AKBK-FIX

25
BAB I PENDAHULUAN A. LatarOBelakang Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi. KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamananOmedis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu mengenai KB susuk/AKBK(alat kontrasepsi bawah kulit). B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan KB implant/AKBK ? 1

description

akbk

Transcript of AKBK-FIX

BAB IPENDAHULUANA. LatarOBelakangKeluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.KB merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama (post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah anak yang diinginkan sesuai dengan keamananOmedis serta kemungkinan kembalinya fase kesuburan.Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat yaitu mengenai KB susuk/AKBK(alat kontrasepsi bawah kulit). B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan KB implant/AKBK ?2. Apa saja jenis-jenis akbk?3. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari Implan4. Apa saja keuntungan dan kekurangan dari implan ?5. Bagaimana cara kerja dari implan ?6. Apa saja efek samping dari implan ?7. Bagaiman cara pemasangan dan kapan pelepasan implan ?C. Tujuan1. Untuk mengetahui definisi dari implan2. Untuk mengetahui jenis-jenis implan3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikas implan 4. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan implan5. Untuk mengetahui efektifitas implan6. Untuk mengetahui efek samping penggunaan implan7. Untuk mengetahui Cara Pemasangan KB susuk

BAB IIPEMBAHASANA. PengertianAlat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) adalah kontrasepsi yang dipasang di bawah kulit. AKBK biasanya di sebut dengan susuk/implant. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api (Handayani S.2010)Susuk KB adalah suatu alat kontrasepsi bawah kuit yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon ( polydimethyl siloxane ) yang berisi hormon golongan progesteron yang dimasukkan dibawah kulit lengan kiri atas bagian dalam yang berfungsi untuk mencegah kehamilan selama 5 tahun (Saifufudin, 2006)Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon jenis progestin (progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit (BKKBN,2003).B. JenisMenurut (sherli.2006) kontrasepsi AKBK dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.2. Implanon : Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.3. Jadena dan Indoplant : Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.C. Mekanisme kerja AKBK 1. Lendir serviks menjadi kental Kadar levonorgestrel yang konstan mempunyai efek nyata terhadap terhadap mucus serviks. Mukus tersebut menebal dan jumlahnya menurun, yang membentuk sawar untuk penetrasi sperma.2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap maturasi siklik endometrium yang diinduksi estradiol, dan akhirnya menyebabkan atrofi. Perubahan ini dapat mencegah implantasi sekalipun terjadi fertilisasi; meskipun demikian, tidak ada bukti mengenai fertilisasi yang dapat dideteksi pada pengguna implan.3. Mengurangi transportasi spermaPerubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga menghambat pergerakan sperma.4. Menekan ovulasiLevonorgestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan luteinizing hormone (LH), baik pada hipotalamus maupun hipofisis, yang penting untuk ovulasi.D. IndikasiIndikasi AKBK :1. Usia reproduksi.2. Telah memiliki anak ataupun yang belum.3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.5. Pascapersalinan dan tidak menyusui.6. Pasca keguguran.7. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.8. Riwayat kehamilan ektopik.9. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah,k atau anemia bulan sabit ( sickle cell ).10. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.11. Sering lupa menggunakan pil.

E. KontraindikasiAlat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) tidak dapat dipasang pada keadaan :1. Hamil atau diduga hamil.2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.3. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.4. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.5. Miom uterus dan kanker payudara.6. Gangguan toleransi glukosa.F. Teknik pemasangan AKBKa. Persiapan klien dalam pemasangan AKBK.Walaupun kulit dan integumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian antiseptic pada daerah operasi tempat implant akan dipasang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di daerah kulit klien. Kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat bermanfaat dalam mengurangi risiko terjadinya infeksi pada saat insersi atau pencabutan implant Norplant. b. Persiapan alat dan instrumen untuk Insersi pada AKBK.Dikemukakan beberapa jenis pemasangan AKDR sebagai berikut :1) Jenis Norplant. Terdiri dari 6 batang kapsul2) Jenis Implanon. Terdiri dari satu batang kapsul.3) Jenis Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang kapsul.Peralatan dan Instrumen untuk Insersi :1. Meja periksa untuk berbaring klien.2. Alat penyangga lengan (tambahan).3. Batang implant dalam kantong.4. Kain penutup steril (didinfeksi tingkat tinggi) serta magkok untuk tempat meletakkan implant Norplant.5. Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (atau didisinfeksi tingkat tinggi).6. Sabun untuk mencuci tangan.7. Larutan antiseptic untuk disinfeksi kulit (missal: larutan betadin atau jenis golongan povidon iodine lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok antikarat.8. Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).9. Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22 G) ukuran 2,5 sampai 4 cm (1-11/2 inch).10. Trokar 10 dan mandrin.11. Skapel 11 atau 15.12. Kasa pembalut, band aid, atau plester.13. Kasa steril dan pembalut.14. Epinefrin untuk renjatan anafilaktik (harus tersedia untuk keperluan darurat).15. Klem penjepit atau forsep mosquito (tamabahan).16. Bak/tempat instrument (tertutup).c. Teknik pemasangan AKBKPrinsip pemsangan AKBK adalah dipasang pada lengan kiri atas dan pemasangan seperti kipas mekar dengan 6 kapsul. Teknik pemasangan AKBK adalah sebagai berikut :1. Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.2. Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain 2%.3. Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.4. Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai terasa tertahan.5. Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar.6. Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat pendorong dimasukkan samapi terasa tidak ada tahanan.7. Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid). d. Kapan AKBK dibuka.Alat kontarasepsi bawah kulit (AKBK) dapat dibuka sebelum waktunya bila dijumpai 1. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah.2. Perdarahan yang banyak dari kemaluan.3. Rasa nyeri pada lengan.4. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.5. Ekspulsi dari batang implant.6. Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur.7. Nyeri dada hebat. 8. Dugaan adanya kehamilan.G. KeuntunganAlat kontrasepsi bawah kulit dapat diterima masyarakat dunia.Keuntungan AKBK (Implant) adalah :1. Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikkan darah2. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)3. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.4. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.5. Bebas dari pengaruh estrogen.6. Tidak mengganggu kegiatan sanggama.7. Tidak mengganggu ASI.8. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.9. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

H. KerugianAlat AKBK bukanlah alat konrasepsi yang sempurna, sehingga masih terdapat beberapa kerugian sebagai berikut :1. Susuk KB / Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih 2. Peningkatan/penurunan berat badan.3. Nyeri payudara.4. Perasaan mual.5. Pening/pusing kepala.6. Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nevousness).7. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.8. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.9. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.10. Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat)

I. Efek Samping Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu. 1. Gangguan haid 2. Jerawat 3. Perubahan libido 4. Keputihan 5. Perubahan berat badan J. Intruksi Untuk Klien0. Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi.0. Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa perih, pembengkakan, atau lebam pada daerah insisi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.0. Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun, hindari benturan, gesekan atau penekanan pada daerah insersi.0. Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).0. Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar.0. Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau bila rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.

Kasus :Ny. C berusia 28 tahun, ia sudah memiliki 2 orang anak yang berusia 2 tahun dan 3 bulan. Sebelumnya Ny. C pernah menggunakan alat kontrasepsi kb berupa pil yang diminumnya secara teratur, ia berencana memiliki anak ke 2 dengan selisih 5 tahun. Akan tetapi saat anaknya yang pertama baru berusia 1 tahun tiba-tiba ia hamil lagi anak kedua, dikarenakan ia sering lupa memakai pil kb. Oleh karena itu sejak kelahiran anak keduanya ia beralih menggunakan alat kontrasepsi implant yang lebih aman penggunaannya dalam jangka panjang yaitu 5 tahun.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN

A. PengkajianNo. Register : xxxxTgl Kunjungan: 24 maret 2015 pukul 09.30 WIBTgl Pengkajian: 24 maret 2015 pukul 10.00WIB Langkah I Identifikasi Data Dasar1. Identitas suami / istriNama Istri/suami: Ny.C / Tn.MUmur: 28 Th/33 thAgama: Islam/IslamPendidikan: SMA/SMASuku/Bangsa: Jawa/JawaPekerjaan: swasta/swastaAlamat: Mersi, purwokerto timur2. Data Biologisa. Keluhan UtamaIbu mengatakan ingin memakai susuk/implan sebagai alat kontrasepsi.b. Pengkajian focus1) HaidMenarche : 13 tahunSiklus : 28 hari / teraturLama: 6-7 hariBanyak : Hari 1-3 ganti 2-3 pembalut/hariHari 4-6 ganti 1-2 kotek/hariWarna : merahBau : anyirDismenorhoe : tidak ada

2) Riwayat KBIbu menyatakan ingin menggunakan KB susuk saat ini karena saat ini sedang menyusui, ibu ingin menggunakan KB yang tidak mengganggu ASI dan lebih aman jangka waktu penggunaanya yaitu 5 tahun. Sebelumnya ibu menggunakan KB pil sebelum kelahiran anak kedua.3) Riwayat kesehatan yang laluKlien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti (hepatitis, TBC), menurun seperti (DM, HT), dan menahun (asthma, jantung), riwayat stroke, epilepsi, tumor jinak / ganas pada payudara, tidak ada riwayat kanker payudara.4) Riwayat kesehatan keluargaDalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti HT, jantung, DM, asthma dan penyakit menular seperti hepatitis dan TBC.5) Riwayat ginekologiIbu mengatakan tidak pernah menderita penyakit mioma uteri, radang pinggul dan vagina. Tidak pernah mengalami perdarahan yang tidak diketahui sebabnya, tidak menderita tumor / kanker sistem reproduksi.c. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari1) Pola nutrisiMakan : 3x/hari, porsi (nasi, lauk, sayur, buah)Minum : + 7-9 gelas/hari (air putih, teh)2) Pola eliminasiBAK : + 6-7x/hari (konsistensi cair, warna kuning, bau khas)BAB : 1x/hari (konsistensi lembek, kuning, bau khas, tidak nyeri)3) Pola aktifitas/istirahatSiang : 13.00-14.00 WIBMalam : 22.00-04.30 WIB4) Pola sexual2x/minggu, tidak ada keluhan.5) Personal HygieneMandi : 2x/hariKeramas: 2-3x/mingguGosok gigi: 2-3x/hariGanti pakaian dalam: 2x/harid. Data psikologiHubungan klien dengan ibu dan suami baik, suami sangat mendukung ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi, dalam agama yang dianut tidak ada larangan memakai alat kontrasepsi.e. Data sosial dan budayaIbu dan suami dari Jawa dan tidak ada budaya yang mempengaruhi dalam pemakaian alat kontrasepsi apapun.f. Pemeriksaan fisik umumTTVTD : 110/80 mmHg N : 80 x /menitRR: 23 x/menitS : 36,7 oC1) Kepala : keadaan rambut tampak bersih, tidak ada nyeri tekan2) Muka : tidak ada kloasma, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa3) Mata : sklera tidak ikterus, konjungtiva merah muda, tidak ada nyeri tekan4) Hidung : tidak ada polip, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan5) Mulut : bibir tampak lembab, tidak ada karies6) Telinga : tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan7) Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid8) Dada : tampak hiperpymentasi pada areola, tidak ada nyeri tekan9) Abdomen: tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan10) Vulva : tampak bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa11) Anus : tidak ada hemoroid, tidak ada nyeri tekan12) Ekstrimitas : tidak oedema, tidak ada nyeri tekan

3. Analisa DataDS : Ibu mengakatakan nyeri dan perih saat dan setelah dipasang kb susuk/implantP: nyeri karena insisi/pemasangan implantQ: Nyeri seperti disayat-sayatR: Lengan kiriS: Skala nyeri 3 ( sedang)T: Nyeri terasa saat dan setelah pemasangan dan saat tangan digerakkanDO: Ibu terlihat meringis menahan nyeri pada saat dan setelah pemasangan kb implant di lengan kirinya

4. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul1. Nyeri akut berhubungan dengan injuri fisik/pemasangan implant2. Cemas b.d terjadinya efek samping dari alat kontrasepsi tertentu.3. Resiko infeksi berhubungn dengan pemajanan luka insisi.4. Gangguan konsep diri b.d timbul gejala-gejala sampingan (pigmentasi dan jerawat pada muka).5. Kurang pengetahuan b.d kurangnya informasi akan pengetahuan tentang KB.

1. Intervensi0. Nyeri akut berhubungan dengan pemasangan implantNOC : Comfort LevelKriteria hasil :1. Mampu mengenali nyeri (skala, frekuensi, kualitas dan tanda nyeri)2. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang3. Tanda vital dalam rentang normal4. Tidak mengalami gangguan tidurNIC : Manajemen nyeriIntervensi : 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5. Kurangi faktor presipitasi nyeri6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin8. Tingkatkan istirahat9. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur10. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali1. ImplementasiHari rabu, tanggal 24 meret 2015 Ny.C datang ke puskesmas 1 purwokerto timur pukul 09.30 dengan tujuan untuk memasang alat kontrasepsi, sebelumnya Ny C melakukan KB pil, akan tetapi tidak berhasil.Pada pukul 10.00 setelah pengkajian dilakukan pemeriksaan fisik dan tidak ada penyakit seriusTD : 110/80 mmHg N : 80 x /menitRR: 23 x/menitS : 36,7 oCSetelah melakukan pemeriksaan fisik, perawat melakukan pendidikan kesehatan tentang AKBK atau alat kontrasepsi bawah kulit yang dianggap perawat sesuai dengan kondisi dari Ny.C dan pasien berminat dan menyanggupi.Pada pukul 10.30 dilakukan tindakan pemakaian alat KB AKBK pada Ny.C, sebelum dilakukan tindakan Ny.C terlihat cemas terlihat dari raut muka yang mulai gelisah dan sering bertanya, saat tindakan dilakukan Ny.C bisa lebih tenang karena perawat mengajarkan teknik relaksasi kepada pasien, setelah dilakukan tindakan Ny.C masih merasa nyeri pada lengannya dengan skala nyeri 3 atau sedang.Pukul 10.40 perawat selesai memasang kb susuk/implant pada lengan kirinya dan mengajarkan teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri dan beristirahat . setelah di ajarkan teknik nafas dalam skala nyeri pasien 2 (ringan). Kemuadian perawat langsung melakukan tindakan pemantauan tanda-tanda vital dengan hasil :TD: 110/90 mmHgRR: 28 x/menitN: 88 x/menitS: 36,5

1. EvaluasiS : klien mengatakan nyeri saat ini pada skala 4 (ringan) setelah diajarkan teknik nafas dalam oleh perawatO : TD 110/90, N 88 X/menit, R 28 x/menit, klien tampak meringis saat tangannya berubah posisiA: nyeri akut teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi manajemen nyeri dengan menggunakan teknik nafas dalam saat lengannya terasa nyeri

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanAlat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat siku. Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB yang jangka waktu lama, masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang lain. Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna, tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasiB. Saran.1. Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera kunjungi pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan mencoba mencopot sendiri di rumah. 2. Untuk Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan kontrasepsi lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang merugikan bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN.2003. Panduan pelaksanaan jaminan mutu pelayanan keluarga berencana: Aspek manajemen program. JakartaFebri.riska.2013.http://riskafebri95.blogspot.com/2013/04/alat-kontrasepsi-akbk.html(diakses 19 maret 2015 pukul 18.55)Saifufuddin, A. B., dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Sherli, 2006. Alat Kontrasepsi. http://bidansherly.wordpress.com/2009/04/06 /alatkontrasepsi/. Diakses 19 Maret 2015.pukul 10.05Reeder, dkk. 2011. Keperawatan maternitas Ed 18. Jakarta : EGCVarney, dkk. 2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan vol. 1. Jakarta : EGC

11