SKRIPSI -...

71
SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG ALMA ARIF ABADI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Transcript of SKRIPSI -...

Page 1: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

SKRIPSI

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

ALMA ARIF ABADI

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 2: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

ii

SKRIPSI

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

disusun dan diajukan oleh

ALMA ARIF ABADI A31111308

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 3: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

iii

SKRIPSI

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

disusun dan diajukan oleh

ALMA ARIF ABADI

A31111308

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 12 Oktober 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA Dr. Hj. Andi Kusumawati, S.E., M.Si., Ak., CA NIP. 19590818 198702 2 002 NIP. 19660405 199203 2 003

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP. 19650925 199002 2 01

Page 4: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

iv

SKRIPSI

ANALISIS EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN KONTRIBUSI PAJAK DAERAH PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH

DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

disusun dan diajukan oleh

ALMA ARIF ABADI A31111308

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 19 April 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA Ketua 1………………

2. Dr. Hj. Andi Kusumawati, S.E., M.Si., Ak., CA Sekertaris 2……………...

3. Dr. Hj. Nirwana, S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 3……………...

4. Drs. Haerial, Ak., M.Si., CA Anggota 4……………...

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA NIP. 19650925 199002 2 01

Page 5: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : Alma Arif Abadi

NIM : A31111308

departemen/program studi : Akuntansi

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Analisis Efektivitas, Efisiensi, dan Kontribusi Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 18 April 2018

Yang membuat pernyataan,

Alma Arif Abadi

Page 6: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

vi

Page 7: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

vii

PRAKATA

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ala atas

berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Satriani Djamaluddin

dan Ayahanda Bakhtiar Saleke yang telah membesarkan dan mendidik peneliti

dengan penuh kasih sayang. Terima kasih telah menjadi pembimbing utama

dalam kehidupan peneliti. Peneliti menyadari tidak akan mampu membalas jasa

kedua orang tua dengan apapun sehingga rasa terima kasih ini tidaklah cukup

menggambarkan wujud penghargaan saya kepada Ayah dan Ibu yang telah

memberikan segala hal yang terbaik kepada anaknya ini.

Peneliti mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini. Pertama-tama ucapan terima kasih

peneliti berikan kepada dosen pembimbing I Ibu Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA,

dan dosen pembimbing II Ibu Dr. Hj. Andi Kusumawati, S.E., M.Si., Ak., CA, atas

waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberikan motivasi, dan

memberi bantuan literature, serta diskusi-diskusi yang dilakukan dengan peneliti.

Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada Bapak/Ibu Pemerintah

Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di tempat

Bapak/Ibu. Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat

balasan dari Allah Subhana Wa Ta’ala.

Page 8: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

viii

Terakhir, ucapan terima kasih kepada saudara-saudara dan teman-teman

peneliti atas nasehat, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan selama

penelitian skripsi ini. Semoga semua pihak mendapatkan balasan dari Allah

Subhana Wa Ta’ala.

Makassar, 18 April 2018

Peneliti

Page 9: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

ix

ABSTRAK

Analisis Efektivitas, Efisensi, dan Kontribusi Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang

The Analysis of Effectiveness, Efficiency, and Local Tax Contribution at

the Original Local Government Revenue in Sidenreng Rappang Regency

Alma Arif Abadi Hj. Nurleni

Hj. Andi Kusumawati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas, efiensi, dan kontribusi Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Dareah di Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa penelitian kepustakaan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penerimaan pajak daerah Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2011-2015 rata-rata efektif dengan tingkat efektivitas sebesar 96,96%. Tingkat efisiensi pajak daerah Kabupaten Sidenreng Rappang pada tahun 2011-2015 sangat efisien dengan rata-rata 19%. Kontribusi penerimaan pajak daerah pada pendapatan asli daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang dinilai cukup baik karena memberikan kontribusi sebesar 31,10%. Kata Kunci: analisis efektivitas, efisiensi dan kontribusi, pajak daerah,

pendapatan asli daerah This research aimed at finding out the level of effectiveness, efficiency, and local tax contribution at the original local government revenue in Sidenreng Rapang regency. The method of this research was data collection technique likes literature research, interview and documentation. The data analysis in this research was quantitative descriptive analysis. The result of the research showed that the effectiveness of the local tax Sidenreng Rappang regency in 2011-2015 the average is effective with the level effectiveness of 96,66%. The level of local tax efficiency Sidenreng Rappang regency in 2011-2015 was very efficient with average 19%. The contribution of local tax atthe original local government revenue in Sidenreng Rappang regency was considered quite well because it gave contribution 31,10%. Keywords: the analysis of effectiveness, efficiency and contribution, local tax, the original government revenue.

Page 10: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

x

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... v PRAKATA .................................................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 6 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................... 7 1.5 Sistematika Penulisan ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 9 2.1 Landasan Teori ........................................................................... 9

2.1.1 Pajak ................................................................................. 9 2.1.1.1 Pengertian Pajak ................................................... 9 2.1.1.2 Fungsi Pajak .......................................................... 10 2.1.1.3 Syarat Pemungutan Pajak ..................................... 10 2.1.1.4 Cara Pemungutan Pajak ........................................ 12

2.1.2 Otonomi Daerah ................................................................ 13 2.1.2.1 Pengertian Otonomi Daerah .................................. 13 2.1.2.2 Tujuan Otonomi Daerah ........................................ 13

2.1.3 Pendapatan Asli Daerah .................................................... 13 2.1.4 Pajak Daerah .................................................................... 14

2.1.4.1 Pengertian Pajak Daerah ....................................... 14 2.1.4.2 Jenis Pajak Kabupaten/Kota .................................. 14 2.1.4.3 Objek Pajak Daerah ............................................... 17 2.1.4.4 Bukan Objek Pajak Daerah .................................... 20 2.1.4.5 Subjek dan Wajib Pajak Daerah ............................ 24 2.1.4.6 Dasar Pengenaan Pajak Daerah ........................... 26 2.1.4.7 Tarif Pajak Daerah ................................................. 29 2.1.4.8 Cara Perhitungan Pajak Daerah ............................ 31 2.1.4.9 Dasar Hukum ......................................................... 34

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................... 34 2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 43 3.1 Rancangan Penelitian ................................................................. 43 3.2 Tempat dan Waktu ...................................................................... 43 3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 43 3.3.1 Jenis Data ......................................................................... 43

Page 11: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

xi

3.3.2 Sumber Data ..................................................................... 44 3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 44 3.5 Metode Analisis Data .................................................................. 45

3.5.1 Analisis Efektivitas Pajak Daerah ...................................... 45 3.5.2 Analisis Efisiensi Pajak Daerah ......................................... 46 3.5.3 Analisis Kontribusi Pajak Daerah ...................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 48

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 48 4.1.1 Letak Geografis ................................................................. 48 4.1.2 Geologi .............................................................................. 49 4.1.3 Kependudukan .................................................................. 49 4.1.4 Perekonomian ................................................................... 50 4.2 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Sidrap .................... 52 4.2.1 Visi dan Misi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah ......... 52 4.2.2 Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas BPKD ................. 52 4.3 Hasil Penelitian ........................................................................... 61 4.3.1 Analisis Efektivitas Pajak Daerah ....................................... 61 4.3.2 Analisis Efisiensi Pajak Daerah .......................................... 81 4.3.3 Analisis Kontribusi Pajak Daerah ....................................... 82

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 84 5.1 Kesimpulan.................................................................................. 84 5.2 Saran........................................................................................... 85 5.3 Keterbatasan Penelitian............................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87

Page 12: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1.1 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kab.Sidrap ...................... 4 1.2 Target dan Realisasi Pajak Daerah Kab. Sidrap ..................................... 5 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 37 3.1 Pengukuran Nilai Efektivitas ................................................................... 46 3.2 Pengukuran Nilai Efisiensi ...................................................................... 47 3.3 Pengukuran Nilai Kontribusi ..................................................................... 47 4.1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Sidenreng Rappang .............................. 50 4.2 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapanga Usaha Tahun 2011-2015 Atas Dasar Harga Konstan .................................................... 51 4.3 Target Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ............................... 63 4.4 Pertumbuhan Target Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ......... 64 4.5 Realisasi Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ........................... 66 4.6 Efektivitas Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ......................... 67 4.7 Efektivitas Pajak Hotel Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ............................. 69 4.8 Efektivitas Pajak Restoran Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ....................... 70 4.9 Efektivitas Pajak Hiburan Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ......................... 71 4.10 Efektivitas Pajak Reklame Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ....................... 72 4.11 Efektivitas Pajak Penerangan Jalan Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 .................................................................................... 73 4.12 Efektivitas Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Kab. Sidrap Tahun

2011-2015 ............................................................................................... 75 4.13 Efektivitas Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Kab. Sidrap

Tahun 2011-2015 .................................................................................... 76 4.14 Efektivitas Pajak Air Tanah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ...................... 77 4.15 Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ..... 78 4.16 Presentase Pencapaian Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 .... 80 4.17 Jumlah dan Jenis Biaya yang Terkait dengan Proses Pemungutan Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015........................................... 82 4.18 Efisiensi Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ............................ 82 4.19 Kontribusi Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah di Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ......................................................................... 83

Page 13: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 Alur Penelitian ................................................................................... 42 4.1 Target dan Realisasi Pajak Hotel Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ....... 70 4.2 Target dan Realisasi Pajak Restoran Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 71 4.3 Target dan Realisasi Pajak Hiburan Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 .. 72 4.4 Target dan Realisasi Pajak Reklame Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 . 73 4.5 Target dan Realisasi Pajak Peneranga Jalan Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ......................................................................................... 74 4.6 Target dan Realisasi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Kab. Sidrap

Tahun 2011-2015 .............................................................................. 75 4.7 Target dan Realisasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangungan

Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ........................................................... 76 4.8 Target dan Realisasi Pajak Air Tanah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 77 4.9 Target dan Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ......................................................................................... 79

Page 14: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1 Biodata Peneliti ................................................................................. 90 2 Data Rekapitulasi Pajak Daerah Kab. Sidrap Tahun 2011-2015 ....... 91 3 Data Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daera dan Pajak Daerah ............................................................................................... 93

Page 15: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,

khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan. Karena pajak merupakan sumber

pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran

pembangunan. Menurut Adriani (Waluyo 2002:4) definisi pajak sebagai berikut.

“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang tertutang oleh

yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak dapat

prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara

untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu

bangsa. Hal itu dapat diartikan sesuatu yang pada dasarnya kurang dirasakan

manfaatnya sehingga akan dibentuk menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat

untuk keperluan umum.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa terdapat beberapa daerah

yang pembangunannya memang harus lebih cepat daripada daerah lain. Karena

itulah pemerintah pusat membuat suatu sistem pengelolaan pemerintahan di

tingkat daerah yang disebut otonomi daerah untuk mengelola potensi-potensi

dan sekaligus mengembangkannya.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah sejak 1 Januari 2001

mengehendaki daerah untuk berkreasi dalam mencari sumber penerimaan yang

dapat membiayai pengeluaran pemerintah daerah dalam rangka menjalankan

Page 16: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

2

pemerintahan. Kesejahteraan masyarakat akan banyak bergantung pada

pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah harus menggali semaksimal

mungkin sumber-sumber Pendapatan Asli Daerahnya (PAD), dikarenakan PAD

menjadi alat ukur tingkat keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah. Semakin

tinggi PAD yang didapatkan pemerintah daerah maka semakin tinggi pula tingkat

kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai kebutuhan daerah mereka

sendiri. Maka hal itu bisa dikatakan pelaksanaan otonomi daerah berjalan

maksimal. Namun sebaliknya, jika PAD yang didapatkan oleh pemerintah daerah

rendah atau mengalami penurunan maka tingkat kemampuan pemerintah daerah

dalam membiayai kebutuhan daerah mereka sendiri rendah pula. Maka hal

pelaksanaan otonomi daerah belum maksimal. Oleh karena itu daerah dengan

segala kemampuannya harus dapat memanfaatkan segala potensi yang ada

pada daerahnya untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan dengan pengalokasian yang efekti dan efisien khususnya dalam

upaya mencapai peningkatan kesejahteraan dan pelayanan umum pada

masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, optimalisasi sumber PAD perlu dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Tuntunan peningkatan PAD

semakin besar seiring semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang

dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan,

dan dokumentasi ke daerah dalam jumlah besar. Untuk itu, sumber-sumber PAD

yang potensial harus digali secara maksimal dan lebih kreatif lagi agar tercapai

akuntanbilitas dan keleluasaan dalam pembelanjaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

Untuk memaksimalkan otonomi daerah dan meningkatkan

pembangunan daerah, serta mengurangi sumbangan dari pemerintah pusat,

Page 17: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

3

maka pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan PAD. Dalam Undang-

Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah menetapkan bahwa penerimaan

daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan

pembiayaan. Pendatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari empat kelompok

sebagaimana dibawah ini.

a) Pajak Daerah

b) Retribusi Daerah

c) Hasil Pengelolaan Kekayaan Milik Daerah yang dipisahkan

d) Lain-lain Pendapatas Asli Daerah yang Sah.

Namun demikian, otonomi daerah dalam rangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia bukan hanya semata diukur dari jumlah PAD yang dicapai

tetapi lebih dari itu sejauh mana pajak daerah dapat berperan mengatur

perekonomian masyarakat dapat bertumbuh berkembang.

Adapun target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Sidenreng Rappang tahun 2011-2015 pada tabel 1.1 berikut ini.

Page 18: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

4

Tabel 1.1 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidereng Rappang tahun 2011-2015

Tahun

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

% Target Realisasi

2011

Rp 47.835.076.000,00

Rp 36.780.402.639,49

77%

2012

Rp 43.453.014.000,00

Rp 36.158.851.507,94

83%

2013 Rp 44.146.778.000,00

Rp 37.920.943.979,29

85%

2014 Rp 84.289.908.000,00

Rp 64.628.526.309,80

77%

2015 Rp 101.304.105.100,00 Rp 76.076.376.303,64 75%

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Sidenreng Rappang, Mei, 2016

Berdasarkan Tabel 1.1 bahwa realisasi PAD Kabupaten Sidenreng

Rappang selama 5 (empat) tahun 2011-2015 realisasi PAD tidak pernah

mencapai terget yang ditetapkan pemerintah daerah. Hal ini mengindikasikan

bahwa masih banyak potensi PAD yang dalam pelaksanaannya belum digali

secara maksimal.

Salah satu penunjang penerimaan daerah yaitu pajak daerah. Pajak

daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib kepada Daerah

yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat.

Kabupaten Sidenreng Rappang (sering disingkat dengan nama Sidrap)

adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota

Page 19: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

5

kabupaten ini terletak di Sidenreng. Kabupaten Sidrap berbatasan dengan Kota

Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu,

Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng. Kabupaten ini memiliki luas wilayah

2.506,19 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 264.955 jiwa.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap sendiri menetapkan pajak

daerahnya berasal dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,

pajak penerangan jalan (PPJ), pajak mineral bukan logam dan besi, bea

perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak bumi dan bangunan

(PBB), serta pajak air tanah.

Adapun target dan realisasi Pajak Daerah Kabupaten Sidrap tahun 2011-

2015 pada tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.2 Target dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Kabupaten Sidrap Tahun 2011-2014

Tahun Pajak daerah

%

Target Realisasi

2011 Rp 10.089.167.800,00

Rp 10.736.409.460

106,42%

2012 Rp 11.169.457.000,00

Rp 12.608.440.055

112,88%

2013 Rp 14.316.442.370,00

Rp 14.284.965.208

99,78%

2014 Rp 17.380.680.172,00

Rp 16.791.998.740

96,61%

2015 Rp 28.843.469.000,00 Rp 21.125.803.135,00 69,13%

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Sidenreng Rappang, Mei, 2016

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa realisasi pajak daerah pada

tahun 2011 dan 2012 melampaui target yang ditetapkan pemerintah Kabupaten

Sidenreng Rappang, sedangkan pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan.

Page 20: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

6

Berdasarkan keterangan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Efektivitas, Efisiensi, dan Kontribusi Pajak Daerah

pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti merumuskan permasalahan yang akan diteliti.

1. Apakah pencapaian Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah di

Kabupaten Sidenreng Rappang sudah efektif ?

2. Apakah pencapaian Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah di

Kabupaten Sidrap sudah efisien ?

3. Seberapa besar kontribusi Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah di

Kabupaten Sidenreng Rappang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas Pajak Daerah pada Pendapatan Asli

Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang.

2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi Pajak Daerah pada Pendapatan Asli

Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Pajak Daerah pada

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang.

Page 21: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoritis

Guna memperluas wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

yang nantinya membantu dalam penerapan teori perpajakan. Selain

itu, dapat mengetahui sistem penerimaan pajak daerah Kab. Sidrap.

2. Kegunaan Praktis

Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam

membuat kebijakan dalam meningkatkan penerimaan pajak daerah

dan pendapatan asli daerah.

1.5 Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka peneliti

mengeuraikan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mejelaskan wawasan umum tentang arah penelitian yang akan

dilakukan. Pada bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan landasan teori yang dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus lapangan sesuai dengan apa yang dilapangan dan

penelitian terdahulu.

Page 22: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

8

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini memuat rancangan penelitian, tempat dan waktu

penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan

metode analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai gambaran umum lokasi penelitian

dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan, saran dan keterbatasan

penelitian.

Page 23: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pajak

2.1.1.1 Pengertian Pajak

Menurut Adriani (Waluyo, 2002:4) pengertian pajak sebagai berikut.

“pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang tertutang oleh

yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak dapat

prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara

untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Dari definisi tersebut dapat diketahui ciri-ciri yang melekat pada

pengertian pajak, yaitu.

1. Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang serta aturan pelaksanaanya.

2. Dalam pembayaran tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi secara

individu oleh pemerintah.

3. Pajak dipungut oleh negara (baik pemerintah pusat maupun pemerintah

daerah).

4. Dapat dipaksakan.

5. Pajak diperuntukkan membiayai pengeluaran Pemerintah dan apabila

pemasukannya masih surplus, dipergunakan untuk membiayai public

investment.

Menurut Soemitro (Waluyo, 2002:5) menyebutkan pajak adalah sebagai berikut.

“Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi), yang

langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

Page 24: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

10

umum. Definisi tersebut lebih bersifat ekonomis karena penekanannya pada

faktor kekayaan dan manfaat pajak bagi masyarakat.”

Menurut Smeets (Waluyo, 2005:5) pajak adalah prestasi kepada pemerintah

yang terutang melalui norma-norma umum dan yang dapat dipaksakan sepihak

oleh dan terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkannya

secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk

pengeluaran-pengeluaran umum. Menurut Soemahamidjaja (Waluyo, 2002:5)

pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa

berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang

dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Dari definisi tersebut

tidak tampak istilah “dipaksakan” karena bertitik tolak pada istilah “iuran wajib”.

Sisi lainnya yang berhubungan dengan kontraprestasi menekankan pada mewujudkan

kontrprestasi itu diperlukan.

2.1.1.2 Fungsi Pajak

Waluyo (2002:8) menyebutkan fungsi pajak sebagai berikut.

a. Fungsi Penerimaan (Budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : dimasukkannya pajak

sebagai penerimaan dalam negeri.

b. Fungsi mengatur (Regulerend)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di

bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh yaitu dikenakannya pajak yang

lebih tinggi terhadap minuman keras sehingga konsumsi minuman dapat

ditekan. Demikian pula terhadap barang mewah.

2.1.1.3 Syarat Pemungutan Pajak

Tidaklah mudah untuk membebankan pajak pada masyarakat. Bila terlalu

tinggi, masyarakat akan enggan membayar pajak. Namun bila terlalu rendah,

maka pembangunan tidak akan berjalan karena dana yang kurang. Agar tidak

Page 25: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

11

menimbulkan berbagai masalah, maka pemungutan pajak harus memenuhi

persyaratan. Adapun syarat pemungutan pajak menurut Mardiasmo (Desak,

2016:21) sebagai berikut.

1. Pemungutan Pajak Harus Adil

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, Undang-Undang dan

pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam Perundang-Undangan

diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan

dengan kemampuan masing-masing. Sedang adil dalam pelaksanaanya yakni

dengan memberikan hak wajib bagi untuk mengajukan keberata, penundaan

dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada majelis pertimbangan.

2. Pengaturan Pajak Harus Berdasarkan Undang-Undang

Di Indonesia pajak di atur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini

memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi negara

maupun warganya.

3. Pungutan Pajak Tidak Mengganggu Perekonomian

Pemungutan tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi maupun

perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian

masyarakat.

4. Pemungutan Pajak Harus Efesien

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan

sehingga lebih rendah dari hasil pemungutan.

5. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana

Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan memudahkan dan

mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Page 26: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

12

2.1.1.4 Cara pemungutan pajak

Waluyo (2002:17) menjelaskan cara pemungutan pajak sebagai berikut.

1. Stesel Nyata (Riil Stesel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata sehingga

pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah

penghasilan yang sesungguhnya telah dapat diketahui. Kelebihan stesel ini

adalah pajak yang dikenakan lebih realistis. Kelemahannya adalah pajak baru

dapat dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui).

2. Stesel Anggapan (Fictive Stesel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh Undang-

Undang sebagai contoh, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan

tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak telah dapat ditetapkan

besarnya pajak yang terutama untuk tahun pajak berjalan. Kelebihan stesel ini

adalah pajak dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus ,menunggu akhir

tahun. Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak

berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.

3. Stesel Campuran

Stesel ini merupakan kombinasi antara stesel nyata dan stesel anggapan.

Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan,

kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan

yang sebenarnya. Apabila besarnya menurut kenyataan lebih basar daripada

pajak menurut anggapan, Wajib Pajak harus menambah kekurangannya.

Demikian pula sebaliknya apabila lebih kecil, kelebihannya dapat diminta

kembali.

Page 27: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

13

2.1.2 Otonomi Daerah

2.1.2.1 Pengertian Otonomi Daerah

Berdasarkan Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.1.2.2 Tujuan Otonomi Daerah

Menurut Deddy dan Solihin (2004:32), tujuan peletakan kewenangan

dalam penyelenggaraan otonomi daerah adalah peningkatan kesejahteraan

rakyat, pemerataan dan keadilan, demokratisasi dan penghormatan terhadap

budaya lokal dan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.

2.1.3 Pendapatan Asli Daerah

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu

pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ,meliputi pajak daerah,

retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan dipisahkan, dan lain-lain PAD yang

sah.

Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009

“Pendapatan Asli Daerah yaitu sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah

daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi

daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah. Sektor pendapatan daerah memegang peranan yang

sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah

dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah”.

Page 28: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

14

Menurut Yani (2002:51) menyebutkan Pendapatan Asli Daerah sebagai

berikut.

“Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari

hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, yang bertujuan

untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan

dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.”

2.1.4 Pajak Daerah

2.1.4.1 Pengertian Pajak Daerah

Setiawan (2010:349) Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan

oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan

daerah dan pembangunan daerah.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 (Samudra 2015:67)

pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2.1.4.2 Jenis Pajak Kabupaten/Kota

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah Bab II Pasal 2 jenis pajak kabupaten/kota terdiri atas.

a. Pajak Hotel.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 20 bahwa Pajak Hotel adalah pajak atas

pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa

penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut

Page 29: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

15

bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma

pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah

kos dan dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).

b. Pajak Restoran.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 22 bahwa Pajak Restoran adalah pajak

atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Restoran adalah fasilitas

penyedia makanan dan minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup

juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk

jasa boga dan katering.

c. Pajak Hiburan.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 24 bahwa Pajak Hiburan adalah pajak

atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua jenis tontonan,

pertunjukan, permainan, dan keramaian yang menikmati dengan dipungut

bayaran.

d. Pajak Reklame.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 26 bahwa Pajak Reklame adalah pajak

atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau

media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial

memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan atau menarik perhatian

umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang dapat dililhat, dibaca,

didengar, dirasakan, dan dinikmati oleh umum.

e. Pajak Penerangan Jalan.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 28 bahwa Pajak Penerangan Jalan

Page 30: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

16

adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri

maupun diperoleh dari sumber lain.

f. Pajak Air Tanah.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 33 bahwa Pajak Air Tanah adalah pajak

atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah. Air tanah adalah air yang

terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah.

g. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 29 bahwa Pajak Mineral Bukan Logam

dan Batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam

dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk

dimanfaatkan.

h. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 41 bahwa bea Perolehan Hak Atas Tanah

dan Bangunan adalah pajak atas perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah perbuatan atau peristiwa

hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan bangunan oleh

orang pribadi atau bangunan.

i. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 37 bahwa Pajak Bumi dan Bangunan

adalah pajak atas bumi dan bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan

dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang

digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan

pertambangan. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan

Page 31: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

17

perairan pedalaman serta laut wilayah kabupaten atau kota. Sedangkan

bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau yang dilekatkan secara

tetap pada tanah atau perairan pedalaman atau laut.

j. Pajak Parkir.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 31 bahwa Pajak Parkir adalah pajak atas

penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan

berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu

usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir

adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.

k. Pajak Sarang Burung Walet.

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah Bab I Pasal 1 ayat 35 bahwa Pajak Sarang Burung Walet

adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan pengusahaan sarang burung

walet. Burung walet adalah satwa yang termasuk marga collocalia, yaitu collocalia

fuchliap haga, collocalia maxina, collocalia esculanta, dan collocalia linchi.

2.1.4.3 Objek Pajak Daerah

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Objek Pajak Daerah sebagai

berikut.

a. Pajak Hotel

Pada pasal 32 ayat 1 objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan

oleh hotel dengan pembayaran, termasuk juga penunjang sebagai

kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan,

termasuk fasilitas olahraga dan hiburan.

Page 32: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

18

b. Pajak Restoran

Pada pasal 37 ayat 1 objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang

disediakan oleh restoran.

c. Pajak Hiburan

Pada pasal 42 ayat 1 objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggaraan

hiburan dengan dipungut bayaran yang meliputi dalam ayat 2 tontonan film,

pergelaran kesenian (musik, tari, dan busana), kontes kecantikan, binaraga,

pameran, diskotik, karaoke, klub malam, sirkus, akrobat, sulap, bilyar, golf,

boling, pacuan kuda, kendaraan bermotor, permainan ketangkasan, panti

pijat, refleksi, mandi uap, pusat kebugaran, dan pertandingan olahraga. Ayat

3 bahwa penyelenggaraan hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat

dikecualikan dengan peraturan daerah.

d. Pajak Reklame

Pada pasal 47 ayat 1 objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaran

reklame. Sebagaimana dimaksud ayat 1 yaitu reklame papan, reklame kain,

reklame melekat, reklame selebaran, reklame udara, reklame apung, reklame

suara, reklame film, dan reklame peragaan.

e. Pajak Penerangan Jalan

Pada pasal 52 ayat 1 objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan

tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari

sumber lain.

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pada pasal 57 ayat 1 objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah

kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang meliputi

asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu

permata, bentonit, polomit, feldspar, garam batu, grafit, granit, gips, kalsit,

kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil,

Page 33: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

19

pasir kuarsa, perlit, phospat, talk, tanah serap, tanah diatome, tanah liat,

tawas, tras, yarosif, zeolif, basal, trakkit, dan Mineral Bukan Logam dan

Batuan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

g. Pajak Parkir

Pasal 62 ayat 1 objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat Parkir di

luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha

maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat

penitipan kendaraan bermotor.

h. Paka Air Tanah

Pada pasal 67 ayat 1 objek Pajak Air Tanah adalah pengambilan dan

pemanfaatn air tanah.

i. Pajak Sarang Burung Walet

Pada pasal 72 ayat 1 objek Pajak Sarang Burung Walet adalah pengambilan

dan pengusahaan Sarang Burung Walet.

j. Pajak Bumi dan Bangunan

Pada pasal 77 ayat objek Pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi atau

bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan dimanfaatkan oleh orang pribadi atau

badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,

perhutanan, dan pertambangan.

k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Pada pasal 85 ayat 1 objek Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan adalah perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Page 34: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

20

2.1.4.4 Bukan Objek Pajak Daerah

Bukan Objek Pajak Daerah dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009 sebagai berikut.

a. Pajak Hotel

Pasal 32 ayat 3 tidak termasuk objek Pajak Hotel sebagaimana dimaksud

ayat 1 sebagai berikut.

1. Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau

Pemerintah Daerah.

2. Jasa sewa apertemen, kondominium, dan sejenisnya.

3. Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan.

4. Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, dan

panti sosialnya yang sejenis.

5. Jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh

hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum.

b. Pajak Restoran

Pasal 37 ayat 3 tidak termasuk objek Pajak Restoran sebagaimana ayat 1

adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya

tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

c. Pajak Hiburan

Pasal 42 ayat 3 penyelenggaraan hiburan sebagaimana dimaksud pada ayat

2 dapat dikecualikan dengan Peraturan Daerah.

d. Pajak Reklame

Pasal 47 ayat 3 tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame sebagai berikut.

1. Penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian,

warta mingguan, warta bulanan dan sejenisnya.

Page 35: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

21

2. Label/merek produk yang melekat pada barang diperdagangkan, yang

berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya.

3. Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada

bangunan tempat usaha atau profesi diselenggarakan sesuai dengan

ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut.

4. Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

5. Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

e. Pajak Penerangan Jalan

Pasal 52 ayat 3 dikecualikan dari objek Pajak Penerangan Jalan

sebagaimana dimaksud ayat 2 meliputi seluruh pembangkit listrik.

1. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah dan Pemerintah

Daerah.

2. Penggunaan tenaga listrik pada tempat-tempat yang digunakan oleh

kedutaan, konsulat, dan perwakilan asing dengan asas timbal balik.

3. Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas

tertentu yang tidak memerlukan izin dari instansi teknis terkait.

4. Penggunaan tenaga listrik lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pasal 57 ayat 2 dikecualikan dari objek Pajak Mineral Bukan Logam dan

Batuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut.

1. Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang nyata-

nyata tidak dimanfaatkan secara komersial, seperti kegiatan pengambilan

tanah untuk keperluan rumah tangga, pemancangan tiang listrik/telepon,

penanaman kabel listrik/telepon, penanaman pipa air/gas.

Page 36: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

22

2. Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan yang

merupakan ikutan dari kegiatan pertambangan lainnya, yang tidak

dimanfaatkan secara komersial.

3. Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan lainnya yang ditetapkan

dengan Peraturan Daerah.

g. Pajak Parkir

Pasal 62 ayat 2 tidak termasuk objek Pajak Parkir sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 sebagai berikut.

1. Penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

2. Penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan

untuk karyawannya sendiri.

3. Penyelenggaraan tempat parkir oleh kedutaan, Konsulat, dan perwakilan

negara asing dengan asas timbal balik

4. Penyelenggaraan tempat parkir lainnya yang diatur dengan Peraturan

Daerah.

h. Pajak Air Tanah

Pasal 67 ayat 2 dikecualikan dari objek Pajak Air Tanah adalah.

1. Pengambilan dan pemanfaatan air tanah untuk keperluaan dasar rumah

tangga, pengairan pertanian, dan perikanan rakyat, sera peribadatan.

2. Pengambilan dan pemanfaatan air tanah lainnya yang diatur dengan

Peraturan Daerah.

i. Pajak Sarang Burung Walet

Pasal 72 ayat 2 tidak termasuk objek pajak sebagaimana dimaksud ayat 1

adalah.

1. Pengambilan sarang burung walet yang telah dikenakan Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP).

Page 37: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

23

2. Kegiatan pengambilan atau pengusahaan sarang burung walet lainnya

yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

j. Pajak Bumi dan Bangunan

Pasal 77 ayat 3 objek pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan

adalah.

1. Yang digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk

penyelenggaraan pemerintahan.

2. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang

ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional, yang

tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.

3. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis

dengan itu.

4. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman

nasional, tanah pengembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

negara yang belum dibebani suatu hak.

5. Digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas

perlakuan timbal balik.

6. Digunakan oleh badan atau perwakilan lembaga internasional yang

ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keungan.

k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Pasal 85 ayat 4 objek yang tidak dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah

dan Bangunan sebagai berikut.

1. Perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal

balik.

2. Negara untuk peyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan

pembangunan guna kepentingan umum.

Page 38: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

24

3. Badan atau perwakilan lembaga internasional yang ditetapkan dengan

Peraturan Menteri Keuangan dengan syarat tidak menjalankan usaha

atau melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan atau

perwakilan organisasi tersebut.

4. Orang pribadi atau badan karena konversi hak atau karena perbuatan

hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama.

5. Orang pribadi atau badan karena wakaf.

6. Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah.

2.1.4.5 Subjek dan Wajib Pajak Daerah

Berdasarkan Undang-Undang 28 Tahun 2009, subjek dan wajib pajak

daerah sebagai berikut.

a. Pajak Hotel

Pasal 33 ayat 1 Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang

melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang

mengusahkan hotel. Sedangkan ayat 1 wajib pajak hotel adalah orang pribadi

atau badan yang mengusahakan hotel.

b. Pajak Restoran

Pasal 38 ayat 1 bahwa subjek pajak restoran adalah orang pribadi atau

badan yang membeli makanan atau minuman dari restoran. Ayat 2 bahwa

wajib pajak restoran adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan

restoran.

c. Pajak Hiburan

Pasal 43 ayat 1 bahwa subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau badan

yang menikmati hiburan. Ayat 2 bahwa wajib pajak hiburan adalah orang

pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan.

Page 39: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

25

d. Pajak Reklame

Pasal 48 ayat 1 subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan reklame. Pasal 2 bahwa wajib pajak reklame adalah orang

pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame.

e. Pajak Penerangan Jalan

Pasal 53 ayat 1 bahwa subjek pajak penerangan jalan adalah orang pribadi

atau badan yang dapat menggunakan tenaga listrik. Ayat 2 dan 3 bahwa

wajib pajak penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan tenaga listik dan dalam hal tenaga listrik disediakan oleh

sumber lain, wajib pajak penerangan jalan adalah penyedia tenaga listrik.

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pasal 58 ayat 1 bahwa subjek pajak mineral bukan logam dan batuan adalah

orang pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan

batuan. Ayat 2 bahwa wajib pajak mineral bukan logam dan batuan adalah

orang pribadi atau badan yang mengambil mineral bukan logam dan batuan.

g. Pajak Parkir

Pasal 63 ayat 1 bahwa subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau badan

yang melakukan parkir kendaraan bermotor. Ayat 2 bahwa wajib pajak parkir

adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir.

h. Pajak Air Tanah

Pasal 68 ayat 1 bahwa subjek pajak air tanah adalah orang pribadi atau

badan yang melakukan pengambilan dan pemanfaatan air tanah. Ayat 2

bahwa wajib pajak air tanah adalah orang pribadi atau badan yang

melakukan pengambilan dan pemanfaatan air tanah.

i. Pajak Sarang Burung Walet

Pasal 73 ayat 1 bahwa subjek pajak sarang burung walet adalah orang

pribadi atau badan yang melakukan pengambilan atau mengusahakan sarang

Page 40: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

26

burung walet. Ayat 2 bahwa orang pribadi atau badan yang melakukan

pengembilan dan mengusahakan sarang burung walet.

j. Pajak Bumi dan Bangunan

Pasal 78 ayat 1 bahwa subjek pajak bumi dan bangunan adalah orang pribadi

atau badan yang secara nyata yang mempunyai suatu hak atas bumi dan

memperoleh manfaat atas bumi, dan memiliki, menguasai, dan memperoleh

manfaat atas bangunan. Ayat 2 bahwa wajib pajak bumi dan bangunan

adalah orang pribadi atau badan yang nyata mempunyai suatu hak atas bumi

dan memperoleh manfaat bumi, dan atau memiliki, menguasai, dan atau

memperoleh manfaat atas bangunan.

k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Pasal 86 ayat 1 bahwa subjek bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan

bangunan. Ayat 2 bahwa wajib bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan

bangunan.

2.1.4.6 Dasar Pengenaan Pajak Daerah

Berdasarkan Undang-Undang 28 Tahun 2009 dasar pengenaan pajak

daerah yaitu.

a. Pajak Hotel

Pada pasal 34 dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran atau

yang seharusnya dibayar kepada hotel.

b. Pajak Restoran

Pada pasal 39 dasar pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran

yang diterima atau yang seharusnya diterima restoran.

Page 41: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

27

c. Pajak Hiburan

Pasal 44 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak hiburan yaitu jumlah uang

yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara hiburan

dan ayat jumlah yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud pada ayat

1 termasuk potongan harga dan tiket cuma-cuma yang diberikan kepada

penerima jasa hiburan.

d. Pajak Reklame

Pasal 49 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa

reklame. Ayat 2 bahwa dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga,

nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan

berdasarkan nilai kontrak reklame. Ayat 3 bahwa dalam hal reklame

diselenggarakan sendiri, nilai sewa reklame sebagaimana maksud pada ayat

1 dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi

penempatan, waktu, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah dan ukuran

media reklame. Ayat 4 bahwa dalam hal nilai sewa reklame sebagaimana

dimaksud pada ayat 2 tidak diketahui dan dianggap tidak wajar, nilai sewa

reklame ditetapkan dengan menggunakan faktor-faktor sebagaimana

dimaksud pada ayat 3. Ayat 5 bahwa cara perhitungan nilai sewa reklame

sebagamana dimaksud pada ayat 3 ditetapkan dengan peraturan daerah.

Ayat 6 bahwa hasil perhitungan nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud

pada ayat 5 ditetapkan dengan peraturan Kepala Daerah.

e. Pajak Penerangan Jalan

Pasal 54 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak penerangan jalan adalah nilai

jual tenaga listrik. Ayat 2 bahwa dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber

lain dengan pembayaran, nilai jual tenaga listrik adalah jumlah tagihan biaya

tetap ditambah dengan biaya pemakaian kWh yang ditagihkan dalam

rekening listrik. Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, nilai jual tenaga

Page 42: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

28

listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat penggunaan listrik,

jangka waktu pemakaian listrik, dan harga satuan listrik yang berlaku di

wilayah daerah yang bersangkutan.

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pasal 59 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak mineral bukan logam dan

batuan adalah nilai jual hasil pengambilan mineral bukan logam dan batuan.

Ayat 2 bahwa nilai jual sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung dengan

mengalikan volume hasil pengambilan dengan nilai pasar atau harga standar

masing-masing jenis mineral bukan logam dan batuan. Ayat 3 bahwa nilai

pasar sebagaimana dimaksud pada ayat 2 adalah harga rata-rata yang yang

berlaku di lokasi setempat wilayah daerah yang bersangkutan. Ayat 4 bahwa

dalam hal nilai pasar dari hasil produksi mineral bukan logam dan batuan

sebagaimana dimaksud pada ayat 3 sulit diperoleh, digunakan harga standar

yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dalam bidang pertambangan

mineral bukan logam dan batuan.

g. Pajak Parkir

Pasal 64 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak parkir adalah jumlah

pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat

parkir. Ayat 2 bahwa dasar pengenaan pajak parkir sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 dapat ditetapkan dengan peraturan daerah. Ayat 3 bahwa jumlah

yang seharusnya dibayar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 potongan

harga parkir dan parkir cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa

parkir.

h. Pajak Air Tanah

Pasal 69 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak air tanah adalah nilai

perolehan air tanah.

Page 43: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

29

i. Pajak Sarang Burung Walet

Pasal 74 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak sarang burung walet adalah

nilai jual sarang burung walet. Ayat 2 bahwa nilai jual sarang burung walet

sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dihitung berdasarkan perkalian antara

harag pasaran umum sarang burung walet yang berlaku di daerah yang

bersangkutan dengan volume sarang burung walet.

j. Pajak Bumi dan Bangunan

Pasal 79 ayat 1 bahwa dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan adalah

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Ayat 2 bahwa besarnya NJOP sebagaimana

dimaksud pada ayat 1 ditetapkan setiap 3 tahun, kecuali objek pajak tertentu

dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan wilayahnya.

Ayat 3 bahwa penetapan besarnya NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat

2 dilakukan oleh Kepala Daerah.

k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Pasal 87 ayat 1 bahwa dasar pengenaan perolehan hak atas tanah dan

bangunan adalah nilai perolehan objek pajak.

2.1.4.7 Tarif Pajak Daerah

Tarif pajak daerah berdasarkan Undang-Undang 28 Tauhn 2009 sebagai

berikut.

a. Pajak Hotel

Pasal 35 ayat 1 dan 2 bahwa tarif pajak hotel dterapkan paling tinggi sebesar

10% dan tarif pajak hotel ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

b. Pajak Restoran

Pasal 40 ayat 1 dan 2 bahwa tarif pajak restoran ditetapkan paling tinggi

sebesar 10% dan tarif pajak restoran ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 44: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

30

c. Pajak Hiburan

Pasal 45 ayat bahwa tarif pajak hiburan diterapkan paling tinggi sebesar 35%.

Ayat 2 bahwa khusus hiburan berupa pegelaran busana, kontes ketangkasa,

panti pijat dan mandi uap, tarif pajak dapat diterapkan paling tinggi 75%. Ayat

3 bahwa khusus hiburan kesenian rakyat dikenakan tarif pajak hiburan

ditetapkan paling tinggi sebesar 10%. Ayat 4 bahwa tarif pajak hiburan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

d. Pajak Reklame

Pasal 50 ayat 1 dan 2 bahwa tarif pajak reklame ditetapkan paling tingi

sebesar 25% dan tarif pajak reklame diterapkan dengan Peraturan Daerah.

e. Pajak Penerangan Jalan

Pasal 55 ayat 1 bahwa tarif pajak penerangan jalan ditetapkan paling tinggi

sebesar 10%. Ayat 2 bahwa pengguna tenaga listrik dan sumber lain oleh

industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif pajak penerangan

jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 3%. Ayat 3 bahwa penggunaan tenaga

listrik yang dihasilkan sendiri, tarif pajak penerangan jalan ditetapkan paling

tinggi sebesar 1,5%. Ayat 4 tarif pajak penerangan jalan ditetapkan dengan

peraturan daerah.

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pasal 60 ayat 1 bahwa tarif pajak mineral bukan logam dan batuan ditetapkan

paling tinggi sebesar 25%. Ayat 2 bahwa tarif pajak mineral bukan logam dan

batuan ditetapkan Peraturan Daerah.

g. Pajak Parkir

Pasal 65 ayat 1 dan 2 bahwa tarif pajak parkir ditetapkan paling tinggi

sebesar 30% dan tarif pajak parkir ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 45: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

31

h. Pajak Air Tanah

Pasal 70 ayat 1 dan 2 bahwa tarif pajak air tanah ditetapkan paling tinggi

sebesar 20% dan tarif pajak air tanah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

i. Pajak Sarang Burung Walet

Pasal 75 ayat 1 dan 2 bahwa tarif pajak sarang burung walet ditetapkan

paling tinggi sebesar 10% dan tarif pajak sarang burung walet ditetapkan

dengan Peraturan Daerah.

j. Pajak Bumi dan Bangunan

Pasal 80 ayat 1 bahwa tarif pajak bumi dan bangunan ditetapkan paling tinggi

0,3%. Ayat 2 bahwa tarif pajak bumi dan bangunan ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Pasal 88 ayat bahwa tarif bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

ditetapkan paling tinggi sebesar 5%. Ayat 2 bahwa tarif bea perolehan hak

atas tanah dan bangunan ditetapkan dengan peraturan daerah.

2.1.4.8 Cara Perhitungan Pajak Daerah

Berdasarkan Undang-Undang 28 Tahun 2009 cara perhitungan pajak

daerah diatur sebagai berikut.

a. Pajak Hotel

Pasal 36 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak hotel yang terutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat 2

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 34.

Page 46: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

32

b. Pajak Restoran

Pasal 41 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak restoran yang terhutang dihitung

dengan cara mengalikan terif sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 ayat 2

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 39.

c. Pajak Hiburan

Pasal 46 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak hiburan yang terhutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat 4

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 44.

d. Pajak Reklame

Pasal 51 ayat 1 besaran pokok pajak reklame yang terhutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 ayat 2

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 ayat

6.

e. Pajak Penerangan Jalan

Pasal 56 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak penerangan jalan yang terutang

dihitung dengan mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 55 ayat

4 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 54.

f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

Pasal 61 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak mineral bukan logam dan

batuan yang terhutang dihitung dengan mengalikan dengan tarif pajak

sebagaimana dimaksud dalam pasal 60 ayat 2 dengan dasar pengenaan

pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 59.

g. Pajak Parkir

Pasal 66 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak parkir yang terhutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 65 ayat 2

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 64.

Page 47: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

33

h. Pajak Air Tanah

Pasal 71 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak air tanah yang terhutang dihitung

dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 70 ayat2

dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 ayat

4 bahwa besarnya nilai perolehan pajak air tanah sebagaimana dimaksud

pasal 69 ayat 1 ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota.

i. Pajak Sarang Burung Walet

Pasal 76 ayat 1 bahwa besaran pokok pajak sarang burung walet yang

terhutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana maksud dalam

pasal 75 ayat 2 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud

dalam pasal 74.

j. Pajak Bumi dan Bangunan

Berdasarkan pasal 81 bahwa besaran pokok pajak bumi dan bangunan yang

terhutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud

dalam pasal 80 ayat 2 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana

dimaksud dalam pasal 79 ayat 3 setelah setelah dikurangi nilai jual objek

pajak tidak kena pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat 5.

k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Pasal 89 ayat 1 bahwa besaran pokok bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan yang terhutang dihitung dengan cara mengalikan tarif

sebagaimana dimaksud dalam pasal 88 ayat 2 dengan dasar pengenaan

pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 87 ayat 1 setelah dikurangi Nilai

perolehan objek pajak tidak kena pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal

87 ayat 6 bahwa niali perolehan objek pajak tidak kena pajak sebagaimana

dimaksud pada ayat 4 (besarnya nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak

ditetapkan paling rendah sebesar Rp60.000.000 untuk setiap wajib pajak) dan

ayat 5 (dalam hal perolehan hak karena waris atau hibah wasiat yang diterima

Page 48: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

34

oleh pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan

pemberi hibah wasiat, termasuk suami/istri, nilai perolehan objek pajak tidak

kena pajak ditetapkan paling rendah sebesar Rp300.000.000.

2.1.4.9 Dasar Hukum

Dasar hukum pajak daerah sebagai berikut.

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1956 tentang Perimbangan Keuangan

antar Negara (Pusat) dengan Daerah-daerah yang berhak mengurus

rumah tangganya sendiri.

b. Undang-Undang Nomor 11 Drt. Tahun 1957, tentang Peraturan Umum

Pajak Daerah.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1957, tentang Penyerahan Pajak

Negara kepada Daerah.

d. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1968, tentang Penyerehan Pajak-pajak

negara kepada Daerah.

e. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

f. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

g. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan

Retribusi Daerah.

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk menunjang analisis dan landasan teori yang ada, maka diperlukan

penelitian terdahulu sebagai pendukung bagi penelitian ini. Berkaitan dengan

Page 49: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

35

penelitian pajak penerangan jalan terdapat beberapa penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya.

Penelitian Alfian A. Lamia (2015) mengkaji tentang efektivitas dan

kontribusi pajak restoran, pajak reklame, dan pajak penerangan jalan terhadap

pendapatan asli daerah Kabupaten Minahasa Utara. Hasil penelitian tersebut

dimana tingkat efektivitas pajak restoran, pajak reklame, dan pajak penerangan

yang diterima oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Minahasa Utara pada

Tahun 2011-2014 sangat bervariasi, namun secara keseluruhan sudah efektif.

Sedangkan kontribusi yang diberikan dinilai baik.

Penelitian Aprianto Pangloli (2015) mengkaji tentang potensi pajak

penerangan jalan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Tana Toraja.

Hasil penelitian tersebut dimana potensi pajak penerangan jalan tiap tahunnya

mengalami peningkatan namun dalam kurung empat tahun 2009-2013 hanya

pada pada 2010 mengalami peningkatan namun tahun berikutnya terus menerus

mengalami penurunan dan dalam tingkat efektivitas pemungutan pajak

penerangan jalan belum maksimal.

Penelitian Andi Iqra Pradipta Natsir (2015) mengkaji tentang kontribusi

pajak daerah pasca diberlakukan UU nomor 28 tahun 2009 terhadap pendapatan

asli daerah kota Makassar. Hasil penelitian tersebut dimana kontribusi pajak

daerah terhadap PAD kota Makassar dari tahun 2009-2013 secara prosentase

masing-masing jenis pajak sebelum penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009

mencapai 67,50% dari total PAD dan menurun pada tahun 2010 menjadi 65,33%

dari total PAD, setelah penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 total persentase

penerimaan pajak daerah terus menunjukkan peningkatan menjadi 76,93% dan

di tahun 2012 meningkat 80,10% dibandingk tahun lalu terhadap PAD walaupun

jenis pajak yang dipungut oleh DISPENDA total penerimaan pajak daerah

terhadap prosentase PAD menjadi 83,52%. Dengan demikian ada 16,48%

Page 50: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

36

kontribusi berasal dari retribus daerah, hasil pengelolaan kekeyaan daerah, lain-

lain PAD yang sah. Kontribusi pajak daerah terhadap PAD Kota Makassar

memperlihatkan bahwa sebelum penerapan UU PDRD jumlah jenis pajak yang

berkontribusi sebanyak 7 jenis pajak dengan nilai total penerimaan pajak sebesar

Rp. 115.223.338.974. setelah penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 menjadi 11

jenis pajak tetapi bertahap dari 10 jenis selama 2 tahun dan menjadi 11 jenis di

tahun ketiga dengan total penerimaan Rp. 518.711.582.645 setelah penerapan

UU Nomor 28 Tahun 2009.

Page 51: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

37

Tabel 2.1 Tinjauan penelitian terdahulu

Peneliti, Tahun Penelitian, Judul Penelitian

Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Alfan A. Lamia (2015)

Analisis Efektivitas dan Kontribusi

Pajak Restoran, PajakReklame,

dan Pemungutan PajakPenerangan

Jalan terhadap Pendaptan Asli

Daerah Kabupaten Minahasa

Utara.

Untuk mengetahui tingkat

efektifitas dan seberapa besar

kontribusi Pajak Restoran,

Pajak Reklame, dan Pajak

Penerangan

Jalan terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten

Minahasa Utara.

Penilitian ini menggunakan

jenis metode penelitian

kualitatif dengan melakukan

pengkajian data dalam

bentuk deskriptif atau

berbentuk uraian.

Tingkat efektivitas Pajak

Restoran, Pajak Reklame, dan

Pajak Penerangan Jalan yang

diterima oleh Dinas

Pendapatan Daerah

Kabupaten Minahasa Utara

pada tahu 2010-2014 sangat

bervariasi, namun secara

kesuluruhan sudah efektif.

Jumlah pemerimaan Pajak

Restoran, Pajak reklame, dan

Pajak Penerangan Jalan

Kabupaten Minahasa Utara

pada Tahun 2010-2014

memberikan kontribusi yang

baik terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Minahasa

Utara. Realisasi penerimaan

PAD Kabupaten Minahasa

Utara dalam lima tahun terakhir

yaitu dari tahun 2010-2014

mengalami peningkatan dalam

setiap tahunnya.

Page 52: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

38

Aprianto Pangloli (2015) Analisis

Potensi Pajak Penerangan Jalan

terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Tana Toraja.

Untuk mengetahui potensi,

tingkat efektifitas dan

seberapa besar kontribusi

Pajak Penerangan Jalan

terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Tana

Toraja.

Penelitian ini menggunakan

metode analisis kuantitatif.

1. Potensi PajakPenerangan

Jalan yang dimiliki

Kabupaten Tana Toraja

tahun 2009 sebesar Rp

1.402.493.857,- pada

tahun 2010 Rp1.489.261.34

7,- pada tahun 2011

sebesarRp 1.584.213.105,-

pada tahun 2012 sebesar Rp

2.159.818.157,- dan pada

2013 sebesar Rp

2.264.128.938,

2. Kontribusi Pajak

Penerangan Jalan tahun

2009 mencapai 65,20%

terhadap Pajak Daerah dan

6,50% terhadap PAD. Pada

tahun 2010 KontribusiPajak

Peneranga Jalan mengalami

peningkatan menjadi 70,35%

terhadap Pajak Daerah

namun mengalami

penurunan terhadap PAD

sebesar 6,28%. Pada tahun

2011 kontribusi Pajak

Penerangan Jalan

mengalami penurunan

menjadi 58,54% namun

kontribusi terhadap Pajak

Page 53: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

39

Daerah mengalami peningka

tan menjadi 7,01%. Pada

tahun 2012 kontribu Pajak

Penerangan Jalan terhadap

Pajak Daerah turun menjadi

55,75% dan hal yang sama

terjadi terhadap PAD

mengalami penurunan

menjadi 5,93%. Pada tahun

2013 kontribusi Pajak

Penerangan Jalan terhadap

Pajak Daerah kembali

mengalami penurunan

menjadi 55,75% dan

terhadap PAD menjadi

5,48%.

3. Berdasarkan tingkat

efektivitas, pemungutan

Pajak Penerangan Jalan

belum maksimal

4. Berdasarkan analisis trend

yang digunakan untuk

melihat prospek

penerimaan Pajak

Penerangan Jalan maka

dapat diketahui dalam

jangka waktu lima tahun ke

depan yaitu dari tahun

2015-2019 penerimaan

Page 54: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

40

Pajak Penerangan Jalan

akan mengalami

peningkatan setiap tahun

yang mencapai angka rata-

rata sebesar Rp3.078.286.7

85.

Andi Iqra Pradipta Natsir (2015) 1. Untuk mengetahui seberapa

besar kontribusi pajak

daerah terhadap pendapata

n asli daerah kota Makassar

sebelum dan setelah

berlakunya UU Nomor 28

Tahun 2009.

2. Untuk mengetahu kontribusi

masing-masing jenis pajak

daerah terhadap

pendapatan asli daerah

Kota Makassar tahun 2009-

2013.

Penelitian ini menggunakan

metode analisis kuantitatif.

1. Kontribusi pajak daerah

terhadap PAD Kota Makassar

memperlihatkan bahwa

sebelum penerapan UU PDRD

jumlah jenis pajak yang

berkontribusi sebanyak 7 jenis

pajak dengan nilai total

penerimaan pajak sebesar

Rp.115.223.338.974. setelah

penerapan UU Nomor 28

Tahun 2009 menjadi 11 jenis

pajak tetapi bertahap dari 10

jenis selama 2 tahun dan

menjadi 11 jenis di tahun

ketiga dengan totalpenerimaan

Rp.518.711.582.645 setelah

penerapan UU Nomor 28

Tahun 2009.

2. kontribusi pajak daerah

terhadap PAD kota Makassar

dari tahun 2009-2013 secara

Page 55: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

41

prosentase masing-masing

jenis pajak sebelum penerapan

UU Nomor 28 Tahun 2009

mencapai 67,50% dari total

PAD dan menurun pada tahun

2010 menjadi 65,33% dari

total PAD, setelah penerapan

UU Nomor 28 Tahun 2009 total

persentase penerimaan

pajak daerah terus

menunjukkan peningkatan

menjadi 76,93% dan di tahun

2012 meningkat 80,10%

dibandingkan tahun

lalu terhadap PAD walaupun

jenis pajak yang dipungut oleh

DISPENDA total penerimaan

pajak daerah terhadap

prosentase PAD menjadi

83,52%. Dengan demikian ada

16,48% kontribusi berasal dari

retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekeyaan daerah.

Page 56: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

42

2.3 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini menggambarkan klarifikasi permasalahan

untuk melihat sampai mana tingkat keefektivan dan keefisienan serta

seberapa besar kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah.

Gambar 2.1 Alur Penelitian

Sumber: Diolah sendiri, 2016

Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Sidenreng

Rappang Rappang

Pajak Daerah

Realisasi Pajak

Daerah

Target Pajak

Daerah

Biaya Pajak Daerah

Kontribusi

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Page 57: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah metode

deskriptif kuantitatif. Penilitian ini berusaha menjelaskan masalah yang ada

dengan menggunakan angka-angka untuk menunjukkan hasil penilitian.

Peneliti akan berusaha mengetahui Efektifitas, Efesiensi, dan Kontribusi

Pajak Daerah pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidenreng

Rappang. Peneliti akan mengumpulkan data yang berhubungan kemudian

menggambarkan Efektifitas, Efesiensi, dan Kontribusi Pajak Daerah pada PAD.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Subyek penelitian di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sidenreng

Rappang (Sidrap) Kelurahan Batu Lappa, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten

Sidenreng Rappang. Adapun waktu yang dibutuhkan kurang satu bulan, dimulai

bulan mei sampai bulan juni.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dikategorikan dalam dua jenis (Danang, 2013:21) sebagai

berikut.

a. Data Kualitatif

Data kualitatif pada umumnya berupa varias-variasi persepsi bisa dari

responden atau pelanggan. Sehingga sifat data kualitatif ini sangat

Page 58: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

44

beragam dengan berbagai skala yang diberlakukan untuk menentukan

bobot dari suatu persepsi pilihan responden.

b. Data Kuantitatif

Data ini berupa angka atau bilangan yang absolut dapat dikumpulkan dan

dibaca relative mudah. Dengan melihat pada jumlah masing-masing angka

seorang peneliti dapat membuat persepsi.

3.3.2 Sumber Data

Danang (2013:21) Dalam suatu penelitian terdapat 2 sumber data yang

dipakai sebagai berikut.

a. Data primer

Istijanto (Danang, 2013:21) “Data primer adalah data asli yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya

secara khusus.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada

perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi

kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya

dengan obyek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data

dari Biro Pusat Statistik (BPS).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, ada beberapa metode pengumpulan data yang

digunakan diantaranya.

Page 59: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

45

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah arsip-arsip atau catatan mengenai objek penelitian

yang didapat dari subyek penelitian, buku, artikel, dan lainnya yang

berupa data (informasi).

2. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-

buku literatur guna memperoleh, mengumpulkan data dan menilai data

yang lebih akurat untuk membantu penulis dalam mengembangkan topik

pembahasan yang berkaitan dengan judul penulis pilih.

3. Penelitian lapangan (Field Research)

Adalah penulis melakukan wawancara (Interview) langsung pada objek

penelitian. Yaitu penulis melakukan wawancara langsung kepada

pegawai Dinas Pendapatan Daerah.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan matode analisis deskriptif. Analisis deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai suatu

gejala atau fenomena. Selain itu penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang

berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis data, dan

menginterprestasi.

3.5.1 Analisis Efektivitas Pajak Daerah

Analisis yang digunakan adalah analisis perhitungan efektivitas. Alat

analisis ini berguna untuk mengetahui tingkat efektivitas pajak daerah pada PAD.

Analisis efektivitas dapat dirumuskan Halim (Alviana, 2016:41) sebagai berikut.

Page 60: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

46

Efektivitas = 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ X 100%

Adapun pengukuran nilai efektivitas diukur pada skala ordinal menurut

Depdagri (Alviana, 2016:42) sebagai berikut.

Tabel 3.1 pengukuran nilai efektivitas

Presentase Kriteria

Diatas 100%

90-100%

80-90%

60-80%

Kurang dari 60%

Sangat efektif

Efektif

Cukup efektif

Kurang efektif

Tidak efektif

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 2006

3.5.2 Analisis Efisiensi Pajak Daerah

Selain analisis efektivitas, juga akan digunakan analisis perhitungan

efisiensi dimana guna untuk mengetahui besaran biaya pemungutan pajak yang

digunakan. Adapun rumus analisis efisiensi pajak daerah menurut Hakim

(Elfayang, 2014:38) sebagai berikut.

Efisiensi = 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ X 100%

Adapun pengukuran nilai efisiensi diukur pada skala ordinal menurut

Depdagri (Elfayang, 2014:47) sebagai berikut :

Page 61: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

47

Tabel 3.2 pengukuran nilai efisiensi

Presentase Kriteria

0-20%

21-40%

41-60%

61-80%

>sangat 80%

Sangat efisien

Efisiens

Cukup efisien

Tidak efisien

Sangat tidak efisien

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 2006

3.5.3 Analisis Kontribusi Pajak Daerah

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

pajak daerah pada PAD dengan rumus sebagai berikut. Halim (Alviana,

2016:43).

Kontribusi = 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ

𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝐴𝐷 X 100%

Adapun pengukuran nilai efektivitas diukur pada skala ordinal menurut Depdagri

dalam (Alviana, 2016:43) sebagai berikut.

Tabel 3.3 pengukuran nilai kontribusi

Presentase Kriteria

0,00-10%

10,10-20%

20,10-30%

30,10-40%

40,10-50%

Diatas 50%

Sangat kurang

Kurang

Sedang

Cukup baik

Baik

Sangat baik

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No.690.900.327 Tahun 2006

Page 62: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

84

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis efektivitas, efisiensi,

dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan asli daerah di Kabupaten

Sidenreng Rappang, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Rata-rata efektivitas penerimaan pajak daerah secara menyuluruh pada

Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sidenreng Rappang selama tahun

2011-2015 adalah rata-rata sebesar 96,96% dengan tingkat kriteria

efektif. Jika dilihat rata-rata tingkat efektivitas pajak daerah pada tahun

2015 pada posisi kurang efektif dikarena terjadinya peningkatan target

yang sangat besar disetiap lini pajak daerah sehingga realisasi

penerimaan pajak cenderung kurang efektif. Jika seandainya pada tahun

2015 realisasi penerimaan pajak daerah dari semua lini bisa efektif maka

tidak menutup kemungkinan rata-rata efektivitas pajak daerah akan

menyentuh titik sangat efektif.

2. Tingkat efisiensi pemungutan pajak daerah selama lima tahun anggaran

yaitu anggaran 2011-2015 di Kabupaten Sidenreng Rappang rata-rata

19% atau dapat dinilai sangat efisien. Dalam kurung waktu lima tahun,

biaya yang harus dikeluarkan pemerintah daerah Kabupaten Sidenreng

Rappang terus mengalami penurunan kecuali pada tahun 2015 dari 17%

menjadi 18%.

3. Rata-rata kontribusi pajak daerah pada Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Sidenreng Rappang sebesar 31,10% atau dapat dinilai cukup

baik. Pada tahun 2011-2013, kontribusi pajak daerah pada pendapatan

Page 63: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

85

asli daerah terus mengalami peningkatan namun pada tahun 2014 dan

2015 terus mengalami penurunan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang yang dapat

diberikan oleh peneliti yaitu sebagai berikut.

1. Perlu melakukan sosialisasi secara rutin terhadap wajib pajak guna

meningkatkan kesadaran wajib pajak terhadap kewajibannya dalam hal

ketaatan pembayaran pajak tepat waktu dan tepat jumlah. BPKD juga

diharap mampu memberikan sanksi tegas terhadap wajib pajak yang kurang

taat dalam melaksanakan kewajibannya.

2. Menjaring para wajib pajak baru yang belum dikenakan pungutan sebelumnya

dengan meningkatkan kegiatan pemeriksaan dan pengawasan di lapangan.

3. Memberikan penyuluhan secara insentif kepada wajib pajak tentang hak dan

kewajiban serta manfaat dari retribusi yang dibayarkan baik bagi wajib

retribusi maupun Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang.

4. Pemerintah diharapkan agar lebih realistis dalam menetapkan atau

menentukan target penerimaan pajak daerah.

Diharapkan pada penelitian berikutnya yang akan membahas topik yang sama,

agar memperluas ruang lingkup penelitiannya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Hambatan dalam penelitian ini yaitu terbatasnya informasi-informasi dari

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang seperti

data upah ataupun gaji pemungutan pajak. Hal tersebut menyebabkan sulit untuk

menjelaskan lebih valid mengenai efisiensi pajak daerah.

Page 64: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

86

Ruang lingkup penelitian ini dilakukan pada Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah. Peneliti tidak melakukan peninjauan langsung terhadap objek pajak

yang terdapat dilapangan. Sebaiknya hal tersebut juga perlu dilakukan karena

memiliki pengaruh terhadap keakuratan data.

Page 65: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

87

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Muhammad. 2015. Konsep Pajak Dalam Pandangan Intelektual Islam.

Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Bratakusumah Deddy S. dan Solihin Dadang. 2004. Otonomi Penyelenggaran

Pemerintahan Daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dinas Pendapatan Daerah. Laporan Keuangan. Target dan Realisasi

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2011-

2014. DISPENDA Kabupaten Sidenreng Rappang. Sulawesi Selatan.

Dinas Pendapatan Daerah. Laporan Keuangan. Target dan Realisasi Pajak

Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2011-2014. DISPENDA

Kabupaten Sidenreng Rappang. Sulawesi Selatan.

Lamia Alfian A. 2015. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pemungutan Pajak

Restoran Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Minahasa Utara. Manado: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi.

Narbuko Cholid dan Achmadi Abu. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara.

Natsir Andi I. P. 2015. Kontribusi Pajak Daerah Pasca Diberlakukan UU Nomor 2

Tahun 2009 Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar.

Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Natsir Alviana A. 2016. Analisis Efektivitas dan Kontribusi Pajak Daerah terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Maros. Makassar: Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Pangloli Aprianto. 2015. Analisis Potensi Pajak Penerangan Jalan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tana Toraja. Makassar: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Peraturan Bupati Sidenreng Rappang Nomor 57 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata

Kerja Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sidenreng

Rappang. 2016. Sidenreng Rappang.

Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 24 Tahun 2010

tentang Pajak Penerangan Jalan. 2010. Sidenreng Rappang.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak

Daerah. 2001. Jakarta.

Page 66: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

88

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata

Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah. 2010. Jakarta.

Prasetyo Bambang (Ed). 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.

Depok: Raja Grafindo

Puspitasari Elfayang R. A. 2014. Analisis Efektivitas, Efisiensi, dan Kontribusi

Pajak dan Retribus Daerah terhadap PAD Kabupaten Blora. Semarang:

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Samudra Aziz A. 2015. Perpajakan di Indonesia : Keuangan, Pajak dan Retribusi

Daerah. Jakarta: Raja Grafindo.

Setiawan Agus dan Mush Basri. 2010. Perpajakan Umum. Jakarta: Raja

Grafindo.

Siahaan Marihot P. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali

Press.

Sukardji Untung. 2005. Pajak Pertambahan Nilai. Edisi Revisi 2005. Jakarta:

Raja Grafindo.

Sunyoto Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: Refika

Aditama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah. 2011. Jakarta Selatan: Visi Media.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah. 2004. Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 2004.

Jakarta: Direktorat Jenderal Otonomi Daerah.

Undang-undang Dasar 1945 Pasal 23A Bab VIII tentang Hal Keuangan.(online),

(https://id.wikipedia.org/wiki/Pajak#Syarat_pemungutan_pajak), diakses

pada 20 Februari 2017)

Waluyo dan Ilyas Wirawan B. 2002. Perpajakan Indonesia: Pembahasan Sesuai

dengan Ketentuan Pelaksanaan Perundang-Undangan Perpajakan

Terbaru. Jakarta: Salemba Empat.

Widhiatuti Desak. 2016. Efektifitas Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di

Kantor Samsat Polewali Mandar. Makassar: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Hasanuddin.

Page 67: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

89

Yani Ahmad. 2002. Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Indonesia. Jakarta. Raja Grafindo.

Page 68: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

90

Lampiran 1 Biodata Peneliti

BIODATA

Identitas Diri

Nama : Alma Arif Abadi

Tempat, Tanggal Lahir : Rappang, 7 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : Jln. Poros Pare Manisa Sidrap

Telpon Rumah dan HP : 085 397 471 956

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

-Pendidikan Formal : SD Negeri 1 Benteng

SMP Negeri 2 Baranti

SMA Negeri 1 Panca Rijang

-Pendidikan Nonformal : -

Riwayat Prestasi

-Prestasi Akademik : -

-Prestasi NonAkademik : -

Pengalaman

-Organisasi : -

-Kerja : -

Demikian Biodata ini dibuat dengan sebenarnya

Makassar, Agustus 2017

Alma Arif Abadi

A31111308

Page 69: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

91

Lampiran 2 Data Rekapitulasi Pajak Daerah Kab. Sidrap pada Tahun 2011-2015

REKAPITULASI PAJAK DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

TAHUN2011-2015

Page 70: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

92

Sumber : DISPENDA Kab. Sidrap 2016

Page 71: SKRIPSI - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/M2M4... · skripsi analisis efektivitas, efisiensi, dan kontribusi pajak daerah pada pendapatan

93

Lampiran 3 Data Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan Pajak Daerah

TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PAJAK DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

TA. 2011 S/D 2015

% %

2011 76,89% 106,42%

2012 83,21% 112,88%

2013 85,90% 99,78%

2014 76,67% 96,61%

2015 75,10% 73,24%101.304.105.100,00

Pendapatan Asli Daerah

Target (Rp) Realisasi (Rp)

Pajak Daerah

Target (Rp) Realisasi (Rp)

Tahun

47.835.076.000,00

43.453.014.000,00

44.146.778.000,00

84.289.908.000,00

10.089.167.800,00

11.169.457.000,00

14.316.442.370,00

17.380.680.172,00

28.843.469.000,00

36.780.402.639,49

36.158.851.507,94

37.920.943.979,29

64.628.526.309,80

76.076.376.303,64

10.736.409.460,00

12.608.440.055,00

14.284.965.208,00

16.791.998.740,00

21.125.803.135,00Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Sidrap 2016