Artikel Ilmiah 08310599

download Artikel Ilmiah 08310599

of 22

Transcript of Artikel Ilmiah 08310599

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    1/22

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS

    PROJECT (MMP) DAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

    (TTW) BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP HASIL

    BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BENTUK

    PANGKAT, AKAR DAN LOGARITMA SISWA KELAS X

    ARTIKEL ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

    Program Sarjana Pendidikan Matematika

    Oleh :

    Eko Siswanto

    08310599

    IKIP PGRI SEMARANG

    FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    2014

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    2/22

    1

    EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS

    PROJECT (MMP) DAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

    (TTW) BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP HASIL

    BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BENTUK

    PANGKAT, AKAR DAN LOGARITMA SISWA KELAS X

    Eko Siswanto

    08310599

    Program Studi Pendidikan Matematika

    ABSTRAK

    Effectiveness of Learning Model Missouri Mathematics Project (MMP) and the Learning Model

    Think Talk Write (TTW) using Student Worksheet Against Learning Outcomes Mathematics on

    the subject form of exponent, roots and logarithms in High School Students Grade X. Results of

    the study directing that the average learning outcomes of student in Experiment classroom 1

    amounted to 74.941, Experiment classroom 2 amounted to 73.647 and the control classroom

    amounted to 62.706. Based on the analysis of ANOVA test obtained F count = 15.209 and Ftable=

    3.091. So Fcount> Ftabel then Ho is rejected , this means that there are differences in the averagelearning outcomes of student between Experiment classroom 1, Experiment Classroom 2 , and

    Control classrrom. Based on the calculations of the t test right side on students experiment

    classroom 1 and control classroom obtained that tcount = 4.831 and ttable = 1.669, so tcount > ttable and

    then Horejected, this means that the average learning outcomes of student Experiment classroom 1

    better than Control classrrom. Based on the calculation of the t test right side on students

    experiment classroom 2 and control classroom obtained that tcount = 4.247 and ttable = 1.669, so

    tcount > ttable and then Ho rejected, this means that the average learning outcomes of student

    Experiment classroom 2 better than Control classrrom. Based on thecalculation of the two -party

    test for students in the class Experiment 1 and the class of Experiment 2 obtained tcount= 0.592 and

    ttable= 1.998. The value of tcountis -1.998 < 0.592 < 1.998, and then Horeceived, this means there

    is no difference - average of the learning outcomes significantly between Experiment Classroom 1

    and Experiment Classroom 2.

    Keywords : Missouri Mathematic Project , Think Talk Write , Student Worksheet and

    Learning Outcomes.

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    3/22

    2

    A. PENDAHULUANPembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja

    oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan

    menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa

    dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil

    optimal (Sugihartono dkk, 2007 : 81). Dalam pembelajaran banyak sekali

    metode yang dapat digunakan, diantaranya metode ceramah, latihan, tanya

    jawab dan demonstarsi. Metode metode tersebut adalah beberapa contoh

    dari metode konvensional yang sering digunakan guru dalam proses

    pembelajaran di sekolah sekolah. Model pembelajaran konvensional yang

    selama ini digunakan oleh para guru sudah tidak lagi sesuai dengan tuntutan

    zaman karena pembelajaran yang dilakukan tidak memberikan ruang gerak

    kepada peserta didik untuk atktif dan kreatif dalam mengembangkan

    kemampuannya.

    Seiring dengan perkembangan zaman yang makin pesat dan

    perubahan paradigma pembelajaran dari yang semula terpusat pada guru

    (teacher center) menjadi terpusat pada siswa (student center) banyak

    dikembangkan model model pembelajaran yang mengusung konsep

    pembelajaran bermakna. Modelmodel pembelajaran tersebut sering disebut

    sebagai model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

    menyenangkan (PAIKEM). Model model pembelajaran tersebut

    diantaranya, Model Pembelajaran Kontekstual, Model Pembelajaran

    Langsung, Model Pembelajaran Kooperatife, Model Pembelajaran Realistik

    Matematika (RME), Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

    (MMP), Model Pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan Model Penemuan

    Terbimbing. Setiap model pembelajaran masingmasing memiliki kelebihan

    dan kekurangan. Oleh sebab itu seorang guru harus pandai dalam memilih

    model pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan, karakter peserta

    didik dan materi yang akan diajarkan.

    Model Missouri Mathematics Project (MMP) adalah model

    pembelajaran yang terstruktur seperti halnya SPM (Struktur Pembelajaran

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    4/22

    3

    Matematika), tetapi MMP mengalami perkembangan dengan langkah-langkah

    yang tersruktur dengan baik. Di dalam MMP memiliki banyak kelebihan,

    diantaranya banyak materi yang dapat disampaikan kepada siswa, dan siswa

    dapat terampil mengerjakan soal karena banyaknya latihan yang diberikan

    (Widdiharto, 2004 : 28 29). Model MMP juga memungkinkan siswa untuk

    saling bekerja sama dalam sebuah kelompok kecil.

    Menurut Suherman (dalam Hadi, Syaiful, 2010 : 31) Model

    Pembelajaran Think Talk Write (TTW) merupakan model pembelajaran yang

    dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan (menyimak, mengkritisi, dan

    alternatif solusi), hasil bacaanya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi,

    dan kemudian membuat laporan hasil presentasi. Model pembelajaran ini

    memungkinkan siswa untuk saling berdiskusi dan bertukar pendapat dalam

    sebuah kelompok kecil. Melalui belajar kelompok diharapkan keaktifan

    peserta didik dalam pembelajaran matematika akan meningkatan prestasi

    belajar, sebab peserta didik ikut berperan aktif dan dapat memperoleh

    informasi tambahan dari kelompoknya.

    Disamping itu dalam menciptakan suasan belajar dan proses

    pembelajaran yang terpusat pada siswa (student center) seorang guru

    biasanya menggunakan media dan alat peraga pembelajaran. Salah satu media

    yang dapat meningkatkan keaktifan dan dapat meningkatkan keefektifan

    pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan salah satu

    perangkat pembelajaran matematika yang cukup penting dan diharapkan

    mampu membantu peserta didik menemukan serta mengembangkan konsep

    matematika dan meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran.

    Berdasarkan uraian masalah yang dikemukakan di atas, penulis

    berkeinginan untuk mengadakan suatu penelitian eksperiment dengan judul

    Efektivitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (Mmp) Dan

    Model Pembelajaran Think Talk Write (Ttw) Berbantuan Lembar Kerja Siswa

    Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar Dan Logaritma Siswa Kelas X.

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    5/22

    4

    B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan di atas

    maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :

    1. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatpembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

    MMP dan model pembelajaran TTW berbantuan LKS dengan siswa yang

    mendapat pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

    ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma

    kelas X?

    2. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran matematikadengan menggunakan model pembelajaran MMP berbantuan LKS lebih

    baik dari pada siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar, dan Logaritma kelas X?

    3. Apakah hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran matematikadengan menggunakan model pembelajaran TTW berbantuan LKS lebih

    baik dari pada siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar, dan Logaritma kelas X?

    4. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatpembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

    MMP berbantuan LKS dengan siswa yang mendapat pembelajaran

    matematika dengan model pembelajaran TTW berbantuan LKS pada

    pokok bahasan Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma kelas X?

    C. KERANGKA TEORITIK1. Belajar

    Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai

    hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi

    kebutuhan hidupnya. Perubahan perubahan tersebut akan nyata dalam

    seluruh aspek tingkah laku.

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    6/22

    5

    Moh. Surya (dalam Rumini dkk, 1993 : 59) setelah

    membandingkan batasan dari beberapa ahli, menyimpulkan pengertian

    belajar sebagai berikut :

    Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil penglaman individu itu sendiri dalam

    interaksinya dengan lingkungan.

    Dimyati Mahmud (dalam Rumini dkk, 1993 : 59) menyatakan

    bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat

    diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi

    dalam diri seseorang karena pengalaman.

    Santrock dan Yussen (dalam Sugihartono dkk, 2007 : 74)

    mendefiniskan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen karena

    adanya pengalaman. Ruber (dalam Sugihartono dkk, 2007 : 74)

    mendefiniskan belajar dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai

    proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan

    kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang

    diperkuat.

    Dari beberapa definisi yang dikemukakan beberapa ahli di atas

    maka dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian belajar, yakni belajar

    adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang

    untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara menyeluruh yang

    relatif menetap baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati secara

    langsung yang terjadi sebagai suatu hasil latihan dan pengalamannya

    dalam interaksinya dengan lingkungan.

    2. PembelajaranMenurut Suyitno (2004 : 1) pembelajaran adalah upaya

    menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat,

    bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi

    yang optimal antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa.

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    7/22

    6

    Nasution (dalam Sugihartono dkk, 2007 : 80) mendefiniskan

    pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur

    lingkungan sebaik baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik

    sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak

    hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi guru, alat peraga, perpustakaan,

    laboratorium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.

    Biggs (dalam Sugihartono dkk, 2007 : 80 - 81) membagi konsep

    pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu :

    a. Pembelajaran dalam pengertian kuantitatifSecara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan

    dari guru kepada murid. Dalam hal ini guru dituntut untuk menguasai

    pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyampaikannya kepada

    siswa dengan sebaikbaiknya.

    b. Pembelajaran dalam pengertian institusionalSecara institusional pembelajaran berarti penataan segala

    kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Dalam

    pengertian ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan

    berbagai teknik mengajar untuk bermacam macam siswa yang

    memiliki berbagai perbedaan individual.

    c. Pembelajaran dalam pengertian kualitatifSecara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk

    memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam pengertian ini peran guru

    dalam pembelajaran tidak sekedar menjejalkan pengetahuan kepada

    siswa, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif

    dan efisien.

    Dari berbagai pengertian pembelajaran di atas maka dapat

    disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan

    dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,

    mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai

    metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif

    dan efisien serta dengan hasil optimal (Sugihartono dkk, 2007 : 81).

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    8/22

    7

    3. Model PembelajaranIstilah model pembelajaran berbeda dengan strategi, metode,

    pendekatan, dan prinsip pembelajaran. Menurut Syaiful Sagala (dalam

    Indrawati, 2009 : 27) model pembelajaran adalah kerangka konseptual

    yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

    pengalaman belajar peserta didik untuk tujuan belajar tertentu dan

    berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam

    merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

    Selanjutnya Joyce and Weil (dalam Indrawati, 2009 : 27)

    mendefinisikan model pembelajaran sebagai deskripsi dari lingkungan

    belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus kursus,

    rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, bukubuku pelajaran,

    program multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer.

    Indrawati (2009 : 27) mengemukakan model pembelajaran adalah

    suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola pembelajaran tertentu,

    dan dalam pola tersebut terlihat kegiatan guru peserta didik dalam

    mewujudkan kondisi belajar dan sistem lingkungan yang menyebabkan

    terjadinya belajar pada peserta didik.

    Dari definisi definisi di atas maka dapat disimpulkan definisi

    model pembelajaran sebagai sebuah kerangka konseptual yang

    direncanakan secara sistematis dan terorganisir yang mencangkup pola

    urutan pembelajaran antara guru dengan peserta didik dalam mewujudkan

    kondisi dan sistem lingkungan belajar sebagai sarana dalam mencapai

    tujuan belajar yang telah ditetapkan.

    4. Model PembelajaranMissouri Mathematics Project(MMP)Reynolds dan Mujis (2008 : 55) mengatakan bahwa model

    pembelajaran MMP merupakan salah satu contoh dari beberapa model

    pembelajaran yang mengusung konsep pengajaran langsung (direct

    instruction).

    Pengajaran langsung yang juga dikenal dengan sebutan active

    teaching(pengajaran aktif) atau whole class teaching(pengajaran seluruh

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    9/22

    8

    kelas) mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam

    mengusung isi pelajaran kepada murid muridnya dengan

    mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas.

    Adapun langkah langkah dari model pembelajaran MMP

    menurut Reynolds dan Mujis (2008 : 5657) sebagai berikut :

    a. Review harian ( 8 menit kecuali senin)b. Pengembangan ( 20 menit) (mengintroduksikan konsep konsep

    baru, mengembangkan pemahaman)

    c. Seatwork ( 15 menit)1) Memberikan praktik yang sukses tanpa interupsi2) Momentummenjaga agar bola tetap menggelinding membuat

    setiap orang terlibat, setelah itu mempertahankan keterlibatan

    3) Alerting memberi tahu murid bahwa pekerjaan mereka akandiperiksa di setiap akhir periode

    4) Akuntabilitasmemeriksa hasil pekerjaan muridd. Tugas pekerjaan rumah

    1) Memberi pekerjaan rumah secara regular pada akhir setiappelajaran matematika

    2) Seharusnya melibatkan waktu mengerjakan pekerjaan rumahsekitar 15 menit di rumah

    3) Seharusnya memasukkan satu atau dua soal reviewe. Reviewreview khusus

    1) Review mingguan2) Review bulanan

    5. Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW)Model pembelajaran TTW merupakan model pembelajaran yang

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk memulai belajar dengan

    memahami permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif

    dalam diskusi kelompok dan akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri

    hasil belajar yang diperoleh.

    Model pembelajaran TTW terdiri dari tiga tahapan penting, yakni :

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    10/22

    9

    Langkah I(Think)

    Dalam tahap ini siswa diminta membaca, membuat catatan kecil

    secara individual dari apa yang diketahui atau tidak diketahui untuk

    dibawa pada forum diskusi di fase talk.

    Langkah II(Talk)

    Dalam tahap ini siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 35

    anggota kelompok yang heterogen untuk membahas catatan kecil serta

    perubahan struktur kognitif dalam berpikir menyelesaikan masalah.

    Langkah III(Write)

    Dalam tahap ini siswa diminta secara individual mengkonstruksi

    untuk menyelesaikan LKS melalui tulisan berdasarkan wawasan yang

    diperoleh dari diskusi catatan kecil dalam kelompok sebelumnya.

    Model pembelajaran Think Talk Write memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk berpikir dan berdiskusi dengan dirinya sendiri setelah

    membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya

    sebelum menulis. Beberapa anggota dalam satu kelompok bertanggung

    jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan

    materi tersebut kepada anggota dalam kelompoknya (Zulkarnaini, 2011 :

    148149).

    6. Lembar Kerja Siswa (LKS)Menurut Hamdani (2011 : 74) LKS merupakan perangkat

    pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan

    Rencana Pembelajaran yang berupa lembaran kertas berisi informasi

    maupun soal soal (pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh

    siswa). LKS sebaiknya dirancang oleh guru sesuai dengan pokok bahasan

    dan tujuan pembelajarannya. LKS dalam kegiatan belajar mengajar

    dimanfaatkan pada tahap pemahaman konsep (menyampaikan konsep baru

    atau lanjutan dari pemahaman konsep) karena LKS dirancang untuk

    membimbing siswa dalam mempelajari topik.

    7. Hasil Belajar

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    11/22

    10

    Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki oleh

    siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22).

    Secara garis besar hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah

    kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik (Bloom dalam Sudjana,

    2004 : 22). Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual,

    ranah afektif berkenaan dengan sikap, ranah psikomotorik berkenaan

    dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ketiga ranah

    tersebut merupakan objek penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh para

    guru.

    D. HIPOTESISHipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu

    penelitian (Fraenkel dan Walen dalam Rianto : 1996 : 13). Hipotesis

    merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang

    diajukan dalam penelitian. Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan

    keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel.

    Ha1 : Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran

    matematika dengan menggunakan model pembelajaran MMP dan

    Model pembelajaran TTW berbantuan LKS dengan siswa yang

    mendapat pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

    ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma

    kelas X semester I SMA Negeri I Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013?

    Ha2 : Hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    menggunakan model pembelajaran MMP berbantuan LKS lebih baik

    dari pada siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar, dan Logaritma kelas X semester I SMA Negeri I Guntur tahun

    pelajaran 2012 / 2013?

    Ha3 : Hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    menggunakan model pembelajaran TTW berbantuan LKS lebih baik

    dari pada siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    12/22

    11

    model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar, dan Logaritma kelas X semester I SMA Negeri I Guntur tahun

    pelajaran 2012 / 2013?

    Ho4 : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat

    pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

    MMP berbantuan LKS dengan siswa yang mendapat pembelajaran

    matematika dengan Model pembelajaran TTW berbantuan LKS pada

    pokok bahasan Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma kelas X

    semester I SMA Negeri I Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013?

    Untuk keperluan uji hipotesis maka Ha1, Ha2, dan Ha3diubah menjadi

    Ho1, Ho2, dan Ho3yaitu :

    Ho1 : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat

    pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

    MMP dan Model pembelajaran TTW berbantuan LKS dengan siswa

    yang mendapat pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

    ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma

    kelas X semester I SMA Negeri I Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013?

    Ho2 : Hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    menggunakan model pembelajaran MMP berbantuan LKS tidak lebih

    baik dari pada siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar, dan Logaritma kelas X semester I SMA Negeri I Guntur tahun

    pelajaran 2012 / 2013?

    Ho3 : Hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    menggunakan model pembelajaran TTW berbantuan LKS tidak lebih

    baik dari pada siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan

    model pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Bentuk Pangkat,

    Akar, dan Logaritma kelas X semester I SMA Negeri I Guntur tahun

    pelajaran 2012 / 2013?

    Ho4 : Tidak ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat

    pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    13/22

    12

    MMP berbantuan LKS dengan siswa yang mendapat pembelajaran

    matematika dengan Model pembelajaran TTW berbantuan LKS pada

    pokok bahasan Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma kelas X

    semester I SMA Negeri I Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013?

    E. METODE PENELITIAN1. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Guntur Kab. Demak

    mulai 27 Juli17 September 2012.

    2. Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

    Negeri I Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013 yang berjumlah 200 siswa

    dan terbagi ke dalam enam kelas. Setiap kelas masing masing terdiri

    dari 34 siswa, kecuali kelas X1yakni 30 siswa.

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    teknik ClusterRandom Sampling, yaitu mengambil tiga kelas sebagai

    subjek penelitian dan satu kelas sebagai kelas uji coba instrumen dari

    seluruh kelas X SMA Negeri 1 Guntur yang dilakukan secara acak,

    kemudian setiap kelas tersebut diberi perlakuan yang juga dilakukan

    secara acak.

    3. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan desain

    penelitian yang digunakan adalah randomized pretest posttest control

    group desain, dimana ada tiga kelompok yang akan diberi perlakuan

    berbeda. Kelompok pertama dan kedua diberi pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics project dan

    model pembelajaran Think Talk Write atau disebut kelompok

    eksperimen. Kelompok ketiga diberi pembelajaran dengan menggunakan

    model pembelajaran konvensional atau disebut kelompok kontrol. Ketiga

    kelompok tersebut baik eksperimen maupun kontrol dikenai variable

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    14/22

    13

    perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Kemudian kelompok itu

    dikenai pengukuran yang sama.

    4. Variable PenelitianDalam penelitian ini, variabel penelitian dibedakan menjadi dua,

    yakni:

    a. Variabel bebas (X)Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model

    pembelajaran MMP berbantuan LKS (X1), Model pembelajaran TTW

    berbantuan LKS (X2) dan Model Pembelajaran Ekspositori tanpa alat

    media (X3).

    b. Variabel tak bebas atau terikat (Y)Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar

    pada pokok bahasan akar, pangkat dan logaritma pada siswa kelas X

    SMA Negeri I Guntur tahun pelajaran 2012 / 2013, yakni hasil belajar

    menggunakan Model pembelajaran MMP berbantuan LKS (Y1), hasil

    belajar menggunakan Model pembelajaran TTW berbantuan LKS (Y2)

    dan hasil belajar menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori tanpa

    alat media (Y1).

    5. Instrumen PenelitianInstrument yang digunakan untuk penelitian adalah tes. Tes dalam

    penelitian ini digunakan untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa

    kelas X SMA Negeri I Guntur pada pokok bahasan pangkat, akar dan

    logaritma, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes yang

    digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes subjektif (soal uraian) yang

    berjumlah 14 soal, dengan tiap indikator memuat 1 soal.

    6. Teknik dan Analisis Dataa. Analisis Instrumen Penelitian

    Analisis terhadap instrumen digunakan untuk mengetahui

    mutu instrumen yang telah dibuat dengan cara mengujikan instrumen

    tersebut terlebih dahulu pada kelompok siswa yang bukan termasuk

    sampel tetapi masih dalam satu populasi. Adapun hal-hal yang

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    15/22

    14

    dianalisis dari hasil uji coba instrumen adalah validitas, reliabilitas,

    taraf kesukaran, dan daya benbeda.

    b. Analisis Data tes Hasil Belajar untuk Uji HipotesisAnalisis data tes hasil belajar untuk uji hipotesis meliputi uji

    homogenitas, uji normalitas, uji anava, uji t satu pihak dan uji t dua

    pihak.

    F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN1. Hasil Penelitian

    a. Analisis Deskriptif Data NilaiPREE TESTTabel 1. Analisis Deskriptif Data NilaiPREE TEST

    b. Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Setelah PerlakuanTable 2. Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan

    Statistik DeskriptifKelas

    Eksperimen I

    Kelas

    Eksperimen IIKelas Kontrol

    1 Banyak Siswa 34 34 34

    2 Nilai Tertinggi 98 88 89

    3 Nilai Terendah 50 35 31

    4 Rata-rata 78,2941 61,9117 68,7941

    5 Varians 167,062 184,2647 223,502

    6 Simpangan Baku 12,9253 13,5744 14,95

    Statistik Deskriptif

    Kelas

    Eksperimen I

    Kelas

    Eksperimen II Kelas Kontrol

    1 Banyak Siswa 34 34 34

    2 Nilai Tertinggi 90 90 89

    3 Nilai Terendah 55 48 45

    4 Rata-rata 74,9412 73,6471 62,7059

    5 Varians 77,3904 84,9020 140,699

    6 Simpangan Baku 8,7972 9,2142 11,8617

  • 8/12/2019 Artikel Ilmiah 08310599

    16/22

    15

    c. Uji Anava satu arah untuk menguji hipotesis 1Tabel 3. Uji Anava satu arah untuk menguji hipotesis 1

    Sumber Variasi dk JK KT Fh Ft

    Rata-rata 1 505978,98 505978,98

    15,2099 3,091Antar Kelompok 2 3072,31 1536,16

    Dalam Kelompok 99 9998,71 101,00

    Total 102 519050

    d. Uji t Satu Pihak KananBerdasarkan hasil dari perhitungan uji t satu pihak kanan

    antara hasil belajar siswa dengan model pembelajaran MMP dan hasil

    belajar siswa dengan model pembelajaran ekspositori diperoleh nilai

    1X 74,941 3X 62,705, 2

    1S 77,390, 2

    3S 140,699, gabs

    109,044 dan thitung= 4,831 dengan demikian hitung tabel> tt yaitu 4,831 >

    1,669.

    Berdasarkan hasil dari perhitungan uji t satu pihak kananantara hasil belajar siswa dengan model pembelajaran TTW dan hasil

    belajar siswa dengan model pembelajaran ekspositori diperoleh nilai

    2X 73,647 3X 62,705, 2

    2S 84,902, 2

    3S 140,699, gabs

    112,800 dan thitung= 4,247 dengan demikian hitung tabel> tt yaitu 4,247 >

    1,669.e. Uji t Dua Pihak

    Berdasarkan hasil dari perhitungan uji t dua pihak antara hasil

    belajar siswa dengan model pembelajaran MMP dan hasil belajar

    siswa dengan model pembelajaran TTW diperoleh nilai 1X 74,941

    2X 73,647, 2

    1S 77,390, 2

    2S 84,902, gabs 81,146 dan thitung =

    0,592 dengan demikian , ternyata diperoleh -1,998