6528 Artikel Ilmiah

20
PERENCANAAN LABA DENGAN PENDEKATAN ANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) PADA PT. PABRIK ES PASAR TURI DI SURABAYA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh : Ade Zulfikar Abraham Iqbal 2008310364 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2012

Transcript of 6528 Artikel Ilmiah

Page 1: 6528 Artikel Ilmiah

PERENCANAAN LABA DENGAN PENDEKATANANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) PADA

PT. PABRIK ES PASAR TURIDI SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh :

Ade Zulfikar Abraham Iqbal2008310364

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANASSURABAYA

2012

Page 2: 6528 Artikel Ilmiah
Page 3: 6528 Artikel Ilmiah

1

PERENCANAAN LABA DENGAN PENDEKATANANALISIS COST-VOLUME-PROFIT (CVP) PADA

PT. PABRIK ES PASAR TURIDI SURABAYA

Ade Zulfikar Abraham IqbalSTIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACTIce cube is one of commodity consumption needed by many parties, like households, small agent,wholesalers, and even large companies that require ice as a coolant or preservatives. One of thefactories producing ice cubes in Surabaya is PT. Pabrik Es Pasar Turi in the area of IndustrialRungkut-Surabaya.This study aims to determine the classification of costs, contribution margin, break event point(BEP), the margin of safety (MOS) and to make earnings projections for the company in 2012that the company does not lose. The method used in the survey method by using analysis of cost-volume-profit organization supported by forecasting by using decomposition multicative andjudgment method. The results of this study are to know 3 of costs are the variable costs, and asmany as 18 costs, including the fixed costs. Contribution margin for the 2012 is Rp1,370,157,894, margin of safety Rp 641,223,431 and break event point Rp1,426,496,569 or237,749 units in unit. If the company expects a profit of 25% of sales in 2012, they have to salesshould reach Rp 2,206,601,186 or the equivalent of 367,767 units.

Keywords: Cost-Volume Profit Analysis, Break Even Point, Profit Planning

PENDAHULUAN

Globalisasi dan perkembangan teknologiinformasi yang pesat dewasa ini, telahmenyebabkan setiap perusahaan menghadapipersaingan yang sangat ketat. Persainganyang terjadi tidak hanya antara sesamaperusahaan besar atau sesama perusahaanmenengah dan kecil, namun juga antaraperusahaan besar dengan perusahaan kecil.Kondisi seperti ini mengharuskan setiapperusahaan untuk berusaha maksimal agardapat memenangkan persaingan yangdihadapi. Agar dapat memenangkanpersaingan yang dihadapi, perusahaan harusdapat melakukan perencanaan dan

menerapkan strategi serta taktik yang lebihunggul dibanding pesaingnya.

Perencanaan yang perlu dilakukanoleh sebuah perusahaan seharusnyamencakup semua aspek yang salah satudiantaranya adalah perencanaan tentanglaba. Perencanaan tentang laba perludilakukan dengan baik agar perusahaandapat memperoleh laba sesuai dengan yangdiharapkan, sehingga perusahaan dapatbertahan hidup dan melak ukanpengembangan.

Laba yang diperoleh perusahaansering di jadikan tolok ukur keberhasilanmanajemen dalam menjalankan perusahaan.Laba yang diperoleh perusahaan dipengaruhioleh 3 faktor utama, yaitu biaya, harga jual

Page 4: 6528 Artikel Ilmiah

2

dan volume penjualan (Blocher, Chen. et al,2008;387).

Ketiga faktor tersebut sangat erathubungannya, karena biaya menentukanharga jual produk perusahaan, harga jualakan mempengaruhi volume penjualan,volume penjualan akan mempengaruhipendapatan dan akhirnya akanmempengaruhi besar kecilnya laba yangdiperoleh perusahaan. Dengan demikian,jelaslah bahwa ketiga faktor tersebutmemiliki peran sangat penting dalammenghasilkan laba yang diinginkanperusahaan, termasuk PT. Pabrik Es PasarTuri.

PT. Pabrik Es Pasar Turi adalahperusahaan yang bergerak di bidangpembuatan es batu balok yang berlokasi diJl. Rungkut Industri IV/30 Surabaya.Berdasarkan hasil penelitian awal padaperusahaan ini, diketahui bahwa selama iniperusahaan belum pernah melakukanperencanaan laba sebagaimana yangseharusnya dilakukan. Kenyataan inilahyang menjadikan peneliti tertarik untukmemberikan masukan pada manajemenperusahaan tentang perencanaan laba yangseharusnya dilakukan agar perusahaan dapatmemperoleh laba yang optimal

Salah satu pendekatan yang dapatdigunakan dalam perencanaan laba adalahanalisis Cost, Volume, Profit (CVP).Analisis CVP dapat diterapkan padaberbagai jenis perusahaan termasuk PT.Pabrik Es Pasar Turi yang merupakanperusahaan manufaktur.

Untuk melakukan analisis inidiperluka data-data mengenai biaya tetap,biaya variabel, dan pendapatan padaperusahaan.

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perilaku biaya perusahaan,mengetahui nilai contribution margin, breakeven point, dan margin of safety sertamerencanakan laba perusahaan untuk tahun2012.

RERANGKA TEORITIS

Analisa Perilaku Biaya1. Biaya Tetap

Pengertian biaya tetap (fixed cost) adalahbiaya yang secara total tidak berubah saataktivitas bisnis meningkat atau menurun,terlepas dari perubahan tingkat aktivitasdalam kisaran relevan (relevant range)tertentu menurut (Carter, Usry, 2006:58).Hal itu juga didukung oleh pernyataan dariyang menyatakan bahwa biaya tetapadalah biaya yang jumlah totalnya tetapdalam kisar perubahan volume kegiatantertentu (Mulyadi, 2009:465). Biaya tetaptidaklah terpengaruh oleh perubahanaktivitas selama periode tertentu. Biayatetap dapat dianggap sebagai biayakapasitas jangka pendek. Biaya tetapmerupakan biaya kesempatan (opportunitycost) penyediaan kapasitas. Suatu biayaadalah tetap berkenaan dengan perubahanvolume tidak berarti bahwa biaya tersebuttidak dapat dikelola atau dikurangi. Biayatetap bervariasi dengan berlalunya waktudisebabkan oleh perubahan harga. Namunbiaya tetap tidaklah berubah disebabkanfluktuasi jumlah unit yang dihasilkan.Contoh biaya tetap diantaranya: biayadepresiasi, biaya bunga, biaya gajipegawai tetap, dan biaya sewa.

2. Biaya VariabelPengertian biaya variabel (variable cost)adalah biaya yang secara total meningkatsecara proporsional terhadap peningkatandalam aktivitas dan menurun secaraproporsional terhadap penurunan dalamaktivitas (Carter, Usry (2006:58).Pengertian ini, selaras dengan apa yangdiungkapkan Mulyadi yang menyatakanbahwa biaya varibel adalah biaya yangjumlah totalnya berubah sebanding denganperubahan volume kegiatan (Mulyadi,2009:465). Aktivitas dapat dinyatakan

Page 5: 6528 Artikel Ilmiah

3

dalam beberapa cara, seperti unit yangdihasilkan, unit yang dijual, jam mesinyang dioperasikan. Biaya variabel berubahseiring dengan perubahan tingkat aktivitas.Supaya biaya menjadi variabel, biayatersebut hendaklah variabel dengansesuatu. Sesuatu ini adalah basis aktivitasatau suatu ukuran yang menyebabkandikeluarkannya biaya variabel. Contohdari biaya variabel ini adalah : biaya bahanbaku, dan biaya upah buruh.

3. Biaya SemivariabelBiaya semi variabel (semivariable cost)adalah biaya yang memperlihatkan baikkarateristik-karateristik biaya tetapmaupun variable. biaya yang bisadikatakan sebagai biaya semivariabeladalah seperti berikut : listrik, air,pemeliharaan, dll (Carter, Usry, 2006;60).

Metode Pemisahan Biaya1. Metode Titik Tertinggi Titik Terendah

Metode titik tinggi rendah adalah salahsatu metode yang digunakan un tukmemisahkan biaya semi variabel menjadibiaya tetap dan biaya variabel dengan caramenghitung dari 2 titik, yaitu titik tertinggidan titik terendah dari suatu biayatersebut. Titik data dipilih dari datahistoris yang merupakan periode denganaktivitas tinggi dan rendah. Periode tinggidan periode rendah dipilih kerena aktivitasdianggap sebagai pemicu biaya (Carter,Usry; 2006:63). Biaya dan volumeaktivitas pada kedua titik tersebut dicariselisihnya, dan kemudian selisih biayadibagi dengan selisih volume aktivitasyang akan menghasilkan biaya variabelper unit. Untuk mencari biaya tetapnya,biaya variabel per unit dikalikan volumeaktivitas, dan hasilnya digunakan untukmengurangi total biaya pada titik tertinggiatau titik terendah. Hasilnya merupakanbiaya tetap.

2. Metode Kuadrat TerkecilMetode kuadrat terkecil ( least squares),kadang-kadang disebut analisis regresi,menentukan secara matematis garis yangpaling sesuai, atau garis regresi linear,melalui sekelompok titik. Garis regresimeminimalisasi jumlah kuadrat deviasidari setiap titik actual yang diplot darititik atas atau dibawah garis regresi.Metode ini menganggap bahwa hubunganantara biaya dan volume kegiatanberbentuk garis lurus dengan persamaanY= a + b x. (Mulyadi,2009:474), dimana:Y = total biaya semivariabela = biaya tetapb = biaya variablex = volume kegiatan

3. Metode ScatergraphMetode ini adalah metode yang dapatdigunakan untuk menganalisis perilakubiaya. Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot di garis vertikal atau yang disebutsumbu y. Aktivitas terkait disebutvariabel independen, misalnya; biayamesin, tenaga kerja langsung, jam mesin,unit output, presentase kapasitas, dandiplot sepanjang garis horizontalsepanjang sumbu x.

Perencanaan LabaPerencanaan merupakan salah satu aktivitasyang sangat penting dalam sebuahperusahaan karena perencanaan dapatmempengaruhi secara langsung kelancarandan keberhasilan perusahaan dalammencapai tujuannya, baik dalam jangkapendek maupun jangka panjang. Selain itu,dengan perencanaan yang baik perusahaandapat melakukan pengawasan danpengendalian terhadap setiap kegiatan agardapat beroperasi secara efektif dan efisien.

Perencanaan yang baik dilakukandengan mengumpulkan, mengidentifikasidan menganalisa berbagai informasi

Page 6: 6528 Artikel Ilmiah

4

akuntansi keuangan maupun informasimanajemen.

Perencanaan perusahaan harusmelalui pembentukan program secara terinciyang mencakup proses pendeteksianancaman dan kesempatan, menentukantujuan yang diinginkan serta memanfaatkansumber daya yang tersedia untuk mencapaitujuan tersebut (Hammer et al.,1994:3).

Perencanaan menggabungkantujuan atau sasaran dengan semua aktivitasyang dilaksanakan oleh perusahaan. Hasildari perencanaan berupa rencana akanmemberikan arah dalam mengelolaperusahaan dan menunjang perkembanganusahanya dalam berbagai situasi bisnismenuju tujuan utamanya, yaitu laba optimal.

Perencanaan laba memberikanbeberapa manfaat dan kelemahan.Perencanaan laba dapat memberikanbeberapa manfaat sebagai berikut (Matz etal.,1996:6):1. Memebrikan pendekatan yang terarah

dalam pemecahan permasalahan.2. Memaksa pihak manajemen untuk secara

dini mengadakan penelaahan terhadapmasalah yang dihadapinya danmenanamkan kebiasaan pada organisasiuntuk mengadakan telaah yang seksamasebelum mengambil sebuah keputusan.

3. Menciptakan suatu organisasi yangmengarah pada pencapaian laba, danmendorong timbulnya perilaku yangsadar akan penghematan biaya danpemanfaatan sumber daya secaramaksimum.

4. Merangsang perang serta danmengkoordinasi rencana operasi berbagaisegmen yang saling berkait sehinggadapat menggambarkan keseluruhanorganisasi dalam bentuk rancana yangterpadu dan menyeluruh.

5. Menawarkan kesempatan untuk menilaisecara sistematik setiap segi atau aspekorganisasi maupun unutk memeriksa serta

memperbaharui kebijakan dan pedomansecara berkala.

6. Mengkoordinasikan sertamempertemukan semua upayaperusahaan kedalam suatu prosedurperencanaan anggaran yang terarah,karena inilah satu-satunya cara yangpaling cepat untuk mengungkapkankelemahan kegiatan manajemen.

7. Mengarahkan penggunaan modal danupaya pada kegiatan yang palingmenguntungkan.

8. Mendorong standar prestasi yang tinggidengan merangsang kegairahan untukbersaing, menanamkan hasrat untukmencapai tujuan dan menumbuhkanminat untuk melaksanakan kegiatansecara lebih efektif

9. Berperan sebagai tolok ukur atau standaruntuk mengukur hasil kegiatan danpenilaian kebijaksanaan manajemen dantingkat kecakapan dari setiap pelaksanaan

Disamping manfaat-manfaatperencanaan laba yang telah di uraikan,pihak manajer juga harusmempertimbangkan faktor kelemahan -kelemahan perencanaan laba itu sendiri.Beberapa kelemahan perencanaan labaadalah sebagai berikut (Matz et al.,1996:6):1. Perencanaan bukanlah ilmu pasti,

sehingga untuk setiap perencanaanterdapat unsur pertimbangan tertentu(pendapat pribadi) sehingga bila terjadisuatu penyimpangan akan taksiran yangtelah dibuat dalam perencanaan labatersebut harus dilakukan pula perubahanyang sesuai.

2. Perencanaan laba membutuhkankerjasamadan peran serta semua anggotamanajemen. Seringkali suatu rencanalaba gagal karenapihak manajemenpelaksana tidak sepenuhnya mentaatirencana yang telah dibuat.

3. Perencanaan laba hanya bersifat sebagaialat bantu dan bukan menghilangkanfungsi atau peranan manajemen.

Page 7: 6528 Artikel Ilmiah

5

Perencanaan laba dirancang untukmenyediakan informasi yang terinci yan gmemungkinkan para pelaksanan untukmenjalankan kagiatannya dalammencapai tujuan organisasi.

4. Proses dalam penyusunan perencanaanlaba memerlukan waktu serta biaya. Olehkarena itu perlu dipertimbangkan akanmanfaat dan pengorbanan yangdicurahkan, khususnya menyangkutukuran perusahaan dan jenis perusahaanyang bersangkutan.

Dengan pemahaman mengenaikelebihan dan kekurangan perencanaan laba,maka para manajer dapatmempertimbangkan suatu perencanaan labayang terbaik, sehingga tujuan -tujuanperusahaan tercapai dengan hasil yangmaksimal.

Konsep Analisis Biaya-Volume-LabaA. Pengertian Analisis BVL

Analisis biaya volume laba merupakananalisis tentang penentuan volumepenjualan sales mix untuk memperolehtingkat laba yang diperoleh perusahaan.Hal ini merupakan alat yang disediakanuntuk manajemen dengan informasi yangpenting tentang hubungan antara cost,profit, sales mix, dan volume penjualan.Analisis biaya volume laba berdasarkanasumsi-asumsi: bahwa semua biaya dapatdipisahkan menjadi bagian-bagian biayatetap dan biaya variabel , yaitu total biayatetap yang konstan terhadap jarak darianalisis dan total biaya variabel berubahproporsional sesuai dengan perubahanvolume aktivitas.

Analisis biaya volume labamerupakan salah satu alat ya ngdigunakan untuk berbagai macamkeputusan manajemen, diantaranya untukmerencanakan laba dengan menggunakandata biaya dan volume penjualan.Pengertian Analisis biaya volume laba

adalah “Cost-Volume-Profit Analysis isthe study of interrelationship betwe encost and volume and the way that theyimpact profit.” (Maher,1997 : 382).Pengertian lainnya adalah “Analisis Cost-Volume-Profit merupakan teknik untukmenghitung dampak perubahan hargajual, volume penjualan, dan biayaterhadap laba, untuk membantumanajemen dalam perencanaan labajangka pendek (Mulyadi, 2009 : 223)

Berdasarkan dua pengertiantersebut, dapat diartikan bahwa analisisbiaya volume laba merupakan suatumetode yang dapat digunakan untukpengambilan keputusan atas perubahanyang terjadi pada variabel penentu labayaitu penjualan dan biaya, sertamengevaluasi sejauh mana pengaruhperubahan tersebut terhadap labaperusahaan. Hal ini dapat dijelaskanbahwa besarnya biaya menentukan hargajual, harga jual menentukan volumepenjualan, volume penjualan pendapatanpenjualan dan akhirnya mempengaruhilaba perusahaan. Jadi jelas disini kaitanantara biaya, harga jual, dan volumepenjualan merupakan mata rantai yangtidak dapat dipisahkan dan secaraserempak mempengaruhi laba yangdiperoleh.

Analisis biaya volume labamenggunakan konsep variabilitas biayayang digunakan dalam menganalisis danmerencanakan laba. Analisis biayavolume laba membedakan antara analisiskontribusi dan analisis impas. Analisistersebut menekankan pada contributionmargin, yaitu hasil penjualan dikurangiseluruh biaya variabel. Ikhtisar laba rugidengan pendekatan contribution marginmenekankab pada tanggung jawabperencanaan dan pengendalian yangdipikul oleh manajemen.

Page 8: 6528 Artikel Ilmiah

6

B. Manfaat Analisis BVLAnalisis biaya volume laba merupakanalat yang digunakan untuk melakukanpenelaahan mengenai hubungan antaraharga, volume, biaya, dan komposisipenjualan serta bagaimana pengaruhnyaterhdap laba. Penjelasan tentang analisisbiaya volume laba sebagai alat bantuterhadap hubungan tiga faktor ini yangdiberikan oleh Hansen dan Mowenadalah “ CVP analysis is powerful toolfor planning and decision making.Because CVP analysis emphasizes theinterrelationship of costs, quantity sold,and prices. It brings together all of thefinancial information of the term.(Hansen dan Mowen, 2003 : 656).

Pendekatan perencanaan labasehubungan dengan ketiga faktor tersebutadalah keterkaitan faktor yang satudengan yang lain. Dalam pemilihanalternatif tindakan dan perumusankebijaksanaan untuk masa yang a kandatang memerlukan tersedianya informasiyang akurat dan relevan untuk menilaiberbagai kemungkinan pada laba yangakan datang.

Analisis biaya volume labasangat bermanfaat bagi manajemen dalamberbagai tahap perencanaan. Dengananalisis tersebut manajemen dapatmembuat evaluasi yang lebih luasterhadap berbagai strategi untukmengarahkan jalannya perusahaan.Manfaat analisis biaya volume laba bagimanjemen perusahaan pada tahapperencanaan adalah (Hansen dan Mowen,2003 : 664):1. Membantu pengendalian me lalui

anggaran.2. Membantu meningkatkan penjualan.3. Membantu mengevaluasi akibat dari

volume penjualan.4. Membantu menganalisis harga jual

dan dampak perubahan biaya.

5. Membantu menganalisis komposisipenjualan.

6. Membantu menilai keputusankapitalisasi dan ekspansi lanjutan.

7. Membantu menganalisis margin ofsafety.

Pembuatan anggaranpendapatan dan biaya serta penyajianinformasi tersebut dalam grafik laba danvolume merupakan alat yang efektifdalam menyajikan informasi bagimanajemen untuk keperluan perencanaanlaba jangka pendek. Melalui analisis inimanajer dapat melakukan perubahan padavariabel-variabel dari laba tersebutsekaligus melihat dengan cepat danmudah pengaruh perubahannya terhadapperolehan laba perusahaan. Hal inimemungkinkan manajer memperkirak anpengaruh kegiatan atau uasaha -usahayang akan dilaksanakan dan pengaruhperubahan kondisi pasar terhadap laba,sehingga manajemen dapat memilihberbagai macam usul kegiatan yangmemberikan kontribusi besar terhadappencapaian laba di masa yang akandatang.

C. Asumsi Dasar pada Analisis BVLManajemen harus mempertimbangkanbeberapa asumsi dasar analisis, yangmemberikan batasan-batasan dalamproses analisis maupun menarikkesimpulan. Ketidakpastian masa yangakan datang, kemungkinan timbulnyapola perilaku biaya nonlinier, dan duniabisnis yang terus berubah menyebabkanperlunya sumsi-asumsi yang membatasianalisis biaya volume laba.

Asumsi-asumsi yang perludiketahui karena adanya faktor tertentuyang berbeda dengan prediksi semula,antara lain (Hansen dan Mowen,2003 :670):1. The analysis assumes a linier revenue

function and a linier cost function.

Page 9: 6528 Artikel Ilmiah

7

2. The analysis assumes that what isproduced is sold.

3. The analysis assumes that fixed andvariable cost can be accuratelyidentified.

4. For multiple-product analysis, thesales mix is assumed to be known.

5. The selling prices and costs areassumed to be known with certainty.

Sebagaimana model lain, modelanalisis biaya volume laba jugamempunyai kelemahan dan keterbatasan.Dalam hal ini, asumsi-asumsi padaanalisis biaya volume laba membatasikeleluasaan pengambil keputusan untukmengadakan analisis sesuai dengankeadaan bisnis yang sesungguhnya. Sifatdari analisis biaya volume laba yangmengabaikan beberapa faktor yang tidaklangsung mempengaruhi biaya, volume,produksi, volume penjualan dan hargajual membuat analisis ini cenderungmenyederhanakan masalah yangsesungguhnya terjadi dalam suatuperusahaan. Meskipun model inimemiliki kelemahan dan keterbatasan,namun analisis biaya volume laba masihmerupakan alat yang baik bagi parapengambil keputusan untuk memahamistruktur biaya serta hal -hal yangmempengaruhi laba.

Analisis Biaya Volume LabaA. Analisis Break Event Point

Break even point (titik impas) adalahsuatu keadaan dimana sebuah perusahaantidak memperoleh keuntungan dan jugatidak mengalami keruagian dari kegiatanoperasinya, karena hasil penjualan yangdiperoleh perusahaan sama besarnyadengan total biaya yang dikeluarkanperusahaan.

Analisis break even point adalahsuatu analisis yang dapat digunakanuntuk menentukan jumlah unit produk(volume) yang diproduksidan dijual yang

akan menyeimbangkan total pendapatandengan total biaya. Titik ini disebutsebagai titik impas, dimana laba samadengan nol. Selain itu analisis titik impasini juga bisa memberi referensi kepadaperusahaan dalam menentukan berapajumlah unit yang dibutuhkan untukmenjamin adanya laba (Gunawan,2010;93).

Analisis titik impas merupakanbentuk analisis yang relatif mudah untukdipelajari dan diterapkan. Selain itu,juga merupakan teknik ilmu manajemenyang populer (analisis keuntunganmenentukan volume produksi yangmenghasilkan total pendapatan dan totalbiaya). Salah satu komponen dalammetode titik impas adalah laba. Labaadalah selisih antara total pendapatan dantotal biaya (Garisson, Ray, 2006:350).Untuk menghambat kerugian suatuperusahaan, maka volume produksi harusditingkatkan, laba akan meningkatapabila produksi meningkat. Sehinggaperlu adanya hubungan antara totalpendapatan dan total biaya. Tingkat labadipengaruhi langsung oleh perubahanvolume.

Berikut ini adalah pengertianbreak even point dari beberapa ahli :1. Break Even Point adalah suatu

keadaan dimana penghasilan daripenjualan hanya cukup untuk menutupbiaya, baik yang bersifat variab elmaupun yang bersifat tetap a tau dapatdikatakan Penghasilan Total = Biayatotal (Gunawan, 2010:93)

2. Break Even Point adalah titik dimanatota pendapatan sama dengan totalbiaya, titik dimana laba samadengannol (Hansen dan Mowen, 2005 : 274)

3. Break Even Point adalah Posisidimana perusahaan tidak memperolehlaba dan tidak menderita kerugian.BEP atau titik impas sangat pentingbagi manajemen untuk mengambil

Page 10: 6528 Artikel Ilmiah

8

keputusan untuk menarik produk ataumengembangkan produk, atau untukmenutup anak perusahaan yang pro fitcenter atau mengembankan nya(Darsono Prawironegoro dan AriPurwanti, 2008 :121)

Berdasarkan pengertian breakeven di atas, dapat di ambil kesimpulanbahwa break even lebih menekankanhubungn antar biaya, pendapatan, danlaba/rugi yang kemungkinan bisaberdampak pada perubahan vo lumepenjualan perusahaan. Biaya, pendapatan,dan laba rugi saling mempengaruhi,dimana jika terjadi kenaikan volumeproduksi akan meningkatkan biaya danmengakibatkan penurunan pendapatan.Perubahan pada biaya dan pendapatanyang dipengaruhi oleh produksi tersebutakan berpengaruh langsung pada labaatau rugi perusahaan.

Untuk mengetahui bagaimanahubungan antara biaya, volumepenjualan, dan tingkat keuntungan padalevel tertentu, perlu dilakukan analisisbreak even point. Analisis break evenpoint dapat memberikan informasikepada pimpinan perusahaan bagaimanahubungan antara biaya, volumepenjualan, dan laba/rugi. Jadi hubunganantara biaya, volume penjualan, dan laba(profit) adalah salig mempengaruhi,dimana kenaikan volume produksi akanmenaikkan biaya, dan biaya akanberpengaruh langsung kepada laba(profit).

Pengertian ini didukung olehpendapat beberapa ahli, diantaranyasebagai berikut :1. Analisis break even point adalah suatu

cara atau teknik yang digunakan olehseorang petugas/manajer perusahaanuntuk mengetahui pada volume(jumlah) penjualan dan volumeproduksi berapakan perusahaan yangbersangkutan tidak mederita kerugian

dan tidak pula memperoleh laba(Soehardi Sigit, 2002: 30)

2. Analisa titik impas merupakan alatpenentu untuk menetapkan kepast ianyang harus dimiliki oleh sebuahfasilitas untuk mendapat keuntungan(Heizer, Render, 2010 : 454)

3.B. Cara Menghitung Break Event Point

1. BEP unitBEP = TFC : (P-V)Dimana :TFC = Total biaya tetapP = harga jual / unitV = biaya variabel / unit

2. BEP RupiahBEP=TFC : (1-(TVC/TR))Dimana :TFC = Total biaya tetapTVC = Total biaya variabelTR = Total Pendapatan

C. Asumsi yang mendasari Analisis BreakEven PointKetidakpastian masa depan, kemungkinanpola-pola perilaku biaya non linier, dansifat dunia bisnis yang senantiasabergejolak menuntut asumsi-asumsiyang membatasi aplikasi teknikanalisis break even point.Keterbatasan-keterbatasan analisis breakeven point sepatutnya dievaluasisecara cermat dalam rangkamemastikan bahwa asumsi-asumsinyarealistis untuk seperangkat kondisioperasi nyata.

Asumsi dalam analisis BEP yangharus dipenuhi, diantaranya (AgusSubardi 2008: 243):1. Semua biaya dapat diklasifikasikan

dan diukur secara realistis sebagaibiaya tetap dan biaya variabel.

2. Harga jual per unit tidak berubah baikuntuk jumlah penjualan sedikitmaupun banyak atau dengan kata lainanalisis break event tidak mengakui

Page 11: 6528 Artikel Ilmiah

9

adanya potongan harga karena jumlahpembelian

3. Hanya terdapat satu jenis produk,apabila perusahaan memproduks i lebihdari satu jenis produk, maka harusdianggap satu jenis produk denganproporsi yang tetap konstan

4. Kebijakan manajemen tentang operasiperusahaan tidak berubah secaramaterial dalam jangka waktu pendek.

5. Tingkat harga pada umumnya akantetap stabil dalam jangka waktupendek

6. Persediaan tetap konstan atau tidakada persediaan

7. Efisiensi dan produktifitas perkaryawan tidak berubah dalam

Jika dilihat lebih dalam lagi mengenaipengertian, perhitungan, dan konsepbiaya yang mendasari analisis ini,asumsi-asumsi yang dapat ditampilkanadalah :1. Harga jual per unit tidak berubah-ubah

dalam berbagai volume penjualan.2. Perusahaan berproduksi pada jarak

kapasitas yang relatif konstan.3. Biaya dapat dipisahkan menjadi biaya

tetap dan biaya variabel, dimana biayatetap tidak berubah dalam jarakkapasitas tertentu sedangkan biayavariabel berubah secara proporsionaldengan perubahan volume kegiatanperusahaan.

4. Jumlah perubahan persediaan awalmaupun persediaan akhir tidak berarti.

5. Jika perusahaan menjual lebih dari 1macam produk, komposisi produkyang dijual dianggap tidak berubah.

D. Tingkat keamanan ( margin of safety)Dalam mengevaluasi risiko dalampengoperasian suatu usaha, para manajerdapat memakai beberapa indikator. Salahsatu indikator yang paling penting adalahmargin pengamanan penjualan. Margin

pengamanan penjualan adalah kelebihanpenjualan yang dianggarkan atas volumepenjualan impas. Dengan ini makaperusahaan dapat menentukan seberapabanyak penjualan boleh diturunkan agarperusahaan tidak menderita kerugi an(Carter, 2009:283).Rumus yang digunakan adalah :MOS= Total Penjualan - Penjualan Impas

Dimana:1. Total Penjualan : jumlah penjualan yang

telah didapat oleh perusahaan dalamperiode tertentu

2. Penjualan impas : jumlah penjualan yangharus tercapai dimana dalam kondisi iniperusahaan tidak mengalami untungmaupun rugi.

E. Analisis target labaAnalisis target laba merupakan kelanjutandari analisis titik impas (BEP). Untutkmencapai laba yang direncanakan,perusaaan perlu merencanakan beberapatingkat laba yang akan dicapai olehpenjualan produknya. Hal ini perludilakukan unutk mengetahui agarperusahaan bisa mengambil keputusantentang perencanaan laba. Untukmengambil keputusan tentangperencanaan laba, maka rumus yang bisadipakai adalah :Penjualan (Rp)= TFC + Keuntungan

1-(TVC : TR)

F. Analisis pengaruh perubahan kondisiterhadap perencanaan labaSalah satu aspek yang penting dalamanalisis impas bahwa adanya perubahandalam salah satu faktor atau lebih yangmempengaruhi analisa dapat diadakanpenilaian atau evaluasi. Aspek ini sangatpenting bagi manajemen dalam prosespenyusunan perencanaan laba, kaena halini memungkinkan diadakan “testing”untuk menentukan akibat adanya

Page 12: 6528 Artikel Ilmiah

10

perubahan berbagai faktor ataumempertimbangkan berbagai altern atif.

Perubahan seperti naik turunnyabiaya tetap dan biaya variabel, harga jual,volume penjualan serta komposisipenjulan untuk mencapai target labamungkin sekali terjadi pada dunia usaha,baik disebabkan faktor –faktor eksternalmaupun internal. Perubahan jumlah biayatetap akan mengakibatkan jumlah biayasecara keseluruhan pada berbagai tingkatpenjualan akan berubah pula, denganperubahan jumlah biaya, maka besarnyajumlajh penjualan pada titik impas akanberubah. Kenaikan pada biaya tetapmungkin karena telah digunakannyaperalatan-peralatan atau mesin-mesintambahan pada pabrik yangbersangkutan. Dengan adanya kenaikanatau penurunan variabel maka jumlahbiaya juga akan berubah begitu pulabesarnya penjualan pada titik impas jugaakan mengalami perubahan.

Kenaikan biaya variabelperusahaan unit kemungkinan disebabkankarena perubahan harga bahan baku, tarifupah TKL, atau diterapkan sistem intensifpegawai yang baru. Demikian jugaperubahan-perubahan yang terjadi padaharga jual maupun volume penj ualanumumnya disbebkanoleh faktorpermintaan pasar dan kondisi persaingan.

METODE PENELITIAN

Rancangan PenelitianBerdasarkan tujuannya, penelitian initermasuk penelitian deskriptif eksplorasi,karena penelitian ini bertujuan untukmengekplor sebuah desain perencanaantentang laba bagi PT. Pabrik Es Batu PasarTuri (Sahibul Munir, 2008). Selain itu,penelitian ini juga digunakan untukmenganalisis tentang semua biaya yangterjadi pada perusahaan.

Batasan PenelitianPenelitian ini membatasi ruang ling kuppembahasannya pada perencanaan laba bagiPT. Pabrik Es Batu Pasar Turi untuk tahun2012.

Identifikasi VariabelSesuai dengan rumusan masalah

badan tujuan penelitian, maka variabelpenelitian ini adalah sebagai berikut:1. Perkiraan total biaya tetap2. Perkiraan total biaya variabel3. Perkiran total pendapatan penjualan

Definisi Operasional dan PengukuranVariabel1. Perkiraan total biaya tetap

Adalah perkiraan total biaya tetapyang akan dikeluarkan oleh PT. PabrikEs Batu Pasar Turi pada tahun 2012 .Satuan ukuran variabel ini adalah Rupiahdan pengukuran variabel ini dilakukandengan menjumlahkan perkiraan seluruhbiaya tetap yang akan dikeluarkan PT.Pabrik Es Batu Pasar Turi pada tahun2012.Cara pengukuran biaya gaji pegawai,biaya telefon, dan pembelian ATKadalah sebagai berikut : (Gunawan,Marwan, 2010: 117)Perkiraan biaya = ((( C2011 - C2010 ) :C2010 ) x C2011 ) + C2011

Keterangan :C = Biaya yang di ramalkan. Ex : biayagaji, telefon, dan pembelian ATK danBON

2. Perkiraan total biaya variabelAdalah perkiraan total biaya variabelyang akan dikeluarkan oleh PT. PabrikEs Batu Pasar Turi pada tahun 2012.Satuan ukuran variabel ini adalah Rupiahdan pengukuran variabel ini dilakukandengan menjumlahkan perkiraan seluruhbiaya variabel yang akan dikeluarkan

Page 13: 6528 Artikel Ilmiah

11

Gambar 1Kerangka Penelitian

PT. Pabrik Es Batu Pasar Turi padatahun 2012.Cara pengukuran variabel yangdilakukan untuk menghitung perkiraanbiaya variabel yang diantaranya biaya airbahan baku, air pembersih, dan listrikpabrik adalah sebagai berikut :(Gunawan, Marwan, 2010: 216)Perkiraan biaya = VC2011 x Q2012

Keterangan :VC = variabel cost/unitQ = perkiraan jumlah produksi tahun

2012.

3. Perkiraan total pendapatan penjualan(Revenue)Adalah perkiraan total pendapatadaripenjualan produk yang akandiperoleh PT. Pabrik Es Batu Pasar Turipada tahun 2012. Satuan ukuran variabelini adalah Rupiah dan pengukuranvariabel ini dilakukan denganmengalikan antara perkiraan harga jualper unit produk dengan perkiraanvolume penjualan yang akan dicapai PT.Pabrik Es Batu Pasar Turi pada tahun2012.

Subyek PenelitianPerusahaan yang menjadi subyek

pada penelitian ini adalah PT. Pabrik EsBatu Pasar Turi yang berlokasi di Jl.Rungkut Industri IV/30 Surabaya.Mengingat pada penel itian ini hanyamenggunakan satu subjek penelitian, makadalam penelitian ini tidak digunakan tekniksampling.

Data dan Metode Pengumpulan Data1. Studi pustaka

Adalah metode yang digunakan unutkmencari data yang bersifat kepustakaandegan mempelajari teori -teori yang adapada literature sebagai dasar teoritis.

2. Data primerAdalah data yang didapat secaralangsung dari objek yang diteliti unamendapatkan data-data yang relevandan dapat dipertanggungjawabkankebenarannya. Kolektifitas data inidiperoleh dengan cara :a) Wawancara

Adalah tanya jawab secara langsungdari pihak-pihak terkait diperusahaan atau pejabat perusahaanserta tidak menutup kemungkinanpada karyawan yang berwenangmemberikan informasi mengenaidata yang diperlukan.

Page 14: 6528 Artikel Ilmiah

12

b) ObservasiAdalah pengamatan secara langsungpada objek penelitian untukmengetahui keaaan yang sebenarnya.

c) DokumentasiAdalah cara memperoleh data yangbersifat seperti catatan-catatan, arsip,laporan-laporan, dokumentasiperusahaan tersebut.

Teknik Analisis DataTeknik atau metode analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini meliputianalisis deskriptif dan analisis statistik.

Analisis deskriptif digunakanuntuk mendeskripsikan hasil penelitian danteknik analisis statistik digunakan untukmeramalkan total biaya biaya tetap, totalbiaya variabel dan total pendapatanpenjualan (revenue).Langkah-langkah analisis yang digunakanadalah sebagai berikut:1. Mengidetifikasi seluruh biaya dan

pendapatan yang terjadi di perusahaanselama periode 2 tahun terakhir

2. Mengklasifikasikan seluruh biaya yangtelah teridentifikasi pada poin 1 menjadibiaya tetap, biaya variabel. Apabila darihasil identifikasi biaya pada poin 1terdapat biaya semi variabel, makadilakukan pemisahan biaya semi variabelmenjadi biaya variabel dan biaya tetap .

3. Melakukan peramalan ( forcasting) totalpenjualan untuk tahun 2012 denganmenggunakan metode descomposition.Digunakannya metode peramalan inidikarenakan metode ini lebih tepatdigunakan untuk data yang bersifatmusiman (seasonal) seperti yangdimiliki oleh subyek penelitian (IlsanNur Putra et al.,2008). Penggunaanmetode discomposition yang additiveatau multicative akan di pertimbangkandengan melihat parameter error meansquare error (MSE). Penggunaanparameter ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa MSE adalahparameter yang lazim digunakan dalammemilih metode peramalan (Makridakis,dalam Lerbin, 2009:23).

4. Melakukan analisis biaya, volume danlaba yang meliputi :a. Contribution marginb. Break even pointc. Margin of safetyd. Analisis target labae. Analisis pengaruh perubahan kondisiterhadap perkiraan laba

Analisis DataIdentifikasi dan Klasifikasi Biaya

Dari hasil identifikasi danklasifikasi biaya diketahui bahwa yangtermasuk biaya variabel perusahaan adalahbiaya air bahan baku, biaya air pembersihdan biaya listrik kantor. Ketiganyatermasukbiaya variabel karena memenuhi karateristikseperti yang ditunjukkan biaya variabel.Yang termasuk biaya tetap perusahaanadalah biaya TKL, biaya garam, biayaamoniak, biaya oli mesin, biaya perbaikandan perawatan mesin, biaya gaji pemilik,biaya gaji pimpinan, biaya gaji satpam,biaya telephone, biaya pembelian ATK danNOTA, biaya penyusutan mesin, biapapenyusutan inventaris kantor, biayapenyusutan bangunan gedung, biaya hakguna bangunan, biaya retribusi kebersiha n,dan biaya pajak bumi dan bangunan. Biaya -biaya di atas tersebut termasuk biaya tetapkarena dari sifat dan penggunannya cocokdengan karateristik yang dimiliki oleh biayatetap.

PeramalanPeramalan PenjualanPeramalan yang digunakan dalam penelitianini adalah dengan metode Descompotitionmulticative dan judgmen. Peramalan yangmenggunakan DES adalah penjualan denganhasil sebagai berikut.

Page 15: 6528 Artikel Ilmiah

13

Gambar 2Hasil Forecast

Sumber : data olahanData hasil peramalan tersebut harusdibulatkan dahulu ke dalam kelipatan 20dikarenakan perusahaan tidak menerapkansistem satuan dalam penjualannya.Melainkan minimal konsumen harusmembeli 20 balok.

Peramalan ProduksiSetelah melakukan peramalan

penjualan, selanjutnya dilakukan peramalanproduksi. Karena perusahaan menerapkansistem persediaan constan yang berartiperusahaan hanya memproduksi es batuvsejumlah yang mereka jual, maka dapat dijudgment bahwa perkiraan produksiperusahaan tahun 2012 sama dengan jumlahperkiraan penjualan tahu 2012.

Peramalan Biaya-BiayaBerdasarkan hasil peramalan

produksi, dapat dilakukan peramalanmengenai perkiraan biaya-biaya yang akanterjadi pada perusahaan pada tahun 2012yang mana dalam metode peramalannyasebagian besar menggunakan tekhnikjudgment. Hasil dari peramalan biaya-biayayang kemungkinan terjadi di perusahaanpada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 1Perkiraan Biaya-Biaya Tahun 2012

Sumber : data olahanSetelah mengetahui perkiraan

biaya-biaya yang akan terjadi tahun 2012selanjutnya dapat di cari berapakah biayavariabel, biaya tetap yang harus di tanggungoleh perusahaan sehingga dapat dilakukanperhitungan CM, BEP, dan MOS. Hasil dariperkiraan biaya-biaya tersebut pada tahun2012 adalah sebagai berikut :

Page 16: 6528 Artikel Ilmiah

14

Gambar 3Perkiraan Biaya Tetap dan Biaya Variabel Perusahaan Tahun 2012

Sumber : data olahanPembahasanBerdasarkan hasil yang ditunjukkan olehgambar 3 diatas, langkah selanjutnya adalahmenghitung berapakah tingkat contributionmargin, break even point, dan margin ofsafety pada PT. Pabrik Es Pasar Turi padatahun 2012 yang ditampilkan juga hasilperhitungan tahun 2010 dan 2011 sebagaipembanding.

Tabel 2Hasil Perhitungan CM, BEP, dan MOS

Dari table 2 diketahui bahwa nilaicontribution margin dalam rupiah dari tahun2010 sampai 2012 mengalami kenaikantetapi secara prosentase tetap. Hal itudikarenakan prosentase kenaikan penjualansama dengan preosentase kenaikan biayavariable yaitu sebesar 1,44%.

Berdasarkan perhitungan breakevent point nilai yang diperolehmenunjukkan bahwa mulai tahun 2010sampai dengan 2012 terjadi kenaikan baikdalam rupiah maupun dalam unit. Hal inidisebabkan karena terjadi kenaikan padabiaya tetap dan biaya varibel per unit produktanpa diikuti dengan kenaikan harga produkper unit. Ini berdampak pada turunnya labaperusahaan mulai tahun 2010 sampai denganperkiraan tahun 2012.

Berdasarkan perhitungan margin ofsafety diketahui bahwa besarnya nilai MOSmulai tahun 2010 sampai perkiraan 2012mengalami penurunan. Hal ini disebabkankarena prosentase kenakan dari titik breakeven lebih besar dibandingkan dengankenaikan penjualan.

Page 17: 6528 Artikel Ilmiah

15

Analisis Pengaruh Perubahan Kondisiterhadap Perkiraan Laba Tahun 2012

Perencanaan hanya bersifat perkiraantentang apa yang akan terjadi pada masayang akan datang, oleh karena itu sangatmungkin dalam implementasinya realisasitidak sama dengan yang direncanakan. Padasaat terjadi penyimpangan ketikaimplementasi rencana maka perlu dilakukanpengendalian.

Agar proses paengendalian dapatdilakukan dengan efektif dan efisiendiperlukan scenario pengendalian. Dengandemikian dalam perencanaan perusahaanperlu melengkapinya dengan scenarioengendaian, demikan halnya yang harusdilakukan oleh perusahaan PT. Es BatuPasar Turi. Berikut ini adalah beberapaskenario pengendalian yang tentunya dapatdikembangkan sendiri oleh manajemenperusahaan.1. Biaya tetap naik 5% dari peramalan dan

pendapatan tetap.Dengan adanya kenaikan biaya tetap 5%tersebut mengakibatkan nilai dari BEPakan semakin besar. Hal itu akan menjadikurang baik bagi perusahaan karena akanmembuat perusahaan semakin sulitmemperoleh laba yang diinginkan. Olehkarena itu pengendalian yangkemungkinan bisa dilakukan adalahdengan menaikkan nilai penjualanmelalui menaikkan harga produksekurang-kurangnya sebesar 10,8% agarnilai dari BEP ≤ BEP target.

2. Biaya variabel naik 5% dari peramalanpendapatan tetap.Dengan adanya kenaikan biaya variabel5% tersebut mengakibatkan nilai dariBEP akan semakin besar. Hal itu akanmenjadi kurang baik bagi perusahaankarena akan membuat perusahaansemakin sulit memperoleh laba yangdiinginkan. Oleh karena itu pengendalian

yang kemungkinan bisa dilakukan adalahdengan menaikkan nilai penjualanmelalui menaikkan harga produksekurang-kurangnya sebesar 5% agarnilai dari BEP ≤ BEP target.

3. Biaya tetap dan biaya variabel naik 5%dari penjualan pendapatan tetap.Dengan adanya kenaikan biaya tetap danbiaya variabel sebesar 5% tersebutmengakibatkan nilai dari BEP akansemakin besar. Hal itu akan menjadikurang baik bagi perusahaan karena aka nmembuat perusahaan semakin sulitmemperoleh laba yang diinginkan. Olehkarena itu pengendalian yangkemungkinan bisa dilakukan adalahdengan menaikkan nilai penjualanmelalui menaikkan harga produksekurang-kurangnya sebesar 16,4% agarnilai dari BEP ≤ BEP target.

Perencanaan LabaBerdasarkan hasil wawancara dengan pihakperusahaan, perusahaan menginginkan labasebesar 25 dari total penjualan. Oleh karenaitu maka perhitungan yang dapat dilakukanadalah sebagai berikut :

Dengan keinginan managemenperusahaan bahwa perusahaanmenginginkan ingin laba 25% dari totalpenjualan, maka perusahaan harus menjualproduk sebesar Rp. 2.206.601.186 atausetara dengan 367.766 unit balok es.

KESIMPULAN, KETERBATASAN,DAN SARANBerdasarkan hasil analisis dan perhitunganyang telah dilakukan di atas di dapati bahwasecara total terdapat 18 jenis biaya yangterdapat pada perusahaan dengan rincian 2biaya termasuk biaya semivariabel, dan 16

Page 18: 6528 Artikel Ilmiah

16

jenis lainnya merupakan biaya tetap yangakhirnya biaya variabel harus dipisahkanmenjadi komponen-komponen biaya tetapdan variabel. Sehingga hasil akhir setelahpemisahan biaya menunjukkan bahwa totalada 21 jenis biaya yang terjadi di perusahaandengan rincian 3 merupakan biaya variabeldan18 jenis merupakan biaya tetap.

Perkiraan besarnya EBIT yangdapat di harapkan perusahaan adalah sebesarRp. 424.901.508 dan perkiraan EAT padatahun 2012 adalah sebesar Rp. 318.676.131.nilai itu di dapat dari perkalian antaraperkiraan total penjualan tahun 2012dikalikan Rp.6.000 dan di kurangi dengantotal perkiraan biaya tahun 2012.

Keterbatasan dari penelitian iniadalah terdapat pada metode pemisahanbiaya semivariabel dilakukan denganmetode judgement yang lebihmengedepankan azas subjektivitas dikarenakan kondisi perusahaan yang tidakmemungkinkan jika dilakukan pemisahanbiaya-biaya semivaribel dengan metode -metode yang ada seperti metode kuadratterkecil (least square), metode scatergraph,dan metode titik tertinggi dan titik terendah(high low point) kecuali biaya listrik.

Saran yang di berikan oleh penelitimencangkup dua sis, yang pertama yaitusaran untuk manajemen perusahaan, antaralain 1). Perusahaan diharapkanmenggunakan hasil identifikasi danklasifikasi biaya yang telah diperoleh daripenelitian ini dalam melakukan perencanaanterutama perencanaan laba pada masa yangakan datang. 2). Perusahaan diharapkanmenggunakan analisis CVP yang meliputicontribution margin, break even point, danmargin of safety sebagai alat pengawasandan pengendalian operasional perusahaanpada tahun 2012. Dan yang terakhir 3).Perusahaan diharapkan melakukanperencanaan laba sendiri pada tahun -tahunberikutnya dengan menjadikan hasil

penelitian ini sebagai rujukan untukmelakukannya.

Sedangkan saran untuk penelitiselanjutnya meliputi tekhnik pemisahaanbiaya yang sebelumnya banyakmenggunakan metode judgment dan lebihmengedepankan azas subjektivitas di rubahdengan metode yang dapat memperkeciltingkat subjektivitas dengan cara sepertikonfirmasi pada tenaga ahli yang ben ar-benar mengetahui atau mahir dalam halpemisahan biaya. Sehingga perhitunganyang dihasilkan akan lebih akurat.

DAFTAR RUJUKANAgus Subardi 2008. Manajemen Keuangan ;

Jilid 2, AMP YKPN, Yogyakarta.Carter, Usry 2006. Akuntansi Biaya,

Salemba Empat, Jakarta.Carter, Usry 2009. Akuntansi Biaya,

Salemba Empat, Jakarta.Darsono Prawironegoro dan Ari Purwanti

2008. Akuntansi Manajemen . MitraWacana Media, Jakarta.

Garisson, Ray 2006. ManagerialAccounting. McGraw-Hill, Boston.

Hansen, Mowen 2003. ManagementAccounting, (terjemahan). SalembaEmpat Jakarta.

Hansen, Mowen 2005. ManagementAccounting, (terjemahan). SalembaEmpat Jakarta.

Heizer, Render 2010. Manajemen Operasi ,Salemba Empat, Jakarta.

Maher, Deakin 1996. Akuntansi Biaya, EdisiKeempat (terjemahan). Erlangga,Jakarta.

Matz, et al.,1996. Akuntansi Biaya, EdisiKetiga (terjemahan). SalembaEmpat, Jakarta.

Page 19: 6528 Artikel Ilmiah

17

Siek Yen, 2001. Analisis Break EventDalam Perencanaan Laba Pada PTSurya Kekal Mandiri Medan.Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan,Universitas Sumatera Medan.

Soehardi Sigit 2002, Analisa Break Even :Anggaran Linear Secara Ringkasdan Praktis, BPFE, Yogyakarta.

Yunita Wulandari, 2006. Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Alat BantuPerencanaan Laba (Studi KasusPada Quality Hotel Jogjakarta) .Skripsi Sarjana Tak Diterbitkan,Universitas Gajah MadaYogyakarta.

Sarjono, Haryadi 2010. Aplikasi RisetOperasi. Salemba Empat, Jakarta.

Joachim N. K. Dumais 2003, Break EventPoint Analysis Of Zanibar VarietyClove Farming In Suluun SatuVillage Minahasa Regency.Eugenia 9 (1) :60-64.

Abd. Rasyid Kalu 2008, Analisa BiayaProduksi Moulding di PT. RanteMario. Jurnal Hutan danMasyarakat, Vol III No. 2 Agustus2008, 111-234.

Ester D. Leatemia 2008, Analisis FinancialUsaha Argoindustri Gula Aren (Studi Kasus Di Desa TuluhahaKecamatan Saparua KebupatenMaluku Tengah Profinsi Maluku) .Jurnal Ichsan Gorontalo Vol. 3 No.1 Februari – April 2008.

Gunawan Adi. S 2010. AnggaranPerusahaan 2: Jilid 1 : Yogjakarta:BPFE.

Ardina, Nyoman 2007, AnalisisPerencanaan Laba dengan MetodeBreak Even (Studi Kasus PadaLembaga Perkreditan Desa Se -

Kecamatan Mengwi KabupatenBadung). Jurnal Bisnis danKewirausahaan, Vol.3, No. 2, Juli2011.

Sahibul Munir 2008, Metodologi Penelitian:Desain Penelitian (research Design).

Lerbin R. Aritonang R. 2009,PeramalanBisnis. Edisi kedua, Ghalia Indonesia,Bogor.

Alda Raharj,et al,., Penerapan MetodeExponential Smoothing UntukPeramalan Penggunaan WaktuTelepon di PT. Telkomsel DIVRE3 .SISFO-Jurnal Sistem Informasi.

Ilsan Nur Putra, et al,.2009, PeramalanPermintaan dan PerancanganProduksi dengan MempertimbangkanSpecial Event di PT. Coca -ColaBottling Indonesi (PT. CCBI) Plant -Pandaan

Lincolin Arsyad. 1995, Peramalan Bisnis.Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Page 20: 6528 Artikel Ilmiah

18

CURRICULUM VITAE

Nama Lengkap : Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 13 Juli 1990

NIM : 2008310364

Perguruan Tinggi : STIE Perbanas Surabaya

Fakultas/Program studi : S1 Akuntansi

Alamat Rumah : Jl. Ikan Arwana no. 52 Tambak Rejo Indah

Alamat Perguruan Tinggi : Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

No.Telp : 085648802302

RIWAYAT PENDIDIKANUniversitas / Sekolah Tahun

STIE PERBANAS SURABAYA 2008-2012SMAN 14 SURABAYA 2005-2008SLTPN 1 WARU - SIDOARDJO 2002-2005SDN WADUNGASRI 1WARU - SIDOARDJO 1996-2002

PENGALAMAN ORGANISASIKeterangan Periode

OSIS SMAN 14 SURABAYA - KETUA SEKBID 8 (KESENIAN DANOLAHRAGA)

2006-2007

SIE PEMUDA DAN OLAHRAGA RW 12, RT 1 PERUM TAMBAK REJOINDAH

2010-SEKARANG

KOOR. RnD DIVISION UKM ENGLISHCLUB STIE PERBANASSURABAYA

2009-2010

MANAGER UKM ENGLISHCLUB STIE PERBANAS SURABAYA 2010-2011

KARYA ILMIAHKeterangan Periode

Musik Sebagai Media Pembantu dalam Proses Belajar 2010

PKM-P Perencanaan Laba dengan Pendekatan Analisis Break Even Point padaPT. X di Surabaya .

2011

SKRIPSI - Perencanaan Laba dengan Pendekatan Analisis Cost-Volume-Provit(CVP) pada PT. Pabrik Es Pasar Turi di Surabaya 2012