Appendicitis

4
Appendicitis 1. Definisi Merupakan keradangan pada usus buntu (appendix) 2. Epidemiologi Apendisitis merupkan kasus darurat bedah terbanyak di Amerika, sekitar 250.000 appendektomi dilakukan disana. Insiden apendisitis akut terbanyak terjadi pada dekade ke-2 maupun ke-3. Jarang terjadi pada usia ekstrim terlalu muda atau terlalu tua, namun bila terjadi pada usia ekstrim sering terjadi perforasi, sehingga mortaliti rate nya tinggi. Laki-laki dan perempuan memiliki insidensi yang sama Kasus apendisitis pada Negara maju mulai berkurang pada 25 tahun terakhir, hal ini dikarenakan pengaruh dari faktor ekonomi dan perubahan pada pola hidup 3. Patogenesis Apendisitis dapat terjadi karena obstruksi lumen usus buntu. Lumen tersebut buntu paling banyak disebabkan oleh fecalith (akumulasi dan pengerasan dari materi feses), namun dapat disebabkan oleh hal lain seperti biji-bijian dari buah dan sayur, pelebaran folikel limfoid akibat infeksi virus, infeksi oleh cacing, dan tumor yang dapat membuntu lumen. Obstruksi lumen area proksimal dapat menyebabkan sekresi dari mukosa lumen bagian distal, sehingga dapat meningkatkan tekanan intralumen, distensi pada appendix dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada area periumbilikal, distensi appendix akan terus meningkat akibat peningkatan sekresi dari mukosa appendix dan multiplikasi bakteri secara cepat pada lumen appendix. Ketika tekanan dalam appendix tinggi dapat menyebabkan gangguan pada aliran darah, gangguan pada aliran darah dapat menyebabkan integritas mukosa usus terganggu sehingga memudahkan terjadinya infeksi bakteri. Namun bila proses ini berkembang secara lambat organ-organ disekitar appendix seperti ileum terminal, cecum, dan omentum akan membungkus apendik untuk melokalisir area abses, dan perkembangan dari kegagalan sirkulasi serta berkembangnya infeksi dapat menimbulkan perforasi dan menuju ke peritoneal cavity.

description

app akut

Transcript of Appendicitis

Appendicitis1. DefinisiMerupakan keradangan pada usus buntu (appendix)2. Epidemiologi Apendisitis merupkan kasus darurat bedah terbanyak di Amerika, sekitar 250.000 appendektomi dilakukan disana. Insiden apendisitis akut terbanyak terjadi pada dekade ke-2 maupun ke-3. Jarang terjadi pada usia ekstrim terlalu muda atau terlalu tua, namun bila terjadi pada usia ekstrim sering terjadi perforasi, sehingga mortaliti rate nya tinggi. Laki-laki dan perempuan memiliki insidensi yang sama Kasus apendisitis pada Negara maju mulai berkurang pada 25 tahun terakhir, hal ini dikarenakan pengaruh dari faktor ekonomi dan perubahan pada pola hidup

3. PatogenesisApendisitis dapat terjadi karena obstruksi lumen usus buntu. Lumen tersebut buntu paling banyak disebabkan oleh fecalith (akumulasi dan pengerasan dari materi feses), namun dapat disebabkan oleh hal lain seperti biji-bijian dari buah dan sayur, pelebaran folikel limfoid akibat infeksi virus, infeksi oleh cacing, dan tumor yang dapat membuntu lumen. Obstruksi lumen area proksimal dapat menyebabkan sekresi dari mukosa lumen bagian distal, sehingga dapat meningkatkan tekanan intralumen, distensi pada appendix dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada area periumbilikal, distensi appendix akan terus meningkat akibat peningkatan sekresi dari mukosa appendix dan multiplikasi bakteri secara cepat pada lumen appendix. Ketika tekanan dalam appendix tinggi dapat menyebabkan gangguan pada aliran darah, gangguan pada aliran darah dapat menyebabkan integritas mukosa usus terganggu sehingga memudahkan terjadinya infeksi bakteri. Namun bila proses ini berkembang secara lambat organ-organ disekitar appendix seperti ileum terminal, cecum, dan omentum akan membungkus apendik untuk melokalisir area abses, dan perkembangan dari kegagalan sirkulasi serta berkembangnya infeksi dapat menimbulkan perforasi dan menuju ke peritoneal cavity.Pada infeksi kronis dari appendix seperti pada infeksi tuberculosis, dan amebiasis, gejalanya bukan selalu ditandai dengan nyeri abdomen selama bermingu-minggu maupun berbulan-bulan, namun ditandai dengan apendisitis akut yang kambuh setelah gejala dan tanda-tanda inflamasi menghilang.4. Manifestasi klinis Nyeri area abdomen yang dimulai pada periumbilikal, dan diikuti mual, dan anoreksia. Nyeri terus berlanjut namun tidak terasa berat, sering diikuti rasa kram, dan hal ini berlanjut 4-6 jam Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah menuju kuadran kanan bawah dan terlokalisir, sering diikuti dengan muntah, dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat bergerak, berjalan, dan batuk. Peningkatan suhu ringan (37,8C) bila tanpa perforasi5. DiagnosaA. Berdasarkan manifestasi klinisB. Pemeriksaan fisik Biasanya didapat nyeri tekan, lokasi nyeri tekan bervariasi tergantung lokasi dari usus buntu, pada umumnya nyeri terdapat di Mc Burney point (sepertiga distal antara umbilicus dan spina iliaka anterior dekstra). Namun bila posisi usus buntu berada di belakang cecum makan nyeri tekan terdapat di area belakang (flank area), bila lokasi terdapat di pelvis maka nyeri tekan terjadi pada area pelvis.C. Pemeriksaan laboratoriumPada pemeriksaan laboratorium biasanya didapatkan peningkatan sel darah putih (WBC) dan pada differential count didapatkan peningkatan neutrofil (shift to the left)D. Pemeriksaan radiologi Pada pemeriksaan foto polos abdomen dapat terlihat fecalith, namun hal itu hanya terjadi bila fecalith opaq Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan pembesaran dan penebalan dinding dari appendix.

Ini mas contoh foto ne