AKL 2 - Ke 2 - Akuntansi Saham - Revisi
-
Upload
noviapurnama27 -
Category
Documents
-
view
142 -
download
13
description
Transcript of AKL 2 - Ke 2 - Akuntansi Saham - Revisi
INVESTASI SAHAM
Yang akan dipelajari :1. Dasar pencatatan Investasi Saham dengan metode biaya atau
ekuitas.2. Jurnal transaksi dengan metode biaya dan ekuitas , dengan asumsi
nilai investasi = nilai buku / nilai wajar.3. Perbedaan ke dua metode dalam laporan keuangan.4. Investasi saham dengan sumber dana sebagian dari penerbitan saham baru oleh investor.5. Pencatatan dan jurnal bila Nilai Investasi > NB Ekuitas.6. Pencatatan dan jurnal bila Nilai Investasi < NB Ekuitas.
INVESTASI SAHAM
Standar akuntansi yang berlaku sejak tahun 2011, memberikan pengaturan
yang berbeda dengan standar akuntansi sebelumnya. Standar akuntansi
dahulu mengatur bahwa pencatatan investasi dalam entitas asosiasi
(perusahaan yang dibeli) dicatat dengan metode ekuitas.
Sejak 1 Januari 2011, di Indonesia berlaku Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP).
Dua standar tersebut mengatur pencatatan investasi di entitas asosiasi dengan
metode yang berbeda. Perusahaan harus memilih satu diantara dua standar
tersebut untuk diterapkan pada Perusahaannya, sesuai kondisi yang ada :
Dicatat dengan Metode Ekuitas / Metode Biaya.
PSAK No. 15 (Referensi http://andrianto.blogspot.com/2010/12/kajian-penerapan-metode-biaya-dan.html) :
Metode Biaya :Harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan kurang dari 20%.
Metode Ekuitas :Harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham berhak suara pada perusahaan investee baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan 20% atau lebih atau kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan.
Pengaruh signifikan :kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Pada Metode Ekuitas :Investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan akan bertambah dengan bagian keuntungan investee yang menjadi hak investor serta berkurang karena bagian kerugian investee yang menjadi beban investor serta deviden.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 :
Pada Metode Biaya :Deviden maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee akan dipandang sebagai pengembalian investasi atau pengurang investasi.
Referensi http://andrianto.blogspot.com/2010/12/kajian-penerapan-metode-biaya-dan.html
Penerapan Metode Biaya dan Metode Ekuitas
1. Metode Biaya Tgl 01 Juli Pilzner memperoleh 2,000 dari 20,000 saham yang beredar milik Sud Corp, dengan harga $ 50 per lbr shm. Dimana harga trsbt = nilai buku dan nilai wajar aktiva bersih Sud Corp.
Laba bersih Sud pada tahun berjalan sebesar $ 50,000 , deviden sebesar $ 20,000 dibayar pada 01 November.
Jumlah kepemilikan : 10% ---------> metode biaya
01 Juli saat perolehan investasi Investasi pada Sud Corp 100.000 Kas/bank 100.000 (untuk mencatat investasi 10% saham Sud Corp)
Bagaimana dengan penerimaan deviden ????
Periode kepemilikan : 6 bulan (01 Juli – 31 Des).
Laba Investee dalam 1 tahun $ 50,000 , maka hak investor atas laba
investee : 10% x 50,000 x 6 bln : 12 bln = $ 2,500 ---- > tidak dijurnal
Deviden yang menjadi hak investor : 10% x $ 20,000 = $ 2,000
Karena jumlah deviden yang diterima investor tidak melebihi haknya
atas laba investee, maka penerimaan deviden ini diperlakukan sebagai
pendapatan deviden.
01 November , saat terima deviden
Kas / Bank 2,000
Pendapatan Deviden 2,000
Tidak ada jurnal untuk mengakui bagian laba atas keuntungan investee.
Apabila penerimaan deviden investor melebihi hak atas laba investee,
maka penerimaan deviden harus dibukukan sebagai pengurang nilai
investasi (lihat slide no. 3, metode biaya).
PT.Pilar membeli 10% saham beredar PT. Setia tgl 03 Jan'xo
Daftar Laba bersih dan Deviden PT. Setia :
thn laba deviden laba Kas -/- nilai
ditahan diterima investasi
xo 200,000 140,000 60,000 14,000 -
x1 200,000 240,000 20,000 ? 24,000 -
x2 200,000 220,000 - 22,000 -
x3 200,000 220,000 - 22,000 2,000
x4 200,000 120,000 80,000 12,000 -
1. Thn’xo , nilai deviden yang dibagi < nilai laba investee, maka
investor mengakui deviden sebagai pendapatan.
2. Thn’x1, nilai deviden yang dibagi secara kumulatif (thn’xo +
x1)
lebih kecil dari pada laba kumulatif investee (thn’xo + x1) ,
karenanya investor mengakui deviden sebagai pendapatan.
3. Thn’x2, nilai deviden yang dibagi secara kumulatif (thn’xo ,
x1,x2) masih lebih kecil dari pada laba kumulatif investee
(thn’xo + x1 + x2) , karenanya investor mengakui deviden
sebagai pendapatan.
4. Thn’x3, nilai deviden yang dibagi secara kumulatif 820.000
(thn’xo , x1, x2, x3) lebih besar dari pada laba kumulatif
investee 800.000 (thn’xo + x1 + x2 + x3) , karenanya investor
mengakui deviden sebagai berikut :
a. Sampai sejumlah 10% x 200.000 (nilai deviden = laba) :
20.000 sebagai pendapatan deviden.
b. sisa nilai deviden sebesar 2.000 {10% x (220.000 – 200.000)}
diakui sebagai pengembalian nilai investasi.
Kas 22.000
Pendpt Deviden 20.000
Investasi pd PT. Setia 2.000
Karena di tahun’x3 nilai kumulatif deviden > kumulatif laba,
maka pada tahun’x4 saat ada pembagian deviden , perhitungan
kumulatif tidak dimulai pada thn’xo (saat terjadinya investasi),
namun dimulai pada tahun’x3 (saat terjadi pengurangan nilai
investasi).
5. Thn’x4 , nilai kumulatif deviden yang dibagi 340.000 (thn’x3 +
thn ‘x4) < nilai kumulatif laba investee 400.000 (thn’x3 + thn
‘x4), maka investor mengakui deviden sebagai pendapatan.
2. Metode Biaya PT. A (investor) membeli Rp. 150.000.000 u/ 15.000 lembar saham (15%) saham berhak suara PT. B (investee). Pada tanggal pelaporan keuangan (tgl.31 des) PT. B memperoleh laba Rp. 50.000.000 dan PT. B membagikan dividen sebesar Rp. 40.000.000.
Dengan kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka secara akuntansi PT. A wajib menggunakan metode biaya untuk mempertanggung jawabkan investasinya, jurnal yang dibuat investor (PT.A) adalah sebagai berikut :
Pada saat perolehan investasi Investasi pada PT.B 150.000.000 Kas/bank 150.000.000 (untuk mencatat investasi 15% saham PT.B)
Pada saat PT.B memperoleh laba -tidak ada jurnal-
Pada saat PT. B membagikan dividen Kas / Bank 6.000.000 Penghasilan Dividen 6.000.000 (untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.B (15% x 40.000.000 , lebih kecil dari hak atas laba : 15% x 50.000.000).
3. Metode Ekuitas PT. A (investor) membeli 300.000.000 untuk 30.000 lembar saham (30%) saham berhak suara PT. B (investee). Pada tanggal pelaporan keuangan (tgl.31 des) PT. B memperoleh laba 50.000.000 dan PT. B membagikan dividen sebesar 40.000.000.
Dengan kepemilikan 30% (lebih dari 20%), maka secara akuntansi PT. A wajib menggunakan metode ekuitas untuk mempertanggung jawabkan investasinya. jurnal yang dibuat oleh investor (PT.A) adalah sebagai berikut :
Pada saat perolehan investasi Investasi pada PT.B 300.000.000 Kas/bank 300.000.000 (untuk mencatat investasi 30% saham PT. B).
Referensi http://andrianto.blogspot.com/2010/12/kajian-penerapan-metode-biaya-dan.html
Pada saat PT. B memperoleh laba Investasi pada PT. B 15.000.000 Penghasilan Investasi dari PT. B 15.000.000 (untuk mengakui bagian PT. A atas laba PT.B (30% x 50.00.000)
Pada saat PT. B membagikan dividen Kas/Bank 12.000.000 Investasi pada PT. B 12.000.000 (untuk mengakui penerimaan dividen dari PT. B (30 % x 40.000.0000
PT. A harus mengakui penghasilan dari PT. B sebesar 15.000.000 dalam laporan laba rugi.
Sedangkan dalam neraca ,Investasi dengan metode ekuitas harus disajikan sebagai aktiva jangka panjang dan diungkapkan dalam pos terpisah dalam neraca serta diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk daftar perusahaan investasi.
KONSEKUENSI EKONOMIS DALAM PENGGUNAAN METODE BIAYA DAN EKUITAS.1. Penggunaan metode akuntansi yang berbeda menghasilkan perbedaan jumlah investasi yang terlihat pada neraca perusahaan investor dan perbedaan jumlah pendapatan dalam laporan laba rugi.
Metode Biaya (15%) Metode Ekuitas (30%)Invst pd X 150.000.000 150.000.000 Kas / Bank 150.000.000 150.000.000
Laba 50 juta tdk ada jurnalKas / Bank 15.000.000 Pendpt Investasi 15.000.000
Bagi Deviden 40 juta :Kas / Bank 6.000.000 Pendpt. Deviden 6.000.000 Kas / Bank 12.000.000
Investasi pd X 12.000.000
INVESTASI EKUITAS DALAM AKUISISI.
Tgl 01 Jan’04, PT. Pane membeli 30% saham biasa berhak suara
milik PT. Sanusi , jumlah yang dibayarkan : Kas 2.000.000
ditambah 200.000 lembar saham biasa PT. Pane dengan harga
nomimal 10, harga pasar 15.
Biaya-2 lain yang dikeluarkan PT. Pane terkait dengan investasi
pada PT. Sanusi :
Biaya pencatatan & penerbitan Saham 50,000
Biaya konsultasi 100,000
Bagaimana transaksi diatas dicatat ????
Karena kepemilikan diatas 20%, maka pencatatan investasi tersebut harus menggunakan Metode Ekuitas.
Investasi pd PT. Sanusi 5,000,000 Modal Saham (biasa) 2,000,000 Tambahan Modal Disetor 1,000,000 Kas 2,000,000Untuk mencatat akuisisi sebesar 30% pada SR Comp
Investasi pd PT. Sanusi 100,000 ???Tambahan Modal Disetor 50,000 ??? Kas 150,000Untuk mencatat pengeluaran biaya-2 terkait dengan akuisisi 30%
Setiap biaya langsung seperti pencatatan & penerbitan saham dicatat sebagai pengurang “tambahan modal disetor” dan biaya langsung lainnya ditambahkan pada biaya perolehan.
Jurnal diatas dibuat tanpa mengetahui nilai buku atau nilai wajar serta kewajiban dari PT. Sanusi.
PENETAPAN KELEBIHAN BIAYA TERHADAP EKUITAS POKOK.
Informasi tentang aktiva dan kewajiban SR Comp pada contoh diatas saat pembelian menjadi penting karena metode ekuitas memerlukan pencatatan untuk setiap perbedaan antara biaya investasi dan ekuitas pokok pada aktiva bersih perusahaan investee.
Data Nilai Buku dan Nilai Wajar per 31 Des’03 dari SR Comp nampak sebagai berikut :
Contoh transaksi pada slide sebelumnya
KewajibanUtang usaha 1,000 1,000Wesel bayar 2,000 1,800Saham biasa 10,000Saldo laba 2,000 Ttl pasiva & ekuitas 15,000
Nilai Investasi (dr slide no. 20) = 5,100.000Nilai Buku kepemilikan 30% x 12.000.000 = 3,600,000Kelebihan investasi thdp nilai buku = 1,500,000
KewajibanUtang usaha 1,000 1,000Wesel bayar 2,000 1,800Saham biasa 10,000Saldo laba 2,000 Ttl pasiva & ekuitas 15,000
Nilai Investasi (dr slide no. 20) = 5,100.000Nilai Buku kepemilikan 30% x 12.000.000 = 3,600,000Kelebihan investasi thdp nilai buku = 1,500,000
Aktiva Nilai Buku Nilai WajarKas 1,500 1,500Piutang bersih 2,200 2,200Persediaan 3,000 4,000Aktiva lancar lainnya 3,300 3,100Peralatan bersih 5,000 8,000 Total Aktiva 15,000 18,800
Aktiva Nilai Buku Nilai WajarKas 1,500 1,500Piutang bersih 2,200 2,200Persediaan 3,000 4,000Aktiva lancar lainnya 3,300 3,100Peralatan bersih 5,000 8,000 Total Aktiva 15,000 18,800
Ekuitas pokok pada aktiva bersih PT. Sanusi : 3.600.000 (30% x
12.000.000 , nilai buku aktiva bersih) , sedangkan nilai investasi :
5.100.000 , terjadi kelebihan nilai investasi sebesar 1.500.000.
Perbedaan ini harus dialokasikan pada aktiva dan kewajiban
yang diketahui nilai wajarnya dan sisanya dialokasikan sebagai
goodwill (lihat slide berikut).
Dalam metode ekuitas , perbedaan tersebut dieliminasi sebagai
beban periodik / kredit pendapatan periodik dari investasi
tersebut dengan perkiraan lawan ke akun investasi.
ALOKASI KELEBIHAN NILAI INVESTASI THDP NILAI BUKU YANG DIPEROLEH.Nilai Wajar Nilai Buku Kelebihan penetapan 30%
Persediaan 4.000.000 3.000.000 300.000Akt. Lancar lainnya 3.100.000 3.300.000 ( 60.000)Peralatan 8.000.000 5.000.000 900.000Wesel Bayar 1.800.000 2.000.000 60.000Total yg ditetapkan pada aktiva bersihyang dapat diidentifikasi 1.200.000Sisa yang ditetapkan pada goodwill 300.000Total kelebihan nilai investasi terhadap nilai buku 1.500.000
Goodwill dapat dicari dengan cara membandingkan langsung nilai investasi dengan nilai wajar bersih :- Nilai Investasi = 5.100.000- Nilai wajar bersih (akt –pasv) x 30% = 4.800.000 Bila Nilai Investasi > Nilai Wajar bersih 300.000 --- > goodwill
Apabila Nilai Buku = Nilai Wajar, maka kelebihan nilai investasi ditetapkan sebagai Goodwill, namun bila Nilai Buku tidak = Nilai wajar maka kelebihan tsb harus diidentifikasikan dengan akitva & pasiva tertentu.
AKUNTANSI UNTUK KELEBIHAN BIAYA INVESTASI THDP NILAI BUKU YANG DIPEROLEH.
Diasumsikan PT. Sanusi membayar deviden 1.000.000.000 tgl 01 Juli’04 dan melaporkan laba bersih 3.000.000.000 pada tahun Tersebut , jurnal PT. Pane :
01 Juli’04 :Kas / Bank 300.000.000
Investasi pd PT. Sanusi 300.000.000u/ mencatat bagian deviden 30% dari PT. Sanusi.
31 Des’04 :Investasi pd PT. Sanusi 900.000.000
Pendpt a/ investasi 900.000.000u/ mencatat hak 30% atas laba PT. Sanusi.
31 Des’04 :Pendptn a/ investasi 300.000.000
Investasi pd PT. Sanusi300.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan pada persediaan yang terjual semua dalam tahun berjalan.
Investasi pd PT. Sanusi 60.000.000Pendptn a/ investasi 60.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan pada aktiva lancar lainnya yang terjual pada tahun’04.
Pendptn a/ investasi 45.000.000Investasi pd PT. Sanusi 45.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan pada peralatan dengan sisa umur 20 thn.
Pendptn a/ investasi 12.000.000Investasi pd PT. Sanusi 12.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan pada wesel bayar dengan masa manfaat 5 thn (600.000.000 : 5 thn).
Pendptn a/ investasi 15.000.000Investasi pd PT. Sanusi 15.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan pada goodwill dengan masa manfaat maks 20 thn (300.000.000 : 20).
Pertanyaan :Bagaimana menentukan pos-2 diatas didebet atau dikredit ?
Mengapa posisi “debet” dari jurnal diatas dibukukan pada
perkiraan pendapatan ? Kenapa bukan kedalam perkiraan
“biaya” ?
Karena atas investasi yang dilakukan , perusahaan pembeli akan
mendapatkan deviden yang dibukukan sebagai pendapatan ,
sehingga untuk mendapatkan nilai bersih pendapatan dari
perusahaan investee, setiap beban yang muncul yang terkait
dengan investasi langsung akan mengurangi pendapatan
tersebut.
Ekuitas Ekuitas Akun Sisa
PT. Sanusi Pokok 30% Investasi NI > NB
01 Jan'04 12,000,000 3,600,000 5,100,000 1,500,000
Deviden (1,000,000) (300,000) (300,000)
(Juli'04) - -
Laba'04 3,000,000 900,000 900,000
amortisasi - (312,000) (312,000)
31 Des'04 14,000,000 4,200,000 5,388,000 1,188,000
Nilai investasi awal : 5.100.000∑ pendapatan (dr jurnal) : 588.000 ke Laba RugiDeviden : 300.000Nilai investasi akhir’04 : 5.388.000
Ekuitas PT. Sanusi’04 : 14.000.000Ekuitas Pokok 30% : 4.200.000
Perbedaan antara Nilai Investasi dan Nilai Buku atas kepemilikan 5.388.000 – 4.200.000 = 1.188.000 mewakili nilai yang belum diamortisir s/d Des’04.
Kelebihan awal investasi : 1.500.000Kelebihan akhir’04 : 1.188.000 Nilai amortisasi : 312.000 ∑ nilai
amortisasi pos investasi
Ke enam jurnal pada tgl 31 Des dapat diringkas menjadi satu jurnal :
Investasi pd SR Comp 588.000Pendpt. dari Investasi 588.000
Mencatat pendapatan atas investasi pd SR Comp sebesar 30% :+/+ nilai investasi 900.000 -/- nilai investasi 300.000+/+ nilai investasi 60.000 -/- nilai investasi 45.000 -/- nilai investasi 12.000 -/- nilai investasi 15.000Total pendptn a/ investasi 588.000
Nilai investasi pada akhir tahun pertama :- Nilai awal 5.100.000- Penerimaan deviden 01/07 ( 300.000)- Tambahan pendptn 588.000
5.388.000
Jumlah nilai amortisasi dalam tahun pertama :-/- nilai investasi 300.000+/+ nilai investasi 60.000-/- nilai investasi 45.000-/- nilai investasi 12.000-/- nilai investasi 15.000
312.000
Kelebihan Nilai Investasi terhadap Nilai Buku saat awal terbentuk :- Kelebihan nilai 1.500.000- Jumlah amortisasi bersifat -/- ( 312.000)- Nilai akhir kelebihan 1.188.000
Jumlah ini identik dengan nilai kelebihan yang belum diamortisasi
KESIMPULAN :1. Perbandingan antara Nilai Investasi dengan Nilai Buku adalah untuk menentukan ada tidaknya kelebihan atau kekurangan nilai investasi terhadap nilai buku.
2. Nilai kelebihan atau kekurangan yang terjadi tidak perlu dijurnal tetapi akan muncul dalam Kolom Eliminasi saat persiapan Neraca Konsolidasi.
3. Bila terdapat kelebihan dan kelebihan tersebut dapat diidentikkan pada aset dan kewajiban tertentu, maka pada akhir tahun nilai kelebihan tersebut harus diamortisir yang muncul dalam kolom eliminasi saat persiapan Neraca Konsolidasi.
4. Nilai kelebihan atau kekurangan setelah amortisasi tahun pertama menunjukkan sisa yang belum diamortisasi.
5. Perbandingan antara Nilai Investasi dengan Nilai Wajar adalah untuk menentukan ada tidaknya goodwill yang terbentuk.
6. Goodwill yang terbentuk (sisa Nilai Investasi dengan Kelebihan yang teridentifikasi) tidak perlu dijurnal (????), akan muncul pada Laporan Konsolidasi dan diamortisir selama maks 20 thn dengan mengurangi nilai investasi.
Goodwill Negatif.
PT. Pono memperoleh 25% kepemilikan PT. Sasa dengan harga 110.000.000 pada tanggal 01 Jan’05, aktiva bersih PT. Sasa pada tanggal tersebut :
Nilai Nilai Kelebihan Buku Wajar
Persedian 240.000 260.000 20.000Akt.Lancar Lainnya 100.000 100.000Peralatan – bersih 50.000 50.000 sisa umur 4 thn Bangunan – bersih 140.000 200.000 60.000 sisa 4 thn
530.000 610.000 80.000Kewajiban 130.000 130.000Nilai Bersih 400.000 480.000 80.000
Laba bersih selama tahun’05 : 60.000.000 dan deviden yang dibayarkan dalam tahun’05 : 40.000.000.
Nilai Investasi 110.000.000Nilai Buku Bersih (400 jt x 25%) 100.000.000Kelebihan 10.000.000 sbg apa ?
Laba bersih selama tahun’05 : 60.000.000 dan deviden yang dibayarkan dalam tahun’05 : 40.000.000.
Identifikasi kelebihan :Persediaan yang dinilai terlalu rendah terjual selama tahun’06 , bangunan & peralatan mempunyai sisa manfaat 4 tahun ketika investasi dilakukan.
Nilai Investasi 110.000.000Nilai Wajar Bersih (25% x 480 jt) 120.000.000Goodwill negatif 10.000.000
Perlakuan goodwill negatif :Dalam amortisasi akan mengurangi aktiva tidak lancar selain surat berharga yang diperjual belikan.
01 Jan’05Investasi pada PT. Sasa 110.000.000 Kas / Bank 110.000.000mencatat investasi pada PT. Tata
Tahun’05 Kas 10.000.000 Investasi pada PT. Sasa 10.000.000mencatat penerimaan deviden thn’05 , 25% x 40 jt
31 Des’05 :Investasi pada PT. Sasa 8.750.000 Pndpt. a/ investasi pd PT. Sasa 8.750.000u/ mencatat nilai amortisasi
Nilai 8.750.000 berasal dari :
Karena goodwill negatif bersifat mengurangi , maka perhitungan terhadap amortisasi yang dialokasikan pada peralatan dan bangunan :
Uraian Nilai LebihAlks
Goodwill -/- Keterangan
Persediaan 20.000 x 25% 5,000 - krn terjual semua
Peralatan - 2,000 50.000/250.000 x 10.000
Bangunan 60.000 x 25% 15,000 8,000 200.000/250.000 x 10.000
Goodwill negatif (10,000) 250.000 jumlah nilai wajar peralatan dan bangunan
Kelebihan NI thdp NB 10,000 10,000
Uraian Nilai LebihAlks
Goodwill -/- Nilai akhir
Persediaan 20.000 x 25% 5,000 - 5,000
Peralatan - 2,000 (2,000)
Bangunan 60.000 x 25% 15,000 8,000 7,000
Goodwill negatif (10,000) 10,000
Kelebihan NI thdp NB 10,000 10,000
Mempengaruhi nilai investasi :
1. 25% laba investee 60 jt = 15.000.000 hak a/ laba
2. Kelebihan pd persediaan = -5.000.000 amortisasi persd
(25% x 20.000.000)
3. Kelebihan pd peralatan
(2.000.000 : 4 thn) = 500.000 amortisasi prltn
4. Kelebihan pd bangunan
7.000.000 : 4 thn = -1.750.000
8.750.000
Alokasi Goodwill / Goodwill Negatif dialpkasika pada Aktiva Tidak
Lancar
Tugas :
1. L 2 – 4 , hal 72
2.