Teorema Superposisi
-
Upload
azizil-itqiya -
Category
Documents
-
view
2.314 -
download
200
Transcript of Teorema Superposisi
RESUME RANGKAIAN LISTRIK I
TEOREMA SUPERPOSISI
NAMA KELOMPOK 1
1. ADUNG PRAWIRA ADINATA (5115116380)2. ANDI GUMELAR (5115111687)3. ARIEKA DONNIE KKUSTANTIO (5115111696)4. IMAM NURSYAHIED (5115111689)5. M. AZIZIL ITQIYA (5115111692)6. MUHAMAD MUKHSITAL AZIZI (5115111680)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu yang berhubungan dengan elektro tentunya tidak akan
lepas dengan suatu perhitungan. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan harus
berdasarkan kaidah-kaidah, hukum-hukum, dan metode-metode tertentu.
Suatu perhitungan dalam ilmu elektro tidak akan diselesaikan dengan
menggunakan cara yang sama. Tentunya tiap-tiap permasalahan yang berhubungan
dengan keelektroan akan diselesaikan dengan cara yang berbeda, tergantung apa yang
di cari.
Dalam menghitung nilai arus pada suatu rangkaian ada beberapa teorema atau
metode yang digunakan. Teorema-teorema ini dipakai untuk menganalisis suatu
perhitungan sesuai dengan jenis rangkaiannya. Teorema-teorema tersebut tidak lepas
dari Hukum Kirchooff dan Hukum Ohm. Salah satu teorema tersebut adalah teorema
superposisi. Teorema ini digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian dengan
sumber lebih dari satu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Teorema Superposisi
2. Bagaimana sifat-sifat Teorema Superposisi
3. Bagaimana perumusan dan langkah-langkah menggunakan Teorema Superposisi
C. Tujuan
1. Memahami pengertian dan sifat-sifat dari Teorema Superposisi
2. Dapat menganalisis suatu permasalahan dengan menggunakan Teorema
Superposisi
3. Mampu menerapakan teorema supeposisi dalam suatu rangkaian listrik
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini digunakan metode pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Metode Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca
atau mencari sumber-sumber tertulis yang relevan yang berhubungan dengan
makalah ini.
Teorema Superposisi
A. Pengertian
Arus atau tegangan yang melalui sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear dua
arah yang memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan
yang dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber.
Teorema superposisi berlaku untuk semua rangkaian linear dan bilateral. Dalam teorema superposisi ini terdapat dua atau lebih sumber yang bebas. Sumber tersebut bisa tegangan dengan tegangan dan bisa tegangan dengan arus. Sumber-sumber tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau hanya berpatokan pada satu sumber saja. Sumber-sumber ini bekerja satu persatu. Sumber-sumber tegangan yang akan di tahan sewaktu salah satu sumber lain (sumber tunggal) bekerja digantikan oleh rangkaian hubung singkat (short), sumber-sumber arus digantikan dengan rangkaian terbuka (o.c). Teorema superposisi digunakan untuk menghitung besar arus pada masing-masing beban dengan menentukan terlebih dahulu arah arus pada rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik yang dapat di analisis dengan metode atau teorema superposisi.
B. Sifat- Sifat Teorema Superposisi1. Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short) atau
jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)2. Tidak berpengaruh dengan sumbernya
3. Besar I3 akan sama dengan I 31 + I 3
2 apabila searah
4. Jika I 21 > I 2
2 maka I 21 - I 2
2 atau sebaliknya
C. Langkah-langkah Analisa Teorema Superposisia. Menghitung arus dengan dua sumber tegangan.
1. Berpatokan pada V1 dan pada V2 di short. Cari arus yang dihasilkan oleh V1 saja. Ganti sumber tegangan V2 dengan
hubung singkat.
(Gambar 1)
Carilah arus pada I11 dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R4
RT=R1+
R2 R3
R2+R3
Setelah RT di ketahui maka I11, I2
1, I31 dapat di cari
I 11=E1
RT
I 21=
R2
R2+R3
x I 11
I 31=
R3
R2+R3
x I 11
2. Bepatokan pada V2 saja dan pada V1 di short Cari arus yang dihasilkan oleh V2 saja. Ganti sumber tegangan V1 dengan
hubung singkat.
(Gambar 2)
(Gambar 3)
I 11
RT
Carilah arus pada I12 dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R5
R5=R1+R2 x R3
R2+R3
Setelah RT di ketahui maka I12, I2
2, I32 dapat di cari dengan formula
dibawah ini:
I 32=E1
RT
I 22=
R2
R2+R3
x I 32
I 12=
R3
R2+R3
x I 32
b. Menghitung arus menggunakan sumber tegangan dan arus.
(Gambar 4)
(Gambar 5)
RT
I 12
1. Berpatokan pada I dan E di hubung singkat Cari arus yang dihasilkan oleh I saja. Ganti sumber tegangan E dengan hubung singkat. (Lihat gambar di bawah
ini)
I 11=
R2
R1+R2
x I=¿
I 21=
R1
R1+R2
x I=¿
I 31 tidak dicari karena tidak ada arus yang melewati R3
2. Berpatokan pada sumber tegangan (E) Cari arus yang dihasilkan oleh tegangan E saja. Ganti arus I dengan rangkaian terbuka (o.c)
(Gambar 6)
(Gambar 7)
Dari gambar di atas akan di dapat suatu formulasi sebagai berikut :
I 12= ER1+R2
I 22= ER1+R2
I 32= ER3
(Gambar 8)
SOAL DAN JAWABAN
1. Carilah arus yang melewati rangkaian dibawah ini
A. Berpatokan pada I dan E di hubung singkat (short)
I 11=
R2
R1+R2
x I= 35+3
x 10=3,75 A
I 21=
R2
R1+R2
x I= 55+3
x 10=6,25 A
I 31 tidak dicari karena tidak ada arus yang melewati R3
10 A
3 Ω
2 Ω5 Ω E = 8 V
3 Ω
8 V 2 Ω5 Ω10 A
B. Berpatokan pada E dan I dalam rangkaian terbuka (o.c)
Jawab
I 12=I 2
2= ER1+R2
= 85+3
=1 A
I 22=I 2
1= ER1+R2
= 85+3
=1 A
I 32= ER3
=82=4 A
I1 I2 I3
Patokan I 3,75 A 6,25 A 0
Patokan E 1 A 1 A 4 A
∑ I 4,75 A 5,25 A 4 A
2. Carilah arus yang melalui rangkaian dibawah ini
10 A 5 Ω
3 Ω
8 V 2 Ω
Jawab:
A. Berpatokan pada E1 dan E2 di hubung singkat (short)
RT=R1+R2 R3
R2+R3
=7+ 10x 510+5
=10,3Ω
Setelah RT di ketahui maka I11, I2
1, I31 dapat di cari
I 11=E1
RT= 37
10,3=3,59 A
I 21=
R2
R2+R3
x I 11= 10
10+5x 3,59=2,39 A
I 31=
R3
R2+R3
x I 11= 5
10+5x 3,59=1,19 A
E1 E237 V 7 V
10 Ω7 Ω
5 Ω
E27 V
10 Ω
5 Ω
7 Ω
E1 37 V Ω
B. Berpatokan pada E2 dan E1 di hubung singkat (short)
RT=R2+
R1 R3
R1+R3
=10+7 x 57+5
=12,9Ω
Setelah RT di ketahui maka I11, I2
1, I31 dapat di cari
I 32=E2
RT= 7
12,9=0,54 A
I 22=
R1
R1+R3
x I 32= 7
7+5x 0,54=0,315 A
I 12=
R3
R1+R3
x I 11= 5
7+5x 0,54=0,225 A
I1 I2 I3
Patokan E1 3,59 2,39 1,19
Patokan E2 0,225 0,315 0,54
∑ I 3,365 A 2,075 A 1,73 A
E1E27 V
37 V
7 Ω 10 Ω
5 Ω