ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION...
Transcript of ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION...
i
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION
NGUDI RAHARJO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Elisabeth Lita Krisnawati
NIM: 142114100
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
i
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION
NGUDI RAHARJO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Elisabeth Lita Krisnawati
NIM: 142114100
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDlT UNlONNGUDI RAHARJO
Oleh:
Elisabeth Lita Kl"isnawatiNTM: 142114100
Te1ah Disetujui aleh:
Pembimbing
Ilsa Haruti Suryandari, SE., SIP., M.Sc., Ak., CA.
ii
Tangga1: 23 Maret 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRTPSI
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNIONNGUDI RAHARJO
Dipersiapkan dan dituIis oleh:Elisabetb Lita Krisnawati
NIM: 142114100
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 12 April 2018
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Tanda TanganNama Lengkap
Dr. Fr. Reni Retoo Anggraini, MSi., Ak., CA.
Anggota Drs. G. Anto Listianto, MSA, Ak.
Sekretaris Lisia Apriani, SE., MSi., Ak., QIA., CA.
Anggota llsa Haruti Suryandari, SE., SIP., MSc., Ak., CA.L-_
Ketua
Anggola Dr. Fr. Reni Retoo Anggraini, MSi., Ak., CA.
Yogyakarta, 29 Juni 2018. Fakultas EkonomiUniversitas ala Dharma
. Yuniarto, SE., MBA
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
iv
HALAMANPERSEMBAHAN
“Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu”
-Kolose 3:23-
Kupersembahkan skripsi ini untuk
Tuhan Yesus penyelamatku,
Bapak Ibuku terkasih,
Embakku dan Mamasku,
Kedua keponakanku,
Sahabat dan teman-temanku,
Terima kasih tak terhingga
atas segala kasih sayang yang kuterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi
dengan judul :
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION
NGUDI RAHARJO
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 bulan April 2018 adalah hasil karya
saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 22 Maret 2018
Yang membuat pernyataan
Elisabeth Lita Krisnawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Elisabeth Lita Krisnawati
Nomor Mahasiswa : 142114100
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION
NGUDI RAHARJO
dengan perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin
kepada saya sebagai penulis selama masih mencantumkan nama saya sebagai
penulis penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 22 Maret 2018
Yang menyatakan,
Elisabeth Lita Krisnawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha
murah atas cinta kasih dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan salah
satu tanggung jawab penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Terselesaikannya
penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Pencapaian penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
doa, bantuan, bimbingan, masukan, dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku
Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.I.P., M.Sc., Ak. sebagai dosen pembimbing
yang selalu memberikan arahan, masukan dan motivasi untuk penulis.
5. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak., selaku dosen pembimbing
akademik sekaligus sebagai dosen penguji penulis.
6. Stefanus Eri Kusuma, M.Sc. selaku dosen penulis serta bu Gisil selaku
dosen penguji penulis, yang telah membagikan banyak pengetahuan
selama penulis menyusun skripsi.
7. Seluruh dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu
dan pengetahuan kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan.
8. Credit UnionNgudi Raharjo Cawas yang telah memberikan izin bagi
penulis untuk menjalankan penelitian ini. Terkhusus untuk Romo Yuyun,
Mbak Yus, Pak Pamungkas, Pak Jum, Pak Iwan, Bu Puji, Mbah Mul dan
Pak Sugeng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
9. Kedua orang terkasih, orang tua penulis Bapak Paulus Sutarno dan Ibu
Fransisca Sularmi, Mbak Yasinta Meiria Ekawati, Mas Joko, dan
keponakan-keponakanku Patrisius Raka dan Athanasius Reynand. Terima
kasih atas cinta yang begitu besar, atas doa, penghiburan dan dukungan
dalam bentuk apapun hingga terselesaikannya skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat penulis yang tercinta Shelly, Yosie, Mami Wahyu, Lili,
Irin, Ganis, Agata Endang, Wulan, Anis, Tami, Diantin, Gita, Fati, Agnes
Dian yang menjadi teman berbagi, memotivasi, menyemangati, dan
membuat penulis ingat untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11. Saudara-saudara penulis di OMK Cawas Mbak Hesti, Mbak Rindi, Kak
Bella, Mas Giga, Mas Galih, Mas Tato, Mas Tadi, Mas Tomas, Catur, dll,
yang sungguh luar biasa. Adek-adek ku Yosefa, Vivi (terima kasih sudah
mau sering direpotin),dan Reta, yang selalu menyemangati penulis. Mbak
Aan, Mbak Lisa dan Gani teman-teman baper yang tak pernah henti
memberikan semangat penghiburannya. Tia, Victor, Bintang, teman main
di saat butuh liburan dan hiburan.
12. Teman-teman kelas bimbingan Bu Ilsa, Mami Wahyu, David, Christo,
Ody, Donny, Cika, Rosi, Maya, Yacinta, Yohana, Yunan, Septian, dan Kak
Theo, yang juga memberikan masukan-masukan membangun untuk
penulis.
13. Teman-teman KKP Mami, Lia, Shella, Widya, dan Kak Kris, yang
menyemangati dan memberikan penghiburan bagi penulis.
14. Teman-temanku yang tersibuk dari PSM CF, terkhusus Agatha Ferilia,
Bonaventura Bagas, dan Herman Lu yang menjadi salah satu motivasi
penulis dan menghibur penulis.
15. Teman-teman beasiswa bidikmisi, Bruder Sarju dan Pak Tri, yang
memotivasi penulis, memberi semangat dan teman berbagi selama 8
semester di USD.
16. Teman-teman seperjuangan Prodi Akuntansi angkatan 2014, terkhusus
saudara dan saudari penulis dari kelas B Akuntansi 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
Dan untuk semua pihak yang telah memberi semangat dan mendukung proses
penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga
Tuhan senantiasa memberikan balasan yang terbaik.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekuarangan dari penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu penulis akan menerima setiap kritik dan saran atas
penyususnan skripsi ini.
Yogyakarta, 22 Maret 2018
Elisabeth Lita Krisnawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN .......................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. LatarBelakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Batasan Masalah .............................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6
F. Sistematika Penelitian ..................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... .................................................................... 9
A. Pengguna Laporan Keuangan ......................................................... 9
1. Pengguna Internal ......................................................................... 9
2. Pengguna Eksternal .... .................................................................. 10
B. Organisasi KSP atau Credit Union ................................................. 11
1. Anggota Koperasi ......................................................................... 11
2. Pengurus Koperasi ........................................................................ 13
3. Pengawas Kopeasi ........................................................................ 14
4. Rapat Anggota ............................................................................. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
5. Pengelola Koperasi ...................................................................... 15
C. Laporan Keuangan .......................................................................... 16
1. Pengertian Laporan Keuangan .................................................... 16
2. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................... 17
D. Laporan Keuangan Dalam SAK ETAP ........................................... 18
1. Tujuan Laporan Keuangan dalam SAK ETAP ........................... 18
2. Penyajian Laporan Keuangan menurut SAK ETAP .................. 21
3. Jenis Laporan Keuangan dalam SAK ETAP ............................. 26
E. Koperasi ...................... .................................................................... 33
1. Pengertian koperasi .................................................................... 33
2. Tujuan Koperasi ......... ................................................................ 36
3. Laporan Keuangan Koperasi ...................................................... 37
4. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi .......................................... 38
F. Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union(CU) ........ ................... 39
1. Urutan Pencatatan pada KSP atau Credit Union........................... 40
2. Laporan Keuangan KSP atau Credit Union .................................. 41
3. Laporan Keuangan KSP menurut Permen No.13/2015 ............... 45
G. PEARLS Monitoring System ............................................................ 49
1. P=Protection (P) ...... .................................................................... 54
2. E=Effective Financial Structure (E) ............................................ 55
3. A=Asset Quality (A)............. ......................................................... 60
4. R=Rates of Return and Cost (R) ................................................. 62
5. L=Liability (L) ....................... ...................................................... 65
6. S=Sign of Growth (S) .............................................. ..................... 67
F. Penelitian Terdahulu .................... ................................................... 69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 73
A. Jenis Penelitian .................................................................... 73
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 73
C. Subyek dan Obyek Penelitian ......................................................... 73
D. Data yang Diperlukan dalam Penelitian ......................................... 74
E. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 75
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 76
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................ 86
A. Latar Belakang dan Sejarah Credit Union Ngudi Raharjo .............. 86
B. Visi dan Misi CU Ngudi Raharjo ................................................... 87
C. Profil CU Ngudi Raharjo ...... ......................................................... 88
Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 93
A. Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo tahun 2017 ...................... 93
B. Pengguna Laporan Keuangan CUNR ............................................ 98
C. Analisis Kecukupan Laporan Keuangan bagi Pengguna Laporan
Keuangan CU Ngudi Raharjo......................................................... 98
D. Pembahasan Tabel 4 .................................................................... 103
E. Hasil Analisis Kecukupan Laporan Keuangan CUNR untuk
menerapkan SAK ETAP ............................................................... 108
F. Pembahasan Tabel 6 .................................................................... 115
1. Laporan Neraca tahun 2017 .................................................... 115
2. Laporan Laba Rugi Tahun 2017 .............................................. 116
3. Laporan Perubahan Ekuitas tahun 2017 ................................... 117
4. Laporan Arus Kas .................................................................... 118
5. Catatan Atas Laporan Keuangan ............................................. 119
G. Kecukupan Laporan Keuangan CUNR untuk Menerapkan Sistem
PEARLS ..................... .................................................................. 120
H. Pembahasan Tabel 7 ......... .............................................................. 123
BAB VI PENUTUP ................. ..................................................................... 133
A. Kesimpulan ................. .................................................................... 133
B. Keterbatasan Penelitian ............................... ................................... 134
C. Saran .............................. ................................................................. 135
DAFTAR PUSTAKA ........................................... ......................................... 138
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... .. 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Rasio PEARLS menurut Munaldus 2014 ....................................... 51
Tabel 2 Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan
Berdasarkan SAK ETAP ................................................................ 75
Tabel 3 Analisis Kecukupan L.K. untuk Menerapkan PEARLS ................. 85
Tabel 4 Hasil Analisis Kecukupan Laporan Keuangan CUNR tahun 2017
terhadap Kebutuhan Pengguna Laporan Keuangan ........................ 100
Tabel 5 Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan
Berdasarkan SAK ETAP ................................................................ 107
Tabel 6 Keberadaan Informasi yang Diperlukan untuk Menerapkan PEARLS
dalam Laporan Keuangan CUNR .................................................... 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
DAFTAR SINGKATAN
CU Credit Union
KSP Koprasi Simpan Pinjam
CUNR Credit Union Ngudi Raharjo
RAT Rapat Anggota Tahunan
SAK ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik
WOCCU World Council of Credit Union
ACCU Asean Confederation of Cus
PEARLS protection, effective financial structure, asset quality,
liquidity, sign of growth
CALK Catatan Atas Laporan Keuangan
SHU Sisa Hasil Usaha
NIA Nomor Induk Anggota
SISUKA Simpanan Suka Rela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pertanyaan Wawancara ............................................................ 142
Lampiran 2 Transkrip Wawancara ............................................................. 143
Lampiran 3 Laporan Keuangan CUNR tahun 2017 .................................... 150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
ABSTRAK
ANALISIS KECUKUPAN LAPORAN KEUANGAN CREDIT UNION
NGUDI RAHARJO
Elisabeth Lita Krisnawati
NIM: 142114100
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecukupan laporan keuangan
Credit Union Ngudi Raharjo tahun 2017. Dengan adanya penelitian ini, laporan
keuangan CU Ngudi Raharjo dinilai kecukupannya dalam memenuhi kebutuhan
pengguna, dalam menerapkan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan dalam menerapkan sistem
PEARLS.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Cara pengumpulan data penelitian
ini dengan metode dokumentasi, wawancara dan observasi. Analisis data dibantu
dengan tabel deskriptif-komparatif dan tabel checklist. Tabel tersebut
membandingkan antara peraturan, teori, dan kebutuhan, dengan keadaan yang
terjadi sehubungan dengan laporan keuangan yang telah disusun pada tahun 2017.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laporan keuangan CUNR tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, tidak cukup untuk menerapkan
SAK ETAP, namun telah cukup untuk menerapkan sistem PEARLS. Laporan
keuangan cukup untuk 2 dari 5 pengguna laporan keuangan yang diteliti. Terdapat
14 dari 32 ketentuan SAK ETAP yang tercukupi dan 18 dari 32 ketentuan tidak
tercukupi. Laporan keuangan CU Ngudi Raharjo cukup untuk menerapkan sistem
PEARLS karena laporan keuangan ini cukup untuk menentukan 12 dari 13 rasio
sistem PEARLS yang dianalisis.
Kata kunci: Pengguna Laporan Keuangan, Laporan keuangan, Credit Union, SAK
ETAP, PEARLS Monitoring System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
xvii
ABSTRACT
FINANCIAL STATEMENT ADEQUACY ANALYSIS OF CREDIT UNION
NGUDI RAHAJO
Elisabeth Lita Krisnawati
NIM: 142114100
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This research aimed to analyze the adequacy of Credit Union Ngudi
Raharjo’s financial statement in 2017. In this research, the financial statement of
Credit Union Ngudi Raharjo assessed to determine its adequacy in fulfilling the
user’s needs, in applying The Accounting Standards for Non-Publicly-
Accountable Entities (SAK ETAP) and in implementing PEARLS system.
The type of this research was a case study. This research’s data were
collected by documentation, interview, and observation. Data analysis was applied
to a descriptive comparative table and checklist table. The tables were compared
the rules, theories, and needs, with the circumstances that occur with the financial
statement that has been compiled in 2017.
The results of this research showed that Credit Union Ngudi Raharjo's
financial statement was inadequate to fulfill the user’s needs and to implement
SAK ETAP, but it already sufficient to implement the PEARLS system. Credit
Union Ngudi Raharjo’s financial statement was adequate for 2 out of 5 users of
financial statement that examined. There are 14 of 32 stipulations of SAK ETAP
were fulfilled and the 18 of 32 stipulation were not fulfilled. Credit Union Ngudi
Raharjo’s financial statement have been adequate to implement the PEARLS
system because it fulfilled 12 of 13 ratio of PEARLS system.
Keywords: user of Financial Statement, Financial statement, Credit Union, SAK
ETAP, PEARLS Monitoring System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan. Koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Terdapat beberapa jenis koperasi
dengan fokus kegiatan berbeda-beda juga.
Menurut Credit Union Concelling Office (CUCO), Credit Union
merupakan sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersama-sama
menabungkan uang mereka. Dengan fleksibilitas kegiatan operasionalnya,
program simpan pinjam yang ditawarkan oleh CU menjadi salah satu
keunggulan yang dapat menarik minat masyarakat menengah dan menengah
ke bawah, khususnya. Credit Union merupakan koperasi simpan pinjam.
Yang spesial dari CU adalah selain memberikan layanan simpan-pinjam, CU
juga berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat
yang menjadi anggotanya. Kegiatan-kegiatan yang ditawarkan untuk
masyarakat pada umumnya yaitu investasi pendidikan, investasi kesehatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pinjaman pengembangan usaha, dan pinjaman untuk mengusahakan aset
tertentu bagi anggotanya.
Setiap entitas yang melakukan kegiatan operasional tentunya memiliki
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui pelaporan
keuangan. Begitu pula bagi sebuah Credit Union. Credit Union, sebagai
sebuah entitas tanpa akuntabilitas publik memiliki kewajiban menerbitkan
laporan keuangan. Menurut IAI dalam SAK ETAP (Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) paragraf 1.1, entitas tanpa
akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. SAK ETAP
merupakan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Dengan adanya standar sebagai acuan akan memungkinkan
informasi yang dihasilkan dalam pelaporan keuangan menjadi lebih mudah
dipahami, andal, lengkap, dan dihasilkan secara tepat waktu.
Untuk memperoleh sebuah pelaporan keuangan, diperlukan dokumen-
dokumen dan catatan-catatan pendukung yang lengkap agar pelaporan yang
disajikan benar-benar mencerminkan keadaan keuangan entitas dan
informasinya tidak kurang (lengkap). Dengan adanya informasi keuangan
yang lengkap, akan mudah bagi sebuah entitas untuk menilai secara objektif
kinerja keuangannya. Bagi sebuah CU, WOCCU (World Council of Credit
Union) mengeluarkan rasio PEARLS (protection, effective financial
structure, asset quality, liquidity, sign of growth), sebagai rasio pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk memantau kondisi keuangan sebuah CU. Sebagai lembaga keuangan
yang menghimpun uang rakyat, CU harus memastikan bahwa CU dalam
keadaan aman secara finansial. Rasio PEARLS merupakan sistem monitor
yang objektif karena seluruh komponen formulanya berupa angka yang pasti.
Oleh karena itu secara otomatis dasar pengukurannya berasal dari dokumen,
catatan dan pelaporan keuangan sebuah CU yang telah disusun dan disajikan.
Adanya pengukuran kondisi keuangan dan pelaporan keuangan yang
lengkap dan formatif, akan membantu sebuah entitas dalam membuat
keputusan ekonomi oleh para pengurus. Keputusan ekonomi ini berkaitan
dengan upaya semakin meningkatnya kualitas keuangan entitas dan
menghindari keadaan-keadaan yang kurang menguntungkan bagi entitas.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaporan keuangan sebagai dokumentasi
kinerja keuangan masa lalu akan dapat digunakan untuk mengukur kinerja
masa lalu. Hasil pengukuran ini dijadikan pedoman dalam membuat
keputusan untuk tahun yang akan datang.
Credit Union Ngudi Raharjo (CUNR) merupakan koperasi simpan
pinjam yang saat ini berada di bawah bimbingan Gereja Katolik Paroki
Administratif Maria Assumpta Cawas. CUNR melaksanakan proses bisnis
dengan mempekerjakan satu orang karyawan. Sebagai bentuk
pertanggungjawaban CU terhadap seluruh anggota dan pengawas, CUNR
telah menyusun laporan keuangan secara bulanan dan tahunan. CUNR
tergolong sebagai Credit Union baru yang masih kurang dalam hal aktivitas
pembinaan, pelatihan, dan pendidikan bagi pengurus maupun anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Selama beroperasi, CUNR belum menggunakan sistem monitoring untuk
menilai kinerja keuangan CU. Hal tersebut dapat memacu timbulnya
pemikiran bahwa Credit Union sedang dalam keadaan baik-baik saja selama
masih beroperasi, tanpa memikirkan bagaimana membuat CUNR dapat
berkembang secara optimal untuk semakin menunjang kesejahteraan
anggotanya.
Menurut informasi dalam laporan Rapat Anggota Tahunan (RAT),
dalam hal eksistensi atau minat anggota, CUNR memiliki masa depan yang
baik. Hal ini dibuktikan melalui antusias umat Gereja Paroki Administratif
Maria Assumpta Cawas untuk menjadi anggota meningkat pada tiga tahun
terakhir (2015 – 2017). Melalui sistem pencatatan dan pelaporan keuangan
yang baik dan sesuai standar, serta adanya penilaian keuangan dengan rasio-
rasio yang objektif, CUNR akan mampu mengukur tingkat kesehatan dan
keefektifan finansialnya. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus pada
kecukupan laporan keuangan CUNR pada tahun 2017 dalam memenuhi
standar yang diusulkan oleh IAI yaitu SAK ETAP, dalam memberikan
informasi yang menunjang pengukuran rasio PEARLS, dan dalam memenuhi
kebutuhan informasi bagi pengguna laporan keuangan CUNR.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah laporan keuangan Credit Union Ngudi Raharjo telah cukup untuk
memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Apakah laporan keuangan Credit Union Ngudi Raharjo telah cukup untuk
menerapkan SAK ETAP?
3. Apakah laporan keuangan Credit Union Ngudi Raharjo telah cukup
digunakan untuk menerapkan sistem PEARLS?
C. Batasan Masalah
Untuk membatasi fokus penelitian ini, penulis memberikan batasan-batasan
penelitian, sebagai berikut.
1. Pengguna laporan keuangan yang menjadi objek analisis penelitian adalah
pengguna internal laporan keuangan yaitu pengguna yang berkaitan secara
langsung dengan CU Ngudi Raharjo.
2. Dari keseluruhan peraturan yang tertulis di dalam SAK ETAP, penulis
hanya memfokuskan pada paragraf-paragraf mengenai lima laporan
keuangan yang diwajibkan dalam SAK ETAP. paragraf-paragraf yang
dipilih penulis tersebut hanya akan dikomparasikan dengan laporan
keuangan CUNR tahun 2017.
3. Untuk menilai kecukupan laporan keuangan dalam memberikan informasi
bagi pengukuran rasio PEARLS, penelitian ini menggunakan 13 rasio
sistem PEARLS. Rasio-rasio yang digunakan yaitu rasio P1, P2, E1, E5,
E6, E9, A1, A2, R7, R9, L1, S10, dan S11. Pemilihan Rasio ini mengacu
pada buku Munaldus (2014). Rasio-rasio yang dipilih tersebut hanya untuk
diidentifikasi komponen formulanya dan di analisis keberadaan
informasinya di dalam laporan keuangan CUNR tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah adalah sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis kecukupan laporan keuangan yang dihasilkan tahun
2017 untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan CUNR.
2. Untuk menganalisis kecukupan laporan keuangan CUNR tahun 2017
untuk menerapkan SAK ETAP.
3. Untuk menganalisis kecukupan laporan keuangan CUNR tahun 2017
untuk menerapkan sistem PEARLS.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Bagi CU Ngudi Raharjo
1. Penelitian ini akan membantu CUNR dalam menganalisis kecukupan
laporan keuangan di dalam kegiatan operasionalnya berdasarkan
kebutuhan pengguna dan tanpa mengabaikan standar keuangan yang
berlaku.
2. Hasil penelitian akan menunjukkan kepada CUNR sejauh mana laporan
keuangan yang telah disusun dapat menunjang pengukuran kesehatan
keuangan dengan menggunakan rasio PEARLS.
b. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penelitian ini disusun sebagai wujud kontribusi pemikiran penulis untuk
universitas tempat penulis menyelesaikan studi. Selain itu, penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
merupakan tambahan wawasan yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi
pembaca di lingkup universitas sehingga tercipta riset yang lebih baik.
c. Bagi Peneliti
Mengasah kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang didapatkan
selama masa perkuliahan ke dalam kehidupan nyata dan meningkatkan
kemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah
penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori yang akan mendasari penelitian dan
akan digunakan untuk mendukung proses penelitian yaitu teori
mengenai koperasi, Credit Union, pengguna laporan keuangan
CU, Laporan Keuangan CU, Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan teori-
teori sistem PEARLS..
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan penelitian, subjek dan
objek penelitian, metode dan desain penelitian, dasar penarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kesimpulan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini berisi tentang sejarah dan latar belakang objek
penelitian yaitu CU Ngudi Raharjo, visi dan misi, struktur
organisasi, layanan dan produk yang ditawarkan, aturan kredit,
dan siklus akuntansi yang dijalankan CU Ngudi Raharjo.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi deskripsi mengenai laporan keuangan yang
disusun CUNR, analisis kecukupan laporan keuangan CU
Ngudi Raharjo, tabel deskripsi-komparatif (perbandingan), dan
pembahasan tabel-tabel analisis yang digunakan peneliti
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan
penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengguna Laporan Keuangan
Menurut Zamzami (2017:5-7), informasi akuntansi yang dihasilkan
dari proses sistematis akan dimanfaatkan oleh para pengguna laporan
keuangan, baik oleh investor, kreditor, pemerintah, manajemen, pemasok,
media masa, karyawan maupun masyarakat. Menurut Heri (2017:90-91),
dalam memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan pembuat laporan
keuangan harus memperhatikan kecukupan informasi yang dapat
mempengaruhi penilaian dan keputusan pengguna laporan keuangan.
Kecukupan informasi artinya tidak ada kesenjangan antara organisasi dengan
penggunanya (Kriyantono, 2014). Pengguna utama informasi ini secara
umum dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pengguna internal dan pengguna
eksternal.
1. Pengguna Internal
Pengguna internal laporan keuangan adalah individu yang memiliki kaitan
langsung dengan organisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Manajer dan pemilik/ calon pemilik.
Untuk kelancaran organisasi, manajer dan pemilik harus memahami
laporan keuangan guna membuat keputusan bisnis. Laporan keuangan
tersebut dapat memberikan pandangan yang lebih lengkap mengenai
posisi keuangan suatu organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Karyawan/Calon Karyawan
Kepentingan karyawan terhadap laporan keuangan adalah dapat
digunakan untuk mendiskusikan perjanjian, misalnya terkait promosi,
kenaikan gaji dan peringkat.
2. Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal terdiri atas:
a. Investor/ Calon Investor
Pengguna eksternal laporan keuangan pada dasarnya adalah investor
yang menggunakan laporan keuangan untuk menilai kekuatan
keuangan organisasi. Hal ini akan membantu mereka untuk membuat
keputusan investasi yang logis.
b. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan yang dimaksudkan adalah bank dan lembaga
pemberi pinjaman lainnya yang memutuskan pemberian pinjaman.
c. Pemerintah
Pemerintah menggunakan laporan keuangan sebuh organisasi untuk
menganalisis mengenai pajak.
d. Pemasok
Pemasok membutuhkan laporan keuangan organisasi untuk
mempertimbangkan kelayakan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
e. Media Masa / masyarakat
Media masa dan masyarakat juga menjadi salah satu pengguna laporan
keuangan.
B. Organisasi Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union
Menurut Muljono (2012:48) organisasi koperasi simpan pinjam adalah
suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang
ditetapkan bersama-sama dalam suatu wadah koperasi. Sebagai organisasi
ekonomi yang berwatak sosial, koperasi juga membutuhkan jasa akuntansi,
baik untuk mengelola data-data keuangan guna menghasilkan informasi
keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, maupun untuk
meningkatkan mutu pengawasan terhadap praktik pengelolaan usahanya.
Adapun pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi koperasi
meliputi pengurus dan manajer koperasi, anggota, kreditor, dan instansi-
instansi pemerintah yang berkepentingan dengan koperasi (Baswir, 1997:205-
206).
1. Anggota Koperasi
Menurut Muljono (2012:49), anggota koperasi dapat meliputi perorangan
dan badan hukum koperasi. Perorangan sebagai anggota koperasi yaitu
orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi. Badan hukum
koperasi yaitu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
lingkup yang lebih luas. Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah
setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum
yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Dasar.
a. Kewajiban Anggota Koperasi
Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap
koperasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. Setiap
anggota mempunyai kewajiban antara lain:
1) Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
keputuan yang telah ditetapkan di dalam Rapat Anggota.
2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh
koperasi.
3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas
asas kekeluargaan.
b. Hak Anggota Koperasi
1) Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara
dalam Rapat Anggota.
2) Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau
Pengawas.
3) Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam
Anggaran Dasar.
4) Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar
Rapat Anggota, baik diminta mmaupun tidak diminta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama
antara sesama anggota.
6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi
menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
2. Pengurus Koperasi
Menurut Sitio dan Tamba (2001:38) susunan perangkat organisasi
pengurus pada umumnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Namun dalam pelaksanaannya, susunan perangkat organisasi pengurus
tersebut dapat bervariasi sesuai dengan besar kecilnya koperasi dan
keinginan anggotanya. Kecenderungan yang terjadi pada banyak koperasi
di indonesia Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat
anggota. Tugas pengurus koperasi adalah mengelola koperasi dan
anggotanya, mengajukan rencana kerja koperasi, dan membuat laporan
keuangan dan pertanggungjawaban. Dalam Undang-Undang Nomor 25
tahun 1992 pasal 30 dan 31 tentang Perkoperasian dijabarkan beberapa
tugas dan wewenang pengurus koperasi, yaitu sebagai berikut.
a. Pengurus bertugas:
1) mengelola koperasi dan usahanya;
2) mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;
3) menyelenggarakan Rapat Anggota;
4) mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5) menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara
tertib;
6) memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
b. Pengurus berwenang:
1) mewakili Koperasi di dalam dan diluar pengadilan;
2) memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar;
3) melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan
kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggungjawabnya dan
keputusan Rapat Anggota.
4) pengurus berwenang membentuk pengelola usaha koperasi.
3. Pengawas Koperasi
Pengawas koperasi bertugas mengawasi jalannya koperasi. Pasal 38 dan 39
UU No.25 tahun 1992 mengatur mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pengawas koperasi seperti berikut.
a. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dan Rapat
Anggota.
1) Pengawas bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.
2) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai Anggota
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Pengawas bertugas:
1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
dan pengelola koperasi;
2) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya;
c. Pengawas berwenang :
1) meneliti catatan yang ada pada koperasi ;
2) mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;
d. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak
ketiga.
4. Rapat Anggota
Menurut Muljono (2012:51), Rapat Anggota menjadi pemegang kekuasaan
tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dilakukan untuk meminta
pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas dalam pengelolaan koperasi.
Rapat Anggota juga menetapkan anggaran dasar, mengesahkan rencana
kerja, menetapkan pembagian SHU serta memilih, mengangkat, dan
memberhentikan Pengurus serta Pengawas koperasi. Menurut UU No. 25
tahun 1992 pasal 22, rapat anggota dihadiri oleh seluruh anggota koperasi
yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar.
5. Pengelola Koperasi
Sesuai dengan pasal 30 UU 25 tahun 1992, Pengurus koperasi dapat
mengangkat Pengelola yang diberi tugas dan wewenang untuk mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
usaha. Adapun ketentuan berkaitan pengangkatan Pengelola koperasi
adalah sebagai berikut.
a. Dalam hal Pengurus koperasi bermaksud untuk mengangkat
Pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada
Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan. Pengelola
bertanggungjawab kepada Pengurus.
b. Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggung
jawab Pnegurus.
c. Hubungan antara Pengelola usaha dengan Pengurus koperasi
merupakan hubungan kerja atas dasar perikatan.
C. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu
(Kasmir, 2016). Membuat dan menyajikan laporan keuangan merupakan
kewajiban setiap entitas pada suatu periode tertentu. Hal yang disajikan
tersebut kemudian akan dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan
posisi perusahaan pada periode terkait. Laporan keuangan yang disajikan
juga akan menentukan langkah apa yang mungkin dapat dilakukan
perusahaan sekarang dan di masa mendatang, setelah melihat berbagai
persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan
yang diperoleh dalam suatu periode (Kasmir, 2016). Dalam praktiknya
dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti:
a. neraca;
b. laporan laba rugi;
c. laporan perubahan modal;
d. catatan atas laporan keuangan; dan
e. laporan kas.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan dengan tujuan tertentu. Secara umum
laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu
perusahaan pada periode tertentu sesuai dengan periode pelaporannya.
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan dan penyusunan laporan
keuangan yaitu:
a. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini;
b. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;
c. memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu;
d. memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam periode tertentu;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
e. memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan;
f. memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode tertentu;
g. memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan
keuangan;
h. informasi keuangan lainnya.
D. Laporan Keuangan dalam SAK ETAP
1. Tujuan Laporan Keuangan dalam SAK ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa
akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan
laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
IAI (2009) menguraikan tujuan laporan keuangan dalam SAK
ETAP adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan,
dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapa pun yang
tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
memenuhi tujuan informasi tertentu. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai karakteristik kualitatif laporan keuangan di dalam SAK ETAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang dapat digunakan pengguna laporan keuangan dalam menjalankan
tugas dan kewajibannya.
a. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami
oleh pengguna.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan
pengguna untuk proses pengambilan keputusan.
c. Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna
yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika
bebas dari kesalahan material dan bias.
e. Substansi Mengungguli Bentuk
Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya.
f. Pertimbangan Sehat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan meliputi berbagai
peristiwa dan keadaan yang dipahami berdasarkan
pengungkapan sifat dan penjelasan peristiwa dan keadaan
tersebut dan melalui penggunaan pertimbangan sehat dalam
menyusun laporan keuangan.
g. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan
harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.
h. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan
entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
posisi dan kinerja keuangan.
i. Tepat Waktu
Agar relevan, informasi dalam laporan keuangan harus dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya.
j. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyedianya.
Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan
proses pertimbangan yang substansial.
Menurut IAI dalam SAK ETAP, kebijakan akuntansi adalah
prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh
suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya
(paragraf 9.2). Jika SAK ETAP secara spesifik mengatur transaksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kejadian atau keadaan lainnya, maka entitas harus menerapkan SAK
ETAP. Namun, entitas tidak perlu mengikuti persyaratan dalam SAK
ETAP jika dampaknya tidak material (paragraf 9.3).
2. Penyajian Laporan Keuangan menurut SAK ETAP
a. Penyajian Wajar
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan
kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,
kewajiban, penghasilan dan beban. Penerapan SAK ETAP, dengan
pengungkapan tambahan jika diperlukan, menghasilkan laporan
keuangan yang wajar atas posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas. Pengungkapan tambahan diperlukan ketika
kepatuhan atas persyaratan tertentu dalam SAK ETAP tidak
memadai bagi pemakai untuk memahami pengaruh dari transaksi
tertentu, peristiwa dan kondisi lain atas posisi keuangan dan kinerja
keuangan entitas (paragraf 3.2).
b. Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus
membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and
unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mematuhi SAK ETAP kecuali jika mematuhi semua persyaratan
dalam SAK ETAP (paragraf 3.3).
c. Kelangsungan Usaha
Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen entitas yang
menggunakan SAK ETAP membuat penilaian atas kemampuan
entitas melanjutkan kelangsungan usaha. Entitas mempunyai
kelangsungan usaha kecuali jika manajemen bermaksud melikuidasi
entitas tersebut atau menghentikan operasi, atau tidak mempunyai
alternatif realistis kecuali melakukan hal-hal tersebut. Dalam
membuat penilaian kelangsungan usaha, jika manajemen menyadari
terdapat ketidakpastian yang material terkait dengan peristiwa atau
kondisi yang mengakibatkan keraguan signifikan terhadap
kemampuan entitas untuk melanjutkan usaha, maka entitas harus
mengungkapkan ketidakpastian tersebut. Ketika entitas tidak
menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan
usaha, maka fakta tersebut harus diungkapkan, bersama dengan
dasar penyusunan laporan keuangan dan alasan mengapa entitas
tidak dianggap mempunyai kelangsungan usaha (paragraf 3.4).
d. Frekuensi Pelaporan
Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk
informasi komparatif) minimum satu tahun sekali (paragraf 3.5).
Ketika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keuangan tahunan telah disajikan untuk periode yang lebih panjang
atau lebih pendek dari satu tahun, maka entitas mengungkapkan:
1) fakta tersebut;
2) alasan penggunaan untuk periode lebih panjang atau lebih
pendek; dan
3) fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan yang terkait adalah tidak
dapat seluruhnya diperbandingkan.
e. Penyajian yang Konsisten
Menurut SAK ETAP paragraf 3.6, penyajian dan klasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten kecuali:
1) terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitas atau
perubahan penyajian atau pengklasifikasian bertujuan
menghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihan dan
penerapan kebijakan akuntansi.
2) SAK ETAP mensyaratkan suatu perubahan penyajian.
Jika penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan
keuangan diubah, maka entitas harus mereklasifikasi jumlah
komparatif kecuali jika reklasifikasi tidak praktis (paragraf 3.7).
Entitas harus mengungkapkan hal-hal berikut jika jumlah
komparatif direklasifikasi:
a) sifat reklasifikasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b) jumlah setiap pos atau kelompok dari pos yang direklasifikasi;
dan
c) alasan reklasifikasi.
Menurut SAK ETAP paragraf 3.8, jika reklasifikasi jumlah
komparatif tidak praktis, maka entitas harus mengungkapkan:
a) alasan reklasifikasi jumlah komparatif tidak dilakukan; dan
b) sifat penyesuaian yang telah dibuat jika jumlah komparatif
direklasifikasi.
f. Informasi Komparatif
Informasi harus diungkapkan secara komparatif dengan periode
sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan dan catatan atas laporan
keuangan). Entitas memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan untuk pemahaman
laporan keuangan periode berjalan (paragraf 3.9).
g. Materialitas dan Agregasi
Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan
sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang
memiliki sifat atau fungsi yang sejenis (paragraf 3.10). Kelalaian
dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu pos
dianggap material jika, baik secara individual maupun bersama-
sama dapat mempengaruhi pengguna laporan dalam pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
keputusan ekonomi. Besaran dan sifat unsur tersebut dapat
menjadi faktor penentu (paragraf 3.11).
h. Laporan Keuangan Lengkap
Menurut SAK ETAP paragraf 3.12, laporan keuangan entitas
meliputi:
1) neraca;
2) laporan laba rugi;
3) laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan:
a) seluruh perubahan dalam ekuitas, atau
b) perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik;
4) laporan arus kas; dan
5) catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
i. Identifikasi Laporan Keuangan
Entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap komponen
laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan
(paragraf 3.16). Jika laporan keuangan merupakan komponen
darilaporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan
dariinformasi lain dalam laporan tersebut. Di samping itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
informasi berikut ini disajikan dan diulangi, bilamana perlu,
pada setiap halaman laporan keuangan:
1) nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut
sejak laporan periode terakhir;
2) tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan,
mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan
keuangan;
3) mata uang pelaporan;
4) pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan
keuangan.
Entitas harus mengungkapkan hal berikut ini dalam catatan atas
laporan keuangan:
1) domisili dan bentuk hukum entitas serta alamat kantornya
yang terdaftar;
2) penjelasan sifat operasi dan aktivitas utamanya.
3. Jenis Laporan Keuangan menurut Ketentuan SAK ETAP dan
Informasi yang Diberikan
a. Laporan Neraca
Menurut SAK ETAP, Laporan Neraca akan memberikan informasi
mengenai:
1) kas dan setara kas,
2) piutang usaha dan piutang liannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) persediaan,
4) properti investasi,
5) aset tetap,
6) aset tidak berwujud,
7) utang usaha dan utang lainnya,
8) aset dan kewajiban pajak,
9) kewajiban diestimasi, dan
10) ekuitas.
Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya dalam laporan
neraca jika penyajian itu relevan dalam rangka pemahaman terhadap
posisi keuangan entitas.
Paragraf 4.4 dalam SAK ETAP menyatakan bahwa SAK ETAP
tidak menentukan format atau urutan terhadap pos-pos yang
disajikan. Entitas harus menyajikan aset lancar dan aset tidak lancar,
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, sebagai
seuatu klasifikasi yang terpisah dalam neraca, kecuali jika penyajian
berdasarkan likuiditas memberikan informasi yang andal dan lebih
relevan. Jika pengecualian tersebut diterapkan, maka semua aset an
kewajiban harus disajikan berdasarkan likuiditasnya.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban
entitas untuk suatu periode. Laporan laba rugi memasukkan semua
pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
SAK ETAP mensyaratkan lain. SAK ETAP mengatur perlakuan
berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan
kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian terhadap
periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi
dalam periode terjadinya perubahan (paragraf 5.2).
Informasi yang disajikan di laporan laba rugi yaitu:
a) Pendapatan
b) Beban keuangan
c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan meetode
ekuitas
d) Beban pajak
e) Laba atau rugi neto
Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya pada
laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami
kinerja keuangan entitas. Entitas tidak boleh menyajikan atau
mengungkapkan pos pendapatan dan beban sebagai “pos luar biasa”,
baik dalam laporan laba rugi maupun catatan atas laporan keuangan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas bertujuan untuk menyajikan informasi
mengenai laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan
dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode
tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah
investasi, dividen dan distribusi lain kepada pemilik ekuitas selama
periode tersebut, dan suatu rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal
dan akhir periode untuk setiap komponen ekuitas, diungkapkan
secara terpisah.
Informasi yang disajikan di laporan perubahan ekuitas antara lain:
1) Laba atau rugi untuk periode;
2) Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
3) Untuk setiap komponen ekuitas, pengaruh kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan yang diakui;
4) Untuk setiap komponen ekuitas, suatu rekonsiliasi antara jumlah
tercatat awal dan akhir periode, diungkapkan secara terpisah
perubahan yang berasal dari:
a) Laba atau rugi
b) Pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam
ekuitas
c) Jumlah investasi, dividen dan ditribusi lainnya ke pemilik
ekuitas, yang menunjukkan secara terpisah modal saham,
transaksi saham treasuri, dan dividen serta distribusi lainnya
ke pemilik ekuitas, dan perubahan kepemilikan dalam ekuitas
anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
d. Laporan Arus Kas
Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan informasi
mengenai arus kas untuk suatu periode yang diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan (paragraf 7.3).
1) Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas
penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa dan
kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan
lain;
c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d) pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan;
e) pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika
dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari
aktivitas pendanaan dan investasi;
f) penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman,
dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan
perdagangan, yang sejenis dengan persediaan yang
dimaksudkan untuk dijual kembali. Beberapa transaksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan
keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam
perhitungan laba atau rugi. Tetapi, arus kas yang
menyangkut transaksi tersebut merupakan arus kas dari
aktivitas investasi.
2) Aktivitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus
kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
a) pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset
tetap yang dibangun sendiri), aset tidak berwujud dan aset
jangka panjang lainnya;
b) penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak
berwujud, dan aset jangka panjang lainnya;
c) pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang
entitas lain dan bunga dalam joint venture (selain
pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas
atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan);
d) penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang
dari entitas lain dan bunga dari joint venture (selain
penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas
atau dimiliki untuk diperdagangkan);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
e) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain;
f) penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan
pinjaman yang diberikan kepada pihak lain;
3) Aktivitas Pendanaan
Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
a) penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain;
b) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik
atau menebus saham entitas;
c) penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan
pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya;
pelunasan pinjaman;
d) pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi tentang:
1) dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
tertentu yang digunakan,
2) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP
tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan, dan
3) memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam
laporan keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang
hal tersebut praktis. Setiap pos dalam laporan keuangan merujuk-
silang ke informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.
Secara normal urutan penyajian catatan atas laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
a) suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan SAK ETAP,
b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan,
c) informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan, sesuai
dengan urutan penyajian setiap komponen laporan keuangan dan
urutan penyajian pos-pos tersebut,
d) pengungkapan lain.
E. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Arifinal Chaniago menyatakan bahwa koperasi sebagai suatu
perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan
bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya ( Sitio dan
Tamba, 2001:17).
Menurut Moh. Hatta sebagai “Bapak Koperasi Indonesia”,
koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ekonomi berdasarkan asas tolong-menolong. Semangat tolong menolong
tersebut didorong oleh keinginan memberikan jasa kepada sesama
anggota berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat seorang”
(Sitio dan Tamba, 2001:18).
Menurut UU No. 25/1992, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Menurut Sitio dan Tamba (2001:18-19), koperasi Indonesia
mengandung lima unsur pokok sebagai berikut.
a. Koperasi adalah Badan Usaha (Business Enterprise)
Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh laba.
Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha
bisnis, di mana sistem itu akan gagal bekerja tanpa
memperoleh laba.
b. Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan-badan
hukum koperasi
Ini berarti bahwa, koperasi Indonesia bukan kumpulan modal.
Dalam hal ini, UU No. 25 Tahun 1992 memberikan jumlah
minimal orang-orang (anggota) yang ingin membentuk
organisasi koperasi (minimal 20 orang), untuk koperasi primer
dan 3 Badan Hukum Koperasi untuk koperasi sekunder. Syarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
lain yang harus dipenuhi ialah bahwa anggota-anggota tersebut
mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.
c. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdsarkan
“prinsip-prinsip koperasi”
Menurut UU No. 25 tahun 1992 ada 7 prinsip koperasi. Secara
singkat, prinsip koperasi ini pada dasarnya merupakan jati diri
koperasi. Koperasi melaksanakan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
4) Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5) Kemandirian
6) Pendidikan perkoperasian
7) Kerja sama antar koperasi
d. Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”
Ini berarti bahwa, Koperasi Indonesia merupakan bagian dari
sistem perekonomian nasional. Dengan demikian, kegiatan
usaha koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada
anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.
e. Koperasi Indonesia “berdasarkan kekeluargaan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Tujuan Koperasi
Dalam pasal 3 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
disebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju adil dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi tersebut masih bersifat umum, karena itu tiap
koperasi perlu menjabarkannya dalam bentuk tujuan yang lebih
operasional bagi koperasi sebagai badan usaha ( Sitio dan Tamba, 2001).
Tujuan yang jelas dan dapat dioperasikan akan memudahkan pihak
manajemen dalam mengelola koperasi. Pada kasus anggota juga
bertindak sebagai pemilik, pelanggan dan pemodal akan dapat lebih
mudah melakukan pengawasan terhadap proses pencapaian tujuan
koperasi, sehingga penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih
cepat diketahui.
Keberhasilan dalam pencapaian tujuan dapat diukur dari
peningkatan kesejahteraan anggota. Kesejahteraan bermakna sangat luas
dan juga bersifat relatif, karena ukuran sejahtera bagi seseorang dapat
berbeda satu sama lain. Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang
tidak pernah merasa puas, karena itu kesejahteraan akan terus dikejar
tanpa batas. Keberhasilan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
sosial ekonomi anggotanya akan lebih mudah diukur apabila aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
ekonomi yang dilakukan oleh anggota dilakukan melalui koperasi,
sehingga peningkatan kesejahteraannya akan lebih mudah diukur.
3. Laporan Keuangan Koperasi
Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015
pencatatan akuntansi koperasi meliputi unsur-unsur pos/akun (perkiraan)
dalam Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Keterbukaan pengelola koperasi mengacu pada pelaksanaan
pertanggungjawaban pengurus koperasi. Pengurus bertanggungjawab dan
wajib melaporkan kepada rapat anggota segala sesuatu yang menyangkut
tata kehidupan koperasi. Aspek keuangan merupakan salah satu dari
aspek-aspek yang tercakup dalam tata kehidupan koperasi.
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem
pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan
pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dengan
demikian, dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus
dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Menurut Sitio dan Tamba (2001:107-108), pengguna utama (main
users) dari laporan keuangan koperasi adalah:
a. para anggota koperasi,
b. pejabat koperasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. calon anggota koperasi,
d. bank,
e. kreditur,
f. kantor pajak.
Adapun tujuan atau kepentingan pemakai terhadap laporan
keuangan koperasi adalah:
a. menilai pertanggungjawaban pengurus,
b. menilai prestasi pengurus,
c. menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap
anggotanya,
d. menilai kondisi keuangan koperasi (rentabilitas, likuidtas,
dan solvabilitas),
e. sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah
sumber daya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi.
4. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya (Sitio
dan Tamba, 2001). Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan
keuangan adalah sebagai berikut.
a. Manfaat yang diperoleh setelah menjadi anggota koperasi.
b. Prestasi keuangan koperasi selama periode tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya
ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam suatu periode.
Transaksi yang berkaitan dengan anggota dipisahkan dengan
yang bukan anggota.
d. Informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi
likuiditas dan solvabilitas koperasi.
Adapun informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi.
b. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh koperasi.
c. Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan koperasi itu
sendiri.
d. Transaksi, kejadian, dan keadaan yang terjadi dalam suatu
periode yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan
kekayaan bersih koperasi.
e. Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain
yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas
koperasi.
F. Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union (CU)
Credit Union merupakan sebutan lain dari koperasi simpan pinjam.
Menurut Credit Union Concelling Office (1973), Credit Union adalah
kumpulan orang yang telah sepakat menabungkan uang mereka. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang
ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian,
pinjaman tersebut akan menguntungkan anggota. Produktif yang dimaksud
misalnya dapat digunakan untuk membeli perkakas, alat, membuka warung,
untuk keperluan kesehatan dan pendidikan.
Sedangkan menurut Munaldus (2017), CU sebagai entitas dengan misi
“menjadi garam dan terang” akan membantu pemerintah dalam mmutus
rantai kemiskinan. Hal ini diwujudkan melalui pemberian pemahaman dan
pengetahuan mengenai konsep-konsep ekonomi kepada anggotanya untuk
mengupayakan sebuah kesejahteraan.
Menurut Rudianto (2010:60-67), koperasi simpan pinjam adalah
koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan dana dari
anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada para anggota yang
memerlukan bantuan dana. Kegiatan utama koperasi simpan pinjam adalah
menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota
koperasi. Jadi, pada dasarnya fungsi koperasi simpan pinjam adalah sebagai
jembatan antara anggota koperasi yang memerlukan uang pinjaman dengan
anggota koperasi yang menyimpan uangnya di koperasi atau dari kreditor
lain.
1. Urutan Pencatatan pada Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union
Menurut Aprasari (1987), untuk menyusun laporan keuangan,
biasanya terlebih dahulu dibuat konsep berupa neraca lajur. Saldo-saldo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dalam rekening Buku Besar harus dicatat dalam lajur Neraca Saldo. Dan
jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
Menurut Rudianto (2010:52) transaksi yang dilakukan koperasi
harus disertai dengan dokumen transaksi, baik berupa faktur, nota,
kuitansi, bukti pengeluaran uang, bukti penerimaan uang, atau dokumen
lainnya. Berdasarkan dokumen yang telah dibuat dan diterima oleh staf
akuntansi, dimulailah pencatatan transaksi tersebut dalam media yang
disebut buku jurnal. Aktivitas pencatatan transaksi koperasi dalam buku
jurnal disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa waktu, misalnya
seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali, catatan transaksi
dalam buku harian dipindahkan ke buku besar sesuai dengan transaksi
dan nama akun yang sesuai. Proses pemindahan catatan dari buku harian
ke buku besar disebut memposting.
Pada akhir periode akuntansi, setiap akun yang ada di buku besar
dihitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan saldo akun yang ada di
buku besar, dapat disusun suatu daftar akun beserta saldo akhirnya yang
disebut dengan neraca saldo. Pada akhir periode akuntansi pengurus
koperasi harus menyusun laporan keuangan koperasi untuk berbagai
pihak yang berkepentingan dengan koperasi.
2. Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam atau Credit Union
Laporan keuangan koperasi merupakan laporan pertanggungjawab
-an pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi selama satu periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tertentu dan posisi keuangan koperasi pada akhir periode tersebut
(Rudianto, 2010).
Setiap akhir tahun koperasi simpan pinjam harus menyusun RAT.
Yang perlu dilaporkan dalam RAT yaitu informasi mengenai berapa
harta (kekayaan) koperasi, berapa hutang koperasi, berapa modal
koperasi, dan berapa SHU ; SHU = harta – (hutang + modal).
Penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dengan membuat
Perhitungan Hasil Usaha, kemudian Neraca, lalu menyusun Laporan
Arus Kas, yang terakhir yaitu Laporan Promosi Ekonomi Anggota
koperasi tersebut (Rudianto, 2010).
a. Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang nenunjukkan
kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU selama satu periode
akuntansi atau satu tahun. Untuk mengetahui SHU yang diperoleh
koperasi selama suatu periode, hitunglah SHU tersebut dengan cara
mengurangkan beban yang dikeluarkan koperasi selama satu periode
dari pendapatan yang diperolehnya dalam periode yang sama.
(b) Neraca
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber
daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya
tersebut diperoleh. Neraca koperasi ini dapat disusun dengan
memasukkan semua akun aktiva alam neraca saldo ke sisi kiri neraca
dan memasukkan semua akun utang dan ekuitas ke sisi kanan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kewajiban neraca. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat dalam neraca
adalah saldo ekuitas akhir yang terdiri dari Simpanan Pokok,
Simpanan Wajib, dan SHU periode berjalan.
(c) Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan mengenai arus kas keluar
masuknya kas selama satu periode tertentu, yang mencakup saldo
awal kas, sumber penerimaan kas, seumber pengeluaran kas, dan
saldo akhir kas pada suatu periode. Sumber penerimaan dan
pengeluaran kas koperasi dipilah menjadi tiga kelompok, yaitu
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan.
Menurut Rudianto (2010:136-137), laporan arus kas adalah
suatu laporan tentang arus penerimaan dan pengeluaran kas koperasi
selama suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-
sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Kas adalah alat
pembayaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan untuk
investasi maupun menjalankan operasi koperasi setiap saat
dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang
dimiliki koperasi yang disimpan di dalam koperasi maupun di bank
dan siap dipergunakan. Karena itu, penting bagi koperasi untuk
memiliki kas dalam jumlah dan waktu yang tepat agar kas tersebut
dapat dipergunakan secara optimal tanpa mengganggu operasi
koperasi. Untuk itulah perlu dibuat suatu laporan sebagai alat
pengendali atas keluar masuknya uang tunai yang dimiliki koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Setiap sumber penerimaan kas harus dirinci menyangkut
seberapa banyak kas yang diperoleh dari setiap sumber tersebut.
Setiap sumber pengeluaran juga harus dirinci menyangkut seberapa
banyak kas yang dibutuhkan untuk membiayai aktivitas tersebut.
Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima serta
aliran dana keluar tersebut akan terlihat keseimbangan antara
keduanya. Karena itu, bagian akhir pada laporan arus kas dapat
diketahui jumlah kas yang dimiliki suatu koperasi, beserta sumber
perolehan dan penggunaannya.
Berdasarkan informasi tersebut, diharapkan koperasi dapat
membuat keputusan antisipatif di masa mendatang menyangkut
berbagai hal yang berkaitan dengan arus kas. Dengan adanya laporan
arus kas, berbagai pertanyaan tentang kas dapat dijawab meliputi
pertanyaan mengenai dari mana datangnya kas selama periode
tersebut dan berapa jumlahnya, berapa kas yang digunakan pada
periode tersebut dan untuk apa, dan berapa perubahan saldo kas
selama periode tersebut.
(d) Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan Promosi Ekonomi Anggota adalah laporan yang
menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi
selama suatu periode tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 unsur,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1) Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa
bersama.
2) Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
3) Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
4) Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
Laporan promosi ekonomi anggota pada dasarnya merupakan suatu
laporan yang menunjukkan “manfaat lebih” yang diperoleh anggota
dari koperasi di mana mereka bergabung menjadi anggota. “Manfaat
lebih” tersebut diukur dengan membandingkan manfaat yang
diberikan koperasi kepada para anggotanya dengan jika mereka
betransaksi dengan lembaga lain di luar koperasi. Karena itu, data
dari lembaga di luar koperasi yang digunakan sebagai pembanding
akan sangat mempengaruhi kinerja pengurus koperasi. Tidak setiap
koperasi memiliki Laporan Promosi Ekonomi Anggota (PEA) yang
mengandung unsur tersebut. Masing-masing koperasi akan membuat
PEA sesuai dengan bidang usaha yang dimilikinya.
3. Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Menurut Peraturan
Menteri Nomor 13/Per./M.KUKM/IX/2015
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 13/Per/M.KUKM/IX/2015 mengatur
mengenai pedoman akuntansi usaha simpan pinjam oleh koperasi. Hal ini
dalam rangka menyelenggarakan akuntansi usaha simpan pinjam oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
koperasi secara tertib dan baik, perlu menerapkan prinsip transparansi
dan akuntabilitas dalam penyajian laporan keuangan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu adanya pedoman
akuntansi agar penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip-
prinsip koperasi dan perkembangan standar akuntansi keuangan yang
berlaku.
Penyusunan pedoman ini didasarkan pada standar akuntansi
keuangan umum (SAK-Umum) dan standar akuntansi keuangan entitas
tanpa akuntabilitas publik (SAK-ETAP) yang dimodifikasi sesuai dengan
tujuan dan keunikan karakteristik transaksi usaha simpan pinjam oleh
koperasi yang berbeda dari entitas komersial ataupun entitas publik
lainnya.
Penyusunan peraturan ini dimaksudkan untuk menyediakan
pedoman standar tentang penyajian laporan keuangan sesuai dengan
standar yang berlaku sehingga informasi yang disajikan dapat dipahami,
akurat, mudah ditelusuri dan diperiksa, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan. Tujuannya untuk menciptakan keseragaman dalam
penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan,
sehingga meningkatkan daya banding di antara laporan keuangan usaha
simpan pinjam oleh koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Tujuan Laporan Keuangan
a. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, seperti:
a) Anggota
b) Pemerintah
c) Masyarakat
b. Informasi bermanfaat yang disajikan dalam laporan keuangan,
antara lain, meliputi informasi mengenai:
a) Jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas
b) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang
mengubah nilai dan sifat modal
c) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya
dalam satu periode dan hubungan antara keduanya
d) Cara usaha simpan pinjam mendapatkan dan membelanjakan
kas serta faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya
e) Kepatuhan usaha simpan pinjam terhadap ketentuan yang
berlaku yang dikeluarkan oleh Kementrian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah
f) Usaha peningkatan kesejahteraan, merubah kondisi, atau
menyelesaikan permasalahan anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Laporan keuangan juga merupakan sarana pertanggungjawaban
pengurus atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepada mereka.
b. Komponen Laporan Keuangan
a. Neraca
Neraca adalah laporan yang memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, yaitu sifat dan jumlah harta atau sumber daya
usaha simpan pinjam koperasi, kewajiban kepada pihak pemberi
pinjaman dan penyimpan serta ekuitas pemilik dalam sumber
daya usaha simpan pinjam koperasi pada saat tertentu, terdiri
dari komponen Aset, Kewajiban dan Ekuitas. Aset harus
disajikan menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban
disajikan menurut urutan jatuh temponya.
b. Laporan Perhitungan Hasil Usaha
Laporan Perhitungan Hasil Usaha adalah laporan yang
memberikan informasi tentang perhitungan tentang penghasilan
dan beban;
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas adalah penambahan atau
pengurangan komponen ekuitas koperasi dalam satu periode
tertentu.
d. Laporan Arus Kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Laporan Arus Kas adalah informasi mengenai perubahan
historis atas kas dan setara kas koperasi yang menunjukkan
secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) adalah tambahan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang berisi
penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam
laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan dalam laporan keuangan. CALK disajikan
secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai komponen
utamanya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan. CALK berkaitan dengan pos-pos dalam
neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas yang sifatnya memberikan
penjelasan, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
G. Pearls Monitoring System
Menurut Munaldus dkk (2014), PEARLS adalah singkatan dari
Protection, Effective financial structure, Asset quallity, Rate of return and
costs, Liquidity, Signs of growth. PEARLS adalah suatu sistem monitoring
kinerja keuangan yang dirancang guna memandu manajemen CU dalam
mengelola keuangannya. Richardson menyatakan dalam WOCCU (2002:1-2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
beberapa tujuan memonitor kinerja keuangan CU dengan sistem PEARLS.
Tujuan-tujuan tersebut antara lain sebagai alat manajemen, sebagai rasio dan
formula evaluasi standar, tingkat pembanding, dan memfasilitasi pengawas
dalam melaksanakan tugas pengawasannya.
Terdapat sistem pengukuran kinerja CU selain PEARLS, yaitu sistem
CAMEL. CAMEL merupakan kepanjangan dari Capital (Permodalan), Asset
Quality (kualitas aset), Management (Manajemen), Earnings (Rentabilitas),
Liquidity (Likuiditas), dan Sensitivity to Market Risks (sensitifitas terhadap
risiko pasar). Menurut Richardson dalam WOCCU (2002), sistem PEARLS
lebih direkomendasikan karena sistem PEARLS dapat disesuaikan dengan
kebutuhan CU, baik yang telah matang maupun sedang berkembang. Selain
itu terdapat dua kelemahan dari sistem CAMEL yaitu bahwa sistem CAMEL
tidak mengevaluasi struktur keuangan pada neraca dan tidak mengukur
tingkat pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sesuai dengan keputusan yang dibuat oleh ACCU dalam melaksanakan
akreditasi ACCESS, maka rasio PEARLS yang diterapkan di dalam akreditasi
hanya 13 indikator (Munaldus, 2014:176). Berikut ini merupakan pemaparan
rasio PEARLS menurut Munaldus.
Tabel 1
Rasio PEARLS menurut Munaldus 2014
No.
Rasio Rumus
1.
P 1
Mengukur kemampuan
CU menyediakan dana
cadangan risiko atas
piutang lalai ≥ 12 bulan
Cadangan Resiko
--------------------------- X 100%
Kelalaian Piutang > 12 Bulan
2. P 2
Mengukur kemampuan
CU menyediakan dana
cadangan risiko atas
Piutang Lalai 1 - 12 bulan
Cadangan Resiko - Piutang Lalai >12 Bln
--------------------------- X 100%
Kelalaian Piutang 1-12 bln
3.
E 1
Mengukur persentase
total asset yang
diinvestasikan dalam
piutang (Rasio Piutang
Bersih terhadap Total
Aset)
Piutang Anggota - Piutang Lalai
--------------------------- X 100%
Total Aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 1
Rasio PEARLS berdasarkan Munaldus 2014
(lanjutan)
4
E 5
Mengukur persentase
total asset yang didanai
dari simpanan non saham
Simpanan Non-Saham
--------------------------- X 100%
Total Aset
5.
Mengukur persentase
total asset yang didanai
dari pinjaman pihak 3
Total utang pihak ke-3
--------------------------- X 100%
E 6 Total Aset
6.
Mengukur Rasio Modal
Lembaga bersih terhadap
Aset
Modal Lembaga Bersih
E 9 --------------------------- X 100%
Total Aset
7. A 1
Mengukur persentase
total kelalaian Total Kelalaian Pinjaman
piutang terhadap total
piutang --------------------------- X 100%
pinjaman beredar
8.
Mengukur persentase
total asset yang tidak
menghasilkan
Aset Yang.Tidak Menghasilkan
A 2 --------------------------- X 100%
Total Aset
9.
Mengukur prosentase
Balas Jasa Simpanan ( B
J S ) dengan rata-rata
aset Simpanan Saham
anggota
Total Deviden yg dibagi kepada anggota
R 7 --------------------------- X 100%
(Simp Saham Tahun Lalu + Tahun ini) / 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 1
Rasio PEARLS berdasarkan Munaldus 2014
(lanjutan)
10.
Mengukur biaya untuk
mengelola semua aset
Total Biaya Operasional
R 9 -------------------------------- X 100%
(Aset Thn Lalu + Aset Thn ini) / 2
11.
Mengukur kekuatan
cadangan likuiditas kas
untuk memenuhi
keperluan penarikan,
setelah membayar
kewajiban <30 hari
Total Invest.Likuid+kewajiban lancar
L 1 --------------------------------------- X 100%
Total Simpanan Non-Saham
12 S10 Mengukur pertumbuhan
terkini dari anggota CU
Anggota Thn. ini- Anggota Thn.Lalu
--------------------------- X 100%
Anggota Thn. Lalu
13.
S11
Mengukur pertumbuhan
total aset Aset Thn. Ini - Aset Thn. Lalu
dari tahun ke tahun --------------------------- X 100%
Aset Thn. Lalu
Isabelle Kidney dalam ILCUF (Irish League of Credit Unions
Foudation) tahun 2016 menyebutkan beberapa rasio kunci yang dianggap
mewakili penilaian kinerja keuangan dengan sistem PEARLS. Rasio-rasio
kunci tersebut antara lain rasio P1 dan P2 untuk aspek protection, rasio E1
dan E9 untuk aspek Effective Financial Structure, rasio A1 untuk aspek
asset quality, rasio R12 untuk aspek rates of return and costs, dan rasio L1
untuk aspek liquidity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. P=Protection (Perlindungan)
Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung rasio P adalah
sebagai berikut.
a. Cadangan Risiko
Adalah cadangan yang berasal dari cadangan umum, modal
sumbangan/donasi, dan penyisihan sumbangan
b. Kelalaian Piutang > 12 bulan
yaitu jumlah total saldo piutang anggota yang tertunggak lebih
dari 12 bulan sejak tanggal pembayaran angsuran terakhir.
c. Kelalaian Piutang 1-12 bulan
Yaitu jumlah total saldo piutang anggota yang tertunggak 10 hari
sejak tanggal jatuh tempo angsuran sampai dengan kurang dari 1
tahun.
Isabelle (2016), aspek perlindungan adalah tentang memastikan
bahwa anggota memiliki tempat yang aman untuk uang mereka. Statistik
yang dihasilkan oleh rasio “P” bertujuan untuk mengukur beberapa aspek
efektivitas pengelolaan koperasi simpan pinjam. Rasio “P” memiliki 6
rasio utama yang mengukur kualitas pinjaman, manajemen investasi
keuangan, dan kecukupan provisi. Cakupannya meliputi kelalaian
pinjaman, ketentuan pinjaman, penghapusan pinjaman, dan pemilihan
pinjaman. Perlindungan aset yang memadai merupakan prinsip dasar
sebuah organisasi koperasi simpan pinjam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Menurut Munaldus dkk (2014), mutlak bagi CU agar melindungi
secara sungguh-sungguh aset-asetnya. Perlindungan diukur dengan: (1)
membandingkan antara total penyisihan dana cadangan untuk menutup
kerugian atas piutang lalai; dan (2) membandingkan antara total
penyisihan terhadap total kerugian investasi bebas (non-regulated
investments). Penyisihan dana ini dapat disebut dana cadangan risiko yang
dialokasikan secara tahunan dan provisi kredit lalai yang dialokasikan
setiap bulan.
Perlindungan terhadap kerugian atas piutang dianggap ideal jika
CU mampu menyisihkan dana cadangan risiko dan provisi kredit lalai
sama besarnya dengan total piutang lalai di atas 12 bulan ditambah dengan
tersedianya cadangan risiko dan provisi kredit lalai yang mampu menutup
35% dari total piutang lalai 1 – 12 bulan. Yang dimaksud piutang adalah
pinjaman yang sedang beredar di tangan peminjam (anggota).
2. E = Efective Financial Structure (Struktur Keuangan yang Efektif)
Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung rasio E adalah
sebagai berikut.
a. Piutang lalai
Yaitu jumlah total saldo piutang anggota yang tertunggak 10 hari
sejak tanggal jatuh tempo angsuran.
b. Total piutang anggota
Yaitu total pinjaman yang diberikan kepada anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
c. Simpanan non saham
Menurut Supriyanto ( 2015 :124-126) simpanan non saham yaitu
simpanan yang berasal dari anggota maupun bukan anggota yang
apabila KSP mengalami pailit/kerugian maka simpanan non
saham tersebut tidak ikut menanggung kerugian kopeprasi, semua
simpanan dikembalikan. Contoh dari simpanan non saham yaitu
simpanan bunga harian, simpanan sukarela (SISUKA), simpanan
hari raya (SIRAYA), simpanan siswa, simpanan yunior, dll.
d. Total aset
Menurut IAI, total aset yaitu seluruh sumber daya yang dikuasai
oleh perusahaan sebagai akibat dari kejadian pada masa lalu dan
mendatangkan manfaat ekonomi di masa depan bagi perusahaan.
Munaldus (2014) menyatakan terdapat aset produktif dan aset non
produktif. Aset produktif terdiri atas piutang beredar dan investasi
likuid. Sedangkan aset non produktif terdiri atas aset-aset tetap
seperti tanah, gedung, perlengkapan, biaya di bayar di muka, dan
kas.
e. Total utang kepada pihak ke-3
Menurut SAK ETAP (2009), utang adalah pengorbanan manfaat
ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena
kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau
memberi jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai
akibat dari adanya transaksi di masa lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
f. Modal lembaga bersih
Modal lembaga adalah modal CU yang berasal dari dana
cadangan umum, dana cadangan risiko, donasi, SHU tak terbagi,
dan SHU tahun berjalan yang dialokasikan untuk dana cadangan.
Sedangkan modal lembaga bersih adalah seluruh modal lembaga
yang dimiliki CU setelah dikurangi dengan total kelalaian
pinjaman/piutang.
Menurut Munaldus (2014), struktur keuangan yang efektif
merupakan faktor penting dalam menentukan potensi pertumbuhan,
kemampuan memperoleh pendapatan, dan kekuatan keuangan
menyeluruh. Rasio E ini mengukur aset, liabilitas (utang), dan modal.
Rasio E juga menunjukkan apakah struktur keuangannya ideal atau tidak.
a. Aset
1) 95% aset produktif terdiri atas piutang (pinjaman beredar),
yaitu berkisar pada rentangan 70-80% dari total aset; dan
investasi likuid (tersedianya uang tunai), yang berkisar pada
rentangan 10-20% dari total aset.
2) 5% aset-aset yang tidak produktif terutama berupa aset-aset
tetap (seperti tanah, gedung, perlengkapan, biaya dibayar di
muka, kas).
CU didorong untuk memaksimalkan aset-aset produktif sebagai
cara untuk memperoleh pendapatan yang memadai. Pinjaman beredar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
piutang biasa disebut portofolio pinjaman (loan portfolio). Karena
portofolio pinjaman adalah aset CU yang paling menguntunggkan, maka
WOCCU merekomendasikan agar selalu berada pada 70-80% dari total
aset CU.
WOCCU, dalam Munaldus dkk (2014), menyarankan bahwa aset
tidak produktif atau yang disebut dengan aset-aset yang tidak
menghasilkan prosentasenya tidak boleh di atas 5% dari total aset CU. Bila
lebih dari 5% menandakan bahwa CU akan semakin sulit mendapatkan
dana likuid untuk memberikan pelayanan bagi anggotanya.
b. Liabilitas (Utang)
1) 70-80% dari total utang
Informasi mengenai total aset yang dimiliki oleh sebuah
CU terdapat pada pos aktiva dalam laporan neraca.
Sedangkan untuk mengetahui liabilitas (utang) terdapat
pada pos pasiva. WOCCU menyatakan rasio simpanan non-
saham yang ideal berkisar pada 70-80% dari total aset CU.
Bila keadaan ideal ini dapat dicapai maka menunjukan
bahwa CU telah mampu mengembangkan program
pemasaran secara efektif. Rasio ini juga menunjukan tinggi
atau rendahnya semangat anggota dalam menabung.
c. Modal
1) Modal saham (simpanan pokok + simpanan wajib) yang
dianggap ideal apabila berada pada 10-20% dari total aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Modal lembaga (dana cadangan umum, dana cadangan
risiko, donasi, SHU tak terbagi, dan SHU tahun berjalan
dialokasikan untuk dana cadangan) yang dianggap ideal
apabila berada minimal 10% dari total aset dengan tujuan:
a) Untuk mendanai (berfungsi sebagai pengganti) aset-aset
yang tidak menghasilkan (tanah, gedung, perlengkapan,
biaya dibayar di muka, kas).
Jika modal lembaga tidak memadai, maka untuk
mendanai aset-aset yang tidak menghasilkan, CU harus
mengambil dari simpanan anggota. Padahal simpanan
anggota adalah dana mahal yang setiap bulan harus
diberi balas jasa.
b) Meningkatkan pendapatan
Modal lembaga bermanfaat dalam meningkatkan
pendapatan karena tidak diberikan balas jasa.
Keberadaan modal lembaga ini sesungguhnya juga dapat
diputar, setidaknya dalam bentuk investasi likuid.
Investasi likuid artinya uang CU yang disimpan atau
diinvestasikan di lembaga keuangan lain.
c) Menutup berbagai kerugian
Modal lembaga digunakan untuk menutup berbagai
kerugian kredit dan/atau kerugian operasional. Hal ini
tentunya harus sesuai dengan keputusan bersama di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dalam rapat anggota, dan sebaiknya tidak terlalu sering
dilakukan agar tidak mengganggu aliran kas CU.
3. A = Asset Quality (Kualitas Aset)
Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung rasio A adalah
sebagai berikut.
a. Total kelalaian piutang
Yaitu jumlah seluruh saldo piutang anggota yang tertunggak 10
hari sejak tanggal jatuh tempo angsuran.
b. Pinjaman/ piutang beredar
Menurut IAI (2004), piutang adalah penagihan yang timbul
karena penjualan produk atau penyerahan jas dalam
rangkakegiatan normal perusahaan. Menurut Munaldus (2014),
piutang beredar adalah total piutang anggota yang belum
dibayarkan kepada CU.
c. Aset yang tidak menghasilkan/aset tidak produktif
Menurut Munaldus (2014), aset non produktif terdiri atas aset-
aset tetap seperti tanah, gedung, perlengkapan, biaya di bayar di
muka, dan kas.
d. Total dividen dibagikan kepada anggota
Bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang dibagikan kepada
anggota KSP yang juga disebut sebagai pemilik KSP.
e. Total aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Rasio di bawah “Asset Quality” mengukur hubungan antara aset
produktif dan non-produktif (Isabelle:2016). Menurut Munaldus (2014),
set-aset yang tidak produktif adalah aset-aset yang tidak meningkatkan
pendapatan. Apabila rasionya di atas 5% dari total aset, maka dampak
negatifnya akan sangat dirasakan.
PEARLS digunakan untuk mengidentifikasi dampak dari aset-aset
yang tidak menghasilkan yang berupa:
a. Rasio kelalaian pinjaman
Rasio kelalaian pinjaman merupakan ukuran penting untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan CU. Jika rasio kelalaian
pinjaman diatas 5% dari total piutang, rasio ini akan
berpengaruh kepada indikator-indikator lainnya. Bahkan
pertanda bahwa CU akan menghadapi krisis.
b. Persentase aset-aset yang tidak menghasilkan
Makin tinggi rasio aset-aset yang tidak menghasilkan, makin
sulit CU untuk meningkatkan pendapatannya karena aset-aset
telah berubah bentuk menjadi tanah, gedung, kendaraan,
perlengkapan. Idealnya rasio aset-aset yang tidak menghasilkan
paling tinggi 5% dari total aset CU. Rasio aset-aset yang tidak
menghasilkan ini akan turun apabila banyak anggota baru yang
menabung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
c. Mendanai aset-aset yang tidak menghasilkan
WOCCU mengharuskan agar 100% dari aset-aset yang tidak
menghasilkan atau aset-aset tetap didanai dari modal lembaga.
4. R = Rates of Return and Costs (Tingkat Pendapatan dan Biaya)
Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung rasio R adalah
sebagai berikut.
a. Dividen yang dibagikan kepada anggota
Bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang dibagikan kepada
anggota KSP yang sebagai pemilik KSP.
b. Simpanan saham tahun lalu
Jumlah dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pada
tahun sebelumnya.
c. Simpanan saham tahun berjalan
Jumlah dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pada
tahun berjalan.
d. Total biaya operasional
Yaitu seluruh pendapatan dari bunga tabungan di bank dan
cadangan likuiditas yang disimpan di Pusat Koperasi Kredit
dibagi dengan total dana yang diinvestasikan di tempat tersebut.
e. Total aset tahun lalu
f. Total aset tahun berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Menurut Munaldus dkk (2014) sistem PEARLS dapat mengetahui
semua komponen penting yang berkontribusi terhadap besarnya
keuntungan bersih (net earning) atau selisih hasil usaha. Hal ini bertujuan
untuk membantu pihak manajemen menghitung hasil investasi dan menilai
biaya-biaya operasional. Empat area utama investasi menurut Munaldus
(2014), yaitu :
a. Portofolio pinjaman
Total pendapatan dari bunga pinjaman, pendapatan dari denda,
dan pendapatan dari jasa pelayanan dibagi dengan total piutang
(pinjaman beredar).
b. Investasi likuid
Semua pendapatan dari bunga tabungan di bank dan cadangan
likuiditas yang disimpan di Pusat Koperasi Kredit dibagi dengan
total dana yang diinvestasikan di tempat tersebut.
c. Investasi keuangan
Banyak CU menginvestasikan dana likuidnya dalam investasi
keuangan (seperti di sekuritas pemerintah) yang menghasilkan
pendapatan lebih tinggi dari pada jika diinvestasikan di bank.
d. Investasi non-keuangan lainnya
Area yang tidak termasuk dalam portofolio pinjaman, investasi
likuid dan investasi keuangan disebut sebagai investasi non
keuangan lainnya. Di beberapa CU, ada investasi di
supermarket, farmasi, sekolah, dan proyek-proyek perumahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Semua pendapatan dari investasi jenis ini dibagi dengan total
investasi pada sektor ini.
e. Biaya intermediasi keuangan
Meliputi biaya untuk membayar balas jasa simpanan saham dan
non-saham, simpanan unggulan dan bunga pinjaman dari
Puskopdit. Tidak seperti yang terjadi di bank komersial yang
meminimalkan biaya modal, CU berusaha semaksimal mungkin
memberikan balas jasa simpanan anggota, tanapa mengambil
stabilitas lembaga.
f. Biaya administrasi
Area kritis lain yang memerlukan analisis mendalam adalah
biaya administrasi. Banyak CU bersaing ketat dengan bank
dalam hal besarnya tingkat bunga simpanan dan pinjaman.
Target “ideal” yang direkomendasikan oleh sistem PEARLS
adalah menjaga biaya administrasi sebesar 5% dari rata-rata
aset.
g. Biaya provisi pinjaman lalai/macet (Provisions for loan losses)
Standar akuntansi tradisional biasanya memasukan provisi
kerugian atas pinjaman sebagai bagian dari biaya administrasi
secara keseluruhan. Dalam kenyataannya, pengalokasian provisi
yang memadai menunjukan suatu tipe pengeluaran yang sama
sekali berbeda. Ini terkait langsung dengan analisis kredit yang
benar dan teknik pengembalian pinjaman yang efektif. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
memisahkan pengeluaran provisi ini dari biaya administrasi,
maka ada gambaran yang lebih jelas tentang titik lemah
administrasi kredit di CU.
5. L = Liquidity (Likuiditas)
Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung rasio P adalah
sebagai berikut.
a. Total investasi likuid
Yaitu seluruh pendapatan dari bunga tabungan di bank dan
cadangan likuiditas yang disimpan di Pusat Koperasi Kredit
dibagi dengan total dana yang diinvestasikan di tempat tersebut.
b. Kewajiban Lancar
Menurut Munaldus (2014), kewajiban lancar terdiri atas seluruh
kewajiban CU yang masih harus dibayar, kewajiban pajak, dan
kewajiban kepada pihak ketiga.
c. Total simpanan non saham
Menurut Munaldus (2014), manajemen likuiditas yang baik
menjadi suatu keunggulan penting karena CU menjalankan struktur
keuangan dari simpanan saham menjadi simpanan non-saham. Perubahan-
perubahan yang terjadi setelah model tradisional, simpanan saham anggota
tidak likuid dan sebagian besar pinjaman pada pihak luar dapat di
kembalikan dalam periode yang lama, sehingga tersedia sedikit intensif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
untuk menjaga cadangan likuiditas. Likuiditas dulunya dipandang
berdasarkan ketersediaan uang tunai untuk dipinjam anggota. Dengan
memperkenalkan penekanan pada simpanan non-saham yang dapat ditarik
sewaktu-waktu, konsep likuiditas jelas berubah. Saat ini likuiditas merajuk
pada uang tunai yang selalu harus tersedia untuk penarikan simpanan
maupun pencairan pinjaman. Ini merupakan variabel yang tidak mudah di
kontrol oleh CU.
Dalam hal ini sangat penting bagi sebuah CU untuk menjaga
cadangan likuiditasnya karenahal ini akan menjadi modal utama dalam
manajemen keuangan yang sehat. Sistem PEARLS menganalisis likuiditas
dari dua perspektif :
a. Total cadangan likuiditas
Indikator ini mengukur presentase simpanan non-saham yang
diinvestasikan sebagai aset likuid baikdi bank maupun di Pusat
Koperasi Kredit. Target yang ideal dijaga pada minimum 15%
setelah membayar semua kewajiban jangka pendek (30 hari atau
kurang).
b. Dana likuid yang menganggur (idle)
Cadangan llikuid itu penting, tetapi cadangan likuid ini juga
menjadi opportunity cost yang hilang. Dana-dana yang disimpan
di bank atau investasi berpendapatan rendah tidak sebanding
dengan biaya membeli dana tersebut. Ada kemungkinan dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
tersebut dari sumber yang mahal. Oleh sebab itu, penting
menjaga idle money sekecil mungkin.
6. S = Signs of Growth (Tanda-tanda Pertumbuhan)
Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung rasio S adalah
sebagai berikut.
a. Jumlah anggota tahun lalu dan jumlah anggota tahun berjalan
Jumlah anggota yaitu total dari seluruh anggota tercatat pada
tahun tertentu.
b. Total aset tahun lalu
c. Total aset tahun berjalan
Menurut Richardson dalam WOCCU (2002), cara paling bagus
menjaga nilai aset adalah melalui pertumbuhan aset yang kuat dan cepat
dengan tetap menjaga tingkat keuntungan yang memadai. Melihat
pertumbuhan aset saja tidaklah cukup, keuntungan dari sistem PEARLS
adalah mengaitkan pertumbuhan dengan perolehan keuntungan juga
dengan area kunci lain dengan menilai kekuatan sistem secara
keseluruhan. Menurut Munaldus dkk (2014) pertumbuhan diukur dalam 5
area kunci :
a. Total aset
Pertumbuhan total aset adalah salah satu rasio yang penting.
Banyak rumus yang digunakan dalam rasio PEARLS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memasukan total aset sebagai faktor pembagi. Pertumbuhan aset
yang kuat dan konsisten menyempurnakan rasio-rasio PEARLS.
Pengukurannya dilakukan dengan membandingkan
pertumbuhan-pertumbuhan yang terjadi dalam struktur neraca
b. Pinjaman
Portofolio pinjaman (pinjaman beredar) merupakan aset CU
yang paling penting dan menguntungkan. Jika pertumbuhan
total pinjaman sebanding dengan pertumbuhan total aset, maka
tingkat pertumbuhan pinjaman menurun, dan tingkat pendapatan
juga menurun.
c. Simpanan non-saham (saving deposit)
Dengan pendaketan baru pada penekanan mobilisasi simpanan,
simpanan non-saham merupakan tulang punggung pertumbuhan.
Pertumbuhan total aset bergantung pada pertumbuhan simpanan.
Program pemasaran produk simpanan yang andal akan
meningkatkan jumlah simpanan anggota.
d. Simpanan saham
Meskipun simpanan saham anggota tidak lagi menjadi
penekanan, beberapa CU masih menjaga ketergantungan pada
pertumbuhan simpanan saham. Jika laju pertumbuhan simpanan
saham berlebihan, ini menjadi pertanda bahwa ketidakmampuan
CU menerapkan sistem baru dalam mempromosikan simpanan
selain simpanan saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
e. Modal lengkap
Pertumbuhan modal lembaga merupakan indikator terbaik bagi
perolehan keuntungan. Pertumbuhan modal lembaga yang statis
atau menurun biasanya menunjukan adanya masalah dengan
perolehan pendapatan. Jika perolehan pendapatan rendah, CU
akan menghadapi masalah besar dalam meningkatkan modal
lembaga. Salah satu tanda penting bahwa CU dalam keadaan
sehat atau tidak adalah pertumbuhan modal lembaga yang
biasanya lebih tinggi daripada pertumbuhan total aset.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian Ida Ayu Setyaningsih (2014) dengan judul “Penerapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS)” menilai penerapan
SAK ETAP pada laporan keuangan KSPS Makmur Batang dengan
menggunakan laporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) KSPS Makmur
Batang tahun 2012 – 2013 sebagai sumber data. Data dianalisis dengan
menggunakan metode analisis data kualitatif.
Hasil dari penelitian Ayu yang pertama yaitu ditemukan bahwa
laporan keuangan KSPS Makmur Batang tidak sesuai dengan SAK ETAP,
karena kebijakan akuntansi hanya menggunakan UU Koperasi pasal 37
ayat 1. Komparasi pada laporan keuangan KSPS Makmur Batang hanya
dilakukan pada pelaporan neraca, perhitungan umur aset tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dengan SAK ETAP, bangunan tidak disusutkan pada tahun 2012-2013,
dan laba bersih tidak disajikan pada konsolidasi neraca. Selain itu, KSPS
Makmur Batang tidak menyajikan laporan arus kas dan laporan perubahan
modal. Sehubungan dengan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK),
KSPS Makmur Batang tidak menyajikan informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan;
tidak mengungkapkan informasi yang dibutuhkan di dalam SAK ETAP,
namun tidak menyajikan laporan keuangan.
Hasil kedua dari penelitian ini ditemukan bahwa laporan keuangan
KSPS Makmur Batang tidak tepat, karena adanya faktor internal dan
eksternal. Dalam hal ini, faktor internalnya meliputi kurangnya
pengetahuan manajemen mengenai SAK ETAP, sedangkan faktor
eksternalnya yaitu kurangnya pengawasan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan koperasi.
Penelitian Livia (2017) dengan judul “Evaluasi Penyusunan
Laporan Keuangan Credit Union Berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Studi Kasus
di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat”
mengevaluasi penyusunan laporan keuangan CU Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat tahun 2015. Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu dengan
membandingkan laporan keuangan tahun 2015 dengan standar-standar
yang ada di dalam SAK ETAP. Hasil penelitian Livia menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penyusunan laporan keuangan Credit Union Pancur Kasih Tempat
Pelayanan Pemangkat tahun 2015 belum sepenuhnya berdsarkan SAK
ETAP. Dari 36 unsur yang dibandingkan, enam unsur (17%) tidak sesuai,
lima unsur (14%) tidak relevan, dan 25 unsur (69%) telah sesuai dengan
SAK ETAP.
Penelitian Sukma dan Hendrika (2016) dengan judul “Analisis
PEARLS dalam Menilai Kinerja Keuangan Koperasi Kredit “CU Usaha
Kita” tahun 2011-2014” menganalisis kinerja tingkat kesehatan Koperasi
Kredit (Credit Union) dari komponen proteksi, struktur keuangan yang
efektif, kualitas aset, tingkat pengembalian dan biaya, likuiditas dan tanda-
tanda pertumbuhan menurut sistem PEARLS. Penelitian ini dilakukan di
kopdit “CU Usaha Kita” pada bulan Oktober 2015 – Januari 2016 dengan
menggunakan data sekunder dari Laporan Neraca, Laporan Pendapatan
dan Biaya serta data Statistik Pertumbuhan Anggota. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 13
rasio dalam sistem PEARLS. Teknik pengumumpulan data dilakukan
dengan mengumpulkan dokumen dan data-data yang lengkap dan sudah
dipublikasikan oleh koperasi kredit “CU Usaha Kita”.
Hasil penelitian Sukma dan Hendrika menunjukkan bahwa
indikator Protection (proteksi) yaitu komponen ketersediaan cadangan
kerugian atas pinjaman menunjukkan kinerja yang bagus sekali. Dari 4
(empat) kelompok pada Effective Financial Structure (Struktur Keuangan
yang Efektif), yaitu simpanan non saham menunjukkan kinerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
sangat bagus, portofolio pinjaman menunjukkan kinerja yang bagus,
simpanan lembaga menunjukkan kinerja yang buruk. Dari 2 (dua)
kelompok pada indikator Asset Quality (Kualitas Aset) yaitu total
pinjaman lalai menunjukkan kinerja yang bagus sekali, kualitas aset yang
tidak menghasilkan menunjukkan kinerja buruk. Dari 2 (dua) kelompok
pada indikator Rate of Return on Cost ( tingkat pengembalian dan biaya)
yaitu pendapatan bersih menunjukkan kinerja yang bagus, sedangkan total
pendapatan dari portofolio pinjaman dan total biaya operasional
menunjukkan kinerja sedang bagus. Indikator Liquidity (Likuiditas)
memiliki kecukupan yang seimbang dan kinerja yang sedang dalam
memenuhi kewajibannya. Dari 2 (dua) komponen Sign of Growth
(pertumbuhan) anggota memiliki kinerja yang sedang sementara untuk
pertumbuhan aset menunjukkan kinerja yang buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
difokuskan pada suatu objek tertentu dengan detail sehingga hasil dan
kesimpulan yang diambil hanya terbatas untuk objek yang diteliti tersebut.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di CU Ngudi Raharjo Gereja Paroki
Administratif Maria Assumpta Cawas yang berdomisili di Dukuh Brangkal,
Desa Barepan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Penelitian pada objek
dilakukan selama empat bulan yaitu Bulan Desember 2017 hingga Maret
2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Ketua CU Ngudi Raharjo
2. Bendahara CU Ngudi Raharjo
3. Karyawan CU Ngudi Raharjo
4. Dewan Paroki Administratif Maria Assumpta Cawas
5. Anggota CU Ngudi Raharjo
Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumen dan catatan terkait dengan kegiatan operasional tahun 2017
2. Penyajian catatan dan laporan keuangan tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
D. Data yang Diperlukan dalam Penelitian
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Sejarah, visi, misi dan perkembangan CU Ngudi Raharjo
2. Struktur organisasi CU Ngudi Raharjo dan deskripsi pekerjaan.
3. Catatan tentang transaksi dan program-program yang telah dilaksanakan.
4. Dokumen dan laporan keuangan serta pelaporan-pelaporan terkait
pelaksanaan kegiatan CU (laporan RAT, laporan bulanan, laporan
pelaksanaan progam, data anggota dan pengurus berikut data simpan
pinjam yang terjadi).
5. Proses akuntansi yang dijalankan CU Ngudi Raharjo.
6. Data mengenai kebutuhan pengguna laporan keuangan CU Ngudi
Raharjo terhadap informasi yang diperoleh dari pencatatan dan pelaporan
keuangan CU Ngudi Raharjo.
E. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian untuk melaksanakan penelitian ini adalah dengan metode
kualitatif. Dengan metode ini, peneliti akan melakukan analisis data dan
mendeskripsikan hal-hal yang menjadi objek/subjek penelitian. Untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dirumuskan di dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif-komparatif yang
dimudahkan dengan adanya tabel perbandingan dan tabel analisis. Menurut
Nuryaman dan Veronica (2015), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
memiliki tujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
karakteristik subjek yang diteliti. Sedangkan penelitian komparatif adalah
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui atau menguji perbedaan antara
satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menunjang pengumpulan data yang lebih akurat dan sesuai dengan
kebutuhan penelitian, peneliti melaksanakan tiga teknik pengumpulan data.
Penggunaan beberapa teknik pengumpulan data ini diharapkan dapat
membantu peneliti untuk mendapatkan data yang lengkap dari objek yang
diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab secara lisan dengan subjek penelitian. Data yang
dikumpulkan melalui teknik wawancara ini adalah data mengenai
gambaran umum CU, program kegiatan, sistem akuntansi yang
dilaksanakan CU Ngudi Raharjo, wawancara kepada pengguna laporan
keuangan CU Ngudi Raharjo mengenai kebutuhannya terhadap informasi
yang didapatkan melalui laporan keuangan CU Ngudi Raharjo, dan
wawancara konfirmasi atas hasil analisis data.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan dan melihat berkas, dokumen, catatan, laporan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
berkaitan dengan objek yang diteliti. Data yang ingin diperoleh meliputi
laporan RAT dan laporan keuangan CUNR tahun 2017.
c. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti hadir
secara langsung pada situasi yang diteliti dan secara sistematis mengamati
berbagai dimensi yang ada. Melalui teknik observasi, peneliti akan terlibat
langsung dalam kegiatan operasional CU Ngudi Raharjo untuk memahami
lebih mendalam data-data yang diperlukan bagi penelitian dan melalui
keikutsertaan penulis dalam rapat RAT penulis akan memilih salah satu
anggota untuk dijadikan sebagai narasumber.
G. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan pertama yaitu
melalui proses wawancara dibantu dengan menggunakan tabel deskriptif-
komparatif. Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut.
a. Menyusun daftar tujuan atau kepentingan pengguna laporan keuangan
terhadap informasi yang tertera di dalam laporan keuangan CUNR,
melalui tabel deskriptif-komparatif.
b. Melakukan wawancara dengan pengguna laporan keuangan CUNR
untuk menggali informasi mengenai sejauh mana kebutuhan mereka
dalam memanfaatkan informasi yang dipaparkan dalam Laporan
Keuangan CUNR. Melalui proses wawancara penulis akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mengetahui kebutuhan-kebutuhan pengguna yang sesungguhnya, atas
informasi dari Laporan Keuangan CUNR.
c. Melakukan proses transkripsi hasil wawancara dengan pengguna
laporan keuangan CUNR.
d. Menganalisis hasil wawancara yang telah dilaksanakan dengan para
pengguna laporan keuangan CUNR dan mengelompokkan pada tabel
deskriptif-komparatif. Artinya, data mengenai kebutuhan pengguna
yang diperoleh melalui wawancara dikomparasikan dengan informasi
keuangan pada laporan keuangan yang disusun oleh CUNR. Lalu
peneliti akan melakukan deskripsi sebagai hasil analisis terhadap tabel
komparasi.
e. Melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil analisis. Dasar
penarikan kesimpulan untuk menyimpulkan laporan keuangan CUNR
tahun 2017 dalam mencukupi kebutuhan penggunanya adalah sebagai
berikut:
1) Laporan keuangan CUNR dikatakan cukup dalam memenuhi
kebutuhan pengguna laporan keuangan apabila informasi
keuangan yang dibutuhkan pengguna yang diperoleh melalui
proses wawancara terdapat di dalam laporan keuangan yang
telah disusun. Informasi dianggap dibutuhkan apabila
membantu pengguna dalam menjalankan tugas, wewenang dan
tanggungjawabnya di dalam CU. Dalam hal ini peneliti akan
mengumpulkan data kebutuhan pengguna melalui wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dan melakukan analisis atas data yang diperoleh mengacu pada
pemaparan tugas, wewenang dan tanggung jawab pengguna
menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2) Laporan keuangan CUNR dikatakan tidak cukup dalam
memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan apabila
informasi keuangan yang dibutuhkan pengguna (yang
diperoleh melalui proses wawancara) dalam menjalankan
tugas, wewenang dan tanggung jawab tidak terdapat di dalam
laporan keuangan yang telah disusun. Dalam hal ini peneliti
akan mengumpulkan data kebutuhan pengguna melalui
wawancara dan melakukan analisis atas data yang diperoleh
mengacu pada pemaparan tugas, wewenang dan tanggung
jawab pengguna menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang kedua ini
peneliti menggunakan tabel deskriptif-komparatif yaitu dengan
membandingkan teori dengan praktik yang terjadi pada CU, kemudian
menarik kesimpulan dari perbandingan tersebut. Langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan laporan keuangan yang disusun oleh CUNR tahun
2016 yang meliputi Neraca, Laporan Perhitungan Hasil Usaha,
Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
b. Memasukkan daftar informasi keuangan menurut SAK ETAP
berdasarkan jenis laporan keuangannya ke dalam tabel deskriptif-
komparatif.
c. Mengamati, memahami, membandingkan dan menganalisis laporan
keuangan CUNR menurut SAK ETAP. Bagian ini bertujuan untuk
melihat kecukupan laporan keuangan CUNR untuk menerapkan SAK
ETAP, lalu mendeskripsikan analisis yang dilakukan. Pelaksanaan
pembandingan penulis dibantu dengan tabel perbandingan yang
mengacu pada SAK ETAP.
d. Menganalisis tabel perbandingan yang telah dibuat, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan hasil analisis tabel perbandingan Laporan
Keuangan CUNR dengan ketentuan dari SAK ETAP tersebut.
Dasar penarikan kesimpulan untuk rumusan masalah kedua mengacu
pada ketentuan di dalam SAK ETAP dan mempertimbangkan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
laporan keuangan koperasi simpan pinjam menurut Rudianto (2010)
dan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 13/Per/M.KUKM/IX/2015 yang mengatur
mengenai pedoman akuntansi usaha simpan pinjam oleh koperasi.
1) Laporan keuangan CUNR dikatakan cukup untuk menerapkan
ketentuan dalam SAK ETAP apabila dari 5 jenis laporan
keuangan yang dibandingkan telah mengandung informasi
keuangan yang sama dengan ketentuan SAK ETAP mengenai
informasi laporan keuangan .
2) Laporan keuangan CUNR dikatakan tidak cukup untuk
menerapkan ketentuan dalam SAK ETAP apabila dari 5 jenis
laporan keuangan yang dibandingkan tidak mengandung
informasi keuangan yang sama dengan ketentuan SAK ETAP
mengenai informasi laporan keuangan .
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 2
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
1.
Laporan Neraca
Pos-pos aset dalam neraca meliputi:
a. Kas dan setara kas
Paragraf 4.2
2. b. Piutang usaha dan piutang lainnya Paragraf 4.2
3. c. Aset tetap Paragraf 4.2
4. Pos-pos kewajiban dalam neraca meliputi:
a. Utang usaha dan utang lainnya
Paragraf 4.2
5. Terdapat pos ekuitas di dalam neraca. Paragraf 4.2
6. Entitas menyajikan pos, judul, dan sub jumlah
lainnya dalam neraca.
Paragraf 4.3
7. Entitas harus menyajikan aset lancar dan aset
tidak lancar, kewajiban jangka panjang dan
kewajiban jangka pendek.
Paragraf 4.5
Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
8. Laporan Neraca Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9
9.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba Rugi minimal mencakup pos-pos
sebagai berikut:
a. Pendapatan
Paragraf 5.3
10. b. Beban keuangan Paragraf 5.3
11. c. Laba atau rugi neto Paragraf 5.3
12. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub
jumlah lainnya pada Laporan Laba Rugi jika
penyajian tersebut relevan untuk memahami
kinerja keuangan entitas.
Paragraf 5.4
Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
13.
Laporan Laba Rugi
Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9
14.
Laporan Perubahan
Ekuitas
Entitas menyajikan laporan keuangan ekuitas
yang menunjukkan :
a. Laba atau rugi untuk periode
Paragraf 6.3
15. b. Pendapatan dan beban yang diakui
langsung dalam ekuitas
Paragraf 6.3
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
16.
Laporan Perubahan
Ekuitas
c. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu
rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal
dan akhir periode, diungkapkan secara
terpisah.
Paragraf 6.3
17. Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9
18.
Laporan Arus Kas
Entitas menyajikan Laporan Arus Kas yang
melaporkan arus kas untuk suatu periode dan
mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi, danaktivitas pendanaan.
Paragraf 7.3
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
19.
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasi terutama
diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas.
Paragraf 7.4
20. Arus kas dari investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber
daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
Paragraf 7.5
21. Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
meliputi penerimaan kas, pembayaran kas,
pelunasan pinjaman, dan pembayaran kas.
Paragraf 7.6
22. Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
23.
Catatan Atas
Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan berisi
informasi sebagai tambahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan memberikan penjelasan
naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi
mengenai pos-pos yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
Paragraf 8.1
24. Catatan atas laporan keuangan harus:
a. Menyajikan informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu yang
digunakan sesuai dengan paragraf 8.5
dan 8.6;
Paragraf 8.2
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
25.
Catatan Atas
Laporan Keuangan
b. Memberikan informasi tambahan yang
tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi relevan untuk
memahami laporan keuangan.
Paragraf 8.2
26. Secara nomal urutan penyajian catatan atas
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Suatu pernyataan bahwa laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan
SAK ETAP.
Paragraf 8.4
27. b. Ringkasan kebijakan akuntansi yang
diterapkan.
Paragraf 8.4
28. c. Informasi yang mendukung pos-pos
laporan keuangan sesuai dengan urutan
penyajian setiap komponen laporan
keuangan dan urutan penyajian pos-pos
tresebut.
Paragraf 8.4
39. d. Pengungkapan lain Paragraf 8.4
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 3
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
30.
Catatan Atas
Laporan Keuangan
Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan harus diungkapkan:
a. Dasar pengukuran yang digunakan
dalam penyususnan laporan keuangan.
Paragraf 8.5
31. b. Kebijakan akuntansi lain yang
digunakan yang relevan untuk
memahami laporan keuangan.
Paragraf 8.5
32. Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Teknik analisis data untuk menjawab permasalahan yang ketiga ini
peneliti akan menggunakan seluruh laporan keuangan CUNR untuk
dianalisis. Proses analisis yang dilakukan mengacu pada 13 rasio
PEARLS yang dibandingkan. Agar lebih memudahkan peneliti dalam
melakukan analisis, digunakan tabel checklist. Langkah-langkah kerja
yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Memasukkan rasio yang dibandingkan beserta tujuan pengukuran dan
komponen formulanya ke dalam tabel.
b. Mengidentifikasi keberadaan tiap komponen formula PEARLS di
dalam seluruh laporan keuangan CUNR. Analisis dilakukan dengan
membubuhkan tanda centang di dalam kolom keterangan dengan
ketentuan berikut.
1) Centang dibubuhkan pada kolom “ada” bila seluruh komponen
formula tiap rasio dapat ditemukan melalui laporan keuangan
CUNR.
2) Centang dibubuhkan pada kolom dengan judul “tidak ada” bila
rasio tidak dapat ditentukan karena informasi yang diperlukan
untuk mengukur rasio terkait tidak terdapat atau tidak
ditemukan di dalam laporan keuangan CUNR.
c. Menarik kesimpulan berdasarkan analisis pada tabel Checklist. Dasar
penarikan kesimpulan untuk rumusan masalah yang ketiga mengacu
pada teori sistem PEARLS dari buku Munaldus (2014). Munaldus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menuliskan sebanyak 13 rasio yang digunakan dalam menerapkan
sistem PEARLS untuk menilai kinerja keuangan Credit Union.
1) Laporan keuangan CUNR dikatakan telah cukup untuk
menerapkan sistem PEARLS apabila dari 13 rasio sistem
PEARLS yang dibandingkan, komponen-komponen pembentuk
masing-masing rasio dapat ditentukan melalui laporan keuangan
yang telah disusun oleh CU Ngudi Raharjo.
2) Laporan keuangan CUNR dikatakan tidak cukup untuk
menerapkan sistem PEARLS apabila dari 13 rasio sistem
PEARLS yang dibandingkan masih terdapat komponen-
komponen pembentuk rasio yang tidak dapat ditentukan melalui
laporan keuangan yang telah disusun oleh CU Ngudi Raharjo.
Berikut ini merupakan tabel yang digunakan untuk menganalisis
kecukupan informasi keuangan tahun 2017 untuk menentukan rasio-rasio
dalam sistem PEARLS yang mewakili penilaian dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 3
Analisis Kecukupan Laporan Keuangan untuk Menerapkan Sistem PEARLS
Aspek
Rasio
Informasi yang Diperlukan Keterangan
Ada Tidak
Ada
Protection
(P)
Cadangan Risiko
Kelalaian Piutang > 12 bulan
Kelalaian Piutang 1-12 bulan
Effective of
Financial
Position (E)
Piutang lalai
Total piutang anggota
Simpanan non saham
Total aset
Total utang kepada pihak ke-3
Modal lembaga bersih
Asset
Quality (A)
Total kelalaian piutang
Pinjaman/ piutang beredar
Aset yang tidak menghasilkan/aset
tidak produktif
Total dividen dibagikan kepada
anggota
Total aset
Rate of
Return and
Cost (R)
Dividen yang dibagikan kepada
anggota
Simpanan saham tahun lalu
Simpanan saham tahun berjalan
Total biaya operasional
Total aset tahun lalu
Total aset tahun berjalan
Liability (L) Total investasi likuid
Kewajiban Lancar
Total simpanan non saham
Sign of
Growth (S)
Jumlah anggota tahun lalu dan
jumlah anggota tahun berjalan
Total aset tahun
laluTotal aset tahun berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Latar Belakang dan Sejarah Credit Union Ngudi Raharjo
Credit Union Ngudi Raharjo Cawas digagas pertama kali pada
tahun 2009 oleh panitia khusus dari beberapa umat Paroki Administratif
Gereja Maria Assumpta Cawas. Panitia khusus tersebut yaitu Bapak
Robertus Sarmanta, Bapak YB Purwanto, Bapak Bonny Soenarto, Bapak
Y Pamungkas, dan Bapak Priyatnoko. Pada mulanya, Bapak Robertus
Sarmanta menjabat sebagai wakil ketua dewan paroki gereja Maria
Assumpta Cawas menginginkan adanya program yang memfasilitasi umat
dalam bidang peningkatan kesejahteraan jasmani. Lalu terbentuklah
sebuah panitia khusus yang dipelopori oleh Bapak Robertus Sarmanta
dengan mengajak beberapa umat gereja yang lebih berpengalaman. Panitia
khusus tersebut melakukan rapat untuk merencanakan pembentukan CU.
Dasar keinginan pansus (panitia khusus) membentuk suatu CU di lingkup
umat Paroki Administratif Gereja Maria Assumpta Cawas ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan umat Cawas melalui penyediaan jasa simpan
pinjam. Selain itu, pansus menginginkan adanya pelayanan khusus yang
berhubungan dengan keuangan bagi umat gereja.
Credit Union Ngudi Raharjo diresmikan pada tanggal 19 Oktober
2014. Kegiatan utama dari CU ini yaitu simpan pinjam dengan satu jenis
simpanan non-saham yaitu SISUKA. Pemilihan nama CU ini dilakukan
secara spontan oleh para penggagas CUNR. Harapan mereka terhadap CU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang telah terbentuk ini adalah terbantunya umat dalam mengusahakan
kesejahteraan di dalam keluarganya.
B. Visi dan Misi CU Ngudi Raharjo
2. Visi CU Ngudi Raharjo
Credit Union Ngudi Raharjo Cawas bekerja dengan semangat melayani
dan saling rasa percaya yang dilandasi cinta kasih untuk mewujudkan
kesejahteraaan bersama.
3. Misi CU Ngudi Raharjo
a. Menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab secara pribadi
maupun bersama.
b. Berpikir positif dan setia akan kewajiban.
c. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri anggota, guna
meningkatkan perekonomian keluarga.
d. Toleransi dan saling percaya.
e. Memberikan pelayanan yang simpatik dilandasi cinta kasih.
f. Meningkatkan pengetahuan anggota tentang CU dan menolong
anggota untuk mengontrol sendiri penggunaan keuangannya serta
memampukan anggota untuk berkembang (lebih berdaya) melalui
pendidikan yang berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
C. Profil CU Ngudi Raharjo
1. Struktur Organisasi
a. Pelindung : Ketua Dewan Paroki
b. Penasehat : Ketua Bidang Pelayanan
c. Pengurus :
1. Ketua I
Ketua II
2. Sekretaris I
Sekretaris II
3. Bendahara I
Bendahara II
4. Manajer
5. Karyawan
:
:
:
:
:
:
:
:
Y. Pamungkas, HP
YB. Purwanto
P. Agung Setiawan
Y. Purwana
AL. Jumbadi
L. Puji Lestari
YC. Bonny Soenarto
Yustina Ariningsih
c. Pengawas : 1 M. Supriyatnoko
2 YB. Mulyono
3 FX. Sugeng Purwanto
2. Syarat Menjadi Anggota
a. Calon anggota baru membayar simpanan pokok sebesar
Rp10.000,00;
b. Calon anggota baru membayar simpanan wajib sebesar Rp10.000,00;
atau kelipatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
c. Bila ingin menyamakan kekayaan anggota lama dapat diangsur
maksimal tiga bulan.
d. Memiliki pemikiran yang positif dan konstruktif terhadap
pelaksanaan pola kebijakan CU Ngudi Raharjo.
3. Produk Credit Union Ngudi Raharjo Cawas
a. Simpanan
1) Simpanan Wajib adalah simpanan yang wajib disetorkan
anggota setiap bulan, sebesar Rp10.000;
2) Simpanan Pokok simpanan sebesarnya Rp10.000,00 (sepuluh
ribu rupiah).
3) SISUKA (Simpanan Suka Rela) adalah simpanan yang
besarnya Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) atau
kelipatannya, dengan biaya jasa sebesar 6% per tahun
b. Pinjaman
1) Jenis Pinjaman
a) Pinjaman Umum
Adalah jenis pinjaman yang cara pelunasannya
diangsur setiap bulan, dengan jangka waktu
pelunasannya maksimal 10 bulan. Jasa 1% per bulan.
b) Pinjaman Khusus
Adalah jenis pinjaman yang sifatnya khusus dan cara
pelunasannya dibayar satu kali sesuai perjanjian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
jangka waktu maksimal 4 bulan. Suku bunga tetap
sebesar 1% per bulan.
2) Aturan Umum Peminjaman
a) Pinjaman diangsur 10 kali dengan bunga 1% per
bulan.
b) Peminjam dikenakan beban 1% dari jumlah
pinjaman untuk dana gedung
c) Peminjam yang ingin melunasi pinjamannya
sebelum jatuh tempo, penghitungan jasanya 25%
(1/4) dari sisa jasa.
3) Batas Peminjaman
Batas peminjaman yang ditetapkan yaitu sebesar 5 kali lipat
jumlah kekayaan calon peminjam yang berada di CUNR,
kecuali ada kebijakan khusus dari pengurus.
4. Peraturan Pembagian Sisa Hasil Usaha Credit Union Ngudi
Raharjo
a Dibagikan kepada anggota sebesar 60% dari SHU tiap tahun
b Dana pembangunan gedung sebesar 10% dari SHU tiap tahun
c Dana pendidikan sebesar 5% dari SHU tiap tahun
d Dana sosial sebesar 5% dari SHU tiap tahun
e Dana cadangan / anggota sebesar 10% dari SHU tiap tahun
f Dana pengawas dan pengurus sebesar 10% dari SHU tiap tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
7. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Credit Union Ngudi
Raharjo
a. Pencatatan Akuntansi
Pencatatan dilakukan oleh karyawan (staff) CU secara manual di
dalam form pencatatan bulanan, yang disesuaikan dengan buku
keanggotaan CU milik anggota. Tidak ada proses penjurnalan yang
dilakukan setelah terjadi transaksi. Tidak ada pula kuitansi atau slip
pembayaran yang diberikan anggota sebagai bukti transaksi bila
anggota menyetorkan uang simpanan maupun angsuran kredit.
Kecuali saat penyerahan uang pinjaman dari CUNR kepada anggota
CU yang mengambil kredit, karyawan CU akan menyertakan
kuitansi. Catatan dari form bulanan akan membantu karyawan dalam
menyusun pelaporan keuangan bulanan dan tahunan.
b. Pelaporan Keuangan
Karyawan CU Ngudi Raharjo adalah pihak yang memiliki tanggung
jawab untuk menyusun laporan keuangan bulanan maupun tahunan.
Berdasarkan hasil wawancara kepada karyawan CU Ngudi Raharjo
dan observasi penulis pada CU Ngudi Raharjo, berikut ini
merupakan proses dari pelaporan keuangan yang dilakukan.
1. Mengidentifikasi form setoran bulanan dan buku angsuran
pinjaman.
2. Mengidentifikasi bukti-bukti transaksi yang diperoleh dari
bendahara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Melakukan rekapitulasi catatan akuntansi secara manual
4. Menyusun laporan keuangan dengan mengisi form laporan dalam
bentuk soft file.
5. Menyajikan laporan keuangan yaitu mencetak laporan keuangan
yang telah selesai disusun.
6. Meminta otorisasi kepada pihak-pihak yang ikut bertanggung-
jawab terhadap pelaporan keuangan.
7. Menyerahkan laporan keuangan kepada pengguna laporan
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo Tahun 2017
Untuk memperoleh data laporan keuangan CU Ngudi Raharjo tahun
2017, peneliti melakukan mengumpulkan data melalui laporan Rapat
Anggota Tahunan (RAT) tahun 2017, melalui beberapa laporan yang hanya
disajikan untuk ketua dan pengurus, serta melakukan observasi langsung pada
kegiatan operasional Credit Union Ngudi Raharjo. Secara umum Credit
Union Ngudi Raharjo telah melakukan penyusunan laporan keuangan yang
dijalankan oleh karyawan. Laporan-laporan keuangan tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Laporan Perubahan Modal tahun 2017
Di dalam laporan perubahan ekuitas 2017, Credit Union Ngudi
Raharjo menyajikan adanya perubahan (penambahan dan pengurangan)
simpanan pokok dan simpanan wajib dari tahun sebelumnya hingga
tahun berjalan. Selain penyajian penambahan dan pengurangan modal
anggota, terdapat pula informasi mengenai jumlah kekayaan seluruh
anggota dan perhitungan SHU. Penyajian penghitungan SHU disajikan
secara komparatif dari tahun sebelumnya hingga tahun berjalan.
Penyajian modal dan SHU tahun sebelumnya tersebut dijadikan sebagai
pembanding sehingga dapat dijadikan acuan untuk menyimpulkan
kenaikan atau penurunan modal dan SHU pada tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha tahun 2017
CU Ngudi Raharjo telah menyusun Laporan Perhitungan Hasil
Usaha dengan nama Laporan Laba Rugi. Laporan laba rugi Credit Union
Ngudi Raharjo tahun 2017 merupakan laporan keuangan yang
menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi di
dalam kurun waktu 1 Januari 2017 – 31 Desember 2017. Terdapat tiga
pos utama yang disajikan di dalam laporan laba rugi tahun 2017 yaitu pos
pendapatan, pos biaya umum dan administrasi, dan pos pendapatan di
luar operasi. Dalam laporan laba atau rugi ini pembaca laporan keuangan
dapat mengetahui informasi bahwa CUNR sedang untung atau rugi
melalui pos SHU yang mencerminkan laba/ruginya CUNR.
3. Neraca tahun 2017
Laporan neraca tahun 2017 Credit Union Ngudi Raharjo
menyajikan hubungan antara aktiva, kewajiban dan ekuitas selama tahun
2017. Di dalam penyajiannya, terdapat pengelompokan aktiva ke dalam
dua pos yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap, kewajiban lancar dan modal
sebagai informasi ekuitas. Pengelompokan berdasarkan sifat tersebut
disertai dengan nominal dalam rupiah.
Di dalam pos aktiva lancar terdapat kas dan piutang 2017 serta
jumlah aktiva lancar. Di dalam pos aktiva tetap terdapat informasi
mengenai inventaris kantor, akumulasi penyusutan inventaris kantor dan
jumlah aktiva tetap 2017. Di dalam pos kewajiban lancar terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
informasi mengenai simpanan sukarela, dana anggota, dana pengurus dan
pengawas, dana pendidikan, dana sosial, jasa, dan jumlah total kewajiban
lancar tahun 2017. Di dalam pos modal terdapat informasi mengenai
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dana gedung dan
jumlah total modal tahun 2017
Selain laporan keuangan di atas, terdapat pula laporan keuangan
tambahan yang digunakan pengelola CUNR untuk mendukung tugas
pengelolaannya. Laporan keuangan tersebut meliputi:
1. Laporan Perhitungan Sisa Hasil Usaha
Laporan jumlah SHU disajikan dengan sangat sederhana di bawah
laporan perubahan modal. Laporan tersebut hanya menyajikan selisih
antara modal tahun berjalan dengan modal tahun lalu sehingga akan
diperoleh total SHU tahun berjalan. Otorisasi untuk laporan ini diberikan
oleh ketua dan sekretaris.
2. Laporan Jumlah Anggota
Pada laporan jumlah anggota tahun 2017 CUNR menyajikan
jumlah anggota pada awal tahun, penambahan dan pengurangan anggota
selama tahun berjalan, dan jumlah anggota per 31 Desember 2017.
Laporan ini disajikan di dalam tabel yang memiliki 5 kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
(lingkungan/alamat, jumlah anggota awal tahun 2017, tambah, kurang
dan jumlah anggota akhir tahun 2017.
3. Laporan Daftar Kekayaan, SHU dan Dana Gedung
Di dalam laporan kekayaan, SHU dan dana gedung, disajikan
informasi mengenai perincian kekayaan, SHU yang dibagikan untuk
tahun berjalan, dan dan gedung yang dipotong. Kekayaan yang
dilaporkan meliputi simpanan wajib dan simpanan pokok. Laporan ini
disajikan dalam bentuk tabel dengan kolom-kolom yang berisi nomor,
NIA, nama, lingkungan (alamat), kekayaan (simpanan wajib, simpanan
pokok, jumlah), SHU dibayarkan dan dana gedung. Otorisasi pada
laporan ini diberikan oleh ketua dan bendahara.
4. Laporan Sisa Piutang per 31 Desember 2017
Di dalam penyajian laporan sisa piutang ini, CUNR menyajikan
informasi mengenai sisa piutang yang belum dilunasi baik yang masih
dalam masa pelunasan maupun telah lebih dari jatuh temponya hingga
akhir tahun 2017. Laporan ini disajikan dalam bentuk tabel yang berisi
nomor, NIA (Nomor Induk Anggota), nama anggota, lingkungan
(alamat), dan jumlah sisa piutang. Pada tabel bagian bawah tertera
jumlah total dari piutang yang belum dilunasi tersebut. Otorisasi untuk
laporan ini dilakukan oleh ketua dan bendahara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
5. Laporan Perincian Pendapatan Jasa
Laporan ini disajikan dalam bentuk tabel. Di dalamnya terdapat
informasi mengenai pendapatan jasa tiap bulan. Otorisasi pada laporan
ini diberikan oleh ketua dan bendahara.
6. Laporan Daftar Simpanan Sukarela (SISUKA) tahun 2017
Laporan daftar SISUKA menyajikan informasi mengenai jumlah
SISUKA yang disetorkan oleh anggota selama tahun 2017 beserta jasa
yang dipotongoleh CUNR. Laporan tersebut disajikan dalam bentuk tabel
yang berisi nomor, NIA, nama anggota, lingkungan (alamat), SISUKA,
jasa dan total SISUKA yang bisa ditarik setelah dikurangi jasa.
Otorisasi untuk laporan ini dilakukan oleh ketua dan bendahara.
7. Perincian Biaya Umum dan Administrasi tahun 2017
Laporan ini berisi biaya-biaya umum dan administrasi yang
dikeluarkan CUNR tiap bulannya. Penyajian dilakukan dalam bentuk
tabel dan dirinci tiap bulannya. Tabel yang disajikan memiliki 4 kolom
meliputi nomor, bulan, keterangan, dan jumlah dalam rupiah. Biaya yang
sering ditulis yaitu biaya gaji, biaya print dan photocopy, dan biaya
konsumsi rapat bulanan. Otorisasi pada laporan ini diberikan oleh ketua
dan bendahara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Pengguna Laporan Keuangan Credit Union Ngudi Raharjo
Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya Credit Union Ngudi
Raharjo (CUNR) memiliki kepengurusan dengan tugas dan wewenang
tertentu. Selain adanya kepengurusan yang menjadi pelaku kegiatan
operasionalnya, CUNR juga memiliki anggota yang berperan penting dalam
keberlangsungan hidup CU. Seluruh peran tersebut merupakan pengguna
laporan keuangan CUNR.
Pihak-pihak yang termasuk di dalam struktur organisasi CUNR
meliputi manajer, ketua, sekretaris, bendahara, karyawan dan pengawas.
Pihak-pihak tersebut disebut sebagai pengguna internal laporan keuangan
karena terkait secara langsung dengan CU Ngudi Raharjo dan akan
melakukan keputusan-keputusan ekonomi demi keberlangsungan hidup CU.
Pihak-pihak inilah yang menerima laporan keuangan secara rutin, baik
bulanan maupun tahunan untuk mendukung penyelesaian tugas, tanggung
jawab, dan wewenangnya di dalam CUNR. Laporan keuangan yang disusun
oleh karyawan CUNR selain ditujukan bagi pihak-pihak yang termasuk di
dalam struktural CU, juga ditujukan kepada anggota-anggota CU yang
dianggap sebagai pemilik CUNR.
C. Analisis Kecukupan Laporan Keuanganb bagi Kebutuhan Pengguna
Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo
Para pengguna internal laporan keuangan menggunakan laporan
keuangan untuk mendukung pengambilan keputusan dan sebagai dasar bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
pengguna untuk menjalankan tugas serta wewenangnya di dalam CU. Untuk
menganalisis kecukupan laporan keuangan dalam memenuhi kebutuhan
pengguna laporan keuangan, peneliti mengumpulkan daftar kebutuhan
pengguna melalui teknik wawancara. Wawancara dilakukan terhadap
pengguna internal laporan keuangan CUNR yaitu ketua, sekretaris,
bendahara, pengawas dan anggota.
Secara umum pihak-pihak tersebut menggunakan seluruh laporan
yang disusun oleh CU Ngudi raharjo. Namun ada beberapa laporan pokok
yang paling mendukung pengguna dalam melaksanakan tugas pokoknya
sebagai pengurus, pengelola, pengawas dan anggota. Sebagai pengguna
internal dari laporan keuangan CUNR, peran laporan keuangan sangat
diperlukan untuk mendukung pengguna internal dalam membuat keputusan-
keputusan untuk mengelola CU Ngudi Raharjo ini. Berikut ini merupakan
hasil analisis kecukupan laporan keuangan dalam memenuhi kebutuhan
pengguna internal laporan keuangan CU Ngudi Raharjo tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 4
Hasil Analisis Kecukupan Laporan Keuangan CUNR tahun 2017 terhadap Kebutuhan Pengguna Laporan Keuangan
No. Kebutuhan Pengguna terhadap Laporan
Keuangan CUNR
Pengguna Laporan Keuangan yang
Dibutuhkan
Keterangan
1. Melihat adanya keganjilan dan penyimpangan,
melihat keadaan laba, melihat posisi keuangan,
mengawasi besarnya uang kas, mengetahui
total piutang, berapa total tunggakan untuk
mengambil keputusan penagihan.
Ketua
laporan neraca, laporan
piutang, laporan laba rugi,
laporan tunggakan merah.
laporan tunggakan merah
(tunggakan piutang) belum
dilaporkan secara rutin
oleh karyawan.
2. Memastikan uang kas tidak terlalu banyak
dengan segera menyetorkan uang ke bank,
menyetujui permohonan pinjaman anggota,
mengambil keputusan sehubungan dengan
turunnya SHU, menyetujui pengeluaran-
pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan CU.
Bendahara laporan laba rugi, laporan
SHU, laporan piutang
lalai, laporan piutang,
laporan mengenai daftar
aset dan inventaris CUNR.
Belum ada laporan daftar
aset/inventaris kantor serta
keadaan aset yang dimiliki
CUNR.
Sumber: data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4
Hasil Analisis Kecukupan Laporan Keuangan CUNR tahun 2017 terhadap Kebutuhan Pengguna Laporan Keuangan
(lanjutan)
No. Tujuan /Kepentingan Penggunaan
Laporan Keuangan
Pengguna Laporan Keuangan yang
Dibutuhkan
Keterangan
3. memberi pertimbangan dalam mengabulkan
pinjaman anggota, mengeluarkan surat
peringatan/surat penagihan untuk tunggakan
kredit.
Sekretaris laporan piutang, laporan
tunggakan merah/kelalaian
piutang.
pencatatan dan penyajian
laporan keuangan telah
cukup bagi sekretaris
dalam menunjang
wewenang dan
tanggungjawabnya.
4. setiap 3 bulan sekali mengecek keuangan
CUNR, setiap bulan mengecek pemasukan
dan pengeluaran, mengawasi kredit anggota,
terlibat dalam penagihan kredit,
mengkonfirmasi dan memberikan
rekomendasi bila ditemukan kejanggalan.
Pengawas seluruh laporan yang
disajikan tiap bulan dan
tiap tahun.
pencatatan dan penyajian
laporan keuangan telah
cukup bagi pengawas
untuk dapat menjalankan
tugas dan wewenangnya
dalam mengawasi.
Sumber: data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4
Hasil Analisis Kecukupan Laporan Keuangan CUNR tahun 2017 terhadap Kebutuhan Pengguna Laporan Keuangan
(lanjutan)
No. Tujuan /Kepentingan Penggunaan Laporan
Keuangan
Pengguna Laporan Keuangan yang
Dibutuhkan
Keterangan
5. laporan keuangan sebagai motivasi untuk tetap
menjadi anggota, untuk melihat SHU dan
melihat tunggakan agar dapat saling
mengingatkan sesama anggota, melihat rincian
uang keluar dan masuk yang dilakukan oleh
pengurus CU.
Anggota
CU
laporan jumlah anggota,
laporan SHU, laporan sisa
piutang, laporan
pemasukan dann
pengeluaran.
pada laporan pemasukan
dan pengeluaran,
penyajiannya belum
dijabarkan secara rinci
sehingga anggota CU tidak
dapat melihat penggunaan
uang secara rinci untuk
keperluan apa saja.
Sumber: data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
D. Pembahasan Tabel 4
Ketua adalah salah satu pengguna laporan keuangan CUNR. Menurut
hasil wawancara, ketua membaca laporan keuangan CU untuk menunjang
keputusan penagihan. Biasanya ketua melihat adanya keganjilan dan
penyimpangan, melihat keadaan laba, melihat posisi keuangan, mengawasi
besarnya uang kas, mengetahui total piutang, berapa total tunggakan untuk
mengambil keputusan penagihan. Seluruh informasi tersebut telah dapat
dieroleh ketua melalui laporan keuangan yang disusun karyawan CU, kecuali
laporan piutang lalai yang belum rutin diberikan oleh karyawan. Tugas utama
ketua CUNR adalah membuat keputusan penagihan. Dalam hal ini ketua
membutuhkan laporan piutang lalai yang dapat diminta dari karyawan.
Menurut Sitio dan Tamba (2001), ketua termasuk di dalam susunan pengurus
sebuah koperasi. Salah satu tugas dari pengurus adalah mengelola usaha
koperasinya. Karena salah satu laporan belum dapat diterima secara tepat
waktu, maka laporan keuangan CUNR tidak cukup bagi ketua untuk
menunjang tugas pengelolaanya dalam membuat keputusan penagihan.
Berdasarkan hasil wawancara, tugas-tugas bendahara yang terkait
dengan laporan keuangan yang disajikan yaitu memastikan uang kas tidak
terlalu banyak dengan segera menyetorkan uang ke bank, menyetujui
permohonan pinjaman anggota, mengambil keputusan sehubungan dengan
turunnya nilai SHU, dan membuat keputusan tentang pengadaan
aset/inventaris kantor. Secara umum, bendahara adalah pihak yang bertugas
melindungi aset CUNR. Menurut hasil analisis dokumen, salah satu informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
yang dibutuhkan bendahara namun belum dilaporkan di dalam laporan
keuangan CUNR tahun 2017 yaitu laporan keadaan aset/inventaris yang
dimiliki CUNR. Menurut UU Nomor 25 tahun 1992 pasal 30 salah satu tugas
pengurus adalah menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris
secara tertib. Dalam hal ini pengurus yang memiliki tanggung jawab untuk
melakukan pembukuan dan membuat laporan inventaris belum melaksanakan
tanggungjawabnya secara tertib. Kurangnya informasi ini dianggap
mempengaruhi bendahara dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Tidak
adanya daftar aset/inventaris CU menghambat bendahara dalam melakukan
pengeluaran upaya menyediakan fasilitas yang memadai untuk kegiatan
operasional CU. Oleh karena itu, laporan yang dilaksanakan CUNR tidak
cukup memenuhi kebutuhan bendahara.
Dari hasil wawancara, tugas sekretaris yang terkait dengan laporan
keuangan adalah mengeluarkan surat peringatan bagi anggota yang tidak
melakukan pelunasan kredit hingga tanggal jatuh tempo dan memberikan
pertimbangan untuk keputusan pemberian kredit anggota yang mengajukan
kredit. Menurut Sitio dan Tamba (2001), sekretaris termasuk di dalam
susunan pengurus sebuah koperasi. Dan salah satu tugasnya adalah mengelola
usaha koperasi. Untuk menunjang pelaksanaan tugas sekretaris laporan pokok
yang paling dibutuhkan yaitu laporan neraca untuk melihat jumlah piutang
dan laporan tunggakan merah/kelalaian piutang. Menurut analisis dokumen
yang dilakukan peneliti seluruh informasi yang dibutuhkan sekretaristelah
dilaporkan di dalam laporan keuangan CUNR tahun 2017. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
sekretaris sebagai pengurus telah mendapatkan informasi yang cukup melalui
laporan keuangan yang disusun CU Ngudi Raharjo untuk menunjang tugas
pengelolaannya.
Menurut hasil wawancara, dewan pengawas menggunakan seluruh
laporan yang disajikan untuk memonitor kinerja pengurus dan mengawasi
kegiatan operasional CUNR. Melalui seluruh laporan keuangan CUNR tahun
2017, pengawas telah dapat menjalankan fungsinya tanpa kekurangan
informasi. Karena dalam hal mengawasi, pengawas sering melakukan
konfirmasi atas temuan-temuannya pada penyajian laporan keuangan.
Menurut pasal 38 UU No. 25 tahun 1992, pengawas bertugas untuk
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelola
koperasi, pengawas berwenang meneliti catatan yang ada pada koperasi dan
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. Menurut hasil analisis
dokumen, pengurus telah menyusun laporan keuangan yang dapat menunjang
pelaksanaan tugas dan wewenang pengawas koperasi. Untuk hal-hal lain yang
diperlukan pengawas, pengawas dapat melakukan permintaan untuk segala
informasi yang diperlukan. Oleh karena itu, laporan keuangan CUNR yang
disusun tahun 2017 ini telah cukup bagi pengawas dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya.
Salah satu fungsi pelaporan keuangan adalah sebagai
pertanggungjawaban pengurus kepada anggota CUNR. Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu anggota CUNR, kebutuhan-kebutuhan anggota
dalam membaca laporan keuangan adalah untuk mengetahui keberadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
uangnya, mengetahui pemasukan dan pengeluaran CU, dan pertimbangan
anggota untuk tetap menjadi anggota CU. Menurut hasil wawancara dan
analisis dokumen, laporan keuangan CUNR tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan anggota dalam mengetahui rincian pengeluaran CU.
E. Hasil Analisis Kecukupan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo untuk
Menerapkan SAK ETAP
Berikut ini merupakan tabel deskriptif-komparatif yang digunakan peneliti
untuk menganalisis kecukupan laporan keuangan Credit Union Ngudi
Raharjo untuk menerapkan Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Laporan keuangan yang dibandingan dan dianalisis adalah lima
laporan keuangan wajib koperasi menurut SAK ETAP yaitu Laporan Neraca,
Laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Atau dalam hal koperasi menurut Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
13/Per/M.KUKM/IX/2015 mengatur mengenai pedoman akuntansi usaha
simpan pinjam oleh koperasi, laporan keuangan wajib untuk koperasi simpan
pinjam meliputi laporan neraca, laporan perhitungan hasil usaha, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
1.
Laporan Neraca
Pos-pos aset dalam neraca meliputi:
d. Kas dan setara kas
Paragraf 4.2 √
2. e. Piutang usaha dan piutang lainnya Paragraf 4.2 √
3. f. Aset tetap Paragraf 4.2 √
4. Pos-pos kewajiban dalam neraca meliputi:
b. Utang usaha dan utang lainnya
Paragraf 4.2
√
5. Terdapat pos ekuitas di dalam neraca. Paragraf 4.2 √
6. Entitas menyajikan pos, judul, dan sub jumlah
lainnya dalam neraca.
Paragraf 4.3 √
7. Entitas harus menyajikan aset lancar dan aset
tidak lancar, kewajiban jangka panjang dan
kewajiban jangka pendek.
Paragraf 4.5
√
Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
8. Laporan Neraca Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9 √
9.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba Rugi minimal mencakup pos-pos
sebagai berikut:
a. Pendapatan
Paragraf 5.3
√
10. b. Beban keuangan Paragraf 5.3 √
11. c. Laba atau rugi neto Paragraf 5.3 √
12. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub
jumlah lainnya pada Laporan Laba Rugi jika
penyajian tersebut relevan untuk memahami
kinerja keuangan entitas.
Paragraf 5.4 √
Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
13.
Laporan Laba Rugi
Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9 √
14.
Laporan Perubahan
Ekuitas
Entitas menyajikan laporan keuangan ekuitas
yang menunjukkan :
a. Laba atau rugi untuk periode
Paragraf 6.3
√
15. b. Pendapatan dan beban yang diakui
langsung dalam ekuitas
Paragraf 6.3 √
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 5
Perbandingan Penyajian Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
16.
Laporan Perubahan
Ekuitas
c. Untuk setiap komponen ekuitas, suatu
rekonsiliasi antara jumlah tercatat awal
dan akhir periode, diungkapkan secara
terpisah.
Paragraf 6.3 √
17. Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9 √
18.
Laporan Arus Kas
Entitas menyajikan Laporan Arus Kas yang
melaporkan arus kas untuk suatu periode dan
mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi, danaktivitas pendanaan.
Paragraf 7.3 √
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
19.
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasi terutama
diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas.
Paragraf 7.4 √
20. Arus kas dari investasi mencerminkan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber
daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
Paragraf 7.5
√
21. Arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan
meliputi penerimaan kas, pembayaran kas,
pelunasan pinjaman, dan pembayaran kas.
Paragraf 7.6 √
22. Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9 √
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
23.
Catatan Atas
Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan berisi
informasi sebagai tambahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas
laporan keuangan memberikan penjelasan
naratif atau rincian jumlah yang disajikan
dalam laporan keuangan dan informasi
mengenai pos-pos yang tidak memenuhi
kriteria pengakuan dalam laporan keuangan.
Paragraf 8.1 √
24. Catatan atas laporan keuangan harus:
c. Menyajikan informasi tentang dasar
penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi tertentu yang
digunakan sesuai dengan paragraf 8.5
dan 8.6;
Paragraf 8.2
√
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
25.
Catatan Atas
Laporan Keuangan
d. Memberikan informasi tambahan yang
tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi relevan untuk
memahami laporan keuangan.
Paragraf 8.2 √
26. Secara nomal urutan penyajian catatan atas
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
e. Suatu pernyataan bahwa laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan
SAK ETAP.
Paragraf 8.4
√
27. f. Ringkasan kebijakan akuntansi yang
diterapkan.
Paragraf 8.4 √
28. g. Informasi yang mendukung pos-pos
laporan keuangan sesuai dengan urutan
penyajian setiap komponen laporan
keuangan dan urutan penyajian pos-pos
tresebut.
Paragraf 8.4 √
39. h. Pengungkapan lain Paragraf 8.4 √
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 5
Perbandingan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo dengan Ketentuan Berdasarkan SAK ETAP
(lanjutan)
No. Jenis Laporan
Keuangan
SAK ETAP Yang Dibandingkan Paragraf Laporan Keuangan
CUNR tahun 2017
Cukup
Tidak
Cukup
30.
Catatan Atas
Laporan Keuangan
Dalam ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan harus diungkapkan:
c. Dasar pengukuran yang digunakan
dalam penyususnan laporan keuangan.
Paragraf 8.5
√
31. d. Kebijakan akuntansi lain yang
digunakan yang relevan untuk
memahami laporan keuangan.
Paragraf 8.5 √
32. Informasi harus diungkapkan secara
komparatif dengan periode sebelumnya kecuali
dinyatakanlain oleh SAK ETAP (termasuk
informasi dalam laporan keuangan). Entitas
memasukkan informasi komparatif untuk
informasi naratif dan deskriptif jika relevan
untuk pemahaman laporan keuangan periode
berjalan.
Paragraf 3.9 √
Jumlah 14 18
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
F. Pembahasan Tabel 5
1. Laporan Neraca tahun 2017
Sesuai dengan ketentuan di dalam SAK ETAP dan di dalam
Permen KUKM No. 13/Per./K.KUKM/IX/2015 koperasi wajib
menyusun laporan neraca sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
pengurus kepada pengguna laporan keuangan. Begitu pula dengan CU
Ngudi Raharjo, sebagai koperasi simpan pinjam yang menghimpun uang
anggotanya telah menyusun laporan neraca pada tahun 2017.
Berdasarkan analisis dokumen yaitu terhadap laporan neraca yang
disusun oleh CU Ngudi Raharjo tahun 2017, sebagian besar telah sama
dengan ketentuan menurut SAK ETAP. Hal-hal yang telah cukup
mengacu pada SAK ETAP yaitu adanya pos aset, kewajiban dan ekuitas,
pengelompokan akun di dalam pos-pos tersebut, telah terdapat judul
laporan dan sub jumlah pada neraca. Laporan neraca hanya tidak
disajikan secara komparatif. SAK ETAP menyatakan bahwa neraca
minimal mencakup pos-pos kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
liannya, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud,
utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban
diestimasi, dan ekuitas. Entitas menyajikan pos, judul dan sub jumlah
lainnya dalam neraca jika penyajian itu relevan dalam rangka
pemahaman terhadap posisi keuangan entitas.
Laporan neraca CUNR telah melaporkan pos-pos minimal
menurut ketentuan SAK ETAP. Dalam hal ini, neraca telah cukup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
mengacu pada SAK ETAP, karena sebagai laporan yang memberikan
informasi keuangan sehubungan dengan komponen aset, kwajiban dan
ekuitas, CUNR telah menyusun pos aset, kewajiban dan ekuitasnya di
dalam laporan neraca tahun 2017 dengan pengelompokan yang benar
pula.
2. Laporan Laba Rugi tahun 2017
Sesuai dengan ketentuan di dalam SAK ETAP dan di dalam
Permen KUKM No.13/Per./K.KUKM/IX/2015, koperasi wajib
menyusun Laporan Laba Rugi yang disebut Laporan Perhitungan Hasil
Usaha khusus untuk koperasi simpan pinjam, sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban pengurus kepada pengguna laporan keuangan.
Sebagai koperasi simpan pinjam yang menghimpun uang anggotanya,
CUNR telah menyusun Laporan Perhitungan Hasil Usaha dengan judul
Laporan Laba Rugi pada tahun 2017. Menurut hasil analisis dokumen,
laporan laba rugi CU Ngudi Raharjo tahun 2017 telah mencakup pos
pendapatan, beban keuangan dan laba rugi neto yang disajikan sebagai
sisa hasil usaha. Di dalam laporan laba rugi CUNR telah menyertakan
judul dan sub jumlah dari pos-pos yang dilaporkan.
Dalam paragraf 5.2 SAK ETAP 2009, laporan laba rugi minimal
mencakup pos pendapatan, beban keuangan, bagian laba/rugi dari
investasi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak, dan laba atau
rugi neto. Entitas harus menyajikan pos, judul dan sub jumlah lainnya
pada laporan laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
kinerja keuangan entitas. Laporan Perhitungan Hasil Usaha yang disusun
CU Ngudi Raharjo dengan nama Laporan laba rugi ini telah cukup untuk
mengacu pada SAK ETAP karena pos-pos minimal yang ditentukan oleh
SAK ETAP telah dilaporkan di dalam Laporan Laba Rugi CUNR tahun
2017.
3. Laporan Perubahan Ekuitas tahun 2017
Sesuai dengan ketentuan di dalam SAK ETAP dan di dalam
Permen KUKM No. 13/Per./K.KUKM/IX/2015 koperasi wajib
menyusun Laporan Perubahan Ekuitas sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban pengurus kepada pengguna laporan keuangan.
Begitu pula dengan CU Ngudi Raharjo, sebagai koperasi simpan pinjam
yang menghimpun uang anggotanya telah menyusun Laporan Perubahan
Ekuitas pada tahun 2017 dengan nama Laporan Perubahan Modal.
Di dalam melaporkan perubahan ekuitas tahun 2017, CUNR telah
melaporkan penambahan atau pengurangan simpanan wajib dan
simpanan pokok sebagai komponen ekuitas utama CU pada tahun
laporan. CUNR juga telah melaporkan SHU sebagai laba/rugi CU pada
periode laporan. Menurut SAK ETAP selain melaporkan menyajikan
laba atau rugi entitas untuk suatu periode, di dalam laporan perubahan
ekuitas juga harus tercantum pos pendapatan dan beban yang diakui
secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut. Dalam hal ini yaitu
cadangan, hibah, dan SHU yang tidak dibagikan. Hal-hal tersebut belum
dilaporkan di dalam Laporan Perubahan Ekuitas CU Ngudi Raharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
tahun 2017 sehingga laporan perubahan ekuitas tahun 2017 belum cukup
mengacu pada IAI melalui SAK ETAP 2009. Dengan tidak adanya akun-
akun tersebut pada laporan perubahan ekuitas yang disusun CUNR,
CUNR akan sulit mengetahui komposisi pembentuk modalnya secara
rinci. Informasi yang lengkap pada laporan perubahan modal juga akan
mendukung lengkapnya laporan neraca karena informasi mengenai
komposisi modal akan menjadi informasi pula dalam penyusunan laporan
neraca khususnya pada pos ekuitas/modal. Dalam hal ini, laporan
perubahan ekuitas yang disusun CUNR dengan nama laporan perubahan
modal ini belum lengkap dalam merincikan pendapatan modalnya
sehingga laporan perubahan ekuitas tahun 2017 belum cukup mengacu
pada IAI melalui SAK ETAP 2009.
4. Laporan Arus Kas
Sesuai dengan ketentuan IAI melalui SAK ETAP dan Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
12/Per./K.KUKM/IX/2015, sebuah koperasi wajib melaporkan Laporan
Arus Kas. Entitas menyajikan Laporan Arus Kas yang melaporkan arus
kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan (paragraf 7.3 SAK
ETAP 2009).
Menurut hasil analisis dokumen yaitu melalui pengumpulan
seluruh dokumen dan laporan keuangan yang dimiliki CUNR tahun
2017, disimpulkan bahwa CUNR tidak menyusun dan melaporkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Laporan Arus Kas. Tidak ada pula dokumen atau laporan lain yang
melaporkan informasi mengenai perubahan historis atas kas dan setara
kas koperasi yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi
selama satu periode dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan. Oleh karena itu laporan keuangan tidak cukup mengaku pada
standar keuangan yang dikeluarkan IAI melalui SAK ETAP tahun 2009.
Tidak disusunnya laporan arus kas menghambat CUNR dalam
membuat keputusan antisipatif di masa mendatang menyangkut berbagai
hal yang berkaitan dengan kas. Selain itu CU akan sulit menntukan
secara rinci dari mana dan berapa kas diperoleh pada suatu periode,
berapa dan untuk apa kas digunakan, dan mengenai berapa perubahan
saldo kas selama periode tersebut.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Sesuai dengan ketentuan IAI melalui SAK ETAP dan Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
12/Per./K.KUKM/IX/2015, sebuah koperasi wajib melaporkan Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK). CALK harus menyajikan informasi
tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi
tertentu yang digunakan, mengungkapkan informasi yang disyaratkan
dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan keuangan, dan
memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan (paragraf
8.2 SAK ETAP 2009)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Menurut hasil analisis dokumen yaitu melalui pengumpulan
seluruh dokumen dan laporan keuangan yang dimiliki CUNR tahun
2017, disimpulkan bahwa CUNR tidak menyusun dan melaporkan
Catatan Atas Laporan Keuangan. Tidak ada pula dokumen atau laporan
lain yang melaporkan informasi mengenai tambahan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau
rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi
pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan
keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan tidak cukup mengacu pada
standar keuangan yang dikeluarkan IAI melalui SAK ETAP tahun 2009.
Tidak adanya catatan atas laporan keuangan ini memungkinkan adanya
informasi yang kurang rinci pada laporan keuangan. Karena catatan atas
laporan keuangan akan menjadi tempat untuk menyertakan tambahan
informasi yang tidak dapat disetakan di dalam laporan keuangan.
G. Kecukupan Laporan Keuangan CU Ngudi Raharjo untuk Menerapkan
Sistem PEARLS
Menurut Munaldus dkk (2014:166), “PEARLS adalah singkatan dari
Protection, Effective financial structure, Asset quallity, Rate of return and
costs, Liquidity, Signs of growth. PEARLS adalah suatu sistem monitoring
kinerja keuangan yang dirancang guna memandu manajemen CU dalam
mengelola keuangannya.” Pengelolaan keuangan dengan sistem PEARLS
memiliki tujuan antara lain sebagai alat manajemen, sebagai rasio dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
formula evaluasi standar, tingkat pembanding, dan memfasilitasi pengawas
dalam melaksanakan tugas pengawasannya (Richardson, 2002:1-2). Oleh
karena itu penting bagi sebuah CU untuk menerapkan sistem PEARLS untuk
menunjang tugas pengelolaan yang harus dilaksanakan oleh pengurus,
pengawas dan pengelola CU.
CU Ngudi Raharjo merupakan sebuah koperasi simpan pinjam yang
belum pernah menerapkan sistem penilaian kinerja keuangan, termasuk
sistem PEARLS. Oleh karena itu sesuai dengan permasalahan yang diangkat
di dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis kecukupan laporan
keuangan yang dimiliki CUNR untuk menerapkan sistem PEARLS. Berikut
ini merupakan hasil analisis kecukupan laporan keuangan CUNR dalam
memberikan informasi keuangan untuk menerapkan sistem PEARLS yang
disajikan dalam bentuk tabel checklist.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 6
Keberadaan Informasi yang Diperlukan untuk Menerapkan Sistem PEARLS
Aspek
Rasio
Informasi yang Diperlukan Keterangan
Ada Tidak
Ada
Protection
(P)
Cadangan Risiko √
Kelalaian Piutang > 12 bulan
√
Kelalaian Piutang 1-12 bulan √
Effective of
Financial
Position (E)
Piutang lalai √
Total piutang anggota √
Simpanan non saham √
Total aset √
Total utang kepada pihak ke-3 √
Modal lembaga bersih √
Asset
Quality (A)
Total kelalaian piutang √
Pinjaman/ piutang beredar √
Aset yang tidak menghasilkan/aset
tidak produktif
√
Total dividen dibagikan kepada
anggota
√
Total aset √
Rate of
Return and
Cost (R)
Dividen yang dibagikan kepada
anggota
√
Simpanan saham tahun lalu √
Simpanan saham tahun berjalan √
Total biaya operasional √
Total aset tahun lalu √
Total aset tahun berjalan √
Liability (L) Total investasi likuid √
Kewajiban Lancar √
Total simpanan non saham √
Sign of
Growth (S)
Jumlah anggota tahun lalu dan
jumlah anggota tahun berjalan
√
Total aset tahun √
laluTotal aset tahun berjalan √
Sumber : Data diolah tahun 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
H. Pembahasan Tabel 6
1. Protection (Perlindungan)
Melalui laporan keuangan yang telah disusun CU Ngudi Raharjo
tahun 2017, baik rasio P1 maupun P2 dari aspek protection (perlindungan)
pada sistem PEARLS dapat ditentukan nilainya.
a. P1 untuk mengukur kemampuan CU menyediakan dana cadangan
risiko atas piutang lalai ≥ 12 bulan. Komponen formula dari rasio ini
yaitu besarnya cadangan risiko yang dibandingkan dengan kelalaian
piutang lebih dari 12 bulan (Munaldus, 2014:177). Informasi mengenai
berbagai macam cadangan dapat diperoleh melalui neraca tahunan.
Informasi mengenai kelalaian piutang dapat diperoleh melalui catatan
tagihan piutang pada buku setoran pinjaman yang dibawa oleh
karyawan CUNR.
b. P2 untuk mengukur kemampuan CU menyediakan dana cadangan
risiko atas Piutang Lalai 1 - 12 bulan. Komponen formula dari rasio
ini meliputi cadangan risiko dikurangi piutang lalai lebih dari 12 bulan
yang dibandingkan dengan piutang lalai 1-12 bulan (Munaldus,
2014:177). Informasi mengenai kelalaian piutang dapat diperoleh
melalui catatan tagihan piutang pada buku setoran pinjaman yang
dibawa oleh karyawan CUNR. Informasi mengenai kelalaian piutang
dapat diperoleh melalui catatan tagihan piutang pada buku setoran
pinjaman yang dibawa oleh karyawan CUNR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Melalui kedua rasio tersebut, CUNR dapat menentukan apakah
CUNR telah ideal dan mampu melindungi aset-asetnya (Isabelle, 2016).
Hasil dari perhitungan rasio ini membantu CU dalam mengevaluasi
kecukupan perlindungan yang diberikan kepada aset melalui besarnya
cadangan risiko. Dalam hal ini informasi yang diperoleh dari rasio “P”
dapat membantu CUNR untuk membuat keputusan apakah perlu
menurunkan cadangan risiko atau harus meningkatkannya untuk
memperoleh hasil yang ideal. Dengan tersedianya informasi yang
dibutuhkan untuk menentukan rasio “P” melalui laporan CUNR tahun
2017, lapotran keuangan CUNR telah cukup untuk menerapkan PEARLS
padaaspek perlindungan.
2. Efective Financial Structure (Struktur Keuangan yang Efektif)
Mengacu pada buku Munaldus tahun 2014 dengan judul “Kiat
Mengelola Credit Union”, penelitian ini menggunakan empat rasio dari
aspek “E” sistem PEARLS. Rasio yang digunakan yaitu rasio E1, E5, E6
dan E9. Menurut hasil dalam tabel checklist yang dianalisis berdasarkan
laporan keuangan yang telah disusun CUNR tahun 2017, informasi yang
diperlukan untuk menentukan rasio E telah terdapat di dalam laporan
keuangan CUNR tahun 2017.
a. E1 untuk mengukur persentase total asset yang diinvestasikan dalam
piutang atau rasio piutang bersih terhadap total aset. Komponen
formula dari rasio E1 meliputi piutang anggota dikurangi piutang lalai
dibagi dengan total aset (Munaldus, 2014:178). Informasi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
piutang anggota dapat diperoleh dari neraca tahun 2017. Informasi
mengenai piutang lalai dapat diperoleh melalui buku angsuran
pinjaman anggota. sedangkan informasi mengenai total aset juga dapat
diperoleh melalui neraca tahun 2017.
b. E5 untuk mengukur persentase total aset yang didanai dari simpanan
non saham. Komponen formula rasi E5 meliputi simpanan non-saham
yang dibagi total aset (Munaldus, 2014:178). Untuk menentukan
nominal dari simpanan non-saham (dalam hal ini adalah simpanan
sukarela) dapat diperoleh melalui neraca tahun 2017 pada pos
kewajiban. Dan untuk menentukan total aset dapat diperoleh pula
melalui enraca tahun 2017.
c. E6 untuk mengukur persentase total asset yang didanai dari pinjaman
pihak ketiga. Untuk menentuan nilai dari rasio ini diperlukan informasi
mengenai total hutang kepada pihak ketiga dan total aset (Munaldus,
2014:179). Rasio E6 dapat ditentukan nilainya dengan melihat neraca
tahun 2017, baik untuk menentukan total utang maupun untuk melihat
total aset dari CUNR.
d. E9 untuk mengukur rasio modal lembaga bersih terhadap aset. untuk
menilai rasio ini diperlukan informasi mengenai modal lembaga bersih
dan total aset (Munaldus, 2014:189). Modal lembaga meliputi hibah,
cadangan umum, cadangan risiko dan SHU, yang dapat ditentukan
dengan membaca neraca tahun 2017. Begitu pula untuk menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
total aset, cukup dengan membaca neraca tahun 2017. Maka, melalui
neraca rasio E9 akan dapat ditentukan nilainya.
Menurut Munaldus (2014), “struktur keuangan yang efektif
merupakan faktor penting dalam menentukan potensi pertumbuhan,
kemampuan memperoleh pendapatan, dan kekuatan keuangan
menyeluruh. Rasio E ini mengukur aset, liabilitas (utang), dan modal. E
juga menunjukkan apakah struktur keuangannya ideal atau tidak.” Oleh
karena itu laporan keuangan CUNR telah cukup untuk menerapkan sistem
PEARLS untuk aspek Struktur Keuangan yang Efektif.
3. Asset Quality (Kualitas Aset)
Berdasarkan pada buku Munaldus tahun 2014 dengan judul “Kiat
Mengelola Credit Union”, pengukuran rasio “A” menggunakan dua rasio
yaitu rasio A1 dan A2. Menurut hasil dalam tabel checklist yang dianalisis
berdasarkan laporan keuangan yang telah disusun CUNR tahun 2017,
informasi yang diperlukan untuk menentukan rasio A telah terdapat di
dalam laporan keuangan CUNR tahun 2017.
a. A1 untuk mengukur persentase total kelalaian piutang terhadap total
piutang anggota (Munaldus, 2014:179). Untuk mengukur rasio ini,
informasi yang diperlukan yaitu total kelalaian pinjaman dan total
piutang beredar. Informasi mengenai kelalaian piutang dapat diperoleh
melalui buku angsuran pinjaman anggota. sedangkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
mengenai total piutang beredar dapat diperoleh dengan membaca
neraca tahun 2017. Dengan mengukur rasio ini, CUNR dapat
mengetahui berapa persentase pinjaman yang lalai dari seluruh
pinjaman yang beredar. Rasio A1 merupakan rasio penting. Hasil
pengukurannya akan membuat manajemen CU menyadari kesehatan
CU. Pinjaman merupakan sumber pendapatan besar dan merupakan
kegiatan operasional utama di dalam CUNR. Tujuan ideal rasio ini
yaitu mempertahankan kelalaian pinjaman tetap di bawah 5% dari total
pinjaman yang beredar. Bila rasio A1 menunjukan hasil yang tidak
ideal maka CU sedang berada di dalam keadaan yang berbahaya. Oleh
karena itu rasio ini akan membantu CU dalam membuat keputusan
sehubungan dengan pengendalian kelalaian pinjaman anggota.
b. A2 untuk mengukur persentase total aset yang tidak menghasilkan dari
seluruh aset yang dimiliki (Munaldus, 2014:180). Target ideal dari
rasio ini yaitu maskimal 5% dari total aset merupakan aset yang tidak
menghasilkan. Hasil pengukuran yang tinggi dapat diartikan bahwa
CU memiliki terlalu banyak aset yang tidak produktif dan lemah dalam
menghasilkan pendapatan yang cukup. Selain itu, penguuran rasio ini
dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan untuk
berinvestasi.
Menurut Isabelle (2016), rasio-rasio di dalam aspek “Asset
quality” akan mengungur hubungan antara aset produktif dan aset non-
produktif. Hal-hal yang menjadi konsentrasi utama yaitu mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
kelalaian pinjaman, pengelolaan aset dan aset-aset non produktif. Dengan
mengukur rasio A1 dan A2, sebuah CU telah dapat menentukan
bagaimana kualitas aset yang dikelolanya. Dalam hal ini, laporan
keuangan yang disusun CUNR telah cukup untuk mengukur kualitas aset
yang dimiliki karena informasi yang diperlukan untuk mengukur rasio A1
dan A2 telah tersedia di dalam dokumen-dokumen hasil pencatatan dan di
dalam penyajian laporan keuangannya.
4. Rates of Return and Cost (Tingkat Pendapatan dan Biaya)
Berdasarkan pada buku Munaldus tahun 2014 dengan judul “Kiat
Mengelola Credit Union”, pengukuran rasio “R” menggunakan dua rasio
yaitu rasio R7 dan R9. Menurut hasil dalam tabel checklist yang dianalisis
berdasarkan laporan keuangan yang telah disusun CUNR tahun 2017,
tidak semua informasi yang diperlukan untuk menentukan rasio R9
terdapat dalam laporan keuangan CUNR tahun 2017.
a. R7 untuk mengukur pendapatan kotor yang di peroleh dari hasil semua
asset sebelum dikurangi dengan biaya operasional, penyisihan dana
cadangan risiko (Munaldus, 2014:181). Komponen formula dari rasio
ini meliputi total dividen yang dibagikan kepada anggota (dalam hal
ini adalah SHU), simpanan saham tahun lalu dan simpanan saham
tahun berjalan. Informasi mengenai total SHU dapat diperoleh melalui
laporan SHU tahunan yang ada pada formulir Daftar Kekayaan, SHU
dan Dana Gedung milik CUNR yang dilaporkan tiap tahun, dan pada
laporan perubahan modal tahun 2017. Sedangkan untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
informasi mengenai total saham tahun lalu dan tahun berjalan dapat
diperoleh melalui laporan perubahan modal tahun 2017 yang telah
diajikan oleh CUNR.
b. R9 untuk mengukur persentase biaya yang digunakan untuk mengelola
semua aset (Munaldus, 2014:181). Komponen formula dari rasio ini
meliputi total biaya operasional, nominal total aset tahun lalu dan total
aset tahun berjalan. Informasi mengenai total biaya operasional dapat
diperoleh melalui laporan laba rugi per 31 Desember 2017 yang telah
disajikan oleh CUNR. Sedangkan informasi mengenai total aset tahun
berjalan, dapat diperoleh melalui Laporan Neraca tahun 2017.
Informasi mengenai besarnya total aset tahun lalu tidak dapat
ditentukan hanya melalui dokumen, pencatatan dan penyajian laporan
keuangan tahun 2017. Informasi mengenai total aset biasanya terdapat
pada laporan neraca. Namun dalam menyajikan neraca tahunan,
CUNR hanya melaporkan informasi yang terjadi pada tahun berjalan
saja atau tidak mengkomparasikan dengan tahun sebelumnya.
Sehingga, untuk memperoleh informasi total aset tahun lalu diperlukan
laporan keuangan tahun lalu pula.
Laporan keuangan CUNR tahun 2017 telah cukup untuk
menerapkan rasio Rates of Return and Cost dalam sistem PEARLS.
Karena seluruh informasi yang diperlukan dapat ditentukan dengan
melihat laporan keuangan yang telah disusun setiap tahunnya.
5. Liquidity (Likuiditas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Mengacu pada buku Munaldus tahun 2014 penelitian ini
menggunakan satu rasio dari aspek likuiditas dalam sistem PEARLS.
Rasio yang digunakan yaitu rasio L1. Menurut hasil dalam tabel checklist
yang dianalisis berdasarkan laporan keuangan yang telah disusun CUNR
tahun 2017, informasi yang diperlukan untuk menentukan rasio L tidak
ditemukan di dalam laporan keuangan CUNR tahun 2017. Untuk
mengukur rasio ini komponen formula yang diperlukan yaitu total
investasi likuid, total aset yang tidak menghasilkan, hutang tak berbiaya <
30 hari, dan total simpanan non saham (Munaldus, 2014:182). Rasio
Likuiditas berhubungan dengan kemampuan CU menyediakan
menyediakan dana likuid atau uang tunai yang dapat digunakan sewaktu-
waku untuk keperluan penarikan simpanan dan pencairan pinjaman oleh
anggota CU. Dalam hal ini disebut juga sebagai kemampuan menyediakan
cadangan likuiditas (Munaldus, 2014:173-174)
Dari keempat informasi yang diperlukan untuk mengukur rasio L1,
laporan keuangan CUNR hanya dapat memenuhi dua macam informasi
yaitu informasi mengenai aset likuid dan total simpanan non saham yang
seluruhnya dapat diperoleh melalui neraca. Oleh karena itu, laporan
keuangan CUNR tidak cukup untuk menerapkan rasio likuiditas dari
sistem PEARLS.
6. Sign of Growth ( Tanda Pertumbuhan )
Mengacu pada buku Munaldus tahun 2014 dengan judul “Kiat
Mengelola Credit Union”, penelitian ini menggunakan dua rasio dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
aspek sign of growth dalam sistem PEARLS. Rasio yang digunakan yaitu
rasio S10 dan S11. Menurut hasil dalam tabel checklist yang dianalisis,
laporan keuangan CUNR tahun 2017 tidak cukup untuk menerapkan salah
satu rasio dari aspek “S”. Namun dengan melihat laporan keuangan yang
disusun tahun sebelumnya, CUNR akan dapat menentukan rasio S11.
a. S10 untuk mengukur pertumbuhan terkini dari anggota CU (Munaldus,
2014:183). Untuk mengukur rasio ini komponen formula yang
diperlukan yaitu jumlah anggota tahun lalu dan jumlah anggota tahun
berjalan. Seluruh informasi tersebut dapat diperoleh melalui laporan
jumlah anggota yang disertakan dalam laporan Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Melalui pengukuran rasio ini CUNR dapat
mengetahui persentase pertumbuhan anggota pada tahun berjalan.
Target ideal yang ingin dicapai yaitu anggota mengalami pertumbuhan
minimal sebesar 12% per tahun.
b. S11 untuk mengukur pertumbuhan total aset dari tahun ke tahun
(Munaldus, 2014:183). Untuk mengukur rasio ini komponen formula
yang diperlukan yaitu total aset tahun lalu dan total aset pada tahun
berjalan. Informasi mengenai total aset tahun berjalan dapat diperoleh
melalui penyajian neraca tahun 2017. Sedangkan informasi mengenai
besarnya total aset tahun lalu tidak dapat ditentukan hanya melalui
dokumen, pencatatan dan penyajian laporan keuangan tahun 2017.
Informasi mengenai total aset biasanya terdapat pada laporan neraca.
Namun dalam menyajikan neraca tahunan, CUNR hanya melaporkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
informasi yang terjadi pada tahun berjalan saja atau tidak
mengkomparasikan dengan tahun sebelumnya. Dalam hal ini CUNR
telah dapat menerapkan rasio S11 dengan melihat susunan laporan
keuangan tahun lalu. Melalui pengukuran rasio S11 ini CUNR akan
mengetahui apakah pertumbuhan aset yang dimiliki telah ideal atau
belum ideal.
Menurut Richardson dalam WOCCU (2002), “cara paling bagus
menjaga nilai aset adalah melalui pertumbuhan aset yang kuat dan cepat
dengan tetap menjaga tingkat keuntungan yang memadai”. Dari hasil analisis,
laporan keuangan CUNR cukup untuk menerapkan aspek sign of growth
dalam sistem PEARLS karena CUNR telah menyusun laporan keuangan
setiap tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan Credit Union Ngudi Raharjo tahun 2017 tidak
cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pengguna laporan keuangan.
Laporan keuangan Credit Union Ngudi Raharjo tahun 2017 telah cukup
bagi pengawas dan sekretaris dalam menjalankan tugas dan wewenang
yang berhubungan dengan laporan keuangan, namun tidak cukup menurut
bendahara, ketua dan anggota. Ketidakcukupan ini meliputi kurang tepat
waktunya laporan piutang lalai, tidak adanya laporan mengenai daftra
aset/inventaris beserta keadaannya, dan tidak dilaporkan secara rinci
pengeluaran-pengeluaran tahun 2017.
Hasil analisis terhadap laporan keuangan Credit Union Ngudi
Raharjo tahun 2017 menunjukkan bahwa dari 32 ketentuan dari SAK
ETAP yang dianalisis terdapat 14 ketentuan telah cukup dan 18 ketentuan
tidak cukup. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
CU Ngudi Raharjo tidak cukup untuk menerapkan standar keuangan yang
dikeluarkan IAI melalui SAK ETAP. Ketidakcukupan ini terjadi karena
CU Ngudi Raharjo tidak menyusun laporan arus kas dan tidak menyusun
catatan atas laporan keuangan sehingga ketentuan-ketentuan yang
berhubungan dengan laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
tidak tercukupi. Selain itu CUNR tidak mengakui beban dan pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
pada laporan berubahan modalnya dan setiap laporan yang disusun tidak
dilaporkan secara komparatif.
Penyajian catatan dan laporan keuangan yang telah dilaksanakan
CUNR pada tahun 2017 telah cukup untuk menerapkan sistem PEARLS
menurut Munaldus (2014). Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa dari 13
rasio yang dianalisis, laporan keuangan CU Ngudi Raharjo tahun 2017
telah berhasil mencukupi informasi penghitungan rasio sebanyak 12 rasio.
Dengan kata lain laporan keuangan CUNR tidak cukup untuk 1 dari 13
rasio pengukuran saja.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tidak semua aturan di dalam SAK ETAP digunakan penulis untuk
menganalisis laporan keuangan CUNR tahun 2017 karena keterbatasan
waktu dan data yang tersedia.
2. Dalam menganalisis kecukupan informasi laporan keuangan CUNR
terhadap kebutuhan pengguna laporan keuangan, belum setiap tingkatan
organisasi dijadikan sebagai narasumber di dalam penelitian ini.
Contohnya adalah peran manajer CU yang tidak ikut dianalisis karena
kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk menjadikan manajer
CU sebagai narasumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
C. Saran
Setelah melaksanakan penelitian pada Credit Union Ngudi Raharjo
Cawas, penulis merekomendasikan beberapa hal dengan maksud
meningkatkan kualitas pelaporan keuangan CUNR dan meningkatkan
kualitas penelitian selanjutnya.
6. Bagi CU Ngudi Raharjo
a. Mendokumentasikan pembagian tugas dengan rinci untuk tiap
pengurus CUNR dan disosialisasikan hingga masing-masing
pengurus memahami tugas, wewenang dan tanggungjawabnya
masing-masing untuk menghindari tumpang tindih pelaksanaan
tugas.
b. Untuk mencukupi kebutuhan informasi panggota sebagai
pengguna laporan keuangan, sebaiknya CUNR melakukan
perincian untuk setiap pengeluaran uang dan disertakan pula di
dalam RAT sehingga seluruh anggota mengetahui pengeluaran
yang dilakukan CUNR secara rinci dan jelas. Misalnya dana
konsumsi yang dirincikan jenis makanan dan minuman yang
dibeli beserta kuantitas dan total pengeluarannya.
c. Untuk mencukupi kebutuhan informasi bendahara dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sebaiknya CUNR
melakukan pencatatan dan pengakuan terhadap seluruh aset/
inventaris yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
d. Penulis telah menganalisis kecukupan informasi laporan
keuangan CUNR bahwa sebagian besar komponen formula rasio
PEARLS telah dapat ditemukan di dalam catatan dan laporan
keuangan. Oleh karena itu, sebaiknya CUNR melakukan
penilaian kinerja keuangan, salah satunya dengan rasio
PEARLS untuk menunjang pengawasan terhadap kegiatan
operasional yang selama ini telah dilaksanakan, dan memicu
timbulnya ide-ide dan strategi-strategi baru untuk meningkatkan
eksistensi CUNR.
e. Untuk mencukupi kepatuhan terhadap SAK ETAP sebaiknya
CUNR menyajikan laporan keuangan secara komparatif untuk
laporan keuangan tahunan. hal ini juga bertujuan untuk
memudahkan dalam membandingkan keadaan keuangan tahun
lalu dengan tahun pelaporan.
f. Menyelenggarakan pelatihan bagi pengurus atau pengelola
untuk menunjang kemampuan penyusunan laporan keuangan
yang sesuai dengan SAK ETAP dan Peraturan Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 13/Per./K.KUKM/IX/
2015.
g. Menyajikan laporan Laba Rugi dengan nama Laporan
Perhitungan Hasil Usaha sesuai dengan Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 13/Per./
K.KUKM/IX/2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
7. Bagi penelian selanjutnya yang dilakukan di CUNR Cawas sebailnya
terdapat penelitian mengenai implementasi sistem PEARLS untuk
menilai dan memonitor kinerja keuangan CUNR lalu memberikan
rekomendasikan perbaikan pada aspek yang tidak ideal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
DAFTAR PUSTAKA
Aprasari, E. Sri. 1987. Proses Penyusunan Laporan Keuangan: untuk
Koperasi Kredit (Simpan Pinjam). Liberty, Yogyakarta.
Barombo, Ayub. Dkk. 2012. Pemberdayaan Masyarakat melalui Koperasi
Credit Union (CU): Studi Pada CU Khatulistiwa Bakti Pontianak. Magister Ilmu
Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tanjungpura Pontianak.
https://media.neliti.com/media/publications/9399-ID-pemberdayaan-masyarakat-melalui-koperasi-credit-union-cu-studi-pada-cu-khatulist.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2017.
Baswir, Revrisond. 1997. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. BPFE,
Yogyakarta.
Credit Union Concelling Office (CUCO). 1973. Apa yang Anda Ketahui
Tentang Koperasi Kredit : Credit Union dalam 100 Tanya Jawab. Jakarta:
CUCO.
Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi Darmaji dan Yuliawati Tan. 2012. Metode
Penelitian Akuntansi. Edisi pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis.
PT.Grasindo, Jakarta.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Grasindo, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.
Isabelle. 2016. PEARLS Manual. ILCUF: Irland.
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relation Perspektif Barat dan
Lokal: Aplikasi Penelitian dan Praktik. Kencana, Jakarta.
Livia. 2017. “Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Credit Union
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik:
Studi Kasus di Credit Union Pancur Kasih Tempat Pelayanan Pemangkat”.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. http://www.library.usd.ac.id/. Diakses
tanggal 18 Oktober 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Muljono, Djoko. 2012. Buku Pintar strategi Bisnis Koperasi Simpan
Pinjam. C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Munaldus, Yuspita Karlena, dan Herlina. 2014. Kiat Mengelola Credit
Union.Kompas Gramedia, Jakarta.
Munaldus, Yuspita Karlena, dan Robby Tulus. 2017. Koperasi: How to
Grow and Sustain. Kompas Gramedia, Jakarta.
Nuryaman dan Veronica Christina. 2015. Metodologi Penelitian
Akuntansi: Teori dan Praktik. Ghalia Indonesia, Bogor.
Partomo, Titik S. dan Rachmad Soejoedono.2002. Ekonomi Skala Kecil/
Menengah dan Koperasi. Ghalia Indonesia, Bogor Selatan.
Permen Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
13/Per./K.KUKM/IX/2015
Rama, Dasarata M. dan Frederick L. Jones. 2008. Sistem Informasi
Akuntansi. Buku 1. Diterjemahkan oleh: M. Slamet Wibowo. Salemba Empat,
Jakarta.
Richardson, David C. 2002. “PEARLS Monitoring System”. World
Council of Credit Unions.(October). No.4.
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi Kedua. Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Rudianto, Rizki dan Sykvia L. Siregar. 2012. “Kualitas Laporan Keuangan
UMKM Serta Prospek Implementasi SAK ETAP”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia.Vol. 9. (Juni). No. 1.
Seran, Adiutrix M.I. 2017. Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Credit
Union Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP) Revisi Tahun 2013: Studi Kasus di Credit Union Barerod
Gratia. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. http://www.library.usd.ac.id/.
Diakses tanggal 18 Oktober 2017.
Setyaningsih, Ida Ayu.2014.Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi Simpan Pinjam
Syariah (KSPS). Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
http://mahasiswa.dinus.ac.id/docs/skripsi/jurnal/15510.pdf. Diakses tanggal 17
November 2017.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik.
Erlangga, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Subramanyam K.R. dan John J. Wild. 2013. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi ke 10. Diterjemahkan oleh: Dewi Yanti. Salemba Empat, Jakarta.
Supriyanto, A. 2015. Tata Kelola Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan
Pinjam. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Surya, Raja AS. 2012. Akuntansi Keuangan Versi IFRS+. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Zamzami, Faiz dan Nabella Duta Nusa. 2017. Akuntansi Pengantar I.
Grasindo, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 1
PERTANYAAN WAWANCARA
1. Saat ini bapak/ibu menjabat sebagai apa di CUNR?
2. Apa tugas-tugas pokok bapak/ibu di dalam jabatan ini?
3. Apa yang bapak/ibu pahami tentang pelaporan keuangan?
4. apakah bapak/ibu selalu mendapatkan pelaporan keuangan dari
karyawan CUNR tiap bulan?
5. Sehubungan dengan adanya laporan keuangan yang dilaporkan secara
bulanan dan tahunan, untuk apa bapak/ibu membaca pelaporan
keuangan CUNR?
6. Apa saja Pelaporan keuangan yang bapak/ibu lihat/baca?
7. Bagian apa saja yang paling sering bapak/ibu dicermati?
8. Informasi apa saja yang dibutuhkan bapak/ibu unyuk menunjang
penyelesaian tugas dan wewenang bapak/ibu di CUNR?
9. Informasi apa yang belum ada pada laporan keuangan yang bapak/ibu
baca?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 2
TRANSKRIP WAWANCARA
Nama : Yustina Ariningsih
Jabatan : Karyawan CUNR
Tanggal : 2 Maret 2018
Tujuan : Wawancara konfirmasi
Peneliti : hari ini aku mau wawancara sama mba yus mengenai isi dari
laporan-laporan keuangan yang udah disusun sama mbak yus di
CU. Sebelumnya saya tanya lagi ya mbak, ini seluruh laporan
bulanan dan tahunan mbak yus sendiri yang nyusun?
Karyawan : iya dik
Peneliti : jadi mbak, kemarin aku udah membandingkan susunan laporan
keuangan CU sama standar akuntansi buat entitas yang gak wajib
melaporkan laporan keuangannya ke negara. Standarnya yang tak
pakai namanya SAK ETAP mbak. Nah, kemarin pas aku
membandingkan beberapa bagian udah sesuai atau ada juga
beberapa bagian yang belum sesuai. Mulai dari neraca ya mbak.
Ini bagian aktiva lancar yang udah sesuai itu kas dan piutang.
selain kas dan piutang ada juga investasi dan persediaan, namun
tidak tercantum di dalam laporan neraca per 31 desember 2017.
Apa alasannya mbak?
Karyawan : Persediaan memang dari dulu nggak ada kok dik. Dari dulu
memang gak memiliki stok apa-apa sebagai persediaan di kantor.
Peneliti : kalau dilihat memang produk CU nya gak ada yang berhubungan
dengan persediaan ya mbak?
Karyawan : iya dik. Gak ada. Dari dulu memang gak catat persediaan.
Peneliti : kalau inestasi gimana mbak?
Karyawan : itu juga gak catat dik. Karena gak pernah investasi apa-apa.
Peneliti : selama ini CUNR pernah dapat penghargaan belum mbak?
Karyawan : belum pernah dik
Peneliti : oiya mbak ini gak ada akun hutang di pos kewajiban di neraca,
CUNR ini gak melakukan pinjaman ke pihak luar ya berarti?
Karyawan : iya dik. Selama ini belum pernah hutang.
Peneliti : oke sekarang ke laporan laba rugi ya mbak. Ini biasanya sesuai
judul pasti informasinya tentang keadaan laba atau ruginya CU
gitu kan mbak. Kita bisa menyimpulkan laba atau ruginya dari
apanya mbak? Karna kan ini gak ada kesimpulan untung atau
ruginya, Cuma ada SHU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Karyawan : itu dik, lewat SHU itu aja. Itu keuntungan setahunnya.
Peneliti : jadi SHU ini semacam labanya ya mbak? Laba diakui sebagai
SHU gitu mbak?
Karyawan : iya dik.
Peneliti : selama 2017 ini CUNR gak ada beban pajak benar ya mbak?
Karyawan : iya dik, kan masih ikut sama gereja.
Peneliti : ini kan salah satu laporan keuangan yang biasanya ada itu laporan
arus kas mbak, nah ini bener ya kalau CUNR gak nyusun laporan
arus kas?
Karyawan : saya gak tau malah di laporan arus kas itu. Ya memang gak
nyusun.
Peneliti : oh begitu, oke mbak. Berarti memang karna dari dulu gak ada dan
mbak yus sendiri belum tauya mengenai laporan arus kas ini?
Karyawan : iya dik
Peneliti : terus selama ini pakai acuan bikin laporan keuangannya itu mbak
yus dari mana mbak?
Karyawan : ya cuma diajarinnya gitu dik. Ngikut yang dulu-dulu.
Peneliti : oo makanya di laporan keuangan bulanan dan tahunan pun gak
nyantumin standar akuntansi, dasar-dasar hukum dan dasar-dasar
ngitungnya ya mbak?
Karyawan : iya dik karna gak ada.
Peneliti : oke mbak. Sementara itu dulu mbak, nanti kalau saya perlu
ngobrol lagi saya kesini lagi gitu ya mbak.
Karyawan : iya dik. Kesini aja gak papa.
Peneliti : oiya mbak ini CUNR punya cadangan apa aja to?
Karyawan : ya cuma satu ki dik. Cadangan umum gitu aja.
Peneliti : ada cadangan risiko gak sih sebenarnya mbak?
Karyawan : gak ada dik cuma satu itu dari dulu, ya cadangan umum itu.
Peneliti : bener ya mbak ini gak pernah investasi ya mbak?
Karyawan : iya dik gak pernah.
Peneliti : dari RAT tahun ini cuma nambah 2 orang anggota aja ya mbak?
Karyawan : sebenarnya lebih dari 2 dik. Cuma kan ada yang masuk juga ada
yang keluar gitu jadi yang dicatet sampai akhir th ini hanya segitu.
Nama : AL Jumbadi
Jabatan : Bendahara CUNR
Tanggal : 4 Maret 2018
Peneliti : pak jum ini benar ya pak sebagai bendahara CU?
Bendahara : iya saya bendahara 1
Peneliti : job desk pokoknya itu apa saja pak?
Bendahara : oh kalau saya itu hanya mengetahui saldo atau uang tunai yang
ada, kalau nanti itu terlalu banyak nanti saya yang mengamankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
uang itu, yaitu mengamankan di bank.
Peneliti : jadi kapan harus mengamankan uang ke bank itu otorisasi dari
bapak ya pak?
Bendahara : iya, begitu. Jadi nanti kalau ada anggota yang pingin panjam, saya
juga yang ambil ke bank. Jadi memasukkan sekaligus menarik
uang kalau ada yang mau pinjam. Dan kalau CU memerlukan
uang untuk beli apa gitu biasanya juga ke saya.
Peneliti : selain itu apakah ada lagi pak job desk pokok lainnya? otorisasi
apa lagi misalnya atau kewajiban apa lagi begitu?
Bendahara : kalau saya ya itu sebenarnya juga menyetujui pinjaman
sebetulnya.
Peneliti : nah, di samping menjalankan tugas itu kan bapak tiap bulannya
dan tahunan juga dapat laporan keuangan dari karyawan ya pak?
Yang pertama kali dibaca atau yang paling membuat penasaran itu
bagianapanya pak?
Bendahara : kalau saya ya itu, SHU nya berapa begitu.
Peneliti : berati ini ya pak, di laporan laba rugi?
Bendahara : iya jadi melihat SHUnya turun atau naik. nah itu kalau turun itu
kenapa begitu karna kan bisa menurunkan anggota juga. Itu untuk
mengamati itu saya kurang bisa paham.
Peneliti : berarti yang utama dilihat SHUnya ya pak?
Bendahara : iya. SHU sama uang yang beku itu loh mbak sebenarnya,
pinjaman yang ada di anggota namun tidak diangsur itu loh.
Peneliti
: oh pinjaman yang lalai itu ya pak?
Bendahara : iya. Nah itu kan sebenarnya yang menyebabkan SHU turun. Apa
bila itu lancar ya itu kan sebenarnya semuanya akan lancar mbak.
Yang terjadi uang itu diam gak diangsur.
Peneliti : tapi informasi itu sudah bisa ditemukan belum pak di laporan
keuangan?
Bendahara : hanya ada daftar piutang tapi kan belum jelas mana yang
menunggak dan perlu ditagih secepatnya.
Peneliti : berarti enaknya kalau rinci gitu ya pak?
Bendahara : iya mbak. Rincian peminjam itu.
Peneliti : terus ini kan ada neracanih pa di laoran RAT. Neraca itukan untuk
melihat komposisi aset, kewajiban dan modal kita ya pak.
Biasanya baca ini gak pak?
Bendahara : iya mbak. Wajib ini dilaporkan bulanan juga.
Peneliti : sehubungan dengan pekerjaan bapak sbagai bendahara perlu
informasi apa lagi pak?
Bendahara : ya itu tadi yang pokok tambah uang masuk berapa uang keluar
berapa supaya tahu, oh kas nya kira-kira berapa gitu. Dan uang
tunai itu harus dilaporkan tiap bulan.
Peneliti : terus ini dari laporan-laporan yang dicantumkan di RAT masih
ada yang bikin bingung gak pak?
Bendahara : ya kalau laporan uang masuk uang keluar gitu gak bingung mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Yang lain juga paling saya baca nominal akhirya gitu aja kalau
neraca ini. Yang lain udah gak bingung.
Peneliti : menurut bapak dari laporan keuangan ini ada laba rugi, perubahan
modal, pembagian SHU, neraca ini kira-kira laporan yang seperti
ini masih ada yang kurang gak pak informasinya?
Bendahara : kekurangannya... semacam, apa ya, kesejahteraan anggota ini kan
belum ada. Untuk uang cadangan ini belum kepakai. Dan ini
mbak informasi dan catatan aset gitu lo mbak. Yang dimiliki CU
apa saja kan gak dicantumkan di sini. Kan kemungkinan kalau ada
yang rusak misalnya kalkulator itu kan harus segera diperbaiki
atau diganti. Kan koperasi punya barang-barang itu yang perlu
untuk dicatat.
Peneliti : apakah ada lagi pak informasi yang diperlukan bapak?
Bendahara : itu saja mbak yang menurut saya belum ada.
Peneliti : baik pak. Terima kasih mungkin itu dulu yang perlu saya tahu.
Terima kasih banyak sekali lagi.
Nama : P Agung Setiawan
Jabatan : Sekretaris CUNR
Tanggal : 18 Maret 2018
Peneliti : ee tugas-tugas dan wewenang bapak di CU itu apa aja?
Sekretaris : tugas pokok sekretaris saya itu yang pertama eee... membuat
undangan rapat rutin, kemudian notulen rapat. Ya tugas pokok itu
dek. Kalau pembuatan laporan ini udah masuk tugas karyawan.
Saya sebatas itu saja.
Peneliti : terus ada gak pak, ee.. tugas-tugas dan wewenang, atau otorirasasi
dari bapak yang berhubungan dengan laporan keuangan. Yang
terkait. Misalnya tugas itu tu kurang yakin atau gak bisa
mengerjakan tugas itu kalau belum lihat laporan catatan atau
laporan yang ini, gitu?
Sekretaris : kalau masalah... maksudnya yang berkaitan dengan keuangan?
Peneliti yaa
Sekretaris : itu yang berkaitan dengan misalnya itu ada permasalahan
tunggakan, itu sekretaris juga eee punya , apa yaa... semacam
tugas itu untuk memberi eee...masukan. Misalnya saya harus
membuat surat perjanjian dengan yang bersangkutan biar ee
tunggakan itu bisa diselesaikan. Salah satunya itu.
Peneliti : selain itu jadi laporan tunggakan itu sebagai acuan bapak untuk...
eee.. ini dikeluarkan surat apa enggak. gitu yaa?
Sekretaris : iya
Peneliti : ee terus pak kalau untuk laporan keuangan ini bapak dapetnya
setiap bulan atau setahun sekali?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Sekretaris : yaa.. ee kalau pengurus dapat sebulan sekali dapat laporan
Peneliti : terus kalau sudah dapat laporan keuangan gitu bagian apa yang
sering bapak lihat atau cermati? Yang harus tahu dulu gitu
Sekretaris : itu dibagian eeee.. laba rugi, terus di bagian tunggakan merah, itu
yang jadi sorotan kita. Terus yang menajdi sorotan lagi tiap bulan
tiap bulan itu adalah tungagkan besar tapi gak ada realisasinya
sampai sekarang. Kan kita mau maju, nah itu hambatannya
Peneliti : lapoan tunggakan merah itu sudah dilaporkan pak?
Sekretaris : itu intern pengurus. Ada tinggal minta di karyawan. Dia sudah
menyediakan laporan-laporan itu.
Peneliti : benar-benar disampaikan atau perlu di requess pak?
Sekretaris ya kalau rapat rutin kita minta ke karyawan dia memberikan.
Peneliti : nah terus pak kalau dilihat-lihat dari laporan dan catatan bulanan
dan tahunan ini, menurut bapak hal apa yang belum tercantum,
atau yang dibutuhkan pak iwan tapi belum tercantum?
Sekretaris : saya kira untuk laporan-laporan itu sudah cukup untuk saya
Peneliti : jadi udah tidak menghambat bapak melaksanakan tugas ya pak?
Sekretaris : iyaa
Nama : Veronika Sugiyem
Jabatan : Anggota CUNR
Tanggal : 18 Maret 2018
Peneliti : bulik jadi anggota CU itu berapa tahun?
Anggota : berapa tahun.. dari berdiri sampai sekarang ini
Peneliti : terus eee biasanya dapat laporan keuangan keuangan ini tahunan
ya bulik?
Anggota : iyaaa
Peneliti : biasanya apa yang dilihat bulik? Yang paling sering dilihat dan
harus dilihat gitu bulik?
Anggota : ini jumlah anggota, teruss... sik sik..apa itu mbak
Peneliti : apa bulik, SHU ya?
Anggota : bukan.. ini looo jumlah simpanan
Peneliti : oo simpanan.
Anggota : Simpanan wajib sampai RAT ini berapa. Terus SHU, juga melihat
siapa yang pinjam itu tiap lingkungan. Terutama lingkungan
sendiri. Mungkin itu untuk... apa namanya ya untuk dpertanyakan
kenapa sampai nunggak.
Peneliti : ooo saling mengingatkan gitu ya bulik?
Anggota : he.em saling mengingatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Peneliti : nah terus bulik untuk laporan keuangan yang sudah dibuat ini,
mempengaruhi boten keputusan bulik untuk tetap jadi anggota
CU?
Anggota : yoo mempengaruhi. Kadang kalau melihat yang pinjam banyak
segini tapi kok gak ngangsur kok gak rajin. Kita yang ekonominya
lebih lemah kelihatannya kok malah rajin itu, yang punya jabatan
kok malah nunggak sampai akhir RAT belum ngangsur. Itu kan
jadi pengaruh untuk anggotanya yang lain.
Peneliti : terus melihat kondisi itu apa keutusan bulik sebagai anggota ?
Anggota : ya melihat kaya gitu ya tetep ngangsur sama mengingatkan
pengurus juga agar kedepannya lebih baik.
Peneliti : kalau yang sudah dilaporkan ini apakah masih ada yang kurang
informasinya?
Anggota : yaa kurang rinci. itu lho mbak terutama yang pengeluaran-
pengeluaran itu. Terutama pengeluaran yang gak perlu. Ini
contohnya konsumsi. Kebanyakan rapat RAT itu yang datang gak
semua paling separonya. Kok disini ditulis konsumsi sejumlah
anggota. loh kan udah namaksekali kan. Spertinya malah laporan
ini tidak benar, gitu.
Peneliti : ooo begitu, hanya itu aja ya bulik
Anggota : ya itu yang penting
Nama : FX. Sugeng Purwanto
Jabatan : Pengawas CUNR
Tanggal : 19 Maret 2018
Peneliti : ee pak sugeng saat ini menjabat sebagai pengawas CUNR, itu
tugas-tugasnya apa aja pak?
Pengawas : tugasnya ya hanya mengawasi perjalanan CU . tiap rapat rutin
itu ikut. Satu dua bulan sekali ngecek keuangan. Bersama 2
pengawas yang lain.
Peneliti : sebagai pengawas dapat laporan keuangan itu setiap bulan atau
gimana pak?
Pengawas : tiap bulan. Tiap bulan pasti dapat.
Peneliti : terus yang biasa dilihat itu apanya pak?
Pengawas : ya semuannya yang dilaporkan itu ya dilihat. Mulai dari
pengeluaran pemasukan, simpanan-simpanan, setelah itu yang di
tunggakan. lalu kadang gak tiap bulan, 3 bulan sekali lihat
tunggakan. lalu kenapa kok nunggak itu ditanyakan. Lalu 3
bulan sekali ada penagihan. Kalau saya kebagian jatah juga di
lingkungan saya ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Peneliti : jadi terlibat dalam penagihan ya pak?
Pengawas : yaa saling bantu aja
Peneliti : terus kalau menurut pak sugeng ini laporan yang tiap bulan sama
tiap tahun ini masih ada yang kurang gak pak informasinya?
Pengawas : kalau saya itu yaa tiap bulan udah saya lihat, tapi kalau satu
tahunan itu memang sperti kemarin ya tentang tunggakan itu
hanya tahunan. Terus saya menanyakan dulu gitu..
Peneliti : kalau sehubungan dengan persetujuan permohonan kredit
anggota gitu pengawas ikut ambil bagian gak pak?
Pengawas : ndak ndak mbak. Sebatas itu aja
Peneliti : jadi cuma sebatas mengawasi dan memberi pengarahan gitu ya
pak
Pengawas : iyaa.. cuma sambil mengingatkan aja untuk pengurus.
Nama : Y.Pamungkas
Jabatan : Ketua CUNR
Tanggal : 18 Maret 2018
Peneliti : sebagai ketua CUNR, apakah tugas-tugas pokok bapak?
Ketua : bertanggungjawab terhadap kesejahteraan anggota, memahami
seluk beluk CU, mulai dari kebutuhan, kemajuan, dan terlebih
untuk kesulitan yang dihadapi untuk kesejahteraan anggota.
Peneliti : apakah ada tugas-tugas yang berhubungan dengan catatan dan
laporan keuangan?
Ketua : tugas utama di bidang keuangan, dilihat apakah ada
penyimpangan, melihat-melihat keadaan laba, melihat posisi
keuangan, mengawasi besarnya uang kas, berapa total piutang,
berapa total tunggakan, ambil bagian dalam menyetujui
pinjaman.
Peneliti : pelaporan yang mana yang paling mempengaruhi pekerjaan dan
tanggung jawab bapak
Ketua : semua laporan yang ada tentang perkembangan keberadaan
uang. Piutang, tunggakan berapa, yang lalai berapa.
Peneliti : menurut bapak apakah ada informasi yang kurang dari catatan
dan laporan yang telah ada?
Ketua : laporan tunggakan merah itu sering menunggu diminta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI