Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

67
1 RENCANA PENELITIAN A. JUDUL PENELITIAN Analisis Musikal dan Tekstual Musik Iringan Kesenian Raudat dalam Kehidupan Masyarakat Agma melayu (Suatu Tinjauan Musikologi). LATAR BELAKANG Seni budaya daerah merupakan salah satu unsur dari kebudayaan bangsa, yang perlu di lestarikan, pada masa dewasa ini banyak kesenian rakyat yang semula dikenal dan sering dilakukan oleh masyarakat pendukungnya, namun sekarang ini menjadi jarang dilakukan. Bahkan ada beberapa kesenian melayu di Kalimantan Barat yang mengalami kemunduran yang dipengaruh oleh moderenisasi yang dapat mempengaruhi perkembangan nilai budaya tradisional bahkan beberapa kesenian yang tidak

description

analisis musik yang ada di kesenian raudat

Transcript of Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

Page 1: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

1

RENCANA PENELITIAN

A. JUDUL PENELITIAN

Analisis Musikal dan Tekstual Musik Iringan Kesenian Raudat

dalam Kehidupan Masyarakat Agma melayu (Suatu Tinjauan Musikologi).

LATAR BELAKANG

Seni budaya daerah merupakan salah satu unsur dari kebudayaan

bangsa, yang perlu di lestarikan, pada masa dewasa ini banyak kesenian

rakyat yang semula dikenal dan sering dilakukan oleh masyarakat

pendukungnya, namun sekarang ini menjadi jarang dilakukan. Bahkan ada

beberapa kesenian melayu di Kalimantan Barat yang mengalami

kemunduran yang dipengaruh oleh moderenisasi yang dapat mempengaruhi

perkembangan nilai budaya tradisional bahkan beberapa kesenian yang

tidak dikenal lagi oleh masyarakat,salah satu kesenian tersebut adalah

Raudat.

Kesenian Raudat  merupakan kesenian tradisional yang berbentuk

sajian tarian dengan iringan musik bernafaskan dan berorientasi pada

nuansa keagamaan yaitu agama Islam. Musik iringan kesenian Raudat

dimainkan secara berkelompok dengan banyaknya pemain dalam satu

kelompok minimal tiga orang dengan menggunakan alat musik tahar atau

tar. Selain memainkan alat musik tahar atau tar, ketiga pemain musik

Page 2: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

2

tersebut juga melantunkan Dzikir dan Sholawat atau puji-pujian

kepada ALLAH SWT dan Rasulnya.

Adapun bagian yang terpenting dalam musik iringan kesenian raudat

terdiri dari syair, melodi, dan ritme. Ketiga bagian ini adalah unsur yang

paling mendasar dalam musik iringan kesenian raudat, karena jika ketiga

bagian ini tidak beraturan maka penari yang mengikuti alunan musik akan

merasa kesulitan untuk melakukan gerakan dan sajian akan terlihat sangat

kacau.

Syair yang digunakan dalam musik iringan kesenian Raudat

khususnya di kota Pontianak menggunakan bahasa Arab, yang mana syair

Raudat terkumpul di dalam satu buah kitab yang disebut dengan kitab

diwan hadrah. Kitab ini sendiri berisi mengenai pujian-pujian kepada nabi

Muhammad SAW dan perjalanan hidup Rasulullah dari lahir hingga

wafatnya Nabi Muhammad SAW. Syair-syair ini dilantukan dengan cara

berzikir dan bersholawat sehingga kesenian raudat mempunyai ciri khas

tersendiri dan untuk sebagian orang akan dengan mudah mengetahui dan

membedakan dengan jenis kesenian yang lainnya.

Melodi yang terdapat pada kesenian raudat adalah serangkaian nada-

nada yang beraturan tinggi rendahnya sehingga membentuk keselarasan dan

perpaduan pada kesatuan musik. Melodi terbentuk dari susunan tangga

Page 3: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

3

nada, dari tangga nada ini lah yang nantinya akan menjadi serangkaian

melodi-melodi yang indah untuk di lantunkan.

Ritme pada dasarnya mengatur ketukan pada nilai not, apa bila tidak

ada ritme maka musik akan sangat tidak beraturan dan terdengar kacau.

Ritme unsur musik yang sangat menonjol pada musik kesenian iringan

raudat karana alat musik yang digunakan untuk musik iringan kesenian

raudat adalah alat musik perkusi yaitu tar / tahar yang mana alat musik ini

sangat dominan dengat ritme. Ada dua jenis suara pada alat musik ini yaitu

tak dan dang, dan dibutuhkan tiga orang pemain atau lebih saat memaikan.

Dari ke tiga pemain tar / tahar ini pola pukulan yang di mainkan berbeda-

beda sehingga menghasilkan suara yang bersahut-sahutan saling mengisi

(interloking).

Ia berasal dari Persia (sekarang Iran) dan telah dibawa masuk ke

Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Kata syair berasal dari

bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi

kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam

kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan

tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan

Page 4: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

4

modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang

terjadi.

Ritme pada dasarnya mengatur ketukan pada nilai not,

Dzikir dan Sholawat yang dilantunkan atau dilapaskan oleh tiga

orang pemain musik tersebut menggunakan bahasa Arab, yang mana syair-

syairnya di ambil dari Kitab Diwan Hadrah. Dzikir dan sholawat

dilantunkan atau dilapaskan seiring dengan alunan irama alat musik tahar

atau tar yang dimainkan oleh ketiga pemain tersebut.

Untuk alat musiknya tar atau tahar mempunyai tiga warna bunyi

yaitu tak dan dung dan mempunyai perbedaan pola ritme saat dimainkan

Secara etimologis rincian istilah kesenian Rudat belum ditemukan

secara jelas, namun istilah ini bisa dicari dari bahasa arab Rodun yang

artinya jawab menjawab . Kesenian Rudat berkembang keseluruh pelosok

Daerah dan berkembang di kalangan masyarakat yang menganut Agama

Isalam untuk mengiringi lagu-lagu Solawat yang bernafaskan islam.

Kesenian Rudat biasa gunakan untuk keperluan mengiringi:

- Acara Pernikahan

- khitanan

- Muludan

Page 5: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

5

- Rajaban,

- Hari Raya Idhul Fitri

- Hari Raya Idhul Adha

Kesenian Rudat mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan

Kesenian lain pada umumnya. Perbedaan itu terasa sekali pada Syair, irama,

dan Ritme. Perbedaan ini menyebabkan orang mudah mengidentifikasi

Kesenian Rudat.

Irama ialah kelainan penekanan bunyi-bunyi atau peristiwa-peristiwa

lain yang berkait dengan berlangsungnya masa. "Irama melibatkan pola-

pola jangka masa yang wujud pada tahap yang luar biasa dalam muzik",

dengan jangka masa dikesani melalui jarak waktu interonset (London 2004,

m.s. 4). Apabila ditentukan oleh peraturan ini, irama dipanggil meter. Irama

wujud dalam mana-mana satu perantara bersandar masa, tetapi ia paling

berkait dengan muzik, tarian, dan kebanyakan puisi. Kajian irama, tekanan,

dan nada dalam pertuturan dipanggil prosodi; irama adalah salah satu topik

dalam linguistik. Semua ahli muzik, pemain muzik, dan penyanyi

menggunakan irama, tetapi irama sering dianggap sebagai domain utama

pemain dram dan pemain genderang.

Page 6: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

6

Lirik adalah karya sastra yang berisikan curahan perasaan atau

susunan kata sebuah nyanyian (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional,2002:452). Menurut kamus umum bahasa Indonesia lirik adalah

sajak yang mendeskripsikan perasaan (Poerwadarminta,2007:711). Jadi,

menurut peneliti lirik lagu adalah susunan atau rangkaian kata yang bernada

yang disusun dalam bentuk bait. Lirik lagu memang tidak semudah

menyusun karangan, namun dapat diperoleh dari berbagai inspirasi.

Inspirasi itu sendiri dapat diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari. Contohnya pengalaman saat kita jatuh cinta, sedih, dan bahagia.

Lirik lagu sebenarnya dapat muncul setiap saat ketika kita memikirkan

sesuatu hal. Di dalam lirik lagu tersebut juga terdapat tulisan-tulisan yang

bermakna. Kata-kata tersebut diciptakan oleh penulis lagu dengan tujuan

tertentu. Selain dari pengalaman kehidupan, lirik lagu juga bisa terinspirasi

dari cerita rakyat dan kejadian fenomena rakyat yang pernah terjadi.

Dengan demikian, lirik lagu rakyat memiliki keunikan yaitu dari

penggunaan bahasa yang menggunakan dialek bahasa rakyat setempat.

Keunikan lirik lagu dapat menunjang sebuah lagu memiliki nilai

estetik yang tinggi misalnya lirik pada lagu rakyat melayu sambas. Lirik

lagu tersebut memiliki kekhasan dan keunikan contohnya liriknya

berbentuk pantun, menceritakan tentang kisah cerita rakyat, menggunakan

Page 7: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

7

dialek bahas rakyat Melayu Sambas. Keunikan tersebut membuat peneliti

tertarik untuk meneliti lagu rakyat Melayu Sambas.

Selain lirik lagu, keunikan yang terdapat pada lagu rakyat Melayu

Sambas yaitu irama. Keunikan irama pada lagu rakyat Melayu Sambas

yaitu iramanya mendayu, mengalun, dan terdapat cengkok-cengkok khas

Melayu yang menggambarkan suatu kesederhanaan pada lagu yang

merupakan identitas lagu rakyat Melayu Sambas. Hal inilah yang membuat

peneliti tertarik untuk meneliti lagu rakyat Melayu Sambas karena lagu

rakya Melayu Sambas memliki kekhasan dan keunikan pada irama.

Melodi adalah urutan nada dalam irama yang teratur atau frase-

frase irama yang terbentuk dari dua motif atau lebih yang mengungkapkan

ide dalam musik (Barry, 2010:444). Motif melodi adalah sepotong lagu atau

sekelompok nada yang merupakan suatu kesatuan dengan memuat arti

dalam dirinya sendiri (Reimann, dikutip Prier, 1996:26). Menurut peneliti

melodi adalah susunan nada yang diatur tinggi rendahnya dan diberi irama

sehingga menjadi motif melodi setelah itu motif melodi tersebut disusun

hingga menjadi melodi. Melodi merupakan elemen musik yang terdiri dari

pergantian berbagai nada yang menjadi satu kesatuan, diantaranya adalah

satu kesatuan nada dengan penekanan keras atau lembut (aksen), irama dan

pola ritmis yang berbeda, hal ini akan menciptakan sebuah melodi yang

Page 8: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

8

enak didengar dan sebagai satu diantara identitas yang dapat membedakan

antara lagu satu dengan lagu yang lain.

Seperti melodi lagu rakyat Melayu Sambas terdapat ciri khas yang

membedakan lagu rakyat Melayu Sambas dengan lagu rakyat pada

umumnya, dimana unsur-unsur melodi lagu rakyat Melayu Sambas

memiliki kesederhanaan baik dari nada, iramanya, pola ritmis yang

cenderung bentuk musiknya berbentuk natural seiring perkembangan seni

musik masyarakat Melayu Sambas pada waktu terciptanya lagu-lagu rakyat

Melayu Sambas tersebut.

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian tentang

analisis motif melodi lagu rakyat Melayu Sambas. Lagu rakyat adalah lagu

yang diciptakan oleh rakyat untuk rakyat dan lagu-lagu tersebut tidak

diketahui siapa penciptanya. Lagu rakyat biasanya menceritakan paparan

pesan yang tersirat yakni pesan tentang keagamaan, sejarah, tatanan hidup

rakyat setempat, permainan, motivasi, pergaulan, dan kejadian-kejadian

nyata yang terjadi dipermukiman rakyat setempat. Melayu Sambas adalah

suku bangsa yang bermukim di Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di

Kabupaten Sambas. Jadi lagu rakyat Melayu Sambas adalah lagu rakyat

yang meceritakan paparan pesan yang tersirat yakni pesan tentang

keagamaan, sejarah, tatanan hidup rakyat setempat, permainan, motivasi,

pergaulan, dan kejadian-kejadian nyata yang terjadi dipermukiman rakyat

Page 9: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

9

Melayu Sambas yang tidak diketahui siapa pencipta lagu-lagu rakyat

tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Budi Harun, (Kamis, 3 januari

2013) kepada peneliti.

“Lagu rakyat biasa juga disebut dengan Folk Song, dalam arti lain lagu rakyat adalah lagu yang diciptakan karena berdasarkan cerita-cerita legenda nyata, keadaan sosial, geografis, dan permainan rakyat dimana lagu rakyat itu diciptakan. Lagu rakyat Melayu Sambas yang saya sukai adalah lagu Tandak Sambas, mengapa demikian karena lagu tersebut mempunyai dua fungsi yakni sebagai lagu rakyat dan sebagai musik iringan tari yaitu tari Tandak Sambas. Ada pun filosofi lagu Tandak Sambas yaitu lagu ini menceritakan tentang pergaulan remaja antara pria dan wanita. Selain Tandak Sambas, lagu rakyat yang terdapat di Kabupaten Sambas yaitu Simberapian, Cikcik periok, Batu Balah, Dare sibarang, Cak uncang dan masih banyak lagu rakyat melayu Sambas yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Keunikan lagu rakyat Melayu Sambas yaitu terdapat pada liriknya yakni menggunakan bahasa Melayu Sambas. Selain dari lirik keunikan lain dari lagu rakyat melayu Sambas yaitu pola ritme dimana lagu-lagu tersebut mengandung lima pola ritme khas Melayu Sambas yaitu pola ritme Jepin, Senandung, Mak Inang, Masri, dan Joget. Ini merupakan salah satu ciri khas lagu rakyat Melayu Sambas dimana memudahkan seseorang untuk mengidentifikasinya”.

Dari ungkapan tersebut, Budi Harun menjelaskan bahwa lagu

rakyat Melayu Sambas itu mudah untuk diidentifikasi karena lagu rakyat

Melayu Sambas itu mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh lagu

rakyat yang lain pada umunya yakni misalnya pada lirik dan pola ritme.

Pada lirik yaitu lirik-lirik lagu rakyat Melayu Sambas menggunakan dialek

Melayu Sambas dan lirik-lirik tersebut di angkat dari cerita rakyat,

permainan rakyat, dan tentang religius masyarakat Melayu Sambas. Budi

Harun juga mengatakan selain dari lirik keunikan lain dari lagu rakyat

melayu Sambas yaitu pola ritme dimana lagu-lagu tersebut mengandung

Page 10: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

10

lima pola ritme khas Melayu Sambas yaitu pola ritme Jepin, Senandung,

Mak Inang, Masri, dan Joget. Ini merupakan salah satu ciri khas lagu

rakyat Melayu Sambas dimana memudahkan seseorang untuk

mengidentifikasinya.

Dalam wawancara peneliti dengan Ferdinan (Sabtu, 5 januari

2013) Ia menjelaskan.

“Lagu-lagu rakyat Melayu Sambas itu memiliki kesamaan antara lagu satu dengan lagu yang lain, itu bisa dilihat misalnya dari Tema, teks, dan filosofi. Kalau dilihat dari tema yaitu misalnya tentang tema percintaan, permainan rakyat, pergaulan contohnya lagu cikcik periok dengan cang cericit. Lagu tersebut memiliki kesamaan yaitu tentang permainan rakyat. Kalau dilihat dari teks yakni termasuklah susunan nada, pola ritme dan motif melodi. Contohnya Tandak sambas dengan lagu Paton pinang yang meiliki kesamaan dari unsur teks”. “Kemudian Ferdinan mengatakan bahwa lagu rakyat Melayu Sambas yang saya suka yaitu lagu Alok Galing karena motif melodinya unik dan sederhana sehingga lagu tersebut mudah untuk diketahui oleh banyak orang bahwa lagu alok galing adalah lagu rakyat Melayu Sambas, dan mempunyai makna yang menggambarkan tentang kebersamaan yang bertujuan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Perbedaan lagu rakyat Melayu Sambas dengan lagu rakyat lain pada umumnya yaitu pada cengkoknya, karena cengkok lagu rakyat Melayu Sambas itu mengalun seperti fibra yang diputus-putus tapi tidak putus yang menggambarkan suatu kesederhanaan pada lagu yang merupakan identitas dari lagu itu sendiri. Lagu rakyat Melayu Sambas juga berkaitan erat dengan sastra lisan dari kehidupan rakyat Melayu Sambas itu sendiri contohnya satu lagu yang mengandung

Page 11: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

11

sastra lisan berceritakan tentang kehidupan raja-raja dan kehidupan manusia yang berhubungan dengan keagamaan contongnya lagu Batu bala batu betangkop”.

Jadi, menurut Ferdinan lagu rakyat Melayu Sambas itu terdapat

kesamaan yang dapat dilihat dari sisi tema, teks, dan filosofi. Selain dari sisi

kesamaan, lagu tersebut juga memiliki unsur seni sastra yang kental yang

dapat membuat seorang apresiasi musik mudah untuk mengiantifikasi lagu

rakyat Melayu Sambas.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tinjauan musikologi.

Suatu tinjauan merupakan dasar pokok dalam karya tulis ilmiah baik yang

bersifat kajian maupun analisis, karena suatu tinjauan dapat dijadikan

penguakatan suatu opini akan kebenaran yang dapat di pertanggung

jawabkan. Suatu tinjauan yang dapat digunakan dalam penelitian ini yakni

tinjauan musikologi yang dijadikan dasar oleh banyak peneliti untuk

menganalisis motif melodi lagu rakyat. Tinjauan musikologi adalah studi

ilmiah tentang musik yakni mencakup semua disiplin ilmu musik yang

relevan dan semua manifestasi musik di semua budaya. Jadi penelitian ini

akan mengananlisis motif melodi lagu rakyat Melayu Sambas dengan

tinjauan musikologi.

Page 12: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

12

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan diangkat perlu dibatasi agar penulisan dapat

terarah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sekaligus untuk

mempermudah menganalisis data lapangan dan data dapat dipertanggung

jawabkan kredibilitasnya. Permasalahan dalam karya tulis ini dibatasi pada:

1. Bagaimana struktur musik kesenian Raudat dalam tinjauan musikologi.

2. Apakah terdapat hubungan antara syair kesenian Raudat dengan upacara

adat dalam kehidupan masyarakat Agama Islam kota Pontianak .

C. TUJUAN PENELITIAN

Page 13: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

13

Pentingnya penelitian dalam sebuah karya tulis ilmiah yaitu untuk

lebih mengenal keberadaan objek yang diteliti. Adapun tujuan penelitian ini

yaitu:

1. Menggali dan menganalisis struktur Musik Kesenian Raudat dalam

tinjauan musikologi.

2. Mencari jawaban mengenai hubungan antara Syair Kesenian Raudat

dengan upacara Adat dalam kehidupan masyarakat Agama Islam Kota

Pontianak.

D. MANFAAT

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan akan memberikan

manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan bidang pendidikan. Namun

secara spesifik, penelitian ini akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak

tertentu, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

a. Mendapat informasi tentang hubungan antara lirik dengan kesenian

sastra dalam kehidupan masyarakat Melayu Sambas.

b. Mendapat informasi tentang sistem motif melodi lagu-lagu rakyat

Melayu Sambas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Page 14: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

14

Memperkaya wawasan peneliti tentang sistem motif melodi lagu-

lagu rakyat Melayu Sambas dalam tinjauan musikologi sehingga penelitian

ini akan memberikan pencerahan dan motivasi bagi peneliti dalam upaya

pemahaman tentang lagu-lagu rakyat khususnya lagu rakyat Melayu

Sambas, sehingga memungkinkan peneliti untuk dapat memberikan

sumbangan teoretis dalam bidang seni musik.

b. Bagi institusi

Hasil penelitian menjadi sumber pustaka bagi institusi Prodi seni

tari dan musik, perpustakaan daerah agar penelitian ini dapat dijadikan

bahan kajian dan referensi dalam suatu pengkajian secara ilmiah mengenai

musikologi lagu rakyat khususnya lagu rakyat Melayu Sambas.

E. RUANG LINGKUP

1. Ruang Lingkup Sasaran

Sasaran penelitian adalah Syair-syair Kesenian Raudat yang

menjadi kajian pokok dalam penelitian ini dengan sampel Syair antara lain:

a. Dare Sibarang

b. Cak Uncang

c. Batu Ballah

d. Tandak Sambas

Page 15: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

15

e. Panton Pinang

f. Darilah Saing

Sasaran lagu-lagu tersebut masih dimungkinkan berkembang

sesuai dengan informasi lapangan.

2. Ruang Lingkup Penelitian

a. Mengenai kebudayaan antara hubungan lirik dengan kesenian sastra

yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Melayu Sambas.

b. Sistem motif melodi lagu-lagu rakyat Melayu Sambas dalam tinjauan

musikologi.

F. LANDASAN TEORETIS

1. Motif-Motif Melodi

Motif melodi adalah unsur lagu yang terdiri dari sejumlah nada

yang dipersatukan dengan suatu gagasan/ide. Karena merupakan unsur

lagu, maka sebuah motif biasanya diulang-ulang dan diolah-olah. Secara

normal, sebuah motif melodi memenuhi dua ruang birama, maka dari itu

sebuah anak kalimat pun ( misalnya dengan 4 birama) umumnya terdiri dari

dua motif a dua birama, sesuai dengan hukum simetri (Prier, 1996:3).

Simetri adalah musik dirasakan enak, bila tersusun/teratur dalam

keseimbangan atau ‘nafas’ atau bagian-bagian yang sama panjangnya. Ini

berlaku tentang kalimat pertanyaan dan kalimat jawaban dan ini berlaku

juga tentang motif-motif lagu.

Page 16: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

16

Simetri berarti bahwa:

a. Satu kalimat dengan delapan ruang birama dibagi dalam dua bagian

yang sama panjangnya. Empat birama pertama disebut pertanyaan atau

kalimat depan, empat birama berikutnya disebut jawaban atau kalimat

belakang.

b. Kalimat pertanyaan atau kalimat jawaban dengan misalnya empat ruang

birama dibagi dalam dua bagian yang sama panjangnya. Dua birama

pertama disebut potongan/motif pertama, dua birama selanjutnya

disebut potongan/motif kedua.

Catatan: Terdapat juga lagu yang memakai simetri tiga potongan.

Unsur terkecil dalam musik adalah nada. Namun satu nada

sendirian belum merupakan musik, maka analisis berpangkal pada

kelompok nada yang merupakan satu kesatuan, dan inilah yang disebut

motif.

a. Sebuah motif biasanya mulai dengan hitungan ringan (irama gantung)

dan menuju pada nada pada hitungan berat, tetapi nada berat tidak selalu

menjadi nada akhir motif.

b. Sebuah motif terdiri dari setidak-tidaknya dua nada dan paling banyak

memenuhi dua ruang birama, bila ia memenuhi satu birama, ia juga bisa

disebut motif birama dan bila ia hanya memenuhi satu hitungan saja, ia

disebut motif mini atau motif figurasi.

Page 17: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

17

c. Nada-nada diantara nada akhir motif yang satu dan awal motif yang

berikut disebut nada jembatan yang tidak begitu penting.

d. Bila beberapa motif berkaitan menjadi satu kesatuan, maka tumbuhlah

motif panjang yang secara ekstrim dapat memenuhi seluruh pertanyaan

dan seluruh jawaban.

e. Motif yang satu memancing datangnya motif yang lain, yang sesuai.

Dengan demikian musik napak sebagai suatu proses, sebagai suatu

pertumbuhan.

f. Setiap motif diberi suatu kode, biasanya mulai dengan huruf ‘m’, motif

berikut disebut ‘n’ dan sebagainya. Setiap pengulangan motif dengan

perubahan sedikit diberi kode m1, m2, n1, n2 dan sebagainya. Suatu

yang hidup (seperti sebuah melodi) hanya dapat dianalisis dalam

konteks keseluruhan. Maka bukannya tujuan analisis musik untuk

memotong-motong sebuah lagu sehingga setiap nada dapat digolongkan

dalam motif ini atau itu. Hendaknya selalu dijaga dan dilihat

keseluruhannya. Kedudukan sebuah motif dalam arus melodi,

pengabdian motif dalam membangun busur kalimat, kedudukan motif

dalam urutan akor/kadens/harmoni lagu, hubungan motif dengan syair

lagu.

Sebuah motif muncul sebagai unsur yang terus-menerus

diperkembangkan, dipermainkan, dimainkan. Nah untuk mengerti apa yang

Page 18: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

18

terjadi dengan sebuah motif mari kita mengenal kemungkinan-

kemungkinan pengolahan motif. Dasar untuk sebuah komposisi adalah

persatuan atau keutuhan lagu. Hal ini antara lain dicapai melalui ulangan

motif pada saat dan dengan cara tertentu. Namun ulangan-ulangannya

membawa serta bahaya ‘bosan’. Maka dalam musik persatuan atau ulangan

harus diulangi dengan pokok kedua yakni dengan pola variasi. Hadirnya

setidak-tidaknya dua motif yang berbeda atau berkotras menjamin

kesegaran dalam sebuah lagu.

Tetapi ulangan disini tidak berarti bahwa sebuah motif selalu

harus diulang-ulang secara harafiah dan ia dapat juga diolah. Dan ‘kantras’

tidak berarti bahwa dua motif selalu harus berbeda secara tonal yang satu

dengan yang lain. Cara pengolahan sendiri juga dapat menciptakan kontras.

Terdapat tujuh cara pengolahan motif:

1) Ulangan Harafiah

Ulangan harafiah adalah teknik pengulangan motif yang sama

persis/ mirip yakni motif pada ruang birama pertama diulang sama

persis/mirip di ruang birama kedua. Maksudnya ulangan harafiah untuk

mengintensifkan suatu kesan atau ulangannya bermaksud untuk

menegaskan suatu pesan contoh:

Page 19: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

19

m m1Maksudnya ulangan harafiah untuk mengintensipkan suatu kesan

(misalnya suatu kesenangan yang menyeluruh) atau ulangan bermaksud

untuk menegaskan suatu pesan.

2) Ulangan pada tingkat lain (Sekuens)

Sekuens merupakan variasi termudah, ada ua kemungkinan yaitu;

a) Sekuens naik adalah sebuah motif yang diulang pada tingkat nada yang

lebih tinggi. Tentu dalam pemindahan ini kedudukan nada harus

disesuaikan dengan tangga nada / harmoni lagu, sehingga satu atau

beberapa interval mengalami perubahan. Meskipun demikian, motif asli

dengan mudah dapat dikenal kembali.

m m1

Motif m1 merupakan suatu peningkatan / ulangan dari motif m pada

tingkat kuard atas. Maka sekuens naik sering terdapat didalam kalimat

pertanyaan.

b) Sekuens turun adalah motif diulang pada tingkat nada yang lebih

rendah.

Page 20: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

20

m m1 m2

Motif m1 dan m2 yang masing-masing terletak satu tingkat lebih rendah

dari pada motif asli (m) dengan sendiri mengendorkan ketegangan,

maka kalimat jawab merupakan tepat yang paling untuk sekuens turun.

Namun sekuens turun terdapat juga kalimat kedua sebuah lagu. Tentu

sekuens naik dan sekuens turun tidak haruh langsung mengikuti

induknya dan ia dapat juga berada dilain tempat pada lagu yang sama.

3) Pembesaran Interval ( Augmentation of the abitus )

Sebuah motif terdiri dari beberapa nada, dan demikian

terbentuklah pula beberapa interval berturut-turut. Salah satu interval dapat

diperbesar waktu diulang contohnya:

m m1 m2

a. M adalah mulai dengan terts (mi sol) dan berakhir dengan terts (sol si)

b. M1 adalah mulai dengan sekon (fa sol) dan berakhir dengan kuart (sol

do)

Page 21: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

21

c. M2 adalah mulai dengan terts (mi sol) dan berakhir dengan kuint (sol re)

Meskipun di sini terdapat interval yang menjadi lebih kecil (terts

menjadi sekon), namun interval terakhir dalam setiap motiv secara

konsekuen diperbesar (terts-kuart-kuint).

Tujuannya sudah jelas yaitu pengarang ingin menciptakan suatu

peningkatan ketegangan, membangun busur kalimat. Maka kaliamat

pengolahan motif semacam ini biasanya kita jumpai dibagian pertanyaan

kalimat atau juga pada ulangan kalimat A’ dalam lagu A B A’. Bila

motifnya cukup panjang maka teknik ini sering tercampur pula dengan

teknik sekuens naik.

4) Pemerkecilan interval (Diminualtion of the ambitus)

Sebaliknya dari pemerbesaran adalah pemerkecilan. Interval motif

pun dapat diperkecil. Namun karena pengolahan ini mengurangi ketegangan

atau memperkecil busur kalimat, maka tempatnya adalah terutama dalam

kalimat jawaban contohnya:

menjadi m m1

m = interval pokok sekst

m1 = interval pokok kuart

sering pemerkecilan disertai perubahan nada.

Page 22: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

22

menjadim m1

m = mulai dengan kuart

m2 = mulai dengan sekon, tapi dilanjutkan sedikit lain

Secara istimewah sebuah interval dapat diperkecil sampai menjadi nol

(prim) hingga melodinya malah menghilang dan tinggal unsur irama saja.

.

contah lain:

m m1 m2

m = terdiri dari dua terts

m1 = terdiri dari dua sekon

m2 = terdiri dari dua prim

Lain dengan pemerbesaran interval, biasanya pemerkecilan

interval tidak terjadi berulang-ulang (satu kali sudah cukup) dan ini pun

biasanya tidak terjadi dalam satu kalimat, tetapi dengan jarak tertentu.

5) Pembalikan (Inversion)

Page 23: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

23

Setiap interval naik kini dijadikan interval turun; dan setiap

interval yang dalam motif aslinya menuju ke bawa, dalam pebalikannya

diarahkan ke atas contohnya:

menjadi

Artinya besarnya interval (kuart-sekon-sekon) dan iramanya dari motif

induk tetap sama dalam pembalikannya, namun nada permulaan tiadak

harus sama. Bila pembalikannya bebas, maka besarnya interval tidak

dipertahankan tetapi disesuaikan dengan harmoni lagu dan asal arah melodi

tetap terbalik denga arah melodi motif asli contohnya:

motif asli pembalikan bebas pembalikan pemerkecil

motif asli pembalikan bebas pembalikan pembalikan

Pemerkecil sekuens bebas pemerkecilan

Page 24: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

24

Pembalikan sekuens

6) Pemerbesaran nilai nada (Augmentation of the value)

Dalam nomor 3 dibicarakan pembesaran interval (Augmentation

of the ambitus); suatu pengolahan melodis, kini irama motif dirubah:

masing-masing nilai nada diganakan, sedangkan tempo dipercepat, namun

hitungannya (angka M.M.) tetap sama.

Contohnya:

menjadi

menjadi

Nada-nada dalam motif melodi kini tetap sama, namun diperlebar,

tempo diperlambat dengan demikian motifnya diintensifkan. Pengolahan

Page 25: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

25

seperti ini jarang terjadi dalam musik vokal, tetapi sering terjadi dalam

musik instrumental.

7) Pemerkecilan nilai nada (Diminuation of the value)

Sejajar dengan pemerbesaran nilai nada terapat pula teknik

sebaliknya, pemerkecilan nilai nada artinya nada-nada melodi tetap sama

namun iramanya berubah dan kini nilai nada dibagi dua sehingga temponya

dipercepat, sedangkan hitungannya atau ketukannya tetap sama contohnya:

menjadi

Teknik ini pun biasanya dipakai dalam musik instrumental,

namun jarang dijumpai dalam musik vokal (Prier, 1996:26).

2. Lagu Rakyat atau Nyanyian Rakyat

Lagu rakyat atau nyanyian rakyat adalah satu diantara genre atau

bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu, yang beredar secara

lisan di antara anggota koliktif tertentu, berbentuk tradisional, serta banyak

mempunyai varian (Brunvand, dikutip Dananjaja, 2002:141)

Berbeda dengan kebanyakan bentuk-bentuk folklor lainnya,

nyanyian rakyat berasal dari bermacam-macam sumber dan timbul dalam

berbagai macam media. Sering kali juga nyanyian rakyat ini dipinjam oleh

pengubah nyanyian profesional untuk diolah lebih lanjut menjadi nyanyian

pop atau klasik (seriosa). Walaupun demikian, identitas folkloritasnya

Page 26: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

26

masih dapat kita kenali karena masih ada varian folklornya yang beredar

dalam peredaran lisan (oral transmission).

Dalam nyanyian rakyat kata-kata dan lagu merupakan dwitunggal

yang tak terpisahkan, sehingga salah benar jika dalam pengumpulan

nyanyian rakyat orang tidak sekaligus mengumpulkan lagunya. Dalam

kenyataannya, teks nyanyian rakyat selalu dinyanyikan oleh informan dan

jarang sekali yang hanya disajakkan (recite) saja. Namun, teks yang sama

tidak selaludinyanyikan dengan lagu yang sama. Dan sebaliknya, lagu yang

sama sering dipergunakan untuk menyanyikan beberapa teks nyanyian

rakyat yang berbeda. Lagu rakyat Inggris Twinkle Twinkle Little Star sering

sekali dinyanyikan dengan lagu yang berbeda. Dan teks laggu rakyat

Twinkle Twinkle Little Star dan Baa Baa Black Sheep sering dinyanyikan

dengan lagu yang identik (Bruvand, dikutip Danandjaja, 1968:30).

Nyanyian rakyat dapat dibedakan dari nyanyian lainnya, seperti

nyanyian pop atau klasik (art song), karena sifatnya yang mudah dapat

berubah-ubah, baik bentuk maupun isinya. Sifat tidak kaku ini tidak

dimiliki oleh bentuk nyanyian yang lain. Hal ini disebabkan nyanyian klasik

(seriosa) dipelajari orang dari buku nyanyian tercatak tepat seperti apa yang

asli ditulis oleh penulis lagunya. Penyanyi profesional nyanyian seriosa

diwajibkan untuk membawakannya dengan cara yang berlaku pada masa

nyanyian itu diciptakan, seperti yang diinginkan oleh penulis lagunya. Jika

Page 27: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

27

dinyanyikan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan, akan dicela oleh

para pendengarnya. Hal ini disebabkan seua penggearnya telah menguasai

naskah lagu (score) aslinya. Nyanyian-nyanyian yang termasuk seriosa

Indonesia misalnya adalah hasil karya Mochtar Embut ‘Di Wajahmu

Kulihat Bulan (Danandjaja, 2002:141)

3. Jenis-Jenis Nyanyian Rakyat

Berhubung nyanyian rakyat terdiri dari dua unsur yang penting,

yakni lirik (kata-kata) dan lagu. Maka sudah tentu dalam kenyataannya

dapat saja terjadi bahwa salah satu unsurnya akan lebih menonjol dari pada

unsur yang lain. Oleh karenanya, maka ada nyanyian rakyat yang liriknya,

jika dibandingkan dengan lagunya, tidak penting, atau sebaliknya. Yang

lebih dipentingkan dari pada liriknya. Oleh brunvand nyanyian rakyat

semacam ini disebut pruto folksong atau nyanyian rakyat yang bersifat

permulaan. Di AS nyanyian yang tergolong jenis ini adalah yang disebut

wordless folksong nyanyian rakyat tanpa kata-kata, yakni suara yang

dikeluarkan penyanyinya hanya meniru suara biola. Nyanyian jenis ini

biasa dipergunakan untuk mengiringi suatu tarian rakyat. Jenis nyanyian

rakyat yang menirukan suara biola itu disebut chin music atau didling

(Brunvand, 1968:136). Seandainya pun ada kata-kata maka kata-kata itu

tidak bermakna apa-apa. Di indonesia nyanyian rakyat yang dapat

digolongkan ke dalam jenis ini adalah nyanyian yang dipergunakan untuk

Page 28: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

28

mengiringi tarian kecak dari bali. Kata-kata yang diucapkan dalam

nyanyian kecak hanya berupa suara menirukan suara gemelan bali (gong).

Itulah sebabnya nyanyian kecak oelh penduduk bali digolongkan dalam

jenis dalam gong pesuara, yakni gamelan yang mempergunakan suara

manusia. Selanjutnya nyanyian kanak-kanak bayi “ pok ame-ame” boleh

juga kita golongkan ke dalam jenis nyanyian rakyat tanpa kata-kata ini.

Kemudian ada nyanyian rakyat macam kedua. Yang terjadi bila

lirikya lebih menonjol dari pada lagunya. Jenis nyanian rakyat ini oleh

brunvand disebut sebagai near song (1968:137). Nyanian rakyat indonesia

yang tergolong kategori ini antara lain adalah seruan yang dipergunakan

oleh penjaja makanan sewaktu berkeliling di kampung-kampung . seruan

semacam ini istilah inggrisnya adalah peddlers’cries yang liriknya lebih

penting dari pada lagunya. Oleh karena itu, peddlers cris ini sering

digolongkan juga ke dalam ketegori sajak rakyat (folk rhymes).

Berhubung sifat kedua jenis nyanyian rakyat itu (wordless

folksong dan nearsong) kurang sempurna untuk dianggaap sebagai

nyanyian rakyat. Maka mereka dapat kita golongkan sebagian nyanyian

rakyat yang tidak sesungguhnya. Hal ini disebabkan nyanyian rakyat yang

tidak sesungguahnya. Hal ini disebabkan nyanyian rakyat yang

sesungguhnya harus mempunyai lirik dan lagu yang sama kuatnya.

Page 29: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

29

Di bawah ini kami akan menyajikan beberapa nyanyian rakyat

yang tergolong pada nyanyian rakyat yang sesungguhnya. Mereka itu

adalah .(a) nyanyian rakyat yang berfungsi (functional songs) . (b) nyanyian

rakyat yang bersifat liris (lyrical folksong). dan (c) nyanyian rakyat yang

bersifat berkisah (narrative folksong) (Brunvand dikutip Danandjaja,

2002:146).

Nyanyian rakyat yang berfungsi adalah nyanyian rakyat yang

kata-kata dan lagunya memegang peranan yang sama penting. Disebut

berfungsi karena baik lirik maupun lagunya cocok dengan irama aktivitas

khusus dalam kehidupan manusia. Jenis nyanyian rakyat ini selanjutnya

dapat dibagi lagi menjadi subkategori:

1) Nyanyian kelonan (lullaby), yakni nyanyian yang mempunyai lagu dan

irama yang halus tenang, berulang-ulang, ditambah dengan kata-kata

kasih sayang, sehingga dapat membanhkitkan rasa santai, sejahteramdan

akhirnya rasa kantuk bagi anak yang mendengarnya. Contohnya

nyanyian semacam ini di Jakarta adalah yang berjudul “Nina Bobok”.

2) Nyanyian kerja (working Song), adalah nyanyian yang mempunyai

irama dan kata-kata yang menggugah semangat, sehingga dapat

menimbulkan rasa gairah untuk bekerja. Contoh nyanyian jenis ini

antara lain adalah nyanyian “Holopis Kuntul Baris” dari Jawa Timur

dan nyanyian “Rambate Rata” dari Sulawesi Selatan (Bugis, Makasar).

Page 30: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

30

3) Nyanyian permainan (Play Song), yakni nyanyian yang mempunyai

irama yang gembira dan kata-kata yang lucu dan selalu dikaitkan

dengan permainan (play) atau permainan bertanding (Game). Satu

diantara jenis nyanyian ini adalah yang di Jawa Timur untuk mengiringi

anak-anak kecil bermain baris-barisan. Liriknya berbunyi demikian

“Baris cerik tempe, Rindong udele bodong” berbaris makanan terbuat

dari tempe, rindong pusarnyamenonjol (Danandjaja, 2002:145).

4. Penelitian Terdahulu

a. Seni Musik

Skripsi yang berjudul “Analisa Bentuk dan Struktur Lagu Playful

Duet (mirror) Karya W. A. Mozart” oleh Yunike Juniarti Fitria Fakultas

Bahasa dan Seni Negeri Yogyakarta. Penelitian ini terfokus pada analisa

musikologi dengan mengabil fokus penelitian lagu Playful Duet (mirror)

karya W. A. Mozart. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

struktur dan bentuk lagu Playful Duet, duet biola sopran karya W. A.

Mozart yang berbentuk mirrorpenelitian ini merupakan penelitian kualitatif

naturalistik yang disertai dengan analisa musikologi. Penelitian ini lebih

Page 31: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

31

pendekatkan pada metode naturalistik, karena variabel penelitian

merupakan objek yang apa adanya, sesuai dengan aslinya tanpa adanya

perubahan dari peneliti. Objek penelitian ini adalah lagu Playful Duet

(mirror) untuk dua biola sopran karya W. A. Mozart, baik melalui skor

maupun mendengarkan dan memainkan lagu Playful Duet karya W A.

Mozart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu Playful Duet karya W A.

Mozart merupakan lagu untuk (duet) dua biola sapran, yang berbentuk

mirror, dimana skor / notasi untuk dua instrumen (dua biola sopran) ditulis

dalam bentuk yang merupakan cermin dari instrumen lainnya (notasi biola

satu merupakan cermin dari notasi biola dua, dan sebaliknya notasi biola

dua merupakan cermin notasi biola satu). Teknik komposisi yang

digunakan dalam lagu Playful Duet karya W A. Mozart ini selain

menggunakan ritme, melodi, dan harmoni secara retrograde, juga

menggunakan tehnik pembalikan (inversion) interval, serta pertukaran

sehingga meskipun sekilas lagu Playful Duet karya W A. Mozart ini terlihat

sederaha, namun jika dikaji terlebih dalam terdapat kerumitan yang

mengagumkan.

Penelitian yang akan diteliti oleh peneliti yaitu menerapkan

konsep dengan menggunakan tinjauan mosikologi dalam aplikasi analisis

sistem motif melodi lagu rakyat Melayu Sambas. Tujuan penelitian Yunike

Juniarti Fitria dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti

Page 32: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

32

itu hampir sama yakni mendeskripsikan struktur dan bentuk lagu akan

tetapi penelitian yang diteliti oleh Yunike hanya menunjukkan bahwa lagu

“Playful Duet” karya W A. Mozart merupakan lagu untuk (duet) dua biola

sopran, yang berbentuk mirror, sedangkan hasil penelitian yang akan diteliti

yakni peneliti menunjukan bahwa lagu rakyat Melayu Sambas mempunyai

sistem motif melodi yang berlandaskan tinjauan musikologi dan apakah

lagu rakyat Melayu Sambas terdapat hubungan dengan kesenian sastra

dalam kehidupan masyarakat Melayu Sambas.

b. Penerapan Nilai-Nilai Seni Budaya Tradisi

Penelitian Paskalis (2006) yang berjudul Musik Amboyo Dalam

Upacara Adat Dango Danyak Kanayatn Suatu Tinjauan Etnomusikologis.

Penelitian ini mendeskripsikan kesenian traisional masyarakat Dayak

Kalimantan Barat.

Masyarakat Dayak Kanayatn memiliki berbagai tatanan kehidupan

atau kebiasaan adat istiadat yang dijalankan dan bentuk kesenian yang

masih dipertahankan sampai sekarang salah satunya adalah musik amboyo

dala upacara adat Naik Dango. Musik merupakan bagian upacara yang

terkait erat dengan tari Amboyo. Keduanya merupakan satu kesatuan utuh

yang membentuk simbol hubungan manusia dengan tuhan.

Musik Amboyo dianggap sekral dan sebagian pengejawatahan

pengakuan keberadaan Tuhan dalam kehidupan masyarakat Dayak

Page 33: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

33

Kanayatn. Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang lahir dari cara

pandangan dari masyarakatnya. Nilai-nilai itu saling berhubungan dan

saling menunjang satu sama yang lain, sehingga membentuk suatu sistem.

Hubungan antara nilai ini menyebabkan musik tersebut dianggap penting

keberadaannya dan selalu dipakai dalam upacara adat Naik Dango.

Musik Amboyo merupakan pencerminan budaya dan lahir dari

kebersamaan masyarakat pemiliknya. Ia mengandung nilai luhur yang harus

dijaga dan dilestarikan untuk menunjang perkembangan kehidupan budaya

yang ada.

Sama halnya dengan lagu rakyat Melayu Sambas, lagu-lagu ini

dikatakan lagu rakyat karena didalam lagu ini terkandung nilai-nilai yang

terlahir dari sudut pandang masyarakatnya. Lagu-lagu ini tercipta dalam

cerminan adat istiadat, tradisi dan budaya yang berkaitan erat dengan nilai-

nilai keagamaan dan lagu-lagu rakyat Melayu Sambas diciptakan oleh

masyarakat itu sendiri tanpa diketahui siapa penciptanya.

5. Kerangka Konsep

Pemecahan masalah penelitian ini dilakukan melalui prosedur

sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan untuk mencari dan mengumpulkan bahan atau materi

yang relevan dengan masalah penelitian.

Page 34: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

34

b. Observasi lapangan guna mendapatkan data yang akurat, seperti data

tentang keadaan masyarakat, kesenian-kesenian, serta menganalisis

langsung objek yang diteliti.

c. Wawancara dengan narasumber yang berkaitan atau berhubungan

dengan objek yang diteliti guna melengkapi data-data yang diperlukan

peneliti untuk menganalisis objek penelitian.

d. Dokumentasi semua hal yang terkait dengan objek penelitian baik audio,

visual, maupun audio-visual.

e. Analisis data dengan teknik analisis isi (Content Analysis).

Dari kelima prosedur pemecahan masalah tersebut tidak tertutup

kemungkinan peneliti akan menambah atau melengkapi konsep yang sudah

ada dan sebaliknya.

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

musikologi. Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah

metode analisis deskriptif, yaitu upaya menerangkan secara rinci dengan

analisis sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dari objek yang

diteliti. Analisis deskriptif dapat pula diartikan sebagai suatu metode

penelitian yang mengungkapkan objek dengan apa adanya dan nyata.

Semua yang tampak dalam suatu peristiwa kemudian dianalisis dengan

Page 35: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

35

pendekatan musikologi, termasuk kajian hubungan musik dengan aspek-

aspek kehidupan lain yang mengkondisikan keberadaannya dalam budaya

masyarakat (Swamin, 1989:217).

Adapun bentuk penelitian ini adalah analisis isi (Content Analysis)

dan jenis analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada lima

yaitu:

a. Analisis domain ( domain analysis )

b. Analisis taksonomis ( taxonomi analysis )

c. Analisis komponensial ( componential analysis )

d. Analisis tema kultural ( discovering cultural themes )

e. Analisis komparasi konstan ( constant comparative analysis )

Strategi atau pendekatan dalam penelitian kualitatif ini adalah

induksi-konseptualisasi. Dengan menggunakan strategi atau pendekatan ini,

peneliti bertolak dari fakta/informasi empiris (data) untuk membangun

konsep, hipotesis, dan teori. Dari fakta atau informasi ke konsep merupakan

suatu gerakan melintas ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi, bukan suatu

perhitungan tabulasi dari data yang berasosiasi dengan konsep yang

ditemukan. Data yang terakumulasi di bawah suatu label itulah yang

akhirnya dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan tentang defenisi

nominal, makna teoritis, atau konten substantif dari suatu konsep.

2. Setting atau Lokasi

Page 36: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

36

Setting atau lokasi adalah tempat penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti yaitu Kabupten Sambas Provinsi Kalimantan Barat.

3. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah lagu rakyat Melayu

Sambas sedangkan sampel penelitian yaitu seperti yang terlampir pada

ruang lingkup sasaran. Adapun alasan peneliti hanya menggunakan sampel

tersebut yakni:

a. Syarat musikal lagu tersebut telah terpenuhi sebagai lagu rakyat

yaitu:

1) Ciri-ciri lagu (Benward & Saker)

a) The Fundamentals of Musik: National, Scales, Tonality, Key, Modes,

Intervals and Transposition, chords.

b) The Structural Elements of Musik: Cadensces and Nonharonic Tones,

Melodic Organization, Texture and Textural Reduction, Modulation.

2) Ciri-ciri lagu rakyat

a) Tidak diketahui pencipta atau pengarangnya

b) Dari segi makna, bahasa, sejarah dan budaya berhubungan erat dengan

suatu wilayah atau kelompok etnik tertentu

c) Merupakan lagu rakyat yang populer di daerah tersebut

b. Direkomendasikan narasumber (informan) yaitu :

1) Budi Harun

Page 37: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

37

2) Ferdinan, S.Sn

Alasan Budi Harun dan Ferdinan merekomendasikan lagu rakyat

tersebut kepada peneliti untuk dijadikan sampel yaitu lagu-lagu rakyat

tersebut merupakan lagu rakyat Melayu Sambas yang populer.

c. Sampel tersebut merupakan lagu rakyat yang populer dikalangan

masyarakat Melayu Sambas.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan susunan struktural penelitian ; (1)

penelahaan aspek budaya lagu rakyat Melayu Sambas, menyangkut

klarifikasi, prinsip penciptaan, dan teknik bernyanyi; (2) mengkaji teks

nyanyian dalam lagu rakyat Melayu Sambas dan menganalisis makna

nyanyian berikut kandungan nilai dan norma dari aspek kesenian sastra

dalam kehidupan masyarakat Melayu Sambas; (3) menganalisis bentuk lagu

rakyat Melayu Sambas dari aspek sistem motif melodi dan hubungannya

dengan rakyat pemiliknya Melayu Sambas; (4) mengkaji guna dan fungsi

lagu rakyat Melayu Sambas di dalam hubungannya dengan aspek

keagamaan, budaya, dan sosial; (5) menelaah lagu rakyat Melayu Sambas

sebagai budaya kreatif, meliputi konsep nilai yang terkandung di dalamnya.

Membuat karya tulis ilmiah harus disertai data yang lengkap,

akurat dan detail, yang diperoleh dengan mengumpulkan dan menggali data

sebanyak mungkin. Pengumpulan data ini merupakan hal yang penting

Page 38: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

38

untuk memperoleh informasi secara objektif. Tahap ini dilakukan dengan

berbagai cara sebagai berikut.

a. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah pencarian data berupa tulisan yang

berhubungan dengan objek yang diteliti. Studi pustaka dimaksudkan untuk

memperoleh data yang relevan dengan masalah yang menjadi landasan

dalam penulisan karya tulis ilmiah. Pentingnya studi pustaka dalam

penggarapan karya tulis ilmiah bertujuan untuk mempermudah mencari

informasi dan acuan, sebagai pelengkap dalam mencari data dan dalam

menyusunan laporan penelitian.

Studi pustaka tersebut dilakukan terbagi menjadi tiga materi

bacaan. Pertama, buku yang diperlukan dapat memberikan gambaran umum

mengenai persoalan yang akan diteliti. Kedua, buku tersebut dibaca secara

cermat karena materinya dapat digunakan dalam karya tulis ilmiah sebagai

kutipan-kutipan apabila diperlukan. Ketiga, buku itu menyediakan

informasi untuk mengisi yang masih kurang dalam melengkapi karya tulis

ilmiah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan sumber tertulis

dari beberapa kepustakaan sebagai berikut.

1) Perpustakaan Prodi Seni Tari dan Musik Pontianak

2) Perpustakaan Universitas Tanjungpura

3) Buku-buku koleksi sendiri

Page 39: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

39

4) Tidak menutup kemungkinan juga akan diperoleh data tulisan dari

koran, majalah dan cerita rakyat masyarakat setempat yang ada

hubungannya dengan objek yang diteliti.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung kelapangan untuk meneliti

objek penelitian secara teliti, sistematis, dan berulang-ulang. Teknik

obsevasi merupakan teknik pengumpulan data yang menuntut peran aktif

peneliti pada setiap peristiwa dan kegiatan yang berhubungan dengan objek

penelitian yang dialami masyarakat pendukungnya dengan tujuan agar

memahai aspek masyarakatnya. Observasi dilakukan untuk mendapatkan

data-data yang akurat, keadaan masyarakat, aktifitas, serta menganalisis

langsung objek yang diteliti.

c. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data interaktif (tanya

jawab) secara langsung di lapangan dengan beberapa informan yang

dianggap mengerti dan mengetahui secara mendalam tentang objek yang

diteliti. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu data

yang diperoleh langsung dari saksi peristiwa. Wawancara dilakukan dengan

para seniman, tokoh yang berkecimpung dalam dunia musik dan para

penyaksi langsung dari saksi peristiwa yang menjadi objek penelitian. Di

Page 40: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

40

samping itu untuk mengetahui sejarah dan latar belakang objek yang

diteliti.

d. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk merekam segala kegiatan yang

selama penelitian dilakukan. Pendokumentasian bisa dilakukan dengan

menggunakan handphone, kamera poket atau SLR, handycam, dan buku

dokumentasi. Dokumentasi bertujuan untuk melengkapi laporan dengan

menganalisis data yang berhubungan dengan lagu rakyat Melayu Sambas

secara keseluruhan. Selebihnya dokumentasi akan memudahkan untuk

melihat kembali apa yang telah diteliti dan memudahkan peneliti untuk

memahami kembali apa yang tidak sempat diamati saat observasi, sehingga

semua peristiwa yang terlewatkan saat melakukan penelitian lapangan dapat

diingat kembali dengan melihat kembali rekaman pendokumentasian

tersebut.

5. Analisis Data

Semua data yang didapat dari penelitian akan dianalisis

menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan musikologi dan

menggunakan teknik analisis isi (Content analysis). Analisis dan evaluasi

data ini dilakukan selama penelitian berlangsung. Hal ini perlu dilakukan

agar semua data mudah dikelompokan sesuai permasalahan masing-masing,

sehingga dalam penulisan laporan dapat lebih mudah dikerjakan, terarah,

Page 41: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

41

dan sistematis. Penganalisisan motif melodi lagu rakyat Melayu Sambas

akan dilakukan dengan cara penganalisisan tinjauan musikologi dan

menggunakan acuan dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.

Adapun tahap-tahap analisis yang akan dilakukan peneliti dalam

menganalisis objek penelitian:

1) Melodi dari lagu rakyat Melayu Sambas yang dijadikan sampel akan

ditulis kedalam notasi balok

2) Melodi tersebut akan dianalisis dengan tinjauan musikologi

3) Peneliti akan mendeskripsikan hasil analisis

4) Peneliti akan mendeskripsikan apakah terdapat suatu hubungan antara

lirik lagu rakyat Melayu Sambas dengan kesenian sastra dalam

kehidupan masyarakat Melayu Sambas.

Untuk memberikan kejelasan tentang lagu-lagu yang dijadikan

sampel, dilakukan analisis sinoptik. Analisis sinoptik adalah gambaran

ringkas tentang karakter lagu berdasarkan analisis domain, analisis

taksonomi, analisis komponensial, analisis tema kultural, analisis komparasi

konstan. Dari analisis sinoptik menghasilkan sinopsi masing- masing lagu

yang dijadikan sampel.

6. Instrumen Penelitian dan Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian dalam karya tulis ini adalah peneliti itu

sendiri. Peneliti merupakan instrumen kunci, artinya dalam penelitian ini

Page 42: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

42

yang menjadi aktor utama mengumpulkan seluruh data ialah peneliti.

Namun dalam upaya mengumpulkan data, peneliti menggunakan beberapa

alat pengumpulan data antara lain sebagai berikut.

a. Panduan pengamatan berupa acuan tentang fenomena yang akan

diobservasi dalam upaya melakukan penelitian. Panduan pengamatan

merupakan satu diantara alat pengumpulan data guna mengidentifikasi

masalah dalam proses penelitian.

b. Panduan wawancara berupa seperangkat pertanyaan yang sebelumnya

telah dikonsep oleh peneliti terkait masalah penelitian.

c. Alat dokumentasi berupa seperangkat alat perekam yang digunakan

peneliti guna mendokumentasikan temuan dan semua aspek-aspek

terkait dalam proses pengumpulan data.

BIOGRAFI

Nama : Ferdinan, S.Sn

Tempat/Tanggal Lahir : Banjir Masin 23 November 1975

Page 43: Analisis Musikal Dan Tekstual Kesenian Raudat Pada Mayarakat Agama Islam

43

Pendidikan :