Anfisman Lusi Sistem Pencernaan

28
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA “SISTEM PENCERNAAN” OLEH : NAMA : LUSIANA HERMAN NIM : 120210103017 KELAS : A KELOMPOK : 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2015

description

Sistem pencernaan adalah sistem organ yang menerima makanan,mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi disepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu prosespenghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnyaadalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus.Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi 2 yaitu: pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Alat pencernaan pada manusia terdiri dari: mulut – kerongkongan – lambung – hati – kelenjar pankreas – usus halus – usus besar – anus (Handayana et al., 2011).Sistem pencernaan makanan berurusan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi tubuh. Seluruh saluran pencernaan dibatasi dengan selaput lendir (membrane mukosa), dari bibir sampai ujung akhir esophagus, yang ditambah dengan lapisan-lapisan epithelium. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan yang terjadi karena kerja berbagai enzim yang berkembang di dalam cairan pencerna setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya (Pearce, 1979: 176).Mulut adalah rongga lonjong pada permukaan saluran pencernaan. Terdiri dari dua bagian bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruang di antar gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal farinx. Atap mulut dibentuk oleh palatum, dan lidah terletak di lantainya dan terikat pada tulang hioid lainnya (Pearce, 1979:177-178).Di dalam mulut, makanan bercampur dengan saliva dan didorong ke dalam, esophagus. Pengunyahan (masktiksasi) memecahkan pertikel makanan besar dan mencampur makanan dengan secret kelenjar saliva. Aksi pembasahan dan homogenisasi ini membantu penelanan dan pencernaan selanjutnya. Jumlah pengunyahan yang optimal bergantung pada jrnis makanan, tetapi bisanya brtkisar antara 20 dan 25 (Ganong, 2003: 469). Farinx atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan larinx (tenggorokan). Farinx berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (mukosa membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di ketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat farinx bersambung dengan esofagus. Esofagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya dua puluh sampai dua puluh lima cm, di atas dimulai dari farinx, sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah. Terletak di belakang trakhea dan di depan tulang punggung. Setelah melalui toraks menembus diafgragma, umtuk masuk ke dalam abdomen dan menyambung dengan lambunng (Pearce, 1979:180-182).Menelan adalah suatu respon yang dicetuskan oleh impuls aferen trigeminus, glosofaringeus, dan fagus. Hal ini mencetuskan serangkaian gelombang kontraksi involunter pada otot-otot faring yang mendorong makanan ke dalam esophagus. Inhibisi pernapsan dan oenutupan glottis merupakan bagian dari respon refleks ini (Ganong, 2003: 471).Kelenjar ludah dan ludahnya adalah kelenjar majemukbertanda, yang berarti terdiri atas gabungan kelompok alveoli bentukkantong dan yang membentuk lubang-lubang kecil. Saluran-salurandari setiap alveolus bersatu untuk membentuk saluran yang lebihbesar dan yang mengantar sekretnya ke saluran utama dan melalui inisekret di tuangkan kedalam mulut. Kelenjar ludah yang utama ialahkelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis (Pearce,1979:182).Kelenjar parotis ialah yang terbesar. Satu disebelah kiri dansatu disebelah kanan dan terletak dekat di depan agak kebawahtelinga. Kelenjar submandibularis nomor 2 besarnya setel

Transcript of Anfisman Lusi Sistem Pencernaan

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIASISTEM PENCERNAAN

OLEH :

NAMA : LUSIANA HERMANNIM : 120210103017KELAS : AKELOMPOK : 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS JEMBER2015

I. JUDULSistem Pencernaan

II. TUJUAN1. Praktikan memahami sstruktur anatomi organ-organ pada sistem pencernaan2. Praktikan mampu mendiagnosa kesehatan sistem pencernaan secara sederhana melalui pemeriksaan feses secara makroskopis

III. DASAR TEORISistem pencernaan adalah sistem organ yang menerima makanan,mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi disepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu prosespenghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnyaadalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus.Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi 2 yaitu: pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Alat pencernaan pada manusia terdiri dari: mulut kerongkongan lambung hati kelenjar pankreas usus halus usus besar anus (Handayana et al., 2011).Sistem pencernaan makanan berurusan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi tubuh. Seluruh saluran pencernaan dibatasi dengan selaput lendir (membrane mukosa), dari bibir sampai ujung akhir esophagus, yang ditambah dengan lapisan-lapisan epithelium. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan yang terjadi karena kerja berbagai enzim yang berkembang di dalam cairan pencerna setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya (Pearce, 1979: 176).Mulut adalah rongga lonjong pada permukaan saluran pencernaan. Terdiri dari dua bagian bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruang di antar gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal farinx. Atap mulut dibentuk oleh palatum, dan lidah terletak di lantainya dan terikat pada tulang hioid lainnya (Pearce, 1979:177-178).Di dalam mulut, makanan bercampur dengan saliva dan didorong ke dalam, esophagus. Pengunyahan (masktiksasi) memecahkan pertikel makanan besar dan mencampur makanan dengan secret kelenjar saliva. Aksi pembasahan dan homogenisasi ini membantu penelanan dan pencernaan selanjutnya. Jumlah pengunyahan yang optimal bergantung pada jrnis makanan, tetapi bisanya brtkisar antara 20 dan 25 (Ganong, 2003: 469).Farinx atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan larinx (tenggorokan). Farinx berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (mukosa membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di ketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat farinx bersambung dengan esofagus. Esofagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya dua puluh sampai dua puluh lima cm, di atas dimulai dari farinx, sampai pintu masuk kardiak lambung di bawah. Terletak di belakang trakhea dan di depan tulang punggung. Setelah melalui toraks menembus diafgragma, umtuk masuk ke dalam abdomen dan menyambung dengan lambunng (Pearce, 1979:180-182).Menelan adalah suatu respon yang dicetuskan oleh impuls aferen trigeminus, glosofaringeus, dan fagus. Hal ini mencetuskan serangkaian gelombang kontraksi involunter pada otot-otot faring yang mendorong makanan ke dalam esophagus. Inhibisi pernapsan dan oenutupan glottis merupakan bagian dari respon refleks ini (Ganong, 2003: 471).Kelenjar ludah dan ludahnya adalah kelenjar majemukbertanda, yang berarti terdiri atas gabungan kelompok alveoli bentukkantong dan yang membentuk lubang-lubang kecil. Saluran-salurandari setiap alveolus bersatu untuk membentuk saluran yang lebihbesar dan yang mengantar sekretnya ke saluran utama dan melalui inisekret di tuangkan kedalam mulut. Kelenjar ludah yang utama ialahkelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis (Pearce,1979:182).Kelenjar parotis ialah yang terbesar. Satu disebelah kiri dansatu disebelah kanan dan terletak dekat di depan agak kebawahtelinga. Kelenjar submandibularis nomor 2 besarnya setelah kelenjar parotis. Terletak dibawah kedua sisi tulang rahang, dan berukurankira-kira sebesar buah kenari. Kelenjar sublingualis adalah yang terkecil. Terletak dibawah lidah di kanan dan di kiri frenulumlinguaedan menuangkan sekretnya kedalam dasar mulut melalui beberapa muara kecil (Pearce:1979:183). Fungsi kelenjar ludah ialah mengeluarkan saliva, yang merupakan cairan pertama yang mencerna makanan. Deras aliran saliva dirangsang oleh adanya makanan dalam mulut, melihat, membaui dan memikirkan makanan (Pearce:1979:183).Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak. Terletak terutama di daerah epigastrik, dan sebagian di sebelah kiri daerah hipokhondriak dan umbilikal. Lambung terdiri darri bagian atas, yaitu fundus, batang utama dan bagian bawah yang horisontal, yaitu antrum pilorik. Lambung berhubungan dengan esofagus melalui orifisium atau kordia, dan dengan duodenum melalui orisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafgragma, di depan pankreas, dan limpa menempel pada sebelah kiri fundus (Pearce:1979:185).Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Angka yang biasa diberikan, enam meter adalah penemuan setelah mati bila otot telah kehilangan tonusnya. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo-kolika, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar (Pearce, 1979:185).Usus halus merupakan organ utama untuk melakukan aktivitas pencernaan dan penyerapan nutrien. Usus halus dapat bergerak karena adanya gerakan peristalsis. Peristalsis berfungsi untuk menggerakkan isi usus (kimus) sepanjang usus dan meningkatkan pergeseran isi usus dengan permukaan mukosa usus, sehingga isi usus dapat dicerna dan nutrien dapat diabsorbsi (Hana et al., 2011).Usus besar atau kolon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya, adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di katup ileokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat. Refleks gastrokolik terjadi ketika makanan masuk lambung dan menimbulkan peristaltik di dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi atau pembuangan air besar. Rektum ialah yang sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3 cm panjangnya. Saluran ini berakhir ke dalam anus yang dijaga oleh otot internal dan external (Pearce, 1979:193-195).Rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membuang air besar pada kira-kira waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh refleks gastro-kolika, yang biasanya bekerja sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan dimulai maka peristaltik di dalam usus terangsang, merambat ke kolon, dan sisa makanan dari hari kemarinnya, yang waktu malam mencapai sekum, mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk ke dalam rektum, serentak peristaltik keras terjadi di dalam kolon dan terjadi perasaan di daerah perineum. Tekanan intra abdominal bertambah dengan penutupan glotis dan kontraksi diafgragma dan otot abdominal, sfinker anus mengendor, dan kerjanya berakhir. Susunan feses berisi sangat banyak bakteri, kebanyakan mati, lepasan epitelium dari usus, jumlah kecil zat nitrogen, terutama musin, juga garam, terutama kalsium fosfat, dan sedikit zat besi, selulose dan sisa zat makanan lain yang tidak tercerna dan air (Pearce, 1979:196-197). Feses juga dapat bermanfaat bagi kehidupan yakni feses dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan alternatif energi yang berkelanjutan. Dari Feses dapat dihasilkan gas CH4, H2, methanol dll. Komposisi terbesar dari hasil fermentasi feses adalah gas CH4. Dari gas CH4 dapat dilanjutkan proses nya untuk menghasilkan Hidrogen, Methanol dll (Febrianto et al., 2012).

IV. METODE PENELITIAN4.1 Alat Masker Alat tulis Handscooon4.2 Bahan Torso sistem pencernaan Feses4.3 Cara kerjaKegiatan 1 Menyiapkan torso yang akan digunakan untuk pengamatan

Mengamati organ-organ pencernaan serta letaknya dalam sistem pencernaan

Menggambar sistem pencernaan tersebut secara utuh dan terpisah (per organ)

Mencatat semua hasil pengamatan

Kegiatan 2Mencatat semua makanan yang dikonsumsi sehari sebelum hari pengmatan (H-1)

Melakukan pengamatan terhadap feses masing-masing sebelum berangkat praktikum tepat pada hari pengamatan

Mengusahakan pengamatan feses dilakukan pada pagi hari sebelum mengkonsumsi apapun

Mencatat semua hasil pengamatan pada tabel

V. HASIL PENGAMATANa. Pengamatan fesesNoNamaAspekKeterangan

WarnaBentukAromaPosisi dalam airTekstur

1Firda Kuning kecoklatanPanjang pecahBau menyengatMengapung Lunak Waktu BAB 14.00 wib

2LutfiyatulKuning kecoklatanPecah-pecahBau tidak menyengatMengapungHalus dan tidak kerasWaktu BAB 05.00 wib

3ElokCoklat kekuninganSedang tidak pecah-pecahBau tidak menyengatTenggelam Sedikit kasar ada seratWaktu BAB 07.15 wib

4LusianaKuning kecoklatanPanjang utuhBau tidak menyengatMengapungSedikit kasarWaktu BAB 07.30 wib

5SaltsaCoklat kekuninganPecah-pecahBau tidak menyengatTenggelamLembut/halus sedikit kasarWaktu BAB 05.00 wib

b. Makanan yang dikonsumsi H-1 pengamatan NoNamaJenis makanan

1FirdaPepaya, kare, udang, nasi, sambal, rujak (pedes, kecambah, kangkung, cingur), ayam, kacang, keruprk, jelly, air putih.

2LutfiyatulBiskuit roma sandwich, nasi putih, terong, sawi putih, tempe, telur (nasi campur), nasi lalapan (tempe bacem, kacang panjang, kubis putih, sambal, roti krim keju, air putih.

3ElokNasi pecel (nasi putih, telur, tempe, kecambah, sawi hijau, crepes, leker, batagor, cimol, mie sedap remes, roti goreng, lalapan (tahu bacem, kubis rebus, kacang rebus, nasi, air putih.

4LusianaNasi, tumis kacang, rambutan, bakso, es teh, soto, kerupuk, air putih, ikan asin, tempe, manggis, es jeruk, sambal, kecap.

5SaltsaTop, lemper, lontong, sate kambing, tumis buncis, bakso, kentang kerupuk, es manado (jus sirsak, degan, jeli, kolang kaling, semangka), nasi ayam bakar, lalapan sayur, kue sus, kue tok, kue teratai, pia, pentol, kecap, sambel, air putih.

VI. PEMBAHASANPada praktikum kali ini kai membahas mengenai sistem pencernaan pada manusia. Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah praktikan memahami struktur anatomi organ-organ pada sistem pencernaan dan praktikan mampu mendiagnosa kesehatan sistem pencernaan secara sederhana melalui pemeriksaan feses secara makrroskopis. Sistem pencernaan makanan merupakan system organ yang bertugas menerima, memproses, dan menyerap makanan agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh guna proses metabolisme. Proses ini terjadi karena makanan yang kita makan tidak akan mungkin bisa diserap langsung oleh tubuh, sehingga makanan tersebut harus dipecah terlebih dahulu dari ukuran yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Bahkan dari senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sampai bisa diserap oleh tubuh.Adapun langkah pertama yang kami lakukan adalah melakukan pengamatan antaomi dari sistem pencernaan yang meliputi organ-organ pencernaan serta letaknya dalam sistem pencernaan melalui torso seta mekanismenya. Proses pencernaan makanan pada manusia berlangsung dengan dua cara yakni secara mekanik dan secara kimiawi.Pencernaan secara mekanis berarti proses pencernaan makanan yang terjadi secara fisik atau tanpa dengan adanya bantuan enzim, sedang pencernaan kimiawi berarti proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim.Panjang dari Saluran pencernaan manusia sekitar 9,5 meter, yaitu dari mulut hingga anus.Saluran pencernaan meliputi alat-alat pencernaan dan organ-organ penghasil getah pencernaan.Alat-alat pencernaanmakanan manusia terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.Sementara organ-organ penghasil getah pencernaan atau sering disebut sebagai kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas dan hati.Proses Pencernaan makanan dimulaimasukkannya makanan ke dalam rongga mulut.Di dalam mulut akanterjadi proses pencernaan baik secara fisik maupun kimia. Mulut dilengkapi dengan organ-organ pencernaan yaitu gigi, lidah, dan bibir.Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan secara mekanis dengan proses pengunyahan. Manusia hanya memiliki dua susunan gigi selama hidupnya.Susunan gigi yang pertama disebut gigi susu yang terdiri stas 20 gigi.Gigi susu pertama kali tumbuh pada bayi berumur sekitar 6-8 bulan dan menjadi lengkap setelah umur 2 tahun.Gigi susu mulai tanggal dan di gantikan oleh gigi tetap pada anak berumur sekitar 6-7 tahun.Susunan gigi tetap terdiri atas 32 gigi yang terdiri dari 12 gigi geraham belakang(Molar), 8 gigi geraham depan(Premolar), 8 gigi seri(Insisivus), dan 4 gigi taring(Caninus). Sedangkan pada anak-anak belum terdapat gigi geraham.Didalam mulut terdapat gigi. Lidah dan kelenjar salifa. Strukturgigi tersusun atas dua bagian yaitu mahkota, dan akar.Mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bawah email terdapat dentin yang sekeras tulang. Di bawah dentin terdapat rongga gigi yang berisi pembuluh darah dan saraf.Lidah berfungsi, untuk merasakan rasa makanan, untuk mencampur makanan yang sedang dikunyah serta untuk membantu proses penelanan. Pada permukaan lidah yang kasar terdapat ribuan kuncup pengecap yang membuat kita dapat merasakan manisnya gula atau asinnya garam.Kuncup pengecap itu terdapat pada ujung papila lidah. Bibir berfungsi untuk menahan makanan dalam mulut agar tidak tumpah.Dalam rongga mulut juga terdapat 3 pasang kelenjar saliva atau ludah yaitu kelenjar parotis(di bawah telinga), kelenjar sublingua(di bawah lidah), dan kelenjar sub mandibular(di bawah rahang bawah). Fungsi saliva adalah untuk membasahi makanan sehingga mudah dicerna.Di dalam saliva juga terdapat enzim ptialin atau enzim amilase yang berfungsi memecah amilum menjadi maltosa. Selain itu, di dalam saliva juga terdapat imunoglobulin A yang berfungsi menahan jumlah bakteri yang masuk ke mulut. Sekresi saliva dapat dirangsang oleh penglihatan, bau atau bahkan pikiran tentang makanan.Setelah makanan dikunyah dalam mulut, dan bercampur dengan saliva, makanan itu disebut bolus. Selanjutnya bolus akan ditelan dan berjalan menuju esofagus atau kerongkongan. Di dalam kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan, kalaupun ada sifatnya hanya meneruskan pencernaan enzimatis yang terjadi di mulut. Di dalam kerongkongan bolus didorong masuk ke lambung dengan gerak peristaltik.Lambung berbentuk huruf j, yang merupakan suatu kantong penyimpanan makanan . Pada perbatasan essofagus dengan lambung terdapat otot spinkter yang berfungsi membuka dan menutup mulut lambung. Saat makanan telah memasuki lambung, otot ini berkontraksi menutup lubang spinkter sehingga makanan tidak kembali.Lambung terbagi atas tiga bagian, berturut-turut dari bagian terdepan yaitu kardiak, fundus, dan pylorus. Dinding lambung tersusun atas otot yang kuat. Otot tersebut mengaduk dan mencampur bolus dengan getah lambung yang disekresi oleh sel-sel kelenjar di dinding lambung. Getah lambung, berperan dalam pencernaan secara kimia dan terdiri atas asam klorida (HCl), enzim pepsin serta enzim renin.Asam klorida merupakan asam kuat yang berperan mengubah pepsinigen menjadi pepsin. Pepsinogen adalah bentuk enzim pepsin yang belum aktif. Selain itu, asam klorida juga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Asam klorida menyebabkan pH lambung menjadi rendah (Asam) sehingga dalam lambung tidak terjafdi pencernaan karbohidrat.Pepsin merupakan enzim yang bekerja mencerna protein menjadi polipeptida pendek. Adapun fungsi renin yaitu mengendapkan protein susu(kasein) dari susu. Tanpa adanya renin, kasein tidak dapat dicerna sehingga lewat begitu saja.Pencernaan kimia di lambung juga dibantu oleh gerakan peristaltik lambung yang berperan dalam mencampur makanan sehingga pencernaan menjadi lebih optimal.Makanan yang telah mengalami perncernaan di lambung bercampur dengan getah lambung dan berubah menjadi semacam bubur yang disebut kim (chyme).Dari lambung, makanan dalam bentuk kim akan diteruskan ke dalam usus halus.Masuknya kim ke usus halus diatur oleh otot spinkter pylorus. Panjang usus halus pada orang dewasa adalah sekitar 5,5-7 meter dengan diameter sekitar 2,5 cm. Usus halus terdiri atas 3 bagian yaitu usus 12 jari(duodenum), usus kosong(jejenum) dan usus penyerapan(ileum). Di ddalam usus halus terjadi sebagian pencernaan secara kimia karena dari dindingnya disekresi getah-getajh pencernaan. Getah-getah tersebut berasal dari pankreas dan hati.Hati berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Peranan hati antara lain menghasilkan cairan empedu (bilus) untuk mengemulsikan lemak, mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan energi, mengubah kelebihan asam amino menjadi urea, menyimpan zat besi dan vitamin tertentu serta menawarkan racun zat lain yang berbahaya bagi tubuh. bilus adalah cairan berwarna hijau kekuning-kuningan yang mengandung air, garam-garam empedu, zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), kolesterol dan elektrolit-elektrolit.Duodenum bermuara getah-getah pencernaan yang berasal dari pankreas dan hati. Di dalam duodenum lemak akan diemulsikan oleh cairan empedu yang berasal dari hati, kemudian dicerna oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Hasil pencernaan lemak adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol akan diserap oleh pembuluh limfa atau pembuluh kil didalam usus halus.Pankreas menghasilkan enzim amilase, tripsin dan kimotripsin. Amilase akan memecah polisakarida menjadi disakarida. Tripsin dan kimotripsin akan mencerna polipeptida menjadi di-peptida. Pankreas juga mengahasilkan natrium bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan kim dari lambung yang bersifat asam.Jejenum terjadi pencernaan enzimatis yang merupakan kelanjutan kerja pencernaan usus 12 jari yang belum tuntas. Enzim-enzim yang dihasilkan dalam usus ini antara lain disakaridase, aminopeptidase, dipeptidase, dan enterokinase. Disakaridase mengubah disakarida menjadi monosakarida. Dipeptidase dan aminopeptidase akan memecah dipeptida asam amino. Adapun enterokinase berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.Di dalam Ileum terjadi penyerapan zat-zat makanan. Zat-zat makanan yang diserap adalah yang sudah berupa monomer atau molekul sederhana misalnya glukosa, asam amino, vitamin dan beberapa mineral. Semua zat makanan ini diserap oleh kapiler darah, sementara asam lemak dan gliserol diangkut oleh pembuluh limfa.Sisa-sisa pencernaan makanan yang tidak diserap oleh usus halus akan diteruskan ke usus besar. Usus besar terdiri dari 3 bagian yaitu bagian yang naik (ascenden), mendatar (transfersum), dan menurun (descenden). Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Peranan usus besar cukup penting yaitu untuk memproses sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali bakteri pembusuk yang akan membusukkan sisa-sisa makanan menjadi feses yang lunak dan mudah dikeluarkan. Beberapa bakteri ini diketahui dapat menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang dapat diserap oleh dinding usus untuk digunakan oleh tubuh. selain itu, jika tubuh kekurangan air maka akan terjadi reabsorbsi air pada usus ini.Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Di dalam rektum sudah tidak terjadi penyerapan apapun. Rektum merupakan tempat penampungan sementara sisa pencernaan sebelum dikeluarkan melalui lubang pengeluaran yang disebut anus. Antara rektum dan anus terdapat dua otot sfingter yang 1 bersifat sadar yang lainnya bersifat tidak sadar. Kontraksi kuat dari usus besar akan menciptakan dorongan untuk membuang feses (defekasi).Anus merupakan lubang pengeluaran/pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna yang disebut feses. Bagian dalam usus tersusun atas sel-sel yang bekerja secara otomatis, sedangkan otot bagian luar berupa otot sfingter (otot melingkar).Langkah selanjutnya yakni melakukan pengamatan feses yang dilakukan sendiri pagi hari sebelum praktikum. Langkah pertama mencatat semua makanan yang dikonsumsi sehari sebelum hari pengamatan hal ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara warna, bentuk, aroma, posisi dalam air, serta tekstur dari feses. Dengan mengetahui makanan apa saja yang kita makan maka kita akan tahu penyebab feses memiliki warna, bentuk, aroma, serta tekstur seperti yang diamati. Langkah berikutnya yakni melakukan pengamatan feses yang meliputi aspek warna, bentuk, aroma, posisi dalam air, dan tekstur hal ini bertujuan untuk mengetahui keehatan dari sistem pencernaan kita. Pengamatan ini dilakukan pada pagi hari sebelum mengkonsumsi apapun agar didapatkan data yang valid dari proses pencernaan yang dilakukan sehari sebelumnya.Hasil pengamatan feses dari kelompok kami yakni pertama Firda yang melakukan pengamatan pada jam 14.00 wib mengkonsumsi makanan pepaya, kare, udang, nasi, sambal, rujak (pedes, kecambah, kangkung, cingur), ayam, kacang, kerupuk, jelly, air putih. Dan fesesnya berwarna kuning kecoklatan, memiliki bentuk panjang pecah, bau menyengat, posisis dalam air mengapung, dan memiliki tekstur lunak. Kedua Lutfiyatul yang melakukan pengamatan pada jam 05,00 wib mengkonsumsi makanan biskuit roma sandwich, nasi putih, terong, sawi putih, tempe, telur (nasi campur), nasi lalapan (tempe bacem, kacang panjang, kubis putih, sambal, roti krim keju, air putih. Dan fesesnya memiliki warna kuning kecoklatan, bentuk pecah-pecah, bau tidak menyengat, posisi dalam air mengapung, tekstur halus dan tidak keras. Ketiga Elok yang melakukan pengamatan pada jam 07.15 wib mengkonsumsi makanan nasi pecel (nasi putih, telur, tempe, kecambah, sawi hijau, crepes, leker, batagor, cimol, mie sedap remes, roti goreng, lalapan (tahu bacem, kubis rebus, kacang rebus, nasi, air putih. Dan fesesnya berwarna coklat kekuningan, sedang tidak pecah-pecah bau tidak menyengat, posisi dalam air tenggelam, tekstur sedikitt kasar ada serat. Keempat Lusiana yang melakukan pengamatan pada jam 07.30 wib menkonsumsi makananan nasi, tumis kacang, rambutan, bakso, es teh, soto, kerupuk, air putih, ikan asin, tempe, manggis, es jeruk, sambal, kecap. Dan fesesnya berwarna kuning kecoklatan, bentuk panjang utuh, bau tidak menyengat, posisi dalam air mengapung, dan memiliki tekstur sedikit kasar. Yang terakhir yakni Saltsa yang melakukan penganatan pada jam 05.00 wib mengkonsumsi makanan Top, lemper, lontong, sate kambing, tumis buncis, bakso, kentang kerupuk, es manado (jus sirsak, degan, jeli, kolang kaling, semangka), nasi ayam bakar, lalapan sayur, kue sus, kue tok, kue teratai, pia, pentol, kecap, sambel, air putih. Dan fesesnya berwarna coklat kekuningan, bentuk pecah-pecah, bau tidak menyengat, posisi dalam iar tenggelam, memiliki tekstur lembut/halus sedikit kasar. Berdasarkan literatur warna feses yang sehat atau normal yakni pada orang dewasa berwrna coklat sedangkan pada bayi berwarna kuning yang diakibatkan cairan empedu yang diproduksi oleh hati. Jika selain warna tersebut berarti feses tidak normal seperti feses berwarna pekat/putih Adanya pigmen empedu, pemeriksaan diagnostik menggunakan barium. Feses berwarna hitam disebabkan perdarahan bagian atas GI seperti paada lambing dan tenggorokan hal ini dikarenakan darah akan mengalami proses oksidasi ketika melewati cairan asam lambung dan berwarna kehitaman. Feses berwarna merah terjadi hemoroid, perdarahan, bagian bawah GI(spt. Rektum), makanbit dan juga kelebihan produksi cairan empedu. Feses berwarna pucat dengan lemak karena malabsorbsi lemak, diet tinggi susu dan produk susu dan rendah daging. Feses berwarna orange atau hijau dikarenakan infeksi usus dan juga Kotoran berwarna hijau terutama disebabkan karena waktu transit kotoran yang sangat singkat di usus.Hal ini akan menyebabkan proses pewarnaan kotoran menjadi sangat singkat dan menghasilkankotoran dengan warna kehijauan. Selain itu, kotoran berwarna hijau juga bisa jadi merupakan indikator dari beberapajenis infeksi bakteri, karena peradangan pada usus juga menyebabkan waktu transit kotoran menjadisingkat. Kotoran berwarna hijau ini juga bisa jadi diakibatkan karena gaya hidup anda yang memangseorang vegetarian. Karena zat klorofil yang terkandung dalam daun tidak dapat tercerna dan akan ikutterbawa bersama kotoran. Feses berwarna lendir darah dikarenakan terdapat darah pada feses dan infeksi. Feses yang berwarna kuning pada orang dewasa berarti banyak mengandung hal ini juga tidak baik. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, dari semua probandus memiliki warna feses yang normal.Bentuk feses yang normal berdasarkan literatur adalah berbentuk seperti bulatan-bulatan yang lembut atau panjang utuh sesuai atau mengikuti bentuk rektum,permukaan yang halus, dan cukup mudah untuk dikeluarkan. Adapun bentuk feses yang tidak normal yakni berbentuk bulat-bulat kecilseperti kacang, sangat keras, dan sangat sulit untuk dikeluarkan. Biasanya ini adalah bentuk tinja penderita konstipasi kronis. berbentuksosis, permukaanyamenonjol-nonjol dan tidak rata, dan terlihat seperti akan terbelah menjadi berkeping-keping. Biasanya tinja jenis ini dapat menyumbatWC, dapat menyebabkan ambeien, dan merupakan tinjapenderita konstipasi yang mendekati kronis. Berbentuk sosis, dengan permukaan yang kurang rata, dan ada sedikit retakan. Tinja seperti iniadalah tinja penderita konstipasi ringan. berbentuk seperti sosis atau ular. Tinja ini adalah bentuk tinja penderita gejala awal konstipasi. permukaannya sangat halus,mudah mencair, dan biasanya sangat mudah untuk dikeluarkan.Biasanya ini adalah bentuk tinjapenderita diare. berbentuk sangat cair (sudahmenyerupai air) dan tidak terlihat ada bagiannya yang padat. Inimerupakan tinja penderita diare kronis. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, dari semua probandus dinyatakan normal.Aroma feses yang normal atau sehat berdasarkan literatur adalah tidak menyengat. Bau menyengat pada feses disebabkan berasal dari senyawa indole, skatol, hydrogen sulfide dan amine, diproduksi oleh pembusukan protein oleh bakteri perusak atau pembusuk. Bau menusuk hidung tanda terjadinya peningkatan kegiatan bacteria yang tidak kita kehendaki. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, semua probandus normal kecuali Firda yang fesesnya memiliki aroma menyengat hal ini dikarenakan jenis makanan dan waktu defekasi pada siang hari sehingga kegiatan bakteria terlalu berlebihan dan mengakibatkan bau menyengat pada feses.Posisi dalam air feses ada yang menapung dan ada yang tenggelam hal ini tergantung dari apa yang Anda makan. Pola makan yang baik menyebabkan feses tenggelam di dasar kloset. Artinya, Anda mengonsumsi cukup banyak serat dan nutrisi lainnya. Sedangkan kotoran akan mengapung bila Anda mengonsumsi terlalu banyak lemak. Peningkatan kadar nutrisi dalam tinja yang disediakan untuk bakteri normal yang hidup di saluran pencernaan, akan menghasilkan lebih banyak gas. Bila gas itu tak punya kesempatan untuk keluar (sebagai kentut), akibatnya tinja yang mengandung gas itu mengapung. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, firda, lutfiya, dan lusiana dinyatakan tidak normal karena fesesnya mengapung, hal ini dikarenakan kurang makanan berserat. Sedangkan elok dan saltsa dinyatakan normal karena fesesnya tenggelam artinya mereka mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup serat.Tekstur yang normal atau sehat pada feses berdasarkan literatur yakni tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek atau lunak dan lembek dan juga basah. Apabila terlalu keras dikarenakan dehidrasi, penurunan motilitas usus akibat kurangnya serat, kurang latihan, gangguan emosi dan laksantif abuse yang menyebaabkan konstipasi. Apabila terlalu lebek atau cair dikarenakan Peningkatan motilitas usus (mis. akibat iritasi kolon oleh bakteri) mengakibatkan diare, kekurangan absorpsi. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, dari semua probandus dinyatakan normal.Warna, bentuk, aroma, posisi dalam air, dan juga tekstru dari feses tergantung dengan makanan yang kita konsumsi apakah makanan tersebut banyak mengandung serat atau tidak dll. Dan juga tergantung dari kesehatan sistem pencernaan kita. Dari hasil pengamatan feses yang kami lakukan dibandingkan dengan literatur menegnai kesehatan sistem pencernaan rata-rata normal atau sehat dan sesuai dilihat dari aspek warna, bentuk, aroma, posisi dalam air, dan juga tekstur feses. Apabila warna, bentuk, aroma, posisi dalam air, dan juga tekstur tidak sesuai dengan literatur hal ini disebabkan kurang teliti dalam mengamati.

VII. PENUTUP7.1 Kesimpulan1. Struktur anatomi organ pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.2. Feses yang normal atau sehat yakni memiliki warna coklat, bentuk bulatan-bulatan lembut atau panjang utuh sesuai atau mengikuti bentuk rektum, aroma tidak menyengat, posisi dalam air tenggelam, tekstur lunak.7.2 SaranSebaiknya praktikan benar-benar mengamati dengan teliti terkait dengan warna, bentuk, aroma, posisi daalam air, dan tekstur agar data yang didapat sesuai dengan literatur.

DAFTAR PUSTAKA

Febrianto, Erfin Y., Priyono, Slamet. 2012. Studi Pemanfaatan Feses (Kotoran Manusia) sebagai Bahan Baku Alternatif Energi Terbarukan. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Volume 30 (1): 19-24.

Ganong, Wiliam F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGCHana, A., Mangkoewidjojo, S., Salasia, Siti Isrina O., Kusindarta Dwi L. 2011. Respons Peristalsis dan Neuron Mienterik Nitrergik Usus Halus Kelinci yang Diinfeksi Eimeria magna. Jurnal Veteriner. Vol. 12 (2): 83-90.

Handaya, Wilfridus Bambang T., Yohanna, M. 2011. Alat Bantu Ajar Sistem Pencernaan dan Sistem Pernafasan pada Manusia Berbasis Web. Jurnal Informatika. Vol. 7 (2): 201-211.

Pearce, Evelin C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama..