ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

131
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Oleh NUREMA 105731123716 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2020

Transcript of ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

Page 1: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Oleh

NUREMA

105731123716

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 2: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

i

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

KABUPATEN ENREKANG

Oleh

NUREMA

105731123716

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Pada

Program Studi Strata 1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2020

Page 3: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Bukan sulit yang membuatmu takut, tapi takutlah yang membuatmu sulit”

ا إن مع ٱلعس يس

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. (Q.S AL-Insyirah:6)

نفسهم وا ما بأ يغي ما بقوم حت ل يغي إن ٱلل

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum

mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (Q.s Ar-Ra’d:11)

Persembahan:

Skripsi ini saya persembahkan kepada keluargaku, khususnya kepada kedua

orang tuaku yang tercinta yang telah memberikan doa, dukungan serta motivasi

baik secara moril maupun materil.

Adik-adikku yang tersayang yang telah memberikan inspirasi serta motivasi serta

teman-temanku yang telah memberikan semangat

Page 4: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

iii

Page 5: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

iv

Page 6: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

v

Page 7: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

vi

ABSTRAK

NUREMA, 2020 “Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Pada Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang”.

Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Dan is. Universitas Muhammadiyah

Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Bapak Jamaluddin M dan pembimbing II

Ibu Wa Ode Rayyani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas dan

efisiensi penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada badan

pengelola keuangan daerah kabupaten enrekang. Dalam penelitian ini metode

yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan

fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk memperoleh

gambaran terkait objek penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efektivitas pendapatan daerah

pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang T.A 2015-2019

dikatakan efektif dengan presentasi masing-masing sebesar 97,17%; 93,55;

94,58%; 93,12%; dan 91,83%. Sedangkan untuk tingkat efisiensi anggaran belanja

daerah pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang T.A 2015

dikategorikan cukup efisien dengan persentase 87,18% berada pada predikat

80%-90% sedangkan untuk tahun 2016-2019 dikatakan kurang efisien dengan

presentasi masing-masing sebesar 90,48%; 90,22%; 92,65%; dan 90,16%.

Kata Kunci: Efektivitas Dan Efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

Page 8: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

vii

ABSTRACT

NUREMA, 2020 "Analysis of the Effectiveness and Efficiency of the Regional

Revenue and Expenditure Budget in the Regional Financial Management of

Enrekang Regency". Thesis. Accounting major. Faculty of Economics and

Business. Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by mentor I Mr.

Jamaluddin M and mentor II Mrs. Wa Ode Rayyani.

This study aims to determine the effectiveness and efficiency of the use of

the regional revenue and expenditure budget in the regional financial management

agency of Enrekang Regency. In this study, the method used is a descriptive

quantitative analysis method, namely explaining the existing phenomena by using

numbers to obtain a picture related to the object of research.

The results showed that the level of effectiveness of regional income at the

Regional Financial Management Agency of Enrekang T.A 2015-2019 was said to

be effective with a presentation of 97.17% each; 93.55; 94.58%; 93.12%; and

91.83%. As for the level of efficiency of the regional expenditure budget at the

Regional Financial Management Agency of Enrekang Regency, the 2015 fiscal

year is categorized as quite efficient with a percentage of 87.18% in the predicate

80% -90% while for 2016-2019 it is said to be less efficient with each presentation

of 90, 48%; 90.22%; 92.65%; and 90.16%.

Keywords: Effectiveness and Efficiency of the Regional Expenditure Budget.

Page 9: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

viii

KATA PENGANTAR

حمن ٱلرحيم ٱلر بسم ٱلل

Assalamualaikum wr.wb

Tiada untaian kata yang paling indah selain Puji dan syukur penulis

panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta,ala, Tuhan semesta alam yang telah

melimpahkan Berkah, rahmat dan hidayahnya sehingga skripsi ini dapat di

selesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tetap tercurah kepada Nabi

Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai suri tauladan di muka bumi serta

penyempurna akhlak umat manusia.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

guna menyelesaikan studi pada Program Studi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Adapun judul skripsi

ini adalah “Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten

Enrekang”.

Pada Kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

khususnya kepada kedua orang tuaku tercinta Ibunda Salmah dan Ayahanda

Tahir, yang telah mengasuh, mendidik, membesarkan serta telah mendoakan,

memberi dukungan dan motivasi. Tidak lupa juga adik-adikku tersayang Ermawan,

Eriansa dan Ikbal yang telah memberikan inspirasi dan motivasi. Serta sahabat

JNE Keluarga Kepma Lemba, HPMM, MASSAMPU dan teman-teman lainnya

yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis.

Page 10: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

ix

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi hambatan,

namun semua dapat teratasi berkat bantuan, dukungan dan bimbingan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu

penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Jamaluddin M, SE.,M.Si selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan arahan serta bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Wa Ode Rayyani, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Pembimbing II yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan arahan serta bimbingan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen serta Karyawan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Seluruh Pegawai Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

yang telah membantu dalam penelitian ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi khususnya kelas AK.16.F yang telah memberikan dorongan dan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. sahabat JNE Keluarga Kepma Lemba, HPMM, MASSAMPU dan teman-

teman lainnya yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis.

Page 11: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

x

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari unsur

kesempurnaan disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan penulis serta

minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan demi

kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bernilai ibadah di sisi-Nya serta bermanfaat bagi

siapapun yang membutuhkan khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Akuntansi dan segala bentuk bantuan yang penulis terima baik

secara langsung maupun tidak langsung dibalas oleh Allah SWT.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Makassar, 2020

Penulis

Page 12: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Standar Akuntansi Pemerintah .......................................................... 7

B. Anggaran .......................................................................................... 8

C. Pendapatan ....................................................................................... 13

D. Belanja Daerah ................................................................................. 15

E. Efektivitas .......................................................................................... 16

Page 13: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

xii

F. Efisiensi .............................................................................................. 23

G. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 24

H. Kerangka Pikir ................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 35

C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36

D. Metode Analisis Data ........................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 39

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ....................................... 39

B. Laporan Anggaran dan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang ... 66

C. Perhitungan Dan Analisis Rasio Efektivitas Dan Efisiensi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ...................................... 70

D. Analisis Rasio Efektivitas dan Efisiensi Pendapatan dan Belanja

Daerah .............................................................................................. 93

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 96

A. Kesimpulan ...................................................................................... 96

B. Saran .............................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 100

Page 14: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

xiii

DAFTAR TABEL

TABEL JUDUL TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris 29

Tabel 4.1 Ringkasan Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah

Kabupaten Enrekang T.A 2015-2019 67

Tabel 4.2 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan

Daerah Kabupaten Enrekang T.A 2015-2019 68

Tabel 4.3 Ringkasan dan Pendapatan Belanja Daerah pada Badan

Pengelola keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Tahun 2015 72

Tabel 4.4 Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Tahun 2016 76

Tabel 4.5 Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten

Enrekang Tahun 2017 79

Tabel 4.6 Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Tahun 2018 83

Tabel 4.7 Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan

Page 15: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

xiv

Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Tahun 2019 86

Tabel 4.8 Rasio Efektivitas Anggaran Pendapatan Daerah Pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah Kab. Enrekang

T.A 2015-2019 90

Tabel 4.9 Rasio Efisiensi Anggaran Belanja Daerah Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang T.A 2015-2019 91

Page 16: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPKD 42

Page 17: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem anggaran sektor publik dalam pengembangannya telah menjadi

instrumen kebijakan yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Proses

penentuan kebijakan dalam sektor publik melibatkan seluruh komponen

masyarakat, untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan masyarakat

luas, yang terdiri atas anggota dewan, organisasi sosial dan politik, lembaga

swadaya masyarakat (LSM), akademisi, yayasan dan masyarakat umum.

Proses ini merupakan proses penjaringan aspirasi publik yang tidak ada dalam

mekanisme penentuan kebijakan pada sektor swasta/privat/bisnis.

Perkembangan akuntansi keuangan sektor publik khususnya di

pemerintahan telah ditandai dengan adanya standar akuntansi pemerintahan.

Standar akuntansi pemerintahan akan menjadi pedoman bagi para pihak yang

berkepentingan terhadap pelaporan keuangan pemerintahan dalam menilai

dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pemerintah. Akuntansi

keuangan sektor publik meliputi proses pengidentifikasian, pengukuran,

pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas sektor

publik yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan

pada organisasi sektor publik.

Page 18: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

2

Standar akuntansi pemerintah adalah acuan dalam penyajian laporan

keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak diluar organisasi yang

mempunyai otoritas tertinggi dalam kerangka akuntansi berterima umum

(Hardian, Restianto, dan Bawono:2010). Salah satu upaya konkrit untuk

mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara

yaitu dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan

pemerintahan yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan

mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang diterima secara umum.

Berdasarkan penyajian keuangan laporan pemerintah daerah sisi

pengeluaran daerah atau belanja daerah terdiri atas belanja operasional,

belanja modal, belanja tak terduga dan belanja transfer. Pengklarifikasian jenis-

jenis belanja ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah dalam

pelaksanaan belanja tersebut, pemerintah diwajibkan untuk mengelola

anggaran berdasarkan asas efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas

sebagaimana yang telah diamanatkan dalam pasal 280 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Berdasarkan pemaparan diatas, sangat jelas bahwa pengukuran nilai

efektivitas dan efisiensi sangatlah dibutuhkan oleh instansi pemerintah untuk

menjalankan tugasnya dalam pencapaian tujuan. Berbagai tuntutan

masyarakat kepada pemerintah untuk dapat memberikan pelayanan secara

efektif dan efisien sudah menjadi tuntutan umum masyarakat beberapa tahun

belakangan ini. Untuk itu, setiap instansi dalam pemerintahan sudah sepatutnya

berusaha untuk memperbaiki kinerja guna mengetahui pencapaian visi dan misi

dari instansi yang bersangkutan.

Page 19: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

3

Hal yang menarik juga terkait permasalahan mengenai penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Rusdi (2018) yang relevan dan dijadikan sebagai

pembanding dalam penelitian ini yaitu dengan judul "Analisis Laporan Realisasi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Pemerintah Daerah

Kabupaten Enrekang", dengan hasil penelitian pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang mengenai Analisis Laporan Realisasi

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), menunjukkan bahwa

kinerja pendapatan belum mencapai target namun termasuk kategori efektif hal

ini terlihat dari lebih kecilnya jumlah yang terealisasi dengan yang dianggarkan.

Sedangkan kinerja belanja pemerintah Kabupaten Enrekang dinilai mampu

menghemat anggaran belanja dengan sangat efisien. Hal ini terlihat dari tidak

adanya angka Realisasi yang melebihi anggaran yang ditargetkan. Namun

Rusdi (2018) juga menyatakan masih ada kekurangan yang perlu dibenahi,

masalah kinerja pendapatan yang belum mencapai target. Pemerintah

Kabupaten Enrekang harus lebih berusaha lagi dalam meningkatkan

penghasilan asli daerah (PAD) melalui pendapatan pajak dengan

memaksimalkan penagihan pajak daerah, retribusi daerah, potensi sumber

daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) serta mengembangkan

potensi-potensi baru yang ada di daerah Enrekang.

Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2014, tentang pemerintah

daerah menjelaskan bahwa, “Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang ditetapkan

dengan peraturan daerah”. APBD terdiri dari anggaran pendapatan, belanja

daerah dan pembiayaan, pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan

Page 20: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

4

kekayaan daerah dan penerimaan lain-lain. Bagian dana perimbangan, yang

meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus

(DAK), kemudian pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana darurat.

Belanja daerah terdiri atas empat bagian yaitu belanja pegawai, belanja modal,

belanja barang dan jasa dan belanja lainnya. Pembiayaan yaitu semua

penerimaan yang perlu dikeluarkan yang akan diterima kembali, baik pada

tahun anggaran yang berjalan maupun pada tahun anggaran berikutnya.

Pemerintah daerah kabupaten enrekang merupakan salah satu

pemerintah daerah yang telah menyelenggarakan otonomi daerah. Menurut

pasal 1 butir h Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 otonomi daerah adalah

kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dengan

diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah,

sebagai daerah otonom pemerintah kabupaten diberi wewenang dalam

mengelola dan mempertanggungjawabkan keuangan daerah.

Berdasarkan berita dari makassar.tribunnews.com edisi 1 April 2018

(https://makassar.tribunnews.com/2018/04/01/soal-pemangkasan-apbd-ketua-

bpkd-enrekang-itu-hanya-rasionalisasi). Ketua Badan Pengelola Keuangan

Daerah (BPKD) Enrekang, Andi Ulung Tiro, mengakui adanya perubahan

anggaran dalam APBD 2018 yang telah disepakati oleh Pemkab dan DPRD

Enrekang. Hanya saja, menurut Andi Ulung, perubahan tersebut hanya bersifat

rasionalisasi anggaran. “Memang ada pengaruh anggaran tapi itu sifatnya

Page 21: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

5

rasionalisasi dan tidak terlalu signifikan. Mayoritas yang kita rasionalkan adalah

belanja operasional pegawai sebagai Bimtek di beberapa SKPD,” kata Andi

Ulung , Minggu (1/4/2018). Ia menjelaskan, rasionalisasi anggaran dalam APBD

itu dibolehkan dalam undang-undang. Apalagi rasionalisasi anggaran bertujuan

untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.

Sesuai fakta tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan

tema “analisis efektivitas dan efisiensi anggaran pendapatan dan belanja

daerah pada badan pengelola keuangan daerah kabupaten enrekang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah

yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah “bagaimana tingkat efektivitas

dan efisiensi penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada

badan pengelola keuangan daerah kabupaten enrekang?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi

penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada badan pengelola

keuangan daerah kabupaten enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini terdiri atas

dua macam, yaitu teoritis dan praktis.

a. Manfaat Teoritis

1. Bagi pengembangan teori, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

kajian terutama dibidang Akuntansi Sektor Publik yang berhubungan

dengan pengelolaan anggaran belanja dan pendapatan secara efektivitas

dan efisiensi.

Page 22: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

6

2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti

lebih dalam terkait bahasan ini.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat dalam rangka penyelesaian studi

akhir strata 1 program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di

Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bagi Pemerintah Daerah, diharapkan menjadi rujukan khususnya pada

Badan pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang pada bidang

pengkajian nilai efektivitas dan efisiensi dalam kaitannya dengan

anggaran belanja dan pendapatan yang akan datang.

Page 23: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Standar Akuntansi Pemerintah

Menurut Eko Santoso (2011:9) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam upaya

penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat. Pasal 96 Peraturan

Pemerintahan Nomor 58 tahun 2005 tentang Akuntansi Keuangan Daerah,

Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun sistem akuntansi pemerintahan

daerah dengan mengacu pada standar akuntansi Pemerintahan. Sistem

akuntansi pemerintah daerah tersebut ditetapkan dengan peraturan kepala

daerah yang mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan

daerah.

Standar akuntansi pemerintah adalah acuan dalam penyajian laporan

keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak diluar organisasi yang

mempunyai otoritas tertinggi dalam kerangka akuntansi berterima umum

(Hardian, Restianto, dan Bawono: 2010). Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 pasal 1 ayat (3) tentang standar akuntansi

pemerintahan, SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam

menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Menurut Abdul Hakim dikutip dari Kemendagri Nomor 29 tahun 2002

pasal 70 ayat (1) Sistem akuntansi Keuangan Daerah adalah sistem akuntansi

yang meliputi pencatatan, pengelolaan, penafsiran, peringkasan transaksi atau

kejadian keuangan serta laporan keuangannya dalam rangka pelaksanaan

Page 24: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

8

APBD, dilaksanakan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum.

Berdasarkan Kemendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang terdapat pada pasal 232

menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah merupakan

serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,

pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual

atau menggunakan komputer.

Beberapa batasan tentang keuangan Daerah pada dasarnya menetapkan

bahwa keuangan daerah tidak lain adalah segala hak atau kewajiban daerah

yang dinilai dengan uang, termasuk didalamnya aset berupa barang yang dapat

dijadikan sebagai kekayaan daerah, maka ruang lingkup keuangan daerah

akan dihadapkan kepada persoalan jenis-jenis kekayaan yang dapat dimiliki

oleh pemerintah daerah, yang dapat dikelola langsung berupa uang maupun

berupa barang milik daerah terutama digunakan untuk melaksanakan tugas-

tugas dan kegiatan yang bersangkutan, Hasdiana (2015:259).

B. Anggaran

a. Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang

hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam

ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode

untuk mempersiapkan suatu anggaran, Mardiasmo (2011:61). Sedangkan

menurut Wiratna (2015:28) anggaran adalah pertanggungjawaban dari

pemegang manajemen organisasi untuk memberikan segala aktivitas dan

Page 25: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

9

kegiatan organisasi atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan berupa

rencana-rencana program yang dibiayai dengan uang publik.

Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang dibuat secara

tepat dan cermat berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan untuk jangka

waktu satu periode (Erna wijaya: 2015). Anggaran yang telah disusun akan

digunakan oleh pihak manajemen untuk mengarahkan jalannya kondisi

organisasi atau perusahaan agar berjalan dengan baik dan lancar.

Mardiasmo (2018:98) menjelaskan bahwa anggaran adalah suatu pekerjaan

yang pada satu pihak mengandung jumlah pengeluaran yang setinggi-

tingginya yang mungkin diperlukan untuk membiayai kepentingan Negara

pada masa depan dan pihak lain perkiraan pendapatan (penerimaan) yang

mungkin akan diterima dalam masa tersebut.

Anggaran merupakan dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik

berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter

yang akan dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa

lalu sebagai bentuk pengendalian dan penilaian kinerja (Halim dan Kusufi

2016:48). Sedangkan menurut Jones dan Pendlebury dalam Halim Abdul

(2016:235) Anggaran merupakan suatu kinerja pemerintah yang diwujudkan

dalam bentuk uang (Rupiah) selama masa periode tertentu (satu tahun).

Anggaran tersebut digunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya

pengeluaran, membantu pengambilan keputusan dan rencana

pembangunan, otorisasi pengeluaran di masa-masa yang akan datang,

sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja

sebagai alat memotivasi para pegawai dan alat koordinasi bagi semua dari

berbagai unit kinerja.

Page 26: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

10

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa anggaran merupakan kebijakan pemerintah dalam bentuk Rupiah

untuk merealisasikan rencana kerja suatu organisasi yang tersusun secara

sistematis dalam suatu periode tertentu baik untuk membiayai pengeluaran

serta membantu dalam pengambilan keputusan.

b. Fungsi dan Manfaat Anggaran

Anggaran dalam akuntansi berada di ruang lingkup akuntansi

manajemen. Mardiasmo (2009) mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran

dalam manajemen sektor publik adalah sebagai berikut :

1. Anggaran sebagai alat perencanaan

Mardiasmo (2009) menyatakan bahwa anggaran merupakan alat

perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi sehingga

organisasi akan tahu apa yang harus dilakukan oleh pemerintah, berapa

biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja

pemerintah tersebut.Anggaran sebagai alat perencanaan, digunakan

untuk:

a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi

dan misi yang ditetapkan;

b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai

tujuan organisasi serta alternatif pembiayaannya;

c) Mengalokasikan dana pada berbagai program kegiatan yang telah

disusun; dan

d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

Page 27: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

11

2. Anggaran sebagai alat pengendalian

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk

menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending),

terlalu rendah (underspending), salah sasaran (misappropriation) atau

adanya penggunaan yang tidak semestinya (misspending). Anggaran

merupakan alat untuk mengawasi kondisi keuangan dan pelaksanaan

operasional program atau kegiatan pemerintah. Sebagai alat

pengendalian manajerial anggaran sektor publik digunakan untuk

meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk

memenuhi kewajibannya. Pengendalian anggaran sektor publik dapat

dilakukan dengan empat cara yaitu :

a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan;

b) Menghitung selisih anggaran (favourable dan unfavorable variances);

c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan

tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians;

d) Merevisi standar biaya untuk target anggaran untuk tahun berikutnya.

3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal

Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah

atas kebijakan tertentu. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal

pemerintah, digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong

pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi

ekonomi.

4. Anggaran sebagai alat politik

Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik, sebagai

bentuk komitmen eksklusif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan

Page 28: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

12

dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran digunakan untuk

memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap

prioritas tertentu. Para manajer publik perlu pemahaman tentang

manajemen keuangan sektor publik yang memadai serta anggaran tidak

sekedar alat teknik melainkan diperlukannya keterampilan berpolitik

(political skill), membangun koalisi dan keahlian bernegosiasi. Oleh

karena itu, kegagalan dalam melaksanakan anggaran akan dapat

menjatuhkan kepemimpinan dan kredibilitas pemerintah.

5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi

Sebuah bagian unit kerja atau departemen yang merupakan sub-

organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang

dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya melalui dokumen anggaran yang

komprehensif. Oleh karena itu, anggaran dapat digunakan sebagai alat

koordinasi dan komunikasi antara dan seluruh bagian dalam

pemerintahan.

6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja

Pencapaian target anggaran, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan

anggaran merupakan penilaian kinerja eksklusif. Tingkatan hasil yang

dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan merupakan

penilaian kinerja manajemen publik. Anggaran merupakan alat efektif

untuk pengendalian dan penilaian kinerja.

7. Anggaran sebagai alat motivasi

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer

dan stafnya agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien

dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang ditetapkan maka alat

Page 29: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

13

yang dapat digunakan salah satunya adalah anggaran. Selain dapat

memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but

attainable atau demanding but achievable. Hendaknya anggaran jangan

terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai, namun jangan

terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi.

8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik

Fungsi ini hanya berlaku pada organisasi sektor publik, karena pada

organisasi swasta anggaran merupakan dokumen rahasia yang tertutup

oleh publik. Elemen-elemen yang harus terlibat dalam penganggaran

publik masyarakat dan elemen masyarakat lainnya non pemerintah,

seperti LSM, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, dan Organisasi

masyarakat lainnya. Keterlibatan mereka dapat bersifat langsung di mana

masyarakat dalam proses penganggaran dapat dilakukan mulai dari

proses penyusunan perencanaan pembangunan maupun rencana kerja

pemerintah (daerah) sedangkan keterlibatan secara tidak langsung dapat

melalui perwakilan mereka di lembaga legislatif (DPR/DPRD).

C. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Beberapa sumber menjelaskan mengenai definisi dari pendapatan,

para ahli memiliki definisi yang berbeda dari pendapatan. Samryn (2014:07)

menjelaskan bahwa pendapatan merupakan hasil moniter dari pengalihan

hak atau barang jasa melalui transaksi penjualan kepada pelanggan.

Sedangkan menurut Kieso, Warfield dan Weygandt (2011:955)

mendefinisikan pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi

yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus

Page 30: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

14

masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penanaman modal.

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan

dalam satu periode. Pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi antara lain

penjualan barang, jasa, penggunaan aktiva perusahaan, pihak lain yang

menghasilkan keuntungan, royalti dan deviden. Pendapatan merupakan

jumlah yang dibebankan kepada langganan atas barang dan jasa yang di

jual. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

memperoleh pendapatan yang diharapkan. Menurut Hery (2013:26)

pendapatan merupakan arus aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva

atau penyelesaian kewajiban entitas (kombinasi dari keduanya) dari

pengirim barang, penerima barang, pemberian jasa atau aktiva lainnya yang

merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan. Secara

konseptual pendapatan dapat diartikan aliran masuk aktiva atau

pengurangan hutang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa

kepada para pelanggan, Samryn (2014:45).

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas

perusahaan dalam suatu periode.

b. Tujuan penyusunan pendapatan

Tujuan prosedur penyusunan pendapatan menurut Bastian (2009:147)

adalah:

Page 31: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

15

1. Memberikan informasi prosedur yang baku atas aktivitas yang berkaitan

dengan perolehan informasi mengenai pendapatan, mulai dari

pengakuan sampai pada proses pencatatannya.

2. Memberikan informasi yang tepat maupun prediktif mengenai jumlah

pendapatan yang dimiliki oleh pemerintah daerah (pemda), sehingga

dapat diperhitungkan seberapa besar dana yang dimiliki oleh pemda

untuk membiayai kegiatan pemda seperti yang dianggarkan.

D. Belanja Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005, belanja adalah semua

pengeluaran rutin dari rekening kas umum yang menguraikan ekuitas dana

lancar dalam periode tahun anggaran. Sedangkan menurut Siregar (2017:32)

belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah

yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah daerah.

Standar Akuntansi Pemerintah SAP menyatakan belanja diakui pada saat

terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Definisi lain

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

sebagaimana telah diubah dengan permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dan

adanya perubahan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011 tentang perubahan kedua, Belanja dikelompokkan menjadi:

1. Belanja Langsung, adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung

dengan program dan kegiatan. Belanja langsung terdiri dari belanja:

a. Belanja pegawai

Page 32: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

16

b. Belanja barang dan jasa

c. Belanja modal

2. Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait

secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok

belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari:

a. Belanja pegawai

b. Belanja bunga

c. Belanja subsidi

3. Belanja Modal, merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang

manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau

kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat

rutin seperti biaya operasi dan pemeliharaan.

E. Efektivitas

1. Definisi Efektivitas

Menurut Beni (2016:69) efektivitas adalah hubungan antara output dan

tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat

output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan

dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga

suatu kegiatan dapat dikatakan efektif jika suatu kegiatan tersebut

mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan

masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditentukan. Menurut

Danumihardja (2014) efektivitas ialah suatu ukuran yang mengungkapkan

seberapa jauh (kuantitas, kualitas dan waktu) telah mampu dicapai. Jika

digambarkan dalam bentuk persamaan maka efektivitas sama dengan hasil

nyata dibagi dengan hasil yang diharapkan.

Page 33: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

17

Menurut Mardiasmo (2017:134) efektivitas adalah ukuran berhasil

tidaknya organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi telah

mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah berjalan efektif. Indikator

efektif menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari

keluaran (output) program dalam mencapai tujuan program. semakin besar

kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran

yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi.

Sedangkan Mahmudi (2015:86) menjelaskan bahwa efektivitas berkaitan

dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang

sesungguhnya dicapai.

Sedarmayanti (2015:59) menyatakan bahwa, efektivitas adalah suatu

ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai.

Menurut Makmur (2011:5) efektivitas berhubungan dengan tingkat

kebenaran atau keberhasilan dan kesalahan. Untuk menentukan tingkat

efektivitas keberhasilan seseorang, kelompok, organisasi bahkan sampai

kepada Negara kita harus melakukan perbandingan antara kebenaran atau

ketepatan dengan kekeliruan atau yang dilakukan.

Secara umum efektivitas menunjukkan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan target (kuantitas,

kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh perusahaan, yang mana target

tersebut telah ditentukan terlebih dahulu. Indikator efektivitas dalam arti

tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai

dengan apa yang telah direncanakan.

Page 34: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

18

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas

merupakan tingkat keberhasilan suatu kegiatan dalam mewujudkan tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Pengukuran Efektivitas

Indra Bastian (2006:77) menyatakan bahwa tolak ukur dalam

anggaran belanja suatu organisasi, baik organisasi berorientasi laba

(swasta) maupun organisasi non profit (sektor publik) adalah value for money

yang meliputi penilaian efisiensi, efektivitas, dan ekonomi. Dimana

penjelasan masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pengukuran Ekonomi

Pengukuran efektivitas hanya memperhatikan keluaran yang didapat,

sedangkan pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan

yang digunakan ekonomi berupa ukuran relatif. Pertanyaan sehubungan

dengan pengukuran ekonomi adalah:

a. Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh

organisasi?

b. Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain

yang sejenis yang dapat diperbandingkan?

c. Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya

secara optimal?

Page 35: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

19

2) Pengukuran Efisiensi

Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin besar

output dibanding input, maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu

organisasi.

3) Pengukuran Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Indikator efektif menggambarkan jangkauan akibat dan

dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan

program (mardiasmo 2009:132).

Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak

menyatakan tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk

mencapai tujuan tersebut. Biaya boleh jadi melebihi apa yang telah

dianggarkan, boleh jadi dua kali lebih besar atau bahkan lebih. Efektivitas

hanya melihat suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Mardiasmo, 2004; 134).

Makmur (2011:7-9) mengungkapkan indikator efektivitas dilihat dari

beberapa segi kriteria efektivitas, sebagai berikut :

a. Ketepatan Waktu

Keberhasilan suatu kegiatan yang dilakukan dalam sebuah

organisasi tapi juga dapat berakibat terhadap kegagalan suatu

aktivitas organisasi ditentukan oleh waktu. Penggunaan waktu yang

tepat akan menciptakan efektivitas pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Page 36: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

20

b. Ketepatan Perhitungan Biaya

Tidak mengalami kekurangan juga sebaliknya tidak mengalami

kelebihan pembiayaan sampai suatu kegiatan dapat dilaksanakan dan

diselesaikan dengan baik dalam arti berkaitan dengan ketepatan

dalam pemanfaatan biaya. Ketepatan dalam menetapkan satuan-

satuan biaya merupakan bagian daripada efektivitas.

c. Ketepatan Dalam Pengukuran

Gambaran daripada efektivitas yang menjadi tanggung jawab

dalam sebuah organisasi sebenarnya merupakan ketepatan ukuran

sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Ketepatan Dalam Menentukan Pilihan

Menentukan yang terbaik di antara yang baik atau yang terjujur

di antara yang jujur atau kedua-duanya yang terbaik dan terjujur di

antara yang baik dan jujur pilihan bukanlah suatu persoalan yang

gampang dan juga bukan hanya tebakan tapi melalui suatu proses.

e. Ketepatan Berpikir.

Kesuksesan yang senantiasa diharapkan itu dalam melakukan

suatu bentuk kerja sama dalam memberikan hasil yang maksimal

dibutuhkan ketepatan berfikir sehingga melahirkan pemikiran yang

efektif.

f. Ketepatan Dalam Melakukan Perintah.

Kemampuan seorang pemimpin, salah satunya kemampuan

memberikan perintah yang jelas dan mudah dipahami oleh bawahan

sangat banyak mempengaruhi keberhasilan aktivitas suatu organisasi.

Page 37: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

21

Jika perintah yang diberikan tidak dapat dipahami maka akan

mengalami kegagalan yang akan merugikan organisasi.

g. Ketepatan Dalam Menentukan Tujuan

Ketepatan dalam menentukan tujuan merupakan aktivitas

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Tujuan yang ditetapkan secara tepat akan sangat

menunjang efektivitas pelaksanaan kegiatan terutama yang

berorientasi kepada jangka panjang.

h. Ketepatan Sasaran.

Penentuan sasaran yang ditetapkan kurang tepat, maka akan

menghambat pelaksanaan berbagai kegiatan itu sendiri. Demikian

pula sebaliknya, penentuan sasaran yang tepat baik yang ditetapkan

secara individu maupun secara organisasi sangat menentukan

keberhasilan aktivitas organisasi.

Berdasarkan uraian indikator efektivitas oleh Makmur diatas

intinya dapat dilihat bahwa efektivitas merupakan ukuran-ukuran

ketepatan efektivitas dimana suatu target atau sasaran dapat tercapai

sesuai dengan apa yang telah direncanakan merupakan suatu

pengukuran dalam tercapainya sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Page 38: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

22

Selain itu perlu diketahui alat ukur efektivitas kinerja, menurut

Richard dan M. Steers yang meliputi:

1. Kemampuan menyesuaikan diri

Kemampuan menyesuaikan terbatas dalam segala hal, sehingga

dengan keterbatasannya itu menyebabkan manusia tidak dapat

mencapai pemenuhan kebutuhannya tanpa melalui kerja sama

dengan orang lain. Kunci keberhasilan organisasi adalah kerja sama

dalam mencapai tujuan. Setiap orang yang masuk kedalam organisasi

dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja

dalam organisasi tersebut.

2. Prestasi Kerja

Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang

dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepada seorang

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan

waktu. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan

kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu yang dimiliki oleh

seorang pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan

sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

3. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja yang dimaksud adalah tingkat kesenangan yang

dirasakan seorang atas peranan atau pekerjaan dalam organisasi.

Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang

Page 39: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

23

setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan

organisasi tempat mereka berada.

4. Kualitas

Kualitas dari jasa atau produk primer yang dihasilkan oleh

organisasi menentukan efektivitas kinerja dari organisasi itu.Kualitas

mungkin mempunyai banyak bentuk operasional, terutama ditentukan

oleh jenis produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.

5. Penilaian Oleh Pihak Luar

Penilaian mengenai organisasi dan unit organisasi diberikan oleh

mereka (individu atau organisasi) dalam lingkungan organisasi itu

sendiri, yaitu pihak-pihak dengan siapa organisasi itu berhubungan.

Kesetiaan, kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada

organisasi oleh kelompok-kelompok seperti para petugas dan

masyarakat umum.

F. Efisiensi

Menurut Mahmudi (2015:143) efisiensi adalah suatu proses yang

dilakukan untuk mengukur dan membandingkan keluaran dan masukan.

Sedangkan Winarno (2010:178) menyatakan bahwa, efisiensi adalah

hubungan atau perbandingan antara faktor keluaran (output) barang dan jasa

dengan masukan (input) yang langka dalam suatu unit kerja atau ketepatan

cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang-

buang waktu, tenaga dan biaya).

Page 40: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

24

Efisiensi dapat menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan

yang diterima (Yulianti, 2015). Menurut Sedarmayanti (2014:22) efisiensi

adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin

hemat atau sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan

semakin efisien. Proses efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga

menjadi lebih murah dan lebih cepat.

Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

efisiensi merupakan keberhasilan yang dinilai berdasarkan perbandingan

antara faktor output (keluaran) dan faktor input (masukan). Suatu unit kegiatan

ekonomi dikatakan efisien secara teknis apabila menghasilkan output maksimal

dengan sumber daya tertentu atau memproduksi sejumlah tertentu output

menggunakan sumber daya yang minimal.

G. Penelitian Terdahulu

Dari beberapa penelusuran daftar pustaka, diketahui bahwa penelitian

terkait objek efektivitas dan efisiensi anggaran pendapatan dan belanja, telah

banyak diteliti oleh mahasiswa yang relevan untuk dibandingkan dengan

penelitian ini. Hasil penelitian tersebut antara lain, pertama, Pangkey (2015)

“Analisis Efektivitas dan efisiensi Anggaran Belanja Pada Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara”. Metode analisis yang digunakan yaitu

analisis deskriptif dan analisis data perhitungan pengukuran efektivitas dan

efisiensi. Hasil penelitian untuk tingkat efektivitas pada tahun 2010-2014

keseluruhannya tidak efektif dan tingkat efisien dari tahun 2010-2014

keseluruhannya tidak efisien. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Page 41: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

25

Sulawesi Utara sebaiknya meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran

belanja, dibutuhkan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah maupun

swasta serta masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan, program kegiatan

maupun perencanaan anggaran.

Kedua, Widiyana (2016) “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran

Belanja Dalam Menilai Kinerja Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kota Palembang”. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat dan kriteria efektivitas anggaran

belanja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2011

- 2014 sangat bervariasi. Tingkat efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2012

dan terendah terjadi pada tahun 2014. Pelaksanaan anggaran belanja tahun

2011, 2012, 2013 dan 2014 dikatakan efektif. Tetapi pada tahun 2014 tingkat

efektivitasnya masih cukup efektif karena realisasi anggaran belanja memiliki

perbedaan yang jauh dengan target anggaran belanja. Perbedaan ini terjadi

karena ada beberapa kegiatan yang dianggarkan tetapi tidak dilaksanakan.

Tetapi untuk kegiatan lain yang telah dianggarkan sudah cukup efektif.

Pelaksanaan anggaran belanja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota

Palembang tahun 2011-2014, secara keseluruhan telah dikelola secara efisien.

Pelaksanaan anggaran belanja tahun 2011-2014 dikategorikan sangat efisien.

Kinerja Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang didalam

pelaksanaan anggaran belanja sudah cukup baik.

Ketiga, Azmi (2017) “Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pengembangan (Bappeda

Litbang) Kota Palembang”. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode

deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pada tahun 2013 tingkat

Page 42: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

26

efektivitas dari anggaran belanja pada presentasi 83,73% dan dapat dikatakan

cukup efektif. Pada tahun 2014 tingkat efektivitas mengalami penurunan yaitu

sebesar 1,27% dengan persentase sebesar 82,47%, penurunan terjadi tidak

terlalu signifikan dan masih dikatakan cukup efektif. Pada tahun 2015 terjadi

penurunan sebesar 64,30%, penurunan terjadi karena capaian PAD tidak

sesuai dengan target yang telah direncanakan dan juga ada beberapa

program/kegiatan yang dibatalkan.

Keempat, Apriliyana (2017) “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Pada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga

Kabupaten Magelang tahun 2012-2016”. Metode penelitian yang digunakan

yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas

anggaran PAD DISPARPORA kabupaten Magelang tahun 2012 sudah sangat

efektif, tahun 2013, 2014, 2016 sudah cukup efektif, dan tahun 2015 kriteria

kurang efektif. Tingkat efektivitas anggaran belanja tahun 2012, 2015, dan 2016

kriteria efektif tetapi tahun 2013 dan 2014 cukup efektif. Hasil analisa efisien

anggaran biaya memperoleh pendapatan DISPARPORA Kabupaten Magelang

tahun 2013 memenuhi kriteria sangat efisien. Sedangkan hasil analisa efisien

anggaran belanja langsung DISPARPORA tahun 2012-2016 memenuhi kriteria

efisien.

Kelima, Muryanti (2017) “Analisis Realisasi Anggaran Untuk Menilai

Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun

Anggaran 2011-2015”. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode

deskriptif dengan menggunakan teknik analisis efisiensi dan efektivitas untuk

menilai kinerja pemerintah daerah kabupaten wonogiri. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa perkembangan tingkat efektivitas pengelolaan keuangan

Page 43: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

27

daerah di kabupaten Wonogiri selama tahun anggaran 2011-2015 dapat

dikatakan sangat efisien, yaitu dengan memiliki rasio efektivitas rata-rata diatas

100%, sedangkan perkembangan tingkat efisiensi pengelolaan keuangan

daerah di Kabupaten Wonogiri selama tahun anggaran 2011-2015 dapat

dikatakan efisien dalam mengelola anggaran keuangan daerah dengan

menunjukkan adanya penurunan tingkat efisiensi yang mendekati angka 100%

atau lebih dari 100% menunjukkan tingkat efisiensi yang kurang baik dengan

indikasi adanya kecenderungan pemborosan anggaran.

Keenam, Rusdi (2018) “Analisis Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang”. Metode

penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumenter, survey dan

observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pendapatan belum

mencapai jumlah terealisasi dengan yang dianggarkan. Sedangkan kinerja

belanja pemerintah daerah Kab. Enrekang dinilai mampu menghemat

anggaran belanja dengan sangat efisien. Hal ini terlihat dari tidak adanya angka

realisasi yang melebihi anggaran belanja yang ditargetkan.

Ketujuh, Sukmawati (2019) “Analisis Efektivitas dan Efisiensi

Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pada STKIP Muhammadiyah

Enrekang”. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisien pada tahun

2016/2017 adalah 67,66% menandakan bahwa pada periode tersebut APB

telah efisien, kemudian pada tahun 2017/2018 menjadi 95,58% yang berarti

kurang efisien disebabkan karena adanya peningkatan belanja personalia yang

cukup besar yaitu dari Rp. 479.240.000 meningkat menjadi Rp. 1.499.541.000.

Page 44: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

28

Peningkatan terbesar juga terjadi pada Belanja Akademik yang dari Rp.

327.710.800 meningkat menjadi Rp. 618.237.600 pada tahun 2017/2018.

Page 45: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

29

Tabel 2.1

Tinjauan Empiris

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Pangkey

(2015)

Analisis

efektivitas dan

efisiensi

anggaran

belanja pada

Dinas

Kebudayaan

dan Pariwisata

Provinsi

Sulawesi

Utara.

Metode analisis

yang digunakan

yaitu analisis

deskriptif dan

analisa data

perhitungan

pengukuran

efektivitas dan

efisiensi.

Hasil penelitian untuk tingkat efektivitas

pada tahun 2010-2014 keseluruhannya

tidak efektif dan tingkat efisien dari tahun

2010-2014 keseluruhannya tidak efisien.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Sulawesi Utara sebaiknya meningkatkan

efektivitas dan efisiensi anggaran belanja,

dibutuhkan koordinasi yang baik dengan

pemerintah daerah maupun swasta serta

masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan

program kegiatan maupun perencanaan

anggaran.

2 Widiyana

(2016)

Analisis

efektivitas dan

efisiensi

anggaran

belanja dalam

menilai kinerja

pada Dinas

Pendidikan,

Pemuda dan

Olahraga Kota

Palembang

Metode yang

digunakan yaitu

metode

deskriptif

kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan tingkat dan

kriteria dan efektivitas anggaran belanja

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kota Palembang tahun 2011-2014 sangat

bervariasi. Tingkat efektivitas terjadi pada

tahun 2012 dan terendah terjadi pada tahun

2014. Pelaksanaaan anggaran belanja

tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014

dikatakan efektif tetapi pada tahun 2014

tingkat efektivitasnya masih cukup efektif

karena realisasi anggaran belanja memiliki

perbedaan yang jauh dengan target

anggaran belanja. Perbedaan ini terjadi

karena ada beberapa kegiatan yang

Page 46: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

30

dianggarkan tetapi tidak dilaksanakan.

Tetapi untuk kegiatan lain yang telah

dianggarkan sudah cukup efektif.

Pelaksanaan anggaran belanja Dinas

Pendidikan, pemuda dan Olahraga Kota

Palembang tahun 2011-2014 secara

keseluruhan telah dikelola secara efektif.

Pelaksanaan anggaran belanja tahun 2011-

2014 dikategorikan sangat efisien. Kinerja

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Kota Palembang didalam pelaksanaan

anggaran belanja sudah cukup baik.

3 Azmi (2017) Analisis

efektivitas

pelaksanaan

anggaran belanja

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah dan

Pengembangan

(Bappeda

Litbang) Kota

Palembang

Metode

penelitian yang

digunakan yaitu

metode

deskriptif

kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan pada tahun

2013 tingkat efektivitas dari anggaran

belanja pada presentasi 83,73% dan dapat

dikatakan cukup efektif, pada tahun 2014

tingkat efektivitas mengalami penurunan

yaitu sebesar 1,27% dengan persentase

sebesar 82,47% penurunan terjadi tidak

terlalu signifikan dan masih dikatakan cukup

efektif.Pada tahun 2015 terjadi penurunan

sebesar 64,30%, penurunan terjadi karena

capaian PAD tidak sesuai dengan target

yang telah direncanakan dan juga ada

beberapa program/kegiatan yang

dibatalkan

4 Apriliyana

(2017)

Analisis

Efektivitas dan

Efisiensi

Anggaran

Pendapatan

Metode

penelitian

yang

digunakan

yaitu metode

Hasil penelitian menunjukkan efektivitas

anggaran PAD DISPARPORA Kabupaten

Magelang tahun 2012 sudah sangat efektif,

tahun 2013, 2014, 2016 sudah cukup efektif,

dan tahun 2015 kriteria kurang efektif.

Page 47: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

31

dan Belanja

Pada Dinas

Pariwisata,

Kepemudaan

dan Olahraga

Kabupaten

Magelang

Tahun 2012-

2016

deskriptif

kualitatif

Tingkat efektivitas anggaran belanja tahun

2012, 2015 dan 2016 kriteria efektif tetapi

tahun 2013 dan 2014 cukup efektif. Hasil

analisa efisien anggaran biaya memperoleh

pendapatan DISPARPORA Kabupaten

Magelang tahun 2013 memenuhi kriteria

sangat efisien. Sedangkan hasil analisa

efisien anggaran belanja langsung

DISPARPORA tahun 2012-2016 memenuhi

kriteria efisien.

5 Muryanti

(2017)

Analisis realisasi

Anggaran Untuk

Menilai

Efektivitas dan

Efisiensi kinerja

pemerintah

Daerah Wonogiri

Tahun Anggaran

2011-2015

Metode

penelitian yang

digunakan yaitu

metode

deskriptif

dengan

menggunakan

teknik analisis

efisiensi dan

efektivitas

untuk menilai

kinerja

pemerintah

daerah

kabupaten

wonogiri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perkembangan tingkat efektivitas

pengelolaan keuangan daerah di kabupaten

Wonogiri selama tahun anggaran 2011-

2015 dapat dikatakan sangat efisien, yaitu

dengan memiliki rasio efektivitas rata-rata

diatas 100%, sedangkan perkembangan

tingkat efisiensi pengelolaan keuangan

daerah di Kabupaten Wonogiri selama

tahun anggaran 2011-2015 dapat dikatakan

efisien dalam pengelolaan anggaran

keuangan daerah dengan menunjukkan

adanya penurunan tingkat efisiensi yang

mendekati angka 100% atau lebih dari

100% menunjukkan tingkat efisiensi yang

kurang baik dengan indikasi adanya

kecenderungan pemborosan anggaran.

6 Rusdi

(2018)

Analisis Laporan

Realisasi

Anggaran

Pendapatan dan

Belanja Daerah

Pada Pemerintah

Metode analisis

yang digunakan

yaitu metode

deskriptif

kuantitatif

dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja

pendapatan belum mencapai jumlah

terealisasi dengan yang dianggarkan.

Sedangkan kinerja belanja pemerintah

daerah Kab. Enrekang dinilai mampu

menghemat anggaran belanja dengan

Page 48: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

32

Daerah Kabupaten

Enrekang

menggunakan

teknik

pengumpulan

data yaitu teknik

dokumenter,

survey dan

observasi

sangat efisien. Hal ini terlihat dari tidak

adanya angka realisasi yang melebihi

anggaran belanja yang ditargetkan.

7 Sukmawati

(2019)

Analisis

Efektivitas dan

Efisiensi

Penggunaan

Anggaran

Pendapatan

dan Belanja

Pada STKIP

Muhammadiy

ah Enrekang

Metode analisis

yang digunakan

yaitu analisis

deskriptif

kualitatif.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tingkat

efisien pada tahun 2016/2017 adalah

67,66% menandakan bahwa pada periode

tersebut APB telah efisien,kemudian pada

tahun 2017/2018 menjadi 95,58% yang

berarti kurang efisien disebabkan karena

adanya peningkatan Belanja Personalia

yang cukup besar yaitu dari Rp.

479.240.000 meningkat menjadi Rp.

1.499.541.000. Peningkatan terbesar juga

terjadi pada Belanja Akademik yang dari Rp.

327.710.800 meningkat menjadi Rp.

618.237.600 pada tahun 2017/2018.

Page 49: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

33

H. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini, penulis meneliti tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Pada Badan Pegelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang.

Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang, dibutuhkan penanganan

dan mekanisme yang efektif dan efisien sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah dalam

pelaksanaan belanja tersebut, pemerintah diwajibkan untuk mengelola

anggaran berdasarkan asas efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas

sebagaimana yang telah diamanatkan dalam pasal 280 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

GAMBAR 2.1

KERANGKA PIKIR

APBD

KAB. ENREKANG

Laporan Realisasi Anggaran BPKD

Efektif efisien

output outcome input output

Page 50: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

34

Skema tersebut menggambarkan bahwa untuk menentukan tingkat

efektivitas dan efisiensi yaitu diukur dengan menggunakan rasio keuangan

daerah diantaranya rasio efektivitas dan rasio efisiensi. Rasio efektivitas

merupakan perbandingan outcome dengan output dengan cara

menggambarkan kemampuan pemerintah dalam merealisasikan Pendapatan

Asli Daerah dibanding dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil.

Sedangkan rasio efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input

yang diukur dengan cara membandingkan antara realisasi belanja dengan

anggaran belanja. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penghematan

anggaran yang dilakukan pemerintah.

Page 51: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan fenomena yang ada dengan

menggunakan angka-angka untuk memperoleh gambaran terkait objek

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data berupa laporan

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang mulai tahun 2015 sampai tahun 2019.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi

Selatan Yaitu di Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

tepatnya di Jl. Jendral Sudirman No.1 Enrekang Sulawesi Selatan. penelitian

ini berfokus pada efektivitas dan efisiensi anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Pada Badan Pengelola keuangan Daerah Kabupaten Enrekang.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data pada penelitian diperkirakan kurang lebih dua bulan.

Page 52: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

36

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa Dokumentasi, dimana dapat

diperoleh melalui dokumen atau data berupa struktur organisasi Badan

Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang, Visi dan Misi, Fungsi dan

Tugas, dan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2015-

2019.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif

kuantitatif. Proses analisa data dimulai dengan mengembangkan data-data yang

telah didapatkan di lapangan. Data laporan keuangan Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang dalam bentuk laporan realisasi

anggaran pendapatan dan belanja daerah, dianalisis dengan menggunakan

rasio-rasio keuangan daerah sebagai berikut:

1. Efektivitas dan Efisiensi Pendapatan dan Belanja Daerah

Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan

dengan hasil sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan antara

output dan tujuan. Maka semakin besar kontribusi output terhadap

pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan.

Efektivitas lebih berfokus pada pencapaian hasil (outcome). Rasio Efektivitas

menggambarkan kemampuan pemerintah dalam merealisasikan Pendapatan

Asli Daerah dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi

riil. Semakin tinggi rasio efektivitas berarti kinerja akan semakin baik dan

semakin rendah rasio efektivitas berarti kinerja semakin buruk (Yulianti, 2015).

Page 53: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

37

Tingkat efektivitas diukur dengan cara membandingkan antara realisasi

penerimaan PAD dengan target penerimaan PAD (yang ditetapkan).

𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒂𝒏 𝑷𝑨𝑫

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒂𝒏 𝑷𝑨𝑫 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏

𝑿 𝟏𝟎𝟎%

SUMBER: (Abdul Halim, 2007:169)

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690. 900-327 tahun 1996, kriteria

anggaran belanja sebagai berikut :

• > 100% Sangat Efektif

• 90% - 100% Efektif

• 80% - 90% Cukup Efektif

• 60% - 80% Kurang Efektif

• < 60% Tidak Efektif

2. Analisis Efisien Belanja

Tingkat efisien diukur dengan cara membandingkan antara realisasi

belanja dengan anggaran belanja. Rasio ini digunakan untuk mengukur

tingkat penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah, pemerintah

daerah dinilai telah melakukan efisien anggaran jika rasio efisien nya kurang

dari 100%. Sebaliknya jika melebihi 100% maka mengindikasikan terjadinya

pemborosan anggaran (Mahmudi, 2007:152). Efisien Belanja diukur dengan

Rumus:

𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑬𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂

𝑨𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂 𝑿 𝟏𝟎𝟎%

Sumber: (Mahmudi, 2007:152)

Page 54: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

38

Kemendagri Nomor 690.900.327 tahun 1996 tentang kriteria untuk mengukur

efisiensi pengelolaan keuangan daerah sebagai berikut:

• > 100% Tidak Efisien

• 90% - 100% Kurang Efisien

• 80% -90% Cukup Efisien

• 60% - 80% Efisien

• < 60% Sangat Efisien

Page 55: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Nama dan Sejarah singkat Badan Pengelola Keuangan Daerah

(BPKD) Kabupaten Enrekang.

Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Satuan Kerja Perangkat

Daerah pemerintah Kabupaten Enrekang yang merupakan satuan kerja

pengelola keuangan daerah. Cikal bakal dari Badan Pengelola Keuangan

Daerah Kabupaten Enrekang sebelumnya adalah berasal dari Bagian

Keuangan Sekretariat Daerah sehubungan dengan semakin kompleksnya

tugas-tugas pengelola keuangan daerah, maka dibentuklah suatu

organisasi perangkat daerah yang khusus menangani pengelolaan

keuangan daerah yang diberi nama Badan Pengelola Keuangan Daerah (

BPKD ) yang ditetapkan dengan peraturan daerah Kabupaten Enrekang

Nomor 03 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Enrekang dan keputusan

Bupati Enrekang Nomor 20 Tahun 2005 tentang Tugas Pokok dan Fungsi

Jabatan pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang.

Pada tahun 2008 pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah

Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.

Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah tersebut maka dilakukan

perubahan kembali terhadap organisasi perangkat daerah di Kabupaten

Enrekang sehingga Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) berubah

nama menjadi Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)

Page 56: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

40

sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Enrekang termasuk dalam peraturan

daerah ini melebur Dinas Pendapatan Daerah ( DISPENDA ) dan Bagian

Aset Sekretariat Daerah menjadi bagian dari struktur/susunan organisasi

dari Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah ( DPKAD ) Kabupaten

Enrekang sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Enrekang Nomor 21

Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja

Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Enrekang.

Pada tahun 2016, Pemerintah kembali menerbitkan Peraturan

Pemerintah Nomor o18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang

ditindaklanjuti dengan penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang

Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Kabupaten Enrekang. Dengan berlaku peraturan tersebut maka

kembali dilakukan perubahan terhadap organisasi perangkat daerah di

Kabupaten Enrekang termasuk Dinas Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah.Kembali menjadi Badan Pengelola Keuangan Daerah. Pada

perubahan ini Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dimekarkan

menjadi tiga Organisasi Perangkat Daerah yaitu Badan Pengelola

Keuangan Daerah (BPKD), Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) dan

khusus untuk Bidang Aset kembali menjadi salah satu Bagian di Sekretariat

Daerah.

Page 57: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

41

2. Visi dan Misi Organisasi

a. Visi Badan Pengelola Keuangan Daerah, Kabupaten Enrekang:

“Terwujudnya pengelolaan keuangan dan aset daerah yang efektif, efisien,

ekonomis, transparansi, dan akuntabel, untuk gerakan membangun

Enrekang maju, aman, dan sejahtera. “

b. Misi Badan Pengelola Keuangan Daerah, Kabupaten Enrekang:

a) Mengoptimalkan seluruh pendapatan daerah berdasarkan potensi

yang dimiliki.

b) Meningkatkan pengendalian pengelolaan keuangan dan aset

daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

c) Meningkatkan sumber daya aparatur penatausahaan pengelola

keuangan dan aset daerah dapat berjalan secara efektif, efisien,

dan akuntabel.

3. Struktur Organisasi dan Job Description

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 18

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Enrekang yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati

Enrekang Nomor 55 tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok,

Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja, sebagai berikut:

Page 58: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

42

GAMBAR 4..1

Struktur Organisasi BPKD

2. Susunan dan tugas pokok Organisasi Badan Pengelola Keuangan

Daerah Kabupaten Enrekang terdiri dari:

1. Kepala BPKD

Badan Pengelola Keuangan Daerah dipimpin oleh seorang

Kepala Badan yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan

Pemerintah Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah lingkup

Anggaran, Perbendaharaan, Verifikasi, dan Akuntansi. Kepala Badan

Page 59: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

43

Pengelola Keuangan Daerah mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

a. Memberikan petunjuk kepada Sekretariat dan Kepala Bidang

baik secara tertulis maupun lisan agas tugas-tugas dapat

diselesaikan sesuai peraturan sesuai peraturan perundang

undangan yang berlaku.

b. Mengkoordinir kegiatan Sekretariat dan Kepala Bidang lingkup

Badan Pengelola Keuangan Daerah sesuai petunjuk dan

ketentuan yang berlaku.

c. Menandatangani naskah dinas dalam bentuk nota dinas, konsep

naskah dinas, surat tugas, surat perintah perjalanan dinas, surat

undangan, nota dinas, disposisi dan daftar hadir serta surat-surat

lainnya.

d. Melaksanakan koordinasi dengan Sekretariat Daerah serta

unsur terkait.

e. Melaksanakan konsultasi baik secara horizontal maupun dengan

instansi yang lebih tinggi.

f. Menetapkan rencana strategis badan berdasarkan RPJM, Visi

dan Misi serta program Bupati di bidang pengelolaan keuangan

daerah.

g. Menetapkan usulan program, rencana kerja dan anggaran

tahunan berbasis kinerja dan berdasarkan rencana strategis

serta masukan dari Sekretariat dan Bidang-bidang lingkup

badan.

Page 60: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

44

h. Mengkoordinasikan penyusunan rancangan APBD dan

rancangan perubahan APBD.

i. Mengkoordinasikan penyusunan Rancangan Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.

j. Melaksanakan fungsi Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan

Daerah (SKPKD) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

(PPKD).

k. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah (BUD).

l. Melaksanakan fungsi Bendahara Anggaran dan Pembantu

Pengelola Barang Milik Daerah.

m. Menetapkan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan,

pengendalian, dan evaluasi pengelolaan keuangan daerah.

n. Menyiapkan kebijakan dan pelaksanaan APBD.

o. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD.

p. Melakukan evaluasi perkembangan penyelenggaraan program

dan kegiatan pengelola keuangan daerah.

q. Melaporkan segala kegiatan yang berkaitan dengan pengelola

keuangan daerah.

r. Menilai dan mengevaluasi kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)

yang ada pada Badan Pengelola Keuangan Daerah.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris dan mempunyai tugas

membantu Kepala Badan menyiapkan bahan dalam rangka

penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan sub bagian umum dan

kepegawaian, perencanaan dan keuangan serta memberikan

Page 61: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

45

pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dalam

lingkup Badan Pengelola Keuangan Daerah.Sekretariat mempunyai

uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun dan menetapkan Rencana Strategis Sekretariat.

b. Penyusunan dan menetapkan Rencana Anggaran Satuan Kerja

Sekretariat.

c. Mengkoordinasikan rencana strategis dan rencana anggaran

satuan kerja Sekretariat dengan Kepala Badan serta para Kepala

Bidang lingkup Badan Pengelola Keuangan Daerah.

d. Membina dan mengkoordinasikan unit-unit kerja di lingkup

Sekretariat.

e. Mendistribusikan tugas kepada Sub Bagian Sekretariat.

f. Membantu Kepala Badan dalam membina dan pengembangan

pegawai di lingkup Sekretariat.

g. Mengkompilasi dan mengakselerasi rencana strategis dan

rencana anggaran satuan kerja dari masing-masing Bidang

lingkup Badan Pengelola Keuangan Daerah.

h. Membantu Kepala Badan mengkompilasi, mengakselerasi dan

merumuskan penetapan kinerja dari bidang-bidang menjadi

penetapan kinerja badan.

i. Menghimpun dan mengelola administrasi data dan informasi

badan.

j. Menyelenggarakan pembinaan kegiatan kehumasan di lingkup

Badan Pengelola Keuangan Daerah.

k. Menetapkan pengalokasian perlengkapan Badan.

Page 62: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

46

l. Menata tata naskah dan ketatalaksanaan Badan.

m. Menyiapkan bahan koordinasi dalam melaksanakan tugas Badan

dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada

unsure di lingkungan Badan serta menyiapkan rencana anggaran

biaya operasional Badan.

n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala Badan

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

o. Mengadakan pembinaan dan pengendalian terhadap tugas Sub

Bagian lingkup Sekretariat.

p. Mengumpulkan bahan koordinasi dalam penyusunan dana

pengendalian program kerja Badan.

q. Menghimpun, mengolah, menggandakan dan menyimpan

dokumen perencanaan dan laporan Badan secara rapi.

r. Menyiapkan bahan data dalam rangka pembinaan teknis

fungsional dan penatausahaan kepegawaian Badan.

s. Menyelenggarakan urusan umum, perencanaan, perlengkapan,

keuangan, kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga

Badan.

t. Menyiapkan urusan anggaran Badan setiap tahun kepada instansi

terkait.

u. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas

Kepala Badan.

v. Membuat telaahan staf dan pertimbanga kepada atasan.

w. Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

secretariat.

Page 63: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

47

x. Mengevaluasi pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana

Anggaran Satuan Kerja Bidang secara berkala.

y. Membantu kepala Badan dalam menyusun laporan secara berkala

dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan.

z. Menyelenggarakan perumusan Laporan Sekretariat secara

berkala terhadap pelaksanaan kegiatan bagian.

aa. Melakukan penilaian hasil prestasi kerja dalam SKP.

bb. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Sub Bagian Perencanaan

Sub bagian perencanaan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian

yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris

dan mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, pengendalian

data, pembinaan evaluasi program / kegiatan Badan Pengelola

Keuangan Daerah. Kepala Sub Bagian perencanaan mempunyai uraian

tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan rancangan rencana strategis Sub Bagian perencanaan;

b. Menyiapkan rancangan rencana anggaran satuan kerja Sub Bagian

Perencanaan;

c. Mengkoordinasikan rancangan rencana strategis dan rencana

anggaran satuan kerja Sub Bagian serta dokumen penetapan kinerja

bagian dengan Sekretaris Dinas, Kepala Sub Bagian Keuangan dan

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

d. Membina dan mengkoordinir tugas-tugas kerja di lingkup Sub

Bagiannya;

Page 64: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

48

e. Membantu Sekretaris Badan dalam pembinaan dan pengembangan

pegawai di lingkup Sub Bagiannya;

f. Melaksanakan rencana strategis dan rencana anggaran satuan kerja

Sub Bagian;

g. Menghimpun dan mempelajari Peraturan Perundang-Undangan,

Kebijakan Teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan perumusan

Visi, Misi, Renstra dan Renja Badan;

h. Mengkoordinasikan, menghimpun dan memverifikasi Renstra dan

Renja dari masing-masing bidang;

i. Mengumpulkan, mengelola data dan informasi, menginventarisasi

permasalahan serta melaksanakan pemecahan masalah yang

berhubungan dengan tugas - tugas perencanaan Badan;

j. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi instansi vertikal dan

perangkat daerah lainnya dengan Badan;

k. Menghimpun, mengklasifikasi dan menyusun data statistic

Perencanaan Badan Pengelola Keuangan Daerah;

l. Membantu Sekretaris dalam rangka menghimpun dan merumuskan

penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

(LAKIP) Badan Pengelola Keuangan Daerah;

m. Mengevaluasi pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana

Anggaran Satuan Kerja Sub Bagian Secara Berkala;

n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai

dengan tugasnya; dan

Page 65: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

49

o. Membantu Sekretaris Badan dalam menyusun laporan secara

berkala terhadap pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan.

4. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian,

mempunyai tugas melaksanakan urusan penatausahaan administrasi

keuangan serta merumuskan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

Badan. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

a. Menyiapkan dan merumuskan rancangan rencana strategis Sub

Bagian Keuangan;

b. Menyiapkan dan merumuskan rencana kerja anggaran satuan Sub

Bagian Keuangan;

c. Mengkoordinasikan rencana strategis dan rencana anggaran satuan

kerja Sub Bagian Keuangan dengan Sekretaris Badan, Kepala Sub

Bagian Perencanan dan Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian;

d. Mengkoordinasikan tugas-tugas kerja di lingkup Sub Bagian;

e. Membantu Sekretaris dalam pengelolaan urusan-urusan Keuangan

Badan.

f. Membantu Sekretaris dalam pembinaan dan pengembangan

pegawai di lingkup Sub Bagian Keuangan;

g. Menerima dan memproses serta mendistribusikan surat dan

dokumen keuangan kegiatan Badan;

h. Melaksanakan Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Sub

Bagian Keuangan;

Page 66: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

50

i. Menghimpun dan memverifikasi terhadap dokumen

pertanggungjawaban keuangan Badan;

j. Melaksanakan telahan staf kepada pimpinan sesuai dengan bidang

tugasnya;

k. Membantu Sekretaris dalam rangka menghimpun dan merumuskan

penetapan kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), Badan Pengelola Keuangan Daerah;

l. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh

atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

m. Mengevaluasi pelaksanaan Rencana Strategis dan Rencana

Anggaran Satuan Kerja Sub Bagian Keuangan secara berkala;

n. Membuat laporan secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan

Sub Bagian.

5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala

sub bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

sekretaris dan mempunyai tugas pokok membantu sekretaris dalam

menyelenggarakan ketatausahaan rumah tangga dan perlengkapan

serta pengelolaan administrasi kepegawaian. Kepala Sub Bagian Umum

dan kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan dan merumuskan Rancangan Rencana Strategis Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Menyiapkan dan merumuskan Rancangan Rencana Anggaran

Satuan Kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

Page 67: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

51

c. Mengkoordinasikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Anggaran

Sub Bagian dengan Sekretaris dan Kepala Sub Bagian Perencanaan

dan Kepala Sub Bagian Keuangan;

d. Mengkoordinasikan tugas-tugas kerja di lingkup Sub Bagian;

e. Menyiapkan bahan koordinasi dalam melaksanakan tugas Badan

dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada

unsur di lingkup Badan;

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Badan

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Pengelola Keuangan

Daerah;

g. Mengadakan pembinaan dan pengendalian terhadap Sub Bagian;

h. Menghimpun, mengolah, menggandakan dan menyimpan dokumen

laporan secara rapi;

i. Membantu Kepala Badan dalam mengelola urusan-urusan

administrasi barang inventaris dan kepegawaian Badan;

j. Menghimpun dan mengkompilasi dokumen kepegawaian surat

menyurat dan inventaris barang dari badan dan unit pelaksana teknis

badan;

k. Menghimpun, memverifikasi dan memelihara dokumen dan informasi

kepegawaian, surat menyurat dan barang inventaris serta

perpustakaan badan;

l. Mengelola administrasi kepegawaian dan barang Inventaris serta

perpustakaan Badan;

m. Membantu kepala badan dalam pembinaan dan pengembangan

pegawai di lingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

Page 68: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

52

n. Menerima dan memproses serta mendistribusikan surat, dokumen

barang inventaris dan kepegawaian;

o. Mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan rumah tangga dan

inventaris barang badan;

p. Melaksanakan pengurusan administrasi perjalanan dinas;

q. Membuat telahan staf kepada pimpinan sesuai dengan bidang

tugasnya;

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya;

s. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis dan rencana anggaran

satuan kerja Sub Bagian secara berkala; dan

t. Membuat laporan secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan

Sub Bagian.

6. Bidang Anggaran

Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang kepala bidang, mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD lingkup penyusunan

anggaran dan petunjuk teknis dalam menyelenggarakan Penyusunan

APBD, perubahan APBD, nota pengantar APBD, nota pengantar

perubahan APBD dan Otoritas Anggaran. Kepala Bidang Anggaran

mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyusun rencana, program dan kegiatan Bidang Anggaran;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup anggaran yang meliputi

pendapatan, belanja tidak langsung dan belanja langsung dan

pembiayaan;

Page 69: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

53

c. Pengkoordinasian penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan

Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan Tim Anggaran

Pemerintah Daerah (TAPD);

d. Pengkoordinasian Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD dan

SKPKD;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan rancangan APBD dan perubahan

APBD atas usulan SKPD;

f. Pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan asistensi rancangan

APBD dan perubahan APBD dan perbup penjabaran APBD dan

perubahan APBD;

g. Penyiapan bahan anggaran kas pemerintah daerah;

h. Penyiapan SPD sesuai DPA/DPPA SKPD;

i. Penyusunan laporan realisasi SPD SKPD;

j. Penyusunan laporan kinerja program Bidang Anggaran;

k. Penyiapan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas; dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

7. Sub Bidang Penyusunan APBD

Sub Bidang penyusunan APBD dipimpin oleh seorang kepala Sub

Bidang, mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas bidang

perencanaan, pendapatan dan pendataan dalam urusan perencanaan

pendapatan daerah, pendaftaran dan pendataan pajak dan retribusi

daerah. Kepala Sub Bidang Penyusunan APBD mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

Page 70: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

54

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Penyusunan

APBD;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan RKA SKPKD

dan RKA SKPD;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

penyusunan RAPBD dan perubahan APBD;

d. Pengkoordinasian RKA SKPD dan RKA SKPKD;

e. Penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan Rancangan Perda

APBD dan perubahan APBD dan rancangan Perbup penjabaran

APBD dan perubahan APBD;

f. Pengumpulan dan pengolahan data serta informasi yang

berhubungan dengan penyusunan rancangan Perda APBD dan

perubahan APBD dan rancangan Perbup penjabaran APBD dan

perubahan APBD;

g. Penyiapan bahan dan koordinasi evaluasi dan asistensi rancangan

Perda APBD dan perubahan APBD dan rancangan Perbup

penjabaran APBD dan perubahan APBD;

h. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup

penyusunan APBD;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

dan

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 71: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

55

8. Sub Bidang Otorisasi Anggaran

sub bidang otorisasi anggaran dipimpin oleh seorang seorang kepala

sub bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

kepala bidang anggaran. mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas bidang anggaran lingkup Otorisasi Anggaran. Kepala

Sub Bidang Otorisasi Anggaran mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Otorisasi

Anggaran;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan DPA dan

DPPA SKPD dan SKPKD;

c. Pengkordinasian pelaksanaan dan pengendalian kegiatan

penyusunan DPA dan DPPA SKPD dan SKPKD;

d. Pengkoordinasian DPA dan DPPA SKPD;

e. Penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rancangan anggaran

kas pemerintah daerah;

f. Pengumpulan dan pengelolaan data serta informasi yang

berhubungan dengan penyusunan DPA, DPPA, dan anggaran kas

pemerintah daerah;

g. Penyiapan bahan dan koordinasi penerbitan SPD sesuai DPA dan

DPPA SKPD;

h. Penyusunan laporan kinerja program bidang anggaran lingkup

otorisasi anggaran;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas; dan

Page 72: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

56

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

9. Bidang Perbendaharaan

Bidang Perbendaharaan dipimpin oleh seorang kepala bidang ,yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD lingkup

pembebanan belanja langsung ,belanja tidak langsung ,pembiayaan dan

pengelola kas daerah. Kepala Bidang Perbendaharaan mempunyai

uraian tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang

Perbendaharaan;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Bidang Perbendaharaan;

c. Melaksanakan fungsi kegiatan sebagai kuasa bendahara umum

daerah;

d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang belanja langsung,

belanja tidak langsung, pembiayaan dan pengelolaan kas daerah;

e. Penyiapan SP2D belanja tidak langsung, belanja langsung dan

pengeluaran pembiayaan;

f. Pengujian terhadap pengajuan pembayaran belanja langsung,

belanja tidak langsung, pembiayaan dan pengelolaan kes daerah;

g. Penyiapan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) belanja tidak

langsung, belanja langsung dan pengeluaran pembiayaan;

h. Penyusunan laporan pengelolaan kas daerah secara periodic;

Page 73: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

57

i. Pencatatan data penerimaan dan belanja kedalam buku register

serta membuat laporan harian tentang penerimaan dan belanja

daerah;

j. Pelaksanaan rekonsiliasi dengan bank per periode;

k. Penyusunan laporan realisasi SP2D SKPD;

l. Penyusunan laporan kinerja program bidang perbendaharaan;

m. Penyiapan bahan dalam rangka penyelesaian masalah tuntutan

perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi;

n. Menyiapkan bahan pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan

pelaporan pelaksanaan tugas; dan

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

10. Sub Bidang Belanja Langsung

Sub Bidang Belanja Langsung dipimpin oleh seorang kepala Sub

Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala

bidang perbendaharaan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Bidang perbendaharaan lingkup belanja Langsung.

Kepala Sub Bidang Belanja Langsung mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja

Langsung;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Sub Bidang Belanja

Langsung;

c. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di Sub

Bidang Belanja Langsung;

Page 74: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

58

d. Melakukan pemeriksaan dan pengujian kelengkapan berkas

pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) belanja langsung SKPD;

e. Penyiapan register penolakan Surat Perintah Membayar (SPM)

belanja langsung;

f. Memproses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

belanja langsung;

g. Penyiapan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran belanja

langsung;

h. Penyusunan laporan kinerja program lingkup Sub Bidang Belanja

Langsung;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas; dan

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

11. Sub Bidang Belanja Tidak Langsung, Pembiayaan dan Pengelolaan

KASDA

Sub Bidang Belanja Tidak Langsung, pembiayaan dan pengelolaan

kas dipimpin oleh seorang kepala Sub Bidang, yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada kepala bidang perbendaharaan mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang perbendaharaan

lingkup Belanja Tidak Langsung, Pembiayaan dan Pengelolaan Kas

Daerah. Kepala Sub Bidang Belanja Tidak Langsung, Pembiayaan, dan

Pengelolaan Kas mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Belanja

Tidak Langsung, Pembiayaan, dan Pengelolaan Kas

Page 75: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

59

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Sub Bidang Belanja Tidak

Langsung, Pembiayaan, dan Pengelolaan Kas;

c. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di Sub

Bidang Belanja Tidak Langsung, Pembiayaan, dan Pengelolaan Kas;

d. Melakukan pemeriksaan dan pengujian kelengkapan berkas

pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) belanja tidak langsung

dan pembiayaan dari SKPD;

e. Penyiapan register penolakan Surat Perintah Membayar (SPM)

belanja tidak langsung dan pembiayaan;

f. Memproses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

belanja tidak langsung dan pembiayaan;

g. Penyiapan bahan pembuatan dan penyusunan daftar gaji SKPD;

h. Penyiapan bahan untuk penerbitan Surat Keputusan Pemberhentian

Pembayaran (SKPP) gaji;

i. Penyusunan laporan realisasi SP2D belanja tidak langsung dan

pembiayaan;

j. Memproses pembayaran kepada bendahara pengeluaran atau pihak

ketiga berdasarkan SP2D di Bank Sulselbar;

k. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi yang berhubungan

penerimaan dan pengeluaran kas daerah;

l. Membukukan/mencatat bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas

daerah;

m. Penyusunan laporan kinerja program Bidang Perbendaharaan

lingkup Belanja Tidak Langsung, Pembiayaan, dan Pengelola Kas;

Page 76: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

60

n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas; dan

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

12. Bidang Verifikasi

Bidang verifikasi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas lingkup BPKD di

Bidang Verifikasi. Kepala Bidang Verifikasi mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Verifikasi;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Bidang Verifikasi;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di Bidang Verifikasi;

d. Memverifikasi dan memeriksa kelengkapan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) belanja tidak langsung, belanja langsung, dan

pengeluaran pembiayaan;

e. Pengujian terhadap Surat Perintah Membayar (SPM) belanja

langsung, belanja tidak langsung, dan pembiayaan yang diajukan

oleh SKPD;

f. Memverifikasi dan memeriksa kelengkapan Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) belanja langsung, belanja tidak

langsung, dan pengeluaran pembiayaan;

g. Menyusun rancangan sistem dan prosedur penatausahaan

keuangan daerah;

Page 77: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

61

h. Melaksanakan verifikasi, evaluasi, dan analisis atas laporan

pertanggungjawaban bendahara pengeluaran SKPD;

i. Melaksanakan pembinaan penatausahaan keuangan SKPD;

j. Pelaksanaan pembinaan terhadap Pejabat Penatausahaan

Keuangan (PPK) dan bendahara pengeluaran SKPD;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas; dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

13. Sub Bidang Verifikasi Penatausahaan Keuangan

Sub BIdang Verifikasi Penatausahaan Keuangan dipimpin oleh

seorang kepala sub bidang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada kepala bidang Verifikasi yang mempunyai tugas pokok

membantu kepala bidang melaksanakan sebagian tugas Bidang

Verifikasi lingkup Penatausahaan Keuangan. Kepala Sub Bidang

Penatausahaan Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan rencana, program, dan kegiatan Sub Bidang Verifikasi

Penatausahaan Keuangan;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Sub Bidang Verifikasi

Penatausahaan Keuangan;

c. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di Sub

Bidang Verifikasi Penatausahaan Keuangan;

d. Melakukan verifikasi kelengkapan berkas pengajuan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) dari SKPD;

Page 78: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

62

e. Melakukan verifikasi kelengkapan berkas pengajuan Surat Perintah

Membayar (SPM) dari SKPD;

f. Melakukan verifikasi Berita Acara Pembayaran (BAP) pihak ketiga

yang diajukan oleh SKPD;

g. Melaksanakan pembinaan penatausahaan keuangan SKPD;

h. Melaksanakan pembinaan kepada PPK dan bendahara pengeluaran

SKPD

i. Penyusunan laporan kinerja program bidang Verifikasi

Penatausahaan Keuangan;

j. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas; dan

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

14. Sub Bidang Verifikasi Pertanggungjawaban

Sub Bidang Verifikasi pertanggungjawaban dipimpin oleh kepala sub

bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala

Bidang Verifikasi mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang

Verifikasi lingkup verifikasi pertanggungjawaban. Kepala Sub Bidang

Verifikasi Pertanggungjawaban mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

a. Menyiapkan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Verifikasi

Pertanggungjawaban;

b. Penyiapan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang

Verifikasi Pertanggungjawaban;

Page 79: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

63

c. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Verifikasi

pertanggungjawaban;

d. Melakukan verifikasi atas kelengkapan serta bukti berkas Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) dari bendahara pengeluaran SKPD;

e. Melakukan varifikasi atas laporan pertanggungjawaban lembaga

penerima bantuan hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan;

f. Melakukan evaluasi laporan realisasi belanja SKPD;

g. Melakukan rekonsiliasi realisasi belanja secara berkala dengan

SKPD;

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

tugas; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

15. Bidang Akuntansi

Bidang Akuntansi dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD lingkup Akuntansi

dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Kepala Bidang

Akuntansi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Akuntansi;

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup Bidang Akuntansi;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di Bidang Akuntansi;

d. Pelaksanaan penyusunan, sosialisasi dan asistensi sistem

penatausahaan akuntansi pemerintah daerah;

Page 80: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

64

e. Pengkoordinasian laporan keuangan, laporan kinerja dan laporan

manajerial dari SKPD menjadi laporan keuangan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

f. Penyajian data dan informasi di bidang analisa, bidang pelaporan

keuangan serta bidang penatausahaan keuangan;

g. Penatausahaan pembukuan keuangan pemerintah daerah dan

penyusunan laporan keuangan daerah;

h. Penyusunan laporan realisasi APBD setiap semester dan prognosis

6 (enam) bulan berikutnya;

i. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan

pelaporan;

j. Penelitian kelengkapan surat pertanggungjawaban belanja dan

pengesahan surat pertanggungjawaban pendapatan;

k. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan

pengendalian di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan; dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

tugas dan fungsinya.

16. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan

Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada kepala Bidang Akuntansi mempunyai tugas pokok membantu

kepala bidang melaksanakan sebagian tugas Bidang Akuntansi lingkup

pembukuan dan pelaporan. Kepala Sub Bidang Pembukuan dan

Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

Page 81: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

65

a. Penyiapan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Pembukuan

dan Pelaporan;

b. Menyusun bahan petunjuk teknis dan perumusan kebijakan lingkup

akuntansi;

c. Pelaksanaan verifikasi atas SP2D yang telah terbit;

d. Penghimpunan proyeksi pendapatan dari seluruh SKPD dalam

rangka pengelolaan anggaran kas;

e. Pelaksanaan pembukuan keuangan daerah dalam rangka

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

f. Pengesahan surat pertanggungjawaban pendapatan;

g. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan

pelaporan lingkup akuntansi;

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

17. Sub Bidang Neraca

Sub Bidang Neraca dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang

Akuntansi mempunyai tugas pokok membantu kepala Bidang

melaksanakan sebagian tugas Bidang Akuntansi dan pelaporan lingkup

penyusunan Neraca. Kepala Sub Bagian Neraca mempunyai uraian

tugas sebagai berikut:

a. Menyiapkan rencana, program dan kegiatan Sub Bidang Neraca;

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Neraca;

Page 82: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

66

c. Penghimpunan dan pengolahan data, serta informasi yang

berhubungan dengan laporan keuangan daerah;

d. Pelaksanaan konsolidasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD

dengan laporan keuangan SKPKD;

e. Pelaporan penerimaan daerah secara terpadu pada semua unit

pelaksana secara integrase;

f. Penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan semester dan

prognosis 6 (enam) bulan berikutnya;

g. Penyusunan laporan keuangan tahunan;

h. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan laporan berkala tentang

laporan keuangan daerah;

i. Penyiapan rancangan peraturan daerah tentang

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

j. Penyusunan laporan kinerja program bidang akuntansi dan

pelaporan lingkup pelaporan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

dan

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

B. Laporan Anggaran dan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Menurut Mardiasmo (2018:98) menjelaskan bahwa anggaran adalah suatu

pekerjaan yang pada suatu pihak mengandung jumlah pengeluaran yang

setinggi-tingginya yang mungkin diperlukan untuk membiayai kepentingan

Page 83: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

67

Negara pada masa depan dan pihak yang lain perkiraan pendapatan

(penerimaan) yang mungkin akan diterima dalam masa tertentu.

Tabel 4.1

Ringkasan Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pada

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

T.A 2015-2019

Uraian Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

PENDAPATAN

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

946.648.050.605,00

55.857.486.754,00

885.039.847.851,00

5.750.716.000,00

1.103.986.718.250,00

63.863.375.385,00

1.037.274.320.323,00

2.849.022.542,00

1.057.719.428.195,00

136.152.091.582,00

915.230.706.613,00

6.336.630.000,00

1.088.923.277.552,00

129.615.128.867,00

925.308.150.685,00

34.000.000.000,00

1.159.314.356.011,00

134.973.760.140,00

974.594.495.971,00

49.746.100.000,00

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

1.035.884.730.402,00

662.849.722.628,00

323.990.191.974,00

750.000.000,00

48.294.815.800,00

1.206.155.278.726,00

707.040.121.137,00

402.667.852.324,00

1.110.457.973.461,00

95.697.305.265,00

1.094.641.986.179,00

707.508.330.458,00

239.221.872.318,00

250.000.000,00

147.661.783.400,00

1.086.284.012.289,00

717.941.986.575,00

212.301.479.614,00

750.000.000,00

155.290.547.100,00

1.165.226.358.882,00

760.417.874.923,00

230.273.065.363,00

750.000.000,00

173.785.805.596,00

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

89.236.679.797,00

100.038.475.771,00

10.801.795.974,00

102.168.560.476,00

114.316.060.862,00

12.147.500.386,00

36.922.557.981,00

49.322.557.981,00

12.400.000.000,00

(2.639.265.263,00)

7.250.734.737,00

9.890.000.000,00

5.912.389.871,00

8.412.389.871,00

2.500.000.000,00

Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang berisi tentang informasi

mengenai realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan dari suatu entitas yang

dibandingkan dengan anggaran ketiga pos tersebut. Sebagaimana yang telah

ditetapkan peraturan perundang-undangan (Bastian,2006:139) menjelaskan

bahwa tujuan standar Laporan Realisasi Anggaran adalah untuk menerapkan

dasar-dasar penyajian Laporan Realisasi Anggaran bagi Pemerintah dalam

rangka memenuhi tujuan akuntabilitas.

Page 84: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

68

Tabel 4.2

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

T.A 2015-2019

Uraian Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

PENDAPATAN

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

919.862.386.647,46

49.214.800.279,44

864.593.294.839,02

6.054.291.529,00

1.032.816.629.667,45

56.383.446.988,95

975.149.855.136,50

1.283.327.542,00

1.000.408.602.312,37

99.669.276.952,37

894.212.079.102,00

6.527.246.258,00

1.014.028.741.574,23

66.043.333.304.23

916.237.210.284,00

31.748.197.966,00

1.064.623.987.507,58

73.225.816.038,35

949.009.943.554,23

42.388.327.915,00

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

903.110.164.897,00

597.057.086.707,00

257.924.165.935,00

0,00

48.128.912.255,00

1.091.335.511.816,00

665.508.874.587,00

329.905.317.517,00

995.641.892.104,00

95.693.619.712,00

987.600.100.370,00

667.326.043.707,00

200.088.477.045,00

70.050.000,00

120.115.529.618,00

1.006.485.625.084,78

690.870.509.277,60

160.111.439.072,00

230.399.818,18

155.273.276.917,00

1.050.604.284.504,42

713.289.858.563,42

163.345.177.245,00

183.444.100,00

173.785.804.596,00

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

62.384.059.850,08

72.384.059.850,08

10.000.000.000,00

64.741.440.129,54

76.023.582.671,54

11.282.142.542,00

(5.657.767.204,83)

6.342.232.795,17

12.000.000.000,00

(2.325.472.762,46)

7.164.527.237,54

9.490.000.000,00

3.121.978.726,99

5.221.978.726,99

2.100.000.000,00

Sumber: Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

Dari kedua tabel diatas, dapat dilihat anggaran dan realisasi pendapatan,

anggaran dan realisasi belanja serta anggaran dan realisasi pembiayaan. Pada

Tahun 2015 jumlah realisasi pendapatan,belanja dan pembiayaan lebih rendah

daripada target anggaran. Realisasi pendapatan sebesar Rp.

919.862.386.647,46 sedangkan target anggaran sebesar Rp.

946.648.050.605,00. Pendapatan terdiri dari pendapatan asli daerah,

pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah. Jumlah realisasi belanja

sebesar Rp. 903.110.164.897,00 sedangkan target anggaran sebesar Rp.

1.035.884.730.402,00. Belanja terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja

tidak terduga dan transfer. Jumlah realisasi pembiayaan sebesar

Page 85: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

69

62.384.059.850,08 sedangkan target anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000,00.

Pembiayaan terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Pada Tahun 2016 jumlah realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan

lebih rendah daripada target anggaran yang ditetapkan. Realisasi pendapatan

sebesar Rp. 1.032.816.629.667,45 sedangkan target anggaran yang ditetapkan

sebesar Rp. 1.103.986.718.250,00. Jumlah realisasi belanja sebesar Rp.

1.091.335.511.816,00 sedangkan target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.

1.206.155.278.726,00. Jumlah realisasi pembiayaan sebesar Rp.

64.741.440.129,54 sedangkan target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.

102.168.560.476,00.

Pada Tahun 2017 jumlah realisasi pendapatan,belanja dan pembiayaan

lebih rendah daripada target anggaran. Realisasi pendapatan sebesar Rp.

1.000.408.602.312,37 sedangkan target anggaran sebesar Rp.

1.057.719.428.195,00. Jumlah realisasi belanja sebesar Rp. 987.600.100.370,00

sedangkan target anggaran sebesar Rp. 1.094.641.986.179,00. Jumlah realisasi

pembiayaan sebesar (Rp. 5.657.767.204,83) sedangkan target anggaran

sebesar Rp. 36.922.557.981,00.

Pada tahun 2018 jumlah realisasi pendapatan relatif lebih rendah

dibandingkan dengan target anggaran sedangkan jumlah realisasi belanja dan

pembiayaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan target anggaran. Realisasi

pendapatan sebesar Rp. 1.014.028.741.574,23 sedangkan target anggaran

sebesar Rp. 1.088.923.277.552,00, realisasi belanja sebesar Rp.

1.006.485.625.084,78 dengan target anggaran sebesar Rp.

Page 86: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

70

1.086.284.012.289,00, dan realisasi pembiayaan sebesar (Rp.

2.325.472.762,46) sedangkan target anggaran sebesar (Rp. 2.639.265.263,00).

Pada tahun 2019 jumlah realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan

lebih rendah dibandingkan dengan target anggaran. Realisasi pendapatan

sebesar 1.064.623.987.507,58 sedangkan target anggaran sebesar Rp.

1.159.314.356.011,00, realisasi belanja sebesar Rp. 1.050.604.284.504,42

sedangkan target anggaran sebesar Rp. 1.159.314.356.011,00 dan realisasi

pembiayaan sebesar Rp. 3.121.978.726,99 sedangkan target anggaran sebesar

Rp. 5.912.389.971,00.

C. Perhitungan dan Analisis Rasio Efektivitas dan Efisiensi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah

1. Efektivitas Pendapatan Daerah

Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah dalam

merealisasikan Pendapatan Asli Daerah dibandingkan dengan target yang

ditetapkan berdasarkan potensi riil. Semakin rasio efektivitas berarti kinerja

akan semakin baik dan semakin rendah rasio efektivitas berarti kinerja

semakin buruk (Yulianti, 2015). Tingkat efektivitas diukur dengan cara

membandingkan antara realisasi pendapatan PAD dengan target penerimaan

PAD (yang ditetapkan). Abdul Halim (2007:169) menyatakan bahwa

efektivitas diukur dengan rumus:

𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑬𝒇𝒆𝒌𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒂𝒔 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒂𝒏 𝑷𝑨𝑫

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝑷𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒂𝒏 𝑷𝑨𝑫 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒕𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏

𝑿 𝟏𝟎𝟎%

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690. 900-327 tahun 1996, kriteria

tingkat efektif penerimaan PAD sebagai berikut:

Page 87: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

71

• > 100% Sangat Efektif

• 90% - 100% Efektif

• 80% - 90% Cukup Efektif

• 60% - 80% Kurang Efektif

• < 60% Tidak Efektif

2. Efisiensi Belanja Daerah

Tingkat efisien diukur dengan cara membandingkan antara realisasi

belanja dengan anggaran belanja. Rasio ini digunakan untuk mengukur

tingkat penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah. Mahmudi,

2007:152 menyatakan efisien belanja diukur dengan rumus:

𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑬𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂

𝑨𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒂 𝑿 𝟏𝟎𝟎%

Kemendagri Nomor 690.900.327 tahun 1996 tentang kriteria untuk mengukur

efisiensi pengelolaan keuangan daerah sebagai berikut:

• > 100% Tidak Efisien

• 90% - 100% Kurang Efisien

• 80% -90% Cukup Efisien

• 60% - 80% Efisien

• < 60% Sangat Efisien

Page 88: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

72

Tabel 4.3

Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2015

Uraian Jumlah (Rp) Selisih

Anggaran Realisasi Rp %

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

946.648.050.605,00

55.857.486.754,00

885.039.847.851,00

5.750.716.000,00

919.862.386.647,46

49.214.800.279,44

864.593.294.839,02

6.054.291.529,00

26.785.663.957,54

6.642.686.474,56

20.446.553.011,98

-303.575.529,00

97,17

88,11

97,69

105,28

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

1.035.884.730.402,00

662.849.722.628,00

323.990.191.974,00

750.000.000,00

48.294.815.800,00

903.110.164.897,00

597.057.086.707,00

257.924.165.935,00

0,00

48.128.912.255,00

132.774.565.505,00

65.792.635.921,00

66.066.026.039,00

750.000.000,00

165.903.545,00

87,18

90,07

79,61

0,00

99,66

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

89.236.679.797,00

100.038.475.771,00

10.801.795.974,00

62.384.059.850,08

72.384.059.850,08

10.000.000.000,00

26.852.619.946,92

27.654.415.920,92

801.795.974,00

69,91

72,36

92,58

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

a. Efektif Pendapatan Daerah

Rasio Efektif= Realisasi penerimaan PAD

Target Penerimaan PAD yang ditetapkan𝐱 100%

Rasio Efektif = 919.862.386.647,46

946.648.050.605,00x 100%

Rasio Efektif = 97,17%

Dari perhitungan rasio efektivitas pendapatan diatas dapat diketahui bahwa

realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan dengan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efektif anggaran yang dicapai sebesar 97,17% yang

berarti untuk tahun 2015 dikatakan efektif.

Page 89: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

73

b. Efisien Belanja Daerah

Rasio Efisien Belanja= Realisasi Belanja

Anggaran Belanjax 100%

1) Rasio Efisien Belanja= 903.110.164.897,00

1.035.884.730.402,00x 100%

Rasio Efisien = 87,18%

2) Belanja Operasi =597.057.086.707,00

662.849.722.628,00x 100%

Belanja Operasi = 90,07%

3) Belanja Modal = 257.924.165.935,00

323.990.191.974,00x 100%

Belanja operasi = 79,61%

4) Belanja Tidak Terduga = 0,00

750.000.000,00x 100%

Belanja Tidak Terduga = 0,00%

5) Transfer = 48.128.912.255,00

48.294.815.800,00x 100%

Transfer = 99,66%

Dari perhitungan rasio efisien belanja diatas dapat dikuetahui bahwa

realisasi belanja daerah lebih kecil dibandingkan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efisien anggaran belanja yang dicapai sebesar

87,18% yang berarti untuk tahun anggaran 2015 dikatakan cukup efisien.

Adapun belanja daerah badan pengelola keuangan daerah kabupaten enrekang

telah dituangkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

2015 yang dipergunakan untuk membiayai Belanja Operasi, Belanja Modal,

Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer dengan masing-masing tingkat rasio

efisien sebesar 90,07%; 79,61%; 0,00%; dan 99,66%.

Page 90: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

74

Surplus Rp. 16.752.221.750,46

Surplus/Defisit adalah selisih lebih/kurang antara Pendapatan dan Belanja

selama periode pelaporan.Pada laporan realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten

Enrekang Tahun Anggaran 2015 terdapat Surplus sebesar Rp. 16.752.221.750,46

dengan penjelasan sebagai berikut.

Jumlah Pendapatan Daerah 946.648.050.605,00 919.862.386.647,46

Jumlah Belanja Daerah 1.035.884.730.402,00 903.110.164.897,00

Surplus/Defisit -89.236.679.797,00 16.752.221.750,46

c. Pembiayaan

Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 merupakan setiap penerimaan yang perlu

dibayar dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun

anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Berikut

perhitungan rasio efisien pembiayaan:

1) Pembiayaan = 𝟔𝟐.𝟑𝟖𝟒.𝟎𝟓𝟗.𝟖𝟓𝟎,𝟎𝟖

89.236.679.797,00x 100%

Pembiayaan = 69,91%

2) Penerimaan Pembiayaan = 72.384.059.850,08

100.038.475.771,00x 100%

Penerimaan Pembiayaan = 72,36%

3) Pengeluaran Pembiayaan = 10.000.000.000,00

10.801.795.974,00x 100%

Pengeluaran Pembiayaan = 92,58%

Pembiayaan terdiri atas Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran

Pembiayaan dengan masing-masing rasio sebesar 72,36% dan 92,58%.

Page 91: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

75

Pembiayaan Netto Rp. 62.384.059.850,08

Pembiayaan Netto adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah

dikurangi dengan Pengeluaran Pembiayaan dalam periode tahun anggaran

tertentu. Laporan realisasi Anggaran Pembiayaan Neto pada tahun 2015 sebesar

Rp. 62.384.059.850,08 dengan penjelasan sebagai berikut:

Penerimaan Pembiayaan 100.038.475.771,00 72.384.059.850,08

Pengeluaran Pembiayaan 10.801.795.974,00 10.000.000.000,00

Pembiayaan Netto 89.236.679.797,00 62.384.059.850,08

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 7.150.734.737,54

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran adalah selisih antara penerimaan dan

pengeluaran selama periode tertentu. Pada tahun 2017 laporan realisasi

anggaran menunjukkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran sebesar Rp.

7.150.734.737,54 dengan penjelasan sebagai berikut:

Surplus Rp. 16.752.221.750,46

Pembiayaan Neto Rp. 62.384.059.850,08

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 79.136.281.600,54

Page 92: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

76

Tabel 4.4

Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2016

Uraian Jumlah (Rp) Selisih

Anggaran Realisasi Rp %

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

1.103.986.718.250,00

63.863.375.385,00

1.037.274.320.323,00

2.849.022.542,00

1.032.816.629.667,45

56.383.446.988,95

975.149.855.136,50

1.283.327.542,00

71.170.088.582,55

7.479.928.396,05

62.124.465.186,50

1.565.695.000,00

93,55

88,29

94,01

45,04

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

1.206.155.278.726,00

707.040.121.137,00

402.667.852.324,00

1.110.457.973.461,00

95.697.305.265,00

1.091.335.511.816,00

665.508.874.587,00

329.905.317.517,00

995.641.892.104,00

95.693.619.712,00

114.819.766.910,00

41.531.246.550,00

72.762.534.807,00

114.816.081.357,00

3.685.553,00

90,48

94,13

81,93

89,66

100,00

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

102.168.560.476,00

114.316.060.862,00

12.147.500.386,00

64.741.440.129,54

76.023.582.671,54

11.282.142.542,00

37.427.120.346,46

38.292.478.190,46

865.357.844,00

-63,37

66,50

92,88

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

a. Efektif Pendapatan Daerah

Rasio Efektif= Realisasi penerimaan PAD

Target Penerimaan PAD yang ditetapkan𝐱 100%

Rasio Efektif = 1.032.816.629.667,45

1.103.986.718.250,00x 100%

Rasio Efektif = 93,55%

Dari perhitungan rasio efektivitas pendapatan diatas dapat diketahui bahwa

realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan dengan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efektif anggaran yang dicapai sebesar 93,55% yang

berarti untuk tahun 2016 dikatakan efektif.

Page 93: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

77

b. Efisien Belanja Daerah

Rasio Efisien Belanja= Realisasi Belanja

Anggaran Belanjax 100%

1) Rasio Efisien Belanja= 1.091.335.511.816,00

1.206.155.278.726,00x 100%

Rasio Efisien = 90,48%

2) Belanja Operasi =665.508.874.587,00

707.040.121.137,00x 100%

Belanja Operasi = 94,13%

3) Belanja Modal = 329.905.317.517,00

402.667.852.324,00x 100%

Belanja operasi = 81,93%

4) Belanja Tidak Terduga = 995.641.892.104,00

1.110.457.973.461,00x 100%

Belanja Tidak Terduga = 89,66%

5) Transfer = 95.693.619.712,00

95.697.305.265,00x 100%

Transfer = 100,00%

Dari perhitungan rasio efisien belanja diatas dapat dikuetahui bahwa

realisasi belanja daerah lebih kecil dibandingkan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efisien anggaran belanja yang dicapai sebesar

90,48% yang berarti untuk tahun anggaran 2016 dikatakan kurang efisien.

Adapun belanja daerah badan pengelola keuangan daerah kabupaten enrekang

telah dituangkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

2017 yang dipergunakan untuk membiayai Belanja Operasi, Belanja Modal,

Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer dengan masing-masing tingkat rasio

efisien sebesar 94,13%; 81,93%; 89,66%; dan 100,00%.

Page 94: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

78

Defisit Rp. -58.518.882.148,55

Defisit anggaran terjadi apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari

pada penerimaan pemerintah. Pada laporan realisasi Anggaran Pemerintah

Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2016 terdapat Defisit sebesar Rp. -

58.518.882.148,55 dengan penjelasan sebagai berikut.

Jumlah Pendapatan Daerah 1.103.986.718.250,00 1.032.816.629.667,45

Jumlah Belanja Daerah 1.206.155.278.716,00 1.091.335.511.816,00

Surplus/Defisit -102.168.560.466,00 -58.518.882.148,55

c. Pembiayaan

Pembiayaan terdiri atas Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran

Pembiayaan dengan masing-masing rasio sebesar 66,50% dan 92,88%.

1) Pembiayaan = 64.741.440.129,54

102.168.560.476,00x 100%

Pembiayaan = -63,37%

2) Penerimaan Pembiayaan = 76.023.582.761,54

114.316.060.862,00x 100%

Penerimaan Pembiayaan = 66,50%

3) Pengeluaran Pembiayaan = 11.282.142.542,00

12.147.500.386,00x 100%

Pengeluaran Pembiayaan = 92,88%

Pembiayaan Netto adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah

dikurangi dengan Pengeluaran Pembiayaan dalam periode tahun anggaran

tertentu. Laporan realisasi Anggaran Pembiayaan Neto pada tahun 2016 sebesar

Rp. 64.741.440.129,54 dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 95: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

79

Penerimaan Pembiayaan 114.316.060.862,00 76.023.582.671,54

Pengeluaran Pembiayaan 12.147.500.386,00 11.282.142.542,00

Pembiayaan Netto 102.168.560.476,00 64.741.440.129,54

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 7.150.734.737,54

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran adalah selisih antara penerimaan dan

pengeluaran selama periode tertentu. Pada tahun 2016 laporan realisasi

anggaran menunjukkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran sebesar Rp.

7.150.734.737,54 dengan penjelasan sebagai berikut:

Defisit Rp. -58.518.882.148,55

Pembiayaan Neto Rp. 64.741.440.129,54

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 6.222.557.980,99

Tabel 4.5

Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2017

Uraian Jumlah (Rp) Selisih

Anggaran Realisasi Rp %

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

1.057.719.428.195,00

136.152.091.582,00

915.230.706.613,00

6.336.630.000,00

1.000.408.602.312,37

99.669.276.952,37

894.212.079.102,00

6.527.246.258,00

57.310.825.882,63

36.482.814.629,63

21.018.627.511,00

-190.616.258,00

94,58

73,20

97,70

103,01

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

1.094.641.986.179,00

707.508.330.458,00

239.221.872.318,00

250.000.000,00

147.661.783.400,00

987.600.100.370,00

667.326.043.707,00

200.088.477.045,00

70.050.000,00

120.115.529.618,00

107.041.885.809,00

40.182.286.751,00

39.133.395.273,00

179.950.000,00

27.546.253.782,00

90,22

94,32

83,64

28,02

81,35

Page 96: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

80

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

36.922.557.981,00

49.322.557.981,00

12.400.000.000,00

(5.657.767.204,83)

6.342.232.795,17

12.000.000.000,00

42.580.325.185,83

42.980.325.185,83

400.000.000,00

-15,32

12,86

96,77

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

a. Efektif Pendapatan Daerah

Rasio Efektif= Realisasi penerimaan PAD

Target Penerimaan PAD yang ditetapkan𝐱 100%

Rasio Efektif = 1.000.408.602.312,37

1.057.719.428.195,00x 100%

Rasio Efektif = 94,58%

Dari perhitungan rasio efektivitas pendapatan diatas dapat diketahui bahwa

realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan dengan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efektif anggaran yang dicapai sebesar 94,58% yang

berarti untuk tahun 2017 dikatakan efektif.

b. Efisien Belanja Daerah

Rasio Efisien Belanja= Realisasi Belanja

Anggaran Belanjax 100%

1) Rasio Efisien Belanja= 987.600.100.370,00

1.094.641.986.179,00x 100%

Rasio Efisien = 90,22%

2) Belanja Operasi =667.326.043.707,00

707.508.330.458,00x 100%

Belanja Operasi = 94,32%

3) Belanja Modal = 200.008.477.045,00

239.221.872.318,00x 100%

Belanja operasi = 83,64%

4) Belanja Tidak Terduga = 70.050.000,00

250.000.000,00x 100%

Belanja Tidak Terduga = 28,02%

Page 97: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

81

5) Transfer = 120.115.529.618,00

147.661.783.400,00x 100%

Transfer = 81,35%

Dari perhitungan rasio efisien belanja diatas dapat dikuetahui bahwa

realisasi belanja daerah lebih kecil dibandingkan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efisien anggaran belanja yang dicapai sebesar

91,61% yang berarti untuk tahun anggaran 2017 dikatakan kurang efisien.

Adapun belanja daerah pemerintah daerah kabupaten enrekang telah

dituangkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

2017 yang dipergunakan untuk membiayai Belanja Operasi, Belanja Modal,

Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer dengan masing-masing tingkat rasio

efisien sebesar 94,32%; 83,64%; 28,02%; dan 81,35%.

Surplus Rp. 12.808.501.942,37

Pada laporan realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Enrekang Tahun

Anggaran 2017 terdapat Surplus sebesar Rp. 12.808.501.942,37 dengan

penjelasan sebagai berikut.

Jumlah Pendapatan Daerah 1.057.719.428.195,00 1.000.408.602.312,37

Jumlah Belanja Daerah 1.094.641.986.179,00 987.600.100.370,00

Surplus/Defisit -36.922.557.984,00 12.808.501.942,37

c. Pembiayaan

Pembiayaan terdiri atas Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran

Pembiayaan dengan masing-masing rasio sebesar 12,86% dan 96,77%.dengan

penjelasan sebagai berikut:

Page 98: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

82

1) Pembiayaan = −5.657.767.204,83

36.922.557.981,00x 100%

Pembiayaan = -15,31%

2) Penerimaan Pembiayaan = 6.342.232.795,17

49.322.557.981,00x 100%

Penerimaan Pembiayaan = 12,86%

3) Pengeluaran Pembiayaan = 12.000.000.000,00

12.400.000.000,00x 100%

Pengeluaran Pembiayaan = 96,77%

Pembiayaan Netto adalah selisih antara Penerimaan Pembiayaan setelah

dikurangi dengan Pengeluaran Pembiayaan dalam periode tahun anggaran

tertentu. Laporan realisasi Anggaran Pembiayaan Neto pada tahun 2017 sebesar

Rp. -5.657.767.204.83 dengan penjelasan sebagai berikut:

Penerimaan Pembiayaan 49.322.557.981,00 12.400.000.000,00

Pengeluaran Pembiayaan 6.342.232.795,17 12.000.000.000,00

Pembiayaan Netto 36.922.557.981,00 - 5.657.767.204,83

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 7.150.734.737,54

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran adalah selisih antara penerimaan dan

pengeluaran selama periode tertentu. Pada tahun 2017 laporan realisasi

anggaran menunjukkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran sebesar Rp.

7.150.734.737,54 dengan penjelasan sebagai berikut:

Surplus Rp. 12.808.501.942,37

Pembiayaan Neto Rp. -5.657.767.204.83

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 7.150.734.737,54

Page 99: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

83

Tabel 4.6

Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2018

Uraian Jumlah (Rp) Selisih

Anggaran Realisasi Rp %

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

1.088.923.277.552,00

129.615.128.867,00

925.308.150.685,00

34.000.000.000,00

1.014.028.741.574,23

66.043.333.304,23

916.237.210.284,00

31.748.197.966,00

74.894.535.977,77

63.571.795.562,77

9.070.940.401,00

2.251.802.034,00

93,12

50,96

99,02

93,38

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

1.086.284.012.289,00

717.941.986.575,00

212.301.479.614,00

750.000.000,00

155.290.547.100,00

1.006.485.625.084,78

690.870.509.277,60

160.111.439.072,00

230.399.818,18

155.273.276.917,00

79.798.387.204,22

27.071.477.297,40

52.190.040.542,00

519.600.181,82

17.270.183,00

92,65

96,23

75,42

30,72

99,99

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

(2.639.265.263,00)

7.250.734.737,00

9.890.000.000,00

(2.325.472.762,46)

7.164.527.237,54

9.490.000.000,00

-313.792.500,54

86.207.499,46

400.000.000,00

88,11

98,81

95,96

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

a. Efektif Pendapatan Daerah

Rasio Efektif= Realisasi penerimaan PAD

Target Penerimaan PAD yang ditetapkan𝐱 100%

Rasio Efektif = 1.014.028.741.574,23

1.088.923.277.552,00x 100%

Rasio Efektif = 93,12%

Dari perhitungan rasio efektivitas pendapatan diatas dapat diketahui bahwa

realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan dengan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efektif anggaran yang dicapai sebesar 93,12% yang

berarti untuk tahun 2018 dikatakan efektif.

Page 100: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

84

b. Efisien Belanja Daerah

Rasio Efisien Belanja= Realisasi Belanja

Anggaran Belanjax 100%

1) Rasio Efisien Belanja= 1.006.485.625.084,78

1.086.284.012.289,00x 100%

Rasio Efisien = 92,65%

2) Belanja Operasi =690.870.509.277,60

717.941.986.575,00x 100%

Belanja Operasi = 96,23%

3) Belanja Modal = 160.111.439.072,00

212.301.479.614,00x 100%

Belanja operasi = 75,42%

4) Belanja Tidak Terduga = 230.399.818,18

750.000.000,00x 100%

Belanja Tidak Terduga = 30,72%

5) Transfer = 155.273.276.917,00

155.290.547.100,00x 100%

Transfer = 99,99%

Dari perhitungan rasio efisien belanja diatas dapat diketahui bahwa

realisasi belanja daerah lebih kecil dibandingkan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efisien anggaran belanja yang dicapai sebesar

92,65% yang berarti untuk tahun anggaran 2018 dikatakan kurang efisien.

Adapun belanja daerah pemerintah daerah kabupaten enrekang telah

dituangkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran

2018 yang dipergunakan untuk membiayai Belanja Operasi, Belanja Modal,

Belanja Tak Terduga dan Belanja Transfer dengan masing-masing tingkat rasio

efisien sebesar 96,23%; 75,42%; 30,72%; dan 99,99%.

Page 101: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

85

Surplus/Defisit Rp. 7.543.116.489,45

Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kabupaten Enrekang Tahun

Anggaran 2018 terdapat Surplus sebesar Rp. 7.543.116.489,45 dengan

penjelasan sebagai berikut.

Jumlah Pendapatan Daerah 1.088.923.277.552,00 1.014.028.741.574,23

Jumlah Belanja Daerah 1.086.284.012.289,00 1.006.485.625.084,78

Surplus/Defisit 2.639.265.263,00 7.543.116.489,45

c. Pembiayaan Netto Rp -2.325.472.762,46

Laporan realisasi Anggaran Pembiayaan Netto pada tahun 2018 sebesar

Rp. -2.325.472.762,46 dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Pembiayaan = −2.325.472.762,46

−2.639.265.263,00x 100%

Pembiayaan = -88,11%

2) Penerimaan Pembiayaan = 7.164.527.237,54

7.250.734.737,00x 100%

Penerimaan Pembiayaan = 98,81%

3) Pengeluaran Pembiayaan = 9.490.000.000,00

9.890.000.000,00x 100%

Pengeluaran Pembiayaan = 95,96%

Pembiayaan terdiri atas Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran

Pembiayaan dengan masing-masing rasio sebesar 98,81% dan 95,96%.

Penerimaan Pembiayaan 7.250.734.737,00 7.164.527.237,54

Pengeluaran Pembiayaan 9.890.000.000,00 9.490.000.000,00

Page 102: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

86

Pembiayaan Neto -2.639.265.263,00 -2.325.472.762,46

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 5.217.643.726,99

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran adalah selisih antara penerimaan dan

pengeluaran selama periode tertentu. Pada tahun 2018 laporan realisasi

anggaran menunjukkan bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran sebesar Rp.

5.217.643.726,99 dengan penjelasan sebagai berikut:

Surplus Rp. 7.543.116.489,45

Pembiayaan Neto Rp. -2.325.472.762,46

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 5.217.643.726,99

Tabel 4.7

Ringkasan Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2019

Uraian Jumlah (Rp) Selisih

Anggaran Realisasi Rp %

Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Transfer

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

1.159.314.356.011,00

134.973.760.140,00

974.594.495.971,00

49.746.100.000,00

1.064.623.987.507,58

73.225.816.038,35

949.009.943.554,23

42.388.327.915,00

94.690.368.503,42

61.717.944.101,65

25.584.552.416,77

7.357.772.085,00

91,83

54,25

97,37

85,21

BELANJA

Belanja Operasi

Belanja Modal

Belanja Tidak Terduga

Transfer

1.165.226.358.882,00

760.417.874.923,00

230.273.065.363,00

750.000.000,00

173.785.805.596,00

1.050.604.284.504,42

713.289.858.563,42

163.345.177.245,00

183.444.100,00

173.785.804.596,00

114.622.074.377,58

47.128.016.359,58

66.927.888.118,00

566.555.900,00

1.000,00

90,16

93,80

70,94

24,46

100,00

PEMBIAYAAN

Penerimaan Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan

5.912.389.871,00

8.412.389.871,00

2.500.000.000,00

3.121.978.726,99

5.221.978.726,99

2.100.000.000,00

2.790.411.244,01

3.190.411.144,01

400.000.000,00

52,80

62,07

84,00

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

Page 103: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

87

a. Efektif Pendapatan Daerah

Rasio Efektif= Realisasi penerimaan PAD

Target Penerimaan PAD yang ditetapkan𝐱 100%

Rasio Efektif = 1.064.623.987.507,58

1.159.314.356.011,00x 100%

Rasio Efektif = 91,83%

Dari perhitungan rasio efektivitas pendapatan diatas dapat diketahui bahwa

realisasi anggaran lebih kecil dibandingkan dengan target anggaran yang

ditetapkan sehingga tingkat efektif anggaran yang dicapai sebesar 91,83% yang

berarti untuk tahun 2019 dikatakan efektif.

b. Efisien Belanja Daerah

Rasio Efisien Belanja= Realisasi Belanja

Anggaran Belanjax 100%

1) Rasio Efisien Belanja= 1.050.604.284.504,42

1.165.226.358.882,00x 100%

Rasio Efisien = 90,16%

2) Belanja Operasi =713.289.858.563,42

760.417.874.923,00x 100%

Belanja Operasi = 93,80%

3) Belanja Modal = 163.345.177.245,00

230.273.065.363,00x 100%

Belanja operasi = 70,94%

4) Belanja Tidak Terduga = 183.444.100,00

750.000.000,00x 100%

Belanja Tidak Terduga = 24,46%

5) Transfer = 173.785.804.596,00

173.785.805.596,00x 100%

Transfer = 100%

Page 104: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

88

Dari perhitungan rasio efisien belanja diatas dapat diketahui bahwa realisasi

belanja daerah lebih kecil dibandingkan target anggaran yang ditetapkan

sehingga tingkat efisien anggaran belanja yang dicapai sebesar 90,16% yang

berarti untuk tahun anggaran 2019 dikatakan kurang efisien. Adapun belanja

daerah pemerintah daerah kabupaten enrekang telah dituangkan pada anggaran

pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2019 yang dipergunakan untuk

membiayai Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tak Terduga dan Belanja

Transfer dengan masing-masing tingkat rasio efisien sebesar 93,80%; 70,94%;

24,46%; dan 100%.

Surplus Rp. 14.019.703.003,16

Laporan Realisasi Anggaran Pada Badan Pengelola keuangan Daerah

Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2018 terdapat Surplus sebesar Rp.

14.019.703.003,16 dengan penjelasan sebagai berikut.

Jumlah Pendapatan Daerah 1.159.314.356.011,00 1.064.623.987.507,58

Jumlah Belanja Daerah 1.165.226.358.882,00 1.050.604.284.504,42

Surplus/Defisit -5.912.002.871,00 14.019.703.003,16

c. Pembiayaan Netto Rp 3.121.978.726,99

Laporan realisasi Anggaran Pembiayaan Netto pada tahun 2019 sebesar

Rp. 3.121.978.726,99 dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Pembiayaan = 3.121.978.726,99

5.912.389.871,00x 100%

Pembiayaan = -52,80%

2) Penerimaan Pembiayaan = 5.221.978.726,99

8.412.389.871,00x 100%

Page 105: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

89

Penerimaan Pembiayaan = 62,07%

3) Pengeluaran Pembiayaan = 2.100.000.000,00

2.500.000.000,00x 100%

Pengeluaran Pembiayaan = 84,00%

Pembiayaan terdiri atas Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran

Pembiayaan dengan masing-masing rasio sebesar 62,07% dan 84,00%.

Penerimaan Pembiayaan 8.412.389.871,00 5.221.978.726,99

Pengeluaran Pembiayaan 2.500.000.000,00 2.100.000.000,00

Pembiayaan Neto 5.912.389.871,00 3.121.978.726,99

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 17.141.681.730,15

Pada tahun 2019 laporan realisasi anggaran menunjukkan bahwa sisa

lebih pembiayaan anggaran sebesar Rp. 17.141.681.730,15 dengan penjelasan

sebagai berikut:

Surplus Rp. 14.019.703.003,16

Pembiayaan Neto Rp. 3.121.978.726,99

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Rp. 17.141.681.730,15

Page 106: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

90

Tabel 4.8

Rasio Efektivitas Anggaran Pendapatan Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang T.A 2015-2019

Tahun Anggaran Realisasi Presentasi

(%)

Analisis

Efektif

2015 946.648.050.605,00 919.862.386.647,46 97,17 Efektif

2016 1.103.986.718.250,00 1.032.816.629.667,45 93,55 Efektif

2017 1.057.719.428.195,00 1.000.408.602.312,37 94,58 Efektif

2018 1.088.923.277.552,00 1.014.028.741.574,23 93,12 Efektif

2019 1.159.314.356.011,00 1.064.623.987.507,58 91,83 Efektif

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rasio efektif pendapatan daerah

pada badan pengelola keuangan daerah kabupaten enrekang tahun anggaran

2015, 2016, 2017, 2018 dan 2019 belum mencapai target namun sudah dalam

kategori efektif dalam merealisasikan anggaran pendapatan. Hal ini disebabkan

karena realisasi pendapatan lebih kecil daripada target anggaran pendapatan

yang ditetapkan dengan masing-masing rasio sebesar 97,17%; 03,55%;

94,58%; 93,12; dan 91,83%.

Grafik Anggaran Pendapatan Daerah Pada Badan

Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang T.A

2015-2019

97,17%

93,55% 94,58% 93,12%91,83%

0,00

200.000.000.000,00

400.000.000.000,00

600.000.000.000,00

800.000.000.000,00

1.000.000.000.000,00

1.200.000.000.000,00

1.400.000.000.000,00

2015 2016 2017 2018 2019

Anggaran Realisasi

Page 107: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

91

Berdasarkan grafik Realisasi Pendapatan Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2015-2019

menunjukkan bahwa realisasi pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan

target anggaran yang ditetapkan. Pada tahun 2015-2016 anggaran pendapatan

dan realisasinya mengalami peningkatan sedangkan pada tahun 2017

mengalami penurunan kemudian kembali meningkat pada tahun 2018-2019,

yaitu pada tahun 2015 target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.

946.648.050.605,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 919.862.386.647,46

dengan persentase sebesar 97,17%. Pada tahun 2016 target anggaran yang

ditetapkan sebesar Rp. 1.103.986.718.250,00 dan realisasi anggaran sebesar

1.032.816.629.667,45 dengan persentase sebesar 93,55%. Pada tahun 2017

target anggaran pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 1.057.719.428.195,00

dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.000.408.602.312,37 dengan persentase

sebesar 94,58%. Pada tahun 2018 target anggaran pendapatan yang ditetapkan

sebesar Rp.1.088.923.277.552,00 dan realisasi sebesar Rp.

1.014.028.741.574,23 dengan presentasi sebesar 93,12%. Sedangkan pada

tahun 2019 target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 1.159.314.356.011,00

dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.064.623.987.507,58 dengan persentase

sebesar 91,83%.

Tabel 4.9

Rasio Efisiensi Anggaran Belanja Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang T.A 2015-2019

Tahun Anggaran Realisasi Presentasi

(%)

Analisis

Efisien

2015 1.035.884.730.402,00 903.110.164.897,00 87,18 Cukup Efisien

2016 1.206.155.278.726,00 1.091.335.511.816,00 90,48 Kurang Efisien

Page 108: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

92

2017 1.094.641.986.179,00 987.600.100.370,00 90,22 Kurang Efisien

2018 1.086.284.012.289,00 1.006.485.625.084,78 92,65 Kurang Efisien

2019 1.165.226.358.882,00 1.050.604.284.504,42 90,16 Kurang Efisien

Sumber: Data diolah Penulis (2020)

Grafik Realisasi Anggaran Belanja Daerah Pada

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang

T.A 2017-2019

Berdasarkan grafik Realisasi Belanja Daerah Pada Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2015-2019 menunjukkan

bahwa realisasi Belanja lebih kecil dibandingkan dengan target anggaran yang

ditetapkan. Pada tahun 2015-2016 anggaran Belanja dan Realisasinya mengalami

peningkatan sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan seta kembali

mengalami peningkatan pada tahun 2018-2019. Pada Tahun 2015 target anggaran

yang ditetapkan sebesar Rp. 1.035. 884.730.402,00 dan realisasi anggaran sebesar

Rp. 903.110.164.897,00 dengan persentasi sebesar 87,18%. Pada tahun 2016

87,18%

90,48%

90,22% 92,65%90,16%

0,00

200.000.000.000,00

400.000.000.000,00

600.000.000.000,00

800.000.000.000,00

1.000.000.000.000,00

1.200.000.000.000,00

1.400.000.000.000,00

2015 2016 2017 2018 2019

Chart Title

Anggaran Realisasi

Page 109: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

93

target anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 1.206.155.278.726,00 dan realisasi

anggaran sebesar Rp. 1.091.335.511.816,00 dengan persentasi sebesar 90,48%.

Pada tahun 2017 target anggaran Belanja yang ditetapkan sebesar Rp.

1.094.641.986.179,00 dan realisasi anggaran belanja sebesar Rp.

987.600.100.370,00 dengan persentase sebesar 90,22 %. Pada tahun 2018 target

anggaran belanja yang ditetapkan sebesar Rp. 1.086.284.012.289,00 dan realisasi

sebesar Rp. 1.006.485.625.084,78 dengan persentase sebesar 92,65%.

Sedangkan pada tahun 2019 target anggaran belanja yang ditetapkan sebesar Rp.

1.165.226.358.882,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.050.604.284.504,42

dengan persentase sebesar 90,16%.

D. Pembahasan Analisis Rasio Efektivitas dan Efisiensi Pendapatan dan

Belanja Daerah

Anggaran adalah suatu pekerjaan pada satu pihak mengandung jumlah

pengeluaran setinggi-tingginya yang mungkin diperlukan untuk membiayai

kepentingan Negara dan masa depan dan pihak lain perkiraan pendapatan

(penerimaan) yang mungkin akan diterima dalam masa tersebut (Mardiasmo,

2018:98). Anggaran merupakan dokumen yang berisi estimasi kinerja, baik

berupa penerimaan dan pengeluaran, yang disajikan dalam ukuran moneter

yang akan dicapai pada periode waktu tertentu dan menyertakan data masa lalu

sebagai bentuk pengendalian dan penilaian kinerja (Halim dan Kusufi 2016:48).

1. Rasio Efektif

Anggaran Pendapatan Daerah Pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2015-2019 berdasarkan hasil

penelitian rasio efektif pengelolaan anggaran pendapatan yaitu dengan

masing-masing presentasi sebesar 97,17%; 93,55%; 94,58%; 93,12%; dan

Page 110: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

94

91,83%. Tingkat efektif anggaran pendapatan yang paling tinggi yaitu pada

tahun 2015 dengan presentasi 97,17%. Dengan demikian rasio keuangan

Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang untuk tahun

anggaran 2015-2019 dikatakan efektif.

2. Rasio Efisien

Anggaran Belanja Daerah Pada Badan Pengelolaan keuangan Daerah

Kabupaten Enrekang Tahun Anggaran 2015-2019 berdasarkan hasil

penelitian rasio efisien berada pada presentasi masing-masing sebesar

87,18%; 90,48%; 90,22%; 92,65%; dan 90,16% dengan penggunaan

anggaran masing-masing sebesar Rp. 903.110.164.897,00; Rp.

1.091.335.511.816,00; Rp. 987.600.100.370,00; Rp. 1.006.485.625.084,78;

dan Rp. 1.050.604.284.504,42 dari total realiasasi anggaran belanja pada

tahun 2015 dikatakan cukup efisien karena berada pada tingkat predikat 80%-

90% dan pada tahun 2016-2019 dalam penggunaan anggaran dikatakan

kurang efisien dalam melakukan penghematan anggaran belanja.

Kurang efisiennya anggaran belanja pada Badan Pengelola Keuangan

Daerah Kabupaten Enrekang disebabkan Karena terjadinya perubahan

anggaran dan defisit anggaran serta realisasi anggaran belanja menghampiri

jumlah target anggaran belanja dan realisasi pendapatan. Hal ini menunjukkan

bahwa Badan Pengelola Keuangan Daerah Belum mengoptimalkan pelaksanaan

anggaran belanja baik dalam penggunaan, pengendalian serta pengawasan

dalam pengelolaan anggaran sehingga tercapai target efisiensi belanja.

Selain itu hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan Rusdi (2018). Penelitian yang dilakukan Rusdi bertujuan untuk melihat

tingkat efisiensi belanja menggunakan analisis varians belanja sedangkan pada

Page 111: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

95

penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat efisiensi belanja menggunakan rasio

efisiensi belanja. Hasil penelitian yang dilakukan Rusdi menunjukkan tingkat

efisiensi belanja menggunakan analisis varians belanja, Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang dinilai mampu menghemat anggaran

belanja dengan sangat efisien. Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan

tingkat efisiensi belanja menggunakan rasio efisiensi belanja dikatakan kurang

efisien dalam melakukan penghematan anggaran belanja.

Page 112: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah

diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat efektivitas pendapatan daerah pada badan pengelola keuangan

daerah Kabupaten Enrekang tahun anggaran 2015-2019 belum mencapai

target anggaran yang telah ditetapkan namun telah memenuhi kriteria efektif

karena berada pada predikat 90%-100% dengan masing-masing presentasi

rasio efektif yaitu sebesar 97,17%; 93,55%; 94,58%; 93,12%; dan 91,83%.

2. Tingkat efisiensi belanja daerah pada badan pengelola keuangan daerah

Kabupaten Enrekang tahun anggaran 2015 dinilai sudah cukup efisien dengan

presentasi sebesar 87,18% berada pada predikat 80%-90% sedangkan untuk

tahun anggaran 2016-2019 dinilai kurang efisien karena belum berhasil

mencapai hasil yang maksimal dengan menggunakan sumber daya yang

minimal dan berada pada predikat 90%-100% dengan masing-masing

presentasi rasio efisien yaitu sebesar 90,48%; 90,22%; 92,65%; dan 90,16%.

B. Saran

1. Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang diharapkan

untuk dapat mengelola pendapatan dari sektor pajak, potensi Sumber Daya

Manusia (SDM) serta Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat menunjang

peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Page 113: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

97

2. dalam penggunaan anggaran belanja daerah disarankan untuk

mengoptimalkan pelaksanaan anggaran belanja baik dalam penggunaan,

pengendalian serta pengawasan dalam pengelolaan anggaran sehingga

tercapai target efisiensi belanja.

Page 114: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

98

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusufi.2014. Teori, Konsep dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik. Jilid 2. Salemba Empat: Jakarta

Apriliyana Ina. 2017. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pada Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang Tahun 2012-2016. Magelang: Universitas Tidar

Artanti Nining Yunia. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD). (online). (https://repository.usd.ac.id/15779/, diakses pada tanggal 01 Oktober 2020.

Azmi Sayid Abdul Rahman. 2017. Analisis Efektivitas Pelaksanaan Anggaran Belanja Bappeda Litbang Kota Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika. (online) Vol. 14, No 2 (https://scholar.google.co.id/, diakses pada tanggal 23 Februari 2020)

http://eprints.umm.ac.id/35927/3/jiptummpp-gdl-danisuhend-48876-3-babii.pdf, Tanggal Akses 25 Februari 2020

https://parepos.co.id/2019/10/serapan-apbd-rendah-pengaruhi-kinerja-opd-enrekang/) Tanggal akses 15 agustus 2020

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3859/Bab%202.pdf?sequence=4, tanggal akses 28 Februari 2020

Majid Jamaluddin, 2019. Akuntansi Sektor Publik.Pustaka Almaida: Gowa-Sulawesi Selatan-Indonesia

Mardiasmo, 2018.Akuntansi Sektor Publik.Andi: Yogyakarta

Muryanti Kiky. 2017. Analisis Realisasi Anggaran Untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2011-2015. Wonogiri: Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pangkey Imanuel. 2015. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA. (online) Vol 3, No 4 (https://scholar.google.co.id/, diakses pada tanggal 23 Februari 2020)

Puspitasari Intan. 2018. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Tekanan Anggaran dan Pengendalian Diri Terhadap Senjangan Anggaran (studi empiris pada satuan kerja perangkat daerah kabupaten Ponorogo). Ponorogo: Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Rusdi. 2018. Analisis Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang. Enrekang: Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 115: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

99

Sari Maharani Permata. 2019. Analisis efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang. Palembang: Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang

Sartika Dewi. 2018. Analisis Kinerja Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Utara. (online). (https://repository.uinsu.ac.id/5473/, diakses pada tanggal 01 Oktober 2020

Sukmawati. 2019. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja STKIP Muhammadiyah Enrekang. Enrekang: Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

Widiyana Anita. 2016. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran Belanja Dalam Menilai Kinerja Pada Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kota Palembang. (online). (https://scholar.google.co.id/, diakses pada tanggal 23 Februari 2020)

Zulfah Shofi Rifqi. 2017. Analisis Pengukuran Efisiensi dan Efektivitas Kinerja Pengelolaan Dana Zakat pada Organisasi Pengelola Zakat (Studi Pada Baznas Kabupaten Sragen Tahun 2013-2015). Sragen: IAIN Surakarta

Page 116: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 117: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

101

Page 118: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

102

Page 119: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

103

Page 120: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

104

Page 121: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

105

No. URAIAN ReffAnggaran 2017 Realisasi 2017

%Realisasi 2016

1 PENDAPATAN

2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 7.5.1.1

3 Pendapatan Pajak Daerah 7.5.1.1.a 9.965.000.000,00 9.023.051.580,00 90,55 9.147.403.707,00

4 Pendapatan Retribusi Daerah 7.5.1.1.b 30.165.130.944,00 26.044.548.348,00 86,34 19.878.129.053,00

5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

7.5.1.1.c 12.600.000.000,00 12.355.808.162,48 98,06 4.826.158.746,00

6 Lain-lain PAD yang Sah 7.5.1.1.d 83.421.960.638,00 52.245.868.861,89 62,63 22.531.755.482,95

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 136.152.091.582,00 99.669.276.952,37 73,20 56.383.446.988,95

8

9 PENDAPATAN TRANSFER 7.5.1.2

10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA

PERIMBANGAN

7.5.1.2.1

11 Dana Bagi Hasil Pajak 7.5.1.2.1.a 17.628.988.184,00 13.136.161.539,00 74,51 16.948.689.099,00

12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 7.5.1.2.1.b 6.440.104.421,00 3.797.817.438,00 58,97 7.846.379.393,00

13 Dana Alokasi Umum 7.5.1.2.1.c 534.335.959.000,00 534.335.959.000,00 100,00 543.890.364.000,00

14 Dana Alokasi Khusus 7.5.1.2.1.d 229.688.040.000,00 213.747.024.586,00 93,06 264.434.758.356,00

15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 788.093.091.605,00 765.016.962.563,00 97,07 833.120.190.848,00

16

17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA 7.5.1.2.2

18 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00

19 Dana Penyesuaian 7.5.1.2.2.a 89.128.443.000,00 89.128.442.000,00 100,00 103.327.631.000,00

20 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat - Lainnya 89.128.443.000,00 89.128.442.000,00 100,00 103.327.631.000,00

21

22 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 7.5.1.2.3

23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 7.5.1.2.3.a 32.874.681.408,00 36.068.762.539,00 109,72 31.381.322.861,50

24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 5.134.490.600,00 3.997.912.000,00 77,86 7.320.710.427,00

25 Pendapatan Bantuan Keuangan 7.5.1.2.3.b 0,00 -

26 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi 38.009.172.008,00 40.066.674.539,00 105,41 38.702.033.288,50

27 Total Pendapatan Transfer 915.230.706.613,00 894.212.079.102,00 97,70 975.149.855.136,50

28

29 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 7.5.1.3

30 Pendapatan Hibah 7.5.1.3.a 6.336.630.000,00 6.527.246.258,00 103,01 1.282.142.542,00

31 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00

32 Pendapatan Lainnya 7.5.1.3.b 0,00 0,00 1.185.000,00

33 Jumlah Pendapatan Lain-lain yang Sah 6.336.630.000,00 6.527.246.258,00 103,01 1.283.327.542,00

34 JUMLAH PENDAPATAN 1.057.719.428.195,00 1.000.408.602.312,37 94,58 1.032.816.629.667,45

35

36 BELANJA

37 BELANJA OPERASI 7.5.1.4

38 Belanja Pegawai 7.5.1.4.a 391.499.847.204,00 369.600.973.631,00 94,41 426.236.939.323,00

39 Belanja Barang 7.5.1.4.b 276.627.152.938,00 265.801.742.751,00 96,09 213.139.899.544,00

40 Bunga 0,00 0,00 0,00

41 Subsidi 928.656.000,00 0,00 0,00

42 Hibah 7.5.1.4.c 37.707.674.316,00 31.716.827.325,00 84,11 26.085.035.720,00

43 Bantuan Sosial 7.5.1.4.d 745.000.000,00 206.500.000,00 27,72 47.000.000,00

44 Jumlah Belanja Operasi 707.508.330.458,00 667.326.043.707,00 94,32 665.508.874.587,00

45

46 BELANJA MODAL 7.5.1.5

47 Belanja Tanah 7.5.1.5.a 780.000.000,00 548.080.000,00 70,27 641.500.000,00

48 Belanja Peralatan dan Mesin 7.5.1.5.b 31.540.250.748,00 28.871.268.774,00 91,54 36.801.643.846,00

49 Belanja Gedung dan Bangunan 7.5.1.5.c 63.212.601.453,00 44.110.599.986,00 69,78 48.386.453.802,00

50 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 7.5.1.5.d 143.653.270.117,00 126.522.778.285,00 88,08 243.778.683.369,00

51 Belanja Aset Tetap Lainnya 7.5.1.5.e 35.750.000,00 35.750.000,00 100,00 297.036.500,00

52 Belanja Aset Lainnya 0,00 0,00 0,00

53 Jumlah Belanja Modal 239.221.872.318,00 200.088.477.045,00 83,64 329.905.317.517,00

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2017 dan 2016

(SETELAH AUDIT)

Page 122: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

106

No. URAIAN Reff Anggaran 2017 Realisasi 2017 % Realisasi 2016

55 BELANJA TAK TERDUGA 7.5.1.6

56 Belanja Tak Terduga 7.5.1.6 250.000.000,00 70.050.000,00 28,02 227.700.000,00

57 Jumlah Belanja Tak Terduga 250.000.000,00 70.050.000,00 28,02 227.700.000,00

58 Jumlah Belanja 946.980.202.776,00 867.484.570.752,00 91,61 995.641.892.104,00

59

60 TRANSFER 7.5.1.7

61 TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA 7.5.1.7.1

62 Bagi Hasil Pajak 0,00 0,00 0,00

63 Bagi Hasil Retribusi 0,00 0,00 0,00

64 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00

65 Jumlah Transfer Bagi Hasil Ke Desa 0,00 0,00 0,00

66

67 TRANSFER/ BANTUAN KEUANGAN 7.5.1.7.2

68 Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya 7.5.1.7.2.a 0,00 0,00 94.879.163.447,00

69 Bantuan Keuangan ke Desa 7.5.1.7.2.b 147.013.230.600,00 119.466.976.818,00 81,26 -

70 Bantuan Keuangan Lainnya 7.5.1.7.2.c 648.552.800,00 648.552.800,00 100,00 814.456.265,00

71 Jumlah Transfer/Bantuan Keuangan 147.661.783.400,00 120.115.529.618,00 81,35 95.693.619.712,00

72 Jumlah Transfer 147.661.783.400,00 120.115.529.618,00 81,35 95.693.619.712,00

73 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 1.094.641.986.176,00 987.600.100.370,00 90,22 1.091.335.511.816,00

74

75 SURPLUS/DEFISIT (36.922.557.981,00) 12.808.501.942,37 (34,69) (58.518.882.148,55)

76

77 PEMBIAYAAN 7.5.1.8

78

79 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 7.5.1.8.1

80 Penggunaan SiLPA 7.5.1.8.1.a 6.222.557.981,00 6.221.468.702,99 99,98 75.981.714.116,54

81 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

82 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00

83 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00

84 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00

85 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 43.000.000.000,00 0,00 0,00

86 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 0,00

87 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00

88 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 106.199.818,18 -

89 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00

90 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00

91 Penerimaan Kembali Pinjaman angsuran Berjangka 7.5.1.8.1.b 100.000.000,00 14.564.274,00 14,56 41.868.555,00

92 Jumlah Penerimaan 49.322.557.981,00 6.342.232.795,17 12,86 76.023.582.671,54

93

94 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 7.5.1.8.2

95 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00

96 Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah 7.5.1.8.2.a 12.000.000.000,00 12.000.000.000,00 100,00 11.282.142.542,00

97 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00

98 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah

Daerah Lainnya

0,00 0,00 0,00

99 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan

Bank

0,00 0,00 0,00

100 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga

Keuangan Bukan Bank

0,00 0,00 0,00

101 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00

102 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00

103 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00

104 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00

105 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 400.000.000,00 0,00

106 Jumlah Pengeluaran 12.400.000.000,00 12.000.000.000,00 96,77 11.282.142.542,00

107 PEMBIAYAAN NETO 36.922.557.981,00 (5.657.767.204,83) (15,32) 64.741.440.129,54

108

109 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 7.5.1.9 7.150.734.737,54 6.222.557.980,99

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini.

Enrekang, 25 Mei 2018

BUPATI ENREKANG

DRS. H. MUSLIMIN BANDO, M.PD

Page 123: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

107

Page 124: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

108

Page 125: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

109

K O D E U R A I A NANGGARAN 2019 REALISASI 2019

(%)REALISASI

2018

4 1

134.973.760.140,00 73.225.816.038,35 54,25 66.043.333.304,234

1 1 12.247.173.134,00 10.523.206.720,00 85,92 10.843.118.014,00

4 1 2 39.754.361.000,00 30.088.455.358,00 75,69 27.673.949.306,00

4 1 3 16.741.119.760,00 16.741.119.760,00 100,00 13.596.908.237,00

4 1 4 66.231.106.246,00 15.873.034.200,35 23,97 13.929.357.747,23

4 2 974.594.495.871,00 949.009.843.554,23 97,37 916.237.210.284,004

2 1 795.735.116.000,00 780.914.439.408,00 98,14 778.355.773.232,00

4 2 2 115.526.328.000,00 115.526.328.000,00 100,00 97.769.717.000,00

4 2 3 53.198.561.271,00 42.710.429.746,23 80,28 35.355.461.082,00

4 2 4 10.134.490.600,00 9.858.646.400,00 97,28 4.756.258.970,00

4 3 49.746.100.000,00 42.388.327.915,00 85,21 31.748.197.986,00

4 3 1 49.746.100.000,00 42.388.327.915,00 85,21 31.748.197.986,00

4 3 2 0,00 0,00 0,00 0,00

4 3 3 0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH PENDAPATAN 1.159.314.356.011,00 1,064,623,987,507.58 91,83 1,014,028,741,574.23

BELANJA

5 1BELANJA O PERASI 760.417.874.923,00 713.289.858.563,42 93,80 690.870.509.277,60

5 1 1 Belanja Pegawai 412.893.976.473,00 405.334.158.344,00 98,17 398.111.283.801,00

5 1 2 Belanja Barang dan Jasa 299.792.665.391,00 279.744.097.229,42 93,31 245.110.192.357,60

5 1 3 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00

5 1 4 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

5 1 5 Belanja Hibah 47.034.733.059,00 27.690.602.990,00 58,87 47.529.033.119,00

5 1 6 Belanja Bantuan Sosial 696.500.000,00 521.000.000,00 74,80 120.000.000,00

5 1 7 Belanja Bagi

Hasil Pajak

0,00 0,00 0,00 0,00

5 2BELANJA MO DAL 230.273.065.363,00 163.345.177.245,00 70,94 160.111.439.072,00

5 2 1 Belanja Modal Tanah 734.366.000,00 624.700.000,00 85,07 360.948.800,00

5 2 2 Belanja Modal Peralatan dan

Mesin

24.502.598.508,00 17.976.742.510,00 73,37 15.251.506.667,00

5 2 3 Belanja Modal

Gedung dan

68.236.801.518,00 57.841.972.980,00 84,77 36.358.966.504,00

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PER 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

PENDAPATAN - LRA

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(PAD) - LRA

Pendapatan Pajak Daerah - LRA

Pendapatan Retribusi Daerah - LRA

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -

LRA

Lain-lain PAD Yang Sah - LRA

PENDAPATAN TRANSFER - LRA

Pendapatan Transfer Pemerintah

Pusat-Dana Perimbangan

- LRA

Pendapatan Transfer Pemerintah

Pusat - Lainnya - LRA Pendapatan

Transfer Pemerintah Daerah Lainnya -

LRA Bantuan Keuangan - LRA

LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH - LR

Pendapatan Hibah - LRA Dana

Darurat - LRA Pendapatan Lainnya -

LRA

Page 126: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

110

K O D E U R A I A NANGGARAN 2019 REALISASI 2019

(%)REALISASI

2018

5 2 4 128.120.891.337,00 83.385.052.403,00 65,08 107.990.725.576,00

5 2 5 8.678.408.000,00 3.516.709.352,00 40,52 149.291.525,00

5 2 6 0,00 0,00 0,00 0,00

5 3 750.000.000,00 183.444.100,00 24,46 230.399.818,18

5 3 1 Belanja Tak Terduga 750.000.000,00 183.444.100,00 24,46 230.399.818,18

JUMLAH BELANJA 991.440.940.286,00 876.818.479.908,42 88,44 851.212.348.167,78

TRANSFER

6 1TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 0,00 0,00 0,00 0,00

6 1 1 Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

6 1 2 Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

6 2TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 173.785.805.596,00 173.785.804.596,00 100,00 155.273.276.917,00

6 2 1 Transfer Bantuan Keuangan ke

Pemerintah Daerah Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00

6 2 2 Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 173.095.885.000,00 173.095.884.000,00 100,00 154.624.724.117,00

6 2 3 Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 689.920.596,00 689.920.596,00 100,00 648.552.800,00

6 2 4 Transfer Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00

JUMLAH TRANSFER/BAGI HASIL

KE DESA

173.785.805.596,00 173.785.804.596,00 100,00 155.273.276.917,00

SURPLUS / DEFISIT (5.912.389.871,00) 14.019.703.003,16 7.543.116.489,45

PEMBIAYAAN

7 1PENERIMAAN PEMBIAYAAN 8.412.389.871,00 5.221.978.726,99 62,07 7.164.527.237,54

7 1 1 Penggunaan SiLPA 5.217.643.727,00 5.217.643.726,99 100,00 7.150.734.737,54

7 1 2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

7 1 3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

0,00 0,00 0,00 0,00

7 1 4 Pinjaman Dalam Negeri 0,00 0,00 0,00 0,00

7 1 5 Penerimaan Kembali Piutang 3.194.746.144,00 4.335.000,00 0,14 13.792.500,00

7 1 6 Penerimaan Kembali Investasi Non

Permanen Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00

7 1 7 Pinjaman Luar Negeri 0,00 0,00 0,00 0,00

7 1 8 Penerimaan Utang Jangka Panjang

Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Penerimaan 8.412.389.871,00 5.221.978.726,99 62,07 7.164.527.237,54

7 2PENGELUARAN PEMBIAYAAN 2.500.000.000,00 2.100.000.000,00 84,00 9.490.000.000,00

7 2 1 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

7 2 2 Penyertaan Modal/Investasi Pemerintah

Daerah

2.100.000.000,00 2.100.000.000,00 100,00 9.490.000.000,00

7 2 3 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam

Negeri

0,00 0,00 0,00 0,00

7 2 4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

7 2 5 Pengeluaran Investasi Non Permanen

Lainnya

0,00 0,00 0,00 0,00

7 2 6 Pembayaran Pokok Pinjaman Luar Negeri 0,00 0,00 0,00 0,00

K O D E U R A I A NANGGARAN 2019 REALISASI 2019

(%)REALISASI

20187

2 77

2 8

Pembayaran Utang Jangka Panjang

Lainnya Pembayaran Piutang Pada Pihak

Ketiga

Jumlah Pengeluaran

0.00

400,000,000.00

2,500,000,000.00

0.00

0.00

2,100,000,000.00

0.00

0.00

84.0

0

0.00

0.00

9,490,000,000.00

PEMBIAYAAN NETTO 5.912.389.871,00 3.121.978.726,99 67,10 -2.325.472.762,46

SISA LEBIH

PEMBIAYAAN

ANGGARAN

0,00 17.141.681.730,15 5.217.643.726,99

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Belanja

Modal Operasional BLUD

BELANJA TAK TERDUGA

BUPATI ENREKANG

DRS. H. MUSLIMIN BANDO, M.PD

Page 127: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

111

Page 128: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

112

Page 129: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

113

Page 130: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

114

Page 131: ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI ANGGARAN PENDAPATAN …

115

Riwayat Hidup

Nurema, lahir di Bagean kec. Enrekang Kab. Enrekang pada

tanggal 11 Juli 1997. Anak pertama dari 4 bersaudara yang

merupakan buah kasih dan sayang dari pasangan Ayahanda

Tahir dan Ibunda Salma. Pendidikan Sekolah Dasar Penulis di

SDN 72 Lembang dan selesai pada tahun 2010. Setelah

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar, penulis melanjutkan pendidikan di

SMPN 2 Enrekang dan selesai pada tahun 2013. Kemudian setelah menyelesaikan

pendidikan di SMP, penulis melanjutkan pendidikan di SMK PGRI Enrekang dan

selesai pada tahun 2016. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan

Tinggi Swasta Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar dan menyelesaikan studi pada tahun 2020.

Berkat Rahmat dan pertolongan Allah serta doa dan usaha orang tua, dengan

penuh rasa syukur, Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

skripsi yang berjudul “Analisis Efektivitas dan Efisiensi Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Daerah Pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Enrekang.