Anatomi Uro

7
Referensi : 1. B. Purnomo Basuki. Dasar – Dasar Urologi, Edisi kedua. Jakarta : Sagung Seto Jakarta. 2. Anatomi Umum. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Anatomi sistem eritropoetika terdiri atas : 1,2 1. Ginjal Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur-struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal. Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal. Kortex berwarna pucat, permukaan kasar. Di dalam korteks terdapat berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medulla banyak terdapat duktuli ginjal. Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus proksimalis, tubulus kontortus distalis dan duktus koligentes. Medulla renalis berwarna agak gelap yang terdiri dari 12-20 pyramidales. Basis dari pyramis, disebut basis pyramis yang berada pada cortex. Apex dari pyramis disebut papilla renalis

Transcript of Anatomi Uro

Page 1: Anatomi Uro

Referensi :

1. B. Purnomo Basuki. Dasar – Dasar Urologi, Edisi kedua. Jakarta :

Sagung Seto Jakarta.

2. Anatomi Umum. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar.

Anatomi sistem eritropoetika terdiri atas :1,2

1. Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga

retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi

cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini terdapat hilus ginjal yaitu

tempat struktur-struktur pembuluh darah, sistem limfatik, sistem saraf dan

ureter menuju dan meninggalkan ginjal.

Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla

ginjal. Kortex berwarna pucat, permukaan kasar. Di dalam korteks terdapat

berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medulla banyak terdapat duktuli ginjal.

Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus

kontortus proksimalis, tubulus kontortus distalis dan duktus koligentes.

Medulla renalis berwarna agak gelap yang terdiri dari 12-20 pyramidales. Basis

dari pyramis, disebut basis pyramis yang berada pada cortex. Apex dari

pyramis disebut papilla renalis terletak menghadap ke arah medial, yang

bermuara pada calix minor. Diantara satu piramid dengan piramid lainnya

terdapat jaringan cortex, disebut columna renalis Bertini. Setiap piramis

bersama-sama dengan columna renalis bertini yang ada disampingnya

membentuk lonus renalis, berjumlah 5 – 14 buah. Pada setiap papilla renalis

bermuara 10 – 40 buah ductus yang mengalirkan urine ke calix minor.

Hilum renale meluas membentuk sinus renalis, dan didalam sinus renalis

terdapat pelvis renalis, yang merupakan pembesaran dari ureter ke arah

cranialis. Pelvis renalis terbagi menjadi 2 – 3 calices renalis major dan setiap

calix major terbagi menjadi 3 – 4 buah calices renalis minor.

Page 2: Anatomi Uro

Ginjal dibungkus oleh jaringan fibreus tipis dan mengkilat yang disebut

kapsula fibrosa ginjal dan di luar kapsula ini terdapat jaringan lemak perirenal.

Di sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anka ginjal atau glandula adrenal /

suprarenal. Facies anterior berbentuk cembung, berhadapan dengan organ-

organ berikut :

Ren sinister berbatasan dengan : pancreas, gaster, lien, duodenum, flexura

coli sinistra. Ren dextra letak berbatasan dengan : facies posterior lobus dextra

hepatis, flexura coli dextra dan duodenum.

Facies posterior ren letak berhadapan dengan organ-organ sebagai berikut:

- Ren sinister berbatasan dengan costa XI, costa XII, processus transversus

vertebra lumbalis 1, M.transversus abdominis, M.quadratus lumborum.

- Ren dextrer berbatasan dengan diaphragma thoracis, costa XII, processus

transversus abdominis, M.quadratus lumborum, M.psoas major dan

processus transversus vert. lumbalis 2.

Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri renalis yang merupakan

cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan darah vena dialirkan

melalui vena renalis yang bermuara ke dalam vena cava inferior. Sistem arteri

ginjal adalah end arteries yaitu artei yang tidak mempunyai anastomosis

dengan cabang-cabang dari artei lain, sehingga jika terdapat kerusakan pada

salah satu cabang arteri ini, berakibat timbulnya iskemia/nekrosis pada daerah

yang dilaluinya.

2. Ureter

Ureter adalah suatu saluran yang dibentuk oleh jaringan otot polos dengan

ukuran 25-30 cm, menghubungkan ren dengan vesica urinaria. Dindingnya

terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot-otot polos

sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik

(berkontraksi) guna mengeluarkan urine ke vesica urinaria. Sebagian berada di

dalam cavum abdominis disebut pars abdominalis, dan sebagian lagi berada di

dalam cavum pelvicum disebut pars pelvina.

Kedua ureter bermuara ke dalam vesica urinaria dengan jarak 5 cm satu

sama lain. Berjalan obliq sepanjang 2 cm di dalam dinding vesica urinaria

Page 3: Anatomi Uro

sebelum bermuara ke dalam vesica urinaria, disebut ostium ureteris. Ureter

menerima innervasi dari N.thoracalis 10 – 12, N.lumbalis 1 – sacralis 4.

Sepanjang perjalanan ureter, secara anatomis terdapat 3 tempat

penyempitan ureter, sehingga batu atau benda-benda lain yang berasal dari

ginjal seringkali tersangkut ditempat itu, yakni pada : (1) peralihan dari pelvis

renalis menjadi ureter, (2) ketika menyilang di A.iliaca communis di rongga

pelvis, dan (3) ketika bermuara ke dalam vesica urinaria.

3. Vesica urinaria

Merupakan sebuah organ berongga yang berbentuk kantong yang dibentuk

oleh jaringan ikat dan otot polos, berfungsi menampung urine dari ureter dan

kemudian mengeluarannya melalui uretra. Volume 2000 – 3000 cc. Morfologi

sangat bervariasi, ditentukan oleh usia, jenis kelamin dan volume. Vesica

urinaria diinnervasi oleh plexus vesicalis yang berasal dari N.sacralis 2 – 4.

Secara anatomi, vesica urinaria terdiri atas 3 permukaan, yaitu :

1) Facies superior, berbentuk segitiga dengan batas menghadap ke arah

posterior.

2) Facies inferio-lateral, ada 2 buah yang saling bertemu di bagian anterior

membentuk sisi anterior yang bulat, dan dibagian inferior membentuk

collum vesicae, yang difiksasi oleh diaphragma urogenitalia. Facies

inferio-lateral dan facies superior bertemu di bagian ventral membentuk

apex vesicae.

3) Facies posterior, membentuk fundus.

Di sebelah dorsal vesica urinaria peritonium membentuk reflexi ke arah

uterus pada wanita dan rectum pada pria. Diantara symphisis osseum pubis dan

vesica urinaria terdapat spatium retropubis berbentuk huruf “U” berisi jaringan

ikat longgar, lemak dan plexus venosus.

Dari apex vesica sampai ke umbilicus terdapat ligamentum umbilicale

medianum, merupakan sisa dari urachus. Sisa arteri umbilicalis membentuk

ligamentum umbilicale laterale. Ketiga ligamenta tersebut dibungkus oleh

peritoneum parietale membentuk plica umbilicalis media dan plica umbilicalis

lateralis.

Page 4: Anatomi Uro

Pada fundus vesicae terdapat trigonum vesicae Lieutaudi, tempat bermuara

ureter pada sudut cranio-dorsal dan pangkal urethra di sudut caudal (= ostium

urethrae internum).

4. Urethra

Merupakan suatu saluran fibromuscular, dilalui oleh urin dari vesica

urinaria. Saluran ini menutup pada saat kosong. Pada pria juga dilalui oleh

semen (spermatozoa). Ada beberapa perbedaan antara urethra feminina dan

urethra masculina.

Urethra Feminina

Panjangnya kurang lebih 4 cm, terletak di bagian anterior vagiana.

Muaranya disebut ostium urethra externum, berada di dalam vestibulum

vaginae, di ventralis dari ostium vaginae, di antara ke dua ujung anterior labia

minora. Berjalan melalui diaphragma pelvis dan urogenitale. Urethra difiksasi

pada os pubis oleh serabut - serabut ligamentum pubovesicae.

Urethra Masculina

Dimulai pada colium vesicae, mempunyai ukuran panjang kurang lebih

23-25 cm, berjalan menembusi glandua prostat, diaphragma pelvis, diaphragma

urogenitale dan penis. Di bagi menjadi tig abagian, yaitu : (1) pars prostatica,

(2) pars membranacea dan (3) pars spongiosa.

Urethra pars prostatica, berjalan melalui prostat. Panjang kira-kira 3 cm.

Mempunyai lumen yang lebih besar dari yang lainnya.

Urethra pars membranacea, berjalan kearah caudo ventral, mulai dari apex

prostat menuju ke bulbus penis. Merupakan bagian terpendek dan tersempit.

Panjangnya 1 – 2 cm, terletak 2,5 cm di dorsal tepi caudal symphisis ossis

pubis.

Urethra pars spongiosa, berada di dalam corpus spongiosa penis, berjalan

di dalam bulbus penis, corpus penis sampai glans penis. Panjang kira-kira 15

cm. Lumennya besar, membentuk pelebaran di dua tempat, yaitu di dalam

Page 5: Anatomi Uro

bulbus penis disebut fossa intrabulbaris, dan pada glans penis disebut fossa

navicularis urethrae.

Ostium urethra externum terdapat pada ujung glans penis, merupakan

bagian paling sempit.