ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI …
Transcript of ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI …
ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI
DARI DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT
(Studi Kasus pada Konsumen Motor Honda Pangkep)
NURASIZAH
105720324911
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
i
ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI
DARI DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT
(Studi Kasus pada Konsumen Motor Honda Pangkep)
NURASIZAH
105720324911
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
ABSTRAK
Periklanan merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan. Iklan
menjadi sorotan yang tajam semenjak aspek informassi menjadi bagian penting
dalam bisnis. Iklan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan
mengkonsumsi dalam masyarakat.
Berdasarkan analisis yang telah digunakan, dapat ditarik kesimpulan saat
dilakukan pengolahan regresi berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas,
reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah lolos
uji normalitas. Dari persamaan regresi yang diperoleh, variabel dependen yang
memiliki nilai paling signifikan yakni daya tarik. Variabel daya tarik (X1)
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,213
yang artinya jika daya tarik didapatkan perusahaan meningkat maka keputusan
pembelian akan semakin meningkat. Berbeda dengan Variabel kredibilitas (X2)
tidak memili pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai
0,012. Sedangkan variabel keahlian (X3) memiliki pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,097 yang berarti ketika keahlian yang
dilakukan perusahaan meningkat maka keputusan pembelian akan semakin
meningkat.
Kata kunci : Daya tarik, Kredibilitass, Keahlian dan keputusan Pembelian
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillahhirobbil alamiin...Segala Puji bagi Allah atas segala nikmat
dan hidayah-Nya, Tuhan semesta Alam yang senant iasa memberi petunjuk,
kekuatan lahir dan batin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Banyak hambatan-hambatan dan kendala yang menghadang dalam proses
penyusunan skripsi ini, tetapi dengan seijin Allah SWT, kerja keras, dan
kontribusi tak ternilai dari keluarga, teman-teman, dan dosen pembimbing,
akhirnya skripsi ini dapat juga diselesaikan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ismail, S.Pd dan ibuku Asdina, S.Pd yang tercinta yang selalu
memberikan dukungan doa, materil, dan motivasi yang tak henti-
hentinya. Beliaulah yang telah menjadi panutan dan pelita hidupku
selama ini.
2. Responden yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi
kuesioner sebagai bahan dalam penelitian ini.
3. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk bisa
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
v
sekaligus sebagai dosen pembimbing 1.
6. Ibu asriati, SE, M.Si selaku pembimbing 2 yang senantiasa memberikan
koreksi dalam penulisan skripsi ini.
7. Semua staf fakultas ekonomi yang telah membantu mempermudah
segala urusan.
8. Teman kos di pondok Bayudirawa 2 yang senantiasa memberikan
dorongan untuk giat belajar.
9. Irfan yakub yang menjadi penyemangat setiap hari.
10. Sahabat, keluarga yang senantiasa mendoakanku demi kelancaran studi.
11. Teman-teman manajemen khususnya kelas Man.6 (Santi, Illink, Anha,
Thini, Maryam, Debby, Hatman, Ira, Ifa, dan teman lainnya) serta teman
yang dari jurusan IESP ( TAufiqul Haq) yang selama ini menjadi teman
sekaligus keluarga baru yang tak henti-hentinya menghiasi kelas dengan
candaan dan tawa bersama.
12. Serta terima kasih untuk pihak-pihak lain yang turut serta membantu
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan, namun penulis
berharap sumbangan pemikiran yang penulis sampaikan mudah-
mudahan memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Makassar , 7 November 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii
ABSTRAK …………………………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………… 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran ............................................................................................................... 9
B. Periklanan ............................................................................................................... 13
C. Selebrity Endorser ................................................................................................... 15
D. Perilaku Konsumen ................................................................................................ 20
E. Keputusan Pembelian .............................................................................................. 22
F. Kerangka Pemikiran ................................................................................................ 24
G. Hipotesis …………………………………………………………………………….25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu ................................................................................................... 26
B. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 26
C. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 27
D. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 27
E. Jenis dan Sumber Data ............................................................................................ 29
vii
F. Metode Analisis Data ............................................................................................... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum PT. Astra Honda Motor .............................................................. 35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden ................................................................................. 38
B. Analisis Deskriptif .................................................................................................. 51
C. Interpretasi Hasil ……………………………………………………………………58
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 60
B. Saran ....................................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 63
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur …………… 38
TABEL 2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ….. 39
TABEL 3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan penghasilan ……. 40
TABEL 4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Menonton ……… 41
TABEL 5 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik ……………….. 43
TABEL 6 Analisis Data Mengenai Daya Tarik ………………………….. 44
TABEL 7 Tanggapan Responden Mengenai Kredibilitas ……………….. 45
TABEL 8 Analisis Data Mengenai Kredibilitas …………………………. 46
TABEL 9 Tanggapan responden Mengenai Keahlian …………………… 47
TABEL 10 Analisis Data Mengenai Keahlian …………………………….. 48
TABEL 11 Tanggapan Responden Mengenai keputusan Pembelian ……. 50
TABEL 12 Analisis data Mengenai Keputusan Pembelian ………………. 51
TABEL 13 Nilai Cronbach Alpha dari tiap Variabel …………………….. 52
TABEL 14 Pengujian Validitas Daya Tarik ………………………………. 53
TABEL 15 Pengujian Validitas Kredibilitas ………………………………. 53
TABEL 16 Pengujian Validitas Keahlian ………………………………….. 53
TABEL 17 Pengujian Validitas Keputusan Pembelian ……………………. 54
TABEL 18 Uji Multikolonieritas …………………………………………… 55
TABEL 19 Persamaan Linear Regresi Berganda …………………………… 57
ix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 Empat P Bauran Pemasaran ……………………….. 11
GAMBAR 2 Model Perilaku Konsumen ………………………... 21
GAMBAR 3 Kerangka Pemikiran Teoritis ……………………… 24
GAMBAR 4.1 Uji Normalitas ……………………………………... 55
GAMBAR 4.2 Uji heteroskedastisitas …………………………….. 56
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang
semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya
berbagai produk maupun jasa yang disertai inovasi baru. Berbagai upaya
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan serta
memuaskan kebutuhan pelanggannya.
Saat perusahaan mengeluarkan produk baru ataupun paket baru dalam
produk tersebut, maka perlu melakukan komunikasi untuk memperkenalkan dan
mempromosikan produknya kepada khalayak. “Pengelola pemasaran hingga kini
masih beranggapan bahwa kegiatan promosi yang paling efektif adalah beriklan
melalui media massa” (morissan,2010,6)
Menyadari hal itu, jelas bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan
pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba serta memperkuat posisi dalam
menghadapi perusahaan pesaing.
Strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap penjualan. Dengan kata
lain banyak konsumen yang tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk
tersebut. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi.
Promosi merupakan elemen dalam marketing mix yang dipakai perusahaan untuk
1
2
memasarkan kebutuhannya. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran
(Swastha,1994:237 ).
Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen
dan kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya
pencarian informasi produk, semakin besar dorongan konsumen untuk melakukan
pembelian. Di sisi lain, konsumen semakin selektif di dalam melakukan pemilihan
produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi
sehingga konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang
keberadaan suatu produk dengan cepat.
Dengan keadaan seperti ini perusahaan dituntut semakin tanggap dengan
keinginan konsumen serta dapat mengkomunikasikan produknya secara tepat.
Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi tentang produknya dengan
baik sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif terhadap
produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan salah satunya adalah
dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui iklan.
Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi
tentang produk adalah media periklanan. Periklanan merupakan salah satu media
yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk
memberikan informasi, membujuk dan mengingat ( Kottler,1993:362 ).
Dalam kajian Hapsari (2008:2), iklan merupakan salah satu alat bauran
promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap
3
konsumen. Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang
secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar
untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Dari berbagai macam
media yang ada, banyak pengiklan yang memandang televisi sebagai media yang
paling efektif untuk menyampaikan informasi. Pengiklanan di media televisi
hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk
terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek
yang pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak
diiklankan di televisi.
Pemilihan sumber penyampai pesan dalam iklan memang harus
diperhatikan karena menyangkut kesuksesan perusahaan nantinya, terutama dalam
memasarkan produknya. Menggunakan pendukung (Endorser) merupakan suatu
cara efektif dalam proses tersebut dan banyak diminati oleh perusahaan periklanan
saat ini. Endorser berperan besar dalam kesuksesan iklan. Keberadaan mereka
sebagai juru komunikasi sekaligus bintang iklan diyakini dapat mengangkat
kesadaran konsumen dan mendongkrak penjualan. Bahkan ada keyakinan
dikalangan pemilik merek, jika tetap memilih endorser, kesuksesan hanya
menunggu waktu saja (Hidayat,2005).
Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik
perhatian konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek. Salah satu cara
kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity endorser.
Pemakaian selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui
beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan
4
permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang
sedang diiklankan ( Royan, 2004:7 )
Selebriti adalah sebagai sumber iklan atau informasi tentang merek dan
atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian
masyarakat umum. Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang lebih
mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan selebriti
dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan
keunikan tersendiri ( Sebayang dan Siahaan, 2008:118).
Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat dan
memiliki keunggulan kreatif atraktif yang membedakannya dari individu lain.
Kata-kata yang diucapkan dan bahkan terkadang hanya charisma dari seorang
selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan mengarahkan
kepadanya.
Menurut Sebayang dan Siahaan (2008:118) daya tarik selebriti merupakan
dimensi dalam celebrity endorser. Sedangkan dalam kajian Noviandra (2006:68)
dimensi yang termasuk ke dalam celebrity endorser yakni kredibilitas dan
keahlian.
Masih dalam kajian Sebayang dan Siahaan (2008:118), yang dimaksud
daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang meliputi
sejumlah karakeristik dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung seperti daya
tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup. Sedangkan yang
dimaksud kredibilitas yaitu merupakan suatu keterampilan dan nilai kepercayaan
dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang dipromosikan.Personaliti
5
selebriti mempengaruhi personaliti merek, pilihan bintang yang tepat dapat
mempengaruhi tumbuhnya market share.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sebayang dan Siahaan, variabel
celebrity endorser yang terdiri faktor daya tarik (attractiveness), kredibilitas
(credibility) dan keahlian (expertise) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau
keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan dianalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda Beat. Ketertarikan pemilihan merek tersebut karena produk sepeda motor
Honda Beat semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga
seluruh kalangan anak muda. Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor
individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
Honda Beat adalah salah satu produk yang paling diminati konsumen.
Awalnya Honda Beat diciptakan untuk kaum hawa. Tapi berkat teknologi matic,
handling dan akselerasi yang luar biasa membuat banyak lelaki yang juga jatuh
cinta pada motor ini.
Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi ketatnya persaingan
diantara para produsen motor, Honda Beat menggunakan model iklan girl band
Cerry Belle yang sedang naik daun dengan personil yang cantik yang sesuai
dengan segment dan tagline Honda Beat yang memang menyasar pada kaum
muda dan music (can’t stop the beat ) . Selebriti ini memiliki daya tarik secara
umum yang dikenal masyarakat luas dan memiliki kredibilitas mempromosikan
6
produk Honda Beat dengan baik serta mempunyai kehlian dalam mempersepsikan
produk tersebut secara jelas dan dapat dimengerti oleh para konsumen, yang
menimbulkan sugesti bahwa Honda Beat cocok digunakan terutama bagi kalangan
wanita.
Berbagai macam inovasi-inovasi baru yang mampu membuat Honda Beat
tetap menjadi yang pertama dibandingkan dengan motor matic yang lain.
Meskipun persaingan motor matic kini semakin ketat tetapi Honda Beat masih
bisa mempertahankan ratingnya.
Terdapat banyak factor yang menyebabkan pelanggan sepeda motor
memilih Honda Beat sebagai pilihannya. Mulai dari merek terkenal, konsumsi
bahan bakar yang irit, kualitas dan kuantitas, sampai dengan beberapa factor yang
lainnya. Namun, yang paling menarik adalah factor produk. Hal inilah yang
menjadi salah satu factor persaingan cukup tertinggi antar sepeda motor. Ketika
merek, harga dan promosi telah memuaskan pelanggan, maka yang dicari oleh
pelanggan adalah seberapa canggih dan seberapa banyak keunggulan yang dapat
diperoleh pelanggan.
Dengan menggunakan endorser, perlahan-lahan produk Honda Beat
terdongkrak. Pesan-pesan yang mengubah persepsi negatif Honda Beat pun
bergeser menjadi positif. Setelah berhasil di segmen perempuan, Honda Beat
mengembangkan segmen hingga ke kalangan laki-laki.
Bintang-bintang tersebut berupaya membangun ekuitas merek Honda Beat
dalam jangka panjang dengan cirri khas yang dimiliki bintang tersebut yang
banyak digemari kaula muda. Dalam melakukan pemilihan endorser pun
7
mempertimbangkan beberapa kriteria misalnya pertimbangan karakter yang kuat,
terhindar dari isu negatif serta memiliki image yang baik dimata masyarakat.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam
menyusun proposal dengan mengambil judul penelitian “Analisis Pengaruh
Celebrity Endorser yang terdiri dari Daya tarik, Kredibilitas, dan Keahlian
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu semakin ketatnya persaingan
bisnis yang mempengaruhi naik turunnya permintaan akan suatu produk, hal ini
mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan promo, salah satunya melalui
Celebrity Endorser.
Dari rumusan masalah tersebut muncul pertanyaan penelitian yaitu:
1. Apakah daya tarik selebriti berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda Beat ?
2. Apakah kredibilitas selebriti berpengaruh terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda Beat ?
3. Apakah keahlian selebriti berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Honda Beat ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh daya tarik selebriti terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda Beat.
8
2. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas selebriti terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda Beat.
3. Untuk mengetahui pengaruh keahlian selebriti terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Honda Beat.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
memberikan bahan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bidang manajemen pemasaran yang berkaitan dengan daya tarik,
kredibilitas dan keahlian selebriti endorser turut mempengaruhi keputusan
konsumen dalam pembelian.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan bagi perusahaan dan orang-
orang yang tertarik dalam bidang manajemen pemasaran.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Dizaman sekarang ini, pemasaran merupakan denyut jantung semua usaha.
Hal ini dianggap sebagai penunjang utama bagi kehidupan perusahaan yang
berperan langsung sebagai penyumbang dalam mendapatkan laba dan volume
penjualan. Perusahaan tidak lagi memikirkan berapa banyak barang yang bisa
dihasilkan namun perusahaan akan memikirkan bagaimana taktik yang digunakan
untuk bisa bertahan dalam persaingan yang ketat.
Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam sebuah perusahaan, pemasaran
merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Sejak orang mengetahui kegiatan pemasaran, telah banyak ahli
mengemukakan definisi mengenai pemasaran yang berbeda kalimat namun
memiliki arti yang sama.
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pemasaran :
Menurut Kotler dan Keller
”Pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan,
menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptkan, menyerahkan dan
mengomunikasikam nilai pelanggan yang unggul”(kotler dan keller,2009,6)
9
10
Menurut American Marketing Association (AMA)
“pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengonsumsikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan pemangku kepentingan’.
Menurut Stanton
”Pemasraan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial” (Stanton dalam Swasta, dan
Handoko,2003:179)
Menurut William J Stanton dan Charles Futrell
“Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi”
(1987,11)
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan
yang berhubungan dengan orang lain sebagai suatu system yang beroperasi dalam
suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan
antar perusahaan yang sama atau berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan
tetapi juga dibatassi oleh sumber-sumber daya dari perusahaan itu sendiri serta
peraturan yang ada.
11
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Salah satu unsur strategi pemasaran terpadu adalah strategi marketing mix
yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan
penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen
pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.
Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari system pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan memengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Marketing mix
terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Berikut merupakan gambaran 4 P dalam bauran pemasaran
Terdapat empat unsur marketing mix yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain yaitu
BAURAN PEMASARAN
PRODUK HARGA PROMOSI PASAR
Gambar 1 Empat P Bauran Pemasaran
Sumber : Kotler dan Keller, dalam bukunya “manajemen pemasaran
edisi 12” (2009,23)
12
a. Produk
Penawaran berwujud perusahaan kepada pasar yang mencakup kualkitas,
rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk.
b. Harga
Jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk produk tertentu dengan
menyajikan harga yang sesuai dengan penawaran nilai kepada pelanggan untuk
mencegag terjadinya pelanggan agar tidak berpaling keproduk pesaing lain.
c. Promosi
Semua kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan
mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
d. Pasar
Saluran pemasaran yang mencakup pengelompokkan lokasi dan persediaan
transportasi
Pemasaran mempunyai funsi yang amat penting dalam mencapai
keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasila itu, perusahaan perlu
menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan mengkombinasikan elemen-
elemen dalam bauran pemasaran.
3. Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan cara yang digunakan perusahaan untuk
menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen, baik secara
langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual.
Pemasaran mewakili “suara” merek adalah cara yang digunakan untuk
membangun dialog dan hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran
13
kontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun merek dalam ingatan dan
menciptakan citra merek yang mencakup 6 komponen yaitu periklanan,promosi
penjualan, event, public relations dan publisitas, pemasaran langsung, penjualan
personal (kotler dan keller, 2006:496).
Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek
dalam berbagai cara dengan menciptakan kesadaran merek (brand awareness)
menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan konsumen
(brand image), menekan pada perasaan atau penilaian merek yang positif(brand
responses) dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara konsumen dengan
merek (brand relationship) (kotler dan keller,2006:497)
B. Periklanan
1. Pengertian Periklanan
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada
sasaran pembeli dan publik.
Menurut kotler (2005:277), “iklan adalah segala bentuk presentasi non-
pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus
dibayar”. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses
yang meliputi penyampaian, perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan iklan.
2. Fungsi Periklanan
Adapun fungsi periklanan menurut Terence A. Shimp yang diterjemahkan
oleh Revyani Sahrial Dyah Anikasari (2003:357) adalah sebagai berikut :
14
a. Memberikan informasi (informing)
Iklan membuat konsumen menyadari adanya produk baru dan
menginformasikan mengenai cirri-ciri produk serta kegunaannya.
b. Membujuk dan mempengaruhi (persuading)
Iklan yang baik harus bisa membujuk konsumen untuk mencoba produk
yang diiklankan. Terkadang bujukan tersebut mengambil bentuk dengan cara
mempengaruhi permintaan-permintaan primer (primer demand) yaitu
menciptakan permintaan bagi seluruh kategori produk.
c. Mengingatkan (Reminding)
Iklan juga dapat menjaga agar merek perusahaan agar tetap segar dalam
ingatan konsumen.
d. Memberikan nilai tambah (adding value)
Ada 3 cara bagaimana perusahaan dapat menambah nilai bagi produk
mereka, antara lain dengan melakukan inovasi, meningkatkan kualitas, dan
menambah nilai bagi produk dan merek tertentu dengan mempengaruhi persepsi
konsumen.
e. Mendampingi (assisting other company effects)
Iklan hanyalah salah satu anggota atau alat dari tim atau bauran komunikasi
pemasaran. Pada saat lainnya, peran utama iklan adalah sebagai pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran.
Maraknya tayangan iklan di median televisi ini menyebabkan kompetisi
diantara merek produk yang diiklankan semakin tinggi. Maka didalam
15
pengolahan pesan diperlukan kreatifitas tinggi agar dapat menimbulkan kesadaran
konsumen akan merek (brand awareness) yang merupakan bentuk paling
sederhana dari pengetahuan akan suatu merek (schulkz dan barnes,1999:144).
C. Selebrity Endorser
Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari pesan bintang iklan dalam
mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut ditayangkan
di media televisi. Penggunaan bintang iklan sebagai pendukung merupakan
alternatif strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada
masyarakat.
1. Pengertian Selebrity Endorser
Terence A shimp (2003:329) yang diterjemahkan oleh revyani sahrial dan
Dyah Anikasari mendefenisikan sebagai berikut:
“Endorser adalah pendukung iklan atau dikenal juga sebagai bintang iklan
dalam mendukung iklan pro dukungan.”
Selebrity yaitu pribadi (bintang film,penghibur, atau atlet) yang dikenal
masyarakat akan kemampuannya dalam bidang tertentu yang dapat mendukung
produk yang diiklankan. Selebriti memiliki kekuatan menghentikan (stoping
power). Mereka dapat menarik perhatian atas pesan iklan lain (belch dan
belch,2004:12). Selebrity dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili
segmen pasar yang dibidik(royan,2005:12)
Dengan alasan ini, maka banyak selebrity yang mewakili merek-merek
perusahaan dan berpartisipasi dalam iklan terhadap produk yang ada.
16
Menurut Terence A shimp (2003:329) yang diterjemahkan oleh revyani
sahrial dan Dyah Anikasari, “Selebrity Endorser adalah suatu iklan yang
menggunakan tokoh terkenal atau public figure sebagai penyampai pesan yang
kelak mungkin mempengaruhi keputusan pembelian konsumen karena prestasi
sang bintang tersebut atau rasa suka konsumen.
Para produsen pemasan iklan dengan bangga menggunakan selebriti didalam
iklannya karena atribut kepopuleran yang mereka miliki termasuk
kecantikan,keberanian,bakat,keanggunan,kekuasaan dan daya tarik seksual yang
menjadi pemikat untuk merek-merek yang mereka dukung.
2. Peran Selebrity
Berikut adalah peran selebriti sebagai model iklan yang bias digunakan
perusahaan dalam membuat iklan ( Schiffman dan Kanuk dalam Mahestu
Noviandra,2006:65-74) :
a. Testimonial
Jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut maka pihak dia
bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun benefit dari produk atau
merek yang diiklankan tersebut.
b. Endorsement
Ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia
secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.
17
c. Actor
Selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek tertentu
terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan
tertentu.
d. Spokeperson
Selebriti yang mempromosikan produk,merek atau suatu perusahaan dalam
kurun waktu tertentu.
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik
tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh
perhatian dari konsumen, selebriti juga memiliki kekuatan untuk dijadikan sebagai
alat membujuk, merayu serta mempengaruhi konsumen sasaran yaitu dengan
ketenaran yang dimilikinya. Dengan manfaat ketenaran tersebut diharapkan dapat
menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
diiklankannya.
Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser, Amy
Dyson dan Douglas Turco mengemukakan konsep FRED (Familiarity,
Relevance, Esteem, Differentiation) (Miciak dan Shanklim,1994:51) yaitu :
a. Familiarity
Merupakan komponen paling utama dalam selebriti endorser, artinya
khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis dan melihatnya sebagai
pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bias dipercaya.
18
b. Relevance
Terdapat hubungan yang berarti kecocokan antara image merek yang
diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dan target market. Pengiklan sering
kali mencocokan image produk , karakteristik target market dan personalitas dari
selebriti endorser (Blech & Blech,2004:175).
c. Esteem
Artinya terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen
terhadap selebriti.
d. Differentiation
Artinya konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik, berbeda
dengan eksklusif atas produk yang dimilikinya. Ini merupakan kontribusi besar
bagi efektifitas seorang endorser.
3. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian
Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik yaitu
kemampuan untuk menarik perhatian konsumen dengan cara kreatif yang berbeda
dengan iklan yang telah ada.
Selebriti memiliki daya tarik dengan berbagai cara yang mampu
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian, salah satu bagian dari daya
tarik itu yakni penampilan fisik dari selebriti tersebut. Konsumen cenderung
membentuk kesan positif dan lebih percaya pada apa yang disampaikan oleh
selebriti dengan penampilan fisik yang menarik. Dengan digunakannya selebriti
sebagai bintang iklan suatu produk, menjadikan daya tarik selebriti tersebut suatu
dimensi penting terhadap image terhadap suatu produk yang diwakili.
19
4. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian
Selebriti mewakili suatu gaya hidup yang ideal, dimana sebagian orang atau
terkhususnya para penggemar selebriti ingin meniru gaya hidup tersebut. Melihat
adanya perilaku pasar tersebut, perusahaan rela mengeluarkan sejumlah uang
untuk menggunakan selebriti dalam mempromosikan produknya.
Selebriti yang digunakan sebagai model iklan sebaiknya mempunyai
kredibilitas sehingga mampu meyakinkan konsumen akan produk yang
diiklankan. Kredibilitas selebriti dapat dipercaya dan dianggap mewakili wawasan
tentang isu tertentu, seperti kehandalan merek, akan menjadi orang yang mampu
meyakinkan orang lain untuk mengambil suatu tindakan keputusan pembelian
(Shimp,2003:464).
5. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian
Keahlian selebriti dalam memberikan kontak person terhadap produk yang
dipromosikan mampu membawa konsumen untuk ikut serta dalam pemanfaatan
produk perusahaan.
Keahlian selebriti dapat mengacu mengenai informasi yang disampaikan
oleh sumber pesan dengan cara mempersepsikan produk yang dibawakan. Hal ini
menunjang keterkaitan dengan produk atau merek yang mereka bawakan sehingga
mampu menarik minat atau keputusan pembelian.
Dalam menyampaikan pesan iklan kepada konsumen, maka selebriti yang
digunakan ialah mereka yang mempunyai keahlian, pengetahuan dan pengalaman
20
yang terkait dengan produk atau merek yang mereka wakili sehingga pesan yang
disampaikan dapat diterima dan dipercaya oleh konsumen.
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perkembangan teknologi dan perekonomian,
berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang
pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku
konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu
mempertimbangkat tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal
sebagai perilaku konsumen.
Menurut Nugroho J Setiadi dalam bukunya perilaku konsumen (2010:2)
mengatakan bahwa :
“perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa”.
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-
barang dan jasa –jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmesta dan
Handoko,2000:10)
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa
perilaku konsumen adalah suatu studi yang menggambarkan bagaimana individu
atau kelompok memilih, membeli, atau menempatkan produk, jasa, idea tau
21
pengalaman. Proses tersebut melibatkan konsumen untuk memuaskan kebutuhan
hasratnya. Terdapat banyak hal yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian. Keputusan konsumen untuk membeli suatu
produk juga akan melalui berbagai tahap yang melibatkan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi keputusan konsumen tersebut.
Model perilaku konsumen digambarkan secara sederhana sebagai berikut :
Gambar diatas terlihat bahwa rangsangan pemasaran dan rangsangan
lainnya mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen sesuai dari ciri-ciri
dari pembeli itu sendiri. Rangsangan pemasaran dan rangsangan lain tersebut akan
Gambar 2 : Model Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler dan Keller, dalam bukunya “manajemen pemasaran edisi 12” (2009,226)
22
membantu konsumen untuk mengambil keputusan pembelian berdasarkan
pemilihan produk, merek, saluran pembelian, waktu pembelian, dan jumlah
pembelian, dan metode pembayaran yang akan digunakan.
E. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan salah satu komponen utama dari
perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau
lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Pengertian mengenai perilaku
konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu
diperhatikan lebih lanjut.
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau
merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali
diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya,
baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang
lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan
karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.
Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002: 66)
menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu
yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai
motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk
23
berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah,
maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan.
Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut
berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau
tidak.
Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini
secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu
motivasi konsumen untuk membeli.
Secara rinci dapat diuraikan tahap-tahap dari keputusan pembelian
yaitu sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah
Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan
kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk
mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan objek yang
dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan membeli objek
tersebut.
c. Evaluasi alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk untuk
membuat keputusan akhir.
24
d. Keputusan membeli
Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat
pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli
untuk merek yang paling disukai.
e. Perilaku sesudah pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan
hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian
sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3 berikut :
Gambar 3
Celebrity
Endorser
Keahlian Kredibilitas Daya Tarik
Keputusan
Pembelian
H1
H2 H3
25
G. Hipotesis
1. Berdasarkan rumusan masalah diatas diduga bahwa daya tarik pada selebriti
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat.
2. Diduga bahwa kredibilitas pada selebriti berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat.
3. Dan diduga bahwa keahlian pada selebriti berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda beat.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh
suatu data yang berasal dari responden yang penulis teliti. Lokasi penelitian yang
penulis teliti adalah pada PT. Astra Honda Motor yang akan dilaksanakan pada
waktu yang telah ditentukan.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan :
1. Wawancara
Dalam metode ini, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur
artinya peneliti telah mengetahui informasi apa yang ingin digali dari responden
sehingga daftar pertanyaan telah dibuat secara sistematis
2. Observasi
observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai kondisi yang terjadi.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
responden (obyek penyelidikan) terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom untuk
diisi dengan jawaban-jawaban yang ditanyakan (Supranto, 2003:85)
Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Jawaban yang diberikan
26
27
oleh konsumen kemudian diberi skor dengan teknik agree-disagree scale dengan
mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju–tidak setuju
dalam berbagai rentang nilai. Urutan skala terdiri dari Angka 1 (Sangat
Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Setuju) untuk semua variabel. Kriteria
jawaban yang digunakan yakni:
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Netral : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat Tidak Setuju : 1
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian skripsi ini menggunakan penelitian eksplanasi, yaitu
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabel-
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain
(Sugiyono, 2006).
D. Populasi Dan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam skripsi ini adalah :
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen-elemen sejenis yang
menjadi obyek penelitian, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto,
2003:68). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Honda
Beat PT. Astra Honda Motor Pangkep
28
2. Sampel
Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan sampling
yaitu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak
mencakup seluruh obyek penelitian akan tetapi hanya sebagian dari populasi
saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi
tersebut(Supranto, 2003:70).
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan purposive
sampling adalah penentuan sample dengan menggunakan kriteria tertentu.
Kriteria yang digunakan adalah responden yang dianggap sudah berpenghasilan.
Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus:
Dalam Widyanto (2008), jumlah sampe minimal ditentukan dengan rumus:
Dimana :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal
Moe = Margin of Error Max yaitu tingkat kesalahan maksimal
pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang
diinginkan
Dengan menggunakan margin of error max sebesar 10 %, maka jumlah
sampel minimal yang dapat diambil sebesar :
29
n=
= 96,04
= 100
Maka dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100
responden
E. Jenis dan Sumber Data
Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam
sampel. Jenis data yang digunakan penulis berdasarkan sumbernya, yaitu:
1. Data Primer
Data Primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2001:25)
Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan-keterangan
dari karyawan yang berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner, wawancara maupun pengamatan langsung yang berkaitan
dengan veriabel- variabel dalam penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah dan mempercepat
jalannya penelitian (Kuncoro, 2001:25)
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-
30
buku referensi, artikel, jurnal, maupun website yang berkaitan dengan variabel
yang telah dipilih.
F. Metode Analisis Data
1. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2007:45), reliabilitas sebenarnya adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner, dapat dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Repeated measure atau pengukuran ulang : disini seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya
b. One shot atau pengukuran sekali saja : disini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60 .
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
31
tersebut (Ghozali,2007:49).
Untuk mengukur validitas, dapat dilakukan dengan tiga cara :
a. Melakukan korelasi antar skor butir pernyataan dengan total skor konstruk
atau variabel.
b. Dengan melakukan korelasi bivariate antara msing-masing skor indicator
dengan total skor konstruk.
c. Uji dengan Confirmatory Factor Analisis (CFA)
Sedangkan dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan metode yang
kedua.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara daya tarik, kredibilitas, dan keahlian terhadap keputusan
pembelian. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a +β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan : Y = keputusan pembelian
a = konstanta
X1 = daya tarik
X2 = kredibilitas
X3 = keahlian
β = koefisien regresi
e = error
32
4. Uji Asumsi Klasik
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh
adalah linear dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan, maka akan
dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji
heterokedastisitas, uji multikolonieritas dan autokorelasi.
4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil (Ghozali,2007:147).
Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik. Hal ini dapat dilakukan
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Menurut Ghozali, dasar
pengambilan keputusannya adalah :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan po la distribusi
normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
Dalam penelitian ini digunakan uji statistik non parametri Kolmogorov-
33
Smirnov. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal.
HA : data residual tidak berdistribusi normal.
4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual jawaban responden satu ke
responden yang lain tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Ghozali,2007:125).
Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan
program SPSS dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
tersebut dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot,
dengan dasar analisis :
a. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut
yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit) maka
mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
34
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,2007:95).
Multikolinearitas dapat dilihat dari:
a. Nilai tolerance yang rendah dan lawannya
b. Variance Inflation Factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana
setiap variable independen menjadi variabel dependen dan diregras terhadap
variabel independen lainnya.
Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (VIF = 1/tolerance)
dan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai nilai
tolerance 10% atau sama dengan nilai VIF > 10 artinya nilai tolerance tidak
lebih kurang dari 10%, dan nilai VIF tidak lebih dari 10 (Ghozali, 2007:96).
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum PT. Astra Honda Motor
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor.
Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari
Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar
sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda
motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak
perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang
komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk
dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik
pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.
Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi
di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang.
Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi
sejak tahun 2014.
35
36
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki
kapasitas produksi 5.3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan
pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi
yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta
pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil
diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor
Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan,
3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service
Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan
sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini
merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda
Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan
supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak
ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut
diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta
orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana
transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
PT. Astra Honda Motor Pangkep merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang penjualan sepeda motor merek Honda dan merupakan Dealer
sepeda motor Honda untuk wilayah Pangkep dan sekitarnya.
37
2. Wilayah Pemasaran
Saat ini, Astra Motor membawahi lebih dari 600 Showroom dan Jaringan H1
(penjualan), 1100 Bengkel H2 dan 2000 Outlet H3 (suku cadang), yang terbagi
dalam 11 wilayah pemasaran di Indonesia. Wilayah pemasaran Astra Motor
meliputi Sumatera Selatan, Bengkulu, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Balikpapan, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Maluku Selatan serta Papua dan
Papua Barat.
Selain 11 wilayah pemasaran, Astra Motor juga memiliki Sales Office yang
berfungsi sebagai dealer sepeda motor Honda di sebagian besar propinsi di
seluruh Indonesia dan didukung oleh lebih dari 3.500 tenaga kerja professional.
Salah satu dealer motor Honda yakni di wilayah Pangkep.
38
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Astra Honda Motor
Pangkep . Berdasarkan data dari 100 responden yang membeli produk Honda Beat
melalui survei metode pengumpulan data dengan kuesioner diperoleh kondisi
responden tentang umur, jenis kelamin, pendapatan per bulan, dan frekuensi
menonton televisi dalam sehari adalah sebagai berikut.
1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur
Dari penelitian yang dilakukan dengan metode penyebaran kuesioner kepada
konsumen PT.Astra Honda Motor Dealer Pangkep didapat gambaran umum umur
responden sebagai berikut :
UMUR RESPONDEN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid >50 th 3 3.0 3.0 3.0
17-25 th 69 69.0 69.0 72.0
26-35 th 20 20.0 20.0 92.0
36-50 th 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 1
38
Sumber : data primer yang diolah 2015
39
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah presentase untuk umur
responden yang terbanyak adalah umur responden 17-25 tahun yaitu sebanyak 69
orang atau 69%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen pada PT.Astra Honda
Motor Dealer Pangkep sebagian besar berusia 17-25 tahun.
Hal ini dikarenakan adanya minat beli sebagian besar dari kalangan remaja
hingga dewasa.
2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden, jenis kelamin
responden dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
JENIS KELAMIN RESPONDEN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid L 37 37.0 37.0 37.0
P 63 63.0 63.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah presentase
terbesar adalah pada responden perempuan dibandingkan dengan responden laki-
laki, dengan jumlah responden jenis kelamin perempuan adalah 63 orang atau
63%. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan mendominasi dalam
keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat. Dengan kata lain pengguna
motor Honda Beat paling banyak dikalangan perempuan.
Tabel 2
Sumber : data primer yang diolah 2015
40
3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan
Penghasilan per Bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Juta 52 52.0 52.0 52.0
1<2 Juta 30 30.0 30.0 82.0
2-5 Juta 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah presentase
terbesar adalah pada responden perempuan dibandingkan dengan responden laki-
laki, dengan jumlah responden jenis kelamin perempuan adalah 63 orang atau
63%. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan mendominasi dalam
keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat. Dengan kata lain pengguna
motor Honda Beat paling banyak dikalangan perempuan.
4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton TV
Dalam Sehari
Dari hasil penelitian, gambaran umum responden mengenai frekuensi
responden dalam menonton televisi selama sehari dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 3
Sumber : data primer yang diolah 2015
41
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah responden tertinggi
frekuensi lamanya menonton televisi dalam sehari adalah 1 sampai dengan 3 jam
yakni 59% atau 59 orang . Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dimungkinkan
frekuensi menonton televisi masih kecil dan kemungkinan frekuensi melihat iklan
kurang.
B. Analisis Deskriptif
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden
melalui penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan skala likert.
Jawaban yang diberikan responden kemudian diberi skor dengan teknik agree-
disegree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban
setuju-tidak setuju dalam berbagai rentang nilai.
Teknik skoring yang digunakan adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka
perhitungan rata-rata skor jawaban dilakukan dengan rumus berikut :
FREKUENSI MENONTON TV
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-3 jam 59 59.0 59.0 59.0
4-6 jam 32 32.0 32.0 91.0
6-8 jam 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tabel 4
Sumber : data primer yang diolah 2015
42
RS =
RS =
= 0,80
Dimana : m adalah jawaban maksimal
n adalah jawaban minimal
K adalah jumlah kategori
RS adalah Rentang Skala
Dengan menggunakan kriteria lima kotak, maka rentang sebesar lima
dikurangi satu dibagi lima akan menghasilkan 0,80 yang akan digunakan sebagai
dasar interpretasi nilai indeks sebagai berikut :
1,00 – 1,08 = Sangat rendah
1,81 – 2,60 = Rendah
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Tinggi
4,21 – 5,00 = Sangat Tinggi
Dengan dasar ini maka peneliti menentukan rata-rata skor persepsi
responden terhadap indikator yang digunakan dalam penelitian ini.
43
1. Variabel Daya Tarik Selebriti Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor
Honda Beat
Tanggapan responden mengenai daya tarik celebrity endorser sebagai
bintang iklan sepeda motor Honda Beat yang dinilai berdasarkan persepsi
responden dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan mengenai daya tarik
dari selebriti sebagai bintang iklan dengan indikator likeability, similarity, dan
familiarity. Hasil jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik celebrity endorser sebagai
Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat
INDIKATOR JUMLAH SKOR TOTAL
NILAI
RATA-
RATA STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
XI 2 8 26 46 18 370 3.70
X2 4 12 25 44 15 354 3.54
X3 0 8 46 41 5 343 3.43
Berdasarkan tabel di atas dapat menjelaskan bahwa tanggapan responden
terhadap likeability celebrity endorser sebagai bintang iklan sepeda Motor Honda
Beat termasuk dalam kategori tinggi, karena rata-rata nilai jawaban dari responden
adalah sebesar 3,70
Tabel 5
Sumber : data primer yang diolah 2015
44
Tanggapan responden terhadap similarity celebrity endorser sebagai bintang
iklan sepeda Motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi karena rata-rata
nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,54
Tanggapan responden terhadap familiarity celebrity endorser sebagai
bintang iklan sepeda Motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi karena
rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,43
Analisis Data Jawaban Responden Mengenai Daya Tarik
Indikator Rata-rata dan
Interpretasi
Temuan dan Penelitian
Tingkat disukai
audien (likabelity)
3.70
Tinggi
Menurut responden, celebrity
endorser yang digunakan dalam
iklan Sepeda Motor Honda Beat
merupakan bintang iklan yang
berkelas
Menurut responden, celebrity
endorser yang digunakan dalam
iklan Sepeda Motor Honda Beat
memiliki penampilan yang
elegan
Tingkat kesamaan
dengan personality
(similarity)
3.54
Tinggi Menurut responden, celebrity
endorser yang digunakan dalam
iklan Sepeda Motor Honda Beat
memiliki gaya yang trendi sesuai
dengan masa kini
Menurut responden, celebrity
endorser yang digunakan dalam
iklan Sepeda Motor Honda Beat
memiliki image positif
Tabel 6
45
Tingkat
pengenalan
(familiarity)
3.43
Tinggi Menurut responden, celebrity
endorser yang digunakan dalam
iklan Sepeda Motor Honda Beat
banyak dikenali oleh masyarakat
karena sering muncul di TV
2. Variabel Kredibilitas Selebriti Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor
Honda Beat
Tanggapan responden mengenai kredibilitas celebrity endorser sebagai
bintang iklan sepeda motor Honda Beat yang dinilai berdasarkan persepsi
responden dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan dari indikator yang
digunakan yakni pengetahuan terhadap produk, kemampuan menarik rasa percaya
diri konsumen, dan kecocokan konsumen terhadap produk. Hasil jawaban
responden dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :
Tanggapan Responden Mengenai Kredibilitas Celebrity Endorser
Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat
INDIKATOR JUMLAH SKOR TOTAL
NILAI
RATA-
RATA STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
X4 2 23 28 26 21 341 3.41
X5 2 11 18 41 28 382 3.82
X6 1 9 48 38 4 335 3.35
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden
terhadap pengetahuan celebrity endorser terhadap produk sebagai bintang iklan
Tabel 7
Sumber : data primer yang diolah 2015
46
Sepeda Motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi, karena rata-rata nilai
dari jawaban responden adalah sebesar 3,41.
Tanggapan responden terhadap kemampuan celebrity endorser untuk
menarik rassa percaya diri konsumen sebagai bintang iklan sepeda motor Honda
Beat termasuk dalam kategori tinggi, karena rata-rata nilai dari jawaban
responden adalah 3,82.
Tanggapan responden tehadap kecocokan celebrity endorser dengan merek
atau produk sebagai bintang iklan sepeda motor Honda Beat termasuk dalam
kategori tinggi, karena rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,35
Analisis Data Jawaban Responden Terhadap Kredibilitas
Indikator
Rata-rata
dan
Interpretasi
Temuan dan Penelitian
Pengetahuan
selebriti tentang
produk
3,41
Tinggi
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat memiliki pengetahuan
tentang produk dengan baik
Kemampuan
menarik rasa
percaya diri
konsumen
3,82
tinggi
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat dapat menarik rasa
percaya diri konsumen untuk membeli
produk Honda beat
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat dapat menarik minat
konsumen terhadap sepeda motor Honda
Beat
Tabel 8
47
Kecocokan
selebriti dengan
produk atau
merek
335
Sedang
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat memiliki kecocokan
dengan produk yang diiklankan
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat memperlihatkan
bahwa produk cocok digunakan oleh
kaum wanita
3. Variabel Keahlian Selebriti Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor
Honda Beat
Tanggapan responden mengenai keahlian celebrity endorser sebagai bintang
iklan Sepeda Motor Honda Beat yang dinilai berdasarkan persepsi responden
dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan dari indikator keahlian dalam
menyampaikan pesan, pengalaman yang terkait dengan produk atau merek, serta
keterampilan yang berhubungan dengan topic iklan sepeda motor Honda Beat.
Hasil jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :
Tanggapan responden Mengenai Keahlian Celebrity Endorser Sebagai
Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat
INDIKATOR JUMLAH SKOR TOTAL
NILAI
RATA-
RATA STS TS N S SS
X7 3 3 26 41 27 386 3.86
X8 7 23 33 23 14 314 3.14
X9 0 12 42 40 6 340 3.40
Tabel 9
Sumber : data primer yang diolah 2015
48
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden
terhadap keahlian celebrity endorser dalam menyampaikan pesan kepada
konsumen sebagai bintang iklan sepeda motor Honda Beat termasuk kategori
tinggi, karena rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,86.
Tanggapan responden terhadap pengalaman celebrity endorser yang terkait
dengan produk atau merek sebagai bintang iklan sepeda motor Honda Beat
termasuk dalam kategori sedang, karena rata-rata nilai dari jawaban dari
responden adalah sebesar 3,14.
Tanggapan responden terhadap keterampilan celebrity endorser yang
berhubungan dengan topic iklan sebagai bintang iklan sepeda motor Honda Beat
termasuk dalam kategori sedang, karena rata-rata nilai jawaban dari responden
adalah sebesar 3,40.
Analisis Data Jawaban Responden Mengenai keahlian
Indikator
Rata-rata
dan
Interpretasi
Temuan dan Penelitian
Keahlian
penyampaian
pesan
3,41
Tinggi
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat mampu
menyampaikan pesan dengan baik
Menurut responden, penyampaian pesan
dalam iklan Sepeda Motor Honda Beat
dapat diterima dengan jelas oleh
konsumen
Tabel 10
49
Pengalaman yang
terkait dengan
produk
3,14
Sedang
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat terlihat cukup mahir
dalam menggunakan produk
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat memiliki rasa
keterkaitan dengan produk
Keterampilan yang
berhubungan
dengan topic iklan
3,40
Sedang
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat memiliki
keterampilan mengenai produk yang
dibawakan
Menurut responden, celebrity endorser
yang digunakan dalam iklan Sepeda
Motor Honda Beat dapat memerankan
akting yang baik
4. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Honda Beat
Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian setelah melihat iklan
sepeda motor Honda Beat dapat dilihat dari jawaban kuesioner penelitian.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah prioritas konsumen dalam
pembelian, keyakinan dalam membeli, serta pertimbangan manfaat terhadap
produk.
50
Hasil jawaban dari responden dapat dilihat dari tabel 11 sebagai berikut:
Tanggapan Responden Mengenai Keputusan pembelian Sepeda
Motor Honda Beat
INDIKATOR JUMLAH SKOR
TOTAL
NILAI
RATA
-
RATA STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
Y1 4 6 29 41 20 367 3.67
Y2 2 6 25 48 19 376 3.76
Y3 2 14 30 38 16 352 3.52
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden
terhadap prioritas untuk pembelian sepeda motor Honda Beat termasuk dalam
kategori tinggi, karena rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,67.
Tanggapan responden terhadap keyakinan dalam pembelian sepeda motor
Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi, karena rata-rata nilai dari jawaban
responden adalah sebesar 3,76.
Tanggapan responden terhadap pertimbangan manfaat dalam keputusan
pembelian sepeda motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi, karena rata-
rata nilai dari jawaban responden adalah sebesar 3,52.
Tabel 11
Sumber : data primer yang diolah 2015
51
Analisis Data Jawaban Responden Mengenai Keputusan pembelian
Indikator
Rata-rata
dan
Interpretasi
Temuan dan Penelitian
Priotitas pembelian 3,67
Tinggi
Mayoritas responden
mengatakan bahwa sepeda
motor Honda Beat merupakan
trend masa kini
Sepeda motor Honda Beat
menjadi kegemaran anak muda
sekarang karena bentuknya
yang sporty
Keyakinan dalam membeli 3,76
Tinggi
Mayoritas responden
mengatakan sepeda motor
Honda Beat merupakan merek
yang terpercaya
Mayoritas responden
mengatakan sepeda motor
Honda Beat memiliki design
yang menarik dan elegan
Pertimbangan manfaat 3,52
Tinggi
Mayoritas responden
mengatakan sepeda motor
Honda Beat lebih praktis
Mayoritas responden
mengatakan sepeda motor
Honda Beat mudah dikendarai
C. Analisis Deskriptif
1. Uji Relibialitas dan Validitas
a. Uji Relibialitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Ghozali, 2007:45).
Tabel 12
52
Pengukuran relibialitas dapat dilakukan dengan pengukuran sekali saja.
Program SPSS memberikan fasilitas mengukur relibialitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Menurut Nunnaly dalam Ghozali (2007:46), suatu konstruk atau
variabel dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbach Alpha>0,6
Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat dalam tabel 13 berikut ini :
Nilai Cronbach Alpha dari tiap variabel
Variabel Nilai Cronbach
Alpha
Cut Of Value Keterangan
Daya Tarik 0,786 0,60 Reliabel
Kredibilitas 0,829 0,60 Reliabel
Keahlian 0,815 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,878 0,60 Reliabel
Dari tabel 13 di atas, terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam
penelitian ini adalah reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika mampu mengungkap sesuatu yang
diukur oleh koesioner tersebut (Ghozali,2007:49). Sedangkan menurut Sentosa
dan Ashari (2005:247) validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana
istrumen pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur.
Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan melakukan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indicator dengan total skor konstruk.
Tabel 13
Sumber : data primer yang diolah 2015
53
Hasil penelitiannya sebagai berikut :
Pengujian Validitas Daya Tarik
Variabel indikator Kode
item rhitung rtabel keterangan
Daya tarik Likeability
Similarity
familiarity
X1
X2
X3
0,597
0,687
0,523
0,198
0,198
0,198
Valid
Valid
Valid
Pengujian Validitas Kredibilitas
Variabel indikator Kode
item rhitung rtabel keterangan
Kredibilitas pengetahuan selebriti
tentang produk
kemampuan menarik
rasa percaya diri
konsumen
kecocokan selebriti
dengan produk
X4
X5
X6
0,658
0,737
0,667
0,198
0,198
0,198
Valid
Valid
Valid
Pengujian Validitas Keahlian
Variabel indikator Kode
item rhitung rtabel keterangan
Keahlian keahlian menyampaikan
pesan
pengalaman yang terkait
dengan produk
keterampilan yang
berhubungan dengan topic
iklan
X7
X8
X9
0,726
0,829
0,329
0,198
0,198
0,198
Valid
Valid
Valid
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 16
Sumber : data primer yang diolah 2015
Sumber : data primer yang diolah 2015
Sumber : data primer yang diolah 2015
54
Pengujian Validitas Keputusan Pembelian
Variabel indikator Kode
item rhitung rtabel keterangan
Keputusan
Pembelian
prioritas pembelian
keyakinan dalam
membeli
pertimbangan manfaat
X10
X11
X12
0,844
0,786
0,797
0,198
0,198
0,198
Valid
Valid
valid
Dari tampilan tabel 14, tabel 15, tabel 16, tabel 17 output SPSS di atas,
diketahui bahwa nilai r hitung dari semua indikator variabel lebih besar dari nilai r
tabelnya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa semua indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah valid.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2007:95).
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
didalam model regresi adalah mempunyai nilai Variance Inflation Factor (VIF)
<10 dan mempunyai nilai tolerance >0,10
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap independen manakah yang dijelaskan
oleh individu lainnya.
Tabel 17
Sumber : data primer yang diolah 2015
55
Uji Multikoliniearitas
Berdasarkan tabel 18 di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih besar
dari nilai default yang ditentukan sebesar 0,10. Sedangkan untuk nilai VIF juga
menunjukkan angka dibawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terkait, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistic pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal
(Ghozali,2007:147).
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
DAYA TARIK ,965 1,036
KREDIBILITAS ,755 1,325
KEAHLIAN ,732 1,365
Tabel 18
Sumber : data primer yang diolah 2015
56
Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa pengujian normalitas berdistribusi
normal. Hal ini dapat dilihat dari garis yang menggambarkan data sesungguhnya
mengikuti garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan yang lain (Ghozali, 2007:125).
Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : data primer yang diolah
Sumber : data primer yang diolah 2015
57
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
titik –titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y sehingga
menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Dengan menggunakan program SPSS dalam proses perhitungan regresi
linear berganda antara variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diperoleh
hasil pengujian pada tabel 19 sebagai berikut :
Tabel 19
Persamaan Regresi Linear Berganda
a) Dependen variable : Keputusan Pembelian
Persamaan :
Y= 2,194 + 0,306X1 – 0,014X2 + 0,121X3
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
X1= Daya Tarik
X2= Kredibilitas
X3= Keahlian
Dari persamaan regresi linear berganda di atas menunjukkan bahwa :
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,194 ,659 3,329 ,001
DAYA TARIK ,306 ,145 ,213 2,116 ,037
KREDIBILITAS -,014 ,134 -,012 -,107 ,915
KEAHLIAN ,121 ,143 ,097 ,843 ,401
Sumber : data primer yang diolah
58
a) Variabel daya tarik (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,306. Artinya, jika daya tarik
yang didapatkan perusahaan meningkat maka keputusan pembelian akan
semakin meningkat.
b) Variabel kredibilitas (X2) tidak memiliki pengaruh positif terhadap
pembelian (Y) dengan nilai 0,14.
c) Variabel keahlian (X3) memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,121. Artinya jika keahlian yang
dilakukan perusahaan meningkat maka keputusan pembelian akan
semakin meningkat.
d) Dari model regresi berganda tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah Daya
tarik, kemudian disusul oleh keahlian.
D. Interpretasi Hasil
1. Pengaruh daya tarik terhadap keputusan pembelian
Hasil penelitian ini memberikan bahwa daya tarik berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa dalam menjalankan
kegiatannya, celebrity endorser dalam periklanan mempunyai tingkat likeability,
similarity, dan familiarity akan meningkatkan keputusan pembelian pada Honda
Motor Pangkep.
59
2. Pengaruh kredibilitas terhadap keputusan pembelian
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa upaya yang dilakukan
Honda Motor Pangkep dalam variabel kredibilitas belum ada pengaruh positifnya
terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa kegiatan yang dilakukan
Honda Motor Pangkep seperti meningkatkan pengetahuan, kemampuan menarik
rasa percaya diri konsumen dan kecocokan selebrity dengan produk belum dapat
meningkatkan keputusan pembelian.
3. Pengaruh keahlian terhadap keputusan pembelian
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel keahlian berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa kegiatan yang
dilakukan Honda Motor Pangkep seperti keahlian menyampaikan pesan kepada
konsumen, pengalaman yang terkait dengan produk dan keterampilan celebrity
endorser dalam periklanan untuk meningkatkan keputusan pembelian.
60
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas serta berdasarkan data
yang penulis peroleh dari penelitian sebagaimana yang telah dibahas
dalam skripsi ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variable
independen dalam penelitian ini yakni daya tarik dan keahlian celebrity
endorser berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini
dapat dilihat dari hasil regresi yang menerangkan bahwa kedua variable
tersebut berpengaruh positif. Sedangkan satu dari keti8ga independen
yang ada tidak memiliki pengaruh positif yakni independen kredibilitas.
Berdasarkan tabel dari pengujian regresi linear berganda dapat
diketahui bahwa :
1) Variabel daya tarik (X1) memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,306. Artinya, jika daya
tarik yang didapatkan perusahaan meningkat maka keputusan
pembelian akan semakin meningkat.
2) Variabel kredibilitas (X2) tidak memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,014.
3) Variabel keahlian (X3) memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,121. Artinya jika
keahlian yang dilakukan perusahaan meningkat maka keputusan
pembelian akan semakin meningkat.
60
61
4) Dari model regresi berganda tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian
adalah Daya tarik, kemudian disusul oleh keahlian.
B. Saran
1. Saran untuk perusahaan
a. Mengingat persaingan dalam bisnis sepeda motor jenis Metik
semakin ketat, bagi perusahaan disarankan untuk melakukan
peningkatan inovasi menciptakan design yang inovatif terutama
model, warna, dan striping sesuai dengan trend-trend yang
sedang berkembang.
b. Untuk meningkatkan keputusan pembelian, disarankan kegiatan
promosi yang berupa diskon, pemberian hadiah langsung dan
garansi harus tetap dilakukan terus agar minat konsumen
semakin tinggi dan tertarik untuk membeli.
c. Dalam promo melalui iklan sebaiknya menggunakan Celebrity
Endorser yang memiliki wawasan yang cukup luas mengenai
produk yang akan diiklankan sehingga dapat membawa produk
dalam periklanan, meyakinkan dan menambah kepercayaan
pada produk yang pada akhirnya mampu menarik minat beli
konsumen.
62
2. Saran Untuk Penelitian Mendatang
a. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggunakan jumlah
sampel yang lebih banyak mengingat penelitian ini
menggunakan jumlah sampel yang minimal.
b. Dapat dilakukan penambahan variable laten dan dimensi pada
model yang telah ada maupun pada model yang mengalami
perkembangan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Basu, Swastha, dan Hani, Handoko, 2002, Manajemen Pemasaran : Analisa
Perilaku Konsumen, Edisi I, BPFE Yogyakarta.
Basu, Swastha, DH dan Irawan, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty:
Yogyakarta.
Heruati,Eni.2010,Analisis Daya Tarik Kredibilitas dan keahlian Selebrity Endorser
Terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio,Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Macanan Jaya
Cemerlang
Royan, Frans.M, 2005, Marketing Celebrities, Jilid I, Penerbit PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Siregar, Syofian.2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers
Shimp, Terence A, 2003, Periklanan Promosi, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS (Center of
Academic Publishing Service)
Sunyoto, Danang. 2014. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS
(Center of Academic Publishing Service)
URL1 :http://www.carajadikaya.com/bauran-pemasaran-marketing-mix/ diakses
02 Februari 2015
URL2: http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-
pemasaran/diakses 02 Februari 2015
URL3: http://www.lebahmaster.com/bisnis-2/manajemen-bisnis/pengertian-
manajemen-pemasaran diakses 02 Februari 2015
www.astrahondamotor.com
63
64
Kuesioner Penelitian
Kepada
Yth. Saudara/ Saudari responden penelitian
Di Makassar
Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian Studi Strata Satu (S1) Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen, Universitas Muhammadiyah Makassar,
Saya bermaksud mengadakan penelitian skripsi yang berjudul “ Analisis
Pengaruh Celebrity Endorser yang terdiri dari Daya Tarik, Kredibilitas, dan
Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi
Pada Konsumen PT Astra Honda Motor Pangkep).
Penelitian ini menggunakan Kuesioner sebagai alat untuk
pengumpulan data yang utama. Oleh karena itu, saya mohon bantuan
Saudara/ Saudari untuk berkenan menjadi responden penelitian dengan
mengisi kuesioner penelitian ini secara lengkap dan jujur sesuai dengan
PERSEPSI Saudara/ Saudari mengenai bintang iklan Motor Honda Beat
(Cerry Belle maupun JKT48).
Jawaban dari kuesioner ini tidak ada yang salah, sehingga apapun
jawaban yang Saudara/ Saudari berikan adalah benar. Jawaban yang
diperoleh akan dianalisis dan disajikan secara menyeluruh, sehingga yang
terlihat adalah gambaran umum dari responden yang berpartisipasi dalam
penelitian ini. Jawaban atas kuesioner ini semata-mata ditujukan untuk
kepentingan penelitian dan bukan untuk maksud lain.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasama Saudara/
Saudari, saya ucapkan terima kasih.
Makassar,
Hormat Saya,
Nurasizah
65
1. Umur
a. 17-25 th
c.
36-50 th
2.
b. 26-35 th
Jenis Kelamin
d. Lebih dari 50 th
3.
a. Laki-laki
Pendapatan Per Bulan
b. Perempuan
a. <1 juta
b. 1-<2 juta c.
d. 2-5 juta
>5 juta
4. Frekuensi menonton televisi dalam sehari a. 1 – 3 Jam c. 6 – 8 Jam
b. 4 – 6 Jam
c. d. Lebih dari 8 jam
Petunjuk Pengisian
Kuesioner Penelitian
ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI
DARI DAYA TARIK, KREDIBILITAS, DAN KEAHLIAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR
HONDA BEAT
Apakah Saudara/ Saudari pernah melihat celebrity endorser/model iklan
dalam iklan
Motor Honda Beat?
a. Ya b. Tidak
(Jika ya teruskan ke pertanyaan selanjutnya)
A. Identitas Responden
B.
Pada pertanyaan berikut, Saudara/ Saudari dimohon untuk
memberikan tanda
check list ( √ ) pada salah satu jawaban yang telah tersedia. Jawaban yang
diberikan berdasarkan pada PERSEPSI Saudara/ Saudari terhadap
Celebrity Endorser (bintang iklan) dalam iklan Motor Honda Beat.
Pilihan jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : 5
Setuju (S) : 4
Netral (N) : 3
66
Tidak Setuju ( TS ) : 2
Sangat Tidak Setuju ( STS ) : 1
Contoh pengisian :
1. Pantai Bira merupakan tempat yang indah
STS TS N S SS
√
Tanda yang dibutuhkan pada kolom tersebut adalah pemberian tanda check
list pada salah satu kolom yang tersedia. Jawaban diatas berarti Anda sangat
setuju.
1. DAYA TARIK
a. Saya sangat menyukai celebrity endorser yang digunakan dalam iklan
Motor Honda Beat. STS TS N S SS
b. Celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Motor Honda Beat
memiliki kesamaan personality (kepribadian) seperti yang saya
inginkan. STS TS N S SS
c. Celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Motor Honda Beat
cukup familiar atau dikenal oleh masyarakat luas. STS TS N S SS
2. KREDIBILITAS
a. Celebrity endorser meiliki banyak pengetahuan tentang produk Motor
Honda Beat, sehingga pesan dalam iklan Motor Honda Beat dapat
tersampaikan dengan baik. STS TS N S SS
b. Celebrity endorser dalam iklan Motor Honda Beat memiliki
kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen untuk membeli
produk Motor Honda Beat. STS TS N S SS
c. Celebrity endorser memiliki kecocokan dalam merek atau produk
Motor Honda Beat, sehingga memiliki nilai yang positif untuk merek
yang diiklankan. STS TS N S SS
67
3. KEAHLIAN
a. Celebrity endorser dalam iklan Motor Honda Beat memiliki keahlian
untuk menyampaikan pesan kepada konsumennya. STS TS N S SS
b. Celebrity endorser memiliki pengalaman yang terkait dengan produk
atau merek Motor Honda Beat. STS TS N S SS
c. Celebrity endorser memiliki keterampilan yang berhubunhan dengan
topic iklan Motor Honda Beat. STS TS N S SS
4. KEPUTUSAN PEMBELIAN
a. Setelah melihat Celebrity endorser dalam iklan Motor Honda Beat, saya
lebih memprioritaskan untuk membeli Motor Honda Beat. STS TS N S SS
b. Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Honda Beat, saya
yakin dalam membeli Motor Honda Beat. STS TS N S SS
c. Setelah melihat celebrity endorser dalam iklan Motor Honda Beat, saya
memiliki pertimbangan manfaat untuk membeli Motor Honda Beat. STS TS N S SS
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
67
68
5 3 4 2 5 4 4 5 2 5 4 2
5 4 3 1 5 3 4 5 4 1 1 2
4 4 4 4 5 4 5 5 2 3 4 4
4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2
4 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3
4 1 4 2 2 3 4 4 2 1 4 1
4 3 3 2 5 4 4 3 3 3 4 3
4 4 4 3 5 3 5 3 4 5 5 4
2 4 3 5 3 3 3 1 3 2 3 3
4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
5 4 3 5 2 4 5 5 4 5 5 4
4 3 3 5 4 3 5 1 3 3 4 4
4 3 4 5 5 3 5 1 3 5 4 4
4 4 3 5 2 3 5 3 3 4 4 4
5 4 3 4 5 4 5 3 5 4 4 4
3 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 3
4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4
3 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4
1 5 4 5 3 3 3 2 3 4 5 5
5 5 3 5 5 4 5 5 3 3 4 2
4 5 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4
4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4
3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5
3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3
2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3
5 4 4 2 4 4 5 5 3 4 4 4
4 3 4 2 5 4 5 2 3 4 3 4
4 2 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4
1 2 3 2 5 4 4 3 4 5 3 4
5 1 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3
3 3 2 4 2 3 3 1 3 4 4 4
5 3 3 3 4 4 1 3 5 3 4 4
4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2
3 3 3 3 3 2 4 2 5 3 4 5
2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 5
4 4 4 4 4 3 4 2 4 5 5 5
4 1 3 2 5 4 5 5 4 3 3 3
68
69
5 2 3 4 5 5 5 5 3 4 4 4
5 3 3 3 5 4 5 5 4 4 3 3
5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 5 2 2 3 3 2 4 3 2 2
3 2 4 5 3 3 3 1 3 3 3 3
4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3
3 5 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3
3 5 4 5 4 3 4 2 3 4 2 2
3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 4
5 3 3 2 1 3 1 1 4 2 3 3
3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3
4 2 3 4 4 5 5 4 4 3 3 2
3 4 5 2 5 4 4 4 4 3 1 2
4 5 4 2 3 4 5 5 2 1 2 3
4 5 5 1 5 4 4 3 2 4 4 4
2 3 4 4 5 3 5 4 2 4 3 4
3 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 3
4 4 4 5 4 3 4 2 3 3 4 3
4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3
4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4
3 4 3 2 4 3 3 4 4 5 5 5
4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 5
5 5 4 3 4 3 5 5 4 5 4 5
5 4 3 2 4 3 3 2 5 4 4 4
5 4 4 4 2 3 3 1 3 3 4 4
3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 4 3
3 4 3 2 4 3 3 2 4 3 5 2
4 2 4 4 3 4 4 2 2 3 2 2
3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3
3 4 3 5 5 4 4 4 4 3 5 1
4 4 2 3 4 3 5 3 3 4 3 3
2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3
4 3 2 5 4 3 4 3 4 3 3 2
3 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4
2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3
3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3
2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3
70
3 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 2
4 4 3 5 5 3 5 3 4 5 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 3
4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4
3 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 3
4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4
4 2 4 3 5 4 3 3 3 3 3 3
3 5 3 5 3 4 5 3 4 5 4 5
3 4 3 5 5 3 4 3 4 3 4 4
4 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4
5 3 4 2 5 3 5 3 4 4 4 4
4 4 4 3 1 2 4 4 3 4 5 5
2 1 3 2 4 2 3 2 2 1 3 3
4 3 3 2 3 3 3 3 2 5 5 5
4 4 3 2 2 3 2 2 4 5 4 5
4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 2
3 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 3
5 2 4 3 3 3 1 3 4 3 3 4
5 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 5
4 5 3 3 2 3 3 2 4 5 5 5
4 4 4 2 2 1 2 2 3 5 5 4
4 3 3 3 3 2 3 3 5 4 3 4
4 5 3 5 4 4 4 5 3 3 3 5
71
UMUR RESPONDEN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
>50 th 3 3,0 3,0 3,0
17-25 th 69 69,0 69,0 72,0
26-35 th 20 20,0 20,0 92,0
36-50 th 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
JENIS KELAMIN RESPONDEN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
L 37 37,0 37,0 37,0
P 63 63,0 63,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
PENGHASILAN PER BULAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
V
a
l
i
d
< 1 Juta 52 52,0 52,0 52,0
1<2 Juta 30 30,0 30,0 82,0
2-5 Juta 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
FREKUENSI MENONTON TV
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1-3 jam 59 59,0 59,0 59,0
4-6 jam 32 32,0 32,0 91,0
6-8 jam 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
72
X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 8 8.0 8.0 10.0
3 26 26.0 26.0 36.0
4 46 46.0 46.0 82.0
5 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 4 4.0 4.0 4.0
2 12 12.0 12.0 16.0
3 25 25.0 25.0 41.0
4 44 44.0 44.0 85.0
5 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 8 8.0 8.0 8.0
3 46 46.0 46.0 54.0
4 41 41.0 41.0 95.0
5 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
73
X4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 23 23.0 23.0 25.0
3 28 28.0 28.0 53.0
4 26 26.0 26.0 79.0
5 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 11 11.0 11.0 13.0
3 18 18.0 18.0 31.0
4 41 41.0 41.0 72.0
5 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 1 1.0 1.0 1.0
2 9 9.0 9.0 10.0
3 48 48.0 48.0 58.0
4 38 38.0 38.0 96.0
5 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
74
X7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 3 3.0 3.0 3.0
2 3 3.0 3.0 6.0
3 26 26.0 26.0 32.0
4 41 41.0 41.0 73.0
5 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 7 7.0 7.0 7.0
2 23 23.0 23.0 30.0
3 33 33.0 33.0 63.0
4 23 23.0 23.0 86.0
5 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 12 12.0 12.0 12.0
3 42 42.0 42.0 54.0
4 40 40.0 40.0 94.0
5 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
75
X10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 4 4.0 4.0 4.0
2 6 6.0 6.0 10.0
3 29 29.0 29.0 39.0
4 41 41.0 41.0 80.0
5 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 6 6.0 6.0 8.0
3 25 25.0 25.0 33.0
4 48 48.0 48.0 81.0
5 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
X12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 2.0 2.0 2.0
2 14 14.0 14.0 16.0
3 30 30.0 30.0 46.0
4 38 38.0 38.0 84.0
5 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
76
Pengujian Validitas
Correlations
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
DAYA TARIK KREDIBILITAS KEAHLIAN
Pearson Correlation
KEPUTUSAN PEMBELIAN 1,000 ,230 ,050 ,131
DAYA TARIK ,230 1,000 ,065 ,184
KREDIBILITAS ,050 ,065 1,000 ,494
KEAHLIAN ,131 ,184 ,494 1,000
Sig. (1-tailed)
KEPUTUSAN PEMBELIAN . ,011 ,311 ,098
DAYA TARIK ,011 . ,262 ,033
KREDIBILITAS ,311 ,262 . ,000
KEAHLIAN ,098 ,033 ,000 .
N
KEPUTUSAN PEMBELIAN 100 100 100 100
DAYA TARIK 100 100 100 100
KREDIBILITAS 100 100 100 100
KEAHLIAN 100 100 100 100
Pengujian Validitas Daya Tarik
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 JUMLAH RATARATA
X1.1
Pearson Correlation 1 ,024 ,029 ,597** ,597**
Sig. (2-tailed)
,816 ,775 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.2
Pearson Correlation ,024 1 ,108 ,687** ,687**
Sig. (2-tailed) ,816
,285 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X1.3
Pearson Correlation ,029 ,108 1 ,523** ,524**
Sig. (2-tailed) ,775 ,285
,000 ,000
N 100 100 100 100 100
JUMLAH
Pearson Correlation ,597** ,687** ,523** 1 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
,000
N 100 100 100 100 100
RATARATA
Pearson Correlation ,597** ,687** ,524** 1,000** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
77
*. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengujian Validitas Kredibilitas
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 JUMLAH RATARATA
X2.1
Pearson Correlation 1 ,100 ,117 ,658** ,658**
Sig. (2-tailed)
,323 ,246 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X2.2
Pearson Correlation ,100 1 ,440** ,737** ,737**
Sig. (2-tailed) ,323
,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X2.3
Pearson Correlation ,117 ,440** 1 ,667** ,666**
Sig. (2-tailed) ,246 ,000
,000 ,000
N 100 100 100 100 100
JUMLAH
Pearson Correlation ,658** ,737** ,667** 1 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
,000
N 100 100 100 100 100
RATARATA
Pearson Correlation ,658** ,737** ,666** 1,000** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengujian Validitass Keahlian
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 JUMLAH RATARATA
X3.1
Pearson Correlation 1 ,465** -,141 ,726** ,726**
Sig. (2-tailed)
,000 ,160 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X3.2
Pearson Correlation ,465** 1 -,018 ,829** ,829**
Sig. (2-tailed) ,000
,857 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
X3.3
Pearson Correlation -,141 -,018 1 ,329** ,329**
Sig. (2-tailed) ,160 ,857
,001 ,001
N 100 100 100 100 100
JUMLAH
Pearson Correlation ,726** ,829** ,329** 1 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001
,000
N 100 100 100 100 100
RATARATA Pearson Correlation ,726** ,829** ,329** 1,000** 1
78
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pengujian Validitas Keputusan Pembelian
Correlations
Y1 Y2 Y3 JUMLAH RATARATA
Y1
Pearson Correlation 1 ,531** ,504** ,844** ,844**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y2
Pearson Correlation ,531** 1 ,414** ,786** ,786**
Sig. (2-tailed) ,000
,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y3
Pearson Correlation ,504** ,414** 1 ,797** ,798**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
,000 ,000
N 100 100 100 100 100
JUMLAH
Pearson Correlation ,844** ,786** ,797** 1 1,000**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
,000
N 100 100 100 100 100
RATARATA
Pearson Correlation ,844** ,786** ,798** 1,000** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
77
79
Daya Tarik (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.786 5
Kredibilitas (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.829 5
Keahlian (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.815 5
Keputusan pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.878 5
80
Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
DAYA TARIK ,965 1,036
KREDIBILITAS ,755 1,325
KEAHLIAN ,732 1,365
81
Uji Normalitas
82
Uji Heteroskedastitas
83
Persamaan Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2,194 ,659 3,329 ,001
DAYA TARIK ,306 ,145 ,213 2,116 ,037
KREDIBILITAS -,014 ,134 -,012 -,107 ,915
KEAHLIAN ,121 ,143 ,097 ,843 ,401