Anfisman a

70
10 Februari 2010 17:07 SYSTEM OTOT POSING PROBLEM BEFORE LEARNING THIS CHAPTER 1. Mengapa tulang dapat membesar? 2. Apakah obat peninggi tubuh efektif? 3. Mengapa otot dapat disebut 'otot polos'? 4. Apakah rangsangan menjalar atau dijalarkan? 5. Apakah yang disebut sumsum tulang belakang ? 6. Dapatkah operasi berjalan tanpa transfusi darah? Apakah transfusi darah menyebabkan perubahan kepribadian sso? 7. Bagaimanakah jantung yang berada di luar tubuh dapat bertahan hidup? 8. Apakah bernapas suatu proses otonomik ataukah terkontrol? 9. Mengapa wanita yang sedang postmenopause mudah sakit? 10. Mengapa perlu mempelajari Anfisman? 11. Tubuh manusia tidak sempurna, lead to illness, and how to recover 12. Basic of activity Involved: Ms. Kencana: sistem gerak, sistem panca indera (independent), sistem sirkulasi, siistem pernapasan Ms. Nana: sistem perncernaan, ekskresi, imunitas, urogenitalia, reproduksi OTOT: SEBUAH INTRODUKSI Berfungsi terutama dalam pergerakan Tempat:1) menempel pada lebih dari satu tulang yang bersendi, 2) lebih dari satu tulang yang bersendi pada dua tulang, 3) tidak menempel pada tulang tapi pada otot yang lain (eg. Pada otot melingkar di mulut yang memungkinkan kita tersenyum) Nama otot berkaitan dengan: 1. Tulang yang dilekatinya, eg. Otot sternocleidomastoideus, karena melekat pada tulang dada (sternum), clavicula, dan prosesus mastoideus

Transcript of Anfisman a

Page 1: Anfisman a

10 Februari 201017:07

SYSTEM OTOT POSING PROBLEM BEFORE LEARNING THIS CHAPTER

1. Mengapa tulang dapat membesar?2. Apakah obat peninggi tubuh efektif?3. Mengapa otot dapat disebut 'otot polos'?4. Apakah rangsangan menjalar atau dijalarkan?5. Apakah yang disebut sumsum tulang belakang ?6. Dapatkah operasi berjalan tanpa transfusi darah? Apakah transfusi darah

menyebabkan perubahan kepribadian sso?7. Bagaimanakah jantung yang berada di luar tubuh dapat bertahan hidup?8. Apakah bernapas suatu proses otonomik ataukah terkontrol?9. Mengapa wanita yang sedang postmenopause mudah sakit?10. Mengapa perlu mempelajari Anfisman?11. Tubuh manusia tidak sempurna, lead to illness, and how to recover12. Basic of activity

Involved:Ms. Kencana: sistem gerak, sistem panca indera (independent), sistem sirkulasi, siistem pernapasanMs. Nana: sistem perncernaan, ekskresi, imunitas, urogenitalia, reproduksi

 OTOT: SEBUAH INTRODUKSIBerfungsi terutama dalam pergerakanTempat:1) menempel pada lebih dari satu tulang yang bersendi, 2) lebih dari satu tulang yang bersendi pada dua tulang, 3) tidak menempel pada tulang tapi pada otot yang lain (eg. Pada otot melingkar di mulut yang memungkinkan kita tersenyum) Nama otot berkaitan dengan:

1. Tulang yang dilekatinya, eg. Otot sternocleidomastoideus, karena melekat pada tulang dada (sternum), clavicula, dan prosesus mastoideus

2. Bentuk, e.g. Mastoideus, karena bentuknya segitiga3. Jumlah kepala otot, e.g. Biceps, triceps4. Tempat perlekatan, e.g. Rektus abdominalis, karena melekat di daerah abdomen 

Page 2: Anfisman a

ORGANISASI OTOT

POINT TO REMEMBER: otot yang dibicarakan dalam konteks ini adalah apa yang terlihat sebagai 'daging', sedangkan otot yang dimaksud oleh orang awam adalah tendon (see the picture). Sebaliknya, tendon BUKAN otot. Tendon adalah jaringan yang digunakan otot untuk melekat pada tulang.

Serabut otot (muscle bundle) disebut FASIKULUS. Otot dibungkus oleh jaringan ikat (ingat bahwa jaringan ikat ini bukan membran sel). Kumpulan serabut otot dibungkus oleh EPIMISIUM, serabut otot/fasikulus dibungkus oleh PERIMISIUM. Tiap fasikulus terdiri atas BEBERAPA SEL OTOT,

Page 3: Anfisman a

sedangkan sel otot dibungkus oleh ENDOMISIUM. Tiap sel otot dilayani oleh pembuluh darah dan syaraf.Maka, tingkat organisasi tersebut adalah (dari yang terluar):

1. Otot (dibungkus epimisium)2. Gelendong serabut otot/fasikulus (dibungkus perimisium)3. Serabut otot/sel otot (dibungkus endomisium)4. Miofibril5. Miofilamen (aktin+miosin)

 STRUKTUR SEL OTOT (otot rangka/skeletal muscle context)

Page 4: Anfisman a

Sel memiliki serabut kontraktil yang berfungsi untuk melakukan kontraksi, yang disebut sitofilamen. Sitofilamen, e.g. Aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal). Sel otot juga memiliki inti (multinukleat, di tepi), retikulum endoplasma, dan mitokondria seperti halnya sel lain. Sel otot rangka terlihat lurik (striated, ada garis gelap terang) ketika dilihat di bawah mikroskop karena susunan sarkomernya teratur. Satu sarkomer dibatasi oleh membran Z (see picture). Warna gelap terjadi karena aktin dan miosin tumpang tindih, yang mana ketebalan tumpang tindih ini tidak dapat ditembus cahaya pada mikroskop (terlihat gelap). Warna terang terjadi karena cahaya dapat menembus tumpukan aktin (tanpa miosin). Maka, KOMPONEN SEL OTOT secara khas:

Page 5: Anfisman a

1. Sarkolema = membran sel otot2. Sarkoplasma = sitoplasma sel otot3. Retikulum sarkoplasma = RE halus sel otot4. Terminal cisterna=merupakan bagian RE yang mengembung untuk mengeluarkan ion

Ca2+5. Tubulus L=merupakan RE, terletak di sitoplasma, terdapat cisternae [bagian yang

menggembung untuk mengeluarkan Ca2+]6. Miofibril dengan miofilamen (aktin dan miosin)

MIOFILAMEN: TINJAUAN ANATOMIAKTIN

Terdiri dari: 1. Sepasang rantai protein globular aktin yang berpilin2. Dua deret tonjol ADP, pada bagian rantai aktin yang berlekuk3. 2 filamen tropomiosin, yang menutup ADP pada keadaan istirahat4. 2 tonjol troponin,terletak di atas filamen tropomiosin, tepat di atas tonjol ATP yang

tertutupi MIOSIN

Page 6: Anfisman a

Terdiri dari:5. Kumpulan [pasangan rantai globulin miosin yang berpilin], antar pasangan membentuk

sudut 606. Lengan miosin = sepasang rantai globular miosin yang berpilin (tail)7. Kepala miosin (heads) = rantai globulin miosin yang terurai dan bergelung di ujung (tidak

lagi sepasang)/berpilin pada dirinya sendiri, sehingga 1 lengan miosin = 2 kepala miosin

MEKANISME KONTRAKSI OTOT RANGKA

Page 7: Anfisman a

1. Adanya rangsangan (secara eksternal atau internal) sampai ke membran sel dan disebarkan ke sepanjang membran sel, termasuk tubulus T (tubulus T merupakan infiltrasi membran sel ke dalam sel). Adanya impuls merangsang perubahan muatan (potensial aksi terjadi ketika Na+ masuk [depolarisasi], repolarisasi terjadi saat K+ keluar, hiperpolarisasi terjadi ketika K+ keluar dari sel secara berlebihan)

Page 8: Anfisman a

Depolarisasi (Na masuk, membran plasma bag.dalam menjadi lebih negatifRepolarisasi (kembali ke potensial rehat, K Keluar)

2. Tubula T yang mengalami perubahan muatan menstimulasi cisterna L tubule untuk melepaskan Ca2+ (ingat bahwa L tubula merupakan RE halus yang mengalami invaginasi ke arah vertikal, organel yang memproduksi Ca2+).

3. Ca2+ ditangkap oleh troponin4. Kompleks Ca2+ dan troponin menyebabkan tropomiosin bergeser, sehingga tonjol ADP

aktin terbuka5. ADP ditangkap oleh kepala miosin. Terjadi cross-bridge.

Page 9: Anfisman a

6. ADP dibawa menekuk ke arah medial batang miosin, kemudian dilepaskan , sehingga

menimbulkan adanya energi7. Saat ADP habis, maka kepala miosin mendapatkan tambahan ATP dari mitokondria.

Pada kondisi ini, kepala miosin melepas tonjol ADP dengan cara kembali tegak, lalu menangkap tonjol ADP selanjutntya untuk dibawa menekuk ke arah medial batang miosin lagi.

8. Aktin yang ditarik ke tengah (ke arah pusat sarkomer) menyebabkan pemendekansarkomer (pemendekan sarkomer=jarak antar membran Z yang berurutan akan bertambah pendek, sehingga sarkomer memendek dari panjang semula). Inilah yang disebut KONTRAKSI. Maka, saat kontraksi, TIDAK terjadi pemendekan AKTIN MAUPUN MIOSIN Arah kontraksi otot adalah dari INSERSIO (jauh dari sumbu tubuh, distal) KE ORIGO (dekat sumbuh tubuh, PROKSIMAL). Dengan kata lain, sesungguhnya dalam kontraksi, membran Z di arah ORIGO tetap. Membran Z insersiolah yang cenderung bergerak ke origo.

Page 10: Anfisman a

BAGAIMANA DENGAN KONTRAKSI OTOT POLOS dan OTOT JANTUNG?Otot polos tidak memiliki lurik seperti halnya otot rangka. Hal ini disebabkan karena susunan sarkomer otot polos tidak teratur. Tetapi otot polos memiliki serabut kontraktil, sebagai pengganti aktin dan miosin, yang kontraksinya bertahan lama (karena itu otot polos melayani gerak organ viseral). Otot jantung memiliki sarkomer yang terpisah, bergabung dengan jaringan lain, sehingga sewaktu-waktu dapat melakukan kontraksi sendiri. Tubulus T-nya tidak terletak di tepi seperti halnya otot rangka, tetapi tengah filamen miosin. Otot jantung juga dikenal dengan struktur intercalated disk yang terjadi karena anastomosis sel otot jantung Kontraksi Otot Polos, adalah sebagai berikut:

MEKANISME RELAKSASI

1. Impuls habis atau hllang.2. Retikulum endoplasmik menarik Ca2+ kembali, sehingga troponin melepas Ca2+3. Tropomiosin kembali menutup tonjol ADP4. Aktin bergeser ke tempat semula, sehingga panjang sarkomer kembali ke awal (sliding

filament=teori bergesernya filamen)JENIS PERGERARAKAN SENDI (ANGULAR MOVEMENTS)

1. Fleksi: memperkecil sudut sendi2. Ekstensi: memperbesar sudut sendi3. Hiperekstensi: memperbesar sudut sendi secara maksimal

Page 11: Anfisman a

4. Dorsifleksi: mengangkat telapak kaki ke atas5. Plantarfleksi: mengangkat telapak kaki ke bawah6. Rotasi dekstra: memutar ke kanan7. Rotasi sinistra: memutar ke kiri8. Abduksi: pergerakkan alat gerak tubuh (limb) menjauhi sumbu tubuh9. Adduksi: pergerakan alat gerak tubuh (limb) mendekati sumbu tubuh

Page 12: Anfisman a

10. Supinasi: pergerakan tangan dari telungkup ke telentang (radius ulna paralel) = turning backward

11. Pronasi: pergerakan tangan dari telentang ke telungkup (radius berotasi terhadap ulna) = turning forward

Page 13: Anfisman a

12. Inversi: telapak kaki dibelokkan hingga jempol saling berdekatan = bergerak ke arah medial tubuh

13. Eversi: telapak kaki dibelokkan hingga jempol saling berjauhan = bergerak ke arah lateral tubuh

14. Protraksi: mandibula maju15. Retraksi: mandibula mundur/kembali ke awal

16. Oposisi: ibu jari dan jari yang lain dapat saling bersentuhan (ciri Primata)

INTENSITAS RANGSANGAN (diperoleh dengan melakukan percobaan potensial aksi membran melalui otot gastrocnemius/ sciatic nerve pada katak) Fase Kontraksi Otot

1. Fase lag/laten: fase yang terjadi saat pemberian stimulus hingga timbulnya kontraksi2. Fase kontraksi3. Fase relaksasi

Page 14: Anfisman a

Jenis Intensitas Rangsangan (IR)*juga merupakan pembuktian berlakunya hukum "all-or-none" pada serabut otot

4. IR minimal= IR terbesar untuk menghasilkan kontraksi terkecil5. IR subminimal = IR yang lebih rendah dari IR minimal yang tidak menghasilkan kontraksi

Page 15: Anfisman a

6. IR maksimal = IR terkecil untuk menghasilkan kontraksi terbesar7. IR submaksimal = IR yang besarnya terletak diantara IR minimal dan maksimal dan

menghasilkan IR yang sebanding dengan IR minimal8. IR supramaksimal = IR yang lebih besar dari IR maksimal tetapi menghasilkan kontraksi

yang sama besar dengan kontraksi yang dihasilkan IR maksimal SUMASI KONTRAKSI OTOTSumasi otot = penjumlahan kontraksiMengapa terjadi?Frekuensi potensial aksi (PA) meningkat = frekuensi kontraksi meningkat, sehingga otot tidak sempat berelaksasi

Jenis Sumasi Kontraksi Otot

9. Incomplete tetani (a.k.a tetani bergerigi)10. Terjadi saat serabut otot sempat berelaksasi diantara kontraksi11. How to obtain incomplete tetani?12. Frekuensi lebih rendah daripad complete tetani13. IR tetap

Page 16: Anfisman a

14. Complete tetani (a.k.a. tetani lurus)Terjadi saat serabut otot benar-benar tidak sempat berelaksasi diantara kontraksi ototHow to obtain complete tetani?

Frekuensi diperbesar (lebih besar dari incomplete tetani) IR tetap

TreppeDisebut juga graded response, terjadi saat otot sempat melakukan relaksasiSetiap kontraksi lebih kuat daripada kontraksi sebelumnya sebelum mencapai kontraksi maksimal

Page 17: Anfisman a

How to obtain? Memberikan IR yang lebih besar dari IR minimal dengan jeda waktu yang cukup

sehingga otot sempat berelaksasi (hitung waktu yang dibutuhkan otot untuk relaksasi)

KESIMPULANKekuatan kontraksi dapat ditingkatkan dengan IR submaksimal yang frekuensinya besarSumasi otot terjadi apabila:

IR tetap, frekuensi besar (terjadi sumasi gelombang) IR ditingkatkan, frekuensi tetap (masing-masing IR pada frekuensi yang sama) (terjadi

sumasi motor unit) Jumlah motor unit sebanding dengan intensitas rangsanganMotor unit = banyak berkas otot yang dilayani 1 syaraf PENYAKIT DAN GANGGUAN PADA SISTEM OTOT

KelelahanTerjadi akibat tumpukan asam lakat. Asam laktat terbentuk karena suplai oksigen berkurang, sehingga metabolisme berlangsung secara anaerobik (glikolisis ke fermentasi asam laktat, tidak terus berlanjut ke siklus krebs) menghasilkan asam laktat

Kram otot (kejang)Tumpukan asam laktat yang menyebabkan fermentasi asam laktat menghasilkan ATP yang sangat rendah. Akibatnya, kepala miosin tetap memegang tonjol ADP, terjadi ko ntraksi terus menerus yang terlihat "mengejang"

"Terjepit" (Jawa: kecetit)Rangsangan yang tidak mampu merangsang seluruh sel otot dalam serabut sel otot, sehingga salah satu sel otot seperti "terjepit".

Meishi 083832189443 Pasted from <http://www.facebook.com/>

Page 18: Anfisman a

Pasted from <file:///G:\HAP%20exams\Musculatory%20System.docx>

Nervous System07 Oktober 201114:16 Impuls: perubahan muatan yang dijalarkanSehingga rangsangan TIDAK dijalarkan, tetapi MUATAN.Muatan dibentuk oleh perbedaan kadar ion di dalam dan di luar sel. 

GRAFIK POTENSIAL AKSI Review: Praktikum Kontraksi Otot Gastrocnemius KatakBerdasarkan rangsangan yang diberikan pada syaraf, maka yang berkontraksi adalah otot yang dilayani, yaitu otot gastrocnemius. Apabila yang dirangsang adalah otot gastrocnemius, maka yang yang berkontraksi adalah serabut-serabut otot pada otot gastrocnemius itu sendiri. Rangsangan yang diberikan tersebut menimbulkan sumasi gelombang:

1. Sumasi gelombang=grafik potensial muatan2. Sumasi motor unit

Keduanya menunjukkan adanya pertambahan kekuatan kontraksi apabila IR submaksimal diperbesar frekuensinya. Selama IR sama maka amplitudo juga akan sama. Kekuatan kontraksi akan meningkat (seiring dengan pertambahan peningkatan frekuensi) sampai pada batas terjadinya tetani (kejang otot).

Page 19: Anfisman a

Grafik perubahan muatan (ingat bahwa impuls adalah perubahan muatan yang dijalarkan) merekam perubahan muatan, yang mana bentuknya sama dengan grafik kontraksi otot (tetapi yang direkam adalah kekuatan kontraksi).

Fase laten = fase lag = keadaan normal, belum terjadi potensial aksi (membran bagian dalam sel lebih negatif)

Fase depolarisasi = fase kontraksi = terjadi potensial aksi, yaitu stimulus yang diberikan mencukupi/melewati batas intensitas threshold jaringan (membran bagian dalam sel menjadi lebih positif karena Na+ masuk)

Fase repolarisasi = fase relaksasi, sel kembali ke keadaan awal (membran bagian dalam sel kembali menjadi lebih negatif karena K+ keluar)

Dengan kata lain,Amplitudo terbesar pada kontraksi maksimal yang menghasilkan perubahan muatan pada suatu tempat (disebut potensial lokal) akan menghasilkan perubahan muatan pada seluruh jaringan (disebut potensial aksi). Singkatnya, terjadinya kontraksi maksimal adalah pertanda terjadinya POTENSIAL AKSI. PADA GRAFIK PERUBAHAN MUATAN TIDAK TERJADI SUMASI GELOMBANG KARENA YANG DIREKAM BUKAN KONTRAKSI OTOT (tetapi hanya perubahan muatan yang terjadi).

Selama jenis jaringan sama (dan pada keadaan yang sama), maka grafik potensial aksinya akan sama (amplitudo sama)

Jaringan yang berbeda akan menghasilkan grafik potensial aksi yang berbeda.

Page 20: Anfisman a

BAGAIMANA BISA TERJADI GRAFIK POTENSIAL AKSI YANG DEMIKIAN?

(Ingat kembali mekanisme kontraksi otot) Saat terjadi rangsangan, Ca2+ dilepaskan Na+ masuk melalui difusi karena konsentrasi di dalam rendah daripada di luar sel (fase

depolarisasi) Masuknya Na+ merupakan keadaan tidak normal pada sel, maka diimbangi dengan

keluarnya K+ (channel Na+ tertutup, fase repolarisasi)*periode depolarisasi-repolarisasi juga disebut periode refrakter mutlak yang mana rangsangan sebesar apapun yang diberikan tidak berpengaruh pada sel

Apabila K+ keluar secara berlebihan maka terjadi hiperpolarisasi

Page 21: Anfisman a

GRAFIK PLATEAU (read: plato) PADA GRAFIK PERUBAHAN MUATAN: yaitu grafik yang menunjukkan seolah-olah tidak ada perubahan muatan karena K+ berpindah secara perlahan-lahan (lambat).

Ion K+ ditahan saat keluar sehingga grafik menurun perlahan Ion K+ cepat keluar (K+ permeability increased)

Struktur dan Jenis Sel SyarafStruktur Umum Sel Saraf Sel saraf disebut NEURON. Sel ini adalah jenis sel yang paling peka terhadap rangsangan.Bagian-bagian neuron:

Badan sel, terdapat inti sel dan organel lain, memproduksi protein berupa neurotransmitter atau neuromodulator.

Dendrit, tonjol sitoplasma yang halus dan pendek yang keluar dari badan sel, jumlahnya banyak

Neurit atau akson, tonjol sitoplasma panjang yang keluar dari badan sel, umumnya berjumlah 1 - 3, dilapisi sel Schwann yang membentuk selubung Mielin. Daerah akson yang tidak diselubungi mielin disebut nodus Ranvier.

Page 22: Anfisman a

JENIS SEL SARAFPenggolongan Struktural

4. Neuron multipolar: dari 1 badan sel keluar banyak cabang 5. Neuron bipolar: dari 1 badan sel keluar 2 cabang6. Neuron unipolar: dari 1 badan sel keluar 1 cabang

Page 23: Anfisman a

Penggolongan Fungsional7. Neuron sensoris/aferen=menerima rangsang8. Neuron motoris/eferen=merespon rangsang9. Interneuron=menghubungkan neuron motoris dan sensoris

SINAPSSinaps adalah hubungan suatu sel syaraf dengan sel syaraf berikutnya. Perlu diketahui bahwa DNA sel syaraf (disebut neuron) mengkode 2 jenis protein, yaitu:a) neurotransmitter, yaitu agen yang menyebabkan perubahan impuls, selalu diangkut ke ujung akson, jumlah neurotransmitter ini bergantung pada kekuatan rangsangan. Kesan yang ditimbulkan adalah rangsangan yang ditimbulkan. Misalnya, dicubit maka kesan yang dirasakan adalah 'rasa sakit'. Neurotransmitter hanya akan dilepaskan jika impuls sesuai dengan nilai ambang batas (threshold), dan hanya sejumlah intensitas rangsangan awal. b) neuromodulator, yaitu agen yang memecah neurotransmitter, selalu diangkut ke ujung dendrit, timbul saat rangsangan semula ditiadakan (menghentikan neurotransmitter, menghentikan rangsangan awal). TIPE HUBUNGAN SINAPSHubungan sinaps terdapat 3 jenis, yaitu:

1. Sinaps Linear, yaitu sinaps seperti garis lurus2. Sinaps Divergen, yaitu sinaps dari neuron yang jumlahnya sedikit menuju ke neuron

yang jumlahnya banyak3. Sinaps Konvergen, yaitu sinaps dari neuron yang jumlahnya banyak menuju neuron yang

jumlahnya sedikit

Page 24: Anfisman a

PENJALARAN IMPULS PADA SINAPS DIVERGEN IR pada neuron presinaps bergantung pada fungsi saraf Jika IR presinaps besar/cukup (sesuai threshold) untuk neuron postsinaps maka impuls

dapat dijalarkan bersamaan Jika IR neuron presinaps tidak cukup untuk neuron postsinaps maka impuls tidak dapat

dijalarkanContoh:Threshold presinaps = 20mV, threshold postsinaps = 5mV-Maka impuls sebesar 5mV tidak akan menyebabkan depolarisasi/potensial aksi pada neuron pre-sinaps , atau tidak sampai ke ujung neuron pre-sinaps, apalagi dapat diteruskan ke neuron post-sinaps (terjadi potensial lokal saja, tidak cukup memicu dilepaskannya neurotransmitter untuk neuron postsinaps)-Jika impuls sebesar 20mV maka impuls sampai ke ujung neuron pre-sinaps (terjadi depolarisasi-timbul potensial aksi). Saat impuls sampai ke neuron post-sinaps, impuls membagi IR ke masing-masing neuron post-sinaps yang hanya membutuhkan 5mV. Dalam kasus ini, ujung dendrit neuron post-sinaps yang paling dekat dengan akson neuron presinaps akan dirangsang terlebih dulu. Neuron post-sinaps yang mendapat impuls lebih kecil dari nilai ambang (misalnya neuron post-sinaps hanya mendapat 3mV dari 5mV yang dibutuhkan), maka neuron post-sinaps yang jauh dari neuron pre-sinaps tsb tidak dapat meneruskan impuls. PENJALARAN IMPULS PADA SINAPS KONVERGENContoh:Threshold masing-masing neuron presinaps (dari 4 neuron)= 5mV, threshold post-sinaps= 5mV-Impuls sebesar 5mV menyebabkan masing-masing neuron pre-sinaps, sehingga pada ujung neuron presinaps terdapat impuls sebesar 20mV. Impuls sebesar 20mV meransang neuron

Page 25: Anfisman a

postsinaps meskipun neuron tsb hanya terangsang oleh impuls 5mV (ingat IR supramaksimal yang merangsang kontraksi yang sama dengan IR maksimal atau "all or none"). KESIMPULAN:

Penjalaran impuls divergen terjadi jika rangsang menimbulkan banyak respon. (1 rangsangan, > 1 respon)Misal: terkena paku, respon orang bervariasi antara berjingkat, menjauh, mengangkat tangan

Penjalaran impuls konvergen terjadi jika rangsang menimbulkan 1 respon seragam. Umumnya rangsangan sangat spesifik, sehingga respon seragamMisal: rangsang berupa bau hanya direspon oleh indera pembauan, bukan indera pendengaran atau penglihatan, rangsang bunyi hanya direspon telinga, dsb.Fisiologi Sistem Saraf DISTRIBUSI ECF DAN ICF - PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN POTENSIAL MEMBRANCairan tubuh terdiri dari cairan sel (intraseluler=ICF) dan cairan di luar sel (ekstraseluler=ECF). ECF terdiri atas cairan di dalam saluran (intravasikuler) dan cairan diantara jaringan (interstitial fluid).

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa sel pada keadaan normal:ICF = Na+ rendah, K+ tinggi, protein tinggi (protein bersifat amfoter (dapat bermuatan + atau -, tetapi dalam sel lebih banyak yang bermuatan negatif)Sehingga bagian intraseluler bersifat lebih negatifECF = Na+ tinggi, K+ rendah, tidak ada proteinSehingga bagian ekstraseluler lebih positif

Page 26: Anfisman a

Mengapa 3Na+ dan 2K+? Mengapa Na+ lebih banyak di luar sel daripada di dalam sel dibanding K+ padahal keduanya bermuatan +1?Jawab:Massa atom Na 23, diameter lebih kecil.Massa atom K 39, diameter lebih besar.Akan tetapi Na+ cenderung terhidrasi (dikelilingi ion hidrogen), sehingga diameter atomnya lebih besar daripada K+. Dengan ini, K+ lebih mudah masuk ke dalam sel melalui pori-pori membran. Ca2+ juga mengelilingi channel masuk Na+. Maka Na+ lebih sulit masuk ketimbang K+. Selain itu, jalan masuk ion Na+, dalam keadaan istirahat, selaliu ditutupi oleh ion Ca2+. Itu sebabnya saat impuls menjalar, Ca2+ dilepaskan, sehingga jalan tersebut dapat dilalui Na+

Page 27: Anfisman a

PERUBAHAN POTENSIAL MEMBRAN PADA SAAT POTENSIAL AKSI

Bagaimana potensial aksi bisa terjadi?

Page 28: Anfisman a

Keadaan normal sel: intraseluler negatif, ekstraseluler positif. Na+ di luar tinggi, Na+ di dalam sel rendah. K+ di dalam tinggi, K+ di luar rendah. Keadaan ini disebut juga POTENSIAL REHAT.

Terjadi rangsangan, Ca2+ dilepaskan. Channel Na terbuka, Na+ masuk ke dalam sel, sehingga terjadi perubahan muatan pada membran sel (perubahan muatan ini menjalar sepanjang membran sel, yaitu apa yang kita sebut sebagai IMPULS). Fase ini disebut DEPOLARISASI(penurunan polaritas) dimana membran bagian luar LEBIH NEGATIF. Terjadi POTENSIAL AKSI.

Keadaan tidak normal saat depolarisasi dinetralkan dengan pengeluaran K+. Hal ini terjadi karena channel Na+ tertutup. Pengeluaran K+ menyebabkan membran bagia n luar kembali LEBIH POSITIF. Fase ini disebut REPOLARISASI(kembali polar).

Jika K+ terlalu banyak keluar karena desakan Na+ dari dalam sel, maka keadaan ini disebut HIPERPOLARISASI (desakan Na+ yang sangat banyak di dalam sel, tetapi K+ belum dapat masuk ke dalam sel untuk melakukan penyeimbangan.

Penetralan keadaan sel dilakukan dengan keluar masuknya K+ untuk menyeimbangkan muatan (undershoot). Dalam grafik, hal ini ditandai dengan terjadinya OSILASI.Mengapa harus K+ yang melakukan usaha penyeimbangan?Karena K+ memiliki penampang yang lebih kecil daripada Na+ sehingga lebih mudah keluar masuk membran sel. Dengan kata lain, perubahan muatan terjadi apabila:

6. Intensitas rangsang sebanding dengan luas daerah penerima rangsang7. Terjadi pemasukan dan pengeluaran ion Na-K (tetapi bukan pompa Na-K)

KONDUKSI SALTATORIS

Konduksi saltatoris: suatu konduksi impuls yang meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain (dalam hal ini Nodus Ranvier). Konduksi saltatoris dapat mempercepat penghantaran impuls. Nodus Ranvier, seperti yang sudah disinggung secara anatomis, adalah daerah akson yang tidak dilingkupi seluvub Myelin. PERIODE REFRAKTER MUTLAK

Page 29: Anfisman a

Periode ini adalah keadaan yang mana sel saraf tidak terangsang oleh stimulus apapun, meskipun stimulus tersebut sangat kuat dan melebihi/mencukupi nilai ambang batas (threshold). Periode refrakter ini terjadi pada awal repolarisasi.

Sistem Saraf Pusat (CNS) dan Sistem Saraf Tepi (PNS)Komponen sistem saraf

1. Sistem saraf pusat (Central Nervous System=CNS)Terdiri dari OTAK (otak besar, otak kecil/serebelum, batang otak) dan MEDULA SPINALIS (spinal cord). Beberapa buku menyebut medula spinalis dengan "sumsum tulang belakang"

Page 30: Anfisman a

Yang disebut masyarakat awam dengan 'sumsum' adalah tulang sebagai pabrik sel darah. Dalam biologi, sumsum tulang belakang adalah medula spinalis. Untuk menghindari miskonsepsi, jelaskan bagian CNS ini dengan istilah "MEDULA SPINALIS" OTAK-Memiliki ventrikel yang berisi cairan serebrospinal

-Otak terdiri atas tonjolan (disebut GIRUS) dan lekukan (disebut SULKUS).

Page 31: Anfisman a

-Lobus Otak Besar

Page 32: Anfisman a

Lobus frontalis=pusat pemikiranLobus temporalis = pusat pendengaran dan bicaraLobus occipital = pusat penglihatan

-Otak kecil berfungsi untuk koordinasi tubuh

Page 33: Anfisman a

-Batang otak berfungsi dalam mengatur penerusan impuls dari PNSMEDULA SPINALIS

Irisan Melintang Medula Spinalis-Otak (bagian luar, korteks) berwarna abu-abu, terdapat banyak badan sel dan sinaps-Otak (bagian dalam, medula) berwarna putih, terdapat banyak aksonSEBALIKNYA-Medula spinalis luar berwarna putih-medula spinalis dalam berwarna abu-abu (mengandung banyak sinaps)

2. Sistem saraf perifer/tepi (Peripheral Nervous System=PNS)

Page 34: Anfisman a

Sistem saraf tepi terdiri oleh saraf kranial (12 pasang, bercabang dari tengkorak) dan saraf spinalis (33 pasang, bercabang dari medula spinalis).

PNS12 SARAF KRANIALCN I: Nervus Olfaktorius: sensor pembauanCN II: Nervus Optikus: sensor penglihatanCNIII: Nervus Okulomotor: menggerakkan empat otot mata ekstrinsikCN IV: Nervus Trochlearis: menggerakkan satu otot mata ekstrinsikCN V: Nervus Trigeminalis: sensor wajah, terutama otot kunyahCN VI: Nervus abducens: abduksi (menjauhi sumbu tubuh) bola mataCN VII: Nervus facialis: sensor wajahCN VIII: Nervus vestibulokoklearis: sensor pendengaran dan keseimbanganCN IX: Nervus glossopharingeal: sensor is dan motoris lidah dan faringCN X: nervus vagus: sensor + motoris pengembara ke thoraks dan abdomen (patasimpatis)CN XI: Nervus asesorius: somatis motor faring, laring, dan otot leherCN XII: nervus hipoglossus: menggerakkan otot lidah

Page 35: Anfisman a

33 PASANG SARAF SPINALIS

SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATISSaraf simpatis dan parasimpatis bekerja berlawanan. Saraf simpatis bekerja dengan efek negatif (penghambatan atau dilatasi), saraf parasimpatis bekerja dengan efek positif (stimulasi atau konstriksi). Satu organ dikendalikan oleh saraf simpatis dan parasimpatis sehingga memiliki dua mekanisme reaksi pengontrolan.

Page 36: Anfisman a

Girus presentralis (daerah anterior sulkus sentralis) = pusat motoris, kerusakan pada bagian ini menyebabkan kelumpuhan

Girus postsentralis (daerah posterior sulkus sentralis) = pusat perabaan dan indera (sensoris)

Page 37: Anfisman a

 HIDROSEFALUS-otak dilindungi oleh tulang pipih (disebut tulang tengkorak) yang awalnya merupakan tulang rawan yang bekembang menjadi tulang keras-di bawah tulang pipih tersebut terdapat selaput otak yang juga berfungs sebagai pelindung-diantara tulang tengkorak bagian dalam dan selaput otak terdapat lekukan untuk jalannya pembuluh darah-otak juga selalu basah oleh cairan otak (cairan serebrospinal) yang dihasilkan oleh ventrikel otak. Cairan ini menyebabkan otak selalu basah sehingga nutrisi mudah berdifusi ke dalamnya.-apabila cairan otak masuk ke pembuluh darah, sehingga pembuluh darah tersumbat, maka akan terjadi pembengkakan cairan-cairan ini akan mendesak tulang tengkorak rawan, sehingga terjadilah apa yang disebut dengan HIDROSEFALUS-Akibat: jika jaringan tulang rawan mengeras maka jaringan otak akan tertekan. Daerah korteks otak akan rusak dan mati karena tidak mendapat suplai gas maupun nutrisi. Apabila hal ini terjadi maka akan terjadi disfungsi otak. Mekanisme Gerak RefleksSTRUKTUR ANATOMI MEDULA SPINALIS

Page 38: Anfisman a

MEKANISME GERAK REFLEKSMerupakan jalur terpendek, sehingga respon terhadap stimulus sangat cepat. Jalur: reseptor sensoris → ganglion (yaitu kumpulan badan sel saraf, berwarna abu-abu) → akar belakang/dorsal → medula spinalis → akar depan/ventral → efektor

Contoh:Terkena paku. Gerak refleksnya adalah mengangkat tangan (menjauh dari sumber rasa sakit), respon lain seperti menjerit, membeliak, terjingkat adalah hasil penerusan impuls ke pusat sensoris. Jalur: postsentral girus →presentral girus → medula oblongata → bersilangan → medula spinalis → efektor Pasted from <file:///G:\HAP%20exams\Nervous%20System.docx>

Cardiovasculatory SystemFisiologi Sistem Kardiovaskuler 07 Oktober 2011

Page 39: Anfisman a

14:49 

KOMPONEN SISTEM KARDIOVASKULER1. Darah2. Jantung3. Pembuluh darah

ANATOMI JANTUNG

POINT TO REMEMBER:-Atrium < Ventrikel-Jantung manusia terdiri atas 4 katup:

1. 2 katup atrioventrikular (membolehkan darah dari atrium menuju ventrikel saat ventrikel relaksasi/diastol)-Katup trikuspidalis = antara RA dan RV-katup bikuspidalid = antara LA dan LV

2. 2 katup semilunar (membolehkan darah dari ventrikel menuju arteri saat ventrikel berkontraksi/sistol)-katup aorta antara LV dan aorta-katup pulmonalis antara LA dan LV

Page 40: Anfisman a

FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

Page 41: Anfisman a

BAGAIMANA JANTUNG BERDENYUT? HOW DOES MY HEART BEAT?INTRINSIC CONTROL OF HEARTBEAT Jantung adalah motor penggerak sistem kardiovaskuler. Jantung selalu berdenyut dari arah apeks (daerah ventrikel) ke arah basis (daerah serambi) atau dari insersio ke origoJantung berdenyut (kontraksi) karena memiliki dua pusat impuls:

1. SA Node (impuls besar) = PACEMAKERSA (sinoauricular) node, terletak diantara 2 muara vena kava. Vena kava seringkali bersatu sebelum ke jantung, sehingga letak SA node tepatnya adalah diantara muara vena kava dan atrium kanan (RA). SA node menginisiasi denyut jantung dan menyebabkan atrium berkontraksi.

2. AV Node (impuls rendah)Atrioventricular node, terletak di dasar atrium, menyampaikan stimulus dan menginisasi kontraksi ventrikel

Impuls SA Node berjalan ke segala arah, yaitu:

3. Ke arah RAJalur: AV node→sepanjang dasar atrium → menuju septum intraventrikular → membelok ke arah inferior → bercabang ke 2 arah → satu ke arah permukaan RV, satu ke arah LV → cabang yang terhalus bersatu dengan otot ventrikel ke arah kranial

Page 42: Anfisman a

4. Ke arah AV node5. AV node → berkas His (seberkas saraf yang keluar dari AV node, disebut juga AV bundle,

yang terletak di apeks AV node, berkas His mengalami perlambatan untuk memberikan kesempatan atrium selesai berkontraksi) → serabut Purkinje → menyebabkan RV dan LV berkontraksi bersamaan → RV memompa darah ke arteri pulmonalis, LV memompa darah ke aorta

6. 7. Maka, secara detail, proses konduksi jantung adalah:8. SA node mengeluarkan impuls yang akan diteruskan ke otot-otot yang membentuk

atrium.9. Sebagaimana otot pada umumnya, impuls ini akan menyebabkan atrium dekstra dan

sinistra berkontraksi. Akan tetapi, atrium dekstra (RA) berdenyut lebih dahulu karena letak SA node adalah di atrium dekstra.

10. Selain ke otot atrium, impuls dari SA node juga diteruskan ke AV node (letak AV node adalah di dasar atrium).

11. Impuls di AV nodedijalarkan ke berkas His sekaligus mengalami perlambatan (sehinga atrium berelaksasi dulu, baru kemudian ventrikel berkontraksi).

12. Impuls dari berkas His merambat ke dua cabang yang merambat sepanjang septum intraventrikular, baik yang ke arah ventrikel dekstra maupun sinistra, lalu ke serabut Purkinje yang bersatu dengan otot ventrikel, sehingga ventrikel dekstra dan sinistra berdenyut bersamaan.

13. Darah dari ventrikel dekstra mengalir melalai arteri pulmonalis ke arah paru-paru (kaya CO2), sementara darah dari ventrikel sinistra mengalir melalui aorta ke seluruh tubuh (kaya O2).

14.

Page 43: Anfisman a

CARDIAC CYCLE

Page 44: Anfisman a

Degup jantung umumnya terdengar dua kali. Degup pertama yang keras adalah menutupnya katup atrioventrikular (antara atrium dan ventrikel). Degup kedua yang lebih lemah terjadi karena menutupnya katup semilunar (katup antara ventrikel dengan pembuluh darah [aorta/arteri pulmonalis]). Apa perbedaan otot jantung dengan otot lain sehinga dapat mengirimkan impuls dengan cepat (dalam hitungan milisekon)?Otot jantung berbentuk silinder, bercabang, multinukleat (dengan banyak inti) dan memiliki INTERCALATED DISK (DISKUS INTERKALARIS). Diskus interkalaris ini adalah membran sel otot jantung yang melekuk ke dalam akibat sel-sel yang beranastomosis (tumpang-tindih). Impuls dari SA node menjalar melalui GAP JUNCTIONS (hubungan antar membran sel pada sel hewan yang memungkinkan pertukaran materi sel) pada diskus interkalaris, sehingga perambatannya ke sel-sel otot jantung lain berlangsung lebih cepat. SERABUT PURKINJE yang bersatu dengan otot sel jantung juga membantu meneruskan impuls ke otot ventrikel lebih cepat.

INTERSTITIAL FLUID = PENGEMBALIAN CAIRAN KE JARINGAN = TISSUE FLUID EXCHANGE

 

Bagaimana jantung bisa tetap berdenyut meskipun berada di luar tubuh (pada transplantasi jantung, percobaan denyut jantung)? Jantung dapat berdenyut di luar tubuh karena memiliki sumber impuls sendiri, yaitu SA dan AV node.Saat terjadi serangan jantung (gangguan impuls, misal: pasien kritis menuju kematian), maka diberikan kejutan listrik (ie. Alat kejut jantung) agar jantung dapat bekerja kembali. Pada pasien yang jantungnya disfungsi (berhenti berdetak), maka perlu dipasang alat pacu jantung buatan agar dapat memacu impuls.

 PEMBULUH DARAH (BLOOD VESSELS)Perbandingan antara Vena dan ArteriPerbedaan Tekanan antara Vena, Arteri, dan KapilerBerdasarkan gambar diketahui bahwa:

1. Luas area pembuluh darah arteri=vena < arteriole = venule < kapiler2. Kecepatan aliran darah arteri > arteriole > venula> vena > kapiler3. Tekanan darah arteri > arteriole > kapiler > venula > vena

Page 45: Anfisman a

ARTERI:-mengalirkan darah dari jantung ke luar-kaya O2 kecuali arteri pulmonalis-lapisan otot tebal-jauh dari permukaan tubuh-reservoar tekanan KAPILER-tidak memiliki lapisan otot, tetapi hanya selapis OTOT (agar efisien dalam pertukaran gas yang terjadi melalui difusi) VENA-mengalirkan darah menuju jantung-kaya CO2, kecuali vena pulmonalis-lapisan otot tipis-dekat dengan permukaan tubuh (karena itu nampak berwarna biru, membawa darah 'kotor' yang kaya CO2 dengan warna kehitaman yang kelihatan 'biru').-reservoar volume, terdapat katup sepanjang tubuh ORGANISASI PEMBULUH DARAHAORTA - ARTERI - ARTERIOLA - KAPILER - VENULE - VENA - VENA KAVA - (kembali ke atrium)

ON THE LABPENGUKURAN TEKANAN DARAH (BLOOD PRESSURE)

Page 46: Anfisman a

BAGAIMANA CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH?Tekanan darah=tekanan yang dilakukan darah ke dinding pembuluh darahHal-hal yang perlu diperhatikan:-tekanan darah yang diukur adalah TEKANAN DARAH PADA ARTERI, karena tekanannya lebih besar. Tekanan pada vena hanya 1cm Hg H2O-bagian tubuh yang paling baik diukur tekanan darahnya adalah YANG PALING DEKAT DENGAN TUBUH (misal: leher). Yang paling memungkinkan adalah tangan kanan, pada arteri brachialis.-tangan kiri sebaiknya tidak digunakan karena sering mengalami KOARLASI (penyempitan pembuluh darah)

Page 47: Anfisman a

-pada pengukuran, SISTOLE PASTI LEBIH TINGGI DARIPADA DIASTOLE.-diastole adalah tekanan saat ventrikel relaksasi, sedangkan sistol adalah tekanan saat ventrikel berkontraksi.-untuk mengukur tekanan darah, maka TENSIMETER HARUS LEBIH TINGGI daripada letak jantung. Pasted from <file:///G:\HAP%20exams\Cardiovasculatory%20System.docx>

Respiratory System20 Oktober 201116:06 

Sistem pernapasan manusia terdiri dari:1. Rongga Hidung2. Tenggorokan (faring-laring-trakea)3. Paru-paru (bronkus-alveolus)

HIDUNGMengapa sangat dianjurkan bernapas lewat hidung?+Karena pada sayap hidung terdapat rambut-rambut yang berfungsi:

1. Menyaring partikel besar2. Mengendapkan partikel kecil melalui lendir/mukus3. Mencegah kelemahan pertahanan 

CONCHA DALAM RONGGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN

Page 48: Anfisman a

Pada bagian belakang saluran hidung dan sepanjang nasofaring hingga laringofaring terdapat concha (concha = lempeng tulang tipis yang melengkung ke arah inferior). Pada concha terdapat banyak pembuluh darah yang dapat menghangatkan udara (maka dari itu mencegah kelemahan pertahanan). Fungsi saluran hidung dan batang tenggorok: menghangatkan udara.Bagaimana concha menghangatkan udara?-concha yang merupakan lempeng tulang menghalangi lancaran jalan udara yang masuk, sehingga terjadi turbulensi udara. Turbulensi ini 1) menghaluskan partikel , 2) membuat udara banyak bersentuhan dengan mukosa, sehingga udara menghangat, 3) mendeteksi bau yang masuk bersama udara, karena membuat udara menyentuh ujung serabut saraf. Mengapa pendeteksian bau penting?Karena bau yang tajam/pedas dapat merusak keadaan jaringan dalam saluran pernapasan. Saat bau membahayakan, maka refleks manusia adalah menutup hidung dalam rangka melakukan proteksi. Pada bagian posterior rongga hidung juga terdapat bagian yang mendatar dan turun, dekat dengan dasar tengkorak, dan terdapat lubang tempat masuk cabang halus, disebut bulbus olfaktorius. Bulbus olfaktorius adalah tonjolan lonjong tempat keluarnya cabang saraf halus ke arah inferior. Ujung saraf halus ini berakhir pada mukosa bagian posterior

 FARINGBagian faring:

1. Laringofaring2. Osofaring3. Nasofaring

Page 49: Anfisman a

Pada faring terdapat cincin tulang rawan yang terbuka ke arah posterior. Cincin yang terbuka ini ditutup oleh saluran yang dibentuk oleh jaringan lunak, yaitu kerongkongan (singkatnya, cincin tulang rawan pada faring ditutup kerongkongan. Bagian bawah laringofaring bercabang dua membentuk TRAKEA dan KERONGKONGAN. Trakea adalah saluran pernapasan sedangkan kerongkongan adalah saluran pencernaan. Kerongkongan tidak akan terbuka sampai ada materi makanan yang masuk. Tetapi situasi yang salah pada saat makan (eg. Tertawa terbahak-bahak) dapat menyebabkan makanan masuk ke kerongkongan. Makanan yang masuk ini dapat menutup cabang bronkus, sehingga saluran napas tersumbat. Padahal, jika oksigen tidak tersuplai ke otak selama 5 menit, akan terjadi kematian jaringan. TRAKEA

Page 50: Anfisman a

Trakea memang tidak bisa menutup (saluran napas yang selalu terbuka), tetapi ada diantara tulang rawan yang menyusunnya (TRACHEAL CARTILAGES) terdapat selaput otot tipis yang berlanjut hingga trakea bercabang-cabang. Cabang-cabang ini disebut BRONKUS. Bronkus ini bercabang menjadi cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus, sehingga: BRONKUS > BRONKIOLUS > BRONCHIOLI RESPIRATORII > DUCTUS ALVEOLUS

Page 51: Anfisman a

BRONKUSPada bronkus terdapat tulang rawan tipis yang membuat bronkus selalu terbuka. Otot ini tidak terlalu melakukan kontraksi-relaksasi, tetapi hanya menjaga saluran bisa membuka sampai cabang yang paling halus (ductus alveolus) DUCTUS ALVEOLUSDuktus alveolus merupakan selaput yang sangat tipis, yaitu terdiri hanya oleh selapis epitel pipih yang bentuknya seperti mangkuk. Di belakang bentuk mangkuk ini terdapat pembuluh darah.

Page 52: Anfisman a

Fungsi duktus alveolus adalah untuk pertukaran gas; selaput tipis akan memudahkan difusi gas-gas pernapasan. PARU-PARUParu-paru terdiri dari kumpulang mangkuk kapiler yang dilayani pembuluh darah. *pada saat berupa janin, paru-paru berukuran kecil tetapi berkembang semakin besar mengikuti pertumbuhan ketika lubang hidung dan mulut bayi mulai menghirup udara. Lubang hidung dan mulut yang terbuka membuat otot-otot pernapasan berkontraksi-relaksasi, sehingga paru-paru berkembang. Tes Forensik PernapasanBagaimana menentukan apakah bayi lahir dalam keadaan mati atau dibunuh oleh sang ibu?Prinsip=paru-paru berkembang saat bayi mulai menghirup udara.Maka, apabila jika dimasukkan ke dalam air:

1. Paru-paru tenggelam, bayi memang lahir dalam keadaan tidak bernyawa2. Jika paru-paru mengapung, maka bayi pernah benapas, atau secara tidak langsung ia

mati karena penyebab di luar proses kelahiran Tinjauan AnatomiLetak paru-paru: di dalam rongga dada, di tengah antara paru-paru dekstra dan sinistra terdapat jantung. Paru-paru sinistra lebih kecil daripada paru-paru dekstra, karena bagian kiri paru-paru terdesak oleh jantung (meskipun demikian, denyut jantung tidak menganggung kerja fisiologis paru-paru, besar jantung normal* juga tidak akan menganggu denyut jantung). Paru-paru dekstra = 3 lobus

Page 53: Anfisman a

Paru-paru sinistra = 2 lobusPerlu dicatat bahwa jumlah lobus juga tidak berpengaruh terhadap kerja fisiologis paru-paru *jantung dapat pula membesar (berukuran tidak normal) jia terjadi penyakit yang disebut JANTUNG BOCOR. Pada peristiwa ini, klep pembatas antara atrium dan ventrikel tidak berfungsi sempurna, sehingga darah tidak tuntas mengalir ke ventrikel ataupun arteri pulmonalis. Ini artinya ada sebagian darah yang kembali ke atrium. Kembalinya darah ini tidak didukung oleh dinding atrium yang tipis. Akhirnya, tekanan darah tinggi, dinding atrium beresiko "melar", membesar dan mendesak paru-paru, sehingga penderita menderita sesak napas.*jantung koronerPembuluh darah koronaria (pembuluh darah yang menuju jantung=memberi makan jantung) tersumbat oleh LDL, ventrikel menipis karena penyumbatan. Karena luas permukaan pembuluh darah harus sebanding dengan area yang dilayani, maka otot jantung ada yang tidak mendapat suplai makan, maka otot sebagian akan ada yang mengalami kematian jaringan (no contract and no relax), paru-paru terdesak, sehingga permukaan pertukaran gas menurun. Suplai oksigen menurun, sehingga penderita jantung koroner sering pucat atau wajahnya kebiruan. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput, yang disebut PLEURA VISCERALIS, dan PLEURA PARIETALIS. Pleura visceralis adalah pleura yang langsung membungkus organ paru-paru. Pleura parietalis adalah paru-paru di sebelah luar yang melekat pada dinding bagian dalam rongga dada. Sedangkan, ruang antara pleura disebut CAVUM INTRAPLEURA (PLEURAL CAVITY). Cavum ini berisi cairan kental bening agak kekuningan yang berfungsi sebagai daya adhesif antara dua molekul berbeda, yaitu molekul pleura dan molekul cairan cavum interpleura itu sendiri.

Bagian luar pleura parietalis dikuatkan oleh TULANG RUSUK. Tulang Rusuk bagian depan bersendi dengan TULANG DADA, sedangkan tulang rusuk bagian belakang bersendi dengan TULANG BELAKANG.

Page 54: Anfisman a

Ujung depan tulang rusuk dengan rongga dada diperantarai oleh tulang rawan. Masing-masing tulang rusuk bersendi dengan tulang dada sampai tulang rusuk ke-7 (yang juga dilekati tulang rawan). Tetapi pada tulang rusukke-8 sampai ke-10 hanya dihubungkan ke tulang dada, tanpa dilekati tulang rawan. Selain itu, terdapat 2 tulang rusuk yang tidak dihubungkan dengan tulang dada (hanya bersendi pada tulang belakang), yaitu disebut tulang rusuk melayang. Tulang rusuk melayang dapat menempel satu sama lain dan melukai usus apabila posisi tidur tidak benar. OTOT PERNAPASANDiantara tulang rusuk terdapat tiga lapisan otot:

3. MUSCULUS INTERCOSTALIS EKSTERNA (arah bagian luar)Origo di bagian anteriorInsersio bagian posteriorKarena otot selalu bergerak dari bagian insersio ke origo, maka musculus intercostalis eksterna MENARIK TULANG RUSUK KE ATAS.

4. MUSCULUS INTERCOSTALIS INTERNA (bagian dalam)Origo di bagian posteriorInsersio di bagian anteriorKarena otot selalu bergerak dari insersio ke origo, maka musculus intercostalis interna MENARIK TULANG RUSUK KE BAWAH.

5. MUSCULUS INTERCOSTALIS MEDIALIS (bagian tengah)Musculus intercostalis media tidak terlalu signifikan peran kontraksi-relaksasinya, tetapi hanya berfungsi menahan jarak tarikan MI.interna dan MI.eskterna agar tetap konstan antar tulang rusuk.

Page 55: Anfisman a

Selain musculus intercostalis, otot yang berperan pada pernapasan, khususnya INSPIRASI (inhale) adalah 1) DIAFRAGMA, 2) SCALENI (scalenes), 3) STERNOCLEIDO MASTOIDEUS Otot yang berperan saat ekspirasi antaranya adalah musculus intercostalis interna dan diafragmaMEKANISME "BERNAPAS"Bernapas adalah suatu proses yang 'terbiasa' atau dilakukan tanpa sadar, melibatkan insipirasi dan ekspirasi. Proses ini diatur oleh pusat napas yang berasal dari MEDULA OBLONGATA. Pusat napas pada medual oblongata terdiri atas PUSAT INSPIRASI dan PUSAT EKSPIRASI.

Page 56: Anfisman a

Bernapas sebenarnya melibatkan dua proses:

1. Respirasi eksternal: pemasukan udara dari lingkungan luar ke dalam paru-paru, disebut EXTERNAL RESPIRATION

2. Respirasi internal: pertukaran CO2 dan O2 dari paru-paru ke jaringan atau sebaliknya, disebut INTERNAL RESPIRATION EXTERNAL RESPIRATION PROCESS

Page 57: Anfisman a

*dapat dilihat pada grafik bahwa pusat napas yang dominan adalah PUSAT INSPIRASI. Impuls yang dikeluarkan oleh stretch receptor juga merangsang pusat ekspirasi untuk mengeluarkan impuls ke otot ekspirasi (musculus intercostalis interna, diafragma), tetapi tanpa pusat ekspirasipun, pusat insipirasi sudah merangsang tulang rusuk untuk turun (see diagram) INTERNAL RESPIRATION PROCESSYaitu terjadinya pertukaran gas dalam darah (kapilerI dan jaringan karena adanya perbedaan tekanan parsial gas-gas pernapasan

Page 58: Anfisman a

Proses:3. P O2 di udara 160, PCO2 udara 0,3 sementara P O2 paru-paru =105 P CO2 paru-paru=40

(tekana atmoser oksigen di luar lebih tinggi daripada tekanan atmosfer oksigen di dalam tubuh, sebalinya tekanan CO2 di luar lebih rendah daripada tekanan atmoser CO2 di dalam tubuh). Sementara itu,di kapiler paru-paru, P O2 =40, PCO2 = 45.

4. Hb eritrosit dalam kapiler pulmonalis cepat melepas CO2 untuk mengikat O2, maka pada venule paru-paru P O2 = 105, P CO2 = 40.

5. Kedua gas, O2 dan CO2 dianggap bertekanan konstan sepanjang venuleparu-paru sampai kapiler jaringan.

6. Di sel-sel jaringan tubuh, P O2 = 40, P CO2 = 45. 7. Hb eritrosit dalam kapiler jaringan melepas O2 dengan cepat dan mengikat CO2 dari sel

jaringan, sehinga pada venule jaringan P CO2=45, P O2= 40.8. Tekanan udara CO2 dan O2 ini (PCO2=45, PO2=40) dianggap konstan sampai kapiler

paru-paru(reverse back)

Page 59: Anfisman a

Pada respirasi internal, terjadi pertukaran O2 dan CO2 antara alveolus menuju eritrosit melalui cavum intrapleuralis. Dengan kata lain, gas pernapasan harus melewati alveolus yang dilapisi selapis epitel, membran basal, untuk masuk ke eritrosit dalam pembuluh darah kapiler yang juga dilapisi selapis epitel kapiler. Proses difusi gas dari alveolus ke eritrosit:

9. PO2 di alveolus tinggi, sedangkan PO2 di eritrosit rendah, maka kecenderungan perpindahan gas adalah dari alveolus ke eritrosit (dari P tinggi ke P rendah)

10. Maka, O2 menembus pori-pori alveolus yang sangat kecil, sehingga O2 terlarut da;am plasma darah.

11. Ketika jumlah O2 yang terlarut dalam darah sudah cukup banyak, maka Hb di permukaan eritrosit dapat mengikat O2

12. Saat PO2 di alveolus rendah, Hb melepas CO2,13. CO2 yang berada dalam keadaan terlarut diikat oleh Hb, menembus epitel dan

membran basal

Page 60: Anfisman a

Berdasarkan proses di atas, maka kelarutan CO2 dan O2 dalam plasma darah adalah hal yang penting dalam pengikatan gas oleh eritrosit. Selain itu, diketahui pula bahwa selain dalam bentuk kompleks Hb-O2 atau Hb-CO2, CO2 dan O2 juga berada dalam bentuk terlarut di plasma darah. Apa yang terjadi saat kita pingsan?

Kadar CO2 juga merupakan suatu kontrol terhadap proses pernapasan. Hb memiiki kecenderungan melepas CO2 ke alveolus sebagai hasil ekspirasi interna (produk metabolisme sel), sehingga PCO2 minimal pada darah = 40 mmHg. Saat kadar CO2 darah meningkat, paru-paru melakukan ekspirasi berlebih. Pasien akan berhenti bernapas, kemudian pingsan (suplai O2 ke otak berkurang drastis) dan kehilangan kesadaaran. Namun, sesungguhnya 'pingsan' ini adalah suatu mekanisme pengontrolan napas. Pasien perlu dibawa ke tempat teduh dalam keadaan telentang, diberikan udara segar (misalnya dikipasi) sekaligus untuk melakukan pendinginan saat tubuhnya berkeringat dingin. Metabolisme sel pada pasien akan berjalan lambat, sehingga CO2 kembali meningkat, merangsang pusat napas untuk menghirup oksigen dan menghembuskan CO2. Pernapasan semacam ini, yang umum terjadi pada orang pingsan atau menjelang ajal, dengan tipe bernapas-berhenti bernapas-bernapas-perlahan menuju denyut normal, disebut dengan CHEYNE-STOKE RESPIRATION Lalu apa itu sesungguhnya pernapasan dada dan pernapasan perut? Jika respirasi memang dalam bahasan respirasi eksternal dan internal?Sesungguhnya keduanya adalah istilah saat kita menggunakan otor perut secara dominan dalam bernapas = pernapasan perut, atau menggunakan otot dada secara dominan saat bernapas = pernapasan dada.Keduanya nyaris berjalan bersamaan (karena itu dalam textbook fisiologi tidak akan ditemui istilah pernapasan dada dan perut, kecuali buku sekolah di Indonesia), tetapi pada usia produktif, manusia cenderung melakukan pernapasan dada, sementara bayi dan lansia cenderung melakukan pernapasan perut.

Page 61: Anfisman a

 ON THE LABSPIROMETER DAN KAPASITAS PARU-PARUKapasitas udara yang ada dalam paru-paru dapat dilakukan dengan spirometer yang mana sampel uji coba harus terbiasa melakukan pernapasan melalui mulut (hidung ditutup). Kapasitas udara paru-paru mencakup:

1. Volume udara tidal (TV=tidal volume), yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. TV bergantung pada jenis kegiatan sso, normanya 500mL atau 500cc

2. Volume udara cadangan respirasi 3. Volume cadangan inspirasi (IRV=inspiratory reserve volume), yaitu volume udara yang

dapat dihirup dengan kekuatan inspirasi yang lebih kuat setelah volume tidal (inspirasi biasa).4. Volume cadangan ekspirasi (ERV=expiratory reserve volume), yaitu volume udara yang

dapat dihembuskan dengan kekuatan ekspirasi penuh setelah ekspirasi biasa5. Volume udara residu (RV=residual volume) yaitu volume udara yang tidak dapat

dihembuskan keluar setelah ekspirasi maksimal.6. Kapasitas vital paru-paru (VC) yaitu volume udara saat melakukan inspirasi maksimal

yang dilanjutkan dgn ekspirasi maksimal (maka VC=TV+IRV+ERV)7. Kapasitas total paru-paru (TLV) adalah jumlah kapasitas vital dan volume udara residu

(TLV = VC + RV = TV+IRV+ERV+RV). TLV bergantung pada usia, jenis kelamin, kondisi fisik, posisi tubuh, dan penyakit paru-paru)

Pasted from <file:///G:\HAP%20exams\Respiratory%20System.docx>