ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

204
ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Dini Wulandari NIM 1112016200004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

Page 1: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM

MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA

NEGERI SE-KOTA BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Dini Wulandari

NIM 1112016200004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

i

Page 3: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

ii

Page 4: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

iii

Page 5: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‟aalamiin, segala puji bagi Allah yang telah

melimpahkan karunia terbesarnya berupa wahyu al-Qur‟anul Karim kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW dan Para Rasul yang membebaskan manusia

dari kegelapan menuju cahaya yang terang, berkat rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian skripsi dengan baik dan lancar.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada baginda alam dan junjungan

Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya yang

senantiasa mengikuti ajaran agamanya hingga akhir zaman.

Dalam menyusun skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun

materil. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Burhanudin Milama, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Salamah Agung, Ph.D selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar

mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini dari

awal hingga akhir.

5. Dila Fairusi, M.Si selaku dosen pembimbing II yang penuh keikhlasan

memberikan segala saran, arahan, dan bimbingan hingga terselesaikannya

skripsi ini.

6. Para dosen khususnya Pogram Studi Pendidikan Kimia yang telah

memberi bekal kepada penulis selama kuliah.

7. Kepala SMA N 3 Bogor, SMA N 4 Bogor, SMA N 5 Bogor, SMA N 6

Bogor, dan SMA N 7 Bogor yang telah mengizinkan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

Page 6: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

v

8. Ayahanda dan ibunda tercinta. Berkat didikan, doa, dan pengorbanan

keduanya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Karuniawan selaku suami yang tak henti-hentinya mengingatkan dan

memotivasi penulis, serta do‟anya.

10. Adik-adik tersayang yang selalu menghibur dan memberikan dorongan

semangat penulis.

11. Teman-teman terdekat. Ipa Ida Rosita, Fikri Sholiha, Widya

Kusumaningrum, Fika Rakhmalinda dan lainnya yang selalu memberi

dukungan semangat dan motivasi dalam skripsi ini.

12. Teman-teman mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia angkatan 2012

khususnya mahasiswa pendidikan kimia kelas A yang telah membantu

penulis dengan berbagai pendapat yang berkaitan dengan penulisan skripsi

ini.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Ungkapan kata memang takkan cukup untuk kebaikan kalian semua.

Semoga Allah membalasnya dengan segala kebaikan dan pahala yang berlipat.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh pada

kesempurnaan, baik dari segi isi, sususnan kalimat dan sistematika penulisannya.

Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang terdahulu.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan penelitian yang sekiranya jauh dari

sempurna ini dapat memberikan sepercik manfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca umumnya.

Jakarta, Juli 2018

Penulis

Page 7: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

vi

ABSTRAK

Dini Wulandari (NIM: 1112016200004). Analisis Kesiapan Laboratorium

Kimia dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-

Kota Bogor. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Laboratorium merupakan sarana penunjang bagi kelangsungan belajar siswa

dalam meningkatkan pemahaman mata pelajaran kimia yang abstrak. Berdasarkan

hasil observasi awal, tidak semua SMA Negeri di Kota Bogor memanfaatkan

laboratorium kimia secara maksimal dalam proses pembelajaran. Laboratorium

kimia yang baik diperlukan agar pelaksanaan pembelajaran kimia dapat berjalan

secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan

laboratorium kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor dalam mendukung pelaksanaan

kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subyek dalam

penelitian ini meliputi SMA Negeri di Kota Bogor. Fokus penelitian ini adalah

pengelolaan laboratorium kimia dengan indikator yang meliputi: desain ruang,

administrasi, kelengkapan alat dan bahan praktikum, serta pengelolaan

penyelengaraan. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi, angket, dan

wawancara. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada setiap sekolah

mendapatkan kisaran persentase 70-80%, menunjukkan bahwa ke lima sekolah

berada dalam kategori siap dan mendukung implementasi kurikulum 2013.

Kata Kunci: Laboratorium, Kimia, Pengelolaan

Page 8: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

vii

ABSTRACT

Dini Wulandari (NIM: 1112016200004). Analysis of the chemical laboratory

readiness to support implementation of curriculum 2013 in public high

school of all’s Bogor city. Thesis. Chemical education Depatement, Faculty of

Tarbiya and teacher’s training, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Jakarta.

Laboratory is one of the support in the learning process in increasing the

understanding of the abstract chemistry subjects. Based on the results of

preliminary observations, not all public high school in the city of Bogor utilizing

maximum chemical laboratory in the learning process. Good chemical laboratory

needs to be provided so that requires a laboratory in 2013 curriculum can run

optimally. This research aims to determine the management of the chemical

laboratory at SMA Negeri in Bogor’s City in supporting the implementation of

the 2013’s curriculum. This research uses descriptive method. The subjects in this

researchers are include SMA Negeri in Bogor. Focus of this researchers is the

management of chemical laboratory with indicators are: chemical laboratorary

design, administration, management and organization of appropriate equipment

and materials laboratory. Data were obtained from the results of observation,

questionnaires, and interviews. The results of this research that doing at school

shows that the school in the category of ready with a percentage the readiness

with the range of 70-80%.

Keywords: Laboratory, Chemistry, Management

Page 9: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEBIMBING SKRIPSI ....................................... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................. iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

B. Identifikasi Masalah .............................................................................

C. Batasan Masalah ...................................................................................

D. Rumusan Masalah ................................................................................

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................

F. Manfaat Penelitian ................................................................................

1

4

4

5

5

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7

A. Kurikulum 2013 ...................................................................................

B. Laboratorium ........................................................................................

C. Pengelolaan Laboratorium Kimia ........................................................

D. Penelitian Relevan ............................................................................

E. Kerangka Berfikir .................................................................................

7

10

13

23

24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................

B. Metode dan Desain Penelitian ..............................................................

C. Alur Penelitian ......................................................................................

D. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................

27

28

29

30

Page 10: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

ix

E. Sumber Data Penelitian ........................................................................

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

G. Instrumen Penelitian .............................................................................

H. Validitas dan Reliabilitas .....................................................................

I. Teknik Analisis Data ............................................................................

30

30

31

32

32

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 34

A. Hasil Penelitian ....................................................................................

B. Pembahasan ..........................................................................................

34

49

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 59

A. Kesimpulan ...........................................................................................

B. Saran .....................................................................................................

59

59

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 65

Page 11: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Kriteria Tingkat Kesiapan ............................................................

Daftar Kelengkapan Administrasi Laboratorium Kimia di SMA

Negeri se-Kota Bogor ...................................................................

Persentase Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum Kimia

berdasarkan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota

Bogor ............................................................................................

Daftar Kegiatan Praktikum Kimia yang terlaksana lebih dari

50% ...............................................................................................

33

44

47

48

Page 12: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Desain Ruang Laboartorium IPA ..............................................

Struktur Organisasi Laboratorium .............................................

Kerangka Berfikir ......................................................................

Desain Penelitian Analisis Kesiapan Laboratorium Kimia

dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di SMA

Negeri se-Kota Bogor ................................................................

Tahapan-tahapan Penelitian Analisis Kesiapan Laboratorium

Kimia dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di

SMA Negeri se-Kota Bogor ......................................................

Persentase Kesiapan Laboratorium Kimia yang Sesuai dengan

Kebutuhan Praktikum Kimia .....................................................

Denah Laboratorium Kimia S-A ...............................................

Denah Laboratorium Kimia S-B ................................................

Denah Laboratorium Kimia S-C ................................................

Denah Laboratorium Kimia S-D ...............................................

Denah Laboratorium Kimia S-E ................................................

Persentase Administrasi Laboratorium Kimia di SMA Negeri

se-Kota Bogor ............................................................................

Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan yang dibutuhkan

untuk Praktikum Kimia Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA

Negeri se-Kota Bogor ................................................................

Persentase Pengelolaan Penyelenggaraan Laboratorium Kimia

di SMA Negeri se-Kota Bogor ..................................................

16

19

26

28

29

35

35

37

38

40

41

43

45

46

Page 13: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Hasil Observasi Awal ................................................................

Tabel Jenis, Rasio, Dan Deskripsi Sarana Laboratorium

Kimia .........................................................................................

Tabel Rincian Kebutuhan Alat Dan Bahan Praktikum Kimia

Sesuai Judul Praktikum Kimia Berdasarkan Kompetensi

Dasar Kurikulum 2013 ..............................................................

Tabel Kompetensi Laboran/Pengelolaan Laboratorium

Kimia..........................................................................................

Lembar Observasi Laboratorium Kimia ...................................

Angket Untuk Siswa .................................................................

Angket Untuk Guru ..................................................................

Pedoman Wawancara Kesiapan Laboratorium .........................

Lembar Pelaksanaan Praktikum ...............................................

Lembar Observasi Kompetensi Laboran/Pengelolaan

Laboratorium Kimia .................................................................

Data Observasi Laboratorium Kimia .....................................

Data Angket Siswa ...................................................................

Data Angket Guru ....................................................................

Data Observasi Pelaksanaan Praktikum ...................................

Data Observasi Kompetensi Laboran/Pengelolaan

Laboratorium Kimia ..................................................................

Hasil Observasi Terhadap Kesesuaian Laboratorium Kimia di

SMA Negeri Se-Kota Bogor berdasarkan Permendiknas

No.24 Tahun 2007 ....................................................................

Hasil Observasi Ketersediaan Alat yang dibutuhkan untuk

Praktium Kimia Berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri

Se-Kota Bogor ...........................................................................

Hasil Observasi Terhadap Kelengkapan Bahan Praktikum

66

67

70

81

84

91

95

107

109

112

115

119

121

127

129

130

133

Page 14: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

xiii

Lampiran 19

Lampiran 20

Lampiran 21

Lampiran 21

Lampiran 22

Lampiran 23

Lampiran 24

Lampiran 25

Lampiran 26

Lampiran 27

Lampiran 28

Lampiran 29

Lampiran 30

Kimia di SMA Negeri Se-Kota Bogor ......................................

Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Praktikum Kimia di

SMA Negeri Se-Kota Bogor .....................................................

Persepsi Siswa Terhadap Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum

Kimia di SMA Negeri Se-Kota Bogor ......................................

Persentase Persepsi Guru Terhadap Kesiapan Laboratorium

Kimia di SMA Negeri Se-Kota Bogor dalam Melaksanakan

Kurikulum 2013 ........................................................................

Hasil Observasi Pelaksanaan Praktikum Kimia Berdasarkan

2013 di SMA Negeri Se-Kota Bogor .......................................

Hasil Observasi terhadap Kompetensi Laboran/Pengelolaan

Laboratorium Kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor.................

Data Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Kimia dan

Laboran .....................................................................................

Dokumentasi .............................................................................

Lembar Uji Referensi ...............................................................

Surat Izin Observasi ..................................................................

Surat Permohonan Validasi ......................................................

Lembar Pernyataan Validasi Judgement ..................................

Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................

136

139

140

142

142

143

145

149

161

170

175

177

179

184

Page 15: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia.

Tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 bahwa tujuan

dari pendidikan nasional yaitu untuk meningkatkan kecerdasan serta

harkat dan martabat bangsa, dalam mewujudkan masyarakat Indonesia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas,

dan mandiri serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Oleh karena itu,

pemerintah Indonesia melakukan berbagai usaha perbaikan di bidang

pendidikan. Kurikulum yang sedang berlaku saat ini yaitu Kurikulum

2013. Berdasarkan Kemendikbud (2013) adanya dan diberlakukannya

kurikulum 2013 ini menyebabkan perubahan 4 Standar Nasional

Pendidikan dari 8 Standar Nasional yang sebelumnya telah ditetapkan,

yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar isi (SI), standar

proses, dan standar penilaian pendidikan. Sedangkan 4 standar lainnya

yang salah satunya Standar Sarana dan Prasarana tidak mengalami

perubahan. Namun hal ini bukan berarti sarana dan prasarana tidak

diperhatikan dalam kurikulum tersebut. Berdasarkan kebijakan

pemerintah yang dituangkan dalam Permendikbud No.65 Tahun 2013

tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dimana proses

pembelajaran harus memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, sehingga menuntut

penyediaan sumber belajar, penyediaan alat dan sarana pembelajaran

yang memadai.

Bertambahnya pemahaman terhadap suatu ilmu pengetahuan

diperlukan sebuah standar keterampilan proses sains guna memperbaiki

tujuan hidup mereka sendiri dan memberikan pandangan secara ilmiah

1

Page 16: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

2

(Feyzioglu, Akyildiz, Demirdag, dan Altun, 2012, hlm. 1899).

Kelebihan dari kurikulum 2013 yaitu dengan adanya penerapan

pendekatan saintifk (sciencetific process). Tercapainya proses

pembelajaran berbasis sciencetific process, dalam setiap satuan

pendidikan wajib memiliki sarana yang harus mendukung meliputi

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar

lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan

(Rahayu, 2013, hlm. 2). Walaupun pada standar sarana dan prasana tidak

mengalami perubahan, namun untuk mendukung keterlaksanaan

pendekatan saintifik ini keberadaan sarana dan prasarananya perlu

ditingkatkan lagi agar berfungsi sebagaimana mestinya. Tertuang dalam

Permendiknas No. 24 tahun 2007, bahwa setiap satuan pendidikan

sekurang-kurangnya memiliki kelengkapan prasarana yang meliputi

lahan, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium biologi,

ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium

komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang

tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang

organisasi kesiswaan, jamban/toilet, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat

bermain/berolahraga serta ruang lain yang diperlukan untuk menunjang

proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Sarana laboratorium kimia di setiap sekolah sangat menunjang bagi

kelangsungan belajar siswa dalam meningkatkan pemahaman mata

pelajaran kimia yang penuh dengan konsep abstrak. Oleh karena itu,

sekurang-kurangnya 75% materi kimia dituntut melakukan praktikum.

Penggunaan laboratorium dapat membantu mengembangkan sikap

ilmiah dan mengembangkan keterampilan ilmiah dalam pembelajaran

kimia (Akani, 2015, hlm. 206). Dalam pendidikan sains modern,

keberadaan laboratorium kimia di sekolah menengah sudah merupakan

suatu keharusan. Sebuah penelitian mengungkapkan tanggapan-

tanggapan dari para guru mengenai praktikum dalam pengajaran ilmu

Page 17: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

3

sains, yaitu membantu siswa memahami dan belajar lebih baik,

meningkatkan minat mereka dalam kelas, meningkatkan keterampilan

manual, membantu mereka menemukan pengetahuan mereka sendiri,

meningkatkan keterampilan pengamatan mereka, meningkatkan

keterampilan pemecahan masalah, dan memastikan siswa belajar melalui

pengalaman (Sahin-Pekmez, 2001 dalam Feyzioglu, 2009, hlm. 115).

Selain itu, pendapat-pendapat yang dikemukakan siswa pada saat berada

di laboratorium kimia mampu meningkatkan pemahaman siswa secara

konseptual (Sekerci dan Canpolat, 2014, hlm. 19). Rahayu (2013)

berpendapat bahwa penggunaannya akan memberikan pengalaman untuk

dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang

dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan

menafsirkan data, menyusun laporan, serta mengkomunikasikan hasil

percobaan secara lisan dan tertulis, serta dalam pengembangan

kompetensi agar mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah (Rahayu, 2013, hlm. 3. Oleh karena itu, diperlukan adanya

penyediaan alat dan bahan praktikum dan pengelolaan laboratorium yang

baik, agar pelaksanaan pembelajaran kimia dapat berjalan secara

maksimal.

Menurut Salirawati (2007), manajemen laboratorium (laboratory

management) adalah usaha untuk mengelola laboratorium berdasarkan

konsep manajemen baku. Pengelolaan laboratorium yang baik tergantung

beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Beberapa peralatan laboratorium yang canggih dengan staf yang

profesional dan terampil tidak serta merta dapat beroperasi dengan baik

(Sitorus dan Sutiani, 2013, hlm. 1 ). Agar terlaksananya kegiatan belajar

mengajar yang efektif dan efisien, diperlukan adanya kesiapan

laboratorium kimia di setiap sekolah menengah atas.

Permasalahan yang selalu ada pada saat ini yaitu masih kurangnya

perhatian sekolah terhadap memanajemen laboratoriumnya khususnya

pada laboratorium kimia. Beberapa sekolah masih beranggapan bahwa

Page 18: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

4

penggunaan laboratorium dinilai bukan hal yang wajib, sehingga pada

beberapa sekolah yang lain masih mengabaikannya. Bahkan ada sekolah

yang masih menggunakan laboratorium secara bersama. Maksudnya

sekolah belum memisahkan laboratorium secara khusus antara

laboratorium kimia, fisika, dan biologi. Tentu hal ini dapat menghambat

keberlangsungan praktikum, atau bahkan praktikum tidak berjalan sama

sekali.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan tahun 2016, di Kota Bogor

terdapat 51 SMA baik negeri maupun swasta, dengan rincian 10 SMA

negeri dan 41 SMA swasta. Kesepuluh SMA Negeri di Kota Bogor

tersebut telah menggunakan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil

observasi awal yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa sekolah yang

belum memiliki laboratorium kimia yang lengkap dan memadai, dan

terdapat sekolah yang manajemen laboratoriumnya masih kurang baik.

Laboratorium yang baik perlu disediakan sehingga pembelajaran yang

memerlukan laboratorium dalam kurikulum 2013 ini dapat berjalan

dengan maksimal. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk

mengangkat tema tersebut dengan mengambil judul “ANALISIS

KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM MENDUKUNG

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KOTA

BOGOR”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi

berbagai masalah, yaitu:

1. Sekolah yang belum memiliki laboratorium kimia yang lengkap dan

memadai untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kimia secara

komprehensif masih relatif banyak.

2. Manajemen laboratorium sekolah masih kurang baik.

3. Laboratorium sekolah masih ada yang belum sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013.

Page 19: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

5

C. Batasan Masalah

Agar kajian ini lebih terarah, maka penulis membatasi masalah

hanya pada:

1. Sekolah yang diteliti hanya di SMA Negeri se-Kota Bogor yang

menggunakan kurikulum 2013 pada semester ganjil tahun ajaran

2017/2018.

2. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada desain laboratorium kimia,

administrasi laboratorium kimia, pengelolaan penyelenggaraan, serta

daya dukung ketersediaan alat/bahan praktikum berdasarkan

kurikulum 2013.

D. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan dalam penelitian ini yakni bagaimana

kesiapan laboratorium kimia dalam mendukung implementasi

kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan

laboratorium kimia dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di

SMA Negeri se-Kota Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi guru dan siswa, dapat digunakan menambah wawasan serta

tatacara pengelolaan mengenai alat dan bahan praktikum serta guru

dapat memperkenalkan alat dan bahan tersebut kepada siswa,

memacu dan memotivasi guru untuk mengefektifkan serta

mempertinggi frekuensi penggunaan laboratorium dalam

pembelajaran.

Page 20: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

6

2. Bagi sekolah, meningkatkan dukungan sekolah dalam upaya

pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran yang tepat, sehingga

potensi yang dimiliki oleh siswa dapat ditingkatkan secara optimal.

3. Bagi pemerintah, dapat memberikan masukan pada pemerintah

melalui Dinas Pendidikan dalam menyusun kebijakan terhadap

peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan.

Page 21: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam hal ini terdapat dua dimensi yang memenuhi pemberlakuan

kurikulum 2013.

Tercantum dalam Permendikbud No.69 Tahun 2013, kurikulum

2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 dikembangkan

dengan hasil penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik;

b. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik– masyarakat-

lingkungan alam, sumber/media lainnya);

c. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu

dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta

diperoleh melalui internet);

d. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari

semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

e. Belajar secara berkelompok (berbasis tim);

f. Pembelajaran berbasis alat multimedia;

7

Page 22: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

8

g. Pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan

(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik;

h. Pembelajaran ilmu pengetahuan secara jamak (multidisciplines);

dan

i. Pembelajaran kritis.

2. Tata Kelola Kurikulum 2013

Menurut Permendikbud No.69 Tahun 2013, pelaksanaan

kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar

matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan

pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan

penguatan tata kelola sebagai berikut:

a. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja

yang bersifat kolaboratif;

b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

(educational leader); dan

c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen

dan proses pembelajaran.

3. Mata Pelajaran Kimia pada Kurikulum 2013

Kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu seni

transformasi/perubahan atau dalam bahasa Yunani khemeia “alkimia”

adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat suatu zat/materi

dari skala atom hingga molekul, membentuk suatu materi yang

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Nashshar, 2009, hlm. 40).

Fungsi dan tujuan mata pelajaran kimia di SMA & MA

yaitu. Pertama, menyadari keteraturan dan keindahan alam

untuk mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Kedua, memupuk sikap ilmiah. Ketiga, memperoleh

Page 23: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

9

pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui

percobaan atau eksperimen. Keempat, meningkatkan

kesadaran tentang aplikasi sains yang dapat bermanfaat dan

juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan.

Kelima, memahami konsep-konsep kimia dan saling

keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan

masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

Keenam,membentuk rasa tertarik untuk mempelajari kimia

lebih lanjut (Balitbang, 2003, hlm. 7-8).

Ruang lingkup kimia mencakup pengetahuan, keterampilan,

sikap, dan nilai yang dirumuskan dalam kompetensi kimia yang harus

dimiliki siswa. Berdasarkan Permendikbud No. 24 Tahun 2016

Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada

Kurikulum 2013, secara garis besar materi pokok kimia di SMA dan

MA adalah sebagai berikut:

Kelas X :Hakikat ilmu kimia, struktur atom, ikatan kimia, larutan

elekrolit dan non elektrolit, reaksi oksidasi-reduksi, dan

stoikiometri.

Kelas XI :Hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan

kimia, larutan asam basa, dan koloid.

Kelas XII :Sifat koligatif larutan, reaksi redoks dan elektrokimia,

keragaman sifat unsur, dan senyawa makromolekul.

Salirawati (2007) berpendapat, praktikum diartikan sebagai

salah satu metode pembelajaran sains yang berfungsi untuk

memperjelas konsep meningkatkan keterampilan intelektual,

memecahkan masalah, menerapkan pengetahuan dan keterampilan,

maupun melatih keterampilan proses. Dari beberapa materi pokok

tersebut, ada beberapa materi yang membutuhkan praktikum dalam

pelaksanaanya. Materi tersebut di antaranya: hakikat ilmu kimia,

larutan elektrolit dan non elektrolit, stoikiometri, hidrokarbon,

termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, asam basa, koloid, sifat

Page 24: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

10

koligatif larutan, elektrokimia, sifat unsur, senyawa organik dan

makromolekul.

B. Laboratorium

1. Pengertian Laboratorium

Laboratorium merupakan tempat dilakukannya berbagai

percobaan atau penelitian, yang dalam penggunaannya melibatkan

alat-alat dan bahan yang belum dipahami sifatnya. Kurang pemahaman

mengenai bahan-bahan kimia di laboratorium dapat menimbulkan

berbagai macam bahaya, seperti terjadinya kebakaran, ledakan,

keracunan, atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya (Sitorus et al.,

2013, hlm. 1). Laboratorium dalam sains/IPA diartikan sebagai tempat

atau bangunan yang dilengkapi peralatan dan bahan untuk

melangsungkan eksperimen, pengujian, analisis, penelitian, maupun

pembelajaran. Selain itu, laboratorium IPA didefinisikan seperti ilmu

pengetahuan yang dapat dijadikan bahan belajar dan mengajar, dan

tempat melakukan percobaan suatu ilmu pengetahuan. Percobaan

tersebut melibatkan kimia, spesimen, bahan-bahan dan peralatan

(Bajah 1990 dalam Ezeano dan Ezeudu, 2013, hlm, 159). Pentingnya

laboratorium dalam menunjang pembelajaran di kelas sangat diyakini

oleh semua guru kimia/IPA. Namun kenyataannya, masih banyak

sekolah yang memiliki keterbatasan fasilitas laboratorium, sehingga

hal ini menjadi kendala dalam pelaksanaan praktikum di sekolah.

Laboratorium merupakan sarana dan prasarana yang penting

sebagai penunjang dalam proses pembelajaran, terutama dalam

implementasi kurikulum 2013. Hal tersebut tertuang dalam Permen RI

No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,yaitu:

“Pasal 42 ayat (2) dan pasal 43 ayat (1) dan (2). Pasal 42

ayat 2, setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana

yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan

pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,

Page 25: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

11

ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,

tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain,

tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan. Pasal 43 ayat 1, standar keragaman jenis

peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA),

laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan

pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan

dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan yang harus

tersedia. Ayat 2, standar jumlah peralatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam rasio minimal

jumlah peralatan per peserta didik.

2. Fungsi Laboratorium

Laboratorium memiliki fungsi untuk melangsungkan

eksperimen, kerja laboratorium, dan praktikum. Dekimian juga

laboratorium berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap ilmiah. Fungsi utama laboratorium di sekolah

di antaranya (Nilandri, 2000, dalam Hudha, Husamah, dan Hadi, 2011,

hlm. 44):

a. membangun pemahaman konsep.

b. verifikasi (pembuktian) kebenaran konsep.

c. menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar bekerja

ilmiah) serta afektif siswa.

d. menumbuhkan “rasa suka” dan motivasi terhadap pelajaran yang

dipelajari.

e. melatih kemampuan psikomotor.

Seluruh fungsi penggunaan laboratorium tersebut hanya dapat

terwujud apabila kegiatan praktikum dipersiapkan, dirancang, dan

dikelola sedemikian rupa sehingga lab benar-benar menjadi sarana

penunjang keberhasilan proses pembelajaran sejalan dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Tanpa ada manajemen yang baik

terhadap laboratorium yang dimiliki, maka semua fasilitas lab tidak

akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan dapat

Page 26: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

12

mengacaukan perhatian peserta didik, terjadi pemborosan waktu,

tenaga, biaya yang menyertai berlangsungnya praktikum.

3. Arti Penting Laboratorium

Media pembelajaran juga memiliki peran dalam memberikan

pengalaman belajar pada siswa sehingga siswa dapat menguasai

kompetensi dasar dari disiplin ilmu kimia. Laboratorium kimia sebagai

salah satu media pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar

langsung secara nyata kepada siswa dengan serangkaian kegiatan

praktikum yang dilakukan, sehingga siswa tidak hanya membayangkan

suatu proses yang sedang terjadi namun siswa dapat mengalaminya

secara nyata sehingga materi yang disampaikan dapat diserap secara

lebih maksimal.

Keberadaan laboratorium memiliki arti penting bagi setiap

lembaga pengetahuan, tak terkecuali lembaga pendidikan seperti

sekolah, perguruan tinggi, bahkan pesantren. Setiap pelajaran

memerlukan ruangan tersendiri, terutama mata pelajaran kimia yang

dianggap memiliki konsep abstrak jika tidak

dipraktikkan/dipraktikumkan (Salirawati, 2007).

Pengalaman laboratorium merupakan hal yang penting dalam

proses peningkatan pemahaman pengetahuan dan sikap ilmiah siswa.

Berikut beberapa alasan yang sangat penting mengapa laboratorium itu

perlu ada di lembaga pendidikan (Decaprio, 2013, hlm. 20).

a. Mendorong semua pihak (siswa ataupun guru) untuk turut berperan

aktif pada saat kegiatan praktikum berlangsung.

b. Setiap kegiatan yang berpusat pada pengembangan keterampilan

proses, keterampilan motorik, dan pembentukan sikap ilmiah akan

berlangsung.

c. Mendorong siswa agar lebih aktif dan mandiri.

Page 27: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

13

C. Pengelolaan Laboratorium Kimia

Pengelolaan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

merupakan proses yang dilakukan untuk melaksanakan kebijaksanaan dan

pencapaian tujuan tertentu guna memberikan pengawasan terhadap hal-hal

yang terlibat. Fungsi pengelolaan adalah sebagai rangkaian kegiatan yang

telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling ketergantungan antara satu

dengan yang lain. Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses

pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan

keberlanjutan fungsi sumber daya. Pembelajaran di laboratorium kimia

merupakan komponen penting dari belajar kimia, serta memiliki peran

penting dalam efektivitas pemahaman tersendiri mengenai kimia (Kaya

dan Cetin, 2012, hlm. 92).

Salirawati (2007) berpendapat bahwasanya laboratorium

kimia/IPA harus dirancang dan dibangun dengan memenuhi kriteria baku

yang mempertimbangkan unsur kesehatan, keamanan, peraturan-peraturan

yang bertujuan agar laboratorium dapat memberi manfaat secara optimal

dengan mengeliminasi resiko secara minimal. Menurut Darsana, dkk

(2014), Samiasih, dkk (2013), dan Rahmiyati (2008) standar kesiapan

laboratorium yang dimaksudkan adalah yang terdapat empat aspek berikut

ini.

1. Desain Laboratorium Kimia

Laboratorium kimia merupakan bangunan atau ruangan yang

dapat digunakan untuk para praktikan bekerja, belajar, menggali

pengalaman nyata sains, menggunakan peralatan, mempraktekan

keterampilan yang berkaitan dengan pembelajaran sains. Oleh karena

itu, suatu laboratorium kimia didesain sedemikian rupa sehinga

memiliki komponen-komponen utama yaitu bangunan lab, fasilitas

umum lab, peralatan eksperimen dan bahan kimia.

Menurut Permendiknas No.24 Tahun 2007, ruang laboratorium

kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan

Page 28: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

14

pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan peralatan

khusus. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu

rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4

m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik

kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2

termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang

laboratorium kimia minimum 5 m. Ruang laboratorium kimia

memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk

membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

Perangkat-perangkat laboratorium harus dikelola dengan baik

agar terlaksananya implementasi manajemen laboratorium secara

optimal. Berikut perangkat manajemen laboratorium (Decaprio, 2013:

82).

a. Tata Ruang

Tata letak satu ruang dengan ruang lainnya didasarkan atas

prinsip memperlancar pekerjaan, memudahkan pemeliharaan, dan

menjaga keselamatan kerja. Tata ruang laboratorium yang baik

idealnya harus mempunyai:

pintu masuk (in) dan pintu keluar (out).

pintu darurat (emergency – exit).

ruang persiapan (preparation – room).

ruang peralatan (equipment – room).

ruang penangas (fume – hood).

gudang/ruang penyimpanan (storage – room).

ruang staf.

ruang teknisi.

ruang seminar.

ruang bekerja.

ruang istirahat/ibadah.

ruang prasarana kebersihan.

Page 29: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

15

ruang peralatan keselamatan kerja.

lemari praktikan.

lemari gelas.

lemari alat optik.

pintu dan jendela diberi kawat kasa agar serangga dan burung

tidak dapat masuk.

fan.

ruang ber AC untuk peralatan tertentu.

Daftar sarana dan prasarana yang digunakan untuk

praktikum kimia sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2007, dituangkan

dalam Tabel Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium

Kimia (Lampiran 2). Gambar 2.1 menunjukkan model desain

ruang laboratorium IPA.

Gambar 2.1 Desain Ruang Laboartorium IPA (Santosa,

1994 dalam Rahayu, 2016: 36)

Page 30: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

16

b. Infrastruktur

Infrastruktur adalah segala sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh suatu laboratorium dalam melaksanakan kegaitan operasionalnya.

Bangunan laboratorium kimia ideal memiliki beberapa ruangan yang

terdiri dari ruang praktikum, persiapan, penyimpanan alat,

penyimpanan bahan kimia, timbang, instrumen, ruang staf, bengkel,

dan kamar kecil. Tata letak diantara ruang-ruang laboratorium

didasarkan atas prinsip memperlancar pekerjaan, memudahkan

pemeliharaan, dan menjaga keselamatan kerja.

Pada dasarnya infrastruktur laboratorium dapat dibedakan

menjadi dua kategori yaitu (Sitorus, et.al, 2013, hlm. 4-6):

a) Laboratory assessment

1) Lokasi laboratorium: sebaiknya didirikan dalam satu gedung dan

terpisah dengan gedung yang bukan laboratorium.

2) Konstruksi bangunan: sebaiknya disesuaikan dengan fungsinya,

karena setiap laboratorium memerlukan konstruksi yang

spesifik, tepat guna dalam menujang sarana dan prasarana yang

akan ditempatkan didalamnya. Untuk kontruksi bangunan

laboratorium perlu diperhatikan beberapa hal berikut:

Pintu, jendela, ventilasi: pintu harus diatur sedemikian rupa

(jika terjadi kebakaran/kecelakaan dapat berfungsi dengan

cepat), jendela diperlukan sesuai dengan kebutuhan,

ventilasi diperlukan untu sirkulasi udara.

Peralatan laboratorium: harus sesuai dengan jenis

pekerjaan/praktikum yang akan dilakukan

Dinding, atap, dan langit-langit: harus disesuaikan dengan

fungsinya serta jenis bahan yang akan

disimpan/ditempatkan didalamnya.

b) General services

Fasilitas umum yang menunjang dalam operasional laboratorium

diantaranya:

Page 31: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

17

1) Suplai air: distribusi air harus cukup dengan tekanan air yang

cukup keras pada setiap mata keran yang ada, terutama pada

bak pencuci ataupun ditempat lain yang memerlukan tekanan

keras.

2) Suplai listrik: semua yang terkait dengan pemanfaatan energi

listrik, seperti sumber tegangan, stabilitas tegangan, distribusi

arus serta jenis socket yang digunakan harus diperhatikan dan

harus sesuai standar dengan spesifikasi peralatan yang dipakai.

3) Suplai gas: ditempatkan sesuai ukuran. Misalnya jika yang

digunakan adalah penyakuran pipa gas alam, maka semua

Bunsen dapat langsung diopersikan.

2. Administrasi dan Organisasi Laboratorium

Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat

ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan

yang lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang canggih,

dengan staf profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi

dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya pengelolaan

laboratorium yang baik. Pengelolaan laboratorium merupakan

usaha untuk mengelola laboratorium dan merupakan bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.

Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau

inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium, supaya semua

fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan

sistematis. Komponen kegiatan administrasi di laboratorium antara

lain:

a. Inventarisasi peralatan yang ada (daftar kebutuhan peralatan

baru, alat tambahan, alat rusak, dan alat-alat yang

dipinjam/dikembalikkan)

b. Surat – menyurat (keluar – masuk)

c. Jadwal pemakaian laboratorium (praktikum dan penelitian)

Page 32: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

18

d. Daftar bahan kimia

e. Sistem evaluasi dan pelaporan

f. Pengadministrasian ketenagaan

Struktur organisasi laboratorium sekolah menengah dapat

dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 merupakan gambar struktur organisasi

laboratorium IPA yang mana kepala sekolah mengangkat

penanggung jawab laboratorium dari salah seorang guru IPA,

selain itu bagian teknisi bertugas membantu penyimpanan alat dan

bahan sedangkan bagian menyiapkan bahan-bahan/ alat-alat,

pengecekan secara periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat

dan bahan. Sedangkan bagian kurikulum bertugas mengatur

penjadwalan pemakaian laboratorium IPA. Sedangkan bagian

bawah langsung dari penanggung jawab laboratorium yaitu

koordinator laboratorium dari masing-masing mata pelajaran IPA.

Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi

semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana dari mana

alat-alat ini diperoleh/dibeli dan keamanan peralatan laboratorium

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Laboratorium

Kepala Sekolah

Penanggungjawab Laboratorium Teknisi/Laboran

Koordinator Lab. Biologi

Koordinator Lab. Kimia

Guru Biologi Guru Kimia Guru Fisika

Koordinator Lab. Fisika

Bagian Kurikulum

Page 33: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

19

ditujukan agar peralatan laboratorium tersebut harus tetap berada di

laboratorium. Inventarisasi juga harus memuat sumber alat dan

bahan diperoleh. Bertujuan untuk.

a. Mencegah kehilangan dan penyalahgunaan

b. Mengurangi biaya operasional

c. Meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya

d. Meningkatkan kualitas kerja

e. Mencegah pemakaian berlebihan

f. Meningkatkan kerjasama.

Selain inventarisasi alat dan bahan, pembentukan struktur

organisasi di laboratorium kimia bermanfaat untuk meningkatkan

profesionalisme kerja. Struktur organisasi laboratorium memiliki

fungsi yang sangat strategis dalam pengelolaan laboratorium,

diantaranya (Decaprio, 2013, hlm. 48-51):

a. Memperlancar perencanaan praktik dan penelitian di

laboratorium.

b. Memperlancar manajemen kegiatan penelitian dan praktik di

laboratorium.

c. Memperlancar pelaporan dan pertanggungjawaban seluruh

kegiatan di laboratorium sehingga mudah dievaluasi.

d. Mempermudah pengawasan (controlling) segala kegiatan di

laboratorium.

3. Ketersediaan Alat dan Bahan Laboratorium Kimia

Ketersediaan peralatan dan bahan laboratorium kimia

didalam penelitian ini yaitu disesuaikan berdasarkan kebutuhan alat

dan bahan pada mata pelajaran kimia yang memerlukan kegiatan

praktikum. Rincian daftar alat dan bahan praktikum berdasarkan

kompetensi dasar mata pelajaran kimia kurikulum 2013 sesuai

dengan Permendikbud No. 21 Tahun 2016. Tabel Rincian

Kebutuhan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Sesuai Judul

Page 34: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

20

Praktikum Kimia Berdasarkan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013

(Lampiran 4).

Sitorus et.al (2013) mengemukakan wajib bagi setiap

pengelola dan petugas di laboratorium, khususnya petugas

operasional mengetahui dan mengenali peralatan laboratorium.

Alat yang dioperasikan mutlak dalam kondisi:

siap pakai.

bersih.

terkalibrasi.

tidak rusak.

beroperasi dengan baik.

Penataan alat lab merupakan proses pengaturan alat agar

tersusun dengan baik. Penataan alat yang baik menunjukkan

adanya penyimpanan yang tepat, teratur, dan terpeliharanya

keamanan alat. Penataan alat bertujuan untuk memudahkan

penggunaan, pengawasan, dan pemeliharaan kualitas serta

kuantitas alat. Penataan alat yang baik harus didasarkan atas

pertimbangan fungsi, kualitas, keperangkatan, nilai, kuantitas, sifat,

bahan dasar, bentuk dan ukuran serta bobot dari alat. Peralatan dan

bahan laboratorium sebaiknya disimpan dengan pengelompokan

sebagai berikut.

1) Peralatan gelas: beberapa alat ada yang perlu disterilisasi

sebelum digunakan;

2) Bahan-bahan kimia: bahan yang bersifat asam, alkalis dan

bahan yang udah menguap (volatile) sebaiknya ditempatkan

pada ruang atau lemari asam utnuk menghindari gas-gas yang

timbul. Bahan yang ditepatkan dalam botol gelap dan coklat

tidak boleh kontak langsung dengan cahaya;

3) Alat-alat optik/mikroskop: sebaiknya disimpan pada tempat

yang kelembapannya dikendalikan yang dilengkapi dengan

Page 35: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

21

lampu 15-20 watt. Beberapa peralatan optik yang ukurannya

kecil seperti kaca pembesar dapat disimpan dalam desikator.

4. Pengelolaan Penyelenggaraan

Pelaksanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang

sangat penting, karena tanpa pelaksanaan terhadap apa yang telah

direncanakan dan diorganisasikan tidak akan pernah menjadi

kenyataan. Peniati, Parmin dan Purwantoyo (2013) mengatakan

bahwasanya kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA di

sekolah, saat ini bertumpu sepenuhnya pada guru sehingga dalam

pelaksanaan praktikum yang bermutu, tentu guru harus terlebih

dahulu memiliki kompetensi menyelenggarakan kegiatan

praktikum dari mulai persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak

lanjut dari setiap kegiatan praktikum yang dilaksanakan.

Menurutnya, keterampilan menggunakan, mengelola alat dan

bahan laboratorium sangat diperlukan untuk mendukung proses

keberhasilan pembelajaran IPA. Pengelolaan laboratorium IPA

meliputi; mengkoordinasikan kegiatan praktikum, menyusun

jadwal kegiatan laboratorium, memantau pelaksanaan dan

mengevaluasi kegiatan laboratorium serta menyusun laporan

kegiatan laboratorium.

Salirawati (2007) mengemukakan bahwa kegiatan

laboratorium kimia/IPA diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan

dengan pengamatan atau percobaan yang menunjang kegiatan

belajar-mengajar kimia/IPA. Untuk melaksanakan kegiatan

laboratorium kimia/IPA perlu perencanaan secara sistematis agar

dicapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga

Laboratorium Sekolah/Madrasah, bahwa seorang kepala

Page 36: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

22

laboratorium, teknisi laboratorium dan laboran harus memiliki

kualifikasi sebagai berikut:

1. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah

Kualifikasi kepala laboratorium Sekolah/Madrasah adalah

sebagai berikut

a. Jalur guru

1) Pendidikan minimal sarjana (S1)

2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola

praktikum

3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/ madrasah

dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh

pemerintah.

b. Jalur laboran/teknisi

1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3)

2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi

3) Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah

dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh

pemerintah.

2. Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah

a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang relevan dengan

peralatatan laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan

tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah/madrasah dari

perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh

pemerintah.

3. Laboran Sekolah/Madrasah

a. Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang relevan dengan

jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

yang ditetapkan oleh pemerintah.

b. Memiliki sertifikat laboran sekolah/madrasah dari perguruan

tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Page 37: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

23

D. Penelitian Relevan

Ezeano dan Ezeadu (2013) dalam penelitiannya tentang

Application of Laboratory Management Skills by Chemistry Teachers in

Enugu State. Berdasarkan hasil penelitiannya bahwa keterampilan dalam

mengelola laboratorium bagi guru kimia masih kurang baik. Faktanya

banyak ditemukannya guru kimia yang masih kurang terampil dalam

menjaga keamanan dan pemeliharaan peralatan dan bahan kimia, sehingga

menciptakan kekhawatiran yang cukup tinggi. Namun, hal tersebut dapat

diatasi dengan diadakannya seminar dan pelatihan bagi guru-guru

mengenai keselamatan dan pemeliharaan laboratorium kimia, sehingga

mereka dapat bertanggung jawab dan tidak akan menghambat pengetahuan

tentang kemajuan teknologi.

Darsana, Sadia, dan Tika (2014) dalam penelitiannya tentang

Analisis Standar Kebutuhan Laboratorium Kimia dalam Implementasi

Kuriulum 2013 pada SMA Negeri di Kabupaten Bangli. Berdasarkan hasil

penelitiannya, dilihat dari jumlah rata-rata persentase ketersediaan

alat/bahan praktikum laboratorium kualitatif. Rata-rata persentase

ketersediaan alat/bahan adalah 81,2%. Identifikasi kebutuhan alat/bahan

praktikum sesuai kurikulum 2013 terdapat 19 judul praktikum dengan

rasio keutuhan alat/bahan 62,61% sehingga optimis kurikulum 2013

diimplementasikan. Efektivitas dari intensitas pemanfaatan alat/bahan

kualifikasinya sedang atau cukup efektif. Faktor penghambat praktikum

terbesar adalah kurangnya waktu. Efektivitas pemanfaatan laboratorium

terhadap capaian hasil belajar berimplikasi secara signifikan.

Samiasih, Muderawan, dan Karyasa (2013) dalam penelitiannya

mengenai Analisis Standar Laboratorium Kimia dan Efektivitasnya

terhadap Capaian Kompetensi Adaptif di SMK Negeri 2 Negara.

Berdasarkan hasil penelitiannya, daya dukung fasilitas laboratorium yang

sesuai standar meliputi jenis ruang dan fasilitas umum 53% (kategori

kurang), jumlah alat 45% (kategori kurang), dan jumlah bahan kimia 48%

(kategori kurang). Pengelolaan laboratorium kurang optimal.

Page 38: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

24

Rahmiyati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Keefektifan

Pemanfaatan Laboratorium Madrasah Aliyah Yogyakarta. Berdasarkan

hasil penelitiannya terhadap kelengkapan sarana prasana laboratorium

dalam mendukung kegiatan praktikum diperoleh rerata 61,50 yang berada

dalam kategori baik. Kelengkapan sarana memperoleh persentase skor

35%, hal ini disebabkan tiadanya tenaga untuk melakukan tugas

pemeliharaan alat dan bahan secara khusus. Teknis pengelolaan

laboratorium guru dan koordinator laboratorium memperoleh persentase

skor perencanaan sebesar 47% dengan kategori baik, pengorganisasian

memperoleh persentase skor sebesar 47% dengan kategori sangat baik,

pelaksanaan memperoleh persentase skor sebesar 40% dengan kategori

baik dan supervisi/evaluasi memperoleh persentase skor 53% dengan

kategori baik.

E. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang

relevan/terkait, berikut deskripsi kerangka berfikir pada penelitian ini.

Kurikulum yang digunakan di Indonesia pada saat ini yaitu kurikulum

2013. Dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 ini menggunakan

pendekatan proses sains (sciencetific process). Mata pelajaran kimia

merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013.

Berdasarkan kompetensi dasar yang tercantum pada Permendikbud No. 24

Tahun 2016, 75% materi dalam pelajaran kimia syarat akan praktikum.

Agar terlaksananya kegiatan praktikum, setiap sekolah perlu menyediakan

laboratorium kimia. Permasalahannya, tidak semua sekolah menyediakan

laboratorium kimia yang baik, terdapat sekolah yang memiliki

laboratorium yang terkelola dan beberapa lainnya memiliki laboratorium

yang kurang terkelola.

Menurut Permendiknas No. 24 Tahun 2007 serta penelitian

relevan, laboratorium yang terkelola yaitu yang memenuhi 4 aspek berikut

ini. Pertama, desain ruang laboratorium sesuai dengan standar peraturan

Page 39: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

25

baku. Kedua, memiliki administrasi laboratorium yang lengkap. Ketiga,

memiliki laboran yang kompten sesuai standar yang tercantum pada

Permendiknas No. 26 Tahun 2008. Keempat, memiliki kelengkapan alat

dan bahan praktikum kimia sesuai standar kebutuhan yang sesuai dengan

kurikulum 2013. Jika sekolah memiliki laboratorium yang terkelola, maka

praktikum dapat berjalan dengan efektif, sehingga implementasi

kurikulum 2013 dapat tercapai.

Sementara itu, laboratorium yang kurang terkelola yaitu sebagai

berikut. Pertama, sekolah belum mempunyai laboratorium kimia secara

khusus. Kedua, keberlangsungan praktikum kurang efektif. Ketiga, standar

ketersediaannya belum sesuai dengan kebutuhan kurikulum 2013. Jika

sekolah tidak/belum memiliki laboratorium yang kurang terkelola, maka

praktikum tidak berjalan dengan efektif, sehingga implementasi

kurikulum 2013 tidak tercapai. Alur kerangka berpikir dapat dilihat pada

Gambar 2.3.

Page 40: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

26

KURIKULUM 2013

- Menerapkan proses sains

dalam pembelajarannya

- Mata pelajaran kimia dan

praktikum kimia

Laboratorium terkelola:

Desain laboratorium sesuai dengan aturan

Administrasi laboratorium lengkap

Memiliki laboran sesuai standar yang telah

ditetapkan

Kelengkapan alat dan bahan laboratorium

kimia sesuai standar kebutuhan mata pelajaran

kimia sesuai kurikulum 2013

Praktikum berjalan efektif

Laboratorium kurang terkelola:

Sekolah belum punya laboratorium kimia

secara khusus

Praktikum berjalan kurang efektif

Belum sesuai dengan Kurikulum 2013

Praktikum tidak berjalan

efektif

Tercapai

Gambar 2.3. Kerangka Berfikir

Page 41: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di beberapa SMA Negeri di Kota Bogor,

meliputi SMA N 3 Kota Bogor, SMA N 4 Kota Bogor, SMA N 5 Kota

Bogor, SMA N 6 Kota Bogor, dan SMA N 7 Kota Bogor.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut:

Tahap persiapan dilaksanakan pada bulan November 2016-Agustus

2017.

Tahap pelaksanaan pada bulan Desember 2017-Januari 2018.

Tahap penyelesaian dari bulan Januari 2018-Mei 2018.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam skripsi ini ialah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan analisis (studi kasus). Proses dan makna (perspektif

subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian agar proses penelitian berjalan dengan efektif dan

efisien. Secara singkat, desain penelitian dapat didefinisikan sebagai rencana

dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti

empiris dalam menjawab pertanyaan/permasalahan suatu penelitian. Desain

penelitian skripsi ini tercantum pada Gambar 3.1.

27

Page 42: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

28

Gambar 3.1 Desain Penelitian Analisis Kesiapan Laboratorium Kimia

dalam Mendukung Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-

Kota Bogor

C. Alur Penelitian

Penggunaan metode kualitatif pada penelitian ini, akan membantu

memperoleh data lebih lengkap, mendalam, kredibel, serta bermakna. Tahapan

penelitian yang akan dilaksanakan terdapat pada Gambar 3.2.

Identifikasi masalah:

- Kurikulum 2013 menggunakan proses

sains dalam pembelajrannya

- 75% mata pelajaran kimia memerlukan

praktikum

- Terdapat sekolah yang belum/kurang

memanfaatkan laboratorium secara

maksimal

- Kesiapan laboratorium kimia masih

kurang baik

Bagaimana kesiapan laboratorium kimia

dalam mendukung implementasi kurikulum

2013 di SMA Negeri se-Kota Bogor?

Observasi Awal

Hasil observasi awal:

- Terdapat 10 SMA Negeri di Kota Bogor

- Setiap sekolah telah

mengimplemetasikan kurikulum 2013

- Beberapa sekolah belum memanfaatkan

laboratoriumkimia secara maksimal

- 7 sekolah memiliki laboratorium yang

siap, 3 lainnya tidak

Indikator laboratorium yang siap:

- Desain laboratorium

- Administrasi laboratorium

- Memiliki laboran sesuai standar yang

telah ditetapkan

- Kelengkapan alat dan bahan laboratorium

kimia sesuai standar kebutuhan mata

pelajaran kimia sesuai kurikulum 2013

Instrumen penelitian:

- Observasi Laboratorium

- Angket untuk guru dan siswa

- Lembar wawancara untuk guru dan

laboran

Teknik pengumpulan data:

- Purposive sampling, dengan memilih 5

SMA Negeri yang menjadi tempat

pengambilan data

Validasi instrumen oleh dosen alhi

Pengambilan data penelitian di lima sekolah

secara bertahap

Pengolahan data: membuat coding, editing,

dan processing data

Penulisan laporan hasil penelitian dan

pembahasan

Page 43: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

29

Gambar 3.2 Tahapan-tahapan Penelitian Analisis Kesiapan

Laboratorium Kimia dalam Mendukung Implementasi Kurikulum

2013 di SMA Negeri se-Kota Bogor

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

purposive sampling (menentukan sampel dengan beberapa pertimbangan

tertentu). Sampel telah ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi

yang diambil dalam penelitian ini yaitu SMA Negeri di Kota Bogor yang

sesuai dengan kriteria yang dituju. Sampel sekolah yang dipilih dalam

penelitian ini yaitu SMA N 3 Kota Bogor, SMA N 4 Kota Bogor, SMA N 5

Kota Bogor, SMA N 6 Kota Bogor, dan SMA N 7 Kota Bogor.

TAHAPAN PENELITIAN

Perencanaan

Pengajuan Judul

Pembuatan Proposal

Penelitian

Permohonan Pembimbing

Permohonan Survey ke Sekolah yang bersangkutan

Pelaksanaan

Observasi Awal

Analisis Kebutuhan dan Pengelolaan Laboratorium

Pengambilan Data/ Dokumen

Penyelesaian

Analisis Data

Penyusunan Laporan

Page 44: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

30

E. Sumber Data Penelitian

Sumber data dari penelitian ini meliputi:

1. Informan

Dalam penelitian ini, yang menjadi informan adalah kepala pengelola

laboratorium kimia, guru mata pelajaran kimia, dan beberapa siswa di

SMA Negeri se-Kota Bogor yang menggunakan kurikulum 2013.

2. Dokumentasi

Dokumen yang dimaksud merupakan segala bentuk dokumen yang

memiliki keterkaitan langsung dengan administrasi dan kelembagaan,

struktur organisasi laboratorium. Sumber dokumen pada penelitian ini

adalah buku inventaris alat dan bahan praktikum kimia, buku harian

kegiatan laboratorium, serta foto beberapa alat dan bahan yang

digunakan sebagai bukti. Metode dokumentasi ini dilaksanakan dengan:

1) Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori

yang akan dicari datanya.

2) Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.

Dalam hal ini peneliti memberikan tanda setiap kali pemunculan

gejala yang dimaksud.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan:

1. Observasi

Peneliti melakukan observasi secara langsung. Observasi dilakukan

di sekeliling laboratorium kimia sekolah, dengan melihat desain ruang

laboratorium kimia, ketersediaan alat dan bahan praktikum, dan

kelengkapan administrasi laboratorium kimia. Lembar observasi terdapat

pada Lampiran 5.

2. Angket

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket tertutup.

Angket tersebut disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan

Page 45: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

31

karekteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang. Angket akan

diberikan kepada guru dan siswa. Lembaran angket siswa terdapat pada

Lampiran 6 dan angket guru terdapat pada Lampiran 7.

3. Wawancara

Menggali informasi dari narasumber dengan metode tanya-jawab.

Peneliti menggunakan metode wawancara secara terstruktur. Wawancara

dilakukan pada guru pengampu mata pelajaran kimia dan pengelola

laboratorium. Lembar wawancara terdapat pada Lampiran 8.

4. Dokumentasi

a. Buku inventaris

Buku inventaris alat dan bahan praktikum kimia digunakan untuk

mengetahui keberadaan jumlah alat dan bahan yang digunakan untuk

praktikum kimia.

b. Buku harian kegiatan laboratorium

Buku untuk mengetahui kronologi selama berlangsungnya kegiatan

laboratorium dan mengetahui praktikum-praktikum kimia yang telah

dilaksanakan.

c. Foto

Foto digunakan untuk melengkapi data penelitian. Foto meliputi

ruangan-ruangan laboratorium beserta kelengkapannya.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar

observasi, angket, lembar wawancara, dan dokumentasi. Instrumen ini

didapat dari berbagai sumber. Lembar observasi laboratorium kimia

berdasarkan Permendiknas No.24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan

prasarana dan Permendikbud No.24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan

kompetensi dasar kurikulum 2013. Sementara itu, untuk angket dan lembar

wawancara yaitu berdasarkan instrumen penelitian yang telah digunakan pada

tahun 2013.

Page 46: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

32

H. Validitas dan Reliabilitas

Sugiyono (1994) mengemukakan bahwa validitas dan reliabilitas

dalam penelitian kualitatif deskriptif sebagai berikut.

1. Kredibilitas dan Transferbilitas (Validitas Data)

Pemeriksaan validitas data hasil pengukuran digunakan teknik

triangulasi, yaitu memeriksa data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang digunakan adalah teknik

triangulasi dengan metode yang menggabungkan data hasil observasi

dengan data hasil wawancara dan angket sehingga saling melengkapi.

2. Dependability/Auditability (Reliabilitas)

Dalam penelitian ini digunakan pula validitas pakar, dimana

validator merupakan dosen kimia yang ahli mengenai pengelolaan

laboratorium IPA. Peneliti memperjelas uraian deskriptif yang konkrit,

dengan pengungkapan data wawancara dan dokumen dengan konfirmasi

yang berulang-ulang terhadap responden.

I. Teknik Analisis Data Penelitian

Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data dimulai

dengan menelaah seluruh sumber yaitu dari wawancara, pengamatan dan

angket. Langkah berikutnya adalah melakukan reduksi data yang telah

diperoleh yang masih bersifat acak. Berikut teknik analisis data pada

penelitian ini diantaranya:

a. Reduksi data, peneliti mengambil data yang pokok dan penting/intisari

dari data penelitian.

b. Penyajian data, peneliti menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif

dan grafik. Pada penyajian data, penulis membuat kode sekolah untuk

setiap sekolah yaitu Sekolah A (S-A), Sekolah B (S-B), Sekolah C (S-C),

Sekolah D (S-D), dan Sekolah E (S-E).

c. Verification, peneliti menyimpulkan temuannya secara deskriptif.

Page 47: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

33

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode kualitatif. Data yang berupa angka, selanjutnya

dideskripsikan dengan analisis deskriptif persentase. Adapun rumus analisis

deskriptif persentase menurut Ali dalam Rahayu (2015: 40) adalah:

Keterangan:

n = nilai yang diperoleh responden

N = jumlah nilai maksimum responden

% = perentase

Hasil analisis deskriptif persentase dapat dihitung dengan kriteria

tingkat kesiapan laboratorium kimia terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan kurikulum 2013 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesiapan (Ali, 1994 dalam Rahayu, 2013: 40)

Interval (%) Kriteria Tingkat Kesiapan

81,26 – 100 Sangat Siap

62,51 - 81,25 Siap

43,76 - 62,50 Kurang Siap

25 - 43,75 Tidak Siap

Page 48: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan sumber data secara keseluruhan yang didapat oleh

peneliti, untuk mendapatkan gambaran mengenai pengelolaan

laboratorium kimia dalam mendukung implementasi kurikulum 2013 di

SMA Negeri se-Kota Bogor, diperoleh hasil analisis data dalam bentuk

persentase kesiapan laboratorium kimia yang meliputi desain ruang,

administrasi, pengelolaan penyelenggaraan laboratorium dan ketersediaan

alat dan bahan sesuai kebutuhan kegiatan praktikum kimia berdasarkan

kurikulum 2013. Berikut ini data-data hasil penelitian berdasarkan

indikator yang telah ditetapkan peneliti.

1. Desain Ruang Laboratorium Kimia

Berdasarkan data hasil observasi mengenai kesiapan

laboratorium kimia di lima SMA Negeri di Kota Bogor memiliki

kondisi yang beragam seperti yang tercantum pada Lampiran 15.

Secara umum persentase standar desain laboratorium dan standar

kelengkapan laboratorium kimia berada pada kategori siap dengan

persentase 76,6%. Hasil rata-rata dari masing-masing standar desain

ruang laboratorium kimia dan standar kelengkapan laboratorium kimia

berada pada kategori siap dengan persentase sebesar 76,4% dan

74,8%. Kesiapan laboratorium kimia pada indikator desain ruang

dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Berikut ini merupakan desain ruang, infrastruktur, dan fasilitas

laboratorium kimiayang terdapat disetiap sekolah di lima SMA Negeri

di Kota Bogor.

34

Page 49: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

35

Gambar 4.1 Persentase Kesiapan Laboratorium Kimia yang

Sesuai dengan Kebutuhan Praktikum Kimia

a. Sekolah A (S-A)

a) Tata Ruang

Denah ruang laboratorium kimia sekolah A ditunjukkan pada

Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Denah Laboratorium Kimia S-A

73%

82% 82%

64%

73%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

S-A S-B S-C S-D S-E

Pe

rse

nta

se

Kode Sekolah

B C

A 6

6

6

3 3 3

3 3

5

5

5 5 5 5

5 5 5 5 5

4

4 4

2

2 2 2 5

2

2

Page 50: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

36

Keterangan:

A. Ruang

Praktikum

B. Ruang

Penyimpanan

C. Ruang Persiapan

2. Whiteboard

3. Washtafell

dan lemari

dasar

4. Meja guru

5. Meja siswa

6. Meja gantung

1. Pintu

2. Lemari kaca

3. Rak bahan kimia

1

4. Rak bahan kmia

2

5. Lemari besi

1. Pintu

2. Lemari gantung

3. Lemari asam

4. Meja persiapan

b) Infrastruktur

Sekolah tersebut memiliki laboratorium kimia dengan

luas bangunan 120 m2, dengan kapasitas siswa setiap

praktikum sebanyak 38 siswa. Luas tersebut bukan hanya

ruang praktikum, tetapi juga ruang asam yang disekat oleh

tembok dan tempat penyimpanan alat dan bahan.

Laboratorium ini bersebelahan dengan ruang kelas dan ruang

guru, memiliki dua buah pintu yang terletak di depan ruangan

dan ruang asam, memiliki jendela sejumlah 16 buah yang

terletak di sekeliling ruangan.

c) Fasilitas Laboratorium

Fasilitas umum yang ada di ruangan laboratorium kimia

di sekolah A meliputi penerangan (listrik), ventilasi, sumber

air, tempat sampah, jam dinding dan tiga buah bak cuci dalam

keadaan baik. Sementara itu, fasilitas khusus meliputi satu

meja demonstrasi, 20 meja siswa, 2 meja persiapan, 40 kursi

siswa, satu kursi guru, 2 papan tulis (whietboard), 1 lemari

alat yang terbuat dari kayu, 1 lemari bahan berupa rak yang

terbuat dari besi, perlengkapan P3K, dan alat pemadam

kebakaran.

Page 51: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

37

b. Sekolah B (S-B)

a) Tata Ruang

Tata ruang laboratorium kimia sekolah B disajikan pada

Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Denah Laboratorium Kimia S-B

Keterangan:

1. Lemari bahan

2. Lemari alat

3. Meja laboran

4. Pintu

5. Papan tulis

6. Meja demonstrasi

7. Meja persiapan

8. Bak cuci

9. Meja siswa

10. Lemari asam

11. Meja penyimpanan

b) Infrastruktur

Kapasitas laboratorium kimia di sekolah B sebanyak 38

siswa dengan luas bangunan 120 m2. Luas ruangan tersebut

sudah termasuk ruang tempat penyimpanan alat dan bahan

sekaligus ruang laboran. Letak laboratorium berdekatan

dengan ruang kelas dan bersebelahan dengan toilet siswa,

memiliki tiga buah pintu yang terletak didepan ruangan dan di

dekat meja persiapan yang terhubung dengan toilet, serta

Page 52: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

38

memiliki jendela sejumlah 18 buah yang terletak di sekeliling

ruangan.

c) Fasilitas Laboratorium

Fasilitas umum yang ada di ruangan laboratorium kimia

meliputi ventilasi berupa jendela, penerangan (listrik), sumber

air dan tiga buah bak cuci dalam keadaan baik. Sementara itu,

fasilitas khusus meliputi 1 buah meja demonstrasi, 11 buah

meja siswa, 32 buah kursi siswa,1 buah kursi guru, 1 buah

papan tulis (whiteboard), 7 buah lemari alat yang terbuat dari

kayu, dan 2 buah rak tempat penyimpanan bahan yang terbuat

dari besi.

c. Sekolah C (S-C)

a) Tata Ruang

Gambar 4.4 di bawah ini merupakan denah ruang

laboratorium kimia sekolah C.

Gambar 4.4 Denah Laboratorium Kimia S-C

Keterangan:

1. Papan tulis

2. Layar proyektor

6. Bak cuci

7. Lemari asam

Page 53: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

39

3. Meja demonstrasi

4. Meja siswa

5. Meja keramik

8. Meja persiapan

9. Lemari bahan

10. Kursi siswa

b) Infrastruktur

Luas bangunan laboratorium kimia di sekolah C yaitu

136,5 m2 , luas tersebut sudah termasuk ruang tempat

penyimpanan alat dan bahan dan ruang laboran dengan

kapasitas siswa setiap praktikum sebanyak 40 siswa.

Laboratorium di sekolah C memiliki satu buah pintu yang

terletak didepan ruangan, memiliki jendela sejumlah 40 buah

yang terletak disekeliling ruangan. Letak ruang laboratorium

bersebelahan dengan ruang kelas.

c) Fasilitas laboratorium

Fasilitas umum yang ada di ruangan laboratorium kimia

meliputi penerangan (listrik), sumber air, enam buah bak cuci

dalam keadaan baik, dan ventilasi berupa jendela. Sedangkan

fasilitas khusus meliputi 1 meja demonstrasi, 1 meja

persiapan, 1 papan tulis, 8 meja siswa, 40 kursi siswa, 1 kursi

guru, 6 lemari alat, 2 lemari bahan, 1 lemari asam, kotak P3K,

dan alat pemadam kebakaran.

d. Sekolah D (S-D)

a) Tata Ruang

Tata ruang sekolah D di tunjukkan pada Gambar 4.5.

Page 54: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

40

Gambar 4.5 Denah Laboratorium Kimia S-D

b) Infrastruktur

Laboratorium kimia sekolah D memiliki kapasitas 40

siswa setiap praktikum, dengan luas bangunan 128 m2. Luas

tersebut bukan hanya ruang praktikum, tetapi juga ruang

penyimpanan alat dan bahan sekaligus ruang laboran.

Laboratorium ini bersebelahan dan berhadapan dengan ruang

kelas, memiliki satu buah pintu yang terletak didepan

ruangan, memiliki jelndela sejumlah 13 buah yang terletak

disekeliling ruangan.

c) Fasilitas Laboratorium

Fasilitas umum yang terdapat di ruangan laboratorium

kimia diantaranya sumber air, tujuh buah bak cuci dalam

keadaan baik, penerangan (listrik), dan terdapat ventilasi

berupa jendela. Sedangkan fasilitas khusus diantaranya 2

papan tulis, 1 meja demonstrasi, 12 meja sisiwa, 36 kursi

siswa, 1 kursi guru, 5 lemari alat, 1 lemari bahan, 1 lemari

asam, pemadam kebakaran, dan perlengkapan P3K.

Page 55: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

41

e. Sekolah E (S-E)

a) Tata Ruang

Tata letak ruang laboratorium kimia sekolah E ditunjukkan

pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Denah Laboratorium Kimia S-E

b) Infrastruktur

Letak ruang laboratorium kimia sekoah E bersebelahan

dengan laboratorium fisika. Luas bangunannya sebesar 125

m2, luas tersebut sudah termasuk ruang tempat penyimpanan

alat dan bahan dan ruang laboran. Daya tampung siswa setiap

praktikum sebanyak 42 siswa. Laboratorium ini memiliki satu

buah pintu yang terletak didepan ruangan dan memiliki

jelndela sejumlah 18 buah yang terletak disekeliling ruangan.

c) Fasilitas Laboratorium

Fasilitas umum yang ada di ruangan laboratorium kimia

meliputi ventilasi, penerangan (listrik), sumber air, dan empat

buah bak cuci dalam keadaan baik. Sedangkan fasilitas khusus

meliputi 1 meja guru, 1 kursi guru, 7 meja siswa, 42 kursi

siswa, 1 meja demonstrasi, 1 papan tulis (whiteboard), 6

Page 56: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

42

lemari alat, 1 lemari bahan, 1 lemasi asam, perlengkapan P3K,

dan alat pemadam kebakaran.

2. Administrasi Laboratorium Kimia

Data administrasi ini diperoleh dari angket/persepsi guru,

dokumentasi, dan observasi lapangan terhadap kesiapan laboratorium

kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor dalam melaksanakan kurikulum

2013. Kesiapan administrasi laboratorium kimia ditunjukkan pada

Gambar 4.7.

Berdasarkan Gambar 4.7 terlihat bahwa secara umum

sekolah memiliki administrasi laboratorium dengan kategori sangat

siap dengan persentasenya lebih dari samadengan 85%, kecuali

sekolah E memiliki persentase 44% dengan kategori kurang siap.

Berdasarkan hasil penelitian, laboran di sekolah B dan C yang

mengadministrasikan seluruh kegiatan laboratorium kimia. Hal

tersebut dapat diketahui melalui dokumentasi kelengkapan

administrasi di sekolah tersebut serta informasi berdasarkan catatan

lapangan peneliti. Di sekolah A dan D laboran bertugas untuk

membuat jadwal praktikum, mencatat alat atau bahan yang

rusak/habis, dan menyiapkan praktikum, sedangkan yang menyusun

administrasinya ialah kepala laboran. Di sekolah E, laboran hanya

bertugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan praktikum

kimia, dan merapihkan labratorium kimia, sedangkan yang membuat

administrasinya hanya kepala laboran saja. Dokumentasi administrsi

masing-masing laboratorium kimia terdapat pada Lampiran 24.

Page 57: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

43

Gambar 4.7 Persentase Administrasi Laboratorium Kimia di

SMA Negeri se-Kota Bogor

Berdasarkan hasil pengamatan, keberadaan laboran

diperlukan dalam mengelola kelengkapan adminisrasi laboratorium

kimia. Sekolah yang memiliki kelengkapan administrasi laboratorium

kimia terkelola adalah sekolah yang memiliki laboran yang bertindak

serta mengawasi seluruh administrasi laboratorium kimia. Tabel 4.1

kelengkapan administrasi laboratorium kimia.

Hasil rekap wawancara dan hasil observasi menunjukkan

bahwa sekolah yang memiliki kelengkapan administrasi laboratorium

kimia yang lengkap yaitu sekolah C, di antaranya struktur organisasi,

buku inventarisasi alat dan bahan praktikum, buku peminjaman alat

dan bahan praktikum, buku daftar kerusakan alat dan bahan, buku

keluar masuk alat dan bahan, buku daftar kerusakan alat dan bahan,

jadwal pemakaian laboratoium, dan daftar kegiatan laboratorium,

sedangkan sekolah yang kelengkapan administrasi laboratorium kimia

yang kurang lengkap yaitu sekolah A, B, D, dan E. Sekolah tersebut

tidak memiliki daftar kegiatan laboratorium.

85%

100% 100% 98%

45%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

S-A S-B S-C S-D S-E

Pe

rse

nta

se

Kode Sekolah

Page 58: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

44

Tabel 4.1 Daftar Kelengkapan Administrasi Laboratorium Kimia

di SMA Negeri se-Kota Bogor

Daftar Item

Kode Sekolah

S-A S-B S-C S-D

S-E

Struktur organisasi √ √ √ √ √

Inventarisasi peralatan yang ada √ √ √ √ √

Daftar bahan kimia √ √ √ √ √

Jadwal pemakaian laboratorium √ √ √ √ √

Jurnal kegiatan laboratorium - - √ - -

3. Alat dan Bahan Praktikum

Identifikasi kebutuhan alat dan bahan praktikum bersumber

dari buku daftar inventaris alat dan bahan, jurnal kegiatan praktikum

yang dihubungkan dengan dokumentasi alat dan bahan praktikum

kimia. Data yang diperoleh dikaitkan dengan kebutuhan praktikum

kimia SMA sesuai kompetensi dasar yang tercantum dalam

Permendikbud No.24 Tahun 2016, diantaranya terdapat 3 judul

percobaan untuk kelas X, 12 judul percobaan untuk kelas XI, dan 8

judul percobaan untuk kelas XII. Gambar 4.8 menunjukkan

ketersediaan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum kimia,

data ini diperoleh dari hasil observasi kebutuhan alat praktikum kimia

sesuai kurikulum 2013.

Berdasarkan Gambar 4.8 menunjukkan bahwa secara umum

persentase ketersediaan alat yang dibutuhkan untuk praktikum kimia

berdasarkan kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Bogor lebih dari

samadengan 80% dengan kategori siap. Sekolah yang mendapatkan

persentase tertinggi yaitu sekolah C sebesar 88% dengan kategori

sangat siap. Selain itu, persentase ketersediaan bahan secara umum

lebih dari 50% dengan dua sekolah di antaranya sekolah A dan

sekolah B mendapatkan persentase lebih dari samadengan 70%

Page 59: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

45

dengan kategori siap. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata dari

setiap sekolah mampu melaksanakan kegiatan praktikum kimia.

Gambar 4.8 Persentase Ketersediaan Alat dan Bahan yang

dibutuhkan untuk Praktikum Kimia Berdasarkan Kurikulum

2013 di SMA Negeri se-Kota Bogor

4. Pengelolaan Penyelenggara

Pengelolaan penyelenggaraan laboratorium yang baik akan

menunjang keterlaksaannya praktikum kimia. Umumnya, guru-guru

memanfaatkan laboratorium kimia untuk pembuktian teori yang telah

diajarkan di dalam kelas. Selain itu, guru juga menggunakan metode-

metode lain seperti ceramah, tanya-jawab, problem solving, jigsaw,

diskusi, cooperative learning, dan demonstrasi. Gambar 4.9

merupakan persentase pengelolaan penyelenggara laboratorium kimia,

data ini diperoleh dari angket/persepsi guru indikator pengelolaan

laboratorium.

80% 80%

88%

78% 80%

74% 70%

33%

58%

51%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

S-A S-B S-C S-D S-E

Pe

rse

nta

se

Kode Sekolah

Alat

Bahan

Page 60: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

46

Gambar 4.9 Persentase Pengelolaan Penyelenggaraan

Laboratorium Kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor

Berdasarkan Gambar 4.9, secara umum seluruh sekolah

mendapatkan persentase lebih dari 90% berada pada kategori sangat

baik, sedangkan persentase terendah 44% didapatkan oleh sekolah E

berada pada kategori kurang baik. Berdasarkan hasil observasi dan

persepsi siswa mengenai pelaksanaan praktikum kimia secara umum

berada pada kategori baik dengan persentase 75,9% terdapat pada

Lampiran 19. Sementara itu, keterlaksanaan praktikum kimia yang

pernah dilaksanakan oleh siswa sesuai tuntutan kurikulum 2013

berdasarkan rekapitulasi angket siswa ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Persentase Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum Kimia

berdasarkan Tuntutan Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota

Bogor

Kegiatan Praktikum Kode Sekolah Rata-

rata S-A S-B S-C S-D S-E

Kelas X

Percobaan mengenai kerja

ilmiah 61% 69% 47% 85% 72% 66,8%

100% 96%

93% 96%

44%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

S-A S-B S-C S-D S-E

Pe

rse

nta

se

Kode Sekolah

Page 61: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

47

Kegiatan Praktikum Kode Sekolah Rata-

rata S-A S-B S-C S-D S-E

Menyelidiki kepolaran senyawa

dan hubungannya dengan

keelektronegatifan

38% 66% 50% 86% 42% 56,4 %

Mengidentifikasi larutan

elektrolit dan non elektrolit 52% 87% 29% 100% 74% 68,4%

Kelas XI

Mengidentifikasi unsur karbon 17% 46% 37% 56% 33% 37,8%

Mengamati reaksi eksoterm dan

endoterm 1% 86% 29% 44% 67% 45,4%

Menentukan harga entalphi

reaksi menggunakan

kalorimeter sederhana

7% 89% 6% 48% 32% 36,4%

Menentukan kalor pembakaran

bahan bakar 8% 52% 4% 18% 53% 27%

Mengamati pengaruh

konsentrasi pereaksi, luas

permukaan sentuh, suhu, dan

katalis terhadap laju reaksi

15% 90% 16% 73% 50% 48,8%

Mengamati pengaruh

konsentrasi, volum, tekanan dan

suhu terhadap pergeseran

kesetimbangan

13% 69% 4% 46% 33% 33%

Uji larutan asam basa dengan

indikator universal dan pH

meter

8% 99% 28% 96% 71% 60,4%

Melakukan titrasi asam basa 20% 100% 19% 93% 58% 58%

Mengukur pH larutan garam 11% 96% 56% 92% 83% 67,6%

Mempelajari sifat larutan

penyangga dan larutan bukan

penyangga pada penambahan

sedikit asam, basa atau

pengenceran

97% 86% 34% 76% 53% 69,2%

Melakukan percobaan kelarutan

suatu zat 82% 75% 50% 80% 63% 70%

Percobaan sistem koloid 68% 100% 12% 23% 39% 48,4%

Kelas XII

Menentukan penurunan titik

beku suatu akibat penambahan

zat tertentu

55% 100% 12% 92% 50% 61,8%

Melakukan percobaan sel

elektrokimia (sel volta dan

elektrolisis)

20% 93% 9% 100% 22% 48,8%

Page 62: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

48

Kegiatan Praktikum Kode Sekolah Rata-

rata S-A S-B S-C S-D S-E

Mengidentifikasi sifat-sifat fisis

dan sifat-sifat kimia unsur 65% 24% 3% 23% 36% 30,2%

Mengidentifikasi gugus fungsi

senyawa karbon 93% 21% 91% 21% 21% 49,4%

Pembuatan alkil alkanoat 11% 10% 15% 1% 19% 11,2%

Melakukan uji glukosa, selulosa

dan amilum** 23% 37% 22% 37% 40% 31,8%

Mengidentifikasi protein dalam

makanan** 27% 34% 21% 34% 42% 31,6%

Rata-rata 36% 67% 27% 59% 45% 47%

Berdasarkan Tabel 4. 2 menunjukkan bahwa setiap sekolah

melaksanakan praktikum dengan persentase yang variasi selama tahun

ajaran 2017/2018. Secara umum, keterlaksanaan praktikum kimia di

SMA Negeri se-Kota Bogor sebesar 47%. Sekolah yang memiliki

persentase keterlaksanaan praktikum lebih dari 50% yaitu sekolah B

dan sekolah D. Rata-rata keterlaksanaan praktikum di setiap kelas yang

keterlaksanaannya lebih dari 50% terdapat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Daftar Kegiatan Praktikum Kimia yang terlaksana lebih

dari 50%

Kelas

X

Percobaan mengenai kerja ilmiah

Menyelidiki kepolaran senyawa dan hubungannya dengan

keelektronegatifan

Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit

XI

Uji larutan asam basa dengan indikator universal dan pH meter

Melakukan titrasi asam basa

Mengukur pH larutan garam

Mempelajari sifat larutan penyangga dan larutan bukan

penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran

Melakukan percobaan kelarutan suatu zat

Page 63: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

49

Kelas

XII Menentukan penurunan titik beku suatu akibat penambahan zat

tertentu

Di kelas X semua praktikum terlaksana, di kelas XI

persentase keterlaksanaan praktikum terendah 27% yaitu pada judul

praktikum menentukan kalor pembentukan bahan bakar , dan di kelas

XII persentase keterlaksanaan praktikum terendah 11,2% yaitu pada

judul praktikum pembuatan alkilalkanoat.

Tabel 4.3 juga memberikan informasi bahwa SMA Negeri di

kota Bogor memanfaatkan laboratorium kimia secara efektif dalam

menunjang kegiatan belajar mengajar, serta siswanya pun sangat

antusias ketika akan melaksanakan praktikum. Walaupun demikian,

ada beberapa sekolah yang kurang efektif dalam memanfaatkan

laboratorium kimia, dikarenakan laboratorium kimia belum

dimanfaatkan secara maksimal.

B. Pembahasan

Berdasarkan data-data penelitian yang sudah dideskripsikan,

menunjukkan bahwa laboratorium kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor

memiliki kondisi yang beragam untuk masing-masing indikator kesiapan

laboratorium yang ada. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator yang

diuraikan pada masing-masing sekolah, yaitu sebagai berikut.

1. Desain Ruang Laboratorium Kimia

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa kesiapan

laboratorium kimia sekolah memiliki persentase yang beragam,

diantaranya sekolah A mendapatkan persentase 73% dengan kategori

siap, sekolah B sebesar 82% dengan kategori sangat siap, sekolah C

sebesar 82% dengan kategori sangat siap, sekolah D sebesar 64%

dengan kategori siap, dan sekolah E sebesar 73% dengan kategori

Page 64: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

50

siap. Secara umum laboratorium kimia di lima sekolah tersebut berada

dalam kategori siap.

Luas ruang laboratorium kimia di sekolah A, B, C, D, dan E,

sesuai dengan aturan Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) menjelaskan bahwa, ruang

laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan

belajar; rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta

didik; luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2; lebar ruang

laboratorium kimia minimum 5 m; ruang laboratorium kimia memiliki

fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca

buku dan mengamati obyek percobaan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa ruang laboratorium kimia di lima sekolah tersebut memenuhi

kapasitas yang diperlukan.

Secara umum desain ruang laboratorium kimia sudah sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Santosa dalam Rahayu (2015), setiap

laboratorium kimia di setiap sekolah memiliki ruang persiapan, ruang

gudang (tempat penyimpanan alat dan bahan), dan ruang

praktikkan/bekerja. Untuk tata letak ruang laboratorium kimia di

setiap sekolah umumnya hanya memiliki pintu masuk dan pintu

keluar, ruang persiapan (sekaligus ruang staff), ruang penyimpanan

(alat dan bahan), ruang bekerja/praktikkan, lemari alat (bahan lemari

berupa kayu dan besi, ada yang ditutup dengan lemari kaca dan ada

yang tidak), terdapat kipas angin atau AC, dan pintu dan jendela diberi

kawat kasa. Untuk lemari alat optik, hanya terdapat di sekolah D.

Sementara itu, terdapat beberapa perbedaan jumlah pintu dan

penempatan pintu dari beberapa laboratorium. Pada Gambar 4.2 pintu

masuk laboratorium kimia pada sekolah A berada pada ruang

persiapan, sehingga saat praktikan masuk ke ruang praktikum, mereka

melalui ruang persiapan terlebih dahulu, pintu tersebut merupakan

pintu masuk-keluar. Pada Gambar 4.3, Gambar 4.4, dan Gambar 4.4

Page 65: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

51

terdapat kesamaan desain tata letak pintu di ruang laboratorium kimia,

masing-masing laboratorium memiliki dua pintu (masuk-keluar),

dengan demikian desain ruang laboratorium tersebut seperti yang

dikemukakan Santosa dalam Rahayu (2015). Sementara itu, Gambar

4.5 menunjukkan ruang laboratorium sekolah E memiliki satu buah

pintu masuk-keluar, dan yang berbeda dari laboratorium-laboratorium

di sekolah lain, laboratorium ini memiliki desain meja siswa

berbentuk segienam dalam setiap kelompoknya. Menurut Decaprio

(2013), tata ruang laboratorium yang baik idealnya harus mempunyai

pintu masuk (in) dan pintu keluar (out), pintu darurat (emergency-

exit), ruang persiapan (preparation-room), ruang peralatan

(equipment-room), ruang penangas (fume-hood), gudang/ruang

penyimpanan (storage-room), ruang staf, ruang teknisi, ruang

seminar, ruang bekerja, ruang istirahat/ibadah, ruang prasarana

kebersihan, ruang peralatan keselamatan kerja, lemari praktikan,

lemari gelas, lemari alat optik, pintu dan jendela diberi kawat kasa

agar serangga dan burung tidak dapat masuk, fan, dan ruang ber AC

untuk peralatan tertentu.

Jumlah ventilasi yang terdapat di laboratorium setiap sekolah

sudah sesuai dengan standar yang ditentukan. Abdoon dan Bashir

(2017) mengemukakan bahwa kegunaan ventilasi dalam laboratorium

untuk memperbaiki lingkungan laboratorium itu sendiri, sehingga

perlindungan terdahap properti yang ada di dalamnya dapat

ditingkatkan.

Berdasarkan hasil penelitian, daya dukung dukung fasilitas

laboratorium kimia di lima SMA Negeri di Kota Bogor meliputi

desain ruang dan fasilitas umum mendapatkan persentase 75.6%, yang

artinya setiap sekolah dikategorikan siap. Hal ini tidak sejalan dengan

yang dikemukakan oleh Samiasih, Muderawan, dan Karyasa (2013),

dalam hasil penelitiannya mendapatkan persentase 53% (kategori

kurang). Berdasarkan hasil observasi, daya dukung fasilitas

Page 66: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

52

laboratorium kimia meliputi jenis ruang dan fasilitas umum di setiap

sekolah sudah sesuai standar yang tercantum pada Permendiknas

Nomor 24 Tahun 2007.

2. Administrasi Laboratroium Kimia

Berdasarkan hasil penelitian, secara umum setiap sekolah

memiliki administrasi laboratorium dengan kategori sangat siap

dengan persentase lebih dari sama dengan 85%, hal tersebut

ditunjukkan dalam Tabel 4.1 tentang daftar kelengkapan administrasi

laboratorium kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor. Sedangkan

sekolah yang memiliki persentase terendah yaitu 44% dengan kategori

kurang siap yaitu sekolah E. Kesiapan administrasi laboratorium

kimia di setiap sekolah tidak hanya ditentukan berdasarkan daftar

kelengkapan administrasinya, tetapi juga berdasarkan pengelola yang

mengelola kegiatan administrasi laboratorium tersebut. Umumnya

yang mengerjakan seluruh kegiatan administrasi laboratorium ialah

laboran itu sendiri. Decaprio (2013) mengemukakan bahwa

administrasi laboratorium meliputi inventarisasi perlatan yang ada,

surat-menyurat, jadwal pemakaian laboratorium, daftar bahan kimia,

dan sistem evaluasi dan pelaporan. Selain itu, adanya pembentukan

struktur organisasi di laboratorium kimia yang bertujuan untuk

meningkatkan profesionalisme kerja.

Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa sekolah E

memiliki adiministrasi yang lengkap, namun pada pelaksanaannya

laboran di sekolah tersebut tidak mengelola administrasi laboratorium

kimia secara maksimal. Berdasarkan hasil wawancara terhadap

laboran, tugas laboran di laboratorium sekolah E yaitu menyiapkan

alat dan bahan praktikum, dan membersihkan ruangan laboratorium

kimia. Sementara itu, untuk kegiatan adiministrasi laboratorium kimia

diambil alih oleh ketua laborannya. Hal tersebut dikarenakan bahwa di

sekolah E sempat tidak memiliki laboran selama 2 tahun.

Page 67: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

53

Secara umum, indikator perencanaan dan pengorganisasian di

beberapa SMA Negeri di Kota Bogor berbanding lurus dengan

Rahmiyati (2008), dalam hasil penelitiannya didapat bahwa pada

indikator perencanaan memperoleh persentase 47% dengan kategori

baik, dan pengorganisasian memperoleh pesentase 47% dengan

kategori sangat baik. Namun, terdapat satu sekolah yang mendapatkan

persentase terendah dengan kategori kurang siap yaitu sekolah E.

3. Alat dan Bahan Praktikum

Rincian daftar kebutuhan alat dan bahan praktikum kimia di

dalam penelitian ini berdasarkan pada kompetensi dasar mata

pelajaran kimia yang memerlukan kegiatan praktikum, hal ini

tercantum dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016 (Lampiran 3).

Selanjutnya, disesuaikan dengan kegiatan praktikum yang harus

dilaksanakan dari setiap kompetensi dasar, hal ini berdasarkan pada

materi pelajaran yang terdapat dalam buku paket kimia kelas X

sampai dengan kelas XII.

Berdasarkan hasil penelitian secara umum, setiap sekolah

memiliki persentase ketersediaan alat praktikum sebesar 86% dengan

kategori sangat siap, artinya ketersediaan alat yang dibutuhkan sesuai

dengan kompetensi dasar yang memerlukan kegiatan praktikum. Hasil

ini sejalan dengan penelitian Darsana, Sadia, dan Tika (2014), yang

mendapatkan rata-rata persentase ketersediaan alat/bahan yaitu 81,2%

dengan kualifikasi tinggi atau sudah mendekati ideal. Selanjutnya,

Barlag, Memills, dan Nyasulu (2014) mengemukakan bahwa

ketersediaan alat dalam sebuah laboratorium merupakan dasar dari

pencapaian praktik-praktik yang baik.

Sementara itu, ketersediaan bahan praktikum kimia secara

umum memperoleh persentase 57,2% dengan kategori kurang siap.

Dalam hal ini, terdapat satu sekolah yang memiliki persentase

ketersediaan bahan terendah 34% yaitu sekolah C dengan kategori

Page 68: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

54

kurang siap. Bussa dan Zelalem (2015) berpendapat banyak

laboratorium yang memiliki kelengkapan dan fasilitas lain yang

diperlukan dengan lengkap, namun beberapa laboratorium tidak

dimanfaatkan dengan efektif sehingga menyebabkan peralatan rusak,

tidak terkalibrasi, dan penggunaannya masih belum diketahui.

Berdasarkan hasil observasi, sekolah C hanya mengadakan bahan

praktikum kimia yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum

kimia.

4. Pengelolaan Penyelenggaraan

Berdasarkan hasil penelitian secara umum, rata-rata persentase

pegelolaan penyelenggaraan laboratorium kimia di SMA Negeri se-

Kota Bogor mendapatkan persentase lebih dari sama dengan 90%,

yang artinya setiap sekolah memiliki laboratorium kimia dan laboran

yang berkompetensi sehingga menunjang untuk dilaksanakannya

kegiatan praktikum kimia. Peniati, Parmin, dan Purwantoyo (2013)

mengemukakan bahwa pengelolaan laboratorium IPA meliputi:

mengkoordinasikan kegiatan praktikum, menyusun jadwal kegiatan

laboratorium, memantau pelaksanaan dan mengevalusai kegiatan

laboratorium serta menyusun laporan kegiatan laboratorium.

Keterampilan menggunakan, mengelola alat dan bahan laboratorium

sangat diperlukan untuk mendukung proses keberhasilan pembelajaran

IPA.

Sementara itu, terdapat sekolah yang mendapatkan persentase

terendah 44%, yaitu sekolah E. Berdasarkan catatan lapangan, laboran

di sekolah E masih belum terlatih, sehingga kegiatan praktikum kimia

tidak berjalan dengan maksimal. Bussa et.al (2015) berpendapat,

tenaga laboran yang kurang terlatih dapat menyebabkan permasalahan

terhadap semua peralatan dan bahan yang digunakan untuk percobaan,

sehingga terdapat bahan kimia yang telah mencapai masa

kadaluarsanya dan penggunaan bahan kimia secara tidak benar. Selain

Page 69: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

55

itu, laboratorium kimia di sekolah E masih difungsikan sebagai

laboratorium biologi.

Secara umum, pelaksanaan praktikum kimia ditinjau dari

aspek keterlaksanaan, kerelevanan dengan materi ajar di kelas, dan

keberhasilan praktikum yang dilaksanakan berada pada kategori

kurang baik dengan persentase 61,2%, dengan persentase

keterlaksanaan kegiatan praktikum kimia yang tercantum pada Tabel

4.2. rata-rata keterlaksanaannya mencapai 47% pada kategori kurang

baik, dan pada aspek keterlaksanaan, kerelevanan dengan materi ajar

di kelas, dan keberhasilan praktikum yang dilaksanakan berada pada

kategori baik dengan persentase 75,9%. Hal ini menunjukkan bahwa

pelaksanaan pengimplementasian kurikulum 2013, secara umum

belum maksimal. Sekolah yang mencapai keterlaksanaan

praktikumnya lebih dari 50% yaitu sekolah B dan sekolah D. Bila

dilihat dari pengelolaan penyelenggaraannya, kedua sekolah tersebut

memiliki laboratorium kimia yang menunjang, sehingga praktikum

kimia dapat berjalan dengan maksimal.

Sementara itu, sekolah yang ketercapaian pelaksanaan

praktikum terendah 27% yaitu sekolah C. Walaupun sekolah tersebut

memiliki laboratorium yang menunjang, namun beberapa guru kimia

sekolah tersebut tidak melaksanakan kegiatan praktikum kimia,

sehingga persentase ketercapaian kegiatan praktikum yang lebih dari

sama dengan 50% hanya terdapat pada beberapa materi kimia saja.

Prabha (2016) mengemukakan bahwa membuat sebuah pengalaman di

laboratorium merupakan bagian dari cara memfasilitasi siswa untuk

memecahkan rasa ingin tahu siswa dan membuat siswa memperoleh

keterampilan melalui proses yang ilmiah.

Berdasarkan hasil wawancara, ketika kegiatan praktikum

kimia tidak dapat dilakukan, guru-guru menggunakan metode lain

dalam mengajar, seperti presentasi, diskusi, tanya-jawab, dan

menggunakan model-model pembelajaran seperti jigsaw, cooperatif

Page 70: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

56

learning, problem based learning, dan lain-lain. Sekreci dan Canpolat

(2014) megemukakan bahwa dampak dari argumentasi di

laboratorium kimia dapat menambah pemahaman konseptual siswa

yang lebih baik. Ardestani dan Badrian (2014) berpendapat hubungan

yang paling penting dalam sebuah pendidikan ialah antara tujuan dan

kegiatan guru dan siswa, dalam hal ini penggunaan strategi dalam

pembelajaran sangat penting guna membangun konsep agar siswa

dapat aktif dalam satu tujuan.

Keterlaksanaan kegiatan praktikum kimia berdasarkan rincian

praktikum yang sesuai dengan Permendikbud No.24 Tahun 2016

memiliki persentase yang beragam dari setiap judul praktikum kimia.

Tabel 4.3 memberikan informasi bahwa sebagian besar guru-guru

melakukan kegiatan praktikum pada judul-judul praktikum tersebut.

Berdasarkan keterlaksanaan praktikum dari setiap kelas dengan rerata

keterlaksanaannya lebih dari 50%, mulai dari kelas X seluruh

praktikum terlaksana, di kelas XI keterlaksanaan praktikum terendah

yaitu 33% dengan judul percobaan kesetimbangan kimia, dan di kelas

XII persentase keterlaksanaan praktikum terendah 11,2% yaitu pada

judul percobaan pembuatan alkilalkanoat. Persentase keterlaksanaan

yang berbeda-beda ini akan berpengaruh terhadap keterampilan yang

mereka miliki. Pada kurikulum 2013 fungsi dan tujuan mata pelajaran

kimia dua dantaranya yaitu memperoleh pengalaman dalam

menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen dan

memahami konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya dan

penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-

hari dan teknologi, sehingga praktikum diartikan sebagai salah satu

metode pembelajaran yang didalamnya memuat pendekatan

sciencetific process yang menjadi standar pembelajaran

pengilmplementasian kurikulum 2013. Menurut Oxendine dan DeMeo

dalam Gasowska (2013), untuk mencapai keberhasilan dalam

melakukan praktikum/percobaan di laboratorium, siswa harus

Page 71: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

57

mendapatkan tata cara/mengetahui langkah-langkah setiap percobaan

sebelum mereka praktikum.

Untuk judul percobaan kesetimbangan kimia, jika dilihat pada

persentase dari masing-masing sekolah pada Tabel 4.2 menunjukkan

bahwa terdapat satu sekolah yang keterlaksaannya mencapai lebih dari

50%, sedangkan empat sekolah lainnya kurang. Percobaan tersebut

memerlukan alat dan bahan meliputi: tabung reaksi, rak tabung reaksi,

pipet tetes, gelas beaker, gelas ukur, cawan porselen, bunsen, kaki

tiga, kawat kasa, neraca analitik, gabus, batang pengaduk, Fe(NO)3

0,01M, KSCN 0,01 M, Na2HPO4 0,01 M, aquades, dan

CuSO4.5H2O(s). Berdasarkan hasil observasi, kebutuhan alat untuk

kegiatan praktikum tersebut tersedia, sedangkan untuk bahan yang

diperlukan tidak sepenuhnya tersedia di keempat sekolah tersebut,

sehingga praktikum tidak dapat dilaksanakan. Untuk judul percobaan

pembuatan alkilakanoat, jika dilihat dari persentase setiap sekolah

pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwasanya ketercapaian dari setiap

sekolah kurang dari 20%. Rendahnya ketercapaian tersebut apabila

ditinjau berdasarkan hasil observasi mengenai kebutuhan alat dan

bahan praktikum, setiap sekolah tidak memiliki beberapa bahan yang

diperlukan untuk menunjang kegiatan praktikum secara menyeluruh,

seperti Na2C2O4, asam butirat, dan isobutanol, sehingga

keterlaksanaan percobaan tersebut tidak berjalan secara maksimal.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan rerata persentase

pengelolaan penyelenggaraan laboratorium kimia di SMA Negeri se-

Kota Bogor mendapatkan skor 83,2% dengan kategori sangat siap.

Sedangkan untuk pelaksanaan memperoleh skor sebesar 47%. Hal ini

sejalan dengan penelitian Rahmiyati (2008) yang mendapatkan

persentase skor perencanaan sebesar 47% dengan kategori baik,

pengorganisasian dengan skor 47% dengan kategori sangat baik,

pelaksanaan dengan skor 40% dengan kategori baik, dan

supervisi/evaluasi memperoleh skor sebesar 53% dengan kategori

Page 72: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

58

baik. Berdasarkan pada Tabel 4.3, dari 23 judul percobaan praktikum

kimia, hanya 9 judul percobaan yang keterlaksanaannya lebih dari

50%. Artinya, kemampuan setiap sekolah dalam memenuhi fasilitas

laboratorium kimia guna menunjang keterlaksanaan praktikum kimia

di SMA Negeri se-Kota Bogor mendapatkan kategori cukup baik, dan

keterlaksanaan praktikum kimia tidak selalu bergantung pada

kelengkapan fasilitas laboratorium. Neji, Amba, Ukwentang, Jhon.O,

Nja, dan Cecilia.O (2014) berpendapat, kecukupan fasilitas

laboratorium dan efektivitas penggunaan laboratorium dapat berguna

memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa, sehingga

laboratorium memiliki pengaruh secara langsung pada sikap siswa dan

perubahan akademis. Dengan demikian, penerapan kurikulum 2013 di

SMA Negeri se-Kota Bogor berdasarkan kesiapan standar sarana

laboratorium kimia berada pada kategori baik.

Ezeano dan Ezeudu (2013) mengemukakan bahwa mengelola

laboratorium IPA itu berarti menjalankan dan mengendalikan antara

sumber materi manajemen dan sumber daya manusia. Dengan demikian,

kesimpulan yang didapat secara umum mengenai hasil analisis

pengelolaan laboratorium kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor

mendapatkan persentase sebesar 76,6% dengan kategori siap, dengan hasil

rata-rata persentase setiap sekolah diantaranya, sekolah A mendapatkan

persentase sebesar 82,4% dengan kategori sangat siap, sekolah B

mendapatkan persentase sebesar 85,6% dengan kategori sangat siap,

sekolah C mendapatkan persentase sebesar 79,2% dengan kategori siap,

sekolah D mendapatkan persentase sebesar 77,2% dengan kategori siap,

dan sekolah E mendapatkan persentase sebesar 58,6% dengan kategori

kurang siap.

Page 73: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap laboratorium

kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor dapat disimpulkan bahwa secara

umum, hasil analisis kesiapan laboratorium kimia di lima SMA Negeri di

Kota Bogor berada pada kategori siap dengan persentase 76,6%. Rata-rata

persentase kelengkapan laboratorium kimia di lima SMA Negeri di Kota

Bogor dalam indikator alat berada pada kategori sangat siap dengan

persentase 86%, dan bahan berada pada kategori kurang siap dengan

persentase 57,2%. Sementara itu, standar kelengkapan laboratorium kimia

meliputi desain ruang laboratorium dan sarana dalam ruang laboratorium

berada pada kategori siap dengan persentase 75,6%. Rata-rata pelaksanaan

praktikum kimia di lima SMA Negeri di Kota Bogor ditinjau dari aspek

keterlaksanaan, kerelevanan dengan materi ajar di kelas, dan keberhasilan

praktikum yang dilaksanakan peserta didik berada pada kategori baik

dengan persentase 61,2%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan antara

lain:

1. Pihak sekolah hendaknya mengadakan permohonan alat-alat dan

bahan-bahan kimia kepada pihak terkait guna melengkapi kekurangan

dalam fasilitas laboratorium yang ada.

2. Sekolah hendaknya tidak memfungsikan laboratorium sebagai kelas,

agar pembelajaran tetap dapat berjalan dengan optimal.

3. Sekolah hendaknya lebih memperhatikan adanya pengelola

laboratorium (kepala laboratorium, laboran, teknisi) di sekolah, agar

materi pelajaran yang membutuhkan praktikum dapat terlaksana

dengan optimal.

59

Page 74: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

60

4. Guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri di Kota Bogor hendaknya

memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium kimia dengan

meningkatkan kegiatan praktikum di laboratorium baik dalam jam

pelajaran maupun di luar jam pelajaran.

5. Pengelola laboratorium lebih aktif dan rutin melakukan inventarisasi

alat-alat dan bahan-bahan kimia, karena bagaimanapun kelengkapan

laboratorium tersebut berubah.

6. Dinas Pendidikan Provinsi hendaknya lebih memerhatikan sekolah-

sekolah yang masih kekurangan sarana/fasilitas sekolah, guna

memajukan pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik lagi.

Page 75: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdoon, G. I., dan Bashir, N. F. (2017). Proposed procedure to design an

optimum ventilation system for chemical laboratory. Advances in

Chemical Engineering and Science, 7, 325-332.

Adrestani, M. S., dan Badrian, A. (2014). The necessity of micro-scale chemistry

laboratory. Journal of Laboratory Chemical Education, 2(2): 25-27.

Akani, O. (2015). Laboratory teaching: implication on students‟ achievment in

chemistry in secondary schools in Ebonyi state of Nigeria. Journal of

Educational and Practice Vol. 6 No. 30, hlm. 206.

Ali, M. (1994). Penelitian kependidikan: prosedur dan strategi. Bandung:

Angkasa.

Ardestani, M. Serajian., dan Badrian, A. (2014). The necessity of micro-scale

chemistry laboratory. Journal of Laboratory Chemical Education, 2(2):

25-27.

Badan Penelitian dan Pengembangan (balitbang). (2003). Kurikulum 2004 standar

kompetensi mata pelajaran kimia SMA dan MA. Jakarta: Depatremen

Pendidikan Nasional.

Barlag, R., Memills, L., dan Nyasulu, F. (2014). Upgrading general chemistry

laboratory equipment and laboratory procedures for improved

efficiencies and savings. Journal of Laboratory Chemical Education

2(2): 15-17.

Basey, J., Sacket, L., dan Robinson, N. (2008). Optimal science lab design:

impacts of various components of lab design on students‟ attitudes

toward lab. International Journal for the Scholarship of Teaching and

Learning Vol. 2, No. 1.

Bussa, A., dan Zalalem, A. (2015). Laboratory resource use and management

guidelines. Haramaya University.

Darsana, I Wy., Sadia, I Wy., dan Tika., I Ny. (2014). Analisis standar kebutuhan

laboratorium kimia dalam implementasi kuriulum 2013 pada SMA

Page 76: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

62

Negeri di Kabupaten Bangli. e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Volume 4.

Decaprio, R. (2013). Tips mengelola laboratorium sekolah. Yogyakarta: DIVA

Press.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2014). Peraturan

menteri penddikan dan kebudayaan, no. 103 tahun 2014 tentang

pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Jakarta:

Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan menteri penddikan

dan kebudayaan, no. 69 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan

dasar dan menengah. Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Peraturan menteri penddikan

dan kebudayaan, no. 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur

kurikulum sekolah menengah atas/madrasah aliyah. Jakarta: Depdikbud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Peraturan menteri pendidikan

dan kebudayaan, no. 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar

dan menengah. Jakarta: Depdikbud .

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan menteri pendidikan

nasional, no. 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk

sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah

pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), dan sekolah menengah

atas/madrasah aliyah (SMA/MA). Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan menteri pendidikan

nasional, no. 26 tahun 2008 tentang standar tenaga laboratorium

sekolah/madrasah. Jakarta: Depdiknas.

Diaz-Vazquez, L. M., Montes, B. C., Vargas, I. M. E., Hernandez-Cancel, G.,

dan Gonzalez, F. (2012). An investigative, cooperative learning approach

for general chemistry laboratories. International Journal For The

Scholarship of Teaching and Learning Volume 6, Number 2.

Page 77: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

63

Ezeano, A., dan Ezeudu, F. (2013). Application of laboratory management skills

by chemistry teachers in Enugu State. Journal of Education and Practice

Vol.4, No.18.

Feyzioglu, B., Akyildiz, M., Demirdag, B., dan Altun, A. (2012). Developing a

science process skills test for secondary student: validity and reliability

study. Journal of Educational Consultacy and Research Center.

Feyzioglu, B. (2009). An investigation of the relationship between science process

skills with efficient laboratory use and science achievement in chemistry

education. Journal of Turkish Science Education Volume 6, Issue 3.

Gasowska, J. S. (2013). Good laboratory practice. Issue 5, pp. 30 – 38.

Gregory, S. J., dan Trapani, G. D. (2012). A blended learning approach to

laboratory preparation. International Journal of Innovation in Science

and Mathematics Education, 20(1), 56-70. Australia: Griffith University.

Hudha, A. M., Husamah, dan Hadi, S. (2011). Pendampingan pengembangan

perangkat pembelajaran laboratorium untuk menunjang pelaksanaan bagi

guru IPA biologi SMP Muhammadiyah 1 Malang. Jurnal Dedikasi

Volume. 8.

Kaya, E., dan Cetin, P. S. (2012). Investigation of pre-service chemistry teachers‟

chemistry laboratory anxiety levels education and their implications.

Journal Volume: 3 Issue: 3 Article: 09.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Kamus besar bahasa

Indonesia daring. Diakses dari http://kbbi.kemendikbud.go.id

Monica, I., Nicholas, T., dan David, K. (2015). Chemistry teachers‟ role in

changing practical work from simple „hands on‟ activities to more of

„minds on‟ activities. International Journal of Humanities and Social

Science Vol. 5, No. 10(1).

Nashshar, F.M. (2009). Kimia sebagai ilmu pusat sains. Bandung: PT Puri Delco.

Neji., Amba, H., Ukwetang., John.O., Nja., dan Cecilia.O. (2014). Evaluating the

adequacy of laboratory facilities on students‟ academic performance in

secondary school in Calabar, Nigeria. IOSR Journal of Research &

Page 78: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

64

Method in Education (IOSR-JRME) e-ISSN: 2320–7388, p-ISSN: 2320–

737X Volume 4, Issue 3 Ver. III, PP 11-14.

Peniati, E., Parmin., dan Purwantoyo. (2013). Model analisis evaluasi diri untuk

mengembangkan kemampuan mahasiswa calon guru IPA dalam

merancang pengembangan laboratorium di sekolah. Jurnal Pendidikan

Vol. 2 No. 2.

Peraturan Pemerintah. (2005). Peraturan pemerintah, no. 19 tahun 2005 tentang

standar nasional pendidikan. Jakarta.

Prabha, S. (2016). Laboratory experiences for prospective science teachers: a

meta-analytic review of issues and concerns. European Scientific Journal

December edition vol.12, No.34 ISSN: 1857 – 7881.

Rahayu, K. S. (2015). Kesiapan laboratorium kimia dalam mendukung

pelaksanaan kurikulum 2013 di SMA Negeri Se Kabupaten Jepara.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Rahmiyati, S. (2008). Kefektifan pemanfaatan laboratorium di madrasah aliyah

Yogyakarta. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, No. 1, Tahun

XI.

SamiAsih, L., Muderawan, I Wy., dan Karyasa, I Wy. (2013). Analisis standar

laboratorium kimia dan efektivitasnya terhadap capaian kompetensi

adaptif di SMK Negeri 2 Negara. e-Journal Program Pascasarjana

Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA Volume 3.

Sekerci, A. R., & Canpolat, N. (2014). Impact of argumentation in the chemistry

laboratory on conceptual comprehension of Turkish students, educational

proces. International Journal, 3 (1-2), 19-34.

Sitorus, M., dan Sutiani, A. (2013). Pengelolaan dan manajemen laboratorium

kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,

kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2003). Undang-undang sistem pendidikan

nasional, no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta.

Page 79: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 80: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

66

Lampiran 1

HASIL OBSERVASI AWAL

Data Dinas Pendidikan tahun 2016 menunjukkan, bahwa di Kota Bogor terdapat

51 SMA baik negeri maupun swasta, dengan rincian 10 SMA negeri dan 41 SMA

swasta. Kesepuluh SMA Negeri di Kota Bogor tersebut telah menggunakan

kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti,

ternyata tidak semua SMA Negeri memanfaatkan laboratorium kimia secara

maksimal dalam proses pembelajaran. Bahkan terdapat beberapa sekolah yang

tidak memiliki laboratorium kimia, karena ruang laboratorium beralih fungsi

menjadi kelas. Berdasarkan hal tersebut, maka didapatkan lima sekolah yang

memenuhi kriteria yang diinginkan, diantaranya SMA Negeri 3 Bogor, SMA

Negeri 4 Bogor, SMA Negeri 5 Bogor, SMA Negeri 6 Bogor, dan SMA Negeri 7

Bogor

Page 81: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

67

Lampiran 2

Tabel Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia

NO JENIS RASIO DESKRIPSI

1 Perabot

1.1 Kursi 1 buah peserta didik,

ditambah 1 buah/guru

Kuat, stabil, dan mudah dipindahkan

1.2

Meja kerja 1 buah/7 peserta didik Kuat dan stabil.

Ukuran memadai untuk menampung kegiatan

peserta didik secara berkelompok maksimum 7

orang

1.3

Meja

demonstrasi

1 buah/ lab Kuat dan stabil.

Luas meja memungkinkan untuk

melakukan demonstrasi dan menampung

peralatan dan bahan yang diperlukan.

Tinggi meja memungkinkan seluruh peserta

didik dapat mengamati percobaan yang

didemonstrasikan.

1.4

Meja persiapan 1 buah/ lab Kuat dan stabil.

Ukuran memadai untuk menyiapkan materi

percobaan.

1.5 Lemari alat 1 buah/ lab Tertutup dan dapat dikunci.

Ukuran memadai untuk menampung semua alat.

1.6

Lemari bahan 2 buah/ lab Kuat dan stabil.

Cukup untuk menyimpan seluruh bahan, tidak

mudah berkarat, rak tersangga dengan kuat.

Pintu geser, berkunci.

1.7

Lemari asam 1 buah/ lab Ukuran ruang dalam lemari minimum 0,9 m x

0,6 m x 0,9 m.

Tinggi bidang kerja dari lantai 70 cm.

Materi tahan karat, tahan asam, mempunyai

pintu kaca yang dapat dibuka-tutup sebagian,

mempunyai pencahayaan yang baik, saluran

buangan gas langsung

keluar dan terpompa, mempunyai saluran air

bersih dan

buangan.

1.8

Bak cuci 1 buah/ 2 kelompok,

Ditambah 1 buah di

ruang persiapan

Tersedia air bersih dalam jumlah yang

memadai.

2 Peralatan Pendidikan

2.1 Botol zat Masing-masing 24

buah/lab

Bertutup.

Volume: 100 ml, 250 ml, dan 500 ml.

2.2 Pipet tetes 100 buah/lab Ujung panjang, dengan karet.

Ukuran 20 cm.

2.3 Batang

pengaduk

Masing-masing 25

buah/lab

Diameter: 5 mm dan 10 mm, panjang 20 cm.

2.4 Gelas beaker Masing-masing 12

buah/lab

Volume: 50 ml, 150 ml, dan 250 ml.

2.5 Gelas beaker Masing-masing 3

buah/lab

Volume: 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml

2.6 Labu

Erlenmeyer

25 buah/lab Volume 250 ml

Page 82: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

68

NO JENIS RASIO DESKRIPSI

2.7 Labu takar Masing-masing 50, 50,

dan 3 buah/lab

Volume: 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml.

2.8 Pipet volume Masing-masing 30

buah/lab

Skala permanen.

Volume: 5 ml dan 10 ml.

2.9 Pipet seukuran Masing-masing 30

buah/lab

Skala hermanen.

Volume: 10 ml, 25 ml, dan 50 ml.

2.10 Corong Masing-masing 30 dan

3 buah/lab

Diameter: 5 cm dan 10 cm.

2.11 Mortar Masing-masing 6 dan 1

buah/lab

Bahan keramik, bagian dalam berglasur.

Diameter: 7cm dan 15cm

2.12 Botol semprot 15 buah/lab Bahan plastik lentur.

Volume 500 ml.

2.13 Gelas ukur Masing-masing 15,

15,15, 3, dan 3 buah/lab

Volume: 10 ml, 50 ml, 100 ml, 500 ml, dan

1000 ml.

2.14

Buret + klem 10 buah/lab Skala permanen, tangan klem buret mudah

digerakkan, kelas B.

Volume 50 ml.

2.15 Statif dan klem Masing-masing 10

buah/lab

Besi, tahan karat, stabil, kuat, permukaan halus.

Klem boss clamp

2.16 Kaca arloji 10 buah/lab Diameter 10 cm.

2.17 Corong pisah 10 buah/lab Bahan gelas.

Volume 100 ml.

2.18 Alat destilasi 2 set/lab Bahan gelas.

Volume labu 100 ml.

2.19 Neraca 2 set/lab Ketelitian 10 mg.

2.20 pHmeter 2 set/lab Ketelitian 0,2 (analog) dan 0,1 (digital).

2.21 Centrifuge 1 buah/lab Menggunakan daya listrik, minimum 4 tabung.

2.22 Barometer 1 buah/lab Untuk di dinding lab, dilengkapi

Thermometer

2.23 Termometer 6 buah/lab Dapat mengukur suhu 0-100

0C, ketelitan 1

0C,

tidak mengandung merkuri.

2.24

Multimeter

AC/DC,

10 kilo ohm/volt

6 buah/lab Dapat mengukur tegangan, arus dan hambatan.

Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A.

Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100

mV-50 V.

Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0-250

V.

2.25 Pembakar

spiritus

8 buah/lab Bahan gelas, bertutup.

2.26

Kaki tiga + alas

kasa

Kawat

8 buah/lab Tinggi disesuaikan tinggi pembakar spiritus

2.27 Stopwatch 6 buah/lab Ketelitian 0,2 detik.

2.28

Kalorimeter

tekanan tetap

6 buah/lab Dapat memberikan data untuk pembelajaran

entalpi reaksi.

Kapasitas panas bahan rendah.

Volume 250 ml.

2.29 Tabung reaksi 100 buah/lab Gelas.

Volume 20 ml.

2.30 Rak tabung

reaksi

7 buah/lab Kayu.

Kapasitas minimum 10 tabung

2.31 Sikat tabung

reaksi

10 buah/lab Bulu halus.

Diameter 1 cm.

Page 83: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

69

NO JENIS RASIO DESKRIPSI

2.32 Tabung

centrifuge

8 buah/lab Kaca, ukuran sesuai dengan

Centrifuge

2.33 Tabel Periodik

Unsur-Unsur

1 buah/lab Poster, kertas 220 gram, laminasi, dapat

digantung

2.34

Model molekul 6 set/lab Minimum dapat menunjukkan atom hidrogen,

oksigen, nitrogen, sulfur dan karbon, serta dapat

dirangkai menjadi molekul

2.35 Manual

percobaan

6 buah/

Percobaan

3 Media Pendidikan

3.1

Papan tulis 1 buah/lab Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.

Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan

seluruh peserta didik melihatnya dengan jelas.

4 Bahan Habis Pakai

Bahan habis pakai tersedia di laboratorium meliputi bahan kimia, dengan banyak setiap saat

1,2 x banyak yang dibutuhkan. Bahan kimia meliputi zat-zat yang diperlukan dalam

percobaan–percobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi

Asam-Basa,Elektrokimia, Energetika, Pembuatan Produk Terapan Pengetahuan Kimia.

5 Perlengkapan Lain

5.1

Soket listrik 9 buah/lab 1 soket untuk tiap meja peserta didik,

2 soket untuk meja demo,

2 soket untuk di ruang persiapan

5.2 Alat pemadam

kebakaran

1 buah/lab Mudah dioperasikan

5.3

Peralatan P3K 1 buah/lab Terdiri dari kotak P3K dan isinya tidak

kadaluarsa termasuk obat P3K untuk luka bakar

dan luka terbuka

5.4 Tempat sampah 1 buah/lab

5.5 Jam dinding 1 buah/lab

Page 84: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

70

Lampiran 3

Tabel Rincian Kebutuhan Alat dan Bahan Praktikum Kimia Sesuai Judul Praktikum Kimia Berdasarkan Kompetensi Dasar

Kurikulum 2013

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

X

4.1 Menyajikan hasil pengamatan

tentang hakikat ilmu kimia, metode

ilmiah dan keselamatan kerja dalam

mempelajari kimia serta peran kimia

dalam kehidupan.

Percobaan mengenai kerja

ilmiah

4.6 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan kepolaran senyawa.

Menyelidiki kepolaran

senyawa dan hubungannya

dengan kelektronegatifan

Tabung reaksi

Rak tabung

reaksi

Pembakar

spirtus

Lampu

Baterai

Wadah

Grafit

NaCl(s)

NaCl(aq)

Air

Minyak tanah

CCl4

(Tetraklorometana)

4.8 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan untuk mengetahui sifat

larutan elektrolit dan larutan non-

elektrolit.

Mengidentifikasi larutan

elektrolit dan non elektrolit

Gelas kimia

250mL

Batu baterai 1,5

volt

Kabel tembaga

Lampu 1 watt

NaCl 0,1 M

H2SO4 0,1 M

HCl 0,1 M

NH3 0,1 M

Larutan gula 5%

Alkohol

Page 85: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

71

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Dudukan baterai

Dudukan lampu

NaOH 0,1 M

Air

4.9 Merancang, melakukan, dan

menimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan reaksi oksidasi-reduksi

Reaksi Reduksi Oksidasi Labu

Erlenmeyer

Alumunium foil

Fe(s)

O2(g)

Fe2O3(s)

C(s)

Mg(s)

Cl(g)

Hukum Lavoisier Labu

erlenmeyer

Mg(s)

Cl2(g)

XI

4.1 Mengolah dan menganalisis struktur

dan sifat senyawa hidrokarbon

berdasarkan pemahaman kekhasan atom

karbon dan penggolongan senyawanya.

Mengidentifikasi unsur

karbon

Tabung Reaksi

Pembakar

spiritus

Pipa

penghubung

atau kapiler

Penjepit tabung

reaksi (klem)

Gelas Kimia

Labu Erlemeyer

Batang

pengaduk

Spatula

Statif

Kapas

CaCO3 (batu

kapur)

(NH2)2CO (urea)

C12H22O11

(sukrosa)

CH4 (gas alam)

HCl

Fe2O3 (bijih besi)

Al2O3 (bauksit)

NaCl

CuO (Tembaga(II)

Oksida)

Page 86: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

72

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Korek api

Penyumbat

kapas kasa

Kertas saring

Corong

4.4 Merancang, melakukan,

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan reaksi eksoterm dan reaksi

endoterm.

Mengamati reaksi eksoterm

dan endoterm

Tabung reaksi

Spatula

Gabus

Alat pemanas

Bubuk tembaga

(II) karbonat

Larutan HCl

Potongan pita

magnesium

Kristal

Ba(OH)2.8H2O

(Barium

hidroksida)

Belerang

Serbuk besi

4.5 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan penentuan ∆H suatu reaksi.

Menentukan harga entalphi

reaksi dengan menggunakan

kalorimeter sederhana

Termometer

Gelas kimia

250mL

Kalorimeter

Gelas ukur 50

mL

Larutan HCl

Larutan NaOH

4.7 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan faktor-faktor yang

Mengamati pengaruh

konsentrasi pereaksi, luas

permukaan sentuh, suhu,

Labu

erlenmeyer

Gabus

Na2CO3

HCl 0,5 M

CaCO3

Page 87: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

73

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

mempengaruhi laju reaksi dan orde

reaksi.

dan katalis terhadap laju

reaksi

Neraca analitik

Gelas ukur

250mL

Gelas ukur

10mL

Selang karet

Stopwatch

Alat suntik

20mL

Gelas kimia

500mL

Batang

pengaduk

Kaki tiga

Kawat kasa

Pembakar

spirtus

Pipet tetes

Spatula

Termometer

Rak tabung

reaksi

KMnO4 0,01M

C2H2O4 0,5 M

Akuades

H2O2 3%

MnO2

Larutan sabun

4.8 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan faktor-faktor yang

Mengamati pengaruh

konsentrasi, volum, tekanan

dan suhu terhadap

Tabung reaksi

Rak tabung

reaksi

Fe(NO)3 0,01M

KSCN 0,01 M

Kristal Na2HPO4

Page 88: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

74

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

mempengaruhi pergeseran arah

kesetimbangan.

pergeseran kesetimbangan Pipet tetes

Gelas beaker

Gelas ukur

Cawan porselen

Bunsen

Kaki tiga

Kawat kasa

Neraca analitik

Gabus

Batang

Pengaduk

0,01 M

Aquades

CuSO4.5H2O(s)

4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang

penggunaan indikator yang tepat untuk

menentukan keasaman asam/basa atau

titrasi asam/basa.

Uji arutan asam basa dengan

indikator universal dan pH

meter

Plat tetes

Pipet tetes

Indikator

universal

Lakmus merah

Lakmus biru

Konduktometer/

amperemeter

Tabung reaksi

NaCl 0,5 M

CaCl2 0,5 M

HCl 0,5 M

CH3COOH 0,5 M

NaOH 0,5 M

Mg(OH)2 0,5 M

4.11 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan titrasi asam-basa.

Melakukan titrasi asam basa Erlenmeyer

Buret 50 mL

Statif dan klem

Gelas ukur 25

mL atau 10 mL

NaOH 0,1 M

HCl 0,1 M

Indikator

fenolftalein

Page 89: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

75

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Corong kaca

4.12 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan untuk menentukan jenis

garam yang mengalami hidrolisis.

Mengukur pH larutan garam Tabung reaksi

Pipet

Larutan A dan B

Indikator universal

(pp, btb, mm)

4.13 Merancang, melakukan, dan

menyimpulkan serta menyajikan hasil

percobaan untuk menentukan sifat

larutan penyangga.

Mempelajari sifat larutan

penyangga dan larutan

bukan penyangga pada

penambahan sedikit asam,

basa atau pengenceran

Gelas kimia

250mL

Batang

pengaduk

pH meter atau

indikator

universal

Gelas ukur

Pipet tetes

CH3COONa 0,5

M; 0,1 M; 0,2

CH3COOH 0,5 M;

0,1 M; 0,2 M

NaH2PO4 0,5 M

Na2HPO4 0,5 M

HCl 0,5 M

NaOH 0,5 M

4.14 Mengolah dan menganalisis data

hasil percobaan untuk memprediksi

terbentuknya endapan.

Melakukan percobaan

kelarutan suatu zat

Tabung reaksi

Pipet tetes

Rak tabung

Labu

erlenmeyer

Buret

Statif

HCl 0,1 M

Indikator

fenolftalein

Larutan jenuh

Ca(OH)2+NaOH

0,025 M

Larutan jenuh

Ca(OH)2+NaOH

0,050 M

Larutan jenuh

Page 90: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

76

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Ca(OH)2+NaOH

0,075 M

4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk

memodifikasi pembuatan koloid

berdasarkan pengalaman membuat

beberapa jenis koloid.

Percobaan sistem koloid Gelas kimia 500

mL

Sendok makan

Bunsen

Kaki tiga

Kawat kasa

Panci kecil

Senter

Batang

pengaduk

Tepung kanji/agar-

agar

Air

NaOH 0,5 M

Alkohol 60%

Larutan kanji 0,1%

Air teh

Air sabun

Minuman kaleng

bersoda

Air

sumur/kolam/sung

ai

Tawas/PAC

(polialuminium

klorida)

XII

4.1 Menyajikan hasil analisis

berdasarkan data percobaan terkait

penurunan tekanan uap, kenaikan titik

didih, penurunan titik beku, dan tekanan

osmosis larutan.

Kenaikan titik didih

Penurunan titik beku

Kenaikan titik didih suatu

akibat penambahan zat

tertentu

Tabung reaksi

Rak tanung

reaksi

Penjepit tabung

reaksi

Pembakar

spirtus

Air suling

Gula pasir/glukosa

Garam dapur kasar

Larutan urea

Es batu

Page 91: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

77

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Termometer

Gelas kimia

Batang

pengaduk

4.3 Menciptakan ide/gagasan/ produk

sel elektrokimia.

Melakukan percobaan sel

elektrokimia (sel volta dan

elektrolisis)

Gelas Kimia 50

mL dan 100 mL

Penjepit buaya

Jembatan

Garam dengan

agar-agar

Kabel

Voltmeter

Pipa U

Batu baterai

Elektroda Mg

Elektroda Cu

Paku sebagai

elektroda Fe

Elektroda Zn

Larutan CuSO4

Larutan FeSO4

Larutan ZnSO4

Elektroda C

Larutan amilum

Indikator

fenolftalein

Larutan NaCl

Larutan KI

4.6 Menalar dan menganalisis

kelimpahan, kecenderungan sifat fisik

dan sifat kimia, manfaat, dampak,

proses pembuatan unsur-unsur golongan

utama (gas mulia, halogen, alkali dan

alkali tanah, periode 3) serta unsur

Mengidentifikasi sifat-sifat

fisis dan sifat-sifat kimia

unsur

Tabung reaksi 6

buah

Rak tabung

reaksi

Pipet tetes

Gelas kmia

Kaca arloji

FeSO4 0,1 M

Fe(SO4)3 0,1 M

KBr 0,1 M

KI 0,1 M

KSCN 0,1 M

Logam Na

Logam Mg

Page 92: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

78

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

golongan transisi (periode 4) dan

senyawanyadalam kehidupan sehari-

hari.

Pisau

Tang besi

Kertas saring

Tabung reaksi

Kawat nikrom

Nyala

Bunsen/pembak

ar spiritus

Logam K

Logam Ca

HCl pekat

Kristal BaCl2

Kristal CaCl2

Kristal KCl

Kristal NaCl

Kristal SrCl

4.7 Menalar dan menganalisis struktur,

tata nama, sifat dan kegunaan senyawa

karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi

alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat,

dan alkil alkanoat).

Identifikasi ion alkali tanah

Pembuatan alkil alkanoat

Tabung reaksi

Rak tabung

reaksi

Pipet tetes

Tabung reaksi

pipa samping

Penangas air

Sumbat tabung

NaOH 0,1 M

Na2SO4 0,1 M

Na2C2O4 0,1 M

K2Cr2O40,1 M

Asam format

Etanol

Metanol

Asam butirat

Isobutanol

Asam sulfat

4.9 Menalar dan menganalisis struktur,

tata nama, sifat dan kegunaan

makromolekul (polimer, karbohidrat,

dan protein)

Mengidentifikasi gugus

fungsi senyawa karbon

Tabung reaksi

(100 ml, 150

ml, 150 mm, 75

mm )

Pipet tetes

Pengaduk

Penangas air

Alkohol

Air

NaOH 10%

I2/KI 10%

K2Cr2O4 0.1 M

H2SO4 pekat

Page 93: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

79

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Aldehid

NaHSO3 40%

Alkohol

Asam organik dan

Basa Organik

Kristal asam sulfat

Larutan asam

NaHCO310%

KMnO4 0,1 M

Etanol

Nitrobenzena

Fe(NH4)2(SO4)2

15%

KOH 15%

H6C6H4COOH,

H2SO4

Air

CH3OH

Melakukan uji glukosa,

selulosa dan amilum

Tabung reaksi

Rak tabung

reaksi

Gelas kimia 250

mL

Gelas ukur 10

mL

Larutan iodium

H2SO4 pekat

Kertas lakmus

(merah biru)

NaOH 6M

Fehling A + B

Glukosa

Page 94: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

80

KELAS KOMPETENSI DASAR JUDUL PRAKTIKUM ALAT BAHAN

Lumpang + alu

Pipet tetes

Pembakar

spiritus

Kaki tiga

Kasa asbes

Kaca arloji /

plastik

Penjepit tabung

reaksi

Spatula

Plat tetes

Korek api

Amilum

Kapas

Kertas saring

Jagung manis

Ketela rambat

manis

Ketela rambat

tidak manis

Singkong

Kentang

Air

Mengidentifikasi protein

dalam makanan

Tabung reaksi

Gelas kimia

Gelas ukur

Pipet tetes

Penjepit tabung

Kaki 3

Kasa

Spirtus

Spatula

kaca/sendok

Putih telur

Agar-agar

Susu sapi

Bubuk kedelai

Sari kedelai

Larutan HNO3

pekat dan NaOH

CuSO4 1% dan

NaOH 4M

NaOH 6M

Page 95: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

81

Lampiran 4

Tabel Kompetensi Laboran/Pengelolaan Laboratorium Kimia

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

1. Kompetensi

Kepribadian

1.1 Menampilkan diri

sebagai pribadi

yang dewasa,

mantap, dan

berakhlak mulia

1.1.1 Bertindak secara konsisten sesuai dengan norma

agama, hukum, sosial, dan budaya nasional

Indonesia

1.1.2 Berperilaku arif

1.1.3 Berperilaku jujur

1.1.4 Menunjukkan kemandirian

1.1.5 Menunjukkan rasa percaya diri

1.1.6 Berupaya meningkatkan kemampuan diri

1.2 Menunjukkan

komitmen terhadap

tugas

1.2.1 Berperilaku disiplin

1.2.2 Beretos kerja yang tinggi

1.2.3 Bertanggungjawab terhadap tugas

1.2.4 Tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakan

tugas

1.2.5 Kreatif dalam memecahkan masalah yang berkaitan

dengan tugas profesinya

1.2.6 Berorientasi pada kualitas

2. Kompetensi Sosial 2.1 Bekerja sama

dalam pelaksanaan

tugas

2.1.1 Menyadari kekuatan dan kelemahan diri

2.1.2 Memiliki wawasan tentang pihak lain yang bisa

diajak kerjasama

2.1.3 Bekerjasama dengan berbagai pihak secara efektif

2.2 Berkomunikasi 2.2.1 Berkomunikasi dengan berbagai pihak secara

Page 96: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

82

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

secara lisan dan

tulisan

santun, empatik, dan efektif

2.2.2 Memanfaatkan berbagai peralatan TIK untuk

berkomunikasi

3. Kompetensi

Administratif

3.1 Menginventarisasi

bahan praktikum

3.1.1 Mencatat bahan laboratorium

3.1.2 Mencatat penggunaan laboratorium

3.1.3 Melaporkan penggunaan bahan laboratorium

3.2 Mencatat kegiatan

praktikum

3.2.1 mencatat kehadiran guru dan peserta

3.2.2 Mencatat penggunaan alat

3.2.3 Mencatat penggunaan penuntun praktikum

3.2.4 Mencatat kerusakan alat

3.2.5 Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara

periodik

4. Kompetensi

Profesional

4.1 Merawat ruang

laboratorium

sekoah/madrasah

4.1.1 Menata ruang laboratorium

4.1.2 Menjaga kebersihan ruangan laboratorium

4.1.3 Mengamankan ruang laboratorium

4.2 Mengelola bahan

dan peralatan

laboratorium

sekolah/madrasah

4.2.1 Mengklasifikasikan bahan dan peralatan praktikum

4.2.2 Menata bahan dan peralatan praktikum

4.2.3 Mengidentifikasi kerusakan bahan, peralatan, dan

fasilitas laboratorium

4.2.4 Menjaga kebersihan alat laboratorium

4.2.5 Mengamankan bahan dan peralatan laboratorium

4.3 Melayani kegiatan

praktikum

4.3.1 Menyiapkan bahan sesuai dengan penuntun

praktikum

4.3.2 Menyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun

praktikum

Page 97: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

83

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

4.3.3 Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan

praktikum

4.3.4 Menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum

(lembar kerja, lembar rekam data, dan lain-lain)

4.4 Menjaga kesehatan

dan keselamatan

kerja di

laboratorium

sekolah/madrasah

4.4.1 Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja

4.4.2 Menggunkan peralatan kesehatan dan keselamatan

kerja di laboratorium

4.4.3 Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun

sesuai dengan prosedur yang berlaku

4.4.4 Menangani limbah laboratorium sesuai dengan

prosedur yang berlaku

4.4.5 Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

Page 98: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

84

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA

Nama Sekolah: ......................................................

I. Desain Laboratorium

Luas bangunan................m2, panjang................m, lebar................m

Kapasitas ................siswa

Letak terhadap ruang yang lain : ................m

Letak terhadap sumber air : ................m

Jumlah pintu ................buah, jumlah jendela ................buah

Jumlah meja ................buah, jumlah kursi ................buah

II. Fasilitas Laboratorium

Beri tanda ( √ ) bila ada dan ( - ) bila tidak ada

No Kriteria Rasio Ada Tidak Jumlah Kondisi

1 Stop kontak 9 buah/lab

2 Bak cuci 1 buah/2

kelompok

3 Tempat

sampah 1 buah/lab

4 Jam dinding 1 buah/lab

5 Kursi guru 1 buah/lab

6 Kursi siswa 1

buah/peserta

7 Meja

demonstrasi 1 buah/lab

8 Meja guru 1 buah/lab

9 Meja siswa 1 buah/7

peserta

10 Meja

persiapan 1 buah/lab

11

Papan tulis:

*Blackboard/

Whiteboard

1 buah/lab

12 Lemari alat 1 buah/lab

13 Lemari 2 buah/lab

Page 99: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

85

No Kriteria Rasio Ada Tidak Jumlah Kondisi

bahan

14 Lemari asam 1 buah/lab

15 Perlengkapan

P3K 1 buah/lab

16 Pemadam

Kebakaran 1 buah/lab

*Coret yang tidak perlu

III. Daftar Alat yang ada di Laboratorium Kimia

A. Daftar Alat yang digunakan sesuai dengan Kebutuhan Praktikum

Kimia berdasarkan Kurikulum 2013

No Pernyataan Ada Tidak Kondisi

1 Pipet Tetes

a. Minimum 100 buah/lab

b. Ujung panjang, dengan karet

c. Ukuran 10 cm

2 Batang Pengaduk

a. Minimum 25 buah, diameter 5 mm,

panjang 20 cm

b. Minimum 25 buah, diameter 10

mm, panjang 20 cm

3 Gelas Beaker

a. Minimum 12 buah volume 50 mL

b. Minimum 12 buah volume 150 mL

c. Minimum 12 buah volume 250 mL

d. Minimum 3 buah volume 500 mL

e. Minimum 3 buah volume 100 mL

f. Minimum 3 buah volume 2000 mL

4 Labu Takar

a. Minimum 50 buah volume 50 mL

b. Minimum 50 buah volume 100 mL

c. Minimum 3 buah volume 1000 mL

5 Labu Erlenmeyer minimum 25 buah,

volume 250 mL

6 Corong

a. Minimum 30 buah diameter 5 cm

Page 100: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

86

No Pernyataan Ada Tidak Kondisi

b. Minimum 3 buah diameter 10 cm

7 Mortar

a. 6 buah diameter 7 cm, bahan

keramik, bagian dalam berglasur

b. 1 buah diameter 15 cm, bahan

keramik, bagian dalam berglasur

8 Gelas Ukur

a. Minimum 15 buah volume 10 mL

b. Minimum 15 buah volume 50 mL

c. Minimum 15 buah volume 100 mL

d. Minimum 3 buah volume 500 mL

e. Minimum 3 buah volume 1000 mL

9 Buret dan Klem

a. Minimum 10 buah volume 50 mL,

skala permanen

b. Tangan klem buret mudah

digerakkan

10 Statif dan Klem

a. 10 buah/lab

b. Terbuat dari besi, tahan karat

c. Stabil dan kuat

d. Permukaan halus

11 Kaca arloji 10 buah, diameter 10 cm

12 Corong pisah 10 buah, bahan gelas,

volume 100 mL

13 Alat destilasi 2 set, bahan gelas, volume

labu 100 mL

14 Neraca 2 set, ketelitian 10 mg

15 pH meter 2 set, ketelitian 0,2 (analog)

dan 0,1 (digital)

16 Termometer

a. 6 buah/lab

b. Dapat mengukur suhu 0-1000C

dengan ketelitian 10C

c. Tidak mengandung merkuri

17 Multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt

a. Dapat mengukur tegangan, arus,

dan hambatan

b. Batas ukur arus minimum 100 mA

– 5 mA

c. Batas minimum ukur tegangan

Page 101: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

87

No Pernyataan Ada Tidak Kondisi

untuk DC 100 mA – 50 V

d. Batas minimum ukur tegangan

untuk AC 0 – 250 V

18 Pembakar spirtus 8 buah, bahan gelas,

bertutup

19

Kaki tiga dan alas kasa kawat 8 buah,

tinggi disesuaikan dengan tinggi

pembakar spirtus

20 Stopwatch 6 buah, ketelitian 0.2 detik

21 Kalorimeter Tekanan Tetap

a. 6 buah, volume 250 mL

b. Dapat memberikan data untuk

pembelajaran entalpi reaksi

c. Kapasitas

22 Tabung reaksi 100 buah, gelas, volume

20 mL

23 Rak tabung reaksi 7 buah, kayu,

kapasitas minimum 10 tabung

24 Sikat tabung reaksi 10 buah, bulu hals,

diameter 1 cm

25 Tabel Periodik Unsur 1 buah, poster,

kertas 220g, laminasi, dapat digantung

26 Bahan-bahan kimia

a. Banyaknya setiap saat 1,2 x banyak

yang dibutuhkan

b. Zat-zat yang diperlukan dalam

percobaan-percobaan: Pengenalan

Reaksi Kimia, Teknik Pemisahan dan

Pemurnian, Titrasi Asam-Basa,

Elektrokimia, Energetika

27 Gelas Beaker volume 100mL

28 Kawat Penjepit/Capit Buaya minimum

100 buah/lab

29 Spatula, terbuat dari tembaga

30 Kertas Saring dengan ketelitian 0,5mm

31 Penangas Air

32 Bunsen

33 Cawan Porselen berbahan keramik

diameter 7,5cm

34 Plat Tetes berbahan keramik

35 Tabung U

Page 102: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

88

No Pernyataan Ada Tidak Kondisi

36 Kawat Nikrom

a. kawat terbuat dari besi

b. pegangannya terbuat dari kayu

37 Penjepit Tabung Reaksi terbuat dari

kayu

IV. Daftar Bahan/Zat untuk Praktikum Kimia

No Bahan/Zat untuk Praktikum Ada Tidak Ket

1 NaCl

2 H2SO4

3 NaOH

4 CCl4

5 Alkohol

6 Akuades

7 Fe

8 O2

9 C

10 Mg

11 Cl2

12 CaCO3 (Pualam)

13 (NH2)2CO (urea)

14 C12H22O11

15 CH4

16 HCl

17 Fe2O3

18 Al2O3

19 CuO

20 Tembaga II karbonat

21 Pita Mg

Page 103: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

89

No Bahan/Zat untuk Praktikum Ada Tidak Ket

22 Sulfur

23 Ba(OH)2.8H2O

24 Na2CO3

25 KMnO4

26 C2H2O4

27 H2O2

28 MnO2

29 Fe(NO)3

30 KSCN

31 Na2HPO4

32 CuSO4.5H2O

33 CaCl2

34 CH3COOH

35 MG(OH)2

36 Indikator fenolftalein

37 Indikator universal

38 CH3COONa

39 NaH2PO4

40 Ca(OH)2

41 Elektroda Mg

42 Elektroda Cu

43 Elektroda Fe

44 Elektroda C

45 Elektroda Zn

46 FeSO4

47 ZnSO4

48 Fe(SO4)3

49 Logam Na

50 Logam Mg

Page 104: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

90

No Bahan/Zat untuk Praktikum Ada Tidak Ket

51 Logam K

52 Logam Ca

53 BaCl2

54 KCl

55 SrCl

56 Na2SO4

57 Na2C2O4

58 K2Cr2O4

59 Etanol

60 CH3OH (Metanol)

61 Asam butirat

62 isobutanol

63 Aldehid

64 NaHSO3

65 NaHCO3

66 Nitrobenzena

67 Fe(NH4)2(SO4)2

68 KOH

69 H6C6H4COOH

70 I2

71 Fehling A dan B

72 HNO3

73 KI

Page 105: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

91

Lampiran 6

ANGKET UNTUK SISWA

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tuliskan identitas kamu dengan lengkap pada tempat yang tersedia

2. Bacalah soal-soal dengan baik dan benar

3. Berilah tanda silang (X) pada setiap jawaban yang dianggap sesuai dengan

pilihan kamu

4. Semua yang berkaitan dengan ja

5. waban dan identitas kamu akan dirahasiakan

6. Jawaban yang kamu berikan tidak akan mempengaruhi nilai

IDENTITAS

Nama siswa : .......................................................

Kelas : .......................................................

Sekolah : .......................................................

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!

1. Apakah kamu pernah masuk ke laboratorium kimia?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah kamu pernah melaksanakan praktikum kimia?

a. Ya b. Tidak

2.1.Jika ya, apakah kegiatan praktikum dilaksanakan di dalam

laboratorium kimia?

a. Ya b. Tidak

2.2.Jika tidak, dimana kegiatan praktikum di laksanakan?

a. Di dalam kelas b. Lainnya .......(sebutkan!)

3. Apakah Bapak/Ibu guru membacakan tata tertib pemakaian laboratorium

setiap ada kegiatan praktikum?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan

praktikum?

Page 106: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

92

a. Ya b. Tidak

4.1.Jika tidak, siapakah yang menyiapkan alat dan bahan?

a. Siswa yang ditunjuk

b. Laboran

c. Lainnya ............. (sebutkan!)

5. Apakah kamu pernah membantu Bapak/Ibu guru untuk menyiapkan alat

dan bahan sebelum melaksanakan kegiatan praktikum?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ada buku khusus untuk petunjuk pelaksanaan praktikum?

a. Ya b. Tidak

6.1.Jika tidak, apakah kegiatan praktikum berdasarkan pada buku

pegangan siswa/LKS?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah Bapak/Ibu guru selalu menyampaikan tujuan praktikum?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah Bapak/Ibu guru menjelaskan terlebih dahulu kegiatan praktikum

yang akan dilaksanakan?

a. Ya b. Tidak

9. Apakah kamu selalu membuat laporan hasil praktikum setiap kali kegiatan

praktikum selesai dilaksanakan?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah Bapak/Ibu guru selalu mendampingi selama kegiatan praktikum

berlangsung?

a. Ya b. Tidak

11. Apakah kamu selalu memakai jas praktikum selama praktikum

berlangsung?

a. Ya b. Tidak

12. Apakah Bapak/Ibu guru membahas/mendiskusikan hasil praktikum?

a. Ya b. Tidak

13. Apakah kamu pernah diberikan pre-test (tes awal) sebelum kegiatan

praktikum?

Page 107: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

93

a. Ya b. Tidak

14. Apakah kamu pernah diberikan post-tes (tes akhir) setelah kegiatan

praktikum?

a. Ya b. Tidak

15. Apakah kamu mengetahui semua alat dan bahan yang akan digunakan

selama kegiatan praktikum?

a. Ya b. Tidak

15.1. Jika tidak, apakah kamu bertanya pada Bapak/Ibu guru?

a. Ya b. Tidak

16. Apakah kamu merasa antusias setiap ada kegiatan praktikum?

a. Ya b. Tidak

17. Apakah kamu pernah mendapatkan orientasi/pengenalan laboratorium?

a. Ya b. Tidak

18. Selama ini kegiatan praktikum apa saja yang pernah kamu lakukan?

Isilah sesuai dengan kegiatan praktikum yang pernah kamu

laksanakan (kelas X, XI dan XII). Berilah tanda √ pada kolom!

Kelas X

Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan

Percobaan mengenai kerja ilmiah

Menyelidiki kepolaran senyawa dan

hubungannya dengan keelektronegatifan

Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non

elektrolit

Kelas XI

Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan

Mengidentifikasi unsur karbon

Mengamati reaksi eksoterm dan endoterm

Menentukan harga entalphi reaksi menggunakan

kalorimeter sederhana

Menentukan kalor pembakaran bahan bakar

Mengamati pengaruh konsentrasi pereaksi, luas

permukaan sentuh, suhu, dan katalis terhadap

laju reaksi

Page 108: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

94

Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan

Mengamati pengaruh konsentrasi, volum,

tekanan dan suhu terhadap pergeseran

kesetimbangan

Uji larutan asam basa dengan indikator universal

dan pH meter

Melakukan titrasi asam basa

Mengukur pH larutan garam

Mempelajari sifat larutan penyangga dan larutan

bukan penyangga pada penambahan sedikit

asam, basa atau pengenceran

Melakukan percobaan kelarutan suatu zat

Percobaan sistem koloid

Kelas XII

Kegiatan Praktikum Ya Tidak Keterangan

Menentukan penurunan titik beku suatu akibat

penambahan zat tertentu

Melakukan percobaan sel elektrokimia (sel volta

dan elektrolisis)

Mengidentifikasi sifat-sifat fisis dan sifat-sifat

kimia unsur

Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon

Pembuatan alkil alkanoat

Melakukan uji glukosa, selulosa dan amilum

Mengidentifikasi protein dalam makanan

Page 109: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

95

Lampiran 7

ANGKET UNTUK GURU

Nama Sekolah: ........................................

Nama Guru : ........................................

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu yang

telah bersedia untuk mengisi angket ini, yang sangat bermanfaat untuk

kelengkapan penelitian skripsi saya.

1. Ruang lingkup angket ini meliputi desain laboratorium, administrasi

laboratorium dan pengelolaan penyelenggaraan laboratorium

2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti, apabila kurang jelas

dapat ditanyakan pada observer

3. Berilah tanda (X) pada pilihan jawaban yang sesuai

A. DESAIN RUANG LABORATORIUM

1. Letak laboratorium IPA

a. Jarak bangunan laboratorium IPA antara satu dengan yang lain

kurang dari/sama dengan 10 m

b. Jarak bangunan laboratorium IPA antara satu dengan yang lain

lebih dari 10 m

c. Jarak bangunan laboratorium IPA tepat bersebelahan dengan

yang lain

2. Letak laboratorium kimia dengan bangunan lain

a. Jarak bangunan laboratorium kimia dengan yang lain lebih dari

10 m

b. Jarak bangunan laboratorium kimia satu dengan bangunan

yang lain kurang dari/sama dengan 10 m

c. Jarak bangunan laboratorium kimia tepat bersebelahan dengan

bangunan yang lain

Page 110: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

96

3. Limbah laboratorium

a. Sekolah memiliki sarana pengolahan tersendiri untuk limbah

dari laboratorium

b. Limbah cair dibuang pada bak cuci dan limbah padat pada

tempat sampah

c. Limbah cair maupun padat di buang sembarangan

4. Kebutuhan air

a. Memiliki sumber air tersendiri dan tidak pernah kekurangan air

untuk keperluan praktikum

b. Kebutuhan air untuk praktikum kurang terpenuhi dengan baik

c. Laboratorium tidak memiliki sumber air untuk keperluan

praktikum

5. Luas ruang laboratorium

a. Luas laboratorium kimia lebih dari 2,5 m2 untuk setiap siswa

b. Luas laboratorium kimia sama sekitar 2,5 m2

untuk setiap

siswa

c. Luas laboratorium kimia kurang dari 2,5 m2

untuk setiap siswa

6. Ruang timbang

a. Laboratorium memiliki ruang tersendiri untuk menimbang

bahan

b. Laboratorium tidak memiliki ruang tersendiri untuk

menimbang bahan

7. Ruang gudang

a. Laboratorium memiliki ruang gudang untuk menyimpan

peralatan yang tidak terpakai

b. Laboratorium tidak memiliki ruang gudang tetapi

menggunakan lamari untuk menyimpan peralatan yang tidak

terpakai

c. Laboratorium tidak memiliki ruang gudang dan juga almari

untuk menyimpan peralatan yang tidak terpakai

Page 111: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

97

8. Pintu ruang laboratorium

a. Laboratorium kimia memiliki 2 pintu yang keduanya dibuka

pada saat kegiatan praktikum

b. Laboratorium kimia memiliki 2 pintu dan dibuka salah satu

pada saat kegiatan praktikum

c. Laboratorium kimia hanya memiliki satu pintu

9. Ventilasi

a. Laboratorium di lengkapi dengan ventilasi

b. Laboratorium tidak memiliki ventilasi

10. Ruang persiapan

a. Laboratorium kimia memiliki ruang tersendiri untuk guru dan

laboran

b. Laboratorium kimia tidak memiliki ruang tersendiri untuk guru

dan laboran

11. Bak cuci

a. Laboratorium kimia memiliki bak cuci lebih dari 1 buah untuk

2 kelompok

b. Laboratorium kimia memiliki bak cuci 1 buah untuk 2

kelompok

c. Laboratorium kimia memiliki bak cuci 1 buah untuk digunakan

lebih dari 2 kelompok

d. Laboratorium kimia tidak memiliki bak cuci

12. Meja siswa

a. Dalam laboratorium terdapat meja siswa yang dibuat permanen

b. Dalam laboratorium terdapat meja siswa yang tidak dibuat

secara permanen

13. Kursi siswa

a. Laboratorium memiliki kursi lebih dari jumlah siswa yang

melaksanakan praktikum

b. Laboratorium memiliki kursi sejumlah siswa yang

melaksanakan praktikum

Page 112: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

98

c. Laboratorium memiliki kursi kurang dari jumlah siswa yang

melaksanakan praktikum

14. Meja demonstrasi

a. Laboratorium memiliki meja untuk demonstrasi

b. Laboratorium tidak memiliki meja untuk demonstrasi

15. Meja dan kursi guru

a. Laboratorium memiliki meja dan kursi untuk guru

b. Labortorium tidak memiliki meja dan kursi untuk guru

16. Papan tulis

a. Laboratorium memiliki papan tulis

b. Laboratorium tidak memiliki papan tulis

17. Lemari asam

a. Laboratorium memiliki lemari asam yang masih berfungsi

b. Laboratorium tidak memiliki lemari asam

18. Lemari alat

a. Laboratorium memiliki lemari alat

b. Laboratorium tidak memiliki lemari alat

19. Lemari bahan

a. Laboratorium memiliki lebih dari satu buah lemari bahan

b. Laboratorium memiliki satu buah lemari bahan

c. Laboratorium memiliki lemari bahan

d. Laboratorium tidak memiliki lemari bahan

20. Alat pemadam kebakaran

a. Laboratorium memiliki alat pemadam kebakaran

b. Laboratorium tidak memiliki alat pemadam kebakaran

21. Pintu jendela

a. Laboratorium memiliki pintu jendela yang diberi kawat kassa

agar serangga dan burung tidak dapat masuk

b. Pintu jendela tidak diberi kawat kassa

22. Kotak P3K

a. Laboratorium di lengkapi dengan kotak P3K dengan isi yang

Page 113: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

99

lengkap

b. Laboratorium di lengkapi dengan kotak P3K dengan isi yang

kurang lengkap

c. Laboratorium tidak di lengkapi dengan kotak P3K

B. ADMINISTRASI LABORATORIUM

1. Buku/daftar inventarisasi perlengkapan laboratorium

a. Laboratorium memiliki buku/daftar inventarisasi perlengkapan

laboratorium yang lengkap

b. Laboratorium memiliki buku/daftar inventarisasi perlengkapan

laboratorium yang kurang lengkap

c. Laboratorium tidak memiliki buku/daftar inventarisasi

perlengkapan laboratorium

2. Buku petunjuk penggunaan alat

a. Laboratorium kimia memiliki buku petunjuk penggunaan alat

yang lengkap

b. Laboratorium kimia memiliki buku petunjuk penggunaan alat

yang kurang lengkap

c. Laboratorium kimia tidak memiliki buku petunjuk penggunaan

alat

3. Buku petunjuk penggunaan bahan

a. Laboratorium kimia memiliki buku petunjuk penggunaan bahan

yang lengkap

b. Laboratorium kimia memiliki buku petunjuk penggunaan bahan

yang kurang lengkap

c. Laboratorium kimia tidak memiliki buku petunjuk penggunaan

bahan

4. Buku persediaan alat

a. Laboratorium kimia memiliki buku persediaan alat yang lengkap

b. Laboratorium kimia memiliki buku persediaan alat yang kurang

lengkap

Page 114: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

100

c. Laboratorium kimia tidak memiliki buku persediaan alat

5. Buku persediaan bahan

a. Laboratorium kimia memiliki buku persediaan bahan yang

lengkap

b. Laboratorium kimia memiliki buku persediaan bahan yang

kurang lengkap

c. Laboratorium kimia tidak memiliki buku persediaan bahan

6. Laboran

a. Laboratorium kimia memiliki laboran

b. Laboratorium kimia tidak memiliki laboran

7. Teknisi

a. Laboratorium kimia memiliki teknisi

b. Laboratorium kimia tidak memiliki teknisi

8. Menyiapkan alat dan bahan

a. Untuk kegiatan praktikum, dalam menyiapkan alat dan bahan

dibantu oleh laboran maupun siswa

b. Menyiapkan sendiri alat dan bahan yang akan digunakan untuk

praktikum

9. Tata tertib pemakaian laboratorium kimia

a. Tata tertib pemakaian laboratorium kimia disusun oleh guru

b. Tata tertib pemakaian laboratorium kimia tidak disusun oleh

guru karena sudah ada sebelumnya

c. Tata tertib pemakaian laboratorium kimia tidak disusun dan

tidak ada sebelumnya

10. Tata tertib

a. Tata tertib ditempelkan di ruang laboratorium/dibacakan setiap

praktikum

b. Tata tertib tidak ditempelkan di ruang laboratorium dan tidak

dibacakan setiap praktikum

11. Sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

a. Siswa yang melanggar tata tertib diberikan sanksi

Page 115: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

101

b. Siswa yang melanggar tata tertib kadang-kadang diberikan

sanksi

c. Siswa yang melanggar tata tertib tidak diberikan sanksi

12. Jadwal pemakaian laboratorium

a. Ada jadwal untuk pemakaian laboratorium kimia

b. Ada jadwal untuk pemakaian laboratorium kimia tetapi tidak

berjalan dengan baik

c. Penggunaan laboratorium kimia menyesuaikan dengan rencana

praktikum dari masing-masing guru kimia

13. Pengadaan alat dan bahan yang rusak

a. Mengadakan alat dan bahan setiap kali ada alat/bahan yang

rusak

b. Pengadaan alat dan bahan yang rusak menunggu bantuan dari

pemerintah

14. Pengaturan alat dan bahan

a. Seluruh alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya (alat

kaca, alat plastik, dll)

b. Sebagian alat dan bahan diatur sesuai dengan kelompoknya (alat

kaca, alat plastik, dll)

c. Tidak ada pengaturan khusus untuk alat dan bahan

15. Pelabelan

a. Seluruh bahan diberi label pada botol zatnya

b. Sebagian bahan diberi label pada botol zatnya

c. Tidak ada pelabelan pada botol zat

16. Daftar alat

a. Laboratorium kimia memiliki daftar alat dengan data yang

lengkap

b. Laboratorium kimia memiliki daftar alat dengan data yang

kurang lengkap

c. Laboratorium kimia tidak memiliki daftar alat

Page 116: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

102

17. Daftar bahan

a. Laboratorium kimia memiliki daftar bahan dengan data yang

lengkap

b. Laboratorium kimia memiliki daftar bahan dengan data yang

kurang lengkap

c. Laboratorium kimia tidak memiliki daftar bahan

18. Keluar masuk alat dan bahan

a. Ada pencatatan untuk alat dan bahan yang keluar masuk

b. Ada pencatatan untuk alat dan bahan yang keluar masuk namun

tidak berjalan

c. Tidak ada pencatatan untuk alat dan bahan yang keluar masuk

19. Buku catatan untuk siswa

a. Laboratorium memiliki buku catatan untuk siswa yang

memecahkan/merusakkan alat/bahan

b. Laboratorium tidak memiliki buku catatan untuk siswa yang

memecahkan/merusakkan alat/bahan

20. Pengecekkan alat dan bahan

a. Pengecekkan dilakukan terhadap kondisi alat dan bahan sebelum

maupun sesudah melaksanakan kegiatan praktikum

b. Pengecekkan dilakukan terhadap kondisi alat dan bahan sebelum

melaksanakan kegiatan praktikum

c. Pengecekkan dilakukan terhadap kondisi alat dan bahan sesudah

melaksanakan kegiatan praktikum

d. Pengecekkan tidak dilakukan terhadap kondisi alat dan bahan

sebelum maupun sesudah melaksanakan kegiatan praktikum

21. Pengadaan alat dan bahan

a. Pengadaan alat dan bahan dilakukan sendiri berdasarkan

anggaran dari pihak sekolah

b. Pengadaan alat dan bahan menunggu bantuan dari pemerintah

22. Rapat

a. Sekolah mengadakan rapat guna membahas pengadaan alat dan

Page 117: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

103

bahan untuk keperluan praktikum selama satu tahun saat awal

tahun ajaran

b. Sekolah mengadakan rapat guna membahas pengadaan alat dan

bahan untuk keperluan praktikum selama satu tahun saat

pertengahan tahun ajaran

c. Tidak ada rapat dari pihak sekolah maupun pengelola guna

membahas pengadaan alat dan bahan untuk keperluan praktikum

selama satu tahun

23. Daftar alat yang rusak

a. Laboratorium kimia memiliki daftar/catatan untuk alat yang

rusak

b. Laboratorium kimia tidak memiliki daftar/catatan untuk alat

yang rusak

24. Daftar bahan yang rusak

a. Laboratorium kimia memiliki catatan untuk bahan yang rusak

b. Laboratorium kimia tidak memiliki catatan untuk bahan yang

rusak

C. PENGELOLAAN LABORATORIUM

1 Koordinasi dengan pihak sekolah

a. Mengadakan rapat/koordinasi antara pengelola laboratorium

dengan pihak sekolah

b. Tidak ada rapat/koordinasi antara pengelola laboratorium

dengan pihak sekolah

2 Struktur organisasi laboratorium

a. Laboratorium kimia memiliki struktur organisasi dan masing-

masing individu melaksanakan tugasnya dengan baik

b. Laboratorium kimia memiliki struktur organisasi namun dalam

pembagian tugas belum dilaksanakan secara optimal

c. Laboratorium kimia belum memiliki struktur organisasi

Page 118: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

104

3 Praktikum

a. 75% dari materi yang membutuhkan praktikum selalu

dipraktikkan

b. 50% dari materi yang membutuhkan praktikum selalu

dipraktikkan

c. Kurang dari 50% dari materi yang membutuhkan praktikum

selalu dipraktikan

d. Tidak ada kegiatan praktikum untuk materi yang membutuhkan

praktikum

4. Program kerja

a. Program kerja selalu disusun terlebih dahulu sebelum

melaksanakan penyelenggaraan laboratorium

b. Program kerja tidak disusun namun menyesuaikan dengan

kondisi pada saat pelaksanaan praktikum

5. Petunjuk praktikum

a. Petunjuk praktikum yang digunakan berdasarkan yang dibuat

oleh guru

b. Petunjuk praktikum yang digunakan berdasarkan yang ada pada

buku/LKS

c. Tidak ada petunjuk praktikum untuk kegiatan praktikum

6. Lembar pengamatan

a. Lembar pengamatan disusun sendiri

b. Lembar pengamatan diperoleh dari buku/LKS

c. Tidak ada lembar pengamatan dalam kegiatan praktikum

7. Pelatihan kegiatan praktikum

a. Untuk mendukung kegiatan praktikum, dilakukannya

pelatihan/seminar berkaiatan dengan metode pembelajaran

kimia yang di dalamnya berisi kegiatan praktikum

b. Kegiatan praktikum dilakukan seperti pembelajaran biasanya

(tidak melakukan seminar/pelatihan)

Page 119: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

105

8. Petunjuk praktikum

a. Petunjuk praktikum selalu dipelajari sebelum melaksanakan

praktikum

b. Praktikum dilaksanakan tanpa mempelajari petunjuk praktikum

karena sudah menguasai materi yang akan dipraktikkan

9. Pelaksanaan praktikum

a. Uji coba praktikum dilaksanakan terlebih dahulu sebelum

melaksanakan praktikum untuk mengetahui tingkat

keberhasilannya

b. Tingkat keberhasilan diketahui pada saat melaksanakan

praktikum dan tidak perlu dicoba sebelumnya

10. Kesiapan siswa

a. Untuk megetahui tingkat kesiapan siswa, dilakukan pre-

test/post-test sebelum/sesudah praktikum

b. Tidak ada pre-test/post-test sebelum/sesudah praktikum karena

siswa sudah menguasai materi yang akan dipraktikkan

11. Orientasi/pengenalan laboratorium

a. Siswa mendapatkan orientasi/pengenalan laboratorium

b. Tidak ada orientasi/pengenalan laboratorium untuk siswa

12. Laporan praktikum

a. Siswa diminta untuk membuat laporan praktikum setelah

melaksanakan kegiatan praktikum

b. Siswa tidak diharuskan untuk membuat laporan praktikum

setelah melaksanakan kegiatan praktikum

13. Evaluasi

a. Pengelola laboratorium beserta pihak sekolah melaksanakan

evaluasi pada setiap akhir tahun ajaran sebagai bahan perbaikan

penyelenggaraan laboratorium untuk tahun berikutnya

b. Tidak ada evaluasi dari pengelola laboratorium maupun pihak

sekolah terkait penyelenggaraan praktikum

Page 120: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

106

14. Pelaksanaan kegiatan praktikum

a. Mendampingi kegiatan praktikum sampai selesai

b. Mendampingi kegiatan praktikum di awal kemudian siswa

dibiarkan untuk melakukan percobaan sendiri

c. Tidak mendampingi siswa dalam melaksanakan kegiatan

praktikum

15. Pembahasan setelah praktikum

a. Hasil praktikum selalu dibahas setelah kegiatan praktikum

b. Hasil praktikum kadang-kadang dibahas setelah kegiatan

praktikum

c. Hasil praktikum tidak dibahas karena siswa dianggap telah

memahami materi tersebut

16. Respon siswa terhadap praktikum

a. Siswa sangat antusias setiap ada kegiatan praktikum

b. Siswa kurang antusias setiap ada kegiatan praktikum

c. Siswa tidak antusias setiap ada kegiatan praktikum

17. Kegiatan penelitian selain kegiatan praktikum

a. Siswa dibimbing untuk melakukan kegiatan penelitian selain

kegiatan praktikum

b. Tidak ada bimbingan/pelatihan kepada siswa secara khusus

untuk melakukan kegiatan penelitian selain kegiatan praktikum

18. Kesulitan dalam melaksanakan kegiatan praktikum

a. Kegiatan praktikum tidak pernah sulit dilaksanakan

b. Kegiatan praktikum kadang-kadang sulit dilaksanakan

c. Kegiatan praktikum sering sulit dilaksanakan

Page 121: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

107

Lampiran 8

PEDOMAN WAWANCARA KESIAPAN LABORATORIUM

Nama Sekolah: .......................................................

A. Guru Mata Pelajaran Kimia

1. Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan laboratorium untuk mendukung

implementasi pelaksanaan kurikulum 2013?

1.1 Jika tidak, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

2. Persiapan apa saja yang dilakukan agar laboratorium dapat mendukung

implementasi pelaksanaan kurikulum 2013?

3. Selain menggunakan metode praktikum metode apa yang dilakukan guna

mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 untuk materi yang memerlukan

praktikum?

4. Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan praktikum?

4.1 Jika ada, bagaimana cara untuk mengatasi kesulitan tersebut?

5. Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu

dipraktikkan?

6. Apakah Bapak/Ibu berusaha mengetahui kesiapan siswa sebelum

praktikum?

7. Bagaimana cara yang digunakan untuk mengeahui tingkat kesiapan

tersebut?

8. Apakah Bapak/Ibu selalu menjelaskan terlebih dahulu praktikum yang

akan dilaksanakan?

9. Siapakah yang menyusun tata tertib dalam pelaksanaan praktikum?

10. Apakah Bapak/Ibu pernah membacakan tata tertib sebelum pembelajaran

dilaksanakan?

11. Apakah Bapak/Ibu selalu memonitoring praktikum yang sedang berjalan?

11.1 Jika tidak, mengapa hal tersebut tidak dapat dilakukan?

12. Apakah ada pembagian jadwal untuk penggunaan laboratorium untuk

setiap kelas?

Page 122: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

108

13. Apakah Bapak/Ibu selalu membahas hasil kerja dari siswa setelah selesai

melaksanakan praktikum?

14. Apakah pernah terjadi kecelakaan pada saat kegiatan praktikum

berlangsung?

14.1 Jika ya, apa kecelakaannya dan bagaimana cara mengatasinya?

15. Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum apakah Bapak/Ibu dibantu oleh

asisten?

15.1. Jika ya, dari mana dan tugasnya apa?

16. Apakah para siswa sangat berminat dalam mengikuti kegiatan

praktikum?

17. Apakah ada pembuatan program kerja untuk penggunaan/pelaksanaan

praktikum selama satu tahun/satu semester ?

18. Bagaimanakah prosedur pengadaan alat dan bahan praktikum?

B. Laboran

1. Apa tugas Bapak/Ibu sebagai seorang laboran?

2. Bagaimana pengelolaan laboratorium (misal: pelabelan bahan dan alat,

penataan) di sekolah Bapak/Ibu?

3. Kelengkapan administrasi apa saja yang ada di laboratorium?

4. Apa saja yang diinventarisasi dalam laboratorium?

5. Dari mana sajakah biaya untuk pengadaan alat dan bahan yang

digunakan untuk praktikum?

6. Bagaimanakah prosedur pengadaan alat dan bahan jika ada alat dan

bahan yang habis?

7. Apakah pernah mendapatkan bantuan/sumbangan alat dan bahan untuk

kegiatan praktikum? Jika pernah, dari mana saja? Sebutkan!

8. Siapakah yang membuat tata tertib dalam pelaksanaan kegiatan

praktikum?

9. Siapakah yang menyiapkan alat dan bahan sebelum melaksanakan

kegiatan praktikum?

Page 123: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

109

Lampiran 9

LEMBAR PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Nama Sekolah :..................................

No Pernyataan Jawaban Dokumen

terkait Ya Tidak

C. Keterlaksanaan

1 Praktikum dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang disusun guru kimia

Jadwal

praktikum

2 Alat dan bahan kimia yang disediakan

laboran/guru sesuai dengan percobaan

yang akan dilakukan

Pedoman

praktikum

(LKS)

3 Guru kimia mengajukan permintaan alat

dan bahan kimia kepada laboran

seminggu sebelum praktikum dilakukan

Lembar

pengajuan

4 Guru kimia mengecek ada tidaknya alat

dan bahan kimia yang diperlukan untuk

praktikum seminggu sebelumnya

Daftar

check

5 Guru kimia menjelaskan secara singkat

percobaan yang akan dilakukan pada

awal praktikum

6 Guru kimia memonitoring dan

mengamati jalannya praktikum sambil

keliling dari satu kelompok ke kelompok

lainnya

Lembar

monitor

7 Laboran/guru kimia membantu

kelancaran pelaksanaan praktikum

dengan selalu siap di tempat

8 Peserta didik melaksanakan praktikum

dengan lancar, tertib, dan tepat waktu

Page 124: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

110

No Pernyataan Jawaban Dokumen

terkait Ya Tidak

dan sesuai tujuan

9 Peserta didik membuat laporan

sementara hasil percobaan

Contoh

laporan

10 Peserta didik membersihkan alat yang

digunakan dan merapihkan kembali ke

tempatnya

D. Kerelevanan dengan materi ajar di kelas

11 Topik praktikum sesuai dengan materi

yang diajarkan di kelas

12 Setiap kali materi pokok selesai

diajarkan, maka segera diikuti praktikum

di laboratorium

13 Semua materi pokok kimia yang

diajarkan di kelas disertai praktikum di

laboratorium

14 Kesimpulan praktikum merupakan

penekanan materi yang diajarkan di

kelas

15 Praktikum yang dilakukan merupakan

pembuktian konsep/teori/prinsip/hukum

kimia yang telah diajarkan di kelas

E. Keberhasilan praktikum yang dilaksanakan peserta didik

16 Sebelum praktikum diadakan pre-test Lembar

test

17 Setiap peserta didik aktif dalam

praktikum

18 Terjalin kerjasama yang baik antar

anggota kelompok praktikum

Page 125: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

111

No Pernyataan Jawaban Dokumen

terkait Ya Tidak

19 Setiap kelompok melakukan praktikum

sesuai dengan prosedur dalam buku

petunjuk praktikum

Prosedur/

petunjuk

praktikum

20 Peserta didik dapat menggunakan alat

dengan tepat dan benar

21 Peserta didik menggunakan bahan

dengan cara yang benar dan sesuai

dengan yang diperlukan

22 Ketika kesulitan melakukan suatu tahap

percobaan, peserta didik selalu bertanya

kepada guru kimia yang mengampu

praktikum

23 Setiap hasil percobaan tidak sesuai teori,

peserta didik mencoba mengulang

sampai batas waktu yang disediakan

habis

24 Peserta didik menyelesaikan praktikum

sesuai dengan waktu yang disediakan

25 Setiap kelompok membuat laporan

sementara di akhir praktikum dengan

melaporkan data secara jujur (tidak

memanipulasi data)

Laporan

praktikum

Page 126: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

112

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI

LABORAN/PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

Nama Sekolah : ...............................................

Nama Guru : ...............................................

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI SKOR Ket.

3. Kompetensi

Administratif

3.3 Menginventarisasi

bahan praktikum

3.1.4 Mencatat bahan

laboratorium

3.1.5 Mencatat

penggunaan

laboratorium

3.1.6 Melaporkan

penggunaan bahan

laboratorium

3.4 Mencatat kegiatan

praktikum

3.2.6 mencatat kehadiran

guru dan peserta

3.2.7 Mencatat

penggunaan alat

3.2.8 Mencatat

penggunaan penuntun

praktikum

3.2.9 Mencatat

kerusakan alat

3.2.10 Melaporkan

keseluruhan

kegiatan

praktikum secara

periodik

4. Kompetensi

Profesional

4.5 Merawat ruang

laboratorium

sekoah/madrasah

4.1.4 Menata ruang

laboratorium

4.1.5 Menjaga

kebersihan ruangan

laboratorium

4.1.6 Mengamankan

ruang laboratorium

4.6 Mengelola bahan

dan peralatan

laboratorium

sekolah/madrasah

4.2.6 Mengklasifikasika

n bahan dan

peralatan

praktikum

4.2.7 Menata bahan dan

Page 127: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

113

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI SKOR Ket.

peralatan

praktikum

4.2.8 Mengidentifikasi

kerusakan bahan,

peralatan, dan

fasilitas

laboratorium

4.2.9 Menjaga

kebersihan alat

laboratorium

4.2.10 Mengamankan

bahan dan

peralatan

laboratorium

4.7 Melayani kegiatan

praktikum

4.3.5 Menyiapkan bahan

sesuai dengan

penuntun

praktikum

4.3.6 Menyiapkan

peralatan sesuai

dengan penuntun

praktikum

4.3.7 Melayani guru dan

peserta didik

dalam pelaksanaan

praktikum

4.3.8 Menyiapkan

kelengkapan

pendukung

praktikum (lembar

kerja, lembar

rekam data, dan

lain-lain)

4.8 Menjaga kesehatan

dan keselamatan

kerja di

laboratorium

sekolah/madrasah

4.4.6 Menjaga kesehatan

diri dan

lingkungan kerja

4.4.7 Menggunkan

peralatan

kesehatan dan

keselamatan kerja

di laboratorium

4.4.8 Menangani bahan-

bahan berbahaya

dan beracun sesuai

Page 128: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

114

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI SKOR Ket.

dengan prosedur

yang berlaku

4.4.9 Menangani limbah

laboratorium

sesuai dengan

prosedur yang

berlaku

4.4.10 Memberikan

pertolongan

pertama pada

kecelakaan

Page 129: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

115

Lampiran 11

DATA OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA

Page 130: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

116

Page 131: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

117

Page 132: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

118

Page 133: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

119

Lampiran 12

DATA ANGKET SISWA

Page 134: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

120

Page 135: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

121

Lampiran 13

DATA ANGKET GURU

Page 136: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

122

Page 137: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

123

Page 138: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

124

Page 139: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

125

Page 140: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

126

Page 141: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

127

Lampiran 14

DATA OBSERVASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Page 142: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

128

Page 143: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

129

DATA OBSERVASI KOMPETENSI LABORAN/PENGELOLAAN

LABORATORIUM KIMIA

Page 144: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

130

Lampiran 16

Hasil Observasi terhadap Kesesuaian Laboratorium Kimia di SMA Negeri

se-Kota Bogor berdasarkan Permendiknas No.24 Tahun 2007

No Pernyataan S-A S-B S-C S-D S-E

A. Desain Ruang Laboratorium

1

Ruang laboratorium kimia dapat menampung

minimum satu rombongan belajar kurleb 32

orang

√ √ √ √ √

2 Rasio minimum ruang laboratorium kimia

2,4m2/peserta didik √ √ √ √ √

3

Untuk rombongan belajar dengan peserta didik

kurang dari 20 orang, luas minimum ruang

laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang

penyimpanan dan persiapan 18 m2

√ √ √ √ √

4 Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m √ √ √ √ √

5

Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas

yang memungkinkan pencahayaan meadai

untuk membaca buku dan mengamati obyek

percobaan

√ √ √ √ √

Jumlah 5 5 5 5 5

Persentase 100% 100% 100% 100% 100%

B. Fasilitas Laboratorium

1 Kursi

a. 1 buah/peserta didik √ √ √ √ √

b. 1 buah/guru √ √ √ √ √

c. Kuat dan stabil √ √ √ √ √

d. Mudah dipindahkan √ √ √ √ √

2 Meja kerja

a. 1 buah/7 peserta didik √ √ √ √ √

b. Kuat dan stabil √ √ √ √ √

c. Ukuran memadai untuk menampung

maksimum 7 orang √ √ √ √ √

3 Meja demonstrasi

a. 1 buah/lab √ √ √ √ √

b. Kuat dan stabil √ √ √ √ √

c. Luas meja memungkinkan untuk

melakukan demonstrasi dan menapung

peralatan dan bahan yang diperlukan

√ √ √ √ √

d. Tinggi meja memungkinkan seluruh - √ - √ -

Page 145: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

131

peserta didik dapat mengamati percobaan yang

didemonstrasikan

4 Meja Persiapan

a. 1 buah/lab √ √ √ √ √

b. Kuat dan stabil √ √ √ √ √

No Pernyataan S-A S-B S-C S-D S-E

c. Ukuran memadai untuk menyiapkan

materi percobaan √ √ √ √ √

5 Lemari alat

a. 1 buah/lab √ √ √ √ √

b. Tertutup dan dapat dikunci √ √ √ - √

c. Ukuran memadai untuk menampung

semua alat - √ √ √ √

6 Lemari bahan

a. 2 buah/lab √ √ √ √ √

b. Kuat dan stabil √ √ √ √ √

c. Cukup untuk menyimpan seluruh bahan √ √ √ √ √

d. Tidak mudah berkarat - √ - √ √

e. Rak tersangga dengan kuat - √ √ √ √

f. Pintu geser - - - - -

g. Berkunci - √ - - -

7 Lemari asam

a. 1 buah/lab √ √ √ √ √

b. Ukuran ruang dalam lemari minimum

0,9m x 0,6m x 0,9m √ √ √ √ √

c. Tinggi bidang kerja dari lantai 70cm √ √ √ √ -

d. Materi tahan karat dan asam √ √ √ √ √

e. Mempunyai pintu kaca yang dapat

dibuka tutup sebagian √ √ √ - √

f. Mempunyai pencahayaan yang baik - √ - - √

g. Saluran buangan gas langsung keluar dan

terpompa √ - √ √ √

h. Mempuyai saluran air bersih dan buangan - - - √ -

8 Bak cuci

a. 1 buah/2 kelompok √ √ √ √ √

b. 1 buah di ruang pesiapan - - - √ -

c. Tersedia air bersih dalam jumlah yang

memadai √ √ √ √ √

Jumlah 26 31 28 30 29

Persentase 74% 89% 80% 86% 83%

Page 146: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

132

Keterangan:

Indikator ditetapkan berdasarkan Permendiknas No.24 Tahun 2007 Tentang Sarana dan

pra-Sarana Sekolah

Perlengkapan Lain

1 Stop kontak

a. 9 buah/lab √ √ √ √ √

b. 1 buah untuk tiap meja peserta didik - - - - -

c. 2 soket untuk meja demo - - - - -

d. 2 soket untuk diruang persiapan - √ √ - -

2 Alat pemdam kebakaran

a. I buah.lab √ √ √ √ √

No Pernyataan S-A S-B S-C S-D S-E

b. Mudah dioperasikan √ √ √ √ √

3 Peralatan P3K

a. 1 buah/lab √ √ √ √ √

b. Terdiri dari kotak P3K √ √ √ √ √

c. Isinya tidak kadaluarsa termasuk obat

P3K untuk luka bakar dan luka terbuka √ √ √ √ √

4 Tempat sampah 1 buah/lab √ √ √ √ √

5 Jam dinding 1 buah/lab √ √ √ - √

Jumlah 8 9 9 7 8

Persentase 73% 82% 82% 64% 73%

Page 147: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

133

Lampiran 17

Hasil Observasi Ketersediaan Alat yang dibutuhkan untuk Praktium Kimia

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMA Negeri se-Kota Bogor

No Pernyataan S-A S-B S-C S-D S-E

1 Pipet Tetes

a. Minimum 100 buah/lab √ √ √ √ √

b. Ujung panjang, dengan karet √ √ √ √ √

c. Ukuran 10 cm √ √ √ √ √

2 Batang Pengaduk

a. Minimum 25 buah, diameter 5 mm, panjang 20

cm √ √ √ - -

b. Minimum 25 buah, diameter 10 mm, panjang

20 cm - - √ √ √

3 Gelas Beaker

a. Minimum 12 buah volume 50 Ml √ √ √ √ √

b. Minimum 12 buah volume 150 mL - √ - - -

c. Minimum 12 buah volume 250 mL √ √ √ √ √

d. Minimum 3 buah volume 500 mL √ √ √ √ √

e. Minimum 3 buah volume 100 mL √ √ √ √ √

f. Minimum 3 buah volume 2000 mL √ √ √ √ √

4 Labu Takar

a. Minimum 50 buah volume 50 mL √ √ √ - √

b. Minimum 50 buah volume 100 mL √ √ √ √ √

c. Minimum 3 buah volume 1000 mL √ √ √ √ √

5 Labu Erlenmeyer minimum 25 buah, volume 250

mL √ √ √ √ √

6 Corong

a. Minimum 30 buah diameter 5 cm √ √ √ √ √

b. Minimum 3 buah diameter 10 cm - √ √ √ -

7 Mortar

a. 6 buah diameter 7 cm, bahan keramik, bagian

dalam berglasur √ √ √ √ √

b. 1 buah diameter 15 cm, bahan keramik, bagian

dalam berglasur √ √ √ - -

8 Gelas Ukur

a. Minimum 15 buah volume 10 mL √ √ √ √ √

b. Minimum 15 buah volume 50 mL √ √ √ √ √

c. Minimum 15 buah volume 100 mL √ √ √ √ √

d. Minimum 3 buah volume 500 mL √ √ √ √ -

Page 148: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

134

No Pernyataan S-A S-B S-C S-D S-E

e. Minimum 3 buah volume 1000 mL √ √ √ √ -

9 Buret dan Klem

a. Minimum 10 buah volume 50 mL, skala

permanen √ √ √ √ √

b. Tangan klem buret mudah digerakkan √ √ √ √ √

10 Statif dan Klem

a. 10 buah/lab √ √ √ √ √

b. Terbuat dari besi, tahan karat √ √ √ √ √

c. Stabil dan kuat √ √ √ √ √

d. Permukaan halus - - √ √ -

11 Kaca arloji 10 buah, diameter 10 cm √ √ √ √ √

12 Corong pisah 10 buah, bahan gelas, volume 100

mL - √ √ √ √

13 Alat destilasi 2 set, bahan gelas, volume labu 100

mL √ √ √ √ √

14 Neraca 2 set, ketelitian 10 mg √ √ √ √

15 pH meter 2 set, ketelitian 0,2 (analog) dan 0,1

(digital) - √ √ √ -

16 Termometer

a. 6 buah/lab √ √ √ √ √

b. Dapat mengukur suhu 0-1000C dengan

ketelitian 10C

√ √ √ √ √

c. Tidak mengandung merkuri √ √ √ √ √

17 Multimeter AC/DC 10 kilo ohm/volt

a. Dapat mengukur tegangan, arus, dan hambatan √ √ √ √ √

b. Batas ukur arus minimum 100 mA – 5 mA √ - √ √ √

c. Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100

mA – 50 V - - - √ -

d. Batas minimum ukur tegangan untuk AC 0 –

250 V √ √ √ - √

18 Pembakar spirtus 8 buah, bahan gelas, bertutup √ √ √ √ √

19 Kaki tiga dan alas kasa kawat 8 buah, tinggi

disesuaikan dengan tinggi pembakar spirtus √ √ √ √ √

20 Stopwatch 6 buah, ketelitian 0.2 detik √ - √ √ √

21 Kalorimeter Tekanan Tetap

a. 6 buah, volume 250 mL √ √ √ √ √

b. Dapat memberikan data untuk pembelajaran

entalpi reaksi √ √ √ √ √

c. Kapasitas √ - √ √ √

22 Tabung reaksi 100 buah, gelas, volume 20 mL √ √ √ √ √

Page 149: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

135

No Pernyataan S-A S-B S-C S-D S-E

23 Rak tabung reaksi 7 buah, kayu, kapasitas

minimum 10 tabung √ √ √ √ √

24 Sikat tabung reaksi 10 buah, bulu hals, diameter 1

cm √ √ √ √ √

25 Tabel Periodik Unsur 1 buah, poster, kertas 220g,

laminasi, dapat digantung √ √ √ √ √

26 Bahan-bahan kimia

a. Banyaknya setiap saat 1,2 x banyak yang

dibutuhkan √ √ √ √ √

b. Zat-zat yang diperlukan dalam percobaan-

percobaan: Pengenalan Reaksi Kimia, Teknik

Pemisahan dan Pemurnian, Titrasi Asam-Basa,

Elektrokimia, Energetika

√ √ √ √ √

27 Gelas Beaker volume 100mL √ √ √ √ √

28 Kawat Penjepit/Capit Buaya minimum 100

buah/lab √ √ √ √

29 Spatula, terbuat dari tembaga √ √ √ √ √

30 Kertas Saring dengan ketelitian 0,5mm √ √ √ √ √

31 Penangas Air - - - - -

32 Bunsen - - - - -

33 Cawan Porselen berbahan keramik diameter 7,5cm √ √ √ √ √

34 Plat Tetes berbahan keramik √ - √ - √

35 Tabung U √ √ √ √ √

36 Kawat Nikrom

a. kawat terbuat dari besi - - - - √

b. pegangannya terbuat dari kayu - - - - √

37 Penjepit Tabung Reaksi terbuat dari kayu - - - - √

Jumlah 52 52 57 51 52

Persentase 80% 80% 88% 78% 80%

Page 150: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

136

Lampiran 18

Hasil Observasi terhadap Kelengkapan Bahan Praktikum Kimia di SMA

Negeri se-Kota Bogor

No Bahan/Zat untuk

Praktikum S-A S-B S-C S-D S-E

1 NaCl √ √ √ √ √

2 H2SO4 √ √ √ √ √

3 NaOH √ √ √ √ √

4 CCl4 √ √

√ √

5 Alkohol √ √ √ √

6 Akuades - - - √ √

7 Fe √ √ - - -

8 O2 √ - - √ -

9 C √ √ - √ -

10 Mg √ √ - √ -

11 Cl2 - - - √ -

12 CaCO3 (Pualam) √ √ √ √ √

13 (NH2)2CO urea √ √ - √ √

14 C12H22O11 √ √ - √ √

15 CH4 √ - - √ -

16 HCl √ √ √ √ √

17 Fe2O3 √ √ - √ -

18 Al2O3 - - - - -

19 CuO √ √ - √ √

20 tembaga II karbonat √ √ - √ -

21 pita Mg √ √ - √ -

22 Sulfur - √ - √ -

23 Ba(OH)2.8H2O √ √ √ - √

24 Na2CO3 - √ √ √

25 KMnO4 √ √ - √ √

26 C2H2O4 √ - - √

27 H2O2 √ √ - √ √

28 MnO2 √ √ √ - -

29 Fe(NO)3 - √ - - -

30 KSCN √ √ - - √

31 Na2HPO4 - √ - - √

32 CuSO4.5H2O √ √ √ - √

33 CaCl2 √ √ √ - √

34 CH3COOH √ √ √ - √

Page 151: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

137

No Bahan/Zat untuk

Praktikum S-A S-B S-C S-D S-E

35 MG(OH)2 - √ - √ √

36 Indikator fenolftalein √ √ - √ √

37 indikator universal √ √ √ √ √

38 CH3COONa √ √ √ √ -

39 NaH2PO4 √ √ - √ -

40 Ca(OH)2 √ √ - √ -

41 Elektroda Mg √ √ - √ √

42 Elektroda Cu √ √ - √ √

43 Elektroda Fe √ √ - √ √

44 Elektroda C √ √ - - √

45 Elektroda Zn - √ - - -

46 FeSO4 √ √ √ √ √

47 ZnSO4 √ √ √ √ √

48 Fe(SO4)3 √ - - √ -

49 Logam Na √ √ - √ √

50 Logam Mg √ - - - -

51 Logam K √ - - - -

52 Logam Ca √ - - - -

53 BaCl2 √ √ √ - √

54 KCl √ √ √ - √

55 SrCl - √ √ √ -

56 Na2SO4 - √ √ - √

57 Na2C2O4 - - - - -

58 K2Cr2O4 √ √ √ √ √

59 Etanol √ √ √ √ √

60 CH3OH (Metanol) √ - - - -

61 Asam butirat - - - - -

62 isobutanol - - - - -

63 Aldehid - - - - -

64 NaHSO3 √ - - - -

65 NaHCO3 √ - - - -

66 Nitrobenzena √ - - √ √

67 Fe(NH4)2(SO4)2 - - - - -

68 KOH - - - √ √

69 H6C6H4COOH - - - - -

70 I2 - - √ - -

71 Fehling A dan B √ √ - - -

72 HNO3 √ √ - - √

73 KI √ √ √ - √

Page 152: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

138

No Bahan/Zat untuk

Praktikum S-A S-B S-C S-D S-E

Jumlah 54 51 24 42 37

Persentase 74% 70% 33% 58% 51%

Page 153: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

139

Lampiran 19

Persepsi Siswa terhadap Pelaksanaan Praktikum Kimia di SMA Negeri se-Kota Bogor

Kode

Sekolah 1 2 2,1 3 4 4,1 5 6 6,1 7 8 9 10 11

S-A 100% 100% 99% 21% 56% 68% 42% 52% 17% 77% 89% 97% 96% 92%

S-B 100% 100% 100% 86% 92% 18% 30% 31% 61% 97% 96% 93% 93% 1%

S-C 100% 100% 99% 15% 91% 66% 41% 28% 9% 94% 94% 99% 97% 96%

S-D 100% 100% 100% 77% 75% 89% 55% 37% 14% 86% 100% 99% 100% 0%

S-E 96% 99% 96% 71% 86% 47% 40% 29% 35% 94% 99% 97% 99% 99%

Kode

Sekolah 12 13 14 15 15,1 16 17 Rata-rata

S-A 20% 92% 15% 41% 77% 37% 82% 65%

S-B 89% 13% 42% 58% 49% 86% 27% 65%

S-C 93% 75% 13% 53% 57% 46% 93% 69%

S-D 93% 7% 72% 75% 72% 89% 62% 72%

S-E 88% 57% 33% 65% 60% 68% 75% 73%

Page 154: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

140

Lampiran 20

Persepsi Siswa terhadap Keterlaksanaan Kegiatan Praktikum Kimia di

SMA Negeri se-Kota Bogor*

Kegiatan Praktikum Kode Sekolah

S-A S-B S-C S-D S-E

Kelas X

Percobaan mengenai kerja ilmiah 61% 69% 47% 85% 72%

Menyelidiki kepolaran senyawa dan hubungannya

dengan keelektronegatifan 38% 66% 50% 86% 42%

Mengidentifikasi larutan elektrolit dan non

elektrolit 52% 87% 29% 100% 74%

Kelas XI

Mengidentifikasi unsur karbon 17% 46% 37% 56% 33%

Mengamati reaksi eksoterm dan endoterm 1% 86% 29% 44% 67%

Menentukan harga entalphi reaksi menggunakan

kalorimeter sederhana 7% 89% 6% 48% 32%

Menentukan kalor pembakaran bahan bakar 8% 52% 4% 18% 53%

Mengamati pengaruh konsentrasi pereaksi, luas

permukaan sentuh, suhu, dan katalis terhadap laju

reaksi

15% 90% 16% 73% 50%

Mengamati pengaruh konsentrasi, volum, tekanan

dan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan 13% 69% 4% 46% 33%

Uji larutan asam basa dengan indikator universal

dan pH meter 8% 99% 28% 96% 71%

Melakukan titrasi asam basa 20% 100% 19% 93% 58%

Mengukur pH larutan garam 11% 96% 56% 92% 83%

Mempelajari sifat larutan penyangga dan larutan

bukan penyangga pada penambahan sedikit asam,

basa atau pengenceran

97% 86% 34% 76% 53%

Melakukan percobaan kelarutan suatu zat 82% 75% 50% 80% 63%

Percobaan sistem koloid 68% 100% 12% 23% 39%

Kelas XII

Menentukan penurunan titik beku suatu akibat

penambahan zat tertentu 55% 100% 12% 92% 50%

Melakukan percobaan sel elektrokimia (sel volta

dan elektrolisis) 20% 93% 9% 100% 22%

Mengidentifikasi sifat-sifat fisis dan sifat-sifat 65% 24% 3% 23% 36%

Page 155: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

141

Kegiatan Praktikum Kode Sekolah

S-A S-B S-C S-D S-E

kimia unsur

Mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon 93% 21% 91% 21% 21%

Pembuatan alkil alkanoat 11% 10% 15% 1% 19%

Melakukan uji glukosa, selulosa dan amilum** 23% 37% 22% 37% 40%

Mengidentifikasi protein dalam makanan** 27% 34% 21% 34% 42%

Keterangan:

*Data diambil berdasarkan hasil survey terhadap siswa kelas XII

**Menurut siswa kegiatan ini dilakukan pada saat praktikum mata pelajaran biologi

Page 156: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

142

Lampiran 21

Persentase Persepsi Guru terhadap Kesiapan Laboratorium Kimia di SMA

Negeri se-Kota Bogor dalam melaksanakan Kurikulum 2013

No Indikator S-A S-B S-C S-D S-E

1 Desain Ruang Laboratorium 62% 79% 85% 85% 71%

2 Administrasi Lab 85% 100% 100% 98% 45%

3 Pengelolaan Laboratorium 100% 96% 93% 96% 44%

Hasil Observasi Pelaksanaan Praktikum Kimia berdasarkan 2013 di SMA

Negeri se-Kota Bogor

No Indikator S-A S-B S-C S-D S-E

1 Keterlaksanaan 90% 100% 100% 90% 100%

2 Kerelevanan dengan

materi ajar di kelas 60% 60% 40% 60% 60%

3

Keberhasilan praktikum

yang dilaksanakan peserta

didik

90% 100% 90% 100% 90%

Page 157: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

143

Lampiran 22

Hasil Observasi terhadap Kompetensi Laboran/Pengelolaan Laboratorium Kimia di SMA Negeri se-Kota

Bogor

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

KODE SEKOLAH

S-A S-B S-C S-D S-E

3. Kompetensi

Administratif

3.5 Menginventarisasi

bahan praktikum

3.1.7 Mencatat bahan laboratorium √ √ √ √ -

3.1.8 Mencatat penggunaan laboratorium √ √ √ √ √

3.1.9 Melaporkan penggunaan bahan laboratorium √ √ √ √ √

3.6 Mencatat kegiatan

praktikum

3.2.11 mencatat kehadiran guru dan peserta - √ - - -

3.2.12 Mencatat penggunaan alat √ √ √ √ √

3.2.13 Mencatat penggunaan penuntun praktikum √ √ √ √ -

3.2.14 Mencatat kerusakan alat √ √ √ √ √

3.2.15 Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum

secara periodik √ √ √ √ -

4, Kompetensi

Profesional

4.9 Merawat ruang

laboratorium

sekoah/madrasah

4.1.7 Menata ruang laboratorium - √ - √ -

4.1.8 Menjaga kebersihan ruangan laboratorium - √ √ √ √

4.1.9 Mengamankan ruang laboratorium √ √ √ √ √

4.10 Mengelola bahan

dan peralatan

laboratorium

sekolah/madrasah

4.2.11 Mengklasifikasikan bahan dan peralatan

praktikum √ √ √ √ -

4.2.12 Menata bahan dan peralatan praktikum √ √ √ √ -

4.2.13 Mengidentifikasi kerusakan bahan,

peralatan, dan fasilitas laboratorium √ √ √ √ -

4.2.14 Menjaga kebersihan alat laboratorium √ √ √ √ √

4.2.15 Mengamankan bahan dan peralatan

laboratorium √ √ √ √ √

Page 158: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

144

DIMENSI

KOMPETENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI

KODE SEKOLAH

S-A S-B S-C S-D S-E

4.11 Melayani

kegiatan praktikum

4.3.9 Menyiapkan bahan sesuai dengan penuntun

praktikum √ √ √ √ √

4.3.10 Menyiapkan peralatan sesuai dengan

penuntun praktikum √ √ √ √ √

4.3.11 Melayani guru dan peserta didik dalam

pelaksanaan praktikum √ √ √ √ √

4.3.12 Menyiapkan kelengkapan pendukung

praktikum (lembar kerja, lembar rekam data,

dan lain-lain)

√ √ √ √ -

4.12 Menjaga

kesehatan dan

keselamatan kerja di

laboratorium

sekolah/madrasah

4.4.11 Menjaga kesehatan diri dan lingkungan

kerja √ √ √ √ √

4.4.12 Menggunkan peralatan kesehatan dan

keselamatan kerja di laboratorium √ √ √ √ √

4.4.13 Menangani bahan-bahan berbahaya dan

beracun sesuai dengan prosedur yang

berlaku

√ √ √ √ √

4.4.14 Menangani limbah laboratorium sesuai

dengan prosedur yang berlaku √ √ √ √ √

4.4.15 Memberikan pertolongan pertama pada

kecelakaan √ √ √ √ √

Jumlah 22 25 23 24 16

Persentase 88% 100% 92% 96% 64%

Page 159: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

145

Lampiran 23

DATA HASIL WAWANCARA GURU MATA PELAJARAN KIMIA DAN LABORAN

Nama Sekolah : Sekolah A

Nama Guru : NS

Nama Laboran : Siti

NO PERTANYAAN JAWABAN

A. Guru Mata Pelajaran Kimia

1 Apakah Bapak/Ibu memanfaatkan laboratorium untuk mendukung

implementasi pelaksanaan kurikulum 2013?

Ya.

1.2 Jika tidak, mengapa hal tersebut bisa terjadi? -

2 1. Persiapan apa saja yang dilakukan agar laboratorium dapat

mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum 2013?

Mengecek kesiapan alat dan bahannya, persiapan LKS.

3 1. Selain menggunakan metode praktikum metode apa yang dilakukan

guna mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 untuk materi yang

memerlukan praktikum?

Metode demonstrasi, pemutaran video.

4 Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan praktikum? Ada.

4.1. Jika ada, bagaimana cara untuk mengatasi kesulitan tersebut? Hanya kekurangan waktu pada saat mengumpulkan laporan

sementara. Sehingga, laporan sementaranya jadi ditunda

untuk dikumpulkan.

5 Apakah semua materi yang memerlukan kegiatan praktikum selalu

dipraktikkan?

Tidak. Untuk kelas X hanya pengenalan lab.

6 Apakah Bapak/Ibu berusaha mengetahui kesiapan siswa sebelum

praktikum?

Ya.

Page 160: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

146

NO PERTANYAAN JAWABAN

7 Bagaimana cara yang digunakan untuk mengeahui tingkat kesiapan

tersebut?

Dengan memberitahu besok akan diadakan praktikum,

mengarahkan anak untuk mempelajari lembar kerja yang akan

dipraktikumkan.

8 Apakah Bapak/Ibu selalu menjelaskan terlebih dahulu praktikum

yang akan dilaksanakan?

Ya. Menjelaskan tentang langkah-langkah kerjanya.

9 Siapakah yang menyusun tata tertib dalam pelaksanaan praktikum? Tata tertib yang dipakai berdasarkan K3 yang di dapat dari

dinas.

10 Apakah Bapak/Ibu pernah membacakan tata tertib sebelum

pembelajaran dilaksanakan?

Hanya diawal praktikum kelas X saja. Tapi jika praktikumnya

menggunakan bahan yang lebih berbahaya, maka dibacakan

kembali.

11 Apakah Bapak/Ibu selalu memonitoring praktikum yang sedang

berjalan?

Ya. Karena anak-anak selalu mengajukan pertanyaan.

11.1. Jika tidak, mengapa hal tersebut tidak dapat dilakukan? -

12 Apakah ada pembagian jadwal untuk penggunaan laboratorium untuk

setiap kelas?

Ada. Tapi tergantung jam pelajaran. Lebih diatur oleh laboran.

13 Apakah Bapak/Ibu selalu membahas hasil kerja dari siswa setelah

selesai melaksanakan praktikum?

Ya. Namun, tergantung bagaimana kondisi waktu yang

tersedia.

14 Apakah pernah terjadi kecelakaan pada saat kegiatan praktikum

berlangsung?

Ya.

14.1. Jika ya, apa kecelakaannya dan bagaimana cara mengatasinya? Alat pecah. Menginstruksikan anak-anak untuk

membereskannya.

15 Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum apakah Bapak/Ibu dibantu

oleh asisten?

Tidak ada. Hanya dibantu laboran saja.

15.2. Jika ya, dari mana dan tugasnya apa? -

16 Apakah para siswa sangat berminat dalam mengikuti kegiatan Sangat berminat.

Page 161: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

147

NO PERTANYAAN JAWABAN

praktikum?

17 Apakah ada pembuatan program kerja untuk

penggunaan/pelaksanaan praktikum selama satu tahun/satu semester?

Ada, yaitu persemester.

18 Bagaimanakah prosedur pengadaan alat dan bahan praktikum? Laboran mencatat alat dan bahan yang rusak/habis/ tidak ada,

lalu diajukan ke kepala lab, lalu ke bendahara sekolah.

1 B. Laboran

Apa tugas Bapak/Ibu sebagai seorang laboran?

Menyiapkan segala sesuatu untuk praktikum bagi siswa dan

guru yang bersangkutan, mengadministrasikan alat dan bahan,

membuat laporan kegiatan lab, membuat jadwal.

2 Bagaimana pengelolaan laboratorium (misal: pelabelan bahan dan

alat, penataan) di sekolah Bapak/Ibu?

Pengecekkan kondisi alat sebelum dan sesudah praktikum,

setiap bulan. Menginventaris bahan yang sering digunakan.

3 Kelengkapan administrasi apa saja yang ada di laboratorium? Menjadwalkan laboratorium, pengadministrasian alat yang

akan kegiatan, jurnal kegiatan lab, pengadministrasian alat

dan bahan yang sudah digunakan, membuat buku kunjungan

lab.

4 Apa saja yang diinventarisasi dalam laboratorium? Alat dan bahan. Terutama alat dan bahan yang sering

digunakan dalam praktikum.

5 Dari mana sajakah biaya untuk pengadaan alat dan bahan yang

digunakan untuk praktikum?

Biasanya dari dana BOS, pemerintah, anggaran sekolah.

6 Bagaimanakah prosedur pengadaan alat dan bahan jika ada alat dan

bahan yang habis?

Nanya kebutuhan alat yang akan digunakan untuk semester

selanjutnya, kemudian dilist, lalu diajukan ke kepala lab, baru

ke sekolah.

7 Apakah pernah mendapatkan bantuan/sumbangan alat dan bahan

untuk kegiatan praktikum?

Pernah.

7.1. Jika pernah, dari mana saja? Sebutkan! Kurang lebih 4 tahun yang lalu dapat hadiah dari pemerintah,

Page 162: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

148

NO PERTANYAAN JAWABAN

dari siswa.

8 Siapakah yang membuat tata tertib dalam pelaksanaan kegiatan

praktikum?

Kepala laboratorium dan guru-guru yang membuatnya.

9 Siapakah yang menyiapkan alat dan bahan sebelum melaksanakan

kegiatan praktikum?

Laboran.

Page 163: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

149

DOKUMENTASI

A. Laboratorium Sekolah A

Ruang Praktikum

Lampiran 24

Lemari Asam

Page 164: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

150

Lemari Alat Tata Tertib Laboraotirum

Lemari Bahan

Page 165: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

151

B. Laboratorium Sekolah B

Ruang Praktikum

Page 166: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

152

Lemari Alat

Lemari Alat

Lemari Bahan

Page 167: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

153

Tata Tertib Struktur Organisasi

Page 168: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

154

C. Laboratorium Sekolah C

Ruang Praktikum

Page 169: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

155

Struktur Organisasi dan Tata Tertib Lemari Asam

Tempat Penyimpanan Bahan Lemari Bahan

Page 170: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

156

Lemari Alat

Page 171: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

157

D. Laboratorium Sekolah D

Ruang Praktikum

Page 172: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

158

Lemari Asam Lemari Alat Lemari Bahan

Page 173: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

159

E. Laboratorium Sekolah E

Ruang Praktikum

Page 174: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

160

Lemari Alat Lemari Asam Tata Tertib

Struktur Organisasi

Page 175: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

161

Lampiran 25

Page 176: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

162

Page 177: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

163

Page 178: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

164

Page 179: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

165

Page 180: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

166

Page 181: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

167

Page 182: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

168

Page 183: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

169

Page 184: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

170

Lampiran 26

Page 185: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

171

Page 186: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

172

Page 187: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

173

Page 188: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

174

Page 189: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

175

Lampiran 27

Page 190: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

176

Page 191: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

177

Lampiran 28

Page 192: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

178

Page 193: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

179

Lampiran 29

Page 194: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

180

Page 195: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

181

Page 196: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

182

Page 197: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

183

Page 198: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

184

Lampiran 30

Page 199: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

185

Page 200: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

186

Page 201: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

187

Page 202: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

188

Page 203: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …
Page 204: ANALISIS KESIAPAN LABORATORIUM KIMIA DALAM …

190