Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

24
Contoh Soal Metoda Bina Marga Rencanakan Tebal Perkerasan Kaku Untuk Jalan 2 Jalur 1 arah dengan Ketentuan - ketentuan Sebagai Berikut : Data perencanaan Tanah Dasar = k = 4 Beton = Mr = 40 Umur Rencana = 20 tahun Pertumbuhan Laju Lalu Lintas = 5 % per tahun Peranan Jalan = Arteri primer bebas hambat Data untuk lalu lintas harian pada tahun pembukaan (untuk 2 jalur 1 ar Mobil Penumpang (1+1) ton = 123 Bus (3+5) ton = 345 Truk 2 as kecil (2+4) ton = 678 Truk 2 as besar ------ ton = truk 3 as (6+14) ton = 20 truk gandeng (6+14+5+5) ton = 9 Penyelesaian Soal Metoda Bina Marga Bis = 345 Truk 2 as kecil = 678 Truk 3 as = 20 Truk Gandengan = 9 JKNH 1052 2). Dihitung Jumlah kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana 33.9 Jumlah kendaraan Niaga (JKN) = 365 x 1664 x 33,9 = 13016922.00 3). Dihitung Jumlah Sumbu Kendaraan niaga harian (JSKNH) dan kemudian sumbu kendaraan niaga (JKSN) selama umur rencana menghitung jumlah sumbu kendaraan niaga Bus (3+5) ton = 345 Truk 2 as kecil (2+4) ton = 678 Truk 2 as besar Truk 3 as (6+14) ton = 20 Truk gandengan (6+14+5+5) ton = 9 Bis (3+5) = 345 x 2 = 690 1). Menghitung Jumlah kendaraan niaga harian JKNH, untuk kendaraan den

description

aa

Transcript of Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Page 1: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Contoh Soal Metoda Bina MargaRencanakan Tebal Perkerasan Kaku Untuk Jalan 2 Jalur 1 arahdengan Ketentuan - ketentuan Sebagai Berikut :

Data perencanaanTanah Dasar = k = 4 kg/cm3Beton = Mr = 40 kg/cm3Umur Rencana = 20 tahunPertumbuhan Laju Lalu Lintas = 5 % per tahunPeranan Jalan = Arteri primer bebas hambatan

Data untuk lalu lintas harian pada tahun pembukaan (untuk 2 jalur 1 arah)Mobil Penumpang (1+1) ton = 123 kendaraanBus (3+5) ton = 345 kendaraanTruk 2 as kecil (2+4) ton = 678 kendaraanTruk 2 as besar ------ ton =truk 3 as (6+14) ton = 20 kendaraantruk gandeng (6+14+5+5) ton = 9 kendaraan

Penyelesaian Soal Metoda Bina Marga

Bis = 345Truk 2 as kecil = 678Truk 3 as = 20Truk Gandengan = 9

JKNH 1052

2). Dihitung Jumlah kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana

33.9

Jumlah kendaraan Niaga (JKN) = 365 x 1664 x 33,9 = 13016922.00

3). Dihitung Jumlah Sumbu Kendaraan niaga harian (JSKNH) dan kemudian dihitung jumlah sumbu kendaraan niaga (JKSN) selama umur rencanamenghitung jumlah sumbu kendaraan niagaBus (3+5) ton = 345 kendaraanTruk 2 as kecil (2+4) ton = 678 kendaraanTruk 2 as besarTruk 3 as (6+14) ton = 20 kendaraanTruk gandengan (6+14+5+5) ton = 9 kendaraan

Bis (3+5) = 345 x 2 = 690 Roda depan STRT roda belakang STRG

1). Menghitung Jumlah kendaraan niaga harian JKNH, untuk kendaraan dengan berat total £ 5 ton

Page 2: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Truk 2 as Kecil = 678 x 2 = 1356 Roda depan STRT roda belakang STRGSTRGTruk 3 as (6+14) = 20 x 2 = 40 Roda depan STRT roda belakang STRGtruk gan (6+14+5+5) = 9 x 4 = 36 Rd dpn STRT, Rd blkg STRG, Rd gan STRTGan STRT

JSKNH 2122 sumbu365 x 3344 x 33.9 = 26256567.00 Kendaraan

4). Dihitung jumlah sumbu kendaraan niaga harian (JSKNH) dan kemudian dihitung jumlahsumbu kendaraan niaga (JKSN) selama umur rencana5). Dengan besaran - besaran beban sumbu, k dan tebal plat yang sudah diketahui (ditaksir), besarnya tegangan yang terjadi bisa didapat dari NOMOGRAM yang bersangkutan (gambar 2, gambar 3 atau gambar 4)6). Dihitung perbandingan antara TEGANGAN YANG TERJADI dengan MR.7). Berdasarkan perbandingan tegangan tersebut di atas kemudian dari tabel 2 dapat diketahui jumlah pengulangan (repitisi) tegangan yang diijinkan8). PERSENTASE LELAH (FATIGUE) untuk tiap - tiap konfigurasi beban sumbu dapat dijitung dengan caara membagi REPETISI YANG AKAN TERJADI dengan REPETISI YANG DIINGANKAN9). Total FATIGUE dihitung dengan cara menjumlahkan besarnya PERSENTASE FATIGUE dari seluruh konfigurasi beban sumbu10). Langkah - langkah yang sama (1 sampai 10) diulangi untuk tebal pelat beton lainnya yang dipilih/ditaksir.11). Tebal pelat beton yang dipilih/ditaksir dinyatakan sudah benar/cocok apabila total fatigue yang didapat besarnya LEBIH KECIL ATAU SAMA DENGAN 100%

MEGHITUNG PROSENTASE BEBAN SUMBUBeban Sumbu 2 ton (STRT) = 1428 : 3344 = 31.95Beban Sumbu 3 ton (STRT) = 214 : 3344 = 16.26Beban Sumbu 4 ton (STRG) = 1428 : 3344 = 31.95Beban Sumbu 5 ton (STRT) = (8+8) : 3344 = 0.85Beban Sumbu 5 ton (STRG) = 214 : 3344 = 16.26Beban Sumbu 6 ton (STRT) = (14+8) : 3344 = 1.37Beban Sumbu 8 tonBeban Sumbu 14 ton (STdRG) = (14+8) : 3344 = 1.37

MENGHITUNG REPETISI KUMULATIF MASING - MASING BEBAN SUMBU(Koefisien distribusi = 0,70)KOEFISIEN DISTRIBUSI JALUR

Jumlah Jalur Kendaraan Niaga1 arah 2 arah

1 Jalur 1 12 Jalur 0.7 0.53 Jalur 0.5 0.4754 Jalur - 0.455 Jalur - 0.4256 Jalur - 0.4

Beban Sumbu 2 ton (STRT) = 0,427 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 3 ton (STRT) = 0,064 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 4 ton (STRG) = 0,427 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 5 ton (STRT) = 0,0048 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 5 ton (STRG) = 0,064 x 41.376.984 x 0,70 =

Page 3: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Beban Sumbu 6 ton (STRT) = 0,0066 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 14 ton (STdRG) = 0,0066 x 41.376.984 x 0,70 =

Menghitung Beban Sumbu Dengan Faktor Keamanan 1.2Beban Sumbu 2 ton (STRT) x 1.2 = 2.4Beban Sumbu 3 ton (STRT) x 1.2 = 3.6Beban Sumbu 4 ton (STRG) x 1.2 = 4.8Beban Sumbu 5 ton (STRT) x 1.2 = 6Beban Sumbu 5 ton (STRG) x 1.2 = 6Beban Sumbu 6 ton (STRT) x 1.2 = 7.2Beban Sumbu 14 ton (STdRG) x 1.2 = 16.8

Menghitung Tegangan yang Terjadi Dicoba tebal pelat = 17 cmk = 4 kg/cm2 (ditentukan)

Dari Nomorgram ybs diperolehBeban Sumbu 2,4 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 3,6 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 4,8 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 6,0 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 21Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi = 16.25Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 25Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) ® tegangan yang terjadi = 23

MENGHITUNG PERBANDINGAN TEGANGANMR beton = 40 kg/cm2 (ditentukan) 40 kg/cm2Beban Sumbu 2,4 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 3,6 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 4,8 ton (STRG) = 0.00Beban Sumbu 6,0 ton (STRT) = 0.53Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) = 0.41Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) = 0.63Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) = 0.58

MENGHITUNG JUMLAH REPETISI IJIN TEGANGAN YANG TERJADI(dilihat dari tabel)Perbandingan tegangan 0.41 __ Repetisi ijin =Perbandingan tegangan 0.53 __ Repetisi ijin = 240000Perbandingan tegangan 0.63 __ Repetisi ijin = 14000Perbandingan tegangan 0.58 __ Repetisi ijin = 57000

MENGHITUNG JUMLAH PROSENTASE FATIGUEPerbandingan tegangan 0.41 = ----perbandingan tegangan 0.53 = (139000/240000)*100% =

Page 4: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

perbandingan tegangan 0.63 = (191000/14000)*100% =perbandingan tegangan 0.58 = (191000/57000)*100% =

Total fatigue =

Kesimpulan = Pelat Kurang Tebal

Dicoba tebal pelat = 19 cmk = 4 kg/cm2 (ditentukan)

Dari Nomorgram ybs diperolehBeban Sumbu 2,4 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 3,6 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 4,8 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 6,0 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 14Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi = 18.5Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 20.4Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) ® tegangan yang terjadi = 20.4

MENGHITUNG PERBANDINGAN TEGANGANMR beton = 40 kg/cm2 (ditentukan) 40 kg/cm2Beban Sumbu 2,4 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 3,6 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 4,8 ton (STRG) = 0.00Beban Sumbu 6,0 ton (STRT) = 0.35Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) = 0.46Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) = 0.51Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) = 0.51

MENGHITUNG JUMLAH REPETISI IJIN TEGANGAN YANG TERJADI(dilihat dari tabel)Perbandingan tegangan 0.35 __ Repetisi ijin =Perbandingan tegangan 0.46 __ Repetisi ijin = 0Perbandingan tegangan 0.51 __ Repetisi ijin = 400000Perbandingan tegangan 0.51 __ Repetisi ijin = 400000

MENGHITUNG JUMLAH PROSENTASE FATIGUEPerbandingan tegangan 0.41 = ----perbandingan tegangan 0.53 = ---- =perbandingan tegangan 0.63 = (191000/14000)*100% =perbandingan tegangan 0.58 = (191000/57000)*100% =

Total fatigue =

Page 5: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

maka perhitungan sudah cukupKesimpulan : dengan tebal pelat 19 cm, terlihat total presentase Fatigue = 96% < 100%

Page 6: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Nama: FernandoNRI: 13021101041

0.05 0.5

2.302585

33.91.653298 1.021415

2.718282

0.04879

Roda depan STRT roda belakang STRG

1). Menghitung Jumlah kendaraan niaga harian JKNH, untuk kendaraan dengan berat total £ 5 ton933

0501

10501 20

,),log (

),(

e

R

Page 7: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Roda depan STRT roda belakang STRG

Roda depan STRT roda belakang STRGRd dpn STRT, Rd blkg STRG, Rd gan STRT

5). Dengan besaran - besaran beban sumbu, k dan tebal plat yang sudah diketahui (ditaksir), besarnya tegangan yang terjadi bisa didapat dari NOMOGRAM yang bersangkutan (gambar 2, gambar 3 atau gambar 4)

7). Berdasarkan perbandingan tegangan tersebut di atas kemudian dari tabel 2 dapat diketahui jumlah pengulangan (repitisi) tegangan yang diijinkan8). PERSENTASE LELAH (FATIGUE) untuk tiap - tiap konfigurasi beban sumbu dapat dijitung dengan caara membagi REPETISI YANG AKAN TERJADI dengan REPETISI YANG DIINGANKAN9). Total FATIGUE dihitung dengan cara menjumlahkan besarnya PERSENTASE FATIGUE dari seluruh konfigurasi beban sumbu10). Langkah - langkah yang sama (1 sampai 10) diulangi untuk tebal pelat beton lainnya yang dipilih/ditaksir.11). Tebal pelat beton yang dipilih/ditaksir dinyatakan sudah benar/cocok apabila total fatigue yang didapat besarnya LEBIH KECIL ATAU SAMA DENGAN 100%

% 0.320% 0.163% 0.320

0.008% 0.163% 0.014

% 0.014

5872463.102988200.255872463.10

155906.102988200.25

Page 8: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

251182.05251182.05

234556

14

kg/cm2kg.cm2kg/cm2kg/cm2

139000191000191000

58 %

Page 9: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

1364 %335 %

1757 ³ 100%

kg/cm2kg.cm2kg/cm2kg/cm2

139000191000191000

48 %48 %96 ³ 100%

Page 10: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Contoh Soal Metoda Bina MargaRencanakan Tebal Perkerasan Kaku Untuk Jalan 2 Jalur 1 arahdengan Ketentuan - ketentuan Sebagai Berikut :

Data perencanaanTanah Dasar = k = 4 kg/cm3Beton = Mr = 40 kg/cm3Umur Rencana = 20 tahunPertumbuhan Laju Lalu Lintas = 5 % per tahunPeranan Jalan = Arteri primer bebas hambatan

Data untuk lalu lintas harian pada tahun pembukaan (untuk 2 jalur 1 arah)Mobil Penumpang (1+1) ton = 200 kendaraanBus (3+5) ton = 214 kendaraanTruk 2 as kecil (2+4) ton = 1428 kendaraanTruk 2 as besar ------ ton =truk 3 as (6+14) ton = 14 kendaraantruk gandeng (6+14+5+5) ton = 8 kendaraan

Penyelesaian Soal Metoda Bina Marga

Bis = 214Truk 2 as kecil = 1428Truk 3 as = 14Truk Gandengan = 8

JKNH 1664

2). Dihitung Jumlah kendaraan Niaga (JKN) selama umur rencana

33.9

Jumlah kendaraan Niaga (JKN) = 365 x 1664 x 33,9 = 20589504.00

3). Dihitung Jumlah Sumbu Kendaraan niaga harian (JSKNH) dan kemudian dihitung jumlah sumbu kendaraan niaga (JKSN) selama umur rencanamenghitung jumlah sumbu kendaraan niagaBus (3+5) ton = 214 kendaraanTruk 2 as kecil (2+4) ton = 1428 kendaraanTruk 2 as besarTruk 3 as (6+14) ton = 14 kendaraanTruk gandengan (6+14+5+5) ton = 8 kendaraan

Bis (3+5) = 214 x 2 = 428 Roda depan STRT roda belakang STRGTruk 2 as Kecil = 1428 x 2 = 2856 Roda depan STRT roda belakang STRGSTRGTruk 3 as (6+14) = 14 x 2 = 28 Roda depan STRT roda belakang STRG

1). Menghitung Jumlah kendaraan niaga harian JKNH, untuk kendaraan dengan berat total £ 5 ton

Page 11: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

truk gan (6+14+5+5) = 8 x 4 = 32 Rd dpn STRT, Rd blkg STRG, Rd gan STRTGan STRT

JSKNH 3344 sumbu365 x 3344 x 33.9 = 41376984.00 Kendaraan

4). Dihitung jumlah sumbu kendaraan niaga harian (JSKNH) dan kemudian dihitung jumlahsumbu kendaraan niaga (JKSN) selama umur rencana5). Dengan besaran - besaran beban sumbu, k dan tebal plat yang sudah diketahui (ditaksir), besarnya tegangan yang terjadi bisa didapat dari NOMOGRAM yang bersangkutan (gambar 2, gambar 3 atau gambar 4)6). Dihitung perbandingan antara TEGANGAN YANG TERJADI dengan MR.7). Berdasarkan perbandingan tegangan tersebut di atas kemudian dari tabel 2 dapat diketahui jumlah pengulangan (repitisi) tegangan yang diijinkan8). PERSENTASE LELAH (FATIGUE) untuk tiap - tiap konfigurasi beban sumbu dapat dijitung dengan caara membagi REPETISI YANG AKAN TERJADI dengan REPETISI YANG DIINGANKAN9). Total FATIGUE dihitung dengan cara menjumlahkan besarnya PERSENTASE FATIGUE dari seluruh konfigurasi beban sumbu10). Langkah - langkah yang sama (1 sampai 10) diulangi untuk tebal pelat beton lainnya yang dipilih/ditaksir.11). Tebal pelat beton yang dipilih/ditaksir dinyatakan sudah benar/cocok apabila total fatigue yang didapat besarnya LEBIH KECIL ATAU SAMA DENGAN 100%

MEGHITUNG PROSENTASE BEBAN SUMBUBeban Sumbu 2 ton (STRT) = 1428 : 3344 = 42.70Beban Sumbu 3 ton (STRT) = 214 : 3344 = 6.40Beban Sumbu 4 ton (STRG) = 1428 : 3344 = 42.70Beban Sumbu 5 ton (STRT) = (8+8) : 3344 = 0.48Beban Sumbu 5 ton (STRG) = 214 : 3344 = 6.40Beban Sumbu 6 ton (STRT) = (14+8) : 3344 = 0.66Beban Sumbu 8 tonBeban Sumbu 14 ton (STdRG) = (14+8) : 3344 = 0.66

MENGHITUNG REPETISI KUMULATIF MASING - MASING BEBAN SUMBU(Koefisien distribusi = 0,70)KOEFISIEN DISTRIBUSI JALUR

Jumlah Jalur Kendaraan Niaga1 arah 2 arah

1 Jalur 1 12 Jalur 0.7 0.53 Jalur 0.5 0.4754 Jalur - 0.455 Jalur - 0.4256 Jalur - 0.4

Beban Sumbu 2 ton (STRT) = 0,427 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 3 ton (STRT) = 0,064 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 4 ton (STRG) = 0,427 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 5 ton (STRT) = 0,0048 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 5 ton (STRG) = 0,064 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 6 ton (STRT) = 0,0066 x 41.376.984 x 0,70 =Beban Sumbu 14 ton (STdRG) = 0,0066 x 41.376.984 x 0,70 =

Menghitung Beban Sumbu Dengan Faktor Keamanan 1.2Beban Sumbu 2 ton (STRT) x 1.2 = 2.4Beban Sumbu 3 ton (STRT) x 1.2 = 3.6

Page 12: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Beban Sumbu 4 ton (STRG) x 1.2 = 4.8Beban Sumbu 5 ton (STRT) x 1.2 = 6Beban Sumbu 5 ton (STRG) x 1.2 = 6Beban Sumbu 6 ton (STRT) x 1.2 = 7.2Beban Sumbu 14 ton (STdRG) x 1.2 = 16.8

Menghitung Tegangan yang Terjadi Dicoba tebal pelat = 17 cmk = 4 kg/cm2 (ditentukan)

Dari Nomorgram ybs diperolehBeban Sumbu 2,4 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 3,6 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 4,8 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 6,0 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 21Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi = 16.25Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 25Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) ® tegangan yang terjadi = 23

MENGHITUNG PERBANDINGAN TEGANGANMR beton = 40 kg/cm2 (ditentukan) 40 kg/cm2Beban Sumbu 2,4 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 3,6 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 4,8 ton (STRG) = 0.00Beban Sumbu 6,0 ton (STRT) = 0.53Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) = 0.41Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) = 0.63Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) = 0.58

MENGHITUNG JUMLAH REPETISI IJIN TEGANGAN YANG TERJADI(dilihat dari tabel)Perbandingan tegangan 0.41 __ Repetisi ijin =Perbandingan tegangan 0.53 __ Repetisi ijin = 240000Perbandingan tegangan 0.63 __ Repetisi ijin = 14000Perbandingan tegangan 0.58 __ Repetisi ijin = 57000

MENGHITUNG JUMLAH PROSENTASE FATIGUEPerbandingan tegangan 0.41 = ----perbandingan tegangan 0.53 = (139000/240000)*100% =perbandingan tegangan 0.63 = (191000/14000)*100% =perbandingan tegangan 0.58 = (191000/57000)*100% =

Total fatigue =

Kesimpulan = Pelat Kurang Tebal

Dicoba tebal pelat = 19 cm

Page 13: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

k = 4 kg/cm2 (ditentukan)

Dari Nomorgram ybs diperolehBeban Sumbu 2,4 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 3,6 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 4,8 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi tidak terbacaBeban Sumbu 6,0 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 14Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) ® tegangan yang terjadi = 18.5Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) ® tegangan yang terjadi = 20.4Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) ® tegangan yang terjadi = 20.4

MENGHITUNG PERBANDINGAN TEGANGANMR beton = 40 kg/cm2 (ditentukan) 40 kg/cm2Beban Sumbu 2,4 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 3,6 ton (STRT) = 0.00Beban Sumbu 4,8 ton (STRG) = 0.00Beban Sumbu 6,0 ton (STRT) = 0.35Beban Sumbu 6,0 ton (STRG) = 0.46Beban Sumbu 7.2 ton (STRT) = 0.51Beban Sumbu 16,8 ton (STdRG) = 0.51

MENGHITUNG JUMLAH REPETISI IJIN TEGANGAN YANG TERJADI(dilihat dari tabel)Perbandingan tegangan 0.35 __ Repetisi ijin =Perbandingan tegangan 0.46 __ Repetisi ijin = 0Perbandingan tegangan 0.51 __ Repetisi ijin = 400000Perbandingan tegangan 0.51 __ Repetisi ijin = 400000

MENGHITUNG JUMLAH PROSENTASE FATIGUEPerbandingan tegangan 0.41 = ----perbandingan tegangan 0.53 = ---- =perbandingan tegangan 0.63 = (191000/14000)*100% =perbandingan tegangan 0.58 = (191000/57000)*100% =

Total fatigue =

maka perhitungan sudah cukupKesimpulan : dengan tebal pelat 19 cm, terlihat total presentase Fatigue = 96% < 100%

Page 14: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Nama: delila.RefidesoNRI: 120211154

0.05 0.5

2.302585

33.91.653298 1.021415

2.718282

0.04879

Roda depan STRT roda belakang STRGRoda depan STRT roda belakang STRG

Roda depan STRT roda belakang STRG

1). Menghitung Jumlah kendaraan niaga harian JKNH, untuk kendaraan dengan berat total £ 5 ton933

0501

10501 20

,),log (

),(

e

R

Page 15: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

Rd dpn STRT, Rd blkg STRG, Rd gan STRT

5). Dengan besaran - besaran beban sumbu, k dan tebal plat yang sudah diketahui (ditaksir), besarnya tegangan yang terjadi bisa didapat dari NOMOGRAM yang bersangkutan (gambar 2, gambar 3 atau gambar 4)

7). Berdasarkan perbandingan tegangan tersebut di atas kemudian dari tabel 2 dapat diketahui jumlah pengulangan (repitisi) tegangan yang diijinkan8). PERSENTASE LELAH (FATIGUE) untuk tiap - tiap konfigurasi beban sumbu dapat dijitung dengan caara membagi REPETISI YANG AKAN TERJADI dengan REPETISI YANG DIINGANKAN9). Total FATIGUE dihitung dengan cara menjumlahkan besarnya PERSENTASE FATIGUE dari seluruh konfigurasi beban sumbu10). Langkah - langkah yang sama (1 sampai 10) diulangi untuk tebal pelat beton lainnya yang dipilih/ditaksir.11). Tebal pelat beton yang dipilih/ditaksir dinyatakan sudah benar/cocok apabila total fatigue yang didapat besarnya LEBIH KECIL ATAU SAMA DENGAN 100%

% 0.427% 0.064% 0.427

0.005% 0.064% 0.007

% 0.007

12368550.601853550.30

12368550.60138583.20

1853550.30190551.90190551.90

23

Page 16: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

4556

14

kg/cm2kg.cm2kg/cm2kg/cm2

139000191000191000

58 %1364 %

335 %1757 ³ 100%

Page 17: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

kg/cm2kg.cm2kg/cm2kg/cm2

139000191000191000

48 %48 %96 ³ 100%

Page 18: Perancangan Perkerasan Jalan Perhitungan Perkerasan Kaku

5). Dengan besaran - besaran beban sumbu, k dan tebal plat yang sudah diketahui (ditaksir), besarnya tegangan yang terjadi bisa didapat dari NOMOGRAM yang bersangkutan (gambar 2, gambar 3 atau gambar 4)