ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

download ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

of 9

Transcript of ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    1/9

    Pertemuan 1

    definisi

    Herpes zoster yang juga dikenal sebagai zona, adalah penyakit virus yang

    ditandai dengan ruam kulit yang nyeri dengan gelembung berisi cairan di daerah

    yang terbatas pada satu sisi tubuh, sering berada dalam sebuah garis. Infeksi awal

    dengan virus varicella zoster !"!# menyebabkan penyakit akut jangka pendek#

    yaitu cacar air yang umumnya terjadi pada anak$anak dan orang muda. %etelah

    episode cacar air sembuh, virus ini tidak hilang seluruhnya dari tubuh tetapi dapat

    menyebabkan penyakit herpes zoster yaitu penyakit dengan gejala yang sangat

    berbeda beberapa tahun setelah infeksi awal. &eskipun memiliki kesamaan nama,

    herpes zoster bukan penyakit yang sama seperti herpes simpleks, walaupun

    demikian, keduanya yaitu virus varicella zoster dan herpes simpleks virus

    meemilik subfamili virus yang sama 'lphaherpesvirinae#.

    Patofisiologi/Patogenesis

    !irus varisela zoster merupakan salah satu dari ( jenis herpes virus darifamily herpes viridae yang dapat menyerang manusia dan primate, merupakan

    virus )*' alfa herpesvirus, mempunyai 1+.--- pasangan basa yang

    mengandung - gen. !irus ini mempunyai / tipe liar wild type# )umas di 0ropa

    dan ka di 2epang mengumumkan rangkaian genetic virus varisela yang

    ditelitinya.

    &asa inkubasi varicella 1- $ +1 hari pada anak imunokompeten rata $ rata

    13 $ 1 hari# dan pada anak yang imunokompromais biasanya lebih singkat yaitu

    kurang dari 13 hari. !"! masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara inhalasi

    dari sekresi pernafasan droplet infection# ataupun kontak langsung dengan lesi

    kulit. )roplet infection dapat terjadi + hari sebelum hingga hari setelah timbul

    lesi dikulit.

    !"! masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa saluran pernafasan

    bagian atas, orofaring ataupun conjungtiva. %iklus replikasi virus pertama terjadi

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    2/9

    pada hari ke + $ 3 yang berlokasi pada lymph nodes regional kemudian diikuti

    penyebaran virus dalam jumlah sedikit melalui darah dan kelenjar limfe, yang

    mengakibatkan terjadinya viremia primer biasanya terjadi pada hari ke 3 $ 4

    setelah infeksi pertama#. Pada sebagian besar penderita yang terinfeksi, replikasi

    virus tersebut dapat mengalahkan mekanisme pertahanan tubuh yang belum

    matang sehingga akan berlanjut dengan siklus replikasi virus ke dua yang terjadi

    di hepar dan limpa, yang mengakibatkan terjadinya viremia sekunder. Pada fase

    ini, partikel virus akan menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai epidermis pada

    hari ke 13$14, yang mengakibatkan timbulnya lesi dikulit yang khas. %eorang

    anak yang menderita varicella akan dapat menularkan kepada yang lain yaitu +

    hari sebelum hingga hari setelah timbulnya lesi di kulit.

    Pada herpes zoster, patogenesisnya belum seluruhnya diketahui. %elama

    terjadinya varicella, !"! berpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa

    ke ujung syaraf sensoris dan ditransportasikan secara centripetal melalui serabut

    syaraf sensoris ke ganglion sensoris. Pada ganglion tersebut terjadi infeksi laten

    dorman#, dimana virus tersebut tidak lagi menular dan tidak bermultiplikasi,

    tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi infeksius apabila

    terjadi reaktivasi virus. 5eaktivasi virus tersebut dapat diakibatkan oleh keadaan

    yang menurunkan imunitas seluler seperti pada penderita karsinoma, penderita

    yang mendapat pengobatan immunosuppressive termasuk kortikosteroid dan pada

    orang penerima organ transplantasi. Pada saat terjadi reaktivasi, virus akan

    kembali bermultiplikasi sehingga terjadi reaksi radang dan merusak ganglion

    sensoris. 6emudian virus akan menyebar ke sumsum tulang serta batang otak dan

    melalui syaraf sensoris akan sampai kekulit dan kemudian akan timbul gejala

    klinis.

    7aktor 5esiko Herpes zoster 8

    1. 9sia lebih dari - tahun, infeksi ini sering terjadi pada usia ini akibat daya tahan

    tubuhnya melemah. &akin tua usia penderita herpes zoster makin tinggi pula

    resiko terserang nyeri.

    +. rang yang mengalami penurunan kekebalan immunocompromised# seperti HI!

    dan leukimia. 'danya lesi pada )H' merupakan manifestasi pertama dari

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    3/9

    immunocompromised.

    /. rang dengan terapi radiasi dan kemoterapi.

    3. rang dengan transplantasi organ mayor seperti transplantasi sumsum

    tulang.

    Pemeriksaan Penunjang

    1.:zancksmear

    $ Preparat diambil dari discraping dasar vesikel yang masih baru,

    kemudian diwarnai dengan pewarnaan yaitu hemato;ylin$eosin, right=s, toluidine blue ataupun Papanicolaou=s. )engan menggunakan

    mikroskop cahaya akan dijumpai multinucleated giant cells.

    $ Pemeriksaan ini sensitifitasnya sekitar (3?.

    $ :est ini tidak dapat membedakan antara virus varicella zoster dengan

    herpes simpleks virus.

    +.)irect fluorescent assay )7'#

    $ Preparat diambil dari scraping dasar vesikel tetapi apabila sudah

    berbentuk krusta pemeriksaan dengan )7' kurang sensitif.

    $ Hasil pemeriksaan cepat.

    $ &embutuhkan mikroskop fluorescence.

    $ :est ini dapat menemukan antigen virus varicella zoster.$ Pemeriksaan ini dapat membedakan antara !"! dengan herpes simpleks

    virus

    /.Polymerase chain reaction P@5#

    $ Pemeriksaan dengan metode ini sangat cepat dan sangat sensitif.

    $ )engan metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat seperti

    scraping dasar vesikel dan apabila sudah berbentuk krusta dapat juga

    digunakan sebagai preparat, dan @%7.

    $ %ensitifitasnya berkisar A $ 1--?.

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    4/9

    $ :est ini dapat menemukan nucleic acid dari virus varicella zoster.

    3.Biopsi kulit

    Hasil pemeriksaan histopatologis 8 tampak vesikel intraepidermal dengandegenerasi sel epidermal dan acantholysis. Pada dermis bagian atas

    dijumpai adanya lymphocytic infiltrat.

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    5/9

    C

    Herpes simplek

    @ara penularan

    Horisontal

    :ransmisi secara horisontal terjadi ketika seorang individu yang

    seronegatif berkontak dengan individu yang seropositif melalui vesikel yang

    berisi virus aktif (1?$((?#, ulkus atau lesi H%! yang telah mengering

    /4?# dan dari sekresi cairan tubuh yang lain seperti salivi, semen, cairan

    genital /,4?$+?#.

    !ertikal

    :ransmisi H%! secara vertikal terjadi pada neonatus baik itu pada periode

    antenatal, intrapartum dan postnatal.:ransmisi ini terjadi pada saat ibu

    mengalami infeksi primer dan virus berada dalam fase viremia sehingga

    secara hematogen virus tersebut masuk ke dalam plasenta mengikuti sirkulasi

    uteroplasenta akhirnya menginfeksi fetus.

    &anifestasi 6linis

    Pada infeksi H%! tipe 1

    )i daerah pinggang ke atas terutama di daerah mulut dan hidung dan biasa

    nya di mulai masa anak$anak. Infeksi primer berlangsung lebih lama dan lebih

    berat kira$kira / minggu dan sering disertai gejala sistemik seperti demam,

    malaise, anoreksia dan pembengkakan kelenjar getah bening regional

    6elainan klinis berupa vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan

    eritematosa, berisi cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen dan dapat

    menjadi krusta

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    6/9

    Pada infeksi H%! tipe +

    herpes genital primer terjadi dalam waktu + hari sampai + minggu setelah

    terpapar virus dan memiliki manifestasi klinis yang paling parah.

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    7/9

    %edangkan Ig< baru dapat dideteksi setelah +$/ minggu

    infeksi, mencapai puncak setelah 3$4 minggu infeksi dan

    menetap lama bahkan seumur hidup.

    Penatalaksanaan

    %ebagian besar herpes simple; virus H%!# infeksi adalah self-limited.

    *amun, terapi antiviral memperpendek gejala dan dapat mencegah

    penyebaran dan transmisi.

    Pengobatan herpes labialis dan herpes genitalis umumnya terdiri dari

    acyclovir, prodrug valacyclovir, dan famciclovir.

    )apat diberikan paracetamol untuk mengurangi nyeri dan demam

    0dukasi

    Hindari pemicu yang diketahui berhubungan dengan kekambuhan H%!,seperti sinar 9! dan merokok

    &enjaga agar gelembung tidak pecah, karena dapat mejadi infeksi

    sekunder

    &enghindari bersentuhan dengan orang sekitar

    2ika tidak kuat dengan hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi karena

    dapat menyebabkan shock

    Komplikasi

    %uperinfeksi bakteri

    &eningitis aseptic

    Penyebaran @*% dan visceral

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    8/9

    %train H%! thymidine kinase$negatif yang resisten acyclovir pada pasien

    'I)%

    Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi H%! kongenital harusdimonitor terhadap tanda infeksi.

  • 7/23/2019 ANDIKA Pertemuan 1 Dan LO Blok 13 Skenario 2

    9/9

    )apus

    H,5onny. +-1-. Herpes %impleks D Ilmu Penyakit 6ulit dan 6elamin.2akarta 8

    769I

    &ansjoer,'. +---. 6apita selekta kedokteran jilid +. 2akarta 8 76 9I