ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran...

122
ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER SIMALUNGUN YANG DINYANYIKAN PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA SARIBUDOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN SKRIPSI SARJANA DISUSUN O L E H ANANTHA ANGRIANY SITIO 140707036 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2018

Transcript of ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran...

Page 1: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER SIMALUNGUN

YANG DINYANYIKAN PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA

SARIBUDOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI SARJANA

DISUSUN

O

L

E

H

ANANTHA ANGRIANY SITIO

140707036

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2018

Page 2: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

PENGESAHAN

ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER SIMALUNGUN YANG

DINYANYIKAN PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN DI DESA

SARIBUDOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN

Skripsi Sarjana

Disusun oleh

NAMA : ANANTHA ANGRIANY SITIO

NIM : 140707036

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Setia Dermawan Purba,M.Si Arifninetrirosa,SST,M.A.

NIP: 195608281986012001 NIP: 1965021291994032002

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk

memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana dalam bidang Ilmu Etnomusikologi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2018

Page 3: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi

salah satu syarat ujian Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada Tanggal : 19 Juli 2018

Hari : Kamis

Fakultas Ilmu Budaya USU,

Dekan,

Dr.Drs.Budi Agusono M.S

NIP.196008051987031001

Panitia Ujian :

No Nama

1. Drs.Setia Dermawan Purba,M.si. ( )

2. Arifninetrirosa,SST,M.A. ( )

3. Drs.Kumalo Tarigan,M.A. ( )

4. Dra.Heristina Dewi,M.Pd. ( )

Page 4: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

DISETUJUI OLEH:

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

MEDAN

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

KETUA

Arifninetrirosa SST,M.A.

NIP: 196502191994032002

Page 5: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

ii

PERNYATAAN

Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh kerja sama disuatu Peruruan Tinggi dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis serta diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis disebutkan dalam

daftar pustaka.

Medan,

Anantha Angriany Sitio

140707036

Page 6: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

iii

ABSTRAKSI Tulisan ini berjudul: Analisis Tekstual dan Musikal Lagu Populer Simalungun

Yang Dinyanyikan Pada Upacara Adat Perkawinan Di Desa Saribudolok Kabupaten

Simalungun.

Tujuan penelitian ini lebih diarahkan kepada makna tekstual dan analisis

unsur-unsur musikologinya.

Untuk menjawab pokok permasalahan tersebut penulis menggunakan teori

Bruno Netll dan William P. Malm. Metode yang digunakan adalah metode penelitian

kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara dan perekaman.

Hasil penelitian menunjukan bahwa teks lagu populer berkesinambungan

dengan setiap rangkain acara dalam upacara adat perkawinan masyarakat Siamlugun.

Secara struktur melodi lagu populer Simalungun menggunakan birama 4/4.

Kata kunci: Analisis tekstual, analisis musikal, lagu populer, upacara perkawinan.

Page 7: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan

kemurahan-Nya yang telah memberikan penulis kesempatan dan kesehatan sehingga

dapat menyelesaikan penulisan sripsi ini. Sripsi ini berjudul “Analisis Tekstual dan

Musikal Lagu Populer Simalungun Yang Dinyanyikan Pada Upacara Adat

Perkawinan Di Desa Saribudolok Kabupaten Simalungu” adalah sebuah syarat akhir

untuk menyelesaikan perkuliahan di jurusan Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya

Universita Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin

untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun kemudian penulis menyadari bahwa

terdapat berbagai kekurangan disana sini dlampenulisan skripsi ini. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan penulis dan pengalaman penulis masih kurang. Untuk

itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua

pihak terutama dari dosen pembingbing penulis.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara

Page 8: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

iv

2. Ibu Arifninetrirosa, SST., M.A., selaku ketua Program Studi Etnomusikologi

Fakultas Ilmubudaya Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen

pembingbing II penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs, Bebas Sembiring, M.Si., selaku sekretaris Program Studi

Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Setia Dermawan Purba, M.Si., selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan arahan kepada penulis dan saran-saran yang sangat bermanfaat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Drs. Mauly Purba M.A, Ph.D.,

Bapak Drs, M. Takari, M.Hum, Ph.D., Ibu Dra. Rihtaony, M.A., Bapak Drs.

Torang Naiborhu, M.Hum., Ibu Drs. Frida Deliana, M.Si,. Bapak Fadlin,

M.A., Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.Si,. Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd.,

Bapak Drs. Irwansyah, M.A., Bapak Drs. Yoe Anto Ginting, M.A. Ibu Sapna

Br. Sitopu, S.Pd, M.Sn., Bapak Hubari Gulo, S.Sn., M.Sn., dan Ibu Vanesia A

Sebayang, S.Sn., M.Sn yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan

kepada penulis selama bertahun-tahun mengikuti perkuliahan semoga doa dan

berkat dari Bapak Ibu Dosen yang menyertai penulis sehingga dapat

mengaplikasikan ilmu yang diterima ke tengah-tengah masyarakat nantinya.

6. Oppung Marden Purba, Bapak Fery Wandi Saragih, Bapak Cius Girsang,

Bapak Bastian Sitio selaku informan penulis. Terimakasih buat segala

Page 9: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

iv

informasi yang sudah penulis terima sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan.

7. Bapak F. Juslin Sitio dan Ibu Masnauli Purba orangtua penulis yang telah

membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, membiayai, mendoakan,

dan mendukung serta memberikan semangat yang luar biasa sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Septi Arsila Saragih dan Meta Fonika Girsang selaku teman penulis yang

telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberi balasan yang setimpal

bagi mereka semua. Akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat

bagi usaha peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan di era globalisasi ini

dan menjadi suatu bahan penelitian selanjutnya.

Medan, Juli 2018

Penulis

Anantha Angriny Sitio

140707036

Page 10: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

v

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ...................................................

PERSETUJUAN PROGRAM STUDI ....................................... i

PERNYATAAN ........................................................................... ii

ABSTRAKSI................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................... vi

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Pokok Permasalahan ......................................................................... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7

1.3.1. Tujuan penelitian ................................................................... 7

1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................................ 7

1.4. Konsep dan Teori .............................................................................. 8

1.4.1. Konsep................................................................................... 8

1.4.2. Teori ...................................................................................... 9

1.5. Metode Penelitian.............................................................................. 12

1.5.1. Kerja Lapangan ..................................................................... 13

1.5.2. Wawancara ............................................................................ 13

1.5.3. Observasi ............................................................................... 14

1.5.4. Kerja Laboratorium ............................................................... 14

1.5.5. Studi Kepustakaan ................................................................. 15

1.6. Lokasi Penelitian ............................................................................... 16

BAB II : GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SIMALUNGUN DI

Page 11: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

v

DESA SARIBUDOLOK DAN GAMBARAN UMUM

UPACARA ADAT PERKAWINAN SIMALUNGUN ................ 17

2.1. Desa Saribudolok .............................................................................. 17

2.2. Masyarakat Simalungun di Desa Saribudolok .................................. 18

2.3. Mata Pencaharian .............................................................................. 19

2.4. Organisasi Sosial ............................................................................... 19

2.5. Sistem Kekerabatan ........................................................................... 20

2.51. Marga-marga di Simalungun.................................................. 23

2.6. Kesenian Simalungun........................................................................ 26

2.6.1. Seni Musik (Gual) ................................................................. 26

2.6.2. Seni Suara (Doding) .............................................................. 27

2.6.3. Seni Tari (Tortor) .................................................................. 28

2.6.4. Seni Ukir (Gorga) .................................................................. 29

2.7. Upacara Adat Simalungun ................................................................ 30

2.8. Gambaran Umum Upacara Adat Simalungun................................... 33

BAB III : KRONOLOGI PELAKSANAAN LAGU POPULER DAN

ANALISIS TEKSTUAL LAGU POPULER ............................ 53

3.1. Kronologi Penggunaan Lagu Populer ............................................... 53

3.1.1. Kronologi Penggunaan Lagu Sitalasari ................................ 53

3.1.2. Kronologi Penggunaan Lagu Eta Mangalop Boru ............... 54

3.1.3. Kronologi Penggunaan Lagu Tolu Sahundulan .................... 55

3.1.4. Kronologi Penggunaan Lagu Appang Na Opat .................... 55

3.1.5. Kronologi Penggunaan Lagu Horas Sayur Matua ................ 56

3.2. Analisis Semiotik Teks Lagu Populer ............................................... 56

3.2.1. Analisis Teks dan Makna Lagu Sitalasari ............................ 57

3.2.2. Analisis Teks dan Makna Lagu Eta Mangalop Boru ............ 63

3.2.3. Analisis Teks dan Makna Lagu Tolu Sahundulan ................ 69

3.2.4. Analisis Teks dan Makna Lagu Appang Na Opat ................. 77

3.2.5. Analisis Teks dan Makna Lagu Horas Sayur Matua ............ 84

Page 12: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

v

BAB IV : TRANSKRIPSI DAN ANALISIS LAGU POPULER

SIMALUNGUN ............................................................................... 92

4.1. Transkripsi......................................................................................... 92

4.2. Simbol dan Notasi ............................................................................. 92

4.2.1. Transkrisi Lagu Sitalasari ..................................................... 94

4.2.2. Transkripsi Lagu Eta Mangalop Boru .................................. 96

4.2.3. Transkripsi Lagu Tolu Sahundulan ....................................... 97

4.2.4. Transkripsi Lagu Appang Na Opat ....................................... 98

4.2.5. Transkripsi Lagu Horas Sayur Matua................................... 99

4.3. Analisis Musikal................................................................................ 99

4.3.1. Tangga Nada ......................................................................... 100

4.3.2. Jumlah Interval ...................................................................... 102

4.3.3. Tempo ................................................................................... 106

4.3.4. Bentuk ................................................................................... 107

4.3.5. Ritme ..................................................................................... 108

4.3.6. Perjalanan Akord ................................................................... 113

BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 114

5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 114

5.2. Saran .................................................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 118

DAFTAR INFORMAN .................................................................................. 120

Page 13: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengentin Simalungun.................................................................. 34

Gambar 2.2 Penyajian lagu Sitalasari .............................................................. 54

Gambar 2.3 Penyajian lagu Eta Mangalop Boru ............................................. 55

Gambar 2.4 Penyajian lagu Tolu Sahundulan .................................................. 56

Gambar 2.5 Penyajian lagu Appang Na Opat .................................................. 57

Gambar 2.6 Penyajian lagu Horas Sayurmatua ............................................... 58

Page 14: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat Simalungun adalah masyarakat yang mewarisi adat leluhurnya.

Kendati hidup di zaman modren, mereka tetap melanjutkan tradisi leluhurnya, seperti

yang dapat dilihat dalam berbagai kegiatan upacara adat yang mereka lakukan sehari-

hari. Upacara adat yang paling banyak mereka lakukan dewasa ini adalah horja adat

sayur matua atau horja adat sari matua (upacara adat kematian orang yang uzur

usia) dan horja partongah jabuan anak/boru (perkawinan).

Masyarakat Simalungun adalah masyarakat yang secara berkelanjutan

mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan. Perubaha sosial mendorong

perubahan produk kebudayaannya yang tidak saja dalam lingkungan konsep atau

gagasan tetapi dalam bentuk-bentuk yang lebih konkrit dan visual. Dampak

perubahan sosial ini mengakibatkan adanya nilai-nilai tradisi yang terkikis bahkan

terlupakan. Tidak terkecuali dengan masyarakat Simalungun yang berada di desa

Saribudolok, juga mengalami perubahan di berbagai aspek kehidupan dan

kebudayaannya.

Desa Saribudolok merupakan desa yang multi etnis dimana letaknya sekitar

20 km dari ibu kota Simalungun, yaitu Pematang Raya. Masyarakat lain yang datang

ke desa Saribudolok datang dengan cara berbaur. Bukan hanya etnis Simalungun saja

Page 15: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

2

yang sebagai penduduk menetap di desa Saribudolok, suku bangsa lain juga menetap

di desa Saribudolok. Seperti Batak Toba, Karo, Pakpak, Jawa, Sunda dan lain-lain.

Simalungun merupakan etins yang menganut garis keturunan patrialisme

(mengikut garis keturunan ayah), dibuktikan dengan adanya marga (klan) dan

membawa kesenian adat leluhur, musik gonrang dan tarian (tortor) yang digunakan

dalam upacara adat perkawinan dan kematian.

Di dalam kebudayaan Simalungun, khususnya desa Saribudolok sebelum

mengenal musik populer masyarakat menggunakan gonrang bolon untuk mengiringi

acara pesta perkawinan. Instrument ini dimainkan oleh tiga orang pemain yang

disebut Panggual. Ketiga pemain tersebut antara lain Paningting, Panirang dan

Panikkah. Untuk pemain Ogung disebut Parogung dan untuk pemain Mingmongan

disebut Parmingmong. Alat musik ini dimainkan tiga orang penabuh ditambah

dengan pemain Ogung, seorang pemain Mingmongan, seorang pemain Sitalasayak

serta seorang pemain Sarunei.

Musik dalam kehidupan masyarakat Simalungun merupakan suatu yang

penting, terutama dalam konteks upacara ritual, upacara adat sayur matua dan sari

matua khususnya upaca adat perkawinan. Berawal dari masuknya agama Kristen ke

tanah Batak di paruh kedua abad 19 telah memberikan banyak dampak sosial,

terutama terhadap konteks dan pelaksanaan upacara adat.

Hal yang sama juga terjadi dalam konteks pemilihan musik yang di pakai

dalam upacara adat. Dewasa ini, dalam konteks upacara adat perkawinan, masyarakat

Page 16: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

3

Simalungun lebih condong menggunaka repertoar musik populer dari pada gondang

bolon di dalam konteks adat perkawinan masyarakat Simalungun.

Musik populer adalah musik yang dikemas untuk hiburan, dimana melodi,

harmoni dan ritmenya cepat akrab dengan kebanyakan dipasarkan serta

penyebarannya melalui media sosial seperti: VCD, radio, internet yang berada di

Mancanegara dan Indonesia. Berbagai jenis repertoar musik populer banyak sekali

misalnya: pop Indonesia, pop daerah, keroncong, campur ari, rock, rap, reagge, gazz

dan lain-lain.

Musik populer dewasa ini, banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Contohnya, dalam acara-acara besar termaksud pernikahan dan kematian, khususnya

bagi masyarakat Simalungun yang sudah menggunakan lagu-lagu dari repertoar

musik populer dalam kegiatan upacara adat yang mereka laksanakan.

Seiring berkembangnya musik populer dalam upacara adat Simalungun,

instrument keyboard juga sering digunakan dalam upacara adat Simalungun, salah

satunya upacara perkawinan masyarakat Simalungun di desa Saribudolok. Pada

upacara perkawinan tersebut, penggunaan instrument keyboard dapat dipadukan

dengan musik tiup dan gonrang bolon, juga digunakan sebagai pengiring tarian

(tortor) dan nyanyian disaat menjalani kegiatan upacara khususnya upacara adat

perkawinan Simalungun.

Instrument musik keyboard sering digunakan karena dapat diamainkan untuk

mengiringi lagu-lagu rohani dan lagu-lagu rakyat yang berasal dari Simalungun

maupun daerah lainnya yang mempunayi tangga nada diatonis.

Page 17: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

4

Oleh karena itu, musik populer lebih sering digunakan dalam konteks upacara

adat perkawinan Simalungun dan hampir seluruh kegiatan dari awal memasuki

upacara adat, memberi kain (mangulosi) dari setiap undangan, serta pelaksanaan

upacara adat, hingga akhir upacara adat tersebut, pemakaian repertoar musik populer

sering diminta oleh undangan juga pelaksana pesta.

Masuknya musik populer pada upacara adat perkawinan Simalungun,

dikarenakan saat permintaan gonrang tidak lagi mengetahui gual yang dimainkan

berkesinambungan dengan acara. Maka permintaan pemain musik juga penting disaat

itu dan memilih lagunya sesuai dengan suasana serta keinginan kelompok penortor

(penari). Judul lagu yang diminta kelompok penari atau pemain musik juga

bervariasi, seperti lagu Simalungun dengan judul Serma Dengan Dengan, Deideng,

Sitalasari, Tolu Sahundulan, Ampang Na Opat, Etah Mangalop Boru, Adat Boru

Magodang, Lakkahkon Ma Inang, Bulung Matua, Tobus Nihuning, Saut ma Sura-

sura, Inang Pangguruan, Tias dan lain-lain. Lagu rohani dengan judul KasihNya

Seperti Sungai, Marolob-olob Tonduy kin, Ara, dan lain-lainnya, serta lagu rakyat

yang berjudul Anakhonhin do hamoraon di au, borhat mada inang dan lain

sebagainya.

Perjalannya lagu-lagu populer di Simalungun dibawakan oleh penyanyi-

penyanyi di Simalungun seperti, Trio S. Pansel, Saruddin Saragih, Jhon Elyaman

Saragih, Susi Purba, Lamser Girsang, Damma Silalahi, Dewita Purba, Intan Saragih

dan lain-lain. Munculnya lagu populer di Simalungun di perkirakan sekitar tahun

1975 yang dibawakan pertama sekali oleh Trio S. Pansel (Trio Simalungun Pantai

Page 18: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

5

Selatan) di bahu tiga orang personil yaitu: (1) Sarudin Saragih (2) Benyamin Girsang

(3) Kaman Tondang. Konser Trio S. Pansel dilakukan dari kampung ke kampung

yang mengundangnya. Saat itu orang Simalungun berbangga karena lagu Simalungun

dapat menjadi tuan di rumahnya, anak-anak muda bahkan orang tua sangat menyukai

Trio S. Pansel. (Sumber : hhtps://www.neosimalungunjaya.com/sarudin-saragih-

penyanyi-legendaris-simalungun/)

Dengan berujungnya kejayaan dari Trio S. Pansel kemudian menyusul juga

artis-artis lainnya sebagai generasi penerus lagu populer Simalungun. Hingga

sekarang ini lagu populer tersebut semakin membangkit di tengah-tengah masyarakat

Simalungun. Terlihat dari banyaknya masyarakat maupun kaum muda Simalungun

melakukan rekaman ataupun penciptaaan album-album lagu yang di publikasikan

melalui media sosial, hiburan rakyat, dan lain-lain.

Bukan hanya lagu Simalungun namun lagu-lagu dati etnis lain juga

dimainkan. Misalnya lagu Biring manggis (etnis karo), Ulos Pasamot dan Titin

Marangku (etnis Batak Toba). walaupun pelaksanaan upacara adat adalah

Simalungun, tetapi lagu-lagu dari etnis lainnya dapat diterima dengan baik.

Menurut Bapak Bastia Sitio (Narasumber, di desa Saribudolok) sejak tahun

90an perkembangan musik populer dalam penggunaan ensambel musik keyboard dan

repertoar musik populer sudah digunakan dalam pelaksanaan upacara adat

perkawinan Simalungun di Saribudolok dan keberadaan itu masih bertahan hingga

sekarang. Seiring berkembangnya teknologi, aspek kehidupan dan perubahan sosial

yang baik di masyarakat Simalungun di desa Saribudolok. Menelaah dari penjelasan

Page 19: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

6

tersebut, penulis menyimpulkan bahwa musik populer menjadi kebutuhan masyarakat

untuk mengiri acara pesta pernikahan.

Melihat kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk melihat kesinambungan

antara perjalanan acara dengan lagu populer. Selain itu, penulis juga ingin

mengungkapkan apakah lagu tersebut selalu hadir dalam setiap pesta pernikahan, dan

apakah lagu yang sama selalu digunakan pada acara yang sama. Hal tersebut akan

penulis telusuri lebih jauh lagi untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Oleh karena itu, penelitian ini akan dibuat dalam karya tulis ilmiah dengan

judul: ANALISIS MUSIKAL DAN TEKSTUAL LAGU POPULER

SIMALUNGUN YANG DINYANYIKAN PADA UPACARA ADAT

PERKAWINAN DI DESA SARIBUDOLOK KABUPATEN SIMALUNGUN.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan

sebelumnya, yang menjadi pokok permasalahan dalam tulisan ini yaitu:

1. Bagaimana struktur melodi lagu populer Simalungun pada pesta adat

perkawinan Simalungun?

2. Apa makna tekstual dari lagu populer Simalungun pada pesta adat perkawinan

Simalungun.

Page 20: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis struktur melodi dari lagu populer Simalungun pada pesta

adat perkawinan Simalungun.

2. Untuk menganalisis makna teks populer Simalungun pada pesta adat

perkawinan Simalungun.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara akademis, untuk memenuhi salah satu syarat ujian sarjana di Program

Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Menambah dokumentasi mengenai Simalungun di Program Studi

Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

3. Sebagai proses pengaplikasian ataupun pengembangan ilmu yang diperoleh

penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Etnomusikologi.

4. Sebagai referensi untuk peneliti lainnya yang mempunyai topik keterkaitan

dengan judul penelitian.

Page 21: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

8

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Koentjaraningrat ( 2009:85) menyatakan “konsep merupakan penggabungan

dan perbandingan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari

penggambaran lain yang sejenis, berdasarkan asas-asas tertentu secara konsisten”.

Musik populer adalah pengelompokan berbagai jenis musik yang

penyebarannya melali media sosial seperti: TV, radio, DVD, Koran, majalah dan

internet yang berada di mancanegara dan Indonesia. Berbagai jenis musik populer

ialah : pop Indonesia, pop daerah, keroncong, campur sari, rock, rap, reggae, jazz dan

lain-lain.

Analisis musikal adalah suatu pekerjaan lanjutan setelah selesai melakukan

transkripsi komposisi musik. Melalui proses analisis tersebut akan diperoleh

gambaran-gambaran tentang gaya atau prinsip-prinsip dasar struktur musikal yang

tersembunyi dibalik komposisi musik itu.

Analisis Teks adalah naskah yang berupa kata-kata dari pengarang, kutipan

dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan, bahan tertulis untuk dasar

memberikan palajaran, berpidato dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi keempat 2008:1474). Dari pengertian teks diatas, maka tekstual adalah sesuatu

yang berkaitan dengan teks. Sesuai dengan judul tulisan ini, penulis akan menganalisa

makna dari teks atau kata dari lagu tersebut.

Upacara perkawinan (partongahjabuan) bagi masyarakat Simalungun adalah

legitimasi dan pengesahan ikatan perkawinan antara seorang jejaka (parana) dan

Page 22: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

9

seorang anak gadis (parboru). Perkawinan yang dimaksud untuk melanjutkan

regenerasi atau mendapatkan keturunan. Perkawinan yang bukan saja mengikat dua

individu (laki-laki dan perempuan) tetapi sekaligus mengikat keluarga luas dari pihak

laki-laki dan perempuan itu ( Erlond L. Damanik 2016:57).

Koentjaraningrat (2002:146-147) menjelaskan masyarakat adalah kesatuan

hidup yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat yang bersifat kontiniu dan

yang terkait oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat sebagai suatu organisme,

pada bagian-bagiannya adalah bagian yang hidup di dalam kesatuan (misalnya:

bahasa, kebudayaan, adat) dengan lainnya (Moh Koesnoe 1979), Masyarakat

Simalungun merupakan salah satu sub-etnik Batak yang ada di Indonesia disamping

dari Batak Toba, Karo, Pakpak, Mandailing.

1.4.2 Teori

“Teori merupakan landasan pendapat yang dikemukakan mengenai suatu

peristiwa”. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991 : 1041). Sesuai

dengan permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini, maka penulis

menggunakan beberapa landasan teori yang berkaitan (relevan) dengan tulisan ini.

Dalam konteks penelitian, teori digunakan sebagai arahan untuk melakukan

penelitian. Teori hanya acuan sementara, agar penelitian tidak melebar kemana-mana.

“Teori adalah bangunan yang mapan, ada pendapat peneliti, ada simpulan awal. Itu

lah sebabnya reori harus dibangun terstruktur, sejalan dengan apa saja yang mungkin

akan digunakan” (Suwardi, 2006:107).

Page 23: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

10

Untuk menganalisa struktur melodi penulis menggunakan teori Bruno Nettl

yaitu : (1) pembendaharaan nada (2) tangga nada (3) tonalitas (4) interval (5) kantur

melodi (6) ritme (7) tempo dan (8) bentuk. Namun sesuai dengan kebutuhannya

penulis hanya menggunakan beberapa untuk menganalisa musikal, yaitu: (1) tangga

nada (2) interval (3) kantur melodi (4) ritme (5) tempo dan (6) bentuk. Bersamaan

dengan teori yang di atas, penulis juga akan menganalisa perjalanan accord lagu-lagu

populer yang telah penulis tentukan.

Untuk mendukung analisis struktur melodi lagu populer Simalungun penulis

menggunakan metode transkripsi. Transkripsi merupakan proses penotasian bunyi

yang didengar dan dilihat. Dalam mengerjakan transkripsi penulis menggunakan

notasi musik yang dinyatakan Seeger yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Notasi

preskriptif adalah notasi yang di maksudkan sebagai alat pembantu untuk penyaji

supaya dapat menyajikan komposisi musik yang belum diketahui oleh pembaca.

Sedangkan notasi deskriptif adalah notasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan

kepada pembaca tentang cirri-ciri atau detail-detail komposisi musik yang belum

diketahui oleh pembaca.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis akan menggunakan notasi deskriptif.

Karena penulis akan menyampaikan atau memberikan informasi tentang lagu

populer yang selalumuncul disetiap upacara adat perkawinan Simalungun khususnya

di desa Saribudolok. “Setiap kebudayaan musik dunia memiliki sintem-sistem musik

yang berbeda, karena kebudayaan musik dikerjakan dengan cara yang tidak sama

oleh setiap pendukung kebudayaan” (Netll 1997:3). Sistem-sistem musik tersebut

Page 24: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

11

dapat berupa teori, penciptaan, pertunjukan, pendokumenrasian, penggunaan, fungsi,

pengajaran, estetika, kesejarahan, dan lain-lain.

Dalam proses menganalisa struktur teks-teks lagu populer yang akan

dianalisis nanti maka penulis berpedoman pada teori William P. Malm. Dalam buku

terjemahan musik Music Culture of The Pasific, the Near, Eas, and Asia, ia

menyatakan bahwa dalam musik vocal, hal yang sangat penting di perhatikan adalah

hubungan antara musik dengan teksnya. Apabila setiap nada dipakai untuk setiap

silabel atau suku kata, gaya ini disebut silabis. Sebaliknya, bila satu suku kata

dinyanyikan dengan beberapa nada disebut melismatis.

Studi tentang teks juga memberikan kesempatan untuk menemukan hubungan

antara aksen dalam bahsa dengan aksen pada musik, serta sangat membantu melihat

rekasi musikal bagi sebuah kata yang dianggap penting dan pewarnaan kata-kata

dalam puisi”(Malm dalam terjemahan Takari 1995:17).

Untuk mengetahui dan mendalami dari teks-teks lagu populer yang dianalisis

penulis menggunakan teori semiotik. Istilah kata semiotk ini berasal dari kata Yunani,

semeioni. Panuti Sudjiman dan Van Zoest (bakar 2006:45-52) menyatakan bahwa

“semiotika berarti tanda atau isyarat dalam suatu sistem lambang yang lebih besar.

Teori semiotik adalah teori mengenai lambang yang dikomunikasikan”.

Dalam kaitannya teori semiotik untuk mengkaji teks lagu-lagu populer

Simalungun, maka penulis mengutip pendapat Van Zoest (1996:11). Menurutnya di

dalam teks terdapat ikon, apabila adanya persamaan suatu tanda tekstual dengan

acuannya. Segalanya memiliki kemungkinan untuk dianggap sebagai suatu tanda.

Page 25: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

12

Penyusunan kalimat dalam sajak adalah tanda. Adanya kalimat yang panjang adalah

tanda. Banyaknya kata sifat, pergantian vokalisasi dalam sebuah cerita, panjang

pendeknya sebuah teks semua itu bisa dianggap sebagai tanda.

Dalam rangkaian kerja teori semiotik, peneliti hendaklah menafsikan tanda

dalam teks. Suatu gejala struktural, yang muncul dalam teks pada tingkatan dalam

kalimat maupun pada tingkatan teks yang lebih luas, selalu dapat dianggap sebagai

tanda.

1.5 Metode Penelitian

“Metode ilmiah dari suatu pengetahuan merupakan segala cara yang

digunakan dalam ilmu tersebut, untuk mencapai suatu kesatuan” (koentjaraningrat

2009:35). Sedangkan “penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu

pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip

dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran” (Mardalis

2006:24).

Penulis menyimpulkan, metode penelitian adalah cara yang dipakai untuk

mendapatkan atau memperoleh informasi serta fakta yang ada didalam objek

penelitian. Penulis juga menggunakan metode kualitatif agar mendapatkan,

mengumpulkan data dan menguraikannya dengan mewawancarai informan yang telah

penulis tentukan.

Page 26: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

13

1.5.1 Kerja Lapanga

Dalam kerja lapangan (field work), penulis melakukan kerja lapangan dengan

observasi langsung ke daerah penelitian yaitu desa Saribudolok kabupaten

Simalungun.

1.5.2 Wawancara

Dalam penelitian ini,wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data-data

yang dibutuhkan oleh penulis.

Koentjaraningrat (1993:138-139) menyatakan pada umumnya ada beberpa

macam wawancara yang dikenal oleh para peneliti.

Beberapa macam wawancara dibagi ke dalam dua golongan besar: (1)

wawancara berencana dan (2) wawancara tak berencana. Wawancara

berencana selalu terdiri dari suatu daftar pertanyaan yang telah

direncanakan dan disusun sebelumnya. Sebaliknya, wawancara tak

berencana tak mempunyai suatu persiapan sebelumnya dari suatu daftar

pertanyaan dengan susunan kata dan tata urut tetap harus dipatuhi oleh

peneliti secara kuat. Jenis-jenis metode wawancara tak berencana

secara lebih khusus ialah: (a) metode wawancara berstruktur (structured

interview) dan (b) metode wawancara tak berstruktur (unstructured

interview). Wawancar tak berstruktur juga dapat dubedakan secara

lebih khusu lagi ialah: (1) wawancara berfokus (focused interview) dan

(2) wawancara bebas (free interview).

“Wawancara adalah teknik mengumpulkan data yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalu bercakap-cakap dan

berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada sipeneliti”.

(Mardalis:2006:64).

Page 27: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

14

Dalam wawancara, penulis menetapkan narasumber, yaitu Bapak Juslin Sitio,

beliau adalah seorang moderator (tatang atur) dalam acara adat Simalungun,

khususnya di desa Saribudolok. Bapak Marden Purba, Fery Wandi Saragih dan

Bapak Cius Girsang yang merupakan pemusik dalam acara pesta, yang khususnya di

desa Saribudolok. Selain itu, penulis juga mencari beberapa tokoh masyarakat

lainnya yang berkaitan untuk mengembangkan penulisan skripsi ini.

1.5.3 Observasi

Observasi adalah suatu penyelidikan yang dijalankan secara sitematis dan

sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terutama mata terhadap kejadian-

kejadian yang langsung (Bimo Walgito, 1987:54). Observasi atau pengamatan dapat

berarti pada setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan indra

penglihatan yang juga berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Penulis

melakukan obsevasi karena apa yang tidak didapat diwawancara dapat diamati

dengan observasi.

1.5.4 Kerja Laboratoruim

Pelaksanaan kerja laboratorium, penulis akan mengumpulkan data, mulai dari

wawancara, dokumentasi dan perekaman yang diurai secara rinci, detail sehingga

lakukan dengan pendekatan emik dan etik. Data perekaman audio menjadi objek yang

diteliti oleh penulis dengan cara ditranskripsikan apa yang didengar dan

menuliskannya kedalam notasi balok.

Page 28: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

15

Selanjutnya, data tersebut diklasifikasikan dan dibentuk sebagai data. Data

tersebut diperbaiki dan diperbarui agar tidak rancu sesuai objek penelitian dalam

menulis skripsi. Pengelolaan data ini dilakukan bertahap, Karena data-data tersebut

tidak dapat diperoleh sekaligus. Data-data tersebut juga merupakan data yang

diperlukan sesuai denga kriteria Etnomusikologi.

1.5.5 Studi Kepustakaan

Sebelum melakukan penelitian lapangan, penulis terlebih dahulu melakukan

studi kepustakaan yaitu menbaca buku-buku, skripsi, makalah yang berhubungan

dengan apa yang diteliti atau objek permasalahan. Studi kepustakaan ini dilakukan

untuk menjadi kerangka acuan didalam penulisan juga untuk melengkapi data-data.

Koentjaraningrat (2009:35) menyatakan bahwa “studi pustaka bersifat penting

karena membantu penulis untuk menemukan gejala-gejala dalam objek penelitian”.

Melalui studi pustaka, penulis sebagai peneliti diperkaya dengan informasi-informasi

yang terdapat dalam berbagai sumber buku yang berhubungan dengan penulisan

skripsi ini.

Dalam ilmu Etnomusikologi, ada dua sistem kerja dalam penelitian, yaitu desk

work (kerja laboratorium) dan field work (kerja lapangan). Studi kepustakaan

tergolong kedalam kerja laboratorium. Dimana sebelum melakukan penelitian,

peneliti mengumpulkan data-data dan merangkum data-data yang didapatkan. Kerja

ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti saat terjun kelapangan. Selain itu,

penulis disiapkan dan diarahkan untuk penelitian lapangan.

Page 29: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

16

Penulis juga mengumpulkan data dengan teknologi internet, melalui

penelusuran di situs www.google.com, web site Simalungun, blog-blog, dokumen

dan lainnya. Semua data informasi yang penulis dapatkan melalui buku, internet,

skripsi dan lainnya membantu penulis untuk menyempurnakan skripsi ini.

1.6 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian penulis tempatkan di desa Saribudolok, karena kasus dan

informan yang penulis tentukan bertempat di desa Saribudolok, kecamatan

Silimakuta kabupaten Simalungun.

Page 30: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

17

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SIMALUNGUN DI DESA

SARIBUDOLOK DAN GAMBARAN UMUM UPACARA ADAT

PERKAWINAN

Bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran umum wilayah penelitian

dan gambaran umum upacara adat perkawinan Simalungun. Wilayah yang dimaksud

adalah terfokus kepada gambaran masyarakat Simalungun khususnya yang ada di

desa Saribudolok.

2.1 Desa Saribudolok

Lokasi penelitian yang penulis teliti berada di desa Saribudolok, yang

merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Silimakuta Kabupaten

Simalungun.

Desa Saribudolok merupakan desa yang bertempat di Kecamatan Silimakuta,

memiliki jumlah penduduk 8337 jiwa. Luas desa Saribudolok 2400 Hektar yang

berbatasan dengan sebelah Utara Kecamatan Dolok Silau, sebelah Selatan Kecamatan

Pematang Silimahuta, Sebelah Barat Kabupaten Karo, sebelah Timur Kecamatan

Purba. Secara geografis, desa Saribudolok terletak antara 02‟50‟18 LU – 99‟11‟20

BT. Jarak desa Saribudolok dari Pematang Raya sebagai Ibu Kota Simalungun

kurang lebih 20 Km.

Page 31: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

18

2.2 Masyarakat Simalungun di Desa Saribudolok

Pada awalnya penduduk asli di desa Saribudolok didominasi oleh suku

Simalungun, namun setelah terjadi urbanisasi kependudukan desa Saribudolok

menjadi bersifat heterogen, karena terdiri dari berbagai ragam etnis yaitu:

Simalungun, Toba, Mandailing, Jawa, Aceh, Pakpak, Minang Kabau, Melayu. Pada

tahun 2017 penduduk desa Saribudolok 8337 jiwa/km2.

Secara etimologi kata “Simalungun” dapat dibagi ke dalam tiga suku kata

yaitu: Si berarti “orang” ma sebagai kata sambung berarti “yang” dan lungun berarti

“sunyi,kesepian‟. Dengan demikian, Simalungun berarti “ia yang bersedih hati, sunyi

dan kesepian”.

Secara umum masyarakat Simalungun yang tinggal di wilayah Simalungun

maupun perantauan merupakan suatu pribadi yang pendiam dan tertutup. Menurut

Hendrik Kraemer ketika berkunjung ke Tanah Batak pada bulan Februari-April tahun

1930 melaporkan, apabila dibandingkan dengan orang Batak Toba, orang

Simalungun jelas lebih berwatak halus, lebih suka menyendiri di hutan dan ecara

alamiah kurang bersemangat dibandingkan dengan orang Batak Toba.

Hal ini dimungkinkan karena suku Simalungun satu-satunya yang pernah

dijajah oleh suatu kerajaan Jawa yang berkependudukan di tanah Jawa. Masyarakat

Simalungun yang bertempat tinggal di desa Saribudolok mengenal satu lembaga adat

yang disebut Partuha Maujana Simalungun. Lembaga adat ini telah mulai dari

tingkat Serikat Tolong Menolong (STM), Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Pusat

(Tribudi,2010).

Page 32: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

19

2.2.1 Mata Pencaharian

Menurut hasil sensus dari kantor kelurahan Saribudolok, mata pencaharian di

desa Saribudolok mayoritasnya ialah bertani. Struktur tanah yang begitu subur,

masyarakatnya memanfaatkan keadaan alamnya untuk memnuhi kebutuhan hidup.

Masyarakat di desa Saribudolok 49% bermata pencaharian Petani, 15 % sebagai

Pedagang, PNS-Polri-TNI sebanyak 16%, Peternakan 4%, sebagai jasa 12%,

pengsiunan 5% dan bekerja tidak tetap 4%/.

Desa Saribudolok merupakan desa yang hasil taninya terbilang cukup baik.

Dengan suhu desa sekitar 26-28`C, sehingga masyarakatnya mengolah tanaman muda

atau plawija sebagai hasil tani. 1400 meter diatas permukaan laut, merupakan desa

yang dekat dan berada di kaki gunung.

2.3 Sistem Kepercayaan

Hasil dari sensus kantor kelurahan Saribudolok masyarakat Simalungun yang

menganut agama terbanyak yakni Kristen Protestan 93,30%, masyarakat Simalungun

di desa Saribudolok yang menganut agama Katolik 6,56% dan agama Islam 0,13%

lebih sedikit dianut masyrakat Simalungun di desa Saribudolok dari Kristen Protestan

dan Katolik. Walaupun masyarakat Simalungun sebagian besar telah beragama

Kristen, namun masyarakatnya tetap menjalankan kegiatan adat istiadat Simalungun

dalam Palaho boru/Paoppo anak dan horja sayur matua atau sari matua yang sering

di temukan di desa Saribudolok.

Page 33: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

20

2.4 Organisasi Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, sistem kekerabatan dan kerja sama sangat

menonjol pada masyarakat Simalungun di desa Saribudolok, walaupun terdapat

perbedaan didalam kepercayaan, budaya dan adat istiadat. Ini mencerminkan

kenyataan sosial bahwa orang-orang Simalungun yang ada di desa Saribudolok

sangat baik dalam menjalani keakraban walaupun berbeda keyakinan.

Organisasi sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, kekerabatan

dan kerja sama sangat menonjol meskipun terpolarisasi dalam paham agama yang

saling berbeda. Masyarakat Simalungun di desa Saribudolok memakai dialek yang

agak berbeda disetiap wilayah namun yang cukup khas dari bahasa Simalungun

adalah nada vokal yang mayoritas dalam setiap kata atau kalimat cenderung sedikit

kasar. Ini juga secara tidak langsung mempengaruhi adaptasi sosial antara sesama

Simalungun dengan daerah yang berbeda.

Selain itu juga masyarakat Simalungun membentuk perkumpulan berdasarkan

mereka tinggal di desa Saribudolok, berupa Serikat Tolong Menolong (STM). Ada

juga organisasi yang bersifat kepemudaan, gerejawi, pendidikan dan pembangunan

yang berdiri di desa saribudolok.

2.5 Sistem Kekerabatan

Menurut M.D Purba dalam bukunya yang berjudul Adat Perkawinan

Simalungun (1985), ada dua cara umum yang dipakai untuk menarik garis keturunan,

yaitu: (1) menarik garis keturunan hanya dari satu pihak laki-laki dan mungkin pula

Page 34: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

21

dari pihak perempuan. Masyarakat demikian dinamakannya masyarakat Unilateral.

Jika masyarakat tersebut menarik garis keturunan dari pihak laki-laki atau ayah saja,

maka keturunan tersebut disebut masyarakat Patrineal dan jika menarik gais

keturunan dari perempuan (ibu) maka disebut Matrinial. (2) menarik garis keturunan

dari kedua orang tua, yaitu ayah dan ibu, masyarakat demikian disebut bilateral atau

masyarakat parental.

Dari kedua cara diatas, masyarakat Simalungun termaksut masyarakat yang

menarik garis keturunan dari salah satu pihak saja, yaitu dari pihak laki-laki atau

Ayah. Dengan demikian masyarakat Simalungun adalah masyarakat unilateral

patrineal, yang artinya bahwa setiap anak-anak yang lahir baik laki-laki maupu

perempuan dengan sendirinya akan mengikuti klan atau marga dari ayahnya

(1985:108).

Bukti bahwa garis keturunan diambil dari pihak laki-laki dengan adanya

marga dalam masyarakat Simalungun. Setiap anak yang lahir dalam satu keluarga di

etnis Simalungun, secara otomatis akan memiliki marga yang samadenga marga si

Ayah. Susunan masyarakat Simalungun didukung oleh berbagai marga yang

mempunyai hubungan tertentu, yang disebabkan oleh hubungan perkawinan.

Hubungan perkainan antar marga-marga mengakibatkan adanya pergolongan antar

tiap-tiap marga. Marga yang satu akan mempunyai kedudukan tertentu terhadap

marga lain. Perkerabatan dalam masyarakat Simalungun disebut sebagai Partuturan.

Partuturan ini menentukan dekat atau jauhnya hubungan kekeluargaan

(pardihadihaon) dan dibagi kedalam beberapa kategori sebagai berikut:

Page 35: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

22

1. Tutur Manorus/Langsung

Perkerabatan yang langsung terkait dengan diri sendiri. Misalnya, Botou

artinya saudara perempuan lebih tua atau lebih muda. Mangkela

(baca:makkela) artinya suami dari saudara perempuan dari ayah. Sima-sima

artinya anak dari Nono/Nini.

2. Tutur Holmuan/Kelompok

Melalui tutur Holmuan ini bisa terlihat bagaimana jalannya adat Simalungun.

Misalnya: Bapa Tongah artinya saudara lelaki ayah yang lahir dipertengahan

(bukan paling muda, bukan paling tua). Tondong Bolon artinya pambuatan (

orang tua atau saudara dari istri/suami). Panogolan artinya kemenakan, anak

laki-laki/perempuan dari saudara perempuan.

3. Tutur Natipak/Kehormatan

Tutur Natipak digunakan sebagai pengganti nama dari orang yang diajak

berbicara sebagai tanda hormat. Misalnya: Kaha digunakan pada istri dari

saudara laki-laki yang lebih tua. Bagi wanita, kaha digunakan untuk

memanggil suami dari kakak ibu. Ambia, pangilan seorang laki terhadap laki

lain yang seumuran atau bawahan.

Ikatan kekerabatan diklasifikasikan dala suatu sistem yang dalam bahasa

Simalungun dikenal Tolu Sahundulan yaitu:

1. Tondong (Pemberi Istri)

2. Anak Boru/Boru (Penerima Istri)

Page 36: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

23

3. Sanina/Sapanganonkon (Sanak saudara, individu semarga pembawa

garis keturunan)

Dalam masyarakat Simalungun seorang pria belum dianggap sebagai orang

dewasa dan belum dapat berperan serta fungsi-fungsi adat bila yang bersangkutan

belum menikah atau sudah menikah tapi belum mempunyai keturunan.

2.5.1 Marga-marga Simalungun

Terdapat empat marga asli suku Simalungun, yang populer dengan akronim

sisadapur, yaitu:

1. Sinaga

2. Saragih

3. Damanik dan

4. Purba

Keempat marga ini merupakan hasil dari “Harungguan Bolon”

(Permusyawarahan Besar) antara Raja besar berjanji untuk tidak saling menyerang

dan tidak saling bermusuhan, Marsiurupan Bani Na Hansusahan Na Legan, rup

mangimbangi musuh, keempat raja tersebut adalah:

1. Raja Nagur bermarga Damanik

Damanik berarti Simada Manik ( pemilik manik), dalam bahasa Simalungun,

Manik berarti Tonduy, Sumangat, Tunggung, Halaingan ( Bersemangat, berkharisma,

agung/hormat, paling cerdas). Raja ini beraal dari kaum bangsawan India Selatan dari

Kerajaan Nagore. Pada abad ke-12, keturunan Raja Nagur ini mendapat serangan dari

Page 37: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

24

Raja Rajendra Chola dari India, yang mengakibatkan terusirnya mereka dari

Pamatang Nagur di daerah pulau Pandan hingga terbagi menjadi tiga bagian sesuai

dengan jumlah puteranya. Marah Silau yang menurunkan Raja Manik Hasian, Raja

Jumorlang, Raja Sipolha, Raja Siantar, Tuan Raja Siantar dan Tuan Raja Damanik

Soro Tilun (yang menurunkan marga Nagur di sekitar gunung Simbolon: Damanik

Nagur, Bayu, Hajangan, Rih, Malayu, Rappogos, Usang, Simaringga, Sarasa, Sola)

Timo Raya (yang menurunkan Raja Bornou, Raja Ula dan keturunannya Damanik

Tomok). Selain itu dating marga keturunan silau Raja yang bersal dari Pulau Samosir

dan mengaku Damanik di Simalungun.

2. Raja Banua Sabou bermarga Saragih

Saragih dalam bahasa Simalungun berarti Simada Ragih, yang mana Ragih berarti

atur, susun, tata, sehingga Simada Ragih berarti pemilik aturan atau pengatur,

penyusun atau pemegang undang-udang. Keturunannya adalah: Saragih Garingging

yang pernah merantau ke Ajinembah dan kembali ke Raya. Saragih Garingging

kemudian pecah menjadi dua, yaitu: Dalasak, menjadi Raja Padang Badagei,

Dajawak merantau ke Rakutbesi dan Tanah Karo dan menjadi Ginting Jawak.

Saragih Sumbayak keturunan Tuan Raya Tongah, Pamajuhi, dan Bona ni

Gonrang. Walaupun jelas terlihat bahwa hanya ada dua keturunan Raja Banua Sabou,

pada zaman Tuan Rondahaim terdapat beberapa marga yang mengaku dirinya

sebagai bagian dari Saragih (berafisiliasi), yaitu: Turnip, Sidauruk, Simarmata,

Sitanggang, Munthe, Sijabat, Sidabalok, Sidabukke,Simanihuruk. Ada satu lagi

marga yang mengaku sebagai bagian dari Saragih yaitu Pardalan Tapian, marga ini

Page 38: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

25

berasal dari daerah Samosir. Rumah Bolon Raja Purba di Pematang Purba,

Simalungu.

3. Raja Banua Purba bermarga Purba

Purba menurut bahasa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Purwa yang berarti

Timur, gelagat masa datang, pengatur, pemegang undang-undang, tenungan

pengetahuan, cendekiawan, atau sarjana. Keturunannya adalah Tambak,

Sigumonrong, Tua, Sidasuha (Sidadolog, Sidagambir). Kemudian ada lagi Purba

Siborom Tanjung, Pakpak, Girsang, Tondang, Sahala, Raya. Pada abad ke-18 ada

beberapa marga Simamora dari Bakkara melalui Samosir untuk kemudian menetap di

Haranggaol dan mengaku dirinya Purba. Purba keturunan Simamora ini kemudian

menjadi Purba Manorsa dan tinggal di Tangga Batu dan Purbasaribu.

4. Raja Saniang bermarga Sinaga

Sinaga berarti Simada Naga, dimana naga dala mitologi dewa dikenal sebagai

penyebab gempa dan tanah longsor. Keturunanya adalah marga Sinaga di Kerajaan

Tanah Jawa, Batangiou di Asahan. Saat kerajaan Majapahit melakukan ekspansi di

Sumatera pada abad ke-14, pasukan dari Jambi yang dipinpin Panglima Bangkuk

melarikan diri ke kerajaan Batangiou dan mengaku bahwa dirinya adalah Sinaga.

Menurut Taralamsyah Saragih nenek moyang mereka kemudian menjadi Raja Tanoh

Jawa dengan marga Sinaga Dadihoyong setekah ia mengalahkan Tuan Raya Si

Tonggang marga Sinaga dari Kerajaan Batangiou dala, suatu ritual adu sumpah

(Sibijaon). (Tideman, 1992).

Page 39: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

26

2.6 Kesenian Simalungun

Kesenian adalah ekspresi perasaan manusia terhadap keindahan, dalam

kebudayaan suku-suku bangsa yang pada mulanya bersifat deskriptif

(Koentjaraningrat, 1980:395-397). Kesenian pada masyarakat Simalungun sangat

banyak dan beragam. Taralamsyah Saragih dalam seminar Kebudayaan Simalungun

1964 mengatakan bahwa kesenian yang ada di Simalungun dapat dibagi atas Seni

Musik (Gual), Seni Suara ( Doding), Seni Tari (Tortor).

2.6.1 Seni Musik (Gual)

Seni musik digunakan untuk upacara-upacara hiburan dan upacara-upacara

adat lainnya, misalnya upacara dukacita (pusok ni uhur) dan sukacita (malas ni uhur).

Alat-alat pada masyarakat Simalungun dapat dimainkan secara ensambel dan secara

tunggal. Alat musik yang dimainkan secara ensambel adalah Gonrang Sidua-dua dan

Gonrang Sipitu-pitu sangat penting diantaranya:

1. Manombah, yaitu suatu upacara untuk mendekatkan diri kepada

sembahan.

2. Maranggir, yaitu upacara untuk membersihkan badan dari perbuatan-

perbuatan yang tidak baik, dan juga membersihakn diri dari gangguan

roh-roh jahat.

3. Ondos Hosah, yaitu upacara khusus yang dilakukan sudatu desa atau

keluarga agar terhindar dari mara bahaya.

Page 40: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

27

4. Rondang Bintang, yaitu acara tahunan ang diadakan suatu desa karena

mendapatkan panen yang baik. Muda-mudi menggunakan kesempatan

tersebut untuk mencari jodoh.

Adapun alat musik yang dimainkan secara tunggal diantaranya

jatjaulu/Tengtung, Husapi, Hodong-hodong, Tulila, Ole-ole, Saligung, Sordam dan

lain-lain. Alat-alat musik tersebut dimainkan untuk hiburan pribadi ketika lelah

bekerja di ladang, Maupun setelah pulang dari bekerja.

2.6.2 Seni Suara (Doding)

Musik vokal Simalungun dikenal dengan istilah doding dan ilah. Doding

dipakai untuk nyanyian solo sedangkan ilah dipakai segabai nyanyiann kelompok.

(Sihotang 1993:31). Nyanyian dalam masyarakat Simalungun memiliki teknik

bernyanyi yang disebut Inggou. Adapun nyanyian tersebut diantaranya adalah:

1. Taur-taur, yaitu nyanyian yang digunakan oleh sepasang muda-mudi

secara bergantian untuk mengungkapkan perasaan satu sama lain.

2. Ilah, yaitu nyanyian yang dinyanyikan sekelompok pemuda dan

pemusi sambil menepuk tangan sambil mempentuk lingkaran.

3. Doding-doding, yaitu nyanyian yang dinyanyikan oleh sekelompok

pemuda dan pemusi atau orang tua untuk menyampaikan pujian atau

sindiran, nyanyian ini juga dapat dilagukan untuk mengungkapkan

kesedihan dan kesepian.

Page 41: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

28

4. Urdo-urdo, yaitu suatu nyanyian yang dinyanyikan oleh seorang ibu

kepada anaknya atau seorang anak perempuan kepada adiknya. Urdo-

rudo untuk menidurkan sementara Tihta untuk bermain.

5. Tangis-tangis, yaitu suatu nyanyian yang dinyanyikan seorang gadis

karena putus asa atau pun kareba berpisah dengan keluarga karena aka

menikah.

6. Manalunda/mangmang, yaitu mantera yang dinyanikan oleh seorang

datu untuk meneyembuhkan suatu penyakit ataupun menobatkan

seorang raja pada waktu dulu (Setia Dermawan Purba, 2009).

2.6.3 Seni Tari (Tor-tor)

Seni tari dalam masyarakat Simalungun banyak mengalami penurunan dari

segi pertunjukan dimana pada saat ini sudah jarang dijumpai Tor-tor yang sering

dilakukan pada zaman dahulu. Tor-tor yang dapat bertahan sampai saat ini adalah

Tor-tor Sombah. Adapun Tor-tor yang sering dipertunjukan pada zaman dahulu

antara lain:

1. Tor-tor Huda-huda atau Toping-toping yaitu tarian yang dilakukan

untuk menghibur orng yang meninggal sayur matua yaitu orang yang

telah berlanjut usia. Tarian ini merupakan tarian yang meniru gerakan

kuda dan sebagian permainanya memakai topeng. Pada waktu dulu

tarian ini digunakan untuk menghibur keluarga raja yang bersedih

karena anaknya meninggal. Tarian ini bertujuan untuk menyambut

Page 42: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

29

kelompok adat (tondong, boru dan sanina) serta menghibur para tamu

undangan, namun mereka juga bertugas mengumpulakan oleh-oleh

dari tamu undangan. Zaman dulu kegiatan tersebut biasa dilakukan

dalam pemakaman Raja.

2. Tor-tor Turahan yaitu tor-tor yang dilakukan untuk menarik kayu

membangun istana atau rumah besar. Seorang mandor bergerak

melompati barang kayu yang ditarik sambil mengibaskan daun-daun

yang dipegang ke batang kayu dan ke badan orang yang menarik

untuk member semangat.

2.6.3. Seni Ukir (Gorga)

Pada masyarakat Simalungun juga terdapat kesenian lain yang pada saat

sekarang ini sudah sangat jarang dijumpai diantaranya adalah Seni Gorga yaitu seni

ukir yang terdapat pada dinding-dinding rumah. Seni Pahat, yaitu seni membuat

patung-patung dari batu ataupun dari kayu.

Bentuk-bentuk kesenian tersebut sudah banyak ditinggalkan oleh masyarakat

karena kurang sesuai dengan perkembangan zaman. Namun meskipun begitu masih

ada sebagian orang tetap mempertahankan pengetahuan tersebut, seperti seni tenun,

karena kain yang diahsilkan dari buatan tangan jauh lebih bagus dari pada buatan

pabrik.

Page 43: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

30

2.7 Upacara Adat Simalungun

Kehidupan masyarakat Simalungun adalah kehidupan yang sangat

menjungjung tinggi adatnya. Bahkan sebelum lahir ke dunia pun sudah melakukan

adat sampai seseorang meninggal dan menjadi tulang belulang masih ada serangkaian

adat, bukan rumit tetapi masyarakat Simalungun menunjukan bahwa Tolu

Sahundulan Lima Saodoran yang artinya Tiga kedudukan di sandang oleh lima

manusia. Tiga kedudukan itu adalah (1) Tondong (2) Sanina1 (3) Boru

2, sedangkan

lima manusia itu adalah (1) Tondong (2) Sanina (3) Boru (4) Tondong Ni Tondong3

(5) Boru ni Boru4.

Gambar-1: Skema Sosial masyarakat Simalungun

(Sumber: Erond L. Damanik 2016 :38)

2Sanina merupakan Saudara kandung, saudara dari lain nenek, saudara semarga, semarga tapi tidak mempunyai hubungan darah, pariban dari marga lain, teman sepergaulan. 2 Boru adalah pembantu utama dalam melaksanakan suatu pesta. 3 Tondong ni Tondong adalah Pihak pemberi istri kepada Tondong 4 Boru ni Boru adalah anak-anaknya dari pihak boru

Sanina Boru

Tondong

Boru Ni

Boru Tondong Ni

Tondong

Page 44: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

31

Dalam pelaksanaan adat kerja besar (horja baggal) atau sering disebut

denggan adat na gok (adat yang menyeluruh pada suatu upacara adat)., maka kelima

unsur struktur sosial masyarakat Simalungun memegang peranan dan fungsi sesuai

dengan posisi adat masing-masing.

Beberapa jenis upacara adat yang kerap dilakukan masyarakat Simalungun,

khususnya di desa Saribudolok:

1. Mamongkot Rumah Bayu, yaitu acara memasuki rumah baru agar

orang yang menempati rumah tersebut mendapat rejeki dan terhindar

dari segala bentuk masalah. Dan acara ini sekaligus menjadi bentuk

partisipasi orang yang menempati rumah tersebut terhadap warga

dilingkungan setempat dan menjadi salah satu bentuk silaturahmi.

2. Mangikili yaitu acara yang diadakan untuk menghormati seseorang

yang meninggal dunia yang usianya sudah tua dan sudah memiliki

cucu. Acara ini dilakukan sebagai tanda penghormatan keluarga

terhadap orang yang meninggal tersebut dan hal ini dijadikan untuk

melihat keberadaan keluarga tersebut ditengah-tengah masyarakat.

3. Manombah yaitu suatu upacara yang dilakukan untuk mendekatkan

diri terhadap sembahannya. Berdasrkan keyakinan masyarakat

Simalungun dulu percaya bahwa kehidupanya di dunia ini diberikan

oleh Tuhannya oleh sebab itu mereka juga yakin akan keselamatan

dengan melakukan upacara ini. Begitu juga denga agama sekarang

Page 45: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

32

yang sudah diyakini dengan keberadaan mutlak sehingga dituntut

untuk dekat kepada Tuhannya.

4. Maranggir yaitu upacara yang dilakukan untuk membersihkan badan

dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik atau pun dari bentuk

gangguan roh-roh jahat. Kegiatan ini merupakan semacam ritual yang

digunakan untuk menghindarkan diri dari bentuk-bentuk kejahatan dan

kesialan diri yang dating pada dirinya sendiri. Mengingat masyarakat

Simalungun, dulu menganut paham animisme, bahwa keturunan roh

selalu ada baik itu roh baik maupun roh jahat. Jadi untuk menghindari

kekuatan yang datang dari roh jahat maka dilakukan ritual Maranggir

ini. Adapun properti utama yang umunya dipakai untuk upacara ini

adalah jeruk purut, bunga tujuh rupa dan air. Upacara ini dilakukan

dengancara memandikan diri menggunakan campuran property

tersebut dan bahkan dapat diminum.

5. Marhajabuan yaitu acara yang dilakukan untuk pemberkatan

perkawinan. Acara ini merupakan suatu bentuk persyaratan sakral

yang harus dipenuhi seseorang utuk melangsungkan perkawinan dan

dalam hal ini dinyatakan bahwa resmi apabila acara ini dilakukan.

6. Patuekkon yaitu acara untuk member nama seseorang dengan cara

memandikannya dengan air. Hal ini dilakukan untuk pemberian nama

yang cocok untuk orang tersebut karena masyarakat Simalungun

Page 46: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

33

meyakini bahwa nama memberikan makna terhadap orang tersebut

sehingga dibutuhkan acara ini untuk pembuatan namanya.

7. Rondang Bintang yaitu upacara tahunan yang diadakan oleh

masyarakat Simalungun karena mendapatkan hasil panen yang baik.

Dan disini menjadi kesempatan para muda-musi untuk mencari jodoh.

Tetapi sekarang Rondang Bintang digunakan dalam bentuk pesta

tahunan dengan rangka silaturahmi antar desa di Simalungun sekaligus

suatu bentuk pelestarian kebudayaan Simalungun karena dalam acara

ini diadakan juga pentas kesenian tradisional Simalungun.

2.8 Gambaran Umum Upacara Adat Perkawinan Simalungun

Masyarakat Simalungun pada umumnya menganut perkawinan monogami

dan prinsip keturunan adalah Patrilineal, maksudnya garis keturunan dari anak laki-

laki. menurut hokum adat, perkawinan dapat merupakan urusan pribadi, urusan

kerabat, urusan keluarga, persekutuan, martabat tergantung tata susunan masyarakat

yang bersangkutan.

Perkawinan merupakan salah satu upacara ritual adat masyarakat Simalungun.

Dalam adat Simalungun, penyatuan dua orang dari anggota masyarakat melalui

perkainan tiak bisa dilepaskan dari kepentingan kelompok masyarakat yang

bersangkutn. Demikianlah keseluruhan rangkaian ritus perkawinan adat Simalungun

mengiyakan pentingnya peran masyarakat, bahka ia tidak dapat dipisahkan dari peran

masyarakat. Pada masyarakat Simalungun, pesta perkawinan merupakan bentuk

Page 47: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

34

kegembiraan (malas uhur) yang diperlihatkan kepada kerabat dan masyarakat. Tata

cara pelaksanaan perkawinan adat mengikuti hokum adat yang berlaku.

Menurut Mansen Purba dalam bukunya Pangarusion Adat Partongahjabuan

Simalungun 1984, perkawinan (Partongahjabuan) pada masyarakat Simalungun

dibedakan menjadi empat. Keempat jenis tersebut adalah: i) Napaingkat

(diberangkatkan dengan baik), ii) Marlua-lua (kawin lari), iii) Naniasokan dan iv:

nanirobut (kawin paksa). Sementara itu, menurut Elisa Doli Saragih Makalah yang

berjudul Horja Adat Partongahjabuan Pakon Adat Sayur Matua 2006, kerja adat

perkawinan Simalungun terbagi menjadi dua, yakni: i) Horja Adat Paoppohon Anak

(kerja adat mengawinkan laki-laki) dan Horja Adat Palahohon Boru (kerja adat

mengawinkan perempuan).

Gambar 2.1 Pengantin Simalungun.

Page 48: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

35

Proses adat pada mengawinkan anak laki-laki dan mengawinkan anak

perempuan adalah berbeda, terutama menyangkut penyelenggara adat perkawinan

(hasuhutan bolon). Jika yang menikah adalah laki-laki, maka pesta adat dilakukan

dikediaman laki-laki dan hasuhutan bolon (penyelenggara pesta perkawinan) adalah

pihak laki-laki. Namun, jika yang menikah adalah perempuan, maka orang tua

perempuan bertindak sebagai tondong yang datang kepesta adat dikediaman pihak

laki-laki. Adapun urutan-urutan acara pesta perkawinan secara umum pada

masyarakat Simalungun, baik paompo anak (mengawinkan anak laki-laki) ataupun

palaho boru (mengawinkan anak perempuan) adalah sebagaimana pada table berikut

ini, yaitu :

Tabel 1. Urutan upacara perkawinan pada masyarakat Simalungun.

No Komponen Upacara Keterangan

1 Manririd Menjajagi calon pengantin perempuan dan biasanya

tahapan ini adalah percakapan yang dilakukan oleh

seorang laki-laki dan seorang perempuan yang

sepakat untuk membentuk rumah tangga (parsahapan

ni paranak pakon parbaru)

2 Marhusip-husip Berbisik yakni utusan keluarga laki-laki mendatangi

rumah kediaman calon mempelai perempuan.

3 Pajabu Parsahapan Musyawarah keluarga di keluarga mempelai

Page 49: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

36

perempuan setelah adanya kesepakatan untuk

menikah dari orangtua kedua belah pihak.

4 Mangalop Bona Boli Calon pengantin laki-laki dengan orangtuanya pamit

kerumah paman (keluarga saudara laki-laki ibunya)

untuk pamit sekaligus menerima bona boli (pangkal

mahar).

5 Maralop Adalah prosesi melamar calon mempelai perempuan

yang dilakukan oleh pihak laki-laki serta penyerahan

partadingan (jujuran atau mahar).

6 Parpadanan Adalah akad atau janji nikah yang mengikat kedua

calon mempelai dalam bentuk rumahtangga yang

disampaikan kepada masyarakat luas. Pada awalnya,

akad nikah ini dilakukan oleh pengetua adat namun

saat ini peran menarahut atau membuhul padan (

mengikat janji) telah diambil alih oleh agama

(pendeta, kadi danlain-lain)

7 Pamasu-masuon Adalah peresmian (pemberkatan) nikah yang

biasanya diikuti resepsi perkawinan. Pemberkatan

nikah pada awlnya dilakukan oleh pengetua adat serta

disaksikan oleh masyarakat luas. Namun pada saat

ini, pemberkatan itu telah diambil alih oleh pengetua

Page 50: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

37

agama.

8 Patandanghon hu

rumah ni tulang

Adalah membawa pengantin kerumah mertua

(paman) orangtua perempuan yang dilakukan setelah

dua atau tiga minggu pasca pemberkatan

(pamasumasuon) perkawinan.

A. Adat Perkawinan Anak Laki-laki (horja adat paoppo anak)

Perkawinan anak pada Simalungun dibedakan menjadi dua, (1) paopo anak

(mengawinkan anak laki-laki dan (2) palaho boru (mengawinkan anak perempuan).

Tatacara (tording) adat perkawinan pada kedua perkawinan ini adalah berbeda.

Perkawinan akan dilangsungkan apabila telah terdapat kemufakatan antara kedua

calon mempelai dan rencana tersebut telah disetujui oleh kedua belah pihak, baik

orang tua laki-laki (paranak) maupun orangtua pihak perempuan ( parboru). Setelah

kemufakatan (sapanriah) maka acara perkawinan dapat dilangsungkan terutama

setelah kemufakatan calon mempelai.

1. Pamit Kepada Paman (mangalop bona tulang).

Sebelum sampai kepada acara lebih lanjut, yakni marpadan dan

pamasumasuon, maka seorang calon pengantin pria harus terlebih dahulu permisi

atau pamit kepada pamannya. Oleh karena itu, tahapan pertama setelah kemufakatan

kawin antara calon pengantin pria dan perempuan adalah membawa calon pengantin

pria pamit kepada paman (mangalop bona tulang), yaitu permisi kepada paman

Page 51: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

38

(saudara laki-laki dari ibu calon pengantin). Calon pengantin pria adalah keponakan

(panagolan) dari pamanny, yakni saudara laki-laki ibu. Sedangkan paman adalah

tondong dari orang tua calon pengantin pria.

Makna perkawinan seperti ini adalah mendambakab perkwinan marboru ni

tulang (menikah dengan putri paman). Hubungan antara anak-anak dari paman dan

anak-anak dari saudara perempuan paman adalah sepupuan. Tapi terkhusus dari

sepupu ini adalah marpariban dan dapat saling menikah. Oleh karena itu, jika

seorang calon pengantin pria akan menikah tetapi bukan dengan putri langsung dari

pamannya, maka pengantin pria tersebut wajib permisi kepada pamannya.

Inti pembicaraan „pamit‟ kepada tulang adalah mengharapkan agar paman

tetap menganggap calon mempelai perempuan sebagai putri kandungnya. Dengan

„pamit‟ tersebut, maka paman tidak akan sakit hati terhadap rencana panagolan

(keponakan) nya untuk penikah. Pada waktu „pamit‟ ini, maka paman akan

memberikan bona boli ( pangkal mahar) kepada keponakan yang akan menikah

sebagai simbol bantuan mahar (jujuran) yang dibayarkan calon pengantin pria kepada

tulang dan antturang calon simatua (calon mertua) yakni orangtua calon istrinya.

Adapun perangkat adat yang wajib dibawa kepada paman sewaktu „adat

pamit‟ ini adalah seperti makanan dan lauk pauknya. Tetapi yang paling wajib adalah

dayok binatur (makan khas Simalungun) yang akan diberikan dengan rendah hati

(sisurdukhonon) kepada paman. Selain itu, juga wajib dibawakan adalah panrapahi

(pelengkap lain), apuran ( sirih dan perangkatnya) terutama apuran tangan-tangan

Page 52: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

39

laho mangan (sirih mau makan) serta apuran tulang salosei mangan (sirih paman

selesai makan).

Sebelum makan, maka calon pengantin laki-laki menyuguhkan apuran

tangan-tangan sihol mangan (sirih mau makan) kepada seluruh yang hadir pada saat

itu. Biasanya, yang hadir pada acara adat ini adalah kedua orangtua calon pengantin

laki-laki dan boru (bibi calon pengantin pria) maupun keluarga dari pihak paman

(tulang dan atturang) maupun simbalok jabu (tetangga). Adapun makna appuran

tangan-tangan ini adalah untuk menyampaikan maksud untuk menjajagi (manririd)

anak gadis sebagai pasangan hidupnya. Demikian pula calon pengantin pria

menyuguhkan (manurdukhon) dayok binatur kepada paman dan bibi dengan makna

agar paman memberikan nasehat terhadap rencana perkawinannya. Setelah acara

penyuguhan sirih dan dayok binatur maka dilanjutkan dengan makan bersama

(mangan riap).

Biasanya, calon pengantin pria telah mempersiapkan segala sesuatunya yang

akan diberikan oleh pamannya kepadanya terutama menyangkut „bona boli’ (pangkal

jujuran). Tetapi jika paman telah mempersiapkan, maka calon pengantin pria yang

sedang pamit harus melebihkan batu ni demban (sejumlah uang pada sirih) sewaktu

selesai makan bersama. Setelah makan bersama, maka disuguhkan sirih siap makan

kepada paman kemudian diikuti dengan pembicaraan yang telah diawali sewaktu

penyuguhan apuran sihol mangan (sirih mau makan). Inti pembicaraan selesai makan

ini adalah memberikan nasehat kepada keponakan (calon pengantin pria) agar paman

Page 53: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

40

tetap melihat (mangkawah) dan menyapa (manisei) calon istrinya kelak serta harapan

agar calon istrinya itu tetap dianggap sebagai putri kandung paman sendiri.

Setelah paman memberikan nasehat kepada calon pengantin pria yang sedang

pamit itu, maka paman akan menyuguhkan sejumlah uang kepada ibu calon

pengantin. Besaran uang tidak ditentukan tetapi tergantung kepada situasi dan kondisi

ekonomi keluarga paman.

Sejumlah uang yang diberikan oleh paman (bona boli) adalah landasan

tertinggi (tang pardatas) sebagai duit partadingan kepada tondong bayu (paman yang

baru, yaitu mertua pengantin pria). Biasanya rincian bona boli adalah sebagai berikut:

Paman memberikan bona boli (pangkal mahar) sebesar Rp. 600.000.

Partadingan yang diberikan kepada orangtua perempuan (tondong

bayu) adalah Rp. 12.000.000.

Bona boli sebesar Rp. 600.000 adalah „suhi‟ maka, tondong bayu

(orang tua calon mempelai peempuan) akan mengetahui bahwa uang

tersebut berasal dari paman calon hela (menantunya)nya.

Biasanya, acuan seperti ini sangat berlaku di Simalungun. Oleh karena itu,

sewaktu menyuguhkan tintin maragkup (cincin pengikat) adalah yang pertama

mengsi batu ni demban (uang pangkal pada sirih). Jika tulang (paman) kandung

mempelai laki-laki telah memberikan bona boli (uang pangkal) sebesar Rp. 600.000,

maka tondong bayu wajib memberikan lebih besar dari besaran tersebut.

2. Mufakat Dalam Keluarga Pengantin Pria (riah tongah jabu)

Page 54: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

41

Setelah acara pamit kepada paman (mangalop bona tulang), maka langkah

selanjutnya adalah mufakat dalam keluarga (riah tongah jabu). Adapun yang

dibicarakan dalam musyawarah ini adalah besar kecilnya adat yang akan dilakukan,

demikian pula seandainya pamasumasuon dan resepsi dilakukan dipihak keluarga

laki-laki. Namun biasanya jika anak laki-laki yang menikah, maka pekerjaan adat

ditempat laki-laki hanyalah menyambut calon menantu perempuan (parumaen),

sedangkan inti pesta ada dikediaman perempuan. Akan tetapi dewasa ini, di

Simalungun lajim terjadi bahwa marpadan dilakukan dikediaman perempuan,

sedangkan pamasumasuon dan resepsi dilakukan di kediaman laki-laki.

Adapun yang dibicarakan pada riah tongah jabu adalah menyoal kedudukan

hiou (kriya khas dan pakaian adat Simalungun) terutama hiou suhi ni appang na opat

(pakaian terhadap kedudukan sosial yang segi empat). Seperti huoi suhi ni

parbapatuaon (hiou kepada unsur Bapatua) yang bermakna „mendekatkan yang jauh‟

(padohorhon natarhundaoh). Dalam hal ini, jikapun ayah pengantin memiliki abang

kandung, maka hiou sebenarnya layak diterimanya. Tetapi, dalam adat Simalungun,

hiou ini akan diberikan kepada bapatua (pakcik) dari saudara kakek (namarsanina

oppung) dari ayah. Konsep ini sebenarnya dimaksudkan agar calon pengantin tetap

menjadi dekat dengan bapatua dari ayahnya sendiri terutama dari saudara ayah satu

kakek.

Adapun suhi ampang na opat (sudut segi empat), terdiri dari: i) parsimatuaon

(pihak mertua ayah dari mempelai laki-laki), ii) parbapatuaon (saudara tertua ayah

dari mempelai laki-laki) iii) parnasikahaon (istri dari bapaktua yakni saudara tertua

Page 55: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

42

ayah dari mempelai laki-laki) iv) anak borujabu (pihak boru dari saudara ayah

mempelai laki-laki). Setelah selesai menyampaikan hiou kepada masing-masing suhi

ni ampang na opat di atas, maka dilanjutkan dengan pemberian hiou tanda hela

(pakaian tanda menantu).

3. Menyambut menantu di rumah (pardas ni parumaen I rumah)

Sebagaimana disebut di atas bahwa, jika laki-laki yang menikah, maka

rangkaian pesta kawin dilakukan dikediaman perempuan. Namun demikian, sering

pula dilakukan bahwa marpadan dilakukan di tempat laki-laki. Jika perkawinan anak

laki-laki dipusatkan dikediaman perempuan, maka tugas pihak laki-laki adalah

menyambut pengantin di rumah orangtua laki-laki.

Biasanya, kedua pengantin di tepung tawari (iusei) di halam rumah. Artinya

bahwa, bulang (penutup kepala perempuan sesuai adat Simalungun) dan gotong

(penutup kepala laki-laki, sesuai adat Simalungun) yang dikenakan sebelumnya

dibuka. Kedua penutup kepala itudiganti oleh gotong dan bulang dari mertuanya.

Selain itu, amboru (saudara perempuan ayah) membimbing pengantin hingga pintu

masuk (labah bolon) rumah. Selanjutnya, dipintu rumah itu, menantu wanita

(parumaen) disambut dan diterima oleh ibu dari mempelai laki-laki, sedangkan anak

laki-laki disambut dan diterima oleh bapak dari laki-laki. Kemudian kedua pengantin

ditempatkan berdiri di huluan (bagian rumah yang menjadi hadap depan). Kemudian,

beras dalam bakul diberikan kepada parumaen (menantu perempuan) untuk

menaburkan bersa sebanyak tiga kali kepada seisi rumah. Setelah itu, tangan kiri

Page 56: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

43

mempelai laki-laki akan menyentuh kepala mempelai perempuan agar pengantin

perempuan itu duduk ditempat yang telah disediakan.

Dewasa ini, paoppo anak biasanya dilaksanakan sehari saja uang disebut

dengan horja sadari. Adapun maksud dari horja sadari ini, adalah rangkaian adat

terutama pamasumasuon yang dilakukan dalam satu hari saja. Hal ini dilakukan

mengingat penghargaan terhadap waktu sehingga tampak lebih efektif. Namun

demikian, makna-makna yang di kandung dalam seluruh rangkain proses

partongahjabuan (perkawinan) tersebut tertap terlaksanakan. (Sumber: Eron L.

Damanik 2016: 108-114).

B. Adat perkawinan anak perempuan (horja adat palaho boru)

Setelah mufakat untuk menikah dari calon mempelai pria dan perempuan,

maka rencana tersebut disampaikan oleh masing-masing calon mempelai kepada

orangtua masing-masing. Calon mempelai laki-laki akan melangsungkan seluruh

rangkaian adat yang harus dilakukannya, sedangkan perempuanpun melaksanakan

seluruh rangkaian adat yang harus dilakukannya. Jadi, pada saat adanya pemufakatan

pernikahan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dicapai, maka kedua

belah pihak akan melakukan segala sesuatu yang berkenaan dengan rencana anak-

anak meraka.

1. Mufakat dalam rumah (pajabu parsahapan)

Biasanya, adat perkawinan anak gadis (palaho boru), maka pihak mempelai

perempuan (parboru) akan melakukan beberapa hal yang berkenaan dengan rencana

pernikahan putrinya. Orangtua akan mengajari serta menyuruh anak gadisnya untuk

Page 57: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

44

memberitahukan rencana pernikahannya kepada orangtua laki-laki agar mereka hadir

kerumah mangkela (suami saudara perempuan ayah) atau ke rumah anak boru jabu

(yakni posisi boru yang senantiasa membantu boru atau saudara perempuan ayah).

Selanjutnya, mangkela dan anak boru jabu akan membantu orangtu mempelai laki-

laki untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan rencana pernikahan

dirumah laki-laki.

Sementara itu, dipihak parboru (orangtua mempelai perempuan), akan

memanggil anak boru jabunya untuk mempersiapkan rencana pernikahan kepada

pihak paranak (orangtua mempelai laki-laki). kegiatan ini disebut dengan „marhori-

hori dingding‟ (mengetuk-ngetuk dinding) yakni menyampaikan rencana perkawinan

lewat „mengetuk-ngetuk dinding‟. Namun sekarang ini sudah jarang dilakukan,

biasanya pihak paranak langsung datang kerumah parboru yang disebut dengan

„marhusip-husip’ (berbisik). Hal ini dianggap lumrah, karena sebenarnya, rencana

pernikahan telah diberitahu dulu oleh anaknya yang ingin menikah kepada

orangtuanya. Saat ini, untuk memudahkan percakapan (parsahapan) adat, maka

ditetapkanlah model pekerjaan satu hari (horja sadari) yakni bentuk apresiasi kepada

waktu.

Sementara itu, di pihak paranak (orangtua dan kerabat dari mempelai pria)

apalagi jika kerja adat ada di kediaman pihak laki-laki, maka sewaktu maralob

(menjemput) maka dibawalah ayam sembelihan. Hal ini sebagai wujud untuk

menghormati tulang (pasangaphon tulang) dari pihak perempuan, dengan cara

menyuguhkan ayam sembelihan kepada tondong pihak perempuan itu.

Page 58: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

45

Sebaliknya jika adat perkawinan dilakukan di kediaman orangtua pihak

perempuan, maka pihak paranak akan datang ke kediaman parboru dengan

membawa makanan sembelihan ayam pada waktu maralop (menjemput). Acara ini

disebut dengan marindahan paralop (nasi untuk menjemput). Selanjutnya, makanan

diberikan kepada orangtua mempelai perempuan (suhut bolon). Selanjutnya, sewaktu

kerja adat (pamasumasuon) dan resepsi, maka maka tulang parboru mendapat giliran

untuk mendapatkan makanan dari pihak paranak. Terakhir, bahwa parboru harus

menyiapkan dayok binatur kepada kerabatnya. Hal ini dipersiapkan oleh bapatua

(pakcik) dari calon mempelai peremuan dimana tulang (paman) mempelai perempuan

menerimatulang-tulang bersama dengan tondong yang lainnya.

2. Penjemputan calon pengantin perempuan (marindahan paralop)

Rangkaian acara setelah pajabu parsahapan sebelum melangkah ke tahap

selanjutnya yakni marpadan dam pamasumasuon, maka dilakukan maralop atau

sering disebut dengan marindahan paralop. Prosesi penjemputan ini dimaksudkan

untuk menjemput mempelai perempuan ke lingkungan kerabat laki-laki sebelum

memasuki acara adat selanjutnya.

Untuk prosesi marindahan paralop, maka pihak paranak mempersiapkan

beberapa hal seperti: i) tombuan marindahan balutan (bakul dengan nasi yang dibalut

engan pandan), ii) dayok na nilopah i bagas rantang marindahan balutan (ayam

sembelihan dan nasi yang dibalut sengan pandan), iii) dayok na nilopah I bagas

piring binatur (ayam sembelihan yang diatur dalam pinggan), iv) partadingan domu

humbani padan (jumlah jujuran tanda adat keberangkatan mempelai sesuai janji

Page 59: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

46

terdahulu), v) apuran baggal ni partadingan (sirih tanda keberangkatan mempelai

perempuan) dan vi) tobus huning (kunyit yang disertai dengan sejumlah uang pada

wadah kain).

C. Marpadan, pamasumasuon dan resemsi adat.

Marpadan (berjanji atau akad nikah) adalah bagian dari adat perkawinan bagi

orang Simalungun. Hal ini karena marpadan adalah pengucapan janji (akad) untuk

membentuk rumah tangga yakni sekali untuk seumur hidup. Adapun pelaksanaan

upacara adat marpadan ini adalah pengetua agama dan adat. Pada awalnya, untuk

melaksanakan akad nikah ini, maka kedua pengantin biasanya dirias dengan

menggunaka pakaian Simalungun. akan tetapi, pada saat ini pakaian pengantin

cenderung mengabaikan pakaian tradisional yang diganti dengan pakaian lain (yang

bukan pakaian tradisional Simalungun). Demikian juga setelah masuknya agama

sumawi ke Simalungun seperti Islam dan Kristen,maka bagian akad nikah ini diambil

oleh pengetua agama sebab janji magis yang diucapkan kedua mempelai dianggap

sebagai janji (ikrar atau akad) dengan Tuhan.

Pada masa kini, ikatan janji (akad) nikah tersebut dibarengi dengan tukar

cincin maupun Alkitab (Kristen) maupun seperangkat alat sholat ataupun cincin

(islam). Seperangkat alat solat, cincin dan Alkitab ini adalah penegasan ikatan yang

melingkari serta ,mengikat kedua calon mempelai dalam satu ikatan yang utuh

(seperti cincin). Demikian pula dengan emas adalah gambaran kesejahteraan sehingga

rumah tangga yang dibentuk dapat sejahtera dalam mengarungi kehidupan nyata.

Sementara itu, seperangkat alat sholat ataupun Alkitab adalah gambaran bahwa kedua

Page 60: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

47

mempelai dipersatukan Tuhan dalam satu janji suci sehingga kedua mempelai harus

saling menghargai dan menghormati serta berbakti kepada Tuhan.

Pamasumasuon adalah pamungkas dari upacara adat Simalungun.

pemberkatan perkawinan biasanya dilakukan satu atau dua minggu setelah marpadan

(akad nikah). Pamasumasuon dilakukan dihadapan tetua agama, disaksikan oleh tetua

adat. Pada masa sekrang ini, pemberkatan nikah ini diambil alih oleh pendeta (agama

Kristen) dan ulama (kadi) bagi yang beragama Islam. Peneguhan janji suci nikh

dihadapan ulama Kristen maupun ulama Islam ini untuku mempertegas bahwa janji

nikah tersebut tidak dilakukan kepada manusia tetapi adalah Tuhan yang disembah

oleh kedua mempelai itu.

Pasca pamasumasuon (pemberkatan nikah) maka dilanjutkan dengan resepsi

perkawinan (horja partongah jabuan). Biasanya resepsi ini melibatkan seluruh Lima

Saodoran adat Simalungun, seluruh kerabat atau huta na ualuh (kampong tetangga)

dengan cara makan bersama. Makan bersama adalah tanda ucapan syukur kedua

mempelai serta seluruh undangan atas: i) lepasnya masa lajang dari kedua calon

mempelai yanga sepakat untuk menikah, ii) berjalannya prosesi upacara adat dari

awal (marhusi-husip) hingga pamusumasuan, iii) syukuran (selamat) terhadap

dicapainya posisi (status) baru yakni rumah tangga dari pengantin. Oleh karena itu,

pada acara resepsi perkawinan ini, ditempuh beberapa tahapan adat sebagai tanda

syukuran terhadap rumah tangga yang dibentuk itu. Adapun tahapan yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

Page 61: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

48

a. Mambulangi penganten i horbangan (memakaikan apakaian adat tradisional

Simalungun) di gapura atau di depan halaman rumah. Pengenaan pakaian

tradisional ini dilakukan oleh orangtua mempelai laki-laki yang dibantu oleh

Anak Boru Jabu dan Sanina. Pengantin laki-laki dikenakan Gotong (sejeni topi

penutup kepala laki-laki) dan parangguanni ( aksesoris) serta hiou (kriya tenun

adat Simalungun). Sementara pengantin perempuan dikenakan bulang (sejenis

topi penutup kepala perempuan) dan parangguanni (aksesoris) serta hiou

maupun tempat sirih (bajud). Pakaian adat lebih dulu dikenakan kepada

mempelai laki-laki baru kemudian kepada pengantin perempuan. Kemudian

kedua pengantin itu diikat dengan hiou yang melingkari kedua pengantin.

Setelah selesai pengenaan pakaian adat tradisional, maka kedua pengantin di

arak kedalam rumah, maka pengantin terlebih dahulu melangkahi rudang

saidangan ( semacam mahkota) dan selanjutnya menaiki tangga (andar ni

rumah)5masuk kedalam rumah.

b. Selesai acara di rumah, maka kedua pengantin diarak keluar rumah dan

menempati tempat yang telah disediakan (biasanya tikar pandan, tapi sekarang

diganti dengan pemadani atau pelaminan).

c. Mangalop tuah ni gonrang (menjemput pembukaan gendang), dengan cara

menyuguhkan sirih kepada panggual (pemain musik) untuk memulai gendang

(mamungkah gonrang). Setelah itu, pihak hasuhutan bolon (penyelenggara

5 Dahulu, rumah di Simalungun memiliki tangga rumah karena jenis rumah kebanyakan pada waktu itu adalah betipe panggung (rumah panggung). Namun, bagian acara ini tetap dilakukan walaupun rumah tidak lagi memiliki tangga.

Page 62: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

49

pesta pernikahan) menari bersama serta seluruh boru (kerabat boru) yang

menopang perhelatan kerja adat partongahjabuan.

d. Mangalop tondong ni paranak (menjemput tutur paman dari mempelai laki-

laki) yaitu tondong pamupus (paman yang menyentuh kepala mempelai laki-

laki sewaktu kecil, atau pun yang menggunting rambutnya pertama kali),

tondong jabu ( tutur paman dirumah), tondong bona, tondong mataniari atau

tondong marihutkon (pihak paman dari ayah, yakni paman dari orangtua ayah

mempelai laki-laki), beserta denga seluruh tondong.

e. Mangalop tondong bayu )menjempu orangtua (mertua) dari mempelai

perempuan) biasanya, rombongan mertua hadir dengan seperangkat alat-alat

untuk keperluan pengantin seperti lemari, bantal, tilam, periuk dan lain-lain.

Untuk mrnjrmput pengantin, maka penari di barisan pertama adalah saudara

perempuann (sanina) dari hasuhutan bolon (penyelenggara pesta) dengan anak

boru jabu maupun anak boru sanina, kemudian dibariisan kedua adalah

hasuhutan bolon, kedua pengantin serta seluruh saudara serta boru-borunya.

Aransemen gendang untung menjemput tondong bayu adalah Rambing-

rambing, surung dayung, ilah hinalang ilah sibarou dan lain-lain. Namun,

untuk masa sekarang ini repertoar tersebut sudah jarang sekali dipakai.

Sepanjang penelitian dari penulis, untuk mengarak Tondong masuk kerumah

pengantin tidak lagi menggunakan repertoar, melainkan menggunakan lagu

populer yang berjudul Sitalasari.

Page 63: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

50

f. Sebelum makan bersama (mangan riap) maka disampaikan terlebi dahulu gori

(potongan daging sembelihan) ataupun panganan (bagian-bagian daging

sembelihan) yang biasanya adalah teranak kerbau, lembu, kambing dan babi

sekaligus makanan surduk-surduk yaitu makanan yang diserahkan dengan cara

menyembah (manurduk), yaitu:

1. Pihak paranak menyerahkan gori/suduk-surduk dayok binatur (ayam

sembelihan) kepada parboru setelah lebih dahulu disampaikan makanan

khusus pengantin (dapot-dapotan). Kedua pengantin saling menyuapi dan

kemudian makanan tersebut disuapkan kepada seluruh tondong, sanina,

boru, anak boru jabu, dan seluruh yang terkait.

2. Pihak parboru menyampaiakn surduk-surduk sipanganon (makanan yang

diberikan dengan cara menyembah) yakni ayam kepada pengantin dan

seluruh tondong

3. Tondong pamupus ni anak (paman dari mempelai laki-laki) yakni pihak

yang menerima kepala emas (ulu ni omas) menyerahkan dayok binatur

kepada pengantin.

4. Setelah menyerahkan itu, maka dilanjutkan dengan makan bersama

(mangan riap) dihalam rumaha pengantin (dewasa ini seyogiyanya rumah

pengantin sebagai tempat pesta dialihkan ke wisma, hotel, jambur, balai

desa dan lain-lain)

5. Sewaktu makan bersama, anak boru jabu dari pihak laki-laki dan

perempuan bekerja sama untuk membagi masakan (lompah) panganan

Page 64: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

51

baggal (makanan besar). Dalam adat Simalungun jumlah makanan

kebesaran (panganan baggal) ada delapan orang, demikian pula makanan

yang dihormati (panganan pinatunggung).

6. Setelah selesai makan, biasanya lajim terjadi yaitu kedua pengantin

bernyanyi (patortorhon pengantin) dan biasanya pula seluruh unsur

(paranak dan parboru) menyumbang uang. Sumbangan tersebut dianggap

sebagai modal awal bagi rumah tangga pengantin baru. Sesungguhnya,

patortorhon ini tidak ada pada adat budaya Simalungun. Namun, karena

dianggap sebagai sesuatu yang baik, maka kebiasaan inipun dilegalkan saja

pada adat perkawinan Simalungun.

7. Anak boru sanina pihak parboru menerima sirh selesai makan (demban sae

mangan) dari pihak paranak untk disampaikan kepada unsur kebudayaan

yang patut pada pihak parboru.

8. Pihak parboru menyampaikan ulu ni omas (kepala emas) kepada paman

dari menantu laki-laki (tulang ni hela) dan nilainya tergantung mufakat

sebelumnya.

9. Pihak parboru menyampaikan hiou kepada suhi ni ampang paranak (soko

guru dari pihak menantu laki-laki). Sebelum menyampaikan seperangkat

hiou (berupa gotong dan bulang serta aksesoris adatnya maka terlebih

dahulu disampaikan napuran tangan-tangan (sirih) yang disugihkan oleh ibu

dari pengentin laki-laki. Pada saat inilah disampaikan pula pemberangkatan

Page 65: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

52

kedua pengantin yang biasanya adalah emas (kalung, gelang atau cincin)

serta kado lainnya.

10. Seluruh tondong menyampaikan hiou kepada pengantin dan kepada unsur

kerabat borunya.

11. Pihak parboru menyampaikan hiou holong kepada pengantin

12. Pihak paranak menyampaikan harhar parbonangan (perangkat benang dan

jarum) kepada pihak parboru.

13. Pengantin menyerahkan empat hiou kepada keluarga yaitu orang tua dan

kerabatnya.

14. Manaruhkon indahan siopat borngin (jika resepsi ada di pihak parboru) atau

paulak libbas (jika resepsi bera di pihak laki-laki), namun dahulu, adat yang

seperti dilakukan sekarang yakni hoja sadari (adat satu hari) tidak dilakukan

karena harus mengacu tataan adat yang sebenarnya.

15. Penutupan gendang (isakkili ma gonrang)

16. Marsiappuan sahap (menerima saran dan nasehat) dan doa panutup dari

tondong ni paranak.

17. Menyampaikan napuran pamuhuman (sirih kemufakatan) ang disampaikan

oleh pengantin kepada pihak parboru yang akan pulang. Selain itu, juga

dipersiapkan bekal makanan selama diperjalanan menuju rumahnya.

18. Pengantin perempuan menaburkan beras sebanyak tiga kali seraya

menemani kepulangan pihak parboru, hingga keluar halaman tempat

resepsi.

Page 66: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

53

BAB III

PENYAJIAN PELAKSANAAN LAGU POPULER & ANALISIS

TEKSTUAL LAGU POPULER

3.1 Penyajian Penggunaan Lagu Populer

Penggunaan lagu populer Sitalasari, Ampang Na Opat, Horas Sayurmatua,

Tolu Sahundulan Lima Saodora dam Eta Mangalop Boru tidaklah sama. Lagu

tersebut digunakan untuk mengiringi acara yang berbeda, serta setiap lagu tidak harus

digunakan pada acara yang sama di setiap upacara perkawinan. Tergantung selera

masyarakatnya serta tergantung komunikasi antara tatangatur dengan pemusik.

3.1.1 Penyajian Penggunaan Lagu Sitalasari

Lagu Sitalasari merupakan lagu yang selalu hadir di setiap upacara

perkawinan Simalungun. Menurut bapak Feri Wandi Saragih beliau merupakan salah

satu informan penulis yang kesehariaannya sebagai pemusik disetiap upacara adat

Simalungun khususnya di desa Saribudolok, Sitalasari merupakan lagu wajib yang

digunakan saat upacara perkawinan Simalungun. Penggunaan lagu ini selalu

digunaakan saat acara Mangaloalo Tondong (menyambut Tondong) yang dilakukan

oleh pihak boru dari mempelai laki-laki maupun mempelai perempuan. Kadang kala

dalam upacara perkwinan lagu ini dinyanyikan dua kali, namun tetap digunakan saat

acara menyambut Tondong. Penggunaan lagu ini ialah saat acara penyambutan

Tondong dari hasuhutan bolon (penyelenggara pesta perkawinan). Apabila yang

menjadi hasuhutan bolon itu paranak (mempelai laki-laki) maka yang di sambut juga

Page 67: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

54

tondong dari pihak mempelai laki-laki. Sebaliknya, jika penyelenggara pesta

perkawinan adalah parboru (pihak perempuan) maka yang disambut adalah tondong

pihak mempelai perempuan.

Lagu ini akan dinyanyikan saat tondong sudah berdiri di depan rumah

hasuhutan bolon, serta pihak boru bersiap menyambut dengan pinggan pangaloaloan

(piring yang berisikan beras dan sirih). Sering dengan dinyanyikannya lagu

Sitalasari, boru melakukan penghormatan kepada tondong dengan cara manunduk

sebanyak tiga kali. Sambil maju perlahan dan menjemput tondong kemudian dibawa

perlahan-lahan masuh kerumah/lokasi pesta.

Gambar 3.1 Penyajian lagu Sitalasari

3.1.2 Penyajian Lagu Eta Mangalop Boru

Lagu Mangalop Boru dinyanyikan sesuai dengan lagu, yaitu mangalop boru

(menjemput perempuan). Acara mangalop boru dilakukan ketika pihak pengantin dan

keluarga tiba di lokasi pesta. Sebelum masuk ke dalam rumah pesta, pengantin

Page 68: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

55

beserta keluarga akan dijemput oleh pihak boru dari hasuhutan bolon. Sambil menari

dan berjalan perlahan-lahan pengantin di arak ke dalam rumah hasuhutan bolon.

Lagu Eta mangalop Boru akan terus dinyanyikan dan berhenti ketika pengantin

sampai di rumah hasuhutan bolon.

Gambar 3.2 Penyajian lagu Eta Mangalop Boru.

3.1.3 Kronologi Lagu Tolu Sahundulan, Lima Saodoran

Lagu ini dinyanyikan tidak hanya untuk mengiringi satu acara saja. Sesuai

dengan teks lagu tersebut, lagu ini biisa digunakan pada saat acara tondong, sanina

mapun boru. Berkesinamungan dengan isi teks lagu tersebut, lagu ini dinyanyikan

saat pihak tondong, sanina ataupun boru.

Lagu ini merupakan simbol dari struktur sosial masyarakat Simalungun,

sehingga lagu ini merupakan salah satu lagu wajib yang selalu dipakai untuk

mengiringi acara pesta perkawinan di Simalungu khususnya di desa Saribudolok.

Page 69: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

56

Lagu tolu sahundulan akan dinyanyikan sesuai dengan kebutuhan dari acara,

jika satu acara belum selesai maka lagu ini akan tetap dinyanyikan dengan cara

berulang. Berjalannya acara pada lagu tolu sahundulan digunakan untuk mengiringi

pihak yang mempunyai acara untuk memberikan ulos kepada pengantin.

Gambar 3.3 Penyajian lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran.

3.1.4 Penyajian Lagu Ampang Na Opat

Lagu Ampang Na Opat dinyanyikan saat mengiri acara Suhini ampang. Acara

suhini ampang ialah orang tua mempelai wanita memberikan ulos hela (kain

menantu) kepada pamannya pengantin laki-laki. Dengan tujuan agar “sisada anak,

sisada boru” artinya satu putri dan satu putra. Diberikannya kain menantu kepada

paman pengantin laki-laki bahwasanya ada kesepakatan, pengantin perempuan akan

Page 70: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

57

dianggap putri oleh pamannya pengantin laki-laki, dan pengantin laki-laki akan

dianggap putra oleh orangtua pengantin perempuan.

Acara ini menjalin untuk hubungan yang lebih dekat lagi, antara paman laki-

laki dengan orang tua mempelai wanita. Karena acara perkawinan ini, mereka akan

menjadi satu kerabat apabila ada kerja adat di rumahnya orangtua pengantin laki-laki.

kedudukan sosial mereka akan disebut Tondong. Menyampaikan kain tanda persatuan

mereka, lagu ini akan dinyanyikan serta mereka sambil berjabat tangan.

Gambar 3.4 Penyajian lagu Appang Na Opat.

3.1.5 Penyajian Lagu Horas Sayurmatua

Lagu ini dinyanyikan pada mangulosi6, baik saat tondong yang memberikan

kain atau kerabat mana saja yanga akan memberikan kado atau kain kepada

pengantin. Sesuai dengan isi teks lagu ini, mengharapkan umur yang panjang kepada

6 Mangulosi adalah memberikan kain kepada pengantin

Page 71: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

58

semua yang telah datang serta ikut memeriahkan acara perkawinan tersebut. Oleh

karena itu, lagu horas sayurmatua tidak hanya dipakai untuk mengiringi acara tertentu

saja.

Menganalisis teks lagu populer Simalungun pada acara adat perkawinan,

penulis memilih lima lagu yang dianalisis. Adapun judul lagu yang dianalisis ialah:

Sitalasari, Eta Mangalop Boru, Tolu Sahundulan Lima Saodoran, Ampang Na Opat

dan Boras Sabur-saburan.

Gambar 3.5 Penyajian lagu Horas Sayur Matua.

3.2 Analisis Semiotik Tekstual Lagu Populer Simalungun

Menganalisis teks berarti penulis mencari tahu dan menemukan makna-makna

dari teks lagu-lagu populer tersebut. Dengan makna-makna tersebut, Alam P Merriam

mengemukakan bahwa musik juga mempengaruhi bahasa dimana keprluan musikal

meminta perubahan dalam bentuk percakapan yang normal. Ciri-ciri bahasa dalam

Page 72: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

59

lagu adalah jenis terjemahan yang istimewa dimana kadang kala memerlukan

pengetahuan bahasa yang istimewapula (1964:188).

Dari beberapa lagu populer Simalungun yang dinyanyikan pada upacara adat

perkawinan, penulis menetapkan lima lagu yang akan di analisis. Lagu yang

ditetapkan penulis merupakan lagu wajib yang selalu dinyanyikan untuk mengiringi

upacara perkawinan di desa Saribudolok. Adapun lagu tersebut adalah Sitalasari, Eta

Mangalop Boru, Tolu Sahundulan, Appang Na Opat dan Horas Sayur Matua.

3.2.1 Isi Teks dan Makna Lagu Sitalasari

Cipt: Taralamsyah Saragih

Voc: Icha Girsang

Sangkot ma rudang, Sitalasari botou bani bulang

Manonah inang botou Jagiah ma, tunggung homa

Sangkutlah mayang, bunga Sitalasari saudara pada penutup kepala wanita

Berpesan ibu saudara cantiklah, serta terhormat

Tarsunggul uhur, Adat na hinan botou

Gendo ulang lupa namin

Tersadar hati, adat yang dahulu saudara

Setidaknya jangan dilupakan

Sitalasari tambar ni sihol botou bani bulang

Manonah inang botou gendo ulang lupa namin

Bunga Sitalasari obatnya rindu pada penutup kepala wanita

Berpesan ibu saudara setidaknya jangan lupakan

Bonani tortor dodinghon hita botou

Riap ma hita manortor da

Mengawali tarian kita bernyanyikan saudara

Bersama-sama kita menari

Sitalasari tambar ni sihol botou bani bulang

Manonah inang botou gendo ulang lupa namin

Page 73: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

60

Bunga Sitalasari obatnya rindu saudara pada penutup kepala wanita

Berpesan ibu saudara agar jangan lupakan

Bonani tortor dodingkon hita botou

Riap ma hita manortor da.

Mengawali tarian kita bernyanyi saudara

Bersama-sama kita tarikan

Teks Sitalasari merupakan rasa kerinduan masyarakat Simalungun terhadap

kampung halamannya. Sitalasari adalah bunga rampai, makna lagu Sitalasari adalah

bunga rampai yang dapat dijalan, bungan tersebut dijadikan penutup kepala yaitu topi

kebesaran bagi wanita Simalungun (Bulang). Karena ada datang ibunya (inang),

maka diapun berlaku sopan. Mengingatkan inangnya untuk ikut menjaga dan

melestarikan adat dari Simalungun. Bunga Rampai adalah obat rindu masyarakat

Simalungun akan kampung halamannya. “Patudu ma da baya, mada tuah, goran

homa” adalah nama yang menunjukan amat yang sakral dari daerah Simalungun.

Berikut ini, penulis menguraikan makna teks Sitalasari. Lirik pertama: Sangkot ma

rudang, Sitalasari botou bani bulang. Manonah inang botou Jagiah ma, tunggung

homa.

Makna lagu ini berisi tentang kerinduan terhadap kampung halaman.

Dimanapun berada, berpulang ke kampung halaman merupakan suatu kerinduan

terhadap masyarakat Simalungun. Pulangnya ke kampung halaman tetaplah dengan

kehormatan dan kemuliaan. Hormat terhadap adat istiadat Simalungun, tidak

menyimpang dari kebiasaan adat Simalungun. Bunga Rampai merupakan simbol suka

cita ditengah-tengah masyarakat Simalungun. Bunga rampai pada biasanya dikenakan

Page 74: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

61

di kepala, bunga yang melambangkan kebahagiaan itu hanya digunakan oleh kaum

wanita. Ibu selalu berpesa kepada anaknya, bahwasanya dimanapun berada agar tetap

menjaga kemuliaan serta kehormatan. Sama halnya dengan Bulang (penutup kepala

pada wanita Simalungun) selalu pakai saat acara adat Simalungun, agar terpancar

kehormatan seseorang yang memakainya.

Melestarikan adat istiadat merupakan tugas masyarakat Simalungun untuk

menjaga kearifan lokal etnisnya. Dengan menyadarkan hati serta mengingatkan

saudara kita untuk tetap menjaga adat istiadat Simalungun. Dengan menjujung tinggi

nilai adat istiadat merupakan suatu kehormatan terhadap masyarakat Simalungun.

Lagu ini menjelaskan bahwasanya masyarakat Simalungun dimanapun berada

selalu merindukan kampung halamannya. Dimanapun ia berada nilai adat

Simalungun selalu dijunjung tinggi, dengan cara yang hormat dan mulia.

3.2 Isi Tek s dan Makna Lagu Eta Mangalop Boru

Cipt : Taralamsyah Saragih

Voc : Dewita Purba

Etah mangalop boru lawei

Marsitapi onja onja, marboras siporna-orna

Eta mada eta mada lawei

Eta mada eta mada lawei

Mari meminang putri saudara

Marilah, marilah saudara

Marilah, marilah saudara

Andonma boru ia gawei

Marsitapi onja onja, marboras pinorna-orna

Page 75: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

62

Eta mada eta mada gawei

Eta mada eta mada gawei

Inilah putri kita saudara

Marilah, marilah saudara

Marilah, marilah saudara

Anggo hordong langgeimu tene botou,

Rigaton bulung borah tene boto

Anggo holong ate mu tene botou,

Iingatan do magira tene botou

Ingatan do magira tene botou

Ingatan do magira tene botou

Jika kasihan hati mu saudara

Ingatlah kedepannya saudara

Ingatlah kedepannya saudara

Andonma boru ia gawei, marsitapi onja onja

Marboras siporna-pona

Eta mada eta mada gawei

Eta mada eta mada gawei

Inilah boru kita saudara,

Marilah, marilah saudara

Marilah, marilah saudara

Pala pala manderes tene botou

Ulang mambur gotah ni tene botou

Pala pala mambere tene botou

Ulang sonai dokah ni tene botou

Ulang sonai dokah ni tene botou

Ulang sonai dokah ni tene botou

Jika sudah menyadap saudara

Jangan tumpah getahnya saudara

Jika sudah memberi saudara

Jangan berlama-lama saudara

Jangan berlama-lama saudara

Jangan berlama lama saudara

Lagu ini menceritakan tentang meminang mempelai wanita dalam upacara

adat perkwinan ditengah-tengah masyarakat Simalungun. Perkawinan dalam

Page 76: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

63

masyarakat Simalungun tidak hanya dilakukan untuk mengikat seorang jejaka dan

seorang anak gadis untuk fungsi regenerasi, tetapi sekaligus juga mengikat kedua

keluarga besar dari pihak laki-laki dan pihak perempuan. Oleh karena itu, perkawinan

dalam orang Simalungun dimaknai sebagai perkawinan dari dua keluarga besar pihak

laki-laki dan pihak perempuan.

Perkawinan dalam masyarakat Simalungun adalah “ambil istri” yakni

mengambil istri dari klan orang lain serta membawanya kedalam klan keluarganya.

Dengan demikian, istri yang dibawa kedalam kerabat laki-laki memutuskan otoritas

(wewenang) adatnya dikeluarga sebelumnya maupun keluarga luasnya (Sumber:

Erond L. Damanik, 2016).

Selanjutnya, masyarakat Simalungun mengenal pola umum perkawinan yang

diharapkan (marriage prefences) yakni „marboru ni tulang’ yang asimetris (asimetris

cross couisin marriage). Perkawinan asimetris cross couisin marriage adalah

perkawinan yang dilakukan oleh seorang jejaka (parana) dengan anak gadis (parboru)

dari paman (tulang) yakni saudara laki-laki ibu. Hubungan antara seorang jejaka dan

anak gadis terutama putri paman pada masyarakat Simalungun disebut dengan

„marpariban‟. Namun, ada kalanya seorang jejaka Simalungun menikah dengan gadis

lain yang semrga dengan ibunya. Anak gadis tersebut dianggap „pariban‟ tidak

langsung dan perkawinan seperti ini disebut dengan perkawinan cross cousin

simetriss. Walaupun demikian, orang Simalungun tidak mewajibkan perkawinan

dengan putri paman, tetapi setiap jejaka dapat menikah dengan perempuan lain yang

bukan saudara kandung dan bukan semarga (satu klan).

Page 77: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

64

Dalam meminang putri dalam masyarakat Simalungun ada adat yang harus

dilakukan, seperti membawa sejenis keperluan sebagai tanda kehormatan. Meminang

putri juga dilakukan dengan melibatkan kelurga serta kerabat lainnya.

Rangkaian proses tersbur disebut dengan napaingkat (diberangkatkan) diawali

dengan sirih adat sebaga tanda akan menikah, maupun dari kerabat perempuan

(appuran paruntuki) untuk memberangkatkan pengantin perempuan. jenis yang

disebut dalam nyanyian ini adalah level tertinggi dalam perkawinan adat Simalungun

karena seluruh rangkaian adat perkawinan dijalankan baik oleh pihak laki-laki

maupun pihak perempuan serta seluruh kerabat.

Begitu halnya dengan pemberian puti dalam perkawinan Simalungun.

pemberin itu akan selalu diingat sampai selama-lamanya. Pemberian putri kepada

keluarga mempelai laki-laki, sebagai tanda terjadinya hubungan keluarga yang

semakin dekat dari sebelumnya. Hal seperti ini yang akan selalu diingat dalam setiap

berjalannya upacara adat dalam masyarakat Simalungun. Lagu ini memliki arti yang

sama pada lirik di atas yakni tentang persiapan menjemput putri dari klan lain.

3.2.3 Isi Teks dan Makna Lagu Tolu Sahundulan Lima Saodoran

Cipt : Lamser Girsang

Voc : Arghana Trio

Sanina pangalopan riah. Jongjong nasiam ase riap hita manortor

Riap ma hita mangembas manortor. Mangalo-alo haganupan sindohorta

Tondong pangalopan podah Roma nasiam ase roh hanami marsombah

Podahi naiam hanami nalepak Ulang malembang humbai adat Simalungun

Page 78: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

65

Saudara tempat bermusyawarah, beridilah agar sama-sama kita menari

Sama-sama kita menari. Menyambut semua kerabat kita

Tondong pemberi nasihat Datalah kemari agar datang kami menyembah

Nasihati kami di setiap kekurangan kami. Jangan menyimpang dari adat

Simalungun

Nasiam panggual nami Gual nasiamma gonrang in

Ase manortor, hanami on, namarsanina, Janah martondong, maranak boru

Ase manortor, hanamion, namarsanina, Janah martondong, maranak boru.

Kalian pemusik kami Bunyikanlah gonrang itu

Agar menari, kami ini, yang bersaudara,

Yang bertondong, begitu juga marboru

Agar menari, kami ini, yang bersaudara,

Yang bertondong, begitu juga marboru

Boru pangalopan gogoh. Roh ma nasiam ase roh hanami mangelek

Hobaskon nasiam ganupan horjata. Ulang tarbador hita on bani pestata

Tondong pangalopan podah. Rohma nasiam ase roh hanami marsombahh

Podahi nasiam hanami na lepak.Ulang manlembang humabi adat Simalungun

Boru sumber kekuatan. Datanglah agar datang kami

Selesaikanlah semua pekerjaan kita. Jangan termalu kita pada pesta ini

Tondong pemberi nasihat. Marilah agar datang kami menyembah

Nasihati kami setiap yang kurang. Jangan menyimpang dari adat Simalungun

Nasiam panggual nami Gual nasiamma gonrang in

Ase manortor, hanamion, namarsanina, Janah martondong, maranak boru

Ase manortor, hanamion, namarsanina, Janah martondong, maranak boru

Saudara pemusik kami. Bunyikanlah gonrang itu

Agar menari, kami ini yang bersaudara Yang bertondong, begitu juga marboru

Agar menari, kami ini yang bersaudara Yang bertondong, begitu juga marboru

Boru pangalopan gogoh. Roh ma nasiam ase roh hanami mangelek

Hobaskon nasiam ganupan horjata. Ulang tarbador hita on bani pestata

Boru pemberi kekuatan. Marilah agar datang kami membujuk

Selesaikanlah semua pekerjaan kita. Jangan termalu kita pada pesta ini

Page 79: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

66

Makna lagu ini merupakan gambaran struktur sosial masyarakat Simalungun.

Struktur sosial masyarakat Simalungun berbentuk segilima (pentagon) sehingga

disebut dengan „Struktur Sosial Pentagon’ yaitu Tolu sahundulan Lima Saodoran.

Sistem kekerabatan orang Simalungun didasarkan azas Patrilineal, yakni relasi

kekerabatan yang disusun berdasarkan garis keturunan berdasarkan ayah. Azas

tersebut dalam masyarakat Simalungun menjelma pada konsep kemasyarakatan tolu

sahundulan dan lima saodoran. Konsep ini mengikat langsung lima keluarga

(kerabat) dekat sebagai satu kesatuan yang utuh dan erat untuk menopang kehidupan

sosialnya. Kelima unsur tersebut adalah tondong, sanina, boru, tondong ni tondong

dan boru ni boru (boru mintori). (Sumber : Erond L. Damanik, 2016)

Begitu sentralnya kedudukan unsur pembangunan struktur pentagon ini pada

masyarakat Simalungu, melahirkan etika-etika dan norma-norma pergaulan, sistem

pemanggilan dan tatanan adat sebagai dasar terbentuknya keteraturan sosial. Struktur

sosial itu menjadi pormasi awal terbentuknya sistem sosial masyarakat Simalungun

yang lebih luas.

Unsur perilaku dan tindakan sosial yang dilakukan juga berbeda, misalnya

unsur tondong dan tondong ni tondong karena perannya dalam „proses kesuburan‟

yakni dengan memberikan anak gadis (anakboru) sebagai istri dalam proses

regenarasi (melangsungkan keturunan), maka posisi sosialnya ditempatkan diderajat

yang lebih tinggi. Ia disebut sebagai pangalopan podah (tempat meminta nasihat dan

saran). Dengan demikian, sikap yang harus dilakukan kepada pihak tondong adalah

sombah martondong ( menyembah tondong).

Page 80: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

67

Demikian pula sanina yakni saudara satu klan dianggap sebagai klan terdekat

dari tondong, maka posisi sosialnya harus mengambil tempat di sebelah kanan dari

tondong. Unsur sanina pada masyarakat Simalungun disebut sebagai pangalopan

riah atau tempat musyawarah. Oleh karena itu, sikap yang dilontarkan pada unsur ini

adalah pangkei marsanina (hormat pada saudara). Terakhir adalah boru dan boru ni

boru adalah unsur penting dalam menopang keluarga inti. Oleh karena itu, tanggung

jawab keluarga dalam perhelatan adat berada di tangan unsur boru dan boru ni boru.

Unsur ini disebut dengan pangalopan gogoh atau sumber daya fisik. Oleh karena itu,

etika dan sikap terhadap boru dan boru ni boru ini adalah elek marboru (membujuk

boru).

Lagu ini menceritakan tentang struktur sosial masyarakat Simalungun,

ditengah-tengan upacara adat Simalungun. Pihak pembuat pesta (hasuhutan bolon)

dalam mengadakan upacara adat mengajak Sanina ( saudar satu klan) untuk berdiri

dan menari bersama. Dan melakukan tarian sebagai tanda kehormatan kepada pihak

saninanya. Demikian juga kepada Tondong, pihak hasuhutan bolon (pembuat pesta)

menari bersama dengan tondong, sebagai tanda kehormatan terhadap tondong.

Lagu ini menjelaskan bahwasanya dalam upacara adat di Simalungun tidak

pernah lepas dari hagualan Simalungun (Gendang Simalungun. Dalam pelaksanaan

upacara adat Simalungun, panggual (pemusik) sangat tinggi kedudukannya.

Masyarakat Simalungun mempercayai “mangalop tuah ni gondang” artinya

menjemput pembukaan gendang, dengan cara menyuguhkan sirih kepada panggual

(pemusik) untuk memulai gendang. Setelah itu, pihak hasuhutan bolon (

Page 81: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

68

penyelenggara pesta) menari bersama beserta seluruh kerabat sanina, tondong

maupun boru.

Setiap kerabat yang datang maupun hadir diupacara tersebut, diajak menari

bersama dengan pihak pembuat pesta. Bahwasanya setiap mereka yang datang juga

ikut merasakan suka cita yang dirasakan oleh pihak pembuat pesta. Dengan menenari

bersama, sebagai tanda ucapan terimaksih pihak pembuat pesta kepada kerabat yang

datang, dimana telah bersedia dan memberikan waktu untuk ikut memeriahkan

upacara adat tersebut.

Lagu ini menjelaskan bahwasanya dalam suatu acara adat Simalungun, boru

itu dianggap sebagai sumberdaya manusia, posisi sentral dalam keberhasilan

penyelenggaraan kerja adat. Untuk mendukung kelancaran kegiatan boru merupakan

unsur penting dalam menopang keluarga inti. Karena posisinya yang sentral itu, maka

boru harus dibujuk, dirayu dan disanjung (elek marboru). Oleh karena unsur itulah

boru disebut sebagai pangalopan gogoh ( sumber daya fisik).

Begitu juga halnya dengan unsur Tondong, karena perannya dalam „proses

kesuburan‟ yakni dengan memberikan anak gadis (parboru) sebagai istri dalam

proses regenerasi (melangsungkan keturunan), maka posisi sosialnya ditempatkan

pada derajad yang lebih tinggi. Ia disebut sebagai pangalopan podah (penjemputan

nasehat). Dengan demikian, sikap yang harus dilakukan pada pihak tondong adalah

sombah martondong (menyembah tondong).

Sebagai tanda kehormatan dan terimaksih pembuat pesta pada boru serta

tondong, maka diarahkanlah pihak boru serta tondong untuk menari bersama.

Page 82: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

69

Bergembira bersama telah diadakannya pesta tersebut. Dengan menari bersama,

semua kerabat merasakan sukacita dan kebahagiaan yang pihak pesta rasakaan.

3.2.4 Isi Teks dan Makna Lagu Ampang Na Opat

Cipt : Pak Roy Purba

Voc : Jhon Eliyaman Saragih

Embaskon janah tortor hon

totor ni hita Simalungun, Bani Pesta on

Sombah ma nasiam martondong, elek homa nasiam marboru

Sonai homa hita namarsanina, sonai ge diha-diha

Melenggang serta tarikanlah

Tarian kita Simalungun, pada pesta ini

Hormatlah kepada Tondong, bujuk pula kepada Boru

Begitu juga dengan Sanina, dan kerabat lainnya

Suhi ni ampang na opat

Somalni bani pesta adat Simalungun in

Padalan lobei ulu ni omas, rombang bani tulang ni hela

Ase sisada boru janah sisada hela

Alo alo jalo ma ale, alo alo jalo ma

Sudutnya bakul empat

Kebiasaan pada pesta adat di Simalungun ini

Jalankan dulu kepala emas, kepada pamannya menantu laki-laki

Agar satu putri dan satu putra

Sambut dan terimalah, sambut dan terimalah

Andon ma hiou tanda Sonai homa bai simatua

Jenges hiou ni hatirongga Jaloma hiou ni tondong in

Hiou ni parbapatua on Sonai parnasikahaon

Ulang lupa homa ale Anak boru jabuta, in do siloja loja

Inilah kain tanda menantu Begitu juga pada mertua

Cantiknya kain hatironggaTerimalah kain dari Tondong ini

Kain bapak tua ini Begitu juga besanan

Page 83: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

70

Jangan lupa juga Anak boru jabu, itunya yang capek

Diatei tupa bani parhobas Sonai age naposo in

Na domma marloja loja Bani horjata on ale, bani horjata on.

Terimakasih kepada pekerja Begitu juga muda-mudi

Yang telah berpartisiasi Terhadap pesta ini, pada pesta ini

Makna lagu ini menceiritakan tentang Ampang (Bakul) adalah suatu perkakas

rumah tangga yang multiguna dan hampir seluruh rumah tangga memilikinya. Nilai-

nilai yang terkandung dari bakul tersebut adalah, empat sudut bawah yang dimiliki

oleh bakul. Empat sudut yang sama besar dan fungsinya serta harus selalu ada dan

tidak terpisah. Demikian juga pada perkawinan Simalungun, pihak laki-laki akan

datang membawa “Ampang” yang pada hakekatnya harus berisi dan dimaknai: kasih

(Holong), damai (dame), suka cita (malas ni uhur) dan harapan. Kasih yang

dilambangkan oleh nasi putih yang hangat dan enak. Damai dilambangkan oleh

dedaunan yang terangkai. Sukacita dilambangkan pada hiou sebagai hasil karya

manusia. Harapan yang dilambangkan dalam lauk-pauk yang diatur sedemikian rupa.

Akibat adanya hubungan perkawinan adat maka menimbulkan hubungan

pranata-pranata yang baru yaitu: Tondong Sebagai sebuatan bagi pranata yang

menyerahkan siperempuan. Boru sebagai sebuatan bagi penerima siperempuan.

Sanina sebuatan bagi pranata yang semarga. Dari munculnya pranata baru,

pengharapan kekerabatan seperti kaki bakul yang harus selalu sama dan saling

melengkapi.

Lagu ini juga menceritakn gambaran sistem kekerabatan dalam masyarakat

Simalungun. mengarahkan agar bujuk terhadap boru, karena boru merupakan tempat

Page 84: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

71

penjemputan kekuatan untuk menyukseskan suata upacara adat. Serta sanina sebagai

tempat bermusyawarah. Semua diajak menari bersama, bahwasanya ikut merasakan

sukacita bersama-sama. Lagu ini menjelaskan nilai pada bakul. Bakul yang

merupakan suatu perkakas rumah tangga yang multi guna. Sama halnya pada

masyarakat Simalungun, nilai-nilai Suhini ampang na opat ( empat sudut dari pada

bakul) diartikan sebagai empat sudut yang sama besar dan sama fungsinya sekaligus

harus ada tak terpisah. Nilai-nilai yang terkandung dalam pengertian empat sudut

bakul dimaksud adalah nilai-nili luhur dalam hati manusia.

Senyatanya setiap adat perkawinan, sudah lebih cenderung membicarakan

tugas dan peran masing-masing. Secara umum masyarakat mengetahui bahwa bakul

adalah suatu alat untuk membawa sesuatu yang pada umumnya berguna dan baik

untuk manusia itu. Karena itulah maka benda itu dipilih sebagai tempat untuk

membawakan kasih, suka cita, damai dan harapan. Lagu ini menjelaskan dalam pesta

perkawinan di Simalungun adanya acara memberikan kain kepada mertua. Kain ini

yang sebagai tanda hormat terhadap mertua, serta karena perkawinan itu sehingga

terjalin suatu hubungan keluarga yang menjadi dekat. Begitu juga kain yang di

berikan kepada parbapatua on ( otang yang dituakan), parnasikahaon (ipar). Karena

terjadinya upacara adat tersebut, sehingga terjalin hubungan keluarga yang lebih

dekat lagi antara mereka.

Organisasi sosial masyarakat Simalungun terdiri dari berbagai organisasi seperti,

organisasi marga, organisasi STM (Serikat Tolong Menolong), Organisasi gereja atau

juga organisasi tempat tinggal. Dalama pelaksanaan upacara adat tersebut, organisasi-

Page 85: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

72

organisasi tersebut selalu terlibat dalam persiapan upacara adat maupun saat upacara

adat dilaksanaan. Sebagai tanda terimakasih serta rasa hormat hasuhutan (pembuat

pesta) semua pihak organisasi tersebut diajak menari bersama.

3.2.5 Isi Teks dan Makna Horas Sayur Matua

Cipt : Liz AK Saragih

Voc : Purba Trio

Boras sabur-saburan I babou ni pinggan pasu

Horas hita ganupan da ale sai jumpahan pasu-pasu

Horas hita ganupan da ale sai jumpahan pasu-pasu

Beras habur-hamburan diatas piring berkat

Selamat kepada kita semua, semoga bertemu berkat

Selamat kepada kita semua, semoga bertemu berkat

Horas sayur matua ham bapa

Horas sayur matua ham inang

Horas sayur matua hita on

Sai jorgit ulang mahua

Selamat dan panjang umurlah ayah

Selamat dan panjang umurlah ibu

Selamat dan panjang umurlah kita semua

Tetap sehat jangan kenapa-kenapa

Ijon hita marpesta tanda malas paruhuran

Sanina tondong boru da ale, sirsir bei marsiurupan

Sanina tondong boru da ale, sirsir bei marsiurupan

Disini kita berpesta tanda suka cita

Sanina, tondong, boru, bersedia saling membantu

Sanina tondong boru bersedia saling membantu

Horas sayur matua ham bapa

Horas sayur matua ham inang

Horas sayur matua hita on

Sai jorgit ulang mahua

Selamat dan panjang umurlah ayah

Page 86: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

73

Selamat dan panjang umurlah ibu

Selamat dan panjang umurlah kita semua

Tetap sehat jangan kenapa-kenapa

Manurduk ma na patut bani suhut I luluan

Irandu pa umpasa da ale, na lappot tumang tangaron

Irandu pa upasa da ale na lapot tumang tangaron

Menyodorkanlah yang pantas pada tuan rumah di tempat

Sambil berpantut , yang sedap sekali di dengar

Sambil berpantut , yang sedap sekali di dengar

Horas sayur matua ham inang

Horas sayur matua ham bapa

Horas sayur matua hita on

Sai jorgit ulang mahua

Selamat dan panjang umurlah ayah

Selamat dan panjang umurlah ibu

Selamat dan panjang umurlah kita semua

Tetap sehat jangan kenapa-kenapa

Lagu Horas Sayur Matua merupakan lagu yang sering dinyanyikan di dalam

pesta adat Simalungun. Lagu ini bermakna mendoakan agar mendapatkan rezeki dan

kesehatan pada tamu undangan yang datang. Bagaikan beras (boras) yang selalu

dibutuhkan oleh setiap orang. Sebagai ucapan terimakasih maka disampaikan serta

harapan melalui lagu, karena sudah ikut bersuka cita serta ikut terlibat dalam

berjalannya acara.

Makna lagu ini ialah harapan serta doa yang disampaikan kepada orangtua

serta kepada setiap kerabat yang datang. Mengucapkan terimakasih kepasa setiap

kerabat karena sudah bersedia saling membantu demi kesuksesan acara tersebut.

Semua kerabat yang datang, diajak menari, bergembira bersama. Memanjatkab doa

agar semua kerabat yang datang tetap sehat-sehat dan panjang umur. Makna lagu ini

Page 87: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

74

berisi tentang doa ataupun harapan, semoga memperoleh berkat serta panjang umur.

Beras yang dibuat di dalam piring, lalu di berikan kepada tondong, sanina, boru

merupakan tanda kehormatan pembuat pesta terhadap mereka. Pinggan pasu yang di

percayai orang Simalungun akan membawa berkat kepada mereka. Sirih yang

digunakan media komunikasi dalam setiap upacara Simalungun. Setiap ingin

menyampaikan sesuatu kepada pihak kerabat, harus ada sirih yang mendahuli

pembicaraan tersebut.

Misalnya napuran tangan-tangan sihol mangan (sirih mau makan) akan

diberikan kepada seluruh yang hadir pada saat itu. Biasanya, yang hadir pada acara

adat ini adalah kedua orangtua calon pengantin pria dan boru (bibi calon pengantin

pria) maupun dari keluarga pihak paman (tulang dan atturang) maupun simbalok

jabu (tetangga). Adapun makna apuran tangan-tangan ialah menyampaikan maksud

untuk menjajagi (manririd) anak gadis sebagai pasangan hidupnya. Begitulah makna

Siring ditengah-tengah upacara adat masyarakat Simalungun, setiap tujuan harus

membawakan sirih sebagai media komunikasi.

Lagu ini juga menggambarkan jiwa masyarakat Simalungun yang saling

bergotong-royong. Sanina melaksanakan tugasnya sebagai tempat bermusyawarah,

tondong melaksanakan tugasnya menasehati, agar berjalan dengan baik semua pesta

yang akan diadakan. Boru melaksanakan tugasnya sebagi membantu dalam segala

persiapan acara. kekuatan fisik sipembuat pesta ada ditangan pihak boru. Begitulah

sistem organisasi sosial masyarakat Simalungun pada upacara adat di Simalungun.

Kedudukan kerabat dalam rumah hasuhutan sangatlah menjungjung tinggi

Page 88: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

75

nilai kehormatan hasuhutan. Misalnya pihak tondong selalu duduk di sebeelah kanan

hasuhutan. Sedangkan sanina duduk di kirinya hasuhutan. Pihak boru biasanya

duduk disebelah kirinya sanina. Begitulah sistem kedudukan yang selalu terlaksanan

dalam upacara adat masyarakat Simalungun.

Lagu ini mencerminkan rasa kehormatan serta pengharagaan hasuhutan

terhadap kerabatnya. Kehormatan dari segi komunikasi, kedudukan serta ucapan

terimakasih karena ikut berpasrisipasi menyukseskan acara tersebut. Setiap kerabat

yang datang diberikan doa serta harapan,menari bersama dan bersukacita bersama

tanda serasa sepenanggungan ditengah-tengah kehidupan sosial masyarakat

Simalungun.

Page 89: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

76

BAB IV

ANALISIS MUSIKAL LAGU POPULER

4.1 Ananlisi Musikal

Dalam menganalisis kelima nyanyian tersebut, penulis berpedoman kepada

teori yang dikemukakan oleh Bruno Nettl yaitu : (1) pembendaharaan nada (2) tangga

nada (3) tonalitas (4) interval (5) kantur melodi (6) ritme (7) tempo dan (8) bentuk.

Namun sesuai dengan kebutuhannya penulis hanya menggunakan beberapa untuk

menganalisa musikal, yaitu: (1) tangga nada (2) interval (3) ritme (4) tempo dan (5)

bentuk. Bersamaan dengan teori yang diatas, penulis juga akan menganalisa

perjalanan accord lagu-lagu populer yang telah penulis tentukan.

4.1.1 Tangga Nada

Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang dari nada-

nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada

oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, sol, la, si, do.

4.1.1.1 Tangga Nada Lagu Sitalasari

Tangga nada yang digunakan lagu Sitalasari adalah

B Cis Dis E Fis Gis Ais B

Page 90: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

77

4.1.1.2 Tangga Nada Lagu Eta Mangalop Boru

Tangga nada yang digunakan dalam lagu Eta Mangalop Boru adalah

Dis E Fis G A B

4.1.1.3 Tangga Nada Lagu Tolu Sahundulan

Tangga nada yang terdapat pada lagu tolu sahundulan adalah :

B Cis E Fis Gis A

4.1.1.4 Tangga Nada Lagu Appang Na Opat

Tangga Nada yang terdapat pada lagu appang na opat adalah

Bes C D Es F G

4.1.1.5 Tangga Nada Lagu Horas Sayur Matua

Tangga Nada yang terdapat dalam lagu horas sayur matua adalah

Page 91: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

78

B D E Fis G A B C

4.1.2. Jumlah Interval

Interval adalah sebuah jarak antara nada satu ke nada yang lainnya. Baik jarak

nada ke atas atau jarak nada ke bawah.

4.1.2.1 Jumlah Interval Lagu Sitalasari

Interval adalah jarak antara suatu nada dengan nada yang lain yang terdiri dari

interval naik maupun turun. Berikut ini adalah interval dari lagu Sitalasari :

Interval Jumlah

laras

Jumlah

nada

1P 0 19

2M 1 50

2m 0,5 3

3M 2 0

3m 1,5 30

4P 2,5 1

5P 3,5 0

6M 4,5 0

7M 5,5 0

8P 6 0

Total 103

Tabel 4.1 Interval Sitalasari

Page 92: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

79

Dari tabel diatas dapat diketahui interval yang sering muncul adalah Seconda

Mayor (2M), yang muncul sebanyak 50 kali, diikuti dengan ters minor (3m) sebanyak

30 kali, interval 1P sebanyak 19 kali dan interval 2m sebanyak 3 kali.

Dari analisis interval Sitalasari dapat dilihat bahwa penggunaan interval yang

paling banyak ialah 2M (seconda Mayor).

4.1.2.2 Jumlah Interval Lagu Eta Mangalop boru

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri dari

intervalnaik maupun turun. Berikut ini adalah interval dari lagu Eta Mangalop Boru :

Interval Jumlah

laras

Jumlah

nada

1P 0 68

2M 1 33

2m 0,5 11

3M 2 2

3m 1,5 10

4P 2,5 5

5P 3,5 1

6M 4,5 0

7M 5,5 0

8P 6 0

Total 130

Tabel 4.2 Interval Eta Mangalop Boru

Dari tabel di atas dapat diketahui Interval yang paling sering muncul adalah

1P yang muncul sebanyak 68 kali, diikuti dengan interval 2M sebanyak 33 kali,

interval 2m sebanyak 11 kali, 3m sebanyak 10 kali, interval 4P sebanyak 5 kali,

interval 3M sebanyak 2 kali dan interval 5P sebanyak 1 kali.

Page 93: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

80

Dari analisis interval Eta Mangalop Boru dapat dilihat bahwa penggunaan

interval berangsur-angsur semakin sedikit pemakaian mulai dari interval yang bejarak

kecil ke interval berjarak besar. Walaupun dalam pemakaiannya interval 1P lebih

banyak dipakai dari 2M.

4.1.2.3 Jumlah Interval Lagu Tolu Sahundulan

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri dari

interval naik maupun turun. Berikut ini adalah interval dari lagu Tolu Sahundulan :

Interval Jumlah

laras

Jumlah

nada

1P 0 33

2M 1 53

2m 0,5 2

3M 2 1

3m 1,5 8

4P 2,5 1

5P 3,5 1

6M 4,5 0

7M 5,5 0

8P 6 0

Total 99

Tabel 4.3 Interval Tolu Sahundulan

Dari tabel diatas dapat diketahui interval yang sering muncul adalah interval

2M yang muncul sebanyak 53 kali, diikuti dengan interval 1P sebanyak 33 kali,

diikuti dengan interval 3m sebanyak 8 kali, interval 2m sebanyak 2kali dan 3M, 4P

5P sebanyak 1 kali.

Dari analisa interval Tolu Sahundulan dapat dilihat bahwa penggunaan

interval yang paling banyak adalah 2M. dan yang paling sedikit 3M, 4P dan 5P.

Page 94: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

81

4.1.2.4 Jumlah Interval Lagu Appang Na Opat

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain yang terdiri dari

interval naik maupun turun. Berikut ini adalah interval dari Appang Na Opat:

Interval Jumlah

laras

Jumlah

nada

1P 0 33

2M 1 55

2m 0,5 13

3M 2 2

3m 1,5 2

4P 2,5 2

5P 3,5 2

6M 4,5 1

7M 5,5 0

8P 6 0

Jumlah 110

Tabel 4.4 interval Appang Na Opat

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah interval yang paling sering muncul

adalah 2M muncul sebanyak 55 kali, diikuti oleh interval 1P sebanyak 33 kali,

interval 2m sebanyak 13 kali, 3M, 3m 4P 5P sebanyak 2 kali dan 6M sebanyak 1 kali.

Dari analisa interval Appang Na Opat bahwa penggunaan interval yang paling

banyak adalah 2M.

4.1.2.5 Jumlah Interval Horas Sayur Matua

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lain terdiri dari

interval naik maupun turun. Berikut ini adalah jumlah interval lagu Horas Sayur

Matua.

Page 95: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

82

Interval Jumlah

laras

Jumlah

nada

1P 0 33

2M 1 51

2m 0,5 5

3M 2 2

3m 1,5 2

4P 2,5 4

5P 3,5 0

6M 4,5 0

7M 5,5 0

8P 6 1

Total 98

Tabel 4.5 interval lagu Horas Sayur Matua

Dari tabel diatas dapat diketahui interval yang paling sering muncul adalah

interval 2M sebanyak 51 kali, diikuti interval 1P sebanyak 33 kali, interval 2m

sebanyak 5 kali, 4p sebanyak 4 kali, 3M dan 3m sebanyak 2 kali dan 8P sebanyak 1

kali. Dari analisis interval di atas, penggunaan interval yang paling banyak digunakan

adalah 2M dan paling sedikit digunakan adalah 8P.

4.1.3 Tempo

Tempo adalah pengulangan bunyi-bunyian menurut sebuah pola tertentu

dalam lagu. Pengulangan bunyi-bunyian tersebut menimbulkan suatu karya seni yang

mempesona dan keindahan sehingga membuat sebuah lagu menjadi enak didengar.

Adapun jumlah tempo yang ada dalam lagu populer Simalungun adalah:

No Judul Lagu Tempo

1 Sitalasari 95

Page 96: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

83

2 Eta Mangalop Boru 125

3 Tolu Sahundulan, Lima Saodoran 120

4 Appang Na Opat 100

5 Horas Sayur Matua 100

4.3.1 Tempo Lagu Populer Simalungun

4.1.4 Bentuk

Bentuk adalah keterkaitan antar seksi-seksi dan struktur dari keseluruhan

komposisi, termaksud hubungan elemen-elemen melodi dan ritme, telah

diklasifikasikan dengan sejumlah cara.

No Judul Lagu Bentuk Keterangan

1 Sitalasari A dan B Bagian A dimulai dari bar 1-

25 dan bagian B ada di bar 26

2 Eta Mangalop Boru A dan B Bagian A dimuai pada bar 1-

13 dan bagian B pada bar 14-

30

3 Tolu Sahundulan, Lima Saodoran A dan B Bagian A dimulai pada bar 1-

8 dan bagian B dimulai pada

bar 9-24

4 Appang Na Opat A dan B Bagian A dimulai dari bar 1-

18, dan bagian B dimulai pada

bar 19-28

5 Horas Sayur Matua A dan B Bagian A dimuali dari bar 1-

12 dan bagian B dimulai bar

Page 97: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

84

13-21

4.3.4 Tabel bentuk lagu populer Simalungun

4.1.5 Ritme

Ritme adalah pengulangan secara terus menerus dan teratur dari suatu unsur

atau beberapa unsur.

4.3.5.1 Ritme lagu Sitalasari

1. = merupakan garis paranada yang

memilik 5 buah garis dan 4 spasi

dengan tandakunci G.

2. = merupakan birama 4/4 dalam kunci G

3. = merupakan not ½ dengan tambahan

titik yang bernilai 3 ketuk

4. = merupakan 1 buah not ¼ yang

bernilai1 ketuk

5. = merupakan 2 not 1/8 yang berjumlah

1 ketuk

6. = merupakan not 1/8 yang bernilai ½

ketuk

7. = merupakan 4 not 1/8 yang

berjumlah 2 ketuk

Page 98: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

85

4.3.5.2 Ritme lagu Eta Mangalop Boru

1. = merupakan tanda mula 4b (As=Do)

2. = merupakan tanda mula 1b (F=Do)

3. = merupakan not penuh yang bernilai 4

ketuk

4. = merupakan not ½ yang bernilai 2

ketuk

5. = merupakan not ¼ yang bernilai 1

ketuk

6. = merupakan not ¼ dengan titik yang

bernilai 1 ½ ketuk

7. = merupakan not 1/8 yang bernilai ½

ketuk

8. = merupakan 2 not 1/8 yang bernilai ½

ketuk

9. = merupakan 4 not 1/8 yang bernilai 2

ketuk

10. = merupakan not 1/8 yang bernilai ½

ketuk dengan tanda kress di

depannya, yang artinya nada naik ½

laras dari nada di depannya

Page 99: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

86

11. = merupakan 1 buah not 1/8 dengan titik

bernilai ½ dan 1 buah not 1/16 yang

bernilai 1 ketuk

12. = merupakan not ½ dengan tambahan

titik yang bernilai 3 ketuk

13. = merupakan not penuh yang di

gabungkan dengan not ¼ yang

digabungkan dengan menggunakan

legato yang berjumlah 5 ketuk

14. = merupakan tanda istirahat ¼ yang

benilai 1 ketuk

4.3.5.3 Ritme Lagu Tolu Sahundulan, Lima Saodoran

1. = merupakan tanda istirahat ¼ dengan

tambahan titik, yang bernilai 1 ½

ketuk

2. = merupakan tanda istirahat 1/8 yang

bernilai ½ ketuk

3. = merupakan not ½ dan 1/8 yang

digabungkan dengan tanda legato

yang bernilai 2 ½ ketuk

4. = merupakan not ½ yang bernilai 2

ketuk

Page 100: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

87

5. = merupakan 2 not 1/8 yang

berjumlah 1 ketuk

6. = merupakat tanda istirahat ½

yang bernilai 2 ketuk

4.3.5.4 Ritme Lagu Ampang Na Opat

1. = merupakan not penuh yang bernilai 4

ketuk

2. = merupakan not penuh yang di

gabungkan dengan not ½ bertitik

(bernilai 3 ketuk) menggunakan

legato yang berjumlah 7 ketuk

3. = merupakan tanda istirahat ¼ yang

benilai 1 ketuk

4. = merupakan tanda istirahat ¼ dengan

tambahan titik, yang bernilai 1 ½

ketuk

5. = merupakan tanda istirahat 1/8 yang

bernilai ½ ketuk

6. = merupakan not ½ yang bernilai 2

ketuk

7. = merupakan not ½ dengan tambahan

titik yang bernilai 3 ketuk

Page 101: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

88

8. = merupakan 2 not 1/8 yang

berjumlah 1 ketuk

9. = merupakan 1 buah not 1/8

dengan titik bernilai ½ dan 1

buah not 1/16 yang bernilai 1

ketuk

10. = merupakan 1 buah not ¼

dengan titik yang bernilai 1 ½

ketuk

11. = merupakan 1 buah not 1/8 yang

bernilai ½ ketuk.

12. = garis paranada yang

memiliki 5 buah garis dan 4

spasi dengan tanda kunci G.

13. = merupakan birama 4/4 dalam

kunci G

4.3.5.5 Ritme Lagu Horas Sayur Matua

1. = merupakan tanda mula 4 kress

(E=Do)

2. = merupakat tanda istirahat ½

yang bernilai 2 ketuk

3. = merupakan tanda istirahat 1/8

yang bernilai ½ ketuk

Page 102: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

89

4. = merupakan not 1/8 yang

bernilai ½ ketuk

5. = merupakan 2 not 1/16 yang

bernilai ½ ketuk

6. = merupakan 2 not 1/8 yang

bernilai ½ ketuk

7. = merupakan 1 buah not 1/8

dengan titik bernilai ½ dan 1

buah not 1/16 yang bernilai 1

ketuk

8. = merupakan not ½ yang bernilai

2 ketuk

9. = merupakan not ¼ yang

bernilai 1 ketuk

10. = merupakan not ¼ dengan titik

yang bernilai 1 ½ ketuk

4.3.6 Perjalanan Akord

Perjalanan akord adalah kumpulan tiga nada atau lebih yang dimainkan secara

bersamaan dengan harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun

secara bersamaan. Adapun yang menjadi fungsi akord adalah untuk mengiringi orang

bernyanyi dan memudahkan mengaransemen sebuah lagu.

Adapun yang menjadi perjalanan akord lagu populer di atas adalah:

Page 103: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

90

No Judul Lagu Perjalanan Akord

1. Sitalasari Bes – Es – Bes – Es – Bes- Bes – Es – Bes – Es-

Bes – Es – Bes – F – Bes – Es - Bes

2. Eta Mangalop Boru Fm – C – Fm – C – Fm – C – Fm – C – Fm

F - Bes – F – F – Bes – F – Bes – F – Bes – F

3. Tolu Sahundulan Lima

Saodoran

F – C – Dm – C – F

F – C – Dm – C – F

Bes – F – C – F – C – F – C – F – C – F

4. Ampang Na Opat Bes – Es – Bes – Es – F – Bes

F – Bes – F – Es – F – Bes – F – Bes

Es – Bes – F – Es – F – Bes

Es – Bes – F – Es – F – Bes – F – Bes

5. Horas Sayur Matua E – B – E – B – E

E – B – E – B – E

E – B – E

Page 104: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

91

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarka penjelasan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya maka

kesimpulan yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut:

Masyarakat Simalungun yang ada di desa Saribudolok tetap melaksanakan

upacara adat seperti yang ada di tengah-tengah masyarakat Simalungun. Kendatipun

banyak perubahan akibat kemajuan zaman, namun tidak mengurangi makna yang

sebenarnya. Begitu juga dengan salah satu upacara adat, yakni upacara adat

perkawinan yang ada di masyarakat Simalungun desa Saribudolok. Dewasa ini sudah

terjadi perubahan pada tradisi tersebut, yang mana musik populer sudah masuk dan

digunakan dalam upacara adat perkawinan masyarakat Simalungun.

Sebelum munculnya lagu populer, masyarakat menggunakan gonrang untuk

mengiringi upacara adat perkawinan di desa Saribudolok. Gonrang dipakai hanya saat

pembukaan dan penutupan acara saja, sedangkan musik populer digunakan

sepenuhnya untuk mengiri upacara adat perkawinan. Namun, dengan

menggunakannya musik populer dalam mengiri upacara adat perkawinan di desa

Saribudolok tidak lah mengurangi makna yang sebenarnya.

Musik populer sudah sering digunakan dalam upacara adat perkawinan

Simalungun di desa Saribudolok. Hingga saat ini, pemakaian musik populer sudah

digemari semua kalangan masyarakat Simalungun di desa Saribudolok. Musik

Page 105: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

92

populer merupakan salah satu kebutuhan wajib yang harus ada dalam pesta adat

perkawinan di desa Saribudolok.

Dari hasil penelitian skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa masyarakat

Simalungun menggunakan instrument musik populer dalam upacara adat perkawinan

karena penyewaan pemusik lebih gampang dicari. Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam

mengiringi upacara tersebut berkesinambungan dengan berjalannya acara. Ada

beberapa lagu populer yang merupakan lagu wajib untuk mengiri upacara adat

perkawinan di desa Saribudolok.

Penulis juga menyimpulkan dari segi analisis melodi lagu populer yang

digunakan dalam mengiringi acara perkawinan tersebut mayoritas bertempo vivace

atau tempo yang lumayan cepat. Perkawinan merupakan acara sukacita, sejalan

dengan lagu yang digunakan yakni nyanyian yang bertempo sedang ke cepat. Tangga

nada yang digunakan ialah tangga nada diatonis, yakni tangga nada yang

menggunakan tujuh nada.

Dengan demikian, pemakaian repertoar musik populer menjadi suatu hal yang

penting dan lazim dalam upacara adat perkawinan masyarakat Simalungun, karena

merka merasa dengan menggunakan musik populer merupakan suatu keindahan yang

dapat dituangkan dalam bunyi-bunyian yang dihasilkan dari perpaduan instrument-

instrument musik. Musik keyboard yang tertuang melalui permainan ritem maupun

melodi yang dapat dinikmati oleh pemusik itu sendiri dan pendengarnya. Ketika

musik populer di upacara adat perkawinan dimainkan, maka para undangan dan

kerabat yang akan melakukan tarian serta bernyanyi pada upacara tersebut.

Page 106: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

93

Dari kesimpulan-kesimpulan yang diatas, penulis dapat mengatakan walaupun

telah terjadi perubahan nilai tradisi terhadap masyarakat Simalungun di desa

Saribudolok, namun tradisi upacara adat perkawinan tersebut tetap berjalan dengan

semestinya. Penggunaan musik populer tidak mengganggu terhadap keberlangsungan

adat istiadat upacara perkawinan masyarakat Simalungun di desa Saribudolok.

5.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam membuat tulisan analisis

tekstual dan musikal musik populer pada pesta adat perkawinan Simalungun di desa

Saribudolok. Untuk itu, bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk semakin

menyempurnakan bahasan tentang upacara ini.

Bagi para peneleti selanjutnya, penulis juga mengharapkan agar mengkaji

upacara-upacara lainnya yang dilaksanakan masyarakat Simalungun yang ada di desa

Saribudolok. Penulis mempunyai beberapa saran kepada pembaca lainnya, yaitu

menyarankan agar gonrang sipitu-pitu tetap dipertahankan eksistensinya dan

merasakan bahwa hal ini perupakan salah satu kekayaan budaya yang dijadikan milik

bersama, sehingga setiap etnis yang ada di seluruh Indonesia tetap hidup dan terus

berkembang.

Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap apresiasi

budaya dan pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan secara umum dan dibidang

Etnomusikologi secara khusus.

Page 107: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

94

DAFTAR PUSTAKA

Asa, Arthur Bager. 2010. “Pengantar Semiotika: Tanda-tanda Kebudayaan

Kontemporer” Yogyakarta: Tiara Wacana Yogyakarta.

Bakar, Abdul Latiff Abu. 2006. Aplikasi Teori Semiotik dalam Seni Pertunjuka.

Etnomusikologi (jurnal Ilmu Pengetahuan dalam Seni Pertunjukan),(53), 45-

51.

Damanik Erond L.2016. Ritus peralihan Upacra Adat Simalungunn Seputar

Kelahiran, Perkawinan dan Penghormatan Kepada Orangtua Serta

Kematian. Medan:Simentri Institute.

Depdikbud, 2005.Kamus Besar bahasa Indonesia.Jakarta balaipustaka.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pusat Bahasa

James. 1997. “Metode Etnografi” Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

Koentjaraningrat. 2009. “Pengantar Ilmu Antropologi”. Jakarta: Rineka Cipta.

Manik, Kepler H. 2002. Kajian Tekstual dan Musikal Dodingni Paragat Pada

Masyarakat Simalungun. (Skripsi). Medan: Fakultas Ilmu Budaya USU.

Mardalis. 2006. “Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal)”. Jakarta: Bumi

Aksara.

Malm. William P. 1977. Music Culture of the Pasific, the Near East, and Asia

(terjemahan). Medan. Departemen Etnomusikologi Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara (terjemahan takari).

Purba, Anna. 2014 “Analisis Musikal dan Tekstual Dampeng Pada Upacara Adat

Perkawinan Suku Pesisir di Kota Sibolga. (Skripsi) Medan: Fakultas Ilmu

Budaya USU.

Page 108: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

95

Purba, Kezia. 2014. “Analisis Musikal Dan Tekstual Marsialopari Karya

Taralamsyah Saragih” (Skripsi). Medan: Fakultas Ilmu Budaya USU.

Sihombing, Ricky. 2016. “Fungsi Sosial Musik Populer Dalam Upacara Adat

Perkawinan Masyarakat Toba Di Saribudolok” (Skripsi). Medan: Fakultas

Ilmubudaya USU.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tantawi, Isma. 2014. “Bahasa Indonesia Akademik”. Medan:CIptapustaka Media.

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/4/Chapter%2011.PDF

www.ethnomusicology.org

Page 109: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

96

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Fery Wandi Saragih

Umur : 30 Tahun

Pekerjaan : Pemusik

Alamat : Desa Saribudolok

2. Nama : Farry Juslin Sitio

Umur : 50 Tahun

Pekerjaan : Tatangatur (Pembawa acara pada pernikahan)

Alamat : Desa Saribudolok

3. Nama : Cius Girsang

Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Pemusik

Alamat : Desa Saribudolok

4. Nama : Marden Purba tambak

Umur : 75 Tahun

Pekerjaan : Bertani/Pemain Sulim

Alamat : Desa Saribudolok

5. Nama : Bastian Sitio

Umur : 48 Tahun

Pekerjaan : Bertani/Soundman

Alamat : Desa Saribudolok

Page 110: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

97

6. Nama : Rainta Sipayung

Umur : 76 Tahun

Pekerjaan : Bertani/Penyanyi Pesta

Alamat : Desa Saribudolok

7. Nama : Masna Saragih

Umur : 36 tahun

Pekerjaan : Penyanyi pesta

Alamat : Desa Saribudolok

Page 111: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

LAMPIRAN A

Arti kosa kata pada lagu Sitalasari :

- Sangkot : Sangkut

- Rudang : Kumpulan bunga/Mayang

- Sitalasari : Bunga Rampai

- Botou : Panggilan perempuan pada Saudara laki-laki dan sebaliknya

- Bani : Pada

- Bulang : Tutup kepala perempuan

- Manonah : Berpesan

- Inang : Ibu

- Jagiah : Cantik

- Tunggung : Mulia/ Terhormat

- Homa : Juga

- Tarsunggul : Teringat

- Uhur : Hati

- Adat : Adat

- Hinan : Dahulu

- Botou : Panggilan perempuan pada saudara laki-lakinya

- Gendo : Setidaknya

- Ulang : Jangan

- Lupa : Lupa

- Sitalasari : Bunga Rampai

- Tambar : Obat

- Sihol : Rindu

- Bani : Kepada

- Bulang : Penutup kepala wanita

- Manonah : Berpesan

- Inang : Ibu

Page 112: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

- Botou : Panggilan wanita pada saudara laki-laki

- Gendo : Sekurang-kurangnya

- Lupa : Lupa

- Namin : Sebenarnya

- Ulang : Jangan

- Bonani : Awalnya

- Tortor : Tarian

- Dodinghon : Nyanyian

- Hita : Kita

- Botou : Panggila seorang perempuan kepada saudara laki-laki

- Riap : Bersama-sama

- Manortor : Menari

Arti kosa kata pada lagu Eta Mangalop Boru :

- Etah : Mari

- Mangalop : Meminang

- Boru : Purti

- Marsitapi : Membawakan

- Onja-onja : Beras yang digunakan untuk tepung tawar

- Marhobas : Bekerja

- Siporna-orna : Sungguh-sungguh

- Ale : Saudara

- Anggo : Jika, kalau

- Hordong : Berputar

- Langgei : Pengikat antara pisau dan tangkainya yang terbuat dari rotan

- Rigaton : Koyaka

- Bulung : Daun

- Birah : Sejenih keladi

Page 113: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

- Holong : Sayang, kasih sayang

- Atei : Hati

- Ingaton : Ingatan

- Magira : Nanti

- Andonma : Inilah

- Gawei : Sebutan sesama perempuan

- Eta : Ayok

- Boru : Putri

- Ia : Itu

Arti kosa kata Lagu Tolu Sahundulan :

- Sanina : Saudara satu klan

- Pangalopan : Pemberi

- Riah : Musyawarah

- Jongjong : Berdiri

- Nasiam : Saudara

- Ase : Agar

- Riap : Bersama

- Hita : Kita

- Manortor : Menari

- Mangembas : Berlenggok

- Mangalo-alo : Menyambut

- Sindohorta : Kerabat

- Tondong : Pihak pemberi istri

- Pangalopan : Penjemputan

- Podah : Nasehat

- Rohma : Marilah

- Hanami : Kami

Page 114: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

- Marsombah : Menyembah

- Podahi : Nasehati

- Nalepak : Yang salah

- Manlembang : Melanggar

- Humbani : Dari

- Adat : Adat

- Panggual : Pemain Gendang

- Gual : Pukul/ Memukul Gendang

- Gonrang : Gendang

- Marsanina : Bersaudara

- Ase : Agar

- Martondonng : Ber-tondong (pemberi istri)

- Boru : Pihak penerima istri

- Janah : Dan

- Boru : Penerima Istri

- Pangalopan : Pemberi

- Gogoh : Kuat/Kekuatan

- Roh : Datang

- Hanami : Kami

- Mangelek : Membujuk/merayu/sanjung

- Hobaskon : Kerjakan

- Ganupan : Semua

- Horjata : Kerja kita

- Ulang : Jangan

- Tarbador : Menjadi Malu

- Pestata : Pesta Kita

Page 115: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

Arti kosa kata lagu Appang Na Opat :

- Embaskon : Dendangkan

- Janah : Dan

- Tortorhon : Tarikan

- Tortor : Tari

- Hita : Kita

- Bani : Pada

- Pesta : Pesta

- Sombah : Sembah

- Nasiam : Kalian

- Martondong : Tondong (pemberi Istri)

- Elek : Bujuk

- Homa : Juga

- Marboru : Boru (penerima Istri)

- Sonai : Serta

- Marsanina : Sanina (Saudara/Semarga)

- Diha-diha : Kerabat Lainnya

- Suhi : Sudut

- Ampang : Ampang

- Opat : Empat

- Somalni : Kebiasaan

- Bani : Pada

- Padalan : Jalankan

- Lobei : Dahulu

- Ulu ni :Kepalanya

- Omas : Emas

- Rombang : Kedua belah pihak

- Tulang : Paman

Page 116: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

- Hela : Menantu Laki-laki

- Aloalo : Sambut

- Jaloma : Terimalah

- Andon : Ini

- Hiou : Kain

- Tanda : Tanda

- Sonai : Begitu

- Bai : Pada

- Simatua : Mertua

- Jenges : Cantik

- Hatirongga : Sejenis kain yang dipakai perempuan Simalungun

- Jaloma : Terimalah

- Parbapatuaon : Orang yang dituakan

- Parnasikahaon : Ipar, Istri dari abang, istri dari saudara laki-laki

- Anak Boru Jabu: Pihak boru dari saudara ayah mempelai laki-laki

- Siloja-loja : Orang yang lelah karena memberikan tenaga

- Diatetupa : Terimakasih

- Parhobas : Juru masak dalam pesta

- Sonai : Begitu

- Naposo : Muda-mudi

- Domma : Telah

- Marloja-loja : Lelah, karena menyumbangkan tenaga

- Horjata : Kerja kita

Arti kosa kata lagu Horas Sayurmatua :

- Boras : Beras

- Sabur-saburan: Berhambur-hamburan

- Ibabou : Di Atas

Page 117: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

- Pinggan Pasu : Piring, dijadikan sebagai tempat sirih atau makan Simalungun

- Horas : Selamat, ucapan yang dipakai oleh orang Batak saat bertemu

- Hita : Kita

- Ganupan : Semuanya

- Sai Jumpahan : Memperoleh

- Pasu-Pasu : Berkat, doa

- Sayur matua : Panjang umur

- Bapa : Ayah

- Inang : Ibu

- Hita : Kita

- Sai jorgit : Sehat

- Ulang : Jangan

- Mahua : Kenapa

- Ijon : Disini

- Marpesta : Berpesta

- Tanda : Tanda

- Malas : Senang/bahagia

- Paruhuran : Hati

- Sisir : Bersedia

- Marsiurupan : Saling membantu

- Manurduk : Menyodorkan

- Na patut : Yang pantas

- Bani : Pada

- Suhut : Tuan Rumah/ pembuat pesta

- Luluan : Bagian rumah yang dijadikan tempat untuk tamu yang

dihormati

- Irandu : Di iringi

- Umpasa : Pantut

- Lappot : Sedap, enak

Page 118: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...

LAMPIRAN B

Transkripsi lagu populer yang dinyanyikan pada pesta perkawian di desa

Saribudolok Kabupaten Simalungun.

Page 119: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...
Page 120: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...
Page 121: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...
Page 122: ANALISIS TEKSTUAL DAN MUSIKAL LAGU POPULER … · itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun dari semua pihak terutama dari dosen pembingbing penulis. ...