Aliran Daya Listrik [TEOREMA]

22
Aliran Daya Listrik (Electrical Power Flow) Referensi: [1] SAADAT, Hadi, Power Sistem Analysys, McGraw-Hill (Book Company), Singapore, 1999. [2] STEVENSON, William D., Jr., Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi ke-4, diterjemahkan oleh Kamal Idris, Erlangga, Jakarta, 1993. [3] ELGERD, Olle I., Electric Energy Systems Theory: An Introduction, Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd., New Delhi, 1971. Studi aliran daya, adalah penentuan atau perhitungan tegangan (|V|), daya aktif (P), daya reaktif (Q), dan sudut fase ( ϕ ) yang terdapat di berbagai titik dalam suatu jaringan listrik pada keadaan operasi normal.

description

Materi Kuliah

Transcript of Aliran Daya Listrik [TEOREMA]

  • Aliran Daya Listrik(Electrical Power Flow)

    Referensi:[1] SAADAT, Hadi, Power Sistem Analysys, McGraw-Hill (Book Company), Singapore, 1999.[2] STEVENSON, William D., Jr., Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi ke-4, diterjemahkan oleh Kamal Idris, Erlangga, Jakarta, 1993.[3] ELGERD, Olle I., Electric Energy Systems Theory: An Introduction, Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd., New Delhi, 1971.Company Ltd., New Delhi, 1971.

    Studi aliran daya, adalah penentuan atau

    perhitungan tegangan (|V|), daya aktif (P),

    daya reaktif (Q), dan sudut fase () yang terdapat di berbagai titik dalam suatu

    jaringan listrik pada keadaan operasi normal.

  • Studi aliran daya sangat berguna dalam

    perencanaan perluasan sistem tenaga listrik

    dan dalam penentuan operasi terbaik suatu

    sistem yang telah ada[1], juga sangat penting

    dalam perencanaan pengembangan suatu

    sistem untuk masa yang akan datang, karena

    pengoperasian yang baik dari sistem tersebutpengoperasian yang baik dari sistem tersebut

    banyak tergantung kepada diketahuinya efek

    interkoneksi dengan sistem tenaga yang lain,

    beban terpasang baru, stasiun pembangkit

    baru, dan saluran transmisi baru, sebelum

    semuanya itu dipasang[1].

  • Masalah aliran daya mencakup perhitungan

    aliran dan tegangan sistem pada terminal

    atau bus tertentu. Representasi fase tunggal

    selalu dilakukan karena sistem dianggap

    seimbang.

    Tuntutan penanganan sistem tenagaTuntutan penanganan sistem tenaga

    listrik yang andal dan pertumbuhan

    pembebanan jaringan yang semakin

    meningkat, diperlukan suatu

    sambungan antar jaringan sistem

    tenaga listrik yang terpasang atau

    terinterkoneksi.

  • Sistem interkoneksi bertujuan untukpemenuhan kebutuhan energi listrik padadaerah dengan pembebanan yang tinggi, sehingga dapat dipenuhi oleh daerah yang masih dimungkinkan penambahan kapasitaspembangkitan.pembangkitan.

    Sistem interkoneksi jaringan tenaga listrikmerupakan sistem yang terformulasi, didalamnya terdiri atas unsur-unsur kompleksdan beberapa bagian yang tidak dapatdipisahkan.

  • Analisis aliran daya sistem jaringan tenaga listrik secaramatematis merupakan persamaan non-linier, sehinggadiperlukan teknik iterasi untuk memperoleh penyelesaiandari sistem tersebut.

    Untuk analisis, diperlukan suatu metode yang tepat, akurat, dan dapat memberikan penyelesaian sampai tingkatketelitian yang telah ditentukan. Di dalam studi aliran daya, masing-masing busDi dalam studi aliran daya, masing-masing bus

    memiliki karakteristik tertentu[1,2,3], yaitu:

    Daya aktif (active power, P),

    Daya reaktif (reactive power, Q),

    Tegangan dasar (voltage magnitude, |V|), dan

    Sudut fase (phase angle, ).

  • Bus-bus sistem diklasifikasikan ke dalam 3 tipe:(1) Bus Beban (Load Bus, P-Q bus), yaitu bus denganparameter injeksi daya aktif dan daya reaktif busdiketahui, sedangkan variabel yang dihitung adalahnilai tegangan bus dan sudut fase. Diagram skematisbus beban[1], seperti ditunjukkan pada Gambar 1(a).

    jth bus

    SDiTL = Transmission Line

    Gambar 1(a) Diagram skematis bus beban

  • (2) Bus Pembangkit (Generator Bus, Voltage Control Bus, P-|V| bus), yaitu bus dengan parameter injeksidaya aktif dan besar tegangan bus diketahui, sedangkan peubah (variable) yang dihitung adalahdaya reaktif yang dibangkitkan dan sudut fasetegangan. Diagram skematis bus pembangkit[1], seperti ditunjukkan pada Gambar 1(b).

    Gambar 1(b) Diagram skematis bus pembangkit

  • (3) Bus Penadah (Slack Bus, Swing Bus, |V|- ), yaitubus yang difungsikan sebagai penanggungkekurangan daya pembangkitan setelah solusi alirandaya diperoleh (juga rugi-rugi daya pada jaringan yang baru diketahui setelah solusi). Bus ini juga biasanyadiidentifikasikan sebagai bus-1. Parameter yang diketahui adalah nilai tegangan dan sudut fasetegangan sebagai referensi, sehingga disebut jugategangan sebagai referensi, sehingga disebut jugareference bus. Diagram skematis bus penadah[1], seperti ditunjukkan pada Gambar 1(c).

    Gambar 1(c) Diagram skematis bus penadah

  • Diagram skematis sistem tenaga listrik sederhana[1],

    seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

    Gambar 2 Diagram skematis sistem tenaga listriksederhana dengan nilai impedans

  • Sistem tenaga listrik sederhana (sebagaimana ditunjukkan olehGambar 2) dengan hasil transformasi dari besaran impedans keadmitans dan dari sumber tegangan menjadi sumber arus[1] berupa diagram skematis satu garis. Diagram skematis sistemtenaga listrik sederhana dengan admitans dan sumber arus, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

    Gambar 3 Diagram skematis sistem tenaga listrik sederhana dengan

    admitans dan sumber arus

  • Sumber Tegangan

    dengan Impedans

    Sumber Arus

    dengan Admitans

  • Nilai-nilai impedansnya dinyatakan dalam per unit(p.u.) yang didasarkan pada nilai dasar MVA. Nilai-nilai resistans diabaikan, sehingga untukpenyederhanaannya nilai-nilai impedans diubah keadmitans berdasarkan Hukum Kirchhoff Arus(Khirchhoff Current Law, KCL), yaitu:

    .....(1)......(1).

    = admitans antara bus ke-i dan ke-j

    = impedans antara bus ke-i dan ke-j

    = resistans antara bus ke-i dan ke-j

    = reaktans antara bus ke-i dan ke-j

  • Penerapan Hukum Kirchhoff Arus antara simpul-simpul, diperoleh:

    ( ) ( )( ) ( )

    ( ) ( ) ( )( )4334

    433413312332

    322312212202

    311321121101

    00

    V-VyV-VyV-VyV-Vy

    V-V yV-V yVyIV-VyV-V yVyI

    =

    ++=

    ++=

    ++=

    .....(2).

    ( )( )

    ( )434334

    4343342313223113

    32322312201122

    31321211312101

    00

    VyVyVyVy yyVyVy

    VyVyyyVyIV yV yV yyyI

    +=

    +++=

    +++=

    ++=

    .....(3).

  • nilai-nilai admitans pada persamaan (3), ditunjukkan

    dengan persamaan berikut:

    34321333

    23212022

    13121011

    yYyyyYyyyYyyyY

    =

    ++=

    ++=

    ++=

    344334

    233223

    133113

    122112

    3444

    yYYyYYyYYyYY

    yY

    ==

    ==

    ==

    ==

    =

    .....(4).

  • Substitusi nilai-nilai pada persamaan (4) ke persamaan(3), maka diperoleh persamaan arus pada simpulseperti persamaan (5).

    .....(5).4243232221212

    4143132121111

    VY VYVYVYIV YVYVYVYI

    VYVYVYVYI

    +++=

    +++=

    +++=.

    .....(5).

    4443432421414

    4343332321313

    VYVYVYVYIVY VYVYVYI

    +++=

    +++=

    Tidak terdapat hubungan antara bus-1 dan bus-4, maka

    Demikian halnya antara bus-2 dan bus-4, tidak terdapathubungan, maka

  • Untuk sistem dengan n bus, maka persamaan aruspada simpul dalam bentuk matriks, adalah:

    =

    iiniiii

    ni

    ni

    i V

    VV

    YYYY

    YYYYYYYY

    I

    II

    M

    LL

    MMMM

    LL

    LL

    M

    2

    1

    21

    222221

    111211

    2

    1

    .....(6).

    n

    i

    nnninn

    iniiii

    n

    i

    VYYYYIM

    LL

    MMMMM

    21

    21

    .....(7).

    = vektor arus bus yang diinjeksikan. Arus positif

    jika menuju bus dan negatif jika meninggalkan

    bus,

    = matriks admitans bus,

    = vektor tegangan bus yang

    diukur dari simpul

    referensi.

  • Elemen diagonal masing-masing simpul adalahpenjumlahan dari admitans yang dihubungkanpadanya dan dikenal sebagai admitans sendiri, yaitu:

    .....(8).

    .....(9).

    Selain elemen diagonal, maka elemen tersebutsama dengan admitans negatif antara simpul-simpuldan dikenal sebagai admitans bersama, yaitu:

  • Nilai arus bus diketahui, maka persamaan (7) dapatdiselesaikan untuk tegangan n-bus

    .....(10).

    = invers matriks admitans bus

    dikenal sebagai matriks impedans bus ataudikenal sebagai matriks impedans bus atau

    Untuk mencari nilai impedans sistem yang belumdiketahui, yaitu:

    .....(11).

    = karakteristik impedans seri antara bus ke-I dan ke-j

    = panjang saluran antara bus ke-i dan ke-j

  • Nilai-nilai impedans (dengan satuan sebenarnya, ohm) saluran antara bus ke-i dan ke-j, harusdinyatakan dengan dasar impedan yang samamelalui pengubahan:

    .....(12).

    Sistem tenaga listrik dengan saluran transmisidigambarkan melalui model pi ekivalen (impedanstelah diubah menjadi admitans per unit pada dasarMVA.

    Diagram skematis tipikal bus dari sistem tenagalistrik, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.

  • V1V2

    Vn

    yi1yi2

    yin

    IiM

    M

    M

    Vi

    .

    Gambar 4 Diagram skematis tipikal bus dari sistem tenaga listrik

    yi0

  • Implementasi Hukum Kirchhoff Arus (KCL) padabus di Gambar 4, yaitu:

    .....(13)

    atau.....(14).

    Daya aktif dan daya reaktif bus-i

    .....(16).

    .....(15)

    atau

  • Substitusi I1 pada persaman (16) ke persamaan(14), diperoleh:

    .....(17).

    Berdasarkan hubungan tersebut, perhitungan masalah

    aliran daya dalam sistem tenaga listrik harusaliran daya dalam sistem tenaga listrik harus

    diselesaikan dengan teknik iterasi.

    Beberapa metode numerik untuk penyelesaian masalah aliran daya, adalah

    metode Gauss-Seidel, Newton-Raphson, dan Fast Decoupled. Ketiga metode

    tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan dalam penerapannya. Tiap-tiap

    metode diuraikan dan diselesaikan dengan bantuan program aplikasi komputer.

    Berbagai macam program komputer dapat digunakan untuk simulasi

    perhitungan aliran daya, salah satunya program aplikasi MATLAB.