anfisman eehhh

30
Makalah Anatomi Fisiologi Manusia “Sistem Saraf pada Manusia” Disusun Oleh : Kelompok V Anggota : 1. Andrew (08121006075) 2. Mutiara Bella (08121006073) 3. Putri Wulandari (08121006071) 4. Hasti Rizky Wahyuni (08121006069) 5. Nur Sarah Aqmi (08121006067) 1 | Makalah Sistem Saraf

description

anatomi fisiologi manusia tentang sistem saraf

Transcript of anfisman eehhh

Page 1: anfisman eehhh

Makalah

Anatomi Fisiologi Manusia

“Sistem Saraf pada Manusia”

Disusun Oleh : Kelompok V

Anggota : 1. Andrew (08121006075)

2. Mutiara Bella (08121006073)

3. Putri Wulandari (08121006071)

4. Hasti Rizky Wahyuni (08121006069)

5. Nur Sarah Aqmi (08121006067)

6. Chaza Siti Ikhsanza (08121006066)

7. Adzra Mahira Syifa (08121006065)

Dosen Pengajar : Herlina, M.Kes, Apt.

Program Studi Farmasi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

Universitas Sriwijaya

1 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 2: anfisman eehhh

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

mengenai “Sistem Saraf pada Manusia” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan

untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen matakuliah Anatomi

Fisiologi Manusia serta agar menambah ilmu pengetahuan tentang sistem saraf yang

menyusun tubuh.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami

peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan

dengan “Sistem Saraf”.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang

makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

2 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 3: anfisman eehhh

Daftar Isi

Cover Makalah………………………………………………………………………….1

Kata Pengantar………………………………………………………………………….2

Daftar Isi ……………………………………………………………………………….3

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….5

1.3 Tujuan ……………………………………………………………………..5

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Sistem Saraf…………………………………………………….6

2.2 Fungsi Sistem Saraf………………………………………………………...7

2.3 Sel Saraf ……………………………………………………………………7

2.4 Mekanisme terjadinya rangsag saraf.……….……………………………...9

2.5 Susunan Sistem saraf…………….………………………………………..12

2.6 Gangguan pada sistem saraf………………………………………………16

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan …………….………………………………………………....18

3.2 Saran …………….………………………………………………………..19

Daftar Pustaka …………….…………………………………………………………..20

3 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 4: anfisman eehhh

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa

penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impuls saraf dan

perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja

sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf manusia adalah suatu

jalinan-jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu

dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol

interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting

ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh lainnya.

Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai

sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis.

Dalam sistem inilah berasal sagala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa,

sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan

memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari

sistem saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.

Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas

memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi

perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah

kemampuan menanggapi rangsangan.

Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai

fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik,

diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan sebagian besar

hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang sistem saraf.

4 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 5: anfisman eehhh

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?

2. Bagaimana struktur sistem saraf dan apa saja bagian-bagiannya?

3. Bagaimana mekanisme terjadinya Rangsang Saraf pada manusia?

4. Bagaimana pembagian Sistem Saraf Pada Manusia?

5. Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada sistem saraf manusia?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui struktur saraf dan bagian-bagiannya beserta fungsinya.

2. Mengetahui mekanisme terjadinya rangsang saraf manusia.

3. Mengetahui pembagian Sistem Saraf Pada Manusia.

4. Mengetahui gangguan yang dapat terjadi pada sistem saraf manusia.

5 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 6: anfisman eehhh

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk

bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf

merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari

reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan

makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di

lingkungan luar maupun dalam.

Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah

mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.  Untuk

menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,

yaitu:

1. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang

bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

2. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas

serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus

yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.

3. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh

penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan

kelenjar.

PETA PIKIRAN SARAF MANUSIA

6 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 7: anfisman eehhh

2.2 Fungsi Sistem Syaraf Beberapa fungsi dari sistem saraf, yakni :1. Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalui afferent sensory

pathway2. Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf

pusat.3. Mengolah informasi yang diterima baik di tingkat saraf (refleks) maupun di

otak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang dihadapi.4. Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent pathway (motorik) ke

organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi tindakan.

2.3 Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung

membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

Struktur Neuron :

Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel

berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.

Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan

golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum

endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

7 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 8: anfisman eehhh

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit

merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan

mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus

yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin

yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya

rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan

membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan

membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma

yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus

oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi

mempercepat jalannya rangsangan.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu

sel saraf sensorik, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

1. Sel saraf sensorik

Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf

pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson

dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

2. Sel saraf motor

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau

kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel

saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan

dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

3. Sel saraf intermediet / Interneuron

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di

dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel

saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem

saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel

saraf asosiasi lainnya.

8 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 9: anfisman eehhh

Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu

selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk

ganglion atau simpul saraf.

2.4 Mekanisme Terjadinya Rangsang Saraf

Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan

luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian

pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

Tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf yaitu :

1. Reseptor : penerima rangsangan

Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera

2. Penghantar impuls dilakukan oleh saraf itu sendiri

3. Efektor : bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh

penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan

kelenjar

Mekanisme yang terjadi, yaitu :

Impuls diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit menuju badan sel

saraf. Saat impuls sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke dendrit neuron lain.

Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak

ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini saraf

tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif karena

kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena

banyak ion K+ yang keluar akson.

9 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 10: anfisman eehhh

Keadaan seperti ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran

pompa Na – K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang

permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat

membran akson yang permeabel terhadap K, maka K + dapat keluar lagi.

Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya

polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi

tertentu yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi diulang

hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang

akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti

semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut.

Waktu ini disebut waktu refraktori.

Proses penghantaran impuls yang kedua adalah penghantaran impuls antarsel saraf.

Titik - titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut

sinapsis. Akson pada setiap neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut

tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis disebut membran pre-sinapsis.

Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang. Membran pre-sinapsis akson

neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron

itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima

rangsang. Di antara kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah

sinapsis.

Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro

hormon yang disebut juga neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan

menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain. Ada beberapa

10 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 11: anfisman eehhh

neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya

merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.

Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan

permeabilitas membran pre-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk

dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pre-sinapsis sambil melepaskan

neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa impuls ke

membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter

dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya

asetilkolinesterase. Jika neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam

etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan disimpan di gelembung sinapsis untuk

dipergunakan lagi

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan

menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah

sebagai berikut.

a. Gerak sadar

Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau

disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang

panjang. Bagannya adalah sebagai berikut:

b. Gerak refleks

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls

yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan

tidak melewati otak. Contoh gerak refleks, misalanya terangkatnya kaki jika terinjak

sesuatu , Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang

11 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 12: anfisman eehhh

masuk ke mata, dan menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.

Bagannya sebagai berikut:

2.5 Susunan Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem

saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

A. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari :

1. Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat

pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga

tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak

adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.

- Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak

besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.

Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar

belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri,

sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh

sebelah kanan.

- Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak

besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu

12 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 13: anfisman eehhh

dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian,

yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan

varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan

mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan.

- Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi

penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan

sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi

dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak

mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit.

Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti

kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan

lain yang tidak disadari. Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons,

dan otak tengah.

2. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang

belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang

yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan

luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar

mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.

Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf

motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls

dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

B. Sistem Saraf Tepi:

Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke

sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk

perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu.

Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

13 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 14: anfisman eehhh

1. Sistem saraf somatis

Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang

saraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke

organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang

belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan

dengan bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.

Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem

saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti

kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan

bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut: Ketika kita

mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak

menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk

berjalan mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan

pintu. Dan Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan

informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan

mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.

2. Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang

tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan

organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan

jantung. Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf

parasimpatik.

- Sistem saraf simpatik

Sistem saraf ini disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf

preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12.

Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat

di sumsum tulang belakang.

Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.

a. Mempercepat denyut jantung f. Memperlebar pupil

b. Memperlebar pembuluh darah g. Menghambat sekresi empedu

14 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 15: anfisman eehhh

c. Memperlebar bronkus h. Menurunkan sekresi ludah

d. Mempertinggi tekanan darah i. Meningkatkan sekresi adrenalin.

e. Memperlambat gerak peristaltis

- Sistem saraf parasimpatik

Sistem saraf ini disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf

preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf

parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan

ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ

tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.

Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi

sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi

mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik

akan memperlambat denyut jantung.

15 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 16: anfisman eehhh

2.6 Gangguan Pada Sistem Saraf

1. Gangguan pada serebrum. Penyakit atau kerusakan yang timbul setelah

cedera atau yang menyusul kecelakaan serebro-vaskuler pada otak, tergantung

dari daerah dan neuron yang terserang.

- Paralis motorik jenis spastik, dengan gejala kaku-otot dan refleks-meninggi

merupakan akibat dari neuron atas yang terkena cedera. Hemiplegis hanya

dapat menyerang lengan dan tungkai sebelah saja, sedang otot wajah,

kepala, leher dan badan kendati badan tidak terkena.

- Paralis sensorik, sebagai akibat dari cedera pada halur sensorik. Gerak

refleksi tidak normal, ketidaknormalan ini melibatkan juga refleks organik

pupil mata yang mengalami kontrasi atau tidak dapat berkontraksi.

2. Ganglion Basalis. Penyakit parkison, paralisis agitans diduga disebabkan oleh

degenerasi ganglion-ganglion basalis.

3. Batang otak, pons dan medula oblongata. Pusat-pusat vital pengendalian

pernapasan dan tekanan darah terletak di sini, sehingga suatu kerusakan pada

daerah ini akan menyebabkan kematian. Jumlah jalur saraf yang berpusat disini

sedemikian banyaknya, sehingga suatu cedera kecil sekalipun yang terjedi di

situ dapat menyebabkan kelemahan dan hilangnya perasaan.

4. Kerusakan pada sumsum tulang belakang. Seringkali disebabkan oleh

kecelakaan lalu lintas adalah cedera serius yang dapat berakibat menyeluruh

atau sebagian. Apabila cedera itu mengenai daerah servikal pada lengan, badan

dan tungkai maka penderita itu tidak tertolong. Apabila saraf frenikus tidak

terserang cedera maka diafragma mungkin tidak terserang, sebaliknya bila saraf

frenikus terserang maka dibutuhkan pernapasan buatan.

5. Spastisitas dan kekakuan. Pada saat keadaan paralia lemas berlalu, otot

mendapat kembali tonusnya, kendati masih lemah. Anggota gerak yang

terserang menjadi spastik dan kaku. Gerak refleks terjadi khususnya pada

bagian yang mempunyai hubungan dengan kelompok otot flexor dan abduktor,

walaupun tidak terdapat pengendalian sadar atas gerakan ini. Kemampuan

pengendalian sadar hilang. Pada tahap ini ada kemungkinan terjadi deformitas.

6. Terputusnya serabut saraf campuran yang lazim terjadi pada kecelakaan

lalu lintas, dapat menyebabkan daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan

16 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 17: anfisman eehhh

kemampuan bergerak, oleh karena ini merupakan cedera neuron motorik bawah

yang menyebabkan hilangnya perasaan.

7. Neuritis adalah istilah gabungan yang digunakan dengan dengan adanya

gangguan pada saraf tepi, entah itu karena peradangan, keracunan, seperti pada

neuritis alkohol maupun karena tekanan. Simptom yang timbul karena

peradangan ada macam-macam biasanya berupa rasa sakit yang justru

menghebat pada malam hari, dan tidak berkurang kendati si penderita

beristirahat.

8. Neuritis siatika atau lebih dikenal dengan siatika. Timbulnya siatika sering

kali diduga disebabkan tekanan yang berasal dari prolapsus diskus

intervertebralis atau karena cedera lain pada bagian bawah kolumna vertebra.

9. Ensefaliatis adalah peradangan pada jaringan otak, yang biasanya disebabkan

infeksi virus.

10. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak.

Tindakan penanggulangan penyakit meningitis sistem saraf, di anataranya :

1. Bedah saraf adalah cabang atau jenis pembedahan yang sangat khusus serta

berkembang pesat. Termasuk kedalamnya adalah semua pembedahan yang

dilakukan terhadap otak, sumsum tulang belakang dan saraf tepi.

2. Kraniotomi adalah melubangi tengkorak, yang umumnya dilaksanakan bila

terdapat tumor, darah atau gumpalan darah ataupun fraktur pada kubah

yang dapat menekan otak.

17 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 18: anfisman eehhh

Bab IIIPenutup

3.1 Kesimpulan

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa

penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan

perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja

sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.

Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu,

sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar berfungsi untuk

mengatur semua aktivitas tubuh yang disadari. sedangkan, sistem saraf tak sadar

berfungsi untuk mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak disadari.

Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam

bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta

memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma

dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan

akson. Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson

berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke

jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.

Semua sel dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang terpolarisasi,

dengan kata lain terjadi perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari

suatu membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Perbedaan potensial antara

bagian luar dan dalam membran ini disebut potensial membran. Informasi yang

diterima oleh Indra akan diteruskan oleh saraf dalam bentuk impuls. Impuls

tersebut berupa tegangan listrik. Impuls akan menempuh jalur sepanjang akson

suatu neuron sebelum dihantarkan ke neuron lain melalui sinapsis dan akan seperti

itu terus hingga mencapai otak, dimana impuls itu akan diproses. Kemudian otak

mengirimkan impuls menuju organ atau indra yang dituju untuk menghasilkan efek

yang diinginkan melalui mekanisme pengiriman impuls yang sama.

18 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 19: anfisman eehhh

3.2 SaranUntuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada, misalnya buku, internet, atau yang ainnya, kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan bisa selalu diingat.

19 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f

Page 20: anfisman eehhh

Daftar Pustaka

Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medica.

Pearce, Evelyn C. 1985. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT

Gramedia

Sibernagl, Stefen & Florian Lung. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC.

Wilson, dkk. 2010. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Salemba Medica.

20 | M a k a l a h S i s t e m S a r a f