Anfisman i Pendahuluan

156
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA I Pendahuluan

description

ANFISMAN

Transcript of Anfisman i Pendahuluan

Page 1: Anfisman i Pendahuluan

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA I

Pendahuluan

Page 2: Anfisman i Pendahuluan

•APA ITU ILMU ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA???

•PERLUKAH SEORANG FARMASIS MEMPELAJARINYA?

QUESTION

Page 3: Anfisman i Pendahuluan

•Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan / struktur dari tubuh manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya , anatomi juga mempunyai pengertian urai dari tubuh manusia,ana = bagiantomi = memotong

•Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh manusia dalam keadaan normal, keterangan fungsi dari tubuh manusia dijabarkan dalam fungsi setiap organ dari fungsi masing masing sistem dalam tubuh manusia dalam keadaan normal. 

PENGERTIAN

Page 4: Anfisman i Pendahuluan

•SEL, yaitu unsur dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/ nucleus dan protoplasma.

•JARINGAN, yaitu kumpulan sel khusus dengan bentuk dan fungsi yang sama.

•ORGAN, yaitu bagian tubuh/ alat manusia dengan fungsi khusus.

•SISTEM, yaitu susunan alat dengan fungsi tertentu.

Struktur tubuh manusia terdiri dari:

Page 5: Anfisman i Pendahuluan

•Istilah sel pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke

•T

eori sel yang dikemukakan pada umumnya berkaitan dengan fungsi-fungsi sel, yaitu:

a. Sel sebagai kesatuan struktural

(Mathias Scleiden & Teodor Schwan)

b. Sel sebagai kesatuan fungsional

(Max Schultze)

c. Sel sebagai kesatuan reproduksi

(Rudolf Virchow)

d. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan

(Rene Dutrochet)

e. Sel sebagai kesatuan hereditas/penurunan sifat (Edmund B. Wilson)

SEJARAH DAN TEORI SEL

Page 6: Anfisman i Pendahuluan

•Sel berasal dari sel dan berkembang biak dengan cara membelah diri

•Sel adalah suatu unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup

•Sel adalah suatu unit aktivitas biologi yang dibatasi oleh membran semipermeabel dan dapat melakukan reproduksi sendiri pada medium di luar makhluk hidup.

Beberapa teori sel lain

Page 7: Anfisman i Pendahuluan

SEL

Page 8: Anfisman i Pendahuluan
Page 9: Anfisman i Pendahuluan

•Sel dapat dibagi berdasarkan beberapa

parameter

•Secara umum dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu berdasarkan membran inti dan kondisi kromosomnya

Tipe sel

Page 10: Anfisman i Pendahuluan

•Sel prokariota: tidak mempunyai membran inti; tidak berinti; golongan cyanobakteria

Sel prokariota dan eukariota

Page 11: Anfisman i Pendahuluan

•Sel eukariota

mempunyai membran inti; berinti ; selain caynobakteria

Page 12: Anfisman i Pendahuluan

Sel somatis dan sel kelamin•S

el somatis

Kromosom 2n (berpasangan)

Page 13: Anfisman i Pendahuluan

Bahan anorganik : air, ion, mineral

Berfungsi :

•Memelihara tekanan osmosa dan keseimbangan asam-basa

•Kofaktor kegiatan enzimatik

•Bagian dari ATP (ion fosfat) ----- energi

•Buffer

Materi penyusun sel

Page 14: Anfisman i Pendahuluan

•Terdiri atas elemen-elemen yang terikat secara kovalen

dengan atom karbon yang umumnya membentuk ikatan

linear atau cincin

•Karbohidrat kompleks : cadangan energi dan material struktural

•Lemak: cadangan energi, komponen struktural membran sel dan prekursor senyawa lain

•Protein: sebagai enzim, penunjang struktural, transportasi sel, pergerakan sel, perubahan aktifitas sel, pertahanan tubuh

•Asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA sebagai dasar penurunan sifat dan untuk reproduksi

Bahan organik

Page 15: Anfisman i Pendahuluan

Teknik mikroskopik sebagai berikut :

a.Mikotom

b.Fiksasi

c.Pewarnaan

d.Mikroskop elektron

•Pengenalan terhadap komposisi dan fungsi bagian penyusun mikroskop

•Prinsip kerja mikroskop

•Preparasi sel yang akan diamati

•Pola irisan organ

Teknik mempelajari sel

Page 16: Anfisman i Pendahuluan

•Pengenalan terhadap alat sentrifugasi

•Prinsip kerja fraksinasi sel

Teknik fraksinasi sel

Page 17: Anfisman i Pendahuluan

•Berdasarkan morfologinya

•Berdasarkan fisiologisnya

•Berdasarkan reproduksinya

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

Page 18: Anfisman i Pendahuluan

•Tidak memiliki dinding sel

•Vakuola berukuran kecil tak permanen

•Tidak mempunyai plastida

•Mempunyai sentriol

•Mempunyai dinding sel

•Vakuola berukuran besar permanen

•Mempunyai plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas)

•Tidak mempunyai sentriol

PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

Page 19: Anfisman i Pendahuluan

Gambar sel tumbuhan

Page 20: Anfisman i Pendahuluan

Gambar sel hewan

Page 21: Anfisman i Pendahuluan

•Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.

•Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan.

•Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku.

1. DINDING SEL

Page 22: Anfisman i Pendahuluan

• Membran plasma sering disebut juga plasmalemma

• Membran plasma bersifat semipermeabel, dan sangat tipis

• Berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif.

• Membran plasma disusun oleh fosfolipid, protein, kolesterol, dl.

• Struktur membran plasma:

Model membran yang paling diterima sekarang yaitu ”Model mozaik Cair” yang dikemukakan S. J Singer dan G. Nicolson. Menurut model ini membran terdiri atas sebuah lapisan lemak bimolekular dengan gumpalan protein.

2. Membran plasma

Page 23: Anfisman i Pendahuluan
Page 24: Anfisman i Pendahuluan

– Sitoplasma: istilah untuk plasma yang terdapat antara membran plasma dengan membran nukleus.

– Sitoplasma terdiri dari 2 bagian yaitu: – matrix

– organel-organel

– Sitoplasma mengandung persenyawaan anorganik dan organik

Anorganik: air, garam-garam mineral, anorganik bentuk gas (oksigen, nitrogen, karbon dioksida), asam & basa

Organik: karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat.

Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain: Retikulum endoplasma, mitokondria, ribososm, badan golgi, lisosom, plastida, nukleus, dan vakuola.

2. Sitoplasma

Page 25: Anfisman i Pendahuluan

•Gambar RE

- RE merupakan lipatan membran lipoprotein pada sitoplasma yang terletak antara membran inti dengan membran plasma

- 2 macam RE yaitu:

RE Kasar: permukaan membran memiliki partikel-partikel ribosom

RE Halus: permukaan membran tidak memiliki partikel-partikel ribosom

- Fungsi RE:

RE Kasar: sintesis protein untuk sekresi dan untuk komponen RE sendiri

RE Halus: sintesis kolesterol

• Perbedaan membran RE dengan membran plasma:

• Membran RE lebih tipis• Rasio protein terhadap lemak lebih tinggi• Konsentrasi kolesterol lebih rendah

3. Retikulum Endoplasma

Page 26: Anfisman i Pendahuluan

•Mitokondria merupakan organel berbentuk oval atau batang ang dikelilingi 2 lapisan membran

•Struktur mitokondria: Mitokondria dikelilingi oleh 2 lapisan membran, lipatan-lipatan membran dalam membentuk krista yang berfungsi untuk memperluas permukaan. Krista-krista membatasi suatu ruangan dalam mitokondria yang disebut matrix. Matrik mitokondria berisi granula, ribosom, benang-benang DNA dan enzim-enzim.

•Fungsi: sebagi tempat berlangsungnya pernafasan sel dan pembentukan energi/ATP.

4. Mitokondria

Page 27: Anfisman i Pendahuluan

– Ribosom berupa butiran-butiran yang tersebar dalam sel, bisa bebas dalam sitoplasma, menempel pada membran RE atau dalam mitokondria.

– Struktur ribosom: ribosom terdiri dari RNAr dan protein, ribosom dibangun oleh 2 sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil

– Berdasarkan ukuran dan koefisien pengendapan (s) terdapat 2 tipe ribosom yaitu:

70S: sub unit 50S & 30S

80S: sub unit 60S & 40S– Fungsi: sebagai tempat

sintesis protein

5. Ribosom

Page 28: Anfisman i Pendahuluan

– Organel berbentuk bulat atau oval biasanya terletak di tengah-tengah sel

– Struktur nukleus: nukleus dibatasi oleh 2 lapisan membran yang disebut membran nukleus yang memiliki porus. Sebelah dalam membran nukleus terdapat: – nukleoplasma (kariolimph):

cairan kental berbentuk jeli– nukleolus: benda berbentuk

bulat terdiri dari DNA, RNA dan protein

– Kromatin: berupa benang-benang tak beraturan

– Fungsi nukleus:

Sebagai pembawa sifat-sifat genetik

6. Nukleus

Page 29: Anfisman i Pendahuluan

Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam:

- Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.- Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).- Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg).

7. Plastida

Page 30: Anfisman i Pendahuluan

8. Lisosom– Organel berbentuk oval atau bundar yang dikelilingi

oleh satu lapis membran– Fungsi: sebagai badan penghancur karena memiliki

enzim-enzim pencernaan

9. Aparatus Golgi (Badan Golgi)

Berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.

10. Peroksisom– Organel mirip lisosom hanya ukurannya lebih kecil– Mengandung banyak enzim yang berhubungan

dengan metabolisme H2O2 (hidrogen peroksida)– Fungsi: tempat terjadinya beta oksidasi asam lemak

Page 31: Anfisman i Pendahuluan

11. Vakuola

Berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.

12. Sentrosom dan sentriol– Sentrosom merupakan bagian sitoplasma yang terlihat

agak rapat berbentuk bundar terletak dekat nukleus, dan di dalam sentrosom terdapat sepasang sentriol

– Sentriol merupakan organel pada sentrosom yang jumlahnya sepasang dan saling tegak lurus

– Fungsi sentriol: sebagai pusat pengatur pembentukan benang-benang gelendong pada peristiwa pembelahan sel

Page 32: Anfisman i Pendahuluan

Sistem transport sel

Page 33: Anfisman i Pendahuluan

•Aktifitas dan organisasi sel bergantung kepada membran sel.

•Komponen utama membran sel adalah fosfolipid dan protein. Fosfolipid mempunyai kepala hidrofilik (“suka air”) dan ujung dari asam lemak yang hidrofobik (“tidak suka air”).

•Sifat fosfolipid seperti itu menyebabkan jika fosfolipid direndam dalam suatu cairan, maka interaksi hidrofobik akan memaksa molekul-molekul hidrofobik untuk berkelompok bersama membentuk dua lapisan atau dsebut juga dua-lapisan lipid (lipid bilayer) yang merupakan struktur dasar membran sel.

•Dua lapisan lipid ini berfungsi sebagai barier antara dua larutan, yaitu suatu membran plasma memisahkan cairan dalam dan luar sel. Sedangkan membran sel internal memisahkan cairan berbeda dari sitoplasma

Membran Plasma dan Sistem Transpor Membran

Page 34: Anfisman i Pendahuluan

•Beberapa protein membran melakukan hampir semua fungsi membran antara lain sebagai

-saluran untuk substansi terlarut-air; sebagai pembawa elektron dan sebagai pompa yang melakukan transport aktif

-untuk mengangkut substansi-substansi melalui dua lapisan lipid dengan bantuan energi dan ATP.

-Pada organisme bersel banyak, protein-protein tertentu yang menyusun membran sel saling mengenali dan terikat bersama dalam suatu jaringan.

-Protein-protein reseptor melekatkan diri kepada hormon dan substansi-substansi lain yang merangsang perubahan pada aktifitas sel.

•Peran penting membran plasma adalah sebagai lapisan pelindung sekaligus pengontrol pertukaran zat dari dan ke dalam sel atau sitoplasma atau berperan penting dalam sistem transpor zat.

Fungsi membran plasma

Page 35: Anfisman i Pendahuluan

•Difusi

•Transport pasif/difusi yang difasilitasi

•Transport aktif

•Endositosis dan eksositosis

Transport melalui membran sel

Page 36: Anfisman i Pendahuluan

Transpot membran• Perpindahan bahan melewati membran sel• Bisa berlangsung secara pasif tanpa memerlukan energi (contohnya difusi

sederhana, difusi dipermudah dan osmosis) • Secara aktif yang memerlukan energi (contohnya transpot aktif primer dan

transpot akti sekunder

Saluran ion• Struktur membran yang berperan dalam pergerakan bahan melewati membran• Dibedakan menjadi:

•Bergerbang ‘gated’ yang bisa dibuka oleh: voltase (voltage gated), mediator kimia (ligand gated) dan secara mekanis oleh gerakan sitoskeleton• Tidak bergerbang “nongated contohnya pori (leak channel)

Carrier• Protein pembawa dapat mengikat bahan spesifik,• Bila berikatan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk protein yang membawa bahan ke sisi yang berlawanan membran (tidak pernah terbuka di dua sisi membran secara bersamaan)• Ada titik jenuh (saturasi)

Page 37: Anfisman i Pendahuluan

Difusi• Perpindahan pasif bahan melewati membran sel• Searah dengan gradien elektro-kimia (bergerak dari kadar tinggi ke rendah /

ke arah muatan yang berlawanan)• Energi berasal dari energi kinetik dari pergerakan acak molekul/ion• Sebelum tercapai kesetimbangan terdapat perpindahan bersih• Setelah kesetimbangan tercapai, selisih pergerakan ke 2 arah adalah 0

(kesetimbangan dinamis)• Bergantung pada kelarutan bahan dalam lemak dan adanya saluran protein

untuk molekul terebut• Berbanding lurus dengan luas permukaan membran• Berbanding terbalik dengan ketebalan membran

Page 38: Anfisman i Pendahuluan

Difusi bahan bergantung hanya pada konsentrasi bahan tersebut tidak bergantung pada:• Pasangan ion dari senyawa asal

• Kehadiran klorida tidak mempengaruhi difusi sodium yang berasal dari Na CL• Kehadiran metabolitnya atau bentuk ioniknya

• Misal: • Glukosa segera di ubah menjadi glucosa-6-fosfat segera setelah masuk sel. Kehadiran metabolit glukosa ini tidak mempengaruhi difusi glukosa berikutnya•Aspirin pada lambung, pH = 1.4, dalam bentuk tidak terionisasi (tidak bermuatan). Dalam bentuk ini aspirin dapat masuk sel lambung, se saat di dalam sel, pH = 7.4, aspirin terionisasi, tidak mempengaruhi difusi aspirin selanjutnya. Bentuk terionisasi tidak dapat meninggalkan sel, mengumpul di dalam sel mengalami presipitasi, membentuk kristal => merusak mukosa =>perdarahan lambung

Page 39: Anfisman i Pendahuluan

Difusi

Page 40: Anfisman i Pendahuluan

Difusi Dipermudah

Page 41: Anfisman i Pendahuluan

Transpot aktif primer• Perpindahan bahan melewati membran sel melawan gradien elektro-kimia menggunakan pompa (pompa biasanya adalah ATPase) ion dan membutuhkan energi. • Misalnya pompa Na-K yang mentranspot 3 Na ke luar sel dan 2 K ke dalam sel

Transport aktif sekunder• Perpindahan bahan melewati membran sel melawan gradien elektro-kimia, energi digunakan untuk mentranspot ion tertentu menggunakan pompa ion, yang menyebabkan terbentuknya gradien konsentrasi, sehingga ion ini dapat mengaktifkan carrier protein untuk mentranspot molekul lain secara serentak dengan traspot ion ini kembali. Simport• Jenis transport aktif sekunder dimana ion/molekul ditransport searah dengan arah transpot ion yang mengaktifkan molekul pembawa. Contohnya transpot aktif sekunder glukosa dan asam amino dengan Na pada sel usus dan tubuli ginjalAntiport• Jenis transport aktif sekunder dimana ion/molekul ditransport berlawanan arah dengan arah transpot ion yang mengaktifkan molekul pembawa. Contohnya adalah transpot aktif sekunder ion hidrogen dengan Na pada tubuli proksimal ginjal

Page 42: Anfisman i Pendahuluan

Transpot Aktif• Melawan Gradien Elektro/kimia

Page 43: Anfisman i Pendahuluan

TRANSPOT AKTIF

POMPA Na -K

Page 44: Anfisman i Pendahuluan

Transport Aktif Sekunder

Page 45: Anfisman i Pendahuluan

Endositosis• Transport bahan berukuran besar ke dalam sel • Dibedakan menjadi

• pinositosis bila bahan yang ditranspor berupa larutan (trasnpot membawa serta CES) • pagositosi bila bahan yang ditranspot berupa bahan berukuran besar

Eksositosis• Transport bahan berukuran besar ke luar sel

Page 46: Anfisman i Pendahuluan

Endositosis(pinositosis)

Page 47: Anfisman i Pendahuluan

Pinositosis LDL

Page 48: Anfisman i Pendahuluan

Endositosis(pagositosis)

Page 49: Anfisman i Pendahuluan

Pagositosis

Page 50: Anfisman i Pendahuluan

EKSOSITOSIS

Page 51: Anfisman i Pendahuluan

OSMOSISPerpindahan air melewati membran semipermiabel (permiabel terhadap air)

- Bila kosentrasi solut atau solven berbeda- Air pindah (bersih) sampai kosentrasi solut sama- Berlangsung secara pasif

Isoosmotik, Hipoosmotik, hiperosmotik => bergantung pada jumlah partikel dalam larutan (tekanan osmotik=tekanan yang dapat mencegah perpindahan solven)Pergerakan air melewati membran sel => bergantung pada jumlah partikel yang tidak dapat menembus membran selHipotonis = Sel mengembungIsotonis = sel tidak berubah ukuranHipertonis=sel mengalami plasmolisis =>mengkerut = krenasi

Page 52: Anfisman i Pendahuluan
Page 53: Anfisman i Pendahuluan

Osmosis Melewati Membran Sel

Page 54: Anfisman i Pendahuluan

•Transpot bahan berukuran besar

•Transpot bahan tidak larut lemak

•Spesifikasi => molekul tertentu, transporter untuk D-glukosa tidak bisa untul L-glukosa

•Saturasi =>kecepatan transpot bergantung pada jumlah transporter, bila semua transporter sudah bekerja tidak ada lagi peningkatan kecepatan = saturasi

•Kompetisi => transporter untuk lebih dari 1 bahan => terjadi kompetisi

Transpot Diperantarai Carrier

Difusi dipermudah Perpindahan pasif bahan melewati membran sel, searah gradien elektro-kimia dengan bantuan carrier protein

Page 55: Anfisman i Pendahuluan

Reproduksi Sel

Page 56: Anfisman i Pendahuluan

Reproduksi Sel•R

eplikasi DNA:

DNA sirkuler

•Segregasi

•Sitokinesis : terpisahnya satu sel dengan sel anakan

Page 57: Anfisman i Pendahuluan

Siklus Sel•F

ase G fase gap pertama yang merupakan fase pertumbuhan primer

•Fase S fase sintesis DNA

•Fase G2 fase persiapan membelah sel

•Fase M fase pembelahan sel

Page 58: Anfisman i Pendahuluan

Siklus Sel

Page 59: Anfisman i Pendahuluan

Regulasi Siklus Sel

•Berbeda-beda pada beberapa jenis sel yang berbeda

•Beberapa sel membelah cepat, sel lain membutuhkan waktu yang lebih lama

•Sel kanker pembelahan cepat, sel anakan akan terus membelah sebelum dewasa secara fungsional

Page 60: Anfisman i Pendahuluan

Pembelahan sel prokaryotik•P

embelahan biner

Page 61: Anfisman i Pendahuluan

Pembelahan sel eukaryotik•U

kuran sel lebih besar dari prokaryotik

•Lebih banyak mengandung DNA

•Lebih rumit

•Replikasi segregasi cytokinesis

Page 62: Anfisman i Pendahuluan

Reproduksi Sel

Kita mengenal tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi).

1. Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

•Didalam tubuh dikenal ada 2 jenis sel berkaitan dengan pembelahan sel, yaitu sel tubuh (somatis) dan sel kelamin (gonat).

Page 63: Anfisman i Pendahuluan

2. MITOSIS adalah pembelahan pada sel somatik yang menghasilkan sel anakan yang sama dengan sel induk.

melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel).

3. MEOSIS: pembelahan reduksi yang memisahkan kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi pada proses gametogenesis.

Page 64: Anfisman i Pendahuluan

Tahapan Pembelahan Mitosis

Interfase:

•Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi.

•Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi untuk ekspresi informasi genetik

Page 65: Anfisman i Pendahuluan

1. Profase :

•Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi dan terlihat sebagai kromosom.

•Nukleolus menghilang

•Sentrosom mulai bergerak ke ujung nukleus yang berlawanan dan suatu benang mikrotubula mulai memanjang pada sentromer untuk membentuk benang mitosis (mitotic spindle)

Page 66: Anfisman i Pendahuluan

The events of Prophase`

Page 67: Anfisman i Pendahuluan

Prometafase•P

rofase akhir atau prometafase, dimulai dengan penghancuran membran inti menjadi vesikel-vesikel membran kecil (seperti RE)

•Selama periode ini kromosom terus berkondensasi serta berangsur-angsur memendek dan menebal hingga siap untuk bermitosis

•Mikrotubul kinetochore terlihat dan menempel pada mikrotubul polar, kromosom mulai bergerak.

Page 68: Anfisman i Pendahuluan

2. Metafase •M

ikrotubula meluas menuju setiap ujung yang berlawanan dan membentuk spindle pole atau mitotic center. Pada sel hewan, setiap spindle pole mengandung sepasang sentriole.

•Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar pada bagian tengah sel (disebut keping metafase). Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak menerima satu salinan kromosom.

Page 69: Anfisman i Pendahuluan

3. Anafase•K

romosom telah menjadi dua kromatid

•Setiap benang spindel memegang satu kromatid tepat pada sentromer

•Benang-benang spindel menarik tiap kromatid

Page 70: Anfisman i Pendahuluan

Tahap-tahap anafase•A

nafase terbagi menjadi dua proses, yaitu : – Anaphase A (anafase awal) : Pasangan

kromosom pada keping metafase terpisah dan kromatid bergerak menuju spindle poles pada sisi sel yang berlawanan karena terjadi pemendekan mikrotubul kinetochore.

– Anaphase B (anafase akhir) : Saat kromosom sudah bermigrasi ke spindle pole, mikrotubul kinetochore mulai menghilang sementara mikrotubul polar terus memanjang untuk pemisahan lebih lanjut spindel pole.

Page 71: Anfisman i Pendahuluan
Page 72: Anfisman i Pendahuluan

4. Telofase•M

embran inti mulai terbentuk kembali di sekeliling kromosom. Nukleolus muncul dan kromosom mulai menghilang. Saat telofase selesai dan membran sel baru (atau dinding sel pada tanaman tingkat tinggi) sedang terbentuk, pembentukan nukleus sudah hampir selesai.

•Langkah akhir telofase melibatkan inisiasi pembelahan membran plasma pada setiap anak sel untuk membentuk dua sel yang terpisah pada fase pembelahan sel berikutnya yang dikenal sebagai sitokinesis.

•ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

Page 73: Anfisman i Pendahuluan
Page 74: Anfisman i Pendahuluan
Page 75: Anfisman i Pendahuluan

Sitokinesis•P

roses sitokinesis sudah dimulai sejak tahap anafase akhir dengan mulai terbentuknya cincin kontraktil di bawah membran plasma yang paralel terhadap keping metafase. Selanjutnya cincin ini perlahan-lahan akan mengecil dan menyebabkan pelipatan membran plasma ke arah dalam hingga sel terbagi dua.

•Pada sel tumbuhan, terjadi sintesis keping sel diantara dua anak sel untuk membentuk dinding sel.

Page 76: Anfisman i Pendahuluan

Meiosis2

tahap: Meiosis I dan Meiosis II– Meiosis I: profase I, metafase I, anafase I, telofase I– Meiosis II: profase II, metafase II, anafase II, telofase II

Page 77: Anfisman i Pendahuluan
Page 78: Anfisman i Pendahuluan

Tahapan pembelahan meiosis 1 sebagai berikut:

a. Profase 1

Fase ini melalui beberapa tahap

1. Leptoten: benang-benang kromatin memendek dan menebal serta mudah menyerap zat warna (pembentukan kromosom)

2. Zigoten: sentrosom membelah menjadi 2. tiap-tiap belahan bergerak kearah kutub yang berlawanan, sementara kromosom yang homolog saling berpasangan (sinapsis)

Page 79: Anfisman i Pendahuluan

3. Pakiten: tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid (duplikasi), sehingga pada kelompok sinapsis terdapat kromatida yang berasal dari 1 kromosom sentromernya masih tetap menyatu.

4. Diploten: 2 kromosom homolog yang saling berpasangan memisahkan diri

5. Diakinesis: 2 sentriol hasil pembelahan sentrosom telah sampai pada kutub yang berlawanan.

Page 80: Anfisman i Pendahuluan

b. Metafase 1

Kromatid hasil duplikasi kromosom berjejer berhadap-hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti. Setiap pasangan kromatid sentromernya tetap menyatu dan melekat pada benang-benang gelendongan.

c. Anafase 1

Kromosom homolog yang terdiri atas 2 pasang kromatid saling berpisah dan selanjutnya masing-masing kromosom bergerak kearah kutub yang berlawanan, sementara itu gelendong dan seluruh isi sel memanjang kearah kutub.

d. Telofase 1

Benang-benang kromatid sampai pada kutubnya masing-masing, selanjutnya benang kromatid ini memanjang dan menjadi lebih halus, sehingga terbentuk benang-benang kromatin kembali.

Page 81: Anfisman i Pendahuluan
Page 82: Anfisman i Pendahuluan

Tahapan Meosis 2

a. Profase 2: terjadi peristiwa-peristiwa:

- Benang-benang kromatin yang terbentuk kembali pada akhir meosis 1 akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Selanjutnya, sentriol membelah menjadi 2 dan masing-masing bergerak kearah kutub yang berlawanan

- Selaput inti atau karioteka dan nukleolus menghilang

- Dari sentriol terbentuk benang-benang spindel, sehingga menghasilkan gelendong pembelahan.

Page 83: Anfisman i Pendahuluan

b. Metafase 2: terjadi peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

- Kromosom yang telah membelah menjadi 2 kromatid bergerak berjajar dan beraturan dibidang pembelahan

- Setiap benang spindel dari gelendong pembelahan memegang kromosom pada sentromernya

c. Anafase 2

- Seluruh isi sel beserta benang-benang spindel dari gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan itu sentromer membelah menjadi 2

- Selanjutnya kromatid yang berpasangan saling berpisah dan masing-masing kromatid bergerak kearah kutub yang berlawanan

Page 84: Anfisman i Pendahuluan

d. Telofase 2: Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub berubah menjadi benang-benang kromatin. Setelah itu karioteka dan nukleolus terbentuk kembali. Dan pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi 2 bagian. Akhirnya terbentuk 4 sel baru yang masing-masing memiliki kromosom setengah dari jumlah kromosom yang dimiliki sel induknya.

Page 86: Anfisman i Pendahuluan

Mitosis vs MeiosisMitosis Meiosis

Tujuan: memperbanyak sel pada proses pertumbuhan, mengganti sel rusak dan reproduksi pada organisme bersel satu

Tujuan: mengurangi jumlah kromosom, agar generasi berikutnya mempunyai sel dengan jumlah kromosom tetap.

Tidak terjadi pertukaran genetik antara kromosom-kromosom yang homolog

terjadi pertukaran genetik (pindah silang) antara kromosom-kromosom yang homolog

Terjadi pada sel tubuh, yaitu pada proses pertumbuhan

Terjadi pada proses gametogenesis (pembentukan sel gamet)

Sel yang melakukan pembelahan:

a. Sel haploid ( n→n)

b. Sel diplodi (2n →2n)

Sel yang melakukan pembelahan:

Sel diploid → 4 sel haploid

2n →2n → n, n, n, n

Kandungan genetik sel-sel anakan identik dengan sel induk

Kandungan genetik sel-sel anakan berbeda satu sama lain dan berbeda dengan sel induk

Page 87: Anfisman i Pendahuluan

•Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet

•Gametogenesis pada laki-laki disebut spermatogenesis, sedangkan pada perempuan disebut oogenesis.

•Gonad adalah organ yang menghasilkan sela gamet, yaitu testes pada laki-laki dan ovarium pada perempuan.

Gametogenesis

Page 88: Anfisman i Pendahuluan

•Adalah proses dihasilkannya sel sperma di kelenjar testes tepatnya di dalam tubula seminiferus (seminiferus tubule).

•Produksi spermatozoa dipengaruhi oleh hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)

•Produksi sperma juga bersamaan dengan dihasilkanya hormon testosteron yang merupakan kendali terhadap produksi FSH dan LH

Spermatogenesis

Page 89: Anfisman i Pendahuluan

Tahapan spermatogenesis

Page 90: Anfisman i Pendahuluan

SPERMATOGENESISSpermatosit primerSpermatosit primer

Spermatosit Spermatosit

sekundersekunder

SpermatidSpermatid

SpermatozoaSpermatozoa

Page 91: Anfisman i Pendahuluan

LANJUTAN…..LANJUTAN…..

Page 92: Anfisman i Pendahuluan

2. Oogenesis

Merupakan proses pembentukan sel telur (ovum) yang terjadi di dalam ovarium

Page 93: Anfisman i Pendahuluan

OOGENESIS

Page 94: Anfisman i Pendahuluan

Jaringan

Page 95: Anfisman i Pendahuluan

Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada 4 macam jaringan yaitu:

A. Jaringan EpitelB. Jaringan IkatC. Jaringan OtotD. Jaringan Saraf

Jaringan

Page 96: Anfisman i Pendahuluan
Page 97: Anfisman i Pendahuluan

A. Jaringan Epitel

•Jaringan yang:– Melapisi permukaan tubuh – Membatasi rongga tubuh

•Jaringan epitel yang melapisi – LAPISAN LUAR TUBUH EPITELIUM– RONGGA TUBUH MESOTELIUM– ORGAN TUBUH ENDOTELIUM

Page 98: Anfisman i Pendahuluan

A. Jaringan Epitel

• Jaringan epitel biasanya berikatan dengan jaringan ikat yang dihubungkan oleh membran dasar yang terdiri dari: ▫ LAMINA BASALIS ▫ LAMINA RETIKULARIS

Page 99: Anfisman i Pendahuluan

Fungsi Jaringan Epitel

•Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan

•Mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang dibatasinya

•Pada saluran pencernaan, jaringan epitel nya dapat mengeluarkan enzim

Page 100: Anfisman i Pendahuluan

Macam-Macam Jaringan Epitel

• Berdasarkan strukturnya ada 3 macam:

1.EPITEL PIPIH (pipih, nukleus bulat di tengah sel).

2.EPITEL SILINDRIS(seperti batang, nukleus bulat di dasar sel).

3.EPITEL KUBUS (bentuk kubus, nukleus bulat, besar ditengah).

Page 101: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Pipih

•Berdasarkan lapisan penyusunnya:

1. Epitel Pipih Selapis– Lapisannya hanya 1 lapis namun

rapat sekali– Fungsi untuk difusi, osmosis,

filtrasi, & sekresi– Terdapat di jaringan epitelium:

a) Pembuluh limfe (getah bening),

b) Pembuluh darah kapiler,c) Selaput pembungkus

jantung,d) Paru-Paru,e) Ginjal,f) Selaput Perut

Page 102: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Pipih

•Berdasarkan lapisan penyusunnya:

2. Epitel Pipih Berlapis Banyak– Lapisannya banyak dan

tersusun sangat rapat– Fungsi sebagai

pelindung– Terdapat di jaringan

epitelium:

a) Rongga mulut,

b) Rongga hidung,

c) Esofagus,

d) Telapak kaki,

e) Vagina

Page 103: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Silindris

•Berdasarkan lapisan penyusunnya:

1. Epitel Silindris Selapis– Lapisannya 1 lapis

berbentuk silindris– Fungsi sebagai

penyerapan nutrisi di usus & sekresi

– Terdapat di jaringan epitelium:a) Kelenjar pencernaan,b) Jonjot usus,c) Kantung empedu,d) Lambung,e) Usus

Page 104: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Silindris

•Berdasarkan lapisan penyusunnya:

2. Epitel Silindris Berlapis Banyak– Lapisannya banyak– Fungsi sebagai pelindung &

sekresi– Terdapat di jaringan

epitelium:a) Laringb) Faringc) Trakead) Kelenjar ludah

Page 105: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Kubus

•Berdasarkan lapisan penyusunnya:

1. Epitel Kubus Selapis– Lapisannya 1 lapis berbentuk kubus– Fungsi sebagai pelindung & sekresi– Terdapat di jaringan epitelium:

a) Permukaan ovariumb) Testisc) Lensa matad) Nefron ginjale) Kelenjar tiroid

Page 106: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Kubus

•Berdasarkan lapisan penyusunnya:

2. Epitel Kubus Berlapis Banyak– Lapisannya banyak– Fungsi sebagai pelindung gesekan & pengelupasan, absorpsi &

sekresi– Terdapat di jaringan epitelium:

a) Folikel ovariumb) Permukaan ovariumc) Testisd) Saluran kel. Minyake) Kel. Keringat pada kulit

Page 107: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Transisi

•Disusun oleh berlapis-lapis sel.

•Tidak dapat dikelompokkan karena bisa berubah dan permukaan lapisannya bisa menggembung

•Terdapat pada epitelium:– Ureter– Uretra– Saluran Pernapasan– Kantung Kemih

Page 108: Anfisman i Pendahuluan

Epitel Kelenjar

• Jaringan epitel khusus yang berperan dalam sekresi senyawa untuk membantu proses fisiologis

• Kelenjar ada 2:▫ Endokrin/Hormon: Tidak

punya saluran khusus Contoh: Timus, Adrenal,

Paratiroid, Tiroid

▫ Eksokrin: Ada saluran khusus Contoh: Ludah, Keringat,

Pankreas, Feromon

Page 109: Anfisman i Pendahuluan

B. Jaringan Ikat

•Paling banyak terdapat di dalam tubuh,

•Berfungsi sebagai:– penyokong & memperkuat jaringan tubuh, – pelindung, – menyimpan energi, – sirkulasi.

•Jaringan Ikat tersusun dari:– Matriks – Sel-sel penyusun

Page 110: Anfisman i Pendahuluan

Matriks

•Terdiri dari: Serat & Bahan Dasar

•Serat:– Kolagen– Elastin– Retikuler

Page 111: Anfisman i Pendahuluan

Matriks: Serat Kolagen

•Berwarna putih,

•Sifat kuat,

•Kurang lentur tapi daya regang tinggi,

•Tersusun dari protein kolagen,

•Terdapat pada tendon, tulang dan kulit.

Page 112: Anfisman i Pendahuluan

Matriks: Serat Elastin

•Berwarna kuning,

•Lentur,

•Tersusun dari protein mukopolisakarida yang dikelilingi glikoprotein.

•Terdapat pada pembuluh darah, ligamen, tulang rawan laring.

Page 113: Anfisman i Pendahuluan

Matriks: Serat Retikuler

•Sifatnya sama dengan serat kolagen (kuat, kurang lentur tapi daya regang tinggi)

•Tetapi ukuran lebih tipis, tersusun dari kolagen dikelilingi glikoprotein.

•Berperan untuk mengikat jaringan ikat

•Terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.

Page 114: Anfisman i Pendahuluan

Bahan Dasar

•Bahan dasar penyusun matriks adalah:▫ asam mukopolisakarida yang mengandung asam hialuronat ▫ kondroitin sulfat.

▫ Asam Hialuronat berfungsi sbg pengikat air, pelumas dan peredam benturan, juga berfungsi sebagai media yang dilalui oleh bahan makanan dan zat buangan antar sel.

▫ Semakin banyak kandungan asam hialuronat, matriks menjadi lentur sebaliknya semakin banyak kondroitin sulfat, matriks menjadi kaku.

▫ Bahan dasar ini berbentuk larutan homogen setengah cair.

Page 115: Anfisman i Pendahuluan

Sel-Sel Jaringan Ikat• Sel Fibroblas : sel berbentuk serat yang berfungsi utk sekresi

protein.

• Sel Lemak (Sel Adiposa) : sel khusus untuk menyimpan lemak.

• Sel Plasma : sel yang memproduksi antibodi untuk antigen

• Makrofag : sel yang bentuknya berubah-ubah, bersifat fagositosis (pemakan) zat-zat buangan, sel-sel mati,& bakteri.

• Sel Tiang (Mast cell) : adalah sel yang memproduksi

a. Heparin : antikoagulan yang berperan dalam pembekuan darah.

b. Histamin : zat akibat reaksi sel tiang terhadap antigen yang sesuai, berperan dalam meningkatkan permeabilitas darah.

Page 116: Anfisman i Pendahuluan

Jenis-Jenis Jaringan Ikat

1. Jaringan Ikat Longgar

2. Jaringan Ikat Padat

3. Jaringan Lemak

4. Jaringan Tulang Rawan

5. Jaringan Tulang

6. Jaringan Darah

7. Jaringan Limfe

Page 117: Anfisman i Pendahuluan

1. Jaringan Ikat Longgar

• Ciri-ciri : > terdiri dari matriks yang mengandung serat

kolagen, retikuler dan elastin.

> terdiri dari beberapa jenis sel:

sel makrofag

sel plasma

sel tiang

• Fungsi menyokong organ tubuh dan menghubungkan jaringan satu dengan jaringan lain.

• Terdapat di selaput perut, saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf dan kulit.

Page 118: Anfisman i Pendahuluan

2. Jaringan Ikat Padat

• Ciri-ciri : > Di dominasi oleh serat kolagen,

karena itu bersifat tidak elastis.

> Tersusun dari sel-sel fibroblas

• Berfungsi sebagai penghubung antara organ-organ tubuh.

• Jaringan Ikat Padat terdiri dari 2 jenis yaitu :

a. Jaringan Ikat Padat Teratur

Mis : Ligamen (penghubung tulang dengan tulang).

Tendon ( penghubung otot dengan tulang).

b. Jaringan Ikat Padat Tak Teratur

Mis : pembungkus tulang dan lapisan dermis kulit.

Page 119: Anfisman i Pendahuluan

Jaringan Ikat Padat Teratur pada Tendon

Page 120: Anfisman i Pendahuluan

Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur pada Dermis

Page 121: Anfisman i Pendahuluan

3. Jaringan Lemak (adiposa)

• Ciri-ciri : > tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk

serat atau matriks.

> khusus untuk menimbun/menyimpan lemak.

• Jaringan Lemak berfungsi sebagai :

1.Bantalan untuk melindungi organ-organ tubuh dari benturan.

2.Persediaan cadangan makanan

3.Pengatur suhu badan

• Jaringan ini terdapat pada seluruh bagian tubuh, di bawah kulit,

sekitar persendian, disekitar organ-organ dalam.

Page 122: Anfisman i Pendahuluan

4. Jaringan Tulang Rawan

Ciri – ciri : > Tersusun dari bahan dasar yang disebut kondro mukoid

yaitu bahan dasar yang mengandung protein, dan karbohydrat.

> Tersusun dari sel tulang rawan (Kondrosit) yang berfungsi sbg

penyusun matriks.

> Pada anak-anak tulang rawan terbentuk dari sel-sel mesenkim.

(jaringan ikat embrional). Pada orang dewasa tulang rawan

terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium).

• Macam-Macam Jaringan Tulang Rawan:a. Tulang Rawan Hialinb. Tulang Rawan Elastisc. Tulang Rawan Fibroblas

Page 123: Anfisman i Pendahuluan

a. Tulang Rawan Hialin

•Berwarna putih kebiruan, transparan, daya elastisitas tinggi, terbanyak di dalam tubuh, tetapi paling lemah.

•Pada tahap embryo berupa rangka sementara,

pada orang dewasa ditemukan pada persendian, ujung tulang rusuk dan saluran pernafasan

Page 124: Anfisman i Pendahuluan

b. Tulang Rawan Elastis

•Tersusun dari serat elastin warna kuning dan perikondrium.

•Terdapat pada : embrio, laring, daun telinga, dan epiglotis.

Page 125: Anfisman i Pendahuluan

c. Tulang Rawan Fibroblas

•Tersusun dari serat kolagen, berwarna gelap dan keruh, jaringan tulang rawan yang paling kuat.

•Terdapat pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang dan tendon.

Page 126: Anfisman i Pendahuluan

5. Jaringan Tulang

> Tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit.

Osteosit dibentuk oleh Osteoblast (sel yang berasal dari

fibroblas)

> Senyawa penyusunnya adalah CaCl2, CaPO4, MgCl2,

BaCl2, BaSO4.

> Unit dasar tulang disebut Sistem Havers yang terdiri

dari: LAMELA, LAKUNA, KANALIKULI, SALURAN

HAVERS

Page 127: Anfisman i Pendahuluan

5. Jaringan Tulang

•Lamela: Lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral (membuat tulang jadi keras) dan serat kolagen (membuat tulang jadi kuat).

•Lakuna: Ruang kecil di antara lamela dan mengandung sel tulang (osteosit)

•Kanalikuli: Saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa

•Saluran Havers: Berisi pembuluh darah dan saraf

Page 128: Anfisman i Pendahuluan

6. Jaringan Darah

Ciri-ciri :

Tersusun dari sel-sel bebas dan matriks cair (plasma)

Terdiri dari : Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), Trombosit (keping darah) dan plasma darah.

Jaringan darah berfungsi sbg pembawa sari-sari makanan, hormon, oksigen, sisa metabolisme dan mencegah infeksi.

Page 129: Anfisman i Pendahuluan

Macam-Macam Jaringan Darah

Page 130: Anfisman i Pendahuluan

a. Eritrosit (Sel Darah Merah)

•Bentuk lempengan Bikonkaf

•Tidak memiliki inti sel

•Mengandung Hb untuk mengikat O2 dan CO2

Page 131: Anfisman i Pendahuluan

b. Leukosit (Sel Darah Putih)

•Memiliki inti sel

•Tidak mengandung Hb

•Fungsi sbg pertahanan tubuh

•Terbagi menjadi:– Granulosit

– Memiliki protein granula di sitoplasmanya

– Contoh: Neutrofil, Eosinofil, Basofil

– Agranulosit– Tidak memiliki protein granula di

sitoplasmanya– Contoh: Limfosit dan Monosit

Page 132: Anfisman i Pendahuluan

c. Trombosit (Keping Darah)

•Berbentuk lempengan

•Tidak ada inti sel namun banyak granula

•Fungsi membantu penghentian keluarnya darah akibat kerusakan pada pembuluh darah

Page 133: Anfisman i Pendahuluan

d. Plasma

•Bagian Cair pada darah

•Mengandung protein plasma dan larutan elektrolit serta bahan terlarut

•Bahan Terlarut (zat makanan, trombosit, hormon)

•Protein plasma terdiri dari:– Albumin– Globulin– Fibrinogen

Page 134: Anfisman i Pendahuluan

7. Jaringan Limfe (Getah Bening)

Ciri – ciri :

Tersusun dari serat retikuler dan sel-sel limfosit dan

makrofag.

Terdapat pada organ tymus, kel. Limfe, tonsil dan limpa.

Limfosit cenderung berkelompok. Kelompok limfosit

disebut Nodulus yang bisa kita jumpai di tonsil, limpa,

tymus dan saluran pencernaan.

Page 135: Anfisman i Pendahuluan

C. Jaringan Otot

•Tersusun dari sel-sel otot

•Alat gerak aktif

•Gerak terjadi karena mekanisme kontraksi serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari bagian Aktin dan Miosin.

•Dikelompokkan menjadi:

1. Otot polos,

2. Otot rangka

3. Otot jantung.

Page 136: Anfisman i Pendahuluan

1. Otot Polos

• Berbentuk seperti gelendong

• Inti sel tunggal di tengah sel

• Bekerja tidak atas kemauan kita

• Waktu kerja lama

• Ada di semua dinding organ yang berlubang seperti pembuluh darah, usus, rahim, dll.

Page 137: Anfisman i Pendahuluan

2.Otot Rangka (Lurik)

•Berbentuk silinder panjang

•Memiliki inti sel > 1 di tepi.

•Miofibril tidak tersusun sama sehingga membentuk lurik.

•Reaksi cepat namun cepat lelah

Page 138: Anfisman i Pendahuluan

3. Otot Jantung

•Bentuk mirip otot lurik namun bercabang

•Inti sel satu di tengah

•Hanya pada jantung

•Kerja terus menerus dan tahan lama tanpa lelah

Page 139: Anfisman i Pendahuluan

D. Jaringan Saraf•B

erperan mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh

•Tersusun dari sel-sel saraf yang disebut Neuron.

•Neuron dibedakan menjadi :

> Neuron Sensorik : menerima sinyal

dari lingkungan dan mengirimkannya

ke saraf pusat.

> Neuron Motorik : mengirimkan sinyal dari saraf pusat

ke bagian tubuh lain.

> Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat

celah sinapsis. Pada celah ini terdapat

neurotransmitter yang bertugas mengirimkan sinyal

dari satu neuron ke neuron lain.

Page 140: Anfisman i Pendahuluan

D. Jaringan Saraf

Page 141: Anfisman i Pendahuluan

D Jaringan Saraf

Page 142: Anfisman i Pendahuluan

Organ

Page 143: Anfisman i Pendahuluan
Page 144: Anfisman i Pendahuluan

Organ

•Definisi:– Gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi

dalam fungsi tertentu

•Berdasar letaknya, organ ada 2:– Organ Luar

– Contoh: Hati, Usus, Jantung, Lambung, dll

– Organ Dalam– Contoh: Kulit, Mata, Telinga, Hidung

Page 145: Anfisman i Pendahuluan

Sistem Organ

Page 146: Anfisman i Pendahuluan

Sistem Organ

• Definisi▫ Gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi

tertentu di dalam tubuh.

• Sistem organ pada manusia ada 9:1.Rangka2.Otot3.Pencernaan4.Pernapasan5.Sirkulasi6.Saraf7.Reproduksi8.Endokrin9.Ekskresi

Page 147: Anfisman i Pendahuluan

1. Sistem Rangka

•Fungsi:– Memberi bentuk

tubuh– Melindungi organ

lunak dalam tubuh– Menyimpan

cadangan mineral– Tempat

pembentukan sel darah

– Tempat melekatnya otot

Page 148: Anfisman i Pendahuluan

2. Sistem Otot

•Fungsi:– Membantu

pergerakan tubuh– Menentukan postur

tubuh– Menyimpan glikogen

Page 149: Anfisman i Pendahuluan

3. Sistem Pencernaan

•Fungsi:– Mencerna dan

menyerap sari-sari makanan serta memanfaatkannya dalam proses fisiologis sistem organ

Page 150: Anfisman i Pendahuluan

4. Sistem Pernapasan

•Fungsi:– Mengambil O2 dari

luar dan mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh

– Menghasilkan energi dari hasil metabolisme

Page 151: Anfisman i Pendahuluan

5. Sistem Sirkulasi

•Fungsi:– Mengangkut O2 dan

sari makanan ke seluruh tubuh

– Mengekskresikan sisa metabolisme yang tidak berguna ke ginjal dan paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh

– Menlindungi tubuh dari bibit penyakit

Page 152: Anfisman i Pendahuluan

6. Sistem Saraf

•Fungsi:– Menerima dan

menanggapi sinyal-sinyal dari dalam tubuh dan lingkungan

Page 153: Anfisman i Pendahuluan

7. Sistem Reproduksi

•Fungsi:– Mempertahankan

kelangsungan hidup suatu jenis mahluk hidup melalui proses perkembangbiakkan

Page 154: Anfisman i Pendahuluan

8. Sistem Endokrin

•Fungsi:– Memproduksi

hormon yang diperlukan untuk menjaga kelancaran proses metabolisme tubuh

Page 155: Anfisman i Pendahuluan

9. Sistem Ekskresi

•Fungsi:– Mengeluarkan sisa-

sisa metabolisme yang tidak digunakan lagi oleh tubuh

– Menjaga keseimbangan cairan sel dengan lingkungannya (homeostasis)

Page 156: Anfisman i Pendahuluan

TERIMA KASIH