APLIKASI KLINIS FARMAKOLOGI

download APLIKASI KLINIS FARMAKOLOGI

of 4

description

ghjgjg

Transcript of APLIKASI KLINIS FARMAKOLOGI

APLIKASI KLINIS

1. Gagal ginjal Gagal Ginjal adalah suatu sindrom yang ditandai oleh penurunan yang cepat pada laju filtrasi glomelurus (Glomelular filtration rate {GFR}) dalam beberapa waktu dan minggu, disertai adanya akumulasi dari zat sisa metabolism nitrogen. Sindroma ini sering ditemukan lewat peningkatan kadar kreatinin, ureum serum disertai dengan penurunan aotput urine. Gejala dari gagal ginjal adalah mual malaise dan kelebihan cairan (Davey, 2005)Kelebihan cairan merupakan salah satu gejala yang harus ditangani secara serius karena kelebihan cairan dapat menyebabkan edem tergantung, ronki kering pernapasan, dyspnea, dan batuk (Corwin, 2009). Oleh karena itu, diuretic kuat merupakan salah satu terapi yang digunakan untuk menanggulangi kelebihan cairan yang diakibatkan oleh gagal ginjal. Furosemid merupkan salah satu diuretic kuat yang efektif digunakan, Karena mekanisme kerjanya yaitu menghambat reabsorpsi Na+, K+, dan Cl-, sehingga urin yang dibuang kaya akan ion ion tersebut dan hasilnya kelebihan cairan akibat gagal ginjal dapat diatasi (Schmitz, 2008).

2. GenikomastiaGinekomastia merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu gyvec yang berarti perempuan dan mastos yang berarti payudara, yang dapat diartikan sebagai payudara seperti perempuan. Ginekomastia berhubungan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan payudara pada pria. Ginekomastia merupakan pembesaran jinak payudara laki-laki yang diakibatkan proliferasi komponen kelenjar. Ginekomastia biasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak dibawah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan, atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit (Jong, 2005).Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar 60% dari seluruh kelainan payudara pada laki-laki dan sekitar 85% dari kelainan benjolan pada payudara laki-laki.2 Berbagai studi populasi banyak menemukan ginekomastia. Ada tiga distribusi periode usia tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan payudara yang pada umumnya dipengaruhi hormon. Periode pertama ditemukan saat neonatus yang terjadi sekitar 60-90% dari seluruh kelahiran akibat penyaluran estrogen melalui plasenta. Periode kedua terjadi saat puberitas, yaitu dimulai saat umur 10 tahun dan puncaknya antara usia 13-14 tahun. Periode ketiga ditemukan pada orang dewasa yang terjadi antara usia 50-80 tahun. Faktor ras tidak berpengaruh terhadap kejadian ginekomastia (Jong, 2005).

3. Penyakit AddisonPenyakit Addison adalah gangguan yang melibatkan terganggunya fungsi dari kelenjar korteks adrenal. Hal ini menyebabkan penurunan produksi dua penting bahan kimia (hormon) biasanya dirilis oleh korteks adrenal: kortisol dan aldosteron. Etiologi dari adrenal insufisiensi primer atau penyakit addison terus mengalami perubahan sepanjang tahun. Tuberkulosis merupakan penyebab utama adrenal insufisiensi. Sejak 1950, adrenal autoimun dengan adrenal atrofi dijumpai pada sekitar 80% dari kasus (Liotta et al 2010).Kehilangan fungsi lebih dari 90% pada kedua korteks andrenal menghasilkan manifestasi klinis insufisiensi adrenokortikal. Destruksi dari glandula, seperti terdapat pada kondisi idiopatik dan kondisi invasif dari suatu penyakit, hal ini menyebabkan terjadinya kronisitas dari adrenal insufisiensi. Evaluasi pasien dengan penyakit Addison yang diduga melibatkan diagnosis insufisiensi adrenal dan kemudian identifikasi defek pada hipotalamus-hipofisis axis. Pengobatan insufisiensi adrenal meliputi pergantian, substitusi hormon yang tidak diproduksi lagi oleh kelenjar adrenal (Gardner et al 2007).

4. HipertensiHipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan spygmomanometer yang telah dikalibrasi dengan tepat (80% dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit selama lima menit sampai tiga puluh menit setelah merokok atau minum kopi. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial. Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui. Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 (Yogiantoro, 2006).

5. Hiperkalsemi Hiperkalsemi terjadi apabila kadar kalsium serum total melebihi 10,5 mg/dl (5,5 mEq/L). pada 90% kasus hiperkalsemi disebabkan karena hipertiroidisme, kanker, dan juga gagal ginjal kronik. Pada kasus berat dengan peningkatan kadar kalsium serum yang bermakna, keadaan pasien memburuk dengan cepat dan mengalami dehidrasi, konfusi dan letargi (Price, 2005).Tujuan pengobatan hiperkalsemi adalah untuk memperbaiki hidrasi yang memperbaiki eksresi kalsium urine, dan menghambat resorpsi tulang. Prioritas utama pada pengobatan hiperkalsemi adalah hidrasi larutan garam isotonic hingga volume ECF kembali normal. Ketika volume ECF kembali normal, diberikan diuretic kuat (Furosemid) untuk memperbaiki eksresi kalsium lebih lanjut (Price, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Schmitz, Gery., Hans Lepper., Michael Heidrich. 2009. Farmakologi dan Toksikologi. Jakarta: EGCCorwin, Elizabeth, J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Jakarta: EGC Davey, Patrick. 2005. At A Glance Medicine. Jakarta: Erlangga Jong, WD., Syamsuhidajat R. 2005. Payudara. In. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed 2. EGC Jakarta. p: 387-401Gardner DG, Shoback D. Greenspans basic & clinical endocrinology. Eight edition. On Aron D, Findling J. Tyrrell B. Section 10. Glucocorticoid & adrenal androgens part. Primery adrenocortical insufficiency (addisons disease). Mc Graw-Hill companies. 2007; 367-372.Liotta EA, Elston DM, Brough A, Travers R, Wells MJ, Callen JP. et all. Addison Disease. Medscape reference drug, disease & procedure. 2010. Available at http://emedicine.medscape.com/article/1096911-overview#showall last update. Diakses tanggal 18 September 2015.Price, Sylvia, A., Wilson, Lorraine, M. 2005. Patofisiologi Edisi 6. Jakarta: EGC.Yogiantoro, M. 2006. Hipertensi Esensial. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, K., Setiadi, S., eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 599.