Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

23
PENGARUH BODY MASS INDEX TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MANUSIA I. LATAR BELAKANG Gambaran kesehatan sedunia tak mungkin dinyatakan hanya dengan beberapa baris kalimat, statistik mengenai jumlah penyakit yang tidak berbahaya tidak banyak didapati walaupun orang cenderung merumuskan kesehatan mereka sendiri dari segi penyakit yang pernah mereka alami. Gejala- gejala yang menjadi tanda orang memiliki penyakit sering diabaikan hanya karena suatu hal genting, misalnya hipertensi. Makan secara berlebihan, kurangnya aktivitas olahraga, dan merokok semuanya merupakan penyebab hipertensi, kehidupan yang penuh tekanan dapat pula menjadi faktor penyebab hipertensi (Eckholm, 1983). Banyak faktor resiko yang dihasilkan dari cara atau gaya hidup manusia, seperti merokok dan pola makan yang berlebihan. Mengatur pola makan memang suatu hal tidak mudah, makan makanan berlemak tinggi dan berbau karbohidrat adalah suatu kebiasaan masyarakat modern khususnya di negara maju. Kelebihan berat badan (overweight) merupakan faktor resiko yang sering diabaikan dalam kehidupan masyarakat. Pada kenyataannya banyak sekali penyakit

Transcript of Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

Page 1: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

PENGARUH BODY MASS INDEX

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MANUSIA

I. LATAR BELAKANG

Gambaran kesehatan sedunia tak mungkin dinyatakan hanya dengan

beberapa baris kalimat, statistik mengenai jumlah penyakit yang tidak

berbahaya tidak banyak didapati walaupun orang cenderung merumuskan

kesehatan mereka sendiri dari segi penyakit yang pernah mereka alami.

Gejala-gejala yang menjadi tanda orang memiliki penyakit sering diabaikan

hanya karena suatu hal genting, misalnya hipertensi. Makan secara berlebihan,

kurangnya aktivitas olahraga, dan merokok semuanya merupakan penyebab

hipertensi, kehidupan yang penuh tekanan dapat pula menjadi faktor penyebab

hipertensi (Eckholm, 1983).

Banyak faktor resiko yang dihasilkan dari cara atau gaya hidup manusia,

seperti merokok dan pola makan yang berlebihan. Mengatur pola makan

memang suatu hal tidak mudah, makan makanan berlemak tinggi dan berbau

karbohidrat adalah suatu kebiasaan masyarakat modern khususnya di negara

maju. Kelebihan berat badan (overweight) merupakan faktor resiko yang

sering diabaikan dalam kehidupan masyarakat. Pada kenyataannya banyak

sekali penyakit yang bisa disebabkan oleh pola makan yang berlebihan dan

tidak diimbangi dengan aktivitas berolahraga (Sarafino, 2008).

Orang yang dikatakan overweight cenderung memiliki tekanan darah

yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kurus. Hal ini disebabkan

karena tubuh orang yang overweight harus bekerja lebih keras untuk

membakar kelebihan kalori yang mereka konsumsi. Sebagian besar orang

berpendapat bahwa berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan

darah meningkat. Hal itu belum tentu benar, penggunaan alat pengukuran

tekanan darah konvensional dengan probabilitas kurang akurat sangat tinggi.

Semakin besar lilitan manset karet pada lengan, semakin besar kelebihan

penilaian terhadap tekanan darah. Meski terdapat kecenderungan untuk

Page 2: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

menilai tekanan darah lebih dari yang sebenarnya masih terdapat hubungan

yang meyakinkan antara berat badan dan tekanan darah (Beevers, 2002).

Prevalensi overweight pada anak dan dewasa di negara-negara maju

khususnya Amerika mengalami peningkatan yang tidak sedikit, yaitu

bertambah lebih dari 30 % selama dekade terakhir. Kira-kira 64% orang

dewasa di negara maju mengalami overweight dan hampir 33% dari 64%

mengalami obesitas. Peningkatan prevalensi overweight yang cepat dalam

kurun waktu 20 sampai 30 tahun terakhir memperkuat pentingnya peran faktor

lingkungan dan gaya hidup karena perubahan genetik tidak dapat timbul

secepat itu. Jadi overweight atau kelebihan berat badan itu memiliki potensi

untuk menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sekarang ini gaya

hidup yang kurang mencerminkan pola hidup sehat lebih dominan, misalnya

gaya hidup tidak aktif, perilaku makan yang tidak baik merupakan masalah

utama penyebab overweight yang berakibat terhadap kenaikan tekanan darah

(Guyton, 2008).

II. TUJUAN

Untuk mengetahui pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap tekanan

darah manusia

III.DASAR TEORI

Tekanan darah merupakan tenaga yang digunakan darah yang

dipompakan dari jantung untuk melawan tahanan pembuluh darah atau

sejumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

Tekanan darah bergantung kepada jantung sebagai pompa dan resistensi

perifer. Jumlah darah yang dipompa jantung setiap menit sering disebut

cardiac output (curah jantung). Sedangkan curah jantung dipengaruhi

kecepatan denyut jantung dan volume darah yang dipompakan pada setiap

denyutan (Syaifuddin, 2006).

Page 3: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

Tekanan darah = curah jantung x resistensi perifer. Tekanan darah

dipengaruhi oleh kinerja tonus otot polos vaskular perifer yang dapat

meningkatkan resistensi arteriola dan menurunkan kapasitas sistem pembuluh

vena. Tekanan darah sistol merupakan tekanan tertinggi yang terjadi pada saat

ventrikel berkontraksi, sedangkan tekanan diastol yaitu tekanan darah terendah

yang terjadi saat jantung pada saat fase relaksasi (Martini, 2009).

Tekanan darah normal antara 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg.

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan tekanan

darah diastolik ≥ 90mmHg. Tekanan darah rendah atau hipotensi yaitu <100

mmHg (sistolik) dan <60 mmHg (diastolik) (Kusumadewi,2009).

Body Mass Indeks (BMI) merupakan suatu rumus untuk menilai

obesitas. Dihitung dengan membagi berat badan seseorang dalam kilogram

dengan kuadrat tinggi badan seseorang dalam meter. BMI sebesar 27 atau

lebih menunjukan obesitas (Hartanto, 2008).

Selama ini BMI digunakan untuk mengukur status gizi seseorang.

Persamaan berikut menunjukkan BMI :

BMI ¿beratbadan(kg)

tinggibadan(m)2

Nilai standar BMI untuk orang Asia adalah :

BMI < 18,5 : berat kurang

18,5 ≤ BMI < 23 : berat normal

23 ≤ BMI < 25 : obesitas ringan

25 ≤ BMI < 30 : obesitas sedang

BMI ≥30 : obesitas berat

(Kusumadewi, 2009).

Obesitas pada manusia merupakan masalah kesehatan yang cukup

penting untuk diperhatikan karena disertai dengan peningkatan insiden

berbagai penyakit, yang mencakup penyakit kardiovaskuler dan vesica biliaris

Page 4: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

serta diabetes. Disamping itu individu dengan berat badan lebih mempunyai

peningkatan angka mortalitas. Menurut definisi yang lazim digunakan,

obesitas dikatakan apabila lebih dari 20% berat badan disebabkan oleh lemak

dalam pria dan lebih dari 25% pada wanita. Nilai normal lemak 12% – 18%

bagi pria dan 18% -24% bagi wanita (Ganong, 1995).

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO (1990)

menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20% - 30% kebutuhan energi total

dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam

lemak essensial dan membantu dalam penyerapan vitamin larut lemak.

Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 8% dari

kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak

jenuh ganda. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan adalah ≤ 300mg sehari

(Almatsier, 2009).

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan

data. Penentuan pendekatan atau metode ini akan sangat menentukan apa

variabel atau objek penelitian yang akan ditatap. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan 2 metode yakni, metode eksperimen dan metode

deskriptif kuantitatif. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti. Metode eksperimen menggunakan variabel yang sudah ada karena

faktor yang akan diamati sudah memenuhi ketentuan yang ada. Metode

deskriptif kuantitatif adalah cara mengadakan penelitian dengan

menggunakan perhitungan angka (Arikunto, 1983). Penelitian dengan

menggunakan metode eksperimen dan metode deskriptif kuantitatif

digunakan untuk mengetahui pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap

tekanan darah sejumlah mahasiswa farmasi Sanata Dharma sebagai

responden.

Page 5: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

Variabel Penelitian

Variabel bebas

BMI (Body Mass Index)

Variabel tergantung

Tekanan darah : sistolik dan diastolik.

Variabel pengacau

Variabel pengaruh terkendali: usia, jenis kelamin.

Variabel pengaruh tak terkendali: aktivitas, kondisi fisik dan gaya

hidup responden.

Deskripsi Operasional

- Responden adalah mahasiswa farmasi Sanata Dharma dengan rata-rata

umur 19 tahun.

- Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antroprometri dan hasil

pemeriksaan laboratorium yaitu pengukuran BMI (Body Mass Index)

dan tekanan darah.

- Pengukuran BMI adalah perhitungan berat badan dalam kilogram

dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter persegi (m2).

- Standar yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu Informasi

Kesehatan oleh Sri Kusumadewi tahun 2009. Tekanan darah normal

antara 100/60mmHg sampai 140/90mmHg. Hipertensi adalah keadaan

tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥

90mmHg. Tekanan darah rendah atau hipotensi yaitu <100mmHg

(sistolik) dan <60 mmHg (diastolik).

Responden

Responden yang memenuhi kriteria yaitu mahasiswa di Universitas

Sanata Dharma dengan rata-rata usia 19 tahun. Jumlah responden yang

ditetapkan sebanyak 10 orang karena jumlah minimum sampel untuk

penelitian sebesar 10 orang.

Page 6: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Kampus III Universitas Sanata Dharma terletak di Paingan,

Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Mei

2012.

Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penilitian berkelompok dengan tujuan

untuk melihat adanya pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap tekanan

darah sebagai prediktor penyakit hipertensi. Kajian dari penelitian ini

diantaranya : Pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap Tekanan Darah.

Penelitian ini berfokus pada pengaruh Body Mass Index (BMI)

terhadap tekanan darah.

Teknik Sampling

Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara random yaitu

semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi responden. Responden

yang diusahakan memiliki berat dan tinggi badan bervariasi sehingga

dapat ditentukan hasil secara kualitatif.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa timbangan berat

badan, alat pengukur tinggi badan. Pengukur tekanan darah atau

spygmomanometer dengan stetoskop.

Alat pengukur tinggi badan dan timbangan berat badan berfungsi

sebagai alat untuk mengukur body mass index. Spygmomanometer dan

stetoskop digunakan untuk mengukur tekanan darah. Penelitian dilakukan

di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia Universitas Sanata Dharma.

Page 7: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

Sumber Data dan Data Penelitian

Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini data diperoleh dari

penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran

tekanan darah.

Data Penelitian

Dari sumber data penelitian bahwa BMI (Body Mass Index) dapat

berpengaruh terhadap tekanan darah seseorang.

Teknik Analisis Data

Tahap Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini adalah mengecek kelengkapan

data. Data dari eksperimen dibuat tabel supaya lebih memudahkan dalam

memahami. Angka-angka hasil perhitungan diteliti satu persatu supaya

tidak terjadi kesalahan.

Tahap Pelaksanaan

Langkah selanjutnya yaitu menganalisis data yang sudah diperoleh.

Dari data tersebut diberikan penjelasan yang lengkap. Uraian atau

penjelasan itu diberikan teori-teori yang mendukung.

Tahap Penyelesaian

Setelah dibuat penjabaran sebagai analisis data, maka penulis dapat

menarik beberapa simpulan. Simpulan tersebut untuk membuktikan

anggapan semula sebelum melaksanakan eksperimen dan setelah

melaksanakan eksperimen.

Page 8: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

V. ALAT DAN BAHAN

Spygmomanometer

Timbangan badan

Pengukur tinggi badan

Stetoskop

VI. CARA KERJA

Langkah awal, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan 10

probandus.

Lalu mengukur tekanan darah dengan meletakkan alat ukur tekanan darah

(Spymomanometer) pada lengan atas tangan kiri dengan jarak ± 3 jari di atas

batas siku.

Pengukuran dilakukan setelah beristirahat selama 10 menit.

Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan duduk dengan lengan diatur

sehingga arteri brakhialis terletak sejajar dengan jantung.

Lengan bebas dari baju dan pada posisi duduk, lengan diletakkan di meja.

Letakkan stetoskop pada bagian lengan yang telah ditemukan denyut

nadinya.

Ukur tekanan darah dengan spygmomanometer.

Page 9: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

VII. DATA PENGAMATAN

Responden Berat

Badan

Tinggi

Badan

Tekanan

Darah

BMI Keterangan

1. 41 kg 1,5 m 100/60 18,22 Berat kurang

TD Normal

2. 59,5 kg 1,65 m 120/70 21,87 Berat normal

TD Normal

3. 51 kg 1,655 m 100/70 18,68 Berat normal

TD Normal

4. 82 kg 1,64 m 130/70 30,59 Obesitas sedang

TD Normal

5. 39,5 kg 1,56 m 110/70 16,25 Berat kurang

TD Normal

6. 49 kg 1,64 m 110/60 18,28 Berat kurang

TD Normal

7. 45 kg 1,515 m 110/80 19,65 Berat normal

TD Normal

8. 57 kg 1,54 m 100/70 24,05 Obesitas ringan

TD Normal

9. 51 kg 1,58 m 110/70 20,48 Berat normal

TD Normal

10. 54 kg 1,582 m 110/80 21,60 Berat normal

TD Normal

11. 60 kg 1,73 m 120/70 20,06 Berat normal

TD Normal

12. 80 kg 1,70 m 120/80 27,68 Obesitas sedang

TD Normal

Keterangan : Responden 11 dan 12 berjenis kelamin laki-laki

Responden 1 sampai 10 berjenis kelamin perempuan

TD : Tekanan Darah

Page 10: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

VIII. PEMBAHASAN

Tekanan darah merupakan salah satu tanda vital pada makhluk hidup

khususnya manusia, yang menjadi salah satu bagian terpenting dalam bidang

kesehatan. Proyek tentang Body Mass Index (BMI) dan tekanan darah ini

diangkat sebagai topik penelitian dengan tujuan untuk mengetahui adanya

korelasi antara BMI dengan tekanan darah pada manusia.

Pada penelitian proyek ini dilakukan dalam skala kecil, dengan

menggunakan 12 responden dengan variasi BMI dan pegambilan data secara

random. Data didapatkan dari penimbangan berat badan dan pengukuran

tinggi badan serta pengukuran tekanan darah dengan menggunakan

spygmomanometer.

Beberapa sumber menyatakan bahwa berat badan dan tinggi badan

dapat memberikan pengaruh yang besar maupun kecil terhadap tekanan darah

seseorang. Dalam penelitian diperoleh data yang cukup menunjukkan adanya

pengaruh berat badan dan tinggi badan terhadap tekanan darah. Data

menunjukkan bahwa nilai BMI berbanding lurus dengan nilai tekanan darah.

Secara teori perhitungan, nilai tekanan darah berbanding lurus dengan berat

badan dan berbanding terbalik dengan tinggi badan.

Berat badan dan tinggi badan merupakan suatu parameter yang dapat

digunakan untuk menentukan angka BMI yang pada dasarnya dapat

menunjukkan tingkat keidealan tubuh manusia. Menurut Sri Kusumadewi

dalam bukunya yang berjudul Informasi Kesehatan, angka BMI masyarakat

Asia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

BMI < 18,5 : berat kurang

18,5 ≤ BMI < 23 : berat normal

23 ≤ BMI < 25 : obesitas ringan

25 ≤ BMI < 30 : obesitas sedang

BMI ≥ 30 : obesitas berat

Page 11: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

Angka BMI didapatkan dari perhitungan data dengan menggunakan

rumus BMI yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan hasil kuadrat

dari tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.

BMI= BB

TB2

Tekanan darah yang terdiri dari tekanan sistolik dan tekanan diastolik

dapat diukur dengan menggunakan suatu alat, disebut spygmomanometer.

Alat ini dapat mengukur tekanan darah dengan prinsip pengukuran denyut

nadi di bagian lengan atas (brachialis). Tekanan sistolik ini ditunjukkan

dengan denyut nadi yang terdengar pertama kali pada stetoskop. Sedangkan

tekanan diastolik ditunjukkan dengan denyut nadi yang bisa terdengar

terakhir kali oleh telinga dengan menggunakan stetoskop. Tekanan darah

orang Asia menurut Sri Kusumadewi, sebagai berikut :

Hipotensi : kurang dari 100mmHg (sistolik) dan 60 mmHg(diastolik)

Normal : berkisarantara100/60mmHg sampai 140/90mmHg

Hipertensi : lebih dari 140mmHg (sistolik) /90mmHg(diastolik)

Menurut standar yang dipaparkan oleh Sri Kusumadewi, analisis data

percobaan didapatkan, 3 responden masuk ke dalam range berat badan

kurang, 6 responden berat badan normal , 1 responden obesitas ringan dan 2

responden obesitas sedang.

Pada angka BMI dibawah ketentuan angka normal memiliki ukuran

tekanan darah dengan rata-rata rendah. Pada angka BMI normal didapatkan

data tekanan darah dengan rata-rata normal. Pada angka BMI diatas normal

memiliki ukuran tekanan darah yang sebagian besar normal tetapi ada juga

yang memiliki tekanan darah yang rendah. Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan dapat didugakan bahwa angka BMI dapat mempengaruhi tekanan

darah seseorang. Data yang didapat menyatakan bahwa tidak ada responden

dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) maupun rendah (hipotensi) karena

Page 12: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

didapatkan data dengan diskripsi tekanan darah normal. Tetapi data

menyatakan bahwa pada respoonden dengan BMI tinggi mempresentasikan

tekanan darah yag lebih tinggi dibanding dengan respoonden dengan BMI

normal dan pada respoonden dengan BMI kurang, dipresentasikan data

tekanan darah yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan respoonden

dengan BMI normal.

Secara teori, BMI dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang karena

beberapa fungsi organ mendapatkan efek tertentu sehingga fisiologisnya pun

ikut berbeda. Pada orang BMI tinggi maka berat badan yang dimiliki juga

tinggi. Orang berbadan gemuk memiliki lemak berlebih di bagian tertentu di

kulit, hal itu mengakibatkan pembuluh darah lebih tertekan oleh lemak karena

tidak ada ruang kosong lagi di dalam kulit sehingga aliran darah semakin

cepat. Orang berbadan gemuk lebih memerlukan banyak energi untuk

menopang tubuhnya dalam berkegiatan sehingga memerlukan oksigen lebih

banyak dibandingkan dengan orang yang kurus.

Body Mass Index merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi tekanan darah. Kondisi tekanan darah juga tidak dari beberapa

faktor lain seperti aktivitas fisik maupun psikis (emosi), suhu tubuh maupun

lingkungan, jenis kelamin, dan usia. Aktivitas fisik dan psikis dilakukan

dengan energi yang didapatkan dari hasil pembakaran makanan sehingga

membutuhkan oksigen. Suhu yang tinggi dapat mempengaruhi tekanan darah

karena secara fisiologi saat suhu yang panas, keringat akan banyak keluar dan

cairan tubuh berkurang sehingga tekanan darah menjadi rendah. Jenis

kelamin merupakan faktor mutlak yang mempengaruhi tekanan darah

seseorang, tekanan darah pada perempuan cenderung lebih rendah daripada

tekanan darah pada laki-laki. Usia sudah pasti akan mempengaruhi tekanan

darah karena pada usia lanjut kinerja organ jantung dan pembuluh darah

dalam mengalirkan darah semakin melemah.

Selain itu terdapat juga faktor dalam yang dapat mempengaruhi tekanan

darah seperti, elastisitas vasa, resistensi perifer, viskositas darah, dan fungsi

hormon. Elastisitas vasa atau pembuluh darah ini dapat menyebabkan tekanan

Page 13: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

terendah (diastolik) meningkat sedang tekanan puncak (sistolik) mengalami

penurunan. Ketika bilik (ventrikel) bagian kiri beristirahat (relaksasi), dinding

arteri akan kembali ke ukuran semula sehingga tekanan diastol tetap berada di

batas normal. Resistensi perifer merupakan resistensi pembuluh darah (vasa),

pembuluh arteri dan vena sedikit mengalami vasokontriksi sehingga tekanan

diastolik berada dalam batas normal.

Viskositas darah juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Konsentrasi

sel darah merah yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan

viskositas darah. Kekurangan sel darah merah, seperti pada kondisi anemia,

dapat mengakibatkan kondisi sebaliknya. Hormon ADH yang disekresi oleh

kelenjar hipofisis posterior saat tubuh mengalami kekurangan cairan akan

merespon dengan meningkatkan reabsorpsi cairan pada ginjal sehingga

tekanan darah tidak turun terlalu drastis. Hormon aldosteron juga memiliki

efek yang sama pada ginjal yang mana aldosteron akan merespon dengan

reabsorpsi ion logam natrium (Na+) sebagai elektrolit sehingga air bersama

ion Na+ masuk ke dalam darah.

Jika ditemukan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan teori pada

pengambilan data tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

pengacau tidak terkendali yaitu aktivitas, kondisi tubuh dan gaya hidup

responden. Aktivitas merupakan suatu faktor yang masih dapat dikendalikan.

Kondisi tubuh, dan gaya hidup responden tidak dapat dikendalikan karena

penelitian ini dilakukan secara random tanpa perlakuan khusus.

XI. KESIMPULAN

Body Mass Index (BMI) dapat mempengaruhi tekanan darah.

Berat badan berbanding lurus dengan BMI.

Tinggi badan berbanding terbalik dengan BMI.

Page 14: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

XI. DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, pp. 42.

Arikunto, S., 1985, Prosedur Penelitian, Bina Aksara, Jakarta, pp. 34, 35.

Beevers, D., 2002, Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah,

Dian Rakyat, Jakarta, pp. 35-37.

Eckholm, E., 1983, Masalah Kesehatan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

pp. 5.

Guyton, A., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC Medical

Publisher, Jakarta, pp. 917.

Hartanto, H., dkk., 2008, Kamus Saku Mosby: Kedokteran,Keperawatan, dan

Kesehatan, Edisi 4, EGC, Jakarta, pp. 291.

Kusumadewi, S., dkk., 2009, Informasi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta,

pp. 104.

Martini, F., 2009, Fundamental Of Anatomy and Physiology, 8th edition,

Pearson Education, United States, pp. 723-730.

Sarafino, E., 2008, Health Psychology, edisi 6, John Wiley and Son,Inc.,

USA, pp. 8,9.

Syaifuddin, H., 2003, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan,

edisi 3, EGC, Jakarta, pp. 138,139.

Page 15: Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia

PENGARUH BODY MASS INDEX

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MANUSIA

Disusun oleh :

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Kelompok G1

Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

- Eva Mayangsari (118114163)

- Margaretha Trinova P (118114164)

- Fajar Risda Astuti (118114165)

- Sophia Sari Asdini (118114166)

- Rizki Seviana P (118114167)

- Skolastika Feranda W (118114158)

- Ni Putu Ully Villianova (118114159)

- Gita Mentari (118114160)

- Aditya Christian F (118114161)

- Asih Putriati (118114162)