Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia
Transcript of Anfisman - Pengaruh Berat Badan Terhadap Tekanan Darah Manusia
PENGARUH BODY MASS INDEX
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MANUSIA
I. LATAR BELAKANG
Gambaran kesehatan sedunia tak mungkin dinyatakan hanya dengan
beberapa baris kalimat, statistik mengenai jumlah penyakit yang tidak
berbahaya tidak banyak didapati walaupun orang cenderung merumuskan
kesehatan mereka sendiri dari segi penyakit yang pernah mereka alami.
Gejala-gejala yang menjadi tanda orang memiliki penyakit sering diabaikan
hanya karena suatu hal genting, misalnya hipertensi. Makan secara berlebihan,
kurangnya aktivitas olahraga, dan merokok semuanya merupakan penyebab
hipertensi, kehidupan yang penuh tekanan dapat pula menjadi faktor penyebab
hipertensi (Eckholm, 1983).
Banyak faktor resiko yang dihasilkan dari cara atau gaya hidup manusia,
seperti merokok dan pola makan yang berlebihan. Mengatur pola makan
memang suatu hal tidak mudah, makan makanan berlemak tinggi dan berbau
karbohidrat adalah suatu kebiasaan masyarakat modern khususnya di negara
maju. Kelebihan berat badan (overweight) merupakan faktor resiko yang
sering diabaikan dalam kehidupan masyarakat. Pada kenyataannya banyak
sekali penyakit yang bisa disebabkan oleh pola makan yang berlebihan dan
tidak diimbangi dengan aktivitas berolahraga (Sarafino, 2008).
Orang yang dikatakan overweight cenderung memiliki tekanan darah
yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kurus. Hal ini disebabkan
karena tubuh orang yang overweight harus bekerja lebih keras untuk
membakar kelebihan kalori yang mereka konsumsi. Sebagian besar orang
berpendapat bahwa berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan
darah meningkat. Hal itu belum tentu benar, penggunaan alat pengukuran
tekanan darah konvensional dengan probabilitas kurang akurat sangat tinggi.
Semakin besar lilitan manset karet pada lengan, semakin besar kelebihan
penilaian terhadap tekanan darah. Meski terdapat kecenderungan untuk
menilai tekanan darah lebih dari yang sebenarnya masih terdapat hubungan
yang meyakinkan antara berat badan dan tekanan darah (Beevers, 2002).
Prevalensi overweight pada anak dan dewasa di negara-negara maju
khususnya Amerika mengalami peningkatan yang tidak sedikit, yaitu
bertambah lebih dari 30 % selama dekade terakhir. Kira-kira 64% orang
dewasa di negara maju mengalami overweight dan hampir 33% dari 64%
mengalami obesitas. Peningkatan prevalensi overweight yang cepat dalam
kurun waktu 20 sampai 30 tahun terakhir memperkuat pentingnya peran faktor
lingkungan dan gaya hidup karena perubahan genetik tidak dapat timbul
secepat itu. Jadi overweight atau kelebihan berat badan itu memiliki potensi
untuk menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sekarang ini gaya
hidup yang kurang mencerminkan pola hidup sehat lebih dominan, misalnya
gaya hidup tidak aktif, perilaku makan yang tidak baik merupakan masalah
utama penyebab overweight yang berakibat terhadap kenaikan tekanan darah
(Guyton, 2008).
II. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap tekanan
darah manusia
III.DASAR TEORI
Tekanan darah merupakan tenaga yang digunakan darah yang
dipompakan dari jantung untuk melawan tahanan pembuluh darah atau
sejumlah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Tekanan darah bergantung kepada jantung sebagai pompa dan resistensi
perifer. Jumlah darah yang dipompa jantung setiap menit sering disebut
cardiac output (curah jantung). Sedangkan curah jantung dipengaruhi
kecepatan denyut jantung dan volume darah yang dipompakan pada setiap
denyutan (Syaifuddin, 2006).
Tekanan darah = curah jantung x resistensi perifer. Tekanan darah
dipengaruhi oleh kinerja tonus otot polos vaskular perifer yang dapat
meningkatkan resistensi arteriola dan menurunkan kapasitas sistem pembuluh
vena. Tekanan darah sistol merupakan tekanan tertinggi yang terjadi pada saat
ventrikel berkontraksi, sedangkan tekanan diastol yaitu tekanan darah terendah
yang terjadi saat jantung pada saat fase relaksasi (Martini, 2009).
Tekanan darah normal antara 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg.
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥ 90mmHg. Tekanan darah rendah atau hipotensi yaitu <100
mmHg (sistolik) dan <60 mmHg (diastolik) (Kusumadewi,2009).
Body Mass Indeks (BMI) merupakan suatu rumus untuk menilai
obesitas. Dihitung dengan membagi berat badan seseorang dalam kilogram
dengan kuadrat tinggi badan seseorang dalam meter. BMI sebesar 27 atau
lebih menunjukan obesitas (Hartanto, 2008).
Selama ini BMI digunakan untuk mengukur status gizi seseorang.
Persamaan berikut menunjukkan BMI :
BMI ¿beratbadan(kg)
tinggibadan(m)2
Nilai standar BMI untuk orang Asia adalah :
BMI < 18,5 : berat kurang
18,5 ≤ BMI < 23 : berat normal
23 ≤ BMI < 25 : obesitas ringan
25 ≤ BMI < 30 : obesitas sedang
BMI ≥30 : obesitas berat
(Kusumadewi, 2009).
Obesitas pada manusia merupakan masalah kesehatan yang cukup
penting untuk diperhatikan karena disertai dengan peningkatan insiden
berbagai penyakit, yang mencakup penyakit kardiovaskuler dan vesica biliaris
serta diabetes. Disamping itu individu dengan berat badan lebih mempunyai
peningkatan angka mortalitas. Menurut definisi yang lazim digunakan,
obesitas dikatakan apabila lebih dari 20% berat badan disebabkan oleh lemak
dalam pria dan lebih dari 25% pada wanita. Nilai normal lemak 12% – 18%
bagi pria dan 18% -24% bagi wanita (Ganong, 1995).
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO (1990)
menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20% - 30% kebutuhan energi total
dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam
lemak essensial dan membantu dalam penyerapan vitamin larut lemak.
Diantara lemak yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 8% dari
kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak
jenuh ganda. Konsumsi kolesterol yang dianjurkan adalah ≤ 300mg sehari
(Almatsier, 2009).
IV. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan
data. Penentuan pendekatan atau metode ini akan sangat menentukan apa
variabel atau objek penelitian yang akan ditatap. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan 2 metode yakni, metode eksperimen dan metode
deskriptif kuantitatif. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti. Metode eksperimen menggunakan variabel yang sudah ada karena
faktor yang akan diamati sudah memenuhi ketentuan yang ada. Metode
deskriptif kuantitatif adalah cara mengadakan penelitian dengan
menggunakan perhitungan angka (Arikunto, 1983). Penelitian dengan
menggunakan metode eksperimen dan metode deskriptif kuantitatif
digunakan untuk mengetahui pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap
tekanan darah sejumlah mahasiswa farmasi Sanata Dharma sebagai
responden.
Variabel Penelitian
Variabel bebas
BMI (Body Mass Index)
Variabel tergantung
Tekanan darah : sistolik dan diastolik.
Variabel pengacau
Variabel pengaruh terkendali: usia, jenis kelamin.
Variabel pengaruh tak terkendali: aktivitas, kondisi fisik dan gaya
hidup responden.
Deskripsi Operasional
- Responden adalah mahasiswa farmasi Sanata Dharma dengan rata-rata
umur 19 tahun.
- Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antroprometri dan hasil
pemeriksaan laboratorium yaitu pengukuran BMI (Body Mass Index)
dan tekanan darah.
- Pengukuran BMI adalah perhitungan berat badan dalam kilogram
dibagi tinggi badan kuadrat dalam meter persegi (m2).
- Standar yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu Informasi
Kesehatan oleh Sri Kusumadewi tahun 2009. Tekanan darah normal
antara 100/60mmHg sampai 140/90mmHg. Hipertensi adalah keadaan
tekanan darah sistolik ≥ 140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥
90mmHg. Tekanan darah rendah atau hipotensi yaitu <100mmHg
(sistolik) dan <60 mmHg (diastolik).
Responden
Responden yang memenuhi kriteria yaitu mahasiswa di Universitas
Sanata Dharma dengan rata-rata usia 19 tahun. Jumlah responden yang
ditetapkan sebanyak 10 orang karena jumlah minimum sampel untuk
penelitian sebesar 10 orang.
Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Kampus III Universitas Sanata Dharma terletak di Paingan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Mei
2012.
Ruang Lingkup
Penelitian ini merupakan penilitian berkelompok dengan tujuan
untuk melihat adanya pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap tekanan
darah sebagai prediktor penyakit hipertensi. Kajian dari penelitian ini
diantaranya : Pengaruh Body Mass Index (BMI) terhadap Tekanan Darah.
Penelitian ini berfokus pada pengaruh Body Mass Index (BMI)
terhadap tekanan darah.
Teknik Sampling
Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara random yaitu
semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi responden. Responden
yang diusahakan memiliki berat dan tinggi badan bervariasi sehingga
dapat ditentukan hasil secara kualitatif.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa timbangan berat
badan, alat pengukur tinggi badan. Pengukur tekanan darah atau
spygmomanometer dengan stetoskop.
Alat pengukur tinggi badan dan timbangan berat badan berfungsi
sebagai alat untuk mengukur body mass index. Spygmomanometer dan
stetoskop digunakan untuk mengukur tekanan darah. Penelitian dilakukan
di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia Universitas Sanata Dharma.
Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini data diperoleh dari
penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran
tekanan darah.
Data Penelitian
Dari sumber data penelitian bahwa BMI (Body Mass Index) dapat
berpengaruh terhadap tekanan darah seseorang.
Teknik Analisis Data
Tahap Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini adalah mengecek kelengkapan
data. Data dari eksperimen dibuat tabel supaya lebih memudahkan dalam
memahami. Angka-angka hasil perhitungan diteliti satu persatu supaya
tidak terjadi kesalahan.
Tahap Pelaksanaan
Langkah selanjutnya yaitu menganalisis data yang sudah diperoleh.
Dari data tersebut diberikan penjelasan yang lengkap. Uraian atau
penjelasan itu diberikan teori-teori yang mendukung.
Tahap Penyelesaian
Setelah dibuat penjabaran sebagai analisis data, maka penulis dapat
menarik beberapa simpulan. Simpulan tersebut untuk membuktikan
anggapan semula sebelum melaksanakan eksperimen dan setelah
melaksanakan eksperimen.
V. ALAT DAN BAHAN
Spygmomanometer
Timbangan badan
Pengukur tinggi badan
Stetoskop
VI. CARA KERJA
Langkah awal, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan 10
probandus.
Lalu mengukur tekanan darah dengan meletakkan alat ukur tekanan darah
(Spymomanometer) pada lengan atas tangan kiri dengan jarak ± 3 jari di atas
batas siku.
Pengukuran dilakukan setelah beristirahat selama 10 menit.
Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan duduk dengan lengan diatur
sehingga arteri brakhialis terletak sejajar dengan jantung.
Lengan bebas dari baju dan pada posisi duduk, lengan diletakkan di meja.
Letakkan stetoskop pada bagian lengan yang telah ditemukan denyut
nadinya.
Ukur tekanan darah dengan spygmomanometer.
VII. DATA PENGAMATAN
Responden Berat
Badan
Tinggi
Badan
Tekanan
Darah
BMI Keterangan
1. 41 kg 1,5 m 100/60 18,22 Berat kurang
TD Normal
2. 59,5 kg 1,65 m 120/70 21,87 Berat normal
TD Normal
3. 51 kg 1,655 m 100/70 18,68 Berat normal
TD Normal
4. 82 kg 1,64 m 130/70 30,59 Obesitas sedang
TD Normal
5. 39,5 kg 1,56 m 110/70 16,25 Berat kurang
TD Normal
6. 49 kg 1,64 m 110/60 18,28 Berat kurang
TD Normal
7. 45 kg 1,515 m 110/80 19,65 Berat normal
TD Normal
8. 57 kg 1,54 m 100/70 24,05 Obesitas ringan
TD Normal
9. 51 kg 1,58 m 110/70 20,48 Berat normal
TD Normal
10. 54 kg 1,582 m 110/80 21,60 Berat normal
TD Normal
11. 60 kg 1,73 m 120/70 20,06 Berat normal
TD Normal
12. 80 kg 1,70 m 120/80 27,68 Obesitas sedang
TD Normal
Keterangan : Responden 11 dan 12 berjenis kelamin laki-laki
Responden 1 sampai 10 berjenis kelamin perempuan
TD : Tekanan Darah
VIII. PEMBAHASAN
Tekanan darah merupakan salah satu tanda vital pada makhluk hidup
khususnya manusia, yang menjadi salah satu bagian terpenting dalam bidang
kesehatan. Proyek tentang Body Mass Index (BMI) dan tekanan darah ini
diangkat sebagai topik penelitian dengan tujuan untuk mengetahui adanya
korelasi antara BMI dengan tekanan darah pada manusia.
Pada penelitian proyek ini dilakukan dalam skala kecil, dengan
menggunakan 12 responden dengan variasi BMI dan pegambilan data secara
random. Data didapatkan dari penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan serta pengukuran tekanan darah dengan menggunakan
spygmomanometer.
Beberapa sumber menyatakan bahwa berat badan dan tinggi badan
dapat memberikan pengaruh yang besar maupun kecil terhadap tekanan darah
seseorang. Dalam penelitian diperoleh data yang cukup menunjukkan adanya
pengaruh berat badan dan tinggi badan terhadap tekanan darah. Data
menunjukkan bahwa nilai BMI berbanding lurus dengan nilai tekanan darah.
Secara teori perhitungan, nilai tekanan darah berbanding lurus dengan berat
badan dan berbanding terbalik dengan tinggi badan.
Berat badan dan tinggi badan merupakan suatu parameter yang dapat
digunakan untuk menentukan angka BMI yang pada dasarnya dapat
menunjukkan tingkat keidealan tubuh manusia. Menurut Sri Kusumadewi
dalam bukunya yang berjudul Informasi Kesehatan, angka BMI masyarakat
Asia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
BMI < 18,5 : berat kurang
18,5 ≤ BMI < 23 : berat normal
23 ≤ BMI < 25 : obesitas ringan
25 ≤ BMI < 30 : obesitas sedang
BMI ≥ 30 : obesitas berat
Angka BMI didapatkan dari perhitungan data dengan menggunakan
rumus BMI yaitu berat badan dalam kilogram dibagi dengan hasil kuadrat
dari tinggi badan dalam satuan meter kuadrat.
BMI= BB
TB2
Tekanan darah yang terdiri dari tekanan sistolik dan tekanan diastolik
dapat diukur dengan menggunakan suatu alat, disebut spygmomanometer.
Alat ini dapat mengukur tekanan darah dengan prinsip pengukuran denyut
nadi di bagian lengan atas (brachialis). Tekanan sistolik ini ditunjukkan
dengan denyut nadi yang terdengar pertama kali pada stetoskop. Sedangkan
tekanan diastolik ditunjukkan dengan denyut nadi yang bisa terdengar
terakhir kali oleh telinga dengan menggunakan stetoskop. Tekanan darah
orang Asia menurut Sri Kusumadewi, sebagai berikut :
Hipotensi : kurang dari 100mmHg (sistolik) dan 60 mmHg(diastolik)
Normal : berkisarantara100/60mmHg sampai 140/90mmHg
Hipertensi : lebih dari 140mmHg (sistolik) /90mmHg(diastolik)
Menurut standar yang dipaparkan oleh Sri Kusumadewi, analisis data
percobaan didapatkan, 3 responden masuk ke dalam range berat badan
kurang, 6 responden berat badan normal , 1 responden obesitas ringan dan 2
responden obesitas sedang.
Pada angka BMI dibawah ketentuan angka normal memiliki ukuran
tekanan darah dengan rata-rata rendah. Pada angka BMI normal didapatkan
data tekanan darah dengan rata-rata normal. Pada angka BMI diatas normal
memiliki ukuran tekanan darah yang sebagian besar normal tetapi ada juga
yang memiliki tekanan darah yang rendah. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat didugakan bahwa angka BMI dapat mempengaruhi tekanan
darah seseorang. Data yang didapat menyatakan bahwa tidak ada responden
dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) maupun rendah (hipotensi) karena
didapatkan data dengan diskripsi tekanan darah normal. Tetapi data
menyatakan bahwa pada respoonden dengan BMI tinggi mempresentasikan
tekanan darah yag lebih tinggi dibanding dengan respoonden dengan BMI
normal dan pada respoonden dengan BMI kurang, dipresentasikan data
tekanan darah yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan respoonden
dengan BMI normal.
Secara teori, BMI dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang karena
beberapa fungsi organ mendapatkan efek tertentu sehingga fisiologisnya pun
ikut berbeda. Pada orang BMI tinggi maka berat badan yang dimiliki juga
tinggi. Orang berbadan gemuk memiliki lemak berlebih di bagian tertentu di
kulit, hal itu mengakibatkan pembuluh darah lebih tertekan oleh lemak karena
tidak ada ruang kosong lagi di dalam kulit sehingga aliran darah semakin
cepat. Orang berbadan gemuk lebih memerlukan banyak energi untuk
menopang tubuhnya dalam berkegiatan sehingga memerlukan oksigen lebih
banyak dibandingkan dengan orang yang kurus.
Body Mass Index merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi tekanan darah. Kondisi tekanan darah juga tidak dari beberapa
faktor lain seperti aktivitas fisik maupun psikis (emosi), suhu tubuh maupun
lingkungan, jenis kelamin, dan usia. Aktivitas fisik dan psikis dilakukan
dengan energi yang didapatkan dari hasil pembakaran makanan sehingga
membutuhkan oksigen. Suhu yang tinggi dapat mempengaruhi tekanan darah
karena secara fisiologi saat suhu yang panas, keringat akan banyak keluar dan
cairan tubuh berkurang sehingga tekanan darah menjadi rendah. Jenis
kelamin merupakan faktor mutlak yang mempengaruhi tekanan darah
seseorang, tekanan darah pada perempuan cenderung lebih rendah daripada
tekanan darah pada laki-laki. Usia sudah pasti akan mempengaruhi tekanan
darah karena pada usia lanjut kinerja organ jantung dan pembuluh darah
dalam mengalirkan darah semakin melemah.
Selain itu terdapat juga faktor dalam yang dapat mempengaruhi tekanan
darah seperti, elastisitas vasa, resistensi perifer, viskositas darah, dan fungsi
hormon. Elastisitas vasa atau pembuluh darah ini dapat menyebabkan tekanan
terendah (diastolik) meningkat sedang tekanan puncak (sistolik) mengalami
penurunan. Ketika bilik (ventrikel) bagian kiri beristirahat (relaksasi), dinding
arteri akan kembali ke ukuran semula sehingga tekanan diastol tetap berada di
batas normal. Resistensi perifer merupakan resistensi pembuluh darah (vasa),
pembuluh arteri dan vena sedikit mengalami vasokontriksi sehingga tekanan
diastolik berada dalam batas normal.
Viskositas darah juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Konsentrasi
sel darah merah yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan
viskositas darah. Kekurangan sel darah merah, seperti pada kondisi anemia,
dapat mengakibatkan kondisi sebaliknya. Hormon ADH yang disekresi oleh
kelenjar hipofisis posterior saat tubuh mengalami kekurangan cairan akan
merespon dengan meningkatkan reabsorpsi cairan pada ginjal sehingga
tekanan darah tidak turun terlalu drastis. Hormon aldosteron juga memiliki
efek yang sama pada ginjal yang mana aldosteron akan merespon dengan
reabsorpsi ion logam natrium (Na+) sebagai elektrolit sehingga air bersama
ion Na+ masuk ke dalam darah.
Jika ditemukan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan teori pada
pengambilan data tekanan darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
pengacau tidak terkendali yaitu aktivitas, kondisi tubuh dan gaya hidup
responden. Aktivitas merupakan suatu faktor yang masih dapat dikendalikan.
Kondisi tubuh, dan gaya hidup responden tidak dapat dikendalikan karena
penelitian ini dilakukan secara random tanpa perlakuan khusus.
XI. KESIMPULAN
Body Mass Index (BMI) dapat mempengaruhi tekanan darah.
Berat badan berbanding lurus dengan BMI.
Tinggi badan berbanding terbalik dengan BMI.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, pp. 42.
Arikunto, S., 1985, Prosedur Penelitian, Bina Aksara, Jakarta, pp. 34, 35.
Beevers, D., 2002, Seri Kesehatan Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah,
Dian Rakyat, Jakarta, pp. 35-37.
Eckholm, E., 1983, Masalah Kesehatan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
pp. 5.
Guyton, A., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC Medical
Publisher, Jakarta, pp. 917.
Hartanto, H., dkk., 2008, Kamus Saku Mosby: Kedokteran,Keperawatan, dan
Kesehatan, Edisi 4, EGC, Jakarta, pp. 291.
Kusumadewi, S., dkk., 2009, Informasi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta,
pp. 104.
Martini, F., 2009, Fundamental Of Anatomy and Physiology, 8th edition,
Pearson Education, United States, pp. 723-730.
Sarafino, E., 2008, Health Psychology, edisi 6, John Wiley and Son,Inc.,
USA, pp. 8,9.
Syaifuddin, H., 2003, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan,
edisi 3, EGC, Jakarta, pp. 138,139.
PENGARUH BODY MASS INDEX
TERHADAP TEKANAN DARAH PADA MANUSIA
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Kelompok G1
Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2012
- Eva Mayangsari (118114163)
- Margaretha Trinova P (118114164)
- Fajar Risda Astuti (118114165)
- Sophia Sari Asdini (118114166)
- Rizki Seviana P (118114167)
- Skolastika Feranda W (118114158)
- Ni Putu Ully Villianova (118114159)
- Gita Mentari (118114160)
- Aditya Christian F (118114161)
- Asih Putriati (118114162)