OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA FISIKA.docx

22
i OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA FISIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG  Diajukan sebagai pemenuh an tugas mata kuliah Pen getahuan Keselamatan Kerja  Laboratorium OLEH Kelompok 2 Adek Sudtri Yunanda Putri Ramadhani Suci Aulia Rahmi.E JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Transcript of OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA FISIKA.docx

OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA FISIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANGDiajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengetahuan Keselamatan Kerja Laboratorium

OLEHKelompok 2Adek Sudtri YunandaPutri RamadhaniSuci Aulia Rahmi.E

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI PADANG2013

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul Observasi Laboratorium Kimia Fisika UNP.Pembuatan makalah ini merupakan saah satu syarat untuk memenuhi tugas matakuliah Pengetahuan Keselamatan Kerja Laboratorium.Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Penglab yang telah banyak membantu memberi saran dan petunujuk dalam penyusunan makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini.Padang, Agustus 2013

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN1A.LATAR BELAKANG1B.PEMBATASAN MASALAH2C.TUJUAN2BAB II PEMBAHASAN31.Laboratorium Kimia Fisika Universitas Negeri Padang32.Perlengkapan Keselamatan Kerja Praktikan.53.Peralatan Perlengkapan dan Keselamatan Kerja Laboratorium.104.Laboratorium beberapa universitas luar negeri.135.Perlengkapan dan Keselamatan kerja Laboratorium.16BAB III PENUTUP18A.Kesimpulan18B.Saran18DAFTAR PUSTAKA19

19

BAB I PENDAHULUANLATAR BELAKANGLaboratorium Kimia adalah tempat mengadakan percobaan, penyelidikan, penelitian, dan sebagainya mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Kimia. Sedangkan laboran ialah orang yang ahli dalam ilmu Kimia dan bekerja di laboratorium Kimia. Tenaga laboran mutlak harus memiliki pengetahuan tentang tata cara pengelolaan laboratorium yang baik dan standar. Pengelolaan berasal dari kata dasar kelola, yang berarti mengurus atau menyelenggaraan. Maka dapat didefenisikan pengelolaan laboratorium Kimia adalah proses pengurusan dan penyelenggaraan segala sesuatu yang berhubungan dengan Laboratorium, mulai dari perencanaan, penyediaan, penyimpanan,penataan, inventarisasi dan manajemen administrasi, pengamanan, pengwasan dan perawatan alat dan bahan praktikum, menjaga kebersihan laboratorium, dan sebagainya.Fungsi laboratorium dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu fungsi yang memberikan peningkatan pengetahuan (knowledge), fungsi yang memberikan peningkatan keterampilan (psychomotoric), dan fungsi yang memberikan penumbuhan sikap (attitude).Semua laboratorium harus dirancang untuk memudahkan kerja eksperimen serta mengurangi kecelakaan. Pekerja laboratorium harus memahami cara kerja fasilitas. Semua pegawai terlatih harus memahami kemampuan dan keterbatasan sistem ventilasi, kendali lingkungan, tudung laboratorium, dan perangkat buang lainnya serta cara menggunakannya dengan benar. Kerja eksperimen harus dipandang sebagai bagian dari seluruh laboratorium dan fasilitasnya, baik untuk masalah keselamatan maupun efisiensi.Laboratorium kimia UNP terdapat sembilan bagian laboratorium kimia salah satunya adalah Laboratorium Kimia Fisika. Laboratorium kimia fisika digunakan untuk kegiatan praktikum dan penelitian yang berhubungan dengan ilmu kimia fisika. Untuk itu diperlukan instrumen yang dapat menunjang hal tersebut. Fasilitas dan peralatan yang tersedia di Laboratorium Kimia Fisika harus memenuhi standar dan syarat Internasional. Namun, berdasarkan observasi yang telah kami lakukan mulai dari kondisi fisik, peralatan keselamatan laboratorium dan penataan bahan tidak memenuhi syarat standar Internasional.Oleh karena itu, kami akan membahas keadaan Laboratorium yang sesuai dengan standar Internasional, sehingga kita bisa mempedomaninya agar keadaan Laboratorium Kimia Fisika UNP menjadi lebih baik lagi.

PEMBATASAN MASALAHDalam makalah ini penulis akan membahas tentang kondisi fisik laboratorium kimia fisika beserta peralatan keselamatan laboratorium, juga tentang peralatan keselamatan praktikan yang dipakai selama praktikum.TUJUAN1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Keselamatan Kerja Laboratorium.2. Membahas kondisi fisik beserta peralatan keselamatan laboratorium Kimia Fisika UNP.3. Membandingkan kondisi fisik beserta peralatan keselamatan laboratorium Kimia Fisika UNP dengan Laboratorium standar di negara maju.

BAB II PEMBAHASAN

1. Laboratorium Kimia Fisika Universitas Negeri PadangBerdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, kondisi fisik dan fasilitas laboratorium kimia fisika UNP tidak lengkap jika dibandingkan dengan laboratorium kimia fisika yang terdapat di Negara-Negara maju. Ini terlihat dari perlengkapan di dalam ruangan seperti meja pratikum, washtafel, penempatan bahan, dan ruangan timbang yang tidak berfungsi dengan semestinya. Meja praktikum di labor kimia fisika berjumlah 6 buah. Meja tersebut terbuat dari kayu biasa yang mudah rusak bila terkena air apalagi bila terkena tumpahan zat zat kimia yang berbahaya. Kondisi meja pratikum tersebut sudah banyak yang rusak serta cat nya yang berwarna hijau yang tidak sesuai dengan standar yang seharusnya. Selain itu, meja pratikumnya juga di tutupi dengan kaca biasa yang hampir semuanya sudah retak dan tentu saja berbahaya bagi keselamatan pratikan saat bekerja. Selain itu pada sisi menghadap jendela juga terdapat meja yang terbuat dari beton. Di meja tersebut terdapat bahan-bahan yang tidak seharusnya diletakkan disana. Di bagian bandul meja sering kali ditemukan botol botol reagen yang berserakan dengan label yang sudah tidak jelas lagi. Dan sebagian botol botol itu masih berisi bahan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena labelnya sudah tidak dikenali lagi dan bila terjadi gempa botol botol tersebut akan tumpah dan tentu saja menimbulkan resiko yang sangat berbahaya. Dari dua belas washtafel yang tersedia di meja praktikan, hanya lima washtafel yang bisa digunakan dan kondisinya pun jauh di bawah standar. Sedangkan tujuh washtafel lainnya tidak bisa digunakan karena bocor.Ditinjau dari segi bangunannya, juga masih terdapat kekurangan yaitu dinding yang retak-retak akibat gempa bumi begitu juga dengan kondisi loteng yang bocor dan rusak. Begitu juga dengan pencahayaan yang kurang baik, ada bagian ruangan yang terlalu terang dan bagiannya lainnya kurang pencahayaan. Sedangkan dari sarana tambahan untuk penerangan yaitu lampu masih ada lampu yang tidak hidup. Total lampu yang ada yaitu 20 buah, sedangkan lampu yang hidup hanya berjumlah 10 buah lampu.Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori utama: umum dan khusus. Sistem umum melayani laboratorium sebagai satu kesatuan dan mencakup perangkat seperti ventilasi central laboratorium dan ventilasi alami. Sedangkan sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam perklorik, atau sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari sistem pembuangan laboratorium umum, seperti fume hood.Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di udara dalam laboratorium. System ventilasi berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan praktikan. System sirkulasi udara yang ada di laboratorium Kimia Fisika UNP kurang layak. Karena hanya tersedia ventilasi alami yang berada di sisi kanan atas ruangan. Sedangkan ventilasi central tidak ada. Untuk ventilasi khusus, fume hood sudah tersedia di labor Kimia Fisika.Laboratorium kimia UNP dilengkapi dengan ruangan Laboran dan asisten laboratorium, ruangan timbang, dan juga ruang tempat penyimpanan alat. Ruangan Laboran dan Asisten dilengkapi dengan fasilitas seperti : meja, kursi, tempat air minum, washtafel, lemari penyimpan data mahasiswa, kipas angin. Ruangan laboran kimia fisika UNP tertata dengan baik dan washtafel yang ada di ruangan tersebut cukup bersih. Susunan buku-buku dan data di ruangan laboran kurang tertata rapi.Ruangan timbang digunakan untuk menimbang zat-zat kimia sesuai kebutuhan eksperimen. Namun, ruangan ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, karena ketika praktikum berlangsung praktikan menimbang zat di bandul dekat jendela. Di dalam ruangan tersebut juga ada beberapa instrumen, seperti wallen camp, spektrofotometer, dan neraca yang telah rusak. Kondisi fisik ruangan timbang dindingnya banyak yang retak, di lantai terdapat pasir dan sampah serta di bawah bandul kami menemukan banyak debu. Selain itu juga terdapat beberapa botol zat kimia yang semestinya berada di ruangan zat.Ruangan terakhir yaitu ruangan tempat penyimpanan alat. Di ruangan tersebut terdapat lemari untuk menyimpan alat-alat kaca seperti : gelas kimia, cawan porselen, kaca arloji dan beberapa alat-alat lainnya. Namun, juga terdapat alat-alat di luar lemari tersebut yang letaknya kurang tertata rapi. Kondisi fisik ruangan penyimpanan alat dindingnya banyak yang retak, tidak berloteng, begitu juga dengan lantainya yang kotor. Kondisi washtafel nya sangat kotor.Di laboratorium Kimia Fisika UNP tidak terdapat loker untuk menyimpan barang barang praktikan, seperti : tas dan helm. Sehingga praktikan meletakkan barangnya di meja yang terletak di sisi kiri pintu.

2. Perlengkapan Keselamatan Kerja Praktikan.Bekerja di dalam Laboratorium kimia mempunyai resiko terkena bahan kimia, baik terkena tumpahannya maupun terhirup. Resiko tersebut dapat terjadi karena kelalaian maupun sebaba-sebab lain di luar kemampuan manusia. Untuk menghindari segala resiko yang mungkin terjadi diperlukan Alat Pelindung Diri (APD). Alat pelindung diri merupakan peralatan pelindung yang digunakan oleh seorang praktikan untuk melindungi saat bekerja maupun saat memasuki laboratorium. Berikut beberapa macam peralatan tersebut :a. Pakaian Labor atau Jas Lab.Jas laboratorium atau jas lab adalah salah satu Alat Pelindung Diri yang wajib digunakan oleh para pekerja di lingkungan laboratorium. Hal ini berarti bahwa jas laboratorium tidak hanya digunakan oleh para analis tapi juga para pekerja lain yang berada di laboratorium. Pemakaian jas lab sangat penting terutama di laboratorium kimia. Jas ini akan melindungi tubuh dari kontak langsung dengan suatu zat kimia yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia.

GAMBAR 1. JAS LAB

Jas lab biasanya berwarna putih, mirip dengan jas yang dikenakan oleh dokter. Bedanya jas lab tidak terbuat dari bahan bahan katun, harus longgar dan panjangnya minimal selutut.Kriteria yang baik untuk jas Laboratorium ini sendiri yaitu:1.Nyaman dipakai.2.Bahan kain yang cukup tebal/bahan sintetik.3.Berwarna Terang/putih.4.Berkancing (Non Resleting).5.Panjang jas sampai Lutut dan dengan Lengan sampai pergelangan tangan.6.Ukurannya Tidak terlalu Kecil ataupun terlalu besar.Jas lab yang bagus digunakan dalam pratikum kimia fisika adalah jas labor buatan atau sintetik yang tahan terhadap berbagai zat kimia yang berbahaya dan tahan terhadap api. Namun, jas lab yang digunakan oleh mahasiswa kimia UNP masih terbuat dari bahan katun yang tentu saja tidak tahan api dan tidak dapat melindungi diri dari bahan-bahan kimia berbahaya.b. Sepatu.Pemakaian sepatu untuk melindungi kaki dari kemungkinan terkena tumpahan bahan kimia korosif/beracun. Sepatu biasa yang tidak licin dan bertumit rendah dapat dipakai. Selain itu, pemakaian sepatu melindungi kaki dari : tertimpa benda-benda berat, terbakar karena logam cair bahan kimia korosif, dermatitis/eksim karena zat-zat kimia, tersandung atau tergelincir. Pemakaian sandal atau sepatu yang terbuka perlu dihindarkan, karena sandal tidak dapat menutupi seluruh bagian kaki sehingga tidak dapat melindungi kaki dari resiko-resiko yang telah dipaparkan sebelumnya.Banyak jenis jenis sepatu keselamatan, diantaranya adalah : Sepatu Latex/Karet Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin. Sepatu Buthyl Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde,alcohol, asam, garam, dan basa. Sepatu Vinyl Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.Mahasiswa di Jurusan Kimia UNP pada umumnya sudah menggunakan sepatu yang menutupi seluruh bagian kaki, namun masih ada sebagian mahasiswa yang memakai sandal atau pun sepatu yang bagian depannya terbuka. Selain itu kebanyakan mahasiswa masih menggunakan sepatu yang bahannya terbuat dari kain atau karet. Seharusnya mahasiswa di Jurusan Kimia UNP harus memperhatikan hal tersebut, karena mengingat sangat berbahayanya resiko bekerja di Laboratorium khususnya kimia.

GAMBAR 2 UNP GAMBAR 3 GRONINGEN UNIERSITY, NETHERLANDDari gambar dapat kita lihat, umumnya mahasiswa masih menggunakan sepatu yang bagian depannya terbuka, sehingga tidak melindungi kaki secara keseluruhanc. MaskerMasker berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh melalui pernafasan hidung dan mulut dari pengaruh oksigen yang terkontaminasi dengan partikel debu dan gas yang dapat merusak atau setidaknya mengganggu pernafasan. Setiap pratikan harus memiliki masker yang bisa melindunginya agar tidak menghirup gas gas beracun tersebut. Dan biasanya setiap masker tersebut memiliki filter yang berbeda untuk setiap jenis zat kimia. Masker digunakan saat praktikan melakukan aneka macam reaksi yang melibatkan berbagai zat dan senyawa pekat. Saat bekerja di lemari asam, pastikan wajah dan indra penciuman terlindungi secara aman. Zat-zat berkonsentrasi pekat seperti asam klorida, amoniak dan natrium hidroksida cukup memberikan dampak yang serius jika terhirup secara bebas. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut harus diganti.

GAMBAR 4. MASKER STANDARMahasiswa kimia UNP hanya menggunakan masker debu pada saat praktikum. d. Sarung Tangan.Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila praktikan terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin.Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang dipakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik apabila Anda bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter.

GAMBAR 5. SARUNG TANGANe. Kaca Mata.Pelindung mata dikenal sebagai safety glasses. Safety glasses berbeda dengan kacamata biasa baik normal maupun kir (Prescription Glasses) karena bagian atas dan sisi kanan kiri frame terdapat pelindung dan jenis kaca nya yang dapat menahan sinar UV sampai persentase tertentu. Mahasiswa kimia UNP tidak menggunakan kaca mata saat melakukan praktikum.

GAMBAR 6. MAHASISWA UNP GAMBAR 7. YALE UNIVERSITY, USAf. Pelindung wajah (goggles)Pelindung wajah dikenal dengan goggles. Goggles memberikan pelindung lebih baik daripada safety glassaes karena goggles terpasang dekat dengan wajah. Goggles mengitari area mata, maka goggles melindungi lebih baik pada situasi yang mungkin terjadi percikan cairan, uap logam, uap serbuk debu dan kabut.Jenis pelindung wajah lainnya adalah face shield. Face shield memberikan perlindungan wajah yang menyeluruh dan sering digunakan pada peleburan logam, percikan bahan kimia, atau partikel yang melayang.

3. Peralatan Perlengkapan dan Keselamatan Kerja Laboratorium.a. Fume Hood (Lemari Asam).Lemari asam dalam laboratorium sangat diperlukan dan menjadi saran pendukung laboratorium .Ada beberapa fungsi lemari asam:1. Tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan bahan yang mudah menguap, gas yang berbahaya.2. Tempat transfer bahan bahan kimia dan biologi.Sirkulasi udara dalam sistem lemari asam memegang peranan kunci dari aman tidaknya lemari asam. Disamping itu bahan bahan yang digunakan dalam lemari asam sebaiknya tahan terhadap bahan kimia.Ada tiga komponen kimia yang perlu diperhatikan dalam pemeilihan bahan lemari asam/fume hood. Kompone tersebut adalah:1. Tahan terhadap bahan bahan kimia organik seperti pelarut oragnik.2. Tahan terhadap bahan kimia yang bersifat korosif seperti asam dan bahasa.3. Tahan terhadap ledakan.Di laboratorium Kimia Fisika UNP sudah tersedia fume hood, tetapi belum digunakan. Ketika praktikan mereaksikan zat masih di meja bandul dekat jendela. Pada saat praktikan menggunakan bahan kimia yang berkonsentrasi pekat (p.a) masih menggunakan lemari asam yang konvensional.b. Fire Extinguisher ( Pemadam Kebakaran).Kebakaran dalam Laboratorium banyak terjadi karena pemanasan, ekstrasi, atau Destilasi pelarut organic. Prinsip utama dalam penanggulangan kebakaran adalah bahwa api sebelum membesar harus segera dapat dipadamkan. Semakin besar api semakin sukar dikuasai karena suhu yang lebih tinggi akan mempercepat prosese kebakaran. Selagi api masih kecil harus segera dipadamkan dengan kain atau sarung basah atau selimut basah (fire blanket).

Fungsi alat pemadam kebakaran : Menurunkan suhu bahan yang terbakar. Mengurangi kontak dengan Oksigen. Mengurangi radikal penyebab reaksi berantai.

c. Safety Shower dan Eye wash.Digunakan dalam keadaan darurat, jika seseorang mengalami kecelakaan saat berada di laboratorium. Kecelakaan yang dialami dapat berupa, terbakarnya pakaian atau anggota tubuh saat berada di lokasi kerja, maupun kecelakaan yang diakibatkan oleh bahan-bahan kimia berbahaya dan lain-lain. Biasanya, pada emergency shower ini dilengkapi dengan pembersih mata (eyewash). Penggunaan eye wash adalah untuk membersihkan mata dari iritasi, baik karena asap bahan kimia maupun karenakontak mata dengan bahan kimia secara langsung. Pada umumnya, penempatan emergency shower ini berada pada pintu keluar, serta tidak mendapat halangan apapun untuk menuju shower ini, sehingga pertolongan cepat dapat dilakukan.Namun, laboratorium Kimia Fisika UNP belum dilengkapi dengan safety shower dan eye wash ini. Hal tersebut berarti Laboratorium Kimia Fisika UNP belum aman untuk dijadikan sebagai tempat untuk melakukan praktikum.

d. First Aid Kit (P3K).Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak.Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

e. Fire Alarm (Alarm Pemadam Kebakaran).Sistem alarm kebakaran otomatis ini dirancang untuk mendeteksi keberadaan yang tidak diinginkan api dengan memonitor perubahan lingkungan yang terkait dengan pembakaran . Secara umum, sebuah sistem alarm kebakaran diklasifikasikan sebagai digerakkan secara otomatis, manual ditekan, atau keduanya. sistem alarm kebakaran otomatis dimaksudkan untuk memberitahukan kepada penghuni gedung untuk mengevakuasi pada saat terjadi kebakaran atau keadaan darurat lainnya, laporan acara ke lokasi yang tertutup dalam rangka untuk memanggil layanan darurat, dan mempersiapkan struktur dan sistem yang terkait untuk mengontrol penyebaran api dan asap.Berdasarkan observasi yang kami lakukan di Laboratorium Kimia Fisika UNP tidak terdapat perangkat keamaan seperti alarm pemadam kebakaran, sehingga ketika terjadi kebakaran akan membahayakan keselamatan bagi praktikan maupun laboran.

4. Laboratorium beberapa universitas luar negeri.Dari sumber yang kami peroleh, beberapa universitas di negara-negara maju telah memiliki laboratorium kimia fisika yang kondisi fisik, keamanan dan fasilitas yang baik dan sangat jauh berbeda dengan kondisi laboratorium kimia fisika UNP. Berikut ini adalah beberapa perbandingan laboratorium kimia UNP dengan universitas luar negri:a. Kondisi Fisik

Alfred University, New York

Seoul National University, KoreaUNP, Indonesia

Auckland University, Selandia Baru

Gambar di atas adalah perbandingan ruangan laboratorium kimia fisika UNP dengan universitas luar negri. Dari gambar dapat kita lihat bahwa kondisi fisik laboratorium kimia fisika sangat jauh berbeda dengan universitas luar negeri . Pencahayaan laboratotium UNP terdiri dari pencahayaan alami dan tambahan. Kondisi dari pencahayaan tambahan pun kurang memadai.

Gambar: kondisi loteng laboratorium UNP yang bolong dan bocorGambar : kondisi washtafel yang sangat kotor dan baanyak limbah padat dan beberapa alat labor yang tidak pada tempatnya dan saluran air yang tidak berfungsi.

Gambar : Kondisi lantai dan meja yang kotor dan ada sampah

Gambar: kondisi dinding yang retak. Ketika terjadi gempa akan membahayakan keselamatan praktikan dan laboran.

Gambar : alat dan bahan yang tidak berada di tempatnya.

5. Perlengkapan dan Keselamatan kerja Laboratorium.

Alfred University, New York Seoul National University, korea

Seoul National University, Korea UNP, Indonesia

Geneva University, Swiss

UNP Indonesia

Geneva University, SwissSeoul University, Korea

BAB III PENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, kami mendapatkan kondisi fisik dari laboratorium kimia fisika belum sesuai dengan keadaan standar yang seharusnya atau laboratorium universitas di negara maju. Hal itu dapat dilihat dari kondisi dinding yang retak, washtafel yang kotor dan banyak yang tidak bisa digunakan karena bocor, air yang sering mati, loteng yang bolong dan beberapa kondisi lainnya yang juga memprihatinkan.Begitu juga dengan fasilitas dan alat keselamatan baik pribadi maupun peralatan keselamatan laboratorium, masih banyak yang belum lengkap dan sesuai dengan laboratorium universitas di luar negeri.Laboratorium universitas di luar negri memiliki kondisi gedung laboratorium yang baik dan dalam keadaan standar. Fasilitas dan perangkat keselamatannya sangat memadai sehingga saat melakukan praktikum mahasisiwa menjadi nyaman dan aman. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium kimia fisika UNP masih belum bisa dikatakan layak, memadai dan aman,baik bagi mahasiswa maupun laboran.B. SaranSemoga dengan adanya makalah ini, Laboratorium Kimia Fisiska UNP lebih dapat ditingkatkan kualitas bangunan, kelengkapan fasilitas dan peralatan keselamatan nya. Sehingga mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan belajar dan praktikum dengan baik, aman dan nyaman.

DAFTAR PUSTAKABryan ,John L. 1993. Fire Suppression and Detection Systems.

Mirhanuddin & Muchyar. 2010. Penuntun Praktikum Pengelolaan laboratorium .FKIP UNLAM :Banjarmasin.

NED D. HEINDEL,dkk. 2010. Safety Work in Chemistry Laboratory. Washington: The National Academic Press.

Tarmizi. 2007. Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam. Padang : UNP Press

http://ibnususanto.wordpress.com/2009/02/13/bahan-kimia-berbahaya-dan-keselamatan-kesehatan-kerja-bidang-kimia/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-laboratorium/hal-hal-penyebab-kecelakaan/