Anamnes Is
-
Upload
satrio-adiras-putra -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of Anamnes Is
Perlu diperhatikan gejala umum seperti benjolan atau massa pada payudara, nyeri atau
ketidaknyamanan payudara, cairan dari puting. Tanyakan apakah pasien melakukan
pemeriksaan payudara sendiri, seberapa sering, tanyakan mengenai adanya benjolan, nyeri,
ketidaknyamanan, dan cairan dari puting.
Masa payudara menunjukkan berbagai tanda etiologi, mulai dari fibroadenoma dan kista yang
terlihat pada wanita yang berusia lebih muda, abses atau mastitis, hingga kanker payudara
primer. Semua massa payudara memerlukan evaluasi yang cermat dan tindakan diagnostik
definitif harus dilakukan.
Usia Lesi yang lazim ditemukan Karakteristik
15-25 Fibroadenoma Biasanya lunak, bulat, dapat
digerakkan, tidak ada nyeri
tekan
25-50 Kista
Perubahan fibrokistik
Kanker
Biasanya lunak sampai keras,
bulat, dapat digerakkan;
sering nyeri tekan.
Nodular, seperti jalinan tali
Tidak teratur, berbentuk
stelata, keras, batasan tidak
tegas dengan jaringan sekitar.
50 atau lebih Kanker sampai terbukti
sebaliknya
Seperti diatas
Wanita hamil/ laktasi Adenoma pada masa laktasi,
kista, mastitis, dna kanker
Seperti diatas
Tabel 1. Masa payudara yang dapat dipalpasi (hlm 144)
Faktor Resiko relatif (%)
RIWAYAT KELUARGA
-Memiliki riwayat kanker payudara keturunan generasi
tingkat pertama
-Premenopause
-premenopause dan bilateral
1,2-3,0
3,1
8,5-9,0
-pascamenopause
-pascamenopause dan bilateral
-gen BRCA I/ BRCA 2
1,5
4,0-5,4
3,0-7,0
RIWAYAT MENSTURASI
-usia saat menarke < 12 tahun
-usia saat menopause > 55 tahun
1,3
1,5-2,0
KEHAMILAN
-kelahiran hidup pertama dari usia 25-29 thn
-kelahiran hidup pertama setelah usia 30 thn
-kelahiran hidup pertama setelah usia 35 thn
-nulipara
1,5
1,9
2,0-3,0
3,0
KEADAAN DAN PENYAKIT PAYUDARA
-penyakit nonproliferatif
-penyakit proliferatif
-proliferatif disertai dengan hiperplasia atipikal
-karsinoma lobular in situ
-densitas payudara pada mamografi
1,0
1,9
4,4
6,9-12,0
1,8-6,0
Tabel 2. Ringkasan faktor resiko kanker payudara (hlm 145)
Walaupun sebanyak 70% wanita yang menderita kanker tidak memiliki faktor-faktor
predisposisi yang diketahui, faktor resiko pasti dapat ditegakkan. American cancer society
merekomendasikan:
- Pemeriksaan payudara klinis oleh perawatan kesehatan profesional setiap 3 tahun
untuk wanita usia antara 20 dan 39 tahun, setiap tahun setelah usia 40 tahun.
- Mamografi setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 40 tahun atau lebih. Untuk
wanita beresiko tinggi, banyak klinisi menyarankan skrining mamografi pada usia 30-
40 tahun kemudian setiap 2-3 tahun sampai usia 50 tahun.
Aksila, inspeksi terhadap ruam, infeksi, dan pigmentasi. Dalam palpasi nodus aksila sentralis
adakah limfadenopati. Jika ada indikasi, palpasi nodus aksilaris lainnya seperti kelompok
pektoralis, lateralis, dan subskapularis.
Sumber: bickley, lynn S. Payudara dan aksila. Dalam: pemeriksaan fisik & riwayat kesehatan
bates. Ed.5. jakarta: EGC; 2008. Hlm.143-53.
Secara garis besar dilakukan inspeksi dan palpasi pada payudara. Dalam palpasi, dengan
pasien duduk tegak, fossa supra kalvikular dan aksila diperiksa termasuk kauda spence dan
jaringan payudara sentral. Seluruh payudara diperiksa ulang dengan posisi pasien terlentang
dengan tangan pada belakang kepala. Gambaran penting dari benjolan atau limfonodus
adalah ukurannya, bentuk, mobilitas atau fiksasi. Penderita diperiksa dengan badan bagian
atas terbuka. Untuk lebih menjelaskan, berikut dijelaskan pemeriksaan payudara:
1. Posisi tegak (duduk)
Penderita duduk dengan tangan bebas ke samping, pemeriksa berdiri depan dengan posisi
yang kurang lebih sama tinggi. Pada inspeksi silihat simetris payudara kanan dan kiri
(simetris/Asimetris), retraksi kulit, edema, inversi puting lebih mudah dideteksi saat penderita
duduk, tangan pada pinggul dan kepala ditengadahkan, kelainan papila, letak dan bentuknya,
retraksi puting susu, kelainan kulit, tanda-tanda peradangan, peau d’orange, dimpling,
ulserasi, dan lain-lain.
2. Posisi berbaring
Penderita berbaring, diusahakan agar payudara jatuh tersebar rata diatas lapang dada; jika
perlu bahu diganjal pada pasien yang payudaranya besar. Palpasi menggunakan falang distal
dan medial jari II, III, IV dikerjakan secara sistematis dari kranial setinggi iga ke 2 sampai
distal setinggi iga ke-6, ingat memeriksa daerah sentral subareolar dan papil. Dapat juga
sistematisasi ini dari tepi ke sentral. Lalu lakukan pemeriksaan apakah ada cairan yang keluar
dari puting susu dengan menekan daerah sekitar papil. Dengan pemeriksaan rabaan halus
akan lebih teliti dibanding tekanan keras. Rabaan halus dapat membedakan kepadatan masa
payudara. Tumor adalah kepadatan masa dalam payudara yang berbentuk memiliki ukuran
tiga dimensi.