ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU...

19

Click here to load reader

Transcript of ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU...

Page 1: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

ANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN

PESAWAT UDARA BERDASARKAN METODA ICAO

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh :

ARIE FIBRYANTO

NIM : 25002093

Program Studi Rekayasa Transportasi

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005

Page 2: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E
Page 3: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap. (QS. Alam Nasyrah: 5-8)

Kupersembahkan untuk yang tercinta Mama dan Papa

Kakak dan Adikku

Page 4: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

ABSTRAK

ANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN PESAWAT

UDARA BERDASARKAN METODA ICAO

Oleh

Arie Fibryanto

NIM : 25002093

Saat ini terdapat beberapa metoda desain struktur perkerasan kaku untuk landasan pesawat udara, antara lain : metoda ICAO (International Civil Aviation Organization), metoda FAA (Federal Aviation Administration) dan metoda PCA (Portland Cement Association). Metoda desain tersebut berbeda dalam memperhitungkan pengaruh dari beban lalu lintas pesawat udara campuran (mix traffic) yang beroperasi. Metoda ICAO dan PCA yang dilengkapi program komputer (program Airfield) yang tersedia di Laboratorium Rekayasa Jalan, ITB, merupakan metoda desain sistematik yang memungkinkan perancang melakukan analisis dan memilih desain yang efektif sesuai dengan kondisi yang ada. Metoda ICAO dan metoda FAA menggunakan faktor ekivalen beban dari masing-masing jenis pesawat udara terhadap pesawat udara desain, sedangkan metoda PCA memperhitungkan umur kelelahan perkerasan kaku yang diakibatkan oleh masing-masing jenis pesawat udara. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pendekatan desain yang didasarkan pada pesawat udara desain dan pesawat udara campuran. Untuk itu digunakan contoh data pergerakan pesawat udara dan data struktur perkerasan untuk apron di Bandar Udara Juanda, Surabaya. Penelitian yang dilakukan tidak untuk mendesain ulang, sehingga asumsi yang digunakan di dalam proses analisis adalah tebal perkerasan tipikal eksisting. Proses desain dilakukan apakah secara manual berdasarkan kurva desain yang sudah disediakan khususnya untuk sejumlah jenis pesawat udara tertentu yang umum digunakan, atau dengan menggunakan program komputer (program Airfield). Hasil analisis ketiga metoda desain struktur perkerasan kaku, diperoleh pesawat udara desain yang sama yaitu pesawat udara A-330. Hal ini disebabkan oleh tegangan lentur di dalam struktur perkerasan kaku akibat pesawat udara A-330 merupakan tegangan lentur terbesar, yaitu 2,468 MPa. Sedangkan untuk faktor keamanan, ketiga metoda desain berbeda. Perbedaan faktor kemanan untuk masing-masing metoda ICAO, FAA dan PCA adalah 1.20, 1.13 dan 1.36. Faktor keamanan berbeda disebabkan karena perbedaan asumsi yang digunakan. Untuk pendekatan desain menggunakan pesawat udara desain, setiap jenis pesawat udara yang beroperasi dianggap melintasi jalur lintasan roda rata-rata yang sama, sedangkan pesawat udara campuran (mix traffic), jalur lintasan roda dari setiap jenis pesawat udara yang beroperasi dianggap berbeda sesuai dengan konfigurasi rodanya masing-masing. Hasil analisis selanjutnya tentang sensitivitas faktor desain terhadap desain tebal perkerasan (Ddesain) seperti jumlah lintasan pesawat udara tahunan, karakteristik pesawat udara, kekuatan pelat beton dan stabilitas tanah dasar (subgrade), sangat mempengaruhi desain struktur perkerasan yaitu dalam kisaran antara 0.01 sampai dengan 0.75 (%perubahan Ddesain / %perubahan data desain) pada perubahan data desain sebesar 20 %. Kata kunci: desain struktur perkerasan kaku, landasan pesawat udara, metoda ICAO, metoda FAA, metoda PCA, program Airfield, kurva desain

iv

Page 5: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

ABSTRACT

ANALYSIS OF RIGID PAVEMENT STRUCTURAL DESIGN FOR AIRFIELD

BASED ON THE ICAO METHOD

By

Arie Fibryanto

Student Number : 25002093

There are several design methods currently known for airfield rigid pavement structures, such as ICAO method (International Civil Aviation Organization), FAA method (Federal Aviation method) and PCA method (Portland Cement Association). These design methods calculate mixed aircraft traffic for design differently. The ICAO and the PCA methods are supported with a computer program which are available in the Highway Engineering Laboratorium of ITB. It offers a systematic approach for designers to carry out analysis and choose an effective design in accordance with conditions. In hand the ICAO method and the FAA method use load equivalent factor of each aircraft against the design aircraft, whereas the PCA methods takes into account rigid pavement wear age caused by each aircraft. The purpose of this research is to study a design approach based on design aircraft and mixed airraft. For this purpose sample data of aircraft flight and data of rigid pavement structure of the apron at Juanda airfield, Surabaya, are used. The research conducted is meant not for redesigning so that the assumtion taken in process analysis is the typical existing pavement thickness. Design process is implemented either manually based on the available design curve, in particular for a certain number of aircraft in common use, or by using a computer program (Airfield program). The result analysis of the three rigid pavement structure designs yields the same design aircraft, namely the A-330 aircraft. This due to the fact that the flexural stress in the rigid pavement structure due to the A-330 aircraft is the largest, namely 2.468 MPa. However, in the matter of safety factor, the three design methods differ. The safety factors for each method, the ICAO, PCA, and FAA, are respectively 1.20, 1.36, and 1.13. The safety factors differ, because of the difference in assumption used. For design approachs the design aircraft is used, every type of aircraft operating is assumed to be different conforming to each respective wheel configuration. Further results of analysis concerning design factor sensitivity on pavement thickness design (Ddesign), like the number of annual aircraft departures, aircraft characteristics, concrete flexural strength, and subgrade stability, very much influence pavement structure design, namely in the range of 0.01 till 0.75 (% change in Ddesign / % change in design data) in change design data in the amount of 20 %. Keywords : rigid pavement design, airfield, ICAO method, FAA method, PCA method, Airfield program, design curve.

v

Page 6: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS

Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi

Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang.

Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat

dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan

sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur

Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung.

Perpustakaan yang meminjam tesis ini untuk keperluan anggotanya harus mengisi nama dan

tanda tangan peminjam dan tanggal pinjam.

vi

Page 7: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

KATA PENGANTAR

Syukur yang tiada terkira kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga tesis

ini dapat diselesaikan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Dosen Pembimbing

Bapak Dr. Ir. Djunaedi Kosasih, M.Sc dan Ir. Pamudji Widodo, M.Sc, atas semua bimbingan,

saran, nasehat dan dorongan yang sangat berguna selama penelitian berlangsung serta waktu

yang telah diluangkan selama penulisan tesis ini.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Dr. Ir. Rudy Hermawan K., M.Sc., atas saran dan

bimbingan selama penulisan tesis ini.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan PT.

(Persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Juanda, Surabaya, atas pemberian data-data yang

diperlukan.

Ucapan terima kasih untuk segenap Staf Pengajar dan Karyawan Program Magister

Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung, selama penulis menyelesaikan masa

perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga untuk Anggiasari, Agung, Arif, Haryono, Yudhi, Hadi, Santo

dan teman – teman, di Program Magister Rekayasa Transportasi, Institut Teknologi Bandung,

atas persahabatan dan dukungan selama masa perkuliahan.

vii

Page 8: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

DAFTAR ISI ABSTRAK …….…………………………………................................................................ iv

ABSTRACT …….………………………………….............................................................. v

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS …….…………………………………..................... vi

KATA PENGANTAR …….………………………….......................................................... vii

DAFTAR ISI …….…………………………........................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN …….………..……………….......................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ……………………….…………………………………................... xii

DAFTAR TABEL …….………..………………................................................................ xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ….…………………………………............ xv

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ………………………….…………………………………..... 1

I.2 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….......... 2

I.3 Lingkup Penelitian ……………………………………………………….…... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Perencanaan Bandara Udara ………………………...…………….……..…. 3

II.2 Karakteristik Pesawat Terbang …………………………………………...… 4

II.2.1 Berat pesawat udara ……………………………………………..…… 4

II.2.2 Dimensi pesawat udara …………………………………………..…... 4

II.2.3 Konfigurasi roda pesawat udara ……...................……............…........ 5

II.3 Struktur perkerasan kaku ………………………...................……................. 7

II.3.1 Tanah dasar ….…...……………………..…………..…....................... 7

II.3.2 Lapisan pondasi bawah ……………................………………..…….. 8

II.3.3 Perkerasan kaku ………………………...………………………….... 8

II.4 Beban Roda Tunggal Ekivalen (ESWL) ………………………………….... 9

II.5 Sifat – Sifat Beton ………….…………...………………………………..… 9

II.5.1 Kuat lentur (Flexural strength) ……….…………...……………..….. 10

II.5.2 Penerapan konsep kelelahan (Fatigue) ………….………...……..….. 11

II.6 Tegangan di Dalam Perkerasan Kaku ……….…………...……………..….. 13

II.6.1 Tegangan akibat beban roda ………………….…...………………... 13

II.6.2 Tegangan akibat perbedaan temperatur dan kelembaban ……............. 14

viii

Page 9: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

II.6.3 Tegangan akibat gesek …………………..……….…..…….................14

II.7 Joint ..…………………..……….…..……..................................................... 14

II.7.1 Expansion joint …………………..……….…..……........................... 15

II.7.2 Construction joint ……………………..……….…..……................... 15

II.7.3 Contraction joint ……………………..…….…..……........................ 15

II.8 Metode ICAO .……….………..………………….………………………… 15

II.8.1 Keberangkatan tahunan ekivalen …..………………………....…........ 16

II.8.2 Coverage ………………....................................................................... 17

II.8.3 Desain tebal perkerasan kaku landasan pesawat udara …...............…. 18

II.8.4 Aircraft classification number (ACN) ….....................................…..... 18

II.9 Metode FAA ………………………………………....….…………….…… 19

II.10 Metode PCA …………………………………......……...…………….…… 21

II.11 Program Airfield …………………………………………………………... 25

BAB III PROGRAM DAN METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Program Penelitian ……………………………………………..………….. 27

III.2 Metodologi Penelitian ……………………………………………………... 29

III.2.1 Metodologi pengumpulan data …….…………………………….…. 29

III.2.2 Metodologi analisis metode desain

struktur perkerasan kaku ................................ .......…........................ 29

III.2.3 Metodologi pengembangan chart desain …………………………… 31

III.2.4 Metodologi analisis sensitivitas …………………………………….. 31

BAB IV PRESENTASI DATA DAN ANALISIS

IV.1 Presentasi Data ……………………………………………………………. 33

IV.1.1. Data pergerakan pesawat udara ………….……………………....... 33

IV.1.2. Data karakterisik pesawat udara ……………………………………36

IV.1.3 Data struktur perkerasan dan data teknis desain ............................... 37

IV.2 Analisis Metoda Desain Struktur Perkerasan Kaku ...................................... 38

IV.2.1. Analisis tegangan ………………........……..................................... 38

IV.2.2. Analisis pengembangan kurva desain ……………........……........... 41

IV.2.3. Analisis fatigue ……………………................................................ 42

IV.2.4. Analisis LRF ……….…………………..............………….............. 45

IV.3 Desain Perkerasan Kaku .......................................………............................ 47

ix

Page 10: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

IV.3.1. Metode ICAO …...........................................................………........ 47

IV.3.2. Metode FAA ………….……………............……............................ 50

IV.3.3. Metode PCA ......………………………...............…………............ 52

IV.4. Analisis Sensitivitas Parameter Desain …………........................................ 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan .................................................................................................... 59

V.2 Saran .............................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

x

Page 11: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman A DATA PERGERAKAN PESAWAT UDARA 62

B DATA KARAKTERISTIK PESAWAT UDARA 68

C DATA SIMULASI HUBUNGAN TEBAL DAN TEGANGAN 80

D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86

E PERHITUNGAN ANNUAL DEPARTURE 106

F KURVA DESAIN PERKERASAN METODE FAA 124

xi

Page 12: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 : Air side lapangan terbang 3

Gambar II.2 : Konfigurasi roda pada pesawat udara 6

Gambar II.3 : Pengaruh stabilisasi lapisan sub-base terhadap modulus

subgrade

8

Gambar III.1 : Diagram alir program penelitian 27

Gambar IV.1 : Histogram pergerakan pesawat udara tipikal 36

Gambar IV.2 : Struktur perkerasan di apron pada Bandar Udara juanda,

Surabaya

37

Gambar IV.3 : Jumlah blok (N) mengunakan chart Pickett and Ray 39

Gambar IV.4 : Jumlah blok (N) mengunakan program Airfield 40

Gambar IV.5 : Tegangan yang terjadi pada jalur lintasan roda pesawat udara 40

Gambar IV.6 : Program Airfield untuk pembuatan kurva desain manual 41

Gambar IV.7 : Kurva desain struktur perkerasan kaku pesawat udara A330 42

Gambar IV.8 : Kriteria retak lelah (fatigue) 43

Gambar IV.9 : Ilustrasi proses perhitungan nilai LRF untuk jenis pesawat

udara tertentu

45

Gambar IV.10 : Kurva desain perkerasan kaku dual tandem gear 51

Gambar IV.11 : Posisi jalur desain kritis 54

Gambar IV.12 : Kontribusi kerusakan terhadap volume keberangkatan tahunan 55

Gambar IV.13 : Penggunaan program Airfield untuk analisis sensitivitas 57

Gambar IV.14 : Analisis sensitivitas k, MR, E, μ dan pass to coverage ratio 57

Gambar IV.15 : Kurva hubungan posisi roda pendaratan dengan tegangan 58

xii

Page 13: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 : Nilai k terhadap bahan pondasi 7

Tabel II.2 : Rasio tegangan (stress) dan pengulangan beban ijin 11

Tabel II.3 : Faktor-faktor untuk mengubah keberangkatan tahunan pesawat

udara menjadi keberangkatan tahunan ekivalen pesawat udara

desain

16

Tabel II.4 : Pass to coverage ratio untuk berbagai tipe roda 17

Tabel II.5 : Tebal perkerasan untuk annual departure > 25000 20

Tabel II.6 : Faktor keamanan metode FAA 20

Tabel II.7 : Faktor keamanan metode PCA 22

Tabel II.8 : Load repetition factor untuk beberapa pesawat udara 23

Tabel II.9 : Variasi kekuatan beton 23

Tabel II.10 : Joint spacing 24

Tabel II.11 : Perbedaan Metode ICAO, PCA dan FAA 24

Tabel IV.1 : Data pergerakan pesawat udara selama tahun 2003 34

Tabel IV.2 : Data karakteristik pesawat udara 35

Tabel IV.3 : Data struktur perkerasan dan data desain 38

Tabel IV.4 : Contoh fatigue > 100 % 44

Tabel IV.5 : Hasil perhitungan nilai LRF 46

Tabel IV.6 : Perhitungan keberangkatan tahunan ekivalen 47

Tabel IV.7 : Ringkasan hasil desain perkerasan metoda ICAO 48

Tabel IV.8 : Desain perkerasan dengan perubahan MR90 dan k (Fk = 1.36) 49

xiii

Page 14: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

Tabel IV.9 : Desain perkerasan dengan perubahan faktor keamanan (Fk = 1.20) 49

Tabel IV.10 : Rekapitulasi hasil desain perkerasan menggunakan metoda ICAO 50

Tabel IV.11 : Ringkasan hasil desain perkerasan metoda FAA (Fk = 1.13) 52

Tabel IV.12 : Ringkasan hasil desain perkerasan metode PCA (Fk = 1.36) 53

Tabel IV.13 : Ringkasan hasil desain perkerasan ICAO, FAA, PCA 56

xiv

Page 15: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

SINGKATAN Nama Pemakaian pertama kali pada halaman

AIRFIELD Program Komputer untuk desain dan analisis perkerasan kaku 1

FAA Federal Aviation Number 1

PCA Portland Cement Association 1

RUNWAY Landas Pacu 1

APRON Landas Parkir 1

TAXIWAY Landas Hubung 1

ARFL Aeroplane Reference Field Length 3

ICAO International Civil Aviation Organization 3

MTOW Berat maksimum Untuk Lepas Landas 4

AASHTO American Association of State Highway and Transportation

Officials

7

ESWL Equivalent Single Wheel Load 9

NAASRA National Association of Australian State Road Authorities 11

ACN/PCN Aircraft classification Number / Pavement classification Number 18

PSWT/THN Pesawat / Tahun 35

LRF Load Repetition Factor 37

ATC Asphalt Treated Course 37

LAMBANG

a Radius of Contact 6

q Tire Pressure 6

k Modulus Reaksi Tanah Dasar 7

E Modulus Elastisitas 9 μ Angka poisson 9

MR Modulus Ruptur (Flexural Strength) 10

τ Flexural Stress 12

xv

Page 16: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

R1 Keberangkatan Tahunan Ekivalen Pesawat Rencana 17

R2 Keberangkatan Tahunan ditunjukkan dalam roda pendaratan

pesawat rencana

17

W1 Beban Roda Pesawat Rencana 17

W2 Beban Roda Pesawat yang ditanyakan 17

C Coverages 22

D Number of operation at full load 22

N Number of wheels on main gear 22

w Width of contact area of one tire 22

T Traffic width 22

l Radius Relative Stiffness 25

S Tipe roda pendaratan Single Wheel 35

D Tipe roda pendaratan Dual Wheel 35

DT Tipe roda pendaratan Dual Tandem 35

DDT Tipe roda pendaratan Double Dual Tandem 35

COM Tipe roda pendaratan Double Dual Tandem 35

Fk Faktor Keamanan 47

H Tebal beton 48

xvi

Page 17: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Melalui hasil yang diperoleh dari penelitian ini, hal-hal yang dapat ditarik sebagai

kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Desain struktur perkerasan kaku landasan pesawat udara dengan tebal 45 cm, metoda

ICAO, PCA dan FAA memperoleh faktor keamanan yang saling berbeda. Faktor

keamanan ICAO adalah 1.20, PCA 1.36 dan FAA 1.13. Perbedaan tersebut disebabkan

oleh perbedaan pendekatan desain yang didasarkan pada pesawat udara desain dan

pesawat udara campuran. Dari ketiga faktor keamanan, metoda FAA merupakan

metoda desain yang terbaik karena menggunakan faktor keamanan yang sangat kecil.

Faktor keamanan 1.13 yang diperlihatkan dari hasil analisis metoda FAA, diperoleh

tebal perkerasan yang sama dengan tebal perkerasan metoda lainnya yaitu 45 cm.

Selain itu, pendekatan ketiga metoda desain berbeda dalam memperhitungkan pengaruh

dari beban lalu lintas pesawat udara campuran yang beroperasi. Metoda ICAO dan

FAA menggunakan faktor ekivalen beban dari masing-masing jenis pesawat udara dan

jalur lintasan dianggap sama untuk setiap jenis pesawat udara. Sedangkan, metoda

PCA memperhitungkan jalur lintasan dan umur kelelahan perkerasan kaku yang

diakibatkan oleh masing-masing jenis pesawat udara. Dilain pihak, ketiga metoda

desain memperoleh pesawat udara desain yang sama yaitu pesawat udara Airbus A-330

Hal ini disebabkan oleh tegangan lentur di dalam struktur perkerasan kaku akibat

pesawat udara A-330 merupakan tegangan lentur terbesar, yaitu 2,468 MPa.

2. Jalur desain kritis pada proses desain struktur perkerasan kaku yang

mempertimbangkan volume lalu lintas pesawat udara campuran dapat bergeser dari

jalur lintasan roda rata-rata pesawat udara desain. Jalur desain kritis yang diperoleh

adalah 1066 cm, sedangkan posisi jalur lintasan roda rata-rata dari pesawat udara

desain A-330 adalah 1070 cm. Pergeseran lintasan roda pesawat udara terhadap derajat

kerusakan yang ditimbulkan, dikoreksi dengan faktor repetisi beban (LRF)

menggunakan program Airfield. Melalui pendekatan ini, nilai LRF dihasilkan sebagai

produk desain.

59

Page 18: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

3. Berdasarkan analisis sensitivitas parameter desain perkerasan kaku, maka dapat

diurutkan mulai dari parameter yang paling sensitif adalah sebagai berikut : modulus

rupture (MR) beton, modulus subgrade reaction k, modulus elatis (E), pass to coverage

ratio, dan angka poisson ratio (μ). Peningkatan parameter desain hingga 20 %,

menyebabkan tebal perkerasan berubah. Untuk MR, k dan pass to coverage ratio, tebal

perkerasan menurun masing-masing menjadi 0.75, 0.18, 0.22 (%perubahan ketebalan /

%perubahan parameter desain), sedangkan E dan μ, tebal perkerasan meningkat

masing-masing adalah 0.18 dan 0.01 (%perubahan ketebalan / %perubahan parameter

desain). Pengaruh perubahan parameter ini dapat disimpulkan, bahwa ada tiga

perubahan parameter desain yang berbanding terbalik dengan perubahan ketebalan

desain perkerasan kaku, yaitu : modulus subgrade reaction k, modulus rupture beton

(MR), pass to coverage ratio, sedangkan parameter lainnya berbanding lurus terhadap

perubahan ketebalan.

V.2 Saran

Sesuai dengan kesimpulan di atas, beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat

diusulkan untuk menyempurnakan hasil penelitian, adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini menerapkan konsep fatigue dengan model PCA untuk desain

struktur perkerasan kaku landasan pesawat udara. Hal ini sejalan dengan pendekatan

konsep fatigue yang telah digunakan dalam desain struktur perkerasan lentur menurut

Asphalt Institute (AI)’73. Merupakan hal yang menarik untuk menerapkan kedua

metoda dalam proses desain struktur perkerasan untuk suatu bandar udara tertentu.

Aspek yang ditinjau dapat mencakup analisis biaya dan analisis teknis.

2. Jumlah annual departure pesawat udara berbadan lebar yang diperoleh dari data desain

Bandar Udara Juanda, Surabaya, tidak terlalu signifikan. Hal ini perlu dianalisis lebih

lanjut untuk bandar udara lainnya, jika jumlah annual depature pesawat udara berbadan

lebar sangat signifikan atau desain struktur perkerasan tidak menggunakan pesawat

udara berbadan lebar.

60

Page 19: ANALISIS STRUKTUR PERKERASAN KAKU - · PDF fileANALISIS DESAIN STRUKTUR PERKERASAN KAKU LANDASAN ... Untuk itu digunakan contoh data ... D KURVA DESAIN PERKERASAN METODE ICAO 86 E

DAFTAR PUSTAKA

1. AI (1973), Full-Depth Asphalt Pavements for Air Carrier Airports, Manual Series No.11, Asphalt Institute.

2. ASTM (1992), Annual books of ASTM Standards, Concrete and Aggregates, Vol. 04.02, American Society for Testing and Materials.

3. Croney D. dan Paul C. (1992), “The Design and Performance of Road Pavement”, Second Edition, McGraw-Hill Co, Singapore.

4. Directore of Civil Engineering Services (1989), ”A Guide to Airfield Pavement Design and Evaluation”, United Kingdom.

5. Harijanto Fr. (2001), “Teknik Bandar Udara”, Edisi Kedua, Nafiri, Yogyakarta.

6. Horonjeff R. dan McKelvey F.X. (1993), “Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara”, Edisi Ketiga-Terjemahan, Erlangga, Jakarta.

7. Huang Y. H. (2004), “Pavement Analysis and Design”, Second Edition, Pearson Education Inc, New Jersey.

8. International Civil Aviation Organization (1999), “Aerodrome Annex 14 to The Convention on International Civil Aviation”.

9. International Civil Aviation Organization (1983), “Aerodrome Design Manual”, Second Edition, Part 3-Pavements.

10. NAASRA (1987), “Pavement Design a Guide to The Structural Design of Road Pavements”, First Published, Australia.

11. Oglesby C.H. dan Hicks R.G (1996), “Teknik Jalan Raya”, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

12. Pell P.S. (1978), “Developments in Highway Pavement Engineering-2”, Applied Science Publishers Ltd, London.

13. Sargious M. (1975), “Pavement and Surfacings for Highway and Airport”, Applied Scince Publishers Ltd, London.

14. Singh G.C. ( 1978), “Highway Engineering”, Nai Sarak, Delhi.

15. Yoder E.J. dan Witczak M.W. (1975), “Principles of Pavement Design”, Second Edition, John Wiley & Sons Inc, New York.

16. http://www.captg.com, “Manual Pavement Design”.

17. http://www.tc.gc.ca/aviation/aerodrme/techeval/index_e.htm, “Aircraft Classification Numbers”.

18. http://www.airliners.net, “Characteristic and History Aircraft