AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

71
AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN SURAH AL-FATIHAH DENGAN MENGETAHUI MAKNANYA Laporan ini penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: ALHAYANDI DEU NIM: 11161030000038 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2019 M

Transcript of AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

Page 1: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT

DIPERDENGARKAN SURAH AL-FATIHAH DENGAN

MENGETAHUI MAKNANYA

Laporan ini penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

ALHAYANDI DEU

NIM: 11161030000038

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2019 M

Page 2: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjaana kedokteran di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 26 November 2019

Alhayandi Deu

Page 3: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

AKTIVITAS GELOMOBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN

SURAH AL-FATIHAH DENGAN MENGETAHUI MAKNANYA

Laporan penelitian

Diajukan kepada Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh:

Alhayandi Deu

NIM: 11161030000038

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed dr. Ayat Rahayu, M.Kes, Sp.Rad

NIP. 198005222009121005 NIP. 196409091996031001

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 4: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT

DIPERDENGARKAN SURAH AL-FATIHAH DENGAN MENGETAHUI

MAKNANYA yang diajukan oleh Alhayandi Deu (NIM: 11161030000038), telah

diajukan dalam sidang di Fakultas Kedokteran pada 26 November 2019. Laporan

penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Kedokteran.

Jakarta, 26 November 2019

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed

NIP. 198005222009121005

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed dr. Ayat Rahayu, M.Kes, Sp.Rad

NIP. 198005222009121005 NIP. 196409091996031001

Penguji I Penguji II

dr. Hiro Putra Faisal, M.T Alfiah, S.Ag., M.Ag.

NIP. 198503052018011001 NIP. 197212172003122001

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FK UIN Kaprodi PSKed

dr. Hari Hendarto, Sp.PD, Ph.D, FINASIM dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp.OT

NIP. 19651123 200312 1 003 NIP. 19780507 200501 1 005

Page 5: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWt atas semua rahmat dan

Karunia-Nya dalam segala hal salah satunya dalam hal penyelesaian penelitian ini,

sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. Shalawat serta salam kita

curahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat beliaulah peneliti dapat

merasakan indahnya berada di zaman yang penuh dengan terang benderang seperti

saat ini.

Peneliti mengakui akan sangat sulit untuk menyelesaikan penelitian ini jika tanpa

bantuan, bimbingan, dan dukunga dari berbagai pihak, oleh karena itu sudah

sepantasnya peneliti ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. dr. Hari Hendarto, SpPD, PhD, FINASIM sebagai Dekan FK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT sebagai Ketua

Program Studi Kedokteran, beserta seluruh jajaran dosen Program Studi

Kedokteran yang telah memberikan ilmu dan membibmbing peneliti selama

menyelesaikan masa pendidikan, dan para pegawai administrasi yang telah

membantu jalannya kegiatan pembelajaran di Program Studi Kedokteran

Faklultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2. dr. Ahmad Azwar Habibi, M. Biomed dan dr. Ayat Rahayu, Sp. Rad sebagai

dosen pembimbing penelitian peneliti yang telah sabar membimbing dan

mengarahkan penelitian ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik,

3. Kedua orang tua peneliti tercinta Harto Deu dan Hajerah Tahang serta

saudara peneliti Ahmad Alwi Deu beseta seluruh keluarga besar Deu-

Hulopi dan Tahang, yang telah memberikan doa, semangat, kasih sayang,

dan nasihat dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Untuk dr. Nizmah, Sp.S selaku pemilik alat Elektroensefalografi dan

pemilik klinik Zam Zam serta Mba Ana selaku teknisi Elektroensefalografi

yang selalu sabar dan senantiasa membantu melakukan perekaman EEG.

Page 6: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

vi

5. Untuk teman teman TIM EEG dalam penelitian ini yaitu Andi Rizal

Nazaruddin, M. Fachrur Rozi, dan Jihaddin Sidqurrahman yang telah

berjuang sama sama untuk menyelesaikan penelitian ini

6. Sahabat anti wacana, Andi Rizal Nazaruddin, Firyal Muhammad Haekal S,

Nashih Abdillah, Laksana Firman Latif, Fredianto Akil Nugroho, dan

Muhmmad Nur Faiz Almumtaz, yang selalu hadir memberikan dukungan.

7. Untuk teman teman se tempat tinggal, rumah pak haji, yang menjadi tempat

tinggal peneliti selama menjalani pendidikan kedokteran.

8. Untuk teman teman dalam organisasi HPS ISMKI Wilayah 2 periode

2017/2018, Kastrat HMPSKPD 2017/2018, dan CIMSA 2017/2018 yang

sering peniliti meminta izin utnuk tidak mengikuti acara dengan alasan

menyelesaikan penelitian

9. Teman teman calon sejawat PACEMAKER FK UIN 2016 yang berjuang

bersama sama untuk meraih impian menjadi dokter muslim kebanggan umat

muslim di masa depan.

Page 7: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

vii

ABSTRAK

Alhayandi Deu. Program Studi Kedokteran. Aktivitas Gelombang Alfa Otak

Saat Diperdengarkan Surah Al-Fatihah Dengan Mengetahui Maknanya

Latar Belakang : Otak manusia merupakan salah satu organ paling kompleks yang

dimiliki oleh tubuh kita, aktivitas elektrikal dapat diiukur pada korteks otak

menggunakan alat yang dinamakan EEG. Hasil dari perekaman aktivitas elektrikal

otak berupa gelombang. Gelombang alfa otak merupakan gelombang yang terekam

ketika kondisi tubuh sedang rileks. Kitab suci Alquran adalah salah satu pedoman

bagi umat muslim, banyak manfaat dari membaca atau mendengarkan Alquran,

salah satunya sebagai obat. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan aktivitas

gelombang alfa otak saat diperdengarkan Surah Al-Fatihah pada seseorang yang

mengetahui kandungan Surah Al-Fatihah secara lebih mendalam Metode :

Penelitian dilakukan dengan menggunakan 20 sampel yang dipilih menggunakan

teknik simple random sampling. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Perekaman aktivitas gelombang otak

dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Kelompok perlakuan diberikan

intervensi untuk meningkatkan pemahaman tentang Surah Al-Fatihah, intervensi

yang diberikan berupa kuliah/ceramah, buklet, dan video tentang kandungan Surah

Al-Fatihah. Hasil : Hasil yang ditunjukkan pada penelitian ini adalah adanya

peningkatan rata – rata aktivitas gelombang alfa otak yang signifikan pada

kelompok perlakuan (10.80) setelah dilakukan intervensi dibandingkan dengan

kelompok kontrol (6.10) dengan perbedaan siginifikan menggunakan uji

independen sampel T test (0.022). Kesimpulan : Mendengarkan Surah Al-Fatihah

dengan mengetahui makna Surah Al-Fatihah secara lebih mendalam dapat

meningkatkan aktivitas gelombang alfa otak otak.

Kata Kunci: Gelombang alfa otak, kitab suci Alquran, Rileks.

Page 8: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

viii

Abstract

Alhayandi Deu, Medical Study Progarm. Activity of Alpha Waves While

Listening to surah Al-Fatihah Recitation by Knowing Its Content.

Background: The human brain is one of the most complex systemic organ in the

human body. There are many electrical activities in the cortex that can be measured

by tools which are called Electroencephalogram. The result of an

electroencephalogram is in a wave form. One of the waves is the alpha waves which

are the brain waves that measure when the human brain is in a relaxed condition.

The Holy Quran is the source of guidance for Muslims worldwide, reading or

recitating the Holy Quran has been proven to cure some illnesses. Some studies

have shown that when someone listens to Quran recitation their intensity of alpha

waves are increase compare to listening hard rock music. Objective: The study

aimed to evaluate the relationship between Quran recitations of Surah Al-Fatihah

alongside knowing the content by alpha waves activity Methods: The study was

conducted in 20 subjects using simple random sampling. Subject divided into two

groups, control group and treatment group. The brain waves activities were measure

before and after intervention. The treatment group was given intervention like a

lecture, buklet, and a video about the content of Surah Al-Fatihah. Results : The

result of the study showed that there is a significant mean increase in treatment

groups (10.80) after intervention compared with control group (6.10) and

significantly different by independent sampel T test (p = 0.022). Conclusion : The

recitation of Surah Al-Fatihah while knowing the content can increase the activity

of alpha waves, leading the relax condition and calming mind of subjects.

Keywords : Holy Quran, alpha waves, rilex condition.

Page 9: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................................. 3

1.3 Hipotesis ................................................................................................ 3

1.4 Tujuan penelitian ................................................................................... 3

1.4.1 Umum ......................................................................................... 3

1.4.2 Khusus ........................................................................................ 4

1.5 Manfaat penelitian ................................................................................. 4

1.5.1 Bagi peneliti ............................................................................... 4

1.5.2 Bagi institusi .............................................................................. 4

1.5.3 Bagi masyarakat ......................................................................... 4

1.6 Batasan masalah ..................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6

2.1 Elektroensefalografi ............................................................................... 6

2.2 Rileks dan emosi .................................................................................. 12

2.3 Anatomi otak ........................................................................................ 13

2.4 Tafsir surah Al-Fatihah ........................................................................ 17

2.5 Fisiologi pembelajaran dan memori ..................................................... 23

2.6 Fisiologi pendengaran ........................................................................... 28

2.7 Alur penelitian ...................................................................................... 29

2.8 Alur pengambilan sampel ..................................................................... 30

2.9 Kerangka teori ...................................................................................... 31

2.10 Kerangka konsep .................................................................................. 32

2.11 Definisi operasional ............................................................................. 33

Page 10: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

x

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 34

3.1 Desain penelitian .................................................................................. 34

3.2 Waktu dan tempat penelitian ............................................................... 34

3.2.1 Waktu penelitian ...................................................................... 34

3.2.2 Tempat penelitian ..................................................................... 34

3.3 Populasi penelitian ............................................................................... 34

3.4 Sampel penelitian ................................................................................. 34

3.5 Besar sampling ..................................................................................... 35

3.6 Kriteria inklusi dan ekslusi .................................................................. 35

3.6.1 Kriteria inkulisi ........................................................................ 35

3.6.2 Kriteria eksklusi ....................................................................... 36

3.7 Instrumen penelitian ............................................................................. 36

BAB IV HASIL DAN PEMBEHASAN .......................................................... 37

4.1 Hasil penelitian .................................................................................... 37

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 39

4.3 Keterbatasan penelitian ........................................................................ 43

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 45

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 45

5.2 Saran .................................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 47

LAMPIRAN ..................................................................................................... 49

Page 11: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 6.1 Hasil aktivitas gelombang alfa otak EEG pre dan pos-intervensi ...... 50

Tabel 6.2 Hasil uji normalitas aktivitas gelombang alfa otak pre-intervensi ..... 51

Tabel 6.3 Hasil uji homogenitas aktivitas gelombang alfa otak pre-intervensi . 51

Tabel 6.4 Hasil uji komparatif aktivitas gelombang alfa otak pre-intervensi .... 51

Tabel 6.5 Hasil uji normalitas aktivitas gelombang alfa otak pos-intervensi .... 51

Tabel 6.6 Hasil uji homogenitas aktivitas gelombang alfa otak pos-intervensi . 51

Tabel 6.7 Hasil uji komparatif aktivitas gelombang alfa otak pos-intervensi .... 51

Page 12: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemasangan elektroda tipe 10-20 ..................................................... 7

Gambar 2.2 Pemasangan elektroda tipe 10-10 ..................................................... 7

Gambar 2.3 Montase bipolar ................................................................................ 8

Gambar 2.4 Montase referensial .......................................................................... 8

Gambar 2.5 Digram prinsip kerja EEG ................................................................ 9

Gambar 2.6 Gelombang alfa otak ...................................................................... 10

Gambar 2.7 Gelombang beta ............................................................................. 10

Gambar 2.8 Gelombang gamma ........................................................................ 11

Gambar 2.9 Gelombang teta .............................................................................. 11

Gambar 2.10 Gelombang delta ......................................................................... 12

Gambar 2.11 Korteks serebri dan daerah asosiasi ............................................. 13

Gambar 2.12 Sistem limbik ............................................................................... 15

Gambar 2.13 Mekanisme habituasi dan sensitasi pada Aplysia ......................... 23

Gambar 2.14 Mekanisme kemungkinan jalur untuk ingatan jangka panjang .... 27

Gambar 4.1 Gelombang alfa otak hasil EEG ..................................................... 39

Gambar 6.1 Formulir permohonan peminjaman alat ......................................... 46

Gambar 6.2 Formulir inform consent ................................................................. 48

Gambar 6.3 Proses pengukuran besar kepala ..................................................... 49

Gambar 6.4 Proses penentuan posisi elektroda .................................................. 49

Gambar 6.5 Proses perekaman EEG .................................................................. 49

Page 13: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil gelombang alfa otak pre-intervensi ......................................... 36

Grafik 4.2 Hasil gelombang alfa otak pos-intervensi ....................................... 37

Page 14: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir permohonan peminjaman alat ......................................... 48

Lampiran 2 Formulir inform consent ................................................................. 50

Lampiran 3 Proses perekaman EEG .................................................................. 51

Lampiran 4 Hasil aktivitas gelombang alfa otak pre & pos-intervensi .............. 52

Lampiran 5 Hasil analisa data ............................................................................ 53

Lampiran 6 Riwayat penulis .............................................................................. 55

Page 15: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

0

Page 16: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alquran merupakan salah satu mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi

Muhammad SAW, sekaligus menjadi pedoman hidup bagi umat manusia, terutama

umat muslim di dunia. Alquran terdiri dari 114 surah, salah satu surahnya adalah

surah Al-Fatihah. Surah ini berbeda dengan yang lain karena memiliki beberapa

keutamaan, salah satunya menjadi obat bagi penyakit baik itu penyakit fisik

maupun kejiwaan.1

Berdasarkan data yang didapatkan prevalensi terbanyak untuk kejadian

penyakit kejiwaan adalah depresi dan kecemasan, sebanyak 35.4% orang di dunia

mengalami depresi, dan 44.2% orang di dunia mengalami kecemasan. Angka ini

cukup miris melihat hampir setengah penduduk di dunia mengalami penyakit

kejiwaan.2

Salah satu kandungan dari surah Al-Fatihah yang terdapat dalam ayat

pertama yaitu, ketika kita memulai sesuatu dengan menyebut nama-Nya dan

bekerja dengan-Nya, sehingga apa yang dikerjakan berkaitan dengan nama-Nya,

tersifati dengan sifat-Nya, dan tertuju hanya untuk-Nya. Pekerjaan ini akan

terhitung sebagai sesuatu yang dilakukan atas nama Allah SWT dan tidak akan sia-

sia, dalam hadis Nabi SAW, bersabda : “Setiap perbuatan yang tidak dimulai

dengan nama Allah akan bunting (terputus/tidak bermanfaat). 3

Surah Al-Fatihah, disebut sebagai Al-Sab’ul matsani (tujuh ayat yang

berulang ulang) karena jumlah ayat surah Al-Fatihah berjumlah 7 ayat dan

bacaannya di ulang ulang pada setiap salat, seperti hadis Nabi SAW, beliau

bersabda “tidak ada salat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab” (HR.

Al Bukhari 756, Muslim 394). Jadi hampir semua umat muslim di dunia pasti

menghafal surah Al-Fatihah, karena frekuensi penggunaan surah ini sangat sering

terjadi.3

Page 17: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

2

Tetapi, mengapa masih banyak masyarakat dunia mengalami penyakit

kejiwaan seperti depresi dan kecemasan, padahal jika memaknai makna dari surah

Al-Fatihah setiap salat maka tidak perlu mengalami hal demikian.

Makna dari salah satu ayat dalam surah Al-Fatihah ini sangat bermanfaat,

bagi seseorang yang masih sering cemas, sedih, maupun ragu atas apa yang akan

dilakukannya, ataupun bagi orang orang yang terkena penyakit kejiwaan seperti

depresi dan kecemasan.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meniliti tentang aktivitas gelombang

alfa otak ketika diperdengarkan surah Al-Fatihah dengan mengetahui maknanya,

yang dapat dijadikan sebagai terapi penyakit kejiwaan seperti depresi dan

kecemasan.

Berdasarkan beberapa penilitian yang dilakukan tentang melihat gelombang

alfa otak terhadap berbagai aktivitas sampingan yang dilakukan oleh subjek

penelitian didapatkan hasil yang cukup signifikan terhadap aktivitas gelombang alfa

tersebut.4

Otak merupakan gabungan dari berbagai neuron, sebagai pusat koordinasi

dari tubuh kita. Karena fungsinya yang sangat vital bagi tubuh kita, otak dilindungi

oleh pelindung yang keras yaitu tulang cranium dan lapisan yang cair, yaitu cairan

meningens yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu durameter, arachnoid, dan

piameter. Setiap saat otak kita menghasilkan jutaan potensial aksi menimbulkan

sinyal elektrik yang disebut gelombang otak. Gelombang ini dihasilkan oleh korteks

otak dan dapat dideteksi menggunakan alat elektroensefalografi. Gelombang yang

dihasilkan oleh otak membentuk suatu pola tertentu yang memiliki ciri khas masing

masing sehingga dikenal terdapat 4 jenis gelombang otak, yaitu alfa, beta, gamma,

delta, dan teta.5

Gelombang alfa, merupakan salah satu gelombang yang dihasilkan oleh

otak pada frekuensi 8-13 Hz. Gelombang ini dominan ditemukan di lobus occipital

pada kondisi rileks, istirahat, dan mata tertutup, dan akan hilang ketika mengantuk

atau tertidur.6

Page 18: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

3

Abdullah dan Omar tahun 2011 dalam penelitiannya mengatakan bahwa

ketika mendengarkan alquran didapatkan peningkatan kekuatan gelombang alfa

otak ketika sedang didengarkan ayat Alquran dibandingkan dengan musik rock.4

Mahsa dan Vaghani tahun 2011 juga menunujukkan menunjukkan adanya

penurunan kecemasan pada orang orang muslim Persian ketika diperdengarkan ayat

Alquran, dalam penelitian tersebut juga di dapatkan bahwa ketika partisipan

Muslim Persia diperdengarkan ayat Alquran dia akan lebih rileks dibandingkan

dengan orang Persia yang diperdengarkan ayat Alquran tetapi ia tidak mengetahui

kalau kalimat itu berasal dari Alquran.7

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan aktivitas gelombang alfa otak kelompok kontrol

dan kelompok perlakuan saat diperdengarkan murottal surah Al-Fatihah pada

Mahasiswa Kedoketeran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

1.3 Hipotesis

Aktivitas gelombang alfa otak kelompok perlakuan akan lebih banyak

dibandingkan dengan aktivitas gelombang alfa otak kelompok kontrol saat

diperdengarkan murottal surah Al-Fatihah

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan

aktivitas gelombang alfa otak kelompok kontrol dan perlakuan saat diperdengarkan

murottal surah Al-Fatihah pada Mahasiswa Kedokteran UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta

1.4.2 Khusus

Mengetahui aktivitas gelombang alfa pada kelompok kontrol dan perlakuan

sebelum intervensi

Mengetahui aktivitas gelombang alfa pada kelompok kontrol dan perlakuan

setelah intervensi

Page 19: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

4

Mengetahui hubungan mendengarkan surah Al-Fatihah dengan pemahaman

makna yang lebih mendalam dengan aktivitas gelombang alfa pada

kelompok kontrol dan perlakuan

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Bagi Peneliti

Mendapatan pengalaman dan pengetahuan dalam meniliti dibang agama

dan kesehatan

Mendapatkan pengalaman meneliti penelitian dengan metode eksperimen

Mendapatkan pengetahuan mengenai penggunaan alat elektroensefalografi

dan prosedur penggunaannya

Mendapatkan pengetahuan mengenai interpretasi elektroensefalogram

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana kedokteran

Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.5.2 Bagi Institusi

Menjadi tambahan referensi bagi penelitian yang mengintegrasikan aspek

agama dan kesehatan

Menjadi penelitian awal agar diteliti lebih lanjut lagi mengenai

perbandingan aktivitas gelombang alfa otak ketika diperdengarkan surah

Al-Fatihah

1.5.3 Bagi Masyarakat

Menjadi rujukan ilmiah bagi masyarakat bahwa mendengarkan Alquran

dapat dijadikan sebagai sarana pengobatan

Menjadi pembuktian terhadap ayat ayat Alquran

1.6 Batasan Masalah

Surah Al-Fatihah ayat 1-7

Parameter yang diamati adalah perbandingan aktivitas gelombang alfa otak

saat diperdengarkan sebelum dan sesudah intervensi surah Al-Fatihah pada

Page 20: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

5

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan mahasiswa kedokteran angkatan

2016 dan 2017 Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 21: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elektroensefalografi

2.1.1 Definisi

Elektroensefalografi atau biasa disingkat dengan EEG adalah sebuah alat

ukur untuk mempelajari fungsi, abnormalitas, dan dinamika neurophysiological

dari otak. Pemeriksaan ini sering dipilih dikarenakan harganya yang murah, tidak

invasif, mudah digunakan, dan meghasilkan kualitas yang bagus dibandingkan

dengan pemeriksaan pemeriksaan yang lain pada otak. Dengan menggunakan alat

ini akan dihasilkan sebuah rekaman berbentuk gelombang yang dapat digunakan

untuk mendiagnosis suatu penyakit dalam bidang klinis, ataupun untuk

mempelajari fungsi dari otak itu sendiri dalam bidang penelitian.6

Alat ini merekam aktivitas elektrik dari korteks serebri, dengan satuan ukur

microvolts, sinyal ini harus dikuatkan menggunakan amplifier agar dapat

ditampilkan dalam layar komputer. Rekaman yang didapatkan merupakan

hubungan tegak lurus tegangan terhadap waktu. Sumbu Y (Vertikal) adalah

tegangan dan sumbu X (horizontal) adalah waktu.6

2.1.2 Elektroda dan penempatan elektroda

Elektroda adalah alat yang menempal pada kulit kepala yang berfungsi

menghubungkan gelombang otak ke amplifier. Elektroda EEG harusnya berukuran

kecil, logam tidak reaktif, berbentuk lempeng atau cup, dan ditempatkan di kulit

kepala menggunakan pasta konduktif. Beberapa tipe logam yang dapat digunakan

antara lain emas, perak, klorida, dan platinum.6

Ketika merekam gelombang otak, resolusi yang dihasilkan sebenarnya sangat

kecil, dikarenakan adanya tulang tengkorak dan lapisan meningen yang

menghalangi jalannya gelombang. Agar dapat terlihat di layar komputer dapat

dilakukan beberapa cara salah satunya adalah dengan memperbanyak jumlah

elektroda. Penempatan elektroda tersebut sudah ada standarisasinya.6

Page 22: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

7

Standarisasi penempatan elektroda sudah dilakukan di Amerika Serikat dan

standar ini paling banyak digunakan oleh negara lain. Standarisasi ini berguna agar

pengukuran EEG disuatu laboratorium dapat diinterpretasikan oleh laboratorium

yang lainnya. Ada 2 tipe penempatan elektroda yang baru dimodifikasi oleh Dr.

Herbert Jasper dari Montreal Neurological Institute. Penempatan elektroda sistem

10-20 telah dimodifikasi oleh Dr.Herbert Jasper menjadi sistem 10-10.8

Untuk mengukur tengkorak kepala yang akan dipasang elektroda ada 3

bidang patokan ukuran untuk menempatkan elektroda yaitu bidang sagittal,

coronal, dan horizontal.8

Pengukuran nilai beda potensial disebut montase. Cara pengukuran nilai

beda potensial ada dua yaitu montase bipolar dan montase referensial.

A. Montase bipolar

Montase bipolar adalah pengukuran bedea potensial antara dua elektroda

yang berdekatan satu sama lain. Setiap amplifier memilki 2 input dari dua elektroda

yang berdekatan. Ada dua tipe montase bipolar yang pertama tipe “double banana”

yaitu elektroda yang dihubungkan berada di arah depan-belakang kepala. Yang

kedua ada tipe ”transversal bipolar” yaitu eleketroda yang dihubungkan melintang

kepala dari kanan ke kiri secara horizontal8

Gambar 2.1 Pemasangan elektroda

tipe 10-20 sistem.8

Gambar 2.2 Pemasangan elektroda tipe

10-10 sistem.8

Page 23: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

8

B. Montase referensial

Montase referensial adalah pengukuran beda potensial antara potensial

yang berada di titik elektroda dengan nilai acuan yang sudah ada dan sama pada

setiap pengukuran titik elektroda. Nilai acauan tersebut merupakan nilai acuan yang

terletak pada midline kepala atau nilai rata rata dari semua elektroda di kepala.8

Pada saat pengukuran beda potensial sebenarnya diikuti dengan

pemasangan amplifier hal ini dikarenakan sinyal listrik yang dihasilkan oleh otak

sangat kecil karena telah melewati banyak barrier mulai dari jaringan otak itu

sendiri, jaringan meningen, tulang tengkorak hingga kulit kepala. Elektroda yang

terpasang pada kepala akan dihubungkan dengan amplifier. Setelah didapatkan

beda potensial yang dihasilkan oleh tiap titik yang dipasangkan elektroda maka ada

sebuah fase yang disebut kontrol sensitivitas.8

Sensitivitas dari sebuah alat EEG bergantung pada amplifier dan

sensitiviitas dari alat penulisan itu sendiri. Jika sensitivitas alat penulisan adalah 1

Gambar 2.3 Montase bipolar.8

Gambar 2.4 Montase referensial.8

Page 24: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

9

cm/V, maka amplifier harus mempunyai keseluruhan penguatan 20.000 untuk 50

mikrovolt agar dapat menghasilkan nilai penguatan diatas.9

Perekaman beda potensial yang terjadi pada elektroda dapat berisi gangguan

berupa kontraksi dari otot kepala, kulit kepala, ataupun dari otot leher. Hal ini dapat

mengganggu perekaman dan interpretasi otomotis dari hasil EEG. Untuk mencegah

hal ini terjadi operator dapat menginstruksikan pasian untuk rileks selama

pemeriksaan, tetapi cara ini tidak selalu berhasil. Cara lain yang dapat digunakan

adalah menggunakan low pass filter. Alat ini pada EEG mempunyai beberapa

pilihan posisi yang biasanya ditandai dengan tetapan waktu.9

Setelah di kuatkan sinyalnya, kemudian diatur sensitivitasnya hingga

difilter untuk mendapatkan hasil dari beda potensial tiap titik elektroda maksimal

maka setelah itu gelombang dapat diubah kedalam bentuk digital untuk kemudian

diolah menggunakan software dan disajikan kedalam layar monitor.9

Gambar 2.5 Digram Prinsip Kerja EEG

Input elektroda

AmplifierSensitivity

ControlFilter

Konversi dalam bentuk digital

Disajikan ke Monitor

Page 25: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

10

2.1.3 Karakteristik Gelombang Otak

Gelombang otak dikategorikan berdasarakan frekuensi yang dihasilkan. Sejak awal

ditemukan EEG, perbedaan frekuensi yang dihasilkan berkaitan dengan perbadaan

fungsi otak saat frekuensi tersebut dihasilkan sangat menarik perhatian peneliti.

A. Gelombang Alfa

Gelombang alfa adalah gelombang yang terjadi pada frekuensi 8-13 Hz.

Gelombang ini sangat dominan direkam pada bagian posterior kepala, lebih

tepatnya pada daerah occipital, ketika menutup mata gelombang ini menonjol pada

lokasi parietal otak. Selain itu gelombang ini dapat direkam ketika kondisi pasien

atau subjek penelitian sedang terjaga atau dalam keadaan rileks ketika sedang tidak

ada aktivitas mental.10

B. Gelombang Beta

Gelombang beta adalah gelombang yang terjadi pada frekuensi 13-25 Hz.

Gelombang ini sangat mudah ditemukan di daerah frontal dan central dari otak.

Selain itu gelombang ini dapat ditemukan ketika subjek/pasien sedang berada

dalam kondisi sedang aktif, berpikir cemas, menyelesaikan masalah dan konsentrasi

yang dalam. Gelombang beta merupakan gelombang yang memiliki amplitudo

paling rendah dibandingkan dengan gelombang alfa, delta, dan teta. Dalam proses

berfikir kognitif dan motorik keterlibatan gelombang beta sangat tinggi.10

Gambar 2.6 Gelombang alfa.8

Gambar 2.7 Gelombang beta.8

Page 26: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

11

C. Gelombang Gamma

Gelombang gamma adalah gelombang yang terjadi pada frekuensi diatas 25

Hz. Gelombang ini biasa ditemukan ketika pasien/subjek dalam persepsi sadar

penuh. Aktivitas gelombang gamma yang tinggi pada bagian temporal otak

dihubungkan dengan proses mengingat. Penelitian mengungkapkan bahwa

gelombang ini terjadi ketika subjek/pasien sedang melakukan suatu pengamatan,

sedang mengingat sesuatu, dan sedang memasukkan ingatan kedalam ingatan

jangka panjang. Selain itu gelombang ini juga dapat ditemukan untuk mendiagnosis

suatu penyakit psikiatri seperti schizophrenia, alzheimer’s, epilepsi, dan

halusinasi.10

D. Gelombang Teta

Gelombang teta adalah gelombang yang terjadi pada frekuensi 4-8 Hz.

Gelombang ini terjadi ketika pasien/subjek sedang berada dalam keadaan

mengantuk, dan lebih sering terjadi pada anak – anak dibanding dengan orang

dewasa. Gelombang ini dapat digunakan untuk menandai kondisi abnormal dari

otak pada orang dewasa, contohnya ketika pasien/subjek dewasa sedang tidak

melakukan sesuatu dan gelombang ini dideteksi tinggi pada daerah frontal dari otak

maka kondisi ini dihubungkan dengan tidak beresponnya terapi antidepressant pada

pasien depresi. Banyak kondisi klinis yang menggunakan gelombang ini untuk

mengecek respon terapi ataupun diagnosis suatu penyakit, seperti pada pasien

disleksia anak, dilaporkan penurunan aktivitas dari gelombang gamma. Respon

yang baik terhadap terapi penyakit major depressive disorder ditandai dengan

peningkatan aktivitas gelombang teta di rostral interior cingulate.10

Gambar 2.8 gelombang gamma.8

Gambar 2.9 Gelombang teta.8

Page 27: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

12

E. Gelombang Delta

Gelombang delta adalah gelombang yang terjadi pada frekuensi dibawah 4

Hz, dan selalu terjadi ketika pasien/subjek dalam keadaaan tidur. Jika gelombang

ini ditemukan pada subjek/pasien yang terjaga makan hal ini dapat dihubungkan

dengan keadaan cortical plastic. Selain itu gelomban ini juga disebut sebagai

contributor utama dalam p300 peak of event-related potentials (ERPs), yang kita

ketahui ERPs adalah indikator dari proses kognitif.10

2.3 Rileks dan Emosi

Rileks menurut KBBI adalah bersenang-senang, berjalan-jalan untuk

melihat lihat pemandangan alam; berekreasi, beristirahat; mengaso, tidak resmi;

tidak kaku; santai. Pada penelitian ini pengertian rileks lebih kepada keadaan tidak

kaku atau santai.11

Ketika kondisi tubuh seseorang sedang rileks, menandakan bahwa tubuh

seseorang tersebut sedang tenang, berada dalam kondisi fokus dan tidak

terpengaruhi oleh apapun selain apa yang sedang ingin dipikirkan oleh orang

tersebut. Pada fase ini seseorang dapat menyelesaikan hal hal yang rumit untuk

menjadikan suatu output yang bijak dari setiap masalah yang dihadapi.12

Emosi menurut KBBI adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut

dalam waktu singkat, keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti

kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yang bersifat

subjektif.13

Chaplin dalam dictionary of physchology mengatakan bahwa emosi adalah

suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan perubahan

yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku.14

Gambar 2.10 Gelombang delta.8

Page 28: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

13

Darwis mengatakan emosi merupakan suatu gejala psiko-fisiologis yang

menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta mengejwantah

dalam bentuk ekspresi tertentu.13

Jadi emosi merupakan suatu respon berupa perasaan atau afeksi terhadap

sesuatu yang sedang terjadi yang melibatkan antara kondisi psikolgis dan fisiologis

dari perilaku yang ditampakkan.

Emosi secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu emosi

positif dan emosi negatif. Emosi positif seperti, bersyukur, bergembira, merupakan

tanggapan dari pengamatan yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu yang

menghasilkan tanggapan yang positif pula. Sedangkan emosi negatif seperti merasa

bersalah atau marah, mengekspresikan hal yang sebaliknya.15

Rileks jika dimasukkan kedalam klasifikasi emosi, berarti masuk ke keadaan

emosi positif. Ketika seseorang sedang berada dalam kondisi senang, dia akan

penuh oleh energy, dan antusias terhadap apapun itu sehingga dapat menghasilkan

tanggapan yang positif terhadap sesuatu yang diamatinya yang nantinya

berpengaruh terhadap aktivitas gelombang alfa, yaitu peningkatan aktivitas

gelombang alfa.16

2.3 Anatomi Otak

Otak merupakan salah satu organ penyusun sistem saraf pusat. Otak

tersusun dari neuron, sel glia, astrosit, dan masih banyak sel pendukung lainnya.

Otak merupakan bagian yang penting dalam tubuh kita oleh karena itu otak

dilindungi oleh tulang tengkorak yang keras dan juga cairan yang melapisi otak.17

Struktur utama otak terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu forebrain,

midbrain, dan hindbrain.

2.2.1 Forebrain

Forebrain (otak depan) jika dilihat dari awal perkembangan sistem saraf terletak

di sekeliling ujung rostral dari otak, yang bagian utamanya terdiri dari

dienchepalon dan telenchepalon

A. Telenchepalon

Page 29: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

14

Telenchepalon dapat dikatakan sebagai bagian terbesar dari otak manusia

dan membentuk otak besar (cerebrum), otak besar memungkinkan kita untuk

membaca, menulis, berbicara, membuat perhitungan, mengarang musik,

mengingat masa lalu dan membayangkan masa depan, hingga membayangkan

sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya. Terdiri dari dua buah hemisphere

yang simteris yaitu hemisphere kanan dan kiri, terdiri dari ganglia basalis dan

sistem limbik, dan dilapisi oleh jaringan yang disebut korteks serebri.17

B. Korteks serebri

Korteks serebri merupakan jaringan yang melapisi otak, terdiri dari sel

dendritik, sel glia, dan sel soma. Berbeda dengan tulang belakang, bagian

teratas dari korteks serebri terdiri dari lebih banyak sel soma sehingga bagian

ini berwarna keabu-abuan sehingga disebut substansia grisea. Dibawah lapisan

ini terdapat akson yang menghubungkan neuron – neuron dalam otak, sehingga

bagian ini berwarna keputihan karena adanya selebung myelin pada akson.

Lapisan ini disebut substansia alba.18

Otak merupakan pengatur dari segala aktivitas tubuh, oleh karena itu organ

ini harus memiliki volume yang besar tetapi harus tetap proporsional, sehingga

diciptakan otak dengan bentuk yang berlipat lipat, bagian permukaan lipatan

yang tampak menonjol disebut gyrus, Lipatan yang dalam disebut fissure,

sedangkan yang dangkal disebut sulcus. Fissure juga membagi bagian

hamisphare menjadi dua bagian yang dihubungkan oleh commissure, yang

terbesar adalah corpus callosum. Selain itu fissure juga membagi korteks

menjadi 4 lobus, yaitu lobus frontalis, lobus parietal, lobus occipital, dan lobus

temporal.18

Gambar 2.11 Cortex cerebral, dan daerah asosiasi (Sherwood L, 2016)

Page 30: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

15

C. Lobus

Lobus merupakan bagian otak yang dipisahkan oleh fissure yaitu lateral

fissure dan central fissure.

i. Lobus frontalis

Lobus frontalis merupakan lobus yang berada paling depan dari

struktur otak kita dan berada tepat dibawah os frontalis tulang

tengkorak. Pada lobus terdapat precentral gyrus yang terdiri dari

primary motor area yang berfungsi sebagai pusat penghentian,

pengontrolan, perencanaan otot otot skelet. Bagian otak ini memilki

neuron yang berfungsi dalam pengontrolan gerakan yang sifatnya

kontralateral. Jadi ketika bagian ini distimulasi maka hasil yang

didapatkan adalah gerakan yang dilakukan oleh bagian tubuh yang

kontralateral dengan bagian motor korteks yang distimulasi18

ii. Lobus parietal

Lobus parietal terletak di belakang dari lobus fontalis, dibatasi

oleh sulkus sentralis. Pada lobus ini terdapat postcentral gyrus yang

terdiri dari primary somatosensory area yang berfungsi sebagai

penerima informasi somtasonesoris seperti tekanan, sentuhan,

getaran, dan suhu.18

iii. Lobus occipital

Parieoto-occipital sulkus merupakan sulkus yang memisahkan

lobus parietal dan lobus occipital pada lobus ini terdapat primary

visual korteks yang berfungsi sebagai pusat dari informasi visual18

iv. Lobus temporal

Sulkus cerebral lateral merupakan sulkus yang memisahkan

lobus frontalis dan lobus temporalis, pada lobus ini terdapat primary

auditory korteks yang berfungsi sebagai pusat dari penerimaan

inforamasi auditoris (lewat pendengaran).19

Page 31: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

16

D. Sistem limbik

Sistem limbik merupakan gabungan dari beberapa struktur dalam otak yang

berfungsi mengatur tentang proses perilaku seperti emosi, motivasi, dan

perilaku belajar dalam kaitannya dengan faktor biologis.20

E. Hippocampus

Hippocampus merupakan struktur utama dari sistem limbik, dikatakan

Hippocampus karena bentuknya yang seperti kuda laut. Hippocampus

merupakan tempat dominan terjadinya potensial jangka panjang (PJP). Bagian

otak ini berfungsi sebagai tempat transit sementara ingatan jangka panjang

sebelum dipindahkan lebih spesifik dan lebih permanen lagi di korteks.

Hippocampus lebih berfungsi kepada ingatan yang sifatnya deskripsi seperti

ingatan “apa” tentang orang, tempat, benda, fakta, dan kejadian spesifik yang

sering terbentuk setelah hanya satu pengalaman dan yang dapat dikemukakan

dalam suatu pernyataan seperti “saya melihat patung Liberty musim panas

lalu” atau mengingat kembali suatu gambar dalam ingatan.20

F. Amygdala

Kumpulan nukleus di ventrikel lateral pada lobus termporal disebut

amygdala, diebut amygdala karena bentuknya yang seperti kacang almond.

Fungsi amygdala adalah untuk memproses masukan yang menghasilkan

sensasi takut. 20

Gambar 2.12 Sistem limbik (Tortora GJ, 2012)

Page 32: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

17

2.2.2 Dienchepalon

Dienchepalon terletak di dalam inferior serebri tepatnya diantara

telenchepalon dan midbrain

A. Thalamus

Thalamus berfungsi sebagai “stasiun pemancar” untuk pemerosesan awal

semua masukan sensorik. Bagian otak ini menjadi tempat persinggahan bagi

semua impuls baik sensorik maupun motorik sebelum di teruskan ke korteks.20

B. Hipothalamus

Hipothalmus merupakan bagian otak yang tempat integrasi dari semua

regulasi homeostatik di dalam tubuh. Secara spesifik hypothalamus

mengontrol20:

1. Mengontrol suhu tubuh

2. Mengontrol rasa haus

3. Mengontrol asupan makanan

4. Mengontrol hormon hormon hipofisis posterior

5. Mengontrol kontraksi uterus dan ejeksi usus

6. Berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama yang pada

gilirannya memengaruhi semua otot polos, otot jantung, dan kelenjar

eksokrin

7. Berperan dalam pola emosi dan perilaku

8. Mengatur siklus bangun tidur

2.3 Tafsir Surah Al-Fatihah

Surah Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Alquran yang diturunkan

secara lengkap, terdiri dari 7 ayat dan termasuk ke dalam surah makiyyah karena

diturunkan di Kota Mekkah. Surah ini memilki kedudukan yang tinggi dan agung

di dalam Alquran, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Sa’id bin

Al-Muallat, katanya “Aku pernah mengerjakan salat, lalu Rasulullah SAW

memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya hingga aku menyelesaikan salat.

Setelah itu, aku mendatangi beliu, maka beliau pun bertanya, ‘Apa yang

Page 33: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

18

menghalangimu datang kepadaku?’ Aku menjawab,’ya Rasulullah, aku tadi sedang

mengerjakan salat’, lalu beliau bersabda, “Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah serua Allah dan seruan Rasul apabila

Rasul menyerumu kepada yang memberi kehidupan kepadamu (Q.S Al-Anfal ayat

24). Lalu beliau bersabda, ‘Aku akan ajarkan kepadamu suatu surah yang paling

agung di dalam Al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid ini’. Beliau kemudian

menggandeng tanganku, dan ketika beliau hendak keluar dari masjid aku katakan

‘Ya Rasulullah, engkau tadi berkata akan mengejarkan kepadaku surah yang paling

agung di dalam Alquran’ kemudian beliau menjawab, ‘Benar! Alhamdulillahi

rabbil alamin ia adalah Al-Sab’ul Matsani dan Alquran yang telah diturunkankan

kepadaku.’”. 1

Surah ini juga disebut sebagai Al-Sab’ul matsani (tujuh ayat yang berulang

ulang) karena jumlah ayatnya yang berjumlah tujuh ayat dan diulang ulang pada

setiap sholat seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari nabi SAW, beliau

bersabda, “Barang siapa mengerjakan salat tanpa membaca Ummul Quran, maka

salatnya tidak sempurna, tidak sempurna, tidak sempurna.”, setidak tidaknya kita

akan membaca surah Al-Fatihah sebanyak 14 kali dalam sehari3

Surah Al-Fatihah merupakan ringkasan dari semua surah dan ayat yang ada

di dalam Alquran, Ali bin Abi Thalib berkata, “Sesungguhnya semua kandungan

Al-Qur’an terdapat dalam Al-Fatihah, dan semua yang ada dalam Al-Fatihah

terdapat dalam basmalah. Adapun semua yang ada didalam basmalah terdapat

dalam huruf ba, dan semua yang ada di dalam huruf ba, terdapat dalam titiknya.

aku adalah titik di bawah huruf ba”.3

Terdapat banyak makna yang terkandung dalam surah ini, didalamnya

disebutkan tiga prinsip agama, yaitu mengenal Allah, mengenal hari akhir, dan

mengenal Nabi SAW, dalam surah ini juga Allah SWT mengajarkan kita akhlak

tentang cara penghambaan kita sebagai hamba kepada tuhannya, agar kita tidak

egois dan arogan hidup di bumi ini.3

Page 34: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

19

2.3.1 Tafsir ayat ke-1 surah Al-Fatihah

Artinya :

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Kebiasan kita sebagai umat manusia mencantumkan nama kita pada sesuatu

agar kita tetap berkaitan dengan sesuatu itu, menjadi yang dikenang, dan agar tetap

hidup dan tidak terlupakan.3

Surah Al-Fatihah merupakan surah pembuka dalam Alquran, oleh karena

itu ayat pertama dalam surah Al-Fatihah merupakan ayat pertama yang dibaca

ketika akan membaca Alquran. Allah SWT memulai Alquran dengan Nama-Nya

sebagaimana kita umat manusia menjadikan mencantukam nama kita pada sesuatu,

sehingga makna yang terkandung tetap berkaitan dan tertandai atas nama-Nya.3

Ketika kita memulai sesuatu dengan menyebut nama-Nya dan bekerja

dengan-Nya, sehingga apa yang dikerjakan berkaitan dengan nama-Nya, tersifati

dengan sifat-Nya, dan tertuju hanya untuk-Nya. Pekerjaan ini akan terhitung

sebagai sesuatu yang dilakukan atas nama Allah SWT dan tidak akan sia-sia, dalam

hadis yang diriwayatkan Nabi SAW, bersabda : “Setiap perbuatan yang tidak

dimulai dengan nama Allah akan bunting (terputus/tidak bermanfaat).3

2.3.2 Tafsir ayat ke-2 surah Al-Fatihah

Artinya :

Segala Puji bagi Allah tuhan semesta alam

Ayat ini berisi kata pujian yang ditujukan kepada sesuatu yang sudah indah

dengan sendirinya segala seperti tindakan dan ciptaannya. Dalam ayat ke 5 surah

Al-Fatihah iyyaka na’budu (hanya kepada-Mu kami menyembah) menggambarkan

bahwa surah ini merupakan gambaran terhadap pembicaraan manusia, jadi seolah

olah ayat ini merupakan keluar dari perkataan manusia, tujuannya adalah Allah

mengajarkan untuk memuji-Nya dan beradab dalam memuji-Nya.3

^ 2

^ 1

Page 35: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

20

Al-rabb, artinya pemilik, dalam hal ini Allah merupakan pemilik dari

sesuatu yang setelah kata ini disebutkan yaitu al-alamin, jamak dari kata al-alam

yang artinya yang ditandai. Kata ini digunakan untuk seluruh wujud seperti, dunia

binatang, dunia tumbuhan, dunia manusia, dan bahkan dunia benda mati sekalipun.3

Jadi ayat ini menggambarkan agar manusia untuk selalu memuji sesuatu

yang indah dengan sendirinya yaitu semua wujud, baik itu binatang, tumbuhan,

manusia, maupun benda mati yang dimiliki oleh Allah SWT sebagai pencipta

sekaligus pengaturnya.3

2.3.3 Tafsir ayat ke-3 surah Al-Fatihah

Artinya

Yang maha pengasih, maha penyayang

Ayat ini berisi perbedaan dari sifat Allah yaitu Al-rahman dan Al-rahim,

yang sama sama berasal dari akar kata yang sama yaitu rahmat. Rahmat berarti

sesuatu yang dapat mengatasi suatu urusan, atau suatu anugrah atau pemberian

karunia untuk mencukupi suatu kebutuhan.3

Al-rahman berarti rahmat yang berkaitan dengan jumlah yang banyak dan

tak terbatas, dalam hal ini berarti Allah memberikan rahmat bagi semua makhluk

tak terbatas hanya kepada orang mukmin saja, orang non-mukmin pun akan

mendapatkan rahmat dari Allah SWT.3

Adapun Al-rahim adalah bentuk rahmat yang diberikan dari Allah yang

sifatnya terus menerus, tetap, dan kekal dan hanya dianugerahkan kepada orang

mukmin3

2.3.4 Tafsir ayat ke-4 surah Al-Fatihah

Artinya :

Pemilik hari pembalasan

^ 4

^ 3

Page 36: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

21

Kata al-malik memiliki dua arti yaitu penguasa atau pemilik, dalam ayat ini

kata al-malik diartikan sebagai pemilik, Allah menisbatkan diri-Nya sebagai

pemilik dari hari pembalasan, seperti dalam firman-Nya surah Al-mu’min ayat 16

: (yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada satu pun dari keadaan

mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman) : “Kepunyaan

siapakah kerajaan pada hari ini?”, Kepunyaan Allah yang maha Esa lagi maha

mengalahkan (QS Al-Mu’min [40]: 16). Sedangkan kata al-din diartikan sebagai

subjek dari hari balasan ini nantinya yaitu manusia dan jin3.

2.3.5 Tafsir ayat ke-5 surah Al-Fatihah

Artinya :

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami

Mohon pertolongan

Dalam ayat ini Allah SWT menggunakan kalimat iyyaka na’budu, objek

dalan suatu kalimat berada di awal kalimat, penentuan objek di awal kalimat

mengisyaratkan adanya pembatasan bahwa Allah adalah pemilik yang mutlak tanpa

syarat, dan batasan, sedangkan hamba merupakan kepemilikin Allah sehingga

ibadah itu hanya dan harus ditujukan kepada Allah SWT, sama halnya dengan

lanjutan dari ayat ini yaitu Iyyaka nasta’in, memiliki makna bahwa Allah adalah

satu satunya tempat untuk meminta pertolongan.

Ketika hamba sedang beribadah kepada Allah SWT, berarti ia seakan akan

menyerahkan dirinya untuk dimilik sang pemilik/tuan, jadi ibadah itu akan

membawa seorang hamba jauh dari sifat istikbar (kesombongan/sikap arogansi)

tetapi tidak menutupi kemungkinan untuk menjalankan tentang istyrak (perihal

kemitraan/kesyirikan), dalam bukunya Muhammad Alcaff dari Allamah

Thaba’thaba’I meyakini bahwa ibadah itu mengandung makna kepemilikan, di

mana kesadaran ini mengiring setiap yang dimiliki, untuk mengenal sang pemilik,

dan kemudian pengenalan ini diikuti dengan penyembahan dan ketundukan serta

ketaatan kepada-Nya dengan cara ibadah. Ibadah yang tulus dan tanpa

menginginkan apapun selain bentuk dari perilaku penghambaadan dan serta

^ 5

Page 37: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

22

penaifan seorang hamba kepada tuhan-Nya. Ibadah yang yang mengharapkan selain

Allah maka itu dikategorkan sebagai ibadah yang tidak tulus dan terdapat sifat

arogansi, egoisme dan syirik.3

2.3.6 Tafsir ayat ke-6 dan ke-7 surah Al-Fatihah

Artinya :

(6) Tunjukilah kami jalan yang lurus (7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah

Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan

(pula jalan) mereka yang sesat.

Ayat ini mengajarkan kita etika berdoa, jika pada ayat sebelumnya kita

memuji Allah swt dengan sifat kepemilikannya maka alangkah sebaiknya setelah

memuji kita mengajukan permintaan. Sebagaimana yang Allah ajarkan dalam

firman-Nya (dalam hadis qudsi) : “Setengahnya untuk-Ku dan setengah lainnya

untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku yang ia minta.”.3

Kata ash-shiraathal mustaqiim (jalan yang lurus) menurut kesepakatan para

ulama adalah jalan yang terang dan lurus tidak ada kebengkokan padanya. Kata

ash-shiraath dalam bahasa arab digunakan untuk menunjakan segala perkataan,

perbuatan, dan sifat yang baik maupun buruk, oleh karena itu pada ayat ke-6 surah

Al-Fatihah Allah mensifatinya dengan lafaz mustaqiim (lurus), dan lurus yang

dimaksud didalam ayat ini adalah islam.3

Pada ayat ke-7 surah Al-Fatihah Allah secara metaforis menerangkan sifat

manusia dilihat berdasarkan jalan yang mereka pilih yaitu, pertama orang yang

jalannya keatas, yaitu orang yang selalu beriman kepada Allah dan tidak sombong

terhadap ibadahnya, kemudian yang kedua yaitu orang yang jalannya kebawah,

yaitu orang orang yang mendapatkan azab dan murka dari Allah, dan yang terakhir

yaitu orang yang tersesat dijalan, yaitu orang orang yang bingung dan sesat seperti

orang orang yang suka menukar keimanan dengan kekafiran demi mendapatkan

sesuatu, seperti dalam firman-Nya Allah SWT berfirman “Apakah kamu

^ 6

^ 7

Page 38: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

23

mengehndaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta

kepada musa pada zaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan

kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lutus (Q.S Al-Baqarah

[2]: 108).

2.4 Fisiologi Pembelajaran dan Memori

2.4.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah akuisisi pengetahuan atau keterampilan sebagai konsekuensi

pengalaman, instruksi, atau keduanya. Dalam belajar dibutuhkan sebuah proses

yang terdiri dari stimulus stimulus yang berisi perintah maupun larangan. Respon

yang dikeluarkan oleh makhluk hidup merupakan hasil dari proses belajar yang

selama ini dilakukan. Contohnya topeng monyet, seekor monyet akan diajarkan

untuk bergoyang ketika mendengarkan musik, ketika monyet tersebut

melakukannya maka akan mendapatkan pisang, sebaliknya jika menolak untuk

melakukannya makan akan mendapatkan cambuk sebagai bentuk konsekuensi

hukuman dari perintah yang tidak diikuti. Jadi ketika pertunjukan berlangsung

monyet hanya akan merespon stimulus yang hasilnya akan memberi kenikmatan

dan cenderung menghindari stimulus yang akan menghadirkan hukuman dari

proses pembelajaran yang sebelumnya telah ia lakukan.20

2.4.2 Pengertian Memori

Memori adalah penyimpangan pengetahuan yang didapat untuk dapat

diingat kembali. Bentuk interaksi makhluk hidup dan lingkungannya merupakan

hasil dari proses belajar dan mengingat agar dapat beradaptasi dengan

lingkungannya. Pada proses mengingat terjadi perubahan perubahan saraf yang

dikenal sebagai jejak memori. Memori disimpan dalam dua bentuk yaitu memori

jangka pendek yang hanya bertahan beberapa detik hingga jam, dan memori jangka

panjang yang dapat bertahan harian hingga tahunan, memori jangka panjang

awalnya merupakan jejak memori jangka pendek yang dipindahkan ke tempat

memori jangka panjang proses ini dinamakan konsolidasi memori.20

Stimulus yang didapat akan dijadikan memori jangka pendek dulu, ada dua

nasib dari stimulus ini akan hilang karena daur ulang informasi yang diterima oleh

Page 39: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

24

otak atau memori ini dikonsolidasikan secara kimiawi di otak menjadi memori

jangka panjang yang kapasitas penyimpanannya lebih besar dibandingkan dengan

kapasitas penyimpanan memori jangka pendek. Memori jangka panjang ini akan

berguna jika dapat diambil kembali dan memengaruhi perilaku di masa yang akan

datang proses ini dinamakan mengingat.20

2.4.3 Mekanisme biokimia ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang

A. Ingatan jangka pendek

Terdapat dua bentuk ingatan jangka pendek yaitu habituasi adalah bentuk

penurunan responsivitas terhadap presentasi berulag suatu stimulus biasa, yaitu

rangsangan yang tidak menghasilkan penghargaan atau hukuman dan sensitasi

adalah pengingkatan responsifitas terhadap rangsangan ringan setelah rangsangan

kuat atau merusak. Kedua bentuk ingatan ini diuji cobakan pada siput laut aplysia.21

Gambar 2.13 mekanisme habituasi dan sensitasi pada Aplysia.20

Page 40: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

25

1. Mekanisme Habituasi

Mekanisme habutasi terjadi ketika adanya modifikasi kanal di

terminal akson presinaps. Kanal Ca2+ berpintu listrik terbuka menyebabkan

masuknya ion Ca2+ dan memicu eksositosis neurotransmitter. Ketika

respons ini dianggap biasa saja maka akan disebut sebagai habitusi, akan

terjadi modifikasi kanal di terminal akson presinaps. Ca2+ yang sebelumnya

akan masuk jika mendapatkan respon yang sama, pada saat ini tidak

jumlahnya tidak akan sama yang akan masuk kedalam terminal akson

presinaps, mengakibatkan tidak terjadinya eksositosis neurotransimitter,

sehingga terjadi penurunan respons atau perilaku terhadap rangsangan

tersebut. Mekanisme ini dipercaya sebagai bentuk pembelajaran manusia

yang pertama, ketika bayi mendapatkan stimulus yang sama maka ia

cenderung mengabaikannya dan lebih fokus terhadap stimulus – stimulus

baru yang lebih penting.21

2. Mekanisme Sensitasi

Mekanisme sensitasi terjadi akibat rangsangan yang kuat atau

merusak. Terjadi peningkatan pelepasan neurotransmitter di terminal

presinaps akibat dari meningkatnya Ca2+ yang masuk kedalam akson

terminal presinaps. Hal ini terjadi karena adanya pelepasan serotonin dari

antar-neuron fasilitatif, menyebabkan pengaktifan jalur caraka kedua cAMP

di akson terminal presinaps, sehingga terjadi penyumbatan kanal K+.

Keadaan ini mengakibatkan terjadinya pemanjangan potensial aksi

dineuron presinaps sehingga influx Ca2+ meningkat, menyebabkan

peningkatan pelepasan neurotransmitter dan peningkatan potensial

pascasinaps di neuron eferen mengakibatkan terjadinya peningkatan

respons perilaku terhadap rangsangan yang ringan.21

B. Mekanisme Potensial Jangka Panjang

Proses habituasi dan sensitasi yang masuk dalam ingatan jangka pendek

tadi, termasuk dalam proses awal makhluk hidup dalam beradaptasi dengan

lingkungannya, proses tadi merupakan suatu informasi yang akan disimpan lebih

spesifik oleh mekanisme yang dinamakan potensial jangka panjang.21

Page 41: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

26

Potensial jangka panjang merupakan keadaan peningkatan transmisi di

sinaps akibat perubahan dari neuron presinaps (peningkatan pengeluaran

neurotransmitter) atau dari neuron pascasinaps (peningkatan responsivitas

terhadap neurotransmitter). Perubahan ini terjadi ketika hubungan sinaps ini sering

digunakan. Potensial jangka panjang (PJP) paling sering ditemukan di daerah

hipokampus yang merupakan bagian dari sitem limbik.21

PJP diawali oleh pelepasan glutamate oleh terminal neuron presinaps,

kemudian glutamate ini kan berikatan dengan dua reseptor pascasinaps yaitu

reseptor AMPA, dan reseptor NMDA.21

Ketika glutamate berikatan dengan reseptor AMPA akan menyebabkan

masukna Na+ ke dalam neuron pascasinpas sehingga terjadi potensial aksi. Berbeda

dengan reseptor AMPA, reseptor NMDA memiliki mekanisme yang cukup rumit.

kanal NMDA akan terbuka jika berikatan dengan glutamate dan depolarisasi oleh

masukan lain, karena dalam fase repolarisasinya kanal ini tidak akan terbuka karena

adanya ion Mg2+ yang menutup kanal ini.20

Mekanisme pembukaan reseptor NMDA diawali dengan berikatan dengan

glutamate, tetapi hal ini belum cukup karena masih terdapat ion mg2+ di neuron

pascasinaps, untuk mengeluarkan mg2+ dibutuhkan keadaan depolarisasi oleh

aktiviatas eksitatorik lainnya. keadaan depolarisasi ini dibantu oleh depolariasi

yang diakibatkan oleh reseptor AMPA pada neuron pasca sinaps yang sama dan

dari sumber lain. Hal ini menyebabkan keadaan depolarisasi yang memadai di

neuron pascasinaps untuk mengeluarkan Mg2+ dari kanal NMDA sehingga Ca2+

dapat masuk melalui kanal NMDA ini. Masuknya Ca2+ ini mengaktifkan jalur

caraka kedua Ca2+ sehingga terjadi penambahan reseptor AMPA di neuron

pascasinaps dan pelepasan nitrat oksida. Nitrat oksida ini akan merangsang

peningkatan pelepasan glutamate oleh neuron presinaps.20

Keadaan ini menyebabkan informasi yang akan disampaikan oleh jalur

sinaps ini akan lebih cepat dan effisien karena peningkatan aktivitas di akson antar

neuronnya jika teraktivasi lagi di masa yang akan datang. 21

1. Ingatan Jangka Panjang

Page 42: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

27

Mekanisme konsolidasi memori sampai saat ini masih belum jelas. Para

peneliti meyakini konsolidasi memori ini terjadi karena perubahan struktur dan

fungsional dari neuron neuron yang ada di otak akibat pengaktifan gen – gen

spesifik yang mengontrol sintesis protein. Suatu penelitian yang dilakukan pada

hewan percobaan dengan desain penelitian meletakkan suatu hewan di lingkungan

yang kaya akan stimulus dan yang miskin stimulus. Hasilnya didapatkan perbedaan

secara mikroskopik terjadi di struktur neuron masing – masing hewan percobaan.

Hewan yang diletakkan di lingkungan kaya akan stimulus mengalami perubahan

jumlah dendrit di sel – sel saraf di bagian otak yang menyimpan ingatan.21

Konsolidasi memori diawali oleh pengaktifan cAMP pada potensial jangka

panjang, dan dalam bentuk ingatan sederhana seperti sensitasi, cAMP akan

mengaktifkan cAMP responsive element banding protein (CREB) yang bekerja di

DNA sehingga memengaruhi sintesis protein baru yang menyebabkan perubahan

struktural pada neuron terkait. Terdapat juga immediate early ganes (IEG) yaitu gen

yang dapat memerintahkan sintesis protein yang menyandi ingatan jangka

panjang.21

Pada saat ini penelitian tentang ingatan jangka panjang ini sudah mulai

fokus terhadap perubahan bentuk hubungan sinaps di substansia alba dan nigra

otak. Neuron neuron di otak dapat menghasilkan sinyal kimia neuregulin yang

dapat mengatur luas selubung meilin, sehingga proses penghantaran potensial aksi

dapat terjadi lebih cepat.21

Gambar 2.14 mekanisme kemungkinan jalur untuk ingatan jangka panjang.20

Page 43: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

28

2.5 Fisiologi Pendengaran

Batas pendengaran manusia berada pada frekuensi 40 Hz sampai 20 KHz

dan akan menurun seiring bertambahnya usia. Gelombang suara yang berasal dari

sumber suara akan dikumpulkan oleh daun telinga dan melewati meatus auditorik

eksternus (telinga luar) dan menuju membrane timpani. Membran ini akan bergetar

sesuai dengan besar dan tinggi gelombang suara yang ditangkap. Membran ini

berhubungan dengan tulang tulang pendengaran (maleus, incus, stapes) di telinga

tengah. Fungsi dari ketiga tulang pendengaran ini adalah untuk meneruskan getaran

yang terjadi di membran timpani yang akhirnya akan menggetarkan cairan dalam

koklea. Proses ini melibatkan perubahan energi dari udara ke cairan.22

Koklea tediri dari 3 tabung yang berlingkar, masing masing tabung berjalan

parallel satu sama lain, ketiga tabung tersebut adalah Skala vestibule, skala media,

dan skala timpani. Skala vestibule dan skala timpani trerdiri dari cairan yang disebut

cairan perilimfe, yang akan bertemu pada ujung koklea, dan skala media yang

terdiri dari cairan endolimfe.22

Skala media terletak di tengah dari Skala vestibule dan skala timpani. Batas

antara skala media dan skala vestibula disebut membrane reisssner, sedangkan

batas antara skala media dan skala timpani disebut membrane basilaris. Terdapat

organo corti, suatu tempat melekatnya berbagai sel rambut.22

Sel rambut memiliki 2 jenis, sel rambut dalam dan sel rambut luar. Sel

rambut ini berfungsi untuk mendetksi adanya perubahan gerakan pada membrane

basilaris. Perubahan membrane basilaris ini akan mebuat defleksi dari sel sel

rambut ini sehingga terjadi perubahan potensial aksi, dan pelepasan zat

neurotransmitter dari dasar sel rambut, dan aktivasi serabut saraf yang membawa

impuls ke pusat saraf yang lebih tinggi di otak hingga akhirnya sampai di korteks

audiotrik primer.22

Page 44: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

29

2.6 Alur Penelitian

Page 45: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

30

2.7 Kerangka teori

Page 46: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

31

2.8 Alur pengambilan sampel

Page 47: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

32

2.9 Kerangka Konsep

Page 48: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

33

2.10 Definisi Operasional

No Variabel Defenisi

Operasional Alat Cara Pengukuran Skala

1 Gelombang

alfa pre-

intervensi

Gelombang alfa

memiliki frekuensi

8-12 Hz. Yang

diukur pada kedua

kelompok sebelum

dilakukan

intervensi

EEG Nicolet

One V.32,

VIASYS

Health Care

yang

terkaliberasi

Menghitung

gelombang yang

terbentuk sebanyak

8-13 gelombang

dalam 5 kotak kecil

(selama 1 detik)

pada aplikasi Nicolet

EEG modular

neurogenic software

sistem V5.82

Numerik

2 Gelombang

alfa pos-

intervensi

Gelombang alfa

memiliki frekuensi

8-12 Hz. Yang

diukur pada kedua

kelompok setelah

dilakukan

intervensi

EEG Nicolet

One V.32,

VIASYS

Health Care

yang

terkaliberasi

Menghitung

gelombang yang

terbentuk sebanyak

8-13 gelombang

dalam 5 kotak kecil

(selama 1 detik)

pada aplikasi Nicolet

EEG modular

neurogenic software

sistem V5.82

Numerik

Page 49: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian yang menngunakan metode

experimental

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Mei 2018 hingga Juli 2019

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian bertempat di Faklutas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Klinik Zam Zam Bintaro.

3.3 Populasi Penelitian

Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kedokteran angkatan

2016 dan 2017 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.4 Sampel Penelitian

KEGIATAN WAKTU

Perekaman EEG I dan Pembagian

soal Pre Test (Kel. Kontrol dan

Perlakuan)

7-12 Mei 2018

Intervensi I (Pemberian materi

mengenai surah Al-Fatihah ) 27 Mei 2018

Intervensi dengan pemberian

buklet 26 Mei-6 September 2018

Intervensi II (Pemberian materi

mengenai surah Al-Fatihah ) 7 September 2018

Perekaman EEG II dan Pembagian

soal Post Test (Kel. Kontrol dan

Perlakuan)

8-13 September 2018

Analisis Hasil Juli 2019

Page 50: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

35

Teknik sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah probability

sampling berupa simple random sampling. Teknik sampling yang digunakan pada

penelitian ini adalah teknik yang memberikan peluang yang sama bagi setiap

individu dari suatu populasi untuk dipiluh menjadi sampel, sedangkan cara yang

yang digunakan untuk memilih sampel ada simple random sampling yaitu anggota

populasi diacak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut

3.5 Besar Sampling

Rumus besar sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis analitik

numeric berpasangan :

N1 = N2 = 2 ((Zα+Zβ)S

X1 – X2 )2

Keterangan :

N1 = N2 = Besar Sampel

Zα = Defiat baku alfa

Zβ = Defiat Baku beta

S = Sampingan baku gabungan

X1 – X2 = Selisih rerata minimal

Kepustakaan pada penelitian ini tidak ada sebelumnya maka penelitian ini

termasuk dalam studi pendahuluan yang menggunakan 10-20 orang subjek

penelitian.

Pada penelitian ini menggunakan 20 orang subjek penelitian, yang terbagi

menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan 10 orang subjek penelitian

dan kelompok kontrol dengan 10 orang subjek penelitian.

3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.6.1 Kriteria Inklusi

Mahasiswa kedokteran angkatan 2016 dan 2017 UIN Syarif Hidayatullah

Jakrta yang bersedia mengikuti proses penelitian hingga akhir

Sehat

Page 51: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

36

Tidak sedang mengonsumsi obat – obatan sedative

3.6.2 Kriteria Ekslusi

Mahasiswa Kedokteran angakatan 2016 dan 2017 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang tidak mengikuti salah satu proses intervensi

Menderita atau memiliki riwayat epilepsi

3.7 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan :

Lembar soal Multiple Choice dan esai tentang surah Al Fatihah ayat 1-7

Lembar soal ini digunakan untuk memilih responden yang akan

dijadikan sempel penelitan.

Audio atau alat pemutar musik

Audio berisi murottal surah Al – Fatihah ayat 1-7 digunakan sebagai

alat yang digunakan reponden untuk mendegarkan murottal Alquran

Speaker

Sebagai alat pengeras suara yang digunkan responden untuk

mendengarkan murottal Alquran

EEG

Alat EEG yang digunakan pada penelitian ini adalah EEG Nicolet One V.32

VIASYS Health Care yang terkariberasi, dan aplikasi Nicolet EEG modular

neurogenic software system V5.82

Instrumen Pendukung Pemeriksaan EEG

Instrumen pendukung yang digunakan dalam pemeriksaan EEG

terdiri dari alat pengukur kepala, pensil warna, alkohol swab, plester, gel

elektroda, dan handuk kecil.

Lembar Inform Consent

Lembar inform consent digunakan untuk meminta persetujuan

kesedian menjadi subjek penelitian, serta untuk mencatat karakterisitik yang

terdiri dari nama, usia, jenis klamin, alamat dan nomor telepon.

Page 52: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan 20 sampel penelitian yang dibagi menjadi 2

kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pemilihan sampel

penelitian dilakukan secara acak pada populasi angkatan 2016 dan 2017 Fakultas

Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah sampel ditentukan kemudian

dilakukan perekaman EEG pertama. Perekaman diawali dengan membuka dan

menutup mata untuk mendeteksi apakah subyek menderita penyakit epilepsi atau

tidak, setelah itu diperdengarkan surah Al-Fatihah dalam keadaan mata terbuka.

Setelah dilakukan perekaman EEG pertama kelompok perlakuan

mendapatkan intervensi agar pemahaman terhadap surah Al-Fatihah lebih

mendalam, dan kelompok kontrol dibiarkan tidak diberikan apapun. Intevensi

dilakukan dengan 3 cara, pertama pemberian buklet yang berisi materi tentang

surah Al-Fatihah, kedua pemberian kuliah tentang surah Al-Fatihah, dan yang

ketiga adalah pemberian video tentang materi surah Al-Fatihah melalui grup

whatsapp. Setelah intervensi selesai, maka dilakukan pengukuran EEG kedua

setelah perlakuan dengan prosedur yang sama dengan perekaman EEG pertama.

4.1.1 Hasil gelombang alfa Pre Perlakuan

Hasil gelombang alfa kedua kelompok dapat dilihat di grafik 4.1. Dari hasil

pengukuran EEG pertama didapatkan rata rata jumlah gelombang alfa untuk

kelompok kontrol sebesar 7.5, dan kelompok perlakuan sebesar 8.9. Kemudian

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat untuk melakukan uji

parametris seperti Uji indpenden T test, Uji Anova, dan lain lain. Uji Normalitas

yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Kolmogrov Smirnov dan Uji Saphiro

Wilk.

Page 53: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

38

Hasil uji normalitas data gelombang alfa pre perlakuan didapatkan nilai

signifikansi sebesar >0.05, berati distribusi data jumlah gelombang alfa pre-

perlakuan normal. Kemudian hasil uji homogenitas data gelombang alfa pre

perlakuan didapatkan nilai signifikansi sebesar <0.05, berate data tidak homogen,

uji statistik masih tetap dapat dilakukan tetapi untuk mengambil kesimpulan

didasarkan pada hasil yang terdapat dalam table output SPSS “Equal variances not

assumed”. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas maka syarat untuk

melakukan uji hipotesa statistik parametrik terpenuhi.

Kemudian dilakuan uji statistik parametrik untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok ini. Uji statistik yang digunakan

adalah Uji Independen T Test. Pada Uji Independen T Test didapatkan nilai

signifikansi (p value) sebesar 0.146 yang berarti bahwa perbedaan rerata kedua

kelompok ini tidak signifikan.

4.1.2 Hasil Gelombang alfa Pos Perlakuan

Hasil gelombang alfa Pos Perlakuan kedua kelompok dapat dilihat pada

grafik 4.2. Dari hasil pengukuran EEG kedua didapatkan rata rata jumlah

gelombang alfa untuk kelompok kontrol sebesar 6.1 dan kelompok perlakuan

sebesar 10.6. Kemudian dilakukan uji normalitas sebagai syarat untuk melakukan

uji parametris seperti Uji Independen T Tes, Uji Anova, dan lain lain. Uji normalitas

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Gelombang Alfa Pre-Perlakuan

kontrol perlakuan

Grafik 4.1 Hasil Gelombang Alfa otak Pre-Perakuan

Page 54: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

39

yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Kolmogrov Smirnov dan Uji Saphiro

Wilk

Hasil uji normalitas pada kedua kelompok didapatkan nilai signifikansi >0.05

yang berarti distribusi data jumlah gelombang alfa pos-intervensi normal.

Kemudian dilakukan uji homogenitas pada kedua kelompaok data ini, didapatkan

hasil uji homogenitas >0.05, yang berarti data yang dimiliki homogen. Setelah

dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada kedua kelompok ini, maka syarat

untuk melakuan uji statistik parametrik telah terpenuhi. Selanjutnya dilakukan uji

statistik parametrik, uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji

Independen T Tes. Pada Uji Independen T Tes didapatkan nilai signifikasni (p

value) sebesar 0.02 yang berarti bahwa terdapat perbedaan rerata jumlah gelombang

alfa pada kedua kelompok yang signifikan.

4.2 Pembahasan

Pada penelitian ini dilakukan dua kali pengukuran pada kedua kelompok yaitu

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pengukuran dilakukan sebelum di

berikan intervensi dan setelah dilakukan intervensi. Intervensi dilakukan hanya

pada kelompok perlakuan. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, untuk mengetahui

hubungan antara mendengarkan surah alfatihah dengan aktivitas gelombang alfa

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jumlah Gelombang Alfa Pos-Perlakuan

kontrol perlakuan

Grafik 4.2 Hasil Gelombang Alfa Otak Pos-Perlakuan

Page 55: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

40

otak, pada subjek yang diberi pemahaman lebih terhadap surah alfatihah. Berikut

merupakan pembahasan dari penilitan yang dilakukan

4.2.1 Perbandingan aktivitas gelombang alfa otak pada kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan Pre-Perlakuan

Hasil jumlah gelombang EEG Pre-Perlakuan pada kedua kelompok

menunjukkan rata rata yang tidak terlalu jauh berbeda, yaitu 7.5 pada kelompok

kontrol dan 8.9 perlakuan. Hasil tersebut menandakan tidak adanya perbedaan

pengetahuan pada kedua kelompok sehingga pemberian intervensi pada kelompok

perlakuan dapat memberikan perbedaan yang bermakna setelah diintervensi.

Kemudian untuk membuktikan kedua rerata tersebut benar tidak bermaka maka

dilakukan uji statistik berupa uji parametrik independen T tes, tetapi sebelumnya

harus dilakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. Uji normalitas

menggunakan metode Kolmogrov Smirnov dan Saphiro Wilk menunjukkan hasil

>0.05 maka data yang tersedia terdistribusi normal, kemudian dilakukan uji

homogenitas didapatkan hasil <0.05, menandakan data yang tersedia tidak

homogen.

Kedua syarat untuk melakukan uji statistik parametrik telah terpenuhi

meskipun uji homogenitas didapatkan hasil yang tidak homogen, hal ini akan

berpangaruh pada pengambilan keputusan setelah melakukan uji independ T tes,

keputusan diambil melihat angka signifikasi pada kolom “Equal variances not

assumed” yaitu sebesar 0.146. Hasil uji indepnden T tes menunjukan perbedaan

rerata jumlah gelombang alfa pada kedua kelompok tersebut tidak bermakna, jadi

dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan jumlah gelombang alfa yang siginifikan

pada kedua kelompok tersebut sebelum di berikan intervensi. Hal ini terjadi

dikarenakan kedua kelompok belum mendapatkan intervensi tentang surah Al-

Fatihah, sehingga belum terbentuk memori tentang kandungan surah Al-Fatihah

yang dapat memengaruhi emosi dari kedua kelompok, terlebih lagi kedua kelompok

ini merupakan subjek yang memilki kemampuan pemahaman tentang surah Al-

Fatihah yang sedang, jadi tidak terjadi ketimpangan pengetahuan yang berlebihan

antara masing subjek – subjek, sehingga nanti setelah dilakukan intervensi dapat

dilihat perbedaan yang akan terjadi sebelum dan sesudah perlakuan.

Page 56: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

41

4.2.2 Perbandingan aktivitas gelombang alfa otak pada kelompok kontrol dan

perlakuan Pos-intervensi

Pengukuran EEG otak terutama pada gelombang alfa otak, pada kedua

kelompok didapatkan hasil jumlah gelombang alfa otak pada kelompok perlakuan

lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berarti ada perubahan

jumlah gelombang alfa yang terjadi setelah diberikan intervensi, untuk mengetahui

apakah intrervensi yang diberikan berhubungan dengan peningkatan jumlah

gelombang alfa kelompok perlakuan maka kemudian dilakukan uji statistik untuk

menuntukan apakah terdapat hubungan antara mendengarkan surah Al-Fatihah

terhadap aktivitas gelombang alfa,

Pada uji statistik didapatkan perbandingan mean antara dua kelompok yaitu

perlakuan dan kontrol yang siginifikan yaitu sebesar 0.02 (p<0.05). Hal ini

dikarenakan pada kelompok perlakuan telah diberikan intervensi berupa

pemahaman labih mendalam tentang surah Al-Fatihah. Stimulus yang diberikan

berupa materi tentang surah Al-Fatihah akan diubah oleh saraf saraf aferen

kemudian menuju ke thalamus untuk diproses kemudian sebar ke korteks serebri

dan setelah itu menuju sistem limbik khususnya amygdala sebagai pengaturan

emosi dan penyimpanan memori mengenai kandungan surah alfatihah, yaitu :

Gambar 4.1 Gelombang Alfa Hasil Elektroensefalografi

Page 57: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

42

Percaya bahwa semua umat islam berada dalam naungan Allah SWT

Sifat Keegoisan dan arogansi akan lenyap

Tidak takut kepada kekuatan selain Allah SWT

Ketika sampel diperdengarkan surah Al-Fatihah setelah diberi intervensi

maka sampel akan mengingat kandungan surah Al-Fatihah yang telah diberikan

sebelumnya, maka pada saat ini terjadi perubahan emosi yang dilakukan oleh sistem

limbik sesuai dengan memori yang telah terbentuk berisi kandungan surah Al-

Fatihah, sehingga kondisi pasien menjadi lebih rileks dan tenang menyebabkan

terbentuknya gelombang alfa yang lebih banyak pada kelompok perlakuan,

dibandingankan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi apapun.

Dengan lebih banyaknya terbentuk gelombang alfa pada kelompok perlakuan

ini, menandakan bahwa pemahaman terhadap kandungan surah Al-Fatihah yang

lebih mendalam memberikan efek bagi tubuh yaitu tubuh menjadi semakin rileks,

ditandai dengan meningkatnya aktifitas gelombang alfa saat diperdengarkan surah

Al-Fatihah. Hal ini sesuai dengan keistimewaan surah Al-Fatihah yaiut

memberikan banyak manfaat bagi yang mendengar atau membacanya, salah

satunya manfaatnya adalah dalam bidang kesehatan.

Fakta yang didapatkan ketika mendengarkan surah Al-Fatihah dengan lebih

memahami makna dari setiap ayat nya yang meningkatkan aktifitas gelombang alfa,

sebagai tanda kondisi tubuh semakin rileks, menjadi bukti bahwa mendengarkan

murottal Alquran dapat menjadi salah satu jenis terapi yang dapat digunakan untuk

mengatasi kondisi tubuh saat sedang tidak rileks.

Berbagai kondisi yang dapat membuat tubuh menjadi tidak rileks seperti

sedang stress, sedang sedih, dan sedang panik, ataupun penyakit kejiwaan seperti

depresi dan cemas, dengan melihat fakta diatas dapat kita atasi dengan cara

mendengarkan surah Al-Fatihah dan tentunya memahami maknanya secara

mendalam.

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW,

dalam riwayatnya beliau menjelaskan surah Al-Fatihah sebagai surah yang

digunakan untuk melakukan pengobatan dengan teknik ruqyah, “Bahwa ada

Page 58: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

43

sekelompok sahabat Rasulullah SAW dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu

melewati suatu kampong arab. Kala itu mereka meminta untuk dijamu penduduk

kampung tersebut lantas berkta kepada pada sahabat yang mampir, “Apakah

diantara kalian ada yang bisa meruqyah ?, karena pembesar kampong tersebut

tersengat binantang atau tererang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata,

“iya ada”. Lalu sahabat tersebut mendatangi pembesar kampong tersebut dan

meruqyah dengan membaca surah Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun

sembuh. Lalu yang membaca ruqyah tadi debierikan seekor kambing, namn ia

enggan menerimanya, dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi

diceritakan kepada Nabi SAW. Lalu ia mendatangi Nabi SAW dan menceritakan

kisahnya tadi kepada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah

kecuali dengan membaca surah Al-Fatihah.” Rasululullah SAW lantar tersenyum

dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah ?”, beliaupun

bersabada, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku

sebagiannya bersama kalian” (HR. Bukhari dan Muslim).

Penelitian ini juga sejalan dengan penilitan yang dilakukan oleh Azian

Azmimi Abdullah dan Zainab Omar, didapatkan dalam penelitian tersebut bahwa

jumlah gelombang alfa lebih banyak terbentuk ketika diperdengarkan ayat al qur’an

dibandingkan dengan musik rock.

Penelitian lain juga mengatakan jika mendengarkan dapat digunakan sebagai

terapi non-farmakologi pada pasien kecemasan, efek mendengarkan surah Al-

Fatihah bagi pasien kecemasan adalah menurunkan tingkat kecemasan.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan keterbatasan sebagai berikut :

1. Peniliti tidak memiliki parameter yang jelas tentang tingkat emosi sebelum

dan sesudah intervensi yang berhubungan dengan kondisi rileks subjek,

pada penelitian ini hanya dibuktikan adanya peningkatan gelombang alfa

yang dapat menyebabkan kondisi rileks,

Page 59: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

44

2. Peneliti tidak bisa memastikan gelombang alfa yang yang terbentuk pada

saat pengukuran pada pikiran subjek memikirkan tentang surah Al-Fatihah

yang sedang didengarkan,

3. Alat ukur yang digunakan mahal dan sulit untuk digunakan, butuh tenaga

professional untuk mengoperasikan alat tersebut.

4. Gelombag alfa yang diinterpretasikan pada penelitian ini hanyalah pada

regio occipital otak

Page 60: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

45

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mendengarkan surah Al-Fatihah ayat 1-7 pada kelompok perlakuan dan kontrol

menghasilkan perbedaan aktivitas gelombang alfa yang siginifikan setelah

dilakukan intervensi.

Aktivitas gelombang alfa lebih tinggi terjadi pada kelompok perlakuan (10.80)

dibandingkan kelompok kontrol (6.10) dengan uji signifikansi perbedaan rata-rata

menggunakan uji independen sampel T test (P=0.022).

Hal ini menandakan mendengarkan Alquran Surah Al-Fatihah ayat 1-7 dengan

mengetahui makananya lebih dalam, dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks,

sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan non-farmakologi pada kondisi

kondisi yang membuat tubuh menjadi tidak rileks seperti, stress, sedih dan cemas

maupun penyakit kejiwaan seperti depresi dan kecemasan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa saran yang

dapat diberikan untuk peniliti selanjutnya, diantaranya sebagai berikut :

a. Melakukan uji tingkat stress, kecemasan, atau depresi menggunakan

kuisioner atau pun tanda tanda vital yang berhubungan dengan keadaan

tersebut

b. Melakukan crosscheck kembali setelah pengukuran EEG, pada bagian

surah yang muncul gelombang EEG

c. Pemeriksaan disertakan dengan fMRI agar dapat diketahui isi pikiran dan

keadaan emosi subyek penelitian

d. Membeli alat EEG agar biaya penelitian bisa lebih murah, dan dapat

mengukur surah surah dalam Alquran yang lainnya.

e. Menghitung gelombang alfa pada seluruh bagian kepala

Page 61: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

46

f. Durasi intervensi yang dilakukan lebih panjang dan jenis intervensi lebih

bervariasi agar pemahaman tentang surah Al-Fatihah lebih tertanam di

memori subjek

Page 62: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

47

Daftar Pustaka

1. Shihab MQ. Al-lubab makna, tujuan, dan pelajaran dari surah surah al-

qur’an. Indonesia: Lentera Hati. 2012.

2. Baxter AJ, Patton G, Scott KM, Degenhardt L, Whiteford HA. Global

Epidemiology Of Mental Disorders: What Are We Missing?. PLoS One.

2013 June;8(6)

3. Alcaff M. Tafsir popular al-fatihah memyelami makna lahir dan batin al-

fatihah secara mudah dan sederhana. Indonesia: PT Mizan Pustaka. 2011

4. Abdulla AA, Omar Z. The effect of temporal EEG signals while listening

to qur’an recitation. International Journal on Advanced Science,

Engineering, and Information Technology. 2011 Januari; 1.

5. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology. 13th ed.

USA: John Wiley & Sons, Inc. 2012

6. Malik AS, Amin HU. Designing eeg experiments for studying the brain.

India : Elsevier. 2017

7. Vaghefi M, Nasrabadi AM, Golpayegani SM, Mohammadi MR,

Gharibzadeh S. Sprituality and Brain Waves. Journal of Medical

Engineering & Technology. 2015;(39)2

8. Marcuse LV, Fields MC, Yoo J. Rowan’s primer of eeg. 2nd. China:

Elsevier. 2016

9. Nawir N, Electronica biomedic: Electroenchepalograf. 2011. Disadur dari

https://www.google.com/search?q=(Electroencephalograf%2C+Nursubhan

+Nawir)&oq=(Electroencephalograf%2C+Nursubhan+Nawir)&aqs=chro

me..69i57.3118j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8, pada tanggal 24 juni

2019.

10. Palinggi Y. Makalah sistem instrumensasi medik. 2016. Disadur dari

https://www.academia.edu/23157377/Electroencephalograph_EEG, pada

tanggal 13 januari 2019.

11. Kamus daring. 2019. Disadur dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rileks,

pada tanggal 13 januari 2019

12. Emotions and Brain Waves Dr. Aparna Ashtaputre- Sisode1 * The

International Journal of Indian Psychology ISSN 2348-5396 (e) | ISSN:

Page 63: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

48

2349-3429 (p) Volume 3, Issue 2, No.5, DIP: 18.01.076/20160302 ISBN:

978-1-329-87724-5 http://www.ijip.in | January - March, 2016

13. Kamus daring. 2019. Disadur dari

https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/emosi, pada tanggal 13 januari 2019

14. Chaplin, J.P. 2004. Kamus Lengkap Psikologi, (Terjemahan Kartini dan

Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

15. Jasim, M. H., Salih, M. M., Abdulwahhab, Z. T., Shouwandy, M. L.,

Ahmed, M. A., & ALsalem, M. A. (2019). Emotion Detection among

Muslims and Non- Muslims While Listening To Quran Recitation Using

EEG. International Journal of Academic Research in Business and Social

Sciences, 9(14), 10–16.

16. Hude, M Darwis. 2006. Emosi-Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang

Emosi Manusia dalam Al Qur’an. Jakarta:Erlangga.

17. Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM. Gray dasar dasar anatomi. Indonesia:

Elsevier. 2014

18. Netter FH. Atlas anatomi manusia. 5th ed. Indonesia : Elsevier. 2013

19. Guyton AC, Hall JE. Guyton and hall textbook of medical physiology. 13th.

USA: Elsevier. 2016

20. Sherwood L. Human physiology from cells to system. 9th ed. 2016

21. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks, HL. Ganong’s review of

medical physiology. 24th. Singapore: McGraw-Hill. 2012

22. Ward J, Clarke R, Linden R. At a Glance Fisiologi. 12th ed. Jakarta:

Erlangga. 2009

23. Aparnathi RR, Dwivedi VJ. The study about brain wave extreme low

frequency and works. International Medical Association Expert Talk &

Conference. 2016 Februari 1.

24. Kamal NF, Mahmood NH, Zakaria NA. Modeling brain activities during

reading working memory task : comparasion between reciting qur’an and

reading book. Procedia – Social and Behavioral Sciences. 2013

November;97(83-89).

Page 64: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

49

LAMPIRAN

Lampiran 1

Form Permohonan Peminjaman Alat

Gambar 6.1 Form permohonan peminjaman alat

Page 65: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

50

Lampiran 1

Form Permohonan Peminjaman Alat

Gambar 6.1 Form permohonan peminjaman alat

Page 66: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

51

Lampiran 2

Form Inform Consent

Gambar 6.2 Form inform consent

Page 67: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

52

Gambar 6.3 Proses Pengukuran Besar Kepala

Gambar 6.4 Proses Penentuan posisi elektroda

Gambar 6.5 Proses Perekaman EEG

Lampiran 3

Proses Perekaman EEG

Page 68: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

53

Tabel 6.1 Hasil aktivitas gelombang alfa EEG pre dan pos imtervensi

Lampiran 4

Hasil Aktivitas Gelombang Alfa EEG Pre dan Pos Intervensi

Page 69: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

54

Tabel 6.2 Hasil uji normalitas aktivitas gelombang alfa pre intervensi

Tabel 6.3 Hasil uji homogenitas aktivitas gelombang alfa pre intervensi

Tabel 6.4 Hasil uji komparatif aktivitas gelombang alfa pre intervensi

Lampiran 5

Analisa Data

1. Aktivitas Gelombang Alfa Pre Intervensi

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

transform1 kontrol .252 10 .071 .865 10 .089

perlakuan .181 9 .200* .943 9 .612

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

transform

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.537 1 17 .048

Page 70: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

55

Tabel 6.5 Hasil uji normalitas aktivitas gelombang alfa pos intervensi

Tabel 6.6 Hasil uji homogenitas aktivitas gelombang alfa pos intervensi

Tabel 6.7 Hasil uji komparatif aktivitas gelombang alfa pos intervensi

2. Aktivitas Gelombang Alfa Pos Perlakuan

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

transform1 kontrol .144 10 .200* .976 10 .940

perlakuan .187 9 .200* .919 9 .385

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

transform

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.491 1 17 .133

Page 71: AKTIVITAS GELOMBANG ALFA OTAK SAAT DIPERDENGARKAN …

56

Lampiran 6

Riwayat Penulis

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Alhayandi Deu

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Tempat, tanggal lahir : Sorong, 20 September 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pasar Sabtu, desa Boludawa, Kec. Suwawa, Kab.

Bone Bolango, Prov. Gorontalo

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2003 – 2004 : TK An Ni’mah Kota Sorong

2004 – 2010 : SD Al Irsyad Al Islamiyah Kota Sorong

2010 – 2013 : MTs Sains Al Gebra Kota Sorong

2013 – 2016 : MAN Insan Cendekia Gorontalo

2016-Sekarang : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta