PANELMODUL IMMUNOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2016

KELOMPOK 1OLEH:

KELOMPOK

1

Andi Rizky Amalia 110 2015 0014

Amirah Jihan Afry 110 2015 0042

Afrilia Khairunnisa 110 2015 0065

Arnanda Amnu Raizha 110 2015 0087

Rindang Cahyani Abas 110 2015 0101

M. Fauzan Numyani 110 2015 0115

Cindy Purnamasari 110 2015 0136

M. Reza Rifky Utama 110 2015 0155

Pratiwi Annisa Oktaviani 110 2014 0117

SKENARIO 1Seorang wanita, umur 35 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan tiba-tiba terbangun dimalam hari karena gatal-gatal seperti digigit semut diseluruh tubuh. Ia sudah menggunakan minyak tawon tetapi tidak menolong. Hasil pemeriksaan fisik tampak kelopak mata bengkak, telinga, dan seluruh tubuh merah.

Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah, pernafasan, suhu, dan nadi normal, bunyi paru vaskuler dan jantung normal.

KATA KUNCI

Wanita 35 tahun

Kelopak mata bengkak

Gatal seperti digigit semut

Sudah menggunaka

n minyak tawon

Seluruh bagian tubuh

merah

Seluruh tanda vital normal

PERTANYAAN

Jelaskan bagaiman histologi kulit?

Apa yang menyebabkan gatal-gatal dimalam hari? Bagaimana patomekanismenya?

Apa yang menyebabkan kelopak mata bengkak serta telinga dan seluruh bagian tubuh merah?

Bagaimana imunopatogenitas yang terjadi pada kasus tersebut?

Jelaskan tentang tipe-tipe hipersensitivitas!

Bagaimana pemerikasaan penunjang dan tatalaksana pada kasus tersebut?

JELASKAN BAGAIMANA HISTOLOGI KULIT?1.

Referensi: 1), 2)

APA YANG MENYEBABKAN GATAL-GATAL DIMALAM HARI? BAGAIMANA PATOMEKANISMENYA?

2.

GATAL

Teori spesifitas

Teori intesitas

Teori selektivitas

Referensi : 3)

APA YANG MENYEBABKAN KELOPAK MATA BENGKAK SERTA TELINGA DAN SELURUH BAGIAN TUBUH MERAH?

3. Allergen Degranulasi sel mast

histamin, leukotrien, sitokin dan kemokin

Vasodilatasi dan

peningkatan permeabilitas

kapiler

Urtikaria dan angioedema

Referensi : 4)

Referensi : 5)

BAGAIMANA IMUNOPATOGENITAS YANG TERJADI PADA KASUS TERSEBUT?4.

http://www.medicinesia.com/wpcontent/uploads/2012/03/hipersensitivitas-tipe-i.jpg

Antigen/allergen

Sel Th2 aktif

Sel B

Sel plasma

Produksi IgE

Antigen/allergen

Ikatan silang antigen-IgE

Pelepasan mediator vasoaktif amin

Histamin, leukotrin, bradikinin

Produksi IgE

Menimbulkan kontraksi otot polos, meningkatkan permeabilitas

vaskuler dan vasodilatasi, kerusakan jaringan dan anafilaksis.

*6)

Referensi : 6)

JELASKAN TENTANG TIPE-TIPE HIPERSENSITIVITAS!

Reference: Khan, Firdos Alam.2011.Biotechnology fundamentals.USA;CRC Press.

5.

Hipersensitivitas tipe 1

(anafilaksis)

Hipersensitivitas tipe 2 (sitotoksik)

Hipersensitivitas tipe 3

Hipersensitivitas tipe 4

Dimediasi oleh sel TDimediasi oleh Antibodi

*6)

Type Prototype Disorder Immune Mechanisms Pathologic Lesions

Immediate (type I)hypersensitivity

Anaphylaxis; allergies; bronchial asthma(atopic forms)

Production of IgE antibody immediate release of vasoactive amines and other mediators from mast cells; recruitment of inflammatory cells (late-phase reaction)

Vascular dilation, edema,smooth muscle contraction,mucus production,inflammation

Antibody-mediated (type II)hypersensitivity

Autoimmune hemolytic anemia; Goodpasturesyndrome

Production of IgG, IgM binds to antigen on target cell or tissue phagocytosis or lysis of target cell by activated complement or Fc receptors; recruitment of leukocytes

Cell lysis; inflammation

Immune complex-mediated(type III) hypersensitivity

Systemic lupus erythematosus; some forms ofglomerulonephritis; serum sickness; Arthusreaction

Deposition of antigen-antibody complexes complement activation recruitment of leukocytes by complement products and Fc receptors release of enzymes and other toxic molecules

Necrotizing vasculitis(fibrinoid necrosis);inflammation

Cell-mediated (type IV)hypersensitivity

Contact dermatitis; multiple sclerosis; type I,diabetes; transplant rejection; tuberculosis

Activated T lymphocytes i) release of cytokines and macrophage activation; ii) T cell-mediated cytotoxicity

Perivascular cellularinfiltrates; edema; celldestruction; granulomaformation

Referensi : 7)

BAGAIMANA PEMERIKASAAN PENUNJANG DAN TATALAKSANA PADA KASUS TERSEBUT?

Pemeriksaan yang menunjang

In vitro

Kadar eosinofil

total

Kadar eosinofil

dalam sekret

Kadar serum IgE

total

Kadar IgE spesifik

In vivo

Uji kulit Uji provokasi

Uji elektroderma

l

Terapi Bioresonan

s

6.

Referensi : 8)

Pengobatan

Antihistamin

Imunosupresor

Menigkatkan jumlah T Regulator

Mencegah sintesis

mediator inflamasi

Desensitisasi

Blocking terjadinya

efektor

Referensi : 9)

KESIMPULAN• Reaksi hipersensitivitas terdiri dari 4 tipe yaitu, hipersensitivitas tipe 1 (anafilaksis),

hipersensitivitas tipe 2 (sitotoksik), hipersensitivitas tipe 3 (reaksi imun), dan hipersensitivitas tipe 4 (delayed reaction)

• Imunopatomekanisme yang terjadi adalah perjalanan mengaktifkan sel th2 yang merangsang sel B berkembang menjadi sel plasma yang memproduksi IgE. Perjalanan kedua dengan allergen menimbulkan ikatan silang antara antigen dan IgE yang diikat sel mast, memacu pelepasan mediator farmakologis aktif (amin vaso aktif) dari sel mast dan basofil.

• Mediator-mediator yang dihasilkan menimbulkan kontraksi otot polos, meningkatkan permeabilitas vaskuler dan vasodilatasi, kerusakan jaringan dan anafilaksis.

• Diagnosis penunjang terhadap suatu alergi dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo

DAFTAR PUSTAKA1) Garnert, lesie P. 2012.Atlas Berwarna Histologi.Edisi 5. Tangerang selatan.Binarupa aksra publisher. Hal 262

2) Bloom & fawcett. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12, jakarta, penerbit buku kedokteran EGC, 11994 : 536-4 

3) Putu Ayu Elvina. Hubungan Rasa Gatal Dan Nyeri .CDK 185/Vol.38 No.4

4) Fitria.2013. Aspek etiologi dan klinis pada urtikaria dan angioderma. Jurnal kedokteran syiah kuala.Volume 13 nomor 2 hal 2

5) Burmester.2003. Color atlas of immunology. .Thieme stuttgart:new york. P.67

6) Karnen Garna Baratawijaya, Iris R.Edisi 10. Buku Imunologi Dasar. Fakultas kedokteran universitas Indonesia. Jakarta.2012.Hal 374-378. Hal 371-397

7) Hematology Basi Principles Practice. 6th Ed.

8) Sudewi, Ni Putu. dkk. Berbagai teknik pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyakit alergi. Departemen ilmu kesehatan anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS dr. Cipto Mangunkusumo.Jakarta

9) Muhaimin Rifa’i, Phd.Med.Sc. Diktat: Alergi Dan Hipersensitif. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya. Malang. 2011.

THANK YOU SEE YOU IN THE NEXT PANEL