Pelayanan Anc Terpadu

40
PELAYANAN ANC TERPADU OLEH: Bevy Aryah Andini

Transcript of Pelayanan Anc Terpadu

Page 1: Pelayanan Anc Terpadu

PELAYANAN ANC TERPADU

OLEH:Bevy Aryah Andini

Page 2: Pelayanan Anc Terpadu

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) di Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari 307/100.000 diturunkan dari 307/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun kelahiran hidup (KH) pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 KH 2002 menjadi 228/100.000 KH pada tahun 2007 (SDKI, 2007). pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun demikian, masih Namun demikian, masih diperlukan upaya keras untuk diperlukan upaya keras untuk mencapai target RPJMN 2010-mencapai target RPJMN 2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada 2014 yaitu 118/100.000 KH pada tahun 2014 dan Tujuan tahun 2014 dan Tujuan Pembangunan Milenium Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals), (Millenium Development Goals), yaitu AKI 102/100.000 KH pada yaitu AKI 102/100.000 KH pada tahun 2015.tahun 2015.

Page 3: Pelayanan Anc Terpadu

•Malaria pada kehamilan seringkali menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi ibu, janin dan bayinya. Menurut laporan GFATM Malaria periode tahun 2008 - 2010, di daerah endemis, prevalensi ibu hamil positif Malaria 38,2%, dan menurut data SDKI 2007, di daerah endemis malaria, ibu hamil yang memakai kelambu hanya 29,0%.

•Masalah lain adalah HIV pada ibu hamil, selain mengancam keselamatan ibu juga dapat menular kepada bayinya (mother-to-child transmission). Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2009, dari 10.026 ibu hamil yang menjalani test HIV, sebanyak 289 (2,9%) ibu hamil dinyatakan positif HIV.

•Sifilis merupakan salah satu infeksi menular seksual yang juga perlu mendapat perhatian. Ibu hamil yang menderita Sifilis berpotensi untuk melahirkan bayi dengan Sifilis kongenital. Data terbatas dari tiga kabupaten model, dari 2.640 ibu hamil yang diperiksa, yang positif 52 ibu hamil (1,97%).

Page 4: Pelayanan Anc Terpadu

Penyakit menular lain yang masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat adalah Tuberkulosis (TB). Pada ibu hamil TB dapat memperburuk kesehatan dan status gizi ibu, serta mempengaruhi tumbuh kembang janin dan risiko tertular pada bayinya.

Kekurangan gizi pada ibu hamil juga masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusus. Kurang asupan zat besi pada perempuan khususnya ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang akan menambah risiko perdarahan dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, prevalensi anemia pada pada ibu hamil sekitar 40,1% (SKRT 2001). Di samping kekurangan asupan zat besi, anemia juga dapat disebabkan karena kecacingan dan Malaria. Masalah gizi yang lain adalah kurang energi kronik (KEK) dan konsumsi garam beryodium yang masih rendah. Wanita usia subur (WUS) yang berisiko kurang energi kronik (KEK) sekitar 13,6% dan 62,3% rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium cukup (Riskesdas 2007).

Page 5: Pelayanan Anc Terpadu

TUJUAN

Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.

Tujuan umum adalah :untuk memenuhi hak setiap ibu hamil

memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.

Page 6: Pelayanan Anc Terpadu

Tujuan khusus adalah :Menyediakan pelayanan antenatal terpadu,

komprehensif dan berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI.

Menghilangkan “missed opportunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan berkualitas.

Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.

Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil sedini mungkin.

Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem rujukan yang ada.

Page 7: Pelayanan Anc Terpadu

SASARAN PELAYANAN DAN PENGGUNA BUKU PEDOMANSasaran pelayanan: Semua ibu hamil ditargetkan menjadi sasaran pelayanan antenatal terpadu. Pengguna buku pedomanTenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan keluarga berencana Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta yang menyediakan pelayanan antenatalLintas program terkait di tingkat pusat, propinsi dan kabupaten/kotaInstitusi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan (perguruan tinggi, Poltekkes, STIKes, RS, Bapelkes, Pusat Pelatihan, dan lainnya).Organisasi profesi terkait.

Page 8: Pelayanan Anc Terpadu

A.KONSEP PELAYANAN

Pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas secara keseluruhan meliputi hal-hal sebagai berikut:

• Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar kehamilan berlangsung sehat;

• Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan

• Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman; • Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk

melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi. • Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat

dan tepat waktu bila diperlukan.• Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam

menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi.

PELAYANAN ANTENATAL TERPADU

Page 9: Pelayanan Anc Terpadu

KERANGKA KONSEP

Page 10: Pelayanan Anc Terpadu

Ibu hamil ANC

Ibu hamil dg komplikasi kebidanan

Ibu hamil dg masalah gizi

Ibu hamil berisiko

Ibu hamil dg penyakit tdk menular

Ibu hamil dg penyakit menular

Ibu hamil dg gangguan jiwa

Ibu hamil sehat

Perencanaan persalinan aman di faskes

Tata laksana kasus,KIE & tindak lanjut masalah gizi

Tata laksana kasus,KIE & tindak lanjut Bumil berisiko

Tata laksana kasus,KIE & tindak lanjut Bumil dg penyakit tdk menular

Tata laksana kasus,KIE & tindak lanjut Bumil dg penyakit menular

Tata laksana kasus,KIE & tindak lanjut Bumil dg gangguan jiwa

Persalinan aman & bersih perawatan BBL

Page 11: Pelayanan Anc Terpadu

Konsep alur pelayanan antenatal terpadu

di puskesmas

Page 12: Pelayanan Anc Terpadu

LOKET Poli KIA

Apotik

Balai Pengobatan

MalariaTBHIVAnemiaKEK

Ibu hamil

Pulang

Rujuk RSU Rawat Inap

Rujukan: Polindes Poskesdes Ponkesdes BPS

laboratorium

Page 13: Pelayanan Anc Terpadu

Catatan:

•Poli KIA hanya merujuk pemeriksaan laboratorium rutin ANC•Poli KIA hanya melakukan penapisan ibu hamil berdasarkan keluhan dan gejala klinis•Alur pelayan disesuaikan dg kondisi wilayah masing-2

Page 14: Pelayanan Anc Terpadu

STANDAR PEMERIKSAAN ANC

BERKUALITAS

Page 15: Pelayanan Anc Terpadu

1. Timbang berat badan Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

2. Ukur lingkar lengan atas (LiLA).Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu

hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

3.Ukur tekanan darah.Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan

atau tungkai bawah; dan atau proteinuria)

Page 16: Pelayanan Anc Terpadu

4. Ukur tinggi fundus uteri Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan

untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

5.Hitung denyut jantung janin (DJJ) Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali

kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat janin.

6.Tentukan presentasi janin;Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain.

Page 17: Pelayanan Anc Terpadu

7.Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil dilakukan skrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini.

8. Beri tablet tambah darah (tablet besi), Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat

tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.

9.Periksa laboratorium (rutin dan khusus)Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi: a. Pemeriksaan golongan darah,Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk

mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.

Page 18: Pelayanan Anc Terpadu

b.Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal

sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.

c.Pemeriksaan protein dalam urin Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada

trimester kedua dan ketiga atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya proteinuria pada ibu hamil. Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya pre-eklampsia pada ibu hamil.

d.Pemeriksaan kadar gula darah.Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Melitus harus dilakukan

pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan sekali pada trimester ketiga (terutama pada akhir trimester ketiga).

Page 19: Pelayanan Anc Terpadu

e.Pemeriksaan darah MalariaSemua ibu hamil di daerah endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria dalam rangka skrining pada kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis Malaria dilakukan pemeriksaan darah Malaria apabila ada indikasi.

f.Pemeriksaan tes SifilisPemeriksaan tes Sifilis dilakukan di daerah dengan risiko tinggi dan ibu hamil yang diduga Sifilis. Pemeriksaaan Sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.

g.Pemeriksaan HIV Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Tes HIV pada Ibu hamil disertai dengan konseling sebelum dan sesudah tes serta menanda tangani informed consent

h.Pemeriksaan BTA Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang menderita batuk berdahak lebih dari 2 minggu (dicurigai menderita Tuberkulosis) sebagai upaya penapisan infeksi TB

Page 20: Pelayanan Anc Terpadu

10) Tatalaksana/penanganan KasusBerdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.

Page 21: Pelayanan Anc Terpadu

Jenis Pemeriksaan

Page 22: Pelayanan Anc Terpadu

No Jenis Pemeriksaan TrimesterI

Trimester II

Trimester III

Keterangan

1 Keadaan Umum Rutin

2 Suhu tubuh Rutin

3 Tekanan darah Rutin

4 Berat badan Rutin

5 Penapisan status TT Rutin

6 LILA Rutin

7 TFU Rutin

8 Presentasi Janin Rutin

9 DJJ Rutin

10 Pemeriksaan Hb Rutin

Page 23: Pelayanan Anc Terpadu

11 Golongan darah Rutin

12 Protein urin Atas indikasi

13 Gula darah/reduksi

Atas indikasi

14 Darah Malaria Atas indikasi

15 BTA Atas indikasi

16 Tes Sifilis Atas indikasi

17 Tes HIV Atas indikasi

18 USG Rujukanatas indikasi

19 Foto thorak Rujukanatas indikasi

No Jenis Pemeriksaan TrimesterI

Trimester II Trimester III Keterangan

Page 24: Pelayanan Anc Terpadu

Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

Page 25: Pelayanan Anc Terpadu

No Hasil pemeriksaan Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

1 Ibu hamil dengan perdarahan antepartum

oKeadaan emergensi, rujuk untuk penanganan perdarahan sesuai standar

2 Ibu hamil dengan demam oTangani demam sesuai standaroJika dalam 2 hari masih demam atau keadaan umum memburuk, segera rujuk

3 Ibu hamil dengan hipertensi ringan ( Tekanan Darah 140/90 mmHg) tanpa proteinuria

oTangani hipertensi sesuai standaroPeriksa ulang dalam 2 hari, jika tekanan darah meningkat, segera rujuk.oJika ada gangguan janin, segera rujuk.oKonseling gizi, diet makanan untuk hipertensi dalam kehamilan

4 Ibu hamil dengan hipertensi berat (diastole ≥ 110 mmHg) tanpa proteinuria

oRujuk untuk penanganan hipertensi berat sesuai standar.

5 Ibu hamil dengan status TT tidak lengkap

oDiberikan imunisasi TT sesuai dengan interval pemberian

6 Ibu hamil dengan pre eklampsia, oHipertensi disertaioEdema wajah atau tungkai bawah, dan atauoProteinuria (+)

oKeadaan emergensi, rujuk untuk penanganan pre-eklampsia sesuai standar.

Page 26: Pelayanan Anc Terpadu

7 oIbu hamil BB Kurang (kenaikan BB < 1 Kg/bulan), atau oIbu hamil risiko KEK (LILA < 23,5 cm)

oRujuk untuk penanganan ibu hamil risiko KEK sesuai standar.

8 Ibu hamil BB Lebih (kenaikan BB > 2Kg/bulan).

oRujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.

9 TFU tidak sesuai dengan umur kehamilan.

Rujuk untuk penanganan gangguan pertumbuhan janin.

10 Kelainan letak janin pada trimester III.

Rujuk untuk penanganan kehamilan dengan kelainan letak janin.

11 Gawat Janin Rujuk untuk penanganan gawat janin

12 Ibu hamil dengan anemia oRujuk untuk penanganan anemia sesuai standaroKonseling gizi, diet makanan kaya zat besi dan protein

13 Ibu hamil dengan Diabetes Mellitus (DM).

oRujuk untuk penanganan DM sesuai standaroKonseling gizi, diet makanan untuk ibu hamil DM

14 Ibu hamil dengan Malaria oKonseling tidur menggunakan kelambu berinsektisida oMemberikan pengobatan sesuai kewenanganoRujuk untuk penanganan lebih lanjut pada Malaria dengan komplikasi.

No Hasil pemeriksaan Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

Page 27: Pelayanan Anc Terpadu

15 Ibu hamil dengan Tuberkulosis (TB)

oRujuk untuk penanganan TB sesuai standaroKonseling gizi, diet makanan untuk ibu hamil TBoPemantauan minum obat TBoPHBS

16 Ibu hamil dengan Sifilis oRujuk untuk penanganan Sifilis pada ibu hamil dan suami sesuai standar.

17 Ibu hamil dengan HIV. oKonseling rencana persalinan (PMTCT)oRujuk untuk penanganan HIV sesuai standaroKonseling/pendampingan

18 Ibu hamil dengan masalah kejiwaan

oRujuk untuk pelayanan kesehatan jiwa.oPantau hasil rujukan balikKerjasama dengan fasilitas rujukan selama kehamilan

19 Ibu hamil yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga

oRujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) terhadap korban kekerasan

No Hasil pemeriksaan Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

Page 28: Pelayanan Anc Terpadu

KIE YANG EFEKTIF

Page 29: Pelayanan Anc Terpadu

No Materi KIE Isi pesan

1 Persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi komplikasi

Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan dan nifas.TabulinTempat persalinanTransportasi rujukanPenolong persalinanCalon donor darahPendamping persalinanSuami SIAGA (siap antar jaga)

2 Inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif

Skin to skin contact untuk IMDKolostrumRawat gabungASI saja 6 bulanTidak diberi susu formulaKeinginan untuk menyusuiPenjelasan pentingnya ASIPerawatan puting susu

3 KB paska persalinan Metode yang sesuai dalam masa nifas

4 Masalah gizi Suplementasi tablet besiMengkonsumsi garam beryodiumMengkonsumsi makanan padat kalori dan kaya zat besiPemberian makanan tambahan

5 Pemberian imunisasi TT Pentingnya pemberian imunisasi TTInterval pemberian imunisasi TT yang benar

Page 30: Pelayanan Anc Terpadu

6 Masalah penyakit kronis dan penyakit menular.

Upaya pencegahan.Mengenali gejala penyakitMenerapkan PHBSKepatuhan minum obat.

7 Kelas ibu Setiap ibu hamil menggunakan buku KIABertukar pengalaman diantara ibu hamilSenam hamil

8 Brain booster Berkomunikasi dengan janin Musik untuk menstimulasi janinNutrisi gizi seimbang bagi ibu hamil.

9 Informasi HIV/AIDS (PMTCT) dan IMS

Definisi HIV, AIDS dan IMSPenularan dan pencegahan HIV dan IMSPentingnya tes HIVLayanan VCT/CSTPMTCT

10 Informasi KtP (kekerasan terhadap perempuan)

Pengertian kekerasan terhadap perempuanBentuk-bentuk KtPAkibat KtPPencegahan dan penanganan KtP

No Materi KIE Isi pesan

Page 31: Pelayanan Anc Terpadu

PENYELENGGARAAN PELAYANAN ANTENATAL

TERPADU

Page 32: Pelayanan Anc Terpadu

InputInput yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan

antenatal terpadu antara lain meliputi: • Adanya norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) pelayanan

antenatal terpadu.• Adanya perencanaan dan penganggaran tahunan tingkat pusat, provinsi

dan kabupaten/kota untuk penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu di fasilitas pelayanan kesehatan.

• Adanya sarana dan fasilitas kesehatan sesuai standar dalam menyelenggarakan pelayanan antenatal terpadu.

• Adanya logistik yang dibutuhkan untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu.

• Adanya tenaga pengelola program KIA yang sesuai untuk mengelola pelayanan antenatal terpadu di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.

• Adanya tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan antenatal terpadu sesuai standar.

• Adanya informasi sistem dan tempat rujukan bagi masing-masing kasus dalam pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu.

• Adanya informasi status endemisitas dan daerah berisiko tinggi penyakit yang mempengaruhi kehamilan.

• Adanya pedoman pelaksanaan program terkait dengan pelayanan antenatal terpadu

Page 33: Pelayanan Anc Terpadu

Proses• Sosialisasi norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) pelayanan

antenatal terpadu secara berjenjang.• Penyusunan perencanaan dan penganggaran program KIA tahunan

tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota untuk penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu di fasilitas pelayanan kesehatan.

• Melaksanakan pelayanan antenatal terpadu di sarana dan fasilitas kesehatan.

• Menggunakan logistik sesuai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu.

• Standarisasi pengelola program KIA dalam penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.

• Standarisasi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu.

• Menggunakan informasi, sistem dan tempat rujukan kasus dalam pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu.

• Menggunakan informasi endemisitas dan daerah berisiko tinggi terjadinya penyakit terkait kehamilan dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu.

• Menggunakan pedoman pelaksanaan program terkait dalam menyelenggarakan pelayanan antenatal terpadu.

Page 34: Pelayanan Anc Terpadu

Output:• Tersosialisasinya norma, standar, prosedur dan kriteria

(NSPK) pelayanan antenatal terpadu.• Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di fasilitas

pelayanan kesehatan sesuai perencanaan yang didukung anggaran tahunan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

• Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di sarana dan fasilitas kesehatan yang telah terstandar.

• Digunakannya logistik pendukung yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu.

• Tenaga pengelola program KIA mampu mengelola pelayanan antenatal terpadu di tingkat propinsi dan kabupaten/kota.

• Tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan antenatal terpadu sesuai standar.

• Digunakannya informasi sistem dan tempat rujukan dalam pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu.

Page 35: Pelayanan Anc Terpadu

Pelayanan antenatal terpadu terlaksana sesuai dengan status endemisitas dan daerah berisiko tinggi penyakit yang mempengaruhi kehamilan.

PENTING

Page 36: Pelayanan Anc Terpadu

PENUTUP

Page 37: Pelayanan Anc Terpadu

Pelayanan Antenatal Terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.

Page 38: Pelayanan Anc Terpadu

Pelayanan antenatal terpadu tersebut mencakup pelayanan promotif, preventif, sekaligus kuratif dan rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular (imunisasi, HIV/AIDS, TB, Malaria, penyakit menular seksual), tidak menular (hipertensi, Diabetes Mellitus), ibu hamil yang mengalami kekerasan selama kehamilan serta program spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Page 39: Pelayanan Anc Terpadu

Setiap tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta harus dapat memberikan pelayanan yang komprehensif terhadap ibu hamil agar dapat memastikan kehamilan berlangsung normal, mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami ibu hamil serta melakukan intervensi secara adekuat.

Page 40: Pelayanan Anc Terpadu

Pedoman pelayanan antenatal terpadu, merupakan pedoman yang dinamis, sehingga dapat disesuaikan dengan perkembangan program dan kebutuhan spesifik daerah.