Analisis Critical Review Prakmen 2

7
Calculated Data 2 : Operasi Bersih Modal Kerja (Net operating working capita, NOWC) adalah aktiva lancer operasi dikurangi utang lancer operasi. Biasanya, NOWC terdiri dari jumlah kas, piutang dagang, dan persediaan, dikurangi dengan utang dagang dan akrual Kebijakan modal kerja (working capital policy) mengacu pada kebijakan dasar perusahaan mengenai : 1. Jumlah yang ditargetkan untuk setiap kategori aktiva lancar. 2. Bagaimana aktiva lancer akan dibiayai. Net Operating Profit After Tax (NOPAT) jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah keuntungan bersih operasi setelah pajak. Namun pengertian NOPAT yang lebih tepat adalah laba bersih yang telah disesuaikan sehingga laba tersebut tidak memperhitungkan biaya bunga lagi. Net cash flow (proceed) adalah selisih aliran kas keluar netto yang diperlukan untuk investasi baru dan aliran kas masuk netto sebagai hasil dari investasi baru. Operating Cash Flow adalah kas yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, pengeluaran, pendapatan dan biaya-biaya. Kas inilah yang menggambarkan bagaimana perusahaan mendapatkan profit dan mengubahnya menjadi kas. Contoh: penjualan tunai, uang muka, hutang lancar, pembelian inventori, pembayaran biaya operasional (listrik, telepon, air), pengiriman barang, gaji pegawai dan lain-lain. Jika OCF positif (+) artinya perusahaan sehat, jika negatif (-) artinya perusahaan sakit atau bleeding. Investing Cash Flow adalah kas yang muncul dari kegiatan investasi atau yang berkaitan dengan jual-beli aset. Contoh: jual-beli property perusahaan, jual-beli saham perusahaan lain, reksadana, deposito, emas dan-lain-lain. Jika ICF positf (+)

description

Analisis Critical Review Prakmen 2

Transcript of Analisis Critical Review Prakmen 2

Calculated Data 2 : Operasi Bersih Modal Kerja (Net operating working capita, NOWC) adalah aktiva lancer operasi dikurangi utang lancer operasi. Biasanya, NOWC terdiri dari jumlah kas, piutang dagang, dan persediaan, dikurangi dengan utang dagang dan akrualKebijakan modal kerja (working capital policy) mengacu pada kebijakan dasar perusahaan mengenai :1. Jumlah yang ditargetkan untuk setiap kategori aktiva lancar.2. Bagaimana aktiva lancer akan dibiayai.Net Operating Profit After Tax(NOPAT) jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah keuntungan bersih operasi setelah pajak. Namun pengertian NOPAT yang lebih tepat adalah laba bersih yang telah disesuaikan sehingga laba tersebut tidak memperhitungkan biaya bunga lagi.Net cash flow (proceed) adalah selisih aliran kas keluar netto yang diperlukan untuk investasi baru dan aliran kas masuk netto sebagai hasil dari investasi baru.Operating Cash Flow adalah kas yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, pengeluaran, pendapatan dan biaya-biaya. Kas inilah yang menggambarkan bagaimana perusahaan mendapatkan profit dan mengubahnya menjadi kas. Contoh: penjualan tunai, uang muka, hutang lancar, pembelian inventori, pembayaran biaya operasional (listrik, telepon, air), pengiriman barang, gaji pegawai dan lain-lain. Jika OCF positif (+) artinya perusahaan sehat, jika negatif (-) artinya perusahaan sakit atau bleeding.Investing Cash Flow adalah kas yang muncul dari kegiatan investasi atau yang berkaitan dengan jual-beli aset. Contoh: jual-beli property perusahaan, jual-beli saham perusahaan lain, reksadana, deposito, emas dan-lain-lain. Jika ICF positf (+) artinya uang masuk ke perusahaan. Jika ICF negatif (-) artinya uang keluar dari perusahaan. ICF yang positif terus-menerus justru sebetulnya kurang baik sebab itu artinya pemegang saham/owner harus terus menyetor modal untuk membiayai perusahaan. ICF negatif (-) terus menerus justru bagus sebab artinya perusahaan menghasilkan uang untuk para pemegang saham.Financing Cash Flow adalah kas yang muncul dari kegiatan hutang dari pihak lain. Contohnya pinjaman dari bank, pinjaman dari rentenir, pinjaman dari koperasi, dan pembayaran pokok hutang-hutang tersebut. Financing Cash Flow dikatakan positif jika menerima hutang dan negatif jika membayar hutang. Namun Financing Cash Flow dikatakan baik jika menimbulkan dampak OCF yang positif, artinya uang yang masuk dari hutang menimbulkan peningkatan pendapatan. Sehingga perusahaan bisa membayar hutangnya. Sebaliknya, jika OCF negatif, artinya berbahaya sebab uang yang masuk tidak menimbulkan keuntungan. Sehingga perusahaan belum bisa membayar hutangnya.Nah dari ketiga jenis cash flow tersebut, yang paling penting dalam usaha adalah Operating Cash Flow (OCF), yaitu bagaimana perusahaan melakukan kegiatan yang menghasilkan profit dan mengubah profit tersebut menjadi kas. Dengan pertumbuhan kas inilah perusahaan bisa melakukan akumulasi modal dengan menambah aset. Selain itu perusahaan bisa membayar hutang pokok dan bunganya dengan lancar. Jangan silau jika ICF kita positif, sebab itu baru langkah awal bahwa ada orang yang mau invest dengan memberikan modal usaha. Tapi uang itu nantinya tetap harus dikembalikan kepada pemilik modal dalam bentuk dividen. Hati-hati kalau FCF kita besar, jika OCF negatif dan uang yang kita peroleh dari hutang itu tidak bisa dikembalikan ke pemiliknya, artinya kita harus menjual aset yang kita miliki untuk membayar hutang. Maka jumlah aset pun berkurang, tidak ada akumulasi modal. Kalau jumlah aset yang dimiliki ternyata lebih sedikit dari nilai hutangnya, artinya perusahaan kita pailit atau bangkrut.Free Cash Flow bagi perusahaan merupakan gambaran dari arus kas yang tersedia untuk perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Arus kas ini merefleksikan tingkat pengembalian bagi penanam modal, baik itu dalam bentuk hutang atau ekuitas. Free Cash Flow dapat digunakan untuk membayar hutang, pembelian kembali saham, pembayaran dividen atau disimpan untuk kesempatan pertumbuhan perusahaan masa mendatang. Jika free cash flow dari perusahaan adalah positif (FCF 0) maka keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik. Jika Free cash flow perusahaan adalah negative (FCF 0) dan perusahaan harus mengeluarkan saham untuk menambah modal, hal ini akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan per saham dari perusahaan tersebut.NOPAT : Laba bersih setelah pajak + biaya bungaEVA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya-biaya modalnya. Selain manfaat yang telah dijelaskan diatas, EVA merupakan pengukuran yang sangat penting karena dapat digunakan sebagai signal terjadinyaFinancial Distresspada suatu perusahaan (Salmi & Virtanen, 2001). Jika suatu perusahaan tidak dapat memperoleh profit di atasrequired of return, maka EVA akan menjadi negatif, dan hal ini merupakanwarningakan terjadinyaFinancial Distressbagi perusahaan tersebut. EVA/NITAMI adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta manakala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal (Tunggal 2001). EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atauvalue addeddari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan.1 Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagiperusahaan.2 Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagiperusahaan.3 Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakanuntuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.Pengukuran MVA menilai dampak tindakan manajer atas kemakmuran pemegang sahamnya sejak perusahaan tersebut berdiri, sementara EVA menilai ketidak-efektifan manajer pada perusahaan tersebutMVA adalahmarket value(total nilai pasar) semua saham dan hutang perusahaan, yang berarti berapa jumlah yang diperoleh investor jika semua investasinya berupa saham dan obligasi dijual ke pasar finansial dikurangi total modal yang diinvestasikan (berupa ekuitas, laba ditahan, hutang lewat pasar modal dan hutang terhadap bank). Jika MVA positif berarti manajer berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan sebaliknya jika MVA negatif maka manajer gagal menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Ini berarti jika EVA (nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan cara mengurangkan laba operasi bersih setelah pajak dengan biaya modal yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan) naik akan diikuti dengan kenaikan MVA (nilai tambah yang berhasil dikapitalisasi dan memperbesar nilai kapital yang digunakan oleh perusahaan).Accounts Payable adalah jumlah utang perusahaan yang diakibatkan oleh pembelian barang atau jasa on credit dari supplier atau vendor, danAccounts Receivable adalah jumlah hak perusahaan yang dapat diterima dikarenakan barang atau jasa perusahaan tersebut, terjual pada customer.Calculated data 3 :Book Value per Share (BVS) adalah rasio yang menunjukkan jumlah stockholders equity (modal sendiri) yang berkaitan dengan setiap lembar saham yang beredar. Semakin tinggi rasio nilai buku per lembar saham semakin baik hasil yang diperoleh perusahaan. Secara normal book value suatu perusahaan akan terus naik seiring naiknya kinerja perusahaanMarket-to-Book Ratio (rasio nilai pasar dengan nilai buku) adalah rasio nilai pasar ekuitas saham perusahaan dengan nilai akuntansi ekuitas itu. Bila market-to-book ratio relatif tinggi dibandingkan rata-rata industri maka hal itu menunjukkan bahwa perusahaan dapat lebih efisien menggunakan asetnya untuk menciptakan nilai.

Analisis :Persen Penurunan Harga Saham lebih besar dari penurunan laba bersih, membuktikan bahwa harga saham sudah terlampau murah karena pasar oversold. PER menurun, membuktikan harga saham semakin murah dan masih relative lebih murah dibanging rata industry.Time Interest Earned menurun, membuktikan bahwa beban bunga hutang ke laba perusahaan sedikit memberatkan kinerja keuangan perusahaan. Membuktikan bahwa Hutang baru kebanyakan hutang jangka pendek.Peningkatan BVPS berarti peningkatan ekuitas, bisa saja diperoleh dari tambahan modal disetor, right issue, atau apapun yang intinya bukan berasal dari kinerja perusahaan. Disini, Laba ditahan/Retained earnings meningkat 8%. Market to Book Ratio menurun sementara BVPS meningkat, berarti market membuat PBV perusahaan semakin murah.Walaupun laba perusahaan menurun, namun perusahaan tetap memberikan kenaikan dividen. Hal ini tercermin dari kenaikan DPS.Financing Cash Flow positif, tanda perusahaan perlu melakukan ekspansi dan kas internal perusahaan tidak cukup untuk membiayai ekspansi tersebut sehingga butuh tambahan dari pihak luar.. Namun penerimaan hutang baru belum cukup memberikan kontribusi untuk peningkatan laba bersih perusahaa. Tercermin dari negatifnya Operational Cash Flow. Walaupun begitu, pemodal masih diuntungkan oleh perusahaan tercermin dari negatifnya Investing Cash Flow yang berarti modal investor dipakai untuk ekspansi dan meningkatnya DPS.Analisis akhir, Perusahaan ini membutuhkan dana cepat untuk melakukan ekspansi. Untuk mendapatkan dana, perusahaan menggunakan hutang jangka pendek baru. Hutang jangka pendek ini digunakan untuk menambah inventories dan sedikit Aset tetap. Kinerja keuangan perusahaan belum cukup menghasilkan laba bersih untuk menutupi beban hutang. Namun ada potensi perusahaan dapat meningkatkan laba bersihnya jika perusahaan melakukan efisiensi dalam menggunakan inventories dan asetnya.Kinerja perusahaan baik jika EVA bernilai positif. Sebaliknya, kinerja perusahaan tidak baik akan tampak dengan EVA bernilai negatif. Seperti yang diungkapkan Singgih (2008), Kondisi EVA yang positif mencerminkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada tingkat biaya modal. EVA yang positif menunjukkan kemampuan manajemen dalam menciptakan peningkatan nilai kekayaan perusahaan /pemilik modal, dan sebaliknya, EVA negatif menyiratkan adanya penurunan nilai kekayaan.karena MVA adalah ukuran kumulatif kinerja perusahaan yang memperlihatkan penilaian pasar modal pada suatu waktu tertentu dari nilai EVA di masa mendatang atau absolut antara nilai pasar saham perusahaan dengan modal yang diinvestasikan. Jadi, total proyeksi EVA suatu perusahaan akan mengindikasikan nilai MVA.Bila MVA jumlahnya positif, perusahaan akan menyebabkan pemegang saham menjadi kaya. MVA yang negatif men gindikasikan berapa banyak kekayaanpemegang saham yang hilang. Maksimisasi MVA akan menjadi tujuan utama untuk setiap perusahaan bila dikonsentrasikan pada kesejahteraan pemegang saham