Anti Inflamasi
Transcript of Anti Inflamasi
Percobaan 4ANTI INFLAMASI
Tujuan
Mempelajari daya anti inflamasi obat pada hewan uji dengan radang buatan
Pendahuluan
Inflamasi?Ciri-ciri?Obat anti inflamasi?
Skema KerjaDi timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3 mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 50,4 mg/kg BB-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 0,126 mg/ kg BB-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 0,5 mg/kg BB
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3 mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 50,4 mg/kg BB-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 0,126 mg/ kg BB-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 0,5 mg/kg BB
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3 mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 50,4 mg/kg BB-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 0,126 mg/ kg BB-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 0,5 mg/kg BB
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3 mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 50,4 mg/kg BB-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 0,126 mg/ kg BB-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 0,5 mg/kg BB
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3 mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 50,4 mg/kg BB-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 0,126 mg/ kg BB-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 0,5 mg/kg BB
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Diberi perlakuan secara peroral dengan menggunakan sonde, yaitu:-kelompok 1: diberi Na diklofenak 6,3 mg/kg BB
-kelompok 2: diberi Ibuprofen 50,4 mg/kg BB-kelompok 3: diberi CMC Na sebagai kontrol
-kelompok 4: diberi Deksametason 0,126 mg/ kg BB-kelompok 5: diberi Metil Prednisolon 0,5 mg/kg BB
Celupkan kedalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf
Di timbang tikus dan kaki kanan belakang di beri tanda sebatas mata kaki
Ukur volume normal kaki kanan belakang(Vn)
Tikus di kelompokkan menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiridari 3 ekor tikus
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume telapak kakiPada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5,Vt6,Vt7,Vt8,Vt9)
Dengan telapak kaki normal
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume telapak kakiPada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5,Vt6,Vt7,Vt8,Vt9)
Dengan telapak kaki normal
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume telapak kakiPada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5,Vt6,Vt7,Vt8,Vt9)
Dengan telapak kaki normal
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume telapak kakiPada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5,Vt6,Vt7,Vt8,Vt9)
Dengan telapak kaki normal
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume telapak kakiPada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5,Vt6,Vt7,Vt8,Vt9)
Dengan telapak kaki normal
Setengah jam setelah perlakuandiinjeksikandengan karagenin 1% sebanyak 0,1 ml
sublantar pada kaki kanan belakang yang di ukur volumenya tadi
Tiap 1/2 jam,diukur volume kaki kanan belakangMencelupkannya ke dalam cairan raksa sampai batas tanda pada alat plestimograf,pengukuran di lakukan selama 5 jam. Volume kaki dibaca
Pada pipet ukur 1 ml dengan skala pada pipet ukur sebesar 0,1 ml
Volume udema pada setiap jam di ketahui dari selisih volume telapak kakiPada jam-jam tertentu (Vt0,Vt1,Vt2,Vt3,Vt4,Vt5,Vt6,Vt7,Vt8,Vt9)
Dengan telapak kaki normal
Plestimograf
KAKI TIKUS YANG DITANDAI
Pengukuran volume udem
Pembahasan
volume udem dianalisis menjadi % kenaikan volume udem dengan rumus:
% KVU = 100% x ( Vacher dkk, 1964 )
KVU = kenaikan volume udem Vo = volume kaki sebelum di suntik karagenin Vt = volume kaki setelah disuntik karagenin
Vo
VoVt
Dari data % kenaikan volume udem dibuat hubungan antara % KVU dengan waktu, selanjutnya dihitung AUC 0-6 dengan rumus (luas trapezoid):
AUC0-6 =
C0 - C6 = volume udem pada jam ke - 0 sampai 6 pada masing-masing kelompok.
AUC 0-6= Luas daerah dibawah kurva % kenaikan dari tiap individu tikus.
dari data AUC 0-6 % KVU dihitung % Daya Antiinflamasi dari tiap individu dengan rumus :
% Daya Anti Inflamasi = 100 % x
AUCk =luas daerah di bawah kurva rata-rata pada kelompok kontrol negatif AUCp =luas daerah dibawah kurva tiap individu pada kelompok perlakuan
Uji statistik data yang ada!
xCC
205,0
5,0t
1t 5,0t xCC
2... 5,06
5,56 tt 5,0t x
CCt
25,01
0
AUCk
AUCpAUCk
Anti inflamasi golongan steroid adalah Deksametason dan Metilprednisolon. Sedangkan yang termasuk golongan NSAID adalah Ibuprofen dan Na diklofenak.
Ibuprofen memiliki daya analgesik tetapi antiinflamasinya lemah.
Efek antiinflamasinya terlihat dengan dosis 1200 – 2400 mg sehari. Na diklofenak merupakan inhibitor COX 2. Memiliki t ½ = 1-3 jam
dan mengalami first pass effect sebesar 40 – 50%. Kortikosteroid sebagai antiinflamasi hanya bersifat paliatif.
Efek samping jika digunakan dalam jangka lama salah satunya adalah moonface
Metilprednisolon merupakan golongan kortikosteroid dengan kerja sedang, sedangkan deksametason merupakan golongan kerja lama.
Antiinflamasi yang paling baik memberikan efek adalah dari golongan steroid, namun pada golongan ini memiliki efek samping yang besar dan terapi sulit untuk dihentikan, oleh sebab itu golongan NSAID lebih banyak digunakan dalam peresepan.
Kesimpulan
Obat dengan daya antiinflamasi dari yang terkuat adalah :
1.Metilprednisolon
2.Deksametason
3.Na diklofenak
4.Ibuprofen
SEKIAN