Alkohol Fenol.docx

28
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun pelarut. Dalam laboratorium dan industry, alcohol digunakan sebagai pelarut dan reagensa, alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antara molekul-molekul maupun dengan air. Hal ini mengakibatkan titik didih maupun kelarutan alkohol dalam air cukup tinggi. Selain dipengaruhi oleh ikatan hidrogen, kelarutan alcohol juga dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkil atau alkil banyak cabang dan banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon , seperti air. Alcohol adalah basa atau asam sangat lemah. Pada larutan encer dalam air, alcohol mempunyai pka yang kira-kira sama dengan pka air. Namun dalam keadaan murni keasaman alcohol jenuh lebih lemah dari pada air. Hal ini disebabkan karena alcohol mempunyai tetapan elektrik yang rendah. Fenol merupakan asam yang jenuh lebih kuat dari pada alcohol. Hal ini disebabkan karena anion yang dihasilkan oleh resonansi (dengan muatan negative yang disebar) (delokalisis). Dalam peristilahan umum, alkohol biasanya adalah etanol atau grain alkohol. Etanol dapat dibuat dari 1

Transcript of Alkohol Fenol.docx

Page 1: Alkohol Fenol.docx

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangAlkohol merupakan senyawa yang penting dalam kehidupan sehari-hari

karena dapat digunakan sebagai zat pembunuh kuman, bahan bakar maupun

pelarut. Dalam laboratorium dan industry, alcohol digunakan sebagai pelarut dan

reagensa, alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antara molekul-molekul

maupun dengan air. Hal ini mengakibatkan titik didih maupun kelarutan alkohol

dalam air cukup tinggi. Selain dipengaruhi oleh ikatan hidrogen, kelarutan alcohol

juga dipengaruhi oleh panjang pendeknya gugus alkil atau alkil banyak cabang

dan banyaknya gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon , seperti air.

Alcohol adalah basa atau asam sangat lemah. Pada larutan encer dalam air,

alcohol mempunyai pka yang kira-kira sama dengan pka air. Namun dalam

keadaan murni keasaman alcohol jenuh lebih lemah dari pada air. Hal ini

disebabkan karena alcohol mempunyai tetapan elektrik yang rendah. Fenol

merupakan asam yang jenuh lebih kuat dari pada alcohol. Hal ini disebabkan

karena anion yang dihasilkan oleh resonansi (dengan muatan negative yang

disebar) (delokalisis).

Dalam peristilahan umum, alkohol biasanya adalah etanol atau grain

alkohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi etanol,

sangat umum digunakan dan telah dibuat oleh manusia. Semua alcohol bersifat

cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang khas.

Alcohol merupakan senyawa organic yang memiliki gugus fungsi –OH.

Alcohol dapat memiliki beberapa gugus fungsi alcohol yang memiliki gugus –OH

disebut monohidroksi alcohol, memiliki dua gugus –OH disebut hidroksi alcohol,

alcohol dapat dianggap berasal dari alkana yang salah satu atau hidrogennya

diganti dengan gugus –OH.

Suatu fenol (Ar OH) di mana senyawa dengan gugus OH kuat dalam

reaksi substitusi aromatic elektrofilik karena ikatan karbon sp2 lebih kuat dari

pada ikatan oleh karbon sp3, maka ikatan C-O dari suatu fenol tidak mudah

1

Page 2: Alkohol Fenol.docx

diputuskan. Fenol tidak bereaksi SN1 atau SN2 atau reaksi eliminasi seperti

alkohol.

Alkohol adalah gugus fungsional kuno dalam sintesis karena sintesisnya

dapat direncanakan dengan diskoneksi yang penting dan juga dapat berubah ke

dalam keluarga besar dari gugus fungsional yang lain, oleh sebab itu dilakukan

percobaan alkohol fenol untuk mengetahui gugus fungsional alkohol dan gugus

hidroksil yang terikat pada keton hidridisasi sp3. Alkohol terdiri dari 3 jenis yaitu :

alkohol primer, sekunder dan tersier.

1.2 Tujuan Percobaan

Mengetahui kereaktifan antara alcohol dan fenol

Membandingkan keasaman alcohol dan fenol

Mengetahui kelarutan fenol dalam dietil eter pada percobaan

1.3 Prinsip Percobaan

1.3.1 Uji Warna

Pada percobaan uji kelarutan ini didasarkan pada sifat zat yang polar akan

ikut dalam pelarut polar dan sebaliknya suatu zat yang non-polar akan larut dalam

non-polar nya (sifat senyawa polar-non polar).

1.3.2 Uji kelarutan

Didasarkan pada sifat senyawa fenolik yang bereaksi dengan FeCl3

membentuk kompleks ungu, dan alcohol negative membentuk larutan kuning

1.3.3 Uji Keasaman

Pada percobaan ini didasarkan pada sifat kereaktifan fenol dan alcohol

terhadap logam kalium (K). jika suatu zat bersifat lebih asam maka akan terjadi

percikan api (ledakan kecil) saat direaksikan dengan logam kalium (K), ini berarti

reaksi tersebut reaktif, karena semakin reaktif suatu larutan maka semakin asam.

Ini dibuktikan dengan ditetesinya indicator pp, yang kemudian akan berubah

warna menjadi lembayung.

2

Page 3: Alkohol Fenol.docx

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol dan eter kedua macam senyawa ini mempunyai ikatan yang mirip

dengan air. Dalam kasus ini, oksigen dalam keadaan hibrida –sp3. Orbital sp3dari

atom oksigen terikat pada atom lain, dan dua orbital –sp3 lainnya berisi masing-

masing dengan sepasang electron (pudjaatmaka, 1986)

CH3 CH2 OH OH CH3 CH2 OC H2 CH3 O

Etanol fenol dietil eter CH3 CH – CH2

(suatu alcohol) (suatu eter) propilena oksida

Dua alkohol paling sederhana adalah methanol dan etanol (nama

umumnya metal alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut :

H H H

H –C – O – H H - C - C – O – H

H H H

metanol etanol

Dalam peristilahan umum, “alkohol” biasanya adalah etanol atau gram

alkohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi.

Etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan

tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk

bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan

minuman alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik

(beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya

dengan cepat (Tim dosen kimia organik, 2010).

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti

oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisik alkohol, alkohol mempunyai titik

didih yang tinggi di bandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C-nya sama. Hal

ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum

3

Page 4: Alkohol Fenol.docx

alkohol R- OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam

alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam

air, methanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.

Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala

perbandingan (Brady, 1999).

Sifat Fisik Alkohol dan Eter antara lain :

1. Titik didih

Karena alkohol dapat membentuk ikatan hydrogen antara molekul-

molekulnya, maka titik didih alkohol lebih tinggi dari pada titik didih alkil halide

atau eter, yang bobot molekulnya sebanding.

2. Kelarutan dalam air

Alkohol berbobot molekul rendah larutan dalam air, sedangkan alkil halide

padananya tidak larut. (Pudjaatmaka, 1982).

Sifat lain dari alkohol dapat di tentukan oleh letak gugus hidroksil pada

atom C yang di kenal sebagai :

Alkohol Primer R - OH

Alkohol Sekunder R - CH - OH

R

Alkohol Tersier R1

R - C - OH

R1

(Tim Dosen Kimia Organik, 2010).

Dalam pembuatan alkohol akan disurvasi reaksi-reaksi lain yang lazim

digunakan untuk mensitesis alkohol :

4

Page 5: Alkohol Fenol.docx

Reaksi substitusi nukleofisik

Reaksi antara suatu alkali halida dan ion hidroksida adalah suatu reaksi

substitusi nukleofilik. Bila alkil halida primer di panasi dengan natrium hidroksida

dalam air, terjadi reaksi dengan jalan S N 2.

Reaksi Grignord

Reaksi grignord memberikan suatu cara yang sangat baik untuk membuat

alcohol yang berkenangka karbon rumit.

Reaksi senyawa karbonil

Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, dimana

atom-atom hidrogen ditambahkan kepala gugus karbonya.

Hidrasi alkena

Bila alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan sebagai

katalis, unsur-unsur air mengadisi ikatan rangkap dalam suatu reaksi hidrasi.

Etanol dari peragian

Etanol yang digunakan dalam minuman diperoleh dari peragian karbonat

yang berkataliskan enzim (fermentasi gula dan pati). (Pudjaatmaka, 1982).

Reaksi substitusi alkohol

Dalam larutan asam, alcohol dapat mengalami reaksi substitusi

CH3CH2CH2CH2 – OH + H – BR H2 SO4 CH3CH2CH2CH2 - BR + H2O1 – Butanol kalor 1 – Bromobutana (95%)

CH3 CH3

CH3CH2CH – OH + H - CL ZnCL2 CH3CH2CH – CL + H2O 2 - Butanol 2 – klorobutana (66%)

(CH3)3 C – OH + H – Cl (CH3)3 C-Cl + H2O T – butyl alkohol t – butil klorida(88%)

Tidak seperti alkil halide, alkohol tidak menjalani substitusi dalam larutan

netral atau basa, alasannya ialah pada umumnya suatu gugus pergi haruslah basa

yang cukup lemah. Cl-, Br- dan I- merupakana gugus pergi yang baik dan mudah

digantikan dari dalam alkil halide. Ion-ion ini adalah basa yang sangat lemah.

Namun –OH, yang akan menjadi gugus pergi dari suatu alkohol dalam larutan

5

Page 6: Alkohol Fenol.docx

netral atau basa adalah suatu basa kuat dan karenanya merupakan gugus pergi

yang sangat buruk (Pudjaatmaka, 1983).

Alkohol Sebagai Asam

Alkohol mirip air dalam hal bersikap sebagai basa dan menerima proton.

Seperti air pula, suatu alkohol dapat bersikap sebagai asam dan melepaskan

sebuah proton seperti air, alkohol adalah asam atau basa yang sangat lemah; untuk

alkohol murni atau alkohol dalam air, keseimbangan lonisasi terletak disebelak

kiri.

Mengapa alkohol murni mempunyai keasaman yang lebih rendah karena

alkohol mempunyai ketetapan dielektrik yang lebih rendah. Karena mereka

kurang polar, alkohol kurang mampu mendukung ion dalam larutan dari pada

molekul air.

Perbandingan struktur air, etanol, dan penol masing-masing mengandung

gugusan – OH. Pada molekul air, gugusan ini terikat pada atom hidrogen, pada

molekul, alkohol, terikat pada sebuah gagasan alkil (di simbolkan dengan “R”),

dan pada molekul penol terkait pada sebuah cincin benzene. Rumus molekul fenol

adalah C6H5OH. (Jenie, 1994).

O H O H O H

H H

Air Alkohol Fenol

Reaksi dengan air

Dengan memodifikasi persamaan umum, yaitu x – OH diganti dengan H –

OH (air), maka akan diperoleh dua molekul asam etanokit. (Jenie, 1994).

O O

CH3 C O H CH3 C + CH3COOH

O H O H

CH3 C

O

6

O

Page 7: Alkohol Fenol.docx

Persamaan ini lebih sering di tulis sebagai berikut :

CH3CO2 O + H2O 2CH3COOH

Reaksi ini berlangsung lambat pada suhu kamar (lebih cepat jika

dipanaskan) tanpa ada hal-hal menarik yang bisa diamati (Jenie, 1994).

Struktur gugusan fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada

karbon hidrisasi SP3. Ada dua cara menamai alkohol : nama umum dan nama

IUPAC. Nama umum biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil,

lalu menambahkan kata “alkohol”. Contohnya “metil alkohol” atau “etil alkohol”.

Nama IUPAC dibentuk dengan mengambil contohnya “etanol” dan “Methanol”

(Sudarmo, 2006).

A. Ester Karboksilat

Alkohol dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat

membentuk ester asam karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi esterifikasi. Ester

hasilnya akan dibahas berikut ini :

O H+Kalor O

CH3 C OH + H OCH2 CH3 CH3COCH2CH3 + H2O Asam asetat etanol etil asetat(suatu asam karboksilat) (suatu ester)

O O

COH + H OCH2CH2CH3 COCH2CH2CH3+H2O

1-propanolAsam benzoat n-propil benzoat

(suatu asam karboksilat) (suatu ester)

B. Nitrat

Ester anorganik dari alkohol ialah senyawa yang dihasilkan oleh reaksi

antara alkohol dan asam mineral (seperti HNO3/H2SO4) atau halida asam (dari)

asam mineral (seperti SOCl2). Untuk memahami bagaimana suatu ester anorganik

7

Page 8: Alkohol Fenol.docx

dari alkohol dari alkohol itu terbentuk, diperhatikan pembentukan alkil nitrat

(RONO2). Suatu esterifikasi nitrat berlangsung dengan :

1. Suatu reaksi ionisasi dari HNO3 yang menghasilkan ion nitronium (+NO2)

2. Serangan pada +NO2 oleh oksigen alkohol. Reaksi kedua ini adalah khas

reaksi asam-basa lewis. Hilangnya proton dari dalam zat- antara adisi

menghasilkan ester nitrat.

Methanol dan Etanol

Dua alkohol paling sederhana adalah methanol dan etanol (nama

umumnya metal alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:

H H H

H - C - O - H H - C - C - O - H

H H H

Metanol Etanol

Dalam peristilahan umum, “alkohol” biasanya adalah etanol atau grain

alkohol. Etanol dapat dibuat dari permentasi buah, atau gandum dengan ragi

etanol sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan

tahun. Etanol adalah salah satu obat reaksi yang paling banyak dan tua digunakan

di dunia. Semua alkohol bersifat taksik (beracun), tetapi menguraikannya dengan

cepat.

Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma

yang khas. (Sudarmo, 2006).

Fenol atau asam karbonat atau benzoate adalah zat Kristal tak berwarna

yang memiliki bau khas. Rumus gugus hidrosida (-OH) yang berkaitan dengan

cincin fenil. Karakteristik fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yaitu 8,3

gram / 100 ml. fenol memiliki sifat cenderung lebih asam, artinya ia dapat

meleposkan ion H + dari gugus hidrosilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan

anion fenoksida C6H5O – yang dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan

alkohol dipatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan

mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. pada

8

Page 9: Alkohol Fenol.docx

keadaan yang sama, alkohol satu-satunya pasangan oksigen dan system aromatic,

yang mendelokasikatisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan

anionnya. Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi

aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya) (Jenie, 1994).

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan.produksi aspirin,

pembasmi rumput liar dan lainnya. Fenol yang terkonsentrasi dapat

mengakibatkan pembakaran kimiawi, pada kulir yang terbuka. Penyuntikan fenol

juga pernah digunakan pada masa nazi jerman, perang dunia II. Suntikan fenol

diberikan pada ribuan orang di kemah-kemah, terutama di Auschwitz – birkenau.

Penyuntikan ini dilakukan oleh doktor secara penyuntikan ke vena (intervena), di

lengan dan jantung. Penyuntikan ke jantung dapat menyebabkan kematian

langsung.

Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk

senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada

atom karbon yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atom karbon lain.

9

Page 10: Alkohol Fenol.docx

BAB 3METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Spatula

Tabung reaksi

Rak tabung

Pipet tetes

3.1.2 Bahan

Logam kalium

Alkohol 95%

Larutan FECl3 1%

Aquadest

Indikator pp

Dietil eter

Larutan fenol

Tissue

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Uji Kelarutan :

a. Alkohol

Disiapkan 1 tabung reaksi dan 1 buah pipet tetes

Diisi 1 pipet alkohol ditambahkan 1 pipet dietil eter kemudian

dihomogenkan

Larutan tersebut ditambahkan 3 tetes FeCl3 1%

Diamato larutan tersebut

b. Fenol

Disiapkan 1 buah tabung reaksi dan 1 buah pipet tetes

Lalu tabung reaksi diisi 1 tetes fenol ditambahkan 1 pipet dietil eter,

kemudian dihomogenkan

Ditambahkan 3 tetes FeCl3 1%

Diamati larutan tersebut

10

Page 11: Alkohol Fenol.docx

3.2.2 Uji warna

a. Alkohol

Disiapkan 1 buah tabung reaksi dan 1 buah pipet tetes

Lalu tabung reaksi diisi 1 pipet alcohol ditambahkan 3 tetes FeCl3

Dihomogenkan kenudian diamati

b. Fenol

Disiapkan 1 buah tabung reaksi dan 1 pipet tetes

Lalu tabung reaksi diisi 10 tetes fenol dan ditambahkan 3 tetes FeCl3 4%

3.2.3 Uji keasaman

a. Alkohol

Disiapkan tabung reaksi, pipet tetes dan pinset

Lalu tabung reaksi diisi dengan 1 pipet alkohol ditambahkan kalium

Kemudian ditambahkan 3 tetes indikator pp

Lalu diamati reaksi yang terjadi

b. Fenol

Disiapkan tabung reaksi, pipet tetes dan pinset

Lalu tabung reaksi diisi dengan 10 tetes larutan fenol 1% ditambah logam

kalium

Kemudian ditambahkan 3 tetes indikator pp

Lalu diamati reaksi yang terjadi

3.3 Flowsheet

11

Page 12: Alkohol Fenol.docx

3.3.1 Uji kelarutan

a. Alkokol

ditambahkan 1 pipet dietil eter,

dihomogenkan

ditambah 5 tetes FeCl3 1%

b. Fenol

ditambahkan 1 pipet dietil eter,

dihomogenkan

ditambah 5 tetes FeCl3 1%

3.3.2 Uji warna

Ditambah FeCl3 1%

3.3.3 Uji keasaman

12

1 pipet larutan fenol

Terbentuk 2 fase

Larutan berubah warna menjadi ungu

1 pipet alkohol

Terjadi 4 fase

Larutan berubah menjadiWarna kuning

fenol

Menghasilkan warnapudar

Page 13: Alkohol Fenol.docx

a. alkohol

ditambahkan kalium

ditambahkan indikator pp

b. fenol

ditambahkan kalium

ditambahkan indikator pp

BAB 4

13

alkohol

Percikan api, asap berwarnabening

Warna berubah menjadi ungu

fenol

Muncul api, asap, dan berwarna merah muda

Warnanya berubah menjadi merah tua

Page 14: Alkohol Fenol.docx

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No.

Perlakuan Pengamatan

1. Uji kelarutan :- 1 pipet alkohol + dietil eter

+ 3 tetes FECl3

- 10 tetes fenol + 1 pipet dietil eter + 3 tetes FeCl3

- Larutan menjadi warna kuning

- Larutan menjadiwarna ungu, tetapi (1 larutan fenol terpisah) non polar

2. Uji warna- 10 tetes fenol + 2 tetes

FeCl3

- 10 tetes alcohol + 2 tetes FeCl3

- Larutan menjadi kekuningan

- Lerutan menjadi warna ungu (polar)

3. Uji keasaman- 10 tetes fenol + kalium + 3

tetes indikator pp

- 10 tetes alkohol + kalium + 3 tetes indikator pp

- Larutan berwarna merah lembayung berasap, dan ada percikan api(warna lebih pekat)

- Larutan berwarna merah lembayung berasap setelah ditambahkan kalium

4.2 Reaksi4.2.1 Fenol + kalium

OH OK

+ 2K 2 + H2

4.2.2 Fenol + FECl3

14

Page 15: Alkohol Fenol.docx

OH OFe

Cl Cl

+ FeCl3 + 3Hcl3

CL

4.2.3 indikator pp + KOH

OH OH OK O

C + 2 KOH C + 2H2O

O

C C OK

O

4.3 Pembahasan

Karakteristik fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air yakni 8,3 gram/

100 ml fenol memiliki sifat yang cendrung asam, artinya dia dapat melepaskan 10

n H+ dari gugus hidroksinya. Pengeluaran ion tersebut menjadi anion fenoksida

C6H5O- yang dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol lainnya,

fenol lebih asam hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH di

mana fenol dapat melepaskan H+. pada keadaan yang sama alkohol lainnya tidak

dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini disebabkan perlengkapan orbital antara

satu-satunya pasangan oksigen dari sistem aromatik yang mendelokalisasi beban

15

Page 16: Alkohol Fenol.docx

negatif. Fenol mengandung gugus OH, mempunyai titik didih yang tinggi dengan

rumus molekul C6H6O.

Alkohol didefinisikan sebagai zat yang sangat berbahaya jika sampai

masuk ke dalam tubuh manusia. Secara kimia pengertian alkohol berkaitan

dengan suatu gugus fungsi tertentu R-OH, dimana semua zat yang memiliki gugus

fungsi ini termasuk kedalam gugus alkohol, alkohol merupakan sekelompok zat

yang memiliki gugus fungsi yang sfesifik.

Fenol merupakan asam karbonat benzenol zat Kristal tak berwarna yang

memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki

gugus hidroksil yang berkaitan cengan cincin fenil.

Adapun fungsi reagen sebagai berikut :

- Dietil eter, untuk menguji kelarutan atau perbedaan larutan antara alkohol

dan fenol. Karena eter bersifat polar atau non polar harus diuji dengan

dietil eter. Dimana alkohol bersifat semi polar dan fenol bersifat polar

- FeCl3, untuk menguji kelarutan alkohol dan fenol dan untuk menguji

warna dalam larutan FeCl3 bereaksi positif dengan senyawa fenol

membentuk senyawa komplek ungu.

- Kalium, suatu unsur yang terbentuk logam lunak berwarna putih

keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Pada praktikum ini ketika

kalium dicampur dengan alkohol dan indikator pp menghasilkan warna

merah lembayung pekat dan terdapat percikan api.

Alkohol memiliki sifat khas yang terdiri dari titik didih yang lebih tinggi

di bandingkan fenol, karena alkohol memiliki ikatan hidrogen yang harus diputus

terlebih dahulu sehingga memerlukan energi dari fenol. Alkohol merupakan

cairan jernih dan tidak berwarna dan berbau khas. Alkohol suhu tinggi (jumlah

atom C banyak) dan alkohol polivaten merupakan cairan kental dengan titik didih

relatif tinggi. Salah satu sifat alkohol dan fenol adalah kelarutannya dalam suatu

pelarut, misalnya pelarutnya adalah aquades. Alkohol dan fenol akan larut

sempurna dalam aquadest. Hal ini terjadi karena adanya sifat like dissolve like,

fenol memiliki sifat polar. Sama aquadest sehingga larut dalam aquadest saat

16

Page 17: Alkohol Fenol.docx

pelarut berupa dietil eter yang sifatnya non-polar. Fenol akan berpisah dan tidak

menyatu dan alkohol akan menyatu sebagian berdasarkan sifat like dissolve like.

Sifat fisika alkohol antara lain, titik didih karena adanya ikatan hidrogen,

maka alkohol memerlukan energi lebih. Sifat kimia adalah bersifat asam, mudah

larut dalam pelarut organik. Sifat fisik fenol yaitu titik didih dan kelarutan fenol

sangat bervariasi tergantung pada sifat substituer yang menempel pada cincin

benzene.

Alkohol seperti air, asam atau basa yang sangat lemah satu alas an

mengapa alkohol murni mampunyai keasaman yang lebih rendah, karena alkohol

mempunyai tetapan dielektrik yang lebih rendah, karena alkohol kurang polar

maka alkohol kurang mampu mendukung ion dalam larutan dari pada molekul air,

fenol merupakan asam yang jauh lebih kuat dari pada alkohol, fenol kira-kira

berada di tengah di antara etanol dan asam asetat dalam hal kuat asam sifat

keasaman fenol memiliki nilai Ka 1x10. Jauh lebih besar Ka alkohol 10x16

sampai 10x18 atau dapat disimpulkan alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah

(alkohol 10-100 kali lebih lemah dari air, fenol 10 kali lebih kuat dari air).

Sifat kimia dari alkohol yaitu alkohol adalah asam lemah (10-100 kali

lebih lemah dari air) dimana tentang keasaman ini dapat diketahui dengan

penambahan karbonat dan bikarbonat membentuk CO2 yang ditunjukkan dengan

adanya gelembung-gelembung gas. Fenol bersifat lebih asam dibandingkan

dengan alkohol. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH,

dimana fenol dapat melepaskan H+ pelepasan diakibatkan perlengkapan orbital

antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokasikan

beban negatif melalui cincinnya.

Uji kelarutan, fungsinya untuk menguji kelarutan antara alkohol dan fenol

di dalam larutan dietil eter. Uji warna untuk membedakan alkohol dan fenol

dengan mereaksikan FeCl3 terhadap alkohol dan fenol, dimana pada alkohol tidak

terjadi reaksi. Sedangkan pada fenol terjadi perubahan warna dari bening menjadi

ungu karena terbentuk senyawa kompleks antara besi (Fe3+) dengan fenol, dimana

Fe sebagai ion pusat dan fenol sehingga berwarna ungu. Uji keasaman untuk

menguji keasaman antar alkohol dan fenol dibuktikan dengan penambahan logam

17

Page 18: Alkohol Fenol.docx

kalium yang bersifat basa, sehingga larutan menjadi basa. Sehingga warna yang

terbentuk lebih tua atau pekat sedangkan fenol memiliki keasaman yang kuat

sehingga warna yang terbentuk lebih muda dari yang dihasilkan alkohol.

Dietil eter merupakan suatu cairan dengan titk rendah dan mudah terbakar.

sebagian besar eter pereaksi lambat dengan oksigen melalui suatu reaksi radikal

yang disebut auto-oksidasi membentuk hidroperak sisa dan peroksida (eksplosif).

Fenol adalah senyawa yang memiliki sebuah gugus hidroksil yang terikat

langsung pada cincin benzene. Jadi fenol adalah nama sfesifik untuk hidroksil

benzene dan merupakan nama umum untuk kelompok senyawa yang diturunkan

hidroksi benzene.

OH R-OH

fenol alkohol

meskipun fenol secara structural mirip dengan alcohol tapi fenol

merupakan asam yang lebih kuat. Harga PKa kebanyakan alcohol adalah 18,

sedangkan PKa fenol lebih kecil dari11. Sebagian besar fenol bersifat asam yang

lebih lemah dari pada asam karboksilat dengan suatu basa, fenol akan diubah

menjadi anion fenoksida, sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa (sebagai

garam fenoksida).

Struktur fenol struktur alkohol

OH OH

atau R - OH

18

Page 19: Alkohol Fenol.docx

BAB 5PENUTUP

5.1 Kesimpulan

- Dari percobaan tentang uji keasama alcohol dan fenol kali ini yang diuji

dengan menambahkanlogam kalium, didapatkan api dan gas H2, yang

berarti lebih reaktif dibandingkan alcohol yang hanya menimbulkan

percikan api kecil.

- Pada percobaan 1 pipet alcohol ditambahkan logam kalium kemudian

ditambah 2 tetes indicator pp menghasilkan warna yang lebih pekat karena

indicator pp bersifat basa sehingga cepat bereaksi terhadap senyawa yang

lebih basa

- Ketika fenol ditambahkan dietil eter langsung berubah warna menjadi

ungu, ini dikarenakan fenol memiliki sifat polar yang tidak dapat menyatu

dengan FeCl3 dan dietil eter.

5.2 Saran

Sebaiknya pada praktikum selanjutnya tidak hanya menggunakan alkohol

dan fenol saja, tetapi dapat menggunakan larutan lain misalnya alkohol butanol.

19

Page 20: Alkohol Fenol.docx

DAFTAR PUSTAKA

Jenie, Umar Anggara. 1994. Sintesis Organik. Yogyakarta : Gajah Mada.

Pudjaatmaka, Aloysius Hadyana. 1982. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta : PHEBETA.

Respati. 1987. Pengantar Kimia Organik 1. Jakarta : Aksara Baru.

20