Al Islam II Laporan Pbl Modul 1

download Al Islam II Laporan Pbl Modul 1

of 36

description

Sakaratul maut

Transcript of Al Islam II Laporan Pbl Modul 1

Problem Based Learning Al-Islam IIModul I

Kelompok 1Tutor : Drs. Nurhadi, MAKetua : Rezka Fadillah Yefri (2013730170)Sekretaris : Dwi Suci Hariyati (2013730138)Anggota : Aulia Ariesta K. P. (2013730127) Dien Rahmawati (2013730135) Fania Liahsani (2013730142) Ibnu Fajar Sidik (2013730148) Mundri Nur Afsari (2013730155) Putri Dina Indrisia (2013730165)Shandy Seta Dwitama (2013730177) Syifa Febriana (2013730181)Muhammad Kamardi (2011730152)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr.WbAlhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, zat Yang Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan PBL Al Islam II ini mengenai Sakaratul Maut. Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruhrisalah-Nya.Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untukmenyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semuapihak yang telah berjasa memberikan motivasi, serta yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada penulis menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda.Aamiin.Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.Wabilahi taufiq wal hidayahWassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, 8 Juli 2015

Kelompok 1

TUJUAN PEMBELAJARANTujuan Instruksional Umum (TIU)Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan tentang Sakaratul Maut.

Tujuan Instruktional Khusus (TIK).

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat:1. Menjelaskan perubahan dari Kondisi hidup menuju kondisi mati2. Menjelaskan tentang Makna Sakaratul Maut3. Menjelaskan tentang Kematian hubungannya dengan pencabutan nyawa4. Menjelaskan tentang cara membimbing Talqin dan Istirja5. Menjelaskan tentang Doa Takziah

STRATEGI PEMBELAJARAN1. Diskusi kelompok yang difasilitasi tutor.2. Diskusi kelompok mandiri tanpa tutor.3. Konsultasi pada narasumber ahli (pakar).4. Tatap muka dalam kelas5. Aktivitas pembelajaran individual dengan menggunakan buku ajar, majalah, slide, tape 6. Literature searching melalui media cetak, audio-video, internet dan lain-lain

Skenario Seorang laki laki berusia 75 tahun diantar keluarganya kerumah sakit dengan penurunan kesadaran, sebelumnya pasien mempunyai riwayat hipertensi. Pasien mengalami sakit berat sejak 3 hari yang lalu, dalam proses perawatan pasien tidak mengalami perbaiakan, hari ke 4 mengalami proses sakaratul maut. Secara medis pasien dinyatakan sudah akan meninggal. Sakaratul maut ini diselesaikan dalam keadaan islami oleh orang yang kompenten.

Kata/Kalimat SulitSakaratul Maut: kondisi yang sedang menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal

Kata/Kalimat Kunci Laki-laki 75tahun, mengalami penurunan kesadaran Riwayat hipertensi Sakit berat sejak 3 hari yang lalu, hari ke-4 mengalami proses sakaratul maut Secara medis dinyatakan akan meninggal

Mind MapMENINGGALKEHIDUPANSAKARATUL MAUT

SEBABTANDAMAKNAPROSESPENANGANAN

Pertanyaan1. Jelaskan makna dari sakaratul maut!2. Jelaskan proses dari sakaratul maut!3. Jelaskan tanda jasmani dan rohani dari sakaratul maut!4. Jelaskan sebab dari sakaratul maut!5. Jelaskan etika dokter islami dalam penanganan sakaratul maut!6. Jelaskan pengertian kematian menurut syariat islam!7. Jelaskan pengertian kematian menurut medis!8. Jelaskan kewajiban dan hak orang hidup terhadap orang yang sudah meninggal!9. Jelaskan penanganan sakaratul maut pada keadaan darurat!10. Jelasakan batasan penanganan syarI terhadap sakaratul maut!11. Jelaskan hubunga kebiasaan semasa hidup dengan akhir kehidupan/ sakaratul maut!

1. Jelaskan makna Sakaratul Maut!Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menengangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut. Definisi sakaratul maut adalah kondisi orang yang sedang menghadapi kematian, yang mempunyai berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan sekarat atau menjelang ajal atau najal. Kematian merupakan kondisi terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap. Sakaratul maut dan kematian merupakan dua istilah yang sulit untuk dipisahkan, serta merupakan suatu fenomena tersendiri.Setiap manusia saat meregang nyawa mengalami sakaratul maut sebagaimana dijelaskan dalam ayat, Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya. (Q.S Qaf:19).Sakaratul maut berarti kesulitan dan kesukaran maut. Ar-Raghib berkata dalam al-Mufradat, Kata sakar adalah suatu keadaan yang menghalangi antara seseorang dengan akalnya. Dalam penggunaannya, istilah ini banyak dipakai untuk makna minuman yang memabukkan. Kata ini juga berkonotasi marah, rindu, sakit, ngantuk, dan kondisi tidak sadar (pingsan) yang disebabkan oleh rasa sakit. Makna dasar maut dalam bahasa Arab adalah diam. Maut dapat berarti padam, diam, dan tenang. Maut adalah sesuatu yang tak memiliki roh. Dapat juga bermakna terputusnya hubungan dan terpisahnya roh dengan badan, juga bermakna bergantinya keadaan, dan berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dengan demikian, sakaratul maut berati orang yang sedang dimabuk dengan masa-masa kematiannya.Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) merupakan perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin, dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq yaitu hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian.Hadits-hadits mengenai sakaratul maut:1. Dari Sayyidah Aisyah ra, ia bercerita:Ketika Rasulullah Saw sakit keras, disediakanlah untuk beliau sebuah bejana berisikan air. Kemudian dengan tangannya yang penuh keberkahan, beliau menciduk air itu seraya mengusap mukanya sambil berkata: Laa Illaaha Illallah! Sesungguhnya mati itu diawali dengan sekarat!. Lantas Rasulullah Saw meluruskan tangannya dengan menyebut-nyebut tentang Ar Rafieq Al Ala (Allah SWT) hingga beliau memejamkan matanya untuk selama-lamanya (wafat) dalam keadaan bersedekap.Aisyah ra lalu berkata:Tidaklah seorangpun yang meninggalnya lebih ringan dan gampang yang membuatku iri selain Rasulullah Shallallah Alaihi wa Sallam yang langsung aku saksikan sendiri!. (Diriwayatkan oleh Bukhari, Tirmidzi dan lainnya).1. Dari Ummil Mukminin Aisyah ra, ia bercerita:Rasulullah Saw wafat pada pangkuanku. Maka aku tidak lagi membenci kematian setelah kematian Rasulullah Saw! (Diriwayatkan oleh Bukhari)1. Dalam sebuah hadits marfu Rasulullah Saw telah bersabda:Demi Allah Yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya kehadiran Malaikat maut (kematian) jauh lebih sakit ketimbang tebasan seribu pedang! (Diriwayatkan oleh Abu Nueim Al Asfihaniy).1. Al Qurthubiy ra menyebutkan sebuah hadits sebagai berikut:Mati itu sungguh lebih sakit dari tebasan ratusan pedang, lebih sakit ketimbang digergaji berkali-kali dan lebih sakit daripada digunting berulang-ulang!.1. Dalam sebuah hadits marfu juga disebutkan sebagai berikut:Andai sakitnya sehelai rambut yang dirasakan oleh si mayit ditimpakan pada penghuni langit dan bumi, niscaya mereka semuanya mati! (Disebutkan oleh Imam Al Qurthubiy).1. Dalam sebuah riwayat Abu Hamid yang cukup panjang telah disebutkan sebagai berikut:Para malaikat menahan dan memegang sang hamba ketika meninggal, agar tidak berontak karena sakitnya sakaratul maut. (Disebutkan oleh Imam Al Qurthubiy).1. Juga dalam sebuah hadits marfu disebutkan sebagai berikut:Seorang hamba pasti akan mencicipi pedihnya kematian dan sakitnya sakaratul maut, sementara ruas dan buku tangan dan kakinya akan beruluk salam kepada ruas dan buku serta anggota badan yang lain seraya berujar: Assalamualaikum. Kita berpisah sampai hari kiamat! (Disebutkan oleh Al Qurthubiy).

1. Jelaskan proses dari sakaratul maut !1. Di datangi 70 malaikat Rahmad, yang Wajahnya Putih bagaikan Matahari Mereka membawa Kain Kafan dari Surga, Perhiasan ,Hanuth (Minyak Pengawet Mayat) dari Surga, Mereka datang dari arah Kanan orang yang mengalami Sakratul Maut dari ahli surga dan duduk di dekatnyadi datangi 70 Malaikat Azab, yang Wajahnya Hitam pekat, Matanya Merah dan Memakai Pakaian berwarna Hitam, Mereka membawa berbagai Siksa ,Pakaian dari api Neraka ,Pakaian dari Tembaga ,Belenggu dan Rantai dari Neraka, Mereka datang dari arah Kiri orang yang mengalami Sakratul Maut dari ahli neraka dan duduk di dekatnya. 2.Di datangi Malaikat Mikail as, dan berkata ; Wahai fulan bin fulan semoga keselamatan tercurah padamu, aku adalah malaikat pengurus Rezekimu sudah aku cari dari belahan bumi barat sampai belahan bumi timur sudah tidak ada lagi limpahan rezeki bagimu, tidak ada sesuap makanan dan seteguk air lagi bagimu.3.Di datangi Malaikat Roqib dari arah kanan si ahli mayit dan menunjukkan catatan amalannya di dunia dari amalan baiknya, dan ruh tersenyum dan gembira dapat melihat amal kebaikannya,Di datangi malaikat Atid dari arah kiri si ahli mayit dan menunjukkan catatan amalannya di dunia dari amalan buruknya dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang di ucapkan sampai yang di laksanakan, dan ruh sedih dan gemetar hebat melihat amal keburukan dan dosa yang telah di perbuatnya di dunia, 4.Di datangi para malaikat yang mencabut Ruh ahli mayit mulai ujung kaki sampai sebatas leher dan tenggorokan. Kemuadian akan di lanjutkan pencabutan nyawa oleh Malaikat Izroil as, dari leher dan kepala sampai lepas dari tubuh si ahli mayit. 5.Rasa sakit dari sakratul maut.Sabda Rasulullah SAW : Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang (HR Tirmidzi)Aisyah Ra berkata, Aku tak percaya bahwa rasa sakit saat ajal seseorang yang lain lebih ringan daripada rasa sakit saat kematian Rasulullah scperti yang ku-saksikan. Rasulullah Saw berdoa, Ya Allah Tuhanku, sesungguhnya Engkau mengambil nyawa dari ruas, sendi, tulang-belulang bahkan dari ujung jari. Ya Allah Tuhanku,mudahkanlah kematian itu untukku.Beliau bersabda sesaat menjelang ajalnya,Rasa sakit saat kematian datang ibarat ditusuk dengan 300 mata pedang.Rasulullah SAW Bersabda, Seringan-ringan rasa sakit saat kematian sama dengan 700 kali rasa sakit yang disebabkan oleh trisula besi yang dicabut setelah ditusukkan pada kedua bola mata.Suatu ketika, Nabi Saw menjenguk seorang yang sakit lalu bersabda, Aku tahu rasa sakit yang kauderita. Tidak ada urat yang tak merasakan rasa sakit saat kematian datang.Musa As berkata,Kematian itu seperti seekor Merpati yang hidup kemudian. ia dibakar (digoreng) di atas pembakarn (penggorengan), ia tak mampu terbang dan juga tak selamat dari rasa sakit saat mati.Sabda Rasulullah SAW : Kematian yang paling ringan ibarat sebatang Besi panas berduri yang dimasukkan kedalam mulut sampai ke perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga besi itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa. (HR Bukhari)6.Datangnya para Setan untuk menggoda si ahli mayit untuk menhancurkan akidahnya. 7. Cara setan menggoda ahli mayit yang semasa hidupnya dunia yang mengumpulkannya.a. Godaan Harta b. Godaan bagi yang mengabaikan Allah dan Rasulnya c. Godaan kesenangan duniawi d. Godaan keburukan sesama manusiae. Godaan Sahwat.f. Godaan Munafik.g. Godaan kemunafikan dan kesirikan.h. Godaan penyimpangan Akidah 8.Datangnya pertolongan Malaikat Jibril yang mengusir setan dan menuntun ahli mayit calon surga untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. 9. Tertutupnya pintu taubat, malaikat Izrail datang dan mencabut Ruh dari leher dan kepala sampai lepas dari jasandnya. 10. Panggilan Allah terhadap jasad dan Salam perpisahan antar angota badan,apabila seorang hamba sudah sampai pada Naza, maka terdengarlah penyeru dari sisi Allah Taala. Tinggalkan Ia supaya beristirahat. Demikian pula jika ruh itu sampai kedua lutut dan pusar. Dan jika sudah sampai pada kerongkongan, maka datanglah panggilan : Tinggalkanlah Ia sampai anggota anggota badan itu minta idzin berpisah dengan anggota badan lainnya. Maka, mata yang kanan minta idzin dengan mata yang kirinya, Tangan kanan dangan tangan kiri, kaki kanan dengan kaki Dirinya,sambil mengucapkan salam : Assalamu alaykum ilaa yawmil Qiyaamahti Keselamatan semoga tetap bagimu sampai hari kiamat 11.Salam perpisahan antara jasad dan ruh 12.di bentangkannya sayap kanan malaikat jibril yang seluas angakasa di atas ahli mayit calon surga sehingga ia bisa melihat tempatnya di surgadi bentangkannya sayap kiri malaikat jibril yang seluas angakasa di atas ahli mayit calon neraka sehingga ia bisa melihat tempatnya di Neraka 13.Ruh seorang mukmin akan keluar dari jasadnya, seperti keluarnya rambut dari adonan tepung.malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang ahli neraka seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (QS. Al-Anfal {8} : 50). 14. Panggilan dari langit ketika ruh keluar dari tubuh.Ruh sudah terpisah dengan tubuh, maka Ia dipanggil dari langit dengan tiga kali jeritan :-Wahai anak Adam ! Apakah engkau meninggalkan dunia, ataukah dunia meninggalkan engkau ?- Apakah engkau mengumpulkan dunia, ataukah dunia mengumpulkan engkau ?- Apakah engkau mematikan dunia, ataukah dunia mematikan engkau ?

1. Jelaskan tanda dari sakaratul maut!Dalam Al Quran, Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman (yang sudah marifatullah)akan diberitahukan tanda-tanda datangnya kematian yang akan menimpa dirinya bahkan tanda-tanda kematian itu sebenarnya dapat juga dibaca oleh saudara-saudara seimannya.

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara maruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. (QS.Al-Baqarah: 180)Allah memang tidak menjelaskan secara terperinci tentang tanda-tanda datangnya proses kematian serta bagaimana rasa dan pengalaman disaat datangnya kematian. Tetapi para ahli marifatullah telah menyusun berbagai buku dan keterangan yang berkaitan dengan hal tersebut. Dan penyusunan buku-buku dan keterangan tentang tanda-tanda kematian dan pengalaman mati, tentunya berdasarkan kepada Al Quran dan Sunnah Rasulullah Saw serta renungan ilham dan petunjuk dari Allah Swt.Kyai Ageng Usman Efendi Nitiprayitna DW (Ki Ageng Nitiprana DW) adalah pewaris ilmu Tasawuf generasi ke sembilan dari Sunan Kudus, adalah salah satu Ulama Tasawuf yang berhasil menyusun tanda-tanda kematian yang bisa diketahui satu tahun sebelum seseorang meninggal dunia. Berikut tanda-tanda kematian yang dapat dikenali satu tahun sebelum berpisahnya Roh dan Jasad (Qiamat Sugro) :1. Dua belas Bulansebelum kematian menjemput, akan mendengar suara-suara aneh yang belum pernah didengar dan suara tersebut lain dengan suara yang ada didunia.2. Sembilan Bulansebelum kematian menjemput, tiba-tiba melihat sinar matahari bersinar hitam.3. Enam bulansebelum kematian menjemput, tiba-tiba melihat air berwarna merah (kemerah-merahan). Sedangkan api tampaknya berwarna hitam4. Seratus Harisebelum kematian menjemput, sekonyong-konyong di depan mata tampak seperti terbentang laut yang luas, dimana seolah-olah ada sesuatu yang berwarna putih terlentang, sehingga kelihatan mayat dipocong-pocong dan dibungkus.5. Delapan puluh Harisebelum kematian menjemput, apabila menopang tangan di atas kening sendiri lengan tangan dihadapan, ia tidak akan melihat lengan tangannya.6. Tujuh puluh Harisebelum kematian menjemput, tidak dapat menggerakkan jari manisnya dengan leluasa sebagaimana mestinya.7. Enam puluh Harisebelum kematian menjemput, tiba-tiba akan melihat bahwa matahari tampaknya seolah-olah kaca cermin yang didalamnya terdapat bayangan diri pribadi sendiri berupa wajahnya sendiri.8. Lima puluh Harisebelum kematian menjemput, tiba-tiba melihat sejenis cahaya luar biasa indah gemilang, tetapi sekejap menghilang.9. Empat puluh Harisebelum kematian menjemput, kuping akan berdengung terus menerus.10. Tiga puluh Harisebelum kematian menjemput, perasaan kadang-kadang kosong dan hampir tidak ingat apa apa.11. Dua puluh Harisebelum kematian menjemput, dimata seperti ada yang bergerak terus menerus.12. Tujuh Harisebelum kematian menjemput, langit-langit mulut apabila dijilat dengan ujung lidah tidak terasa geli.13. Tiga Harisebelum kematian menjemput, mendengar suara gaduh dan kadang-kadang mendengar suara tangis bayi yang baru lahir.14. Dua empat Jamsebelum kematian menjemput, nafas yang keluar dari hidung terasa sangat dingin, sedang lidah terasa panas. Hidungmenjadi kuncup. Denyut yang ada pada kedua kaki semakin hilang dan denyut bagian dada bergetar hebat.15. Tiga Jamsebelum kematian menjemput, jalan nafas mulai berkurang, karena sebagian nafasnya mulai berkumpul dengan suatuangan-angan untuk dibawa pulang oleh NUR MUHAMMAD ke hadirat Ilahi Rabbi.Imam Ghazali rahimahullah diriwayatkanmemperoleh tanda-tanda ini sehingga beliau menyiapkan dirinya untuk menghadapi datangnya kematian.Beliau menyiapkan dirinya dengan mandi dan berwuduk serta mengkafani tubuhnya, kecuali bagian kepalanya.Kemudian Imam Ghozali memanggil kakaknya yaitu Imam Ahmad Iuntuk meneruskan mengkafani kepalabeliau. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafani bahagian mukanya.

Selain itu pada proses sakaratul maut, timbul perasaan ingin bertobat, sesuai dalil berikut

(99)

Hingga kelak bila maut telah datang kepada masing-masing mereka, dia akan berkata: Tuhanku; kembalikan sajalah aku ke dunia.

(100)

Supaya aku kerjakan amal yang shalih, yang dahulu telah kutinggalkan. Tidak sekali-kali! Itu cuma kata-kata yang diucapkannya saja. Sedang di belakang mereka telah ada barzakh (dinding pembatas), sampai kelak kepada hari mereka akan dibangkitkan. (QS. Al-Muminun: 99-100)

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (Al-Jumuah: 8)

1. Jelaskan sebab dari sakaratul maut!Manusia hidup di dunia ini telah ditentukan ajalnya, telah dijatah lama kehidupannya. Dengan berjalannya hari-hari, berlalunya bulan demi bulan, dan bergantinya tahun-tahun, maka sesungguhnya semua itu mendekatkan manusia kepada ajalnya. Ironisnya, mayoritas manusia tidak memperhatikan itu, bahkan kebanyakan sibuk dan menyibukkan diri dengan berbagai urusan dunia yang fana dan melalaikan akhirat yang kekal selamanya.Allh Azza wa Jalla berfirman :

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. [al-Ala/87: 16-17].Banyak faktor yang menjadi penyebab kematian menghadang manusia. Salah satu di antaranya pasti menimpanya, tidak ada pilihan. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah memberitakan hakikat ini dalam hadits, diantaranya:

Dari Mutharrif bin Abdillah bin asy-Syikhkhir, dari bapaknya, ia berkata: Raslullh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Telah diciptakan di dekat anak Adam sembilan puluh sembilan musibah (sebab kematian). Jika dia tidak terkena semua musibah itu, dia pasti mengalami ketuaan. [HR Tirmidzi, no. 2456; Abu Nuaim dalam al-Hilyah, 2/211. Imam Tirmidzi berkata, Hadits ini hasan shahih gharib. Syaikh al-Albani berkata,Hasan.]Kandungan dari sembilan puluh sembilan dalam hadits ini memiliki maksud yang sangat banyak, bukan membatasi dengan jumlah sembilan puluh sembilan saja. Sedangkan maniyyah, artinya ialah musibah atau kematian, wallhu alam.Ada dua makna yang disebutkan Ulama tentang hadits ini.1. Sangat banyak faktor-faktor yang menjadi penyebab kematian manusia. Seandainya manusia itu berulang kali selamat dari sebab-sebab kematian yang berupan penyakit, kelaparan, tenggelam, terbakar, dan lainnya, niscaya dia pasti mengalami ketuaan sampai meninggaldunia.2. Asal penciptaan manusia tidak terlepas dari musibah, bencana dan penyakit.seperti dikatakan Ibnu Atha rahimahullah:

Artinya: selama engkau berada di dunia ini, jangan heran terjadinya kesusahan-kesusahan.Jika seseorang tidak tertimpa semua musibah itu, dan ini sangat jarang terjadi, pasti akan ditimpa penyakit paling ganas yang tidak ada obatnya, yaitu ketuaan. Intinya, dunia adalah penjara seorang mukmin dan surga orang kafir. Sehingga sepantasnya seorang Mukmin bersabar menghadapi keputusan Allh, ridha terhadap yang ditakdirkan dan diputuskan Allh.Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:Dari Usmah bin Syarik, bahwa Raslullh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Hendaklah kamu berobat, wahai hamba-hamba Allh, karena sesungguhnya Allh tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan obat bersamanya, kecuali kematian dan ketuaan. [HR Ahmad, no. 18478; dishahhkan oleh Syuaib al-Arnauth]AJAL MANUSIA LEBIH DEKAT DARIPADA ANGAN-ANGANNYAManusia memiliki beraneka angan-angan sesuai dengan keyakinannya, atau orang-orang sekitarnya yang mempengaruhinya, atau lainnya. Banyak orang yang memiliki angan-angan tentang dunia dan kemewahannya; Pekerjaan mudah, rumah dan mobil mewah, dan perkara wah lainnya. Namun kebanyakan tidak menyadari bahwa sesungguhnya kematian lebih dekat dari angan-angan.Oleh karena itu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam banyak mengingatkan kepada umatnya tentang masalah ini. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah menjelaskan masalah tersebut dengan membuat gambar yang dituliskan, sehingga hal itu lebih menjadikan gamblang dan menyentuh hati orang-orang yang memperhatikan.Hal ini sebagaimana disebutkan di dalam hadits shahh di bawah ini, yang artinya:Dari Abdullh Radhiyallahu anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menggambar persegi empat dan membuat garis yang keluar darinya di tengahnya. Beliau juga membuat garis-garis kecil ke arah garis yang berada di tengah tersebut dari arah sampingnya. Beliau bersabda, Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajalnya, mengelilinginya atau telah mengelilinginya. Sedangkan (garis) yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ia tidak terkena ini (suatu jenis musibah, Pen), dia pasti terkena ini (suatu jenis musibah, Pen). Jika dia tidak terkena ini, dia pasti terkena ini. [HR. al- Bukhri, no. 6054].

1. Jelaskan etika dokter islami dalam penanganan sakaratul maut!Sebagai dokter islam harus mampu membimbing pasien :1. Menalqin pasienSesuai sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,Talqinilah orang yang akan wafat di antara kalian dengan, Laa illaaha illallah. Barangsiapa yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat, Laa illaaha illallaah, maka ia akan masuk surga suatu masa kelak, kendatipun akan mengalami sebelum itu musibah yang akan menimpanya. Dokter muslim dalam mentalkinkan kalimah laaillallah dapat dilakukan pada pasien muslim menjelang ajalnya terutama saat pasien akan melepaskan nafasnya yang terakhir sehingga diupayakan pasien meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Para ulama berpendapat, Apabila telah membimbing orang yang akan meninggal dengan satu bacaan talqin, maka jangan diulangi lagi. Kecuali apabila ia berbicara dengan bacaan-bacaan atau materi pembicaraan lain. Setelah itu barulah diulang kembali, agar bacaan La Ilaha Illallha menjadi ucapan terakhir ketika menghadapi kematian. Para ulama mengarahkan pada pentingnya menjenguk orang sakaratul maut, untuk mengingatkan, mengasihi, menutup kedua matanya dan memberikan hak-haknya." (Syarhu An-nawawi Ala Shahih Muslim : 6/458)

Ciri-ciri pokok pasien yang akan melepaskan nafasnya yang terakhir, yaitu : 1. penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab,2. kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat. 3. Nadi mulai tak teratur, lemah dan pucat. 4. Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene stokes. 5. Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih pasrah menerima.

2. Hendaklah mendoakannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali kata-kata yang baikBerdasarkan hadits yang diberitakan oleh Ummu Salamah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda.Artinya : Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang yang hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan yang baik-baik karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan. Maka dokter harus berupaya memberikan suport mental agar pasien merasa yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya, mendoakan dan menutupkan kedua matanya yang terbuka saat roh terlepas dari jasadnya.

3. Berbaik Sangka kepada AllahDokter membimbing pasien agar berbaik sangka kepada Allah SWT, seperti di dalam hadits Bukhari Tidak akan mati masing-masing kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT. Hal ini menunjukkan apa yang kita pikirkan seringkali seperti apa yang terjadi pada kita karena Allah mengikuti perasangka umatNya

4. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut Disunnahkan bagi orang-orang yang hadir untuk membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air atau minuman. Kemudian disunnahkan juga untuk membasahi bibirnya dengan kapas yg telah diberi air. Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-kata. Dengan air dan kapas tersebut setidaknya dapat meredam rasa sakit yang dialami orang yang mengalami sakaratul maut, sehingga hal itu dapat mempermudah dirinya dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. (Al-Mughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah)5. Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat

Kemudian disunnahkan untuk menghadapkan orang yang tengah sakaratul maut kearah kiblat. Sebenarnya ketentuan ini tidak mendapatkan penegasan dari hadits Rasulullah Saw., hanya saja dalam beberapa atsar yang shahih disebutkan bahwa para salafus shalih melakukan hal tersebut. Para Ulama sendiri telah menyebutkan dua cara bagaimana menghadap kiblat :

1. Berbaring terlentang diatas punggungnya, sedangkan kedua telapak kakinya dihadapkan kearah kiblat. Setelah itu, kepala orang tersebut diangkat sedikit agar ia menghadap kearah kiblat.2. Mengarahkan bagian kanan tubuh orang yang tengah sakaratul maut menghadap ke kiblat. Dan Imam Syaukai menganggap bentuk seperti ini sebagai tata cara yang paling benar. Seandainya posisi ini menimbulkan sakit atau sesak, maka biarkanlah orang tersebut berbaring kearah manapun yang membuatnya selesai.

1. Jelaskan pengertian kematian menurut syariat islam! Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS: Ali Imran Ayat: 145)1

Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS: Al-Jumuah Ayat: 8)1

Kematian Adalah IstirahatDari Abu Qatadah ra., dia berkata, Suatu ketika iring-iringan jenazah melewati Rasulullah Saw. maka beliau bersabda, Dia istirahat atau diistirahatkan darinya. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, apa itu istirahat dan diistirahatkan? beliau bersabda, Seorang hamba Mukmin istirahat dari kelelahan dunia. Sedangkan hamba pendosa, membuat manusia, negeri, pepohonan, dan binatang ternak diistirahatkan (dari perbuatan buruknya). (HR. Al-Bukhari dan Muslim)2

Makna KematianAyat-ayat Al-Quran dan Hadis, serta pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman menunjukkan bahwa kematian berarti perubahan keadaan, bahwa ketika jiwa terpisah dari raga, maka ia akan menerima pahala dan siksa, serta terpisahnya nyawa dari badan berarti hilangnya kekuatan dan daya nyawa atas badan. Anggota-anggota tubuh adalah alat-alat jiwa. Jiwa menggunakan anggota-anggota badan dalam melakukan pekerjaan dan menjalakan usaha jiwa. Ia menangkap dengan tangan, mendengarkan dengan telinga, melihat dengan mata dan mendapatkan pengetahuan tentang segala sesuatu. Jiwa tanpa alat-alat ini tidak akan mengetahui hubungan antar sesuatu. Oleh karena itu, jiwalah yang mengalami penderitaan, kepedihan dan kesakitan serta merasai kesenangan dan kebahagiaan. Badan tidak merasakan kesedihan/ kesakitan atau kebahagian/ kesenangan, tidak ada hubungan perasaan-perasaan dengan badan. Lenyapnya dan tercabutnya kekuatan untuk melakukan pekerjaan atau menjalakan usaha dapat diibaratkan seperti anggota tubuh yang menjadi lumpuh atau layuh disebabkan oleh remati atau penyakit lainnya. Jiwa tidak dapat memberikan pengaruh atas badan. Setiap anggota tubuh adalah alat jiwa yang karenanya ia mampu melakukan gerak dan kerja. Jiwa di sini pengertiannya adalah sesuatu yang mampu merasakan penderitaan/ kesedihan/ kesakitan dan mengalami kegembiraan/ kesenangan/ kebahagiaan. Adapun yang dimaksud manusia di sini adalah jiwanya yang dapat mengalami perasaan sedih atau senang, bahagia atau sengsara. Bukan jiwa manusia yang mengalami mati tetapi badan. Jiwa manusia tidak akan merasai mati. Sejak penciptaannya, jiwa bersifat kekal meskipun diciptakan. Mati berarti berpisahnya jiwa dari tubuh dan tubuh berhenti (tidak lagi) menjadi alat jiwa, karena kelumpuhan dan kelayuhan suatu anggota tubuh berarti tidak dapat lagi menjadi alat bagi tubuh. Mati berarti lumpuhnya seluruh anggota tubuh, yang berada di luar maupun di dalam, tetapi bagian utama dari manusia yaitu jiwa atau ruh, masih tetap ada.

1. Jelaskan pengertian kematian menurut medis!Mati menurut ilmu kedokteran didefinisikan sebagai berhentinya fungsi sirkulasi dan respirasi secara permanen (mati klinis). Dengan adanya perkembangan teknologi ada alat yang bisa menggantikan fungsi sirkulasi dan respirasi secara buatan. Oleh karena itu definisi kematian berkembang menjadi kematian batang otak. Brain death is death. Mati adalah kematian batang otak (Idries, 1997). Menetapkan apakah korban masih hidup atau telah mati dapat kita ketahui dari masih adanya tanda kehidupan dan tanda-tanda kematian. Tanda kehidupan dapat kita nilai dari masih aktifnya siklus oksigen yang berlangsung dalam tubuh korban. Sebaliknya, tidak aktifnya siklus oksigen menjadi tanda kematian (AlFatih II, 2007).

Jenis Kematian Agar suatu kehidupan seseorang dapat berlangsung, terdapat tiga sistem yang mempengaruhinya. Ketiga sistem utama tersebut antara lain sistem persarafan, sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan. Ketiga sistem itu sangat mempengaruhi satu sama lainnya, ketika terjadi gangguan pada satu sistem, maka sistem-sistem yang lainnya juga akan ikut berpengaruh (Dalam tanatologi dikenal beberapa istilah tentang mati, yaitu mati somatis (mati klinis), mati suri, mati seluler, mati serebral dan mati otak (mati batang otak). Mati somatis (mati klinis) ialah suatu keadaan dimana oleh karena sesuatu sebab terjadi gangguan pada ketiga sistem utama tersebut yang bersifat menetap (Idries, 1997). Pada kejadian mati somatis ini secara klinis tidak ditemukan adanya refleks, elektro ensefalografi (EEG) mendatar, nadi tidak teraba, denyut jantung tidak terdengar, tidak ada gerak pernapasan dan suara napas tidak terdengar saat auskultasi. Mati suri (apparent death) ialah suatu keadaan yang mirip dengan kematian somatis, akan tetapi gangguan yang terdapat pada ketiga sistem bersifat sementara. Kasus seperti ini sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat aliran listrik dan tenggelam (Idries, 1997). Mati seluler (mati molekuler) ialah suatu kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ tidak bersamaan(Budiyanto, 1997). Mati serebral ialah suatu kematian akibat kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem pernapasan dan kardiovaskuler masih berfungsi dengan bantuan alat (Budiyanto, 1997).

Mati otak (mati batang otak) ialah kematian dimana bila telah terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial yang irreversible, termasuk batang otak dan serebelum. Dengan diketahuinya mati otak (mati batang otak) maka dapat dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan (Budiyanto, 1997).

Cara Mendeteksi Kematian Melalui fungsi sistem saraf, kardiovaskuler, dan pernapasan, kita bisa mendeteksi hidup matinya seseorang. Untuk mendeteksi tidak berfungsinya sistem saraf, ada lima hal yang harus kita perhatikan yaitu tanda areflex, relaksasi, tidak ada pegerakan, tidak ada tonus, dan elektro ensefalografi (EEG) mendatar/ flat. Untuk mendeteksi tidak berfungsinya sistem kardiovaskuler ada enam hal yang harus kita perhatikan yaitu denyut nadi berhenti pada palpasi, denyut jantung berhenti selama 5-10 menit pada auskultasi, elektro kardiografi (EKG) mendatar/ flat, tidak ada tanda sianotik pada ujung jari tangan setelah jari tangan korban kita ikat (tes magnus), daerah sekitar tempat penyuntikan icard subkutan tidak berwarna kuning kehijauan (tes icard), dan tidak keluarnya darah dengan pulsasi pada insisi arteri radialis. Untuk mendeteksi tidak berfungsinya sisteim pernapasan juga ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, antara lain tidak ada gerak napas pada inspeksi dan palpasi, tidak ada bising napas pada auskultasi, tidak ada gerakan permukaan air dalam gelas yang kita taruh diatas perut korban pada tes, tidak ada uap air pada cermin yang kita let akkan didepan lubang hidung atau mulut korban, serta tidak ada gerakan bulu ayam yang kita letakkan didepan lubang hidung atau mulut korban (Modi, 1988) Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda kematian yang perubahannya biasa timbul dini pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian. Perubahan tersebut dikenal sebagai tanda kematian yang nantinya akan dibagi lagi menjadi tanda kematian pasti dan tanda kematian tidak pasti.

A. Tanda kematian tidak pasti 1. Pernapasan berhenti, dinilai selama lebih dari 10 menit. 2. Terhentinya sirkulasi yang dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba. Universitas Sumatera Utara 3. Kulit pucat. 4. Tonus otot menghilang dan relaksasi.5. Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah kematian. 6. Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan dengan meneteskan air mata (Budiyanto, 1997).

B. Tanda kematian pasti 1. Livor mortis Nama lain livor mortis ini antara lain lebam mayat, post mortem lividity, post mortem hypostatic, post mortem sugillation, dan vibices. Livor mortis adalah suatu bercak atau noda besar merah kebiruan atau merah ungu (livide) pada lokasi terendah tubuh mayat akibat penumpukan eritrosit atau stagnasi darah karena terhentinya kerja pembuluh darah dan gaya gravitasi bumi.

2. Kaku mayat (rigor mortis) Kaku mayat atau rigor mortis adalah kekakuan yang terjadi pada otot yang kadang-kadang disertai dengan sedikit pemendekan serabut otot, yang terjadi setelah periode pelemasan/ relaksasi primer; hal mana disebabkan oleh karena terjadinya perubahan kimiawi pada protein yang terdapat dalam serabut-serabut otot (Gonzales, 1954). a. Cadaveric spasme Cadaveric spasme atau instantaneous rigor adalah suatu keadaan dimana terjadi kekakuan pada sekelompok otot dan kadang-kadang pada seluruh otot, segera setelah terjadi kematian somatis dan tanpa melalui relaksasi primer (Idries, 1997). b. Heat Stiffening Heat Stiffening adalah suatu kekakuan yang terjadi akibat suhu tinggi, misalnya pada kasus kebakaran (Idries, 1997). c. Cold Stiffening Cold Stiffening adalah suatu kekakuan yang terjadi akibat suhu rendah, dapat terjadi bila tubuh korban diletakkan dalam freezer, atau bila suhu keliling sedemikian rendahnya, sehingga cairan tubuh terutama yang terdapat sendi-sendi akan membeku (Idries, 1997).3. Penurunan suhu tubuh (algor mortis) Algor mortis adalah penurunan suhu tubuh mayat akibat terhentinya produksi panas dan terjadinya pengeluaran panas secara terusmenerus. Pengeluaran panas tersebut disebabkan perbedaan suhu antara Universitas Sumatera Utara mayat dengan lingkungannya. Algor mortis merupakan salah satu perubahan yang dapat kita temukan pada mayat yang sudah berada pada fase lanjut post mortem.

4. Pembusukan Pembusukan mayat nama lainnya dekomposisi dan putrefection. Pembusukan mayat adalah proses degradasi jaringan terutama protein akibat autolisis dan kerja bakteri pembusuk terutama Klostridium welchii. Bakteri ini menghasilkan asam lemak dan gas pembusukan berupa H2S, HCN, dan AA. H2S akan bereaksi dengan hemoglobin (Hb) menghasilkan HbS yang berwarna hijau kehitaman. Syarat terjadinya degradasi jaringan yaitu adanya mikroorganisme dan enzim proteolitik. Proses pembusukan telah terjadi setelah kematian seluler dan baru tampak oleh kita setelah kira-kira 24 jam kematian. Kita akan melihatnya pertama kali berupa warna kehijauan (HbS) di daerah perut kanan bagian bawah yaitu dari sekum (caecum). Lalu menyebar ke seluruh perut dan dada dengan disertai bau busuk.

1. Jelaskan kewajiban dan hak orang hidup terhadap orang meninggal!Apabila ada orang Islam meninggal dunia, maka orang-orang Islam wajib (fardhu kifayah) untuk mengurusnya, artinya sesuatu perbuatan yang cukup dikerjakan oleh beberapa orang saja, atau apabila sesuatu perbuatan itu telah dilakukan oleh seseorang, maka gugurlah yang lain dari kewajibannya. Akan tetapi apabila jenazah itu sampai terlantar, tidak ada yang melaksanakan, maka semua kaum muslimin yang ada berdosa.1.MemandikanKewajiban pertama yang harus dilakukan terhadap jenazah adalah memandikannya.Salah satu petunjuk dalam memandikan jenazah terdapat dalam hadits yang artinya:Mandikanlah dia dengan air serta daun bidara (atau sesuatu yang dapat membersihkan seperti sabun).( H.R. Bukhori :1186)Jenazah dimandikan jika ia memenuhi beberapa syarat, yaitu :a)Orang Islam,b)Tubuhnya masih ada walaupun hanya sebagian yang ditemukan, misalnya karena peristiwa kecelakaan,c)Tidak mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Allah), berdasarkan hadits yang artinya:Saya menjadi saksi atas mereka (yang mati dalam perang Uhud) pada hari kiamat. Lalu Rasulullah memerintahkan orang-orang yang gugur dalam Perang Uhud, supaya dikuburkan dengan darah mereka, tidak dimandikan, dan tidak disalatkan.(H.R al-Bukhari: 3771)Memandikan jenazah dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:a)Mempersiapkan dahulu segala keperluan untuk mandi.b)Mempersiapkan air mutlak.(Air mutlak yaitu Air suci dan mensucikan. Contohnya, Air ledeng, air mata air, air hujan, Air Sungai, Air Sumur.)c)Letakkan mayat di tempat yang tinggi, seperti bangku panjang, Mayit dibaringkan dan diletakkan di tempat yang agak tinggi, seperti di atas dipan atau dipangku oleh tiga atau empat orang. Hal ini dilakukan guna mencegah mayit supaya tidak terkena percikan.d)Tempat memandikan sebaiknya pada tempat tertutup, atau gunakan tabir untuk melindungi tempat memandikan dari pandangan umum. Ditaburi wewangian, semisal dengan membakar dupa, yang berguna untuk mencegah bau yang keluar dari tubuh mayit, selain juga karena ada Ulama yang berpendapat supaya Malaikat turun memberikan rahmatnya.e)Ganti pakaian jenazah dengan pakaian basahan, seperti sarung agar lebih mudah memandikannya.f)Sewaktu memandikan jenazah, badan ditutup terutama auratnya.g)Menyediakan air secukupnya, sabun, air kapur barus, wangi-wangian. Sarung tangan 1 atau 2 stel, handuk atau kain, kain basahan dan lain-lain yang diperlukan.h)Waktu memandikan sebaiknya di sekitarnya diberi wangi-wangian yang dibakar seperti ratus/menyan arab, untuk menghindari bau.i)Memandikan dengan bilangan ganjil, 3, 5, 7, 9 atau lebih.j)Pertama-tama bersihkan semua kotoran, najis dari seluruh badan janazah, sebersih-bersihnya dengan hati-hati dan lembut. Sebaiknya memakai sarung tangan.k)Memijit/menekan perutnya perlahan-lahan, dengan hati-hati sekali. Bersihkan mulutnya, sebaiknya memakai lap (sarung tangan) supaya jangan tersentuh auratnya. Membersihkan kotoran kuku kaki dan kuku tangan dengan memakai tangkai suruh atau tangkai ketela pohon atau sejenisnya.l)Menyiram air ke seluruh anggota badan sebelah kanan, kemudian menyiram pada anggota badan sebelah kiri, bersihkan dengan sabun atau daun bidara. Terakhir, siram dengan air kapur barus dan wangi-wangian.(Jika terdapat najis yang sulit untuk dihilangkan, semisal najis di bawahkuncup, maka setelah dimandikan, mayit langsung di makamkan tanpa disholati terlebih dahulu. Namun ada yang berpendapat, bahwa bagian anggota tubuh mayit yang tidak terbasuh bisa diganti dengan tayammum dan najisnya dihukumimafu/dimaafkan)m)Apabila janazahnya wanita, supaya rambut dijalin dikepang 3 bagan, waktu dimandikan. Dan rambut diurai kembali pada waktu dikeramas.n)Terakhir wudlukan. Dengan cara mengucurkan air dari wajah sampai kaki.o)Setelah selesai memandikan dengan baik, bersihkan/keringkan badannya dengan haduk.2.MengkafaniMengkafankan atau membungkus dengan kain putih merupakanfardlu kifayah. Kewajiban mengkafankan dan segala penyelenggaraan janazah, diambilkan dari harta peninggalan mayat. Apabila mayat tidak meninggalkan apa-apa atau harta khusus untuk keperluan ini, maka yang wajib membiayai adalah orang yang memikul, yang member nafkah ketika masih hidup.Apabila yang disebutkan di atas juga tidak ada, maka diambilkan dari harta Baitul-Mal Umat Islam, atau ditanggung oleh kaum muslimin yang mampu untuk mengurusi.Cara mempergunakan atau mengkafankan jenazah.Jenazah laki-lakia)3 lembar kain kafan dibentangkan dengan cara disusun. Kain yang paling lebar dibentangkan dibawah sendiri. Atau tiga lembar kain kafan dibentangkan, kain letaknya agak serong, atas melebar bawah mengecil. Lembar demi lembar kain dilulut dengan wangi-wangian.b)Sediakan kain/tali pengikat janazah secukupnya diletakkan di bawah kain kafan yang telah dibentangkan.c)Terdiri dari 3 ( tiga lapis1lembar) kain kafan putih dibentangkan dengan cara disusun lembaran paling bawah lebih lebar. Baringkan mayat di atas kain kafan, selimuti janazah dengan kain kafan, temukan dari yang paling atas (no. 1-no. 3). Ikat dengan tali tiga atau lima ikatan.d)Sediakan kapas secukupnya, dengan diberi wangi-wangi kayu cendana.e)Angkat janazah dengan hati-hati, baringkan di atas kain kafan, dengan diberi wagi-wagian.f)Tutup dengan kapas bagian-bagian : wajah, kemaluan, buah dada, telinga, siku-siku tangan, tumit.g)Tutup/selimuti janazah dengan kain kafan dari yang paling atas selembar-selembar ikat dengan tali tiga atau lima ikatan.Jenazah perempuana)Susun, bentangkan kain-kain potongan dengan rapi.b)Angkat janazah dengan hati-hati, baringkan di atas kain kafan, dengan diberi wangi-wangian.c)Tutup dengan kapas bagian-bagian : wajah, kemaluan, buah dada, telinga, siku-siku tangan, tumit.d)Mengikat pinggul dan kedua pahanya dengan kain. Pasang dan selimutkan kain dari pinggang sampai kaki. Pasangkan baju kurungnya. Pasangkan kerudung kepalanya. Sebaiknya rambut yang panjang dikepang menjadi 3. Terakhir membungkus dengan kain kafan yang paling bawah, paling lebar. Ikat dengan tali tiga atau lima ikatan. Sebaiknya arah kepala mayat sebelah atas, diberi lampu penerangan untuk tanda, bahwa itu janazah, arah mayat membujur ke utara ( bagi orang Indonesia).Kain kafan terdiri dari 5 lembar :a)1 lembar paling lebar ditaruh paling bawah ( untuk pembungkus, seluruh badan jenazah).b)1 lembar kain penutup kepala.c)1 lembar baju kurung setelah dilipat menjadi 2 (Pada tengahnya diberi lubang. Seukuran leher, sebelah depan dirobek/dipotong sedikit, memanjang. Setelah kain baju kurung direntangkan.d)1 lembar kain basahan untuk penutup pinggul samapi paha atau bisa juga dipakai model celana dalam.e)1 lembar kain penutup untuk penutup pinggang sampai kaki.f)1 lembar kain kafan secukupnya, untuk dipakai paling luar sendiri pembungkus seluruh badan janazah.3.Menshalatia)Syarat shalat jenazahMenutup aurat, suci dari hadas baik kecil maupun besar, suci badan, pakaian, dan tempat serta menghadap kiblat.Mayit orang Islam yang sudah dimandikan dan dikafani,Mayit diletakkan di depan orang yang mensholatkan, kecuali shalat yang dilakukan secara ghaib.b)Tata cara shalat jenazahUntuk janazah laki-laki posisi berdiri Imam, setentang/searah kepala mayat, atau searah dada ke atas.Untuk janazah perempuan, posisi Imam setentang/searah lambung atau pertengahan mayat.c)Hal-hal yang perlu diperhatikanShalat janazah, sebaik-baiknya dilakukan dengan berjamaah dan dibuat 3 shof.Bagi perempuan diperbolehkan shalat janazah secara bersama-sama kaum lelaki atau bergantian. Shalat janazah boleh dilakukan di dalam masjid atau di rumah janazah atau di tempat lainnya.d)Rukun, cara mengerjakan shalat jenazahShalat janazah tidak memakai ruku dan tidak memakai sujud, serta tidak dengan adzan dan iqamah, cukup berdiri saja.Yang harus dipersiapkan oleh seseorang apabila akan melakukan shalat janazah yaitu :Suci dari hadats kecil maupun hadats besar.Suci badan, pakaian dan tempat.Menutup auratnya.Menghadap kiblat.e)Cara shalat jenazahOrang yang menyalati janazah hendaknyaTahbirotul ihromdan berniat di dalam hati dan menshalatkan dengan ikhlas.Membaca surat Al-Fatihah.Melakukan takbir kedua.Membaca sholawat kepada Nabi SAW.Melakukan takbir yang ketigaMelakukan takbir keempat Membaca salam4.MenguburkanMengantarkan/mengiring jenazah. Apabila pelaksanaan jenazah sudah cukup, segera membawa jenazah ke tempat pemakamannya, jangan sampai menahan jenazah terlalu lama berada di rumah.Sebaiknya untuk mengiring jenazah, semua pengiring berjalan kaki, pengiring berada di sekitar jenazah, di muka, belakang, kanan, kiri dan sunnah memikulnya bergantian. Bagi yang memikul bergantian biasannya mempergunakan usungan (pandosa : bahasa jawa) dalam pembawa jenazah kecuali bagi mereka yang jarak antara rumah dengan tempat pemakaman terlalu jauh, mereka membawa jenazah dengan memakai kereta jenazah/mobil (ambulance jenazah).Yang perlu diperhatikan dalam mengiring/mengantarkan jenazah.a)Supaya diciptakan suasana tenangb)Sebaiknya membaca-baca /dzikir dalam hati atau bersuara pelan-pelan, berdoa untuk janazah.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguburkan jenazah, ialah :a)Liang kubur, sekurang-kurangnya diperkirakan bau mayit tidak akan sampai tercium keluar, atau jangan sampai dapat dibongkar binatang buas.b)Dianjurkan dengan memakai liang lahat, yakni digali kira-kira cukup untuk si mayat.c)Mayit dimiringkan di atas lambung kanan, tepat di liang lahat menghadap kiblat.d)Muka dan ujung kaki mayit dikenakan tanah, dan karena itu kain kafan yang menutup muka dan kakinya supaya sedikit dibuka dan dilepas semua talinya agar dapat menyentuh tanah.e)Kemudian liang lahat itu ditutup dengan kayu dan sejenisnya.f)Selanjutnya liang kubur ditimbun atau diurug dengan tanah dengan dipadatkan, bagian atas sedikit lebih ditinggikan dari sekitarnya dengan tidak dimujungkan tetapi didatarkan.Menguburkan jenazah dan cara memasukkan ke pemakaman.a)Memasukkan janazah dengan meletakkan dari arah kakinya.b)Letakkan badan miring sebelah kanan, dan mukanya menghadap kiblat, diganjal diberi sandaran dengan tanah, supaya tidak terbalik ke belakang (nggoling-bahasa jawa). Sambil mengucapkan:Dengan nama Allah dan atas Agama Rasulullahc)Melepaskan tali ikatan kafan, kemudian ditutup dengan kepingan-kepingan tanah 1 bata, atau bamboo atau papan, baru ditimbuni dengan tanah sampai padat. Telinga sebelah kanan supaya di tempelkan ke tanah.d)Terakhir diberi tanda dengan memancapkan batu nisan diatas kuburan tersebut (maesan:bahasa jawa).e)Kemudian dibacakan doa bersama-sama pengiring jenazah, agar jenazah diampuni dosanya dan agar diberi ketabahan hati dan kebahagiaan.Perlu diketahui:Untuk janazah wanita, waktu memasukkan ke dalam liang kubur hendaknya ditutup dengan kain.Bagi mereka yang turut menurunkan jenazah masuk ke dalam liang kubur, untuk menerima mayat, sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang pada malam hari sebelumnya tidak menggauli istrinya( tidak berkumpul ).KesimpulanJika seorang muslim meninggal dunia, maka orang yang masih hidup yang berada di daerah tersebut berkewajiban untuk mengurusnya. Adapun kewajiban ini bersifatfardhu kifayah, yang artinya bahwa jika jenazah tersebut terlantar maka semua orang didaerah tersebut berdosa, tetapi jika ada sebagian orang saja yang mengurusnya maka semua orang terlepas dari dosa itu.Adapun kewajiban orang hidup terhadap jenazah itu adalah:a)Memandikan.b)Mengkafani.c)Menshalatkan.d)Menguburkan.

9. Jelaskan penanganan sakaratul maut pada saat keadaan darurat!Hal hal yang sunah dilakukan terhadap orang yang sakit parah (muhtadhor);

1. Mengahdapkannyake arah kiblatHal ini bisa dilakukan dengan cara membaringkannyapada lambung sebelah kanan (kepal di utara), jika tidak mampu maka dengan membaringkan pada lambung kirinya (kepala di selatan), dan bila hal ini tidak mampu maka dengan posisi diterlentangkan(mlumah) dan member sejenis bantal dikepalanya agar bisa menghadap kiblat ( diriwayatkan oleh Hakim didalam Mustadrak Hakim )

2. Membacakan surat yasin dengan keras dan surat Ar-Radu dengan lirih,Jika keduanya mungkin di baca, namun jika hanya mungkin membaca salah satunya, maka dibacakan surat yasin untuk mengingatkannyapada urusan akhirat. Jika muhtadhlor (orang yang sudah sekarat) sudah tidak mempunyai perasaan maka yang lebih utama di bacakan surat Ar-Radu, untuk mempermudah keluarnya ruh (diriwayatkan oleh Ahmad didalam Musnad ahmad )

3. Mentalkin (menuntun untuk membaca )Nabi bersabda : ( )barangsiapa yang akhir hayatnya membaca maka ia akan masuk surgaMenurut qaul sahih penalkinan dilakukan satu kali (tidak perlu diulangi), kecuali apabila muhtadlor setelah ditalkin berbicara sekalipun masalaj ukhrawi, maka talkin sunah untuk diulangi lagi. Menurut imam As Shamiri talkin tidak sunat diulangi selama muhtadlor tidak membicarakan urusan duniawi. Talkin untuk orang muslim tidak memakai lafadz tasbih dan ashadu, kedua lafadz tersebut digunakan untuk mentalkin orang kafir yang diharapkan masuk islam.Orang yang melakukan talkin disunahkan bukan ahli waris, bukan musuhnya atau orang yang hasud/iri kepadanya, hal ini bertujuan untuk menghindari dugaan bahwa mereka mengharapkan kematian muhtadlorJika yang ada hanya ahli waris maka hendaknya yang metalkin adalah ahli waris yang paling saying kepadanya. ( diriwayatkan Muslim didalam Shahih Muslim )

4. Memberi minum kepada Muhtadlor (orang yang sakit parah)Hal tersebut disunnahkan, terutama apabila ada tanda bahwa ia meminta minum, sebab pada waktu itu syetan menawarkan minum yang akan ditukar dengan keim

10. Jelaskan batasan penanganan syarI terhadap sakaratul maut!Tak dapat dipungkiri kematian itu tak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari kita. Kematian tidak pandang bulu, anak-anak, remaja maupun orang dewasa sekalipun dapat mengalami hal ini.Kita tak tahu kapan kematian akan menjemput kita. Kematian seakan menjadi ketakutan yang sangat besar di hati kita.Kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu. Dia telah menetapkan kematian atas diri manusia. Sehingga bagaimanapun manusia berupaya menghindar darinya, kematian itu tetap akan mengejarnya.

Allah subhanahuwaTa'alaberfirman:Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [An Nisa:78].Bimbinglah orang yang hendak mati mengucapkan (kalimat/perkataan): Tiada Tuhan Selain Allah (HR.Muslim).Melihat batapa sakitnya sakaratul maut maka bagi sseorang yang mengalami sakit keras hendaknya dilakukan hal-hal antara lain :1.Di bimbing agar berbaik sangka kepada Allah SWT.Rasulullah SAW bersabda :Jangan sampai seorang dari kamu mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allahselanjutnya Ibnu Abas berkataApabila kamu melihat seseorang menghadapi maut, hiburlah dia supaya bersangka baik pada Tuhannya dan akan berjumpa dengan Tuhannya itu(HR: Muslim )2. Hendaklah mendoakannya dan mengucapkan kata-kata yang baik. Dari Ummu Salamah berkata : Rasulullah SAW bersabda: Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang yang hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan yang baik-baik karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.3. Membasahi kerongkongannya dengan air.Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. (Al-Mughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah)Rasulullahshallallahu alahi wa sallambersabda, : Syuhada itu ada lima, yaitu orang yang meninggal karena penyakit thaun,orang yang meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena benturan keras/tbarakan/ tertimpa reruntuhan, dan orang yang gugur di jalan Allah.Kami berharap demikian, pendapat yang lebih tepat wallahu alam-ia (korban tabrakan maut) dihukumi mati syahid,karena merupakan korban tabrakan bus atau bus terbalik atau kecelakaan, semuanya termasuk hukum hadam (meninggal karena benturan keras/hantaman/runtuhan). Dia insya Allah syahid.Jika ia tertabrak bus, atau bus terbalik maka sopir dan penumpangnya dihukumi mati syahid insya Allah- yaitu dari sisi pahala. Ia tetap dimandikan dan dishalatkan.Adapun orang mati syahid yang tidak dimandikan dan tidak dishalatkan mereka adalah yang mati syahid di peperangan.Perlu dicamkan juga hendaknya setiap muslim berangan-angan agar selalu ingin mendapatkan kemuliaan mati syahid dengan niat yang benar dan sungguh-sungguh, karena besarnya keutamaan yang diperoleh oleh syahid. Nabishallallahu alaihi wasallambersabda, Barangsiapa yang memohon syahadah (mati syahid) dengan jujur, maka dia akan diberikan (pahala) syahadah meskipun dia tidak mati syahid.Kematian mendadak merupakan keringanan bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir.(HR. Ibnu Masud)Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (Al Baqarah 154)

11. Jelaskan hubungan kebiasaan semasa hidup dengan akhir kehidupan (sakaratul maut)!

Semasa dalam sakaratul maut, ada orang yang susah untuk mati dan ada pula yang senang matinya. Selalunya yang senang matinya terdiri daripada para syuhada. Contohnya syahid mutaarikah yaitu mati perang sabil, berperang dalam mempertahankan agama Allah. Bagi mereka, mereka tidak terasa sakit mati karena luka pedang itu hanya terasa bagai digigit semut sahaja.

Bagi orang yang mati biasa, ada yang senang dan ada pula yang susah karena berbagai godaan dalam sakaratul maut sehingga membuatkan roh itu susah untuk keluar dari jasadnya. Manakala bagi mereka yang durhaka kepada Tuhan yaitu orang-orang yang mengerjakan dosa besar akan menyebabkan roh mereka susah keluar dari badan. Contoh dosa besar ialah syirik, durhaka kepada kedua orangtua dan menggugurkan anak dalam kandungan.

Kepada orang beriman dan beramal soleh juga mengalami kesusahan di dalam sakaratul maut. Rohnya merasa sulit meninggalkan tubuhnya, ini bukanlah satu hukuman baginya melainkan untuk meninggikan derajatnya di sisi Allah SWT.

KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG-ORANG YANG BERIMAN.Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Adapun orang-orang mukmin yang sedang sakaratul maut, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menggambarkan dengan sabdanya:ketika menjelang roh orang mukmin dicabut, maka datanglah malaikat pencabut nyawa membawa kain sutra yang didalamnya ada minyak kasturi dan sejambak bunga yang wangi, kemudian roh orang Mukmin itu pun dicabut dengan lemah lembut seperti mencabut rambut dari adonan tepung, lalu diserukan kepadanya:Wahai jiwa yang tenteram kembalillah kepada Tuhan-Mu dalam keadaan ridho dan diridhoi dan kembalilah kepada rahmat dan kasih sayang Allah SWT.

Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bahwasanya untuk mereka adalah surga-surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Tiap-tiap kali diberikan kepada mereka suatu pemberian dari semacam buah-buahan, mereka berkata : "Inilah yang telah dijanjikan kepada kita dari dahulu". Dan diberikan kepada mereka akan dia serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada isterii steri yang suci, dan mereka akan kekal di dalamnya.(QS. Al-Baqarah 2:25)

Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka (QS. Yunus 10:4)

KABAR BURUK DARI PARA MALAIKAT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR.Sedangkan orang kafir, maka ruhnya akan keluar dengan susah payah, ia tersiksa dengannya. Nabi menceritakan kondisi sakaratul maut orang kafir atau orang yang jahat dengan sabdanya:

"Sesungguhnya hamba yang kafir (yang jahat) jika akan telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat-malaikat yang kasar akan dari langit dengan wajah yang buruk dengan membawa dari neraka. Mereka duduk sepanjang mata memandang. Kemudian malaikat maut hadir dan duduk di atas kepalanya dan berkata: Wahai jiwa yang keji keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya". Maka ia mencabut (ruhnya) layaknya mencabut saffud (penggerek yang) banyak mata besinya dari bulu wol yang basah. [14]

Gambaran tentang beratnya sakaratul maut dijelaskan dalam Al Qur,an dan hadis. Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata rasakan olehmu siksa neraka yang membakar (niscaya kamu akan merasa sangat nyeri). (QS Al Anfal: 50). Al Quran telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman: "

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): "Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya". [Al An'am: 93]

[Perbuatan orang-orang munafik, yang bangga dalam kesombongannya] Dan apabila dikatakan kepadanya: Bertakwalah kepada Allah, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS. Al-Baqarah 2:206)

DAFTAR PUSTAKAhttp://almanhaj.or.id/content/4058/slash/0/seribu-satu-sebab-kematian-manusia/Al-Quran & Terjemahan Al-Faifi, Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya.2013.Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq.Jakarta:PustakaAl-KautsarMuhammad, Abu Hamid.2007.Ihya Ulumuddin: Takafur, Mati dan Kejadian Setelahnya.Bandung:MarjaBasyiron, KH. M. Abdul Bassith. 1993.Petunjuk Praktis Merawat Janazah. Surabaya: Bintang Terang 99Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jilid. II, Terjemahan Mahyudin Syaf, PT AlMaarif, Bandung, 1994.