Makalah Akl II Repaired)

download Makalah Akl II Repaired)

of 22

Transcript of Makalah Akl II Repaired)

PrakataPuji syukur penulis mengucapkan kepada tuhan yang maha esa atas terselesainya makalah Akuntansi Keuangan Lanjut II ini,walaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan tetapi penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini dapat berguna dan membantu bagi penulis,pembaca,dan Rekan-rekan mahasiswa lainya terutama dalam kuliah pemeriksaan akuntansi.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dosen Mata Kuliah Akuntasi Keuangan Lanjut II, Ibu Vera oni wijayanti SP.d, MP.d yang telah memberikan bimbingannya sehingga selsailah makalah ini guna Lulus Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjut II.

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat saya hargai dan tunggu guna menambah ilmu pada makalah ini. Semoga tuhan memberkati dan berkenan menambah ilmu kita demi masa depan yang lebih baik,amin.

Bandar Lampung,

Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

Prakata... Daftar isi 1. Pendahuluan...... 2.Metode Equity

i ii 1 2

3. Dedifikasi dari pada Metode Equity..... 11 4. Hutang piutang antara perusahaan Afiliasi...

17 22

5. Daftar pustaka...

BAB XIII LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSALIDASI (INVESTASI DICATAT DENGAN METODE EQUITY)

Pendahuluan Jika saham-saham perusahaan lain dimiliki/dibeli oleh suatu perusahaan,rekening investasi saham didebit sebesarharga perolehan(cost)-nya.

Akan tetapi prosedur pencatatan berikutnya dapat di pakai salah satu dua merode berikut: yaitu pertama perusahaan induk dapat mengakui dan mencatat setiap perubaqhan (perkembangan) yang terjadi terhadap hak-hak pemegang perusahaan anak, dengan jalan melakuan penyesuaian terhadap rekening impestasi saham dan yang kedua tetap mencatat investasi saham pada perusahaan anak sebesar harga perolehanya

Dalam hal pencatatan investasi saham pada perusahaan anak selalu diaadakan penyesuaian terhadap adanya perubahan perkembangan sehingga rekening investasi saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi pada perusahaan anak maka prosedur pencatatan itu yang disebut

metode Equity.jika terjadi terhadaprekening investasi tidak pernah di lskukan penyesuaianpenyesuaian yang berhubungabn dengan perubahan yang bterjadi dalam perusahaan anak di sebut dengan metode harga perolehan (cost Method)

Dalam rangka penyesuaian laporan neraca konsolidasi pada dasarnya pengertian terhadap metode dan prosedur pencatatan imvestasi saham tersebut adalah penting. Hal ini berhubungan erat dengan sikap dan dasar dari titik tolak eliminasi yang di perlukan terhadap pos-pos /rekening-rekeningyang timbal balik diantara perusahaan induk dan perusahaan anak.akan tetapi terlepas dari metode pencatatan yang dipergunakan terhadap investasi saham pada perusahaaan anak pada pokoknya penyisunan laporan atau neraca konsulidasi di dasarkan atas atas suatu pandangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya merupakan satu kesatuan ekonomi tentang mekanisme

pencatatan dan penyusunan laporan atau neraca konsulidasi jika pencatatan investasi saham pada perusahaan anak yang di pakai adalah metode Equity

1.Metode Equity

Dalam hal pencatatan Investasi Saham pada perusahaan anak, selalu diadakan penyesuaian terhadap adanya perubahan (perkembangan) yang terjadi dalam perusahaan anak, sehingga rekening Investasi Saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi pada perusahaan anak maka prosedur pencatatan itu disebut Metode Equity. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan terhadap investasi saham pada perusahaan anak dengan menggunakan metode equity adalah : 1. Rugi dan Laba bersih dari perusahaan anak Keuntungan yang didapat dan rugi yang diderita berakibat terjadinya perubahan/perkembangan perusahaan anak, maka terhadap keuntungan yang diperoleh dan atau rugi yang diderita oleh perusahaan anak, harus diakui dan dicatat oleh perusahaan induk. Untuk keuntungan : Investasi Saham pada Perusahaan Anak (D), dan Pendapatan dari Perusahaan Anak (K). Rugi : Kerugian dari Perusahaan Anak (D), dan Investasi Saham pada Perusahaan Anak (K). 1. Dividen yang dibagikan oleh Perusahaan Anak Dilihat dari segi perusahaan anak, pembagian dividen ini akan berakibat kurangnya saldo Laba Yang Ditahan di satu pihak dan menaikkan jumlah hutang lancar (dalam hal pembayarnnya tidak dilakukan bersamaan dengan pengumuman pembagian dividen) atau mengurangi jumlah uang kas (dalam hal pembayarannya dilakukan tunai) di pihak yang lain. Dengan adanya pembagian dividen ini, perubahan yang terjadi pada perusahaan induk ialah perubahan bentuk kekayaan (aktiva) yang semula berupa hak atas laba pada perusahaaan anak (yang tercemin dalam rekening Investasi Saham Perusahaan Anak) ke dalam bentuk kekayaan (aktiva) yang lain (Piutang Dividen atau Kas). Pencatan investasi saham pada perusahaan anak dengan metode equity berdar kan pada suatu anggapan investasi pada perusahaan anak sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaanperusaaan cabangnya. Alas an di terapkan metode equity di dasarkan atas suatu pakta bahwa pada peru sahaan induk dan prusahan anaknya merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan usaha seoerti halnya hibungan antara kantor pusat dan cabang-caqbng nya oleh sebab itu perubahan-perubahan

yang terjadi dalam hak-Hak pemegang saham pada perusahaan anak harus di Akui dan di catatat oleh bperusahaan induk untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisi perkembangan usahanya secara lengkap cara garis besar hal-hal penting byang b harus di perhatikan dalam prosedur pencatatan terhadap investasi saham pada perusahaan anak dengan menggunakan metode equity adalah: 1. Rugi dan laba bersih dari perusahaan anak Laba keuntungan bersih , akan menaikkan kekayaan dan laba yang di tahan dari perusahaan anak sedang rugi usaha sebaliknya mengakibatkan berkurangnya kekayaan dari suatu pihak dan laba yang di tahan di pihak yang lain. Bahwa pencatatan investasi sahan dengan Metode equity mengikuti perubahan / perkembangan yang terjadi pada peusahaan anak oleh karena itu keuntungan yang di dapat dan rugi yang di derita berakibat terjadinya perubahan yang maksud,majka terhadap keuntungan yang diperoleh dan atau rugi yang di derita oleh perusahaan anak harus di akui dan dicatata oleh perusahaan induk Keuntungan yang diperoleh perusahaan anak yang dicatat sebegai berikut di satu pihak perusahaan induk mencatat debit pada rekening investasi sahan pada perusahaan anak dengan rekening lawan pendapatan dari perusahaan anak terhadap rugi yang di derita oleh perusahaan anak di catat kredit pada rekening investasi saham pada perusahaan anak dengan debit rekening lawan pada kerugian dari perusahaan anak rekening-rekening pendapatan dari perusahaan anak dan rugi dari perusahaan anak merupakan rekening nominal dan oleh karenanya saldo jumlahnya dari rekening-rekening tersebut akhirya ikut di ikhtisarkan dalam laporan laba rugi periodic dari perusahaan induk dalam rangka menentukan besarnya keuntungan dan kerugian periodic. 2. Deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak Pemegang saham pada umumnya,realisasi keuntungan yang didapat bagi perusahaan induk terjadi pada saat pembagian deviden dilakukn oleh perusahan anak .pembagian deviden ini akan berakibat berkurang saldonya laba yang ditahan disatu pihak dan menaikkan jumlah hutang lancar atau mengurangi jumlah uang kas dipihak yang lain.karena pencatatan dan pengakuan terhadap laba perusahaan anak terjadi pada saat perusahaan anak melaporkan adanya laba dibagikan pada seluruh atau sebagian keuntunganya tidak berakibat bertambah atau berkurang hak-hak perusahaan induk atas perusahaan anak.pada prmbagian deviden ini terjadi perubahan pada perusahaan induk ialah perubahan bentuk dari kekayaan (aktiva)yang semula berupa hak atas laba perusahaan anak (yang tercermin dalam rekening)ke dalam yang lain (piutang deviden atau kas ) prosedur pencatatan jika metode

eqiuity ini dipakai seperti dijelaskan diatas sama dengan prosedur pencatatan didalam hubungan antara kantor pusat dan kantor pusat dan kantor cabang yang telah secara diagramatik persamaaan-persamaan terhadap prosedur pencatatan investasi ,laba atau rugi dan prosedur penyelasaian atau pembagian deviden.sebagai contoh:mengenai prosedur-prosedur pencatatan dan penyusunan laporan konsolidasinya jika metode equity dipakai

Contoh 1: Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang buku-buku kantor pusat

1.Investasi Kantor Cabang

Kantor cabang 3. Rugi Kantor Cabang 4. Penyelesaian Oleh Kantor Cabang.

3.Rugi Kantor Cabang

Laba yang Ditahan 1. Laba Operasi Kantor Pusat 2. Laba Kantor Cabang.

2.Laba Kantor Cabang

Hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang

Hubungan Antara Perusahaan Induk dengan perusahaan anak Buku- Buku perusahaan induk

Investasi Saham Perusahaan Anak 1.Investasi Saham pada3. Rugi Atas PerusahaanPerusahaan Anak Anak 2.Bagian Atas Laba Peru4. Pembagian Deviden dari Sahaan Anak Perusahaan Anak

3.Bagian Atas RugiPerusaan Anak

Laba yang Ditahan 1. Laba Operasi PerusahaanInduk 2. Bagian Atas Laba Perusahaan Anak

Hubungan antara perusahaan induk dengan perusahaan anaknya.

Pada tanggal 1 januari 1980,PT I membeli 80% saham-saham PT A dengan harga Rp 1.000.000,00.pada saat itu modal saham PT A yang telah beredar adalah sebesar nominal Rp 1.000.000,00sedang rekening laba yang ditahan mempunyai saldo kredit sebesar Rp 200.000,00.untuk semester pertama dalam tahun buku 1980 PT A memperoleh keuntungan sebesar Rp 200.000,00 sedangkan untuk semester kedua PT A melaporkan kerugian sebesar Rp

50.000,00.pada tanggal 10 desember 1980 PT A mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 100.000,00. Sedang pembayar baru dilakukan pada tanggal 20 desember dan operasinya selama tahun 1980 PT I memperoleh keuntungan Rp 250.000,00 dari data tersebut diatas secara berturutturut akan disusun neraca konsolidasi per 1 januari 1980 (pada saat pemilik saham-saham PT A),prosedur pencatatan dan pengakuan terhadap keuntungan dan kerugian serta penbagian deviden oleh PT A dan neraca konsolidasi per 31 desember 1980 yang dibuat oleh PT I. a) Daftar lajur yang dibuat oleh PT I untuk penyusunan neraca konsolidasi per 1 januari 1980 ,Nampak sebagai berikut

PT I dan Perusahaan Anak PT A Daftar Lajur Untuk Neraca Konsolidasi Per 1 Januari 1980RekeningRekening Neraca Saham-saham PT A Modal saham Laba yang ditahan. PT I (Rp) PT A (Rp) Eliminasi Debit Kredit (Rp) (Rp) 800.000.00 160.000.00 Neraca Konsolidasi Debit Kredit (Rp) (Rp) 40.000.00 4.500.000.00 -

1.000.000.00 2.500.000.00 3.500.000.00 2.000.000.00 1.000.000.00 500.000.00 -

2.000.000.00 2.000.000.00 800.000.00 1.000.000.00 -

800.000.00 -

-

2.800.000.00 1.800.000.00 500.000.00 200.000.00

3.500.000.00

200.000.00 2.000.000.00

160.000.00 960.000.00

960.000.00

4.540.000.00

40.000.00 4.540.000.00

Jika neraca konsolidasi disusun pada saat pemilik saham terjadi, maka eliminasi dibuat dengan bertitik tolak pada besarnya pemilik saham mula-mula tersebut dengan rekening lawan debit pada hak-hak pemegang saham,perusahaan anak perubahanperubahan pemilik atas saham-saham perusahaan anak yang berasal dari keuntungan yang diperoleh ataukerugian yang diderita perusahaan anak dicatatat dan diikhtisarkan dalam rekening investasi saham-saham perusahaan anaksebagai berikut b) Pencatatan dan pengakuan terhadap ;keuntungan ,kerugian dan pembagian deviden oleh PT A

Transaksi 30 juni 1980 PT A melaporkan laba untuk semester pertama tahun1980 sebesar Rp 200.000,00

Pencatatan pada buku-buku Perusahaan induk (PT I) Investasi saham-saham PT A Rp 160.000,00 Pendapatan dari PT A (80 % x 200.000,00) Rp 160.000,00 Piutang deviden PT A Rp 80.000,00 Investasi saham-saham PT A (80 % x 100.000,00 Rp 80.000,00 Kas Rp 80.000,00 Piutang deviden PT A Rp 80.000,00 Rugi dari PT A Rp 40.000,00 Investasi saham-saham PT A (80 % x 50.000,00) Rp 40.000,00

10 desember 1980 Pengumuman penbagian deviden sebesar Rp 100.000,00

20 desember 1980 Pembayaran deviden oleh PT A 31 desember 1980 PT A melaporkan rugi operasi untuk semester kedua Sebesar Rp 50.000,00

Penyusunan neraca konsolidasi berikutnya (sesudah pemilikan),mengikuti prosedur sebagai berikut: Eliminasi, didasarkan pada jumlah pemilik saham-saham menurut posisi modal yang dilaporkan perusahaan anak pada saat neraca konsolidasi disusun ,dan dibebankan pada masing-masing elemen hak-hak pemegang saham (modal saham ;Agio/Disagio saham laba yang ditahan).selanjutnya dari masing-masing elemen modal tersebut ditentukan hak-hak para pemegang saham minoritas yang harus pula dilaporkan /diikhtisarkan dalam neraca konsolidasikan.selisih dari jumlah-jumlah yang dieliminasi dan hak-hak para pemegang saham minoritas(sesuai dengan elemen-elemen tersebut) ,dibandingkan dengan saldo rekening investasi saham pada perusahaan anak merupakan selisih lebih atau selisih kurang dariharga perolehan dari nilai buku saham yang ikut serta dilaporkan dalam Neraca Konsolidasi.dengan prosedur tersebut diatas,daftar lajur dan neraca konsolidasi yang dibuat PT I dan perusahaan anaknya (PT A) pada tanggal 31 desember 1980 ,adalah sebagai berikut :

c) Daftar lajur dan naraca konsolidasi PT I dan perusahaan anaknya (PT A) per 31 desember 1980 Setelah penbukuan ke dalam rekening-rekening buku besar dilakukan,sesuai dengan jurnal transaksi,maka posisi terakhir dari rekening-rekening yang terlihat dalam transaksi-transaksi itu Nampak seperti Nampak pada saldo-saldo rekening yang bersangkutan dalam daftar lajur sebagai beikut:

PT I dan Perusahaan Anaknya (PT A) Daftar Lajur untuk penyusunan Neraca Konsolidasi Per 31 Desember 1980Rekening-Rekening Neraca Debet Investasi sahamsaham PT A Elim 80 % modal saham Elim 80% Laba yang Ditahan Selisih Lebih Harga Perolehan di atas nilai buku saham Macam-macam Aktiva PT I (Rp) PT A (Rp) Eliminasi Debit (Rp) Kredit (Rp) 800.000,00 200.000,00 Neraca Konsolidasi Debit Kredit (Rp) (Rp) -

1.040.000,00 1)-

-

-

2.830.000,00 2) 3.870.000,00

2.050.000,00 3) 2.050.000,00

-

-

40.000,00 4.880.000,00

-

Kredit Macam-macam hutang Modal Saham,PT I Laba yang di tahan PT I Modal Saham PT A Elim 80% Hak-hak pemegang saham Minoritas 20% Laba yang di tahan PT A Elim 80% Hak-hak pemegang saham Minoritas 20%

2.000.000,00 1.000.000,00 870.000,00 4) -

800.000,00 1.000.000,00 -

800.000,00

-

-

2.800.000,00 1.000.000,00 870.000,00 -

-

250.000,005) -

200.000,00

-

-

200.000,00 -

-

-

-

-

-

50.000,00

3.870.000,00

2.050.000,00

1.000.000,00

1.000.000,00

4.920.000,00

4.920.000,00

Penjelasan : 1. Rp 1.040.000,00 terdiri dari investasi mula-mula (1.000.000) ditambah bagian keuntungan dari PT A Rp 120.000,00-[(=80% x(200.000-50.000)]dikurangi dengan deviden yang dibagikan Rp 80.000,00(=80%x100.00). 2. Macam-macam aktiva PT A Rp 2.830.000,00 terdiri dari aktiva lain pada awal tahun sebesar Rp 2.500.000,00 ditambah laba usaha PT I sendiri sebesar Rp

250.000,00 ditambah penghasilan deviden (bagian atas keuntungan PT A yang telah realisasikan)sebesar Rp 80.000,00 atau (2.500.000 +250.000+80.000). 3. Macam- macam aktiva PT A sebesar Rp 2.050.000,00 terdiri dari saldo aktiva pada awal tahun sebesar Rp 2.000.000,00 ditambah dengan laba usaha dalam tahun 1980 sebesar Rp 150.000,00(Rp 200.000,00 laba semester pertama ;dikurangi rugi semester kedua Rp 50.000,00 dikurangi dengan deviden yang dibagikan sebesar Rp 100.000,00). 4. Laba yang ditahan PT I sebesar Rp 870.000,00 terdiri dari saldo pada awal tahun sebesar Rp 500.000,00 ditambah dengan usaha sendiri dalam tahun1980 sebesar Rp 250.000,00 dan bagian laba dari PT A sebesar Rp 120.000,00=[(80% x (200.000-50.000)]. 5. Laba yang ditahan PT A sebesar Rp 250.000,00 terdiri saldo pada awal pada tahun sebesar Rp 200.000,00 ditambah laba usaha tahun 1980 sebesar Rp 150.000,00 (Rp 200.000,00- Rp 50.000,00) dikurangi dengan deviden yang dibagikan sebesar Rp 100.000,00

Eliminasi saldo hak-hak pemegang saham ,PT A dilakukan dengan bertitik tolak dari posisi terakhir ,sebesar persentase pemilikan saham dari perusahaan induk (PT I).hakhak para pemegang saham minoritas ditentukan/dihitung dengan bertitik tolak juga dari posisi akhir tersebut selisih antara saldo debit rekening investasi saham saham PT A dengan jumlah eliminasinya,merupakan cost or book value excess,yang pada dasarnya harus sama dengan jumlah cost or book value excess yang dihitung pada saat terjadinya pemilikan modal saham-saham PT A ,jika terhadap jumlah tersebut tidak dilakukan amortisasi (secara periodic).dari daftar lajur tersebut kemudian dapat disusun neraca konsolidasi sebagai berikut:

PT I dan perusahaan anaknya (PT A ) Neraca konsolidasi ,31 desember 1980

Aktiva Macam-macam aktiva Seliisih lebih harga perolehan saham-saham PT A diatas nilai Rp Jumlah aktiva Hutang modal Macam hutang Hak-hak pemegang saham-saham Pemegang saham minoritas : Modal saham Laba yang ditahan Rp 200.000,00 Rp 50.000,00 Rp 250.000,00 Perusahaan induk : Modal saham Laba yang ditahan Rp 1.000.000,00 Rp 870.000,00 Rp 1.870.000,00 Rp 2.120.000,00 Jumlah hutang dan modal Rp 4.920.000,00 Rp 2.800.000,00 40.000,00 Rp 4.880.000,00

Rp 4.920.000,00

2. Modifikasi dari pada Metode Equity Di mana perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau rugi perusahaan anak yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui pembagian deviden dari perusahaan anak sebagai realisasi dari/pencarian dari sebagian Investasi/Penanaman Modal pada perusahaan anak di sebut dengan metode yang konvensional. Dari segi ekonomis, laba yang didapat oleh perusahaan anak juga harus diakui dan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan induk. Prosedur yang merupakan suatu modifikasi tersebut disebut sebagai Prosedur Penilaian oleh karena pencatatan yang dipakai didasarkan atas penilaian. Prosedur pencatatan ,sebagaimana dibicarakan pada contoh diatas mana perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau perusahaan anak yang ditampung dalam rekening investasi saham dan mengakui pembagian deviden dari perusahaan anak sebagai realisasi dari pencarian sebagian investasi /penanaman modal pada perusahaan anak tersebut dengan metode konvensional .dengan prosedur demikian,rekening investasi meliputi jumlah investasi meliputi mula-mula ditambah/dikurangi dengan bagian atas pemilikan perusahaan induk terhadap perubahan yang terjadi atas kekayaan bersih dan perusahaan anak pemilikan terjadi,metode equity yang diterapkan dengan cara tersebut didasarkan atas pendekatan/pandangan dari segi ekonomis. Dari segi ekonomis ini laba yang didapat perusahaan anak juga harus diakui dan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan induk demikian sebaliknya rugi operasi dari perusahaan anak harus pula Nampak dan dinyatakan dalam hasil usaha perusahaan induk.akan tetapi dalam kenyataanya yaitu dilihat dari segi laba dan rugi periodic dari perusahaan anak tidak dapat mempengaruhi jumlah kekayaan (posisi financial)dan tidak berakibat sebagai keharusan untuk membagikan deviden bagi perusahaan induk kepada para pemiliknya maka posisi financial dari perusahaan induk tidak dipengaruhi oleh laba atau rugi perusahaan anak sampai saat perusahaan anak membagikan deviden untuk mendapakan suatu metode pencatatan yang lebih memuaskan terhadap modal. dalam hubungan dengan perubahan pemilikan perusahaan atas perusahaan anak serta hubungan antara modal perusahaan induk dengan laba/rugi perusahaan anak yang direalisasikan dan tersedia untuk dibagikan sebagai deviden.suatu modifikasi dari prosedur(metode) ,penilaian (Appraisal Accounting Procedures).prossedur yang merupakan suatu modifikassi tersebut disebut prosedur penilaian (Appraisal Accounting Procedures) oleh karena pencatatan yang dipakai

didasarkan atas penilaian.berikut adalah contoh bandingkanlah antara kedua metode/caranya sebagai berikut: Contoh 2: Pada tanggal 1 januari 1980,PT H membeli 90% saham-saham PT Adalam tahun 1980 PT A memperoleh laba sebesar Rp 500.000,00 dan membagikan deviden kepada para pemegang saham sebesar Rp 100.000,00.dalam hal ini dari segi ekonomis PT H dapat mengakui bagian atas laba PT A sebesar Rp 450.000,00(90% x Rp 500.000,00)akan tetapi dari segi yuridiskepada para pemegang sahamnya,perusahaan induk hanya berkewajiban untuk membagi deviden sebesar Rp 90.000,00(yaitu 90% dari laba perusahaan anak yang sudah realisasikan).dari data tersebut akan dicatat pada masingmasing cara/metode dalam buku perusahaan induk sebagai berikut:

Transaksi

Metode konvensional (laba PT A ,diakui sebagai laba yang ditahan) Investasi saham-saham PT A Pendapatan dari PT A Kas Investasi saham-saham PT A Rp 90.000,00 Rp 450.000,00 Rp 90.000,00 Rp 450.000,00

Metode yang dimodifikasi (laba PT A ,diakui sebagai modal penilaian (Appraisal Capital) Investasi saham-saham ,PT A Rp 450.000,00

Modal penilaian (laba PT A belum dibagikan) Rp 450.000,00 Kas Rp 90.000,00

Investasi saham-saham PT A Rp 90.000,00

Modal penilaian (laba PT A belum dibagikan ) Rp 90.000,00 Penghasilan deviden Rp 90.000,00

Dari jurnal-jurnal transaksi tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan terhadap metode penilaian sebagai berikut:

Bagian laba atas perusahaan anak diakui sebagai kenaikan dari investasi saham-saham perusahaan anak dengan prosedur sebagai berikut:

Rekening investasi didebit sebesar bagian atas laba tersebut dengan rekening lawan modal penilaian.demikian sebaliknya terhadap bagian atas kerugian yang diderita oleh perusahaan anak.pada metode penilaian ini, untuk menampung dan mengikhtisar hasil usaha perusahaan anak, dipakai rekening modal penilaian dan laba yang ditahan.bagian keuntungan dari perusahaan anak yang tidak atau belum dibagikan sebagai deviden diakui oleh perusahaan induk sebagai kenaikan modal penilaian.

Sedang keuntungan yang telah dibagikan sebagai deviden diakui sebagai bagian saldo laba yang ditahan. Meskipun pada kedua cara (metode konvesional dan metode penilaian) berakibat besarnya total aktiva perusahaan induk sama,namun pada metode penilaian menghasilkan informasi yang lengkap karena disini dijelaskan perbedaan antara pengakuan pendapatan yang sudah direalisasikan sebagai benar-benar laba yang ditahan dan pendapatan yang belum direalisasikan diperlakukan sebagai kenaikan modal didalam modal penilaian.

Pada contoh terdahulu dikemukan prosedur pencatatan bagi perusahaan induk dalam hal perusahaan anak memperoleh laba didalam usahanya.selanjutnya berikut ini diberikan contoh-contoh prosedur pencatatan pada induk,jika perusahaan anak menderita kerugian. buku-buku perusahaan

Contoh 3:

Misalnya pada tanggal 1 januari 1980 PT H pada contoh terdahulu membeli saham 80% saham-saham PT A.selama tahun buku 1980 PT A melaporkan rugi usaha

sebesar Rp 300.000,00 dan membagikan deviden sebesar Rp 100.000,00.dalam hal ini PT H akan memcatat dan mengakui bagian atas kerugian perusahaan anak dalam tahun1980 sebesar Rp 240.000,00(80% Rp 300.000,00) ;akan tetapi PT H juga menerima deviden sebesar Rp 80.000,00 (80% x Rp 100.000,00) yang

tersedia untuk dibagikan kembali kepada pemegang sahamnya sendiri. Prosedur pencatatan masing-masing pada metode equity yang konvensional dan metode penilaian akan Nampak sebagai berikut:

Transaksi

Metode konvensional (rugi ,PT A diakui sebagai pengurangan saldo laba yang ditahan )

Metode yang dimodifikasikan(rugi PT A diakui sebagai pengurangan saldo modal penilaian )

1.PT A melaporkan rugi sebesar : Rp 300.000,00

Rugi PT A..Rp 240.000,00 Investasi saham-saaham PTARp240.000,00

Modal penilaian rugi PT ARp 240.000,00 Investasi saham-saaham PT A Rp240.000,00

2.PT A menbagikan sebesar: Rp 100.000,00

deviden Kas ..RP 80.000,00 Investasi saham-saham PTARp 80.000,00

Kas RP 80.000,00 Investasi saham-saham PT A Rp 80.000,00 Modal penilaian pembagian deviden PT ARp 80.000,00 Penghasilan deviden (laba yang ditahan)Rp 80.000,00

Pada metode penilaian ,kerugian yang diderita perusahaan anak mengakibatkan saldo debit rekening modal penilaian ,yang menunjukkan saldo lebih kerugian dan pembagian deviden atas pendapatan yang diperoleh sejak posisi control dicapai oleh perusahaan induk .sedang saldo rekening laba yang ditahanmerupakan akumulasi laba yang dapat yang tersedia untuk dibagikan sebagai deviden.pada metode penilaian , laba yang ditahan PT H . bertambah dengan Rp 80.000,00 yaitu yang berasal penbagian deviden oleh PT A sebesar Rp 100.000,00. Saldo debit rekening modal penilaian menunjukan jumlah sebesar Rp 320.000,00. Yaitu sebagai rugi yang diderita PT A sebesar Rp 300.000,00 ditambah dengan pembagian sebagai kekayaan bersih sebagai deviden sebesar Rp 100.000,00 atau sebagai akibat 400.000,00 dalam tahun buku 1980. penurunan kekayaan bersih PT A sebesar Rp

Saldo debit rekening modal penilaian menunjukan penuruan investasi pada perusahaan anak dan harus dikurangakan dari jumlah investasi dan laba yang ditahan didalam neraca perusahaan induk.

Keuntungan yang diperoleh keudian oleh perusahaan anak (PT A) sebesar Rp 400.000,00 merupakan penyetor kembali / penambahan jumlah investasi sampai dengan jumlah investasi mula-mula dan oleh karena itu berarti ditutupnya saldo debit rekening modal penilaian.keuntungan selanjutnya diatas mengakibatkan kenaikan jumlah atau saldo investasi pada perusahaan anak diatas investasi mulamula sehingga berakibat pula saldo kredit pada rekening modal penilaian.

Dalam hal saldo debit rekening modal penilaian tersebut dirasakan sangat material dibandingkan dengan saldo atau jumlah investasi saham-saham perusahaan anak dan diperkirakan akan permanen ,maka diperkenankan untuk menghapusnya dengan dibebankan pada rekening laba yang ditahan .

Jika metode konvensional dipakai dan keuntungan yang berasal dari perusahaan anak tidak dipisahkan dengan keuntungan yang didapat oleh perusahaan induk serta diikhtisarkan dalam rekening laba yang ditahan ,maka perubahan yang terjadi pada saldo rekening investasi yang harus dianalisis lebih lanjut untuk menentukan besarnya laba dari perusahaan induk yang benar-benar dapat dibagikan sebagai deviden.diaman tidak diperlukan lagi apabila metode penilaianya sudah dipakai,karena pada metode ini laba yang didapat tetapi tiak dapat dibagikan sebagai deviden ditampung dan dilaporkan secara terpisah dalam rekening modal penilaian.namun demikian pendapatan dan laba tersebut harus diakui untuk kepentingan penyusunan neraca konsolidasi sebab disini pemisahan secara yuridis antara perusahaan induk dan perusahaan anak yang berdiri sendiri tidak lagi ditonjolkan oleh sebab itu jika memakai metode penilaian ,saldo rekening modal penilaian menggambarkan mutasi / perubahan yang terjadi atas kekayaan bersih perusahaan anak harus digabungkan sebagai laba yang ditahan bagi perusahaan induk didalam neraca konsolidasinya.

Pada contoh-contoh yang diberikan berikut ini ,selanjutnya didasarkan pada metode yang konvensional sebagaimana telah dijelaskan dimuka

3.Hutang piutang antara perusahaan Afiliasi Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan hak-hak dari perusahaan yang satu atas perusahaan yang lain yang berafiliasi atau sebaliknya kewajibankewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan lain yang berafiliasi tersebut.saldo rekeningrekening timbal balik yang timbul dapat berasal dari transaksi-transaksi penjualan, pemberian uang muka/piutang di antara perusahaan afiliasi, pengumuman/pembagian dividen oleh perusahaan anak dll. Saldo rekening-rekening timbal balik tersebut, harus dieliminassi dalam neraca konsolidasi. Neraca konsolidasi adalah gabungan dari beberapa perusaahaan afiliasi yang dipandangan satu kesatuan ekonomis oleh sebab itu didalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan hak-hak dari perusahaan satu atas perusahaan yang berafiliasi atau sebaliknya

kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan lainya yang berafiliasi tersebut.transaksi-transaksi antar perusahaan yang berafiliasi sering mengakibatkan timbulnya piutang dari satu pihak dan hutang bagi pihak lainya dalam perusahaan yang berafiliasi tersebut.saldo rekening-rekening timbal balik yang timbul yang berasal dari transaksi-transaksi :penjualan, pemberian uang muka / piutang diantara perusahaan afiliasi, (pengumuman) pembagian deviden oleh perusahaan anak dan lain sebagainya.saldo rekening-rekening timbal balik tersebut , harus dieleminasi didalam neraca konsolidasi.Eliminasi hanya dilakukan dalam daftar lajur,dengan mendebit rekening hutang dan kredit pada rekening piutang dan aktiva.agar memperoleh gambaran tentang hal ini .berikut ini akan diberikan beberapa contoh sebagai berikut ini; Contoh 4 : Dalam neraca PT H (sebagai perusahaan induk yang memiliki 80% saham-saham perusahaan anak) pada tanggal 31 desember 1980 terdapat saldo debit rekening uang muka kepada PT A (perusahaan anak ) sebesar Rp 1.000.000,00. Sedang neraca PT A pada tanggal sama terdapat saldo kredit rekening uang muka dari PT H (perusahaan induk) sebesar Rp 1.000.000,00. Terhadap pos pos tersebut ,eliminasi dalam daftar lajur yang dibuat oleh PT H dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi akan Nampak sebagi berikut:

Rekeningrekening Neraca

PT H

PT A D

Eliminasi K D

Neraca Konsolidasi K

Debit -Uang muka 1.000.000,00 kepada PT A 1.000.000,00 -

Kredit -uang muka dari PT H

-

1.000.000,00 1.000.000,00

-

-

-

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa ,eliminasi terhadap hutang-hutang antara perusahaan induk dan perusahaan anaknya tidak didasarkan atas besarnya /

persentase pemilikan saham-saham (investasi) melainkan semata-mata didasarkan pada anggapan / pandangan bahwa diantara perusahaan afiliasi tidak lagi merupakan dua perusahaan berdiri sendiri tetapi merupakan astu kesatuan usaha ,sehingga tidak lagi dibenarkan adanya hutang disatu pihak dan piutang dipihak yang lain.terhadap piutang-piutang ,pada prinsipnya didalam neraca konsolidasi harus dieliminasi seluruh jumlah kewajiban dan hak masing- masing unit usaha tersebut.unuk lebih jelasnya berikut ini diberikan contoh,apabila hanya sebagian dari jumlah hutang-piutang yang merupakan pos-pos / jumlah yang timbal balik beserta prosedur-prosedur eliminasinya.

Contoh 5 :

PT H memiliki 80% saham-sahm PT A yang bibeli beberapa tahun yang lalu ,pada tanggal 20 desember 1980 PT A mengumumkan penbagian deviden sebesar Rp.500,000,00. Yang akan dibayar pada tanggal 20 januari 1981.

Dalam hal ini PT A akan melaporkan didalam neracanya pada tanggal 31 desember 1980 seluruh jumlah hutang deviden sebesar Rp 500.000,00.sebaliknya PT H akan melaporkan sebesar haknya atas devidenya tersebut sebesar Rp 400.000,00 (80% x 500.000) yang merupakan jumlah timbal balik (Reciprocal Amount)didalam hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan anaknya. Eliminasi terhadap saldo hutang-piutang deviden iu didalam daftar lajur untuk neraca konsolidasi pada tanggal 31 desember 1980 adalah sebagai berikut:

Rekeningrekening Neraca Debit Piutang deviden

PT H

PT A

Eliminasi D K

Neraca Konsolidasi D K

400.00

-

-

400.00

-

-

Kredit Hutang deviden

-

500.000

400.000

-

-

-

Didalam neraca konsolidasi masih tetap tercantum hutang deviden sebesar Rp 100.000,00, yaitu kewajiban perusahaan afiliasi kepada para pemegang saham minoritas pada perusahaan anak.dengan demikian jumlah hak dan kewajiban antara perusahaan afiliasi merupakan satu-satunya factor yang harus dipertimbangkan didalam proses eliminasi terhadap hutang-piutang antar perusahaan afiliasi.

Daftar PustakaYunus Hadori-Harnanto.1996. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: BPFE YOGYAKARATA http//www.ortax.org//akuntansi-keuangan-lanjutan/adsf