Amdal Ricky.pptx

download Amdal Ricky.pptx

of 17

Transcript of Amdal Ricky.pptx

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    1/17

    KERANGKA ACUAN AMDALPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN YANG

    BERWAWASAN LINGKUNGAN

    Disusun oleh :

    Ricky Christian Sumule : 9312220111016

    Alfeus Duppa Pong Bessang : 9312220111026

    Wilmar Randa Madikha : 9312220111030

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    2/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untukmendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentukstruktur ruang wilayah (Renstra Kementerian PU 2010-2014,2010),sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu : tujuanpembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan

    yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan baikdampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalahbagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil danmanfaat yang maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkunganyang minimum.

    Pemerintah telah banyak mengeluarkan peraturan dan pedomanyang mengatur masalah pembangunan jalan dan jembatan yangberwawasan lingkungan, Dalam implementasi di lapangan peraturan danpedoman tersebut telah dimasukkan dalam pasal syarat-syarat kontrak,sehingga kontraktor sebagai penyedia jasa wajib melaksanakan pasalpasal tersebut.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    3/17

    1.2 Rumusan Masalah

    Apa yang dimaksud dengan pembangunan infrastruktur jalan

    dan jembatan yang berwawasan lingkungan?Bagaimana pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalampembangunan infrastruktur jalan dan jembatan?

    Bagaimana pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan danjembatan yang berwawasan lingkungan di Indonesia?

    1.3 Tujuan

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, artikel ini bertujuan untuk membahaspembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang

    berwawasan lingkungan sehingga tercipta pembangunanyang berkelanjutan. Pembahasan akan dimulai dariperencanaan, pelaksanaan hingga pengoperasian danpemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan sertabagaimana pelaksanaannya di Indonesia.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    4/17

    1.4 Manfaat

    KA ini diharapkan dapat memberikan informasikepada para stakeholderbagaimana pelaksanaanpembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yangberwawasan lingkungan, sehingga kegiatanpembangunan tersebut tidak hanya untuk

    pembangunan semata, tapi juga dalam rangkapelestarian lingkungan. Bagi masyarakat luas, artikel inijuga bertujuan untuk memberikan pemahamanbagaimana seharusnya pembangunan infrastruktur jalandan jembatan dilaksanakan sehingga tidak merusak

    lingkungan, dan pada akhirnya dapat tercipta apa yangdisebut dengan pembangunan yang berkelanjutan.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    5/17

    BAB II

    PEMBAHASAN2.1 Pengertian Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan

    yang Berwawasan LingkunganPembangunan merupakan proses perubahan yang direncanakan

    untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat, yang ditandai dengan adanyapertumbuhan ekonomi, industrialisasi dan modernisasi. Namun dalampelaksanaan khususnya pada pembangunan yang bersifat fisik seringkalipara pihak yang terlibat mengabaikan masalah lingkungan, sehinggamenyebabkan kerusakan lingkungan. Pada dasarnya kegiatan pembangunan

    infrastruktur jalan dan jembatan pasti mengakibatkan dampak terhadaplingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, sebagai contohpembangunan jalan pada daerah yang tidak stabil dapat mengakibatkankejadian tanah longsor yang efeknya bahkan lebih besar daripadapenebangan hutan .

    Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan

    yang baik dari sudut pandang ekologi atau lingkungan, dengan kata lainadanya keharmonisan dengan alam (Mustika,2006). Untuk dapatmewujudkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yangberwawasan lingkungan, maka dalam setiap tahapan pembangunan harusmemperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    6/17

    2.2 Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dalam Pembangunan

    Infrastruktur Jalan dan Jembatan

    Kebijakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yangberwawasan lingkungan telah diatur dalam Peraturan Menteri PekerjaanUmum No. 69/PRT/M/1995 tentang Pedoman Teknis AMDAL ProyekBidang Pekerjaan Umum, yang pada prinsipnya mengatur semua aspeklingkungan pada seluruh siklus pembangunan proyek bidang pekerjaanumum, termasuk proyek pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

    Siklus pembangunan proyek infrastruktur jalan dan jembatan terdiri

    dari 8 (delapan) kegiatan (Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan HidupBidang Jalan,DPU,2006) yaitu : Perencanaan umum

    Pra studi kelayakan

    Studi kelayakan

    Perencanaan teknis

    Pra konstruksi

    Konstruksi

    Pasca konstruksi

    Evaluasi pasca konstruksi

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    7/17

    Sumber : Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan, DPU

    Gambar 2.1 Bagan Integrasi Pertimbangan Lingkungan dalam Siklus Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    8/17

    Penerapan pertimbangan lingkungan seperti yang tercantum pada gambar di

    atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a. Tahap perencanaan umum

    Siklus proyek atau pembangunan infrastrukturjalan dan jembatan diawali dengan perencanaan umumyang berupa gagasan awal baik ide pembangunan jalan

    atau jembatan baru maupun peningkatan jalan ataujembatan yang telah ada. Walaupun masih berupaperencanaan umum dan belum adanya kegiatan fisik,namun pihak pemrakarsa proyek sudah harusmengidentifikasi sedini mungkin dampak yang akan

    ditimbulkan dengan adanya proyek atau pembangunanjalan dan jembatan terhadap lingkungan, melaluiproses penyaringan lingkungan.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    9/17

    b. Tahap pra studi kelayakan

    Kegiatan proyek pada tahap ini adalah perumusan garis besar rencana

    kegiatan yang meliputi penentuan beberapa alternatif koridor trase /alinyemen jalan atau jembatan, dan setiap alternatif dikaji aspek teknis,

    ekomis dan juga kelayakan lingkungan melalui proses kajian awal

    lingkungan.

    c. Tahap studi kelayakan

    Kegiatan utama proyek pada tahap ini adalah analisis kelayakan teknis,

    ekonomi, finansial dan lingkungan secara lebih mendalam terhadap

    alternatif trase jalan atau jembatan berdasarkan data yang didapat dari hasil

    survey. Analisis kelayakan lingkungan dilakukan melalui studi AMDAL atauRKL dan RPL. Rencana trase atau lalu lintas yang akan melewati jalan

    tersebut, harus dapat diterima oleh lingkungan di sekitarnya, baik pada

    waktu pembangunan, pengoperasian maupun pemeliharaannnya ksi.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    10/17

    d. Tahap perencanaan teknis

    Lingkup pekerjaan pada tahap perencanaan teknis antara lain : Penetapan trase/rute jalan secara definitif berdasarkan pengukuran lapangan

    yang akurat

    Perhitungan struktur, pembuatan gambar rencana rencana teknis detail jalan,

    jembatan dan bangunan pelengkapannya serta penetapan syarat-syarat danspesifikasi teknis yang digunakan pada tahap konstruksi

    Perhitungan biaya konstruksi

    Penyusunan dokumen lelang dan dokumen kontrak pekerjaan konstruksi

    Untuk keperluan tersebut, konsultan perencana teknis harus memahami

    dokumen RKL yang telah ditetapkan, karena itu tim konsultan perencanadilengkapi dengan tenaga ahli lingkungan dalam kegiatan

    e. Tahap pra konstruksi

    Kegiatan pada tahap ini adalah pengadaan tanah dan pemukiman

    kembali penduduk yang terkena proyek (bila perlu) yang dilaksanakan olehpemrakarsa proyek atau instansi terkait. Pengelolaan lingkungan padatahap ini adalah pelaksanaan dan pemantapan RKL dan RPL untukpenanganan dampak sosial yang mungkin terjadi.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    11/17

    f. Tahap konstruksi

    Kegiatan pada tahap konstruksi terutama pekerjaan teknik sipil, meliputi

    pekerjaan tanah, struktur jalan atau jembatan, bangunan pelengkap dan

    perlengkapannya. Penerapan pertimbangan lingkungan pada tahap ini adalah

    pelaksanaan dan pemantapan RKL dan RPL tahap konstruksi, untuk menangani

    semua dampak yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan konstruksi, seperti erosi,

    pencemaran udara, kebisingan, gangguan pada prasarana umum dan utilitas di areal

    proyek dan sebagainya.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    12/17

    Potensi Dampak Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan dan Alternatif

    Pengelolaannya.

    OPEN

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_2/Kegiatan%20yang%20Menimbulkan%20Dampak.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_2/Kegiatan%20yang%20Menimbulkan%20Dampak.docx
  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    13/17

    g. Tahap pasca konstruksi

    Kegiatan proyek pada tahap pasca konstruksi adalah pengoperasian(pemanfaatan) jalan atau jembatan dan sekaligus pemeliharaannya agar dapatdimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Untuk menangani dampak terhadap

    lingkungan akibat pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan atau jembatantersebut, diperlukan pelaksanaan dan pemantapan RKL dan RPL tahap pascakonstruksi, antara lain meliputi pengaturan lalu lintas, pencemaran udara dankebisingan serta pengendalian penggunaan lahan di kiri-kanan jalan.

    h. Tahap evaluasi pasca proyek

    Evaluasi pasca proyek bertujuan untuk menilai penggunaan ataupengoperasionalan ruas jalan atau jembatan yang telah dibangun / ditingkatkansampai dengan tercapainya umur rencana desain. Pertimbangan lingkungan padatahap ini adalah evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan padatahap sebelumnya agar dapat dijadikan masukan dalam kegiatan perencanaanpembangunan infrastruktur jalan dan jembatan selanjutnya.

    Kegiatan pengelolaan lingkungan yang terdapat dalam setiap siklus kegiatanpembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang telah dijelaskan di atas harusdipantau pelaksanaannya agar dapat diketahui kualitas lingkungan sebelum dansetelah pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan. Selain itu denganpemantauan pengelolaan lingkungan dapat diketahui keberhasilan pengelolaanlingkungan pada kegiatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    14/17

    2.3 Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Jembatan yang

    Berwawasan Lingkungan di Indonesia

    Pemerintah sebagai penentu kebijakan dalam kegiatan pembangunaninfrastruktur jalan dan jembatan, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umumtelah banyak mengeluarkan keputusan, peraturan dan NSPM (Norma, Standar,Pedoman dan Manual) pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yangberwawasan lingkungan. Aturan-aturan tersebut telah dijadikan bagian daridokumen kontrak seperti dituangkan dalam syarat-syarat kontrak dan dalamspesifikasi teknis, sehingga aturan tersebut mengikat para pihak yang terlibat

    dalam pelaksanaan kontrak pembangunan jalan dan jembatan baik pihak proyekmaupun penyedia jasa (kontraktor).

    Akhir-akhir ini pemerintah tengah menggalakkan program greenconstructionyaitu kegiatan pembangunan atau konstruksi yang ramah lingkungan.Dalam kegiatn pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pemerintah tengahmenggalakkan program penggunaan material daur ulang, yaitu penggunaankembali bahan agregat dari konstruksi jalan yang telah rusak dengan menggunakan

    teknik dan campuran tertentu sedemikian rupa agregat tersebut dapat digunakankembali untuk pembangunan jalan baru sehingga dapat menghemat penggunaansumberdaya alam batuan dan pasir. Dalam hal konstruksi penahan longsor badan

    jalan tengah dikembangkan penggunaan rumput vetifer, selain murah, kuat danramah lingkungan juga menambah nilai estetika.

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    15/17

    BAB III

    PENUTUP

    Simpulan

    Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan : Kegiatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan

    berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga setiapsiklus kegiatan perlu adanya pengelolaan dan pemantauandampak lingkungan.

    Perlu adanya kesadaran pihak-pihak yang terlibat dalampelaksanaan kegiatan kontrak konstruksi, baik pihak proyek(owner) maupun penyedia jasa (kontraktor) dalam pengelolaanlingkungan pada pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan.

    Pengelolaan lingkungan di bidang jalan dan jembatan perluditunjang penguatan kapasitas institusional dan sumberdayamanusia

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    16/17

  • 7/21/2019 Amdal Ricky.pptx

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    2001. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001, tentangJenis Usaha dan/atauKegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.

    2003. Keputusan Menteri Kimpraswil No. 17/KPTS/M/2003, tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atauKegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Wajib dilengkapi dengan UKL dan UPL.Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.

    2011. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2011, tentang Standar dan Pedoman PengadaanPekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi. Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.

    2011. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2011, tentang Standar dan Pedoman PengadaanPekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi. Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.

    2010. Spesifikasi Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta.

    Sumarwoto, O. 2001.Atur Diri Sendiri Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bandung.

    Manik, K.E.S, 2007. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Bandar Lampung.

    Michell, B., Setiawan, B. dan Rahmi, D.H. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta.

    2006, Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan No. 08/BM/05. Direktorat JenderalPrasarana Wilayah, Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.