Anfisman - Kel.endokrin

28
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ORGAN ENDOKRIN Oleh : Ida Maidah (11010) Korotul Aini (11012)

Transcript of Anfisman - Kel.endokrin

Page 1: Anfisman - Kel.endokrin

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

ORGAN ENDOKRIN

Oleh :Ida Maidah

(11010)Korotul Aini

(11012)

Page 2: Anfisman - Kel.endokrin

ORGAN ENDOKRIN

• Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu.

• yaitu kelenjar yang menyalurkan sekresinya tidak melalui saluran tetapi langsung ke dalam sirkulasi darah.

• Sekresi yang dihasilkan disebut hormon.

• Organ endokrin ada yang menghasilkan hormon tunggal, tetapi kadang ada yang menghasilkan lebih dari satu hormon.

• Produksi yang berlebih atau kurang dari salah satu hormon tsb dapat menimbulkan penyakit tertentu.

Page 3: Anfisman - Kel.endokrin

Sel Penyusun Organ Endokrin

• Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus.

• Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh).

Page 4: Anfisman - Kel.endokrin

Funsi Kelenjar Endokrin

• Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.

• Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.• Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.• Merangsang pertumbuhan jaringan.• Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan ab sorpsi

glukosa pada usus halus.• Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang,

vitamin, mineral dan air.

Page 5: Anfisman - Kel.endokrin

Hormon

• Hormon berasal dari bahasa yunani yaitu hormaein yang berarti menggiatkan atau memacu.

• Hormon adalah getah yang di hasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung di edarkan oleh darah.

Page 7: Anfisman - Kel.endokrin

Macam – Macam Kelenjar Endokrin

1. Kelenjar Hifofisis • dikenal sebagai master of glands (raja dari semua

kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya.

• Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim. • Terletak di dasar tengkorak di dalam fossa

(cekungan) hipofisis pada tulang sfenoid.• Terdiri atas 2 lobus, yaitu anterior dan posterior.

Page 8: Anfisman - Kel.endokrin

Lobus anterior

Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai pengendali produksi

sekresi semua organ endokrin lain.

Yaitu :

a. Hormon pertumbuhan (growth hormon = hormon somatotropik)

b. Hormon tirotropik

c. Hormon adreno kortikotropik (ACTH)

d. Hormon gonadotropik,

e. Luteinishing Hormon (LH) atau ICSH (Interstitiil Cell Stimulating

Hormon),

f. Hormon Prolaktin

Page 9: Anfisman - Kel.endokrin

Lobus posterior

Menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu :

a. Hormon anti diuretik (ADH)

b. Hormon oksitoik

Page 10: Anfisman - Kel.endokrin

Hormon yang dihasilkan Fungsi

Hipofisis anterior:Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon

pertumbuhan

Mengendalikan pertumbuhan tubuh.kelebihan hormon ini mengakibatkan

pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan.

Thyrotrophic Hormone (TH) atau hormon perangsang tiroid

Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.

Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam

menghasilkan hormon glukokortikoid.

Follicle Stimulating Hormone (FSH) berarti hormon perangsang pembentuk folikel

Wanita : mengatur perkembangan ovarium, berpengaruh terhadap pemasakan folikel (calon

pembentuk gamet)Pria : mengatur perkembangan testis dan

spermatogenesis

Page 11: Anfisman - Kel.endokrin

Luteinizing Hormone (LH)

Wanita : mempengaruhi terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum (badan kuning, pada pembentukan ovum) dari folikel pada ovarium

Pria : mengatur sekresi dari hormon testosteron dan aldosteron pada testis

Hormon Prolaktin (PRL)

Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus luteum, dan mengatur produksi hormon progesteron yang dikeluarkan

korpus luteum

Hipofisis bagian tengah: Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)

Mensintesis melanin (pigmen warna)

Hipofisis Posterior :Antidiuretic Hormone (ADH)

Mencegah pengeluaran urine terlalu banyak, menimbulkan kontraksi otot usus, kandung

kemih, kantong empedu, menyempitkan pembuluh darah.

Page 12: Anfisman - Kel.endokrin

Oksitosin

Mempengaruhi pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu

transpor sperma, memperngaruhi pengeluaran hipofisis anterior.

Page 13: Anfisman - Kel.endokrin

2. Kelenjar Tiroid

• terdiri atas 2 lobus yang terletak di kanan dan kiri trakhea yang dihubungkan dengan jaringan tiroid yang tipis yang melintasi

bagian depan trakhea yang disebut : isthmus tiroid.

• Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin, serta kalsitonin. • Kelenjar gondok banyak mengandung pembuluh darah.

• Fungsi kelenjar tiroid sangat erat kaitannya dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida.

Page 14: Anfisman - Kel.endokrin

• Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.

• Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter.• Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior

kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

Page 15: Anfisman - Kel.endokrin

Hormon yang dihasilkan Fungsi

Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium darah Meningkatkan metabolisme sel

Tiroksin dan berperan penting dalam

pertumbuhan serta pemasakan sel (tubuh) secara normal

Page 16: Anfisman - Kel.endokrin

3. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok)

• letaknya menempel pada setiap sisi kelenjar tiroid, ada 4 buah.

• Hormon paratiroid mengatur metabolisme zat kapur dan mengendalikan jumlah zat kapur dalam darah dan tulang.

• Pada hipoparatiroidisma,

terjadi kekurangan kalsium dalam darah (hipokalsemia).

Page 17: Anfisman - Kel.endokrin

• Pada hiperparatiroidisma, akan terjadi pelepasan kalsium dari tulang, masuk ke dalam darah. akibatnya terjadi kelemahan tulang (keropos) yang disebut osteitis fibrosa sistika (terbentuk kista – kista pada tulang).

Page 18: Anfisman - Kel.endokrin

4. Kelenjar Timus

• letaknya di dalam rongga mediastinum, pada ketinggian

percabangan trakea.

• Terdiri atas 2 lobus

• Waktu bayi beratnya ± 10 g, masa remaja ± 40 g, lalu

mengecil lagi.

• Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin yang berfungsi

merangsang perkembangan dari limfosit T. Limfosit T

berperan dalam kekebalan tubuh.

Page 19: Anfisman - Kel.endokrin

5. Kelenjar Adrenal (suprarenalis)

• letaknya di bagian kutub atas.• Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian

atas dari ginjal kiri dan kanan. • Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram.

• setiap ginjal terdiri atas bagian luar (kortex) hormon kortison (= hidrokortison)

bagian medula (di dalam ) hormon adrenalin dan non adrenalin.

Page 20: Anfisman - Kel.endokrin

• Hormon – hormon ini dikendalikan sistem persyarafan simpatis.

• Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari :

1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garam garam.

2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.3. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid

• Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :1. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.2. Relaksasi bronkus.

Page 21: Anfisman - Kel.endokrin

6. Pulau – pulau langerhans

• Merupakan bercak – bercak pada pankreas dan setiap bercak terdiri atas kumpulan sel – sel yang menghasilkan hormon insulin.

• Insulin bertugas mengendalikan keadaan glukosa dalam darah (dirubah menjadi glikogen).

• Defisiensi insulin hiperglikemia yang kemudian diikuti dengan terjadinya glukosuria.

• Kelebihan insulin hipoglikemia.

Page 22: Anfisman - Kel.endokrin

Nama kelenjar Hormon Fungsi hormon

Adrenal ( medula )

Adrenalin ( Epinefrin )

Mempercepat kerja jantung, menaikan tekanan darah, mempercepat perubahan

glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikan gula darah, dan

mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.

Noradrenalin (Norepinefrin)

Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Biasanya

adrenalin dan noradrenalin berkerja antagonis.

Page 23: Anfisman - Kel.endokrin

Adrenal ( Korteks )

Glukokortikoid (Kortisol,kortikosteron)

Menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak,

meningkatkan metabolisme protein dan lemak serta mengurangi kekebalan.

Mineral Kortikoid (Aldosteron)

Regulasi Na+ dan K +, meningkatkan metabolisme

hidrat arang, menahan Na+ dan Cl- dalam tubuh dan regulasi

air.

Page 24: Anfisman - Kel.endokrin

7. Kelenjar Pinealis

• terdapat di dalam tengkorak dekat jaringan batang otak (korpus kalosum).

• Fungsinya belum jelas.

• kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

Page 25: Anfisman - Kel.endokrin

8. Kelenjar kelamina. Pada wanita

1. hormon estrogen• dikeluarkan oleh ovarium (kelenjar indung

telur)• fungsinya untuk merangsang pertumbuhan ciri – ciri kelamin sekunder pada wanita dan perilaku seksual.

2. Hormon progresteron• disekresi oleh korpus luteum pada ovarium.• Fungsinya untuk : pertumbuhan ari – ari ( placenta ), bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu, mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari diding rahim.

Page 26: Anfisman - Kel.endokrin

b. Pada laki – laki

Hormon testosteron• yaitu hormon yang diproduksi oleh sel – sel interstitiil yang terdapat pada ruangan diantara tubula seminiferi dalam testis.• testosteron diproduksi melalui rangsangan hormon ICSH (interstitiil Cell Stimulating Hormon) yang dibuat oleh hipofisis.

fungsinya :- pengembangan sifat – sifat kelamin sekunder pada laki – laki- suara lebih berat - pertumbuhan kumis dan jenggot dan bulu-bulu tubuh lain

Page 27: Anfisman - Kel.endokrin

Organ Hormon Fungsi hormon

OvariumEsterogen

progesteron

Menginisiasi proliferasi endometrium

Mempertahankan ketebalan endometrium

Testis Androgen(testosteron)

Mempertahankan pembentukan sperma,

Dan terlibat dalam perkembangan ciri seks sekunder