Akmen Sap 13

11
AKUNTANSI MANAJEMEN THE BALANCED SCORECARD Oleh: Kelompok 1 (11)A.A. Bagus Jambe Negara 1315251124 (13)Sangga Yoga Wisamantara 1315251131 (45)I Wayan Korin Priana 1315351165 (46)I Gusti Agung Malyani Ratnantari 1315351171

description

akuntansi manajemen

Transcript of Akmen Sap 13

Page 1: Akmen Sap 13

AKUNTANSI MANAJEMEN

THE BALANCED SCORECARD

Oleh: Kelompok 1

(11) A.A. Bagus Jambe Negara 1315251124

(13) Sangga Yoga Wisamantara 1315251131

(45) I Wayan Korin Priana 1315351165

(46) I Gusti Agung Malyani Ratnantari 1315351171

PROGRAM S1 EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: Akmen Sap 13

1. FITUR-FITUR BALANCED SCORECARD

Balanced Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang mendefinisikan

sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. dan cenderung di terapkan

pada perusahaan yang menerapkan Lean Manufacturing yang mengejar efisiensi

sempurna dan cocok dengan akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas,

karena berfokus pada informasi proses dan aktivitas dalam implementasi tujuan.

Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan

operasional dan ukuran kinerja dalam 4 Perspektif yakni :

a. Perspektif Keuangan

b. Perspektif Pelanggan

c. Perspektif Proses

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

1.1. PERSPEKTIF KEUANGAN

Menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka panjang dan pendek, dan mengacu

pada keuangan global dari perspektif lainya, maka Perspektif Keuangan harus saling

berhubungan dengan perspektif lainya.

Perspektif Keuangan memiliki 3 tema strategis yakni:

a. Pertumbuhan Pendapatan

Menentukan tujuan operasional dan merancang ukuran kinerja untuk mencapai

tujuan, seperti menambah produk baru, mengembangkan pasar dan pelanggan baru,

menerapkan aplikasi baru pada produk lama, membedah produlk pesaing untuk

menekan cost, menerapkan produksi sell, JIT, dll. (dimana tujuan operasional adalah

peningkatan laba dan efisiensi).

b. Penurunan Biaya

Penurunan biaya per unit, per pelanggan, per jalur adalh salah satu contoh tujuan

penurunan biaya, namun hal yang penting adalah keakuratan pencatatan biaya, agar

tidak salah catat.

c. Pemanfaatan Asset

Pemakaian asset yang efisien atau menghilangkan sumber buangan, dan

menginvestasikan lebih banyak asset sebelum manufaktur dan mendedikasikan

sumberdaya untuk fase awal siklus hidup produk sehingga biaya hidup keseluruhan

dapat diturunkan, selain itu studi menunjukan tiap biaya yang dikeluarkan pada aktivitas

pra manufaktur menghemat 8-10 x biaya manufactur dan pasca manufaktur.

1

Page 3: Akmen Sap 13

1.2. PERSPEKTIF PELANGGAN

Perspektif ini adalah sumber pendapatan dari tujuan keuangan, segmen ini

mendefinisikan dan memilih pelanggan dan segmen pasar di mana perusahaan

memutuskan untuk bersaing. Selain itu, meningkatkan nilai pelanggan agar tujuan

utama operasional tercapai (peningkatan laba).

1.3. PERSPEKTIF PROSES

Perspektif ini adalah sarana perusahaan dalam meningkatkan nilai pelanggan

dan mencapai tujuan keuangaan, Perspektif ini dibagi dalam 3 rantai, yakni: Proses

inovasi, Proses operasional, Proses jasa pasca penjualan.

a. Proses Inovasi

Proses ini mengantisipasi kebutuhan yang timbul dan kebutuhan potensial dari

pelanggan, dan menciptakaan produk dan jasa baru untuk memuaskan kebutuhan

potensial konsumen.

b. Proses Operasional

Tujuan proses ini adalah menigkatkan kualitas proses, menignkatkan efisiensi proses,

dan menurunkan waktu proses (Konsep Lean Manufacturing)

Kualitas

Contoh ukuran kualitas adalah biaya kualitas, hasil output, presentase unit yang

cacad, dan FTT (First Time Trough). FTT adalah matriks kualitas umum yang

digunakan untuk mengukur kualitas dalam sel manufaktur dan arus nilai.

FTT=

(TOTALUNIT YANG DIPROSES−UNIT YANG DITOLAK DAN DIKERJAKAN ULANG)TOTALUNIT YANG DIPROSES

Efisiensi

Ukuran efisiensi proses utamanya memperhatikan biaya proses dan poduktivitas

proses, pengukuran biaya proses di fasilitasi oleh penghitungan ABC dan analisis nilai

proses, dalam lingkungan Lean Manufacturing, biaya rata-rata dan penjualan per orang

adalah contoh ukuran efisiensi.

Waktu

Ukuran umum waktu proses adalah waktu silkus, Velositas, efektifitas siklus

manufaktur (MCE), taktt time, dan durasi hari dalam hitungan jam. Waktu siklus adalah

2

Page 4: Akmen Sap 13

lamanya suatu barang diproduksi dihitung dari bahan diterima sampai siap dijual.

Velositas adalah jumlah produksi dalam suatu periode. Insentif dapat diberikan untuk

merangsang penurunan waktu siklus dan penaikan velositas sehingga biaya produk

menurun, MCE adalah suatu ukuran opersaional yang menghitung efisiensi proses

dengan cara membandingkan Waktu Siklus Aktual dengan Waktu Siklus yang

Ditargetkan.

Contoh:

Misal Perusahaan X mempunyai data berikut untuk salah satu dari beberapa selnya:

Velositas ditargetkan ( Teoritis) : 12 unit per jam

Velositas aktual (termasuk waktu pindah, inspeksi ,tunggu) : 10 unit per jam

Biaya konversi sel tahunan : $ 1.600.000

Menit Produktif tersedia per tahun : 400.000

Penyelesaian:

MCE = WaktuSiklusTeoritis (ditargetkan)

Waktu Siklus Aktual

Biaya Konversi = Waktu siklus x Biaya standar / menit

Biaya Standar per Menit =Biaya Konversi SelMenit yangTersedia

Biaya standar per menit = $1.600.000 : 400.000 = $4 / UNIT

Biaya Konversi Aktual per Unit

Waktu siklus Aktual / Unit = 60 menit / 10 unit

= 6 menit / unit

Biaya Konversi Aktual / unit = $4 x 6

= $24 / unit

Biaya Konversi Teoritis per Unit

Waktu siklus Teoritis / Unit = 60 menit / 12 unit

= 5 menit / unit

3

Page 5: Akmen Sap 13

Biaya Konversi Teroritis / Unit = $4 x 5

= $20

MCE = WaktuSiklusTeoritis (ditargetkan)

Waktu Siklus Aktual

= 5 : 6 = 0,83

Takt time adalah Tingkat permintaan produk oleh pelanggan, misal permintaan

mengharuskan agar suatu produk diproduksi tiap 10 menit, jadi perusahaan tersebut

mesti meminimalisir waktu siklus yang 10 menit menjadi kurang dari 10 menit jika

ingin meminimalkan buangan dan efisien.

Hari berdasarkan Jam adalah informasi kuantitas per jam takt, dimana laporan

ini akan menjaga fokus pekerja pada kegiatan memproduksi produk yang di minta

pelanggan.

c. Proses Pelayanan Pascapenjualan

Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pascapenjualan,

peningkatan efisiensi, dan penurunan waktu pemrosesan.

1.4. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

Perspektif ini memiliki 3 tujuan utama yakni: penigkatan kemampuan pegawai,

penigkatan motivasi, pemberdayaan, dan pelibataan karyawan, dan peningkatan sistem

informasi.

Dalam perspektif ini karyawan sebagai bagian dari perusahaan di libatkan, tetapi

dituntun agar memiliki motivasi, kebebasan dalam arti positif, pemberdayaan, di beri

kesempatan untuk memberi saran masukan, dan memberikan informasi yang lebih

akurat dan cepat, sehingga mereka akan lebih efektif terlibat dalam pencapaian tujuan

suatu perusahaan.

2. HUBUNGAN BALANCED SCORECARD DAN STRATEGI

PERUSAHAAN

4

Page 6: Akmen Sap 13

a. Manajer perusahaan menentukan tujuan - tujuan dan kebijakan - kebijakan

jangka panjang yang akan diambil perusahaan sesuai dengan fitur - fitur

balanced scorecard.

b. Manajer perusahaan menginformasikan tujuan - tujuan dan kebijakan tersebut

kepada semua lini perusahaan dimana balanced scorecard memberi kesempatan

semua lini untuk mengerti dengan strategi jangka panjang dari balanced

scorecard.

c. Memberikan kesempatan suatu perusahaan untuk melaksanakan rencana

bisnisnya dengan integritas yang tinggi tanpa ada masukan lain dari pihak lain

seperti konsultan yang akan menambah biaya, dengan balanced scorecard

manajer dapat mengalokasikan asset mereka sesuai dengan tujuan jangka

panjang perusahaan yang di terapkan pada balance scorecard.

d. Dengan balanced scorecard sebagai pusat sistem informasi perusahaan,

perusahaan dapat memonitor hasil jangka pendek dari 3 perspektif diatas

5

balanced scorecard

1.Tujuan Perusahaan (Fitur-

Fitur Balanced scorecard)

4.Umpan Balik dan

Pembelajaran

3.Rencana Perusahaan

2.Menginforrmasikan dan

Menghubungkan

Page 7: Akmen Sap 13

(pelanggan, proses, dan pembelajaran), dan melakukan pembelajaran dari apa

yang sudah terjadi, sehingga bisa membuat keputusan yang lebih efektif.

3. CARA MENCAPAI STRATEGIC ALIGNMENT MELALUI BALANCED

SCORECARD

Kebanyakan organisasi mempunyai unit-unit yang mempunyai strategi dan

tujuan sendiri-sendiri. Untuk dapat dijalankan secara efektif, maka strategi–strategi dan

tujuan tersebut harus digabungkan dan dihubungkan secara bersama-sama. Untuk

menggabungkan dan menghubungkan strategi-strategi dan tujuan tersebut dibutuhkan

yang namanya strategic map.

Strategic map dapat dibangun dengan menghubungkan strategi dan tujuan dari

unit-unit dengan menggunakan hubungan sebab akibat (cause-effectrelationship).

Dengan menggunakan hubungan sebab akibat organisasi dapat menghubungkan strategi

dan tujuan ke dalam empat perspektif dalam scorecard.

Masing-masing perspektif haruslah sedemikian rupa terkait satu sama lain

sehingga realisasinya merupakan satu rangkaian. Bila rangkaian ini telah saling

terhubung satu sama lain maka akan diperoleh satu peta strategi yang secara jelas

menunjukkan bagaimana visi dan misi diterjemahkan menjadi bagian-bagian yang

operasional yaitu sasaran dan strategi untuk mencapai sasaran tersebut. Bila hal ini

tersusun maka Balanced Scorecard bukanlah melulu dikatakan sebagai alat ukur kinerja

akan tetapi menjadi bagian dari strategi karena memberikan umpan balik dan koreksi

atas hasil yang diperoleh.

6

Page 8: Akmen Sap 13

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2005. Management Accounting. Cicinnati:

South-Western College Publishing

http://asdarmunandar.blogspot.com/2012/02/balance-scorecard.html

https://www.scribd.com/doc/101197616/Balanced-Scorecard-2

http://indracuin.blogspot.com/2013/04/implementasi-balanced-scorecard-di.html

7