ANALGETIK praktikum FKG 2013

8
ANALGETIK Analgetik adalah kelompok obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi rasa nyeri. Efek ini dapat dipakai dengan berbagai cara : menekan kepekaan reseptor nyeri terhadap rangsangan mekanik, termik, listrik atau kimiawi di pusat atau perifer atau dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin sebagai mediator sensasi nyeri. Golongan ini dapat dibagi menjadi analgesik opioid dan analgesik non opioid. Golongon opioid menghilangkan rasa nyeri yang bekerja sentral di sistem saraf pusat sedangkan golongan non opioid atau aspirin-like drugs berkerja dengan menghambat biosintesis prostaglandin. Beberapa metode dapat digunakan untnuk menentukan efek analgesik dari suatu senyawa dan tergantung dari rangsang nyeri: Rangasangan Panas A. Metode Wolfe-Macdonald Metode ini menggunakan lempeng panas dari seng. Hewan coba diletakkan diatas lempeng tersebut pada suhu tertentu (50- 60 0 C) dalam silinder kaca, silinder kaca dimaksudkan agar hewan tetap berada di atas lempeng panas. Reaksi sakit ditunjukkan dengan gerakan-gerakan kaki belakang, depa, atau keduanya yang menyatakan rasa nyeri setempat. B. Metode Eddy-Leimbach Metode ini menggunakan lempeng panas, lempeng panas diletakkan diatas campuran ethyl formeat dan aseton mendidih yang dapat mempertahankan lempeng tersebut pada suhu 55- 55,5 0 C. C. Metode Grotto-Sulman Metode ini menggunakan kotak plastik. Ekor hewan dibenamkan dalam penangas air pada suhu 50 0 C. Respon nyeri berdasarkan atas pergerakan ekor tersebut.

Transcript of ANALGETIK praktikum FKG 2013

Page 1: ANALGETIK praktikum FKG 2013

ANALGETIK

Analgetik adalah kelompok obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi rasa nyeri. Efek ini dapat dipakai dengan berbagai cara : menekan kepekaan reseptor nyeri terhadap rangsangan mekanik, termik, listrik atau kimiawi di pusat atau perifer atau dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin sebagai mediator sensasi nyeri. Golongan ini dapat dibagi menjadi analgesik opioid dan analgesik non opioid. Golongon opioid menghilangkan rasa nyeri yang bekerja sentral di sistem saraf pusat sedangkan golongan non opioid atau aspirin-like drugs berkerja dengan menghambat biosintesis prostaglandin. Beberapa metode dapat digunakan untnuk menentukan efek analgesik dari suatu senyawa dan tergantung dari rangsang nyeri:

Rangasangan Panas A. Metode Wolfe-Macdonald

Metode ini menggunakan lempeng panas dari seng. Hewan coba diletakkan diatas lempeng tersebut pada suhu tertentu (50-600C) dalam silinder kaca, silinder kaca dimaksudkan agar hewan tetap berada di atas lempeng panas. Reaksi sakit ditunjukkan dengan gerakan-gerakan kaki belakang, depa, atau keduanya yang menyatakan rasa nyeri setempat.

B. Metode Eddy-LeimbachMetode ini menggunakan lempeng panas, lempeng panas diletakkan diatas campuran ethyl formeat dan aseton mendidih yang dapat mempertahankan lempeng tersebut pada suhu 55-55,50C.

C. Metode Grotto-SulmanMetode ini menggunakan kotak plastik. Ekor hewan dibenamkan dalam penangas air pada suhu 500C. Respon nyeri berdasarkan atas pergerakan ekor tersebut.

D. Metode Jentik Ekor D’Amour dan SmithMetode ini berdasarkan atas reaksi hewan terhadap rangasangan radiasi lampu osram 6460 bellaphot. Rangsangan tersebut dikenakan pada bagian tengah ekor hewan tersebut. Alat analgesimeter terdiri dari silinder yang terdiri dari suatu alat pengatur cahaya, lensa, dan lampu osram 6464 bellaphot. Hewan yang akan digunakan diletakkan di dalam kandang kecil sedemikian rupa sehingga ekornya terletak di luar dan diletakkan di atas celah yang sempit. Bila hewan tenang makan diberi rangsangan nyeri, reaksi jentik ekor terhadap rangsangan nyeri yang langsung dapat dibaca pada alat pencatat digital.

Rangsangan Tekan (Rendall dan Selitto) Metode ini berdasrkan tekanan yang diberikan pada ekor hewan dengan semprit yang berisi minyak mineral. Semprit tersebut dihubungkan dengan semprit lain dan suatu manometer air raksa sehingga membentuk pipa T. Respon ditandai dengan hewan meronta dan mencicit, bila ekornya diebri tekanan yang cukup besar.

Page 2: ANALGETIK praktikum FKG 2013

Rangsangan Listrik (Mielsen) Metode ini menggunakan rangsangan listrik yang dikenakan pada ekor melalui elektroda yang dibalut emas. Elektroda dikaitkan dengan penjepit berpegas dan penjepit lain yang berkait pada wadah berisi hewan. Elektroda dapat masuk ke dalam ekor hewan sampai 25mm dari pangkal ekor. Kejutan diberikan setiap detik sampai didapat respon hewan mencicit.

Rangsangan Zat Kimia (Ziegmund) Metode ini menggunakan senyawa kimia yang dapat menimbulkan rasa nyeri, seperti: asam asetat, HCL 2%, 5-hidroksitriptamin, phenyl benzoquinon, bradikinin, dll. Senyawa tersebut diberikan secara intraperitoneal 30 menit sebelum diberikan obat. Reaksi nyeri diperlihatkan ioleh hewan antara lain: menggeliat, menggeser-geserkan perut pada alas kandang. Jumlah geliat langsung diamati selama 30 menit dengan selang waktu 5 menit.

Page 3: ANALGETIK praktikum FKG 2013

Praktikum Analgetik Metode Geliat AsetatSelasa,1 Oktober 2013

Dasar : Petidin adalah analgetik opioid yang memiliki efek analgetik kuat dibandingkan AINs

Tujuan :Untuk mengetahui efek analgetik dari petidin dan membandingkan dengan AINs

Bahan :- Mencit putih jantan usia 7-9 minggu dan berat badan 20-35 gram- Aquadest- Larutan asam asetat glacial 0,1 ml dengan konsentrasi 1%- Injeksi Petidin 0,13 ml- Garam Fisiologis 0,13 ml (injeksi NaCl)- Etanol

Alat :- Jarum suntik- Stopwatch- Timbangan mencit

Cara Kerja1. Setiap kelompok menyiapkan 2 ekor mencit, 1 ekor mencit diberi injeksi petidin dan 1

ekor lagi diberi garam fisiologis (NaCl)2. 1 ekor mencit diinjeksi petidin 0,13 ml di daerah intra peritoneal dan di tunggu sampai 5

menit3. 1 ekor mencit diinjeksi NaCl 0,13 ml di daerah intra peritoneal dan di tunggu sampai 5

menit4. Setelah 5 menit, diberikan injeksi asam asetat glacial 0,1 ml dengan konsentrasi 1%

secara intraperitoneal.5. Kemudian diamati dan dicatat jumlah geliat yang ditunjukkan mencit setiap 10 menit

selama 90 menit6. Kemudian hasil pengamatan dihitung dengan rumus persen proteksinya yaitu :

Persen Proteksi = ( 1- P/K ) x 100 %

Keterangan : P = Jumlah geliat kelompok perlakuan K = Jumlah geliat kelompok control negatif

Page 4: ANALGETIK praktikum FKG 2013

PRAKTIKUM ANALGETIK METODE HOT PLATEKamis, 3 oktober 2013

Tujuan : untuk mengetahui efek analgesik dari novalgin.

Alat dan Bahan :1. Mencit dengan jenis kelamin dan berat badan yang sama2. Beaker glass3. Waterbath yang berisi air4. Jarum suntik5. Novalgin inj6. Larutan garam fisiologis7. Etanol

Prosedur Kerja:1. Timbang mencit dan hitung dosis yang diberikan2. Beaker glass dimasukkan dalam waterbath yang berisi air, kemudian waterbath

dipanaskan hingga suhu 65°C. Setelah suhu mencapai 65°C, mencit dimasukkan kedalam waterbath tersebut

3. Amati respon yang terjadi, yaitu berupa gerakan menjilat kaki dan atau melompat. Pengamatan dilakukan selama 1 menit. Catat respon yang terjadi

4. Suntikkan novalgin inj 0,013 ml pada mencit pertama dan larutan garam fisiologis (NaCl inj) 0,013 ml pada mencit kedua secara intraperitoneal. Tunggu 5 menit

5. Mencit kemudian dimasukkan kembali ke beaker glass untuk diamati sebanyak 4x, yakni pada menit ke 30, 60,90, dan 120

6. Catat respon yang terjadi pada tiap pengamatannya

Page 5: ANALGETIK praktikum FKG 2013

Data Pengamatan Respon pada Masing-masing Kelompok

Perlakuan

Jumlah Respon TikusSebelum Perlakuan

Setelah Perlakuan30 menit 60 menit 90 menit 120 menit

L J T L J T L J T L J T L J T

Keterangan:L : LompatJ : JilatT : Total