Proposal Kepuasan Andika
-
Upload
aina-takizawa -
Category
Documents
-
view
417 -
download
3
Transcript of Proposal Kepuasan Andika
PROPOSAL PENELITIAN
STUDI USES & GRATIFICATION TERHADAP
KEPUASAN PENDENGAR RADIO ANDIKA FM DI
DESA REJOMULYO KOTA KEDIRI
Disusun Oleh :
AINA AINUL MAGHFIROH
9335.005.07
JURUSAN USHULUDIN
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAIN) KEDIRI
2011
0
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat perkembangan
teknologi komunikasi, informasi, dan teknologi media massa (media cetak,
media elektronik, dan multimedia) turut mengalami kemjuan yang juga
berkembang dengan cukup pesat. Hal ini menjadikan semakin semakin
terdorongnya perkembangan strategi kreatif di dunia progam siaran radio.
Banyaknya macam acara yang tersedia membuat para praktisi radio berusaha
menyuguhkan progam-progam siaran yang diciptakan agar dapat menarik
perhatian masyarakat. Pilihan terhadap setiap acara sangat tergantung dengan
tema atau jenis progam siaran yang dapat mengundang perhatian publik.
Radio dalam kehidupan sehari hari digunakan sebagai sarana penyampai
informasi. Suara yang kita dengar dari pesawat radio merupakan perubahan
bentuk energi elektromagnetik dari gelombang radio yang ditangkap oleh
pesawat radio, kemudian diubah melalui loudspeaker (pengeras suara) menjadi
energi bunyi sehingga bisa kita dengar. Suara yang kita dengar dari pesawat
radio bisa berisi tentang hiburan, misalnya musik, humor serta berita dan
berbagai informasi lainnya.
Keuntungan dari radio yakni, dapat menjangkau hampir seluruh warga
negara dalam masyarakat, setiap waktu, setiap tempat, dan melibatkan siapa
1
saja (bahkan orang buta huruf) serta di mana saja. Pendengar radio tidak harus
tetap berada di depan pesawat radionya, tidak seperti halnya menonton
televisi. Ini berarti mendengarkan radio dapat dilakukan sembari melakukan
hal-hal lainnya, berpindah tempat, tetapi harus tetap dengan konsentrasi tinggi.
Hal ini berarti lebih banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengerjakan
hal-hal lainnya, sambil dapat mendengarkan/ menikmati suara radio. Ini juga
berarti bahwa makin banyak pendengar yang dapat dijangkau sementara
mereka masih tetap dapat bekerja sesuai tanggung jawab pekerjaannya.
Progam siaran Radio yang sama bisa jadi berbeda saat kepuasan pada
kebutuhan berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda
diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya,
latar belakang, dan peran sosialnya. Disini timbul istilah uses and
gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini
tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), bahwa
konsumsi media diarahkan oleh motif, bahwa perilaku media mencerminkan
kepentingan dan preferensi (selectivity). Model ini tidak tertarik pada apa yang
dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan
orang terhadap media (Rakhmat, 2005). orang memilih saluran komunikasi
dan pesan-pesan yang paling dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhannya.
Pada pendekatan ini audiens tidak lagi dipandang audiens pasif, melainkan
memiliki harapan-harapan dan kebutuhan-kebutuhan.
Dalam karya penelitian ilmiah mahasiswa Universitas Kristen PETRA
Silvi Adinda dengan judul Kepuasan Pendengar terhadap Progam Siaran
2
M Radio 98.8 FM Surabaya menyebutkan seperti halnya sebagian besar
manusia mempunyai kebutuhan dasar untuk mengadakan interaksi sosial. Dari
pengalamannya, individu ini berharap bahwa konsumsi atau penggunaan
media massa tertentu akan memenuhi sebagian kebutuhannya itu. Hal ini
menuntunnya pada kegiatan menonton progam televisi tertentu, membaca isi
majalah tertentu, mendengarkan radio, dan sebagainya.
Selanjutnya dalam karya penelitian ilmiah mahasiswa Universitas Sebelas
Maret Surakarta Agung Dwi Iryanto dengan judul Talkshow dan kesenjangan
kepuasan (Studi Deskriptif kesenjangan kepuasan yang diperoleh pemirsa dari
menonton acara “Kick Andy” di metro TV dan “satu jam lebih dekat” di
tvOne dikalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS dengan
menggunakan pendekatan Uses and Gartification) menjelaskan bahwa
audiens bergerak hanya semata untuk memenuhi kebutuhannya saja. Motivasi
yang berbeda satu orang dan lainnya, menyebabkan audiens cenderung
memilih media yang paling dapat memenuhi kebutuhannya. Kewenangan
untuk memilih inilah yang disebut otoritas audiens dalam memenuhi berbagai
motivasi atau kebutuhannya.
Dengan demikian, dalam memenuhi kebutuhannya manusia memang
memerlukan sebuah motif untuk dapat mencapai kepuasan yang diinginkan.
Sebagai makhluk sosial, motif manusia terbentuk dari lingkungan sosialnya.
Lingkungan sosial ini antara lain terdiri dari karakteristik demografis,
kelompok-kelompok sosial yang diikuti dan karakteristik personal seseorang.
Demi memenuhi kepuasan pendengar stasiun radio berupaya memperbaharui
3
progam acara yang disajikan, khususnya di kota Kediri. Untuk itu, dalam
penelitian ini penulis mengangkat judul Studi Uses & Gratification
Terhadap Kepuasan Pendengar Radio andika FM di Desa Rejomulyo
Kota Kediri.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dan membantu penulis dalam proses penelitian
maka dibutuhkan adanya perumusan masalah yang jelas dan tegas, sesuai
dengan kriteria dan cara perumusan masalah yang benar.
Dari uraian yang melatar belakangi penelitian diatas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat kepuasan pendengar
terhadap progam siaran pada Radio Andika FM ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan bagaimanapun bentuknya pasti memiliki tujuan yang
hendak dicapai. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah Ingin
mengetahui tingkat kepuasan pendengar terhadap progam siaran pada Radio
Andika FM.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran
pada ilmu komunikasi terutama dalam bidang kajian uses and gratification
4
yang meneliti kepuasan khalayak dalam menggunakan media massa pada
umumnya dan khususnya dalam hal kepuasan atas pilihan media elektronik
dalam hal ini radio dikota Kediri.
2. Manfaat Praktis
1. Manfaat praktis penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran
yang jelas mengenai program mana yang lebih bisa memuaskan
pendengar.
2. Memberikan masukan pada pengelola Radio Andika FM mengenai
pemuasan kepuasan pendengar radio.
3. Memberikan masukan-masukan pada radio lain tentang kepuasan
pendengar radio.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Uses dan Grafication
Penjelasan tentang aktifitas mendengar akan dijelaskan melalui
pendekatan uses and Gratification, dimana dalam sebuah perilaku media yang
melibatkan penggunaan sebuah isi media oleh khalayak yang berakibat pada
adanya terpaan dalam diri khalayak tersebut, merupakan isu atau topik yang
dibahas dalam pendekatan ini. Uses & Gratifications berangkat dari
pandangan bahwa dalam komunikasi (khususnya media massa), tidak
mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi diri khalayak. Inti teori ini
adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-
motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika
motof ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Pada akhirnya,
media yang mampu memenuhi kebutuhan khalayak disebut media yang
efektif1.
Teori Uses and Gratifications merupakan kritik dari teori jarum
hipodermik. Teori ini pertama kali dinyatakan oleh Elihu Katz, yang
menekankan bukan pada apa yang dilakukan media pada khalayak (What
media do to people) tetapi pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media
(What people do to media). Khalayak dianggap secara aktif menggunakan
media untuk memenuhi kebutuhannya.
1 Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana . 2006. Hal. 206
6
Untuk lebih jelasnya, teori Uses and Gratifications diaplikasikan melalui
gambar berikut2.
Antiseden Motif Penggunaan
Media
Efek
Variabel
individual
Variabel
lingkungan
Kognitif
Diversi
Personal identity
Hubungan
Macam isi
Hubungan
dengan isi
Kepuasan
Pengetahuan
Dependensi
Rakhmat menjelaskan struktur model tersebut sebagai berikut.
1. Variabel Antiseden terbagi atas dua dimensi yakni:
a. Individual, dimensi ini menyajikan informasi perihal data
demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis
komunikan.
b. Lingkungan, dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai
organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial.
2. Variabel motif terbagi atas tiga dimensi, yaitu :
a. Kognitif, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan
akan informasi, dan surveillance atau eksplorasi realitas.
b. Diversi, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan
akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan
2 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2009. Hal. 66-67.
7
c. Personal Identity, dimensi ini menyajikan perihal data tentang
bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau
menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi
khalayak sendiri.
3. Variabel Penggunaan Media terbagi atas tiga dimensi yakni :
a. Jumlah Waktu, dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang
digunakan dalam menggunakan media.
b. Jenis isi media, dimensi ini menyajikan jenis media yang
dipergunakan.
c. Hubungan, dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara
individu konsumen media dengan isi media yang di konsumsi atau
dengan media secara keseluruhan.
4. Variabel Efek terbagi menjadi tiga dimensi yaitu :
a. Kepuasan, dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi
kemampuan media untuk memberikan kepuasan.
b. Dependensi media, dimensi ini menyajikan informasi perhal
ketergantungan responden pada media dan isi media untuk
kebutuhannya.
c. Pengetahuan, dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu.
Pada intinya teori Uses and Gratifications ini menurut Wright (1985)
adalah :
Khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-
motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika
8
motif itu terpenuhi maka kebutuhan khalayak terpenuhi sehingga khalayak
diangap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
Khalayak aktif dan sangat selektif menerima setiap terpaan dari media massa
yang sampai kepadanya dan ia tidak mau begitu saja menerima semua terpaan
itu. Khalayak aktif berkaitan dengan terpaan selektif. Terpaan selektif artinya
khalayak memilih media massa dan isi pesan yang mereka yakini paling
sesuai dengan pandangan, pendapat dan pengalaman mereka.
Dengan kata lain, khalayak akan menggunakan media yang berguna bagi
dirinya dan akan cenderung menghindari media yang kurang berguna bagi
dirinya. Sehingga studi dalam bidang ini memusatkan perhatiannya pada
penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (Gratifications) atas
kebutuhan khalayak.
Ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, baik yang dikemukakan
oleh Katz, Gurevitch dan Hass (1974), Dominick (1996) maupun oleh
McQuail (2005). Asumsi-asumsi dasar tersebut anatara lain adalah ;
1. Khalayak merupakan sekelompok konsumen aktif yang secara sadar
menggunakan media sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal
maupun kebutuhan sosial yang diubah menjadi motif-motif tertentu.
2. Pemilihan media dan isinya merupakan sebuah tindakan yang beralasan
serta memiliki tujuan dan kepuasan tertentu sesuai dengan inisiatif
khalayak.
3. Seluruh faktor yang ada pada formasi khalayak aktif seperti motif,
gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diterima secara prinsip
9
dapat diukur karena khalayak memiliki kesadaran diri yang memadai
mengenai penggunaan media, kepentingan dan motivasinya sehingga
dapat menjadi bukti bagi peneliti.
4. Media massa bersaing dengan sumber-sumber lain untuk dapat memenuhi
kebutuhan audiens.
Perlu diingat lagi pada pendekatan ini audiens tidak lagi dipandang sebagai
audiens pasif, melainkan audiens yang memiliki harapan-harapan dan
kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan- kebutuhan yang mungkin dipenuhi oleh
komunikasi ini diantaranya adalah3:
1. Untuk bersantai
2. Untuk dihibur
3. Untuk melupakan pekerjaan atau hal lain
4. Untuk melakukan sesuatu bersama teman
5. Untuk mempelajari berbagai hal tentang diri sendiri maupun orang lain.
6. Untuk melewatkan waktu (ketika bosan)
7. Supaya merasa senang
8. Supaya tidak kesepian
9. Untuk memenuhi kebiasaan
10. Agar orang lain mengetahui bagaimana perasaan seseorang
11. Untuk mengajak seseorang melakukan sesuatu demi orang lain.
2.2. Gratifications Sought dan Gratification Obtained
3 Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana . 2006. Hal. 209-210
10
Salah satu macam riset Uses And Grafications yang saat ini berkembang
adalah yang dibuat oleh Philip palmgreen dari Kentucky University.
Kebanyakan riset uses dan grafications memfokuskan pada motif sebagai
variabel independent yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen
kendati juga menggunakan motif tertentu, namum konsep yang diteliti oleh
model palmgreen ini lebih tidak berhenti disitu, dengan menanyakan apakah
motif-motif khalayak itu dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah
khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep kepuasan ini disebut GS
(Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Grafication Sought
adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi
suatu jenis media tertentu. (radio, tv atau Koran).
Sedangkan Gratification Obtained adalah kepuasan yang nyata yang
diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu
(Palmgreen, 1985: 27). Dengan kata lain menurut Palmgreen; Gratification
Sougth dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat
berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media. Gratification Obtained
mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh
setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara atau rubrik tertentu
secara spesifik.
Pertama periset mengukur GS dan GO. Dari sini periset dapat mengetahui
kepuasan khalayak berdasarkan kesenjangan antara GS dengan GO. Dengan
kata lain, kesenjangan kepuasan (Discrepancy Gratifications) adalah
perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam
11
Kepercayaan-kepercayaan (beliefs)
Evaluasi-evaluasi
Perolehan Kepuasan Yang Diterima (GO)Kosumsi MediaPencarian kepuasan (GS)
mengkonsumsi media tertentu. Semakin memuaskan media tersebut. Hal ini
diperjelas dengan bagan sebagai berikut4:
Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan atau tidak adalah sebagai
berikut:
1. Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean
skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena
kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan
yang diinginkan. Media tidak me- muaskaln khalayaknya.
2 Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS= GO), maka tidak
terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah kebutuhan yang diinginkan
semuanya terpenuhi.
3. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO), maka terjadi
kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih banyak
dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa
media tersebut memuaskan khalayaknya.
4 Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana . 2009. Hal. 209-210
12
Semakin besar kesenjangan mean skor terjadi, maka makin tidak
memuaskan media tersebut bagi khalayaknya. Sebaliknya semakin kecil
kesenjangan mean skor yang terjadi, maka makin muaskan media tersebut
bagi khalayaknya.
2.3. Motif
Motif pengonsumsian media menurut Mcquail, yaitu5 :
1. Motif Informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila
mereka:
a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan masyarakat terdekat.
b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan keadaan dunia.
c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah.
d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.
e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif Identitas Pribadi, pengguna dikatakan memiliki identitas pribadi
apabila mereka :
a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi
seseorang itu sendiri
b. Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media.
c. Memperoleh nilai lebih sebagai seorang manusia.
3. Motif Integrasi dan interaksi sosial, pengguna dikatakan memiliki motif
integrasi dan interaksi sosial apabila mereka:
5 Rachmat, Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana . 2009. Hal. 213
13
a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial
b. Dapat menemukan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain
disekitarnya.
c. Dapat menjalankan peran sosial
d. Keinginan dekat dengan orang lain
e. Keinginan untuk dihargai orang lain
4. Motif Hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila
mereka:
a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan
b. Bisa bersantai dengan mengisi waktu luang
c. Bisa menyalurkan emosi
d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan
2.4. Nisbah Antar Konsep
Penjelasan tentang aktifitas mendengar dijelaskan melalui pendekatan uses
and gratification, dimana dalam sebuah perilaku media yang melibatkan
penggunaan sebuah isi media oleh khalayak. Yang berakibat pada adanya
terpaan yang diterima dalam diri khalayak, merupakan topik yang dibahas
dalam pendekatan uses and gratification. Kepuasan dalam mendengar
progam siaran di Radio Andika FM diukur dengan menggunakan
Gratification Sought dan Gratification Obatined. Pendengar radio akan
memilih atau tidak memilih suatu media tertentu dipengaruhi sebab-sebab
tertentu, yaitu didasari oleh motif pemenuhan sejumlah kebutuhan yang ingin
dipenuhi.
14
2.5. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian (yang diteliti) sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Hipotesis ini bertujuan untuk mempermudah pembahasan dan
menelusuri permasalahan yang sedang diteliti.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Terdapat perbedaan antara motif informasi GS dengan motif
informasi GO
H2 : Terdapat perbedaan antara motif identitas pribadi GS dengan
motif identitas pribadi GO
H3 : Terdapat perbedaan antara motif integrasi dan interaksi sosial
GS dengan motif integrasi dan interaksi sosial GO
H4 : Terdapat perbedaan antara motif hiburan GS dengan motif
hiburan GO
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
15
3.1. Definisi Konsep
Definisi konsep yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
tingkat kepuasan. Konsep mengukur tingkat kepuasan ini dsebut GS
(gratification sought) dan GO (gratification obtained). Dimana kepuasan
yang dibutuhkan (gratification sought) merupakan motif individu dalam
menggunakan media massa dan kepuasan yang diperoleh (gratification
obtained) merupakan kepuasan individu setelah menggunakan media massa
tersebut dengan membandingkan kedua konsep gratification sought (GS) dan
gratification obtained (GO).
Terjadinya kesenjangan kepuasan atau tidak yang pertama, jika mean skor
(rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean skor GS > mean
skor GO), maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena kebutuhan yang
diperoleh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan,
media tidak memuaskan khalayaknya. Yang kedua, jika mean skor GS sama
dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan
karena jumlah kebutuhan yang diinginkan semua terpenuhi. Dan yang ketiga,
jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS<GO), maka terjadi
kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih banyak
dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan kata lain bahwa
media tersebut memuaskan khalayaknya.
3.2. Definisi Operasional
16
Dalam definisi operasional ini sesuai dengan latar belakang masalah yang
dikemukakan pada bab terdahulu, maka variabel yang diamati adalah
variabel kepuasan pendengar Radio Andika FM. Dalam penelitian ini
variabel kepuasan akan diukur melalui uses and gratifications approach.
Penelitian model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri
orang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media.
Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya. Disini timbul istilah uses and gratification,
penggunaan dan pemenuhan kebutuhan.
Grafication Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan pengguna
ketika menggunakan suatu jenis media tertentu. Dengan kata lain, pengguna
akan memilih atau tidak memilih suatu media tertentu dipengaruhi oleh
sebab-sebab tertentu. Yang dijadikan acuan adalah kategori motif
pengonsumsian media menurut McQuail, yaitu:
1. Motif Informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila
mereka:
a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan masyarakat terdekat.
b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan keadaan dunia.
c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah.
d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.
e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
17
2. Motif Identitas Pribadi, pengguna dikatakan memiliki identitas pribadi
apabila mereka :
a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi
seseorang itu sendiri
b. Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media.
c. Memperoleh nilai lebih sebagai seorang manusia.
3. Motif Integrasi dan interaksi sosial, pengguna dikatakan memiliki motif
integrasi dan interaksi sosial apabila mereka:
a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial
b. Dapat menemukan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain
disekitarnya.
c. Dapat menjalankan peran sosial
d. Keinginan dekat dengan orang lain
e. Keinginan untuk dihargai orang lain
4. Motif Hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila
mereka:
a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan
b. Bisa bersantai dengan mengisi waktu luang
c. Bisa menyalurkan emosi
d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan
Grafication Obtained adalah sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh
individu atas terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan tertentu setelah individu
18
tersebut menggunakan media. Kategori kepuasan yang diperoleh dalam
penelitian ini dikategorikan sebagai berikut:
1. Motif Informasi, pengguna dikatakan memiliki motif informasi apabila
mereka:
a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan masyarakat terdekat.
b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan kondisi
yang berkaitan dengan keadaan dunia.
c. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah.
d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat.
e. Dapat memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif Identitas Pribadi, pengguna dikatakan memiliki identitas pribadi
apabila mereka :
a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi
seseorang itu sendiri
b. Dapat mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain dalam media.
c. Memperoleh nilai lebih sebagai seorang manusia.
3. Motif Integrasi dan interaksi sosial, pengguna dikatakan memiliki motif
integrasi dan interaksi sosial apabila mereka:
a. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial
b. Dapat menemukan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain
disekitarnya.
c. Dapat menjalankan peran sosial
19
d. Keinginan dekat dengan orang lain
e. Keinginan untuk dihargai orang lain
4. Motif Hiburan, pengguna dikatakan memiliki motif hiburan apabila
mereka:
a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan
b. Bisa bersantai dengan mengisi waktu luang
c. Bisa menyalurkan emosi
d. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan
Untuk mengukurnya, pemberian skor dilakukan dengan menggunakan
skala sikap likert dengan menggunakan lima alternative jawaban. Scoring
dilakukan dengan cara menentukan skor dari tiap item dari tiap-tiap kuesioner
sehinggar diperoleh skor total dari tiap kuesioner tersebut untuk masing –
masing individu. Selanjutnya hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan.
Adapun skor untuk tiap-tiap item adalah sebagai berikut:
a. Sangat Setuju (SS) mendapat skor (5)
b. Setuju (S) mendapat skor (4)
c. Tidak Tahu (TT) mendapat skor (3)
d. Tidak Setuju (TS) mendapat skor (2)
e. Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor (1)
Selanjutnya kepuasan pendengar dalam menggunakan media pada
akhirnya diukur berdasarkan kesenjangan antara Grafication Sought (GS)
dengan Grafication Obtained (GO). Kesenjangan kepuasan (Disperency
Grafication) adalah perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor
20
Gratification Sought dan Gratification Obtained dalam mengkosumsi suatu
media tertentu. Kesenjangan ini diukur dengan melihat jawaban-jawaban yang
diberikan oleh responden mengenai Gratification Sought dan Gratification
Obtained.
4.2. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan
kuantitatif. Statistik deskriptif digunakan pada riset deskriptif, yang digunakan
untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya.
4.3. Jenis Sumber Data
Kuncoro menyebutkan bahwa data mempunyai pengertian sebagai
sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan6.
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan, antara lain7 :
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data pertama dimana sebuah data
akan dihasilkan. Dalam penelitian ini sumber data primer akan diperoleh
langsung dari pihak pertama atau subyek yang langsung berhubungan
dengan penelitian dan berkaitan dengan jawaban hasil kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data kedua setelah sumber data primer.
Di dalam data sekunder ini peneliti mengambil data dari buku-buku
6 Kuncoro, Mudrajad.Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. 2003. Hal. 1247 Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial : Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 129.
21
literatur, internet, maupun data-data yang di peroleh dari Radio Andika
FM yang menunjang proses penelitian.
4.4. Pengukuran Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan aras ordinal
dengan skala Likert. Ruslan menyebutkan bahwa skala Likert yaitu skala yang
dikembangkan pertama kali oleh Rensis Likert dan sering disebut sebagai
method of summated ratings, artinya nilai peringkat setiap jawaban atau
tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Dalam kuesioner
yang disebarkan tersebut responden diminta untuk memberikan tanda silang
pada alternatif jawaban sesuai dengan skala yang telah dicantumkan untuk
masing-masing pertanyaan8.
Grafication Sought dan Grafication Obtained responden diukur dengan
skala sikap Likert. Skala Likert juga digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain: (SS) sangat setuju, (S) setuju, (TS) tidak setuju,
(TT) tidak tahu, (STS) sangat tidak setuju. Selanjutnya Gratification Sought
8 Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal.196.
22
dan Gratification Obtained responden di perbandingkan untuk mengetahui
adakah perbandingan antara Gratification Sought dan Gratification Obtained
pendengar pada program acara Andika FM.
4.5. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari observasi, pengumpulan data, pemrosesan
data sampai dengan penyusunan penilitian dimulai pada awal bulan Juli .
4.6. Populasi dan Teknik Penarikan Sampel.
3.7.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang mencakup semua
elemen dan unsur-unsur (Dhofir, 2000:36). Populasi penelitian merupakan
keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah para pendengar Radio Andika FM di Desa Rejomulyo Kota Kediri.
3.7.2 Teknik Penarikan Sampel
Dalam melakukan penelitian, sampling atau pengambilan sampel
merupakan salah satu hal yang sangat penting karena sampling akan
sangat mempengaruhi analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian.
Secara ideal penelitian harus menyelidiki keseluruhan populasi. Akan
tetapi karena populasi terlampau besar, maka peneliti mengambil sejumlah
sample representative, yaitu yang mewakili keseluruhan populasi. Memilih
23
sejumlah tertentu dari keseluruhan populasi disebut sampling (Nasution,
2001, p.86)
Untuk mengetahui apakah responden yang ditemui merupakan
pendengar Radio Andika FM Kediri atau tidak maka di dalam kuesioner
yang dibagikan akan diberikan pertanyaan screening untuk digunakan
sebagai alat penyaring antara pendengar Radio Andika FM Kediri dan
yang bukan.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah masyarakat Desa
Rejomulyo kota Kediri. Akan tetapi mengingat jumlah populasi yang
besar, maka peneliti menetapkan sample yang akan dipakai adalah
Probability sampling, dimana dalam metode ini setiap anggota
populasinya memiliki peluang yang spesifik dan bukan nol untuk terpilih
menjadi sample (santoso, 2002, p.84). Perhitungannya didasarkan pada
karakteristik pendengar Radio Andika FM Kediri yaitu laki-laki dan
wanita yang berusia 15 – 45 tahun, dimana penghitungannya
menggunakan rumus Zilmund (Kuncoro 2003) yaitu :
n=[ ZSe ]²
Dimana:
n : Jumlah sampel
Z : Nilai yang sudah distandarisasi sesuai dengan derajat keyakinan,
untu penelitian ini, derajat keyakinan sebesar 94% (Z =1,99)
S : Deviasi standar sampel atau estimasi deviasi standar populasi,
yaitu ditetapkan sebesar 50 (S = 50)
24
e : Tingkat kesalahan yang ditolerir, yaitu 6%. Jumlah sampel yang
sebaiknya diambil menurut formulasi tersebut adalah :
n=[ (1.99 ) (50 )6 ]²=275 Responden
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 275 Responden.
4.7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan
data dengan menggunakan metode-metode tertentu. Metode- metode yang akan
digunakan dalam penelitian ini, Yakni :
4.7.1. Field Research (Studi Lapangan)
Yaitu penelitian yang langsung dilakukan dilapangan untuk
memperoleh data objektif. Dalam melakukan setudi lapangan ini penulis
menggunakan metode:
1. Metode Observasi
Dalam hal ini penulis langsung mengamati terhadap objek dan
subjek penelitian, kemudain mencatat hasilnya.
2. Metode Angket
Angket adalah suatu teknik atau alat pengumpul data yang
berbentuk pertanyaan-pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara
tertulis pula (Sukmadinata, 2004:271). Metode ini digunakan untuk
mencari dan menyaring data yang bersumber dari responden.
25
4.8. Teknik Analisis Data.
4.8.1. Pengeditan (Editing)
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang
diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses
pemberian kode dan pemrosesan data melalui statistik. Tujuan pengeditan
data penelitian tersebut merupakan jaminan kelengkapan, konsistensi, dan
kesiapan data penelitian dalam proses analisis.
4.8.2. Skala Pengukuran
Jenis ukuran yang digunakan untuk mengukur data yaitu skala interval
Likert. Skala interval adalah skala suatu variabel yang selain dibedakan
dan memiliki tingkatan juga dasumsikan mempunyai jarak yang pasti
antara satu kategori yang lain dalam satu variabel sedangkan skala Likert
menjelaskan bahwa pertanyaan untu responden mempunyai kriteria dari
yang sangat positif sampai dengan sangat negatif dengan diberi bobot
(score) sebagai berikut :
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Tidak Tahu 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1
4.8.3. Pemrosesan data (Data Processing)
26
Di dalam melakukan pengolahan dan analisis data, peneliti
menggunakan bantuan progam SPSS for Windows version 19.0. adapun
tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah:
1. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian.
12. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu
kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang diukur. Langkah dalam menguji validitas butir
pertanyaan pada kuisioer yaitu mencari r hitung (angka korelasi
pearson) dengan rumus sebagai berikut9:
r xy=n (∑ XY )−(∑ X ) (∑Y )
√n (∑ X2 )− (∑ X ) ²√n (∑Y 2 )−(∑Y )²
Dimana :
r adalah Pearson Product Moment Correlation
n adalah jumlah sampel (responden penelitian)
X adalah skor tiap item
Y adalah skor total
Dengan ketentuan bahwa sebuah item kuesioner dinyatakan valid jika
nilai r memiliki tingkat signifikasi kurang dari 5%
13. Uji Reliabilitas
Uji Reabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
9 Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2009. Hal. 173-174
27
apabila jawaban seorang responden terhadap pernyataan bersifat
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan demikian reliabel
adalah suatu keadaan dimana instrumen penelitian tersebut akan tetap
menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang
berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reabilitas akan dilakukan
dengan menggunakan uji statistik cronbach alpha (α) dengan ketentuan
bahwa yang diteliti dinyatakan reliabel apabila cronbach alpha (α)
adalah diatas 0,6 (Ghozali,2001, p.132)
Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara one shot measure atau satu kali pengukuran,
yaitu bahwa pengukuran hanya dilakukan sekali kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan.
Adapun rumus reliabilitas adalah :
Rumus Reliabilitas :
α= KK−1
.[1−∑sj ² ]
[∑sx ² ]
Keterangan :
α = Koefisien reliabilitas alpha
K = Banyaknya item
Sj² = varian skor item
Sx² = Varian skor total
28
4.8.4. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan
informasi yang sistematis. Dengan statistik deskriptif data mentah
diubah kedalam bentuk yang dapat menyediakan informasi yang
menggambarkan serangkaian faktor dalam suatu keadaan yang meliputi
frekuensi, pengukuran tendensi sentral (mea, median, modus),
pengukuran dispersi (range, varians, standar deviasi) dan tren. Dalam
statistik ini terkait penyajian berupa distribusi, tabel dan grafik. (Umar,
2002).
Adapun tahapan analisi datanya adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing pertanyaan dari variabel yang telah ada, baik dari
Gratifications Sought maupun Gratifications Obtained diberi skor
dan dijumlahkan sehingga diperoleh hasil yang berupa skor
Gratifications Sought dan Gratifications Obtained dari Progam siar
Radio Andika FM.
2. Kemudian setelah itu melakukan deskripsi atau penggambaran
sekumpulan data secara visual dapat dilakukan dalam dua bagian
yaitu dalam bentuk gambar atau grafik dan dalam bentuk tulisan.
Dalam progam SPSS for Windows version 19.0, metode statistik
29
deskriptif dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran data
berupa tabel frekuensi.
14. Selain itu, akan dilakukan analisis mean untuk mengetahui motif-
motif yang paling menonjol (paling tinggi maupun paling rendah)
pada progam siaran yang diamati, sehingga dapat diketahui motif
apa yang paling menonjol. Analisis mean ini dapat digunakan
untuk melakukan ratifikasi pada setiap motif yang harus dipenuhi
dalam progam penyiaran Radio Andika FM Kediri. Adapun rumus
untuk menghitung mean adalah10 :
Me=∑ X i
n
Dimana :
Me = mean (rata-rata)
∑ = epsilot (baca jumlah)
X i = nilai X ke i sampai ke n
n = jumlah individu
15. Kepuasan Pendengar
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pendengar Radio Andika FM
maka akan dilakukan dengan membandingkan skor yang diperoleh
gratification Sought (GS) dan Gratification obtained (GO), dimana:
1. Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor
GO (mean skor GS > mean skor GO), maka terjadi kesenjangan
10 Ibid, Hal. 167-168.
30
kepuasan, karena kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dengan
demikian, Radio Andika FM tidak memuaskan pendengarnya.
2. Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS= GO),
maka tidak terjadi kesenjangan kepuasan karena jumlah
kebutuhan yang diinginkan semuanya terpenuhi. Dengan
demikian, Radio Andika FM telah dapat memuaskan
pendengarnya.
3. Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO),
maka terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang
diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang
diinginkan. Dengan demikian, Radio Andika FM telah dapat
memuaskan pendengarnya dan bahkan membuat pendengarnya
merasa sangat puas.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, elvinaro, &Erdinaya, K. 2004. Komunikasi massa: suatu pengantar.
Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-format kuantitatif
dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
31
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: kencana
Prenada Media
Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Binsnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Rachmat, Jalaluddin. (2009). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. (2006). Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://kolokiumkpmipb.wordpress.com diakses tanggal 11 Desember 2010
http://meopinion.wordpress.com diakses tanggal 7 Desember 2010
32