial, budaya dan spiritual

a. Psikologi

Kehamilan ini direncanakan atau tidak, tanggapan suami dan

keluarga bagaimana terhadap kehamilan sekarang ini.

b. Sosial

Hubungan dengan suami dan keluarga lain apakah baik-baik saja

atau tidak, serta bagaimana hubungan dengan tetangga.

c. Budaya

Apakah dalam keluarga masih melakukan budaya-budaya seperti

selamatan 3 bulanan atau 7 bulanan, pijat oyok, minum jamu. Dan

apakah budaya tersebut dapat mempengaruhi kehamilan.

d. Spiritual

Untuk mengetahui kepercayaan ibu dan keluarga, serta membantu

kita menyesuaikan KIE yang akan diberikan.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : baik

39

Page 40: askeb ibu hamil

b. Kesadaran : compos mentis

Tingkat kesadaran:

- Kompos mentis (sadar penuh)

- Apatis (acuh tak acuh)

- Somnolen (bisa bangun dengan rangsngan ringan)

- Derilium (sibuk sendiri, teriak-teriak)

- Sopor (bisa melihat dengan rangsangan berat, tidak bisa

mengutarakan)

- Koma (tidak sadar)

b. Berat badan

Untuk mengetahui berat badan ibu sebelum dan selama hamil.

Sebaiknya kenaikan berat badan pada ibu hamil adalah antara 9-

13,5 kg.

c. Tinggi Badan

Untuk mengetahui berapa tinggi badan ibu. Ibu hamil dengan tinggi

badan terlalu pendek ≤ 145 cm memungkinkan adanya panggul

sempit.

d. LILA

Untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Normalnya LILA adalah ≥

23,5 cm.

e. TTV

1. Tekanan Darah : untuk mengetahui normal atau tidaknya tekanan

darah ibu, normalnya 90/60 mmHg – 130/90

mmHg. Kenaikan systole tidak boleh ≥ 30

mmHg dan diastole tidak boleh ≥ 15 mmHg.

2. Nadi : untuk mengetahui jumlah denyut nadi ibu dalam

satu menit. Normalnya adalah 60-100 kali

permenit.

3. Pernafasan : untuk mengetahui frekuensi pernafasan ibu

dalam satu menit. Normalnya adalah 18-24 kali

permenit.

4. Suhu : untuk mengetahui normal tidaknya suhu ibu.

Normalnya adalah 36ºC-37 ºC.

2. Pemeriksaan Fisik 

40

Page 41: askeb ibu hamil

Inspeksi

a. Kepala: bentuk kepala oraktosefalus, bersih, rambut hitam, tidak rontok,

tidak ada kutu dan ketombe.

b. Muka : Tidak anemis, tidak odema, tidak berjerawat, terdapat cloasma

gravidarum.

c. Mata : Mata simetris, konjungtiva berwana merah muda, sklera berwarna

putih, tidak ada bintik bitot, tidak ada katarak, tidak ada kelainan seperti

strabismus.

d. Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada

pengeluaran sekret, cairan ataupun darah, tidak ada pembesaran polip.

e. Telinga : Telinga simetris, keadaan bersih, tidak ada pengeluaran sekret,

nanah ataupun darah, membran timpani berwarna putih dan tes

pendengaran positif.

f. Mulut : Keadaan bersih, tidak kering, warnanya merah muda,

lidah tidak kotor, palatum bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada kelainan

seperti labio palato skisis dan labio skisis, tidak ada perdarahan dan

pembengkakan pada gusi.

g. Gigi : Gigi bersih, tidak ada karies gigi dan tidak ada karang gigi.

h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena

jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

i. Payudara : Payudara simetris, keadaan kulit kenyal tidak seperti kulit

jeruk, ada hiperpigmentasi pada aerola mammae, puting susu menonjol

dan belum ada pengeluaran kolustrum.

j. Abdomen : Ada pembesaran uterus, ada linea nigra, ada strie

gravidarum, tidak ada bekas luka operasi.

k. Genetalia : Keadaan bersih, tidak ada fluor albus, tidak ada varises dan

tidak ada kelainan seperti condiloma akuiminata atau kondiloma talata

l. Ekstremitas atas dan Bawah : Keadaan simetris, Tidak ada odema, tidak

ada kelainan seperti sindaktil aan polidaktil, tidak ada varises dan turgor

kulit baik.

Palpasi

a. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar limpe, tidak ada  bendungan

vena  jugularis, tidak ada  pembesaran kelenjar tiroid.

41

Page 42: askeb ibu hamil

b. Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, kolostrum

belum keluar.

c. Abdoment : Mengetahui Leopold.

Leopold I, untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.

Normalnya teraba bagian yang bulat, lunak, tidak dapat digoyangkan

atau bokong.

Leopold II, untuk mengetahui bagian janin yang ada di sebelah kanan

atau kiri ibu. Jika teraba bagian yang rata, keras, ada tahanan, berarti

punggung. Jika teraba bagian berupa tonjolan-tonjolan kecil dan banyak,

serta tidak memenuhi ruangan uterus, berarti bagian-bagian kecil janin

(ekstremitas)

Leopold III, untuk mengetahui bagian janin yang ada di perut bagian

bawah dan bagian bawah janin sudah masuk pintu atas panggul atau

belum. Pada primi gravida kepala harus masuk PAP pada usia kehamilan

36 minggu. Sedangkan pada multi gravida kepala harus masuk PAP pada

usia kehamilan 37 minggu atau pada saat menjelang persalinan.

Leopold IV, untuk mengetahui berapa banyak bagian terbawah janin

masuk ke pintu atas panggul. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling

bertemu) berarti kepala belum masuk panggul. Jika kedua tangan

divergen ( tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul.

- TBJ

Untuk mengetahui tafsiran berat janin.

(TFU – 12 ) X 155 , jika kepala belum masuk PAP.

(TFU – 11 ) X 155 , jika kepala sudah masuk PAP.

Berat badan bayi normalnya adalah 2500-4000 gram dengan usia

kehamilan 36-40 minggu. Tafsiran berat janin dapat dijadikan

sebagai salah satu acuan apakah bayi bisa lahir normal atau tidak.

Karena jika bayi terlalu besar, maka bayi tidak dapat dilahirkan

secara normal.

C. Auskultasi

- DJJ

Untuk mengetahui denyut jantung janin dalam satu menit.

Normalnya adalah 120-160 kali permenit. Denyut jantung janin

mulai dapat terdengar pada usia kehamilan 12 minggu jika

42

Page 43: askeb ibu hamil

diperiksa dengan menggunakan doppler dan 18 minggu jika

diperiksa dengan menggunakan funandoskop. Didengarkan pada

daerah punktum maximum. Pada janin dengan presentasi kepala

punktum maximum terdapat dibawah pusat sebelah kanan atau kiri.

Pada janin dengan letak melintang, punktum maximum sejajar

dengan pusat sebelah kiri atau kanan. Dan pada janin dengan letak

sungsang, punctum maximum terletak di atas pusat.

D. Perkusi

- Reflek patella (+)/(+)

Jika reflek patella negative, mengindikasikan bahwa ibu

kekurangan vitamin B1.

E Pemeriksaan panggul luar:

Pemeriksaan panggul luar dilakukan pada pasien primi gravida atau

pada pasien yang memiliki tinggi badan ≤ 145 cm.

- Distansia spinarum (24-26 cm)

Jarak antara kedua spina iliaka anterior superior dekstra dan

sinistra.

- Distansia kristarum (28-30 cm)

Jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada

krista iliaka kanan dan kiri.

- Boudelogue (18-20 cm)

Merupakan jarak antara bagian atas simfisis ke prosesus

spinosus lumbal ke-5.

- Distansia intertrokantika

Merupakan jarak antara kedua trokanter mayor

- Distansia tuberum (10,5 cm)

Jarak antara tuber ischii kanan dan kiri.

3. Pemeriksaan Penunjang

1) Urine:

a. Reduksi : Dilakukan untuk mengetahui kadar gula dalam urine.

Cara membaca:

Biru : Negatif

Biru kehijauan : + 1

Hijau kekuningan : + 2

43

Page 44: askeb ibu hamil

Hijau keruk kekuningan : + 3

Merah bata : + 4

Jika positif maka ibu menderita diabetes mellitus.

b. Albumin : Dilakukan untuk mengetahui protein urine dan penyakit

ginjal

Cara membaca:

Tidak ada endapan : Negatif

Urin keruh : +1

Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan : +2

Kekeruhan mudah dilihat, endapan lebih jelas terlihat : +3

Urin sangat keruh disertai endapan menggumpal : +4

Jika hasil tes positif, dikhawatirkan ibu mengalami pre eklampsia

c. Plano Test : Normalnya positif yaitu terlihat dua strip yang terlihat

jelas, jika negative yang terlihat hanya satu strip saja.

2) Darah

a. Hb: Untuk mengetahui apakah ibu hamil menderita anemia atau tidak.

Yang dimaksud dengan anemia kehamilan adalah jika kadar hemoglobin

< 11 gr/dL pada trimester 1 dan 3, atau jika kadar hemoglobin < 10,5

gr/dL pada trimester 2. anemia yang terjadi pada ibu hamil dikarenakan

adanya hemodelusi atau suatu keadaan dimana peningkatan sel darah

merah yang tidak sebanding dengsn peningkatan plasma darah.

Tingkatan anemia

- Anemia ringan : 9-10 gr/dL

- Anemia sedang : 7-8 gr/dL

- Anemia berat : < 7 gr/dL 

b. Gol Darah: Untuk mengetahui golongan darah ibu, sehingga apabila

terjadi perdarahan sewaktu persalinan golongan darah telah diketahui dan

mempermudah dalam mencari donor darah.

3) USG : Untuk mengetahui kondisi, jenis kelamin, usia kehamilan, letak

janin dan posisi janin.

1. Skor Poedji Rochjati

I II III IV

Kel No. Masalah/faktor resiko Skor TRIBULAN

I II III1 III2

44

Page 45: askeb ibu hamil

FR Skor Awal Ibu Hamil 2 2

I

1.

2.

3.

4.

5

6.

7.

8.

9.

10.

Terlalu muda, hamil 1 ≤ 16 tahun

a. Terlalu tua, hamil ≥ 35 tahun

b. Terlalu lambat hamil I, kawin ≥ 4 tahun

Terlalu cepat hamil lagi (< 2 tahun)

Terlalu lama hamil lagi (> 10 tahun)

Terlalu banyak anak, 4 / lebih

Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun

Terlalu pendek ≤ 145

Pernah gagal kehamilan

Pernah melahirkan dengan :

a). tarikan tang/vacum

b). uri dirogoh

c). diberi infuse/tranfusi

Pernah operasi sesar

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

8

II

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Penyakit pada ibu hamil

a). kurang darah b). Malaria

c). TBC d). payah jantung

e). kencing manis

f). penyakit menular seksual

Bengkak pada muka/tungkai dan

hipertensi

Hamil 2 kembar/lebih

Hamil kembar air/hidromnion

Bayi mati dalam kandungan

Kehamilan lebih bulan

Letak sungsang

Letak lintang

4

4

4

4

4

4

4

4

4

8

8

III19.

20.

Perdarahan dalam kehamilan ini

Pre eklamsi berat/kejang

8

8

Keterangan jumlah skor:

a). Jumlah Skor : 2-4 maka ibu termasuk kelompok resiko rendah

b). Jumlah Skor : 6-10 maka ibu termasuk kelompok resiko tinggi

45

Page 46: askeb ibu hamil

c). Jumlah Skor : 8-12 maka ibu termasuk kelompok resiko sangat

tinggi.

2. Terapi

B6

II. Identifikasi Diagnosa/Masalah

Merupakan hasil pengkajian dari data subyektif dan obyektif

Dx : Ny.”...” usia...tahun, G...P...AB...UK...minggu. tunggal/gemeli,

hidup/mati, letkep/letli/letsu, intrauterine/ekstrauterine

dengan…..

Ds : Pernyataan dari ibu

Do : Data yang dilakukan dengan pemeriksaan yang menunjang

pernyataan ibu.

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Merupakan masalah potensial yang dianalisis dapat muncul dari diagnosa

yang ada dan dengan keadaan klien yang disertai oleh data dasar yang

mendukung. Misalnya:

Diagnosa Potensial : abortus

IV. Menetapkan kebutuhan segera

Merupakan tindakan segera yang harus diberikan dalam rangka mencegah

komplikasi lebih lanjut. Merupakan rencana tindakan sesuai dengan

keadaan yang mendesak yang perlu pertolongan segera.

V. Rencana Asuhan Kebidanan

Tanggal :

Jam :

Dx : Ny.”...” usia...tahun, G...P...AB...UK...minggu. tunggal,

hidup, letkep/letli/letsu, intrauterine dengan……….

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan

normal sampai aterm dan tanpa ada keluhan

Kriteria hasil: 1. TFU sesuai dengan usia kehamilan

2. TTV dalam batasnormal

3. Keluhan berkurang

Intervensi:

1. Jelaskan hasil pemeriksaan

46

Page 47: askeb ibu hamil

R/ ibu dapat mengerti keadaanya, sehingga dapat mengurangi

kecemasannya.

2. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi

R/ makanan yang bergizi bermanfaat bagi pertumbuhan janin.

3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

R/ agar ibu tidak terlalu kelelahan dan kondisi ibu bisa stabil.

4. Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan

R/ dengan mengenali tanda bahaya, masalah dapat dideteksi secara

dini sehingga penanganan segera dapat dilakukan.

5. Ajarkan ibu tentang personal hygiene

R/ memberikan pengetahuan ibu untuk merawat diri

6. Jelaskan pada ibu cara untuk mengatasi ketidaknyamanan yang

dirasakan.

R/ ketidaknyamanan yang ibu rasakan dapat teratasi

7. Anjurkan pada ibu untuk control ulang 1 bulan lagi atau sewaktu –

waktu jika ada keluhan.

R/ mengetahui perkembangan janin sehingga apabila ada masalah

dapat segera ditangani.

8. Anjurkan ibu untuk minum obat yang telah diberikan.

R/ agar keluhan yang dirasakan ibu dapat berkurang.

VI. Pelaksanaan/Implementasi

Melaksanakan tindakan sesuai dengan intervensi atau rencana yang telah

disusun sesuai dengan keadaan yang mendesak terlebih dahulu. Mengacu

pada intervensi yang telah disusun.

VII.Evaluasi

Dilakukan minimal dengan menggunakan SOAP

Tanggal :

Jam :

Dx : Ny.”...” usia...tahun, G...P...AB...UK...minggu. tunggal, hidup,

letkep/leli/letsu, intrauterine dengan……….

S : Data subyektif diambil dalam bentuk anamnase.

O : Data obyektif diambil dalam bentuk observasi.

A : Kesimpulan keadaan klien.

P : Rencana untuk perencanaan.

47

Page 48: askeb ibu hamil

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN DATA

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2011

Jam : 11.00 WIB

Ruangan : Ruang Kehamilan

No. Reg : -

Mahasiswa : Novia Dewi Anggraini

E. Data Subyektif

1. Biodata

Nama : Ny. S Nama suami : Tn. B

Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawati Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : Rp. 600.000/bln Penghasilan : Rp. 2.000.000/bln

Alamat : Jln. Telaga Wangi Alamat : Jln. Telaga Wangi

23 Malang 23 Malang

2. Alasan periksa

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

3. Keluhan utama

48

Page 49: askeb ibu hamil

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya saja, tanpa ada

keluhan yang dirasakan.

4. Riwayat kebidanan

d. Menstruasi

Menarche : 12 tahun

Siklus : Tidak Teratur, terkadang sebulan 2 kali terkadang

sebulan 1 kali

Lama : 7 hari

Banyaknya : 3 kotex/hari

Warnanya : merah

Baunya : khas darah/amis

Keluhan : dysmenorrhoe

Fluor albus : tidak

HPHT : 09 Juni 2011

Suami

ke

Kehamilan Persalinan Anak Nifas K

Bk

e

U

K

Penyu

lit

Jen

is

Peno

long

Tem

pat

Penyu

Lit

BB

L

Seks H

/M

Penyu

lit

A

SI

H A M I L I N I

e. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

f. Riwayat kehamilan sekarang

HPHT : 09 Juni 2011

ANC : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan keduanya.

Sebelumya ibu melakukan kunjungan di

puskesmas dan diberikan tablet B6. waktu itu ibu

mengeluh mual muntah. Dan diberikan KIE untuk

makan sedikit tapi sering.

Ibu mengatakan mendapatkan imunisasi TT

terakhir kali pada saat sebelum menikah.

5. Riwayat Pernikahan

Pernikahan ke : 1

49

Page 50: askeb ibu hamil

Lama pernikahan : 2 tahun

Status pernikahan : sah

Usia saat menikah : 21 tahun

6. Riwayat kesehatan yang lalu (penyakit yang pernah diderita)

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit akut atau kronis

dan tidak pernah masuk rumah sakit, tidak pernah operasi. Biasanya

sakit yang diderita ibu hanya pusing saja dan setelah minum obat

langsung sembuh.

7. Riwayat kesehatan sekarang

a.Ibu mengatakan saat ini tidak menderita suatu penyakit yang dapat

mengganggu kehamilan dan tidak dalam masa pengobatan.

8. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

menular, tidak ada riwayat penyakit keturunan dan tidak ada riwayat

hamil kembar.

9. Pola kebiasaan sehari-hari

a.Pola Istirahat

Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur malam ± 7 jam / hari &

tidur siang ± 1 jam / hari.

Selama hamil : Ibu mengatakan tidur malam ± 8 jam / hari dan

tidur siang ±1 jam / hari.

b. Pola Nutrisi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi

sedang (nasi, lauk dan sayur) dan minum air putih

± 6-8 gelas / hari.

Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi

sedang (nasi, lauk dan sayur) dan minum air putih

± 8 gelas / hari.

c.Pola Aktifitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan bekerja setiap hari sebagai

karyawati di sebuah toko pakaian. Ibu bekerja

mulai jam 08.00 – 15.00 WIB.

50

Page 51: askeb ibu hamil

Selama hamil : Ibu mengatakan bekerja setiap hari sebagai

penjaga seorang karyawati di sebuah toko

pakaian. Ibu bekerja mulai jam 08.00 – 15.00

WIB.

d. Pola Eliminasi

Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB ± 1x / hari (warna

kuning coklat, konsistensi lembek, bau khas,

tanpa keluhan) dan BAK ± 4x / hari (warna

kuning jernih, memancar).

Selama hamil : Ibu mengatakan BAB ± 1x / hari (warna

kuning coklat, konsistensi lembek, bau khas,

tanpa keluhan) dan BAK ± 6x / hari (warna

kuning jernih, memancar).

e.Pola Kebersihan

Ibu mengatakan tidak ada perubahan sebelum dan selama hamil,

yaitu:

- Mandi

Ibu mengatakan setiap hari mandi 2 kali.

- Keramas

Ibu mengatakan keramas setiap 2 hari sekali.

- Ganti baju

Ibu mengatakan ganti baju2 kali sehari.

- Ganti celana dalam

Ibu mengatakan ganti celana dalam sehari 2 kali.

- Sikat gigi

Ibu mengatakan sikat gigi sehari 2 kali.

- Potong kuku

Ibu mengatakan memotong kukunya setiap 1 kali seminggu.

f. Pola Hubungan Seksual

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual

2x dalam seminggu dan tidak ada keluhan.

Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual

1x dalam seminggu dan tidak ada keluhan.

g. Pola Kebiasaan Lain

51

Page 52: askeb ibu hamil

Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum

minuman beralkohol, mengkonsumsi jamu dan mengonsumsi obat

terlarang.

10. Riwayat psikologi, sosial, ekonomi, dan budaya

a.Psikologi

Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya dan sangat

diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga

b. Sosial

Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan

tetangga baik-baik saja

c.Budaya

Ibu mengatakan dalam keluarga masih mengadakan

selamatan 3 bulanan dan 7 bulanan.

d. Spiritual

Ibu mengatakan ibu dan keluarga beragama islam.

F. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : baik

b. Kesadaran : compos mentis

c. BB : BB sebelum hamil : 52 kg

BB selama hamil : 54 kg

d. TB : 148

e. LILA : 24 cm

f. TTV

1. Tekanan Darah : 110/70

2. Nadi : 88x/menit

3. Pernafasan : 24x/menit

4. Suhu : 36,5ºC

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

- Kepala: bentuk kepala oraktosefalus, bersih, rambut hitam,

tidak rontok, tidak ada kutu dan ketombe.

- Muka : Tidak anemis, tidak odema, tidak berjerawat, tidak

terdapat cloasma gravidarum.

52

Page 53: askeb ibu hamil

- Mata : Mata simetris, konjungtiva berwana merah muda,

sklera berwarna putih, tidak ada bintik bitot, tidak ada

katarak, tidak ada kelainan seperti strabismus.

- Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping

hidung, tidak ada pengeluaran sekret, cairan ataupun darah,

tidak ada pembesaran polip.

- Telinga : Telinga simetris, keadaan bersih, tidak ada

pengeluaran sekret, nanah ataupun darah, membran timpani

berwarna putih dan tes pendengaran positif.

- Mulut : Keadaan bersih, tidak kering, warnanya merah

muda, lidah tidak kotor, palatum bersih, tidak ada

stomatitis, tidak ada kelainan seperti labio palatum skisis

dan labio skisis, tidak ada perdarahan dan pembengkakan

pada gusi.

- Gigi : Gigi bersih, ada karies gigi dan tidak ada karang

gigi.

- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada

bendungan vena jugularis dan tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid.

- Payudara : Payudara simetris, kulit tidak seperti kulit jeruk,

ada hiperpigmentasi pada aerola mammae, puting susu

menonjol dan belum ada pengeluaran kolustrum.

- Abdomen : Ada pembesaran uterus, ada linea nigra, tidak

ada strie gravidarum, tidak ada bekas luka operasi.

- Ekstremitas atas dan Bawah : Keadaan simetris, Tidak ada

odema, tidak ada kelainan seperti sindaktil dan polidaktil,

tidak ada varises dan turgor kulit baik.

b. Palpasi

Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, vena

jugularis dan kelenjar tiroid

Mammae: tidak ada massa, tidak ada kolostrum

Abdomen: Leopold I: TFU belum teraba, ballottement (+)

Leopold II: tidak dilakukan

Leopold III: tidak dilakukan

53

Page 54: askeb ibu hamil

Leopold IV: tidak dilakukan

c. Auskultasi

DJJ : tidak dilakukan

d. Perkusi

Reflek patella ki/ka : +/+

3. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

4. Pemeriksaan panggul luar: tidak dilakukan

5. Skor Poedji Rochjati

Dari hasil anamnase dan pemeriksaan yang dilakukan skor ibu

adalah 2.

Ibu digolongkan kelompok resiko rendah.

6. Terapi

B6 diminum 3 x 1 hari

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

Dx : Ny.”S” usia 23 tahun G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan

umum ibu baik dengan kehamilan normal.

Ds : Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya adalah 9 juni

2011

Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama

Do : Keadaan Umum : baik

Kesadaran : compos mentis

BB : BB sebelum hamil : 52 kg

BB selama hamil : 54 kg

TB : 148

LILA: 24 cm

TTV :

Tekanan Darah : 110/70

Nadi : 88x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Suhu : 36,5ºC

Abdomen: Leopold I: TFU belum teraba, ballotement (+)

Masalah : Kurangnya pengetahun ibu tentang kebutuhan nutrisi pada

ibu hamil.

54

Page 55: askeb ibu hamil

DS : Ibu mengatakan tidak ada perubahan pola makan sebelum

dan selama hamil, meskipun ibu tidak merasakan keluhan

yang dapat mengganggu kebutuhan nurtisinya.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL

Abortus

IV. MENETAPKAN KEBUTUHAN SEGERA

Pemberian KIE

V. INTERVENSI

Dx : Ny.”S” usia 23 tahun, G.1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan

umum ibu baik dengan kehamilan normal.

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan

normal sampai aterm.

Kriteria hasil: 1.TTV dalam batas normal

2. TFU sesuai dengan usia kehamilan

3. Kenaikan berat badan sesuai dengan normalnya

Masalah :

DS : Ibu mengatakan tidak ada perbedaan nutrisi sebelum dan

selama hamil.

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan

pengetahuan ibu tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil bertambah.

Kriteria Hasil: 1. Ibu mampu mengulang kembali penjelasan yang telah

diberikan.

2. Kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi

3. Berat badan ibu meningkat

Intervensi:

1. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya dalam

kehamilan

R/ agar ibu dapat mengenali tanda bahaya secara dini

dan langsung berkonsultasi pada tenaga kesehatan,

sehingga masalah dapat teratasi.

2. Berikan KIE pada ibu tentang:

- Pola nutrisi

- Pola istirahat

55

Page 56: askeb ibu hamil

- Pola aktivitas

- Hubungan seksual

R/ untuk menambah pengetahuan ibu.

3. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya pemenuhan

kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

R/ agar ibu mengerti tentang pentingnya nutrisi pada

ibu hamil.

4. Anjurkan pada ibu untuk minum obat yang telah

diberikan secara teratur.

R/ untuk menjaga kondisi ibu dan kehamilannya agar

tetap sehat.

5. Anjurkan pada ibu untuk control ulang pada 1

September 2011 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

R/ mengetahui perkembangan janin, sehingga apabila

ada masalah dapat segera ditangani.

VI. IMPLEMENTASI

Hari/ Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2011 Jam : 11.20 WIB

Dx : Ny.”S” usia 23 tahun, G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan

umum ibu baik dengan kehamilan normal.

1. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada

kehamilan usia muda seperti:

a. perdarahan pervaginam

Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal

adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau

perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat

berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan

ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang

tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-

kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.

Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa atau

abrupsio plasenta.

b. mual muntah berlebihan

Mual dan muntah adalah gejala yang sering

ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa

56

Page 57: askeb ibu hamil

terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6

minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10

minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya

kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.

Mual dan muntah yang sampai mengganggu

aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi

lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum

c. nyeri perut yang hebat

Nyeri perut yang mungkin menunjukkan masalah

yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang

hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat.

Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan

ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan

pre term, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi

uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau

infeksi lainnya

d. selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada trimester

I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia

dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi

dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya

saling berinteraksi. Anemia dapat ditangani dengan

minum tablet zat besi dan istirahat cukup.

Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan

pengaruh langsung terhadap janin sedangkan

komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia

dapat menyebabkan terjadinya missed abortion,

kelainan congenital, abortus/keguguran.

e. demam tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC

dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam

tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam

kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan

57

Page 58: askeb ibu hamil

istirahat baring, minum banyak dan mengompres

untuk menurunkan suhu.

2. Memberikan KIE pada ibu:

a. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi serta menambah porsi dan

frekuensi makan ibu. Yaitu makan minimal 4 kali

sehari lengkap dengan lauk, sayur dan

mengkonsumsi buah setiap hari. Agar kebutuhan

nutrisi ibu dan janin terpenuhi

b. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang teratur,

dan pada malam hari tidur lebih awal agar kondisi

ibu stabil.

c. Menganjurkan ibu untuk tidak banyak berdiri dan

tidak menggunakan sepatu hak tinggi untuk

mengantisipasi agar ibu tidak terjatuh dan kaki ibu

tidak bengkak serta menghindari terjadinya

perdarahan.

d. Menjelaskan pada ibu bahwa berhubungan seksual

pada trimester I tidak apa-apa. Asalkan frekuensi

tidak sering dan jika ada nyeri dan perdarahan

hubungan seksual harus dihentikan. Hal itu dapat

memicu terjadinya abortus.

3. Menjelaskan pada ibu bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi

sangat penting pada ibu hamil, karena pada trimester

pertama nutrisi yang dikonsumsi oleh janin digunakan

untuk pembentukan organ-organ tubuh. Jadi agar

pembentukan organ terjadi dengan sempurna, ibu harus

mengkonsumsi makanan yang bergizi.

4. Menganjurkan pada ibu untuk minum obat yang telah

diberikan secara teratur.

5. Menganjurkan pada ibu untuk control ulang pada 1

September 2011 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

VII. EVALUASI

58

Page 59: askeb ibu hamil

Dx : Ny.”S” usia 23 tahun, G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan

umum ibu baik dengan kehamilan normal.

S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan

petugas.

O : Ibu dapat megulang kembali penjelasan yang telah diberikan.

A : Sebagian masalah teratasi.

P : Lanjutkan intervensi

- Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur

- Anjurkan ibu untuk control ulang pada tanggal 1 September 2011

atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.

BAB V

PEMBAHASAN

Setalah melakukan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.”S” usia 23 tahun,

G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu didapatkan hasil bahwa keadaan umum ibu baik

san kehamilannya normal tanpa ada keluhan yang dirasakan oleh ibu. Dalam

pengkajian data, didapatkan masalah bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil. Hal itu dapat diketahui dari

pernyataan ibu yang mengatakan bahwa tidak ada perubahan pola nutrisi sebelum

dan selama kehamilan. Padahal pemenuhan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

memiliki peranan yang sangat penting. Karena pada trimester pertama nutrisi dari

ibu digunakan untuk pembentukan organ-organ janin. Sehingga jika kebutuhan

nutrisi kurang terpenuhi dapat memungkinkan terjadinya kecacatan pada bayi.

Oleh karena itu bidan memberikan KIE pada ibu tentang pentingnya nutrisi bagi

ibu hamil. Dan diharapkan ibu mengerti dan menerapkan penjelasan yang telah

diberikan oleh bidan.

Dalam pelaksanaan tindakan di lapangan, terdapat kesenjangan antara teori

dengan praktek. Pada pelaksanaan pengkajian data obyektif, pengukuran panggul

luar tidak dilakukan. Padahal pemeriksaan panggul luar sangat penting dilakukan

pada primi gravida untuk mendeteksi dini adanya kemungkinan panggul sempit.

59

Page 60: askeb ibu hamil

Tetapi pada saat itu tidak dilakukan dikarenakan tidak tersedianya alat untuk

mengukur panggul luar. Sehingga ada kesenjangan antara teori dengan praktek.

Selain itu, pelayanan Ante Natal Care yang di lakukan belum memenuhi

standar minimal ANC yaitu 7T yang meliputi menimbang berat badan, mengukur

tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian

tablet besi, tes penyakit menular seksual dan temu wicara dalam rangka persiapan

rujukan. Tetapi asuhan yang diberikan telah sesuai dengan masalah yang dihadapi

oleh pasien saat itu. Sehingga terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”S” usia 23 tahun,

G1P0000 AB000 UK 7-8 minggu, keadaan umum ibu baik dengan kehamilan

normal didapatkan masalah bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang

kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.Oleh karena itu sangat penting bagi tenaga

kesehatan untuk memberikan KIE agar masalah yang dialami ibu dapat

teratasi.

Dalam pelaksanaan tindakan di lapangan terdapat kesenjangan antara

teori dengan praktek. Yaitu pada pengkajian data obyektif pengukuran panggul

luar tidak dilakukan. Hal itu dikarenakan tidak tersedianya alat untuk

mengukur panggul luar. Padahal pengukuran panggul luar samgat penting

dilakukan pada primigravida untuk mendeteksi secara dini adanya

kemungkinan panggul sempit.

Selain itu pelayanan Ante Natal Care yang di lakukan belum memenuhi

standar minimal ANC yaitu 7T yang meliputi menimbang berat badan,

mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi

60

Page 61: askeb ibu hamil

TT, pemberian tablet besi, tes penyakit menular seksual dan temu wicara

dalam rangka persiapan rujukan. Tetapi asuhan yang diberikan sesuai dengan

masalah yang dihadapi oleh ibu saat itu. Sehingga terdapat kesenjangan antara

teori dengan prektek.

5.2 Saran

a. Lahan praktek

Penulis mengharapkan Puskesmas Kendalsari dapat menyediakan jangka

panggul, sehingga para mahasiswa PKL dapat menerapkan teori yang telah

didapat serta tetap memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat seperti

sekarang ini. Serta dapat meningkatkan pelayanan secara maksimal dan

lebih baik lagi.

b. Masyarakat

Penulis mengharapkan agar masyarakat lebih memiliki kesadaran yang

penuh akan pentingnya memeriksakan kehamilannya secara rutin. Serta

segera mendatangi fasilisas kesehatan bila terdapat keluhan.

c. Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat melakukan Ante Natal Care dengan tepat dan

benar. Serta tetap belajar untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman yang

baru.

d. Institusi

Penulis mengharapkan agar dari pihak institusi tetap memberikan teori

secara tepat dan benar, serta lebih meningkatkan kualitas dari pendidikan

terhadap mahasiswa.

61

Page 62: askeb ibu hamil

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

http://morningcamp.com diakses pada Senin, 8 Agustus 2011http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/02/12/perubahan-anatomi-dan-adaptasi-

fisiologis-pada-ibu-hamil-2/ diakses pada Senin, 8 Agustus 2011http://muallimat.blogspot.com/2009/09/askeb-asuhan-antenatal-care-anc.html

diakses pada Senin, 8 Agustus 2011http://lenteraimpian.wordpress.com diakses tanggal 4 September 2011

62