AMDAL LEJJA

32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan orang karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainya sangat besar oleh karena itu permintaan akan pariwisata semakin bertambah seiring dengan tingkat kebutuhan manusia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Sulawesi Selatan dengan potensi alam maupun budaya yang sangat kaya dan beragam merupakan salah satu faktor penarik para wisatawan, dengan daya dukung faktor-faktor tersebut maka tentunya daerah ini sangat berpeluang untuk dikembangkan terutama dibidang pariwisata. Pengembangan pariwisata memiliki nilai yang sangat strategi karena mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan yang ada menjadi kegiatan ekonomi dan budaya akselerasi dan ganda dalam menciptakan lapangan kerja dan kemudian berimbas pada kesejahteraan masyarakat. Keindahan dan kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan pemandangan alam, sturuktur hidrologi almiah seperti air terjun dan sungai, air bersih, udara segar, dan keanekaragaman spesies, kuailitasnya bisa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 1

Transcript of AMDAL LEJJA

Page 1: AMDAL LEJJA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan orang karena dengan

mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainya sangat

besar oleh karena itu permintaan akan pariwisata semakin bertambah seiring

dengan tingkat kebutuhan manusia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Sulawesi Selatan dengan potensi alam maupun budaya yang sangat kaya

dan beragam merupakan salah satu faktor penarik para wisatawan, dengan daya

dukung faktor-faktor tersebut maka tentunya daerah ini sangat berpeluang untuk

dikembangkan terutama dibidang pariwisata. Pengembangan pariwisata memiliki

nilai yang sangat strategi karena mendayagunakan sumber dan potensi

kepariwisataan yang ada menjadi kegiatan ekonomi dan budaya akselerasi dan

ganda dalam menciptakan lapangan kerja dan kemudian berimbas pada

kesejahteraan masyarakat.

Keindahan dan kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan

pemandangan alam, sturuktur hidrologi almiah seperti air terjun dan sungai, air

bersih, udara segar, dan keanekaragaman spesies, kuailitasnya bisa memburuk

karena aktifitas manusia, tidak terkecuali aktifitas wisata itu sendiri. Menurut

hukum permintaan wisata, kualitas lingkungan merupakan bagian integral dari

suguhan-suguhan alamiah. Dengan demikian, pemeliharaan terhadap kualitas

lingkungan menjadi syarat mutlak bagi daya tahan terhadap kompetisi pemilihan

tujuan wisata oleh wisatawan. Jika kualitas suatu daerah tujuan wisata menurun,

maka tempat tersebut cenderung diabaikan. Seperti halnya objek wisata

permandian alam lejjae yang terletak disekitar Kabupaten soppeng, dalam

perkembangannya mempunyai konsekuensi dan dampak yang langsung terhadap

berbagai aspek, seperti aspek fisik dan kimia, aspek biologis, aspek sosial budaya,

maupun aspek sosial ekonomi masyarakat disekitar objek wisata tersebut.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 1

Page 2: AMDAL LEJJA

Pariwisata adalah industri yang kelangsungan hidupnya sangat ditentukan

oleh baik buruknya lingkungan. Ia sangat peka terhadap kerusakan lingkungan,

misalnya pencemaran oleh limbah domestik, sampah yang bertumpuk dan

berbagai kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi akibat dari pembangunan

sektor pariwisata. Karena itu di dalam pengembangan pariwisata, asas

pengelolaan lingkungan untuk melestarikan kemampuan lingkungan untuk

mendukung pembangunan proyek pariwisata yang terlanjutkan bukanlah

merupakan hal yang abstrak, melainkan benar-benar konkrit dan sering

mempunyai efek dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan AMDAL

pada setiap proyek yang akan dibangun maupun pada proyek-proyek yang sedang

berjalan. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) menurut defenisi

yang diterbitkan oleh Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan

Hidup (KLH), dinyatakan sebagai hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan

yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses

pengambilan keputusan.

Hal itulah yang akhirnya melatarbelakangi kami dalam melakukan

kegiatan studi lapangan ini. Dalam mata kuliah AMDAL kami diminta untuk

meneliti suatu proyek baik yang masih dalam perencanaan, yang sedang di

bangun maupun yang telah beroperasi. Fungsinya adalah agar kami lebih dapat

memahami teori-teori mengenai AMDAL dalam kehidupan yang sebenarnya di

lapangan.

Pemilihan lokasi didasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti

perkembangan pada sektor pariwisata yang kian berkembang dan kaitannya

dengan lingkungan. Pembangunan proyek pada sektor pariwisata sangat

bergantung pada lingkungan oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk

mengkaji dampak-dampak yang akan timbul setelah proyek tersebut berjalan yaitu

dengan menggunakan Analisis Dampak Lingkungan. Hal tersebut dimaksudkan

agar proyek dapat tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan tetap

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 2

Page 3: AMDAL LEJJA

memperhatikan dan menjaga stabilitas keadaan lingkungan.seperti halnya

pembangunan objek wisata alam lejjae kabupaten soppeng.

B. Rumusan Masalah

Bardasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah-

masalah yaitu :

• Dampak apa sajakah yang ditimbulkan akibat adanya aktivitas

pariwisata di dalam objek taman wisata alam Lejja?

• Seberapa besar pengaruh dampak tersebut terhadap kehidupan

masyarakat di sekitar objek taman wisata alam lejja?

C. Tujuan

Tujuan dari kegiatan studi lapangan ini adalah untuk mengetahui dampak-

dampak yang ditimbulkan oleh taman wisata Alam Lejja terhadap lingkungan dan

masyarakat yang berada di sekitar lokasi tersebut, yang meliputi dampak positif

dan dampak negatif dari berbagai aspek selama Permandian Alam Lejja

beroperasi. Karena seperti yang kita ketahui proyek-proyek pada sektor pariwisata

sangat berpotensi terhadap terjadinya kerusakan lingkungan karena komponen

utamanya adalah lingkungan.Selain itu diharapkan pula agar kami dapat

memperkirakan dampak-dampak yang akan terjadi di masa-masa yang akan

datang seiring dengan berjalannya proyek tersebut.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 3

Page 4: AMDAL LEJJA

BAB II

PROFIL LOKASI

A. Profil permandian alam lejja

Di Kota kelelawar Soppeng terdapat objek pariwisata yang memiliki potensi

untuk dikembangkan dan dinikmati keindahannya, yakni Pemandian Air Panas Lejja.

Wisatawan domestik dan manca negara senatiasa berdatangan menikmati kehangatan Air

Lejja. Lokasi selain kehangatan tersebut, Pemandian Lejja yang berada dalam kawasan

hutan lindung yang berbukit dengan panorama alam hijau di Desa BuluE, Kecamatan

Marioriwawa, memberikan nuansa relax bagi pengunjung. Jika ingin melepas penat

kesibukan maka berkunjung serta menghirup udara Lejja yang sejuk dan mendamaikan

menjadi pilihan yang sangat tepat. Lokasi pemandian Lejja sekitar 44 Km sebelah utara

Kota Watansoppeng, membutuhkan waktu sekitar dua jam dari pusat kota Soppeng.

Sejak awal dioperasikannya yaitu tahun 1996 sampai dengan tahun 2012

yang bertindak sebagai pengelolah adalah pihak pemerintah daerah dan dinas

pariwisata Permandian Alam Lejja. Dan kami telah mewawancarai pengelola

terakhir yang sedang mengelola saat ini, yakni :

1. Nama Tempat : Taman wisata alam lejja

2. Nama Pengelolah : Pihak pemerintah dan dinas pariwisata

3. Tahun Beroperasi : tanggal 7 oktober 1996

4. Lokasi : Desa Bulu’e, kecamatan Marioriawa, Kab.soppeng

5. Luas kawasan : 1255 ka

Tempat hiburan dan rekreasi keluarga berupa kolam permandian alam lejja

dengan penawaran wisata alam air terjun serta fasilitas hiburan.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 4

Page 5: AMDAL LEJJA

1. Jumlah karyawan : 18 orang

2. Penjaga loket : 2 orang

3. Petugas parkir : 3 orang

4. Kordinator : 3 orang

5. Timsar : 2 orang

6. Petugas kebersihan : 8 orang (dikondisikan)

7. Penjual makan minuman : 25 orang (dikondisikan)

B. Perkembangan dan keberadaan taman wisata Alam lejja

Salah satu obyek wisata yang paling banyak diminati oleh para wisatawan

domestik adalah Permandian Alam lejja yang terletak di Kabupaten soppeng.

Taman wisata Alam Lejja berjarak 44 kilometer dari ibu kota Kabupaten soppeng

yang bisa ditempuh dalam waktu satu jam. Memasuki kawasan taman wisata

Alam Lejja, terdapat kolam renang (lihat gambar 1) yang sumber airnya berasal

dari pegunungan di sekitar lokasi tersebut. Kawasan taman wisata Alam Lejja ini

dikelilingi oleh vegetasi pegunungan yang hijau.Terdapat beberapa fasilitas

penunjang kolam renang antara lain, ruang ganti, papan loncat dan papan luncur

bagi anak-anak (lihat gambar 2) Selain itu terdapat pula beberapa warung-warung

penyedia makanan (lihat gambar 3).

Selain kolam renangnya, permandian Alam Lejja juga menyuguhkan

obyek wisata lain yang tidak kalah bagusnya yakni Air Terjun Lejja (Lihat

gambar 4).Air Terjun ini pun sering dikunjungi oleh para wisatawan umumnya

anak-anak muda, untuk mencapai kawasan air terjun ini sangatlah mudah karena

berada dalam kawasan area wisata Lejja. Sisi kanan bukit dan sisi kiri lembah atau

jurang sehingga pengunjung harus ekstra hati-hati jika melewati jalan ini karena

selain sempit seringkali juga jalanan licin terutama pada saat hari-hari besar

seperti pasca lebaran maupun lidur panjang. Biaya masuk juga cukup terjangkau,

untuk pengunjung dewasa cukup mengeluarkan uang sebesar Rp5000 dan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 5

Page 6: AMDAL LEJJA

Rp3000 untuk anak-anak dan pengunjung pun bisa menikmati semua fasilitas

yang tersedia.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 6

Page 7: AMDAL LEJJA

BAB III

DAMPAK LINGKUNGAN SAAT PROYEK

BEROPERASI

Permasalahan lingkungan sudah menjadi permasalahan global saat ini.

Hampir di seluruh dunia masalah kerusakan lingkungan menjadi “trend topic” dan

menjadi fokus baik bagi negara-negara maju maupun negara-negara berkembang.

Kegiatan pembangunan dewasa ini yang semakin hari semakin meningkat ternyata

berdampak kurang baik bagi kelangsungan kelestarian lingkungan. Berbagai

aktivitas yang dilakukan oleh manusia di berbagai sektor sangat mempengaruhi

keadaan lingkungan kita. Dampak dari kerusakan lingkungan sudah di rasakan

oleh sebagian besar dari penduduk dunia, sehingga semua instansi terkait dari

seluruh dunia tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan peduli lingkungan.

Mengingat keadaan bumi yang semakin terancam akibat dari kerusakan

lingkungan. Misalnya saja terjadinya perubahan iklim, adanya pemanasan global

merupakan sebagian kecil dari permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini.

Suatu tempat wisata tentu memiliki dampak-dampak terhadap lingkungan

sekitarnya, adanya dampak atau pengaruh yang positif maupun negatif karena

adanya pengembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan yang meningkat.

Dampak dampak akibat adanya tempat wisata tentu mempengaruhi lingkungan

sekitarnya. Misalnya adanya sampah padat dan pembuangan limbah yang

mecemari lingkungan shingga dapat merusak keanekaragaman hayati. Kondisi

inilah yang mendorong manusia untuk melakukan AMDAL untuk dapat

mengendalikan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat dari kegiatan

pembangunan yang diakukan oleh manusia.

Salah satu sektor pembangunan yang mengalami perkembangan pesat

adalah pariwisata. Sektor pariwisata hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat

secara umum. Seperti yang kita ketahui pariwisata adalah industri yang

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 7

Page 8: AMDAL LEJJA

kelangsungan hidupnya ditentukan oleh baik buruknya keadaan lingkungan. Dan

pada pengoperasiannya pun demikian. Ia akan sangat mempengaruhi keadaan

lingkungan. Pariwisata alam seperti taman wisata alam lejja menawarkan

panorama pemandangan alam yang indah. Berada di antara daerah pegunungan

yang hijau menambah eksotika keindahan tempat ini. Taman wisata alam Lejja

menawarkan suguhan Air Terjun dan kolam renang sebagai daya tarik yang

mampu menarik wisatawan domestik dari berbagai daerah di sulawesi selatan.

Keberadaan taman wisata alam lejja sedikit banyak telah membawa

perubahan lingkungan bagi masyarakat dan lingkungan itu sendiri. Hal ini

Dikarenakan beraneka ragamnya aktivitas manusia yang terjadi di lokasi tersebut.

Dan hal itulah yang akan dibahas secara lanjut, hal-hal yang mengenai dampak-

dampak yang terjadi selama taman wisata alam lejja tersebut berjalan dan

kemudian akan dijadikan dasar untuk menduga atau memperkirakan

perkembangan dampak yang terjadi di masa yang akan datang. Dampak itu akan

diuraikan dari berbagai aspek, yaitu aspek fisik dan kimia, aspek biologis, sosial

ekonomi, dan aspek sosial budaya.

A. Dampak Negatif

1. Aspek fisik dan Kimia

Berbicara tentang aspek fisik dan kimia, maka kita akan membahas

masalah yang berkaitan dengan pencemaran.taman wisata alam lejja

adalah salah satu tempat rekreasi yang juga rentan terhadap terjadinya

pencemaran lingkungan. Pencemaran memang menjadi musuh utama

industri pariwisata dan ironisnya pariwisata merupakan pencemar

yang besar pula. Makin sukses kepariwisataan di sutu daerah maka

makin besar pula bahaya pencemaran yang terjadi.

Di kawasan taman wisata alam lejja juga telah terjadi pencemaran

lingkungan selama proyek tersebut berlangsung dan bisa dibayangkan

jika proyek ini terus berjalan dengan lancar maka pencemaran

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 8

Page 9: AMDAL LEJJA

lingkungan pun tidak akan dapat terhindarkan apalagi jika tidak

didukung oleh upaya pengelolaan dampak lingkungan oleh pihak

pengelola.

Ada beberapa jenis pencemaran yang terjadi di kawasan tersebut

diantaranya, pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran

tanah.Pencemaran yang paling nampak adalah pecemaran yang

bersumber dari sampah padat (Lihat Gambar 5). Makin banyak

pengunjung/wisatawan maka makin banyak pula sampah yang

diproduksi, antara lain pembungkus makanan, sisa-sisa makanan,

botol minuman, plastik, pembungkus dan botol sampo dan sabun dll.

Pencemaran ini disebabkan oleh kelakuan wisatawan yang tidak

mengindahkan kebersihan. Mereka membuang sampah seenaknya saja

di sembarang tempat. Akibatnya sampah berserakan di tempat-tempat

wisatawan berkumpul. Hal itu tidak hanya menggangu pemandangan

tapi lebih pada terjadinya pencemaran lingkungan.

Sampah-sampah yang dihasilkan umumnya berbahan plastik yang

sangat sulit diuraikan sehingga ketika sampah-sampah ini di buang ke

sungai maka yang tercemar tidak hanya air sungai tapi juga tanah

yang ada di sekitar kawasan tersebut. Penguraian sampah berbahan

plastik membutuhkan waktu hinga ratusan tahun. Sehingga saat terjadi

pembuangan sampah ke sungai maka akan berakibat buruk bagi

kelangsungan hidup biota-biota air dan menghambat pertumbuhan

tanaman sebab sampah plastik yang mngendap di tanah akan

mengganggu kesuburan tanah. Selain itu pembuangan sampah ke

sungai juga akan mengakibatkan arus air sungai terhambat dan

peluang terjadinya banjir juga akan semakin besar.

Bentuk pencemaran lain yang terjadi di kawasan itu adalah asap

dan kebisingan dari kendaraan-kendaraan bermotor yang di bawa oleh

pengunjung dan wisatawan. Tingkat pencemaran oleh asap kendaraan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 9

Page 10: AMDAL LEJJA

bermotor tidak hanya ditentukan oleh jumlah kendaraan tapi juga

kelancaran lalu-lintas. Makin tidak lancar arus lalu-lintas makin besar

pula efek pencemaran dari kendaraan tersebut. Taman wisata alam

lejja merupakan tujuan wisata utama di Kabupaten soppeng yang tidak

hanya mendatangkan wisatawan yang berasal dari daerah soppeng itu

sendiri tapi juga pengunjung dari daerah-daerah lain di sekitarnya.

Panorama alam yang ditawarkan kawasan wisata ini ternyata mampu

menyedot wisatawan-wisatawan dari berbagai daerah sehingga

mobilisasi pengunjung pun meningkat. Maka peningkatan arus

kendaraan menuju kawasan tersebut terbilang ramai. Keramaian

memuncak pada musim liburan sekolah dan liburan hari raya. Gas

residu yang dihasilkan dari kendaraan bermotor berbahaya bagi

kesehatan manusia apalagi jika berlangsung secara terus menerus dan

dalam jangka waktu yang cukup lama. Dengan ramainya pengunjung

yang datang setiap minggunya dengan kendaraan yang tak terhitung

jumlahnya sangat nyata dampak fisik yang ditimbulkan yaitu

sepanjang perjalanan dari kota soppeng menuju ketempat wisata

tersebut banyak jalanan yang di dapati dalam keadaan yang rusak dan

berlubang (lihat gambar 6). Akibat dari kondisi jalan yang juga

terbilang sempit dan rusak tersebut banyak dari pengunjung itu sendiri

yang mengalami kecelakaan.

Pencemaran lain yang juga terjadi adalah yang disebabkan oleh

limbah cair yang berasal dari kolam renang dan kamar mandi.

Permandian Wisata Alam lewaja memiliki kolam renang dan memliki

sarana kamar mandi sebagai tempat buang air dan juga sebagai ruang

ganti (lihat gambar 7). Dari kamar mandi dan kolam renang limbah

akan di buang ke sungai dan ada pula yang meresap ke dalam

tanah.Efek pencemarannya berupa meningkatnya populasi bakteri

akibat dari pembuangan limbah yang tidak tepat dan juga merusak

badan air yang menerima limbah tersebut. Dan pada akhirnya populasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 10

Page 11: AMDAL LEJJA

bakteri juga akan membahayakan kesehatan pengunjung dan

masyarakat yang ada di sekitar kawasan tersebut yang

menggunakannya.

Pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan yang terjadi

selama proyek taman wisata alam lejja berjalan ternyata memilki

dampak negatif bagi lingkungan di lihat dari aspek fisik dan kimianya.

2. Aspek biologis

Sebelum adanya proyek taman wisata alam lejja,sebelumnya

tempat tersebut dikelilingi oleh hutan hijau yang ditumbuhi oleh

tumbuh-tumbuhan serta banyak pohon aren. Namun, setelah tempat

itu terekspos ke masyarakat, maka banyak masyarakat yang mulai

berdatangan ketempat tersebut untuk berekreasi.

Karena melihat bahwa tempat tersebut memiliki potensi untuk

menarik banyak pengunjung, Pada tahun 1996 barulah tempat wisata

itu diperluas dan dibangunlah proyek kolam permandian yang

sekarang dikenal dengan taman wisata alam lejja.

Soppeng merupakan daerah yang termasuk memiliki keanekaragaman

hayati (tumbuhan),dilihat dari keadaan georafisnya yang hampir

sebagian besar adalah hutan. Keanekaragaman hayati yang merupakan

suatu koleksi yang unik, namun hutan merupakan sumber daya alam

yang telah mengalami banyak perubahan akibat eksploitasi hutan

secara besar-besaran untuk dijadikan lahan pembangunan.

Penebangan dan penimbunan yang dilakukan oleh pemilik proyek

untuk membangun proyek menjadikan hilangnya sebagian hutan hijau

yang dijadikan sebagai tempat hidup dan berlindung flora dan fauna

untuk mencari makan, tumbuh besar, dan berlindung dari sengatan

matahari, serta hilangnya penahan erosi air yang dapat mengakibatkan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 11

Page 12: AMDAL LEJJA

terjadinya longsor dan berkurangnya resapan air tanah. Dari kejadian

tersebut mengakibatkan banjir dan meningkatkan kekeruhan air

(terjadi penurunan kualitas air) sehingga biota-biota yang ada disungai

juga akan mati.

Beroperasinya proyek taman wisata alam lejja menuai banyak

dampak,sampah dibuang begitu saja kesungai (lihat gambar 8)

berharap sampah akan mengalir bersama air itu terjadi jika musim

penghujan tiba, namun jika musim kemarau sampah-sampah akan

menumpuk dibadan sungai yang mana dapat mengakibatkan banjir

dan menjadi tempat berkembang biaknya jentik-jentik nyamuk.

Selain sampah, selama pengoperasian permandian ini juga

menghasilkan limbah cair dari penggunaan zat kimia seperti kaporit

dan tawas, dimana limbah cair ini masuk kebadan air sungai karena,

limbah yang masuk kebadan air sungai akan terdegradasi oleh bakteri

yang menyebabkan perubahan beberapa kualitas air sehingga

menyebabkan parameter DO dan PH air mengalami penurunan dan

terjadi peningkatan kekeruhan air, keadaan tersebut menimbulkan

dampak lanjut kepada gangguan laju fotosintesa organisme,serta

bardampak pada gangguan proses fisiologis ikan sehingga komposisi

jenis dan kelimpahannya berkurang.

Walaupun objek wisata ini menimbulkan banyak dampak negatif

dari segi aspek biologis,namun juga memiliki dampak positif bagi

manusia (pengunjung yang datang). Dengan jalan yang sebenarnya

tidak layak dan tidak nyaman untuk dilalui dapat terobati dengan

suguhan keindahan dan kesejukan dari air terjun sehingga siapapun

yang menikmatinya merasa nyaman dan rileks dari semua beban

pekerjaan.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 12

Page 13: AMDAL LEJJA

3. Aspek sosial budaya

Seperti halnya di taman wisata alam lejja banyak

pengunjung yang datang baik dari dalam maupun dari luar daerah.

Dari sekian banyak pengunjung yang datang mereka mempunyai

latar belakang sosial budaya yang berbeda dengan penduduk lokal.

Interaksi yang terjalin antara penduduk lokal masyrakat soppeng

dengan pengunjung tempat wisata alam lejja membawa dampak

positif maupun negatif.Adapun kebudayaan dari penduduk lokal

yang dimana setiap pengunjung yang datang diharapkan dapat

menghargai kebudayaan yang ada di tempat wisata tersebut.

Dari sisi negatifnya,masyarakat lokal yang telah terbiasa

dengan kunjungan wisatawan domestik di taman wisata alam lejja

pasti akan terpengaruh oleh keadaan pengunjung tersebut,misalnya

dalam hal berpakaian dan penampilan.Masyarakat lokal cenderung

meniru gaya berpakaian pengunjung yang agak modern,misalnya

penggunaan-penggunaan aksesoris yang berlebihan yang mungkin

tidak sesuai dengan kebiasaan mereka sehari-hari. Selain itu

kepercayaan mistis yang kental di masyarakat sekitar tentang area

wisata lejja memberikan dampak negatif lainnya, misalnya

kepercayaan memberikan sesajen, mengikat kain merah dan

menggantung botol mineral di pohon secara tidak lansung dapat

mencemari lingkungan.

B. Dampak Positif

1. Aspek sosial ekonomi

Dari segi sosial ekonominya,industri pariwisata jelas memiliki

dampak positif.taman wisata alam lejja misalnya selama beroperasi ia

banyak membawa perkembangan bagi ekonomi di masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 13

Page 14: AMDAL LEJJA

setempat secara khusus dan bagi pemerintah daerah secara umum.

Namun yang paling mendapatkan keuntungan dari adanya proyek ini

adalah pihak pengelola.Sebagai pengelola ia bisa mendapatkan omset

dan keuntungan secara materi yang jumlahnya tidak sedikit. Pengaruh

adanya taman wisata alam lejja bagi pemerintah adalah adanya

pemasukan keuangan sebagai kas daerah.Pemasukan keuangan

terutama berasal dari adanya karcis masuk yang dibeli ditempat

pembelian karcis atau loket yang dikenakan kepada setia pengunjung

yang memasuki tempat wisata tersebut dengan tarif Rp5000. per

orang.

Keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian taman wisata alam

lejja ternyata mampu meningkatkan status ekonomi masyarakat

sekitar.Terbukanya lapangan dan kesempatan kerja jelas merupakan

dampak yang positif. Semua orang yang bekerja di dalam kompleks

taman wisata alam lejja adalah penduduk lokal yang tinggal di daerah

tersebut. Sehingga secara tidak langsung kehadiran permandian alam

soppeng mampu membantu ekonomi masyarakat dan mengurangi

tingkat pengangguran.

Selain petugas yang bertugas di taman wisata alam lejja tersebut

kesempatan kerja juga terbuka bagi mereka yang bergerak di bidang

perdagangan.Masyarakat memperoleh kesempatan yang semakin luas

dalam memperoleh keuntungan.Wisatawan yang hadir pasti

membutuhkan makanan dan masyarakat pun hadir memenuhi hal

tersebut.Jadi,tidak heran jika banyak ditemukan warung atau penjual-

penjual makanan di areal taman wisata alam lejja tersebut.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 14

Page 15: AMDAL LEJJA

2.Aspek sosial budaya

Setiap tempat wisata pasti akan memiliki dampak terhadap aspek

sosial budaya yang ada di daerahnya.Daerah yang memiliki tujuan

wisata akan lebih peka terhadap adanya pengaruh-pengaruh atau

perubahan akan aspek sosial budaya masyarakat setempat.Dibalik

perbedaan latar belakang kebudayaan yang berbeda terjadi interaksi

antara pengunjung dengan penduduk lokal. Dalam interaksi ini terjadi

hal-hal yang positif dan adapula yang negatif.

Masyarakat Kabupaten soppeng memiliki kekhasan tersendiri,

Dampak positifnya adalah meluasnya cakrawala pandangan penduduk

lokal di daerah lejja.Mereka menyadari bahwa masih banyak budaya-

budaya lain di luar dari adat-istiadat mereka. Masyarakat lokal sedikit

banyaknya mengalami perkembangan dalam aspek sosial budayanya,

begitu pula dengan pengunjung yang datang mereka pasti akan

mempelajari dan berusaha menyesuaikan diri dengan kebudayaan

lokal mengingat mereka adalah pengunjung yang harus menghargai

kearifan budaya lokal.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 15

Page 16: AMDAL LEJJA

BAB IV

UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

LINGKUNGAN

A. Upaya Pengelolaan Lingkungan

Berdasarkan hasil kajian terhadap analisis terjadinya dampak lingkungan

pada bab diatas akibat usaha dan/atau kegiatan operasional taman wisata alam

lejja,maka perlu dibuat Upaya pengelolaan Lingkungan (UKL).Jenis-jenis

dampak telah terjadi dan diperkirakan akan terus terjadi selama kegiatan

operasional berlangsung.Oleh karena itu dampak tersebut harus dikelola

sedemikian rupa sehingga dampak negatif dapat diminimalkan dan dampak positif

dapat lebih dioptimalkan agar lebih berdaya guna,baik bagi pemrakarsa usaha,

pengunjung maupun masyarakat yang berada disekitar lokasi taman wisata,

sebaiknya ada keterlibatan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan agar

pada saat upaya pengelolaan dilakukan agar tidak terjadi konflik atau

kesalahpahaman dari masyarakat kepada pemrakarsa dan pemerintah.

Uraian tindak pengelolaan lingkungan terhadap dampak-dampak yang

ditimbulkan oleh kegiatan Operasional taman wisata alam lejja secara lengkap

akan diuraikan dan ringkasan sebagai berikut.

a. Memasang papan peringatan dipintu masuk/keluar lokasi objek

wisata yang bertuliskan “jagalah kebersihan” (lihat gambar 9)

b. Menyediakan tempat sampah dan melakukan pemisahan antara

sampah organik dan anorganik. (lihat gambar 10)

c. Melakukan pembersihan sekurang-kurangnya 2 kali seminggu

disikitar area/lokasi objek wisata termasuk pembersihan kolam

permandian dan penggunaan zat kimia dilakukan secara tidak

berlebihan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 16

Page 17: AMDAL LEJJA

d. Melakukan perbaikan jalan yang rusak disepanjang jalan menuju

kepermandian untuk mengurangi angka kecelakaan kendaraan

karena selama kondisi jalan yang tidak baik angka kecelakaan yang

terjadi termasuk tinggi.

e. Mempertahankan vegetasi hijau di sekitar taman wisata alam lejja

dan melakukan reboisasi terhadap lahan kritis akibat pembangunan

untuk meredam terjadinya pencemaran udara.Penggunaan lahan

yang sekiranya tidak difungsikan dengan baik oleh pengelolah

seperti lahan yang ditumbuhi oleh tanaman-tanaman liar,

diharapkan dapat dimanfaatkan kembali untuk penanaman

tanaman-tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat

setempat.Menjaga keberadaan vegetasi pepohonan yang ada di

sekitar taman wisata alam lejja sebagai habitat makhluk hidup

lainnya demi kelangsungan hidup organisme-organisme tersebut.

f. Pihak pengelolah sebaiknya memberikan lahan yang tidak lagi

digunakan kepada masyarakat sekitar agar bisa dimanfaatkan

untuk kegiatan produksi demi meningkatkan pendapatan ekonomi

masyarakat setempat.

g. Pembuatan SPAL untuk menguragi resiko pencemaran air dan

tanah akibat limbah cair yang dihasilkan selama kawasan tersebut

beroperasi.

h. Memasang papan peringatan di area wisata untuk menjaga

kelestarian hutan di kawasan wisata. (lihat gambar 11)

B. Upaya Pemantauan Lingkungan

Sebagai industri yang bergerak di bidang pariwisata, sangat

penting bagi pihak pengelola taman wisata alam lejja melakukan kegiatan

pemantauan lingkungan demi terlaksananya usaha pengelolaan

lingkungan.Hal ini dimaksudkan agar keberadaan Proyek taman wisata

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 17

Page 18: AMDAL LEJJA

alam lejja ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.Artinya fungsinya

sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat umum akan tetap berjalan tanpa

mengindahkan kelestarian lingkungan yang ada.

Dengan adanya usaha pengelolaan dan pemantauan lingkungan

maka diharapkan dampak-dampak negatif akibat proyek.taman wisata

alam lejja dapat diminimalisir khususnya yang terkait dengan lingkungan.

Pemantauan lingkungan ini dilaksanakan oleh pihak atau instansi

terkait yang telah diberikan wewenang oleh pemerintah daerah setempat

dalam mengangani pengelolaan lingkungan. Adapun instansi yang

berwenang dalam pemantauan AMDAL di taman wisata alam lejja adalah

sebagai berikut :

1. Dinas Pariwisata Kabupaten soppeng,sebagai instansi

terkait yang bertanggung jawab terhadap kepariwisataan di

daerah tersebut mengingat taman wisata alam lejja

merupakan salah satu objek wisata kebanggaan masyarakat

soppeng.

2. Dinas Lingkungan Hidup merupakan instansi terkait yang

bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan hidup

di kawasan tersebut.Hal ini dimaksudkan agar dapat

meminimalisir dampak negatif yang mengarah pada

kerusakan lingkungan hidup dari adanya proyek ini. Hal-

hal yang terkait dengan pencemaran lingkungan sebagai

akibat dari adanya proyek taman wisata alam lejja ini

sekiranya dapt ditangani langsung oleh instansi ini.

3. Dinas kebersihan yang merupakan instansi yang

bertanggung jawab terhadap lingkungan kawasan taman

wisata alam lejja terkait dengan pengelolaan sampah di

kawasan tersebut.Jadi,diharapkan pihak pengelolah dapat

bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Pemerintah

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 18

Page 19: AMDAL LEJJA

Kabupaten soppeng dalam menangani masalah kebersihan

di lingkugan taman wisata alam lejja.

4. Dinas perhubungan yang merupakan instansi terkait yang

bertanggung jawab terhadap lingkungan kawasan taman

wisata alam lejja dengan pengelolaan area parkir

kendaraan mengingat tidak sedikit wisatawan yang

berkunjung setiap tahunnya. Agar setiap kendaraan yang

berada di area kawasan tersebut teratur dan terhindar dari

kemungkinan aksi kriminalitas.

5. Departemen kehutanan sebagai instansi terkait yang

bertanggung jawab terhadap lingkungan kawasan taman

wisata alam lejja dengan pengelolaan kawasan hutan

lindung di area tersebut. Hal ini dimaksudkan agar hal-hal

yang dapat merusak lingkungan hutan seperti penebangan

liar dan kebakaran hutan dapat diminimalisir, sehingga

kelestarian hutan tetap terjaga.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 19

Page 20: AMDAL LEJJA

BAB V

KESIMPULAN

Pariwisata sedang dikembangkan dengan giat di indonesia.Di banyak

tempat ia menunjukkan peningkatan yang tajam,terutama pariwisata domestik.

Salah satunya adalah taman wisata alam lejja yang terletak di Kabupaten soppeng.

Pada hari minggu dan hari-hari libur lainnya tempat wisata ini dibanjiri oleh para

wisatawan yang berasal dari daerah-daerah lain di sekitarnya.

Taman wisata alam lejja berjarak 44 kilometer dari ibu kota Kabupaten

soppeng yang bisa ditempuh dalam waktu 1 jam dari pusat kota soppeng..

Memasuki kawasan taman wisata alam lejja,terdapat kolam renang yang sumber

airnya yang bersih dan segar berasal dari pegunungan di sekitar lokasi

tersebut.Kawasan taman wisata alam lejja ini dikelilingi oleh vegetasi pegunungan

yang hijau.Objek wisata alam lejja yang terletak disekitar Kabupaten

soppeng,dalam perkembangannya mempunyai konsekuensi dan dampak yang

langsung terhadap berbagai aspek, seperti aspek fisik dan kimia, aspek biologis,

aspek sosial budaya, maupun aspek sosial ekonomi masyarakat disekitar objek

wisata tersebut.

Dari adanya dampak dilihat dari berbagai aspek tersebut,maka harus

dikelola sedemikian rupa sehingga dampak negatif dapat diminimalkan dan

dampak positif dapat lebih dioptimalkan agar lebih berdaya guna,baik bagi

pemrakarsa usaha, pengunjung maupun masyarakat yang berada disekitar lokasi

taman wisata alam lejja tersebut,sebaiknya ada keterlibatan masyarakat dalam

setiap pengambilan keputusan agar pada saat upaya pengelolaan dilakukan agar

tidak terjadi konflik atau kesalahpahaman dari masyarakat kepada pemrakarsa dan

pemerintah.Keberadaan taman wisata alam lejja sedikit banyak telah membawa

perubahan bagi masyarakat dan lingkungan itu sendiri.Keuntungan yang diperoleh

dari pengoperasian taman wisata alam lejja ternyata mampu meningkatkan status

ekonomi masyarakat sekitar.Terbukanya lapangan dan kesempatan kerja jelas

merupakan dampak yang positif.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 20

Page 21: AMDAL LEJJA

LAMPIRAN

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare 2012 21