Agus Isnaien Fdk

84
ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY di METRO TV Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I ) Oleh: AGUS ISNAIEN NIM: 206051003901 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

description

good dokumen

Transcript of Agus Isnaien Fdk

  • ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY di METRO TV

    Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

    Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

    ( S.Kom.I )

    Oleh:

    AGUS ISNAIEN NIM: 206051003901

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1432 H / 2011 M

  • ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY di METRO TV

    Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

    Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

    ( S.Kom.I )

    Oleh:

    AGUS ISNAIEN NIM: 206051003901

    Pembimbing

    Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA Nip. 19710412 200003 2 001

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1432 H / 2011 M

  • LEMBAR PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul ANALISIS PROGRAM ACARA KICK ANDY di METRO TV. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

    Jakarta, 23 Juni 2011

    Panitia Sidang Munaqasyah

    Ketua Sekretaris

    Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA NIP. 19610422 199003 2 001 NIP. 19710412 200003 2 001

    Anggota, Penguji I Penguji II

    Drs. M. Luthfi, MA Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum NIP. 19671006 199403 1 006 NIP. 19610422 199003 2 001

    Pembimbing,

    Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA NIP: 19710412 200003 2 001

  • LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

    salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

    merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

    sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 4 Juni 2011

    Agus Isnaien

  • i

    ABSTRAK

    Agus Isnaien Nim: 206051003901 Analisis Program Acara Kick Andy di Metro TV

    Televisi sebagai salah satu bentuk media massa elektronik keberadaannya sangat diperhitungkan dan mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia sekarang karena bentuk audio-visualnya. Setiap acara yang disugukan mempunyai andil besar dalam menyampaikan ide, visi dan misi para produsernya sehingga televisi terbukti dapat mempengaruhi opini public.

    Acara yang disajikan di televisi hendaknya dapat bermanfaat dan dapat menarik bagi pemirsanya, lalu bagaimana cara proses produksi yang akan dilakukannya dan dengan cara apa agar acara yang disajikan dapat bermanfaat dan memberikan hal yang positif bagi penontonnya. Acara Kick Andy di Metro TV merupaka acara yang bersifat meberikan inspirasi kepada orang lain atau memberikan hal yang positif yang berguna bagi orang banyak. Dengan sekian banyak acara yang ditayangkan oleh televisi-televisi swasta lainnya Kick Andy banyak mendapatkan decak kagum oleh para pemirsa yang menontonnya, memberika motivasi untuk melakukan hal yang lebih baik karena kekurang bukan suatu alasan utuk menyerah. Dengan mengundang para narasumber menceritakan kisah-kisah yang nyata dapat mengetuk hati kita untuk melakukan hal yang baik. Prosesnya melalui tahap praproduksi yaitu pencarian ide atau gagasan, riset, pematangna konsep, pada proses produksi yaitu pengambilan gambar di indor atau studio dengan mendatangkan narasumber, pasca produksi yaitu pengeditan dan evaluasi yaitu penilaian seberapa pantas acarauntuk ditayangkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan dituangkan dalam penulisan skripsi ini. Dengan subjek penelitian adalah para crew yang terlibat dan objek adalah proses produksinya pada acara Kick Andy. Dan akhirnya peneliti dapat mengetahui berbagai macam proses produksi Kick Andy dari mulai proses praproduksi, produksi, pasca produksi hingga evaluasinya. Dalam setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat kuat untuk menciptakan acara yang bagus dan menarik yang layak ditonton bagi para pemirsanya.

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim.

    Dengan segala puji dan syukur yang tidak terhingga dan dengan segala

    limpahan rahmat, nikmat, inayah dan magfhirah-Nya yang tiada henti-hentinya

    seperti kasih sayang yang diberikan kepada umatnya. Tidak lupa pula shalawat

    serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW,

    yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan samapai zaman terang

    benerang seperti sekarang, beserta para keluarga dan sahabatnya dan kaum

    Muslim yang telah berjihad di jalannya mendirikan panji-panji Islam dan

    Risalahnya. Alhamdulillahirrabilalamin atas izin-Nya lah akhirnya penulis dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul Analisis Program Acara

    Kick Andy di Metro TV. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

    persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negri (UIN)

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, bukan hanya karena kerja keras

    penulis, namun banyak pihak yang turut serta berjuang di dalamnya.

    Jazakumullah khoirul jaza, karena tanpa adanya bantuan dari orang-orang

    tercinta tersebut, skripsi ini tidak akan selesai. Ucapan terima kasih ini penulis

    hanturkan kepada:

    1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. H.

    Arief Subhan, MA, Pudek I Drs. Wahidin Saputra, MA, Pudek II Drs. H.

    Mahmud Jalal, MA, dan Pudek III Drs. Study Rijal LK, MA. yang telah

  • iii

    memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang

    telah diperoleh dalam bentuk karya tulis ini, semoga Allah SWT

    memberikan balasan yang setimpal.

    2. Dra. Asriati Jamil, M. Hum. Selaku Koordinator Teknis Program Non

    Reguler dan Drs. Jumroni, M. Si, Selaku ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

    3. Dra. Musfirah Nurlaily, MA. Selaku sekretaris Program Non Reguler,

    sekaligus merangkap menjadi pembimbing skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi serta dapat meluangkan waktunya

    untuk membenahi hal-hal yang salah sewaktu bimbingan.

    4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

    banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis

    dalam menyelesailan studi maupun dalam menyelesaikan penulisan skripsi

    ini.

    5. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan

    Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta satafnya.

    6. Senior Produser Kick Andy Mas Agus Pramono dan Mba Kumala Dewi,

    Bang Roji selaku reporte dan beserta segenap kru-kru yang telah membantu penulis untuk mengumpulkan materi-materi dan bersedia

    meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dan bantuan kepada

    penulis yang dibutuhkan.

    7. Kedua orang tua penulis yang tercinta: Ayahand. Panut WM dan Ibu

    Anah, yang selalu mendidik, melindungi menjaga dan mendoakan ananda dengan kasih sayang yang tidak terhingga dan tidak ternilai dengan

  • iv

    apapun. Semoga allah selalu melindungi dan memberikan kebahagiaan

    dunia maupun akhirat.

    8. Saudari-saudari sekandung penulis: Lina Farida (kaka), Nanik Fatmawtie (kaka) yang selalu mendukung, menghibur dan memberikan masukan bagi penulis.

    9. Teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu

    Komunikasi Jurusan KPI Non-reguler 2006: Achyar Zulfikar, Johan al-

    kautsar, Istiana, Husni Mubarok, Ade Wahyudi, Iin Sukriawati, Kusniti,

    Muhammad Sidiq, Amalia Zulfarida, Putri Rahmania, Bang Yadi beserta

    teman-teman lainnya yang belum tersebut, kakak dan adik-adik kelas yang

    telah memberikan semangat dan bantuannya dalam pembuatan skripsi ini.

    10. Sahabat-sahabat tercinta dan terbaik yang selalu penulis sayangi dan

    hormati: Hendrik, Yoga, Devin, Reza, Fauzy, Erfan, Bima dan teman-

    teman kosn Anduh, Wahyu, Iikbal, Pipit, Kendari khususan kepada Nadya

    Inggita. Terimakasih atas persahabatan, dukungan yang selalu bersedia

    mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu meyakinkan penulis mampu

    untuk berprestasi.

    11. Kelompok KKS/N 2009, dan keluarga besar Desa Cijeruk Bogor Penulis senantiasa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan,

    mendapatkan ridha dari Allah SWT. Akhirnya kepada Allah penulis serahkan

    semuanya dengan harpan semoga skripsi ini memberikan manfaat yang besar

    khusus bagi penulis dan umumnya bagi yang membacanya.

    Jakarta, 6 Juni 2011

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ..................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 7

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 7

    D. Tinjauan Pustaka .................................................................. 8

    E. Metodologi Penelitian .......................................................... 9

    F. Sistematika Penulisan .......................................................... 10

    BAB II KERANGKA TEORI

    A. Analisis

    1. Pengertian Analisis ......................................................... 12

    B. Program Televisi .................................................................. 15

    1. Pengertian Program ........................................................ 15

    2. Pengertian Televisi ......................................................... 21

    BAB III GAMBARAN UMUM METRO TV

    A. Sejarah Berdirinya ................................................................ 27

    B. Logo dan Arti Metro TV ...................................................... 29

    C. Visi, Misi dan Tujuan ........................................................... 32

  • vi

    D. Struktur Organisasi .............................................................. 33

    E. Profile Program Acara Kick Andy ....................................... 34

    BAB IV ANALISIS PROGRAM KICK ANDY

    A. Pra Produksi ......................................................................... 38

    B. Pelaksanaan produksi ........................................................... 48

    C. Pasca Produksi ..................................................................... 51

    D. Evaluasi Produksi ................................................................. 53

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................... 55

    B. Saran-saran ........................................................................... 57

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 58

    LAMPIRAN....................................................................................................... 60

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Televisi merupakan media massa yang sangat popular di tengah

    masyarakat. Hampir di setiap tempat-tempat umum, kantor, rumah, bahkan di

    kamar. Oleh karena itu, setiap berita yang disampaikan melalui media televisi

    akan sangat mudah sampai ke tengah kalangan masyarakat. Keberadaan media

    massa seperti televisi, film, radio, surat kabar, majalah dan internet sebagai

    komunikasi abad modern dapat berpengaruh luas bila dibanding dengan

    komunikasi tatap muka. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan

    informasi, perubahan yang dibawa dapat menyentuh segala aspek kehidupan

    masyarakat sehingga sangat luas jangkauan perubahan dalam komunikasi.

    Begitu kuatnya eksistensi media komunikasi di tengah-tengah

    masyarakat yang berakibat informasi berubah menjadi kebutuhan dan

    komoditi dalam masyarakat, seperti yang di kemukakan Marwah Daud: Era

    sekarang dan masa depan sering disebut sebagai era reformasi, penyebabnya

    adalah bahwa sekarang ini informasi telah menjadi komoditi terpenting. Jika

    dalam masyarakat pasca industri informasi yang memegang kendali

    kekuasaan, siapa yang memiliki informasi adalah yang dianggap memegang

    komoditi kehidupan.1

    1 Marwah Daud, Dakwah Islam Tahun2000-an, Makalah Pengantar pada Stadium

    General Fakultas Dakwah IAIN Syaruf Hidayatullah,1990,h.2.

  • 2

    Televisi juga sebagai media massa keberadaannya sangat dibutuhkan.

    Karena televisi dengan bentuk audio visualnya mempunyai kedudukan yang

    sangat urgent (penting) bagi kehidupan manusia di zaman global dan modern

    seperti sekarang ini. Urgensinya adalah di samping sebagai penyampaian

    informasi (hiburan, bisnis, pengetahuan wawasan dan pendidikan) juga bisa

    dipakai sebagai alat propaganda (politik).

    Data terakhir menujukan bahwa saat ini ada sekitar 30-33 juta rumah

    tangga bahkan lebih yang memiliki pesawat TV. Tidak kurang dari 18 jam

    sehari berbagai acara dan informasi dijejalkan kepada pemirsa di seluruh tanah

    air. Itu berarti hanya ada enam jam sehari waktu kita yang lowong. Itu pun

    ketika jam tayang relatif sama. Ketika sudah banyak stasiun televisi yang

    non-stop, berarti waktu kosong melihat televisi semakin mengecil.2

    Akhir-akhir ini media televisi memiliki kedudukan yang vital dan

    banyak diminati masyarakat, bukan hanya di negara kita saja, tetapi di negara-

    negara maju, termasuk Amerika Serikat di dalamnya.3 Jalaludin Rahmat

    mengatakan bahwa televisi sudah menjadi agama masyarakat industri, artinya

    masyarakat sekarang sudah belajar hidup dari televisi. Negara Amerika pernah

    menganggap bahwa televisi sebagai The Second God (Tuhan Kedua) tetapi

    sekarang televisi bukan tidak mungkin sudah menjadi The First God

    (Tuhan Pertama). Kalau masyarakat lihat dari peran televisi sebagai kotak

    ajaib, yang bisa membuat seseorang betah di hadapan televisi sampai berjam-

    jam.

    2 Aep Kusnawan, M.Ag, Dindin Solahudin, M.A., Enjang As., M.Si., Moch. Fakhruroji,

    M,Ag. Komunikasi &Penyiaran Islam, (Bandung:Tesis Oktober,2004) cet ke 1 h.73 3 Jalaludin Rahmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan, 1992), cet. Ke-4

  • 3

    Munculnya siaran televisi komersial swasta semakin menyemarakkan

    dunia pertelevisian saat ini dan termasuk di dalamnya adalah produk siaran

    luar negri. Dimulai pada tahun 1989 dengan munculnya stasiun-stasiun swasta

    baru yaitu seperti: TRANS TV, TRANS 7, INDOSIAR, TPI, RCTI, ANTV,

    GLOBAL TV, TV ONE dan METRO TV. Kesemuanya sekarang makin

    popular di mata masyarakat kita. Di tengah perkembangan yang pesat televisi

    swasta saat ini, televisi telah menawarkan berbagai macam acaranya diformat

    sedemikian rupa, tentu disesuaikan dengan visi dan misi dari televisi itu

    sendiri. Di antara keanekaragaman acara televisi, ada yang bersifat

    infotainment, seperti program acara agama, siaran berita dan sebagainya. Serta

    ada pula televisi yang bersifat entertainment seperti musik, film, kuis dan

    sebagainya. Marwah Daud Ibrahim mensinyalir adanya perubahan sosial yang

    cukup mendasar, dalam sekala makro yang diharapkan bisa terjadi dalam

    masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi. Nana

    Rukmana melanjutkan bahwa, pengaruh negatif secara langsung dapat

    dirasakan dari proses globalisasi ini yakni terjadinya transformasi budaya

    yang dapat menimbulkan erosi budaya maupun agama konteks iman.

    Transformasi budaya ini merembes lewat saluran televisi, parabola, internet.4

    Dengan semakin banyaknya stasiun-stasiun televisi dan semakin

    banyaknya saluran-saluran yang menyajikan lebih banyak program,

    memungkinkan semua orang yang memiliki sesuatu yang menarik untuk

    diucapkan bisa tampil di televisi. Akan tetapi ribuan pembisnis, pemimpin-

    4 Nana Rukmana DW, Tuntunan Praktis Sistematika Dakwah Menuju Kehidupan Islam,

    (Jakarta: Puspa Swara,1996) cet. Ke-2 h.4

  • 4

    pemimpin kelompok penekan KADIN, dan pengumpulan dana berasumsi

    bahwa televisi untuk para ahli, di mana mereka sendiri akan dapat berbuat

    yang lebih baik jika membuat tulisan di media cetak lokal.

    Televisi adalah suatu media komunikasi yang selalu mencari bahan

    hiburan. Hampir semua orang dapat memanfaatkan informasi yang disajikan

    secara massal oleh televisi. Bagi pembisnis, televisi dapat menjadi alat

    penghubung dengan masyarakat konsumennya dan bisa juga menjadi

    penyebab kehancuran bisnisnya tergantung bagaimana perlakuannya. Direktur

    dari suatu perusahaan yang sama, yang memanfaatkan media publikasi lain

    yang memiliki wiraniaga yang handal, akan terhindar dari teror atas

    kesempatan menguntungkan untuk para pelanggan melalui media yang dapat

    dipercaya.

    Televisi adalah paduan radio (Broadcast) dan film (Moving Picture).

    Penonton di rumah tidak mungkin menangkap siaran televisi tanpa ada unsur-

    unsur radio (yang dapat didengar). Dan tidak mungkin dapat melihat gambar-

    gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi, jika tidak ada gambar.5

    Televisi terdiri dari istilah Tele yang berarti jauh dan Visi (vision) yang berarti

    pengelihatan. Segi jauhnya didasarkan oleh prinsip-prinsip radio dan segi

    pengelihatannya oleh gambar.6

    Banyak sekali acara-acara televisi yang menayangkan acara yang tidak

    mendidik bahkan tega menyiarkan tayangan seperti sinetron yang ceritanya

    5 Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Studi Deskriptif Analisis TPI.

    (Yogyakarta: Tesis, 1988), h. 3 6 Onong. U. Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung: Penerbit Alumni 1981),

    h. 170

  • 5

    tidak masuk akal, terlalu dibuat-buat dan jalan ceritanya mudah ditebak. Lebih

    tidak masuk akal lagi ada sinetron yang di dalamnya menceritakan seorang ibu

    kandung dengan ringan mulut mencaci anak kandungnya sendiri atau seorang

    remaja yang masih duduk di bangku sekolah, tapi karakter jahatnya sudah

    sangat keterlaluan dan dapat ditiru oleh pemirsa yang menontonnya.

    Tidak bisa dimungkiri, banyak stasiun televisi menyiarkan tayangan-

    tayangan seperti itu karena para pekerja televisi terlalu menuhankan rating,

    sehingga pernah ada masa di mana acara misteri menjadi program unggulan,

    sukses di stasiun televisi satu diikuti oleh stasiun televisi yang lain.

    Belakangan, selain sinetron, banyak stasiun televisi kita yang menayangkan

    acara-acara kuis berbau judi yang memotivasi orang untuk mendapatkan

    kekayaan dengan jalan pintas, atau setidaknya memunculkan rasa iri karena

    melihat orang lain begitu gampang mendapatkan hadiah. Atau acara

    infotainment yang jelas-jelas menayangkan gosip-gosip para artis dan selebriti

    acara ini mengambil porsi waktu paling besar dari jam tayang stasiun televisi

    kita. Bayangkan ada stasiun televisi yang menayangkan acara seperti itu pada

    pagi buta, siang, sore, dan malam hari.

    Dan dari sekian banyak stasiun televisi hanya Metro TV yang benar-

    benar menyajikan acara berita, tanpa menayangkan acara sinetron atau kuis-

    kuis stasiun televisi ini hanya memusatkan acaranya pada siaran pemberitaan

    saja. Tetapi dalam perkembangannya, stasiun televisi ini kemudian juga

    memasukan unsur hiburan dan talkshow dalam program-programnya.

  • 6

    Metro TV stasiun televisi yang paling menonjol dalam menayangkan

    acara-acara talkshow di tanah air, dari Mario Teguh Golden Ways, Kick

    Andy, Mata Najwa, Just Alvin, MDGS Insight, The Interview, Healthy Life

    dan Chat Club. Dari sekian banyak acara talkshow Kick Andy menjadi salah

    satu acara yang sangat menarik hati masyarakat, acara ini benar-benar bisa

    menyentuh hati para pemirsa yang menyaksikannya, bahkan untuk

    menontonnya kita tidak cukup hanya dengan mata dan pikiran saja, tapi harus

    dengan hati juga.

    Kesuksesan acara ini tidak lepas dari peranan sang pemandu acara

    yang dapat menjadikan acara ini sangat menarik dan menyentuh hati

    pemirsanya. Andy Flores Noya nama lengkap seorang pemandu acara ini dan

    sekaligus Pemimpin Redaksi Metro TV berambut kribo dan memiliki cara

    bertanya yang bersahaja dengan bahasa percakapan sehari-hari dapat

    menjadikan acara Kick Andy yang dipandunya memiliki karakter tersendiri,

    berbeda dengan acara talkshow di televisi lain. Kick Andy tayang pada hari

    jumat jam 21.30-23.00 acara ini menyajikan topik-topik sosial, kesehatan,

    pendidikan, budaya dan kemasyarakatan lainnya.

    Selain dari pemandu acara, kesuksesan ini tidak lepas pula dari tim

    kreatif, tim produksi dan kru-kru pendukungnya. Dengan mengundang para

    narasumber yang bersangkutan dalam tiap-tiap tema yang akan dibahas

    terkadang Andy Noya terlarut dalam acara yang dibawakannya. Diperlukan

    waktu yang lama dan proses yang panjang sebelum sebuah episode Kick Andy

    tayang di layar kaca. Selain berdiskusi di forum rapat yang diselenggarakan

  • 7

    setiap kamis, senin dan rabu, tim kreatif Kick Andy juga perlu turun ke

    lapangan untuk melakukan riset dan investigasi layaknya wartawan media

    cetak guna menghasilkan produk jurnalistik yang memiliki bobot.

    Dengan melihat latar belakang masalah di atas, maka penulis sangat

    tertarik untuk menganalisis program tersebut. Karena belum adanya penelitian

    yang mengambil tema tersebut maka penulis mengambil judul ANALISIS

    PROGRAM ACARA KICK ANDY DI METRO TV

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

    1. Pembatasan Masalah

    Agar skripsi ini lebih terarah maka penulis membatasi masalah,

    yang akan dibahas pada Program KICK ANDY.

    Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:

    a. Bagaimana Pra Produksi Program KICK ANDY?

    b. Bagaimana Pelaksanaan Produksi Program KICK ANDY?

    c. Bagaimana Pasca Produksi Program KICK ANDY?

    d. Bagaimana Evaluasi Produksi Program KICK ANDY?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui Pra Produksi Program KICK ANDY.

    2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Program KICK ANDY.

    3. Untuk mengetahui Pasca Produksi Program KICK ANDY.

    4. Untuk mengetahui Evaluasi Program KICK ANDY.

  • 8

    Manfaat Penelitian:

    1. Kegunaan Akademis

    Sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah studi mengenai media

    massa (Televisi) dan mengetahui bagaimana berjalannya program-program

    televisi di tanah air.

    2. Kegunaan praktis penelitian ini diharapkan menjadi masukan baru untuk

    menambah wawasan dan memberi inspirasi serta kreatifitas kepada anak

    muda untuk melakukan kegiatan yang positif melalui media massa

    (Televisi).

    D. Tinjauan Pustaka

    Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan

    pustaka di perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah maupun di

    perpustakaan UIN untuk mengumpulkan bahan-bahan materi.

    Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang dilakukan

    sampai saat ini hanya menemukan adanya judul penulisan dengan judul

    sebelumnya yaitu analisis Program Snapshot di stasiun Metro TV, sedangkan

    yang penulis analisis ada analisis Program Acara Kick Andy di Metro TV.

    Di karena kan belum adanya menganalisis tentang Program Acara

    KICK ANDY ini maka penulis sangat tertarik untuk meneliti judul tersebut

    dikarenakan acara ini dapat memberi wawasan serta pengetahuan tentang

    bagai mana menjadi pembawa acara yang baik.

  • 9

    E. Metodelogi Penelitian

    1. Metode Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah

    menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode deskripsi, yaitu

    menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan dianggap akurat serta

    menuangkan dalam konteks penulisan skripsi ini.

    2. Waktu dan Tempat Penelitian

    Waktu pelaksanaan pada tanggal 5 Januari 2011 sampai 30 Mei 2011.

    Tempat penelitian adalah stasiun Metro TV, bagian produksi program

    acara KICK ANDY.

    3. Subjek dan Objek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah program acara Kick Andy di Metro

    TV, sedangkan Objek penelitian adalah para crew yang terlibat di

    dalamnya. Sumber data adalah semua yang terlibat dalam memberikan

    informasi tentang objek penelitian.

    4. Teknik Pengumpulan Data

    a. Wawancara

    Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang

    langsung tentang beberapa jenis data. Penulis menggunakan teknik

    wawancara yang dilakukan dengan Mas Agus Pramono dan Mba

    Kumala Dewi sebagai Produser pelaksanaan program acara KICK

    ANDY, serta kru produksi, kru teknis dan kru production support yang

    mendukung proses produksi KICK ANDY.

  • 10

    b. Observasi

    Observasi adalah berupa kegiatan mengenai yang berhubungan

    pengawas, peninjauan, penyelidikan, dan riset. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam observasi ini adalah yang sifatnya langsung.

    Langsung adalah mengikuti shooting acaranya yang di mulai pada

    pukul 21.30-23.00 di studio Metro TV. Obeservasi dilakukan langsung

    oleh penulis untuk mendapat data mengenai program acara KICK

    ANDY yang meliputi: materi, format, host dan lain sebagainya yang

    berkaitan seputar program acara KICK ANDY.

    5. Teknik Pengumpulan Data

    Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian analisis, dan hasil

    analisis kemudian hal-hal yang terasa kurang pas, penelitian kritis. Metode

    yang digunakan adalah metode deskriptif analisis adalah pelaporan data

    dengan menerangkan, memberi gambaran, dan mengklasifikasi serta

    menginterprestasikan data yang terkumpul apa adanya, lalu kemudian di

    simpulkan.

    F. Sistematika Penulisan

    Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematika, untuk itu

    penulis membaginya menjadi lima bab, yaitu tiap-tiap bab terdiri dari berbagai

    sub-sub sebagai berikut.

  • 11

    BAB I PENDAHULUAN memuat tentang: latar belakang masalah,

    batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

    kajian pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan

    BAB II TINJAUAN TEORI analisis yang terdiri dari: pengertian analisis

    dan Pengertian Televisi yang terdiri dari program, pengertian

    program, pengertian televisi dan format program televisi.

    BAB III GAMBARAN UMUM METRO TV memuat tentang: latar

    belakang berdirinya, visi, misi dan tujuan Metro TV, struktur

    oraganisasi Metro TV, serta profil program KICK ANDY.

    BAB IV ANALISIS PROGRAM KICK ANDY pada bab ini memuat

    tentang pra produksi program, pelaksanaan produksi program,

    pasca produksi program, evaluasi program.

    BAB V PENUTUP terdiri dari: kesimpulan dan saran yang merupakan

    jawaban terhadap semua bab-bab tersebut. Skripsi ini juga

    dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran.

  • 12

    BAB II

    KERANGKA TEORI

    A. Analisis

    1. Pengertian Analisis

    Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya

    dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk

    memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

    Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia analisis adalah cara memeriksa

    suatu masalah untuk menemukan unsur dasar dan hubungan antara unsur-

    unsur yang saling berkaitan.1

    Dalam penelitian selalu dikenal dengan istilah analisis. Menurut

    Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, mereka menganggap bahwa

    analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara kebersamaan;

    reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

    Pertama, reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

    penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang

    muncul dari temuan-temuan lapangan. Kedua, penyajian data yaitu

    merupakan penyajian data dari sekumpulan temuan-temuan yang

    sekiranya dapat memberikan kemungkinan menarik suatu kesimpulan dan

    pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan kesimpulan atau

    fertivikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai dicari arti

    1 Analisis, dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid 2. Jakarta : PT. Delta

    Pamungkas, 2004 : h. 19.

  • 13

    benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, alur sebab akibat

    dan proposinya, sehingga dari semua itu dapat ditarik sebuah kesimpulan.2

    Kegiatan analisis data yang menujukan pada pengorganisasian data

    ke dalam susunan tertentu dalam menginterprestasikannya yaitu di

    tabulasi, sesuai dengan susunan penyajian data yang dibutuhkan untuk

    menjawab masing-masing masalah atau hipotesis penelitian, melakukan

    perhitungan-perhitungan tertentu sesuai dengan jenis pengolahan statistik

    yang digunakan dalam masing-masing masalah dan atau hipotesis

    penelitian, dan yang terakhir disimpulkan, baik untuk masing-masing

    masalah atau hipotesis penelitian maupun untuk keseluruhan masalah yang

    diteliti tersebut.

    Menurut Moeloeng yang dikutip Rahmat Kriyantono mengungkap

    mengenai devinisi analisis data yaitu sebagai kegiatan pengorganisasian

    serta mengurutkan data-data ke dalam pola, kategorisasi, dalam satuan

    uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

    hipotesis kerja seperti: yang disarankan oleh data kemudian Moeloeng

    menambahkan bahwa analisis dan interpretasi tidak sama menurutnya

    interpretasi data adalah kegiatan memberikan arti dari data yang telah

    dianalisis, menguraikan dan menjelaskan kategori uraian data, dan mencari

    hubungan-hubungan antara dimensi-dimensi yang diuraikan.3

    2 M attew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Penerjemah

    Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta : UI Press, 1992), h. 16-19 3 Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta : PT. Kencana Prenata

    Media Group, 2007), cet. 2. h . 192

  • 14

    Kemudian mengenai analisis data kualitatif sebagai berikut:

    Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang

    dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

    memilah-milahnya, menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya,

    mencari dan menemukan pola menemukan apa yang penting dan apa yang

    dipelajari dan memutuskan atas apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

    Di pihak lain analisis data kualitatif (Seddel,1998) prosesnya berjalan sebagai

    berikut:

    a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dalam hal itu diberi kode

    agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

    b. Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensisntesikan,

    membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

    c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

    mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat

    temuan-temuan umum.4

    Data kualitatif ini juga dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau

    narasi-narasi baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun

    observasi yang dilakukan dalam penelitian. Sehingga dari data-data tersebut

    dapat dianalisis dan kemudian ditarik suatu kesimpulan.

    4 Lexy J. Moeloeng, Metode penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

    2007) ed. Revisi, cet . 23, h . 248.

  • 15

    B. Program Televisi

    1. Pengertian Program

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen

    Pendidikan Kebudayaan (1988). Program adalah seperti pertunjukan

    siaran, pagelaran dan sebagainya.5

    Menurut kamus WJS Purwodarminto, pengertian program adalah

    acara, sementara kamus Webster Internasional Vol.2 lebih merinci lagi,

    yakni: program adalah suatu jadwal (schedule) perencanaan untuk ditindak

    lanjuti dengan penyusunan butir siaran yang berlangsung selama siaran

    itu berada di udara.

    Menurut P.C.S Sutisno dalam buku Pedoman Praktis Penulisan

    Skenario Televisi Video (1993), mendefinisikan program televisi ialah

    bahan yang telah disusun dalam satu format sajian dengan unsur vidio

    yang ditunjang unsur audio yang secara teknis memenuhi persyaratan

    layak siar serta telah memenuhi standar estetik dan aristik yang berlaku.6

    Menurutnya lagi, bahwa stasiun televisi dalam membuat suatu

    program terdiri dari para artis pendukung acara dan para kerabat kerja. Ide

    merupakan sebuah inti pesan yang akan disampaikan kepada khalayak,

    dituangkan menjadi suatu naskah yang disesuaikan dengan format siaran

    yang akan dibuat, kemudian diproduksi hingga menjadi suatu paket

    program siaran. Paket program siaran yang akan dibuat, kemudian

    5 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989). Cet. Ke-1,

    h. 702) 6 PCS Sutrisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televis dan Vidio, (jakarta: PT.

    Grasindo. 1993). Cet. K-1, h.9

  • 16

    diproduksi hingga menjadi suatu paket program siaran. Paket program

    siaran itulah yang kemudian ditayangkan melalui stasiun penyiaran televisi

    dan disebarluaskan ke seluruh pelosok melalui satelit komunikasi, stasiun

    penghubung dan pemancar. Akhirnya paket program acara itu dapat

    didengar dan dilihat oleh pemirsa di rumah.

    Berbicara mengenai program siaran di televisi tidak lepas dari

    keberadaan naskah, dan naskah televisi ini ada beberapa macam

    bentuknya. Akan tetapi, mengingat bahwa naskah merupakan sarana

    pembawa pesan yang akan disesuaikan dengan format acara yang telah

    ditetapkan, sebab format dapat dipandang sebagai metode penyampaian

    pesan, sehingga antara naskah, format siaran dan program acara di televisi

    saling keterkaitan.

    Naskah merupakan unsur penunjang dari keberhasilan suatu

    program yang sebagai paparan penjelasan sebelumnya, maka dalam

    penulisan naskah televisi didesain dengan urutan langkah sebagai berikut.7

    a. Ide/Gagasan

    Bermula dari timbulnya sebuah gagasan adalah sering disebut ide,

    yang menjadi tanggung jawab dari seorang produser. Namun tidak

    berarti bahwa ide ini hanya datang dari seorang produser, tetapi dapat

    saja datangnya dari Asisten produser. Biasanya ide yang mungkin

    tentang pemilihan liputan dari acara-acara mana yang layak akan

    diliput adalah dilihat dari seberapa informatif dan menarik dalam dunia

    7 PCS Sutrisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televis dan Vidio, (jakarta: PT.

    Grasindo. 1993). Cet. K-1, h. 1-2

  • 17

    hiburan bahwa acara itu dapat diambil hingga layak ditayangkan bagi

    pemirsa, yang tentunya disesuaikan dengan khalayak pemirsa.

    b. Sasaran Program

    Setelah munculnya ide dalam hati tentu terbentuk gagasan yang

    semakin jelas tentang konsumen. Untuk lebih mengefektifkan

    penyampaian pesan, perlu menganalisis sasaran program termasuk

    latar belakang.

    c. Tujuan Program

    Landasan berikut menentukan tujuan program. Kemudian merumuskan

    tujuan umum. Berdasarkan tujuan umum kemudian merumuskan

    tujuan khusus. Langkah merumuskan tujuan umum dan khusus dapat

    digunakan sebagai bimbingan dan arahan dalam mengarah. Jadi selain

    sebagai acuan kerja kreatif yang bermakna, rumusan tujuan yang jelas

    dapat langsung menuju sasaran program kreasi dalam masyarakat luas.

    Dengan kata lain, tujuan komunikasi sudah mencapai sasaran. Yaitu

    pesan yang disampaikan komunikator dapat diterima oleh komunikan.

    d. Garis-garis besar Isi Program

    Setelah penjelasan sasaran program dan ide pesan yang akan

    dikomunikasikan maka ditetapkan garis-garis besar materi yang akan

    menjadi isi program sebelumnya harus mengumpulkan bahan baik

    dengan membaca buku atau melakukan wawancara.

  • 18

    e. Treatment

    Treatment dapat dijabarkan sebagai perlakuan tentang hal-hal yang

    harus dikembangkan dari sinopsis. Dari sebuah treatment orang bisa

    membayangkan apa saja yang terlihat di layar. Dengan kata lain,

    treatment adalah sebuah uraian kejadian yang akan tampak di layar

    televisi. Uraian tersebut bersifat naratif tanpa menggunakan istilah

    teknis, seperti ketika seseorang menceritakan kembali pertunjukan

    yang baru saja dinikmati.

    Setiap televisi mempunyai sasaran yang jelas dan tujuan yang akan

    dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam penyusunan

    program siaran televisi, yaitu:

    a. Landasan filosofis yang mendasari tujuan semua program

    b. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program c. Sasaran program

    d. Pola produk yang menyangkut garis besar isi program

    e. Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha yang optimal.

    Landasan filosofi yang menyangkut segala macam program ialah

    Pancasila dan UUD 1945 landasan dasar ini tetap, sedangkan aspek hukum

    dan oprasional program televisi perlu luwes dalam rangka

    mengantisipasikan pengalaman dan teknologi baru, serta inovasi yang

    terjadi sewaktu-waktu. Dengan demikian penyusunan program akan efektif

    dan tetap dalam kerangka landasan dasar, namun tetap sesuai dengan

    setiap situasi.

  • 19

    Pola strategi penyusunan program lebih menyangkut ke pola

    pencapaian tujuan program secara umum. Suatu rancangan induk untuk

    mencapai tujuan program perlu disusun. Berkaitan dengan keluaran dari

    siaran yang sifatnya informatif maka strateginya adalah bagaimana

    menyentuh sadaran program sehingga tanpa disadari dapat mengarah ke

    pencapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam hal ini ada tiga

    variabel yang perlu diperhatikan yaitu :

    a. Memotisivasi dan merangsang kesadaran sasaran program

    b. Mengarahkan kesadaran tersebut ke arah garis pengembangan

    keseluruhan

    c. Mengendalikan pengembangan untuk menyesuaikan dengan kondisi

    objektif Variabel pertama dan kedua berkaitan dengan konsep pendidikan.

    Variabel ketiga lebih berkaitan dengan konsep budaya. Ketiga variabel

    tersebut dapat dirumuskan menjadi satu supra konsep yaitu cultural

    educative. Jadi, strategi penyusunan program secara menyeluruh

    didasarkan pada supra konsep cultural educative. Untuk itu diperlukan

    penyesuaian karakter yang cocok dengan persyaratan media itu sendiri.

    Dalam hal ini sasaran dapat menggunakan pengelihatan dan pendengaran

    sebagai jembatan untuk menemukan hal-hal disenanginya. Sasaran

    mengingatkan program karena menyukainya. Mereka membutuhkan

    program tertentu karena merasa memperoleh manfaat. Mendengar dan

    melihat, kebutuhan berperan serta bersikap memerlukan perlakuan yang

    mendidik dan sekaligus pandangan kebudayaan.

  • 20

    Penyiaran suatu program tentu mempunyai strata sasarannya,

    termasuk adat dan kebiasaannya. Katagorinya ialah sasaran umum dan

    sasaran strategis. Semua program siaran sifatnya terbuka karena memang

    tidak mungkin memproduksi program yang dapat memuaskan semua

    orang. Untuk itu, kepada sasaran program ini diharapkan ada kelompok

    inti yang kemudian menyebarkan informasi yang diperoleh dari program.

    Karakteristik program dipolakan oleh sifat waktu, tempat dan

    suasana. Setiap program memiliki karakter waktunya sendiri yaitu

    penempatan atau pengalokasian waktu siaran. Ada waktu prima, sub

    prima, dan frekuensi waktu serta biaya waktu. Tempat sebuah program

    dalam siaran dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari segi programatik dan

    sisi penonton atau sasaran program. Sisi pertama berkaitan dengan

    kesesuaian alokasi program dalam jadwal siaran, sisi kedua berhubungan

    dengan aspek geokultural program tersebar di seluruh negeri dengan

    tradisi yang berlainan.

    Suasana program dipengaruhi oleh komposisi usia, jenis kelamin profesi, tingkat pendidikan, dan persepsi. Selain itu, penyusunan program

    harus ditinjau dari siklus waktu secara vertikal dan horizontal. Siklus waktu vertikal ialah berhubungan dari satu program ke program berikutnya

    dalam squence (tata rangkai) yang diatur secara konsisten dan

    berkesinambungan sampai akhir seluruh program dalam satu hari. Siklus

    waktu horizontal memperhitungkan urutan rangkaian setiap harinya, bobot

    siaran, dan ke jemuhan kondisi dari komposisi program.

  • 21

    Dengan kata lain, pemograman berarti merencanakan siaran

    dengan mengacu kepada Hukum Penyiaran (Broadcast Law) standar

    program dan dengan cepat menanggapi perubahan sosial, gaya hidup, dan

    kebutuhan penonton.

    Pemograman tentu tidak dapat dilepaskan dari faktor biaya. Biaya

    dalam jumlah besar diperlukan untuk memulai suatu organisasi penyiaran

    televisi dan menjamin kelangsungannya. Sekali organisasi beroprasi, biaya

    akan mengalami pembengkakan. Selain itu, pola siaran yang akan

    dikembangkan berdasarkan definisi, kriteria dan mata acara siaran tidak

    bisa lepas dari butir-butir rencana seperti berikut:

    a. Butir-butir penekanan pokok program

    b. Waktu penyiaran seperti waktu prima (prime time) dan waktu untuk

    penyiaran siaran sekolah

    c. Jenis dan jumlah tiap-tiap program

    d. Perencanaan penyiaran ulang

    e. Keputusan tentang materi program (pembeda materi yang harus

    diproduksi sendiri atau lokal dan materi yang harus dibeli atau disewa)

    2. Pengertian Televisi

    Televisi merupakan salah satu bentuk komunikasi massa.

    Komunikasi massa adalah pesan yang di komunikasikan melalui media

    massa pada sejumlah besar orang. Media kemunikasi yang termasuk media

    massa, yaitu siaran radio, televisi, dan film yang dikenal sebagai media

  • 22

    elektronik; serta surat kabar dan majalah yang keduanya termasuk media

    cetak.8 Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti jarak dalam

    bahasa Yunani dan kata visi yang berarti citra atau gambar dalam bahasa

    Latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar berikut

    suaranya dari satu tempat yang berjarak jauh.9

    Televisi adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving

    picture). Televisi memiliki karakteristik yang sempurna yaitu gabungan

    antara audiovisual menjadi satu kesatuan yang menjadi daya tarik tersendiri, warna, suara, pencahayaan, acara demi acara

    berkesinambungan, siaran langsung, interaktif dengan penonton, juga program acara yang beragam, bahkan sepanjang hari dan malam (24 jam non stop).10

    Proses penyajian gambar dan suara tersebut adalah sebagai berikut.

    Pertama, gambar dan suara (objek) direkam melalui kamera dan mikrofon.

    Selanjutnya ditransformasikan ke dalam getaran elektromagnetis (Jenis

    getaran audio dan video). Setelah diperkuat kemudian di modulasikan

    menjadi gelombang radio dengan frekuensi tinggi yang disebut Very High

    Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF) dan dipancarkan ke

    udara melalui stasiun pemancar atau transmisi. Setelah masuk ke dalam

    pesawat penerima, gelombang UHF dan VHF itu ditransformasikan

    8 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,

    (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 3. 9 Sutisno P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan: Skenario Televisi dan Radio, (Jakarta: PT

    Grasindo: 1993). Cet ke-1, h. 1 10

    Sunandar, Telaah Format Keagamaan di Televisi, Tesis Magister Agama, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syahid, 1993), h. 3

  • 23

    kembali menjadi bentuk bayangan gelap dan terang berupa garis-garis.

    Bentuk inilah yang tampak sebagai gambar diiringi suara di layar televisi.

    Untuk penyiaran atau transmisi dipergunakan saluran atau channel

    yang berbeda untuk setiap negara. Penyiaran sinyal suara atau FM System,

    sedangkan untuk sinyal visual digunakan sistem modulasi amplitude

    Amplitude Modulation atau AM System.

    Setiap media komunikasi pasti memiliki karakteristik tertentu.

    Tidak ada satu media pun yang dapat dipergunakan untuk memenuhi

    segala tujuan komunikasi. Beberapa karakteristik media televisi adalah

    sebagai berikut:

    a. Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh perangsang

    penglihatan dan pendengaran manusia.

    b. Dapat menghadirkan objek yang amat kecil atau besar, berbahaya atau yang langka.

    c. Menyajikan pengalaman langsung kepada penonton. d. Dapat dikatakan meniadakan perbedaan jarak dan waktu. e. Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan

    baik.

    f. Dapat mengkordinasikan pemanfaatan berbagai media lain, seperti

    film, foto, dan gambar dengan baik.

    g. Dapat menyimpan berbagai data, informasi, dan serentak

    menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.

    h. Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.

    i. Membangkitkan perasaan intim atau media personal.

  • 24

    Selain kelebihan tersebut, media televisi juga mengandung

    kelemahan, yaitu sebagai berikut:

    a. Merupakan media satu arah, hanya mampu menyampaikan pesan,

    namun tidak bisa menerima umpan balik secara cepat.

    b. Layar pesawat penerima yang sempit tidak memberikan keleluasaan

    penonton.

    c. Bingkai cahaya (flash) dan rangsang kedip cahaya (flicker) dapat

    merusak atau mengganggu penglihatan penonton.

    d. Kualitas gambar yang dipancarkan lebih rendah dibandingkan dengan

    visual yang di proyeksikan (film layar lebar).

    Jaringan kerja televisi memiliki aset internasional dalam hubungan

    dengan penyebarluasan budaya massal.

    Dalam setengah abad terakhir ini, televisi telah mengubah cara

    hidup kita. Televisi telah mengubah cara kita mengirim berita dan

    mengubah proses pembentukan kesan kita. Televisi mempengaruhi sifat

    dasar pendidikan dan mengurangi seni percakapan langsung.11

    Televisi adalah suatu media komunikasi yang selalu mencari bahan

    hiburan. Hampir semua orang dapat memanfaatkan informasi yang

    disajikan secara massal oleh televisi. Televisi dapat menjadi alat

    penghubung dengan masyarakat konsumennya dan bisa juga menjadi

    penyebab kehancuran bisnisnya tergantung bagaimana perlakuannya.

    11

    Michael Bland, Alison Theaker, David Wragg, Hubungan Media yang Efektif, (Jakarta: Erlangga, 2001). Cet ke-2, h 87

  • 25

    Penyiaran televisi ke rumah pertama dilakukan pada tahun 1928

    secara terbatas ke rumah tiga orang eksekutif General Electric.

    Menggunakan alat yang sangat sederhana. Sedangkan penyiaran islam

    elektrik pertama kali dilakukan pada tahun 1936 oleh British Broadcasting

    Corporation, sedangkan di German penyiaran TV pertama kali terjadi

    pada tanggal 11 Mei 1939. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama

    Nipko, sebagai penghargaan terhadap Paul Nipko, ilmuan terkenal German

    dan salah seorang penemu alat televisi.12

    Televisi tergolong penemuan teknologi yang muncul belakangan di

    bandingkan dengan media massa lainya seperti telepon, telegraf, fotografi,

    rekaman suara radio, surat kabar, majalah, dan buku. Sebagai mana media

    massa lainnya, penemuan televisi melalui berbagai eksperimen yang

    dilakukan oleh para ilmuan akhir pada abad 19 oleh James Clark Maxwell

    dan Heinricl Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890.13 Televisi

    mulai diperkenalkan kepada public pada acara pameran dunia tahun 1939,

    yakni ketika berlangsungnya Worlds Fair di New York, Amerika Serikat,

    munculnya siaran televise pertama di dunia tarjadi pada tahun 1946, yakni

    ketika Dewan Keamanan ,,n Tinggi Hunter, New York, Amerika Serikat.

    Siaran televisi pertama kali di Indonesia diperkenalkan pada tahun

    1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan

    pesta olahraga Asian Games di Jakarta. Saat itu, Masyarakat Indonesia

    disuguhi tontonan realita yang begitu memukau. Meskipun hanya siaran

    12 Muhammad Mufid , Komunikasi & Regulasi Penyiaran, ( Jakarta: Kecana Prenada

    Media Group, 2007). Cet. Ke-2, h. 29 13

    Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, h. 126.

  • 26

    televisi hitam putih, tetapi siaran pertama televisi di Indonesia itu menjadi

    momentum yang sangat bersejarah. Sedangkan puncak ketenaran

    (booming) televisi di Indonesia sendiri dimulai tahun 1992 ketika RCTI

    mulai mengudara dengan bantuan decoder atau alat pemancar. Saat ini, di

    Indonesia sudah mengudara satu televisi pemerintah, yakni TVRI dam

    beberapa televisi swasta antara lain, SCTV, ANTV, Indosiar, Metro TV,

    Trans TV, Trans 7, TV One dan Global TV, serta stasiun televisi lokal

    seperti O Channel, Jak-TV, CTV banten dan lain-lain.14

    14

    Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, h. 15.

  • 27

    BAB III

    GAMBARAN UMUM METRO TV

    A. Sejarah Berdirinya

    Metro TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang

    mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000. Metro TV merupakan

    salah satu anak perusahaan MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh.

    Ia merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian

    PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni 1987 karena

    dinilai terlalu vocal. Pada tahun 1989, Surya Paloh mengambil alih Media

    Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah

    kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh

    memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti

    perlembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Metro TV

    bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh plosok

    Indonesia.1

    Stasiun televisi ini pada awalnya memiliki konsep agak berbeda

    dengan yang lain, sebab selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun

    ini hanya memusatkan acaranya pada siaran pemberitaan saja. Tetapi dalam

    perkembangannya, stasiun televisi ini kemudian juga memasukan unsur

    hiburan dalam program-programnya.

    1 Dokumen company profile Metro TV. 2010.

  • 28

    Metro TV adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang

    menyiarkan berita dalam bahasa Mandarin: Metro Xin Wen, dan juga satu-

    satunya stasiun TV di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron.

    Metro TV juga menyiarkan siaran Internasional berbahasa Inggris pertama di

    Indonesia Indonesia Now yang dapat disaksikan dari seluruh dunia. Stasiun ini

    dikenal memiliki presenter berita terbanyak di Indonesia.2

    Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam

    program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan

    umum, senior dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro

    TV terdiri dari 60% berita (news), yang ditayangkan dalam tiga bahasa, yaitu

    bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 40% infotainment

    maupun entertainment yang bersifat edukatif.3

    Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan

    jam tayang dan sejak 1 april 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama

    24 jam. Metro TV juga dapat ditangkap secara teresterial 290 kota yang

    tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi.

    Selain secara teresterial, siaran Metro TV dapat ditangkap melalui

    Cablevision dan Indovision di seluruh Indonesia, melalui satelit Palapa 2 ke

    seluruh Negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India,

    Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

    Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu

    kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan

    2 Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Metro TV, artikel ini

    diakses pada tanggal 10 Januari 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Metro_TV. 3 Dokumen Company Profile Metro TV. 2010.

  • 29

    banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah Channel News Asia (CAN)

    Singapura, Channel 7 Australia, Al Jazeera Qatar, Voice of America (VOA),

    dan ABS-CBN dan Filipina.

    Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk

    memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat

    dipercaya dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung

    Metro TV untuk menjadi cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan

    beritanya.

    Metro TV juga memiliki tujuh buah mobil satelit untuk dapat

    menayangkan secara langsung (live) kejadian-kejadian yang berlangsung

    setempat. Peralatan tersebut adalah:

    1. Enam buah mobil SNG (Satelite News Gathering), dan

    2. Satu buah mobil ENG (Electronic News Gathering).4

    B. Logo dan Arti Metro TV

    Adapun logo dan arti Metro TV, logo Metro TV dirancang untuk

    tampil dalam citraan topografis sekaligus citraan gambar. Oleh karena itu

    komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual (diwakili huruf-

    huruf: M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips emas

    `

    4 Dokumen Compeny Profile Metro TV. 2010.

  • 30

    kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tepat

    diposisi hruf O, dengan pertimbangan kesamaan struktur hruf O dengan

    elips emas, dan menjadi pemisah bentuk-bentuk teks M-E-T-R dengan T-V.

    hal itu mengingat, dirancang agar pelihat menangkap dan membaca sekaligus

    melafalkan METR-TV sebagai Metro TV.

    Logo Metro TV dalam kehadirannya secara visual tidak saja

    dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi Metro TV secara

    institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang cepat dan

    tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.

    Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang

    masukan, mengenal, memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro

    TV sebagai institusi. Logo Metro TV dalam rancangan rupa bentuknya

    berlandaskan pada hal-hal sebagai berikut:

    1. Simple, tidak rumit

    2. Memberi kesan global dan modern

    3. Menarik dilihat dan mudah diingat

    4. Dinamis dan lugas

    5. Berwibawa namun familiar

    6. Memenuhi syarat-syarat teknis dan estesi untuk aplikasi print, elektronik

    dan filmis.

    7. Memenuhi syarat teksni dan estetisuntuk metamoforsis dan animatif.

    Selain menampilkan unsur simbol teks atau huruf, Metro TV

    menampilkan juga simbol gambar yaitu: Bidang Elips dan Kepala Burung

    Elang.

  • 31

    1. Bidang Elips Emas

    Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang, merupakan metamoforsis

    atas beberapa bentuk, yaitu:

    a. Bola Dunia

    Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi

    dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV

    b. Telur Emas

    Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga

    merupakan simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk

    (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan artistic sedangkan

    tampilan emas adalah sebagai simbol puncak prestasi dan puncak

    kualitas.

    c. Elips

    Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring ke

    kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sendiri

    sebagai simbol dunia cakrawalaangkas, satelit sesuatu yang erat

    berkaitan dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

    d. Elang

    Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasaan penjelajah dan wawasan.

    Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keagungan gerak

    hidupnya anggun.

  • 32

    C. Visi, Misi dan Tujuan Metro TV

    1. Visi:

    Untuk menjadi stasiun televisi di Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi

    nomor satu dalam pemberitaan, menyajikan program hiburan dan gaya hidup

    alternatif yang berkualitas dan bermutu. Sedangkan visi redaksi Metro TV

    ialah menjadi referensi utama untuk berita televisi di Indonesia, dan dikenal

    sebagai pembawa berita berkualitas tinggi, komprehensif, menarik dan khas

    2. Misi:

    1. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara

    melalui suasana yang demokratis, agar dapat unggul dalam kompetisi

    global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.

    2. Untuk memberikan nilai yang lebih dalam Industri pertelevisian dan

    memberikan pandangan baru, memperluas penyajian informasi yang lain

    serta berbeda dan memberikan hiburan yang bermutu.

    3. Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan

    menambah aset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan

    kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang

    signifikan bagi pemegang saham.

    Tujuan:

    Metro TV mempunyai tujuan untuk menyampaikan dan menayangkan berita-

    berita yang diperoleh ke seluruh penjuru Nusantara

  • 33

    D. Strukstur Organisasi Metro TV

  • 34

    E. Profil Program Acara Kick Andy

    Executive Produser : Rachmayanto

    Senior Produser : Agus Pramono, Kumala Dewi

    Produser : Anastasya

    Production Assistant : Indri Nababan, Ajie S, Imam S, Hadi

    Riset : Maria S, Cindy A

    Reporter : Rani, Rojie

    Kick Andy merupakan sebuah acara talkshow yang ditayangkan oleh

    stasiun Metro TV, Awalnya Kick Andy hanya merupakan sebuah wacana dan

    kerinduan bos Metro TV Surya Paloh yang ingin mendayagunakan

    kemampuan Andy Noya untuk tampil seperti apa adanya di layar kaca.

    Akan tetapi Surya Paloh menginginkan hal yang lebih dari Andy

    Noya, dia harus memiliki acara sendiri dan dia yang harus menjadi

    bintangnya cetus Surya Paloh.

    Dibenak Surya Paloh, Andy Noya harus bisa seperti Larry King (CNN) dan Jay Leno (CNBC) yang terkenal itu. Saat mewawancarai narasumber dengan beragam latar belakang, kedua tokoh tersebut punya karakter. Tajam dalam mengajukan pertanyaan, menukik dan mengena pada sasaran. Walapun Surya Paloh sadar Andy memang tidak mungkin disamakan atau harus sama dengan Larry King dan Jay Leno. Namun, demikian kesimpulan Surya Paloh: Andy memiliki talenta mewawancarai orang dengan cara yang unik, jenaka, tajam tapi tidak menyakitkan, dan memiliki ciri tesendiri.5

    Dengan gagasan di atas akhirnya Surya Paloh benar-benar serius, suatu

    hari dia memanggil Andy Noya dan kawan-kawan untuk mengingatkan

    kembali tawaran tentang gagasan di atas dikarenakan Surya Paloh khawatir

    5 Dokumen Compeny Profile Metro TV. 2010.

  • 35

    akan talenta yang dimiliki Andy Noya akan hilang jika tidak digunakan dan

    dilatih.

    Surya paloh melibatkan tim Metro TV untuk mewujudkan gagasannya

    dengan sarat tetap harus memiliki karakter orisinil Metro TV. Manajer

    Promosi Metro TV Adjie S. Soeratmadjie mengajukan konsep acara bernama

    Andy Noya Show, konsep ini diajukan ke redaksi Metro TV pada 27 juli

    2004.6

    Walapun sempat fakum selama setahun, tetapi gagasan untuk

    menghadirkan Andy Noya Show muncul kembali. Sempat terpikir oleh Adjie

    untuk mengubah nama menjadi Kickin Andy namun nama itu menurutnya

    kurang menarik karena dia tidak ingin nantinya acara ini mengikuti acara

    program TV asing Kickin Byron. Dengan kesepakatan tim redaksi akhirnya

    terbentuk acara information talkshow dengan nama Kick Andy.

    Lengkap sudah keinginan Surya Paloh untuk menyajikan acara sendiri

    untuk Andy Noya, dengan segala bantuan dan kemampuan tim produksi, tim

    kreatif dan segala kru yang terlibat di dalamnya terbentuk lah program

    talkshow Kick Andy yang pertama kali tayang dilayar televisi pada bulan

    Maret tahun 2006 dengan tema yang diusung James Bond Indonesia,

    walaupun baru pertama kali tayang di layar kaca tetapi acara talkshow ini

    dapat menarik hati pemirsa bahkan para audien yang hadir di studio secara

    tapping.

    6 Dokumen Compeny Profile Metro TV. 2010.

  • 36

    Tahun demi tahun dilalui begitu juga dengan acara Kick Andy,

    semakin banyak mengambil hati pemirsa di indonesia. Dari setiap tema yang

    diusung Kick Andy, acara ini dapat menghibur dan memberikan informasi,

    edukasi, motivasi dan inspirasi bagi pemirsa untuk berbuat atau setidaknya

    merenung sesuatu. Lewat pemikiran kreatif tim Kick Andy, bahan baku yang

    biasa-biasa saja dapat berubah dan menghasilkan sajian program acara dan

    tontonan yang menarik di tengah racun sinetron yang ditebarkan oleh stasiun-

    stasiun televisi.

    Kick Andy menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan,

    budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. Proses produksi setiap episode

    slalu di awali dengan riset dan pemikiran dampaknya bagi pemirsa dengan

    demikian acara ini berhasil mempersembahkan acara televisi yang paling

    menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang.

    Dengan demikian acara ini membuat decak kagum para penonton di

    seluruh Indonesia, bahkan berbagai kalangan rela mendaftar untuk menjadi

    audiens yang menyaksikan langsung dalam studio, dari mahasiwa bahkan

    orang-orang perkantoran pun turut serta menyaksikan acara Kick Andy ini. Itu

    membuktikan bahwasannya acara ini benar-benar dapat mengambil hati

    penonton.

    Semua kesuksesan acara ini tidak lepas dari peranan sang host, Andy

    Flores Noya nama lengkap pemandu acara Kick Andy pria kelahiran Surabaya

    6 November 1960 berdarah Ambon, Jawa dan Belanda ini memulai karirnya

    sebagai reporter pada tahun 1985 .

  • 37

    Tidak mudah untuk menjadi pemandu acara dalam sebuah acara

    Talkshow apa lagi acara itu menjadikan nama sang host untuk acara tersebut,

    tapi tidak begitu dengan bang Andy sapaan akrab pria berambut kribo ini.

    Memulai siaran perdananya dengan di hadiri para narasumber dan penonton

    dari semua kalang tidak membuat seorang Andy kehilangan akal untuk

    bertanya dan membawa para audien terhanyut dalam acaranya bahkan para

    pemirsa yang menyaksikan dapat pula terharu oleh apa yang di tayangkan

    dalam program ini bahkan ketika kita menonton tidak cukup hanya dengan

    mata dan telinga melainkan dengan hati.

    Sebagai host di Kick Andy, Andy Noya tampil bersahaja dengan ciri

    khas mengenakan kemeja dengan lengan digulung, ditambah sifatnya yang

    santai seawaktu membawakan acaranya. Hal-hal tersebut yang menambah

    nilai-nilai positif dalam dirinya.

    Acara ini bersifat tapping yang dilakukan di gedung Grand Studio

    lantai 3 Metro TV, karena tidak memungkinkannya acara ini tayang secara

    langsung karena dibutuhkan pengeditan-pengeditan setelah selesai tapping

    agar acara ini dapat menghasilkan tayangan yang berkualitas dalam segi

    produksinya.

  • 38

    BAB IV

    ANALISIS PROGRAM KICK ANDY

    A. Pra Produksi

    Sebelum tayangnya suatu program acara dibutuhkan persiapan yang

    matang segala usaha untuk mewujudkan tontonan yang menarik pasti

    dilakukan, dari pengumpulan ide ataupun gagasan.

    Tahap pra produksi atau perencanaan merupakan pengembangan dari

    desain program menjadi desain produksi atau semua kegiatan mulai dari

    pembahasaan ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan

    gambar atau shooting.

    Perencanaan suatu program secara umum melahirkan kebijakan umum

    tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari,

    seminggu atau setahun. Perencanaan program televisi juga diarahkan untuk

    dapat memilih dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat

    menarik sebanyak mungkin penonton.

    Dalam perencanaan ini terjadi proses interaksi antara kreativitas

    manusia dengan peralatan pendukung yang tersedia. Baik buruknya proses

    produksi akan sangat ditentukan oleh perencanaan di atas kertas merupakan

    imajinasi yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan di produksi di

    lapangan.

    Pada acara Kick Andy proses pra produksinya 1 minggu dan memiliki

    beberapa tahapan yaitu: ide yang didapat, riset dan mencari narasumber.

  • 39

    Di bawah ini bagian-bagian dari pra produksi sebelum melakukan

    shooting.

    1. Ide atau Gagasan Program Kick Andy

    Semua acara televisi dari yang sederhana hingga yang rumit

    sekalipun selalu didahulukan oleh timbulnya ide atau gagasan. Dalam

    program Kick Andy setiap tim wajib memberikan gagasan untuk tema dan

    narasumber yang akan tayang pada setiap episodenya dari pemikiran yang

    kecil hingga besar bisa di masukan ke dalam gagasan hingga menjadi

    sebuah tema.1 Pencarian ide bukan hanya didapat dari para tim Kick Andy

    tetapi bisa dari media internet, masyarakat, majalah atau buku.2

    Contohnya pada episode mengabdi tanpa pamrih di mana ide

    tersebut di dapat dari salah seorang crew Metro TV, wanita asal German

    yang tinggal di Indonesia karena mempunyai rasa sosial yang sangat tinggi

    mama Gisella dengan rela merawat orang-orang yang sakit di NTT tanpa

    pamrih.

    Menantang Masa Depan sebuah ide yang muncul dari seorang

    Andy Noya menceritakan tentang orang yang mempunyai kekurang dan

    sempat putus asa karena keadaan dirinya. Setelah data di dapat lalu di print

    untuk mencari narasumber tersebut. Dan hari itu juga para tim riset (Bang

    Rojiz dan Mba Maria) berangkat untuk meriset tempat-tempat yang ada

    dalam data tersebut.

    1 Kumala Dewi, Wawancara Pribadi. Loby 1 Metro TV

    2 Agus Pramono, Wawancara pribadi. Ruang Kick Andy

  • 40

    2. Riset

    Dalam acara Kick Andy acara ini mengungkap seorang atau

    keluarga yang dapat memberikan motivasi bagi masyarakat. Oleh karena

    itu setiap ide yang di dapat baik dari media internet, buku-buku, majalah

    atau pun dari masyarakat sekitar perlu adanya riset untuk dapat

    mengetahui lebih jelas lagi data narasumbernya, oleh karena itu para crew

    Kick Andy melakukan pengumpulan data dan survei lokasi dan

    menghubungi narasumber yang akan di wawancarai.

    Riset berasal dari kata research ialah penyelidikan atau pencarian

    yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu

    pengetahuan. Riset sangat diperlukan setelah sebuah ide yang akan dibuat

    menjadi sebuah acara. Riset dalam konteks ini adalah riset di lakuan untuk

    mengetahui narasumber yang akan diliput dan dalam riset ini reporter

    akan mewawancarai narasumber untuk mendapat data yang sebenarnya.

    Dan dari hasil riset itu kemudian repoter buat alur ceritanya (alur

    cerita yang masih mentah) dan biasa saja berubah karena itu hanya

    menjadi pegangan kita saja. Namun tim riset tidak langsung untuk

    melakukan pengambilan gambar, setelah apa yang mereka lihat di lokasi

    mereka diskusikan kepada produser untuk mendapat persetujuan layak

    atau tidaknya untuk diliput.

    Riset yang di lakukan pada episode menantang masa depan tidak

    terlalu sulit karena lokasi yang di tuju sudah diketahui, jadi reporter dan

    kameramen langsung bersiap untuk pengambilan gambar. Dalam setiap

  • 41

    episode Kick Andy biasanya mengudang tiga narasumber untuk dijadikan

    dalam sebuah tema. Bapak Franky, Bapak Irwanto dan Ibu Irma

    narasumber Kick Andy pada tema menantang masa depan.

    3. Pengambilan Gambar Narasumber

    Dalam mewawancarai narasumber tidak mudah, perlu adanya

    sosialisasi terlebih dahulu karena tidak mudah mendapatkan data yang

    sebenarnya walaupun orang tersebut mau untuk kita wawancarai, dalam

    setiap mewawancarai narasumber tidak boleh menggunakan bahasa yang

    terlalu tinggi karena setiap orang yang akan kita wawancarai belum tentu

    mengerti dengan apa yang kita katakan.3 Dalam proses pra produksi ini

    reporter melakukan liputan terhadap narasumber yang nantinya akan

    dijadikan vity (vidio type), sebelum berangkat untuk liputan terlebih

    dahulu reporter menghubungi narasumbernya, walaupun telah di riset akan

    tetapi ada baiknya jika reporter dan kameramen membuat janji terlebih

    dahulu agar dalam pengambilan gambar tidak ada kendala atau halangan

    untuk datang, sedangkan yang bertugas dalam liputan acara Kick Andy

    terdiri dari 3 orang Roji Azka (sebagai reporter), Agung sebagai campers

    (camera person) dan seorang pengemudi. Walau hanya bertugas 3 orang

    reporter berperan penting selama liputan.

    3 Rojih Azka, wawancara pribadi. Loby Gren Studio

  • 42

    Menurut Rojih Azka (Reporter Kick Andy) wajib hukumnya

    reporter ngedirect gambar apa yang akan diliput multifungsi sebagai

    reporter dan sutradara.4

    Dalam proses produksi ini reporter melakukan wawancara

    mendalam terhadap narasumber, walau dibilang mendalam tetapi tetap

    saja ada batasannya, karena yang paling berperan penting dalam

    melakukan wawancara adalah pembawa acara karena acara ini bersifat

    talkshow. Reporter melakukan obrolan menggali selama liputan tentang

    tema yang akan diangkat, untuk mendapat informasi dari narasumber

    wawancara adalah salah satu pekerjaan utama seorang reporter televisi.

    Wawancara perlu dilakukan guna mendapatkan kejelasan fakta.5 Dalam

    wawancara reporter harus menggunakan bahasa atau kata-kata yang baik,

    sopan dan mudah dimengerti. Sedangkan campers (juru kamera) harus

    dapat mengambil momen di mana orang yang sedang kita wawancarai

    sedang mengeluarkan perasaan jiwanya yang paling dalam, sehingga dapat

    memberikan dampak dramatis terhadap penonton. Dari hasil wawancara

    tersebut nantinya akan naskah yang sesuai dengan tema yang akan

    diangkat pada episode tersebut dan hasil pengambilan gambar narasumber

    akan dijadikan vidio type.

    4 Rojie Azka, Wawancara Pribadi. Green Studio Lantai 3 Metro TV

    5 Morrisan, MA, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Pemandu Media Group, 2008)

    Cet-1, h. 79

  • 43

    Tabel. 1

    Kegiatan Produksi Acara Kick Andy

    Tugas Tim yang bertugas

    Wawancara dengan narasumber Reporter: Rojih Azka

    Pengambilan gambar Cameramen: Agung

    Membuat rundown dan script

    Mempreview liputan

    Keterangan :

    1. Melakukan wawancara dengan narasumber

    2. Pengambilan gambar oleh kameramen

    3. membuat rundown dan script oleh reporter

    Pengambilan gambar terhadap narasumber biasanya memakan

    waktu paling lama 2 hari dan biasanya dalam satu poses produksi bisa

    memakai kurang lebih 2 kaset dalam setiap pengambilan gambar, karena

    rekaman ini hanya menjadi gambaran untuk narasumber atau video tape.

    Setelah melakukan wawancara lalu dijadikan script atau naskah kemudian

    diberikan kepada pemandu acara yang nantinya menjadi materi untuk

    wawancara selama shooting.

    4. Pematangan Konsep

    Setelah penemuan ide dan riset dilakukan, maka langkah

    berikutnya adalah pematangan konsep, baik untuk konsep acara Kick

  • 44

    Andy itu sendiri maupun untuk perencanaan produksinya, bila semuanya

    telah dilakukan tahap selanjutnya adalah produksi. Keberhasilan produksi

    televisi sangat ditentukan oleh keberhasilan tahap pra produksi.

    Pematangan konsep dalam acara Kick Andy dilakukan dengan cara

    mengumpulkan para crew yang bertugas dan semua yang terlibat dalam

    pra produksi lalu diadakan rapat dengan produser untuk mengetahui

    apakah pra produksi acara Kick Andy sudah siap dan dapat berjalan

    dengan baik agar langkah selanjutnya pada tahap produksi juga dapat

    berjalan dengan baik.

    5. Garis-garis Besar isi Program Kick Andy

    Garis-garis besar dalam program ini memberikan informasi yang

    dapat mencerdaskan, memotivasi dan menginspirasi serta dapat menyentuh

    hati kita, tentang masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan untuk

    menyadarkan para pemirsa bahwa kekurangan bukan suatu dari

    kelemahan.

    6. Format Program Kick Andy

    Format yang digunakan dalam program ini adalah talkshow, karena

    program ini menghadirkan narasumber serta pemandu acara sekaligus host

    dan mengungkap kisah-kisah dari para narasumber secara mendalam

    sesuai tema yang akan dibahas.

  • 45

    Dalam program Kick Andy terdapat enam segmen:

    a. Segmen pertama : Perbincangan dengan narasumber

    b. Segmen kedua : Perbincangan dengan narasumber

    c. Segmen ketiga : Perbincangan dengan narasumber

    d. Segmen keempat : Perbincangan dengan narasumber

    e. Segmen kelima : Perbincangan dengan narasumber

    f. Segmen keenam : perbincangan dengan narasumber

    Durasi tayang keseluruhan adalah sembilan puluh menit (90) menit,

    tepatnya hanya 60 menit dan comersial break 30 menit.

    7. Tema dalam Program Kick Andy

    Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada penonton,

    pemilihan materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

    yang berkembang dalam masyarakat dan tentunya juga berkenan dengan

    kehidupan sehari-hari.

    Dalam menentukan tema yang akan tayang tim produksi Kick

    Andy tidak terpaut dengan hari-hari besar seperti hari islam dan hari

    nasional lainnya, bahkan acara seperti membahas tentang kenasionalan

    bisa di tayangkan pada hari biasa.6 Tetapi walaupun bebas dalam memilih

    tema tim Kick Andy selalu berusaha untuk menayangkan acara yang

    mencerdaskan, menghibur dan menyentuh hati.

    6 Agus Pramono, Wawancara pribadi. Ruang Kick Andy

  • 46

    Tabel.2

    Deskripsi Program Kick Andy

    Nama Program Kick Andy

    Format Talkshow

    Jenis Program Talkshow

    Pukul 21.30-22.00 WIB

    Durasi 90 Menit

    Frekuensi Jumat (sekali dalam seminggu)

    Lingkup materi Topik-topik sosial, kesehatan,

    pendidikan, budaya dan masalah

    kemasyarakatan lainnya

    Sasaran Umum

    Motto Menonton dengan hati

    Tujuan Agar kita lebih dapat mengerti

    hidup dan tidak memandang

    seseorang hanya dari segi fisik saja.

    Sifat Tapping

  • 47

    Struktur Organisasi Program Kick Andy:

    TIM PRODUKSI KICK ANDY

    Senior Produser

    Agus Pramono Kumala dewi

    Produser

    Anastasya

    Riset

    Maria S Cindy A

    Reporter

    Production Assistant

    Rani Rojie

    Indri Nababan Ajie S

    Imam S Hadi

    Keterangan:

    - Senior Produser : Bertanggung jawab terhadap program yang di

    siarkan.

    - Reporter : Bertugas melakukan liputan terhadap narasumber

    untuk menjadikannya vity (vidio tape)

  • 48

    - Production Assistant: Bertugas mengecek peralatan-peralatan untuk

    Shooting, mengumpulkan gambar hasil shooting,

    mengundang narasumber serta audien dan mengatur

    Time code.

    - Riset : Melakukan riset terhadap narasumber sebelum

    melakukan tapping.

    B. Pelaksanaan Produksi Program Kick Andy

    Produksi adalah seluruh kegiatan liputan atau pengambilan gambar

    (shooting) baik di studio (interior), maupun di luar studio (exterior),

    pelaksanaan pengambilan gambar atau shooting merupakan proses kreatif

    yang mengubah naskah menjadi bentuk audio visual.

    Pelaksanaan proses produksi program Kick Andy lebih banyak

    melakukan pengambilan gambar atau shooting di dalam gedung studio

    (interior) yang terletak di daerah Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D Kedoya, Kebon

    Jeruk Jakarta Indonesia. Dalam tahap pelaksanaan produksinya, tim Kick

    Andy khususnya Production Assistant harus mempersiapkan segala keperluan

    dalam shooting, mengundang narasumber, audien dan lain-lain agar tapping

    berjalan dengan baik.

    Semua tahap produksi ini dilaksanakan setelah semua tahap pra

    produksi selesai. Perekaman akan dilakukan setelah semua persiapan selesai

    dilakukan. Pengambilan gambar/shooting merupakan tahap dari aktifitas

  • 49

    produksi yang merupakan perwujudan rancangan produk menjadi film atau

    sinetron atau yang terekam dalam negatif film/kaset. Juga perekaman suara

    direct recording agar dapat suara yang lebih orisinil.

    Dalam tahap pelaksanaan produksi pada acara Kick Andy semua tim

    bertanggung jawab dari senior produser, production assistant, cameramen dan

    bagian-bagian lainnya karena shooting dilakukan dalam studio di gedung

    Metro TV Grand Studio lantai 3 selama kurang lebih 150 menit. Setiap

    individu harus memiliki tanggung jawab atas tugas-tugasnya agar selama

    shooting tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Untuk persiapan narasumber sudah dilakukan selama 1 minggu

    sebelum shooting/tapping dilakukan, serta pengundangan untuk para audien

    dilakukan 1 minggu sebelum tapping.7 Dalam studio terdapat enam kamera 3

    diantaranya pedestal, jimyjip, dan dua kamera digital, serta bangku audien

    yang berjumlah kurang lebih 450 sampai 500 dan 1 layar besar 2 tv lcd kanan

    dan kiri serta beberapa lampu untuk pencahayaan dan ruang control guna

    mengawasi selama tapping berjalan.

    Opening Bil Board Bumper (OBB) yaitu pembukaan grafis dari

    program Kick Andy, dilanjutkan dengan opening program yang dipandu oleh

    bang Andy Noya. Setelah opening lalu pemandu acara berbicara atau

    memberikan gambaran kepada audien untuk tema yang akan dibahas pada

    malam itu. Tidak lupa pula menghadirkan narasumber untuk naik ke

    panggung lalu menceritakan kisah-kisahnya sesuai tema yang diangkat. Di

    7Indri Nababan, Wawancara Pribadi. Loby 1 Metro TV

  • 50

    tengah-tengah perbincangan oleh narasumber tidak lupa juga di selipi video

    tape (rekaman tentang gambaran dari narasumber tersebut) agar pemirsa tidak

    bosan dan dapat lebih meresapi apa yang telah terjadi oleh narasumber

    tersebut. Begitu juga pada segmen 3 hingga 6

    Bumper adalah klip audio atau visual yang menjadi tanda pengenal

    atau identitas dari program acara tersebut. Bumper in dan bumper out biasanya

    menujukan menampilkan klip video yang sama. Pada setiap segmen, sebelum

    penayangan iklan diberikan teaser atau next on yang memberikan kepada

    penonton tayangan apa yang paling menarik pada segmen selanjutnya setelah

    jeda iklan.

    Hasil rekaman dalam shooting yang telah selesai dapat di edit kembali

    jika terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam pengambilan gambar yang

    sifatnya teknis seperti layar hitam, tidak ada suara, tidak dapat diperbaiki atau

    diulang kembali kecuali dengan pengisian suara, lighting serta durasi yang

    kurang. Didalam proses editing juga dapat menyediakan space kosong untuk

    keperluan penayangan iklan, atau promo program acara.

    Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang digunakan

    dalam pelaksanaan produksi program Kick Andy.

    Adapun sarana yang digunakan adalah dalam pelaksanaan program

    Kick Andy adalah:

    1. Kamera (alat pengambil gambar)

    2. Switcher (alat pemandu gambar)

    3. Audio Mixer (alat pengatur suara)

  • 51

    4. VTR (Video tape recorder) alat perekam gambar dan suara

    5. Lighting (alat pencahayaan)

    6. Character generator (alat tata askara)

    Parasarana juga merupakan penunjang dalam produksi program Kick

    Andy antara lain:

    1. Ruang kontrol dengan penyejuk udara (AC) 2. Ruang visual editing/penyutingan gambar

    3. Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara dan kamera

    elektronik serta penyejuk udara (AC) 4. Property

    Proses produksi ini berupa tapping yang pengambilan gambarnya

    dilakukan melalui rekaman yang dilakukan beberapa hari atau minggu

    sebelum acara ini tayang.

    C. Pasca Produksi Kick Andy

    Pasca produksi (penyutingan) semua kegiatan setelah peliputan atau

    shooting, tapping sampai materi itu ditayangkan selesai dan siap ditayangkan

    atau disiarkan. Yang termasuk pasca produksi adalah editing (penyutingan),

    manipulating (pengisian acara), subtittle, tittle, ilustrasi, efek dan lain-lain.

    Dalam proses editing, biasanya ada beberapa hal yang harus dilakukan

    oleh tim produksi Kick Andy, terkait dengan pasca produksi, melakukan

    penyutingan suara maupun gambarnya, pengisian grafik baik yang berbentuk

    tulisan maupun berupa foto dan sebagainya, pengisian narasi, pengisian

    ilustrasi musik.

  • 52

    Setelah proses produksi Kick Andy selesai, teknik produksi mengedit

    kembali jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam proses produksi.

    Kemudian memixing atau mengolah hasil rekaman dari bahan mentah menjadi

    bahan matang yang siap untuk disiarkan. Setelah selesai, di preview kembali

    agar tidak ada kesalahan dalam program serta bisa tayang dengan baik sekali.8

    Program Kick Andy merupakan siaran tidak langsung atau tapping,

    maka membutuhkan penyutingan oleh editor berdasarkan format program

    yang dibuat dan juga pemotongan gambar jika ada kelebihan waktu dan tidak merusak makna dari suatu gambar, dan alur pembahasan serta pesan yang

    terkandung di dalamnya dan juga bisa dengan menambahkan gambar jika durasinya cukup atau kurang dari 90 menit.

    Materi hasil shooting langsung dipilih dan disambung-sambungkan

    dalam pita VHS. Setelah editing kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan

    seksama dalam screening, setelah editing off line di rasa pas dan memuaskan

    barulah editing script, naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian

    untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Di

    dalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk

    memudahkan pekerjaan editor.

    Berdasarkan naskah editing editor mengedit hasil shooting asli.

    Sambungan-sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat

    berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound

    asli di masukan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap

    proses selanjutnya mixing.

    8 Kumala Dewi, Wawancara Pribadi. Loby 1 Metro TV

  • 53

    Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga sudah

    direkam di masukan ke dalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk

    atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan diantar

    sound effect, suara narasi, dan musik harus dimuat sedemikian rupa sehingga

    tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini

    selesai boleh dikatakan bagian yang paling penting dalam post production

    sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai, setelah

    produksi selesai biasanya diadakan priview. Dalam priview tak ada lagi yang

    harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka program ini siap juga untuk

    ditayangkan.

    D. Evaluasi

    Evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh program atau tayangan

    bisa dianggap baik menurut sasaran. Sedangkan hakekat evaluasi adalah

    menciptakan program atau tayangan yang lebih baik ke depan dari yang telah

    ada.

    Evaluasi dalam acara program Kick Andy adalah guna untuk

    mengetahui kekurangan dan kelebihan selama tapping berjalan. Evaluasi

    biasanya dilakukan seminggu sekali yaitu pada hari kamis, semua tim Kick

    Andy dapat melakukan evaluasi atau memberi masukan, sehingga kesalahan

    yang tidak di inginkan tidak akan terulang lagi sehingga bisa menjadi

    pelajaran untuk episode-episode selanjutnya.

  • 54

    Sedangkan bagian yang mengoreksi dalam hal Share dan Rating

    adalah tim RCD, sedangkan rating acara adalah sebuah ukuran kesuksesan

    sebuah acara yang dilakukan oleh lembaga riset pemirsa televisi. Sedangkan

    penghitungan rating secara sistematis sangat sederhana, yaitu hanya membagi

    jumlah rumah tangga yang tengah menonton suatu program tertentu dengan

    keseluruhan jumlah rumah tangga yang memiliki televisi di suatu wilayah

    tertentu.

  • 55

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Setelah melakukan observasi, menganalisis data dalam rangka

    menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi, maka dapat d