KESENIAN (Teater Musikal)

22
Drama musikal adalah satu bentuk ekspresi kesenian yang dikolaborasikan antara musik, laku, gerak dan tari, yang menggambarkan suatu cerita yang dikemas dengan tata koreografi dan musik yang menarik sehingga terbentuklah sebuah drama musik atau kadang di kenal dengan “musical play” Faktor emosional dari drama – humor, cinta, amarah – dikomunikasikan lewat kata – kata, musik, gerakan, dan aspek teknis dari hiburan yang digabungkan secara keseluruhan. Drama musikal sudah ditampilkan di seluruh dunia. Mereka bisa ditampilkan di teater yang seperti West End dan Broadway theatre di London dan New York, atau di teater yang lebih kecil seperti Fringe Theatre, Off-Broadway, produksi lokal, atau grup – grup amatir di sekolah, teater di seluruh penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia, terutama di Jakarta, drama musikal biasanya ditampilkan salah satunya adalah di Graha Bakti Budaya – Taman Ismail Marzuki 2. Sejarah Drama di Dunia 2.1. Drama Klasik Yang disebut drama klasik adalah drama yang hidup pada zaman Yunani dan Romawi. Pada masa kejayaan kebudayaan Yunani maupun Romawi banyak sekali karya drama yang bersifat abadi, terkenal sampai kini. a. Zaman Yunani. Asal mula drama adalah Kulrus Dyonisius. Pada waktu itu drama dikaitkan dengan upacara penyembahan kepada Dewa Domba/Lembu. Sebelum pementasan drama, dilakukan upacara korban domba/lembu kepada Dyonisius dan nyanyian yang disebut “tragedi”. Dalam perkembangannya, Dyonisius yang tadinya berupa dewa berwujud binatang, berubah menjadi manusia, dan dipuja sebagai dewa anggur dan kesuburan. Komedi sebagai lawan dari kata tragedi, pada zaman Yunani Kuno merupakan karikatur terhadap cerita duka dengan tujuan menyindir penderitaan hidup manusia. Ada 3 tokoh Yunani yang terkenal, yaitu: Plato, Aristoteles, dan Sophocles. Menurut Plato, keindahan bersifat relatif. Karya karya seni dipandanganya sebagai mimetik, yaitu imitasi dari kehidupan jasmaniah manusia. Imitasi itu menurut Plato bukan demi kepentingan imitasi itu sendiri, tetapi demi kepentingan kenyataan. Karya Plato yang terkenal adalah The Republic. Aristoteles juga tokoh Yunani yang terkenal. Ia memandang karya seni bukan hanya sebagai imitasi kehidupan fisik, tetapi harus juga dipandang sebagai karya yang mengandung kebijakan dalam dirinya. Dengan demikian karya-karya itu mempunyai watak yang menentu. Sophocles adalah tokoh drama terbesar zaman Yunani. Tiga karya yang merupakan tragedi, bersifat abadi, dan temanya Relevan sampai saat ini. Dramanya itu adalah: “Oedipus Sang Raja”, “Oedipus di Kolonus”, dan “Antigone”. Tragedi tentang nasib manusia yang mengenaskan.

Transcript of KESENIAN (Teater Musikal)

Drama musikal adalah satu bentuk ekspresi kesenian yang dikolaborasikan antara musik, laku, gerak dan tari, yang menggambarkan suatu cerita yang dikemas dengan tata koreografi dan musik yang menarik sehingga terbentuklah sebuah drama musik atau kadang di kenal dengan musical playFaktor emosional dari drama humor, cinta, amarah dikomunikasikan lewat kata kata, musik, gerakan, dan aspek teknis dari hiburan yang digabungkan secara keseluruhan.

Drama musikal sudah ditampilkan di seluruh dunia. Mereka bisa ditampilkan di teater yang seperti West End dan Broadway theatre di London dan New York, atau di teater yang lebih kecil seperti Fringe Theatre, Off-Broadway, produksi lokal, atau grup grup amatir di sekolah, teater di seluruh penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia, terutama di Jakarta, drama musikal biasanya ditampilkan salah satunya adalah di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki2. Sejarah Drama di Dunia 2.1. Drama Klasik Yang disebut drama klasik adalah drama yang hidup pada zaman Yunani dan Romawi. Pada masa kejayaan kebudayaan Yunani maupun Romawi banyak sekali karya drama yang bersifat abadi, terkenal sampai kini.

a. Zaman Yunani. Asal mula drama adalah Kulrus Dyonisius. Pada waktu itu drama dikaitkan dengan upacara penyembahan kepada Dewa Domba/Lembu. Sebelum pementasan drama, dilakukan upacara korban domba/lembu kepada Dyonisius dan nyanyian yang disebut tragedi. Dalam perkembangannya, Dyonisius yang tadinya berupa dewa berwujud binatang, berubah menjadi manusia, dan dipuja sebagai dewa anggur dan kesuburan. Komedi sebagai lawan dari kata tragedi, pada zaman Yunani Kuno merupakan karikatur terhadap cerita duka dengan tujuan menyindir penderitaan hidup manusia. Ada 3 tokoh Yunani yang terkenal, yaitu: Plato, Aristoteles, dan Sophocles. Menurut Plato, keindahan bersifat relatif. Karya karya seni dipandanganya sebagai mimetik, yaitu imitasi dari kehidupan jasmaniah manusia. Imitasi itu menurut Plato bukan demi kepentingan imitasi itu sendiri, tetapi demi kepentingan kenyataan. Karya Plato yang terkenal adalah The Republic. Aristoteles juga tokoh Yunani yang terkenal. Ia memandang karya seni bukan hanya sebagai imitasi kehidupan fisik, tetapi harus juga dipandang sebagai karya yang mengandung kebijakan dalam dirinya. Dengan demikian karya-karya itu mempunyai watak yang menentu. Sophocles adalah tokoh drama terbesar zaman Yunani. Tiga karya yang merupakan tragedi, bersifat abadi, dan temanya Relevan sampai saat ini. Dramanya itu adalah: Oedipus Sang Raja, Oedipus di Kolonus, dan Antigone. Tragedi tentang nasib manusia yang mengenaskan. Tokoh Lain yang dipandang tokoh pemula drama Yunani adalah Aeschylus, dengan karya-karyanya: Agamenon, The Choephori, The Eumides. Euripides yang hidup antara 485-306 SM, merupakan tokoh tragedi, seperti halnya Aeschylus. Karya-karya Euripides adalah: Electra, Medea, Hippolytus, The Troyan Woman dan Iphigenia in Aulis. Jika Aeschylus, Sophocles, dan Euripides merupakan tokoh strategi, maka dalam hal komedi ini mengenal tokoh Aristophanes. Karya-karyanya adalah : The Frogs, The Waps, dan The Clouds.

Bentuk Stragedi Klasik, dengan ciri-ciri tragedi Yunani adalah sebagai berikut : 1. Lakon tidak selalu diakhiri dengan kematian tokoh utama atau tokoh protagonis. 2. Lamanya Lakon kurang dari satu jam. 3. Koor sebagai selingan dan pengiring sangat berperan (berupa nyanyian rakyat atau pujian). 4. Tujuan pementasan sebagai Katarsis atau penyuci jiwa melalui kasih dan rasa takut. 5. Lakon biasanya terdiri atas 3-5 bagian, yang diselingi Koor (stasima). Kelompok Koorbiasanya keluar paling akhir (exodus). 6. Menggunakan Prolog yang cukup panjang.

Bentuk pentas pada zaman Yunani berupa pentas terbuka yang berada di ketinggian. Dikelilingi tempat duduk penonton yang melingkari bukit, tempat pentas berada di tengah-tengah. Drama Yunani merupakan ekspresi religius dalam upacara yang bersifat religius pula. Bentuk Komedi, dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Komedi tidak mengikuti satire individu maupun satire politis. 2. Peranan aktor dalam komedi tidak begitu menonjol; 3. Kisah lakon dititikberatkan pada kisah cinta, yaitu pengejaran gadis oleh pria yangcintanya ditolak orang tua/famili sang gadis. 4. Tidak digunakan Stock character, yang biasanya memberikan kejutan. 5. Lakon menunjukan ciri kebijaksanaan, karena pengarangnya melarat dan menderita, tetapi kadang-kadang juga berisi sindiran dan sikap yang pasrah.

b. Zaman Romawi Terdapat tiga tokoh drama Romawi Kuno, Yaitu: Plutus, Terence atau Publius Terence Afer, dan Lucius Senece. Teater Romawi mengambil alih gaya teater Yunani. Mula-mula bersifat religius, lama-kelamaan bersifat mencari uang (show biz). Bentuk pentas lebih megah dari zaman Yunani.

2.2. Teater Abad Pertengahan Pengaruh Gereja Khatolik atas drama sangat besar pada zaman Pertengahan ini. Dalam pementasan ada nyanyian yang dilagukan oleh para rahib dan diselingi dengan Koor. Kemudian ada pelanggan Pasio seperti yang sering dilaksanakan di gereja menjelang upacara Paskah sampai saat ini. Ciri-ciri khas theater abad Pertengahan, adalah sebagai berikut : 1. Pentas Kereta. 2. Dekor bersifat sederhana dan simbolik. 3. Pementasan simultan bersifat berbeda dengan pementasan simultan drama modern.

2.3. Zaman Italia Istilah yang populer dalam zaman Italia adalah Comedia Delarie yang bersumber dari komedi Yunani. Tokoh-tokohnya antara lain: Date, dengan karya-karyanya: The Divina Comedy Torquato Tasso dengan karyanya drama-drama liturgis dan pastoral dan Niccolo Machiavelli dengan karya-karyanya Mandrake.Ciri-ciri drama pada zaman ini, adalah sebagai berikut : a. Improvitoris atau tanpa naskah. b. Gayanya dapat dibandingkan dengan gaya jazz, melodi ditentukan dulu, barukemudian pemain berimprovisasi (bandingkan teater tradisional di Indonesia). c. Cerita berdasarkan dongeng dan fantasi dan tidak berusaha mendekati kenyataan. d. Gejala akting pantomime, gila-gilaan, adegan dan urutan tidak diperhatikan.

2.4. Zaman Elizabeth Pada awal pemerintahan Ratu Elizabeth I di Inggris (1558-1603), drama berkembang dengan sangat pesatnya. Teater-teater didirikan sendiri atas prakarsa sang ratu. Shakespeare, tokoh drama abadi adalah tokoh yang hidup pada zaman Elizabeth. Ciri-ciri naskah zaman Elizabeth, adalah:

a. Naskah Puitis. b. Dialognya panjang-panjang. c. Penyusunan naskah lebih bebas, tidak mengikuti hukum yang sudah ada. d. Lakon bersifat simultan, berganda dan rangkap. e. Campuran antara drama dengan humor.

2.5. Perancis : Molere dan Neoklasikisme Tokoh-tokoh drama di Prancis antara lain Pierre Corneile (1606-1684, dengan karya-karya: Melite, Le Cid), Jean Racine (1639-1699, dengan karya: Phedra).

2.6. Jerman: Zaman Romantik Tokoh-tokoh antara lain: Gotthold Ephrairn Lessing (1729-1781, dengan karya Emilla Galott, Miss Sara Sampson, dan Nathan der Weise), Wolfg Von Goethe (1749-1832, dengan karya: Faust, yang difilmkan menjadi Faust and the Devil), Christhoper Frederich von Schiller (1759-1805, dengan karya: The Robbers, Love and Intrigue, Wallenstein, dan beberapa adaptasi dan Shakespeare).

2.7. Drama Modern a. Norwegia : Ibsen Tokoh paling terkemuka dalam perkembangan drama di Norwegia adalah Henrik Ibsen (1828-1906). Karya Ibsen yang paling terkenal dan banyak dipentaskan di Indonesia adalah Nova, saduran dari terjemahan Armyn Pane Ratna. Karya-karya Ibsen adalah Loves Comedy, The Pretenders, Brand dan Peer Gynt (drama puitis), A Doll House, An Emeyn of the people, The Wild Duck, Hedda Gabler, dan Rosmersholm.

b. Swedia : August Strinberg Tokoh drama paling terkenal di swedia adalah Strindberg (1849-1912). Karya-karya drama yang bersifat historis dari Strindberg di antaranya adalah Saga of the Folkum dan The Pretenders, Miss Julia dan The Father adalah drama naturalis. Drama penting yang bersifat ekspresionitis adalah A Dream Play, The Dance of Death, dan The Spook Sonata.

c. Inggris : Bernard Shaw dan Drama Modern. Tokoh drama modern Inggris yang terpenting (setelah Shakespeare) adalah George Bernard Shaw (1856-1950). Ia dipandang sebagai penulis lakon terbesar dan penulis terbesar pada abad Modern.

d. Irlandia : Yeats sampai OCasey Tokoh penting drama Irlandia Modern adalah William Butler Yeats yang merupakan pemimpin kelompok sandiwara terkemuka di Irlandia dan Sean OCasey (1884) dengan karyanya: The Shadow of a Gunman, Juno and the Paycock, The Plough and the Start, The Silver Tassie, Withim the Gates, dan The Start Turns Red. Tokoh lainya adalah John Millington Synge (1871-1909) dengan karya-karya: Riders to the Sea, dan The Playboy of the Western World. Synge merupakan pelopor teater Irlandia yang mengangkat dunia teater menjadi penting disana.

e. Perancis : dari Zola sampai Sartre Dua tokoh drama terkemuka di Prancis adalah Emile Zola (1840-1902) dan Jean Paul Sartre (1905).

f. Jerman dan Eropa Tengah : dari Hauptman sampai Brecht Banyak sekali sumbangan Jerman terhadap drama modern Tokoh seperti Hebble dan temannya telah mempelopori a1iran Realisme. Pengarang Naturalis yang terkenal adalah Gerhart Huptman (1862-1945) dan Aflhur Schnitzler (1862-19310).

g. Italia : dari Goldoni sampai Pirandillo Setalah zaman resenaissance, karya-karya drama banyak berupa opera disamping comedia dellarte. Tokoh drama Italia antara lain Goldoni (1707-1793) dengan karya Mistress of the Inn. Gabrille DAnnunzio (1863-1938) dan Luigi Pirandello (1867-1936).

h. Spanyol : dari Benavente ke Lorca Bagi Spanyol, abad XX dipandang sebagai abad kebangkitan dromatic spirit. Tokohnya antara lain: Jacinto Benavente (1866-1954) yang pernah mendapat hadiah Nobel 1922. Sezaman dengan Benavente adalah Gregorio Martinez Sierra (1881-1947) dengan karyanya The Cradle Song. Pengarang paling penting pada zaman modern di Spanyol adalah penyair dan penulis drama Federico Garcia Lorco (1889-1936).

i. Rusia : dari Pushkin ke Andreyev Tzarina Katerin Agung dipandang sebagai pengembangan drama di Rusia. Pengarang pertama yang dipandang serius adalah Alexander Pushkin (1799-1837) dengan karyanya Boris Godunov, sebuah tragedi historis.

j. Amerika : Golfrey sampai Miller Pengarang drama yang penting di Amerika adalah Thomas Godfrey, dengan karyanya The Princes of Parthic (1767). Sejak adanya Broadway sebagai pusat teater, perkembangan teater di Amerika sangat pesat. Tokoh-tokohnya antara lain Eugne Gladstone ONeill (1888-1953). Tokoh drama lainya Maxwell Anderson (188-1959). Dengan karyanya: Elizabeth the Queen, Mary of Scotland, dan Anne of Thousand Days. Juga Winterset, What Price Glory, Both Your houses dan High Tor. Thornton Wulder (1897- .....) dengan karyanya Our Town, The Skin of Our Theeth, dan The Matchmake,: Elmer Rice (1892-....), karyanya: Street Scene (mendapat hadiah Pulitzer), The Adding Machine, dan Dream Girl. Beberapa pengarang lain diantaranya Clifford Odets (yang dikenal dengan protes sosialnya, (Tennesse Williams dan Arthur Miller, Odets (1906-..). antara lain mengarang: Waiting-for Lefty, Golden Boy, Awake and Sing, The country Girl, dan The Flowering Peach. Pengikut Odets sebagai pengarang protes social adalah: Lilian Heilman Saroyan ( 1905-.). Yang dikenal sebagai pengarang masa kini di antaranya adalah Tennesse Williams (1914-..) Arthur Miller (1915-.) dan William Inge. Pengarang lainnya adalah: Robert Anderson (karyanya: Tea and Shympathy, All Summer Long, an Silent Night, Lonely Night). William Gibson (Karyanya: Two for the Seesaw dan The Miracle Worker). Brooks Atkinson (karyanya: The New York Times). Drama Komedi musikal juga berkembang di Amerika, misalnya: A Trip to Chinatown (oleh Charles Hoyt), Forty Five Minutes from Broadway (oleh George M. Cohan), Of There I Song karya George S.

Sejarah Munculnya DramaDramaDefenisi Drama yaitu suatu karya sastra yang mengungkapkan suatu cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Salah satu ciri drama adalah dialog, dialog merupakan unsur drama yang membedakan antara drama dengan epos dan kisah-kisah.Munculnya Drama di yunani:Awal mula munculnya drama di yunani yaitu ketika orang-orang yunani menyanyikan syair dengan lagu di festival/ perayaan para dewa dalam bentuk paduan suara (koor) dari para laki-laki. Ketika mereka memuji dewa dynisius yaitu dewa kesuburan dan memuji pahlawan-pahlawan yang lainnya. Selain perayaan para dewa, bangsa yunani juga mengadakan dua perayaan, yaitu: perayaan Pertama pada musim dingin dan perayaan yang ke Dua pada musim semi.Drama yunani terbagi menjadi dua macam, yaitu:1. Drama komedi, yang muncul akibat ejekan, adapun dramawan komedi yang terkenal yaitu Aristhopanes ( 387-450 SM).2. Drama tragedi, yang muncul akibat pujian, adapun dramawan tragedy yang terkenal yaitu sopocles (405-490 SM).

Tiruan bangsa Latin dan Roman dalam drama Yunani:Drama bangsa Latin itu meniru drama bangsa Yunani, drama roman dari segi tema, pandangan, dan pakaiannya itu juga sejenis dengan drama bangsa Yunani.Drama di Eropa Pada Masa PertengahanDrama Eropa pada masa pertengahan kebanyakan dramanya bercorak agama gereja (kristen) dan kebanyakan tema-temanya mengambil dari kitab Injil.Pengaruh Gereja Khatolik atas drama sangat besar pada zaman Pertengahan ini. Dalam pementasan ada nyanyian yang dilagukan oleh para rahib dan diselingi dengan Koor. Kemudian ada pelanggan Pasio seperti yang sering dilaksanakan di gereja menjelang upacara Paskah sampai saat ini. Sepanjang tahun 1400-an 1500-an, banyak kota di Eropa mementaskan drama untuk merayakan hari-hari besar umat Kristen. Drama-drama tersebut di buat berdasarkan cerita-cerita Al-kitab dan di pertunjukan di atas kereta yang ditarik keliling kota, yang disebut pageant. Para pemain pageant menggunakan tempat di bawah karena untuk menyembunyikan peralatan. Peralatan ini di gunakan untuk efek tiupan, Seperti menurunkan seorang aktor dari atas panggung. Para pemain pageant memainkan satu adegan dari kisah dalam Al-kitab, lalu berjalan lagi. Pageant lain dari aktor-aktor lain untuk adegan berikutnya, menggantikannya. Aktor-aktor pageant seringkali adalah para perajin setempat yang memainkan adegan yang menunjukan keahlian mereka. Orang berkerumun untuk menyaksikan drama pageant religius di Eropa. Drama ini pupoler karena pemainnya berbicara dalam bahasa sehari-hari, bukan bahasa Latin yang merupakan bahasa resmi gereje-gereje kristen.Drama di Eropa Pada Masa KebangkitanPada masa ini adalah masa kebangkitan orang-orang Eropa klasik, semuanya menceritakan tentang drama sastra Yunani dan Romawi, dengan menjaga karakter, dan pada masa ini pertama kali ada drama yang menggunakan naskah. Masa kebangkitan ini juga disebut dengan masa renaissance di zaman Renaisans, atau zaman kelahiran kembali, yang terjadi di Eropa pada abad ke-15 hingga 17. Pada saat itu, terjadi kebangkitan dalam banyak sendi-sendi kehidupan, termasuk dunia seni. Suatu dunia tua dan stagnan tiba-tiba menjadi hidup dan bersemangat.Beberapa tokoh pengarang drama klasik pada masa ini, sebagai berikut:Pengarang teater Yunani Klasik Yaitu : Aeschylus(525-SM.) Dialah yang pertama kali mengenalkan tokoh prontagonis dan antagonis mampu menghidupkan peran. Karyanya yang terkenal adalah Trilogi Oresteia yang terdiri dari Agamennon , The Libatian Beavers, dan The Furies. Shopocles (496-406 SM.) Karya yang terkenal adalah Oedipus The King, Oedipus at Colonus, Antigone. Euripides (484-406 SM) Karya-karyanya antara lain Medea, Hyppolitus, The Troyan Woman, Cyclops. Aristophanes (448-380 SM) Penulis naskah drama komedi, karyanya yang terkenal adalah Lysistrata, The Wasps, The Clouds, The Frogs, The Birds. Manander (349-291 SM) Manander menghilangkan Koor dan menggantinya dengan berbagai watak, misalnya watak orang tua yang baik, budak yang licik, anak yang jujur, pelacur yang kurang ajar, tentara yang sombong dan sebagainya. Karya Manander juga berpengaruh kuat pada jaman Romawi Klasik dan drama komedi jaman Renaisans dan Elisabethan.Kebanyakan drama tragedi Yunani dibuat berdasarkan legenda. Drama-drama ini sering membuat penonton merasa tegang, takut, dan kasihan. Drama komedi bersifat lucu dan kasar serta sering mengolok-olok tokoh-tokohterkenal.Adapun salah satu karya yang terkenal pada masa itu adalah Romeo dan Juliet adalah kisah tragedi karya William Shakespeare yang ditulis pada awal karirnya. Kisahnya mengetengahkan sepasang pemuda yang saling jatuh cinta, namun terhalang karena kedua keluarga mereka yang bermusuhan.pada abad ke 19 di Italia muncul drama musikalis yang lebih banyak monolog dari pada dialog. Drama musikal adalah bentuk drama yang menggabungkan lagu, dialog ucapan, akting, dan tarian. Konten emosionalnya humor, cinta, kemarahan, serta ceritanya dikomunikasikan melalui kata-kata, musik, gerakan dan aspek teknis hiburan sebagai satu kesatuan utuh. Meski drama musikal juga mencakup bentuk drama lain seperti opera, hal ini dapat dibedakan dari kepentingan setara terhadap musik jika dibandingkan dengan dialog, gerakan, dan elemen lain karya tersebut.Drama di Eropa Pada Masa RomantisismeSejak akhir abad ke 19, ketika kebangkitan aliran Romantisisme drama mulai berkembang dan mempunyai corak yang berbeda dengan aliran klasik di sejumlah kaidah atau gramatika seni dan temanya, sedangkan temanya sendiri bersifat sosial dan kemanusiaan, bercampur dengan jenis sastra, sehingga muncul perpaduan antara mimetik dan komedi yang dikenal dengan drama romantic, drama ini tidak hanya berlaku pada syair terapi juga berlaku pada prosa seperti yang dilakukan penyair Prancis yang bernama Alfred de mousih, dan pada akhirnya drama ini cendrung pada Realism.Jadi setelah aliran romantic muncul lahirlah drama lain yang mengubah corak drama yang bersifat seni dan sosial diantaranya : aliran realism, semiotic, dan realism sosial.Pengaruh sastra Eropa terhadap sastra Arab dan Timur:Sastra arab dan sastra timur, ini adalah jenis dari drama opera dengan tema-tema yang berbeda, adapun temanya diambil dari karya sastra 1001 malam. Seperti drama opera bangsa Eropa yang judulnya ( Aladin dan lampu ajaib), dan drama yang judulnya ( pembuat sepatu yang terkenal di kairo) adalah drama opera yang dikarang oleh H. Rabaud. Merupakan drama pertama kali yang ada di Paris pada tahun 1914. Kemudian drama opera yang temanya merupakan drama komedi yang di karang oleh (Maurical Ravel) pada tahun 1903.Imajinasi Menurut Bangsa Arab:Imajinasi dalam syair Arab ghinaI (lirik) tidak dikenal dalam drama-drama hingga masa moderen. Yang mungkin hanya mengambil dari karya seni (maqomat) dan hanya berdasarkan pada unsur dialog saja, dialog merupakan unsur dari seni drama. Akan tetapi syair lirik akan muda di kenal sampai masa moderen jika sastrawan arab itu mengetahui bahwa unsur-unsur asli dari drama adalah imajinasi.Drama Dalam Sastra ArabPertama kali drama Arab dirintis sekitar pertengahan abad 19 di suriah. Suriah juga mencakup libanon dan palestina karena semuanya di gabungkan. Adapun orang yang pertama kali memulai drama arab yaitu (marwan an-naqos 1817-1855). Sedangkan kebudayanya bangsa italia, perancis, turki dan kebudayaan bangsa arab itu mengambil dari seni italia akan tetapi dari segi tema mereka bergantung pada drama-drama dan kebudayaan perancis. Pada tahun 1848 marwan naqos menampilkan drama di rumahnya yang terletak di Beirut dengan bantuan ahli penerjemah karya sastra drama, drama yang ditampilkan berjudul ( LAvare) dalam drama yang ditampilkan tersebut menunjukan karakter bangsa-bangsa arab dilihat dari segi nama- nama tokohnya dan latarnya. Adapun drama yang ke dua yaitu drama komedi oleh Abu Hasan yang diambil dari karya sastra 1001 malam. Abu Hasan adalah keturunan dari kholifah Harun ar-Rosyid, dan drama yang ke tiga sekaligus drama terakhir yang menceritakan sejarah drama oleh Moliere .Kelompok dramawan suriya yang dipimpin oleh salim an-naqos (ibn akhi marwan an-naqos tiba di mesir pada abad 19. Diantara kelompok ini Adib ishaq dan Yusuf Khayat merupakan orang pertama yang tiba di mesir sejak tahun 1876. Mereka juga sebagai wakil dramawan di kairo atau iskandariah, dan sudah banyak drama-drama perancis klasik yang sudah di terjemahkannya. Seperti drama (Andromak), (vedder) oleh penyair perancis yaitu rosin , drama oleh penyair , drama () oleh penyair perancis klasik yaitu Iabbe Daubignac.Pengaruh Ahmad Syauqi Dalam Aliran Realisme, Klasik Dan Romantisme Dalam Sastra PerancisDalam drama majnun laila tampak terpengaruh oleh aliran realisme di lihat dari segi pengalan sejarahnya qois. Adapun pengaruh aliran klasik dalam kisah majnun laila ini dapat dilihat dari drama puisinya, dan salah satu waktunya yang bergantung pada masalah-masalah individu yaitu antara belas kasihan/ simpati . Seperti yang di katakan oleh laila dalam sebuah syair: Aku terletak antara dua perkara yang mana keduanya dapat melemparkan ku ke dalam neraka, maka janganlah menyalahkanku akan tetapi tuntunlah dirikuAntara ketamakanku atas kesucian yang aku perlihatkan dan penjagaanku hanya untuk yang aku cintai.Adapun pengaruh dari aliran romantisme terlihat dari belas kasihan dan kewajiban dalam jiwa laila.Gabungan antara ketiga aliran tersebut itu dapat mempengaruhi Ahmad Syauqi dalam sastra Timur khususnya sastra Perancis dalam memilih judul (Laila Majnun) yang hanya mementingkan puisi-puisi perancis.

sejarah perjalanan film musikal indonesia dari masa ke masaFilm musikal adalah genre film dimana didalamnya lagu dinyanyikan oleh para karakter terjalin ke dalam narasi, kadang-kadang disertai dengan menari. Lagu-lagu biasanya plot maju atau mengembangkan karakter film tersebut, meskipun dalam beberapa kasus mereka memainkan adegan musikal hanya sebagai istirahat dalam alur cerita.film musikal di Indonesia dimulai pada era 1950-an dengan film musikal hitam putih dan peralatan syuting yang masih sederhana mana film masih dalam bentuk film hitam putih,kemudian ada era 70-an sampai tahun 80-an yang sempat pakum beberapa lama sampai muncul film sherina yang memulai kembali era baru film musikal di indonesia.

perjalanan filim musika indonesia dari masa kemasaERA TAHUN 50-AN SAMPAI 60-ANdi era ini ada beberapa film musikal yg dibuat, namun hanya 4 yg menjadi legenda sampai sekrang :1. film Bintang Surabaja 1951.ini adalah film pertama indonesia yg bergenre musikal,

2. TIGA DARA (1956)T

dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak, masing-masing sebagai tokoh Nunung, Nana, dan Neni. Tak hanya mereka, Rendra Karno, Bambang Irawan, dan Fifi Young juga turut memperkuat.Film ini berkisah tentang romantika keluarga dengan tiga anak perempuan yang semuanya masih lajang. Ibu mereka meninggal, dan ketiganya tinggal bersama nenek dan ayah yang terus sibuk.Film klasik Indonesia yang menyuguhkan realitas masyarakat dengan jujur. Alur ceritanya sederhana, karakter tokohnya kuat, dan akting para pemainnya lumayan hebat. Yang membuat Tiga Dara hebat, kisah sederhana film itu juga dibungkus dengan skenario menarik dan alur cerita yang rapih serta bisa dinalar. Kesan kaku dan jadul bahkan tak muncul dalam adegan. Penggunaan bahasa sehari-hari yang luwes membuat film yang skenarionya ditulis sendiri oleh Usmar Ismail itu menjadi dekat dengan penonton. Di zamannya, film musikal hitam-putih tersebut menorehkan penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia pada 1960-an untuk tata musik terbaik. Selain itu, Tiga Dara menjadi salah satu film terlaris Indonesia era 1950-an, dari sisi kualitas gambar, film Tiga Dara berdurasi 116 menit itu, meski masih hitam putih, namun tetap menarik dari segi alur cerita, karakter para tokoh, dan akting para pemainnya.

3. Asrama Dara (1958)

ASMARA DARA adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1958 film yg diproduksi oleh perfini ini, disutradarai oleh Usmar Ismail sekaligus merangkap sebagai penulis skenario, Film ini dibintangi antara lain oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya,Indriati, Iskak, Rendra Karno, Bambang Irawan, Fifi Young dan Hassan SanusiCERITA DI FLM KLASIK INI CUKUP MENARIK,Penghuni asrama yang dipimpin bu Siti (Fifi Young) mempunyai persoalan sendiri-sendiri. Tari (Aminah Chendrakasih), seorang mahasiswi jatuh cinta pada laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Calon dokter Rahimah (Chitra Dewi) akan dipaksa menikah di kampung, dan ditolong oleh Nasrul (Bambang Irawan).Pramugari Maria (Baby Huwae) terlibat cinta segi empat, dicintai co-pilot Imansyah (Bambang Hermanto), tapi Maria lebih tertarik pada saudagar Broto (Rendra Karno), sedangkan Broto sendiri lebih menyenangi guru tari, Sita (Nun Zairina). Masuk pula dua remaja, Ani (Nurbani Jusuf) dan Ina (Suzanna), yang dititipkan pada bu Siti karena orangtuanya sibuk berpolitik. Segala persoalan tadi diselesaikan secara komedi ditambah dengan disisipkan dialog yang berbentuk musik dan nyanyian membuat film ini smakin menarik di nikamati pada zamannya4. Tandjung KatungTandjung Katung adalah film besutan produsen film daerah bernama radial, film hitam putih ini di Produseri oleh Amir Jusuf, dan Sutradara skaligus penulis skenario adalah Jacob Harahapsedangkan Pemeran yg bermain di film yg juga menampilkan sepuluh lagu dan lima belas tari baru ini adalah Rd Ismail, Fifi Young, Zainal Abidin, Kamsul, Hardjo Muljo, Masito Sitorus, Nun Zairina,dan Hadisjam Tahaxfilm ini menceritakan tentang jalan hidup seorang penari ronggeng bernama sahara yg di perankan oleh nur zairina ,Kecewa dalam perkimpoiannya, mendorong Sahara meninggalkan Medan dan pergi ke Jakarta. Dia lupakan juga soal ronggeng, profesinya selama ini. Di ibu kota ketemu Effendi, yang mengajaknya untuk menciptakan tari pergaulan nasional dengan bersumber dari tari daerah yang asli

ERA 70-AN SINGGA SEKARANG

Film musikal Indonesia mengalami kenaikan pesat saat pada era 1970-an, film garapan Teguh Karya yang berjudul Cinta Pertama dan Badai Pasti berlalu berhasil meraih penonton film terbanyak. Bahkan film Badai Pasti Berlalu menjadi film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang. Ada pula sejumlah film lain yakni Laila Majenun, Bawang Putih, dan Dunia Belum Kiamat,. berikut film2 musikal terlaris di era ini

1. CINTA PERTAMA 1973Cinta Pertama adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1973 dan memenangkan Piala Citra pada FFI 1974 antara lain sebagai Film Terbaik, Sutradara Terbaik dan Pemeran Utama Wanita dengan Pujian. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya dan diperankan oleh antara lain Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Robby Sugara.[sunting]Sinopsis

Ade dan kawan kawannya bertemu dengan Bastian di kereta yang membawa mereka ke Jakarta. Bastian bermaksud memenuhi panggilan lamaran kerja, sementara Ade dan kawan kawannya baru pulang dari bepergian. Ternyata Bastian bekerja pada kantor ayah Ade. Tumbuhlah cinta di antara mereka, namun terhadang dua permasalahan. Ade dijodohkan dengan Johny, anak dari rekan kerja ayah Ade yang baru saja kembali dari Jerman, namun Ade menolaknya. Permasalahan lain muncul ketika seseorang yang mengaku mertua Bastian datang ke kantor ayah Ade dan melaporkan bahwa Bastian adalah mantan napi, karena telah membunuh anaknya. Ade hanya bisa bersikap pasrah apalagi Bastian tiba tiba menghilang hanya meninggalkan sepucuk surat. Ternyata Bastian kembali menekuni pekerjaan bertani bunga membantu orang tua angkatnya. Pada waktu Bastian mengantar bunga ke Jakarta bertemulah ia dengan Ade dan calon suaminya Johny. Bastian marah karena tidak rela Ade bersanding dengan Johny. Bastian mempunyai dendam dengan Johny karena penyebab kematian istrinya adalah Johny.2. BADAI PASTI BERLALU 1977

Badai Pasti Berlalu adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1977. Film ini disutradarai oleh Teguh Karya pada tahun 1977 yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti Berlalu terbitan Maret 1974. Novel ini sempat pula dimuat di harian Kompas dari tanggal 5 Juni 1972 hingga 2 September 1972.

Film ini berkisah tentang Siska (Christine Hakim) yang patah hati karena tunangannya membatalkan perkimpoian mereka dan menikah dengan gadis lain.Siska yang kehilangan semangat hidup memutuskan keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri. Leo, sahabat Jhonny, kakak Siska, mendekatinya untuk memenangkan taruhan dengan teman-temannya untuk menaklukkan Siska. Leo yang Don Yuan berhasil membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es, namun ia sendiri benar-benar jatuh hati kepada gadis itu.Kesalahpahaman terjadi di antara mereka, menyebabkan mereka tidak bisa bersatu. Lalu, muncul pula Helmi, seniman pegawai niteclub, seorang pemuda yang lincah, perayu, dan licik. Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska.Penghargaan :Piala Citra untuk editing, fotografi, editing suara dan[/align] musik di Festival Film Indonesia (FFI) 1978 Ujung PandangPiala Antemas Festival Film Indonesia 1979 sebagai film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang.

. BAWANG PUTIH 1974

Bawang Putih adalah film drama tahun 1974 dari Indonesia yang disutradarai oleh F. Sutrisno. Film ini dibintangi antara lain oleh Tanty Josepha dan Titiek Puspa.Suatu peristiwa di zaman antah berantah. Mak Bakung (Titiek Puspa) punya anak kandung, Mawar (Ita Sitompul) dan anak tiri, Melati (Tanty Josepha). Ketika dewasa, Melati yang cantik dikhawatirkan bakal mengalahkan Mawar. Karenanya Melati diperlakukan sebagai budak. Melati menerima saja perlakuan ibu dan saudaranya itu. Ia juga berlaku ramah kepada semua orang, hingga Melati disayang. Hal sebaliknya berlaku bagi Mak Bakung dan Mawar yang kasar, cerewet, sombong dan judes. Sewaktu seorang pangeran sedang berburu dan sampai di desa mereka, ia jatuh hati pada Melati dan meminangnya uantuk jadi permaisuri. Mak Bakung dan Mawar jadi sadar, dan rakyat menyambut pengantin baru itu.3. LAILA MAJENUN 1975

Laila Majenun adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1975 dan disutradarai oleh Sjuman Djaya.Film ini diinspirasi oleh karya Shakespeare, Romeo dan Juliet serta film berjenis West Side Story

Film dibuka dengan narasi sutradara yang menyampaikan cerita kepada seorang anak kecil tentang pembangunan kota Jakarta yang secara tidak langsung memisahkan satu kampung menjadi dua kelompok gank yang bertentangan.Kelompok pertama, kelompok anak gedongan, dipimpin oleh Anton (diperankan oleh Achmad Albar) sedangkan kelompok kedua dipimpin oleh Mahmud (diperankan oleh Parto Tegal).Maulana (diperankan oleh Deddy Sutomo), anak desa yang ditampung oleh Anton, jatuh cinta pada Laila (diperankan oleh Rini S. Bono) (yang adalah adik Mahmud). Majid (diperankan oleh Farouk Afero) yang merasa mencintai Laila terlebih dahulu, menjadi marah. Pada akhirnya, Anton terbunuh oleh Mahmud dan Mahmud sendiri terbunuh oleh Maulana, yang spontan membalas ketika melihat Anton terbunuh.Sjuman Djaya sanjaya adalah sutradar,penulis skaligus produser filim ini,dan pemain yg berPeran di fil ini adalah : Achmad Albar, Parto Tegal, DeddySutomo, Rini S. Bono, Farouk Afero, Mang Udelsedang yang mendanai film ini sampai tayang adalah PT Matari Film dan PT Artis Jaya Film.

4. PETUALANGAN SHERINA 1999

setelah sempat bebrapa tahun film indonesia mengalami mati suri, ditambah pula krisis berkepanjangan, film musikal pun kembali bergairah dan mencapai puncaknya saat pada era milenium (1999 sampai 2000-an) dengan di garapnya film petualangan sherina. film musikal garapan Riri Riza dan Mira Lesmana ini mampu menarik pangsa penikmat film Indonesia, pasca krisis. Musik yang ditata Elfa Secioria sejak awal termasuk mengantarkan Sherina menjadi penyanyi wanita paling terkemuka hingga saat iniPetualangan Sherina adalah film musikal untuk semua umur. Skenario dibuat oleh Jujur Prananto dan sutradara oleh Riri Riza memberikan andil yang besar sehingga film ini menghibur dan menyentuh. Musik yang ditata Elfa Secioria sejak awal termasuk mengantarkan Sherina menjadi penyanyi cilik paling terkemuka lewat album Andai Aku Besar Nanti.Film ini didukung sederet aktor-aktris terkemuka seperti Didi Petet, Mathias Muchus, Ratna Riantiarno, Butet Kertaradjasa dan yang lainnya.Salah satu persiapan promosi adalah pencantuman nama Sherina dalam judul. Awalnya film ini berjudul Petualangan Vera dan Elmo. Penggantian dengan nama Sherina karena popularitas artis cilik Sherina Munaf memang sedang memuncak pada saat itu berkat album Andai Aku Besar Nanti.

5. Joshua oh Joshua 2001

joshua oh joshua merupakan salah satu film utama yang dibintangi oleh Joshua Suherman dan diproduksi oleh Rapi Films. Film ini dirilis pada tahun 2001. Waktu film ini ialah 90 menit. Pemain utama di film ini ialah Joshua Suherman, Anjasmara, Desi Ratnasari, dan masih banyak lagi. Sutradaranya ialah Edward Sirait.

6. BIARKAN BINTANG MENARI 2003

Biarkan Bintang Menari adalah sebuah film drama Indonesia yang diproduksi pada tahun 2003 dan disutradari oleh Indra Yudhistira serta diperankan antara lain oleh Aryo Wahab, Ladya Cheryl dan El Manik.

7. FANTASI 2007

Fantasi adalah Film Indonesia yang dirilis pada 2004 yang disutradarai oleh Putu Kusuma Wijaya dan Sergius Sutanto serta dibintangi oleh Mathias Muchus, Micky, Cindy, dan Rini.Sinopsis :Di sebuah sekolah, akan diadakan pentas musik. Pentas ini berjudul "Jakarta Cinderella" ini dibawakan tiga orang yang menjadi peran utama yaitu Indah (Rini), yang menjadi Si Jutek alias anak ibu tiri, Bunga (Cindy) sebagai Upik Abu, dan Ronald (Micky) sebagai pangeran. Kenyataannya, Bunga adalah anak yang sombong karena merasa telah jadi bintang sinetron. Bunga pacaran dengan Ronald, sementara di sisi lain Indah menaruh hati pada Ronald.

8. ARIEL DAN RAJA LANGIT 2005

Ariel & Raja Langit adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2005 yang disutradarai oleh Harry Dagoe Suharyadi. Film ini sendiri dibintagi oleh Sulton Max, Ariel Tatum, Cornelia Agatha, Xena, Sissy Priscillia, Indy Barends, Dik Doank, Donna Harun, dan Otig Pakis9. OPERA JAWA 2006

Opera Jawa adalah film produksi gabungan Indonesia Austria yang disutradari oleh Garin Nugroho dan diproduksi

pada tahun 2006, dibintangi antara lain oleh Artika Sari

Devi, Martinus Miroto dan Retno Maruti.Penghargaan :Film ini masuk dalam nominasi Festival Film Internasional Venesia 2006, Festival Film Internasional London 2006 dan Festival Film Internasional Toronto 2006. Dalam Festival Film Indonesia 2006 mendapat nominasi untuk kategori film layar lebar. Dalam Festival International Film Independent Bruxelles Ke-35 di Brussel, Belgia, 4-9 November 2008, film ini meraih penghargaan tertinggi untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Garin Nugroho), dan Aktris Terbaik (Artika Sari Devi)

10. GENERASI BIRU 2008

Generasi Biru adalah sebuah film musikal tanpa dialog sebagai persembahan 25 tahun perjalanan musik Slank, hasil kolaborasi tiga orang sutradara Garin Nugroho, John De Rantau dan Dosy Omar. Ide kreatifnya dibuat oleh Garin Nugroho yang terinspirasi dari lagu-lagu karya Slank selama 25 tahun sejak 1983-2008 Tahun 1994 silam, Slank meluncurkan album Generasi Biru yang berisi 10 lagu.Generasi Biru itu bukan sekadar album, tapi juga filosofi mereka yang harapannya dapat diikuti para penggemar mereka.

11. MELODI

Melodi merupakan film drama Musikal Indonesia yang dirilis pada 10 Juni 2010 dengan disutradarai oleh Harry Dagoe Suharyadi yang dibintangi antara lain oleh Emir Mahira, Nadya Amanda, dan Yasamin Jasem. selanjutnya menyusul film Laskar Cilik (2010),Dawai 2 Asmara (2010), Rumah Tanpa Jendela (2011),dan Langit Biru (2011) yang turut juga meramaikan blantika perfilman indonenesia.

Film musikal

Poster film Top Hat pada tahun 1935.Film musikal adalah genre film dimana didalamnya lagu dinyanyikan oleh para karakter terjalin ke dalam narasi, kadang-kadang disertai dengan menari. Lagu-lagu biasanya plot maju atau mengembangkan karakter film tersebut, meskipun dalam beberapa kasus mereka melayani hanya sebagai istirahat dalam alur cerita, seringkali sebagai rumit "angka produksi". Sebuah subgenre dari film komedi musik adalah musik, yang juga mencakup elemen kuat dari humor.Film musikal adalah perkembangan alami dari panggung musik setelah munculnya teknologi film suara. Biasanya, perbedaan terbesar antara musik film dan panggung adalah penggunaan latar belakang pemandangan yang mewah dan lokasi yang akan praktis dalam teater. Film musikal khas mengingatkan mengandung unsur teater; pemain sering memperlakukan lagu mereka dan nomor tari sebagai jika ada penonton tinggal menonton. Dalam arti, penampil menjadi penonton deictic, sebagai pelaku terlihat langsung ke kamera dan melakukan untuk itu.Film musikal di dunia baratEra Suara KlasikTahun 1930 melalui 1960 dianggap usia emas dari film musikal, ketika popularitas genre berada di tertinggi di dunia Barat.Film Mmusikal pertamaMusik film pendek yang dibuat oleh Lee De Forest di 1923-24. Setelah ini, ribuan Vitaphone pendek (1926-1930) dibuat, banyak yang menampilkan band, vokalis dan penari, di mana soundtrack musik dimainkan saat aktor digambarkan karakter mereka seperti yang mereka lakukan di film bisu: tanpa dialog.[1] The Jazz Singer, dirilis pada 1927 oleh Warner Brothers, tidak hanya film pertama dengan dialog disinkronkan, namun film fitur pertama yang juga merupakan musik, menampilkan Al Jolson menyanyikan "Dirty Hands, Dirty Face;" "Toot, Toot, Tootsie", "Blue Skies" dan "My Mammy". Sejarawan Scott Eyman menulis, "Ketika film ini berakhir dan tepuk tangan tumbuh dengan houselights, istri Sam Goldwyn, Frances memandang berkeliling pada selebriti di keramaian. Dia melihat 'teror di semua wajah mereka' katanya, seolah-olah mereka tahu bahwa 'permainan mereka telah bermain selama bertahun-tahun akhirnya berakhir.[2] Namun, hanya urutan Jolson telah terdengar, sebagian besar film itu diam.[1]Hollywood, merilis lebih dari 100 film musikal tahun 1930, tetapi hanya 14 pada tahun 1931.[3] Pada akhir 1930-an, penonton sudah jenuh dengan musik dan studio dipaksa untuk memotong musik dari film-film yang kemudian dibebaskan. Sebagai contoh, Life of the Party (1930) pada awalnya diproduksi sebagai semua-warna, komedi semua-bicara musik. Sebelum dirilis, bagaimanapun, lagu-lagu dipotong keluar. Hal yang sama terjadi pada Fifty Million Frenchmen (1931) dan Manhattan Parade (1932) yang keduanya telah difilmkan sepenuhnya di Technicolor. Marlene Dietrich lagu bernyanyi sukses di film, dan Rodgers dan Hart menulis diterima dengan baik beberapa film, tetapi bahkan popularitas mereka memudar oleh 1932.[3] Publik dengan cepat datang untuk mengasosiasikan warna dengan musikal dan dengan demikian penurunan popularitas mereka juga menghasilkan penurunan.Era pascaklasikPada tahun 1960, 1970 dan berlanjut hingga hari ini film musikal menjadi kurang dari genre bankable yang dapat diandalkan untuk yakin-api hits. Audiens untuk film musik mereka berkurang dan lebih sedikit diproduksi sebagai genre menjadi kurang mainstream dan lebih khusus.Film musikal 60-anPada tahun 1960, keberhasilan film West Side Story, The Music Man, My Fair Lady, Mary Poppins, dan The Sound of Music menyarankan bahwa musik tradisional berada dalam kesehatan yang baik. Selera musik populer Namun sedang sangat dipengaruhi oleh rock and roll dan kebebasan dan pemuda yang berkaitan dengan itu, dan memang Elvis Presley membuat beberapa film yang telah disamakan dengan musikal lama dalam segi bentuk. Sebagian besar film musikal tahun 1950-an dan 1960-an seperti Oklahoma! dan The Sound of Music adalah adaptasi langsung atau restagings produksi tahap sukses. Musikal paling sukses tahun 1960-an diciptakan khusus untuk film ini Mary Poppins, salah satu hits terbesar Disney.1980-an hingga 1990-anPada tahun 1980-an, pemodal tumbuh semakin percaya diri dalam genre musik, sebagian didukung oleh kesehatan relatif dari musik pada Broadway dan West End London. Produksi tahun 1980-an dan 1990-an termasuk Annie, The Best Little Whorehouse in Texas, Victor Victoria, Little Shop of Horrors, Absolute Beginners dan Evita. Tetapi, Can't Stop the Music, dibintangi The Village People, adalah upaya untuk menghidupkan kembali bencana musik gaya lama dan dirilis ketidakacuhan penonton pada tahun 1980. Little Shop of Horrors didasarkan pada adaptasi Broadway musikal dari Roger Corman 1960 film, prekursor kemudian film ke-tahap-ke-film adaptasi, termasuk The Producers.Film musikal tahun 2000-anPada tahun 2000-an, film musikal mulai meningkat dalam popularitas sekali lagi, dengan karya-karya baru seperti Moulin Rouge!, Across the Universe, dan Enchanted; film adaptasi dari pertunjukan panggung, seperti Chicago, The Phantom of the Opera, Rent, Fame, Repo! The Genetic Opera, Dreamgirls, Sweeney Todd, dan Mamma Mia!; dan versi film bahkan pertunjukan panggung yang diri didasarkan pada non-musik film, seperti The Producers, Hairspray, Reefer Madness, dan Nine. Across the Universe, Moulin Rouge!, dan Mamma Mia! melanjutkan tren menggabungkan lagu-lagu hit akrab dalam sub-genre yang dikenal sebagai musik jukebox. Bawah radar utama, ada film diakui musik independen, seperti Hedwig and the Angry Inch dan Dancer in the Dark; dan film musikal asing, seperti 8 Women, The Other Side of the Bed dan Yes Nurse! No Nurse!. Beberapa film musikal dekade menjadi keberhasilan tanpa menerima rilis teater, seperti dua pertama dibuat-untuk-televisi High School Musical film dan seri web Dr. Horrible's Sing-Along Blog. Pada tahun 2004, New York Musical Theatre Festival yang disajikan festival minggu panjang film musikal modern yang termasuk 10 fitur independen dibuat sejak tahun 1996, serta beberapa program musikal film pendek. Berbeda dengan 1990-an, lebih sedikit fitur animasi utama dari 2000-an termasuk nomor-nomor musik, sebagai keberhasilan Pixar dan film animasi DreamWorks komputer (yang tidak musikal) marah dominasi Disney. Film 2009 The Princess and the Frog dianggap sebuah kemunduran untuk gaya musikal Disney.Film musikal sekarangGuy and Madeline on a Park Bench, Burlesque, Rio, dan Tangled adalah film-film dirilis pada 2010-an yang mencakup nomor musik. Sukses musikal Broadway akan menerima adaptasi film - seperti Rock of Ages, American Idiot, Spring Awakening, Aida, and Les Misrables. Remake dari film klasik musik juga direncanakan, termasuk Annie, A Star Is Born untuk 2012, dan Jesus Christ Superstar pada 2014.Film musikal India

Bollywood tarian biasanya mengikuti atau koreografer untuk lagu filmiPengecualian terhadap penurunan dari film musikal adalah sinema India, terutama Bollywood industri film yang berbasis di Mumbai (dahulu Bombay), dimana mayoritas film telah dan masih musikal. Mayoritas film yang diproduksi di industri Tamil berbasis di Chennai (sebelumnya Madras) dan industri Telugu berbasis di Hyderabad juga musikal.Film musikal Indonesia

Petualangan Sherina garapan Riri Riza & Mira Lesmana, salah satu film musikal bioskop terkenal dan terbaik di Indonesia.Film musikal di Indonesia dimulai pada era 1950-an dengan film musikal pertamanya yakni Bintang Surabaja 1951. Lalu era kesuksesan muncul ketika dua film musikal berikutnya Tiga Dara dan Asmara Dara karya H. Usmar Ismail dikeluarkan. [4] Kedua film ini mampu membawa angin segar di tengah film konvensional di Indonesia. Lalu ada pula sejumlah film lainnya seperti Tandjung Katung pada tahun 1957.[5]Film musikal Indonesia mengalami kenaikan pesat saat pada era 1970-an, film garapan Teguh Karya yang berjudul Cinta Pertama dan Badai Pasti berlalu berhasil meraih penonton film terbanyak. Bahkan film Badai Pasti Berlalu menjadi film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang. [4]Ada pula sejumlah film lain yakni Laila Majenun, Bawang Putih, dan Dunia Belum Kiamat.Drama musikal adalah satu bentuk ekspresi kesenian yang dikolaborasikan antara musik, laku, gerak dan tari, yang menggambarkan suatu cerita yang dikemas dengan tata koreografi dan musik yang menarik sehingga terbentuklah sebuah drama musik atau kadang di kenal dengan musical playFaktor emosional dari drama humor, cinta, amarah dikomunikasikan lewat kata kata, musik, gerakan, dan aspek teknis dari hiburan yang digabungkan secara keseluruhanDrama musikal sudah ditampilkan di seluruh dunia. Mereka bisa ditampilkan di teater yang seperti West End dan Broadway theatre di London dan New York, atau di teater yang lebih kecil seperti Fringe Theatre, Off-Broadway, produksi lokal, atau grup grup amatir di sekolah, teater di seluruh penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia, terutama di Jakarta, drama musikal biasanya ditampilkan salah satunya adalah di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzukisaya akan mencoba memberikan informasi tentang beberapa pertunjukan Drama Musikal di Indonesia.