aljabar boole
-
Upload
riyana-fairuz-kholisa -
Category
Documents
-
view
34 -
download
3
Transcript of aljabar boole
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
ALJABAR BOOLE
A. Definisi Aljabar Boole
Aljabar Boole adalah suatu letis distributive berkomplemen
Suatu aljabar Boole secara umum dinotasikan dengan ( B, ∗, ⨁, ‘,
0, 1 ) yang didalanya terdapat letis ( B, ∗, ⨁ ) dengan dua operasi biner
∗ ��� ⨁ . Himpunan teurut bagian poset yang bersesuaian akan
dinotasika ( B, ≤ ). Batas-batas letis dinotasikan dengan 0 dan 1.
0 Merupakan elemen Terkecil dan
1 Merupakan elemen Terbesar dari ( B, ≤ )
Karena ( B, ∗, ⨁ ) merupakan LETIS DISTRIBUTIF berkomplemen,
maka tiap elemen dari B memiliki komplemen yang unik.
Operasi uner komplemen ini akan dinotasikan dengan ( ‘ ), sehingga
untuk suatu a є B, komplemen a di notasikan a’ є B .
Karena Aljabar Boole itu merupakan letis distributive
berkomplemen, maka sebagian sifat-sifat aljabar Boole telah dibicarakan
pada materi sebelumnya. Namun demikian beberapa sifat yang penting
akan di daftar kembali karena sifat-sifat tersebut satu dengan lainnya
saling berkaitan
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 2
B. SIFAT-SIFAT ALJABAR BOOLE
Alajabar Boole ( B, ∗, ⨁, ‘, 0, 1 ), memenuhi sifat-sifat berikut
dengan a, b, c, є B
1. ( B, ∗, ⨁ , ‘, 0, 1 ) adalah letis dengan operasi ∗ � ⨁ . B
memenuhi sifat-sifat berikut :
( L-1 ) a*a = a
( L-2 ) a*b = b*a
( L-3 ) (a*b)*c = a*(b*c)
( L-4 ) a*(a⨁ b) = a
( L-1 )’ a⨁ a = a
( L-2 )’ a⨁ b = b ⨁ a
( L-3 )’ (a⨁ b) ⨁ c = a ⨁ ( b ⨁ c )
( L-4 )’ a⨁ (a * b) = a
2. Misalkan ( B, ∗, ⨁ ) letis distributive. B memenuhi sifat-sifat
berikut :
( D-1 ) a*( b ⨁ c ) = (a * b) ⨁ ( a*c )
( D-2 ) a ⨁ ( b * c ) = (a ⨁ b) * ( a ⨁ c )
( D-3 ) (a * b) ⨁ ( b * c ) ⨁ ( c*a ) = (a ⨁ b) *( b ⨁ c ) * ( c ⨁ a )
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 3
( D-4 ) (a * b) = a*c dan a ⨁ b = a ⨁ c maka b = c
3. Misalkan ( B, ∗, ⨁, ‘, 0, 1 ), sebuah letis terbatas dan a є B. b
memenuhi sifat-sifat sebagai berikut
( B-1 ) 0 ≤ a ≤ 1
( B-2 ) a * 1 = 0
( B-3 ) a * 1 = a
( B-2 )’ a ⨁ 1 = 1
( B-3 )’ a ⨁ 0 = a
4. Misalkan ( B, ∗, ⨁, ‘, 0, 1 ), adalah letis berkomlpemen unik dan
komplemen dari a є B adalah a’ є B. B memenuhi sifat-sifat
sebagai berikut
( C-1 ) a * a’ = 0
( C-2 ) 0’ = 1
( C-3 ) (a*b)’ = a’ ⨁ b’
( C-1 )’ a ⨁ a’ = 1
( C-2 )’ 1’ = 0
( C-3 )’ ( a ⨁ b )’ = a’ * b’
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 4
5. Terdapat relasi terurut bagian B sedemikian hingga
( P-1 ) a *b = INF { a,b} ( P-1 )’ a ⨁ b = SUP {a,b}
( P-2 ) a ≤ b ↔ a * b = a ↔ a ⨁ b = b
( P-3 ) a ≤ b ↔ a * b’ = 0 ↔ b’ ≤ a’ a’ ⨁ b = 1
Identitas – identitas di atas muncul kaena aljabar
Booledibicarakan sebagai suatu Letis Khusus. Sebenarnya, Aljabar Boole
bias juga dibicarakan sebagai suatu sistem aljabar Abstrak yang
memenuhi sifat-sifat tertentu :
Contoh 1
Misalakn B = ( 0, 1 ) adalah suatu himpunan. Operasi *, ⨁ dan ‘ pada B
didefinisikan sebagai tercantum dalam table 1
Selidiki apakah ( B, ∗, ⨁, ‘, 0, 1 ) Aljabar Boole atau bukan
Table 1
* 0
1
⨁ 0 1 x
x’
0 0
0
0 0
1
0
1
1 0
1
1 1
1
1
0
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririr Stkip BBm. N
Penyelesaian
Untuk menunjukkan bahwa ( B,
kita teliti
Apakah ( B, ∗,⨁
Berdasarkan informasi dan table 1 kita dapat menggambarkan dengan
diagram Hasse dari B yaitu sebagai berikut :
Dari diagram ini jelas bahwa B adalah letis berkomplemen karena setiap
a є B terdapat komplemen a
bahwa ( B, ∗,⨁, ) merupaka letis distributive. Dengan demikian ( B,
∗,⨁, ) adalah letis distributive berkomplemen atau dengan kata lain
bahwa ( B, ∗,⨁, ‘, 0, 1) adalah sebuah aljabaar boole
iriririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, NIM : 2202110062
Untuk menunjukkan bahwa ( B, ∗,⨁, ‘, 0, 1 ) aljabar boole, berarti harus
⨁ , ) letis distributive berkomplemen atau bukan.
Berdasarkan informasi dan table 1 kita dapat menggambarkan dengan
diagram Hasse dari B yaitu sebagai berikut :
Dari diagram ini jelas bahwa B adalah letis berkomplemen karena setiap
B terdapat komplemen a є B melihat table juga daapat diperiksa
, ) merupaka letis distributive. Dengan demikian ( B,
, ) adalah letis distributive berkomplemen atau dengan kata lain
, ‘, 0, 1) adalah sebuah aljabaar boole.
gambar -1
Page | 5
, ‘, 0, 1 ) aljabar boole, berarti harus
, ) letis distributive berkomplemen atau bukan.
Berdasarkan informasi dan table 1 kita dapat menggambarkan dengan
Dari diagram ini jelas bahwa B adalah letis berkomplemen karena setiap
B melihat table juga daapat diperiksa
, ) merupaka letis distributive. Dengan demikian ( B,
, ) adalah letis distributive berkomplemen atau dengan kata lain
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 6
Contoh 2.
Gunakan sifat-sifat aljabar boole untuk memperlihatkan bahwa
penyelesaian : a ⨁ ( a * b ) = a ⨁ b
a ⨁ ( a’ * c ) = (a ⨁ ‘a) * (a ⨁ b) (D-2)
= 1 * (a ⨁ b) (C-1)
= (a ⨁ b) (B-3)
Contoh 3
Misalkan S adlah himpunan tidak kosong dan P ( S ) adalah himpunan
kuasa dari S. Aljabar Himpunan ( P (S), ∩, U, ̴ ,Ø, S ) merupakan
sebuah Aljabar Boole. Komplemen suatu subset A ⊆ S adalah ̴ A = S-A.
jika S memiliki n elemen, maka P(S) memiliki 2n elemen. Relasi terurut
bagian pada P (S) yang bersesuaian dengan operasi * dan ⨁ adalah relasi
himpunan bagian yang dilambangkan ⊆ . Diagram Aljabar Boole ( P(S),
∩, U ) yang banyaknya anggota S berturut-turut adalah 1, 2, dan 3
diperlihatkan dalam gambar-2 dibawah ini :
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririr Stkip BBm. N
Jika S merupaakan himpunan kosong, maka P(S) hanya memiliki suatu
elemen yaitu Ø, sehingga Ø = 0 = 1
Contoh 4
Misalakna S adalah himpunan formula pernyataan yang memuat
variable pernyataan . sistem aljabar ( S,
aljabar boole dengan menyatakan operasi :
Elemen F dan T berturut
tautology. Du pernyataan yang ekivalen dengan satu dengan lainnya
dipandang sebagai dua pernyataan yang sama .
Relasi terurut baian yang sesuai dengan operasi
adalah relasi → ( implikasi )
iriririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, NIM : 2202110062
Jika S merupaakan himpunan kosong, maka P(S) hanya memiliki suatu
elemen yaitu Ø, sehingga Ø = 0 = 1
Misalakna S adalah himpunan formula pernyataan yang memuat
variable pernyataan . sistem aljabar ( S, ˄, ˅, T, F, ¬ )
aljabar boole dengan menyatakan operasi :
˄ adalah konjungsi
˅ adalah Disjungsi
¬ adalah Negasi
Elemen F dan T berturut-turut menyatakan formula kontradiksi dan
tautology. Du pernyataan yang ekivalen dengan satu dengan lainnya
ebagai dua pernyataan yang sama .
Relasi terurut baian yang sesuai dengan operasi
→ ( implikasi )
gambar-2
Page | 7
Jika S merupaakan himpunan kosong, maka P(S) hanya memiliki suatu
Misalakna S adalah himpunan formula pernyataan yang memuat ∩
, T, F, ¬ ) adalah sebuah
formula kontradiksi dan
tautology. Du pernyataan yang ekivalen dengan satu dengan lainnya
Relasi terurut baian yang sesuai dengan operasi ˄ dan ˅
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 8
Contoh 5
Misalkan B merupakan himpunan n-tupel yang anggotanya 0 dan 1. Jadi
a є Bn jika dan hanya jika :
a = ( a1, a2, ……, an ) dengan a1 = 0 atau 1 untuk I = 1,
2, 3, …. n.
Misalakan didefinisikan untuk suatu :
a = ( a1, a2, ……, an )
b = ( b1, b2, ……, bn ) dan a, b є Bn
a * b = ( a1 ˄ b1 , a2 ˄ b2 ,……….. , an ˄ bn )
(a ⨁ b) = ( a1 ⨁ b1 , a2 ⨁ b2 ,……….. , an ⨁ bn )
a’ = ( ¬a1, ¬a2, ……, ¬an )
dengan ˄, v dan ¬ dalam operasi biasa pada {0,1}. Aljabar ( Bn, *, ⨁, ‘,
0n, 1n) merupakan sebuah aljabar boole dengan 0n dan 1n berturut-turut
adlah n-tupel yang anggotanya semua 0 dan semua 1.
Dalam sebuah aljabar boole, hukum-hukum asosiatif, distributive
dan de morgan dimungkinkan untuk digeneralisasikan dengan
menggunakan prinsip induksi matematika. Untuk tujuan ini, kita
misalkan S = { a1, a2, ……, an } dan T = { b1, b2, ……, bn. }. Selanjutnya
misalkaan pula a1, a2,…. b1, b2,….,bn adalah elemen-elemen dari sebuah
aljabar boole, maka :
(∗ � )�
* (∗ �� )
� =
∗ ��
���
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 9
Dimana
(∗ � )�
= ( a1 * a2 * ……* a0 )
(∗ �� )
� = ( b1 * b2 * ……* b0 )
(∗ �� )���
= ( a1 * a2 * ……* a0 * b1 * b2 * ……* b0)
Untuk penulisan elemen pada ekspresi a1, a2,…. b1, b2,… tidaklah
penting. Dengan cara yang sama, hukum distributive dapat
digeneralisasikan sebagaai berikut :
(∗ � )�
⨁ (∗ �� )
� =
∗ (� ⨁ �� )
���
(⨁ � )�
∗ (⨁ �� )
� =
⨁ (� ∗ �� )
���
Generalisasiuntuk hukum de morgan adalah
(∗ � )′�
= (⨁ � )′
� dan
(⨁ � )′�
= (∗ � )′
�
Dengan menggunakan hasil diatas kita peroleh :
[(∗ � )
� ⨁
(∗ �� )
� ]’ =
⨁ (� ′ ∗ �� ′ )
���
[(⨁ � )
� ∗
(⨁ �� )
� ]’ =
∗ (� ⨁ �� )
���
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 10
Latihan dan penyelesaian
1. Gunakanlah sifat-sifat aljabar boole untuk membuktikan
identitas
a* (a’ ⨁ b ) = a * b
penyelesaian :
a*( a’ ⨁ b ) = (a * a’) ⨁ ( a*b ) (D-1)
= 0 ⨁ ( a * b ) (C-1)
= a * b (B-3)
2. Dalam suatu aljabaar boole ,perhatikan bahwa
a = b ↔ ( a * b’ ) ⨁ ( a’ * b ) = 0
penyelesaian :
Bukti ( → )
Misalkan a = b, maka
( a * b ) ⨁ a’ * b ) = ( a * a’ ) ⨁ ( a’*a )
= 0 ⨁ 0 (C-1)
= 0 (L-1)
Bukti ( ← )
Misalkan ( a*b’ ) ⨁ ( a’ * b ) = 0. Dengan sifat ( L-1)’ didapat
a*b’ = 0 dan a’ * b = 0
selanjutnya dengan menggunakan ( C-1 ) kita peroleh
a’ = b’ dan a = b
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 11
3. Sederhanakanlah ekspresi boole berikut
( a * b )’ ⨁ ( a ⨁ b )
Penyelesaian :
(a*b)’ ⨁ ( a⨁b’) = (a’⨁ b’) ⨁ (a’*b’) (C-3)dan (C-3)’
= [(a’⨁ b’) ⨁ a’] * [(a’⨁b’) ⨁ b’] (D-2)
= [(a’⨁ a’) ⨁ b’] * [a’⨁ (b’⨁ b’)] (L-3)’
= (a’⨁ b) * (a’⨁ b’) (L-1)’
= a’⨁ (b* b’) (D-2)
= a’ ⨁ 0 (C-1)
= a’ (B-3)’
Jadi, (a*b)’ ⨁ (a ⨁ b)’ = a’
4. Tunjukkan bahwa dalam sebuah aljabar boole berlaku
( a * b ) ⨁ ( a * b’ ) = a
Penyelesaian :
( a* b ) ⨁ ( a* b’) = a * ( b ⨁ b’) (D-1)
= a * 1 (C-1)’
= a (B-3)
RRRRiyiyiyiyanananana a a a FaFaFaFairiririrusususus KhKhKhKhololololisisisisa,a,a,a, Stkip BBm. NIM : 2202110062
Page | 12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Karena Aljabar boole merupakan letis khusus, maka dengan
sendrinya sifat-sifat letis dipenuhi oleh aljabar boole
2. Sifat-sifat aljabar boole dapat digunkan untuk
menyederhanakan suatu ekspresi boole, membuktikan
ekivalenssi dua ekspresi boole dan membuktikan kesamaan dua
ekspresi boole