Laporan Isolasi Laboratorium Kimia Organik

download Laporan Isolasi Laboratorium Kimia Organik

of 29

description

laporan

Transcript of Laporan Isolasi Laboratorium Kimia Organik

ISOLASI NIKOTIN DARI TEMBAKAULaporan hasil percobaan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk melulusi praktikum kimia organik

Kelompok VI:NUR AQLIA(H311 12 287)NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN(H311 12 289)YENNI OCTAVIANA(H311 12 293)FADLIA MUBAKIRA(H311 12 294)NUR SANTI(H311 12 902)

MAKASSAR2015LEMBAR PENGESAHAN

ISOLASI NIKOTIN DARI TEMBAKAU

Disusun oleh:Kelompok VIINUR AQLIA(H311 12 287)NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN(H311 12 289)YENNI OCTAVIANA(H311 12 293)FADLIA MUBAKIRA(H311 12 294)NUR SANTI(H311 12 902)

Laporan parktikum ini telah diperiksa dan disetujui oleh:

Koordinator Praktikum Asisten

Dr. Firdaus Zenta, MSMuzdalifah WaleuluNIP. 19600909 1988 10 1 001NIM. H311 11 273DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 7Gambar 2 8Gambar 3 10Gambar 4 11Gambar 5 12

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I Bagan Kerja. 23LAMPIRAN IISpektrum IR. 25LAMPIRAN IIIPerhitungan.. 27LAMPIRAN IV Foto Percobaan ... 28

Laporan Praktikum Kimia OrganikISOLASI NIKOTIN DARI TEMBAKAUNAMA:1. NUR AQLIA(H311 12 287)2. NUR FAIIZAH AQIILAH FIRMAN(H311 12 280)3. YENNI OCTAVIANA(H311 12 289)4. FADLIA MUBAKIRA(H311 12 294)5. NUR SANTI(H311 12 902)KELOMPOK : VII (TUJUH)ASISTEN: MUZDALIFAH WALEULU(H31111273)

LABORATORIUM KIMIA ORGANIKJURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015

AbstrakPercobaan ini merupakan studi deskriptif untuk mengetahui kadar nikotin dalam tembakau pada beberapa merk rokok yang banyak dijual di pasaran. Kadar nikotin yang diukur adalah kadar 1nikotin dalam tembakau pada rokok. Pengukuran kadar nikotin dilakukan dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi per batang rokok. Hendaknya kadar nikotin dicantumkan pada kemasan setiap merk rokok dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek terhadap kesehatan masyarakat.

Kata kunci: Isolasi, nikotin, tembakau, analisis KLT, analisis FT-IR

AbstrackNicotine Content Determination on tobacco. The purpose of this descriptive study is to assess the nicotine level of several types of cigarettes brand sold in the market. The nicotine content was measured from both mainstream smoke and sidestream smoke by using the gas chromatogram. It was found that the nicotine content of non-filtered cigarette was higher than the filtered cigarette. The nicotine content of sidestream smoke was 4 6 times than mainstream smoke. Nicotine content level in the cigarette package should be mentioned and further studies should determine the effect of cigarettes to the public healths.

Keywords: Isolation, nicotine, tobacco, analysis KLT, analysis FT-IR.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Salah satu komoditas yang dimiliki Indonesia adalah tembakau. Banyaknya tembakau yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk produksi rokok yang limbahnya berupa puntung rokok dapat mencemari lingkungan. Produksi rokok di Inddonesia secara nasional hingga akhir 2011 mencapai 300 milyar batang. Proyeksi itu didasarkan pada perhitungan produksi rokok hingga Agustus 2011 yang telah mencapai 199,77 milyar batang (Anonim, 2011).Rokok adalah silinder dari kertas yang memiliki ukuran panjang sekitar 70 mm 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok kretek memiliki kandungan nikotin yang berbeda-beda tergantung merek dagangnya, seperti kandungan nikotin (Anonim, 2011).Puntung rokok merupakan limbah yang banyak terdapat dilingkungan sehingga dapat merusak keindahan lingkungan. Menurut studi laboratorium, terdapat bahan-bahan kimia seperti arsenik, nikotin, hidrocarbon aromatik polisiklik dan logam berat yang dapat mencemari lingkungan. Sedangkan menurut Keep American Beautiful (2010), puntung rokok merupakan pelaku pencemaran laut yang paling banyak dengan 21 % dari pencemaran di laut lainnya. Dengan banyaknya limbah puntung rokok tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang menyebabkan ikan-ikan mati karena adanya zat berbahaya didalam puntung rokok contohnya nikotin. Bahaya dari nikotin ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa 4 mL nikotin cukup untuk membunuh seekor kelinci besar (Haidar dkk, 2010).Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman - tanaman lain dari familiSolanaceae seperti tomat, kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Nikotin tidak berwarna tetapi segera menjadi coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan.Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan percobaan isolasi nikotin dari tembakau.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana mengisolasi nikotin dari tembakau?2. Bagaimana mengidentifikasi nikotin dari tembakau?

1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan1.3.1 Maksud PercobaanMaksud percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari cara mengisolasi nikotin dari tembakau.

1.3.2 Tujuan PercobaanTujuan percobaan ini adalah: 1. Mengisolasi nikotin dari tembakau2. Menganalisis senyawa yang diperoleh (nikotin) dengan menggunakan spektrometer inframerah. BAB IITINJAUAN PUSTAKAMenurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan asap rokok adalah penyebab berbagai penyakit, dan jugadapat mengenai orang sehat yang bukan perokok. Paparan asap rokok yang dialami terus-menerus pada orang dewasayang sehat dapat menambah resiko terkena penyakit paru-paru dan penyakit jantung sebesar 20 - 30 persen. Lingkunganasap rokok dapat memperburuk kondisi seseorang yang mengidap penyakit asma, menyebabkan bronkitis, danpneumonia. Asap rokok juga menyebabkan iritasi mata dan saluran hidung bagi orang yang berada di sekitarnya.Pengaruh lingkungan asap tembakau dan kebiasaan ibu hamil merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan padaanaknya bahkan sebelum anak dilahirkan. Bayi yang lahir dari wanita yang merokok selama hamil dan bayi yang hidupdi lingkungan asap rokok mempunyai resiko kematian yang sama. Resiko yang dapat ditimbulkan oleh karena merokok sebenarnya dapat dikurangi bila diketahui kadar nikotin dalam asaprokok (Susannadkk., 2003).Bila kadar ini dicantumkan maka calon perokok dapat memilih rokok dengan kandungan nikotin yang sekecilmungkin atau kandungan yang paling sedikit diantara jenis-jenis rokok. Pada saat ini banyak produsen rokok belummencantumkan kadar nikotin dalam kemasannya maka perlu dilakukan pengukuran kadar nikotin yang dihasilkan olehasap rokok dengan tujuan untuk mengetahui berapa kandungan nikotin yang dihasilkan oleh asap rokok dari berbagaimacam merk rokok yang banyak beredar di pasaran. Asap rokok yang akan diukur adalah asap rokok yang dihisap olehperokok (asap rokok arus utama) dan yang dilepaskan ke lingkungan sekelilingnya (asap arus samping) yangmemungkinkan dihirup oleh orang lain yang berada di lingkungan tersebut (Susanna dkk., 2003).

2.2 TembakauTembakau adalah tanamanmusimanyangtergolongdalamtanaman perkebunan.Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk pembuatan rokok. Menurut Cahyon (1998),tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai berikut :Famili: Solanaceae Sub Famili: Nicotianae Genus: NicotianaeSpesies: NicotianatabacumNicotianatabacumdanNicotianarusticamempunyaiperbedaanyangjelas. Pada Nicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjongpadaujungruncing, kedudukandaunpadabatangtegakmerupakaninduk tembakausigaretdantingginyasekitar120 cm.AdapunNicotianarusticadaun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuranpendekdansedikitgelombang,bentukdaunbulatyangpada ujungnya tumpul, dan kedudukan daun pada batang mendatar agak terkulai. Tembakau ini merupakan varietas induk untuk tembakau cerutu yang tingginya sekitar 90 cm (Cahyono, 1998).Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang amat banyak jumlahnya, danuntuktiapdaerahterdapatperbedaanjumlahkadarnikotin,bentuk daun,danjumlahdaunyang dihasilkan.Proporsikadarnikotinbanyakbergantung kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan daunnya (Abdullah dkk., 1982).Tembakau merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan rokok. Nikotin ialah senyawa spesifik yang dikandung oleh tembakau. Nikotin merupakan basa lemah yang mudah menguap (Volatil base) untuk itu diperlukan suatu metoda yang cocok untuk penentuan kadarnya. Salah satu penelitian tentang kandungan nikotin dalam rokok oleh Riske Wijaya ( Agustus 2006 ) yang telah menentukan kadar nikotin dalam Mainstream Smoke pada rokok kretek dan cerutu yang dijual di beberapa toko di daerah Sumatera Barat dengan menggunakan metoda titrasi potensiometri bebas air. Kekurangan dari metoda ini ialah banyak membutuhkan pelarut organik dan waktu pengerjaan yang lama. Selain hal tersebut, pada semua kemasan rokok telah dicantumkan kadar nikotinnya, sedangkan pada kemasancerutu tidak sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kandungan nikotin pada rokok khususnya cerutu dengan menggunakan metoda kromatografi gas. Kromatografi gas dipilih karena waktu pengerjaannya yang cepat, tidak membutuhkan banyak pelarut organik, selektif, sensitif dan yang paling penting ialah metoda ini cocok untuk senyawa yang mudah menguap seperti nikotin (Kudus, 2011).Tembakau atau Nicotianae tabacum L merupakan jenis tanaman herbal yang memiliki kumpulan zat-zat dengan beberapa efek farmakologi yang disebabkan oleh komposisi kandungan yang terdapat dalam tanaman tersebut bersifat konstruktif yaitu, bersifat membangun organ, sel dan sistem tubuh yang banyak digunakan sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan rokok selain cengkeh dan bahan-bahan lainnya (Elfidasari dan Noriko, 2013).Menurut Framework Convention on Tobacco Control atau FCTC-WHO, produk tembakau adalah produk yang dibuat dengan menggunakan seluruh atau sebagian dari daun tembakau sebagai bahan dasar yang diproduksi dan digunakan sebagai rokok yang dikonsumsi dengan cara dihisap, dikunyah, atau dihirup. Produk tembakau banyak diproduksi sebagai rokok dalam bentuk sigaret, kretek, dan tembakau tanpa asap (Elfidasari dan Noriko, 2013).Perbedaan kedua jenis tembakau meliputi, Nicotiana rustica L mengandung kadar nikotin yang tinggi (kandungan maksimum16 %) biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid (sebagai bahan baku obat dan insektisida), jenis ini banyak berkembang di Rusia dan India. Sedangkan N. tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah (kandungan minimum 0,6 %) jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok(Elfidasari dan Noriko, 2013).

2.3 NikotinNikotinadalahsuatualkaloiddengannamakimia3-(1-metil-2-pirolidil) piridin.Saatdiekstraksidaridauntembakau,nikotintakberwarna,tetapisegera menjadicoklatketika bersentuhandenganudara.Nikotindapatmenguapdan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan (Sri, 2010).

Gambar 1. Struktur NikotinNikotin merupakan bahan terpenting yang terdapat di dalam daun ternbakau. Nikotin mempunyai rumus molekul C10H14N. Nikotin merupakan cairan bening berwarna agak kuning mempunyai kenampakan seperti minyak, larut dalam air dan juga larut dalam pelarut organik pada umumnya, seperti etanol, petroleum eter, dan kloroform (Sri, 2010).Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, walaupun tentu sajasangat bergantung pada merk rokok tersebut. Pada seseorang yang mengkonsumsi rokoktubuhnya akan menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan (Sri, 2010).Nikotin terdapat diseluruh bagian dari tanarnan tembakau. Bagian dari tanaman tembakau yang memmpunyai kadar nikotin pada daunnya. Bagian lain yang mempunyai kadar nikotin cukup tinggi ialah dalam batang bagian atas. Batang tembakau yang sudah dipetik daunnya biasanya dicabut kemudian dikeringkan dan digunakan sebagai kayu bakar. Bagian atas batang tembakau setelah dikeringkan rnenyusut banyak karena kandungan aimya yang lebih tinggi (Sri, 2010).Pada tanaman tembakau nikotin terutama terdapat di dalam daunnya. Kadar nikotin dalam daun tembakau berkisar sekitar 4% dan pada tanaman tembakau jenis teitentu yang baik kadar nikotin di dalam daunnya dapat mencapai 8%,tembakau yang baik setelah diproses akan lengket dan tidak rusak dalam beberapa tahun (Sri, 2010).Nikotin mumi termasuk senyawa yang berbahaya baik bagi manusia atau binatang dapat mematikan hewan-hewan kecil seperti ulat dan beberapa jenis serangga. Dalam kadar rendah nikotin bersifat membius. Senyawanikotin dengan cepat masuk kedalam otak bagi seorang perokok, nikotin yang dihisap akan rampu menyebabkan kematian apabila kadamya lebih dari 30 mg. Setiap batang rokok rata-rata mengandung nikotin 0,1-1,2 mg nikotin . Dari jumlah tersebut, kadar nikotin yang masuk dalam peredaran sebesar 25%, namun jurnlah yang kecil itu mampu mencapai otak dalam waktu l5 detik (Sri, 2010).Pada ektraksi nikotin dari batang tembakau, cairan hasil ektraksi selain nikotin juga tercampur dengan zat-zat yang larut dalam air, sebagai hasil ekstraksi. Setelah ekstraksi untuk memisahkan pelarut dengan nikotinnya dilakukan penguapan air agar pelarut berkurang dan kadar ntikotin danzatterekstraksi lainnya bertambah. Untuk ekstraksi dengan pelarut yang mahal, seperti petroleum eter, alkohol, aseton dan lain-lain, pengurangan kadar.Pelarut atau pemekatan hasil ekstraksi dilakukan dengan distilasi agar pelarut dapat digunakan kembali dan tidak mencemari lingkungan. Untuk mendapatkan hasil ekstrak padatan, selanjutnya residu dikeringkan sampai kadar air tertentu(Sri, 2010).2.4 Isolasi NikotinNikotin adalah suatu jenis senyawa kimia yang termasuk ke dalam golongan alkaloid karena mempunyai sifat dan ciri alkaloid.1. AlkaloidAlkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen dan biasanya berupa sistem siklis. Alkaloid mengandung atom karbon, hidrogen, nitrogen dan pada umumnya mengandung oksigen. Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu maupun daun dari tumbuhan dan juga dari hewan. Senyawa alkaloid merupakan hasil metabolisme dari tumbuhtumbuhan dan digunakan sebagai cadangan bagi sintesis protein. Kegunaan alkaloid bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung dari serangan hama, penguat tumbuhan dan pengatur kerja hormon. Alkaloid mempunyai efek fisiologis. Sumber alkaloid adalah tanaman berbunga, angiospermae, hewan, serangga, organisme laut dan mikroorganisme. Famili tanaman yang mengandung alkaloid adalah Liliaceae, solanaceae, rubiaceae, dan papaveraceae(Tobing,1989).Menurut Tobing (1989) sifat sifat alkaloid yaitu:a. Biasanya merupakan kristal tak berwarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik. Beberapa alkaloid berwujud cair dan larut dalam air. Ada juga alkaloid yang berwarna, misalnya berberin(kuning).b. Bersifat basa (pahit, racun).c. Mempunyai efek fisiologis serta aktif optis.d. Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat, asam fosfomolibdat, asam pikrat, dan kalium merkuriiodida. Cara mengklasifikasikan alkaloid yakni didasarkan jenis cincin heterosiklik nitrogen yang merupakan bagian dari struktur molekul. Jenisnya yaitu pirolidin, piperidin, kuinolin, isokuinolin, indol, piridin, dan sebagainya (Robinson, 1995).

Pirolidin

KuinolinPepiridin

PiridiniIndoliIsokuinolin

Gambar 2. Struktur jenis-jenis alkaloid

BAB IIIMETODE PERCOBAAN

3.1 Bahan PercobaanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades, tembakau (puntung rokok), larutan NaOH 35 %, eter, Magnesium sulfat anhidrat MgSO4, tissue roll, dan sabuncair.

3.2 Alat PercobaanAlat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia, 200 mL, magnetic stirrer, corong pisah 250 mL, alat kromatografi kolom, penangas uap, pipet volume, cawan porselin, KLT, kertas saring, FT-IR.

3.3 Prosedur PercobaanSebanyak 6 gram tembakau ditimbang. lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia 200 mL dan ditambahkan 75 mL NaOH 25 % (0,98 mol) dan diaduk selama 15 menit. Selanjutnya, disaring dengan penyaringan gaya berat hingga terpisah residu dan filtratnya. Filtratnya di masukkan ke dalam corong pisah 250 mL, dikocok dan diekstraksi menggunakan eter sebanyak 2 kali. Dipisahkan lapisan organik dan lapisan air. Pada lapisan eter ditambahkan dengan magnesium sulfat. Didestilasi dengan penangas uap hingga terpisah residu dan filtratnya. Residu (minyak) di pindahkan ke cawan porselin dan diuapkan (b.p 247 OC). Dilakukan analisis KLT. Apabila diperoleh senyawa yang belum murni dilakukan pemurnian dengan menggunakan alat kromatografi kolom. Kemudian dianalisis dengan menggunakan FT-IR.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Isolasi Senyawa NikotinPada percobaan ini dilakukan isolasi nikotin pada tembakau menggunakan metode ekstraksi dandestilasibiasa yang kemudiandilakukanujikemurnianmenggunakananalisis KLT.Mula-mula basa KOH25 % yang digunakansebanyak 75 mL ditambahkan ke dalamgelaskimiaberisitembakau yang sudahdikeringkan. Penambahan basa ini bertujuan menggaramkan asam yang tergabung dengan nikotina yang terdapat dalam tembakau karena nikotina umumnya tergabung dengan asam yang terdapat dalam tumbuhan. Kemudian diadukselama 15 menit, ini bertujuan untuk meningkatkan energi kinetik reaksi sehingga proses ekstraksi dapat berjalan maksimal,dilanjutkandenganpenyaringangayaberatuntukmemisahkanfiltratdanresidunya. Setelahdisaringfiltratdimasukkankedalamcorongpisah 250 mL dandilakukanekstraksisebanyak 2 kali menggunakanpelarutdietileter.Pelarutdietileterdigunakankarenanikotinsangatlarut di dalamdietileter.Lapisaneterkemudianditambahkandenganmagnesium anhidrat (MgSO4.7H2O)untukmengikat air yang tersisa di dalamlapisaneter.Selanjutnyadipisahkannikotindaripelaruteternyauntukmendapatkansenyawatunggalnikotin, dilakukandengandestilasimenggunakanpenangasuap, destilasidiperhatikandengancermatdikarekansuhudidihdarieter yang rendah, yaitu 34,5 C, kemudiandiperolehlahdestilatsebesar 0,6543 g dari 6 gram tembakau yang digunakan. Selanjutnyadilakukantahapuntukmengetahuikemurniansenyawa yang dihasilkandanmengkarakterisasinyadengan FT-IR.4.1 MetodeIdentifikasidariNikotin4.1.1 Analisisdengan KLTMetode yang digunakanuntukujikemurnianadalahanalisis KLT, dilakukandengancaramemcampurkan 2 jenispelarutdenganperbandingantertentukemudiandisinaridibawahlampu UV untukmengetahuijumlahnoda yang ada. Padaawalnyaekstraknikotin yang diperolehdilarutkanmenggunakanpelarutdietiletersebelumditotolkanpada plat KLT, dimana plat yang akandigunakantelahdiaktifkandengancaramemasukkan plat kedalam oven selamabeberapamenituntukmenghilangkankandunganairnya. Selanjutnyadibuatgaris base line dangarisatasdengan diameter baseline 0,5 cm dangarisatas 0,3 cm. Kemudianpipakapilerdimasukkankedalamwadahekstraknikotindanditotolkanke plat KLT, dimasukkankechamberdanditutupdengankaca, diperhatikansaatpelarutnyanaikke plat secaraperlahan-lahandijaga agar pelarutnyasampaipadagarisatas,kemudian plat di angkatdandisinaridenganlampu UV. Adapunpelarut yang digunakanyaituetilasetat:n-heksandenganperbandingan 4:6. 4.1.2 Analisisdengan KLT Dari uji KLT diperolehhasilbahwaekstraknikotin yang diujikanbelummurniditandaidenganterbentuknya 2 nodapada plat saatdiperiksadibawahsinar UV yang mengindikasikanadanyapengotor. Adapunhasil KLT dariekstraknikotinditunjukkanpadagambar 1.

Gambar3.Hasil KLT ekstraknikotin yang disinaridengan UV menunjukkanterbentuknya 2 nodaUntukanalisisselanjutnyamenggunakan FT-IR diperoleh data sesuaipadagambar 2.Berdasarkanspektrumtersebutdiperolehserapanpada 3419,79 mengindikasikangugus OH yang menandakanbahwasampel yang dianalisisbelumkering, padaserapan 2962 menunjukkan H padagugusmetilataumetilen, gugus C=N diperolehpada 2 puncakserapanyaitupada 2360 dan 2335. Puncak yang munculpadaserapan 721 dan 977 adalah C-H keluarbidangcincinpirolidinmonosubtitusi.Padaserapan 1463 menunjukkanadanyagugus CH3, sedangkanserapanpada 1377 menunjukkanadanyaaminatersier.

Gambar4.Hasilspektrum IR dariekstraknikotinDari hasilanalisis KLT dan FT-IR dapatdiketahuibahwazatpengganggudalamekstraknikotinyaitusisakandungan air yang belumdihilangkan.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu:1. Isolasisenyawanikotin dilakukan dengan mereaksikan tembakaudengankatalis KOH diperolehhasilekstraksebesar0,6543 g. 1. Hasil analisis berdasarkan uji KLTdariekstraknikotin, diperoleh 2 noda. Sedangkanpadaanalisis FT-IR gugusdarisenyawanikotinterdapatguguspenggangguyaitugugus H2O.5.2 Saran Sebaiknya percobaan ini dilakukan dengan percobaan ini dilakukan dengan cermat untuk menghindari kesalahan yang dilakukan selama percobaan berlangsung.

DAFTAR PUSTAKAAbdullah. A., dan Soedarmanto, 1982, Budidaya Tembakau. CV Yasaguna, Jakarta.

Cahyono,Bambang.1998.Tembakau , BudidayadanAnalisisTani.Kanisius, Yogyakarta.

Elfidasari, D., Noriko, N., dan Feroza, A., 2013,Deteksi Bakteri Klebsiella pneumonia pada Beberapa jenis Rokok Konsumsi Masyarakat, Jurnal AL-AZHAR Indonesia Seri Sains dan Teknologi,(online), 1 (2).

Kudus, R., 2011, Penentuan Kadar NikotindalamAsapAliranutama(mainstream smoke) danTembakaupadaRokokCerutudenganKromotografi Gas, UniversitasAndalas, Padang.

Robinson danTrevor, 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh Kokasih Padmawinata, FMIPA ITB, Bandung.

Suhenry, S., 2010, PengambilanNikotindariBatangTembakauJurusanTeknik Kimia, Fakultas T eknologi IndustriUniversitas P embangunanNasional (online), 1(10).

Susana. D., Budi. H., dan Hendra. F., 2003, Penentuan Kadar Nikotin Dalam Asap Rokok, Majalah kesehatan, 7(2): 1-2.

Tobing. R.,1989,KimiaBahanAlam, DepartemenPendidikandan Kebudayaan.DirektoratJendralPendidikanTinggi.ProyekPengembanganLembaga PendidikanTenaga kependidikan, Jakarta.

Lampiran 1

Bagan Kerja

3 g tembakau Dimmasukkan ke dalam gelas kimia 200 mL Ditambahkan 75 mL NaOH 25 % (0,98 mol) Diaduk selama 15 menit Disaring denagn penyaringan gaya berat

FiltratDisisihkanResidu

Dimasukkan ke corong pisah 250 mL Dikocok dan diekstraksi dengan 40 mL eter sebanyak 2 x

Lapisan eterLapisan air

Disisihkan Dikeringkan dengan MgSO4 anhidrat Didestilasi dengan menggunakan penangas uap

DisisihkanFiltratResidu (Minyak)

Dipindahkan ke cawan porselin Diuapkan (b.p 247 oC) Diuji kemurnian dengan KLT Dianalisis dengan spektro IR

Data

Lampiran 3SPEKTRUM FT-IR NIKOTIN

Gambar 5. Spektrum IR Senyawa Nikotin

Lampiran 2FOTO HASIL PERCOBAAN

Gambar 1. Tembakau yang ditambahkanpelarut KOH

Gambar 3. Penyaringandenganvakumuntukmemisahkanfiltratdanresidu

Gambar 5. Proses ekstraksiuntukmengambillapisaneter

Gambar 7. Destilatekstraknikotin

Gambar 8. Proses KLT untukujikemurniannikotin

Gambar 2. Proses diadukselama 15 menitdiatas stirrer

Gambar 4. Filtrat yang diperolehdarihasilpenyaringan

Gambar 6. Destilasiuntukmenghilangkanpelaruteter

Gambar 8. Destilatnikotinsetelahdidiamkanbeberapamenit

Gambar 9. Hasilelusicampuranetilasetat:n-heksandenganperbandingan 4:6