Analisa Kasus Encephalitis

1
ANALISA KASUS Diagnosis ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Dari anamnesis didapatkan riwayat kejang selama kurang lebih 30 menit. Kejang bersifat umum maupun fokal, serta multiple. Didapatkan juga penurunan kesadaran. Sebelumnya pasien juga menderita demam selama 2 hari SMRS. Dari anamnesa pasien diduga menderita campak sebelumnya, timbul bercak merah di kulit perut, dada, kedua tangan dan wajah, disertai batuk pilek 1 minggu SMRS. Dari riwayat imunisasi pasien belum mendapatkan imunisasi MMR. Pada pemeriksaan fisik ditemukan suhu tubuh meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan lekosit darah meningkat. Keadaan pasien tersebut mengarah ke diagnosa ensefalitis. Meningitis belum dapat disingkirkan karena adanya gejala klinik demam dan kejang berulang. Pengobatan untuk ensefalitis disesuaikan dengan gejala yang ada. Dapat diberikan antikonvulsan, antipiretik, antibiotika, menurunkan edema serebri, serta rawat di rumah sakit. Pemeriksaan lumbal pungsi biasa diidentifikasikan bila ada kecurigaan meningitis, pada ensephalitis biasanya didapatkan hasil liquor yang sering dalam batas normal. Elektro-ensefalogram tidak diindikasikan karena gambarannya tidak spesifik, hanya ada perlambatan aktifitas listrik sesuai dengan penurunan kesadarannya.

description

encephalitis

Transcript of Analisa Kasus Encephalitis

Page 1: Analisa Kasus Encephalitis

ANALISA KASUS

Diagnosis ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

laboratorium. Dari anamnesis didapatkan riwayat kejang selama kurang lebih 30 menit.

Kejang bersifat umum maupun fokal, serta multiple. Didapatkan juga penurunan

kesadaran. Sebelumnya pasien juga menderita demam selama 2 hari SMRS. Dari

anamnesa pasien diduga menderita campak sebelumnya, timbul bercak merah di kulit

perut, dada, kedua tangan dan wajah, disertai batuk pilek 1 minggu SMRS. Dari riwayat

imunisasi pasien belum mendapatkan imunisasi MMR. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan suhu tubuh meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan lekosit

darah meningkat. Keadaan pasien tersebut mengarah ke diagnosa ensefalitis.

Meningitis belum dapat disingkirkan karena adanya gejala klinik demam dan kejang

berulang.

Pengobatan untuk ensefalitis disesuaikan dengan gejala yang ada. Dapat

diberikan antikonvulsan, antipiretik, antibiotika, menurunkan edema serebri, serta rawat

di rumah sakit.

Pemeriksaan lumbal pungsi biasa diidentifikasikan bila ada kecurigaan

meningitis, pada ensephalitis biasanya didapatkan hasil liquor yang sering dalam batas

normal. Elektro-ensefalogram tidak diindikasikan karena gambarannya tidak spesifik,

hanya ada perlambatan aktifitas listrik sesuai dengan penurunan kesadarannya.