AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu lembaga yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang mempunyai suatu tujuan di dalam organisasi. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan manajemen yang baik agar seluruh kegiatannya dapat berjalan dengan optimal. Ada beberapa bentuk perusahaan seperti perusahaan perseorangan, commanditer, perseroan dan lain sebagainya. Modal suatu perusahaan berasal dari modal sendiri dan modal asing, artinya dalam membentuk suatu perusahaan modal tersebut tidak hanya bersumber dari pemiliknya saja akan tetapi juga dari pihak-pihak lain yang berkepentingan di dalamnya. Apabila perusahaan tersebut berbentuk PT dan sudah bersifat Tbk, maka ketika perusahaan tersebut memerlukan modal yang besar dalam mengembangkan usahanya, perusahaan tersebut dapat menerbitkan saham. Saham adalah surat tanda ikut serta penanaman modal dalam suatu perusahaan. Untuk dapat berkembang dan dapat dikenal oleh masyarakat luas, maka perusahaan dapat mendirikan cabang perusahaan tersebut di daerah lain. Dalam hal tersebut dikenal dengan istilah perusahaan induk dan perusahaan anak. Kemudian selain itu, dikenal dengan adanya penggabungan badan usaha, maksudnya selain mengembangkan usaha juga untuk menghindari adanya persaingan yang dapat merugikan perusahaan. Dalam hal ini, ada berbagai macam jenis penggabungan seperti merger, konsolidasi serta afiliasi. Di dalam struktur perusahaan afiliasi hanya ada satu tingkatan hubungan di antara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan, yaitu perusahaan induk dengan perusahaan anaknya. Akan tetapi ada kemungkinan di dalam suatu kelompok perusahaan yang bersfiliasi mempunyai hubungan bertingkat. Hal ini terjadi apabila suatu perusahaan anak memiliki hak control terhadap perusahaan yang lain.

Transcript of AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Page 1: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu lembaga yang terdiri dari kumpulan orang-orang

yang mempunyai suatu tujuan di dalam organisasi. Dalam mencapai tujuannya,

perusahaan membutuhkan manajemen yang baik agar seluruh kegiatannya dapat

berjalan dengan optimal.

Ada beberapa bentuk perusahaan seperti perusahaan perseorangan, commanditer,

perseroan dan lain sebagainya. Modal suatu perusahaan berasal dari modal sendiri

dan modal asing, artinya dalam membentuk suatu perusahaan modal tersebut tidak

hanya bersumber dari pemiliknya saja akan tetapi juga dari pihak-pihak lain yang

berkepentingan di dalamnya.

Apabila perusahaan tersebut berbentuk PT dan sudah bersifat Tbk, maka ketika

perusahaan tersebut memerlukan modal yang besar dalam mengembangkan

usahanya, perusahaan tersebut dapat menerbitkan saham. Saham adalah surat

tanda ikut serta penanaman modal dalam suatu perusahaan.

Untuk dapat berkembang dan dapat dikenal oleh masyarakat luas, maka

perusahaan dapat mendirikan cabang perusahaan tersebut di daerah lain. Dalam

hal tersebut dikenal dengan istilah perusahaan induk dan perusahaan anak.

Kemudian selain itu, dikenal dengan adanya penggabungan badan usaha,

maksudnya selain mengembangkan usaha juga untuk menghindari adanya

persaingan yang dapat merugikan perusahaan. Dalam hal ini, ada berbagai macam

jenis penggabungan seperti merger, konsolidasi serta afiliasi.

Di dalam struktur perusahaan afiliasi hanya ada satu tingkatan hubungan di

antara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan, yaitu perusahaan induk dengan

perusahaan anaknya. Akan tetapi ada kemungkinan di dalam suatu kelompok

perusahaan yang bersfiliasi mempunyai hubungan bertingkat. Hal ini terjadi

apabila suatu perusahaan anak memiliki hak control terhadap perusahaan yang

lain.

Page 2: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas pada

makalah ini mengenai :

1. Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan perusahaan secara tidak

langsung

2. Timbal balik atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan

anak terjadi setelah perusahaan berjalan.

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memenuhi tugas matakuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II

2. Mempelajari tentang Neraca Konsolidasi suatu perusahaan

3. Membantu dalam menjelaskan materi Neraca Konsolidasi pemilikan

tidak langsung dan saling memiliki saham.

1.4 Metodologi Penulisan

Teknik dalam metode penulisan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Bertanya kepada teman sejawat sehingga diperoleh secara langsung hal-

hal yang tidak dimengerti dalam pemasalahan penulisan

2. Study kepustakaan

Memahami buku referensi dan sumber lain yang dapat dijadikan

pedoman penulisan

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan

masalah, tujuan penulisan, metodologi penulisan dan sistematika

penulisan agar pembaca dapat mengikuti dan mengetahui pembahasan

penulisan makalah ini

Page 3: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

2. BAB II PEMBAHASAN

Disini disajikan teori yang relevan, lengkap, mutakhir dan urut sejalan

dengan permasalahan. Teori yang dikemukakan berasal dari sumber-

sumber teori dan referensi yang digunakan.

3. BAB III PENUTUP

Bab ini berisi tentang garis besar kesimpulan yang diambil dari inti

penulisan dan hasil penulisan berupa informasi yang akurat, tepat waktu

dan relevan.

Page 4: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

BAB II

NERACA KONSOLIDASI

PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG

DAN SALING MEMILIKI SAHAM

(Indirect and Mutual Holding)

Pengertian Pemilikan Tidak Langsung dan Saling Memiliki Saham

Ada kemungkinan di dalam suatu kelompok perusahaan yang berafiliasi

mempunyai hubungan bertingkat. Hal ini terjadi apabila suatu perusahaan anak

memiliki hak kontrol (melalui pemilikan saham) terhadap perusahaan lain.

Sebagai contoh PT OPA memiliki 80% saham-saham PT PAPA, dan PT PAPA

memiliki 90% dari saham-saham PT ANA. Dengan demikian ketiga perusahaan

tersebut merupakan anggota-anggota perusahaan afiliasi. Pemilikan 80% saham-

saham PT PAPA mengakibatkan secara tidak langsung PT OPA memiliki pula

hak kontrol terhadap PT ANA. Hubungan antara PT OPA dengan PT ANA

disebut sebagai pemilikan (saham) secara tidak langsung. Dalam hal ini struktur

(perusahaan) afiliasi meliputi dua tingkatan, yang terjadi dari Perusahaan Induk

(PT OPA), sub induk (PT PAPA), dan anak (PT ANA). Secara umum hubungan

afiliasi yang dibentuk dari adanya pemilikan tidak langsung itu dapat

digambarkan sebagai berikut:

1) 2)

3)

Gambar : Hubungan perusahaan-perusahaan afiliasi, yang dibentuk dari adanya pemilikan

(saham) tidak langsung.

PT OPA

PT PAPA

PT ANA

80%

90%

PT OPA

PT PAPA PT MAMA

PT ANA PT ANI

80%

80% 90%

75%

PT OPA

PT OPA PT OPA

90% 50%

40%

Page 5: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Catatan:

1. Perusahaan afiliasi dengan satu sub induk dan satu perusahaan anak. Hak

kontrol PT OPA terhadap PT ANA diperoleh dari pemilikan saham tidak

langsung.

2. Perusahaan afiliasi dengan beberapa sub induk dan beberapa perusahaan

anak. Hak kontrol PT OPA terhadap PT ANA dan PT ANI diperoleh dari

pemilikan saham tidak langsung.

3. Hak kontrol PT OPA terhadap PT MAMA diperoleh dari sebagian tidak

secara langsung, yaitu melalui pemilikannya terhadap PT PAPA.

Hubungan afiliasi ini akan semakin kompleks apabila terjadi saling memiliki

saham-saham antar perusahaan induk dan perusahaan anak (mutual atau reciprocal

holding) yang dapat digambarkan :

20% 90% 10% 90% 80%

10%

90% 80% 20% 50% 30%

(1) (2) (3)

Gambar : Hubungan perusahaan-perusahaan afiliasi, dengan disertai

adanya saling memiliki saham

Hak kontrol yang diperoleh tidak secara langsung dan mutual holding secara

berturut-turut sabagai berikut :

1. Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung :

a) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak

kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.

b) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya hak

kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.

c) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara

perusahaan-perusahaan anak.

2. Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak

terjadi setelah perusahaan berjalan.

PT A

PT B

PT A

PT B

PT C

PT A

PT B PT C

PT D

Page 6: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Pemilikan tidak langsung :

Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi sesudah adanya hak kontrol

perusahaan induk atas perusahaan sub induk.

Struktur perusahaan afiliasi, dengan adanya hak control yng diperoleh melalui

pemilikan tidak langsung akan terdiri dari perusahaan induk, sub induk dan anak.

Apabila hal ini terjadi, maka untuk keperluan penyusunan neraca konsolidasi

harus dimulai dengan menganalisa perubahan-perubahan yang terjadi pada

rekening-rekening hak-hak para pemegang saham perusahaan anak, serta

pengaruhnya terhadapperusahaan sub induk dan perusahaan induk.

Contoh 1:

PT Opa membeli 400 lembar saham-saham PT Papa dengan harga @ Rp75.000

per lembar pada tanggal 1 Januari 1976. Satu tahun kemudian tepatnya

pada tanggal 1 Januari 1977 PT Papa membeli 450 lembar saham-saham PT Ana

denganharga @ Rp 70.000. Baik PT Opa, PT Papa maupun PT Ana masing-

masing mempunyai (modal) saham yang beredar sebanyak 500 lembar, nominal

@ Rp50.000/lembar. Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada

tanggal 31 Desember 1975, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan dalam

dua tahun berturut-turut untuk masing-masing perusahaan.

Keterangan PT. Opa (Rp) PT. Papa (Rp) PT. Ana (Rp)

Laba yang ditahan, 31/12/1975

Laba (rugi) usaha, tahun 1976

Pembagian Deviden, Des 1977

Laba (rugi) usaha, tahun 1977

60.000.000

7.500.000

2.500.000

(5.000.000)

15.000.000

(3.750.000)

2.500.000

7.500.000

2.500.000

2.500.000

1.250.000

3.750.000

Dari data di atas, maka pengaruh perubahan hak para pemegang saham pada

perusahaan anak terhadap rekening investasi saham dan saldo Laba Yang Ditahan

pada buku-buku perusahaan induk masing-masing menurut metode harga

perolehan dan metode equity adalah sebagai berikut:

Page 7: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Keterangan

Metode Harga Perolehan Metode Equity

Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA

Inves Saham PT

PAPA

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

ANA

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

PAPA

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

PAPA

Laba yang

Ditahan

31 Desember 1975 : Saldo - 60.000.000 - 15.000.000 - 60.000.000 - 15.000.000

1 Januari 1976 : beli 400

lembar saham PT Papa, harga

@ Rp 75.000 per lembar

30.000.000 - - - 30.000.000 - - -

31 Desember 1976 : Laba (rugi)

usaha

PT OPA = Rp 7.500.000 - 7.500.000 - - - 7.500.000 - -

PT PAPA =(Rp 3.750.000) - - - (3.750.000) (3.000.000) (3.000.000) - (3.750.000)

30.000.000 67.500.000 - 11.250.000 27.000.000 64.500.000 - 11.250.000

1 Januari 1977 : Beli 450

lembar saham PT Ana, harga

@ Rp 70.000 per lembar

- - 31.500.000 - - - 31.500.000 -

Desember 1977 : Pembagian

deviden

PT OPA = Rp 2.500.000 - (2.500.000) - - - (2.500.000) - -

PT PAPA= Rp 2.500.000 - 2.000.000 - (2.500.000) (2.000.000) - - (2.500.000)

PT ANA = Rp 1.250.000 - - - 1.125.000 - - (1.125.000) -

30.000.000 67.000.000 31.500.000 9.875.000 25.000.000 62.000.000 30.375.000 8.750.000

31 Desember: Laba (rugi)

Usaha

1. PT ANA : Rp 3.750.000 - - - - - - 3.375.000 3.375.000

2. PT PAPA

- Laba Usaha Rp 7.500.000

PT Papa

- Laba PT Ana Rp 3.375.000

Rp 10.875.000

-

-

-

7.500.000

-

-

-

7.500.000

3. PT OPA : Rugi Usaha

(Rp 5.000.000)

-

(5.000.000)

-

-

-

(5.000.000)

-

-

80% Laba PT Papa

Rp 10.875.000 - - - - 8.700.000 8.700.000 - -

30.000.000 62.000.000 31.500.000 17.375.000 33.700.000 65.700.000 33.750.000 19.625.000

Page 8: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode harga perolehan

Pada metode harga perolehan pengaruh perubahan hak-hak para pemegang saham

pada perusahaan anak dan sub induk terhadap hak-hak pemilikan perusahaan

induk sama sekali tidak ada. Pada metode ini segala sesuatu yang berhubungan

dengan pemilikan saham-saham oleh perusahaan induk (PT OPA) terhadap

saham-saham perusahaan sub induk (PT PAPA) dan pemilikan saham-saham oleh

perusahaan sub induk terhadap saham-saham perusahaan anak (PT ANA)

dibukukan sama seperti halnya pada hubungan antara perushaan induk dengan

perusahaan anaknya yang telah dikemukakan terdahulu.

Hubungan pemilikan tidak langsung antara PT OPA terhadap PT ANA baru

tampak nyata apabila neraca konsolidasi disusun oleh PT OPA. Di dalam neraca

konsolidasi yang disusun oleh PT OPA, harus dilaporkan harta dan utang-utang

PT ANA, karena neraca konsolidasi dari PT PAPA dengan perusahaan anaknya

PT ANA.

Oleh sebab itu pengakuan terhadap bagian atas kenaikan hak-hak para pemegang

saham PT PAPA, di dalam neraca yang dikonsolidasi tidak hanya terbatas pada

kenaikan saldo Laba Yang Ditahan yang berasal dari hasil usaha (PT PAPA)

sendiri melainkan juga termasuk kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT PAPA,

yang berasal dari kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT ANA. Akan tetapi juga

dimungkinkan penyusunan neraca konsolidasi oleh PT OPA langsung dari neraca

masing-masing perusahaan, tanpa terlebih dahulu disusun neraca konsolidasi

antara PT PAPA dengan perusahaan anaknya PT ANA.

Apabila misalnya dari contoh di atas, kemudian disusun neraca konsolidasi pada

tanggal 31 Desember 1977, maka besarnya hak-hak para pemegang saham

minoritas PT PAPA, dan bagian kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT PAPA

sejak tanggal 1 Januari 1976 sampai dengan 31 Desember 1977 dihitung sebagai

berikut :

Hak-hak para pemegang saham PT PAPA per 31 Desember 1977 terdiri dari :

- Modal saham (500 lembar nominal @ Rp 50.000) Rp 25.000.000

- Laba Yang Ditahan(lihat tabel) Rp 17.375.000

Rp 42.375.000

Ditambah :

- Bagian atas kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT ANA Rp 2.250.000

(90% x (7.500.000 – 5.000.000)

Jumlah hak-hak pemegang saham Rp 44.625.000

Page 9: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Hak-hak pemegang saham minoritas pada tanggal 31 Desember 1977, dihitung

atas dasar jumlah hak-hak pemegang saham tersebut sebagai berikut :

Hak-hak pemegang saham minoritas PT PAPA :

- 100 lembar (modal) saham @ Rp 50.000 Rp 5.000.000

- 20% dari saldo Laba Yang Ditahan (20% x 19.625.000) Rp 3.925.000

Jumlah Rp 8.925.000

Di dalam neraca yang dikonsolidasi diakui adanya kenaikan saldo Laba Yang

Ditahan oleh PT OPA atas sebagian daari kenaikan saldo Laba Yang Ditahan

PT PAPA sejak tanggal 1 Januari 1976 sampai dengan 31 Desember 1977 sebesar

Rp 3.700.000 [80% x (19.625.000 – 15.000.000)] atau dari hasil perhitungan

sebagai berikut :

Saldo Laba Yang Ditahan PT PAPA per 31 Desember 1977 Rp 17.375.000

Ditambah : Bagian atas kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT ANA Rp 2.250.000

Jumlah Rp 19.625.000

Dikurangi dengan :

1. Eliminasi 80% saldo Laba Yang Ditahan

Pada tanggal 1 Januari 1976 (80% x

15.000.000) Rp 12.000.000 2. Hak-hak pemegang saham minoritas

(20% x 19.625.000) Rp 3.925.000

Rp 15.925.000

Sisa kenaikan saldo Laba Yang Ditahan Untuk PT OPA Rp 3.700.000

Adapun jurnal eliminasi untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31

Desember 1977, apabila metode harga perolehan dipakai adalah sebagai berikut:

(1) Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT Ana dan hak para pemegang

saham PT Ana :

Modal saham, PT Ana Rp 22.500.000 -

Laba yang ditahan, PT Ana Rp 4.500.000 -

Selisih lebih harga perolehan di atas nilaibuku saham Rp 4.500.000 -

Investasi saham-saham, PT Ana - Rp 31.500.000

Page 10: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

(2) Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT Papa dan hak-hak

pemegangsaham PT Papa :

Modal saham, PT Papa Rp 20.000.000 -

Laba yang ditahan, PT Papa Rp 12.000.000 -

Investasi saham-saham, PT Papa - Rp 30.000.000

Selisih lebih nilai buku di atas harga

perubahan saham Rp 2.000.000 -

Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasinya adalah :

Page 11: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Rekening Rekening

Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Investasi saham-saham

PT PAPA…………….

- Elim 80% Modal

saham……………..

- Elim 80% Laba Yang

Ditahan

1/1/1976…………..

Selisih lebih Nilai Buku

di atas harga perolehan

saham……………….

Investasi saham-saham

PT ANA…………….

- Elim 90% Modal

Saham……………

- Elim 90% Laba Yang

Ditahan

1/1/1977………….

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai

Buku Saham…………

Aktiva lain-lain……....

Kredit :

Macam-macam Utang…

Modal saham PT OPA..

Laba Yang Ditahan PT

OPA……………………

Modal saham PT PAPA.

- Elim 80%..................

Hak pembelian saham

minoritas 20%...............

Laba Yang Ditahan PT

PAPA…………………

- Elim 80%.................. Hak pemegang saham

minoritas 20% dari Rp

19.625.000………

Kenaikan saldo Laba

yang Ditahan untuk PT

OPA……………..

Modal saham PT

ANA………………..

- Elim 90%...............

Hak pemegang saham

10%............................

Laba yang Ditahan PT

ANA………………..

- Elim 90%...............

Hak pemegang saham

minoritas 10% dari Rp

7.500.000………..

Kenaikan saldo Laba

Yang Ditahan PT

PAPA………………..

30.000.000

-

-

-

-

-

-

-

120.000.000

150.000.000

63.000.000

25.000.000

62.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

31.500.000

-

-

-

43.500.000

75.000.000

32.625.000

-

-

25.000.000

-

-

17.375.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000.000

50.000.000

17.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

25.000.000

-

-

7.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

20.000.000

-

-

12.000.000

-

-

-

22.500.000

-

-

4.500.000

-

2.250.000

-

20.000.000

12.000.000

-

-

22.500.000

4.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

2.250.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4.500.000

213.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.000.000

-

-

-

-

-

113.125.000

25.000.000

62.000.000

-

-

5.000.000

-

-

3.925.000

3.700.000

-

-

2.500.000

-

-

750.000

-

150.000.000 75.000.000 50.000.000 61.250.000 61.250.000 218.000.000 218.000.000

PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1977 Metode Harga Perolehan

Page 12: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode Equity

Selama hak kontrol terhadap perusahaan anak diperoleh sesudah adanya

hak kontrol oleh perusahaan induk terhadap perusahaan sub induk, maka tidak ada

masalah khusus pada metode equity. Oleh karena hak kontrol oleh PT Opa

terhadap PT Ana diperoleh dari pemilikan tidak langsung, maka pembagian

deviden oleh PT Ana tidak mempengaruhi jumlah pemilikan PT Opa terhadap PT

Ana.

Pada metode equity pengaruh dari hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan

secara tidak langsung tersebut, hanyalah dalam pengakuan terhadap bagian

ataslaba perusahaan anak.

Oleh karena pada metode equity perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-

hak para pemegang saham perusahaan anak selalu diikuti/diikhtisarkan dalam

rekening investasi sahamnya, maka dalam neraca konsolidasi eliminasi terhadap

rekening investasi saham dengan hak-hak para pemegang saham perusahaan

anak didasarkan posisi rekening yang bersangkutan pada tanggal neraca.

Jika oleh PT OPA disusun neraca konsolidasi langsung dari neraca masing-

masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 1977, maka jurnal eliminasi

menurut metode equity adalah:

1. Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT ANA dan hak-hak para

pemegang saham PT ANA

Modal Saham PT ANA Rp 22.500.000

Laba Yang Ditahan PT ANA Rp 6.750.000

Selisih lebih Buku Perolehan di atas Nilai

Buku Saham Rp 4.500.000

Investasi Saham-saham PT ANA Rp 33.750.000

2. Eliminasi terhadap investasi saham-saham PT PAPA dan hak-hak pemegang

saham PT PAPA

Modal saham PT PAPA Rp 20.000.000

Laba Yang Ditahan Pt PAPA Rp 15.700.000

Investasi Saham-saham PT PAPA Rp 33.700.000

Selisih lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan saham Rp 2.000.000

Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31

Desember 1977 pada metode equity adalah:

Page 13: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Rekening Rekening

Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Investasi saham-saham

PT PAPA…………….

- Elim 80% Modal

saham……………..

- Elim 80% Laba Yang

Ditahan

1/1/1976…………..

Selisih lebih Nilai Buku

di atas harga perolehan

saham……………….

Investasi saham-saham

PT ANA…………….

- Elim 90% Modal

Saham……………

- Elim 90% Laba Yang

Ditahan

1/1/1977………….

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai

Buku Saham…………

Aktiva lain-lain……....

Kredit :

Macam-macam Utang…

Modal saham PT OPA..

Laba Yang Ditahan PT

OPA……………………

Modal saham PT PAPA.

- Elim 80%..................

Hak pembelian saham

minoritas 20%...............

Laba Yang Ditahan PT

PAPA…………………

- Elim 80%.................. Hak pemegang saham

minoritas 20% ………

Modal saham PT

ANA………………..

- Elim 90%...............

Hak pemegang saham

10%............................

Laba yang Ditahan PT

ANA………………..

- Elim 90%...............

Hak pemegang saham

minoritas 10% ………..

33.700.000

-

-

-

-

-

-

-

120.000.000

153.700.000

63.000.000

25.000.000

65.700.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

33.700.000

-

-

-

43.500.000

77.250.000

32.625.000

-

-

25.000.000

-

-

19.625.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000.000

50.000.000

17.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

25.000.000

-

-

7.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

20.000.000

-

-

15.700.000

-

-

22.500.000

-

-

6.750.000

-

-

20.000.000

15.700.000

-

-

22.500.000

6.750.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4.500.000

213.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.000.000

-

-

-

-

-

113.125.000

25.000.000

65.700.000

-

-

5.000.000

-

-

3.925.000

-

-

2.500.000

-

-

750.000

153.700.000 77.250.000 50.000.000 64.950.000 64.950.000 218.000.000 218.000.000

PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1977 Metode Equity

Page 14: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Pemilikan tidak langsung :

Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya hak kontrol

oleh perusahaan induk terhadap perusahaan sub induk.

Hak kontrol PT Opa dan PTAna semata-mata timbul sebagai akibat adanya

pemilikan sebagian besar saham PT Papa yang terjadi lebih dulu dan oleh

karenanya disebut sebagai hak kontrol melalui pemilikan tidak langsung. Hak

kontrol semacam itu biasa didapat bersamaan dengan diperolehnya hak kontrol

melalui pemilikan sebagian besar saham-saham PT Papa. Ini terjadi apabila

sebelum PT Opa membeli sebagian besar saham-saham PT Papa, PT Papa telah

lebih dahulu memiliki hal kontrol terhadap PT Ana.

Contoh 2 :

PT Papa membeli 400 lembar saham-saham PT Ana dengan harga @ Rp60.000

per lembar pada tanggal 1 Januari 1976. Satu tahun kemudian yaitu pada tanggal 1

Januari 1977, PT Opa membeli 450 lembar saham-saham PT Papa dari para

pemegang saham sebelumnya, dengan harga @ Rp 80.000 per lembar.

Baik PT Opa, PT Papa maupun PT Ana masing-masing mempunyai modal saham

yang beredar sebanyak 500 lembar dengan nilai nominal @ Rp 50.000 per lembar.

Di bawah ini data mengenai saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 Desember

1975beserta perubahan-perubahan yang terjadi selama dua tahun berturut-turut

untuk masing-masing perusahaan :

Keterangan PT. Opa

(Rp)

PT. Papa

(Rp)

PT. Ana

(Rp)

Laba yang ditahan, (defisit)

31/12/1975

Laba (rugi) usaha, tahun 1976

Pembagian Deviden, Des 1977

Laba (rugi) usaha, tahun 1977

100.000.000

5.000.000

2.500.000

7.500.000

20.000.000

2.500.000

2.000.000

5.000.000

(5.000.000)

(2.000.000)

-

5.000.000

Pengaruh perubahan saldo Laba Yang Ditahan (hak-hak para pemegang saham)

PT Ana dan atau PT Papa terhadap rekening investasi dan saldo Laba Yang

Ditahan pada buku-buku PT Opa masing-masing apabila metode harga perolehan

dan equity dipakai adalah sebagai berikut:

Page 15: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Keterangan

Metode Harga Perolehan Metode Equity

Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT OPA Buku-buku PT PAPA

Inves Saham PT

PAPA

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

ANA

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

PAPA

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

PAPA

Laba yang

Ditahan

31 Desember 1975 : Saldo - 100.000.000 - 10.000.000 - 100.000.000 - 10.000.000

1 Januari 1976 : beli 400 lembar

saham PT ANA, harga @ Rp

60.000 per lembar

- - 24.000.000 - - - 24.000.000 -

- 100.000.000 24.000.000 10.000.000 - 100.000.000 24.000.000 10.000.000

31 Desember 1976 : Laba (rugi)

usaha

PT ANA =( Rp 2.000.000) - - - - -

- (1.600.000) (1.600.000)

PT PAPA = Rp 2.500.000 - - - 2.500.000 - - - 2.500.000

PT OPA = Rp 5.000.000 - 5.000.000 - - - 5.000.000 - -

- 105.000.000 24.000.000 12.500.000 - 105.000.000 22.400.000 10.900.000

1 Januari 1977 : Beli 450 lembar

saham PT PAPA, harga @ Rp

80.000 per lembar

36.000.000 - - - 36.000.000 - - -

36.000.000 105.000.000 24.000.000 12.500.000 36.000.000 105.000.000 22.400.000 10.900.000

Desember 1977 : Pembagian

deviden

PT OPA = Rp 2.000.000 - 1.800.000 - (2.000.000) (1.800.000) - - (2.000.000)

PT PAPA= Rp 2.500.000 - (2.500.000) - - - (2.500.000) - -

36.000.000 104.300.000 24.000.000 10.500.000 34.200.000 102.500.000 22.400.000 8.900.000

31 Desember: Laba (rugi) Usaha

1. PT ANA : Rp 5.000.000 - - - - - - 4.000.000 4.000.000

2. PT PAPA

- Laba Usaha Rp 5.000.000

- Laba PT Ana Rp 4.000.000

Rp 9.000.000

-

-

-

5.000.000

-

-

-

5.000.000

3. PT OPA : Rugi Usaha

Rp 7.500.000

-

7.500.000

-

-

-

7.500.000

-

-

90% Laba PT Papa

Rp 9.000.000 - - - - 8.100.000 8.100.000 - -

Saldo per 31 Desember 1977 36.000.000 111.800.000 24.000.000 15.500.000 42.300.000 118.100.000 26.400.000 17.900.000

Page 16: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode Harga Perolehan

Apabila pada tanggal 31 Desember 1977, disusun neraca konsolidasi langsung

dari neraca individual ketiga perusahaan anggota afiliasi tersebut, maka

diperlukan analisa terdapat perubahan hak-hak para pemegang saham. Analisa ini

dimulai dari PT Ana, sehingga dapat ditentukan pengaruh perubahan pada PT Ana

terhadap hak-hak pemegang saham PT Papa yang pada akhirnya akan

mempengaruhi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa.

Eliminasi terhadap hak-hak pemilikan perusahaan sub induk pada perusahaan

anak, dan hak-hak pemilikan perusahaan induk pada perusahaan sub

induk didasarkan dari posisi hak-hak pemegang saham pada saat terjadinya

pemilikan saham. Hak-hak pemegang saham perusahaan sub induk pada metode

harga perolehan tidak seperti tercantum dalam buku-bukunya, melainkan juga

penyesuaian terhadap hak-hak pemilikannya pada perusahaan anak sampai dengan

tanggal tersebut.

Pada contoh ini hak-hak pemegang saham PT Papa (perusahaan sub induk) pada

tanggal 1 Januari 1977 terdiri dari :

Jumlah menurut buku-buku PT Papa :

Modal Saham Rp 25.000.000

Laba Yang Ditahan Rp 12.500.000

Dikurangi:

Rugi perusahaan anak (PT Ana)

(80% x Rp 2.000.000) (Rp 1.600.000) Rp 10.900.000

Jumlah Rp 35.900.000

Dengan demikian jurnal eliminasi, hak-hak pemegang saham minoritas dan

kenaikan saldo laba yang ditahan untuk perusahaan induk apabila metode harga

perolehan dipakai akan tampak sebagai berikut :

1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa atas PT Ana, sebesar 80% dari saldo

hak-hak pemegang saham pada tanggal 1 Januari 1976 sebagai berikut:

Modal Saham PT Ana Rp 20.000.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai

Buku saham Rp 8.000.000

Investasi Saham PT Ana Rp 24.000.000

Defisit PT Ana Rp 4.000.000

Page 17: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Hak-hak pemegang saham minoritas pada PT Ana dihitung dengan bertitik

tolak dari posisi rekening-rekening hak-hak pemegang saham pada tanggal 31

Desember 1977 sebagai berikut:

Hak-hak pemegang saham PT Ana per 31 Desember 1977 :

Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000

Laba Yang Ditahan (defisit) (Rp 2.000.000)

Jumlah Rp 23.000.000

Hak-hak pemegang saham minoritas 20% x Rp 23.000.000 = Rp 4.600.000

dengan perincian sebagai berikut:

Modal Saham (100 lembar) Rp 5.000.000

Defisit (20% x Rp 2.000.000) (Rp 400.000)

Jumlah Rp 4.600.000

Kenaikan hak-hak pemegang saham PT Ana dari Rp 20.000.000 pada tanggal

31 Desember 1975 menjadi Rp 23.000.000 pada tanggal 31 Desember 1977,

mengakibatkan kenaikan hak pemilikan PT Papa (melalui kenaikan saldo

Laba Yang Ditahan) dalam neraca yang dikonsolidasi sebesar : 80% x Rp

3.000.000 = Rp 2.400.000.

2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa sebesar 90% dari saldo

hak-hak pemegang saham pada tanggal 1 Januari 1977 sebesar Rp

35.900.000 sebagai berikut:

Modal Saham PT Papa Rp 22.500.000

Laba Yang Ditahan PT Papa Rp 9.810.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai

Buku Saham Rp 3.690.000

Investasi Saham-saham PT Papa Rp 36.000.000

Sedang hak-hak pemegang saham minoritas PT Papa dihitung dengan bertitik

tolak dari saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977

sebagai berikut :

Hak-hak pemegang saham PT Papa per 31 Desember 1977 :

Modal saham (500 lembar) Rp 25.000.000

Laba Yang Ditahan (menurut buku) Rp 15.500.000

Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan, sebagai akibat

Penurunan defisit PT Ana sejak 1 Januari 1976 sampai

Dengan 31 Desember 1977 Rp 2.400.000

Rp 17.900.000

Jumlah Rp 42.900.000

Hak-hak pemegang saham minoritas PT Papa adalah 10% dari Rp 42.900.000

atau Rp 4.290.000.

Page 18: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Eliminasi terhadap saldo Laba Yang Ditahan sebesar Rp 9.810.000 dari hak-

hak pemegang saham minoritas sebesar Rp 1.790.000 (10% x Rp 17.900.000)

mengakibatkan adanya kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Opa di

dalam neraca yang dikonsolidasi sebesar Rp 6.300.000 dari hasil perhitungan

yang berikut :

- Saldo Laba Yang Ditahan PT Papa per 31 Desember 1977 (termasuk kenaikan Laba Yang Ditahan PT Ana) Rp 17.900.000

Dikurangi:

- Saldo Laba Yang Ditahan PT Papa per 1 Januari 1977 (termasuk pengakuan atas rugi usaha PT Ana) Rp 10.900.000

- Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan sejak 1 Januari – 31 Desember 1977 Rp 7.000.000

- Hak pemilikan PT Opa 90% Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Opa

(perusahaan induk) Rp 6.300.000

Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31

Desember 1977, menurut metode harga perolehan adalah sebagai berikut :

Page 19: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Rekening Rekening

Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Investasi saham-saham

PT PAPA…………….

- Elim 90% Modal

saham……………..

- Elim 90% Laba Yang

Ditahan 1/1/1977

Rp 10.900.000……..

Selisih lebih Nilai Buku

di atas harga perolehan

saham……………….

Investasi saham-saham

PT ANA…………….

- Elim 80% Modal

Saham……………

- Elim 80% Defisit

1/1/1976

(Rp 5.000.000)…

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai

Buku Saham…………

Aktiva lain-lain……....

Kredit :

Macam-macam Utang…

Modal saham PT OPA..

Laba Yang Ditahan PT

OPA……………………

Modal saham PT PAPA.

- Elim 90%..................

Hak pemegeng saham

minoritas 10%...............

Laba Yang Ditahan PT

PAPA…………………

- Elim 90%.................. Hak pemegang saham

minoritas 10% dari

Rp 17.900.000………

Kenaikan saldo Laba

yang Ditahan untuk PT

OPA……………..

Modal saham PT

ANA………………..

- Elim 80%...............

Hak pemegang saham

20%............................

Defisit

PT ANA…………

- Elim 80%...............

Hak pemegang saham

minoritas 20% dari Rp

(2.000.000)………..

Kenaikan saldo Laba

Yang Ditahan PT

PAPA………………..

36.000.000

-

-

-

-

-

-

-

114.000.000

150.000.000

13.200.000

25.000.000

111.800.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

24.000.000

-

-

-

51.000.000

75.000.000

34.500.000

-

-

25.000.000

-

-

15.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000.000

50.000.000

27.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

25.000.000

-

-

(2.000.000)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4.000.000

-

-

-

-

-

-

22.500.000

-

-

9.810.000

-

-

-

20.800.000

-

-

-

-

2.400.000

-

22.500.000

9.810.000

-

-

20.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.400.000

-

-

-

-

-

-

-

4.000.000

-

-

-

-

-

3.690.000

-

-

-

8.000.000

215.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

400.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

74.700.000

25.000.000

111.800.000

-

-

2.500.000

-

-

1.790000

6.300.000

-

-

5.000.000

-

-

-

-

150.000.000 75.000.000 50.000.000 58.710.000 58.710.000 227.090.000 227.090.000

PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1977 Metode Harga Perolehan

Page 20: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode Equity

Pada metode equity, penyusunan neraca konsolidasi oleh PT Opa tidak perlu

melakukan analisa lebih dulu terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada

hak-hak pemegang saham baik PT Ana maupun PT Papa. Penyusunan neraca

konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1977 langsung dari neraca individual,

dilakukan dengan mengeliminasi hak-hak pemilikan perusahaan induk atas

perusahaan anaknya sesuai dengan posisi hak-hak pemegang saham perusahaan

anak pada tanggal neraca. Demikian pula hak-hak pemegang saham minoritas

pada perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak dari posisi terakhir.

Adapun jurnal eliminasi yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 1977 adalah

sebagai berikut :

1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa atas PT Ana 80% dari hak-hak

pemegang saham per 31 Desember 1977:

Modal Saham PT Ana Rp 20.000.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 8.000.000

Investasi saham-saham PT Ana Rp 26.400.000

Defisit PT Ana Rp 1.600.000

2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Opa atas PT Papa, 90% dari hak-hak

pemegang saham per 31 Desember 1977:

Modal saham PT Ana Rp 22.500.000

Laba Yang Ditahan PT Papa Rp 16.110.000

Selisih lebih harga perolehan di atas nilai buku Rp 3.690.000

Investasi saham PT Papa Rp 42.300.000

Sedang bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi, menurut metode equity

akan tampak sebagai berikut :

Page 21: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Rekening Rekening

Neraca PT OPA PT PAPA PT ANA

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Investasi saham-saham

PT PAPA…………….

- Elim 90% Modal

saham……………..

- Elim 90% Laba Yang

Ditahan …………..

Selisih lebih harga

perolehan di atas Nilai

Buku saham…………

Investasi saham-saham

PT ANA…………….

- Elim 80% Modal

Saham……………

- Elim 80% Defisit….

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai

Buku Saham…………

Aktiva lain-lain……....

Kredit :

Macam-macam Utang…

Modal saham PT OPA..

Laba Yang Ditahan PT

OPA……………………

Modal saham PT PAPA.

- Elim 90%..................

Hak pembelian saham

minoritas 10%...............

Laba Yang Ditahan PT

PAPA…………………

- Elim 90%.................. Hak pemegang saham

minoritas 10% ………

Modal saham PT

ANA………………..

- Elim 80%...............

Hak pemegang saham

20%............................

Defisit PT ANA……..

- Elim 80%...............

Hak pemegang saham

minoritas 20% ………

42.300.000

-

-

-

-

-

-

-

114.000.000

156.300.000

13.200.000

25.000.000

118.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

26.400.000

-

-

-

51.000.000

77.400.000

34.500.000

-

-

25.000.000

-

-

17.900.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000.000

50.000.000

27.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

25.000.000

-

-

(2.000.000)

-

-

-

-

-

-

-

-

1.600.000

-

-

-

-

-

-

22.500.000

-

-

16.110.000

-

-

20.000.000

-

-

-

-

-

22.500.000

16.110.000

-

-

20.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.600.000

-

-

-

-

3.690.000

-

-

-

8.000.000

215.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

400.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

74.700.000

25.000.000

118.100.000

-

-

2.500.000

-

-

1.790.000

-

-

5.000.000

-

-

-

156.300.000 77.400.000 50.000.000 60.210.000 60.210.000 227.090.000 227.090.000

PT OPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1977 Metode Equity

Page 22: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Pemilikan tidak langsung:

Hak kontrol diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara perusahaan-

perusahaan anak.

Hak kontrol oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain yang diperoleh

melalui cara ini dilakukan/terjadi dengan memiliki secara langsung sebagian

saham perusahaan lain tersebut dan sebagian lagi pemilikan saham melalui

perusahaan afiliasinya.

Contoh 3 :

PT Dany membeli 125 lembar saham-saham PT Essy dengan harga @Rp 60.000

per lembar pada tanggal 1 Januari 1976. Setahun kemudian PT Papa membeli 400

lembar saham-saham PT Dany dengan harga @Rp 75.000 per lembar dan 250

lembar saham-saham PT Essy dengan harga @Rp 70.000 per lembar.

Baik PT Papa, PT Dany maupun PT Essy masing-masing memiliki 500 lembar

saham yang beredar dengan nilai nominal @Rp 50.000 per lembar.

Berikut ini data mengenai saldo laba yang ditahan dan laba(rugi) usaha serta

pembagian deviden ketiga perusahaan :

Keterangan PT. Papa (Rp) PT. Dany (Rp) PT. Essy (Rp)

Laba yang ditahan, 31/12/1977

Laba (rugi) usaha, tahun 1976

Pembagian Deviden, Des 1977

Laba (rugi) usaha, tahun 1977

45.000.000

10.000.000

5.000.000

7.500.000

5.000.000

4.375.000

2.000.000

5.000.000

2.500.000

2.500.000

2.000.000

3.000.000

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan pengaruh perubahan hak-hak pemegang

saham (saldo Laba Yang Ditahan) terhadap saldo rekening investasi saham dan

laba yang ditahan pada PT Papa dan PT Dany untuk tahun 1976 dan tahun 1977

menurut masing-masing metode pencatatan investasi saham (pada perusahaan

anak).

Page 23: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Keterangan

Metode Harga Perolehan Metode Equity

Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT DANY Buku-buku PT PAPA Buku-buku PT DANY

Inves Saham

PT DANY

Inves Saham

PT ESSY

Laba yang

Ditahan Inves Saham

PT ESSY

Laba yang

Ditahan

Inves Saham

PT DANY

Inves Saham

PT ESSY Laba yang

Ditahan

Inves Saham

PT ESSY

Laba yang

Ditahan

31 Desember 1975 :

Saldo - - 45.000.000 - 5.000.000 - - 45.000.000 - 5.000.000

1 Januari 1976 :

PT Dany membeli 125 lembar saham PT

Essy

- - - 7.500.000 - - - - 7.500.000 -

- - 45.000.000 7.500.000 5.000.000 - - 45.000.000 7.500.000 5.000.000

31 Desember 1976 : Laba (rugi) usaha

PT Essy = Rp 2.500.000 - - - - - - -

- - -

PT Dany = Rp 4.375.000 - - - - 4.375.000 - - - - 4.375.000

PT Papa = Rp 10.000.000 - - 10.000.000 - - - - 10.000.000 - -

- - 55.000.000 7.500.000 9.375.000 - - 55.000.000 7.500.000 9.375.000

1 Juni 1977 :

PT Papa beli 400 lembar saham PT Dany 30.000.000 - - - - 30.000.000 - - - -

PT Papa beli 200 lembar saham PT Essy - 17.500.000 - - - - 17.500.000 - - -

Pengakuan bagian laba : PT Essy tahun 1976

oleh PT Dany, sejak diperolehnya hak

kontrol oleh PT Papa dan PT Dany

(25% x 2.500.000)

- - - - - - - - 625.000 625.000

30.000.000 17.500.000 55.000.000 7.500.000 9.375.000 30.000.000 17.500.000 55.000.000 8.125.000 10.000.000

Desember 1977 :

Pembagian deviden

PT Essy = Rp 2.000.000

- - 1.000.000 - 500.000 - (1.000.000) - (500.000) -

PT Dany = Rp 2.000.000 - - 1.600.000 - (2.000.000) (1.600.000) - - - (2.000.000)

PT Papa = Rp 5.000.000 - - (5.000.000) - - - - (5.000.000) - -

30.000.000 17.500.000 52.600.000 7.500.000 7.875.000 28.400.000 16.500.000 50.000.000 7.625.000 8.000.000

31 Desember: Laba (rugi) Usaha

PT Essy : Rp 3.000.000 - - - - - - 1.500.000 1.500.000 - -

PT Dany

- Laba Usaha Rp 5.000.000

- 25% Laba PT Essy Rp 750.000

Jumlah Rp 5.750.000

-

-

-

-

-

-

-

-

5.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

750.000

5.000.000

750.000

PT Papa

- Laba Usaha Rp 7.500.000

- 80% Laba PT Dany Rp 4.600.000

-

-

-

-

7.500.000

-

-

-

-

-

-

4.600.000

-

-

7.500.000

4.600.000

-

-

-

-

Jumlah 30.000.000 17.500.000 60.100.000 7.500.000 12.875.000 33.000.000 18.000.000 63.600.000 8.375.000 13.750.000

Page 24: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode Harga Perolehan

Apabila metode harga perolehan dipakai dan neraca konsolidasi disusun langsung

dari individual perusahaan-perusahaan anggota afiliasi, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan yaitu :

1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy

Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy dilakukan sebesar

25% dari saldo hak-hak pemegang saham pada saat terjadinya pemilikan

saham (1 Januari 1976) yang terdiri dari:

- Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000

- Laba yang Ditahan Rp 2.500.000

Jumlah Rp 27.500.000

Sehingga jurnal eliminasinya akan tampak sebagai berikut :

Modal Saham PT Essy Rp 6.250.000

Laba Yang Ditahan PT Essy Rp 625.000

Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 625.000

Investasi Saham-saham PT Essy Rp 7.500.000

Dalam neraca konsolidasiharus diakui adanya kenaikan saldo Laba Yang

Ditahan oleh PT Dany atas bagian laba yang belum dibagikan PT Essy sejak

1 Januari 1976 sampai dengan 31 Desember 1977 sebesar Rp 875.000 dengan

perhitungan sebagai berikut :

- Saldo Laba Yang Ditahan per 31/12/1977 Rp 6.000.000

- Saldo Laba Yang Ditahan per 1/1/1976 (Rp 2.500.000)

Kenaikan Rp 3.500.000

Hak Pemilikan PT Dany 25%

Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan Untuk PT Dany Rp 875.000

2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Essy

Hal ini dilakukan sebesar 50% dari saldo hak-hak pemegang saham PT Essy

pada tanggal 1 Januari 1977 yang terdiri dari :

Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000

Laba Yang Ditahan (2.500.000 + 2.500.000) Rp 5.000.000

Jumlah Rp 30.000.000

Dengan demikian jurnak eliminasinya akan tampak sebagai berikut :

Modal Saham PT Essy Rp 12.500.000

Laba Yang Ditahan PT Essy Rp 2.500.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.500.000

Investasi Saham-saham PT Essy Rp 17.500.000

Page 25: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Pada metode harga perolehan, di dalam neraca individual belum diakui

adanya bagian laba pada perusahaan afiliasi yang belum dibagi sebagai

deviden. Akan tetapi di dalam neraca yang dikonsolidasi bagian laba tersebut

harus diakui dan dilaporkan sebagai bagian saldo Laba Yang Ditahan

perusahaan induk. Oleh sebab itu PT Papa harus mengakui adanya kenaikan

Saldo Laba Yang Ditahan atas bagian laba yang diperoleh PT Essy sejak 1

Januari sampai dengan 31 Desember 1977 sebesar Rp 500.000 dari hasil

perhitungan berikut :

Saldo Laba Yang Ditahan per 31/12/1977 Rp 6.000.000

Saldo Laba Yang Ditahan per 1/1/1997 (Rp 5.000.000)

Jumlah kenaikan Rp 1.000.000

Hak Pemilikan PT Papa 50%

Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Papa Rp 500.000

3) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Dany

Eliminasi ini dilakukan sebesar 80% dari saldo hak-hak pemegang saham PT

Dany pada tanggal 1 Januari 1977 yang meliputi :

Modal Saham (500 lembar) Rp 25.000.000

Laba Yang Ditahan(menurut buku) Rp 9.375.000

Bagian laba atas laba PT Essy tahun

1976 (25% x 2.500.000) Rp 625.000

Rp 10.000.000

Jumlah Rp 35.000.000

Sehingga ayat jurnal eliminasinya adalah :

Modal Saham PT Dany Rp 20.000.000

Laba Yang Ditahan PT Dany Rp 8.000.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.000.000

Investasi saham-saham PT Dany Rp 30.000.000

Dalam neraca konsolidasi kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Papa

dihitung sebagai berikut :

- Saldo Laba Yang Ditahan PT Dany per 31/12/1977:

- Per buku (neraca) Rp 12.875.000

- Bagian laba atas pemilikan saham pada

PT Essy (lihat perhitungan sebelumnya) Rp 875.000

Rp 13.750.000

- Saldo Laba Yang Ditahan PT Dany per 1/1/1977

(lihat perhitungan di atas) Rp 10.000.000

Jumlah Kenaikan Rp 23.750.000

Hak Pemilikan PT Papa 80%

Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan untuk PT Papa Rp 3.000.000

Menurut metode harga perolehan bentuk daftar lajur konsolidasi yang disusun

oleh PT Papa pada tanggal 31 Desember 1977 sebagai berikut :

Page 26: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Rekening Rekening

Neraca PT PAPA PT DANY PT ESSY

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Investasi saham-saham PT

Dany…………….

- Elim 80% Modal

saham……………..

- Elim 80% LYD 1/1/1977

Selisih lebih harga perolehan

di atas Nilai Buku

saham…………

Investasi saham-saham PT

Essy…………….

- Elim 50% Modal

Saham……………

- Elim 50% LYD 1/1/1977

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai Buku

Saham…………

Investasi Saham PT Essy….

- Elim 25% Modal Saham..

- Elim 25% LYD 1/1/1976

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai Buku

Saham…………………….

Aktiva lain-lain……....

Kredit :

Macam-macam Utang…

Modal saham PT Papa..

Laba Yang Ditahan PT Papa.

Modal saham PT Dany…….

- Elim 80%..................

Hak pembelian saham

minoritas 20%...............

Laba Yang Ditahan PT Dany

- Elim 80%.................. Hak pemegang saham

minoritas 20% x 13.750.000

Kenaikan saldo LYD PT

Papa……………………….

Modal saham PT Essy……

- Elim 50%........................

- Elim 25%.........................

Hak pemegang saham

25%.......................................

LYD PT Essy………………

- Elim 50%.........................

- Elim 25%........................

Hak pemegang saham

minoritas 25% x 6.000.000..

Kenaikan LYD PT Dany….

Kenaikan saldo LYD PT

Papa………………………..

30.000.000

-

-

-

17.500.000

-

-

-

-

-

-

-

77.500.000

125.000.000

39.900.000

25.000.000

60.100.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7.500.000

-

-

-

67.500.000

75.000.000

37.125.000

-

-

25.000.000

-

-

12.875.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000.000

50.000.000

19.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

25.000.000

-

-

-

6.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

20.000.000

-

-

8.000.000

-

-

-

12.500.000

6.250.000

-

-

2.500.000

625.000

-

*875.000

-

-

20.000.000

8.000.000

-

-

12.500.000

2.500.000

-

-

6.250.000

625.000

-

-

-

-

-

-

-

-

*875.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.000.000

-

-

-

2.500.000

-

-

-

625.000

195.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

96.025.000

25.000.000

60.100.000

-

-

5.000.000

-

-

2.750.000

3.000.000

-

-

-

6.250.000

-

-

-

1.500.000

-

500.000

125.000.000 75.000.000 50.000.000 50.750.000 50.750.000 200.750.000 200.750.000

PT PAPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1977 Metode Harga Perolehan

Page 27: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode Equity

Menurut metode equity apabila PT Papa pada contoh 3 di muka menyusun neraca

konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1977, jurnal eliminasinya adalah :

1. Eliminasi hak-hak pemilikan PT Dany terhadap PT Essy dilakukan sebesar

25% dari saldo hak-hak pemegang saham PT Essy pada tanggal 31

Desember 1977 sebagai berikut :

Modal Saham PT Essy Rp 6.250.000

Laba Yang Ditahan PT Essy Rp 1.500.000

Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 625.000

Investasi saham-saham PT Essy Rp 8.375.000

2. Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Essy dilakukan sebesar

50% dari saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977

sebagai berikut :

Modal Saham PT Essy Rp 12.500.000

LYD PT Essy Rp 3.000.000

Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.500.000

Investasi saham-saham PT Essy Rp 18.000.000

3. Eliminasi hak-hak pemilikan PT Papa terhadap PT Dany dilakukan sebesar

80% dari saldo hak-hak pemegang saham PT Dany pada tanggal 31

Desember 1977 sebagai berikut :

Modal Saham PT Dany Rp 20.000.000

LYD PT Dany Rp 11.000.000

Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Rp 2.000.000

Investasi saham-saham PT Dany Rp 33.000.000

Atas dasar jurnal-jurnal eliminasi tersebut di atas, maka bentuk daftar lajur

penyusunan neraca konsolidasi menurut metode equity adalah sebagai berikut :

Page 28: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Rekening Rekening

Neraca PT PAPA PT DANY PT ESSY

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Investasi saham-saham PT

Dany…………….

- Elim 80% Modal

saham……………..

- Elim 80% LYD ……….

Selisih lebih harga perolehan

di atas Nilai Buku

saham…………

Investasi saham-saham PT

Essy…………….

- Elim 50% LYD

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai Buku

Saham…………

Investasi Saham PT Essy….

- Elim 25% Modal Saham..

- Elim 25% LYD …………

Selisih lebih Harga

Perolehan di atas Nilai Buku

Saham…………………….

Aktiva lain-lain……....

Kredit :

Macam-macam Utang…

Modal saham PT Papa..

Laba Yang Ditahan PT Papa.

Modal saham PT Dany…….

- Elim 80%..................

Hak pemegang saham

minoritas 20%...............

Laba Yang Ditahan PT Dany

- Elim 80%.................. Hak pemegang saham

minoritas 20% x 13.750.000

Modal saham PT Essy……

- Elim 50%........................

- Elim 25%.........................

Hak pemegang saham

25%.......................................

LYD PT Essy………………

- Elim 50%.........................

- Elim 25%........................

Hak pemegang saham

minoritas 25% x 6.000.000..

33.000.000

-

-

-

18.000.000

-

-

-

-

-

-

77.500.000

128.500.000

39.900.000

25.000.000

63.600.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

8.375.000

-

-

-

67.500.000

75.875.000

37.125.000

-

-

25.000.000

-

-

13.750.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

50.000.000

50.000.000

19.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

25.000.000

-

-

-

6.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

20.000.000

-

-

11.000.000

-

-

12.500.000

6.250.000

-

-

3.000.000

1.500.000

-

-

20.000.000

11.000.000

-

12.500.000

3.000.000

-

-

6.250.000

1.500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2.000.000

-

-

2.500.000

-

6.250.000

-

625.000

195.000.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

96.025.000

25.000.000

63.600.000

-

-

5.000.000

-

-

2.750.000

-

-

-

6.250.000

-

-

-

1.500.000

128.500.000 75.875.000 50.000.000 54.250.000 54.250.000 200.125.000 200.125.000

PT PAPA dan Perusahaan-perusahaan Anaknya

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi

Per 31 Desember 1977 Metode Equity

Page 29: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Saling Memiliki saham:

Pemilikan saham pada perusahaan anak, terjadi pada saat perusahaan anak

didirikan.

Perusahaan induk di satu pihak memiliki saham-saham perusahaan anak, dan di

pihak lain perusahaan anak juga memiliki sebagian saham-saham perusahaan

induk. Apabila hal ini terjadi maka laba(rugi) dan atau kenaikan(penurunan) saldo

Laba Yang Ditahan selama terjadinya saling pemilikan dari perusahaan afiliasi

akan saling mempengaruhi satu sama lain.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, terhapad saham-saham perusahaan induk

yang dimiliki oleh perusahaan anak tidak boleh diperlakukan sebagai modal

saham yang beredar di dalam neraca konsolidasi.

Di dalam neraca konsolidasi hak-hak pemilikan saham oleh perusahaan anak atas

perusahaan induk harus dieliminasi. Hal tersebut juga sama terhadap pemilikan

perusahaan induk atas perusahaan anak.

Contoh 4 :

PT Wijaya memiliki 750 lembar saham-saham PT Ekawati yang dibeli pada

tanggal 1 Januari 1976, yaitu pada saat perusahaanPT Ekawati didirikan dengan

harga @ Rp 100.000 per lembar. Satu tahun berikutnya yaitu tanggal 1 Januari

1977 PT Ekawati membeli 100 lembar saham PT Wijaya dengan harga @ Rp

150.000 per lembar. PT Wijaya dan PT Ekawati memiliki 1000 lembar saham

yang beredar dengan nominal @ Rp 100.000 per lembar. Di bawah ini data

mengenai saldo Laba Yang Ditahan pada tanggal 31 Desember 1975 danLaba

(rugi) usaha, serta deviden yang dibagikan masing-masing perusahaan.

Keterangan PT. Wijaya (Rp) PT. Ekawati (Rp)

Laba yang ditahan, 31/12/1975

Laba (rugi) usaha, tahun 1976

Pembagian Deviden, Des 1977

Laba (rugi) usaha, tahun 1977

15.000.000

10.000.000

5.000.000

7.375.000

-

5.000.000

2.000.000

2.500.000

Berikut adalah ikhtisar perubahan yang terjadi pada rekening Investasi Saham dan

Laba Yang Ditahan jika metode harga perolehan dan metode equity yang dipakai

pada kedua perusahaan tersebut:

Page 30: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Keterangan

Metode Harga Perolehan Metode Equity

Buku-buku PT Wijaya Buku-buku PT Ekawati Buku-buku PT Wijaya Buku-buku PT Ekawati

Inves Saham PT

Ekawati

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

Wijaya

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

Ekawati

Laba yang

Ditahan

Inves Saham PT

Wijaya

Laba yang

Ditahan

31 Desember 1975 : Saldo - 15.000.000 - - - 15.000.000 - -

1 Januari 1976 : beli 750 lembar

saham PT Ekawati 75.000.000 - - - 75.000.000 - - -

75.000.000 15.000.000 - - 75.000.000 15.000.000 - -

31 Desember 1976 : Laba (rugi)

usaha

PT Ekawati = Rp 15.000.000 - - - 5.000.000 3.750.000 3.750.000 - 5.000.000

PT Wijaya = Rp 10.000.000 - 10.000.000 - - - 10.000.000 - -

75.000.000 25.000.000 - 5.000.000 78.750.000 28.750.000 - 5.000.000

1 Januari 1977 : Beli 100 lembar

saham PT Wijaya - - 15.0000.000 - - - 15.000.000 -

75.000.000 25.000.000 15.000.000 5.000.000 78.750.000 28.750.000 15.000.000 5.000.000

Desember 1977 : Pembagian

deviden

PT Ekawati = Rp 2.000.000 - 1.500.000 - (2.000.000) (1.500.000) - - (2.000.000)

PT Wijaya = Rp 5.000.000 - (5.000.000) - 500.000 - (5.000.000) (500.000) -

75.000.000 21.500.000 15.000.000 3.500.000 77.250.000 23.750.000 14.500.000 3.000.000

31 Desember: Laba (rugi) Usaha

1. PT Ekawati = Rp 2.500.000 - - - 2.500.000 2.625.000 2.625.000 - 2.500.000

2. PT Wijaya = Rp 7.375.000

- 7.375.000 - - - 7.375.000 1.000.000 1.000.000

Saldo per 31 Desember 1977 75.000.000 28.875.000 15.000.000 6.000.000 79.875.000 33.750.000 15.500.000 6.500.000

Page 31: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Metode Harga Perolehan

Apabila metode ini dipakai maka pengakuan periodik terhadap bagian laba (rugi)

yang didapat anggota perusahaan afiliasi tidak diperlukan baik pada buku-buku

perusahaan induk (PT Wijaya) maupun pada buku-buku perusahaan anak

(PT Ekawati). Akan tetapi di dalam neraca konsolidasi, khususnya dalam rangka

menentukan hak-hak para pemegang saham minoritas (PT Ekawati), maka

pengakuan atas bagian laba yang belum dibagi sebagai deviden oleh PT Wijaya

harus dilakukan. Oleh sebab itu pada metode harga perolehan bukan laba(rugi)

periodik yang dipakai sebagai titik tolaknya, melainkan saldo Laba Yang Ditahan

pada tangal neraca.

Dengan demikian saldo Laba Yang Ditahan masing-masing perusahaan di dalam

neraca yang dikonsolidasi dihitung sebagai berikut:

Jika X, adalah saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya, per 31 Desember 1977

Y, adalah saldo Laba Yang Ditahan PT Ekawati, per 31 Desember 1977

Maka X = Rp 28.875.000 + 0,75 Y

Y = Rp 6.000.000 + 0,10 [ X – ( 25.000.000 +

= 0,75 x 5.000.000)]

Sehingga saldo Laba Yang Ditahan PT Ekawati dapat dihitung sebagai berikut :

Y = Rp 6.000.000 + 0,10 (X – 28.750.000)

= Rp 6.000.000 + 0,10 (28.875.000 + 0,75Y – 28.750.000)

= Rp 6.000.000 + 2.887.500 + 0,075Y – 2.875.000

0,925Y = Rp 6.012.500

= Rp 6.500.000

Sedang saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya dapat dihitung sebagai berikut :

X = 28.875.000 + 0,75Y

X = 28.875.000 + 0,75 x 6.500.000

X = Rp 33.750.000

Hak pemegang saham minoritas pada PT Ekawati terhadap saldo Laba Yang

Ditahan selanjutnya dihitung sebesar 25% dari jumlah Rp 6.500.000 sedang

selebihnya merupakan bagian (saldo Laba Yang Ditahan) untuk PT Wijaya.

Page 32: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Oleh sebab itu jurnal eliminasinya untuk penyusunan neraca konsolidasi pada

tanggal 31 Desember 1977, menurut metode harga perolehan sebagai berikut :

1) Eliminasi hak pemilikan PT Wijaya terhadap PT Ekawati dilakukan atas

dasar posisi hak pemegang sahamnya pada tanggal 1 Januari 1976 :

Modal Saham PT Ekawati Rp 75.000.000

Inves Saham PT Ekawati Rp 75.000.000

2) Eliminasi hak penyertaan PT Ekawati pada PT Wijaya dilakukan dengan

bertitik tolak pada saldo hak-hak pemegang sahamnya pada tanggal 1

Januari 1977 sebagai berikut :

Modal Saham PT Wijaya Rp 10.000.000

Laba Yang Ditahan PT Wijaya Rp 2.875.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas

Nilai Buku Saham Rp 2.125.000

Inves Saham PT Wijaya Rp 15.000.000

Metode Equity

Pada metode equity pengakuan periodik terhadap laba (rugi) usaha yang diperoleh

perusahaan afiliasi diperlukan pada buku-buku perusahaan yang mempunyai

penyertaan modal. Pengakuan bagian atas laba usaha PT Ekawati sebanyak 75%

dalam satu tahun buku 1976 oleh PT Wijaya dengan mudah dapat ditentukan yaitu

75% x Rp 5.000.000 = Rp 3.750.000.

Untuk menentukan besarnya laba masing-masing perusahaan itu dapat dilakukan

sebagai berikut :

Apabila misalnya X adalah besarnya laba PT Wijayadalam tahun1977

Y adalah besarnya laba PT Ekawati dalam 1977;

maka diperoleh persamaan:

(1) X = 7.375.000 + 0,75Y

(2) Y = 2.500.000 + 0,10X

Kemudian X dihitung sebagai berikut :

X = 7.375.000 + 0,75(2.500.000 + 0,10X)

X = 7.375.000 + 1.875.000 + 0,075X

0,925 X = 9.250.000

X = 10.000.000

Page 33: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

Sedang Y dihitung sebagai berikut :

Y = 2.500.000 + 0,10X

Y = 2.500.000 + 0,10 + 10.000.000

Y = 3.500.000

Pengakuan atas bagian laba dari pemilikan saham oleh masing-masing perusahaan

dihitung atas dasar jumlah-jumlah tersebut di atas.

1) Pengakuan bagian atas laba PT Ekawati oleh PT Wijaya untuk tahun buku

1977 adalah 75% x Rp 3.500.000 = Rp 2.625.000

Investasi saham PT Ekawati Rp 2.625.000

Laba (rugi) PT Ekawati – (Laba Yang Ditahan) Rp 2.625.000

2) Pengakuan bagian atas laba PT Wijaya oleh PT Ekawati dalam tahun 1977

sebesar Rp 1.000.000 (10% x Rp 10.000.000)

Investasi saham PT Wijaya Rp 1.000.000

Laba (rugi) PT Wijaya – (Laba Yang Ditahan) Rp 1.000.000

Dengan adanya pengakuan terhadap bagian laba (rugi) periodik ini pada metode

equity, neraca individual telah menunjukkan hak-hak pemilikan atas penyertaan

modal masing-masing perusahaan sesuai dengan nilai buku hak pemegang

sahamnya. Oleh karena itu apabila kemudian disusun neraca konsolidasi, maka

eliminasi terhadap hak-hak pemilikan masing-masing perusahaan didasarkan pada

posisi investasi saham dan hak-hak pemegang saham pada tanggal neraca sebagai

berikut :

1) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Wijaya atas PT Ekawati dilakukan 75% dari

saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977.

Modal saham PT Ekawati Rp 75.000.000

Laba Yang Ditahan PT Ekawati Rp 4.875.000

Investasi saham PT Ekawati Rp 79.875.000

2) Eliminasi hak-hak pemilikan PT Ekawati atas PT Wijaya sebesar 10% dari

saldo hak-hak pemegang saham pada tanggal 31 Desember 1977.

Modal saham PT Wijaya Rp 10.000.000

Laba Yang Ditahan PT Wijaya Rp 3.375.000

Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Saham Rp 2.125.000

Investasi saham PT Wijaya Rp 15.500.000

Page 34: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung dan

mutual holding secara berturut-turut sebagai berikut:

a. Hak control yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung :

1) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak

kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.

2) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya

kontrol oleh perusahaan induk pada perusahaan sub induk.

3) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara

perusahaan-perusahaan (anak).

b. Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak

terjadi setelah perusahaan berjalan.

1) Pemilikan tidak langsung :

Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi sesudah adanya

hak kontrol perusahaan induk atas perusahaan sub induk.

Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya

hak control oleh perusahaan induk terhadap perusahaan sub

induk.

Hak control diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara

perusahaan-perusahaan anak

2) Saling memiliki saham

Pemilikan saham pada perusahaan anak, terjadi pada saat

perusahaan (anak) didirikan.

Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi setelah

perusahaan anak berjalan.

Page 35: AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Hadori Yunus dan Drs. Harnanto. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi

Pertama. Yogyakarata: Penerbit BPFE, 2000.