digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis...

149
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas Terjemahan dalam Buku Dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) TESIS Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Linguistik Penerjemahan Oleh: Bayu Budiharjo S130809003 PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis...

Page 1: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas Terjemahan dalam Buku Dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

TESIS

Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik

Minat Utama Linguistik Penerjemahan

Oleh:

Bayu Budiharjo S130809003

PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas Terjemahan dalam Buku Dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

Disusun Oleh : BAYU BUDIHARJO

NIM: S130809003

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing: Pada Tanggal:

Pembimbing I

Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. NIP. 19630328 199201 1 001

Pembimbing II

Prof. Dr. Djatmika, M.A. NIP. 19670726 199302 1 001

Mengetahui Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. NIP. 19630328 199201 1 001

Page 3: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas Terjemahan dalam Buku Dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

Disusun Oleh : BAYU BUDIHARJO

NIM: S130809003

Telah disetujui oleh Tim Penguji: Pada Tanggal:

Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua Prof. Dr. M. Sri Samiati T. NIP 19440602 196511 2 001

Sekertaris Dr. Tri Wiratno, M.A. NIP 19610914 198703 1 001

Anggota Penguji Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed.,M.A.,Ph.D. NIP 19630328 199201 1 001

Anggota Penguji Prof. Dr. Djatmika, M.A. NIP 19670726 199302 1 001

Mengetahui

Direktur Program Pasca Sarjana

Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D NIP. 19570820 198503 1 004

Ketua Program Studi Linguistik

Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D. NIP. 19630328 199201 1 001

Page 4: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Bayu Budiharjo NIM : S130809003

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas Terjemahan dalam Buku Dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), adalah benar-benar hasil karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut, diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari pernyataan saya ini terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Juni 2011 Yang membuat pernyataan,

Bayu Budiharjo

Page 5: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Dengan usaha dan doa, aku bisa.

Hal yang mustahil seringkali adalah yang tak pernah dicoba

(Jim Goodwin)

Page 6: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

· ibu dan bapak tercinta

· kakak, kakak ipar dan adikku yang aku sayangi

· semua yang aku sayangi

Page 7: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan

ridho, rahmat, hidayah, nikmat, petunjuk serta kemudahan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun tesis ini. Atas kehendak Allah

SWT serta semua doa dan dukungan orang tua, keluarga dan rekan-rekan semua,

penulis mampu menghadapi segala tantangan dan mengatasi semua kesulitan yang

dihadapi dan pada akhirnya penulis mampu menyelesaikan tesis ini.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan serta dukungan yang sangat berarti selama proses

penelitian dan penyusunan tesis ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan

dan menyelesaikan penelitian ini.

2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Linguistik Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan kepada

peneliti untuk belajar di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret serta

memberikan izin kepada peneliti .

3. Prof. Drs. M.R Nababan, M.Ed.,M.A.,Ph.D, selaku dosen pembimbing I yang

telah banyak memberikan motivasi, masukan dan pembimbingan kepada

peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

Page 8: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Prof. Dr. Djatmika, M.A., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, masukan dan informasi kepada peneliti selama proses

pembimbingan.

5. Segenap dosen di lingkungan Program Studi Linguistik Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret, khususnya Minat Utama Penerjemahan yang telah

memberikan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat. Segenap karyawan

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

kemudahan dan pelayanan kepada peneliti selama peneliti belajar di Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

6. Para pengelola dan pengurus PAKYM, yang telah memberikan izin kepada

peneliti untuk melibatkan adik-adik yang ada di sana sebagai responden dalam

penelitian ini.

7. Para rater dan responden yang telah bersedia dilbatkan dalam penelitian ini

dan memberikan informasi yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian dan

penyusunan tesis ini.

8. Bapak dan ibu yang tidak pernah lelah memberikan motivasi serta dukungan

moral, doa maupun dukungan finansial selama peneliti belajar di Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, terutama selama proses penyelesaian

tesis ini.

9. Adik, kakak, kakak ipar serta segenap keluarga besar, yang telah mendoakan

dan selalu memberikan dukungan dan semangat, yang membangkitkan

semangat peneliti ketika mengalami kesulitan.

10. Teman-teman mahasiswa Program Studi Linguitik Minat Utama

Penerjemahan angkatan 2009 yang selalu memberikan dukungan, semangat

Page 9: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

serta doa untuk peneliti dalam penyelesaian tesis ini. Mba’ Rohmita dan Mba’

Prima yang telah membantu pengumpulan data dari responden anak-anak.

11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Linguitik Minat Utama

Penerjemahan angkatan 2007, 2008 dan 2010 yang juga memberikan

dukungan, semangat serta doa kepada peneliti.

12. Pemilik sekaligus pengelola Nevicom, Mas Nevi, atas dukungan teknis yang

telah diberikan sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam tesis ini. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan masukan-masukan demi kesempurnaan tesis ini.

Akhirnya peneliti berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait

dan menjadi sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya Kajian Penerjemahan.

Amin.

Surakarta, Juni 2011

Bayu Budiharjo

Page 10: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................... ii

PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................. iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiv

ABSTRACT ...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 8

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Penerjemahan ................................................................................... 11

1.1 Pengretian Penerjemahan .......................................................... 11

1.2. Ideologi Penerjemahan .............................................................. 12

1.3. Metode Penerjemahan ............................................................... 15

1.4. Teknik Penerjemahan ............................................................... 21

1.5. Kualitas Terjemahan .................................................................. 29

Page 11: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Menerjemahkan Buku Bergambar .................................................... 33

3. Menerjemahkan Teks untuk Anak.................................................... 34

4. Rima ................................................................................................. 36

5. Buku Erlangga for Kids ................................................................... 41

6. Penelitian yang Relevan ................................................................... 42

B. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 45

B. Objek Penelitian ................................................................................... 47

C. Data dan Sumber Data ......................................................................... 49

D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 51

E. Triangulasi ............................................................................................ 55

F. Teknik Cuplikan ................................................................................... 57

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 58

H. Prosedur Penelitian .............................................................................. 64

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian ............................................................................... 67

B. Pembahasan .......................................................................................... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 133

B. Saran .................................................................................................... 134

Daftar Pustaka ................................................................................................. 135

Page 12: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram V Metode Penerjemahan ................................................ 15

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................. 44

Gambar 3. Triangulasi Sumber ....................................................................... 56

Gambar 4. Triangulasi Metode ....................................................................... 57

Page 13: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Contoh Pembahasan .......................................................................... 3

Tabel 2. Skala Tingkat Keakuratan ................................................................. 52

Tabel 3. Skala Tingkat Keberterimaan ........................................................... 52

Tabel 4. Skala Tingkat Keterbacaan ............................................................... 53

Tabel 5 Contoh Analisis Komponen ............................................................... 62

Tabel 6. Teknik Penerjemahan dalam Buku A Kiss Goodnight (Kecupan

Selamat Malam) ............................................................................................... 68

Tabel 7. Teknik Penerjemahan dalam Buku Me and My Dad! (Aku dan

Ayahku!) ............................................................................................. 79

Tabel 8. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan

terhadap Kualitas Terjemahan Buku A Kiss Goodnight

(Kecupan Selamat Malam) ................................................................ 96

Tabel 9. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan

terhadap Kualitas Terjemahan Buku Me and My Dad! (Aku dan

Ayahku!) ............................................................................................. 116

Page 14: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

Bayu Budiharjo S130809003. 2011. Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas Terjemahan dalam Buku Dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan teknik,

metode, dan ideologi penerjemahan, serta dampaknya terhadap reproduksi rima dan kualitas terjemahan dari aspek keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan dua buku dwibahasa yang diterbitkan oleh Erlanga for Kids.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif, terpancang berkasus tunggal. Sumber data dalam penelitian ini ialah dua buku dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) dan informan. Data yang dikaji dalam penelitian ini berupa teknik penerjemahan, yang diperoleh dari kedua buku dwibahasa, serta informasi mengenai kualitas terjemahan, yang diperoleh dari informan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas pengkajian dokumen, kuesioner dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan ialah sampling bertujuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 15 macam teknik penerjemahan dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam), yaitu 17 (24,6%) penerjemahan harfiah, 10 (14,5%) padanan lazim, 7 (10,1%) amplifikasi, 6 (8,7%) kompensasi, 5 (7,2%) transposisi, 5 (7,2%) reduksi, 4 (5,8%) modulasi, 4 (5,8%) adaptasi, 3 (4,3%) kreasi diskursif, 2 (2,9%) kompresi linguistik, 2 (2,9%) amplifikasi, 1 (1,5%) partikularisasi, 1 (1,5%) generalisasi, 1 (1,5%) peminjaman dan 1 (1,5%) kalke. Metode yang dipilih oleh penerjemah ialah penerjemahan komunikatif dan ideologi yang digunakan ialah domestikasi.

Terdapat 9 teknik penerjemahan dalam buku dwibahasa Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), yaitu 24 (45,3%) penerjemahan harfiah, 7 (13,2%) kompensasi, 6 (11,3%) padanan lazim, 5 (9,4%) amplifikasi, 4 (7,5%) amplifikasi linguistik, 3 (5,7%) modulasi, 2 (3,8%) reduksi, 1 (1,9%) transposisi dan 1 (1,9%) kreasi diskursif. Metode yang digunakan ialah penerjemahan komunikatif dan ideologi yang digunakan ialah domestikasi.

Teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan buku dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) dapat menghasilkan rima pada beberapa bagian teks bahasa sasaran.

Teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) menghasilkan terjemahan yang akurat, kurang berterima dan mudah dipahami. Sementara itu, dalam buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), teknik, metode dan ideologi penerjemahan menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan mudah dipahami.

Kata Kunci: teknik penerjemahan, metode penerjemahan, ideologi penerjemahan, rima, keakuratan, keberterimaan, keterbacaan.

Page 15: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT

Bayu Budiharjo S130809003. 2011. Analysis on Translation Techniques, Method and Ideology and Its Influence to Reproduction of Rhyme and Translation Quality in Bilingual Books Entitled A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) and Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) Postgraduate Program in Linguistic, Majoring in Translation Studies. Sebelas Maret University Surakarta.

This research aims to identify and describe translation techniques, method and

ideology and its influence to reproduction of rhyme and translation quality, observed from the accuracy, acceptability and readability of two bilingual books published by Erlangga for Kids.

This research is a descriptive qualitative, single-case, embedded research. The source of data consists of two bilingual books entitled A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) and Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) and informants. The data which are analyzed are in the forms of translation techniques, obtained from both bilingual books and information about translation quality, obtained from the informants. The method of data collection used in this research consists of document analysis, questionnaire and interview. The sampling technique used in this research is purposive sampling technique.

The result shows that there are 15 kinds of translation techniques in A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam), which are 17 (24,6%) literal translations, 10 (14,5%) established equivalences, 7 (10,1%) amplifications, 6 (8,7%) compensations, 5 (7,2%) transpositions, 5 (7,2%) reductions, 4 (5,8%) modulations, 4 (5,8%) adaptations, 3 (4,3%) discursive creations, 2 (2,9%) linguistic compressions, 2 (2,9%) amplifications, 1 (1,5%) particularization, 1 (1,5%) generalization, 1 (1,5%) borrowing dan 1 (1,5%) calque. The method chosen by the translation is communicative translation and the ideology used in the translation is domestication.

There are 9 kinds of translation techniques in Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), which are 24 (45,3%) literal translations, 7 (13,2%) compensations, 6 (11,3%) established equivalents, 5 (9,4%) amplifications, 4 (7,5%) linguistic amplifications, 3 (5,7%) modulations, 2 (3,8%) reductions, 1 (1,9%) transposition dan 1 (1,9%) discursive creation. The method used by the translator is communicative translation and the ideology is domestication.

The techniques, method and ideology used in translating bilingual books entitled A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) and Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) can reproduce rhymes in some parts of the target text.

The techniques, method and ideology used in the bilingual book entitled A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) results accurate, less acceptable and readable translation. Meanwhile, in the book entitled Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), the techniques, method and ideology results accurate, acceptable and readable translation.

Keywords: translation technique, translation method, translation ideology, rhyme, accuracy, acceptability, readability.

Page 16: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Buku merupakan salah satu jenis media yang dapat dimanfaatkan

untuk berbagai kepentingan. Buku dapat dipergunakan sebagai media

publikasi, informasi, pembelajaran maupun hiburan.

Saat ini, berbagai macam buku beredar di Indonesia, mulai dari buku-

buku ilmu pengetahuan, bacaan ringan, pengembangan diri hingga karya

sastra. Buku-buku yang beredar di pasaran tersebut tidak hanya ditujukan bagi

pembaca dewasa, tetapi sebagian juga ditulis untuk pembaca anak-anak,

misalnya buku cerita anak, komik dan sebagainya.

Di antara berbagai jenis buku yang ada di Indonesia, selain buku-buku

yang berbahasa Indonesia, terdapat pula buku berbahasa asing serta buku-

buku berbahasa asing yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

untuk memudahkan masyarakat yang tidak menguasai bahasa asing

mengakses buku-buku tersebut. Masyarakat menyambut baik adanya buku-

buku semacam ini karena banyak di antara mereka tidak memahami bahasa

asing.

Saat ini, di Indonesia banyak beredar buku terjemahan yang ditujukan

untuk anak-anak. Terdapat dua jenis buku anak terjemahan, yaitu buku-buku

yang hanya berisi terjemahan dalam bahasa Indonesia dan buku-buku yang

berisi terjemahan sekaligus bahasa aslinya, atau yang dikenal dengan buku

dwibahasa. Buku-buku semacam ini banyak diminati sehingga banyak

Page 17: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan penerbitan, termasuk penerbit-

penerbit besar seperti Gramedia, Erlangga dan Tiga Serangkai.

Buku-buku dwibahasa selain berfungsi sebagai media hiburan juga

dapat berfungsi sebagai media pembelajaran, terutama bahasa Inggris. Melalui

buku-buku semacam ini, anak-anak dapat belajar kosa kata bahasa Inggris.

Selain itu, anak-anak juga dapat belajar mengenai budaya masyarakat lain

yang terdapat di dalamnya.

Dua di antara sekian banyak buku dwibahasa yang beredar di

Indonesia ialah buku bergambar berjudul A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat

Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!). Kedua buku ini termasuk

berbeda karena kalimat-kalimat di dalamnya disusun tidak seperti kalimat-

kalimat dalam buku-buku lainnya. Oleh penulis aslinya, kalimat-kalimat

dalam kedua buku tersebut disusun dengan pola-pola bunyi yang sama atau

rima.

Terjemahan yang ada di dalam kedua buku tersebut menjadi sesuatu

yang menarik untuk dikaji lebih lanjut karena dalam menerjemahkan kedua

buku dwibahasa ini, penerjemah tidak hanya harus dapat mempertahankan

makna dan pesan yang terkandung dalam teks aslinya saja tetapi juga harus

mempertahankan gaya yang digunakan oleh penulis dalam teks bahasa

sumber..

Akan tetapi, hal tersebut tidak mudah dilakukan karena adanya

perbedaan sistem dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, misalnya

struktur sintaksis dan kosa kata. Selain itu, perbedaan antara budaya Barat dan

budaya Indonesia serta bentuk kebahasaan yang sesuai dengan pembaca

Page 18: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

sasaran juga harus menjadi pertimbangan penerjemah. Oleh karena itu,

penerjemah perlu menggunakan teknik dan metode yang tepat untuk dapat

menghasilkan terjemahan dengan kualitas tinggi.

Berikut ini disajikan beberapa contoh kalimat asli dan terjemahan yang

terdapat dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me

and My Dad! (Aku dan Ayahku)!. serta contoh pembahasan.yang dilakukan

oleh penulis dalam penelitian ini:

Tabel 1. Contoh Pembahasan

A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

No B Su B Sa

1 Splish! Splash! I love my bath, I love

my bathtime hug. For when I’m wrapped up in my

towel, I feel so warm and snug.

Kecipak! Kecipuk! Aku suka

mandi, Aku suka dekapan saat mandi.

Karena ketika aku dalam balutan

handuk, Aku merasa sangat hangat dan nyaman.

2 Hushabye, lullaby, sing you to sleep,

Drift on the music that plays soft and

deep.

Lagu nina bobo lembut kan

mengantarmu tidur, Larut dalam

alunan musik yang lembut dan

merdu.

3 Feeling dozy, Sleepy, cosy, Mummy holds you tight.

Blinking, yawning, Soon be morning,

Sleep well through the night.

Rasanya ingin tidur, Mengantuk, nyaman sekali, Saat ibu

mendekapmu erat.

Mengerjap, menguap, Sebentar lagi pagi datang, Tidurlah dengan lelap

sepanjang malam.

Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

No B Su B Sa

4 We find sticky honey, our favourite

snack.

Kami menemukan madu yang

lengket, makanan ringan kesukaan

Page 19: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Watch my dad run when the bees

want it back.

kami.

Lihat bagaimana ayahku berlari saat

lebah-lebah itu menginginkan madunya kembali.

5 My dad twirls me round and the

world whizzes past.

Ayah mengangkatku sambil

berputar-putar dan dunia terasa

bergerak cepat.

Dari contoh-contoh yang disajikan di atas, penulis menemukan bahwa

penerjemah berusaha menerjemahkan teks bahasa sumber dengan pilihan kata

yang alamiah dalam bahasa Indonesia, misalnya “Splish! Splash!” yang ada

dalam contoh pertama diterjemahkan menjadi “Kecipak! Kecipuk!”.

Ungkapan tersebut biasa digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menirukan

suara percikan air. Akan tetapi, pola bunyi yang sama antara kata-kata “hug”

dan “snug” yang ada dalam bahasa sumber tidak muncul dalam terjemahan.

Hal ini terjadi karena padanan kata-kata tersebut dalam bahasa sasaran tidak

memiliki bunyi yang sama.

Pada contoh kedua, penerjemah mengalihkan “hushabye, lullaby”

menjadi “lagu nina bobo lembut”, yang telah dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Kata-kata “hushabye” dan “lullaby” diterjemahkan seperti itu

karena memang keduanya merujuk pada nyanyian pengantar tidur untuk anak-

anak. Dalam budaya Indonesia, lagu pengantar tidur yang biasa dinyanyikan

ialah “Nina Bobo”.

Penerjemah juga menggunakan ungkapan yang alamiah dalam bahasa

sasaran ketika menerjemahkan “Drift on the music that plays soft and deep.”

menjadi “Larut dalam alunan musik yang lembut dan merdu.”. Kata “deep”

Page 20: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

diterjemahkan menjadi “merdu” karena dalam bahasa Indonesia, kata “musik”

berkolokasi dengan kata “merdu”.

Pada contoh yang ketiga, penerjemah berusaha menemukan padanan

yang paling mendekati makna teks aslinya. Dengan terjemahan semacam ini,

rima yang muncul berbeda dengan rima dalam teks aslinya. Dalam teks

aslinya, terdapat rima /-ait/ pada “tight” dan “night” tetapi dalam bahasa

sasaran, bunyi yang sama hanya bunyi vokal /a/ dalam “erat” dan “malam”..

Pada contoh keempat, penerjemah dapat menghasilkan terjemahan

yang pesannya sepadan dengan pesan dalam teks aslinya sekaligus dapat

menciptakan bunyi yang sama pada akhir setiap kalimatnya. Meskipun rima

yang ada dalam terjemahan berbeda dengan rima dalam teks aslinya,

penerjemah dapat dikatakan berhasil mempertahankan gaya kalimat bahasa

sumber dalam terjemahannya.

Contoh kelima menunjukkan bahwa penerjemah berusaha membuat

terjemahannya mudah dipahami oleh pembacanya, yaitu anak-anak.

Penerjemah menerjemahkan “twirls me round” menjadi “mengangkatku

sambil berputar-putar” bukan “memutarku”. Ungkapan yang dipakai

penerjemah tersebut akan lebih mudah dipahami oleh pembaca karena apabila

ungkapan yang digunakan ialah “memutarku”, kemungkinan pembaca akan

salah memahaminya.

Berdasar temuan-temuan di atas, penulis mengkaji lebih lanjut ideologi

penerjemah dalam menerjemahkan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang ada

dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad!

(Aku dan Ayahku!) ke dalam bahasa Indonesia melalui teknik-teknik dan metode

Page 21: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

penerjemahan yang dapat diamati dari semua kalimat yang diambil dari buku

tersebut. Penulis juga akan mengkaji dampak teknik-teknik dan metode

penerjemahan terhadap reproduksi rima yang ada dalam teks asli serta terhadap

kualitas terjemahan yang dihasilkan. Penelitian terhadap buku dwibahasa pernah

dilakukan oleh Novalinda (2011). Akan tetapi, kajiannya hanya terbatas pada

teknik, metode, ideologi dan dampaknya terhadap kualitas terjemahan.

Lefevere dalam Baker dan Saldanha (2009: 137) menyatakan bahwa

“translation is governed above all by patronage, which consists of

ideological, economic and status components”. Ideologi di sini merujuk pada

kerangka konseptual yang terdiri atas pemikiran dan perilaku yang dinilai

berterima dalam suatu masyarakat tertentu pada suatu waktu tertentu, yang

digunakan pembaca dan penerjemah sebagai pendekatan terhadap teks.

Ideologi penerjemah ini akan mengarahkan dan mempengaruhi metode

dan teknik-teknik yang dipilih penerjemah serta pengambilan keputusan

dalam menerjemahkan suatu teks. Teknik-teknik yang digunakan serta

keputusan-keputusan yang diambil penerjemah tentu saja akan mempengaruhi

kualitas terjemahan suatu teks yang diterjemahkan.

Kualitas terjemahan ditentukan berdasarkan tiga aspek, yaitu

keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Keakuratan terkait dengan

kesepadanan pesan dalam teks sumber dan teks sasaran, keberterimaan

berkaitan dengan kesesuaian terjemahan dengan norma-norma kebahasaan dan

budaya bahasa sasaran dan keterbacaan tekait dengan seberapa mudah

terjemahan dipahami oleh pembaca.

Page 22: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis

melakukan penelitian ini, yang terfokus pada teknik, metode dan ideologi

penerjemah dalam terjemahan kalimat-kalimat bahasa Inggris dalam buku A

Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan

Ayahku)! ke dalam bahasa Indonesia serta pengaruhnya terhadap reproduksi

rima dalam teks bahasa sasaran serta kualitas terjemahannya.

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis hanya mengkaji teknik, metode dan

ideologi penerjemahan dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat

Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) dan dampaknya terhadap

reproduksi rima yang ada serta dampaknya terhadap kualitas terjemahannya

dengan cara mengamati teks dalam bahasa sumber dan terjemahannya.

Pengkajian terhadap terjemahan kedua buku tersebut juga dapat

dikembangkan menjadi pengkajian mengenai terjemahan buku bergambar

tetapi penulis membatasi cakupan kajian hanya pada masalah-masalah yang

disebutkan sebelumnya agar hasil penelitian ini lebih terfokus. Meskipun

pengkajian dalam penelitian ini hanya dibatasi pada hal-hal di atas, penulis

tetap memperhatikan keberadaan dan fungsi gambar dalam melakukan analisis

karena dalam buku bergambar, gambar dan tulisan atau narasi sama-sama

memiliki peran yang penting.

Page 23: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan tiga rumusan masalah,

yaitu

1. Teknik, metode dan ideologi penerjemahan apa yang digunakan

penerjemah dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan

Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)?

2. Bagaimanakah dampak teknik, metode dan ideologi penerjemahan dalam

buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad!

(Aku dan Ayahku!) terhadap reproduksi rima dalam teks bahasa sasaran?

3. Bagaimanakah dampak teknik, metode dan ideologi penerjemahan dalam

buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad!

(Aku dan Ayahku!) terhadap kualitas terjemahannya?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah untuk:

1. mendeskripsikan teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang

digunakan penerjemah dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat

Malam) dan (Me and My Dad!) Aku dan Ayahku!.

2. mengetahui dampak teknik, metode dan ideologi penerjemahan dalam

buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad!

(Aku dan Ayahk)! terhadap reproduksi rima dalam teks bahasa sasaran.

3. mengevaluasi dampak teknik, metode dan ideologi penerjemahan dalam

buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad!

(Aku dan Ayahku!) terhadap kualitas terjemahannya.

Page 24: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada dunia akademis

dalam bidang penerjemahan mengenai penerjemahan teks berima,

terjemahan untuk pembaca anak-anak serta dampak teknik, metode dan

ideologi penerjemahan terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan

penerjemah.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat:

a. dimanfaatkan oleh para penerjemah untuk memberikan

gambaran mengenai berbagai macam faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas karya terjemahan, terutama teknik,

metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan

b. dimanfaatkan oleh penerjemah sebagai bahan pertimbangan

menentukan teknik-teknik, metode dan ideologi dalam

menerjemahkan buku-buku yang akan diterbitkan, terutama buku

yang berisi teks berima agar kualitas terjemahan yang dihasilkan

lebih baik

c. digunakan sebagai bahan pertimbangan penerjemah dalam

menerjemahkan teks untuk anak-anak karena karakteristik

terjemahan untuk anak-anak berbeda dengan karakteristik

terjemahan untuk pembaca dewasa.

Page 25: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

d. digunakan sebagai referensi oleh peneliti lain yang mengkaji

aspek yang sama, yang terkait dengan penelitian ini atau

mengkaji aspek-aspek lain yang dapat diungkap dari penelitian

ini secara lebih mendalam

Page 26: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Penerjemahan

1.1 Pengertian Penerjemahan

Para ahli di bidang penerjemahan mengemukakan berbagai definisi

penerjemahan. Salah satunya adalah pendapat Catford (1965: 20) yang

mendefinisikan penerjemahan sebagai proses penggantian suatu teks dengan

teks dalam bahasa sasaran. Bell juga mengemukakan definisi penerjemahan

yang menyatakan bahwa penerjemahan sebagai “the replacement of

representation of a text in one language by a representation of an equivalent

text in a second language” (1991: 6). Pendapat lain dikemukakan oleh Nida

dan Taber (1982:12), yaitu “Translation consists of reproducing in the

receptor language the closest natural equivalent of the source-language

message, first in terms of meaning and secondly in terms of style.” Dari

definisi-definisi tersebut, dapat diketahui bahwa penerjemahan merupakan

penggantian representasi teks bahasa sumber dengan padanannya dalam

bahasa sasaran dengan memperhatikan kesepadanan makna dan gaya.

Pengertian penerjemahan tersebut belum terlalu memperhatikan unsur

budaya, unsur yang selalu terkait dalam kegiatan penerjemahan. Pengertian di

atas dilengkapi dengan pendapat Toury (dalam Shuttleworth dan Cowie, 1997:

182) yaitu “A translation is taken to be any-target language utterance which is

presented or regarded as such within the target culture, on what ever ground.”

Page 27: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Kridalaksana (2008: 181) memberikan definisi penerjemahan yang

lebih lengkap, yaitu pengalihan amanat antarbudaya dan/atau antarbahasa

dalam tataran gramatikal dan leksikal dengan maksud, efek atau ujud yang

sedapat mungkin tetap dipertahankan. Selain mencakup unsur budaya, definisi

tersebut juga menyebutkan bahwa tidak hanya unsur makna dan/atau pesan

yang.harus dipertahankan, tetapi juga unsur efek dan bentuk.

Dari beberapa definisi penerjemahan yang dikemukakan para ahli yang

telah dipaparkan sebelumnya, penulis mengajukan definisi penerjemahan

sebagai berikut: “Proses pengalihan makna dan/atau pesan dari satu bahasa

dan budaya ke dalam bahasa dan budaya yang lain dengan mempertahankan

makna, gaya, bentuk teks dan efek yang ditimbulkan”.

1.2 Ideologi Penerjemahan

Secara umum, istilah “ideologi” seringkali dikaitkan dengan bidang

politik, agama dan faham yang dianut oleh seseorang; Ideologi dapat

dipandang sebagai suatu kekuatan yang mempengaruhi seseorang dalam

bertingkah laku dan mengambil keputusan.

Istilah “ideologi” dalam penerjemahan memiliki kesamaan dengan

istilah tersebut dalam bidang lain. Ideologi penerjemahan mendasari setiap hal

yang dilakukan oleh seorang penerjemah pada waktu menerjemahkan,

termasuk penentuan metode dan teknik-teknik yang digunakannya. Ideologi

penerjemahan juga mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh penerjemah tesebut.

Page 28: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Ideologi mempengaruhi semua hal yang dilakukan penerjemah selama

menerjemahkan dan dapat ditelusuri melalui produk atau terjemahan yang

dihasilkan. Melalui pengamatan terhadap teknik dan metode penerjemahan

yang digunakan dalam suatu teks, ideologi yang dipilih oleh seorang

penerjemah dapat diketahui.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi ideologi penerjemah antara

lain pembaca dan maksud penulis teks yang diterjemahkan. Keduanya dapat

mempengaruhi ideologi penerjemah karena kedua hal tersebut menjadi

pertimbangan penerjemah dalam menentukan teknik dan metode yang

digunakan agar teks terjemahan yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik

pembaca dan tujuan teks asli.

Ideologi penerjemahan bukanlah sesuatu yang mutlak tetapi

merupakan suatu kecenderungan antara dua kutub yang berlawanan.

Keputusan mengenai penentuan ideologi yang digunakan diambil penerjemah

sebelum ia menerjemahkan. Selama proses menerjemahkan, keputusan-

keputusan yang diambil akan dipengaruhi oleh ideologi yang telah ditetapkan

tersebut.

. Ideologi dibedakan menjadi domestikasi dan foreignisasi. Keduanya

merujuk pada cara yang dipilih oleh penerjemah ketika menerjemahkan suatu

teks (Mazi dan Leskovar, 2003: 354). Domestikasi digunakan ketika

terjemahan cenderung lebih dekat kepada norma-norma dan kaidah-kaidah

bahasa dan budaya sasaran, misalnya struktur kalimat dan peristilahan,

sedangkan foreignisasi digunakan ketika terjemahan yang dihasilkan oleh

Page 29: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

seorang penerjemah cenderung lebih dekat dengan norma-norma dan kaidah-

kaidah bahasa dan budaya sumber.

Oittinen dalam tulisannya “Where the Wild Things Are: Translating

Picture Books”, mengutip pernyataan Venuti, menyatakan bahwa “…

domestication accommodates itself to target cultural and linguistic values:

through domestication, we adapt the text according to its future readers,

culture, society, norms, and power relations.”. Selanjutnya ia menyatakan

bahwa seorang penerjemah juga memiliki pilihan lain: “Translators may also

choose otherwise and foreignize by maintaining traces of the original text,

depicting cultural differences and a foreign origin.” (2003).

Seorang penerjemah biasanya menggunakan salah satu di antara

metode-metode yang mengarah pada ideologi domestikasi ketika ia merasa

bahwa istilah-istilah asing yang ada dalam teks bahasa sumber akan

mempersulit pemahaman pembaca terhadap teks terjemahan. Kesulitan ini

mungkin disebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman pembaca yang sangat

terbatas terkait dengan istilah-istilah tersebut. Bahkan di antara pembaca yang

menjadi sasaran terjemahan, kemungkinan ada yang tidak memiliki

pengetahuan sama sekali mengenai istilah-istilah tersebut.

Penerjemah yang menggunakan metode-metode yang mengarah pada

ideologi foreignisasi cenderung mempertahankan istilah-istilah asing yamg

tidak lazim dalam budaya bahasa sasaran. Penggunaan metode-metode ini

berdampak pada tingkat keakuratan yang tinggi tetapi di sisi lain, foreignisasi

mengakibatkan terjemahan cenderung memiliki tingkat keterbacaan rendah.

Tingkat keakuratan cenderung tinggi karena istilah-istilah asing dipertahankan

Page 30: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sehingga tidak ada pergeseran makna sama sekali. Tingkat keterbacaan

cenderung rendah karena istilah-istilah yang dipertahankan tersebut mungkin

sulit dipahami oleh pembaca sehingga mempengaruhi pemahaman pembaca

terhadap keseluruhan teks.

1.3 Metode Penerjemahan

Mengutip definisi dari Macquarie Dictionary, Machali (2000: 48)

menyatakan bahwa metode adalah cara melakukan sesuatu, terutama yang

berkaitan dengan rencana tertentu. Jadi, metode penerjemahan merujuk pada cara

melakukan penerjemahan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Yang

dimaksud dengan rencana dalam hal ini terkait dengan tujuan yang telah

ditetapkan oleh penerjemah (Molina dan Albir, 2002). Menurut Newmark (1988:

45-47), ada delapan jenis metode penerjemahan, yang dapat dikelompokkan

berdasarkan kecenderungan masing-masing pada bahasa sumber dan bahasa

sasaran. Newmark mengilustrasikan metode-metode ini dalam diagram V berikut

ini:

Gambar 1. Diagram V (Newmark 1988: 45)

SL Emphasis

Word for Word Translation

Adaptation

TL Emphasis

Faithful Translation

Semantic Translation

Literal Translation Free Translation

Idiomatic Translation

Communicative Translation

Page 31: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Metode-metode berikut ini merupakan metode-metode yang

berorientasi pada bahasa sumber:

1. Penerjemahan Kata demi Kata (Word for Word Translation)

Dalam penerjemahan kata demi kata, penerjemah hanya terbatas

mencari padanan kata-kata bahasa sumber dalam bahasa sasaran tanpa

mengubah susunan katanya, Penerjemahan kata demi kata tidak dapat

digunakan untuk menerjemahkan suatu teks karena antara teks bahasa

sumber dan bahasa sasaran pasti terdapat perbedaan struktur tata bahasa.

Namun, penerjemahan kata demi kata dapat digunakan dalam mengatasi

masalah ketika menerjemahkan. Ketika penerjemah kesulitan

menerjemahkan suatu teks, ia dapat menerjemahkan teks tersebut dengan

metode ini untuk memahami makna bagian-bagiannya lalu hasil

terjemahan disesuaikan dengan kaidah-kaidah dalam bahasa sasaran untuk

menghasilkan terjemahan yang alamiah.

2. Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

Penerjemahan ini mirip dengan penerjemahan kata demi kata tetapi

penerjemah kemudian menyesuaikan susunan kata terjemahan sesuai

dengan aturan dalam bahasa sasaran. Akan tetapi, terjemahan yang

dihasilkan masih lepas konteks sehingga seringkali maknanya janggal atau

tidak bermakna sama sekali. Penerjemah biasanya tidak hanya

menggunakan penerjemahan harfiah dalam menerjemahkan sebuah teks

karena suatu teks seringkali mengandung ungkapan-ungkapan idiomatis

Page 32: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang memiliki makna nonliteral. Metode ini juga dapat digunakan sebagai

langkah awal mengatasi masalah ketika menerjemahkan.

contoh:

BSu : The Consular Section will be closed on Friday, March 11. Nonimmigrant and immigrant visa services will not be available. American Citizens Services will be available on an emergency basis only. If you are a U.S. citizen in need of emergency consular service, please call us at (62-21) 3435-9050.

BSa : Bagian Konsuler akan ditutup pada Jumat 11 Maret. Layanan visa

nonimigran dan imigran tidak akan tersedia. Pelayanan Warga Negara Amerika akan tersedia pada dasar darurat saja. Jika Anda adalah seorang warga negara AS dalam kebutuhan layanan konsuler darurat, silakan telepon kami di (62-21) 3435-9050.

3. Penerjemahan Setia (Faithful Translation)

Dengan metode ini, penerjemah memproduksi makna kontekstual

teks asli tetapi masih terikat struktur gramatikal bahasa sumber. Kata-kata

dan peristilahan yang terikat budaya bahasa sumber diterjemahkan tetapi

masih sering ada ketidaksesuaian dengan kaidah-kaidah bahasa sasaran.

Penerjemahan ini berpegang teguh pada makna dan tujuan teks asli

sehingga hasilnya seringkali terasa kaku.

contoh: BSu : It is normal that someone gets shocked when he/she arrives for

the first time at a country with different culture. The new culture may be very different from that in the country where he/she lives. He/she will gradually adapt him/herself to the new culture and the cultural difference will no longer be a problem.

BSa : Adalah normal bahwa seseorang mengalami keterkejutan ketika ia

datang untuk pertama kali di negara dengan budaya yang berbeda. Budaya yang baru mungkin sangat berbeda dari budaya di negara di mana dia tinggal. Dia akan secara pelan-pelan menyesuaikan dirinya dengan budaya baru dan perbedaan budaya tidak akan lagi menjadi masalah.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4. Penerjemahan Semantik (Semantic Translation)

Penerjemahan semantik lebih memperhatikan kaidah-kaidah bahasa

sasaran daripada penerjemahan setia. Apabila penerjemahan setia masih

terikat bahasa sumber, metode ini lebih fleksibel. Kata-kata dan istilah

yang memiliki muatan budaya dapat diterjemahkan menjadi kata-kata atau

ungkapan yang mudah dimengerti oleh pembaca.

contoh:

BSu : A professional football player is tied to a club by contract. Normally, a contract lasts for three to four years. When a player’s contract has expired, the player is no longer tied to any club. A club can approach and sign a player with expired contract without spending any transfer fee. This kind of player transfer is usually called free transfer.

BSa : Seorang pemain sepakbola profesional terikat kontrak dengan

sebuah klub. Ikatan kontrak biasanya berlangsung selama tiga hingga empat tahun. Ketika kontrak seorang pemain telah habis, maka pemain tersebut tidak memiliki ikatan dengan klub manapun. Sebuah klub dapat melakukan pendekatan dan mengontrak pemain yang kontraknya telah habis tanpa mengeluarkan biaya transfer. Kepindahan pemain semacam ini biasanya disebut bebas transfer.

Keempat metode yang telah dipaparkan sebelumnya merupakan

metode-metode yang berorientasi pada bahasa sumber. Keempat metode

berikut lebih berorientasi pada bahasa sasaran:

1. Adaptasi (Adaptation)

Adaptasi merupakan metode penerjemahan yang paling bebas

dalam hal keterikatan dengan bahasa dan budaya sumber dan paling dekat

dengan budaya dan bahasa sasaran. Ketika seorang penerjemah

Page 34: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menggunakan metode ini, unsur-unsur budaya teks sumber dapat diganti

dengan unsur-unsur yang lebih dekat dan akrab dengan budaya bahasa

sasaran. Salah satu contohnya ialah drama Macbeth karya Shakespeare

yang disadur W.S. Rendra. Semua karakter dan alur cerita dipertahankan

tetapi dialognya disesuaikan dengan budaya Indonesia (Machali, 2000: 53).

2. Penerjemahan Bebas (Free Translation)

Penerjemahan ini mengutamakan kesepadanan pesan teks bahasa

sumber dengan pesan teks bahasa sasaran. Seringkali, bentuk teks bahasa

sasaran berbeda dengan bentuk bahasa teks bahasa sumber. Terjemahan

yang dihasilkan seorang penerjemah yang menggunakan metode

penerjemahan bebas bisa lebih panjang maupun lebih pendek daripada teks

aslinya karena penerjemahan bebas biasanya dilakukan dengan cara

memparafrase teks bahasa sumbernya.

contoh:

BSu : Smoking is a bad behaviour. Some of the widely-known risks of smoking are causing serious illnesses, such as cancer, heart and lung diseases, causing addition and affecting pregnancy. Not only does smoking endanger the smoker him/herself but it also endangers the surrounding non-smokers or what we usually call secondhand smokers.

BSa : Merokok memiliki risiko yang sudah tidak asing lagi, antara lain:

menyebabkan kanker, penyakit jantung dan paru-paru, menyebabkan kecanduan dan berdampak pada kehamilan. Itulah mengapa merokok merupakan kebiasaan yang buruk. Selain membahayakan dirinya sendiri, perokok juga membahayakan orang-orang di sekitarnya yang bukan perokok atau yang sering disebut perokok pasif.

Page 35: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Penerjemahan Idiomatik (Idiomatic Translation)

Metode ini bertujuan mereproduksi pesan teks bahasa sumber

dengan lebih banyak menggunakan ungkapan idiomatik yang tidak ada

dalam bahasa sumber, misalnya “sing you to sleep” diterjemahkan menjadi

“mengantarmu tidur”. Hal tersebut dilakukan agar teks terjemahan lebih

dekat dengan pembaca. Namun dengan metode ini, seringkali terdapat

distorsi nuansa apabila terjemahan dibandingkan dengan teks aslinya.

contoh: BSu : Father : How were the exam questions?

Son : Easy Father : Then why look so unhappy? Son : The questions didn't give me any trouble, just the

answers! BSa : Ayah : Gimana soal-soal ujiannya?

Anak : Keciiil. Ayah : Terus kenapa mukamu ditekuk begitu? Anak : Soal-soalnya sih bukan masalah buatku, tapi

jawabannya itu yang aku nggak bisa.

4. Penerjemahan Komunikatif (Communicative Translation)

Metode penerjemahan ini menitikberatkan pada reproduksi makna

kontekstual teks bahasa sumber dalam bahasa sasaran dengan

mengusahakan agar aspek kebahasaan maupun isinya langsung dapat

dimengerti pembaca. Keberterimaan juga menjadi salah satu faktor yang

dipertimbangkan. Penerjemahan ini memperhatikan prinsip-prinsip

komunikasi.

contoh:

Page 36: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

BSu : Unicellular organisms are those which consist only a single cell. Some of the examples are organisms under the category of prokaryote and some kinds of fungi. These organisms usually live together in colonies .Each of them however has to do its own life process. Due to its characteristics, unicellular organisms are often considered to be unique creatures.

BSa 1 : Organisme uniseluler adalah organisme yang hanya terdiri atas

satu sel. Beberapa contohnya antara lain organisme yang termasuk kategori prokaroita dan beberapa jenis fungi. Organisme ini biasanya hidup bersama dalam koloni-koloni. Akan tetapi, masing-masing harus melakukan daur hidupnya sendiri. Karena karakteristiknya,, organisme uniseluler seringkali dianggap makluk yang unik.

BSa 2 : Makhluk bersel tunggal adalah makhluk hidup yang hanya terdiri

atas satu sel. Beberapa contohnya antara lain makhluk hidup yang termasuk kategori makhluk tak berdinding sel dan beberapa jenis jamur. Makhluk bersel tunggal biasanya hidup bersama dalam kelompok-kelompok. Akan tetapi, masing-masing harus melakukan siklus kehidupannya sendiri. Karena karakteristiknya,, makhluk bersel tunggal seringkali dianggap makluk yang unik.

1.4 . Teknik Penerjemahan

Istilah teknik penerjemahan merujuk pada langkah-langkah yang

dilakukan penerjemah dalam menerjemahkan. Perbedaan utama teknik dengan

metode penerjemahan terletak pada tatarannya. Metode penerjemahan

diterapkan pada tataran makro sedangkan teknik penerjemahan diterapkan

pada tataran mikro. Menurut Molina dan Albir (2002), teknik penerjemahan

merujuk pada “actual steps taken by the translators in each textual micro-

unit”. Berikut ini merupakan teknik-teknik penerjemahan yang dikemukakan

Molina dan Albir:

1. Adaptasi (Adaptation)

Dengan teknik ini, unsur-unsur khas budaya sumber diganti dengan

elemen lain yang lazim dikenal dalam bahasa sasaran. Teknik ini dapat

Page 37: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

digunakan apabila unsur atau eleman tersebut memiliki padanan dalam

bahasa sasaran.

BSu : Hush a bye, lullaby, sing you to sleep,

BSa : Lagu nina bobo lembut kan mengantarmu tidur,

2. Penambahan (Amplification)

Teknik ini berupa penambahan detail informasi yang tidak ada

dalam teks bahasa sumbernya. Apa yang ditambahkan hanyalah informasi

yang dapat membantu penyampaian pesan atau pemahaman pembaca.

Penambahan informasi ini tidak boleh mengubah pesan dalam teks asli.

BSu : up here so am I!

BSa : begitu pula aku saat di atas pundaknya!

Penerjemah menerjemahkan “up here” menjadi “di atas

pundaknya” karena halaman tersebut menampilkan gambar beruang kecil

yang mengucapkan kalimat tersebut sedang berada di atas pundak

ayahnya.

3. Peminjaman (Borrowing)

Mengambil istilah asing secara langsung tanpa melakukan

perubahan apapun atau mengambil istilah asing lalu dinaturalisasi sesuai

dengan ejaan bahasa sasaran.

BSu : Drift on the music that plays soft and deep.

BSa : Larut dalam alunan musik yang lembut dan merdu.

Page 38: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Kata “musik” merupakan naturalisasi dari kata bahasa Inggris

“music”. Ejaan dalam bahasa Inggris diubah dan disesuaikan dengan ejaan

bahasa Indonesia.

4. Kalke (Calque)

Penerjemahan harfiah sebuah kata atau frasa yang ada dalam

bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dalam tataran leksikal atau

struktural.

BSu : A Kiss Goodnight.

BSa : Kecupan Selamat Malam.

Pada contoh di atas, teks bahasa sasaran merupakan terjemahan

harfiah kata-kata dalam bahasa sumber dan memiliki struktur yang sama

dengan struktur teks asli.

5. Kompensasi (Compensation)

Mengganti posisi unsur informasi atau efek stilistik teks bahasa

sumber dalam bahasa sasaran karena informasi atau efek stilistik tersebut

tidak dapat tercermin pada posisi yang sama. Kompensasi biasanya

digunakan untuk dalam penerjemahan karya sastra.

BSu : Wave to the moon,

Silvery-white.

Count all the stars,

Twinkling so bright.

Page 39: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BSa : Lambaikan tanganmu ke bulan,

Yang putih keperakan.

Hitunglah semua bintang.

Yang berkelap-kelip dengan terang.

Efek stilistik yang ada dalam contoh ini ialah rima. Pada teks

bahasa sumber, rima terdapat pada akhir setiap kalimat. Dalam teks bahasa

sasaran, rima muncul pada akhir setiap baris.

6. Deskripsi (Description)

Mengganti suatu istilah dalam teks bahasa sumber dengan

deskripsinya dalam bahasa sasaran. Teknik ini seringkali dilakukan ketika

suatu istilah dalam bahasa sumber tidak memiliki istilah padanan dalam

bahasa sasaran.

BSu : He’s got a drive through penalty.

BSa : Ia mendapat hukuman melewati jalur pit stop.

7. Kreasi Diskursif (Discursive Creation)

Menggunakan padanan sementara yang tidak terduga atau di luar

konteks.

BSu : Snuggly, huggly, sleepyhead.

BSa : Berbaringlah dalam pelukan jika mengantuk.

Kata “berbaringlah” muncul dalam terjemahan, yang bukan

merupakan padanan unsur manapun dalam teks bahasa sumber.

Page 40: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

8. Padanan Lazim (Established Equivalence)

Menerjemahkan istilah dalam bahasa sumber dangan istilah yang

sudah lazim digunakan dalam bahasa sasaran. Umumnya, istilah yang

digunakan merupakan istilah yang khusus.

BSu : Goodnight

BSa : Selamat malam

Ucapan “goodnight” memiliki padanan yang khusus dalam bahasa

sasaran, yaitu “selamaat malam”.

9. Generalisasi (Generalization)

Menerjemahkan suatu istilah dengan istilah yang lebih umum.

Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik Partikularisasi. Teknik ini

biasanya digunakan apabila suatu istilah asing merujuk pada suatu kategori

yang spesifik, yang padanannya dalam bahasa sasaran tidak ada yang

merujuk pada kategori yang sama. Oleh karena itu, digunakan istilah yang

merujuk pada kategori yang lebih umum.

BSu : I feel so warm and snug.

BSa : Aku merasa sangat hangat dan nyaman.

BSu : Feeling dozy, Sleepy cosy,

BSa : Rasanya ingin tidur, Mengantuk, nyaman sekali,

Dalam bahasa Inggris, terdapat dua istilah berbeda, yaitu “snug”

dan “cosy” . Keduanya diterjemahkan menjadi “nyaman” karena dalam

bahasa Indonesia, tidak ada padanan yang lebih spesifik.

Page 41: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

10. Amplifikasi Linguistik (Linguistic Amplification)

Menambah unsur-unsur linguistik yang ada dalam teks bahasa

sumber dalam bahasa sasaran. Teknik ini sering digunakan dalam

penerjemahan lisan dan sulih suara.

BSu : Tickle my toes and cuddle me tight.

BSa : Gelitik jari kakiku dan peluk aku dengan erat.

11. Kompresi Linguistik (Linguistic Compression)

Mengumpulkan dan menyatukan unsur-unsur linguistik yang ada

dalam teks bahasa sumber. Teknik ini biasanya digunakan dalam

terjemahan film dan juga sering digunakan dalam penerjemahan lisan. Dua

kata “light” dalam contoh di bawah disatukan dalam bahasa sasaran.

BSu : Starlight and moonlight

BSa : Cahaya bintang dan bulan

12. Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

Menerjemahkan suatu kata atau ungkapan bahasa sumber secara

harfiah. Teknik ini mirip dengan kalke tetapi dalam penerjemahan harfiah,

satu kata tidak harus dipadankan dengan satu kata dalam bahasa sasaran

serta terjemahan disesuaikan dengan kaidah bahasa sasaran..

BSu : Tickle my toes and cuddle me tight.

BSa : Gelitik jari kakiku dan peluk aku dengan erat.

Page 42: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Terjemahan kklausa tersebut merupakan terjemahan masing-

masing kata penyusunnya tetapi terdapat penyesuaian struktur penjelas

frasa benda pada terjemahan “my toes” menjadi “jari kakiku”.

13. Modulasi (Modulation)

Mengganti, fokus, sudut pandang atau kategori dalam kaitannya

dengan bahasa sumber.

BSu : to dodge all the raindrops we have to be quick!

BSu : kita harus bergerak cepat untuk menghindari tetesan air!

Dalam teks asli, fokus kalimat tersebut ialah “to dodge all the

raindrops”. Dalam terjemahan, terjadi perubahan fokus karena konstruksi

kalimat berubah. Dalam terjemahan, yang menjadi fokus ialah “kita”.

14. Partikularisasi (Particularization)

Menerjemahkan suatu istilah dengan istilah yang lebih khusus.

Seperti teknik generalisasi, teknik ini biasanya dilakukan karena dalam

bahasa sasaran, tidak ada istilah yang merujuk pada kategori yang sama.

BSu : Cuddling with our favourite toy,

BSa : Sambil mendekap boneka kesayangan kita,

15. Reduksi (Reduction)

Memadatkan informasi yang ada dalam bahasa sumber dalam

bahasa sasaran. Seperti dalam teknik penambahan, pemadatan informasi

yang dilakukan tidak boleh mengubah pesan dalam teks bahasa sumber.

Page 43: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BSu : If loud thunder roars

BSa : Saat petir bergemuruh kencang.

Dalam bahasa sumber, makna “kencang” terdapat dalam “loud”

dan “roars” tetapi dalam bahasa sasaran, makna “kencang” sebagai

penjelas “petir” dihilangkan.

16. Substitusi (Substitution)

Mengganti unsur-unsur linguistik dengan unsur-unsur

paralinguistik atau sebaliknya, misalnya menerjemahkan ujaran dengan

intonasi tinggi dengan kata-kata yang dicetak dengan huruf kapital.

17. Transposisi (Transposition)

Mengganti kategori gramatikal, misalnya kelas kata, kata menjadi

frasa, dan sebagainya. Teknik ini biasanya dilakukan karena adanya

perbedaan tata bahasa antara bahasa sumber dan bahasa sasaran.

BSu : Splish! Splash! I love my bath.

BSa : Aku suka mandi.

18. Variasi (Variation)

Mengganti unsur-unsur linguistik atau paralinguistik, seperti

intonasi, yang berdampak pada variasi linguistik, misalnya memunculkan

atau mengganti penanda dialek karakter tertentu ketika menerjemahkan

untuk pementasan teater atau mengubah nada bicara ketika mengadaptasi

novel untuk anak-anak.

Page 44: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1.5 Kualitas Terjemahan

Kualitas terjemahan telah menjadi perhatian banyak ahli

penerjemahan. Mereka juga telah mengajukan berbagai macam metode dan

instrumen untuk mengukur kualitas terjemahan. Akan tetapi, metode-metode

yang diajukan tersebut sebagian besar hanya bersifat parsial, yaitu hanya dapat

digunakan untuk mengukur sebagian aspek yang menentukan kualitas

terjemahan (Nababan, 2010).

Kualitas terjemahan ditentukan oleh tiga aspek yaitu keakuratan,

keberterimaan dan keterbacaan. Ketiganya memegang peranan penting dan

idealnya, seorang penerjemah harus bisa menghasilkan terjemahan dengan

tingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan yang tinggi. Akan tetapi,

seringkali seorang penerjemah menghadapi stuasi ketika ia harus lebih

mengutamakan salah satu dari ketiga aspek tersebut dan mengorbankan aspek

yang lain. .

1. Keakuratan

Keakuratan merujuk pada kesepadanan antara informasi dalam

bahasa sumber dengan informasi dalam bahasa sasaran (Shuttleworth dan

Cowie, 1997:3). Penerjemahan merupakan kegiatan pengalihan pesan atau

makna dari satu bahasa ke dalam bahasa lainnya. Oleh karena itu,

kesepadanan pesan atau makna merupakan hal yang utama. Sepadan

bukan berarti satu kata dalam bahasa sumber harus selalu diterjemahkan

menjadi satu kata dalam bahasa sasaran atau yang sering disebut sebagai

Page 45: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

korespondensi satu-satu. Bentuk kebahasaan dapat berbeda tetapi makna

harus dipertahankan sedekat-dekatnya.

Kesepadanan yang dimaksud bukanlah kesepadanan dalam tataran

kata, frasa atau kalimat semata tetapi juga kesepadanan dalam tataran teks.

Kesepadanan ini tidak hanya dalam hal pesan tetapi juga mencakup tujuan

dan maksud ditulisnya suatu teks. Jika teks yang diterjemahkan

merupakan teks eksplanasi yang bertujuan menjelaskan suatu fenomena,

maka teks terjemahan juga harus berupa teks eksplanasi.

2. Keberterimaan

Istilah ini diperkenalkan oleh Toury (dalam Shuttleworth and

Cowie, 1997:2) untuk merujuk pada kesesuaian terjemahan dengan

norma-norma linguistik dan tekstual bahasa sasaran. Toury (dalam

Munday, 2001:114) juga menyatakan bahwa keberterimaan juga terkait

dengan budaya bahasa sasaran. Dalam proses penerjemahan yang

dilakukan oleh seorang penerjemah,. pesan atau makna yang telah

dialihkan diungkapkan dalam bahasa sasaran dengan memperhatikan

kaidah-kaidah dan norma-norma bahasa dan budaya yang berlaku. Karena

terdapat perbedaan tata bahasa antara bahasa sumber dan bahasa sasaran,

maka seringkali struktur frasa, klausa dan kalimat teks terjemahan berbeda

dengan struktur yang ada dalam teks sumbernya.

Selain terkait dengan tata bahasa dalam bahasa sasaran,

keberterimaan juga terkait dengan budaya dalam bahasa sasaran.

Penerjemah harus dapat menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan

Page 46: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

norma budaya dalam bahasa sasaran. Salah satu contohnya ialah ketika

seorang penerjemah menerjemahkan teks dari bahasa Inggris ke dalam

bahasa Indonesia. Dalam budaya Barat, menyapa Ayah dengan menyebut

namanya merupakan hal yang wajar tetapi dalam budaya Indonesia hal

tersebut dipandang tidak sopan. Oleh karena itu, penerjemah harus

mengganti sapaan dalam bahasa Indonesia agar terjemahannya tidak

bertentangan dengan norma budaya Indonesia.

Keberterimaan terjemahan juga seringkali disebut kealamiahan

terjemahan. Kealamiahan terkait dengan kesesuaian terjemahan dengan

kaidah-kaidah kebahasaan dan budaya sasaran. Terjemahan yang tingkat

keberterimaannya tinggi akan terasa alamiah (bahkan tidak terasa seperti

terjemahan sama sekali), sedangkan terjemahan yang masih terlalu terikat

dengan bahasa dan budaya sumber akan terdengar asing atau kaku.

3. Keterbacaan

Keterbacaan merupakan indikator kualitas terjemahan yang ketiga.

Terjemahan yang baik ialah terjemahan dengan tingkat keterbacaan tinggi,

yaitu yang mudah dipahami. Ini karena pembaca karya terjemahan ialah

mereka yang tidak memahami bahasa sumber dan penerjemahan

merupakan proses pengalihan pesan dengan tujuan dapat dipahami

pembaca (Houbert, 1998). Melalui karya terjemahan, pesan dan makna

yang ada dalam teks bahasa sumber dapat tersampaikan kepada pembaca.

Richards et. al. (2002: 442) menyatakan bahwa tingkat keterbacaan

suatu teks terjemahan dipengaruhi oleh panjang rata-rata kalimat, jumlah

Page 47: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kata-kata baru dan kompleksitas gramatika bahasa yang digunakan. Selain

itu, mudah atau sulitnya suatu teks untuk dipahami pembaca juga

dipengaruhi oleh kompleksitas kalimat dalam teks tersebut. Terkait

dengan tingkat pemahaman pembaca terhadap suatu teks terjemahan,

keterampilan membaca yang dimiliki juga berpengaruh terhadap mudah

atau sulitnya pembaca memahami suatu terjemahan.

Di antara ketiga aspek tersebut, kesepadanan pesan dalam bahasa

sumber dan dalam bahasa sasaran merupakan aspek yang paling utama

Keakuratan merupakan unsur yang paling utama karena penerjemahan

merupakan proses pengalihan pesan atau makna. Oleh karena itu, pesan

atau makna dalam teks bahasa sumber diusahakan dapat dipertahankan

dan sepadan dengan pesan atau makna dalam teks terjemahan.

Meskipun keakuratan merupakan unsur yang utama, bukan berarti

keberterimaan tidak penting. Terjemahan yang dihasilkan oleh seorang

penerjemah diusahakan sedapat-dapatnya sesuai dengan kaidah-kaidah

dan norma-norma yang berlaku dalam budaya dan bahasa sasaran. Hal ini

dilakukan agar terjemahan yang dihasilkan terdengar alamiah, tidak kaku,

janggal bahkan aneh.

Keterbacaan juga merupakan unsur yang penting karena

keterbacaan terkait dengan pemahaman pembaca. Terjemahan yang akurat

dan berterima tetapi sulit dipahami bukan merupakan terjemahan yang

baik karena pesan atau makna dalam bahasa sumber.tidak dapat

dimengerti oleh pembaca. Keterbacaan dipengaruhi oleh karakteristik

pembaca, misalnya kemampuan berbahasa, usia dan tingkat pendidikan.

Page 48: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Oleh karena itu, karakteristik pembaca harus dijadikan pertimbangan

ketika seorang penerjemah menerjemahkan suatu teks. Terjemahan yang

dihasilkannya dibuat sedemikian rupa agar mudah dipahami pembaca

yang menjadi sasarannya.

2. Menerjemahkan Buku Bergambar

Penggunaan gambar dalam tulisan, baik yang berupa buku, berita di

surat kabar, slide dalam presentasi atau tulisan-tulisan lainnya merupakan hal

yang umum dilakukan. Gambar-gambar semacam ini dapat berupa foto,

grafik, tabel dan sebagainya. Fungsi gambar-gambar ini antara lain

memperjelas apa yang disampaikan lewat tulisan dan menceritakan apa yang

tidak tercakup dalam tulisan.

Dalam buku bergambar, peran gambar atau ilustrasi bahkan lebih

penting. Gambar dan tulisan atau narasi bercerita secara bersamaan, saling

mendukung dalam menggambarkan keseluruhan cerita maupun bagian-bagian

dari cerita dalam buku tersebut. Dapat dikatakan bahwa dalam buku-buku

semacam ini, selalu ada keterkaitan antara narasi dan gambar. Oittinen

menyatakan bahwa “As a whole, illustrations are never quite straightforward

but always elaborate, complement, and amplify the verbal narration.”

(2003).

Menerjemahkan buku bergambar memiliki tingkat kesulitan yang

berbeda karena selain mengalihkan pesan dan memperhatikan aspek

kebudayaan yang ada dalam buku tersebut, penerjemah juga harus

memperhatikan kesesuaian antara narasi dan terjemahannya dengan gambar

Page 49: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

yang ada. Narasi dan gambar merupakan satu kesatuan dan keseluruhan cerita

atau adegan dalam buku tersebut dibangun oleh kedua unsur tersebut. Oleh

karena itu, penerjemah harus dapat mengalihkan semuanya secara utuh ke

dalam bahasa sasaran.

3. Menerjemahkan Teks untuk Anak

Menerjemahkan teks dengan pembaca sasaran anak-anak pada

dasarnya tidak berbeda dengan menerjemahkan teks untuk pembaca dewasa.

Axelle Chazal (2003: 19) menyatakan bahwa:

The process of translating for children is naturally the same as the one of translating for adults. The only differences are the target audience, very often the presence of illustrations and the possibility of the text being read aloud. Teks-teks atau buku-buku yang pembaca sasarannya anak-anak

memang seringkali disertai ilustrasi yang antara lain berfungsi untuk

menggambarkan kejadian yang ada dalam cerita serta untuk menceritakan

kejadian yang tidak tertulis dalam narasinya. Selain itu, terdapat pula

kemungkinan bahwa cerita semacam ini akan dibaca secara nyaring, baik oleh

anak-anak maupun oleh orang tua mereka atau orang lain.

Sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Chazal, Radegundis Stolze

(2003) juga berpendapat bahwa menerjemahkan teks atau buku untuk anak

sama seperti menerjemahkan teks untuk pembaca dewasa. Ia menyatakan

bahwa penulis asli sudah menyesuaikan isi teksnya agar sesuai untuk anak-

anak. Ia menyatakan, “When children’s books are being translated for children,

the original content is already adapted to the world of thought of children. So the

Page 50: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

translation could focus on its task of presenting the original text in another

language”.

Dari pernyataan yang diungkapkan Stolze tersebut, dapat dilihat

bahwa penerjemah hanya perlu terfokus pada menyajikan teks bahasa sumber

dalam bahasa sasaran. Penerjemah tidak perlu memikirkan isi buku yang

diterjemahkan.

Namun demikian, seorang penerjemah juga perlu melakukan

penyesuaian-penyesuaian dalam menerjemahkan teks-teks atau buku-buku

untuk anak-anak. Penyesuaian yang dilakukan terutama terkait dengan

perbedaan budaya. Pada umumnya, anak-anak masih memiliki pengetahuan

yang terbatas mengenai budaya, terutama budaya bahasa sumber. Penerjemah

juga perlu menyesuaikan isi terjemahan dengan norma dan nilai yang berlaku

dalam budaya bahasa sasaran karena apa yang dianggap berterima dalam

budaya bahasa sumber belum tentu berterima dalam budaya bahasa sasaran.

Oleh karena itu, terjemahan istilah-istilah asing serta khas budaya sumber

perlu disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan anak, salah satunya

dengan cara menerjemahkan dengan istilah-istilah yang mudah dipahami oleh

anak-anak.

Dalam teks-teks dengan pembaca sasaran anak-anak seringkali

terdapat kata-kata yang bernuansa khas anak-anak. Kata-kata semacam ini

berbeda dengan kata-kata yang biasa digunakan orang dewasa dan seringkali

digunakan untuk menambah efek stilistik dan hiburan. Selain itu, kata-kata

semacam ini dapat membuat suatu teks lebih dekat kepada anak-anak. Seorang

Page 51: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

penerjemah idealnya dapat menciptakan efek yang sama di dalam

terjemahannya..

4. Rima

Pembahasan mengenai rima terkait dengan teks yang akan dikaji

dalam penelitian ini. Seperti yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya,

kalimat-kalimat yang ada dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat

Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) disusun dengan pola-pola bunyi

(rima) di dalamnya.

Rima seringkali digunakan dalam karya sastra, terutama puisi dan lagu.

Mugijatna (2009: 53) mendefinisikan rima sebagai “persamaan bunyi yang terdapat

pada dua kata atau lebih”. Menurut definisi tersebut, hal yang sama dalam rima

ialah bunyi, bukan ejaan. Dalam bahasa Inggris, terdapat kata-kata yang ejaannya

hampir sama tetapi bunyinya berbeda, misalnya “one” dan “gone”. Akan tetapi

terdapat pula kata-kata yang ejaannya berbeda tetapi memiliki bunyi yang hampir

sama, seperti “bright” dan “white”.

Rima dalam puisi dibedakan menjadi beberapa kategori. Selain

kategori rima, terdapat pula kategori pola-pola rima, misalnya a b a b atau a b

b a. Akan tetapi pembahasan mengenai rima dalam penelitian ini hanya

sampai pada kategori rima karena data yang dikaji dalam penelitian ini bukan

merupakan puisi, melainkan buku bergambar. Adapun pembagian kategori

rima ialah sebagai berikut (Mugijatna, 2009: 54 - 57):

Page 52: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1. End Rhyme

End rhyme (rima akhir) ialah rima yang dibentuk oleh kesamaan

bunyi yang terdapat pada akhir dua baris atau lebih.

contoh: Lambaikan tanganmu ke bulan,

Yang putih keperakan.

Hitunglah semua bintang.

Yang berkelap-kelip dengan terang.

Suku kata terakhir baris pertama memiliki bunyi yang sama

dengan bunyi suku kata terakhir baris kedua. Baris ketiga dan keempat

juga diakhiri bunyi yang sama.

2. Internal Rhyme

Internal rhyme ialah rima yang dibentuk oleh kesamaan bunyi

yang terdapat dalam satu baris.

contoh: Snuggly, huggly, sleepyhead,

3. Masculine Rhyme

Masculine rhyme (rima jantan) ialah rima yang terbentuk oleh

kesamaan bunyi kata yang terdiri atas satu suku kata dengan kata lain

yang juga terdiri atas satu suku kata.

contoh: Wave to the moon,

Silvery-white.

Count all the stars,

Twinkling so bright.

Page 53: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Meskipun kedua kata yang dicetak tebal ejaannya berbeda, tetapi

keduanya memiliki bunyi yang sama. Sesuai dengan definisi rima yang

telah disampaikan sebelumnya, kedua kalimat tersebut dikategorikan

memiliki rima.

4. Feminine atau Double Rhyme

Feminine atau double rhyme (rima betina atau rima ganda)

merupakan rima yang terbentuk oleh kesamaan bunyi dua suku kata

terakhir sebuah kata dengan dua suku kata terakhir kata yang lain.

contoh: yawning dengan morning.

5. Tripple Rhyme

Triple rhyme ialah rima yang terbentuk oleh kesamaan bunyi tiga

suku kata terakhir sebuah kata dengan tiga suku kata terakhir kata yang

lain.

contoh: ascendency dengan descendency

Sementara itu, rima (Hatikah dkk., 2007: 48-49) juga dikelompokkan

menjadi kategori-kategori berikut:

1. Rima Sempurna

Rima sempurna adalah pengulangan bunyi yang sama pada bagian

suku (vokal dan konsonan) sama.

contoh: ma-lang dengan pa-lang

Page 54: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Rima Tak Sempurna

Rima tak sempurna adalah pengulangan bunyi yang sama pada

bagian suku kata.

contoh: pu-lang dengan tu-kang

3. Rima Mutlak

Rima mutlak adalah pengulangan bunyi yang sama dengan

penggunaan kata yang sama.

contoh: muncul jua dengan datang jua

4. Rima Terbuka

Rima terbuka adalah pengulangan bunyi yang sama pada suku

akhir suku terbuka (vokal sama).

contoh: bu-ka dengan lu-ka

5. Rima Tertutup

Rima tertutup adalah pengulangan bunyi yang sama pada suku

akhir suku tertutup (konsonan sama).

contoh: su-lut dengan ta-kut

6. Aliterasi

Aliterasi adalah pengulangan bunyi yang sama pada awal tiap

kata.

contoh: bukan beta bijak berperi

Page 55: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

7. Asonansi

Asonansi adalah pengulangan bunyi yang sama pada vokal-vokal

yang menjadi rangka kata-kata.

contoh: tum-bang dengan mun-dam

8. Disonansi

Disonansi adalah bunyi-bunyi vokal yang menjadi rangka kata

seperti pada asonansi, memberi kesan bunyi-bunyi yang berlawanan,

contoh: tin-dak dengan tan-duk

9. Rima Awal

Rima awal adalah bunyi sama yang terdapat pada awal-awal

kalimat/ larik.

contoh: kan timang di pangkuan

kan saying dengan dendang

kan sabar hadapi tingkah

kan tak pernah lelah

10. Rima Tengah

Rima tengah adalah bunyi/ kata sama yang terdapat di tengah-

tengah setiap kalimat/ larik.

Page 56: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

11. Rima Akhir

Rima akhir adalah bunyi/ kata sama yang terdapat di akhir setiap

kalimat/ lirik.

12. Rima Tegak

Rima tegak adalah bunyi/ kata sama pada kalimat/ larik yang

berbeda.

13. Rima Datar

Rima datar adalah bunyi/ kata sama pada kalimat/ larik yang

sama.

14. Rima Sejajar

Rima sejajar adalah bunyi/ kata sama dipakai berulang-ulang pada

kalimat/ larik yang beruntut.

5. Buku Erlangga for Kids

Kedua buku yang digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini

merupakan buku-buku yang diterbitkan oleh Erlangga for Kids, yang

merupakan salah satu divisi Penerbit Erlangga yang khusus menerbitkan

buku-buku dengan pembaca sasaran anak-anak. Erlangga for Kids berdiri

pada tahun 2003 dan telah menerbitkan berbagai jenis buku, seperti buku

cerita, ensiklopedi, buku seri, buku dwibahasa serta buku jenis lift the flap dan

pop up.

Page 57: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My

Dad! (Aku dan Ayahku!) merupakan dua judul dari seri buku bergambar

dwibahasa yang diterbitkan oleh Erlangga for Kids. Judul-judul yang lain

antara lain. The Crunching Munching Caterpillar (Ulat yang Suka Makan),

Tickly Octopus (Gurita yang Suka Menggelitik) dan The Very Lazy Ladybird

(Kepik yang Sangat Malas).

6. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini ialah penelitian yang

dilakukan oleh Novalinda (2011).berjudul Analisis Teknik, Metode, Ideologi dan

Kualitas Terjemahan Cerita Anak Serial Erlangga for Kids. Penelitian ini mengkaji

teknik, metode, ideologi dan kualitas terjemahan buku cerita anak Erlangga for

Kids.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Novalinda, penelitian ini juga

mengkaji teknik, metode, ideologi dan dampaknya terhadap kualitas terjemahan.

Akan tetapi, terdapat satu aspek kajian yang berbeda. Penelittian ini juga

mengkaji dampak teknik, metode dan ideologi terhadap reproduksi rima dalam

teks bahasa sasaran..

B. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir berikut ini merupakan alur berpikir penulis dalam

penelitian ini. Teknik-teknik yang digunakan penerjemah diamati dari teks

asli dan terjemahan kedua buku bergambar. Setelah semua teknik

Page 58: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

didentifikasi, penulis menentukan kecenderungan metode dan ideologi yang

dipakai penerjemah.

Teknik, metode dan ideologi yang digunakan dalam menerjemahkan

akan mempengaruhi kualitas terjemahan yang dihasilkannya. Ketiga hal

tersebut dapat berdampak positif maupun negatif terhadap kualitas

terjemahan. Sementara itu, rima termasuk salah satu aspek bentuk terjemahan

dan oleh karena itu, rima berdampak pada tingkat keberterimaan terjemahan.

Penulis dapat mengukur kualitas terjemahan dengan cara melakukan

analisis terhadap tingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan teks

terjemahan. Analisis ini dilakukan dengan mengkaji hasil penilaian yang

dilakukan oleh rater dan pembaca sasaran. Rater menilai tingkat keakuratan

dan keberterimaan terjemahan sedangkan pembaca sasaran menilai tingkat

keterbacaan terjemahan. Penulis mengilustrasikan alur berpikir melalui

gambar berikut:

Page 59: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

Metode

Teknik

Ideologi

Kualitas Terjemahan

Keakuratan Keberterimaan Keterbacaan

Pembaca Sasaran Rater

Teks Asli & Terjemahan

Rima

Page 60: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupkan penelitian kualitatif di bidang penerjemahan

yang bersifat deskriptif, terpancang dan merupakan studi kasus. Metode

kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena bidang kajian penelitian ini

ialah bahasa, yang merupakan salah satu bidang dalam ilmu humaniora.

Secara lebih khusus, penelitian ini merupakan penelitian di bidang

penerjemahan yang terfokus pada pengkajian mendalam terhadap produk

terjemahan. Penulis mengkaji teknik, metode dan ideologi penerjemahan

dalam dua buku dwibahasa Erlangga for Kids yang berjudul A Kiss

Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My Dad! (Aku dan

Ayahku!) serta dampaknya terhadap rima dan kualitas terjemahannya.

Dalam The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods

(2008: xxix) dinyatakan bahwa metode kualitatif digunakan dalam penelitian-

penelitian di berbagai bidang, termasuk ilmu-ilmu humaniora. Pendekatan

kualitatif digunakan salah satunya untuk memperoleh pemahaman terhadap

makna. Oleh karena itu, sesuai dengan pernyataan pada bagian sebelumnya,

penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian kualitatif.

Moleong (2000: 18) menyatakan bahwa jenis data yang digunakan

dalam penelitian kualitatif berupa kalimat, bukan data numerik. Akan tetapi,

bukan berarti data numerik dan statistik tidak boleh digunakan dalam

Page 61: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

penelitian kualitatif. Dalam The Sage Encyclopedia of Qualitative Research

Methods (2008: 831) dinyatakan bahwa:

“Statistics is divided into two categories: descriptive and

inferential. … In general, the goals of qualitative research … are

quite different from the goals of quantitative research …; therefore,

the use of statistics is not the same in the two approaches.”.

Dalam penelitian ini terdapat perhitungan statistik namun penelitian ini

termasuk penelitian kualitatif karena data yang berupa angka hanya digunakan

sebagai alat bantu untuk menentukan kualitas terjemahan.

Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif karena penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fenomena, yaitu teknik, metode dan

ideologi penerjemahan serta pengaruhnya terhadap reproduksi rima dalam

teks bahasa sasaran dan kualitas terjemahan dua buku dwibahasa, yaitu A Kiss

Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me dan My Dad! (Aku dan

Ayahku!).

Dalam pembahasan mengenai teknik penerjemahan, penulis merujuk

pada teknik-teknik penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir

(2002). Sementara itu, pengkajian mengenai metode penerjemahan didasarkan

pada metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark (1988: 45-47)

dan istilah “ideologi penerjemahan” yang digunakan dalam penelitian ini

merujuk pada istilah yang digunakan oleh Hoed (2003).

Penelitian ini bersifat terpancang karena penulis telah menentukan

fokus penelitian dan pembatasan masalah, seperti yang telah disebutkan dalam

Bab I. Karena penelitian ini merupakan studi kasus, maka penelitian ini tidak

Page 62: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dirancang untuk menggeneralisasi. Pada penelitian kualitatif, termasuk studi

kasus, penulis tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil penelitiannya

terhadap kasus-kasus lain meskipun kasus-kasus tersebut memiliki kesamaan

dengan kasus yang ditelitinya.

Penelitian ini juga termasuk penelitian etnografi karena penelitian ini

bertujuan membangun pemahaman terhadap fenomena yang diteliti

(Spreadley,1997: 12). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan ciri

penelitian etnografi yang lain. Data dalam penelitian ini dihimpun dari

lapangan, yang dilakukan dengan kuesioner dan wawancara.

B. Objek Penelitian

Objek yang diamati dalam penelitian ini merupakan semua kalimat

dalam buku dwibahasa yang berjudul A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat

Malam) dan Me dan My Dad! (Aku dan Ayahku!) yaitu kalimat-kalimat asli

dalam bahasa Inggris dan kalimat-kalimat terjemahannya. Penulis merujuk

pada definisi kalimat menurut Verspoor dan Sauter (2000: 34), yaitu

sekumpulan kata yang dalam penulisannya dimulai dengan huruf kapital dan

diakhiri titik, tanda tanya atau tanda seru. Selain itu, Verspoor dan Sauter

menyatakan bahwa sebuah kalimat yang secara ketatatbahasaan lengkap

mengungkapkan paling tidak sebuah kejadian atau keadaan yang lengkap serta

bahwa kalimat bisa hanya terdiri atas sebuah klausa tetapi sebuah kalimat bisa

juga terdiri atas dua klausa atau lebih. Satuan-satuan kebahasaan yang lebih

rendah, klausa, frasa dan kata juga menjadi objek kajian penelitian ini. Dalam

hal ini, menggunakan pendekatan linguistik struktural.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pengamatan terhadap objek penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk

memperoleh data berupa teknik penerjemahan. Satuan lingual dalam bahasa

sumber dibandingkan dengan terjemahannya kemudian diidentifikasi teknik

penerjemahannya sesuai dengan karakteristik masing-masing teknik

penerjemahan yang dikemukakan Molina dan Albir (2002). Pengamatan

terhadap objek penelitian ini juga dilakukan untuk memperoleh data mengenai

kualitas terjemahan, berupa skor dan komentar. Penilaian kualitas terjemahan

dilakukan oleh para rater dan responden untuk mengukur tingkat keakuratan,

keberterimaan dan keterbacaan terjemahan.

Objek penelitian, terutama dalam tataran kalimat dalam kedua buku

dwibahasa dikaji dalam bait-bait karena kalimat-kalimat dalam satu bait

memiliki keterkaitan makna. Selain itu, dengan cara tersebut, penulis dapat

melakukan pengkajian terhadap rima baik dalam bahasa sumber maupun

dalam bahasa sasaran.

Semua kalimat, klausa, frasa dan kata dalam kedua buku dwibahasa

diambil sebagai objek penelitian. Penentuan objek penelitian ini disesuaikan

dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji rima dalam

kedua buku dwibahasa. Karena semua bagian teks mengandung rima, maka

penulis mengambil semua bagian teks sebagai objek penelitian. Alasan lain

yang mendasari pengambilan seluruh bagian teks sebagai objek penelitian

ialah fokus penelitian ini terhadap kualitas terjemahan secara keseluruhan.

Penulis tidak mengkaji terjemahan bagian-bagian tertentu dalam kedua buku,

melainkan terjemahan secara utuh.

Page 64: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

C. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data berupa teknik

penerjemahan. Teknik penerjemahan digunakan oleh penulis untuk

mengetahui metode serta kecenderungan ideologi penerjemahan yang

digunakan oleh penerjemah.

Penulis juga menggunakan data lain berupa informasi yang didapat

dari narasumber melalui kuesioner. Informasi dari narasumber berupa skor

serta komentar narasumber yang akan digunakan untuk mengukur kualitas

terjemahan, yaitu tingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah buku

dwibahasa berjudul A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) yang

diterbitkan oleh Penerbit Erlangga yang ditulis oleh Sheridan dan Tanya

Linch; dan buku berjudul Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) yang ditulis

oleh Alison Ritchie. Kedua buku dwibahasa tersebut diterjemahkan oleh Eka

Cahyani.

Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) merupakan salah

satu judul buku terbitan Erlangga for Kids.. Buku bergambar ini tidak berisi

cerita, melainkan pengantar tidur untuk anak-anak dengan karakter berbagai

jenis binatang. Di dalamnya ditampilkan berbagai aktivitas yang biasa

dilakukan sebelum tidur. Edisi asli buku ini diterbitkan oleh Little Tiger Press

pada tahun 2006 dan diterjemahkan serta diedarkan di Indonesia oleh

Erlangga for Kids tahun 2006. Buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

berisi cerita mengenai berbagai hal yang dilakukan oleh seekor beruang kecil

dengan ayahnya. Dalam buku ini, ditampilkan aktivitas dan kebiasaan yang

Page 65: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

biasa dilakukan oleh kedua beruang tersebut mulai dari saat mereka bangun

tidur. Edisi asli buku ini juga diterbitkan oleh Little Tiger Press dan

diterjemahkan di Indonesia oleh Erlangga for Kids. Buku Me and My Dad!

(Aku dan Ayahku!) diterbitkan di Inggris, diterjemahkan dan diedarkan di

Indonesia tahun 2007.

Di antara seri buku bergambar dwibahasa terbitan Erlangga for Kids,

kedua buku tersebut berbeda dengan buku-buku yang lain karena kalimat-

kalimat yang ada dalam kedua buku tersebut disusun dengan rima di

dalamnya. Oleh karena itu, penulis menjadikan kedua buku tersebut sebagai

sumber data dalam penelitian ini.

Sumber data yang lain ialah tiga orang informan (rater) yang berperan

menilai kualitas terjemahan, dalam hal keakuratan dan keberterimaan. Rater

yang dilibatkan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan oleh penulis. Kriteria tersebut antara lain:

1. menguasai bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan baik

2. memiliki pengetahuan tentang penerjemahan

3. bersedia dilibatkan dalam penelitian ini

Selain kedua jenis sumber data tersebut, sumber data lain yang

digunakan dalam penelitian ini ialah responden. Responden yang dilibatkan

ialah pembaca sasaran kedua buku dwibahasa tersebut. yang berjumlah lima

orang. Responden yang akan menilai tingkat keterbacaan kedua teks tersebut

akan dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. menguasai bahasa Indonesia

2. berusia 10 hingga 12 tahun

3. bersedia dilibatkan dalam penelitian ini

Page 66: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

D. Metode Pengumpulan Data

1. Pengkajian dokumen

Data diperoleh dari kedua buku dwibahasa dengan pengkajian

dokumen dan teknik yang digunakan merupakan teknik analisis kontrastif.

Pengkajian dokumen merupakan cara untuk menemukan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan peneliti (Yin dalam Sutopo, 2006: 81).

Teknik analisis kontrastif dilakukan dengan cara membandingkan teks dalam

teks bahasa sumber dengan teks dalam teks bahasa sasaran untuk memperoleh

data berupa teknik-teknik penerjemahan. Penggunaan analisis kontrastif sesuai

dengan karakteristik teknik penerjemahan yang dikemukakan Molina dan

Albir (2002), yaitu “They [teknik-teknik penerjemahan] are classified by

comparison”.

2. Kuesioner

Data dari informan dikumpulkan dengan cara memberikan kuesioner

kepada informan. Kuesioner berisi dua macam pertanyaan, yaitu pertanyaan

tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup yang terdapat dalam

kuesioner berupa skala dan pilihan untuk mengukur tingkat keakuratan,

keberterimaan dan keterbacaan terjemahan. Para informan diminta

menentukan kualitas terjemahan berdasarkan indikator yang telah ditentukan.

Selain berisi skala dan pilihan pengukur tingkat keakuratan, keberterimaan

dan keterbacaan, kuesioner juga berisi pertanyaan terbuka, yaitu kolom bagi

para informan untuk memberikan alasan, catatan dan komentar yang berkaitan

dengan penilaian yang mereka berikan terhadap setiap data.

Page 67: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berikut ini merupakan tabel skala yang digunakan oleh penulis untuk

mengukur tingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan kalimat-kalimat

dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My

Dad! (Aku dan Ayahku!):

Tabel 2. Skala Tingkat Keakuratan

Skala Kategori Indikator

3 Akurat Pesan tersampaikan secara tepat, tidak ada perubahan informasi.

2 Kurang Akurat Pesan tersampaikan secara kurang tepat,

terdapat beberapa perubahan informasi.

1 Tidak Akurat Pesan tidak tersampaikan secara tepat, terdapat

banyak perubahan informasi.

(diadaptasi dari: Nagao, Tsujii dan Nakamura dalam Nababan, 2004)

Tabel 3. Skala Tingkat Keberterimaan

Skala Kategori Indikator

3 Berterima Terjemahan terdengar alamiah dan sesuai

dengan kaidah budaya dan bahasa sasaran.

Rima muncul dalam teks terjemahan, baik terdapat di bagian yang sama maupun di bagian

yang berbeda

2 Kurang Berterima Terjemahan terdengar kurang alamiah, terdapat

bagian-bagian yang tidak sesuai dengan kaidah budaya dan bahasa sasaran tetapi rima muncul

dalam terjemahan.

Terjemahan terdengar alamiah tetapi rima tidak

muncul dalam terjemahan.

1 Tidak Berterima Terjemahan terdengar kaku atau tidak sesuai dengan kaidah budaya dan bahasa sasaran.

Rima tidak muncul dalam terjemahan

(diadaptasi dari: Machali, 2000: 119-120)

Page 68: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 4. Skala Tingkat Keterbacaan

Skala Kategori Indikator

3 Mudah Dipahami Terjemahan mudah dipahami. Tidak ada

bagian-bagian yang sukar dipahami.

2 Agak Sulit

Dipahami

Terjemahan agak sulit dipahami. Terdapat

beberapa bagian yang sukar dipahami.

1 Sulit Dipahami Terjemahan sulit dipahami. Banyak bagian

yang sukar dipahami

(diadaptasi dari: Nababan, 2004)

Kuesioner diserahkan secara langsung kepada informan penilai tingkat

keakuratan dan keberterimaan dalam bentuk soft copy agar kuesioner dapat

disesuaikan dengan isian yang diberikan oleh informan, terutama ketika

informan menuliskan alasan, catatan dan komentar mereka dalam kolom yang

telah disediakan. Penulis juga menyertakan teks asli beserta gambar dari hasil

scan kedua buku dwibahasa yang digunakan sebagai sumber data. Ini

dilakukan untuk memberikan informasi secara lengkap kepada para informan

karena dalam buku bergambar, kata-kata dan gambar yang ada merupakan

satu kesatuan.

Pengumpulan data dari informan penilai tingkat keterbacaan akan

dilakukan dengan cara yang berbeda. Penulis akan secara langsung

mendatangi dan mendampingi para informan dalam mengisi kuesioner yang

diberikan. Ini dilakukan karena penilai tingkat keterbacaan dalam penelitian

ini adalah anak-anak yang kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam

mengisi kuesioner.

Page 69: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berikut ini merupakan contoh kuesioner untuk mengukur tingkat

keakuratan dan keterbacaan:

07/BSu/A/11 BSu :Under the covers, we lie head to head,

Reading by torchlight, huddled in bed. Just one last story, then turn off the light, Snuggle together, and whisper “Night-night!”

07/BSa/A/11 BSa :Di bawah selimut, kita berbaring berdampingan,

Membaca ditemani cahaya senter, kita berdampingan di ranjang, Satu cerita lagi dan padamkan lampu, Meringkuk bersama dan bisikkan “Selamat malam!”

Nilai Keakuratan Alasan/Komentar

Nilai Keberterimaan Alasan/Komentar

Sedangkan contoh berikut merupakan contoh kuesioner untuk

mengukur tingkat keterbacaan:

07//BSa/A/11 Di bawah selimut, kita berbaring berdampingan, Membaca ditemani cahaya senter, kita berdampingan di ranjang, Satu cerita lagi dan padamkan lampu, Meringkuk bersama dan bisikkan “Selamat malam!”

a. mudah dipahami b. agak sulit dipahami c. sulit dipahami

Page 70: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif, wawancara seringkali dilakukan untuk

memperoleh data dari informan. Dibandingkan dengan informasi yang

diperoleh dari kuesioner, informasi yang didapat penulis dari wawancara

seringkali lebih lengkap. Data dari wawancara lebih lengkap karena

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis dapat berkembang. Pada waktu

melakukan wawancara, penulis dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang lebih mendalam sehingga informasi yang diperoleh lebih kaya.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan narasumber yang

sama dengan informan yang akan diminta mengisi kuesioner apabila penulis

menemui kesulitan dan memerlukan informasi lebih lanjut mengenai data

yang diperoleh dari kuesioner, terutama informasi yang berupa jawaban

pertanyaan terbuka. Wawancara dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan

informasi yang lebih lengkap, yang digunakan dalam analisis data mengenai

kualitas terjemahan yang dikaji. .

E. Triangulasi

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber juga seringkali disebut triangulasi data.

Triangulasi sumber digunakan ketika seorang peneliti memanfaatkan berbagai

sumber data dalam proses pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh informasi yang lebih meyakinkan mengenai data yang

digunakan. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dari berbagai

sumber data, yaitu dokumen, berupa buku dwibahasa, rater dan pembaca

Page 71: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

sasaran. Berikut ini merupakan gambar triangulasi sumber dalam penelitian

ini:

pengkajian dokumen dokumen

data

rater

kuesioner

pembaca sasaran

Gambar 3. Triangulasi Sumber

Penulis memperoleh data berupa skor untuk tingkat keakuratan dan

keberterimaan dari rater melalui kuesioner serta skor tingkat keterbacaan dari

para pembaca sasaran. Selain itu, penulis juga mengamati kalimat-kalimat dari

kedua buku dwibahasa sebagai objek yang diamati dan memberikan penilaian

kemudian membandingkan penilaian tersebut dengan skor yang diperoleh dari

para rater dan pembaca sasaran.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan untuk menguji validitas data. Dalam

proses pengumpulan data, penulis menggunakan lebih dari satu metode. Data

yang diperoleh dari para informan melaui kuesioner akan dibandingkan

dengan data yang diperoleh dari wawancara secara langsung dengan para

informan.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

kuesioner

data sumber data

wawancara

Gambar 4. Triangulasi Metode

F. Teknik Cuplikan

Terdapat berbagai jenis teknik cuplikan yang sering digunakan dalam

melakukan penelitian. Di antara teknik-teknik tersebut yaitu sampling acak

(random sampling), sampling berstrata (stratified sampling), sampling

sistematik (systematic sampling), sampling berdasar kuota (quota sampling)

sampling bertujuan (purposive sampling) dan sebagainya.

Teknik cuplikan yang digunakan pada penelitian ini ialah sampling

bertujuan (purposive sampling). Dalam The Sage Encyclopedia of Qualitative

Research Methods (2008: 697) dinyatakan bahwa penggunaan sampling

bertujuan menunjukkan bahwa seseorang memandang sampling sebagai

serangkaian pilihan strategik mengenai dengan siapa, di mana dan bagaimana

seseorang melakukan penelitian. Dalam melakukan sampling bertujuan,

seorang peneliti harus mangacu pada tujuan penelitian.serta teknik terbaik

tergantung konteks serta karakteristik penelitian. Sampling ini digunakan

dalam menentukan sumber data dalam penelitian ini. Penulis menggunakan

sampling bertujuan karena penulis dapat menentukan sumber data yang dapat

menyediakan data sesuai dengan yang diperlukan. Bloor dan Wood

Page 73: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

menyatakan bahwa “theoretical sampling (sometimes referred to as purposive

sampling) involves the selection of cases on the basis of the researcher’s own

judgment about which will be the most useful “ (2006: 154).

Teknik sampling ini digunakan dalam menentukan informan yang

akan dilibatkan dalam penelitian ini. Dengan teknik ini, penulis menentukan

kriteria yang harus dipenuhi oleh para informan. Hal ini dilakukan agar

informasi yang diperoleh dari para informan terpercaya.

Penulis menggunakan teknik sampling bertujuan karena tidak semua

orang dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh penulis. Hanya

mereka yang memenuhi syarat tertentu yang dapat memberikan informasi.

Oleh karena itu, sampling jenis inilah yang paling tepat digunakan dalam

penelitian ini.

Selain sampling bertujuan, penulis juga menggunakan teknik sampling

total. Teknik ini digunakan untuk menentukan objek penelitian. Semua

kalimat, klausa, frasa dan kata dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran

diambil sebagai objek penelitian. Teknik ini digunakan karena penulis

mengkaji reproduksi rima dan kualitas terjemahan semua bagian teks dalam

sumber data.

G. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data, terdapat beberapa tahapan yang dilalui penulis,

yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen dan pencarian

tema budaya. Teknik analisis data ini diadaptasi dari teknik analisis data

dalam penelitian etnografi (Spreadley, 1997: 181).

Page 74: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1. Analisis Domain

Dalam penelitian ini, analisis domain dilakukan dengan mengambil

semua bagian isi kedua buku sebagai objek penelitian. Hal ini dilakukan

karena penulis ingin mengkaji terjemahan kedua buku dwibahasa secara

keseluruhan, sesuai apa yang telah dinyatakan dalam tujuan penelitian.

2. Analisis Taksonomi

Analisis taksonomi dilakukan terhadap teknik-teknik penerjemahan

yang digunakan oleh penerjemah. Teknik-teknik penerjemahan yang ada

digolongkan berdasarkan pendapat Molina dan Albir (2002). Hasil analisis

taksonomi terhadap teknik-teknik penerjemahan digunakan untuk menentukan

metode dan ideologi yang digunakan oleh penerjemah.

contoh:

BSu: In the glowing lamplight, We’re tucked up oh – so – snug. Cuddling with our favourite toy, We share a good night hug! BSa: Di bawah cahaya lampu yang berpijar, Kita berselimut, nyaman sekali. Sambil mendekap boneka kesayangan kita, Kita berbagi pelukan selamat malam!

Dalam menerjemahkan data di atas, penerjemah menggunakan

berbagai teknik yang berbeda. Teknik yang pertama yaitu adaptasi. Adaptasi

digunakan dalam menerjemahkan baris pertama. Teknik yang digunakan

termasuk teknik adaptasi karena penerjemah mengganti ungkapan bahasa

Page 75: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sumber dengan ungkapan yang alamiah dalam bahasa sasaran. Kata depan

“in” diterjemahkan menjadi “di bawah”, bukan “di dalam”.

Teknik kedua yaitu amplifikasi, yang digunakan untuk menerjemahkan

frasa “are tucked up”. Secara umum, ungkapan tersebut bermakna “berbaring

di tempat tidur”. Akan tetapi, ungkapan tersebut diterjemahkan menjadi

“berselimut” karena gambar yang ada pada halaman tersebut menampilkan

dua kelinci kecil tertidur berselimut sambil memeluk sebuah boneka. Oleh

karena itu, teknik ini termasuk amplifikasi; terjemahan yang digunakan

memperjelas apa yang dimaksud penulis dengan “are tucked up”.

Teknik berikutnya ialah terjemahan harfiah. Teknik ini digunakan

dalam menerjemahkan “so snug” dan baris terakhir bait tersebut. Teknik yang

digunakan termasuk teknik terjemahan harfiah karena terjemahan terikat

dengan bahasa sumber tetapi terdapat perubahan susunan kata-kata, yang

disesuaikan dengan kaidah bahasa sasaran.

Dua teknik yang lain digunakan dalam terjemahan baris ketiga. Kedua

teknik tersebut yaitu partikularisasi dan amplifikasi linguistik. Partikularisasi

digunakan dalam menerjemahkan “toy” menjadi “boneka”, sedangkan

amplifikasi linguistik ditunjukkan oleh munculnya kata “sambil” dalam

terjemahan, yang membuat hubungan waktu dalam kalimat tersebut menjadi

eksplisit.

Selanjutnya, untuk menentukan metode dan ideologi, teknik-teknik

tersebut dikelompokkan menjadi dua, berdasarkan orientasi terhadap bahasa

sumber dan bahasa sasaran, sebagaimana ditunjukkan dengan contoh berikut:

Page 76: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

teknik penerjemahan

1.1.1. berorientasi ke bahasa sumber

a. terjemahan harfiah

1.1.2. berorientasi ke bahasa sasaran

a. adaptasi

b. amplifikasi

c. partikularisasi

d. amplifikasi linguistik

3. Analisis Komponen

Analisis komponen dilakukan dengan menampilkan data, teknik dan

kualitas terjemahan (dalam bentuk skala) dalam tabel. Hal ini sesuai dengan

tujuan penelitian, yaitu: mengetahui teknik, metode dan ideologi yang

digunakan penerjemah serta dampaknya terhadap rima dan kualitas

terjemahan.

Page 77: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 5 Contoh Analisis Komponen

Teks Teknik Metode Ideologi Kualitas

Keakuratan Keberterimaan Keterbecaan BSu: In the glowing lamplight, We’re tucked up oh – so – snug. Cuddling with our favourite toy, We share a good night hug! BSa: Di bawah cahaya lampu yang berpijar, Kita berselimut, nyaman sekali. Sambil mendekap boneka kesayangan kita, Kita berbagi pelukan selamat malam!

terjemahan harfiah adaptasi amplifikasi partikularisasi amplifikasi linguistik

3 2 3

Page 78: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel tersebut menunjukkan bahwa teknik-teknik yang digunakan oleh

penerjemah dalam menerjemahkan data tersebut menghasilkan terjemahan

yang akurat. Pesan yang terkandung dalam bahasa sumber tersampaikan

dalam bahasa sasaran. Akan tetapi, terjemahan tersebut kurang berterima

karena rima tidak muncul dalam terjemahan. Teknik-teknik yang digunakan

oleh penerjemah juga berdampak positif terhadap tingkat keterbacaan

terjemahan data tersebut.

4. Tema Budaya

Tema budaya yang dimaksud dalam penelitian ini ialah gambaran

umum yang dapat diketahui dari penelitian ini. Tema budaya dapat diketahui

penulis setelah dilaksanakannya ketiga analisis di atas. Berikut ini merupakan

contoh tema budaya dalam penelitian ini, yang disimpulkan dari penelitian

pendahuluan yang telah dilakukan:

Secara umum, teknik-teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang

digunakan dalam menerjemahkan kedua buku dwibahasa tersebut berdampak

positif terhadap tingkat keakuratan dan keterbacaan terjemahan. Akan tetapi,

teknik-teknik, metode dan ideologi tersebut menghasilkan terjemahan yang

tingkat keberterimaannya tidak terlalu tinggi. Hal ini terutama disebabkan

oleh banyaknya rima yang tidak muncul dalam bahasa sasaran.

Page 79: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

H. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menempuh langkah-langkah

sebagai berikut:

1. membaca buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and

My Dad! (Aku dan Ayahku!)

2. mencatat dan melakukan pemilahan objek penelitian

Objek penelitian, teks asli dan terjemahan, dicatat sekaligus dipilah

berdasarkan urutannya dalam sumber data. Setelah dipilah, teks kemudian

diberi nomor sesuai dengan urutannya., misalnya teks yang ada pada

halaman setelah halaman judul diberi nomor 01, teks pada halaman

selanjutnya diberi nomor 02 dan seterusnya.

3. memberikan kode

Pemberian kode dilakukan untuk memudahkan penulis dalam

melakukan analisis data. Pemberian kode didasarkan pada nomor urut

teks, bahasa sumber, bahasa sasaran, judul buku dan nomor halaman buku.

Berikut ini beberapa contoh kode dan keterangannya:

kode : 06/BSu/A/11

keterangan : 06 : nomor urut teks

BSu : bahasa sumber

A : buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

11 : halaman 11

Page 80: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kode : 07/BSa/A/12, 13

keterangan : 07 : nomor urut teks

BSa : bahasa sasaran

A : buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

12, 13 : halaman 12 dan 13

kode : 03/BSu/M/5

keterangan : 03 : nomor urut teks

BSu : bahasa sumber

M : buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

5 : halaman 5

kode : 07/BSa/M/13

keterangan : 07 : nomor urut teks

BSa : bahasa sasaran

M : buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

13 : halaman 13

4. menganaliis teknik, metode dan ideologi penerjemahan

Teknik-teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam

menerjemahkan kedua buku tersebut diidentifikasi, dikelompokkan

berdasarkan jenis dan kecenderungan terhadap bahasa sumber atau bahasa

sasaran kemudian digunakan sebagai dasar dalam mengetahui metode dan

ideologi yang dipilih oleh penerjemah.

Page 81: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

5. Menganalisis dampak penggunaan teknik, metode dan ideologi tersebut

terhadap rima dan kualitas terjemahan

Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, penulis juga

akan melihat dampak penggunaan teknik-teknik penerjemahan yang

digunakan penerjemah terhadap rima dan kualitas terjemahan yang

dihasilkan. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan data mengenai

teknik-teknik yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan dengan

teks kedua buku dwibahasa serta data berbentuk nilai dan komentar yang

diperoleh dari informan.

6. Menarik kesimpulan

Langkah terakhir yang akan dilakukan dalam penelitian ini ialah

penarikan kesimpulan. Penulis menarik kesimpulan berdasarkan analisis

yang dilakukan sebelumnya. Selain melakukan penarikan kesimpulan,

penulis juga akan memberikan saran-saran yang relevan dengan rumusan

masalah penelitian serta kesimpulan yang didapatkan.

Page 82: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis memaparkan temuan penelitian serta pembahasan

tentang teknik, metode, ideologi dan dampaknya terhadap rima dan kualitas

terjemahan buku dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me

and My Dad! (Aku dan Ayahku!).

Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu temuan penelitian dan

pembahasan. Temuan penelitian berisi temuan meengenai teknik-teknik serta

kecenderungan metode dan ideologi yang digunakan penerjemah dalam

menerjemahkan kedua buku dwibahasa tersebut. Pembahasan berisi uraian

mengenai pengaruh teknik-teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang

digunakan penerjemah terhadap reproduksi rima dalam teks bahasa sasaran,

pengaruh teknik-teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan

penerjemah terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan dan tema budaya yang

dapat diungkap dari penelitian ini .

A. Temuan Penelitian

1. Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan

1.1. Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

1.1.1. Teknik Penerjemahan

Dalam menerjemahkan buku dwibahasa ini, penerjemah menggunakan

15 teknik yang berbeda. Klasifikasi teknik penerjemahan dilakukan penulis

dengan analisis taksonomi. Dalam satu nomor teks, seringkali terdapat lebih

Page 83: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dari satu teknik penerjemahan. Hal ini terjadi karena sebagian besar teks

objek penelitian ini berupa bait, yang terdiri dari lebih dari satu kalimat,

sedangkan teknik penerjemahan terdapat pada satuan kebahasaan yang lebih

kecil, misalnya kata dan frasa. Tabel berikut ini menunjukkan jenis-jenis

teknik penerjemahan dan frekuensi kemunculannya.

Tabel 6. Teknik Penerjemahan dalam Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

No Teknik Jumlah Prrosentase

1. penerjemahan harfiah 17 24,6%

2. padanan lazim 10 14,5%

3. amplifikasi linguistik 7 10,1%

4. kompensasi 6 8,7%

5. transposisi 5 7,2%

6. reduksi 5 7,2%

7. modulasi 4 5,8%

8. adaptasi 4 5,8%

9. kreasi diskursif 3 4,3%

10. kompresi linguistik 2 2,9%

11. amplifikasi 2 2,9%

12. partikularisasi 1 1,5%

13. generalisasi 1 1,5%

14. peminjaman 1 1,5%

15. kalke 1 1,5%

Jumlah Keseluruhan 69 100%

Dari tabel teknik penerjemahan di atas, teknik yang paling banyak

digunakan penerjemah dalam menerjemahkan buku dwibahasa ini ialah

teknik penerjemahan harfiah. Dari total 69 teknik yang digunakan, terdapat

sebanyak 17 (24,6%) teknik penerjemahan harfiah.. Teknik terbanyak kedua

Page 84: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ialah padanan lazim, yaitu sebanyak 10 (14,5%). Teknik amplifikasi

linguistik digunakan sebanyak 7 kali (10,1%). Teknik kompensasi

digunakan 6 kali (8,7%) sedangkan teknik transposisi dan reduksi dalam

teks ini berjumlah masing-masing 5 (7,2%). Teknik modulasi dan adaptasi

digunakan masing-masing 4 kali (5,8%). Sementara itu, terdapat 3 (4,3%)

teknik kreasi diskursif, sedangkan teknik kompresi linguistik dan

amplifikasi masing masing berjumlah 2 (2,9%). Selain teknik-teknik

tersebut, terdapat pula teknik partikularisasi, generalisasi, peminjaman dan

kalke, yang masing-masing berjumlah 1 (1,5%).

Berikut ini pembahasan masing-masing teknik penerjemahan yang

terdapat dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) beserta

beberapa contohnya:

1. Penerjemahan Harfiah

Teknik penerjemahan harfiah digunakan dalam menerjemahkan klausa

dalam teks nomor 06, “Let’s jump to the bed”, menjadi “Ayo naik ke tempat

tidur”. Teknik ini tepat digunakan untuk menerjemahkan klausa tersebut

karena dalam klausa tersebut, tidak terdapat bagian yang mengandung

makna nonliteral. Kata “jump” tidak diterjemahkan menjadi “melompat”

karena “jump” tidak selalu bermakna demikian; kata tersebut dapat

bermakna “melakukan tindakan dengan bersemangat”. Selain itu,

penggunaan “naik” sebagai padanan “jump” menghasilkan terjemahan yang

alamiah.

Dalam menerjemahkan teks nomor 10, teknik penerjemahan harfiah

juga tepat digunakan. Kata-kata “blinking” dan “yawning” diterjemahkan

Page 85: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

menjadi “mengerjap” dan “menguap”. Selain makna dapat tersampaikan

dengan teknik tersebut, terjemahan yang dihasilkan pun memiliki rima.

Berbeda dengan kedua contoh sebelumnya, penggunaan teknik

penerjemahan harfiah dalam teks nomor 04 tidak tepat karena terjemahan

yang dihasilkan terdengar janggal. Ungkapan “go to bed” tidak tepat apabila

diterjemahkan menjadi “pergi tidur” dalam Bahasa Indonesia karena

ungkapan semacam itu tidak biasa digunakan oleh penutur Bahasa

Indonesia.

2. Padanan Lazim

Teknik padanan lazim digunakan untuk menerjemahkan ekspresi-

ekspresi bahasa sumber dengan ekspresi-ekspresi alamiah bahasa sasaran,

misalnya “goodnight” dan “night-night” menjadi “selamat malam”, “are in

bed” menjadi “tidur” dan “cuddle up close” menjadi “berpelukan erat”.

Teknik ini membuat terjemahan terdengar alamiah.

3. Amplifikasi Linguistik

Teknik ini digunakan dalam menerjemahkan teks nomor 02. Klausa

“cuddle me tight” diterjemahkan menjadi “peluk aku dengan erat”.

Penerjemah menambahkan kata “dengan” dalam terjemahannya. Pada teks

nomor 06, teknik ini juga digunakan untuk menerjemahkan kalimat “Let’s

read another one!”. Penerjemah memunculkan kata “cerita” di dalam

terjemahannya. Sementara itu, pada teks nomor 07, teknik ini dilakukan

dengan memunculkan subjak “kita” dalam terjemahan..

Page 86: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4. Kompensasi

Teknik kompensasi digunakan untuk mempertahankan rima yang ada

dalam teks bahasa sumber. Teknik ini digunakan untuk memunculkan rima

pada bagian teks yang lain atau memnunculkan rima dengan kategori yang

berbeda. Pada teks nomor 04, terdapat rima internal yang muncul dari kata-

kata “snuggly” dan “huggly”. Selain itu, terdapat pula rima pada akhir setiap

baris. Dalam terjemahan, rima-rima tersebut diganti hanya dengan rima

akhir pada setiap baris.

BSu: Snuggly, huggly, sleepyhead. Time for you to go to bed! BSa: Berbaringlah dalam pelukan jika mengantuk, Sudah waktunya kau pergi tidur!

Pada teks nomor 10, rima dalam terjemahan terdapat pada bagian yang

sama tetapi bunyi yang ada berbeda.

BSu: Blinking, yawning, Soon be morning, Sleep well through the night! BSa: : Mengerjap, menguap, Sebentar lagi pagi datang, Tidurlah dengan nyenyak sepanjang malam!

5. Transposisi

Pada teks nomor 03, transposisi digunakan dengan tepat karena

terjemahan yang dihasilkan akurat dan berterima. Frasa “my bath”

diterjemahkan menjadi kata “mandi”. Terjemahan ini tepat karena pesan

dalam bahasa sumber tersampaikan sekaligus terjemahan terdengar alamiah,

Page 87: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

“Aku suka mandi.”. Apabila frasa tersebut dipertahankan mengikuti bentuk

teks bahasa sumber, terjemahan justru terdengar janggal. Dalam

menerjemahkan klausa “For when I’m wrapped up in my towel”, penerjemah

juga menggunakan teknik transposisi dengan tepat. Predikat klausa tersebut

dalam bahasa sumber berupa kata kerja (am wrapped up) tetapi dalam

bahasa sasaran, predikat tersebut diubah sehingga menghasilkan klausa

nominal, bukan klausa verbal (Karena ketika aku dalam balutan handuk).

Apabila bentuk teks bahasa sumber tidak diubah, terjemahan akan terdengar

janggal.

Penerjemah juga menggunakan teknik transposisi dalam

menerjemahkan teks nomor 10. Akan tetapi, terjemahan yang dihasilkan

kurang akurat karena hubungan antarbaris dalam teks tersebut menjadi

berubah. Kalimat “Mummy holds you tight”, yang merupakan kalimat baru

yang berbeda, diubah menjadi “Saat ibu mendekapmu erat”, sebuah

klausa.yang terkait dengan baris sebelumnya.

6. Reduksi

Terdapat 5 teknik reduksi dalam buku dwibahasa ini. Salah satunya

digunakan dalam menerjemahkan teks nomor 06. Dalam menerjemahkan

kalimat “Our story times such fun”, penerjemah menghilangkan kata “our”.

Meskipun kata tersebut dihilangkan, makna kalimat asli tetap tersampaikan.

Dalam menerjemahkan teks nomor 07, penerjemah juga menggunakan

teknik reduksi. Kalimat “Just one last story, then turn off the light”

Page 88: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

diterjemahkan menjadi “Satu cerita lagi dan padamkan lampu”. Kata “just”

tidak diterjemahkan tetapi terjemahan tetap akurat.

7. Modulasi

Teknik modulasi digunakan dalam terjemahan teks nomor 10. Ungkapan

“feeling dozy” diterjemahkan menjadi “rasanya ingin tidur”. Penggunaan teknik

ini tepat karena pesan terjemahan sepadan dengan pesan teks asli, terjemahan

terdengar alamiah serta tepat ditujukan kepada anak-anak. Selain itu,

penggunaan teknik ini tepat untuk menghindari pengulangan kata “mengantuk”,

yang merupakan padanan kata “sleepy” dalam teks tersebut.

Teknik modulasi juga digunakan untuk menerjemahkan “Warm in the

glow of the lantern’s soft beams” dalam teks nomor 13 menjadi “Dalam

kehangatan cahaya lembut dari lentera yang redup”. Dalam bahasa sumber, fokus

terdapat pada kata “glow” sedangkan dalam terjemahan, fokus berubah menjadi

“cahaya”. Ini menyebabkan makna dalam bahasa sasaran berubah.

8. Adaptasi

Teknik adaptasi digunakan untuk menerjemahkan ungkapan-ungkapan

dan istilah khas bahasa sumber, yaitu “splish! splash!”, “hushabye, lullaby”,

“deep” sebagai penjelas kata “music” dan “in the glowing lamplight”.

Ungkapan “splish! splash!”, yang merupakan tiruan suara percikan air

dalam bahasa sumber, diterjemahkan menjadi ungkapan sejenis dalam

bahasa sasaran, yaitu “kecipak! kecipuk!”. Sementara itu, istilah “hushabye,

lullaby” diterjemahkan menjadi “lagu nina bobo” dan “deep” diterjemahkan

Page 89: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

menjadi “merdu”, yang tepat disandingkan dengan kata “musik”. Ungkapan

“in the glowing lamplight” diterjemahkan menjadi “di bawah cahaya lampu

yang berpijar” bukan “di dalam cahaya lampu yang berpijar”. Teknik ini

membuat terjemahan lebih dekat dengan bahasa sasaran.

9. Kreasi Diskursif

Teknik ini digunakan penerjemah dalam menerjemahkan “just one

more game” menjadi “lakukan sekali lagi” (teks nomor 02). Teknik ini

menyebabkan makna terjemahan menjadi berbeda. Selain itu, teknik kreasi

diskursif juga dapat diamati dalam terjemahan teks nomor 04 dan 05.

Ungkapan “snuggly, huggly, sleepyhead” diterjemahkan menjadi “Berbaringlah

dalam pelukan jika mengantuk”, sedangkan “up overhead” diterjemahkan

menjadi “jauh di angkasa”. Seperti pada teks nomor 02, teknik ini pun

menghasilkan terjemahan yang maknanya berbeda dengan makna teks asli.

10. Kompresi Linguistik

Teknik kompresi linguistik digunakan dalam menerjemahkan “starlight

and moonlight,” (teks nomor 05). Dalam teks bahasa sumber, terdapat dua kata

“light” yang menyatu dengan kata-kata “star” dan “moon” sedangkan dalam

teks terjemahan, kedua kata “light” digabungkan sehingga hanya terdapat satu

kata “sinar”. Teknik ini juga digunakan dalam menerjemahkan teks nomor 13,

yaitu ungkapan “dreaming sweet dreams”. Ungkapan tersebut diterjemahkan

menjadi “bermimpi indah”. Meskipun teks bahasa sumber dipadatkan, makna

yang terkandung tidak mengalami perubahan.

Page 90: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

11. Amplifikasi

Dalam buku dwibahasa ini, terdapat dua teknik amplifikasi, yaitu pada

teks nomor 05 dan 09. Pada teks nomor 05, ungkapan “wave to the moon”

diterjemahkan menjadi “lambaikan tanganmu ke bulan” sedangkan pada

teks nomor 09, “are tucked up” diterjemahkan menjadi “berselimut”. Dalam

terjemahan teks nomor 05, terdapat tambahan informasi, yaitu kata

“tangan”. Dalam terjemahan teks nomor 09, “tuck up” secara harfiah

bermakna “berbaring” tetapi diterjemahkan menjadi “berselimut” karena

pada halaman itu, terdapat gambar dua ekor kelinci yang sedang berselimut.

12. Partikularisi

Teknik partikularisasi digunakan pada teks nomor 09. Kata “toy”

diterjemahkan menjadi “boneka”. Kata “toy” lebih umum daripada kata

“boneka” tetapi terjemahan tepat karena dalam gambar, yang dirujuk kata

“toy” ialah sebuah boneka.

13. Generalisasi

Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan kata “cosy” pada teks

nomor 10. Kata “cosy” diterjemahkan menjadi “nyaman” karena dalam

bahasa sasaran, tidak terdapat padanan pada tataran yang sama. Oleh karena

itu, teknik penerjemahan tersebut tepat digunakan.

Page 91: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

14. Peminjaman

Teknik peminjaman digunakan dalam menerjemahkan kata “music”

menjadi “musik”. Teknik ini merupakan teknik peminjaman dengan

penyesuaian (naturalized borrowing) karena terdapat penyesuaian ejaan.

Teknik ini tepat digunakan karena dalam bahasa sasaran, tidak terdapat kata

asli (bukan pinjaman) yang mengungkapkan makna yang sama.

15. Kalke

Kalke digunakan dalam terjemahan teks nomor 01, “A Kiss

Goodnight”. Frasa tersebut diterjemahkan menjadi “Kecupan Selamat

Malam”. Kata-kata dan struktur dalam terjemahan terikat dengan kata-kata

dan struktur teks bahasa sumber.

Dari 15 teknik penerjemahan tersebut, 3 teknik berorientasi pada

bahasa sumber, yaitu (1) penerjemahan harfiah, (2) peminjaman dan (3)

kalke. Sementara itu, 12 teknik yang lain berorientasi pada bahasa sasaran.

Teknik-teknik tersebut yaitu: (1) padanan lazim, (2) amplifikasi linguistik,

(3) kompensasi, (4) transposisi, (5) reduksi, (6) modulasi, (7) adaptasi,

(8) kreasi diskursif, (9) kompresi linguistik, (10) amplifikasi, (11)

partikularisasi dan (12) generalisasi.

Teknik penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sumber

berjumlah 19 (27,6%) sedangkan teknik-teknik yang berorientasi pada

bahasa sasaran berjumlah 50 (72,4%). Perbandingaan ini menunjukkan

bahwa terjemahan buku dwibahasa ini lebih dekat pada bahasa sasaran.

Page 92: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

1.1.2. Metode Penerjemahan

Metode penerjemahan yang dipergunakan penerjemah tidak dapat

ditentukan secara langsung, tetapi ditentukan berdasarkan hasil analisis

terhadap teknik-teknik yang telah diidentifikasi dan disajikan di atas.

Dalam bahasan mengenai kecenderungan teknik-teknik

penerjemahan di atas, dapat diketahui bahwa terjemahan buku dwibahasa ini

lebih dekat pada bahasa sasaran. Oleh karena itu, metode yang digunakan

penerjemah ialah salah satu dari metode-metode yang berorientasi pada

bahasa sasaran berikut: adaptasi, penerjemahan bebas, penerjemahan

idiomatik atau penerjemahan komunikatif.

Penulis melihat bahwa metode penerjemahan yang dipergunakan

oleh penerjemah dalam buku ini ialah penerjemahan komunikatif. Menurut

Newmark (1988: 47), penerjemahan komunikatif berusaha mengalihkan

makna kontekstual teks asli yang tepat sedemikian rupa sehingga isi dan

bahasanya berterima bagi pembaca dan dengan mudah dipahami oleh

pembaca.

Ciri-ciri metode ini dapat ditemukan pada terjemahan buku

dwibahasa ini. Salah satunya ialah penggunaan istilah-istilah khas bahasa

sasaran yang digunakan untuk menerjemahkan istilah-istilah yang

digunakan dalam budaya bahasa sumber, misalnya “kecipak! kecipuk!” dan

“lagu nina bobo” sebagai padanan “splish! splash!” dan “hushabye,

lullaby”.. Dengan digunakannya istilah-istilah tersebut, terjemahan menjadi

lebih alamiah dan berterima.

Page 93: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Ciri lainnya ialah pengalihan makna kontekstual yang dilakukan

sedemikian rupa untuk memudahkan pemahaman pembaca. Penerjemah

menerjemahkan “We’re tucked up oh – so – snug” menjadi “Kita

berselimut, nyaman sekali.”. Dapat diamati di sini bahwa frasa “are tucked

up” diterjemahkan menjadi “berselimut”. Meskipun secara harfiah

terjemahan ini kurang sesuai, terjemahan ini dapat dikatakan tepat karena

“berselimut” sesuai dengan gambar yang ditampilkan pada halaman

munculnya terjemahan tersebut, yaitu dua ekor kelinci tidur berselimut

sambil memeluk sebuah boneka. Terjemahan ini memudahkan pemahaman

anak-anak yang membaca karena terjemahan sesuai dengan gambar yang

mereka lihat.

Contoh terjemahan yang memudahkan pemahaman pembaca lainnya

ialah terjemahan kalimat “The stars have switched their lights on”.

Penerjemah tidak menerjemahkan kalimat tersebut secara harfiah tetapi

menerjemahkannya menjadi “Bintang-bintang mulai berkelap-kelip”.

Penerjemah menggunakan ungkapan yang lazim digunakan dalam budaya

bahasa sasaran.

1.1.3. Ideologi Penerjemahan

Ideologi penerjemahan yang dipilih penerjemah dalam

menerjemahkan buku dwibahasa ini ialah ideologi domestikasi karena

terjemahan dibuat dekat dengan budaya dan bahasa sasaran. Hal ini dapat

diketahui dari teknik-teknik dan metode penerjemahan yang digunakan.

Page 94: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Sesuai dengan langkah-langkah penelitian, penelusuran dimulai dari teknik,

metode kemudian dapat diketahui ideologi yang dipilih penerjemah.

1.2. Buku Me and My Dad (Aku dan Ayahku!)

1.2.1. Teknik Penerjemahan

Dalam terjemahan buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!),

terdapat 9 teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah.

Tabel 7. Teknik Penerjemahan dalam Buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

No Teknik Jumlah Prrosentase

1. penerjemahan harfiah 24 45,3%

2. kompensasi 7 13,2%

3. padanan lazim 6 11,3%

4. amplifikasi 5 9,4%

5. amplifikasi linguistik 4 7,5%

6 modulasi 3 5,7%

7. reduksi 2 3,8%

8. transposisi 1 1,9%

9. kreasi diskursif 1 1,9%

Jumlah Keseluruhan 53 100%

Dalam buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), terdapat 53

teknik penerjemahan. Dari semua teknik yang ada, terdapat 24 (45,3%)

teknik penerjemahan harfiah, 7 (13,2%) teknik kompensasi, 6 (11,3%)

teknik padanan lazim, 5 (9,4%) teknik amplifikasi, 4 (7,5%) teknik

amplifikasi linguistik, 3 (5,7%) teknik modulasi dan 2 (3,8%) teknik

Page 95: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

reduksi. Sementara itu, dalam buku dwibahasa ini, terdapat masing-masing

1 (1,9%) teknik transposisi dan kreasi diskursif.

Berikut ini disajikan pembahasan lebih rinci masing-masing teknik

penerjemahan yang terdapat dalam buku Me and My Dad! (Aku dan

Ayahku!) beserta beberapa contohnya:

1. Penerjemahan Harfiah

Teknik penerjemahan harfiah ialah teknik yang paling banyak digunakan

oleh penerjemah. Salah satunya digunakan dalam menerjemahkan teks nomor

05, yaitu kalimat “We find sticky honey, our favourite snack”. Teknik ini

digunakan penerjemah baik dalam menerjemahkan kalimat tersebut maupun

klausa penjelas frasa “sticky honey”. Penggunaan teknik ini tepat karena

kalimat tersebut tidak mengandung makna nonliteral.

Teknik ini juga digunakan dalam menerjemahkan klausa “the skies turn

to grey” menjadi “langit menjadi kelam” (teks nomor 07). Penerjemah

menggunakan kata “kelam” (yang dapat menggantikan “kelabu”) sebagai

padanan kata “grey” karena kata tersebut bersanding dengan kata “skies”

(langit).

Pada teks nomor 08, teknik penerjemahan harfiah digunakan dalam

menerjemahkan “staying-dry trick”. Karena dalam bahasa sasaran tidak ada

padanan lazim yang dapat digunakan untuk menerjemahkan istilah tersebut,

teknik ini digunakan dan terjemahan yang dihasilkan ialah “caranya tetap

kering”.

Teknik penerjemahan harfiah juga digunakan dalam terjemahan teks

nomor 10. Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan kalimat “My dad is so

strong” menjadi “Ayahku kuat sekali”. Penerjemah tidak menggunakan kata

“sangat” sebagai padanan “so”, melainkan kata “sekali”. Dengan cara ini,

terjemahan lebih dekat dengan pembaca anak-anak.

Page 96: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

2. Kompensasi

Seperti dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam),

teknik kompensasi juga digunakan untuk mempertahankan bentuk teks

bahasa sumber, yaitu teks berima. Salah satu contohnya ialah teknik

kompensasi pada teks nomor 04. Dalam bahasa sumber, rima terdapat pada

akhir setiap kalimat sedangkan dalam bahasa sasaran, rima muncul pada

akhir setiap baris.

BSu: My dad is a giant – Up here so am I! If I stretch really hard I can touch the sky. BSa: Badan ayahku tinggi besar – begitu pula aku saat di atas pundaknya! Jika aku menggapai tinggi sekali aku dapat menyentuh langit.

Pada teks nomor 05, penggunaan teknik kompensasi menghasilkan

rima pada bagian yang sama tetapi bunyi yang muncul dalam bahasa sasaran

berbeda dengan bunyi yang ada dalam bahasa sumber.

BSu: We find sticky honey, our favourite snack. Watch my dad run when the bees want it back! BSa: Kami menemukan madu yang lengket, makanan ringan kesukaan kami. Lihat bagaimana ayahku lari saat lebah-lebah itu menginginkan madunya kembali!

Page 97: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Selain digunakan untuk mempertahankan rima, teknik kompensasi

dalam buku ini juga digunakan untuk mengganti posisi informasi. Teknik

kompensasi informasi digunakan dalam terjemahan teks nomor 10, pada

bagian “Semoga aku juga kuat seperti ayah saat dewasa nanti.”. Dalam teks

aslinya, “I hope I’m strong too when I’m grown up like him.”, “like him” terletak

di akhir kalimat, sedangkan dalam bahasa sasaran, “seperti ayah” muncul di

tengah kalimat.

3. Padanan Lazim

Teknik padanan lazim dalam terjemahan buku dwibahasa ini

digunakan untuk menerjemahkan ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan

penutur bahasa sumber, misalnya “wakes me up”, “gives me a kiss” dan

“keeps me safe”. Ungkapan-ungkapan tersebut diterjemahkan menjadi

ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan dalam bahasa sumber, yaitu

“membangunkanku”, “menciumku” dan “melindungiku”.

4. Amplifikasi

Teknik amplifikasi digunakan sebanyak 5 kali, di antaranya pada teks

nomor 03, 08 dan 09. Pada teks nomor 03, teknik ini digunakan untuk

menambah frasa “dunia luar”. Teks bahasa sumber berbunyi “We go out

exploring” sedangkan teks bahasa sumber berbunyi “Kami pergi menjelajahi

dunia luar”. Penambahan ini sesuai karena dalam gambar pada halaman

tersebut, beruang kecil dan ayahnya menjelajahi alam terbuka.

Page 98: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Sementara itu, pada teks nomor 08, teknik amplifikasi digunakan

dalam menerjemahkan klausa “my dad plays a staying-dry-trick” menjadi

“ayah mengajari bagaimana caranya tetap kering”. Dalam terjemahan, terdapat

kata “mengajari”, yang membuat makna terjemahan menjadi berbeda

dengan makna teks aslinya.

Pada teks nomor 09, teknik amplifikasi digunakan dalam

menerjemahkan “my dad jumps straight in” menjadi “ayahku langsung

melompat ke dalam sungai”. Tambahan “ke dalam sungai” tepat digunakan

karena sesuai dengan gambar yang terdapat pada halaman tersebut.

5. Amplifikasi Linguistik

Dalam buku dwibahasa ini, terdapat 2 teknik amplifikasi linguistik.

Teknik amplifikasi linguistik yang pertama digunakan dalam

menerjemahkan teks nomor 05. Klausa “watch my dad run” diterjemahkan

menjadi “lihat bagaimana ayahku lari”. Dalam terjemahan, dimunculkan

kata “bagaimana” yang tidak ada dalam teks bahasa sumber. Penggunaan

teknik ini membuat terjemahan lebih alamiah.

Teknik yang sama digunakan dalam menerjemahkan klausa “the world

whizzes fast” (teks nomor 06). Klausa tersebut diterjemahkan menjadi

“dunia terasa bergerak cepat”. Dalam teks bahasa sumber, makna kata

“terasa” tersirat dalam klausa tersebut. Dimunculkannya kata “terasa”

memperjelas makna terjemahan karena dunia tidak benar-benar bergerak

cepat.

Page 99: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

6. Modulasi

Teknik modulasi digunakan dalam terjemahan teks nomor 08. Fokus

kalimat-kalimat terjemahan berubah karena terdapat perubahan struktur

kalimat.

BSu: When it’s raining my dad plays a staying-dry trick – To dodge all the raindrops we have to be quick! BSa: Ayah mengajari bagaimana caranya, tetap kering saat hari hujan – Kita harus bergerak cepat untuk menghindari tetesan air!

Dengan perubahan struktur kalimat ini, terjemahan menjadi lebih

dekat dengan pembaca anak-anak.

7. Reduksi

Teknik reduksi digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan

klausa “If loud thunder roars” dalam teks nomor 07. Dalam klausa tersebut,

makna “kencang” terdapat pada kata “loud” dan “roar”. Akan tetapi, dalam

terjemahan, kata “loud” tidak diterjemahkan karena makna kata tersebut

sudah tercakup dalam frasa “bergemuruh kencang”.

Teknik reduksi juga terdapat pada teks nomor 12. Kata “twinkling”

dalam “in the twinkling lights” tidak diterjemahkan. Penggunaan teknik

reduksi ini kurang tepat karena mengurangi tingkat keakuratan terjemahan

yang dihasilkan.

Page 100: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

8. Transposisi

Teknik transposisi terdapat dalam teks nomor 12, pada klausa “and

day turns to night”. Klausa tersebut diterjemahkan menjadi “dan saat siang

berganti malam”. Dengan munculnya kata “saat”, maka klausa-klausa dalam

terjemahan menunjukkan hubungan waktu. Oleh karena itu, makna

terjemahan menjadi tidak sesuai dengan makna teks aslinya.

9. Kreasi Diskursif

Teknik yang terakhir ialah teknik kreasi diskursif. Pada teks nomor 04.

Klausa “If I stretch really hard” diterjemahkan menjadi “Jika aku

menggapai tinggi sekali”. Terjemahan yang dihasilkan tidak menyimpang

terlalu jauh karena dalam gambar yang ditampilkan pada halaman tersebut,

beruang kecil mengangkat tangannya berusaha menggapai langit.

Dari 9 teknik penerjemahan yang telah diidentifikasi, hanya terdapat 1

teknik yang berorientasi pada bahasa sumber, sedangkan 8 teknik yang lain

berorientasi pada bahasa sasaran. Teknik penerjemahan yang berorientasi

pada bahasa sumber ialah teknik penerjemahan harfiah, yang berjumlah 24

atau kurang lebih 45,3% dari keseluruhan teknik yang digunakan. Teknik-

teknik penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran yaitu

(1) kompensasi (2) padanan lazim (3) amplifikasi (4) amplifikasi linguistik,

(5) modulasi, (6) reduksi, (7) transposisi dan (8) kreasi diskursif. Jumlah

keseluruhan teknik-teknik yang berorientasi pada bahasa sasaran ialah 29

atau sekitar 54,7%.

Page 101: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

1.2.2. Metode Penerjemahan

Berdasarkan penggolongan teknik-teknik penerjemahan di atas, dapat

diketahui bahwa terjemahan buku ini juga lebih dekat dengan bahasa

sasaran. Oleh karena itu, metode yang digunakan juga merupakan salah satu

dari keempat metode yang berorientasi pada bahasa sasaran, seperti dalam

terjemahan buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam).

Pengamatan terhadap teks terjemahan secara keseluruhan

menunjukkan bahwa metode yang digunakan ialah metode penerjemahan

komunikatif. Dalam terjemahan ini, penerjemah berusaha mengalihkan

makna kontekstual ke dalam bahasa sasaran yang alamiah dan mudah

dipahami pembaca.

Dalam terjemahan buku ini, penerjemah banyak menggunakan

padanan lazim yang biasa digunakan dalam bahasa sasaran. Salah satunya

ialah “menciumku” sebagai padanan “gives me a kiss”. Contoh lainnya yaitu

pengalihan klausa “go for a swim” menjadi “berenang”. Selain itu,

penerjemah juga membuat terjemahannya mudah dipahami pembaca anak-

anak. Salah satunya dilakukan dengan menerjemahkan “my dad is a giant”

menjadi “badan ayahku tinggi besar”.

1.2.3. Ideologi Penerjemahan

Sama dengan ideologi yang dipilih penerjemah dalam

menerjemahkan buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam),

ideologi yang dipilih penerjemah dalam menerjemahkan buku ini juga

ideologi domestikasi. Ideologi yang dipilih penerjemah dapat diketahui dari

Page 102: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

teknik-teknik dan metode penerjemahan yang digunakan penerjemah, yang

berorientasi pada bahasa sasaran.

Dari pengamatan terhadap teknik—teknik, metode dan ideologi yang

digunakan oleh penerjemah, dapat disimpulkan bahwa terjemahan kedua buku

tersebut dibuat agar pesan teks asli dapat tersampaikan (melalui frekuensi

penggunaan teknik penerjemahan harfiah yang tinggi) dan agar mudah dipahami

pembaca (melalui metode dan ideologi yang digunakan). Terjemahan semacam ini

disebut Venuti (1995: 5) sebagai “fluent translation”, yang memiliki karakteristik

sebagai berikut: “immediately recognizable and intelligible, ‘familiarised,’

domesticated, not ‘disconcerting[ly]’ foreign, capable of giving the reader

unobstructed ‘access to great thoughts’, to what is ‘present in the original’.”

B. Pembahasan

1. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap

Reproduksi Rima dalam Bahasa Sasaran

Pada bagian ini, penulis memaparkan dampak teknik-teknik, metode

dan ideologi penerjemahan dalam kedua buku dwibahasa terhadap

reproduksi rima dalam bahasa sasaran. Pembahasan ini merupakan aspek

kajian yang membuat penelitian ini berbeda dengan penelitian Novalinda

yang berjudul Analisis Teknik, Metode, Ideologi dan Kualitas Terjemahan

Cerita Anak Serial Erlangga for Kids. Dalam penelitian Novalinda, aspek

yang dikaji terbatas pada teknik, metode dan ideologi serta kualitas

terjemahan..

Page 103: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

1.1. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap

Reproduksi Rima dalam Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

Teknik-teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang dipilih dalam

menerjemahkan buku ini dapat menghasilkan terjemahan yang memiliki

rima meskipun rima tidak muncul pada semua bait serta tidak selalu

muncul pada baris (bagian) yang sama. Rima dalam bahasa sasaran terdapat

pada teks nomor 02, 04, 05, 07, 08 dan 10. Bunyi rima yang dihasilkan

dalam bahasa sasaran berbeda dengan bunyi yang terdapat dalam teks asli.

Berikut ini beberapa contoh dampak teknik, metode dan ideologi

penerjemahan terhadap rima dalam buku ini:

05/BSu/A/8 BSu: Wave to the moon, Silvery-white. Count all the stars, Twinkling so bright. Starlight and moonlight, Up overhead, Sparkling gently, While we’re in bed. 05/BSa/A/8 BSa:: Lambaikan tanganmu ke bulan, Yang putih keperakan, Hitunglah semua bintang, Yang berkelap-kelip dengan terang. Cahaya bintang dan bulan, Jauh di angkasa, Bersinar lembut, Saat kita tidur.

Dalam bahasa sumber, terdapat persamaan bunyi pada kedua bait.

Persamaan bunyi tersebut merupakan rima sempurna dan terletak pada

akhir setiap kalimat, yaitu dari kata-kata “white” dan “bright” serta

Page 104: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

“overhead” dan “bed”. Karena perbedaan kosa kata dalam bahasa sasaran,

bunyi-bunyi tersebut tidak dapat direproduksi dalam bahasa sasaran. Oleh

karena itu, dalam terjemahan digunakan bunyi-bunyi yang berbeda. Selain

itu, rima muncul pada bagian yang berbeda. Pada bait pertama, rima tak

sempurna /a/ muncul pada akhir setiap baris sedangkan pada bait kedua,

rima tak sempurna /a/ terdapat pada baris pertama dan kedua, sementara

bunyi /u/ terdapat pada baris ketiga dan keempat.

08/BSu/A/13-14 BSu: Hushabye, lullaby, sing you to sleep, Drift on the music that plays soft and deep. 08/BSa/A/13-14 BSa: Lagu nina bobo lembut kan mengantarmu tidur, Larut dalam alunan musik yang lembut dan merdu.

Dalam terjemahan, rima muncul di tempat yang sama, yaitu di akhir

setiap baris. Akan tetapi, bunyi yang muncul berbeda. Rima dalam bahasa

sumber berasal dari bunyi /i/ sedangkan dalam bahasa sasaran, bunyi yang

sama ialah /u/, dari “tidur” dan “merdu” sebagai padanan “sleep” dan”deep”.

Dalam beberapa bagian teks yang lain, rima tidak dapat direproduksi

dalam bahasa sasaran. Tidak munculnya rima terutama karena aspek yang

lebih diutamakan ialah keakuratan. Berikut ini merupakan salah satu contoh

terjemahan yang tidak berima:

09/BSu/A/16 BSu: In the glowing lamplight, We’re tucked up oh - so - snug. Cuddling with our favourite toy, We share a goodnight hug!

Page 105: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

09/BSa/A/16 BSa: Di bawah cahaya lampu yang berpijar, Kita berselimut, nyaman sekali. Sambil mendekap boneka kesayangan kita, Kita berbagi pelukan selamat malam!

Dalam teks bahasa sumber, terdapat rima yang tercipta dari kata-kata

“snug” dan “hug”, yang ada di akhir baris kedua dan keempat. Dalam teks

terjemahan, terdapat bunyi yang sama, yaitu /a/, pada akhir baris pertama,

ketiga dan keempat tetapi bunyi yang terdapat pada akhir baris kedua

berbeda. Ini membuat bunyi-bunyi yang ada tidak dapat dikategorikan rima.

Munculnya bunyi /i/ pada akhir baris kedua disebabkan oleh pilihan

kata yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan “oh – so –

snug”. Penulis mengamati bahwa pesan dalam terjemahan dibuat sedekat-

dekatnya dengan pesan aslinya dan dikemas dalam bahasa yang dekat

dengan pembaca. Akan tetapi, ini membuat bunyi yang muncul pada akhir

baris tersebut berbeda dengan bunyi pada baris yang lain. Sebenarnya, bunyi

pada akhir baris kedua dapat dibuat sama dengan menerjemahkan “oh – so

– snug” menjadi “oh, sungguh nyaman”.

Contoh yang lainnya ialah teks berikut. Dalam teks bahasa sasaran,

tidak terdapat rima, seperti yang terdapat pada teks aslinya.

11/BSu/A/20 BSu: Six little mice in one big bed, Curled up head To sleepyhead!

Page 106: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

11/BSa/A/20 BSa: Enam tikus kecil di satu ranjang besar, Mereka bergelung hingga tertidur!

Bait dalam bahasa sumber memiliki rima yang dihasilkan dari kata-

kata “bed” dan “sleepyhead”. Bunyi tersebut dimunculkan pada akhir setiap

bagian, yaitu frasa “six little mice in one big bed” dan “curled up head to

sleepyhead!”. Dalam teks terjemahan, terdapat bunyi /u/ pada akhir baris

kedua dan ketiga, yang yang bila digabungkan menjadi kalimat “Mereka

bergelung hingga tertidur!”. Bunyi tersebut tetapi bukan merupakan rima

karena pada dua baris sebelumnya, tidak muncul bunyi yang sama sehingga

secara keseluruhan, bunyi dalam bait tersebut tidak teratur. Penulis

mengamati bahwa fokus terjemahan tersebut ialah pada keakuratan pesan

sehingga kata-kata yang digunakan tidak menghasilkan rima. Menurut

penulis, rima dapat muncul bila “sleep” diterjemahkan menjadi “terlelap”.

1.2. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap

Reproduksi Rima dalam Buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

Teknik-teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang dipilih

penerjemah dalam buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) juga dapat

menghasilkan rima pada beberapa bagian teks. Dalam terjemahan di buku

ini, rima muncul pada teks nomor 02, 04, 05, 06, 07, 11 dan 12. Berikut ini

contoh-contoh terjemahan yang berima:

Page 107: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

04/BSu/M/5 BSu: My dad is a giant – Up here so am I! If I stretch really hard I can touch the sky. 04/BSa/M/5 BSa: Badan ayahku tinggi besar – begitu pula aku saat di atas pundaknya! Jika aku menggapai tinggi sekali aku dapat menyentuh langit.

Rima dalam bahasa sumber muncul dari penggunaan kata-kata “I” dan

“sky”. Teknik-teknik penerjemahan yang digunakan dapat menghasilkan

terjemahan yang berima tetapi bunyi dan posisi rima dalam terjemahan

berbeda dengan bunyi dan posisi rima aslinya. Rima yang muncul dalam

terjemahan muncul dari kata-kata “besar” dan “pundaknya” serta “sekali”

dan “langit”.

Dalam contoh di bawah ini, rima dalam terjemahan dapat

dimunculkan di bagian yang sama. Akan tetapi, bunyi rima yang ada dalam

bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda.

05/BSa/M/7 BSu: We find sticky honey, our favourite snack. Watch my dad run when the bees want it back! 05/BSa/M/7 BSa: Kami menemukan madu yang lengket, makanan ringan kesukaan kami. Lihat bagaimana ayahku lari saat lebah-lebah itu menginginkan madunya kembali!

Dalam teks asli, rima yang ada merupakan rima tertutup yang

dihasilkan dari penggunaan kata-kata “snack” dan “back” sedangkan dalam

Page 108: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

teks bahasa sasaran, rima yang muncul merupakan rima terbuka dengan

bunyi vokal /i/.

Dalam buku dwibahasa ini, terdapat pula bagian-bagian yang tidak

berima. Beberapa contohnya antara lain:

03/BSu/M/4 BSu: We go out exploring there’s so much to see. My dad knows where all the best secrets will be! 03/BSa/M/4 BSa: Kami pergi menjelajahi dunia luar banyak sekali yang bisa dilihat. Ayahku tahu semua tempat yang menyimpan rahasia terbaik!

Dalam contoh di atas, rima /i/ yang terdapat pada akhir baris kedua

dan keempat teks asli tidak dapat direproduksi dalam teks terjemahan. Dapat

diamati bahwa terjemahan dibuat agar alamiah dan mudah dipahami

pembaca dengan teknik-teknik yang digunakan. Di antaranya ialah

penambahan “dunia luar” pada baris kedua dan penggunaan “tempat yang

menyimpan rahasia terbaik” sebagai padanan “where the best secrets will

be”.

Terjemahan yang dihasilkan terdengar alamiah tetapi bunyi yang

terdapat pada akhir baris keempat menjadi berbeda dengan bunyi yang ada

pada akhir baris-baris sebelumnya sehingga tidak dapat dikategorikan

sebagai rima.

09/BSu/M/15 BSu: We race to the river and Dad jumps straight in. I climb on his back and we go for a swim.

Page 109: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

09/BSa/M/15 BSa: Kami berlomba menuju sungai dan Ayah langsung melompat ke dalam sungai. Aku naik di atas punggungnya dan kami berenang bersama.

Terjemahan yang dihasilkan terdengar alamiah dan disesuaikan

dengan gambar yang ada sehingga terjemahan ini dekat dengan pembaca

sasaran. Akan tetapi, teknik-teknik yang digunakan penerjemah tidak dapat

mereproduksi rima yang ada dalam bahasa sumber. Ini terjadi karena pilihan

kata yang digunakan penerjemah. Bunyi yang dihasilkan dari kata ‘sungai’

pada baris kedua tidak berima dengan bunyi pada akhir baris-baris lainnya.

Terjemahan dapat dibuat berima dengan cara mengganti klausa “Ayah

langsung melompat ke dalam sungai” dengan “Ayah langsung melompat ke

dalamnya” sehingga terjemahan menjadi:

Kami berlomba menuju sungai dan Ayah langsung melompat ke dalamnya. Aku naik di atas punggungnya dan kami berenang bersama.

Dengan demikian, muncul rima kesamaan bunyi pada akhir baris

kedua dan keempat (akhir setiap kalimat).

2. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap

Kualitas Terjemahan

Analisis ini dilakukan berdasarkan apa yang dikemukakan Molina dan

Albir (2002) bahwa teknik mempengaruhi terjemahan yang dihasilkan dan

teknik dipengaruhi oleh metode penerjemahan, pilihan global yang

mempengaruhi keseluruhan teks. Sementara itu, Hoed (2003) menyatakan

Page 110: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

bahwa metode penerjemahan dipengaruhi oleh ideologi yang dipilh oleh

penerjemah.

Berdasarkan hubungan-hubungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

teknik, metode dan ideologi yang digunakan penerjemah mempengaruhi

terjemahan yang dihasilkan, termasuk kualitas terjemahan.

2.1. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap Kualitas

Terjemahan Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

Dalam buku ini, penerjemah menggunakan 15 teknik yang

berbeda, metode penerjemahan komunikatf dan ideologi domestikasi.

Berikut ini pembahasan mengenai dampak teknik, metode dan ideologi

tersebut terhadap kualitas terjemahannya:

Page 111: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Tabel 8. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Buku A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam)

Teks Teknik metode ideologi Kualitas

Keakuratan Keberterimaan Keterbacaan 01/BSu/A/D BSu: A Kiss Goodnight 01/BSa/A/D BSa: Kecupan Selamat Malam

kalke padanan lazim

penerjemahan kom

uikatif

domestikasi

3 3 2,8

02/BSu/A/1 BSu: Tickle my toes and cuddle me tight, Just one more game and then it’s “Goodnight!” 02/BSa/A/1 BSa: Gelitik jari kakiku dan peluk aku dengan erat, Lakukan sekali lagi dan kemudian ucapkan “Selamat malam!”

penerjemahan harfiah amplifikasi linguistik kreasi diskursif padanan lazim kompensasi

2,66 2 2,2

03/BSu/A/4 BSu: Splish! Splash! I love my bath, I love my bathtime hug., For when I’m wrapped up in my towel, I feel so warm and snug!

adaptasi transposisi (2) reduksi penerjemahan harfiah

3 2,33 2,8

Page 112: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

03/BSa/A/4 BSa: Kecipak! Kecipuk! Aku suka mandi. Aku suka dekapan saat mandi. Karena ketika aku dalam balutan handuk, Aku merasa sangat hangat dan nyaman! 04/BSu/A/5 BSu: Snuggly, huggly, sleepyhead. Time for you to go to bed! 04/BSa/A/5 BSa: Berbaringlah dalam pelukan jika mengantuk, Sudah waktunya kau pergi tidur!

kreasi diskursif amplifikasi linguistik penerjemahan harfiah kompensasi

2,33 2,66 3

05/BSu/A/8 BSu: Wave to the moon, Silvery-white. Count all the stars, Twinkling so bright. Starlight and moonlight, Up overhead, Sparkling gently, While we’re in bed.

amplifikasi penerjemahan harfiah (2) reduksi kompresi linguistik kreasi diskursif transposisi padanan lazim kompensasi

3 3 2,6

Page 113: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

05/BSa/A/8 BSa:: Lambaikan tanganmu ke bulan, Yang putih keperakan, Hitunglah semua bintang, Yang berkelap-kelip dengan terang. Cahaya bintang dan bulan, Jauh di angkasa, Bersinar lembut, Saat kita tidur. 06/BSu/A/9 BSu: Let’s jump to the bed and cuddle up close – Our story times such fun. We point to the pictures and say all the words. Let’s read another one! 06/BSa/A/9 BSa: Ayo naik ke tempat tidur dan berpelukan erat – Saat membaca cerita sangat menyenangkan. Kita menunjuk gambar-gambar dan menyebut semua kata. Ayo baca satu cerita lagi!

penerjemahan harfiah (3) padanan lazim reduksi amplifikasi linguistik

3 2,33 3

Page 114: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

07/BSu/A/11 BSu: Under the covers, we lie head to head, Reading by torchlight, huddled in bed. Just one last story, then turn off the light, Snuggle together, and whisper “Night-night!” 07/BSa/A/11 BSa: Di bawah selimut, kita berbaring berdampingan Membaca ditemani cahaya senter, kita berdampingan di ranjang. Satu cerita lagi dan padamkan lampu, Meringkuk bersama dan bisikkan “Selamat malam!”

penerjemahan harfiah (2) amplifikasi linguistik reduksi padanan lazim (2) kompensasi

2,66 2,66 2,8

08/BSu/A/13-14 BSu: Hushabye, lullaby, sing you to sleep, Drift on the music that plays soft and deep. 08/BSa/A/13-14 BSa: Lagu nina bobo lembut kan mengantarmu tidur, Larut dalam alunan musik yang lembut dan merdu.

adaptasi (2) peminjaman kompensasi

3 3 3

09/BSu/A/16 BSu: In the glowing lamplight, We’re tucked up oh - so - snug. Cuddling with our favourite toy, We share a good night hug!

adaptasi amplifikasi penerjemahan harfiah (2) partikularisasi amplifikasi linguistik padanan lazim

3 2,33 3

Page 115: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

09/BSa/A/16 BSa: Di bawah cahaya lampu yang berpijar, Kita berselimut, nyaman sekali. Sambil mendekap boneka kesayangan kita, Kita berbagi pelukan selamat malam! 10/BSu/A/17 BSu: Feeling dozy, Sleepy, cosy, Mummy holds you tight. Blinking, yawning, Soon be morning, Sleep well through the night! 10/BSa/A/17 BSa: Rasanya ingin tidur, Mengantuk, nyaman sekali, Saat ibu mendekapmu erat. Mengerjap, menguap, Sebentar lagi pagi datang, Tidurlah dengan nyenyak sepanjang malam!

modulasi penerjemahan harfiah (3) generalisasi transposisi amplifikasi linguistik kompensasi

3 3 2,6

11/BSu/A/20 BSu: Six little mice in one big bed, Curled up head To sleepyhead!

penerjemahan harfiah amplifikasi linguistik transposisi padanan lazim

2,66 2,66 2,8

Page 116: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

11/BSa/A/20 BSa: Enam tikus kecil di satu ranjang besar, Mereka bergelung hingga tertidur! 12/BSu/A/22 BSu: The stars have switched their lights on, The shimmering moon shines bright, Just one last kiss, before you sleep, I love you SO, night-night! 12/BSa/A/22 BSa: Bintang-bintang mulai berkelap-kelip, Gemerlap bulan bersinar terang, Satu lagi kecupan sebelum kau tidur, Aku SANGAT sayang padamu, selamat malam!

padanan lazim (2) modulasi reduksi penerjemahan harfiah

2,66 3 2,8

13/BSu/A/24 BSu: Warm in the glow of the lantern’s soft beams, Snuggled together, we’re dreaming sweet dreams! 13/BSa/A/24 BSa: Dalam kehangatan cahaya lembut dari lentera yang redup, Kita berpelukan dan bermimpi indah!

modulasi (2) kompresi linguistik

2,66 2 2,6

Nilai Rata-Rata 2,79 2,64 2,77

Page 117: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

2.1.1. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keakuratan

Teknik, metode dan ideologi yang digunakan penerjemah

menghasilkan 12 (92,3%) terjemahan akurat dan 1 (7,7%) terjemahan

yang kurang akurat.

1. Terjemahan Akurat

Terjemahan yang termasuk dalam kategori ini ialah teks yang

rata-rata nilai keakuratannya 2,66 – 3. Berikut ini beberapa contoh

terjemahan akurat dalam buku dwibahasa ini:

06/BSu/A/9 BSu: Let’s jump to the bed and cuddle up close – Our story times such fun. We point to the pictures and say all the words. Let’s read another one! 06/BSa/A/9 BSa: Ayo naik ke tempat tidur dan berpelukan erat – Saat membaca cerita sangat menyenangkan. Kita menunjuk gambar-gambar dan menyebut semua kata. Ayo baca satu cerita lagi!

Terjemahan ini dinilai akurat oleh ketiga rater. Dalam

terjemahan ini, pesan tersampaikan secara tepat dalam bahasa sasaran

dengan teknik-teknik yang digunakan penerjemah. Salah satunya ialah

penggunaan teknik penerjemahan harfiah dalam menerjemahkan

kalimat “Let’s jump to the bed” menjadi “Ayo naik ke tempat tidur”. Karena

termasuk teknik yang dekat dengan bahasa sumber, maka teknik

Page 118: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

penerjemahan ini menghasilkan terjemahan yang pesannya sepadan

dengan pesan aslinya. Selain digunakan untuk menerjemahkan kalimat

tersebut, teknik penerjemahan ini juga digunakan dalam

menerjemahkan “we point to the pictures” dan “say all the words”,

meskipun terjemahan disesuaikan dengan aturan-aturan dalam bahasa

sasaran.

Selain teknik penerjemahan harfiah yang dekat dengan bahasa

sumber, terdapat pula teknik-teknik yang dekat dengan bahasa sasaran.

Salah satunya ialah teknik padanan lazim, yang digunakan dalam

menerjemahkan “cuddle up close” menjadi “berpelukan erat”. Teknik

lainnya ialah reduksi, dalam menerjemahkan “Our story times such fun”

menjadi “Saat membaca cerita sangat menyenangkan”, dan amplifikasi

linguistik, dalam menerjemahkan “Let’s read another one” menjadi “Ayo

baca satu cerita lagi”. Meskipun terjemahan menjadi lebih dekat dengan

bahasa sasaran, pesan dalam teks tersebut tetap sepadan.

08/BSu/A/13-14 BSu: Hushabye, lullaby, sing you to sleep, Drift on the music that plays soft and deep. 08/BSa/A/13-14 BSa: Lagu nina bobo lembut kan mengantarmu tidur, Larut dalam alunan musik yang lembut dan merdu.

Dalam terjemahan ini, teknik adaptasi, peminjaman dan

kompensasi digunakan. Teknik adaptasi membuat terjemahan lebih

dekat dengan bahasa sasaran. Beberapa di antaranya ialah adaptasi

istilah “Hushabye, lullaby” menjadi “lagu nina bobo” dan ungkapan “the

Page 119: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

music that plays soft and deep” menjadi “musik yang lembut dan merdu”.

Meskipun terjemahan dekat dengan bahasa sasaran, pesan yang

terkandung dalam teks bahasa sumber tetap dapat dipertahankan.

Terjemahan ini dinilai akurat oleh ketiga rater.

02/BSu/A/1 BSu: Tickle my toes and cuddle me tight, Just one more game and then it’s “Goodnight!” 02/BSa/A/1 BSa: Gelitik jari kakiku dan peluk aku dengan erat, Lakukan sekali lagi dan kemudian ucapkan “Selamat malam!”

Terjemahan di atas termaasuk akurat meskipun terdapat

perbedaan penilaian rater. Rater 2 dan Rater 3 berpendapat bahwa pesan

dalam bahasa sumber tersampaikan dengan tepat dan tidak ada

perubahan informasi. Menurut Rater 1, ada perubahan informasi dalam

terjemahan ini. Pada baris ini, “just one more game” diterjemahkan

dengan teknik kreasi diskursif menjadi “lakukan sekali lagi”. Dalam

bahasa sasaran, “lakukan sekali lagi” mengacu pada “menggelitik dan

memeluk”, sedangkan dalam bahasa sumber, kata “game” dapat

mengacu pada hal yang lebih umum, yaitu dapat mengacu pada

permainan yang lain.

13/BSu/A/24 BSu: Warm in the glow of the lantern’s soft beams, Snuggled together, we’re dreaming sweet dreams! 13/BSa/A/24 BSa: Dalam kehangatan cahaya lembut dari lentera yang redup, Kita berpelukan dan bermimpi indah!

Page 120: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Rater 1 memberikan nilai 2 terhadap keakuratan terjemahan teks

tersebut, sedangkan dua rater lainnya memberikan nilai 3. Menurut

Rater 2 dan Rater 3, tidak ada perubahan informasi dalam terjemahan

tersebut. Akan tetapi, Rater 1 berpendapat bahwa terdapat perubahan

informasi dalam terjemahan “Warm in the glow of the lantern’s soft beams”

menjadi “Dalam kehangatan cahaya lembut dari lentera yang redup” sebagai

dampak penggunaan teknik modulasi. Menurut Rater 1, makna kata

“glow” dalam terjemahan tersebut digabungkan dalam makna kata

“cahaya”. Akan lebih baik apabila kata “glow” diterjemahkan menjadi

“kemilau” sehingga terjemahan menjadi “terasa hangat di bawah

kemilau cahaya lentera yang lembut”.

2. Terjemahan Kurang Akurat

Terjemahan yang termasuk kategori ini ialah terjemahan yang

memiliki nilai 1,34 – 2,65. Teks yang termasuk dalam kategori ini ialah:

04/BSu/A/5 BSu: Snuggly, huggly, sleepyhead. Time for you to go to bed! 04/BSa/A/5 BSa: Berbaringlah dalam pelukan jika mengantuk, Sudah waktunya kau pergi tidur!

Nilai keakuratan untuk terjemahan di atas ialah 2,33. Rater 1 dan

2 menilai kurang akurat karena terdapat perbedaan pesan dalam teks

bahasa sumber dengan pesan teks bahasa sasaran. Makna kata “snug”

tidak muncul dalam terjemahan. Kata tersebut dipadankan dengan

Page 121: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

“berbaring”, yang menyebabkan kurang akuratnya terjemahan karena

keduanya memiliki makna yang berbeda. Kata “berbaring” muncul

terkait dengan gambar yang ada pada halaman tersebut, yang

menampilkan kelinci kecil yang tertidur dalam pelukan.

Menurut rater 1, selain terdapat perbedaan makna teks dalam

bahasa sumber dan bahasa sasaran, terdapat pula perbedaan yang lain.

Teks dalam bahasa sumber dapat dinyanyikan (dilagukan) sedangkan

teks bahasa sasaran tidak dapat dilagukan.

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan, nilai rata-rata

keakuratan terjemahan dalam buku dwibahasa ini ialah 2,79. Nilai rata-

rata tersebut berarti terjemahan termasuk dalam kategori akurat.

2.1.2. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keberterimaan

Selain menghasilkan terjemahan yang 92,3% akurat, teknik,

metode dan ideologi yang digunakan penerjemah menghasilkan 8

(61,5%) terjemahan yang berterima. Sementara itu, 5 (39,5%) lainnya

dinilai kurang berterima.

1. Terjemahan Berterima

08/BSu/A/13-14 BSu: Hushabye, lullaby, sing you to sleep, Drift on the music that plays soft and deep. 08/BSa/A/13-14 BSa: Lagu nina bobo lembut kan mengantarmu tidur, Larut dalam alunan musik yang lembut dan merdu.

Page 122: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Terjemahan di atas termasuk dalam kategori terjemahan berterima.

Ketiga rater memberikan nilai 3 untuk keberterimaan terjemahan ini.

Keberterimaan terjemahan merupakan dampak penggunaan teknik

adaptasi. Pada baris pertama terdapat peristilahan khas bahasa sumber yang

diterjemahkan dengan padanan yang khas dalam bahasa sasaran, yaitu

“hushabye, lullaby” menjadi “lagu nina bobo” dan ungkapan “to sing one

to sleep” menjadi “mengantar tidur”.

Selain itu, teknik adaptasi juga digunakan pada baris kedua.

Penggunaan teknik ini tampak dalam terjemahan kata “drift” menjadi

“larut” karena kata ini bersanding dengan kata “musik”. Terjemahan kata

“deep” menjadi “merdu” juga menunjukkan penggunaan teknik adaptasi.

Terjemahan dengan teknik adaptasi ini membuat terjemahan terdengar

alamiah.

Keberterimaan terjemahan ini juga merupakan dampak dari

penggunaan teknik kompensasi. Teknik ini digunakan untuk

mereproduksi gaya yang digunakan penulis asli, yaitu teks berima.

Pada teks ini, teknik kompensasi tidak digunakan untuk

menghasilkan rima di tempat yang berbeda melainkan untuk

menghasilkan rima dengan bunyi yang berbeda. Dalam teks bahasa

sumber, rima yang muncul dihasilkan dari kata-kata “sleep” dan

“deep”, sedangkan dalam bahasa sasaran, rima muncul dari bunyi

vokal /u/ dalam “tidur” dan “merdu”.

Page 123: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

10/BSu/A/17 BSu: Feeling dozy, Sleepy, cosy, Mummy holds you tight. Blinking, yawning, Soon be morning, Sleep well through the night! 10/BSa/A/17 BSa: Rasanya ingin tidur, Mengantuk, nyaman sekali, Saat ibu mendekapmu erat. Mengerjap, menguap, Sebentar lagi pagi datang, Tidurlah dengan nyenyak sepanjang malam!

Nilai keberterimaan terjemahan tersebut ialah 3. Terjemahan

tersebut terdengar alamiah karena kata-kata yang ada lazim digunakan

dalam bahasa sasaran. Dalam terjemahan tersebut, kata “dozy”

diterjemahkan menjadi “ingin tidur”. Kata tersebut memiliki kemiripan

makna dengan kata “sleepy”, yang bermakna “mengantuk”. Terjemahan

kedua kata tersebut membuat di dalam terjemahan tidak ada

pengulangan. Meskipun “dozy” diungkapkan dengan cara yang berbeda,

terjemahan tetap terdengar alamiah.

Nilai keberterimaan terjemahan tersebut tinggi karena dalam

teerjemahan tersebut, terdapat rima, seperti dalam teks bahasa sumber.

Rima yang ada merupakan dampak penggunaan teknik kompensasi.

Berbeda dengan rima dalam contoh sebelumnya, rima dalam contoh ini

muncul di tempat yang berbeda. Dalam bahasa sumber, terdapat rima

datar pada bait pertama dan kedua serta terdapat rima di akhir setiap

Page 124: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

bait. Dalam bahasa sasaran, rima terdapat pada bait kedua, yaitu rima

datar dan rima akhir /a/.

2. Terjemahan Kurang Berterima

Terjemahan yang masuk kategori kurang berterima ialah

terjemahan yang nilai keberterimaannya 1,34 – 2,65. Dari 13 teks yang

ada, terdapat 5 teks yang masuk kategori ini. Terjemahan ini dinilai

kurang berterima karena tidak terdapat rima di dalamnya. Teks yang

termasuk kategori ini antara lain:

03/BSu/A/4 BSu: Splish! Splash! I love my bath, I love my bathtime hug., For when I’m wrapped up in my towel, I feel so warm and snug! 03/BSa/A/4 BSa: Kecipak! Kecipuk! Aku suka mandi. Aku suka dekapan saat mandi. Karena ketika aku dalam balutan handuk, Aku merasa sangat hangat dan nyaman!

Terdapat teknik-teknik yang berdampak positif terhadap

keberterimaan terjemahan tersebut, yaitu teknik adaptasi dan

transposisi. Teknik adaptasi digunakan dalam menerjemahkan “splish!

splash!” menjadi “kecipak! kecipuk!”. Dalam bahasa sumber, “splish!

splash!” merupakan kata-kata tiruan bunyi percikan air. Kata-kata

tersebut diterjemahkan menjadi “kecipak! kecipuk!”, yang merupakan

tiruan bunyi percikan air dalam bahasa sasaran. Dengan digunakannya

teknik ini, terjemahan terdengar alamiah.

Page 125: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Teknik lainnya, yaitu transposisi, digunakan dalam

menerjemahkan “for when I’m wrapped up in my towel” menjadi “karena

ketika aku dalam balutan handuk”. Dalam klausa bahasa sumber, terdapat

konstruksi pasif sedangkan dalam terjemahan, konstruksi tersebut

berubah menjadi frasa preposisi. Perubahan tersebut membuat

terjemahan lebih alamiah karena terjemahan akan terdengar janggal

apabila klausa tersebut diterjemahkan secara harfiah menjadi “karena

ketika aku terbalut dalam handuk”.

Hal yang membuat terjemahan tersebut kurang berterima ialah

rima dalam bahasa sasaran. Rater 1 dan 2 menilai bahwa dalam

terjemahan tersebut. tidak terdapat rima. Akan tetapi, menurut rater 3,

terdapat rima dalam terjemahan tersebut, yaitu yang muncul dari

pengulangan kata “mandi” pada baris pertama dan kedua. Penilaian

ketiga rater menghasilkan nilai keberterimaan rata-rata 2,33. Oleh

karena itu, terjemahan ini masuk kategori kurang berterima.

09/BSu/A/16 BSu: In the glowing lamplight, We’re tucked up oh - so - snug. Cuddling with our favourite toy, We share a goodnight hug! 09/BSa/A/16 BSa: Di bawah cahaya lampu yang berpijar, Kita berselimut, nyaman sekali. Sambil mendekap boneka kesayangan kita, Kita berbagi pelukan selamat malam!

Terjemahan tersebut dinilai kurang berterima oleh rater 1 dan 3

karena meskipun tidak ada bagian yang terdengar janggal, tidak terdapat

Page 126: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

rima di dalamnya. Sementara itu, terjemahan teks di atas dinilai

berterima oleh rater 2 karena rater 2 hanya memperhatikan kesesuaian

terjemahan dengan kaidah bahasa sasaran dan kealamiahan terjemahan.

13/BSu/A/24 BSu: Warm in the glow of the lantern’s soft beams, Snuggled together, we’re dreaming sweet dreams! 13/BSa/A/24 BSa: Dalam kehangatan cahaya lembut dari lentera yang redup, Kita berpelukan dan bermimpi indah!

Teknik-teknik yang digunakan dalam menerjemahkan teks

tersebut dapat menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan kaidah

bahasa sasaran serta terdengar alamiah. Salah satu contohnya ialah

teknik yang digunakan dalam menerjemahkan “snuggled together, we’re

dreaming sweet dreams” menjadi “kita berpelukan dan bermimpi

indah”. Teknik yang digunakan menghasilkan terjemahan yang

berterima. Akan tetapi, nilai keberterimaan terjemahan tersebut

berkurang karena tidak terdapat rima di dalamnya.

Berdasarkan penghitungan terhadap nilai rata-rata keberterimaan

terjemahan dalam buku dwibahasa ini, diperoleh nilai 2,64. Nilai rata-

rata 2,64 membuat terjemahan termasuk dalam kategori kurang

berterima.

2.1.3. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keterbacaan

Berbagai teknik penerjemahan, metode penerjemahan

komunikatif dan ideologi domestikasi dalam buku ini berdampak pada

Page 127: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

dihasilkannya sebanyak 12 (92,3%) terjemahan yang mudah dipahami

pembaca dan hanya 1 (7,7%) terjemahan yang agak sulit dipahami.

1. Terjemahan yang Mudah Dipahami

Terjemahan yang mudah dipahami ialah terjemahan-terjemahan

yang memiliki nilai keterbacaan 2,6 – 3. Berikut ini diberikan contoh-

contoh terjemahan yang mudah dipahami beserta pembahasannya:

04/BSu/A/5 BSu: Snuggly, huggly, sleepyhead. Time for you to go to bed! 04/BSa/A/5 BSa: Berbaringlah dalam pelukan jika mengantuk, Sudah waktunya kau pergi tidur!

Meskipun salah satu teknik penerjemahan yang digunakan

menyebabkan terjemahan kurang akurat, teknik-teknik yang digunakan

dalam menerjemahkan teks ini berdampak positif terhadap keterbacaan

terjemahan. Semua responden memberi nilai 3 untuk terjemahan ini.

Teknik kreasi diskursif yang digunakan dalam menerjemahkan “snuggly,

huggly, sleepyhead” menjadi “berbaringlah dalam pelukan jika mengantuk”

mengakibatkan adanya perubahan informasi tetapi menyebabkan

terjemahan mudah dipahami.

03/BSu/A/4 BSu: Splish! Splash! I love my bath, I love my bathtime hug., For when I’m wrapped up in my towel, I feel so warm and snug!

Page 128: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

03/BSa/A/4 BSa: Kecipak! Kecipuk! Aku suka mandi. Aku suka dekapan saat mandi. Karena ketika aku dalam balutan handuk, Aku merasa sangat hangat dan nyaman!

Terjemahan di atas termasuk kategori terjemahan dengan tingkat

keterbacaan tinggi. Teknik-teknik yang digunakan menghasilkan

terjemahan yang mudah dipahami. Di antara lima responden, hanya ada

satu responden yang menilai terjemahan ini agak sulit dipahami, yaitu

responden 4. Penyebab Responden 4 merasa agak sulit memahami

terjemahan tersebut ialah kata “dekapan”, yang dirasakan terdengar

asing. Kata yang lebih sering digunakan ialah “pelukan”.

07/BSu/A/11 BSu: Under the covers, we lie head to head, Reading by torchlight, huddled in bed. Just one last story, then turn off the light, Snuggle together, and whisper “Night-night!” 07/BSa/A/11 BSa: Di bawah selimut, kita berbaring berdampingan Membaca ditemani cahaya senter, kita berdampingan di ranjang. Satu cerita lagi dan padamkan lampu, Meringkuk bersama dan bisikkan “Selamat malam!”

Seperti contoh sebelumnya, teknik-teknik penerjemahan dalam

terjemahan di atas juga menghasilkan terjemahan yang mudah dipahami

karena nilai keterbacaannya 2,8. Responden 1, 2, 3 dan 4 memberikan

nilai 3 sedangkan rater 5 memberi nilai 2. Responden 5 agak sulit

memahami terjemahan tersebut karena responden 5 mengalami

kesulitan dalam memahami makna kata “meringkuk”. Kata tersebut

Page 129: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

sebenarnya tepat digunakan karena dalam konteks terjemahan tersebut,

padanan “snuggle” yang terdekat ialah “meringkuk”.

2. Terjemahan yang Agak Sulit Dipahami

Terjemahan yang masuk kategori agak sulit dipahami ialah

terjemahan-terjemahan yang memiliki nilai keterbacaan 1,41 – 2,59. Di

antara 13 teks dalam buku dwibahasa ini, hanya terdapat 1 teks yang

dinilai agak sulit dipahami, yaitu teks nomor 02. Berikut ini

pembahasan mengenai teks tersebut:

02/BSu/A/1 BSu: Tickle my toes and cuddle me tight, Just one more game and then it’s “Goodnight!” 02/BSa/A/1 BSa: Gelitik jari kakiku dan peluk aku dengan erat, Lakukan sekali lagi dan kemudian ucapkan “Selamat malam!”

Empat responden memberi nilai 2 untuk tingkat keterbacaan teks

tersebut sedangkan responden yang lain memberi nilai 3. Teknik-teknik

yang digunakan dalam menerjemahkan teks tersebut membuat pembaca

agak sulit memahami terjemahan teks tersebut. Masing masing

responden yang memberi nilai 2 mengalami kesulitan dalam memahami

teks tersebut pada bagian yang berbeda. Responden 1 mengalami

masalah dengan konstruksi kalimat secara keseluruhan. Responden 2

mengalami masalah dalam memahami baris kedua sedangkan

Responden 3 dan 4 mengalami kesulitan memahami makna kata

“gelitik”.

Page 130: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Nilai rata-rata keterbacaan terjemahan dalam buku dwibahasa ini

ialah 2,77. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, tingkat keterbacaan

terjemahan termasuk tinggi. Ini berarti terjemahan dinilai mudah

dipahami oleh pembaca sasaran.

2.2. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap

Kualitas Terjemahan Buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

Terdapat 9 teknik yang berbeda yang terdapat dalam terjemahan ini.

Sementara itu, metode penerjemahan yang digunakan ialah metode

penerjemahan komunikatf dan ideologi yang dipilh penerjemah ialah

ideologi domestikasi. Teknik, metode, ideologi serta dampaknya terhadap

kualitas terjemahan buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!) disajikan

dalam tabel berikut:

Page 131: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Tabel 9. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan Buku Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!)

Teks Teknik metode ideologi Kualitas

Keakuratan Keberterimaan Keterbecaan 01/BSu/M/D BSu: Me and My Dad! 01/BSa/M/D BSa: Aku dan Ayahku!

penerjemahan harfiah

penerjemahan kom

unikatif

domestikasi

3 3 3

02/BSu/M/2 BSu: My dad wakes me up every morning, like this – He tickles my nose and gives me a kiss. 02/BSa/M/2 BSa: Ayahku membangunkanku setiap pagi, seperti ini.. Dia menggelitik hidungku dan menciumku.

penerjemahan harfiah (2) padanan lazim (2)

3 2,66 2,6

03/BSu/M/4 BSu: We go out exploring there’s so much to see. My dad knows where all the best secrets will be!

amplifikasi penerjemahan harfiah modulasi

3 2,33 3

Page 132: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

03/BSa/M/4 BSa: Kami pergi menjelajahi dunia luar banyak sekali yang bisa dilihat. Ayahku tahu semua tempat yang menyimpan rahasia terbaik! 04/BSu/M/5 BSu: My dad is a giant – Up here so am I! If I stretch really hard I can touch the sky. 04/BSa/M/5 BSa: Badan ayahku tinggi besar – begitu pula aku saat di atas pundaknya! Jika aku menggapai tinggi sekali aku dapat menyentuh langit.

amplifikasi kreasi diskursif penerjemahan harfiah kompensasi

3 3 3

05/BSu/M/7 BSu: We find sticky honey, our favourite snack. Watch my dad run when the bees want it back! 05/BSa/M/7 BSa: Kami menemukan madu yang lengket, makanan ringan kesukaan kami. Lihat bagaimana ayahku lari saat lebah-lebah itu menginginkan madunya kembali!

penerjemahan harfiah (3) amplifikasi linguistik kompensasi

3 3 2,8

Page 133: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

06/BSu/M/10 BSu: My dad twirls me round and the world whizzes fast My head gets all dizzy, I’m spinning so fast! 06/BSa/M/10 BSa: Ayah mengangkatku sambil berputar-putar dan dunia terasa bergerak cepat. Kepalaku jadi pusing , Aku berputar sangat cepat!

penerjemahan harfiah (3) amplifikasi linguistik kompensasi

3 3 3

07/BSu/M/11 BSu: If loud thunder roars and the skies turn to grey, My dad keeps me safe, till the storm goes away. 07/BSa/M/11 BSa: Saat petir bergemuruh kencang dan langit menjadi kelam, Ayah melindungiku, sampai badai berlalu.

reduksi penerjemahan harfiah (2) padanan lazim kompensasi

3 3 2,6

08/BSu/M/13 BSu: When it’s raining my dad plays a staying-dry trick – To dodge all the raindrops we have to be quick!

modulasi (2) amplifikasi penerjemahan harfiah (2)

2,66 2 3

Page 134: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

08/BSa/M/13 BSa: Ayah mengajari bagaimana caranya, tetap kering saat hari hujan – Kita harus bergerak cepat untuk menghindari tetesan air! 09/BSu/M/15 BSu: We race to the river and Dad jumps straight in. I climb on his back and we go for a swim. 09/BSa/M/15 BSa: Kami berlomba menuju sungai dan Ayah langsung melompat ke dalam sungai. Aku naik di atas punggungnya dan kami berenang bersama.

amplifikasi penerjemahan harfiah (2) padanan lazim amplifikasi linguistik

3 2,33 2,8

10/BSu/M/17 BSu: My dad is so strong, he can lift anything. I hope I’m strong too when I’m grown-up like him. 10/BSa/M/17 Bsa: Ayahku kuat sekali, ia bisa mengangkat apa saja. Semoga aku juga kuat seperti ayah saat dewasa nanti.

penerjemahan harfiah (2) kompensasi

3 2,33 3

Page 135: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

11/BSu/M/19 BSu: When I get sleepy, Dad gives me a hug And carries me home, all cosy and snug. 11/BSa/M/19 BSa: Saat aku mengantuk, Ayah memelukku. dan membawaku pulang. Rasanya hangat dan nyaman.

penerjemahan harfiah (2) padanan lazim amplifikasi linguistik kompensasi

3 3 3

12/BSu/M/22 BSu:: My dad tells me stories and day turns to night. We cuddle up close in the twinkling lights 12/BSa/M/22 BSa: Ayahku bercerita dan saat siang berganti malam, Kami berpelukan erat di bawah cahaya bintang.

padanan lazim transposisi penerjemahan harfiah reduksi amplifikasi kompensasi

2,33 3 3

13/BSu/M/23 BSu: My dad is the best daddy bear there could be. We’re together forever – my dad and me.

penerjemahan harfiah (2) 3 2 3

Page 136: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

13/BSa/M/23 BSa: Ayahku adalah ayah beruang terbaik yang pernah ada. Kami bersama untuk selamanya – Ayahku dan aku.

Nilai Rata-Rata 2,92 2,66 2,90

Page 137: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

2.2.1. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keakuratan

Teknik, metode dan ideologi yang digunakan penerjemah dalam

buku ini menghasilkan 12 (92,3%) terjemahan akurat dan 1 (7,7%)

terjemahan yang kurang akurat.

1. Terjemahan Akurat

Terdapat 12 teks yang termasuk kategori akurat, yaitu

terjemahan yang nilai keakuratannya antara 2,66 – 3. Beberapa

contohnya antara lain:

03/BSu/M/4 BSu: We go out exploring there’s so much to see. My dad knows where all the best secrets will be! 03/BSa/M/4 BSa: Kami pergi menjelajahi dunia luar banyak sekali yang bisa dilihat. Ayahku tahu semua tempat yang menyimpan rahasia terbaik!

Teknik-teknik yang digunakan dalam menerjemahkan teks ini

yaitu amplifikasi, penerjemahan harfiah dan modulasi. Meskipun teknik

amplifikasi dan modulasi menyebabkan adanya perubahan dalam

terjemahan, pesan dalam teks bahasa sumber tetap tersampaikan dengan

baik. Oleh karena itu, ketiga rater memberikan nilai 3.

Teknik amplifikasi digunakan dalam menerjemahkan “we go out

exploring” menjadi “kami menjelajahi dunia luar”. Tambahan “dunia

luar” dalam terjemahan tidak mengubah pesan teks asli karena

tambahan tersebut hanya mengeksplisitkan makna yang tersirat.

Page 138: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Sementara itu, penggunaan teknik modulasi dalam

menerjemahkan kalimat “My dad knows where all the best secrets will be!”

menjadi “Ayahku tahu semua tempat yang menyimpan rahasia terbaik!” juga

tidak mengubah pesan dalam teks asli. Selain akurat, terjemahan yang

dihasilkan lebih alamiah dibandingkan dengan terjemahan harfiahnya,

“Ayahku tahu semua tempat di mana rahasia-rahasia terbaik ada”

06/BSu/M/10 BSu: My dad twirls me round and the world whizzes fast My head gets all dizzy, I’m spinning so fast! 06/BSa/M/10 BSa: Ayah mengangkatku sambil berputar-putar dan dunia terasa bergerak cepat. Kepalaku jadi pusing , Aku berputar sangat cepat!

Terjemahan di atas dinilai akurat oleh ketiga rater. Tingkat

keakuratan terjemahan yang tinggi tersebut merupakan dampak

penggunaan teknik penerjemahan harfiah yang dominan. Hampir semua

bagian teks asli diterjemahkan dengan teknik penerjemahan harfiah.

Klausa “my dad twirls me round” diterjemahkan dengan teknik

penerjemahan harfiah, dengan penyesuaian terhadap terjemahan

terjemahan gambar, menjadi “Ayah mengangkatku sambil berputar-

putar”. Teknik ini juga digunakan untuk menerjemahkan kalimat “My

head gets all dizzy” menjadi “Kepalaku jadi pusing” serta “I’m spinning

so fast!” menjadi “Aku berputar sangat cepat!”. Teknik lainnya ialah

amplifikasi linguistik, yang dapat diamati dari munculnya kata “terasa”.

Page 139: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

08/BSu/M/13 BSu: When it’s raining my dad plays a staying-dry trick – To dodge all the raindrops we have to be quick! 08/BSa/M/13 BSa: Ayah mengajari bagaimana caranya, tetap kering saat hari hujan – Kita harus bergerak cepat untuk menghindari tetesan air!

Nilai keakuratan terjemahan di atas ialah 2,66. Rater 2 dan 3

menilai bahwa tidak ada perubahan informasi dalam terjemahan tetapi

Rater 1 melihat bahwa ada informasi yang menjadi implisit sebagai

dampak teknik modulasi yang digunakan untuk menerjemahkan teks

tersebut. Makna “plays” tidak tampak dalam terjemahan meskipun

informasi tersebut tercakup dalam gambar yang ada pada halaman

tersebut. Karena pembaca buku ini anak-anak, menurut rater 1

sebaiknya makna “plays” tetap dimunculkan supaya lebih jelas.

2. Terjemahan Kurang Akurat

Terjemahan yang dikategorikan kurang akurat ialah terjemahan

yang nilai keakuratannya antara 1,34 – 2,65. Hanya terdapat satu teks

yang termasuk kurang akurat, yaitu teks nomor 12.

12/BSu/M/22 BSu:: My dad tells me stories and day turns to night. We cuddle up close in the twinkling lights

Page 140: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

12/BSa/M/22 BSa: Ayahku bercerita dan saat siang berganti malam, Kami berpelukan erat di bawah cahaya bintang.

Teknik-teknik yang digunakan dalam menerjemahkan teks ini

yaitu padanan lazim, transposisi, penerjemahan harfiah, reduksi,

amplifikasi dan kompensasi. Teknik yang berdampak pada

berkurangnya tingkat keakuratan ialah transposisi. Teknik tersebut

mengakibatkan perubahan hubungan antarklausa. Rater 1 dan 2

berpendapat bahwa klausa “and day turns to night” kurang tepat

diterjemahkan menjadi “dan saat siang berganti malam”. Kata “saat”

membuat klausa dalam terjemahan terkait dengan klausa setelahnya.

Dalam teks aslinya, klausa tersebut terkait dengan klausa sebelumnya.

Kedua rater memberi nilai 2.

Nilai rata-rata keakuratan terjemahan tersebut ialah 2,92, yang

berarti tingkat keakuratan terjemahan tinggi. Pesan terjemahan dapat

dikatakan mendekati sepadan dengan pesan yang terkandung dalam teks

bahasa sumber.

2.2.2. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keberterimaan

Terkait dengan tingkat keberterimaan terjemahan, teknik,

metode dan ideologi yang digunakan penerjemah menghasilkan 8

(61,5%) terjemahan yang berterima. Sementara itu, 5 (39,5%) lainnya

kurang dinilai kurang berterima.

Page 141: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

1. Terjemahan Berterima

Kategori terjemahan berterima terdiri dari terjemahan yang nilai

keberterimaannya antara 2,66 - 3. Terjemahan berterima terdengar alamiah

dan terdapat rima di dalamnya. Berikut disajikan beberapa contoh

terjemahan berterima beserta pembahasannya:

04/BSu/M/5 BSu: My dad is a giant – Up here so am I! If I stretch really hard I can touch the sky. 04/BSa/M/5 BSa: Badan ayahku tinggi besar – begitu pula aku saat di atas pundaknya! Jika aku menggapai tinggi sekali aku dapat menyentuh langit.

Terjemahan tersebut dinilai 3 oleh ketiga rater. Teknik-teknik yang

digunakan selain dapat mempertahankan pesan teks asli dalam bahasa

sumber, juga dapat membuat terjemahan terdengar alamiah. Selain itu,

teknik-teknik yang digunakan dapat mereproduksi rima dalam bahasa

sasaran.

Teknik-teknik yang digunakan dalam menerjemahkan “my dad is

a giant” menjadi “badan ayahku tinggi besar” dan yang digunakan dalam

menerjemahkan “Up here so am I!” menjadi “Begitu pula aku saat di atas

pundaknya!” dapat menghasilkan bunyi yang sama di akhir tiap baris,

yaitu bunyi /a/. Teknik-teknik yang digunakan untuk menerjemahkan

kedua baris yang lain, yaitu kreasi diskursif dan penerjemahan harfiah,

juga dapat menghasilkan bunyi yang sama pada akhir tiap baris.

Page 142: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

07/BSu/M/11 BSu: If loud thunder roars and the skies turn to grey, My dad keeps me safe, till the storm goes away. 07/BSa/M/11 BSa: Saat petir bergemuruh kencang dan langit menjadi kelam, Ayah melindungiku, sampai badai berlalu.

Seperti contoh sebelumnya, teknik-teknik yang digunakan dalam

menerjemahkan teks ini dapat menghasilkan terjemahan yang alamiah.

Kealamiahan terjemahan ini juga dipengaruhi oleh pilihan kata. Pilihan

kata dalam terjemahan juga dapat menghasilkan rima dalam bahasa

sasaran. Sebagai contohnya kata-kata “kelam” dan “berlalu”. Selain

berkolokasi dengan “langit” dan “badai”, kata-kata tersebut juga

memiliki kesamaan bunyi dengan kata terakhir pada baris sebelumnya.

02/BSu/M/2 BSu: My dad wakes me up every morning, like this – He tickles my nose and gives me a kiss. 02/BSa/M/2 BSa: Ayahku membangunkanku setiap pagi, seperti ini.. Dia menggelitik hidungku dan menciumku.

Rater 1 dan Rater 3 memberikan nilai 3 untuk teks ini. Teknik-

teknik yang digunakan membuat terjemahan terdengar alamiah. Salah

satunya ialah padanan lazim,.yang digunakan untuk menerjemahkan

“gives me a kiss” menjadi “menciumku”. Rater 2 menilai terjemahan

Page 143: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

tersebut kurang sesuai karena menggunakan kata ganti “dia” untuk

merujuk pada “ayah”.

2. Terjemahan Kurang Berterima

Terjemahan yang termasuk kategori ini merupakan terjemahan

yang nilai keberterimaannya antara 1,34 – 2,65. Dalam terjemahan yang

kurang berterima, terdapat bagian-bagian yang tidak alamiah atau tidak

terdapat rima. Berikut disajikan beberapa contoh beserta pembahasannya.

03/BSu/M/4 BSu: We go out exploring there’s so much to see. My dad knows where all the best secrets will be! 03/BSa/M/4 BSa: Kami pergi menjelajahi dunia luar banyak sekali yang bisa dilihat. Ayahku tahu semua tempat yang menyimpan rahasia terbaik!

Teknik-teknik yang digunakan dalam menerjemahkan teks di

atas dapat menghasilkan terjemahan yang alamiah. Salah satunya ialah

penggunaan teknik modulasi, yang menghasilkan kalimat-kalimat

dengan susunan yang berbeda dalam teks bahasa sasaran. Akan tetapi,

teknik-teknik yang digunakan tidak dapat mereproduksi rima dalam

bahasa sasaran. Oleh karena itu, terjemahan dinilai kurang berterima.

08/BSu/M/13 BSu: When it’s raining my dad plays a staying-dry trick – To dodge all the raindrops we have to be quick!

Page 144: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

08/BSa/M/13 BSa: Ayah mengajari bagaimana caranya, tetap kering saat hari hujan – Kita harus bergerak cepat untuk menghindari tetesan air!

Terjemahan di atas dinilai 2 oleh semua rater. Ketiga rater memberi

nilai 2 karena teknik-teknik yang digunakan dalam terjemahan tersebut

tidak menghasilkan rima. Selain itu, terdapat ungkapan yang terdengar

janggal, yaitu “saat hari hujan”. Ungkapan yang lebih alamiah yang dapat

menggantikan ungkapan tersebut ialah “saat hujan”.

Nilai rata-rata keberterimaan terjemahan buku dwibahasa ini

ialah 2,66, yang berarti termasuk kategori berterima. Akan tetapi, nilai

tersebut merupakan nilai minimum kategori berterima Nilai

keberterimaan terjemahan ini tidak maksimal karena rima muncul tidak

pada semua bagian teks.

2.2.3. Dampak Teknik, Metode dan Ideologi terhadap Keterbacaan

Kesembilan teknik penerjemahan di atas, metode penerjemahan

komunikatif dan ideologi domestikasi yang digunakan penerjemah

berdampak pada dihasilkannya terjemahan yang mudah dipahami

pembaca. Beberapa di antaranya antara lain:

10/BSu/M/17 BSu: My dad is so strong, he can lift anything. I hope I’m strong too when I’m grown-up like him. 10/BSa/M/17 Bsa:

Page 145: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Ayahku kuat sekali, ia bisa mengangkat apa saja. Semoga aku juga kuat seperti ayah saat dewasa nanti.

Teknik-teknik yang digunakan berdampak positif terhadap

keterbacaan. Hal ini terbukti dengan penilaian yang diberikan oleh

kelima responden. Semua responden tidak menemui kesulitan dalam

memahami maksud terjemahan. Meskipun terdapat perubahan letak

informasi dengan teknik kompensasi, terjemahan yang dihasilkan

mudah dipahami pembaca.

02/BSu/M/2 BSu: My dad wakes me up every morning, like this – He tickles my nose and gives me a kiss. 02/BSa/M/2 BSa: Ayahku membangunkanku setiap pagi, seperti ini.. Dia menggelitik hidungku dan menciumku.

Terjemahan di atas termasuk dalam kategori terjemahan yang

mudah dipahami karena memiliki nilai keterbacaan 2,6. Responden 1, 2

dan 5 menganggap terjemahan tersebut mudah dipahami sedangkan

responden 3 dan 4 mengalami kesulitan memahami maksud terjemahan

karena terdapat kata “menggelitik”. Kata tersebut menyebabkan

responden 3 dan 4 kesulitan memahami maksud terjemahan meskipun

kata tersebut merupakan padanan yang tepat untuk kata “tickle”.

Page 146: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Berdasarkan nilai rata-rata keterbacaan terjemahan tersebut (2,90),

tingkat keterbacaan terjemahan buku dwibahasa ini tinggi. Terjemahan

tepat ditujukan kepada anak-anak karena responden relatif tidak menemui

kesulitan memahami terjemahan. .

3. Tema Budaya

Secara umum, teknik-teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang

digunakan berdampak positif terhadap keakuratan dan keterbacaan. Akan

tetapi, terjemahan cenderung kurang berterima karena banyak rima yang

hilang dalam terjemahan. Selain itu, teknik-teknik penerjemahan dalam kedua

buku menunjukkan ciri penerjemahan teks bergambar, yaitu disesuaikan

dengan gambar yang ada,

Berdasarkan pembahasan mengenai dampak teknik, metode dan

ideologi terhadap kualitas terjemahan kedua buku dwibahasa, penulis juga

menemukan bahwa teknik, metode dan ideologi yang berorientasi pada

bahasa sasaran dapat menghasilkan terjemahan yang cenderung akurat.

Menurut Yang (2010), domestikasi menghasilkan terjemahan yang

alamiah namun seringkali mengorbankan pesan teks sumber. Ia

menyatakan, “Domesticating translation is easier for the readers to

understand and accept. However, the naturalness and smoothness of the TT

are often achieved at the expense of the cultural and stylistic messages of

the ST.”. Berdasar pernyataan tersebut, terjemahan dalam kedua buku

dwibahasa tersebut termasuk perkecualian karena memiliki tingkat

keakuratan yang tinggi..

Page 147: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Tingkat keakuratan terjemahan tersebut tinggi karena dalam

terjemahan kedua buku tersebut, teknik-teknik yang berorientasi pada

bahasa sumber juga digunakan. Selain itu, teknik-teknik yang berorientasi

pada bahasa sasaran yang ada tidak banyak mengakibatkan distorsi makna.

Beberapa contohnya ialah adaptasi, padanan lazim, amplifikasi dan reduksi.

Penggunaan teknik-teknik ini cenderung sebatas membuat terjemahan lebih

alamiah dan memunculkan unsur yang tersirat.

Page 148: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai teknik, metode, ideologi dan

dampaknya terhadap rima dan kualitas terjemahan pada buku A Kiss Goodnight

(Kecupan Selamat Malam) dan Me and MY Dad! (Aku dan Ayahku!), penulis

dapat mearik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat 15 teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan

buku dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam). Teknik-

teknik tersebur yaitu penerjemahan harfiah, padanan lazim, amplifikasi

linguistik, kompensasi, transposisi, reduksi, modulasi, adaptasi, kreasi

diskursif, kompresi linguistik, amplifikasi, partikularisasi, generalisasi,

peminjaman dan kalke. Metode yang dipilih oleh penerjemah ialah

penerjemahan komunikatif dan ideologi yang digunakan ialah domestikasi.

Terdapat 9 teknik penerjemahan dalam buku dwibahasa Me and My Dad!

(Aku dan Ayahku!), yaitu penerjemahan harfiah, kompensasi, padanan

lazim, amplifikasi, amplifikasi linguistik, modulasi, reduksi, transposisi dan

kreasi diskursif. Sama seperti dalam buku A Kiss Goodnight (Kecupan

Selamat Malam), metode yang digunakan ialah penerjemahan komunikatif

dan ideologi yang digunakan ialah domestikasi.

2. Teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan dalam buku

dwibahasa A Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) dan Me and My

Dad! (Aku dan Ayahku!) dapat menghasilkan rima dalam bahasa sasaran.

Page 149: digilib.uns.ac.id/Analisis... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i Analisis Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan dan Dampaknya terhadap Rima dan Kualitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Akan tetapi, rima hanya dapat dihasilkan pada beberapa bait, tidak pada

seluruh bait dalam kedua teks.

3. Teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan dalam buku A

Kiss Goodnight (Kecupan Selamat Malam) menghasilkan terjemahan yang

akurat, kurang berterima dan mudah dipahami. Sementara itu, dalam buku

Me and My Dad! (Aku dan Ayahku!), teknik,metode dan ideologi

penerjemahan menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima dan mudah

dipahami.

B. Saran

1. Penerjemah sebaiknya lebih memperhatikan kesepadanan makna

terjemahan kata hubung. Penerjemah harus memahami makna hubungan

antarklausa dan memutuskan diksi yang tepat sebagai padanan kata hubung.

Terjemahan kata hubung yang tidak tepat dapat mempengaruhi hubungan

antarklausa dan makna kalimat dan teks secara keseluruhan.

2. Penerjemah teks-teks yang mengandung unsur stilistika seharusnya lebih

memperhatikan aspek gaya selain kesepadanan makna. Teknik-teknik,

metode dan ideologi yang dipilih hendaknya dapat menciptakan efek

stilistik yang sepadan atau setidaknya sedekat-dekatnya. Hal tersebut juga

sebaiknya menjadi pertimbangan penerjemah dalam pengambilan

keputusan. Aspek gaya perlu mendapatkan perhatian lebih karena dalam

teks-teks semacam ini, bukan hanya aspek isi (content) yang merupakan

aspek utama, tetapi gaya juga merupakan aspek penting.