Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

26
STANDART KECUKUPAN GIZI DAN PERENCANAAN PEMENUHANNYA BAB I PENDAHULUAN Visi pembangunan bidang kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010, diharapkan akan menjadikan masyarakat Indonesia untuk dapat hidup dalam lingkungan sehat dan ber perilaku hidup sehat. Indonesia sehat 2010 dimaksudkan juga untuk mendorong agar masyarakat dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata guna mencapai derajat kesehatan yang optimal. Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani. Sehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit (Definisi Sehat WHO Tahun 1950). Semua aspek tersebut akan mempengaruhi penampilan atau performance setiap individu, dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal-hal yang produktif serta bermanfaat. Kesehatan, pendidikan dan pendapatan setiap individu merupakan tiga faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap individu berhak dan harus selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia dan sejahtera. Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda. Di satu pihak masalah kurang gizi yaitu: gizi buruk, anemia, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan kendala yang harus ditanggulangi, namun masalah gizi lebih cenderung meningkat terutama di kota-kota besar. Itu karena standart kecukupan gizi jarang diperhatikan oleh masyarakat. Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi.

Transcript of Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Page 1: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

STANDART KECUKUPAN GIZI DAN PERENCANAAN PEMENUHANNYA

BAB I

PENDAHULUAN

Visi pembangunan bidang kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010, diharapkan akan menjadikan

masyarakat Indonesia untuk dapat hidup dalam lingkungan sehat dan ber perilaku hidup sehat.

Indonesia sehat 2010 dimaksudkan juga untuk mendorong agar masyarakat dapat menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata guna mencapai derajat kesehatan yang

optimal.

Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat rohani. Sehingga tubuh sehat

dan ideal dari segi kesehatan meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari

penyakit (Definisi Sehat WHO Tahun 1950). Semua aspek tersebut akan mempengaruhi

penampilan atau performance setiap individu, dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti

bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal-hal yang produktif serta bermanfaat.

Kesehatan, pendidikan dan pendapatan setiap individu merupakan tiga faktor utama yang sangat

mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap individu berhak dan harus

selalu menjaga kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia

dan sejahtera.

Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan,

Indonesia menghadapi masalah gizi ganda. Di satu pihak masalah kurang gizi yaitu: gizi buruk,

anemia, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan

kendala yang harus ditanggulangi, namun masalah gizi lebih cenderung meningkat terutama di

kota-kota besar.

Itu karena standart kecukupan gizi jarang diperhatikan oleh masyarakat. Kecukupan gizi adalah

rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua

(97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan

harian zat gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat

dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi.

Page 2: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Standart kecukupan gizi di Indonesia masih menggunakan makro,yaitu kecukupan kalori (energi)

dan kecukupan protein. Di Indonesia belum diterapkan standart kecukupan gizi secara mikro,

seperti kecukupan vitamin dan mineral.

BAB II

PEMBAHASAN

1.

1. Standart kecukupan gizi.

Standart kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu:

Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein.

Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral.

2.1.1 Kecukupan kalori (energi)

Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh

energi dari makanan yang dimakan, dan energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia

yang dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-

proses biologi adalah energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik..

Energi dalam tubuh digunakan untuk:

Melakukan pekerjaan eksternal;

Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh;

Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.,

Macam-macam makanan tidak sama banyaknya dalam menghasilkan energi,padahal manusia

harus mendapatkan sejumlah makanan tertentu setiap harinya yang menghasilkan

energi,terutama untuk mempertahankan proses kerja tubunya dan menjalankan kegiatan-

kegiatan fisik.Untuk mengukur atau menentukan banyaknya energi yang dihasilkan makanan

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan dengan

menggunakan alat yang disebut bomb calorimeter.Dengan menggunakan alat tersebut akan

dapat ditentukan atau diukur sejumlah kalori(untuk energi) yang dihasilkan zat makanan.Satu

Page 3: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

kalori adalah merupakan banyaknya panas yang digunakan untuk menaikan suhu 1 liter air

sebanyak 1oC

1. Secara tidak langsung

Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang dihasilkan oleh makanan atau bahan

makanan melalui ustu penguraian kimiawi (analisa),denga pertama- tama di tentukan terlebih

dahulu karbonhidratya, lemak , dan protein.

1.1.

i.

1. Penentuan kebutuhan kecukupan Energi

Cara-cara menentukan kebutuhan energi (kalori)

Teori RBW (teori berat badan relatif)

RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 %

BB = Berat badan

TB = Tinggi badan

Dimana dengan ketentuan:

1.Kurus jika RBW < 90 %

2. Normal jika RBW = 90-100 %

3. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 %

4. Obesitas ringan RBW 120-130 %

5. Oesitas sedang RBW > 130-140 %

6. Obesitas berat RBW > 140 %

Kebutuhan kalori (energi) perhari

1.Orang kurus BB x 40-60 kalori

2.Orang normal BB x 30 kalori

3.Orang gemuk BB x 20 kalori

Page 4: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

4.Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori

Kalori di atas harus ditambah dengan kalori untuk kegiatan pregnansi dan laktasi.

Kalori untuk orang hamil ditambah 100 kalori (tri semester I),ditambah 200 kalori (tri semester II),

ditambah 300 kalori (tri semester III).

Bagi yang menyusui / laktasi ditambah 400 kalori per hari.kelemahanya bila menggunakan teori

RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak di akomodasikan .

Energi BMR (basal metabolisme rate)

Energi BMR adalah energi minimal untuk menjalankan proses kerja atau proses faal dalam tubuh

dalam kondisi Resting Bed (berbaring istirahat di atas tempat tidur).

Determinasi Efektif Energi

Determinasi efektif adalah cara penelusuran yang efektif untuk menentukan kebutuhan energi

per hari yang dibutuhkan seseorang.Determinasi efektif energi yang diambil oleh:

1. Pengawasan berat badan dan pengaturan-pengaturan energi yang sesuai

2 Penyesuaian energi digunakan jika beratnya memenuhi

3. Mneghitung energi seperti berikut:

a.) mengunakan formula Haris-Beneditc (BBE) untuk dua puluh empat jam didasarkan usia jenis

kelamin dan ukuran pada individu dengan berat badan ideal sekitar1 kalori/kgjam x 24 jam.

b). Tambahan aktivitas seperti presentasi BBE sebagai berikut:

Tidak melakukan aktifitas ……………………… 20 %

Tenag…………………………………………….. 30 %

Aktifitas…………………………………………… 50-75 %

c). Penambahan dari 10 % dari hasil total untuk efek pada makanan , hasilya adalah totoal energi

yang di perlukan dengan criteria:

Tidak aktif = kalori 10-12 kalori/ bb

Aktif = kalori 13-15 kalori/bb

Page 5: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Sangat aktif = kalori 16-20 kalori/bb

4. Metode yang lain untuk menunjukkan tingkat kegemukan perlu mengurangi 500-750 kalori

dari energi total kebutuhan sehari-hari, untuk orang yang sangat gemuk dikurangi 1000 kal/hari.

5. Energi yang dibutuhkan anak-anak antara 36-45 kal /1b

Remaja laki-laki = 20-36 kal/1b

Remaja wanita = 15-20 kal /1b

Menurut Sawer Wein., menyatakan dengan rumus

BMR = 660 + (13,7) + (1,5 x 1) – (6,8 x a)….untuk laki-laki

BMR = 653 + (9,6 x w) + (1,7 x 1) -(4,7 x a)…untuk wanita

Dengan: BMR =Produk panas dalam 24 jam (kalori)

W = berat badan (kg)

L = tinggi badan (cm)

A = usia (th)

2.1.2 Kecukupan protein

Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi yang satu sama yang lain saling mempengaruhi.

Bayaknya protein dalam tubuh didasarkan oleh dua hal pokok berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan basal (minimal ) di mana apabila jumlah kebutuhan ini tidak

dipengaruhi maka kesehatan tubuh akan terganggu dan pertumbuhan normal tidak akan

tercapai.

2. Sejumlah tambahan untuk mengimbangi adanya kerusakan infeksi , stress dan

sebagainya.

Tubuh kita tidak dapat menghindari kehilangan-kehilangan protein terutama yang terjadi melalu

air seni, kotoran(feses) dan kulit. Dari penelitian -penelitian diperoleh suatu formula yang di kenal

dengan cara factorial (factorial method) untuk memperoleh angka kebutuhan protein sebagai

berikut:

R =(U b + F b S + G) x 1,1

Page 6: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Keterangan

R = kebutuhan nitrogen per kg berat badan sehari

Ub= Kehilangan nitrogen basl melalui air seni per kg berat badan sehari

Fb = Kehilangan nitrogen basal melalui kotoran per kg sehari

S = Kehilangan nitrogen melalui kulit per kg berat badan sehari

G = Kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan per kg sehari

1,1 = tambahan 10 % untuk safety margin

Kehilangan nitrogen basal melalui air seni

Pengeluaran nitrogen melalui air seni ,keadaan ini melalui atau berhubungan dengan basal

metabolisme. Dari penelitian tersebut ditentukan dengan radio 2 mg nitrogen per basal kalori

dapat diterima dan angka kehilangan nitrogen air seni sebesar 46 mg nitrogen per kg berat bdan

terhadap orang dewasa laki-laki. Basal metabolisme rate per kg berat badan pada wanita lebih

rendah dari laki-laki.kehi-langan nitrogen lewat air seni terdapat lebih rendah pada wanita

dibandingkan laki-laki. Pada bayi umur 6 bulan pengeluaran nitrogen lewat air seni ditemukan 36

mg per kg berat badan.

Kehilangan nitrogen basal melalui feses

Para ahli FAO menganjurkan angka 20 mg per kg berat badan untuk kehilangan nitrogen melalui

feses.Dari penelitian -penelitian yang dilakukan angka kehilangan nitrogen lewat feses berkisar

antara 9-23 mg per kg berat badan dengan rata-rata 12 mg per kg berat badan untuk orang laki-

laki 9 mg nitrogen per kg berat badan.Untuk anak-anak rata-rata 31 mg nitrogen per kg berat

badan. Pada bayi umur 6 bulan kebawah kehilangan nitrogen melalui 8 feses 20 mg per kg berat

badan.

Kehilangan nitrogen melalui kulit

Kehilangan nitrogen lewat kulit dal;am praktik dapat diabaikan namun kemudian dilaporkan

bahwa kehilangan tersebut sebesar 5 mg per kg berat badan pada orang dewasa laki-laki.pada

wanita mencapai 3,6 mg per kg berat badan

Faktor lingkungan dan iklim berpengaruh terhadap banyak sedikitnya nitrogen yang hilang lewat

kulit terutama melalui air keringat.

Page 7: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Kecukupan vitamin

Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses

metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh

manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu, harus diperoleh dari bahan pangan

yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin D. Dalam bahan pangan hanya terdapat

vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda,

diantaranya ada yang berbetuk provitamin atau calon vitamin (Precussor) yang dapat diubah

dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.

Kecukupan mineral

Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan Makromolekul (teh, protein dan lemak) serta

mikromolekul vitamin dan mineral. Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk

kehidupan, pada bahan pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam,

unggas, kelinci dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan

mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium,

Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah

mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah

bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat

kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen

makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium,

setenium, iodium dan fluor.

Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan

Torres (1971) yang menadakan penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.

Besi dari komoditi % Penyerapan

Beras

Kedelai

Jagung

1 %

6 %

3 %

Page 8: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Ikan

Hati

11 %

13 %

Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil,

tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon

tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang

rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.

Frevalensi pembeseran kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi. Karenanya defesiensi

yudium atau gondok andemik merupakan salah satu masalah gizi utama.

Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang

dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk

orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g

per hari.

Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan Makromolekul (teh, protein dan lemak) serta

mikromolekul vitamin dan mineral. Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk

kehidupan, pada bahan pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam,

unggas, kelinci dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan

mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium,

Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah

mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah

bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat

kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen

makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium,

setenium, iodium dan fluor.

Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan

Torres (1971) yang menadakan penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.

Besi dari komoditi % Penyerapan

Page 9: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Beras

Kedelai

Jagung

Ikan

Hati

1 %

6 %

3 %

11 %

13 %

Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat kecil,

tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon

tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang

rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.

Frevalensi pembeseran kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi. Karenanya defesiensi

yudium atau gondok andemik merupakan salah satu masalah gizi utama.

Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang

dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk

orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g

per hari.

Standart kecukupan gizi pada masing-masing kelompok usia pertumbuhan dan pada

keadaan fisiologis tertentu.

Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting bagi kesehatannya.

Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat menyeababkan kita sakit, tetapi

dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama

samawi yang membawa misi rahmatan lilalamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya.

Ajaran manusia harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, Al A’raaf: 19, Al

Baqarah: 35, Yasin: 33, 57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan makanan yang halan

dan thoyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya adalah Al Baqarah: 168, Al

Maidah;88, dan An Nahl:144. Makna thoyyiban tidak saja menyangkut bahwa makanan tersebut

adalah baik dari segi cara memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan,

perkembangan, dan kesehatan yang memakannya. Rasulullah Muhammad SAW sendiri telah

memberikan ciri khas musl;im tentang makan, yang arti bebasnya diantaranya adalah:

Page 10: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

1. Kami ini adalah suatu kaum yang tidak makan kecuali lapar dan berhenti makan sebelum

kenyang.

2. Orang kafir itu makan untuk 7 perutnya sedangkan orang mukmin makan untuk satu

perutnya.

3. Dan jangan kau gapai makanan kecuali yang ada di hadapanmu.

Islam sendiri telah memberikan konsep ketahan pangan (makanan) baik secara kualitas maupun

kuantitas dalam komunitas mikro. Setiap muslim dalam komunitas mikro mendapatkan amanah

untuk senantiasa menjaga ketahanan pangan (makanan) anjuran dalam memperbanyak kuah

dalam memasak sayur yang kemudian daiantar ketetangganya, celaka bagi seseorang yang

dapat tidur lelap, sedanbgkan tetangganya tidak dapat tidur karena kelaparan, merupakan

beberapa contoh bahwa islam sangat peduli bagi ketahanan pangan (makanan) pada komunitas

mikro.

Pemerintah indonesia sendiri juga telah banyak melakukan usaha untuk menuingkatkan

keamanan pangan dan status gizi masyarakat. Banyak kegiatan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga) telah banyak dilakukan oleh pemerintah. Namun demikian masih cukup banyak

kelompok yang rentan gizi yang lebih cenderung kepada kekurangan gizi (defisiensi gizi, under

nutrions)daripada kelebihan gizi (over nutrion). Kelompok tersebut adalah:

1. Bayi

2. Anak balita

3. Anak sekolah

4. Remaja

5. Ibu hamil

6. Ibu menyusui, dan

7. Lanjut usia

Dari ketujuh kelompok rentan gizi tersebut yang dapat perhatian khusus pemerintah adalah Ibu

hamil atau menyusui dan BALITA. Hal ini dimaksudkian agar terlahir generasi yang potensial yang

pertumbuhannya, perkembangan, dan kesehatannya tidak terganggu oleh asupan gizi yang

kurang.

2.2.1 Standart kebutuhan gizi untuk masa balita

Page 11: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Di indonesia kelompok anak BALITA menunjukkan prevalansi paling tinggi untuk menderita KKP

dan devensiasi vitamin A serta anemia devensiasi gizi Fe.kelompok umur ini sulit di jangkau oleh

berbagai upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainya,karena tidak dapat sendiri ke

tempat pelayanan gizi dan kesehatan.perbaikan gizi kelompok BALITA,program PMT (Pemberian

Makanan Tambahan) dan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga).Di taman BALITA diadakan

upaya rehabilitasiderita KKP dan melatih para ibu dan mereka yang bertanggung jawabatas

pengurusan BALITA di dalam keluarga,bagaimana mengurus dan memasak serta menyediakan

makanan bergizi untuk anak BALITA.proyek PMT berupa pemberian makanan bergizi suplemen

pada makanan anak BALITA yang biasa dikomsumsi untuk terapi dan rehabilitasi anak-anak yang

kondisi gizinya tidak memuaskan.kegiatan-kegiatan diatas terutama ditujukkan pada masyarakat

yang kurang mampu.sedangkan progam UPGK merupakan upaya pendidikan terpadu untuk

menigkatkan produksi bahan makanan bergizi di lahan pekarangan sekitar rumah,dipergunakan

untuk komsumsi menigkatkan kondisi kesehatan keluarga.

Untuk menjamin pertumbuhan,perkembangan,dan kesehatan BALITA,maka perlu asupan gizi

yang cukup.Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI

untuk anak usia1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi (@ 200g) atau padananya,0,5 ikan

(50g) atau padananya,2 tempe (@ 25 g) atau padanannya, semangkok sayur (1000g),seiris buah

pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml) Bagi anak usia 4-6 tahun

membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau padanannya,1 ikan (50 kg) atau padananya 3

tempe (@25g) atau padanannya ,i,5 mangkok sayur (100 g) ,2 iris buah pepaya(@100g) atau

padanannya, dan segelas susu (200 ml).Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya

kebutuhan kalori untuk BALITA antara 1360-1830 kalori/anak /hari dan kebutuhan protein untuk

BALITA antara 16-20 g/anak /hari.

Standart kebutuhan gizi untuk masa remaja.

Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa

ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan

yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara

asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi

lebih maupun gizi kurang.

Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri.

Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri

merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT)

direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja.

Page 12: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya

penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran

jasmani. Banyak penelitian telah dilakukan menunjukkan kelompok remaja menderita/mengalami

banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal

atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara 40%-88%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT

kurus berkisar antara 30%-40%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan

mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya

penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus.

Metodologi : Analisis didasarkan pada data dari studi dengan rancangan potong lintang yang

berasal dari studi morbiditas dan disabilitas SKRT 2001 dan data SUSENAS 2002. Sampel dalam

analisis ini adalah remaja umur 10-19 tahun yang mempunyai data lengkap yang diperlukan.

Anemi ditentukan dengan metode hemoque, dan digunakan batasan anemi menurut umur dari

WHO. Gizi kurang atau kurus ditentukan dengan batasan BMI menurut umur dari WHO dengan

batas kurus < 5 percentile.

Faktor yang menjadi variabel independen dalam analisis ini masing-masing terdiri dari 15

variabel yaitu : pendidikan, umur, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, aktifitas fisik, kebiasaan

merokok, kebiasaan minum minuman keras, kebiasaan sarapan pagi, konsumsi obat modern,

konsumsi obat tradisional, kecukupan konsumsi energi, sakit diderita satu tahun lalu, keluhan

sakit satu bulan lalu dan anemi maupun IMT.

Untuk analisis lanjut, variabel kandidat dipilih berdasarkan analisis bivariat dengan nilai p < 0,05.

Analisis regresi logistik ganda dilakukan untuk mendapatkan secara bersih hubungan variabel

dependen dan independen, sehingga diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi anemi maupun

gizi kurang/kurus pada remaja.

Hasil : Prevalensi anemi pada remaja sebesar 25,5 % dengan rincian laki-laki 21 % dan 30 %

pada perempuan. Prevelensi lebih besar di perdesaan (27 %) dibanding di perkotaan 22,6 %.

Prevalensi gizi kurang dengan IMT < 5 persentil, sebesar 17,4 % dengan rincian 20, 7 % pada

laki-laki dan 14,1 % pada perempuan. Prevalensi kurus lebih tinggi di perdasaan (18,7 % )

dibandingkan di perkotaan (15,4 %). Gambaran gaya hidup yang diwakili oleh 7 variabel,

menunjukkan 88,71% responden menggunakan waktunya beraktifitas dengan aktif.

Kebiasaan merokok ditemukan pada sekitar 10% dari responden, sedangkan konsumsi minuman

keras 1,2%. Umumnya responden telah terbiasa melakukan sarapan pagi (94%). Kecukupan

energi yang berasal dari beras menunjukkan hanya sebanyak 38,3% remaja mengkonsumsi >

70% dari kecukupan yang dianjurkan. Status kesehatan dalam analisis ini diwakili dua variabel

Page 13: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

yaitu sakit yang diderita 1 tahun lalu dengan jumlah 7 % dan dan keluhan sakit 1 bulan lalu

dengan jumlah 40 %.

Hasil analisis pada variabel dependen anemi menunjukkan dari 4 variabel sosial ekonomi dan

demografi, didapat 3 variabel yang dapat menjadi kandidat untuk analisis multivariabel (p <

0,25) yaitu pendidikan, jenis kelamin dan wilayah. Umur secara teori termasuk variabel yang

berpengaruh, sehingga walaupun dalam analisis bivariat tidak memenuhi kriteria sebagai

variabel kandidat, namun dalam analisis lebih lanjut dimasukkan sebagai variabel kandidat.

Dari keempat variabel, faktor resiko menjadi anemi hampir sama, kecuali jenis kelamin pria yang

resiko menjadi anemi hanya 0,6 kali dibanding perempuan. Dari ketujuh variabel gaya hidup, 3

variabel diantaranya memenuhi syarat menjadi variabel kandidat dalam analisis regresi logistik

ganda anemi yaitu merokok, kebiasaan sarapan pagi dan kecukupan konsumsi energi.

Responden yang merokok mempunyai risiko 1,35 kali lebih tinggi menjadi anemi dibanding yang

tidak merokok. Dari 3 variabel status kesehatan, kesemuanya memenuhi syarat menjadi variabel

kandidat. Sakit yang diderita satu tahun menimbulkan resiko anemi sebesar 1,4 kali pada

responden yang sakit, keluhan sakit 1 bulan lalu memberi risiko 1,2 kali dan responden yang

kurus mempunyai resiko menjadi anemi sebesar 1,4 kali.

Untuk analisis bivariat dengan variabel dependen IMT, variabel sosial ekonomi dan demografi

diwakili oleh 4 variabel yaitu pendidikan, jenis kelamin, umur yang dikategorikan dan wilayah.

Dari 4 variabel ini umur remaja menengah (14 – 16 tahun) mempunyai resiko paling tinggi yaitu 4

kali menjadi kurus, selain itu juga tingkat pendidikan. Responden dengan tingkat pendidikan

tidak sekolah mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk menjadi kurus dibanding responden

dengan berpendidikan. Jumlah responden yang tidak berpendidikan sangat kecil (1,3%), karena

itu dalam analisis multivariate dikelompokan dengan responden yang tingkat pendidikannya

tidak sesuai umur. Sedangkan pada variabel dependen IMT dari 7 variabel gaya hidup didapat 2

variabel yang dapat menjadi kandidat yaitu, kebiasaan merokok dan kebiasaan minum minuman

keras.

Pada orang yang merokok mempunyai risiko menjadi kurus 2 kali lebih besar dibanding yang

tidak merokok. Pada variabel dependen IMT, didapat 2 variabel kandidat yaitu sakit satu bulan

lalu dengan risiko kurus 1,3 kali dan pada penderita anemi risiko menjadi kurus 1,4 kali.

Dari 10 variabel kandidat pada regresi logistik ganda, dihasilkan model dengan 8 faktor

determinan anemi yaitu pendidikan, jenis kelamin, wilayah, kebiasaan sarapan pagi, kecukupan

energi, sakit yang diderita satu tahun, keluhan sakit satu bulan lalu dan kurus/IMT.

Page 14: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Setelah dilakukan interaksi dan konfounding ternyata didapatkan variabel yang masih sama.

Model yang dipilih mempunyai signifikansi likelihood model sebesar 0,0000 yang berarti sangat

erat hubungannya. Dari nilai persen klasifikasi benar, didapat nilai 74,5% yang berarti variabel-

variabel tersebut dapat menduga risiko anemi sebesar 74,5% persis ketepatannya. Dari 8

variabel kandidat yang berhubungan secara bermakna dengan IMT, dilakukan analisis regresi

logistik ganda lebih lanjut terpilih 5 variabel yaitu kebiasaan minum minuman keras, sakit 1 bulan

lalu dan anemi serta jenis kelamin yang berinteraksi dengan umur dan keluhan sakit 1 bulan lalu.

Model awal terpilih mempunyai signifikansi likelihood model sebesar 0,0000 yang berarti sangat

erat hubungannya. Nilai persen klasifikasi benar 82,57%.

Kesimpulan : Hasil analisis Regresi Logistik Ganda dengan variabel dependen anemi didapat

model awal dengan 8 faktor determinan anemi yaitu pendidikan, jenis kelamin, wilayah,

kebiasaan sarapan pagi, kecukupan energi, sakit yang diderita satu tahun, keluhan sakit satu

bulan lalu dan kurus/IMT. Sedangkan pada analisis Regresi Logistik Ganda dengan variabel

dependen IMT didapat , model dengan 5 variabel yaitu kebiasaan minum minuman keras, sakit 1

bulan lalu dan anemi serta jenis kelamin yang berinteraksi dengan umur dan keluhan sakit 1

bulan lalu.

Standart kebutuhan gizi masa dewasa.

Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya berbeda tergantung pada umur, jenis

kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh, seseorang laki-laki dewasa (20 –

59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi

kurang lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm dengan

aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas lebih

berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600 kilo kalori.

Contoh Menu Dengan Energi 2500 kilo kalori, 2000 kilo kalori dan 1700 kilo kalori:

waktu Jenis Hidangan

Ukuran Rumah Tangga Untuk

2500 kilokalori 2000 kilokalori 1700 kilokalori

Pagi

Nasi 2 sendok nasi 2 sendok nasi 1 sendok nasi

Daging bumbu semur

1 potong 1 potong ½ potong

Tumis kacang panjang + tauge

½ mangkok ½ mangkok ½ mangkok

Teh manis 1 gelas 1 gelas 1 gelas

10.00

Bubur kacang hijau 1 gelas 1 gelas 1 gelas

Page 15: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Siang

Nasi 3 sendok nasi 2 sendok nasi 1½ sendok nasi

Ikan goreng 1 potong 1 potong 1 potong

Tempe bacem 2 potong 1 potong 1 potong

Lalap ½ mangkok ½ mangkok ½ mangkok

Sayur asem 1 mangkok 1 mangkok 1 mangkok

Sambal tomat 1 sendok makan 1 sendok makan 1 sendok makan

Nenas 1 potong 1 potong 1 potong

16.00

Buah - - 1 potong

Malam

Nasi 3 sendok makan 2 sendok makan 1½ sendok makan

Pepes ayam 1 potong 1 potong 1 potong

Tahu balado 1 potong 1 potong 1 potong

Sayur bening bayam + jagung muda

1 mangkok 1 mangkok 1 angkok

Pepaya 1 potong 1 potong 1 potong

1.1.

1. Standart kebutuhan gizi untuk ibu hamil.

Proses kehamilan akan menigkatkan metabolisme energi hal ini disebabkan dalam

kehamilanterjadi proses pertumbuhan bayi,dan proses penyesuaian fisiologik dan metebolisme

selama kehamilan.Dalam masa kehamilan.,berat badan seorang ibu dapat bertambah sekitar 11-

13 kg yang disebabkan oleh pembesaran janin (rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta (1,5 kg),

uterus (0,4 kg), payudara (1,5 kg), volume darah (1,5 kg), air ketuban (2,9 kg), dan lain-lain.

Peningkatan berat badan tersebut membutuhkan makanan yang bergizi, baik karbohodrat,

lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu

hamil adalah sebagai berikut:

Tabel kebutuhan gizi ibu hamil

Bahan gizi Kebutuhan

Trisemester I Trisemester II Trisemester III

Kalori (karbohidrat, dan lemak)

2140 kalori 2200 kalori 2020 kalori

protein 75 g 75 g 70 g

kalsium 1,1 g 1,1 g 1,0 g

besi 13 g 14 g 13 g

Page 16: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Anemia defisiensi besi

Tidak terpenuhi bahan gizi penting tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu

hamil. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan gizi yang paling sering terjadi

selama kehamilan. Anemia ini dapat dicegah dengan suplementasi besi. Jenis anemia lain dapat

disebabkan dengan defisiensi asam folat dan vitamin B12.

Toksemia

Penyakit ini banyak diderita oleh ibu hamil dari golongtfan ekonomi rendah. Penyakit ini dicirikan

dengan tekanan darah tinggi, protein mulia, dan kenaikan berat badan yang berlebihan karena

retensi cairan. Pada penyakit ini semua organ tubuh terlibat termasuk hati, ginjal, otak, dan

jantung. Ada pasien yang terken penyakit ginjal parah dan ada juga yang menderita penyakit

otak. Jika penyakit-penyakit ini tidak ditanggulangi, dapat mengakibatkan koma, kejang,dan

bahkan kematian. Penyakit ini dapat dicegah dengan menkonsumsi protein yang cukup.

Kehamilan beresiko tinggi

Pertumbuhan kerdil dalam kandungan dan bayi yang terlalu kecil sudah lama sebagai penyakit

akibat kemiskinan. Selain bayi prematur yang lahir dalam usia kandungan lebih muda, dikenal

juga bayi yang cukup umur tetapi tidak dapat cukup gizi dari plasenta. Bayi-bayi yang terlalui

kecil ini (dibawah 2 kg bobot lahir) merupakan akibat nzat gizi yang kurang.

Diabetes mellitus

Jika konsumsi gula berlebihan, maka ibu hamil dapat menderita diabetes mellitus (penyakit

kencing manis). Sebagian besar ibu hamil yang menderita diabetes akan sembuh dari

penyakitnya, tetapi ada beberapa yang penyakitnya menjadi permanen.

Untuk menjamin keseshatan ibu hamil dan pertumbuhan atau perkembangan janin makan perlu

asupan gizi yang cukup. Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan oleh departemen

kesehatan RI untuk ibu yang hamil membutuhkan 4 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya, 2

ikan (50 g) atau padanannya, 4 tempe (@25 g) atau padanannya 3 mangkok sayur (100 g), dua

iris buah pepaya (100 g) atau padanannya, dan segelas susu (@200 ml).

Standart kebutuhan gizi ibu menyusui

Menyusui anak sangat di anjurkan baik dari segi kesehatan maupu Agama. Islam sanagat

menganjurkan agar ibu-ibu muslimah menyempurnakan susuanya selama dua tahun ,jika ingin

menghentikan susuanya maka hendakalah ia bermusyawarah dengan suaminya untuk

Page 17: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

menentukan ibu susuanya untuk menentukan ibu susuan pengganti lainya.seseorang ibu yang

menyusui memerlukan 2700-3000 kalori setiap harinya.cadangan lemak setiap hari akan

mensuplai 200-300 kalori perhari.ibu yanh hamil harus banyak menkomsumsi sumber protein

(daging ,keju, telur, dan susu) agar Asi berkualitas.Asi yang berkualitas dapat menyediakan asam

amino bagi bayi.Asi merupakan makanan utama yang ideal untuk memenuhi kebutuhan fisik dan

psikologik bayi,merupakan satu-satunya jenis pangan atau cairan yang perlu diminum oleh anak

manusia dalam waktu empat samapai dengan enam bulan pertama kehidupanya.Asi memiliki

unsur-unsur seperti kalsium dan zat besi sehingga bayi yang di beri Asi hampir tidak mengalami

Anemia .bayi yang di beri asi dapat bermanfaat terhadap pertumbuhan jaringan otaknya,dan

tahan terhadap flu,brokitis ,pneumonia,diare karena Asi mengandung macropages yaitu zat

penagkal peyakit seperti imunoglubilin,protein yang kaya vitamin B12 (asam folat),Asi juga

mengandung antibodi ,butir-butir darah putih yang melindungi bayi.

Asam amino Kebutuhan yang di

anjurkan

(mg/gprotein)

Kandungan dalam

ASI

(mg/g protein)

Histidin 14 26

Isoliusin 35 46

Leusin 80 93

Metionin dan sistin 29 42

lisin 52 66

Finilananin dan tirosin 63 72

Ttreonin 44 43

Page 18: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Valin 47 55

Jumlah 364 443

Jika asupan ibu hamil kurang, maka ibu hamil dapat terserang peyakit kekurangan kalori protein

(KKP) baik yang berupa marasmus dan khawisiokhor

Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/ perkembangan bayi maka perlu

asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen

Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau

padanannya , 2 ikan (50g) atau padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur

(100 g), dua irs buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml.)

1.1.

1. Gizi bagi orang yang berpuasa

Dalam sebuah hadits yang siriwayatkan oleh Thabrani dari Abu Hurairah ,Rasulluloh SAW

bersabdah:Shuumuu taskhikhuu (Berpuasalah,niscaya kamu sehat) Dri hadits ini kita bisa

menagkap adanya satu kiat untuk sehat yaitu dengan berpuasa.puasa rhomadon yang

disayariatkan melalui surat Al- Baqarah ayat 183 mempuyai hikmah yang luar biasa, baik hikmah

dari dimensi ritual, mental spiritual,sosial, dan kesehatan serta hikmah dari dimensi-dimensi yang

lainya. Hikmah puasa dari dimensi kesehatan merupakan hikmah yang selalu kita bisa rasakan

jika kita mampu berpuasa sesuai yang di contohkan oleh Rasullulloh SAW. Berpuasa sesuai

dengan tuntunan rasulluloh merupakan modal besar bagi di perolehanya hikmah puasa dari

dimensi kesehatan. Anjuran meyegarakan berpuasa dengan makanan yang manis-manis,

mengakhirkan waktu sahur, dan tidak lapar kecuali telah lapar dan akan berhenti makan sebelum

kenyang merupakan anjuran dalam berpuasa yang sangat erat dengan hikmah puasa dari

dimensi kesehatan.

Hikmah puasa dari dimensi kesehatan terkait erat dengan bahan gizi yang dikomsumsi dan

kinerja metabolisme dalam tubuh seseorang menyegerakan dengan makanan yang manais-

manis akan segera dapat menyediakan sumber glukosa drah yang akan di bongkar menjadi

energi,sehingga tubuh kita akan segara buigar dan bertenaga kembali Hal ini akan mencegah

timbulnya glukogenesis yaitu penyediaan glukosa darah untuk energi dari bahan selain

karbonhidrat misalnya dari asam lemak atau protein.

Page 19: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Hikmah kesehatan dalam berpuasa tersebut di atas merupakan hikmah kesehatan fisik.Hikmah

kesehatan mental juga merupakan hikmah kesehatan dalam berpuasa .Berpuasa di harapakan

mampu menjadikan diri kita mempuyai stabilitas mental yang pari purna dan mampu

menghilangkan peyakit iri, dengki, ria sombong,takabbur,dan lain sebagainya .Berpuasa identik

dengan mengendalikan diri, termasuk mengendalikan diri dari munculnya peyakit hati.Dengan

demikian dengan berpuasa kita berharap mendapatkan himah kesehatan, baik kesehatan fisik

dan mental.

Perencanaan pemenuhan kecukupan gizi

Zat gizi sangat berperan dalam peningkatan sumberdaya manusia. Sayangnya, kita masih

mengalami gizi kurang dan gizi buruk karena kurangnya asupan zat makanan bergizi. Selain itu,

upaya pemerintah selalu ada, tapi terkadang setelah sampai di target, sasarannya menjadi

kurang pas karena pemahaman masyarakat mengenai pemenuhan gizi masih minim. Ternyata,

gizi yang baik dan berkualitas tak harus mahal.

Persoalan gizi seolah menjadi tema yang tak pernah kering dibahas karena menyangkut

sumberdaya manusia. Sebenarnya masalah gizi apa yang kerap terjadi di masyarakat kita saat

ini? Masalah gizi makro dan gizi mikro. Masalah makronya kurang kalori protein, sehingga

marasmus dan kwasiorkor. Kadang tidak terdeteksi dan itu memberi dampak berat. Sedangkan

masalah gizi mikro yang umum adalah anemia, kekurangan vitamin A, gondok, defisiensi zink

dan selenium. Masalah gizi terjadi di Indonesia dan itu sudah ada tendensi termasuk di Sulsel.

Yang paling banyak adalah defisiensi vitamin A, gondok, defisiensi yodium dan anemia.

Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein )dapat dilakukan melaui 7

langkah utama,yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan kebutuhan energi

pada umumnya perhitungan energi orang dewasa menggunakan teori BMR.Dengan demikian di

hitung dulu basal metabolismenya dengan cara-cara yang di uraikan dimuka atau memakai cara

menghitung yang praktis meskipun kasar,yaitu:

BMR = 1kalori /kg berat badan /jam

Setelah ditemukan,kemudian hitung energi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang

eksternal (kesehatan fisik ),dan keadaan fisiologis tertentu (misalnya dalam keadaan pregenansi

dan laktasi) .Makanan merupakan campuran dari ketiga zat sumber sumber energi dengan

proporsi yang berbeda -beda.mnaka pengaruh dari campuran tersebut juga berbeda berkisar

Page 20: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

antara 6-30 % praktisnya bisa di ambil saja rata-rata 10 % .penentuan kebutuhan energi (kalori)

juga dapat menggunakan berbagai tabel kebutuhan enrgi (kalori) berdasarkan umur dan jenis

kelamin serta Aktivitas yang di lakukanya.

1. Menentukan kebutuhan protein untuk menentukan kebutuhan protein dapat dilakukan

melalui tabel.

2. Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingindi gunakan yaitu memperhatikan bahan

yang akan dimakan .Hal ini untuk mengetahui kandungan kalori,

karbonhidrat ,lemak ,protein ,dan air.Untuk kepentingan ini dapat menggunakan Daftar

Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan

RI .Dalam menggunakan daftar komposisi Bahan Makanan perlu di perhatikan bydd(berat

yang dapat dimakan). Pemilihan menu harus disesuaikan dengan pola makan yang

bersangkutan ,seperti kebiasaan memakan nasi dengan jumlah tertentu,adnya buah dan

sayur pantangan, adanya buah dan sayur kesukaan,dan juga kebiasaan minum susu.

4. Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .

1. Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein dengan perbandingan :

Karbonhidarat: Lemak: Protein

50 20 30

6. Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban

Makanan yang di halalkan untuk umat islam dapat di kaji dalam AL-quran dan AL

Hadits ,sedangkan konsepsi thoyiban tidak saja menyangkut baik dalam hal cara

memperolehnya,tetapi juga baik, bahwa makanan tersebut harus mampu mendukung

pertumbuhan, perkembangan ,dan kesehatan.Thoyiban juga mempuyai makna makanan

tersebut di sukai konsumen dan diterima secvara antropologis yang berbasi budaya dan tradisi

lokal. Makanan yang thoyyiban juga punya makna, makanan tersebut idak mengandung toksikan

nabati, bahan anti gizi, cemaran mokro organisme, dan cemaran bahan kimia beracun dan

berbahaya.

Dalam bomb kalori meter oksidasi 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori, 1 gram lemak

9,45 kalori dan 1 gram mprotein 5,56 kalori. Didalam tubuh keadaannya berlainan, baik

karbohidrat, lemak maupun protein tidak seluruhnya dapat terbakar, karena adanya kehilangan-

kehilangan dalam proses pencernaan dan ekskresi. Karena itu oleh Atwater dan Bryant

disarankan agar supaya dilakukan reduksi sebanyak 2 %untuk karbohidrat, 5 % untuk lemak dan

Page 21: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

29,2 % untuk protein. Sehingga setelah dihitung dengan pembulatan-pembulatan diperoleh

angka sebagai berikut:

1 gram karbohidrat 4 kalori

1 gram lemak 9 kalori

1 gram protein 4 kalori

7. Konversikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanaan dan hitung kembali

kesesuaiannya. Contoh:

Tabel rencana pemenuhan gizi

Jenis

bahan

pangan

kalori K L P

300 gr

beras

giling

100 226,7 2,1 20,4

100 gr

daging

kambing

154 0 0,2 16,6

100 gr

tahu

68 1,6 4,6 7,8

100 gr

selada air

11,73 2,07 0,207 1,173

150 gr

jeruk

48,6 12,096 0,216 0,54

Page 22: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

manis

500 gr

susu

kental

1680 275 5,0 41

total 3042,23 527,466 66,323 87,513

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang bergizi sangat penting bagi kesehatannya.

Makanan dapat menyebabkan kita sehat, makanan juga dapat menyeababkan kita sakit, tetapi

dengan makanan pula kita dapat menyembuhkan penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama

samawi yang membawa misi rahmatan lilalamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya.

Ajaran manusia harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, Al A’raaf: 19, Al

Baqarah: 35, Yasin: 33, 57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan makanan yang halan

dan thoyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya adalah Al Baqarah: 168, Al

Maidah;88, dan An Nahl:144. Makna thoyyiban tidak saja menyangkut bahwa makanan tersebut

adalah baik dari segi cara memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan,

perkembangan, dan kesehatan yang memakannya.

2. Standart kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu:

Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein.

Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral.

3. Kebutuhan kalori (energi) perhari

Orang kurus BB x 40-60 kalori

Orang normal BB x 30 kalori

Page 23: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Orang gemuk BB x 20 kalori

Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori

4. Standart kecukupan gizi untuk BALITA

Untuk menjamin pertumbuhan,perkembangan,dan kesehatan BALITA,maka perlu asupan gizi

yang cukup.Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen Kesehatan RI

untuk anak usia1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi (@ 200g) atau padananya,0,5 ikan

(50g) atau padananya,2 tempe (@ 25 g) atau padanannya, semangkok sayur (1000g),seiris buah

pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml) Bagi anak usia 4-6 tahun

membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau padanannya,1 ikan (50 kg) atau padananya 3

tempe (@25g) atau padanannya ,i,5 mangkok sayur (100 g) ,2 iris buah pepaya(@100g) atau

padanannya, dan segelas susu (200 ml).Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya

kebutuhan kalori untuk BALITA antara 1360-1830 kalori/anak /hari dan kebutuhan protein untuk

BALITA antara 16-20 g/anak /hari.

5. Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu

hamil adalah sebagai berikut:

Tabel kebutuhan gizi ibu hamil

Bahan gizi Kebutuhan

Trisemester I Trisemester II Trisemester III

Kalori (karbohidrat, dan lemak)

2140 kalori 2200 kalori 2020 kalori

protein 75 g 75 g 70 g

kalsium 1,1 g 1,1 g 1,0 g

besi 13 g 14 g 13 g

6. Standart kebutuhan gizi bagi ibu menyusui

Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/ perkembangan bayi maka perlu

asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen

Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau

padanannya , 2 ikan (50g) atau padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur

(100 g), dua irs buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml.)

7. Sehat bagi orang yang berpuasa.

Page 24: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan

Hikmah puasa dari dimensi kesehatan merupakan hikmah yang selalu kita bisa rasakan jika kita

mampu berpuasa sesuai yang di contohkan oleh Rasullulloh SAW. Berpuasa sesuai dengan

tuntunan rasulluloh merupakan modal besar bagi di perolehanya hikmah puasa dari dimensi

kesehatan. Anjuran meyegarakan berpuasa dengan makanan yang manis-manis, mengakhirkan

waktu sahur, dan tidak lapar kecuali telah lapar dan akan berhenti makan sebelum kenyang

merupakan anjuran dalam berpuasa yang sangat erat dengan hikmah puasa dari dimensi

kesehatan.

8. Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori dan protein )dapat dilakukan

melaui 7 langkah utama,yaitu sebagai berikut:

Menentukan kebutuhan energi

Menentukan kebutuhan protein

memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingin di gunakan yaitu memperhatikan bahan

yang akan dimakan .

Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .

Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein dengan perbandingan :

Karbonhidarat: Lemak: Protein

50 20 30

Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban

konversikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanaan dan hitung kembali

kesesuaiannya.

Saran

ddig-presentation

Kami tahu bahwa didakam penulisan didalam makalah ini masih banyak terjadi kesalahan-

kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang mambangun sangat kami

harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Krisno, agus, DR. Dasar-dasar ilmu gizi. UMM PRESS. Malang

Page 25: Standart Kecukupan Gizi Dan Perencanaan