Anc

8
HUBUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULIO REJO KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 ABSTRAK Status kesehatan ibu merupakan faktor penting dalam terjadinya kematian ibu. Menurut WHO bahwa anemia merupakan sebab utama dari kematian ibu. Menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70 % untuk ibu anemia dan 19,7% non anemia.Standar pelayanan Antenatal care yang berkualitas ditetapkan oleh depertemen kesehatan Republik Indonesia meliputi memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali.Penyebab anemia adalah ketidak seimbangnya pola makan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan kebutuhan dalam tubuh.Penelitian ini dilakukuan bertujuan mengetahui hubungan Antenatal care dengan kejadian anemia pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Mulio Rejo Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 yang diteliti berdasarkan asupan gizi dan pemberian tablet zat besi.Jenis penelitian ini adalah Deskriptip Analitik dengan menggunakan kuesioner kepada ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas mulio rejo kebupaten Deli Serdang yang dilakukan pada bulan Mei - Agustus tahun 2012.Sampel penelitian ini adalah 30 ibu hamil.Data ini di analisis dengan uji statistik uji-Square hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara asupan gizi dengan kejadian anemia (P=0.003) dari 30 responden yang asupan gizi cukup sebanyak 14 (46,7%) orang dan asupan gizi kurang sebanyak 16 (53,3%) orang dan ada hubungan antara pemberian tablet zat besi dengan kejadian anemia (P=0.002) dari 30 responden yang pemberian tablet zat besi baik sebanyak 8 (27,7 %) dan pemberian tablet zat besi kurang sebanyak 9(30 %) orang. Diharapkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang dan minim tablet zat besi 1kali sehari sejak usia kandungan tujuh bulan dan setelah minum tablet zat besi dianjurkan kepada ibu hamil mengkonsumsi Vitamin C ataupun buah dan tidak menganjurkan ibu hamil minum tablet zat besi bersamaan dengan kopi dan teh.

description

anc

Transcript of Anc

HUBUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEJADIANANEMIA PADA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS MULIO REJOKABUPATEN DELI SERDANGTAHUN 2012

ABSTRAK

Status kesehatan ibu merupakan faktor penting dalam terjadinya kematian ibu. Menurut WHO bahwa anemia merupakan sebab utama dari kematian ibu. Menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70 % untuk ibu anemia dan 19,7% non anemia.Standar pelayanan Antenatal care yang berkualitas ditetapkan oleh depertemen kesehatan Republik Indonesia meliputi memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali.Penyebab anemia adalah ketidak seimbangnya pola makan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan kebutuhan dalam tubuh.Penelitian ini dilakukuan bertujuan mengetahui hubungan Antenatal care dengan kejadian anemia pada kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Mulio Rejo Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 yang diteliti berdasarkan asupan gizi dan pemberian tablet zat besi.Jenis penelitian ini adalah Deskriptip Analitik dengan menggunakan kuesioner kepada ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas mulio rejo kebupaten Deli Serdang yang dilakukan pada bulan Mei - Agustus tahun 2012.Sampel penelitian ini adalah 30 ibu hamil.Data ini di analisis dengan uji statistik uji-Square hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara asupan gizi dengan kejadian anemia (P=0.003) dari 30 responden yang asupan gizi cukup sebanyak 14 (46,7%) orang dan asupan gizi kurang sebanyak 16 (53,3%) orang dan ada hubungan antara pemberian tablet zat besi dengan kejadian anemia (P=0.002) dari 30 responden yang pemberian tablet zat besi baik sebanyak 8 (27,7 %) dan pemberian tablet zat besi kurang sebanyak 9(30 %) orang. Diharapkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan seimbang dan minim tablet zat besi 1kali sehari sejak usia kandungan tujuh bulan dan setelah minum tablet zat besi dianjurkan kepada ibu hamil mengkonsumsi Vitamin C ataupun buah dan tidak menganjurkan ibu hamil minum tablet zat besi bersamaan dengan kopi dan teh.

Kata Kunci: Antenatal Care, Anemia, Ibu hamil

PENDAHULUANStatus kesehatan ibu merupakan faktor penting dalam terjadinya kematian ibu. Rao (2005) melaporkan bahwa salah satu sebab kematian obstetrik tidak langsung pada kasus kematian ibu adalah anemia., menurut WHO bahwa anemia merupakan sebab utama dari kematian ibu, menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk non anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu (Wahyuddin, 2006). Pada antenatal care ibu hamil mendapat informasi mengenai kekurangan zat besi seperti permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap karena papol lidah menghilang dan peradangan pada sudut mulut sehingga mampak seperti bercak berwarna pucat keputihan dan bidan juga memgimformasikan penatalaksanan untuk anemia zat besi pemberian preparat zat besi seperti sulfas ferosus 3 x 200 mg dengan, ferro glukonat 3 x 200 mg dan pemberian vitamin C dengan dosis 3 x 100 mg/hari (Tartowo, 2007).

1Standar pelayanan antenatal care yang berkualitas ditetapkan oleh Depertemen Kesehatan Republik Indonesia meliputi: Memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali, melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas, dan pengukuran tekanan darah secara rutin, pengukuran Tinggi Fundus Uteri dilakukan secara rutin dengan tujuan mendeteksi secara rutin terhadap berat badan janin, melaksanakan palpasi setiap kunjungan untuk mengetahui usia kehamilan, letak, bagian terbawah, letak punggung, pemeriksaan hemoglobin pada kunjungan pertama dan kehamilan 30 minggu, memberikan tablet zat besi 90 tablet selama 3 bulan diminum sejak usia kehamilan 7 bulan dan memberikan penyuluhan tentang asupan gizi selama hamil (Mufdlilah, 2009).Prevalensi ibu hamil yang mengalami kurang energi kronik sebesar 13,6%. Studi masalah mikro di 10 provinsi tahun 2006 masih dijumpai 26,3% balita yang mengalami anemia gizi besi dengan kadar hemoglobin kurang dari 11,0 gr/dl dan prevalensi tertinggi di provinsi Maluku sebesar 36%. Sementara itu dari SKRT 2011, prevalensi ibu hamil yang menderita anemia gizi besi adalah 40,1%. Keadaan ini mengindikasikan anemia gizi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi saat ini berfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe), cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil pada tahun 2009 rata-rata nasional 68,5%. Beberapa provinsi seperti provinsi Bali, Lampung dan NTB mempunyai cakupan di atas 80%, sementara provinsi Papua Barat,sulawesi tengah cakupannya dibawah 40% (Riskesdas, 2010).Dari survey di puskesmas mulio rejo tahun 2010 dari kunjungan ibu hamil setiap bulanya terdapat ibu hamil yang anemia 10 Orang dari 60.kunjungan, sedangkan pada tahun 2011 dari rata-rata kunjungan ibu hamil setiap bulannya terdapat anemia8

METODE PENELITIANJenis PenelitianJenis penelitian adalah penelitian analitik deskriptif yang dengan rancangan studi Cross Sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Antenatal care dengan kejadian anemia pada kehamilan di Wilayah krja Puskesmas Mulio Rejo Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012.

Populasi dan Sampel penelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Wilayah krja Puskesmas Mulio RejoKabupaten Deli Serdang Tahun 2012 sebanyak 30 orang dan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel.Instrumen PenelitianAsupan Gizi ibu selama hamil dalam antenatal careUntuk mengetahui asupan gizi diberikan pertanyaan sebanyak 10. Maka aspek katagori pengukuran asupan gizi selama hamil dalam antenatal care adalah, Baik: Apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar 8-10 mendapat skor 76%-100%. Cukup : Apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar 5-7 mendapat skor 60%-75%. Kurang: Apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar